Sejarah Singkat Perjuangan Indonesia Tuk Merdeka

download Sejarah Singkat Perjuangan Indonesia Tuk Merdeka

of 6

description

Sejarah singkat Indonesia sebelum Merdeka

Transcript of Sejarah Singkat Perjuangan Indonesia Tuk Merdeka

  • sejarah singkat perjuangan indonesia tuk merdeka

    Sejarah Singkat Perjuangan Indonesia

    A.Sejarah Perjuangan Bangsa.

    Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan

    dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era

    mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan

    zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia

    berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh

    dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu

    tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRi dalam wadah

    Nusantara.

    B. Era Sebelum Penjajahan

    Sejak tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada di Bumi

    Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari,

    Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan

    kerajaan-kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung

  • pada era sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada rajanya

    membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa

    monarchi yang merdeka di bumi Nusantara.

    C. Era Selama Penjajahan

    Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 yaitu

    bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang menonjol

    adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu

    lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr.

    Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai

    dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk

    berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa Indonesia berikrar : BERBANGSA SATU,

    BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU : INDONESIA. Pernyataan ikrar ini mempunyai

    nilai tujuan yang sangat strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia.

    Niiai yang terkandung selama penjajahan adalah Harga diri, solidaritas, persatuan dan

    kesatuan, serta jati diri bangsa.

    D. Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan.

    imulai dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949; dimana pada tanggal 8 Maret 1942

    Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang me!alui Perjanjian Kalijati. Selama

    penjajahan Jepang pemuda pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan tujuan

  • untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan tersebut melalui

    Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda Indonesia sudah memiliki bekal

    kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan

    dibom atomnya kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan

    kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para

    pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal

    menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan

    berkorban telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut

    kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh

    Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin

    menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun 1948 (Aksi

    Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Kedua), dan pemberontakan

    PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut

    dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap

    sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Nilai-nilai

    kejuangan yang terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan adalah

    sebagai berikut :

    1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).

    2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.

    3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.

    4. Nilai kejuangan harga diri.

    5. Nilai kejuangan percaya diri.

    6. Nilai kejuangan pantang mundur.

    7. Nilai kejuangan patriotisme.

    8. Nilai kejuangan heroisme.

    9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.

    10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.

    11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air

    12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.

    E. Era Mengisi Kemerdekaan.

  • Pada awal mengisi kemerdekaan timbul berbagai masalah antara lain timbul pergantian

    kabinet sebanyak 27 kali dan terjadinya berbagai pemberontakan-pemberontakani seperti :

    DIITII, APRA, RMS, Andi Azis, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta, dan lain-lain serta terjadinya

    berbagai penyimpangan dalam penyelenggaraan negara sehingga timbul Dekrit Presiden

    pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali pada UUD 1945, penyimpangan yang sangat

    mendasar adalah mengubah pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila menjadi ideologi

    Komunis, yaitu dengan meletusnya peristiwa G30S/PKI. Peristiwa ini dapat segera ditumpas

    berkat perjuangan TNI pada waktu itu bersama-sama rakyat, maka lahir Orde Baru yaitu

    kembali kepada tatanan kehidupan yang baru dengan melaksanakan Pancasila dan UUD

    1945 secara mumi dan konsekuen. Selama Orde Baru pembangunan berjalan lancar, tingkat

    kehidupan rakyat perkapita naik, namun penyelenggaraan negara dan rakyat bermental

    kurang baik sehingga timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) mengakibatkan krisis

    keuangan, krisis ekonomi dan krisis moneter serta akhimya terjadi krisis kepercayaan yang

    ditandai dengan turunnya Kepemimpinan Nasional, kondisi tersebut yang menjadi sumber

    pemicu terjadinya gejolak sosial. Kondisi demikian ditanggapi oleh mahasiswa dengan aksi-

    aksi dan tuntutan Reformasi, yang pada hakekatnya reformasi adalah perubahan yang

    teratur, terencana, terarah dan tidak merubah/menumbangkan suatu yang sifatnya

    mendasar Nilai yang terkandung pada era mengisi kemerdekaan adalah semangat dan tekad

    untuk mencerdaskan bangsa, mengentaskan kemiskinan dan memerangi keterbelakangan,

    kemandirian, penguasaan IPTEK serta daya saing yang tinggi berdasarkan pada Pancasila dan

    UUD 1945 sehingga siap menghadapi abad ke-21 dalam era globalisasi.

    Dari uraian tersebut diatas bahwa sejarah perjuangan bangsa memiliki peranan dalam

    memberikan kontribusi niJai-niiai kejuangan bangsa dalam mempertahankan dan mengisi

    kemerdekaan untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI yaitu SATU INDONESIA SATU.

    Proses Bangsa Yang Menegara.

    Proses bangsa menegara adalah suatu proses yang memberikan gambaran tentang

    bagaimana terbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang ada di dalamnya

    merasakan sebagai bagian dari bangsa dan terbentuknya negara merupakan organisasi yang

    mewadahi bangsa serta dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu, sehingga tumbuh

    kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya Bela

    Negara. Dalam rangka upaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan baik apabila tercipta

    pola pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi

  • adanya keinginan untuk sadar Bela Negara sebagai berikut : Bangsa Yang Berbudaya, artinya

    bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya Tuhan disebut Agama;

    Bangsa Yang Mau Berusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut Ekonomi;

    Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan lingkungan, berhubungan sesamanya dan alam

    sekitarnya disebut Sosial; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan Kekuasaan, disebut

    Politik; Bangsa Yang Mau Hidup Aman Tenteram dan Sejahtera, berhubungan dengan rasa

    kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara disebut Pertahanan dan

    Keamanan.

    Pada zaman modern adanya negara lazim_ya dibenarkan oJeh anggapan-anggapan atau

    pandangan kemanusiaan. Demikian pula halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimana

    dirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan

    Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga

    penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus

    dihapuskan. Apabila dalil inj kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok baik

    bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi

    sesama manusia (penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah

    teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang

    kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa,

    mengapa dalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang

    kadang-kadang dapat saling bertentangan. Perbedaan konsep tentang negara yang dilandasi

    oleh pemikiran ideologis adalah penyebab utamanya, sehingga perlu kita pahami filosofi

    ketatanegaraan tentang makna kebebasan atau kemerdekaan suatu bangsa dalam

    kaitannya dengan ideologinya. Namun di dalam penerapannya pada zaman modern, teori

    yang universal ini didalam kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa

    yang menuntut wilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang

    menuntut bangsa yang sama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa

    lain, memerlukan mekanisme yang memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut

    proklamasi kemerdekaan suatu negara.

    Perkembangan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam PPKI, baik

    didalam membahas wilayah negara maupun di dalam merumuskan Pembukaan UUD 1945

    yang sebenarnya direncanakan sebagai naskah Proklamasi. Oleh karena itu merupakan

    suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga negara Indonesia yang tidak menganggap

  • bahwa terjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada waktu Proklamasi 17

    Agustus 1945, sekalipun ada pihak-pihak terutama luar negeri yang beranggapan berbeda

    dengan dalih teori yang universal

    Sumber : http://andiidil.blogspot.com/