makalah tuk mulok

39
Page 1 Pengelolaan Limbah Cair Pada Industri Penyamakan Kulit Industri Pulp Dan Kertas Industri Kelapa Sawit Devi Nuraini Santi Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri. Walaupun proses perusakan lingkungan tetap terus berjalan dan kerugian yang ditimbulkan harus ditanggung oleh banyak pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap saja belum bisa ditemukan. Bahkan di sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat hokum yaitu Undang-Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap saja pemecahan masalah lingkungan hidup menemui jalan buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan oleh adanya kesenjangan yang tetap terpelihara menganga antara masyarakat, industri dan pemerintah termasuk aparat penegak hukum.

Transcript of makalah tuk mulok

Page 1: makalah tuk mulok

Page 1Pengelolaan Limbah Cair Pada Industri Penyamakan KulitIndustri Pulp Dan Kertas Industri Kelapa SawitDevi Nuraini SantiBagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera UtaraBAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPermasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagaipelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakankeselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahanlingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitaspertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalampembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksaditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihakindustri.Walaupun proses perusakan lingkungan tetap terus berjalan dan kerugian yangditimbulkan harus ditanggung oleh banyak pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap sajabelum bisa ditemukan. Bahkan di sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat hokum yaituUndang-Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap saja pemecahan masalah lingkunganhidup menemui jalan buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan oleh adanyakesenjangan yang tetap terpelihara menganga antara masyarakat, industri dan pemerintahtermasuk aparat penegak hukum.Kesan pelik semakin jelas bisa dilihat apabila kita mencoba memperhatikanrespon maupun persepsi para pihakn yang berwenang mengenai permasalahan lingkungnhidup, baik hakim, jaksa, kepolisian, pengacara, pengusaha maupun masyarakat umum.Respon dan persepsi mereka mengenai konsep, konteks, substansi dan pensangannanterhadap lingkungan hidup sangant berbeda dan beragam. Padahal untuk menanganisuatu kasus lingkungn hidup, misalnya pencemaran suatu sungai, segnap pihak yangberwenang menanganinya harus mempunyai visi dan persepsi yang sama mengenailingkungan hidup, sehingga bisa diperoleh solusi yang optimal dan dirasakan adil bagi berbagai pihak.1.2 RUANG LINGKUP PEMBAHASANUntuk mengelola air limbah secara baik diperlukan keterpaduan dari berbagai macamdisiplin ilmu pengetahuan baik yang bersifat teknis administrative maupun bersifat teknisoperasional, dalam pembuatan makalah ini penulis hanya membahas pengelolaan limbahcair yang bersifat operasional pada industri:e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara1

Page 2- Industri Penyamakan Kulit- Industri Pulp dan Kertas- Industri Kelapa Sawit

Page 2: makalah tuk mulok

1.3 TUJUANTujuan pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi BOD, partikel tercampur,serta membunuh organisme pathogen. Selain tujuan di atas, pengolahan air limbah jugabertujuan untuk menghilanhkan bahan nutrisi, komponen beracun serta bahan yang tidakdapat didegrasikan agar konsentrasi yang ada menjadi rendah.2.1 PENGERTIANAir limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya, dengan demikian airbuangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.2.2 JENIS-JENIS AIR LIMBAH Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan airlimbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zatberbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yangmengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak.Untuk yang mengandung zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelumdialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagianzat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpaterjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawindengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang berbahaya.2.4 EFEK BURUK AIR LIMBAHSesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barangtentu bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akantetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karenaapabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan,baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.2.4.1 Gangguan Terhadap KesehatanAir limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyakpenyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada yang hanyaberfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitisinfektiosa, serta schitosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itusendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti:1. VirusMenyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti moduspenularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasilpengolahan (effluent) pengolahan air.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara2

Page 32. Vibrio CholeraMenyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbahyang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.3. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b

Page 3: makalah tuk mulok

Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapatdi dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui airdan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakittyphus.4. Salmonella Spp Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat padaair hasil pengolahan.5. Shigella SppAdalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar.Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoranmanusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.6. Basillus AntraksisAdalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahanterhadap pengolahan.7 Brusella SppAdalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkankeguguran (aborsi) pada domba.8 Mycobacterium TuberculosaAdalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbahyang berasal dari sanatorium.9. LeptospiraAdalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikusselokan .10. Entamuba HistolitikaDapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melaluiLumpur yang mengandung kista.11. Schistosoma SppPenyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saatmelewati pengolahan air limbah.12. Taenia SppAdalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahanterhadap cuaca.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara3

Page 413. Ascaris Spp. Enterobius SppMenyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahandan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.Selain sebagai pembawa dan kandungan kuman penyakit maka air limbahjuga dapat mengandung bahan-bahan beracun, penyebab iritasi, bau dan bahkansuhu yang tinggi serta bahan-bahan lainnya yang mudah terbakar. Keadaandemikian ini sangat dipengaruhi oleh sumber asal air limbah. Kasus yang terjadidi Teluk Minamata pada tahun 1953 adalah contoh yang nyata di mana paranelayan dan keluarganya mengalami gejala penyempitan ruang pandang,kelumpuhan, kulit terasa menebal dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Page 4: makalah tuk mulok

Kejadian yang demikian adalah sebagai akibat termakannya ikan oleh nelayan,sedangkan ikan tersebut telah mengandung air raksa sebagai akibat termakannyakandungan air raksa yang ada di dalam teluk. Air raksa ini berasal dari air limbahyang tercemar oleh adanya pabrik yang menghasilkan air raksa pada buanganlimbanya. Selain air raksa masih banyak lagi racun lainnya yang dapatmembahayakan kesehatan manusia antara lain:1. Timah HitamApabila manusia terpapar oleh timah hitam, maka orang tersebut dapatterserang penyakit anemia, kerusakan fungsi otak, serta kerusakan padaginjal.2. KromKrom dengan senyawa bervalensi tujuh lebih berbayaha bila dibandingkandengan krom yang bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom ini dapatmenyebabkan kanker pada kulit dan saluran pencernaan.3. SianidaSenyawa ini sangat beracun terhadap manusia karena dalam jumlah yang sangat kecil sudah dapat menimbulkan keracunan dan merusak organ hati.2.4.2 Gangguan terhadap Kehidupan BiotikDengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akanmenyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengandemikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akanterganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat jugakarena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut. Selain matinya ikandan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman atautumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan sendiriyang seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi terhambat. Sebagai akibatselanjutnya adalah air limbah akan sulit untuk diuraikan. Selain bahan-bahan kimiayangdapatmengganggu kehidupan di dalam air, maka kehidupan di dalam air juga dapatterganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti adanya tempertur tinggi yangdikeluarkanoleh industri yang memerlukan proses pendinginan. Panasnya air limbahe-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara4

Page 5dapat mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulusebelum dibuang ke dalam saluran air limbah.2.4.3 Gangguan Terhadap KeindahanDengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yangmemproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbahyang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yangberasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang kesaluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktutersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang adadidalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zatorganic yang sangat menusuk hidung.

Page 5: makalah tuk mulok

Disamping bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampasakanmemerlukan tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat sekitarnya.Pembuangan yang sama akan dihasilkan oleh perusahaan yang menghasilkan minyak danlemak, selain menimbulkan bau juga menyebbkan tempat di sekitarnya menjadi licin.Selain bau dan tumpukan ampas yang menggangu, maka warna air limbah yang kotorakan menimbulkan gangguan pemandangan yang tidag kalah besarnya.Keadaan yangdemikian akan lebih parah lagi, apabila pengotoran ini dapat mencapai daerah pantaidimana daerah tersebut merupkan derah tempat rekreasi bagi masyarakat sekitarnya.Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :1. Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lainyang melewati bangunan pengolahan.2 Tempat pengumpulan buangna limbah industri.3 Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.4 Buih atau benda mengapung yang terdapat pada tangki pengendap pertama.5 Proses pengolahan bahan organic.6 Tangki pengentalan (thickener) untuk mengambil Lumpur. 7 Pembakaran limbah gas yang menggunakan suhu kurang dari semestinya.8 Proses pencampuran bahan kimia.9 Pembakaran Lumpur.10. Penimbunan Lumpur dan pengolahan Lumpur melalui proses pengeringan.Adapun cara untuk mengatasi bau dapat ditempuh dengan beberapa macam caraantara lain :1. Secara FisikDengan melakukan pembakaran, dimana gas dapar dikurangi melalui pembakaranpada suhu yang bervariasi antara 650-7500

c. Untuk mengurangi kebutuhan suhu yangtinggi dapat dikurangi melalui katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisaditerapkan dengan melewatkan udara ke dalam hamparan atau lapisan. Gas yangberkontak dengannya akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi, begitu juga halnyadengan penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cairadalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahananaerobdapat dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses tersebut dapatdihindari.Penggunaan menara (tower) juga dapat dipergunakan untuk mengurangie-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara5

Page 6pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui proses pengenceran di udraterbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung kedaerah pemukiman,dengan demikian bau yang ada dapat dicegah.2. Secara KimiawiUntuk menghilangkan gas yang berbau dapat juga dilakukan dengan caramelewatkan gas pada cairan basa seperti kalsium dan sodium hidroksida untukmenghilangkan bau. Apabila kadar karbondioksidanya tinggi maka biaya pengolahannyajuga menjadi sangat tinggi, sehingga biaya ini merupakan salah satu penghambat yangbesar. Dengan melakukan oksidasi pada pengolahan air limbah merupakan cara yang baik

Page 6: makalah tuk mulok

agar bau klorin dan ozon dapat dihindari. Adapun bahan yang dipergunakan sebagaibahanm oksidator adalah hydrogen peroksida. Pengendapan dengan bahan kimiamembuat terjadinya endapan dari sulfida dengan gram metal khususnya besi.3. Secara BiologisAir limbah dilewatkan melalui penyaringan yang menetes (trickling filter) ataudimasukkan ke dalam tangki Lumpur aktif untuk menghilangkan komponen yang berbau.Penggunaan menara khusus dapat dipergunakan untuk menangkap bau, adapun jenismenara itu diisi dengan media plastik yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.2.4.4. Gangguan terhadap Kerusakan BendaApabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang agresif, maka mautidak mau akan mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi serta bangunan aiar yang kotor liannya. Dengan cepat rusaknya benda tersebut makabiaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkankerugian material. Selain karbon dioksida gresif, maka tidak kalah pentingnya apabila airlimbah itu adalah air limbah yang berkadar pH rendah atau bersifat asam maupun pHtinggi yangbersifat basa. Melalui pH yang rendah maupun pH yang tinggi mengkibatkantimbulnya kerusakan pada benda-benda yang dilaluinya.Lemak yang merupakan sebagian dari komponen air limbah mempunyai sifatyang menggumpal pada suhu udara normal, dan akan berubah menjadi cair apabilaberada pada suhu yang lebih panas. Lemak yang merupakan benda cair pada saatdibuang ke saluran air limbah akan menumpuk secara kumulatif pada saluran air limbahkarena mengalami pendinginan dan lemak ini akan menempel pada dinding saluran airlimbah yang pada akhirnya akan dapat menyumbat aliran air limbah. Selain penyumbatan akan dapat jugaterjadi kerusakan pada tempat dimana lemak tersebutmenempel yang bisa berakibat timbulnya bocor.3.1 INDUSTRI PENYAMAKAN KULITA. ProsesKulit terbentuk dari reaksi serat kalogen di dalam kulit hewan dan tannin, krom,tawas atau zat penyamak lain. Pada dasarnya untuk mengubah kulit hewan digunakan duaproses : proses rumah-balok, kulit hewan dibersihkan dan disiapkan untuk operasipenyamakan. Pertama-tama, kulit direndam dalam air untuk menghilangkan kotoran,darah, garam dan pupuk. Kemudian kulit dibersihkan dengn mesin atau tangan untukmenghilangkan sisa-sisa daging yang ada. Penghilangan bulu dilakukan secara kimiae-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara6

Page 7dengan tangan dan atau mesin. Bubur kapur tohor digunakan untuk melepaskan bulu,kemudian apabila bulu itu akan digunakan dapat dilarutkan dengan natrium sulfida.Langkah pertama dalam proses penyamakan adalah perpendaman kulit hewandalam larutan garam ammonia dan enzim.Semua kulit hewan untuk penyamaan kromharus mengalami pengasaman. Pengasaman membuat kulit hewan bersifat asam denganmenggunakan asam sulfat dan natrium chlorida.Penyamakan itu sendiri dilakukan di dalam tong yang berisi tannin nabati (kulitpohon, kayu, buah atau akar), atau campuran kimi yang mengandung krom sulfat.Pemucatan, pemberian warna coklat, cairan lemak dan pewarnaan digunakan untuk kulit

Page 7: makalah tuk mulok

khusus. Langkah-langkah akhir seperti pengeringan, perentangan dan penekanan kulitadalah proses kering dan tidak menghasilkan limbah cairB. Sumber Limbah CairLimbah cair pabrik penyamaan berasal dari larutan yang digunakan unitpemprosesan itu sendiri yaitu perendaman air, penghilangan bulu, pemberian buburkapur, perendaman ammonia, pengasaman, penyamaan, pemucatan, pembarian warnacoklat, dan pewarnaan dan dari bekas cuci , tetesan serta tumpahan.Penghilangan bulu dengan kapur dan sulfida biasanya merupakan penyumbangutama beban pencemaran dalam pabrik penyamaan. Limbah dengan BOD dan PTTtinggi berasal dari cairan bekas perendaman, cairan kapur bekas dan cairan penyamaannabati. Ciran samak krom mengandung krom-trivalen kadar tinggi. Perendamanammonia meninggalkan banyak campuran nitrogen-amonia dan sedikit bahan organic.Limbah cair dari operasi penghilangan bulu mengandung bulu dan sulfida.C. Pengendalian di dalam PabrikDalam operasi penyamakan, cara-cara berikut dapat menghemat penggunaan air :1. Penggunaan proses tong dengan aliran berlawanan2. Pengumpulan air cucian untuk digunakan kembali dalam penambahan cairan induk.3. Pemisahan air limbah dalam pabrik untuk daur ulang langsung dan daur ulang sesudah pengolahan tertentu.4. Sistem kendali penggunaan air, meteran atau alat pengukur waktu.5. Aturan rumah tangga yang baik.6. Penggunaan pencucian dengan aliran berlawanan daripada denganprosespembilasan kontiniu.Penggunaan mesin pengolah kulit untuk menggantikantong atau drum untuk satuan proses rumah balok dan proses penyamaan.Cara lain untuk mengurangi limbah meliputi :1. Regenerasi (penjernihan cairan induk) dan penggunaan ulang larutan penyamakkrom2. Daur ulang 100 % larutan penyamak nabati sekarang banyak diterapkan 3. Pengumpulan limbah dari penghilangan sisa daging untuk pakan hewan atau bahanpembuatan lem4. Menyimpan bulu untuk dijual kepada pabrik karpet5. Regenerasi lerutan penghilang bulu6. Penggunaan proses-proses baru seperti enzim,oksidasi, dimetilamin atu soda kostikuntuk penghilangan bulue-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara7

Page 87. Penggunaan proses penyamaan krom baru, yang melibatkan asam dikarboksilat dangaram-garam sebagi pengganti kromD. Pengolahan Limbah CairKadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangikonsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfidadapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karenatidak perlu dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapatdiendapkan dengan menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi. Krom

Page 8: makalah tuk mulok

mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan, melarutkannya kembalidalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan. Proses pengolahan primer lainmliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi BOD dan memperorehpadatan kembali. Pengolahan secara kimia dengan menggunakan tawas, kapur tohor,fero-chlorida atu polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan BOD. Sistempengolahan secara biologi bekerja efektif. Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkinbesar. Karena itu, harus digunakan sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistemanaerob efektif, tetapi akan mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerahpemukiman. Sistem-sistem parit oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan Lumpurteraktifkan sudah banyak digunakan. Danau (anaerob dan aerob) meruopakan sistemyang murah dan efektif, apabila dirancang dan dioperasikan secara baik dan apabila tanahtersedia. Apabila diperlukan, dapat digunakan suatu sistem untuk menghilangkan tingkatnitrogen yang tinggi. Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon danpengayakan mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.E. Penanganan Limbah PadatBanyak limbah padat penyamakan kulit dapat dijual msebagai hasil sampingan,yaitu pangkasa, bulu, daging, dan lain-lainnya. Sebagian besar limbah padat lainnya,meliputi sisa organic dari tong, total nabati dan kulit kayu untuk penyamakan, Lumpurkapur dan Lumpur dari pengolah air limbah bersifat merusak tetapi tidak beracun danbiasanya dapat disebar di atas tanah atau ditimbun dalam tanah. Lumpur dan limbah lainyang mengandung krom lebih berbahaya dab ini harus disimpan ditempat penimbunanyang aman.F. Parameter UtamaParameter-parameter berikut ini penting dalam mendefenisikan daya cemar limbahdari kegiatan penyamakan kulit: BOD, COD, PTT, Krom(keseluruhan), minyak danlemak, sulfida, nitrogen total dan pH.G. Baku Mutu Limbah CairLaju air limbah dalam proses operasi yang ada sekarang mungkin dapat mencapai100m kubik per ton bahan baku, akan tetapi penghematan air dan daur ulang dapatmengurangi penggunaan air 70% - 80%. Operasi penyamakan penuh dapat menggunakanhanya 35m kubik per ton kulit mentah (kering). Jika beberapa proses dilakukan di tempatlain, seprti perendaman air, pengapuran, penghilangan bulu maka penggunaan air dapatmencapai 25m kubik per ton bahan baku.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara8

Page 9Baku mutu pada tabel 3.1.1. memperlihatkan teknologi pengolahan terbaik yangtersedia sekarang dan secara ekononi dapat diterapkan. Baku mutu pada tabel ini dapatditerapkan pada seluruh pabrik penyakan pada tahun 1995 dan harus digunakan untuksemua industri baru atau perluasannya saat ini. Baku mutu limbah cair pada tabel 3.1.2.memperlihatkan teknologi praktisi terbaik bagi industri penyamakan kulit yang sekarangberoperasi di Indonesia. Baku mutu ini harus dicapai oleh seluruh industri saat sekarang.Tabel 3.1.1. Baku Mutu Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit, Berlaku BagiIndustri Baru Atau Yang Diperluas Dan Semua Industri Baru.

Page 9: makalah tuk mulok

Proses PenyamakanMenggunakan KromProses PenyamakanMenggunakan Daun-daunanParameterKadarMaksimum( mg/1)BebanPencemaranMaksimum (g/m )KadarMaksimum(mg/1)BebanPencemaranMaksimum (g/m)BOD5502,0702,8COD1104,41807,2TSS602,450 2,0Krom Total (Cr)0,600.0240,100,004Minyak & Lemak 5,00,205,00,20N Total (N)100,40150,60

Page 10: makalah tuk mulok

Amonia Total (N) 0,500,020,500,20Sulfida (S)0,800.0320,500,02PH 6,0 – 9,0Debit limbah cair maksimum 40 m kubik per ton penggaraman kulit mentah Sumber : Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia ; Pengendalian dan Baku MutuEMDIBAPEDAL 1994Tabel 3.1.2 Baku Mutu Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit yang sudahBeroperasiParameterKadar Maksimum Beban Pencemaran Maksimum (g/m )BOD15010,50COD30021,0TSS15010,5Sulfida (sebagai H2S)1,00,07Krom Total2,00,14Minyak dan Lemak5,00,35Ammonia Total10,00,70PH 6,0-9,0 Debit Limbah Cair maksimum 70m kubik per tonSumber: Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia ; Pengendalian dan Baku MutuEMDIBAPEDAL 1994e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara9

Page 103.2 INDUSTRI PULP DAN KERTASA. Proses

Page 11: makalah tuk mulok

Bahan baku untuk produksi pulp dan kertas adalah serat selulosa dari kayu, kertsabekas, bagase, jerami padi, jerami goni, jerami rami atau jerami gandum. Bahan baku nonselulose adalah soda kostik, natrium sulfat, kapur, klorin, tanah liat, resin, alum, zatpewarna dan getah. Proses pembuatan pulp mencakup penggunaan bahan kima, panas,penggilingan mekanis dan atau hydroppulping untuk memisahkan serat selulosa.Pembuatan pulp secara kimia juga mengurangi jumlah serat.untuk menghilangkan warnacoklat dari pulp dan kertas, bahan itu dikelantang dengan menggunakan klor, hidrosulfitdan oksigen dan peroksida. Kostik digunakan untuk ekstraksi produk kelantang yangmengandun klorin.Pertama-tama, kertas dibuat dengan memurnikan serat (menyikat dan memotongmasing-masing serat) lalu memasukkan bahan kimia seperti resin, tanah liat da natriumoksida sebagai bahan pengisi. Kertas lalu dibentuk di atas ayakan kawat lebar yangbergerak cepatsecara kontinu sambil membiarkan air tepisah keluar, menakan danmengeringkan produknya.B. Sumber Limbah CairProses dalam industri pulp dan kertas mengandung air. Hasilnya adalah debitbuangan yang tinggi dengan kadar BOD dan padat tersuspensi yang relatif rendah antara400 dan 700 mg/1. pada proses pembuatan pulp, pencucian pulp setelah pemasakan danpemisahan serat secara mekanis merupakan salah satu bagian yang paling banyakmenggunakan air.pengelantang konvensional dengan klor dan penghilangan lignin padapembuatan pulp secara kimia mengahasilkan paling banyak bahan yang memerlukanoksigen. Apabila ada proses perolehan kembali bahan kima, kadar jumlh zat padat yangterlarut, COD dan BOD akan menjadi tinggi.Proses pembuatan kertas secara konvensional menghasilkan banyak air dengankandungan zat padat tersuspensi yang tinggi dan kadar COD yang cukup penting. Mesinpembuat kertas, seperti Fourdrinier konvensional, dirangcang untuk menggunakan airuntuk mencuci produk yang terdapat pada ayakan kawat secara kontinu. Tanpa sistemkonservasi akan terjadi kehilangan bahan serat dan pengisi.C. Pengendalian di dalam pabrik Karena banyak bahan perusak lingkungan dihasilkan oleh pabrik konvensionalpenghasil pulp yang dikelantang dengan proses kraft atau sulfit, maka banyaak industribaru dirancang untuk pembuatan pulp secara termo-mekanik atau kimia-mekanik. Prosessulfit dan kratf tanpa pengambilan kembali bahan kima khususnya yang menimbulkanpencemaran, sebaiknya dipertimbangkan untuk tidak digunakan dalam pabrik baru.Pengelantangan dengan menggunakan senyawa klorin menimbulkan hirokarbin klordengan kadar yang tidak dapat diterima oleh lingkungan , termasuk dioksin. Akhir-akhirini pengelantang dengan menggunakan oksigen dan peroksida mulai digunakan untukmenggantikan klor. Pengelantangan dengan menggunakan oksigen menghasilkan produkdengan kualitas lebih tinggi daripada yang menggunakan klor. Demikian juga,pengelantangan dengan penukaran ( di mana zat-zat warna asli pada serat ditukar denganzat pemutih) mulai dipasang pada pabrik-pabrik baru, memnghasilkan lebih sedikitbuangan dari kilang pengelantangan.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara10

Page 11

Page 12: makalah tuk mulok

Langkah-langkah lain yang harus dimasukkan ke dalam pabrik baru termasuk :1. Sistem pengambilan kembali bahan kimia secara efisien.2. Pelepasan kulit kayu secara kering.3. Pembakaran limbah da pengambilan panas kembali.4. Pendaurulangan buangan kilang pengelantangan ke ketel pengambilan kembalibahan kimia.5. Sistem pencucian brownstock bertahap banyak dengan aliran berlawanan yangefisien .6. Penggunaan klor dioksida untuk menggantikan klorin dalam prosespngelantangan konvensional .7. Pemasakan berlanjut dalam proses pembuatan pulp secara kimia.8. Pengurangan lignin oksigen setelah pemasakan secara kimia.9. Pengendalian penggunaan klor yang ketat dalam pengelantangan dengan carapemantauan : apabila klor sisa dikurangi maka zat organic klor juga berkurang.10. Konservasi dan daur ulang air dalam pabrik kertas dapat mengurangi volume airlimbahsebesar 77 %.11. Sistem deteksi dan pengambilan kembali tumpahan.D. Pengolahan Limbah CairPengolahan eksternal pada operasi pulp dan kertas mencakup ekualisi netralisasi,pengolahan primer, pengolahan sekunder dan tahap pemolesan. Kerana gangguan dariprosesdan fluktuasi pada pemuatan limbah awal, biasanya pabrik kertas modern memilikitempat penampungan dan netralisasi limbah yang memadai sebelum masuk ke tempatpengendapan primer yang pertama. Ayakan digunakan untuk menghilangkan benda-benda besar yang masuk kedalam limbah pabrik pulp atau kertas. Pengendapan primerbiasanya terjadi di bak pengendapan atau bak penjernih. Bak pengendap yang hanyaberfungsi atas dasar gaya berat, tidak memberi keluwesan operasional. Karena itumemerlukan waktu tinggal sampai 24 jam. Bak penjernih bulat yang dirancang denganbaik dapat menghilangkan sampai 80% zat padat tersuspensi dan 50-995 BOD.Untuk teknologi terbaik yang tersedia yang baru, pengendapan dapat ditingkatkandengan menggunakan bahan flokulasi atau koagulasi disamping pengurangan bahan yangmembutuhkan oksigen, pengolahan secara biologis mengurangi kadar racun danmeningkatkan mutu estetika buangan (bau, warna, potensi yang menggangu dan rasaair). Apabila terdapat lahan yang memadai, laguna fakultatif dan laguna aerasi bisadigunakan. Laguna aerasi akan mengurangi 80% BOD buangan pabrik dengan waktutinggal 10 hari.Pabrik-pabrik di Amerika Utara sekarang dilengkapi dengan laguna aerasi bahkandengan waktu tinggal yang lebih panjang, atau kadang-kadang dilengkapi dengan kolamaerasi pemolesan dan penjernihn akhir untuk lebih mengurangi BOD dan TSS sampai dibawah 30mg/1.Apabila tidak terdapat lahan yang memadai, maka proses lumpuraktif, paritoksidasi dan trickling filter banyak digunakan dengan hasil kualitas buangan yang sama,tetapi sering membutuhkan biaya operasinya lebih tinggi. Sekarang, pemolesankapasitasyang diperbesar atau melalui pengolahan fisik atau kimia diterapkan dibeberapa tempatuntuk melindungi badab air penerima.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara11

Page 13: makalah tuk mulok

Page 12E. Penanganan Limbah PadatLumpur yang dihasilkan dari pengolahan buangan dapat bersifat penting.Diperkirakan bahwa biaya penanganan Lumpur untuk sistem Lumpur aktif dapatmencapai 50% biaya operasi pengolahan buangan. Pada masa lalu biasanyan Lumpurditimbun, tetapi dalam beberapa hal sistem ini menimbilkan bau karena pembusukan danmenyebabkan pencemaran air tanah dan air permukaan. Sekarang, Lumpur dihilangkanairnya (vakum atau belt filter ) dan dibakar atau digunakan sebagai bahan bakar. Bahan-bahannya kebanyakan bersifat organic dan merupakan sumber energi dan pupuk.F. Parameter Utama Parameter utama yang diperhatikan adalah BOD, TSS dan COD. Cod adalahsuatu parameter pengontrol yang penting karena hasil analisis ini mahal tapi akurat.Sekarang, ada peningkatan perhatian terhadap potensi dioksin dalam buangan pabrikpulp dan kertas yang dikelantang. Analisis dioksin mahal dan sukar, dan dewasa inibelum terdapat di Indonesia. Parameter yang digunakan sebagai indicator untukmengendalikan dioksin pada buangan pabrik pulp dan kertas di Eropa dan Amerika Utaraadalah AOX (Halida Organik yang diserap). Tata cara analisisnya tidak mahal dan mudahtetapi memerlukan peralatan khusus.G. Pencemaran lain yang perlu diperhatikan Effluent dari pengoperasian pulp dan kertas melalui pemasakan ataupengelantangan dengan bahan kimia banyak mengandung zat padat terlarut ( terutamanatrium dan sulfat ). Senyawa sulfur yang lebih rendah, merkaptan dan senyawa asamresin juga terdapat dalam buangan pabrik yang menggunakan pemisah seratkimiawi.Nutrien (nitrogen dan karbon organic ) dan logam (seng dan aluminium) telahmenimbulkan masalah lingkungan dalam beberapa pabrik sperti tersebut di atas :hidrokarbon klor juga harus diperhatikan dalam pabrik yang menggunakan kelangpengelantangan berbasis klor.H. Baku Mutu Limbah CairBaku mutu limbah cair pada tabel 3.1.1. dan 3.1.2. menunjukkan teknologi interndan ekstern terbaik yang tersedia di Indonesia . baku mutu limbah yang baru pada keduatelah diterapkan pada semua pengoperasian yang baru dan diperluas serta harusditerapkan pada semua pengoperasian mulai tahun 1995. baku mutu ini terbagi dalamberbagai proses pembuatan pulp dan kertas untuk mencerminkan mutu buangan dariproses-proses ini. Baku mutu pabrikm pulp dengan proses sulfit akan sukar dipenuhi denganteknologi yang terbaik yang ada pada saat ini. Dengan pengambilan kembali bahan kimiasecara efisien, pengambilan kembali bahan organic sebagai bahan bakar, prosespengelantangan terkendali dengan efisien, konservasi air yang baik pada mesin-mesinkertas dan teknologi pengolahan buangan yang diterapkan secara luas, baku mutu semuaproses yang lain dapat dengan mudah dipenuhi.Baku mutu limbah cair pada tabel 3.2. dan 3.2.2. ditetapkan sesudah dilakukanpeninjauan secara ekstensif mengenai teknologi baru proses pulp dan kertas, kemampuanpeninjauan secara ekstern dan baku mutu limbah cair untuk pabrik yang sudahe-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara12

Page 14: makalah tuk mulok

Page 13beroperasi dan yang baru di Finlandia, Swedia, Jerman, Jepang, Thailand, Kanada,Belgia, Norwegia, Amerika Serikat, Spanyol, Perancis, Inggris, dan yunani.Tabel 3.2.1. Baku mutu limbah cair industri pulp dan kertas, berlaku bagi industri baruatau yang diperluas dan bagi semua industri mulai tahun 1995.ParameterDebitm3

/tBOD5TSSCODProsesM3

/t mg/1 kg/1 mg/1 g/1 mg/1 kg/1A. Pulp1. Kraft dikelantang70603,9603,930021,02. Pulp parut95757,07,06,730028,53. Kraft tidak dikelantang35501,8602,11806,34. Sulfit dikelantang 1001001080

Page 15: makalah tuk mulok

8,0400405. Mekanik (CMP)dan Groundwood65503,3704,61207,86. Semi-Kimia60603,6603,618010,87. Pulp Soda80653,6603,618010,88.Deink Pulp (dari Kertas bekas)60804,8855,125015,0B. Kertas1.Halus(dikelantang)40903,6 803,2

Page 16: makalah tuk mulok

1907,62. Kasar20701,4 801,61703,43.Kertas lain yang dikelantang35752,6 802,81605,6Sumber : Limbah cair berbagai industri di Indonesia ; Pengendalian dan Baku MutuEMDIBAPEDAL 19941. Pulp1) Proses Kraft (dikelantang dan tidak dikelantang) adalah proses produksi pulp dengancairan pemasak natrium hidroksit yang sangat alkalis dan natrium sulfida. Proses kraftyang tidak dikelantang digunakan pada produksi kertas karton dan kertaskasarberwarna coklat yang lain. Pengelantangna adalah penggunaan bahanpengoksidasi kuat yang diikuti dengan ekstraksi alkali untuk menghilangkan warna dari pulp, pada rentang produk kertas yang lengkap.2) Proses pulp larut adalah produksi pulp putih dan sangat murni melalui pemasakankimiawi yang kuat. Pulpnya digunakan untuk pembuatan kertas dan produk laindengan syarat hampir tidak mengandung lignin.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara13

Page 143) Proses sulfit adalah penggunaan larutan pekat bersulfit kalsium, magnesium,ammonia, atau sodium yang mengandung sulfur dioksida bebas yang berlebihan dantermasuk pengelantangannya.4) Proses grownwood adalah proses yang menggunakan defibrasi mekanis (pemisahanserat) dengan menggunakan gerinda atau penghalus dari batu.5) Proses semi- kimia merupakan penggunaan cairan pemasak sulit netral tanpapengelantangan untuk menghasilkan produk kasar lapisan dalam karton gelombangberwarna coklat.6) Proses soda adalah produksi yang dikelantang dengan menggunakan cairan pemasaknatrium hidroksida yang sangat alkalis.7) Proses penghilangan tinta (de-ink) merupakan penggunaan kertas bekas yang didaurulang melalui proses pengkilangan tinta dengan kondisi alkali kadang-kadang dibuatcerah atau diputihkan untuk menghasilkan pulp sekunder, sering kali berkaitandenganproses konvensional.

Page 17: makalah tuk mulok

2. Kertas1) Kertas halus merupakan produksi kertas halus yang dikelantang seperti kertas cetak,kertas tulis dan kertas rokok.2) Kertas kasar merupakan produksi kertas berwarna coklat seperti linerboart, kertaskantong berwarna coklat atau karton.3) Kertas lain merupakan produksi kertas yang dikelantang selain sisa yang tercantumdalam golongan “halus” seperti kertas Koran.Tabel 3.2.2. Baku Mutu Limbah Cair Industri Plp dan Kertas yang Terintegrasi danmenggunakan Proses pengelantangan berlaku bagi Industri baru atau yangdiperluas dan bagi semua Industri mulai tahun1997.ParameterKadar maksimumBeban pencemaranMaksimum (g/m2

)AOX (1) dan (2)17,01,5Fosfor Total1,00,09Kloroform (2)0,020,0018Fenol0,010,0010Tabel 3.2.3 Baku Mutu Limbah Cair Industri Plup dan Kertas yang Sudah beroperasiPabriek PlupPabrik Kertas Pb.Plup & KertasProsesKadar(mg/l)Beban Max(Kg/ton)Kadar(mg/l)Beban Max(Kg/ton)Kadar(mg/l)Beban Max(kg/ton)BOD5

150

Page 18: makalah tuk mulok

151501015025,5COD350352502035059,5TSS200201251015025,5Ph6-9-6-9-6-9-Debit Limbah Maksimum100 m3

/ton produk plup 80 m3

/ton produk kertas kering udara 170 m3

/ton produkkering Catatan :Khusus untuk kertas tipis, debit limbah maksimum 200m3

/ton produk kertas.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara14

Page 15Sumber : Limbah cair berbagai industri di Indonesia ; Sumber, Pengendalian dan Baku mutu EMDIBAPEDAL 19943.3

Page 19: makalah tuk mulok

INDUSTRI KELAPA SAWITA. ProsesBuah kelapa sawit terdiri dari dua bagian yaitu daging sebelah luar yangmenghasilkan minyak kelapa sawit dsn biji di dalam berisi daging yang di olah menjadiminyak biji sawit dan ampas biji sawit. Minyak kasar yang dihasilkan kilang minyaksawit diolah lebih lanjut menjadi maragarin, minyak goreng dan sabun. Hasil lain adalahlilin, bahan dasar kosmetika, gliserin dan mayones. Proses pembuatan minyak kelapa sawit dijelaskan berlaku urutan-urutan kerjasebagai berikut. Tandanan buah segar dari kebun disterilkan segera seudah sampai dikilang minyak sawit, biasanya dengan kukus. Buah dipisahkan dari tandannya. Buahyang sudah dilepas, dimasak ( dipanaskan dan dihancurkan menjadi bubur minyak ) danbubur itu dikirim ke bagian pemerasan. Pemerasan biasanya dilakukan dengan alat tekanhidrolik jenis ulir atau pemusing. Minyak yang sudah diperas kemudian disaring dandijernihkan untuk menghilangkan air dan padatan halus. Minyak diciduk dari dasartangki. Lumpur itu diputar dalam pemusing kemudian disaring dan dihilangkan pasirnyauntuk memisahkan minyak dari padatan lain. Minyak dari tangki penjernih di keringkankemudian disaring atau diputar untuk menghilangkan sisa air dari padatan tersuspensi.Ampas sisa tekan dari bagian pemerasan dikirim ke alat pemisah biji untukmemisahkan biji dari serat. Biji dikeringkan dengan udara panas sebelum dipecah untukmengeluarkan daging-daging dari kulitnya. Daging-dalam dipisahkan dari kulit kerasnyaitu dalam penangas lempung atau dalam hidrosiklon. Daging-dalam dikeringkan dandisimpan, biasanya untuk dijual kepada pabrik minyak biji sawit. Pemurnian minyaksawit biasanya dilakukan di tempat terpisah. Pertama, asam lemak bebas dalam minyakmentah dinetralkan dengan pelucutan –kukus, kemudian dilanjutkan dengan pemucatandan penghilangan bau.B. Sumber Limbah cair.Tahap sterilsasi (15% jumlah limbah cair) dan penjernian (75% jumlah limbah cair)adalah sumber utama air limbah. Hidrolikon yang dipakai untuk memisahkan daging darikulit keras (batok) juga merupakan sumber utama air limbah (10% jumlah limabah cair).Pensterilan tandan buah menghasilkan kondensat kukus dan air cuci. Air cuci jugadihasilkan oleh pemerasan minyak, pemisahan biji atau serat dan tahap pencucian daging-dalam. Air panas dipakai untuk mencuci ayakan getar sebelum tangki penjernih minyak.Air yang dipisahkan dari minyak dan dari Lumpur tangki penjernih merupakan sumberutama minyak, padatan tersuspensi dan bahan organick lain. Kondensat kukus berasaldari pensterilan, pengringan minyak, pemisahan biji dan pengeringan daging-dalam.Pemisahan buah dari tandan dan prosees pemasakan seharusnya tidak menghasilkan airlimbah. Limbah cair kilang minyak sawit adalah limbah berkekuatan tinggi dengan ciri-ciri berikut:BOD25.000 mg/lCOD 50.000 mg/lTSS25.000 mg/lMinyak dan lemak 7.000 mg/le-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara15

Page 20: makalah tuk mulok

Page 16Amonia N 30 mg/lN total 750 mg/lBanyaknya air yang dipakai bervariasi. Kilang yang efisien mengggunakan air 2m3

/ton hasil minyak, sedangkan kilang yang boros menghabiskan berlipat ganda. Kilang-kilang di Indonesia saat ini menggunakan kira-kira 5 m3

/ton sampai 7 m3

/ton hasil(1,0sampai 1,4 m3

/ton tandan buah segar).B. Pengendalian di Dalam Pabrik.Pengurangan pengguaan air dapat dilakukan dengan cara-cara:1) Pemisahan dan pengumpulan air pendingin, limpahan dari pengeringhampa dan kondensat dari ketel untuk digunakan kembali dalam prosesatau untuk pencucian. 2) Pengumpulan air bekas cuci untuk dipakai lagi.3) Sistem kendali penggunaan air, meteran, alat pengatur waktu dan katupotomatis.4) Pengumpulan padatan (buah, tandan, dan batok) dengan tangan daripadapenyemprotannya dengan air.5) Pemeliharan dan perawatan yang baik.6) Pengendalian dan pencegahan tumpahan dan kebocoran.7) Pengoperasian hidrosikon yang sesuai.Kebanyakan kandungan BOD atau COD dalam limbah minyak kelapa sawitberasal dari minyak yang tercecer. Untuk mendapatkan pengolahan dan penguranganpencemaran yang efektif, perlu diusahakan perolehan kembali minyak yang efisien.Temperatur minyak di dalam penjernihan di atas 900

c untuk mendapatkan pemisahanminyak yang efektif. Dengan pemisahan aliran limbah penjernih minyak dan hidrosiklondari aliran limbah lainnya yang lebih bersih serta mengolahnya secara terpisah untukmemisahkan minyak dan Lumpur, masalah pengolahan limbah menjadi sangat berkurangdan akan diperoleh hasil samping yanag dapat dijual. Uap air harus dipisahkan dari aliranlimbah cair sehingga sistempengolah limbah tidak kelebihan beban.Perangkap minyak dalam kilang minyak kelapa sawit sering dirancang dandipelihara kurang baik, sehingga menyebabkan sejumlah besar minyak masuk ke dalamlingkungan. Perancangan perangkap minyak harus memperhatikan sifat minyak dantemperatur limbah cair itu. Tangki pemisah harus bertahap banyak dan dibuat rangkapuntuk mengimbangi surging dan untuk memungkinkan pemeliharaan. Diperlukan wakturetensi hidrolik debit lebih dari 10 jam dengan penyediaan panas untuk memperoleh

Page 21: makalah tuk mulok

temperatur tinggi. Alat pemisah (separator) harus dilengkapi dengan baffle untukmencegah putaran rendah dan fasilitas untuk memperoleh minyak secara mudah danefektif.Minyak yang dikumpulkan dalam pemisah atau perangkap diperoleh kembaliuntuk kepentingan proses. Aturan rumah tangga yang baik dan penghindaran kebocorandan tumpahan bahan kimia dan pelumas diperlukan untuk menghindari pencemaranminyak yang telah diperoleh kembali dalam perangkap tangki pemisah. Penggunaansistem dekantasi dalam tahap penjernihan minyak mengurangi banyaknya bahan organikdalam limbah cair sampai 75%.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara16

Page 17Suatu teknologi kering baru untuk menggantikan hidrosiklon atau panangaslempung yang memisahkan daging dalam dari batok telah dikembangkan. Satu siloanging yang bekerja secara penumatik meniadakan penggunaan sejumlah besar airlimbah dalam hiddrosiklon.D. Pengolahan Limbah Cair.Pengolahan limbah cair kilang minyak sawit meliputi pengolahan kimia-fisikuntuk menghilangkan padatan dan minyak dan pengolahan biologi untuk mengurangibeban organic yang sangat besar. Banyak karya dan penelitian untuk mengembangkansistem abu yang kaya akan kalium. Batok (kulit keras kelapa) memang dapat digunakansebagai bahan bakar, akan tetapi abu sisa pembakarannya banyak mengandung silica.F. Parameter Utama.Parameter utama dalam limbah cair minyak kelapa sawit dalam tabel 3.3.1didasarkan pada teknologi terbaik yang tersedia di Indonesia. Baku mutu ini harusdigunakan untuk seluruh industri minyak kelapa sawit pada tahun 1995 dan untuk seluruhindustri baru dan yang saat ini diperluas. Sedangkan baku mutu limbah yangdigambarkan dalam tabel 3.3.2 adalah untuk industri yang berdasarkan teknologi praktisterbaik untuk industri di Indonesia.Baku mutu limbah untuk industri di Malaysia sejak 1984 adalah:BOD100 mg/lCOD 400 mg/lTSS50 mg/lMinyak dan lemak 100mg/lAmonia N 200 mg/lN total 200 mg/lPH5,0-9,0Temperatur450

Page 22: makalah tuk mulok

CBanyaknya air limbah yang dihasilkan kebanyakan pabrik yang ada di Malaysiaberkisar dari 0,4-1,2 m3

/ton tandan buah segar setara dengan 2,0- 6,0 m3

/ton minyakkelapa sawit yang dihasilkan. Untuk operasi baru dengan teknologi penghematan air yangmodern, banyaknya air dapat dikurangi sampai 2,0 m3

/ton hasil.Tabel 3.3.1 Baku Mutu Limbah Cair Industri Minyak kelapa sawit, Berlaku bagi IndustriBaru AtauYang Diperluas Dan Bagi Semua Industri.ParameterKadar Maksimum (mg/l)Beban PencemaranMaksimum (kg/ton)BODCODTSSMinyak dan lemak Nitrogen total (sebagai N)40035025025501,250,881,630,0630,125PH 6,0-9,0 debit limbah cair maksimum 2,5 m3

/ton [roduk minyak kelapa sawit.e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara17

Page 18BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN4.1 KESIMPULAN1. Dampak negatif dari pembangunan akan selalu muncul, untuk itu dampak iniharus dikelolah dengan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan efek yang lebihbesar lagi.2. Badan air/sungai akan selalu menanggung beban pencemaran, apabila setiapindustri yang membuang limbahnya tidak sesuai dengan persyaratan/baku mutuyang telah ditetapkan.

Page 23: makalah tuk mulok

3. Kegiatan pengelolah limabah dapat dilakukan dengan 2 (dua) metode yaitudengan pengelolaan limbah itu sendiri dan minimisasi limbah.4. Kemajuan teknologi pengolahan limbah dapat dimanfaatkan sebagai alternatifmenekan efek negatif yang mungkin saja timbul.5. penegakan hukum dan etika bisnis harus betul-betul dijalankan dengan tegasdan sebaik-baiknya.4.2 SARAN 1. Kerusakan dan tingkat pencemaran yang tinggi pada badan air/sungai dapatdiupayakan mengelolah jika peran serta masyarakat dan lembaga-lembagaterkait ikut dalam pendayagunaan limbah.2. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan harus dimilikioleh setiap industri atau badan pengolah yang ditunjuk agar setiap air limbahyang dibuang ke badan air sudah masuk dalam baku mutu yang telah ditetapkanoleh pemrintah. 3. pengalaman- pengalaman negara maju dalam mengelola limbah dapat dijadikancontoh untuk diterapkan pada negara kita.4. Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar limbah industri yang adabenar-benar tidak mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia, kalau hal initidak kita mulai dari sekarang maka akan sama-sama kita lihat bahaya apa yangakan muncul ke depan yang menghadang kita.DAFTAR PUSTAKAAzwar, Azrul, Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Mutiara SumberWidya, 1995.Dinas Kebersihan Kotamadyia Padang, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, Padang :1990Djatmiko, Margono, Wahyono, Pendayagunaan Industri Managemen, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti, 2000Haudri Satriago, Istilah Lingkungan Untuk Manajemen, Jakarta : PT. Gramedia, 1996.Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta : Rineka cipta, 1997.Udin Jabu, Dkk, Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah PadaInstitusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Pusdiknakes