SEJARAH KOSMOLOGI

15
Kelompok 4 : 1. Sintiasih Wulandari A1C310038 2. Ratna Sari Sitompul A1C311034 3. Devi Afriani A1C311036 4. Noviana Putri A1C311037 5. Rodhan Bijaksa A1C3110 6. Darwita Hendriyani A1C311040 7. Debora Natalia A1C311044 8. Geo Oktafernanda A1C3110 SEJARAH KOSMOLOGI --Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Transcript of SEJARAH KOSMOLOGI

Page 1: SEJARAH KOSMOLOGI

Kelompok 4 :

1. Sintiasih Wulandari A1C3100382. Ratna Sari Sitompul A1C3110343. Devi Afriani A1C3110364. Noviana Putri A1C3110375. Rodhan Bijaksa A1C31106. Darwita Hendriyani A1C3110407. Debora Natalia A1C3110448. Geo Oktafernanda A1C3110

SEJARAH KOSMOLOGI

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Page 2: SEJARAH KOSMOLOGI

Definisi

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Kosmologi berasal dari “cosmos” yang berarti alam semesta dan “logos” yang berarti ilmu. Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari alam semesta secara keseluruhan : bentuk, ukuran, struktur, komposisi, serta bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu atau evolusinya Dari Kosmologi kemudian lahir Astronomi yang merupakan bagian penting dari Kosmologi Modern

Page 3: SEJARAH KOSMOLOGI

Metode

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Observasi : Pengamatan langsung Teoritik : memakai teori / hukum fisika untuk memprediksi kelakuan alam semesta

Page 4: SEJARAH KOSMOLOGI

“Teori” Kosmologi

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Teori kosmologi yang berkembang menyangkut hal sbb: Ukuran : berhingga atau tak berhingga. Dinamika: mengembang, tetap, atau osilasiBentuk: alam semesta bola atau yang lainPusat : di bumi atau di matahari. Oleh sebab itu muncul pemikiran tentang pengamatan dan atau pengukuran sebagai cara untuk membuktikan kebenaranPraktek/eksperimen teori kosmologi paling dekat adalah pengamatan peredaran planet

Page 5: SEJARAH KOSMOLOGI

Perkembangan Kosmologi

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Kosmologi sebelum Yunani Kuno Kosmologi Yunani Kuno Kosmologi Modern

Page 6: SEJARAH KOSMOLOGI

Kosmologi sebelum Yunani Kuno

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Page 7: SEJARAH KOSMOLOGI

Kosmologi Yunani Kuno

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Page 8: SEJARAH KOSMOLOGI

Sejarah Kosmologi Modern

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Tahun 1920 terjadi perdebatan terkenal antara Harlow Shapley dan Herber Curtis tentang pemahaman dasar mengenai “spiral nebula”

Shapley berpendapat bahwa spiral nebula adalah bagian dari galaksi kita. Tidak ada galaksi lain.

Curtis tidak setuju dengan pendapat Shapley. Menurutnya, spiral nebula itu adalah sebuah sistem bintang seperti bima sakti dan jaraknya sangat jauh dari kita.

Page 9: SEJARAH KOSMOLOGI

Pendapat Harlow Shapley

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Diameter galaksi yang ia ukur 32 kpc, tetapi ukuran ini sekitar 2 kali lebih besar dari seharusnya. Hal ini disebabkan ia tidak menyadari adanya peredupan cahaya bintang oleh gas dan awan debu antar bintang

menurutnya spiral nebula memiliki gerak diri berupa rotasi. Jadi, jika spiral nebula itu berotasi maka spiral nebula itu dekat jaraknya (masih masuk galaksi bima sakti)

Page 10: SEJARAH KOSMOLOGI

Pendapat Harlow Shapley

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Spiral nebula tidak terlihat di piringan galaksi. Ia menyebutnya sebagai zona terlarang. Ia berpendapat bahwa distribusi dari spiral nebula ini mirip globular cluster. Hal ini berarti spiral nebula berhubungan dengan galaksi bima sakti dan merupakan bagian dari galaksi ini.

Memang Shapley terbukti benar tentang perhitungannya akan diameter galaksi bima sakti, tetapi ia salah mengenai gerak diri spiral nebula yang ternyata tidak teramati.

Page 11: SEJARAH KOSMOLOGI

Pendapat Herber Curtis

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Ia percaya bahwa diameter galaksi bima sakti jauh lebih kecil daripada perhitungan Shapley.

Ia mengamati bahwa diameter sudut spiral nebula ada yang berukuran 10 kali lebih besar dari spiral nebula lain. Oleh sebab itu, spiral nebula yang diameter sudutnya kecil jaraknya 10 kali yang lebih besar (ia mengasumsikan ukuran semua spiral nebula itu sama). Oleh karena itu, spiral nebula yang kecil ada diluar ukuran galaksi yang dihitung oleh Curtis.

Page 12: SEJARAH KOSMOLOGI

Pendapat Herber Curtis

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Spektrum dari spiral nebula lebih mirip spektrum dari sekumpulan bintang dari pada spektrum sebuah nebula.

Spiral nebula dapat lebih jauh lagi jaraknya jika zona terlarang itu sebenarnya adalah efek peredupan oleh debu di piringan galaksi.

Page 13: SEJARAH KOSMOLOGI

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Untuk menyelesaikan perdebatan mereka tentang spiral nebula , perlu dilakukan pengukuran langsung jarak ke spiral nebula tersebut (Skala Jarak).

Page 14: SEJARAH KOSMOLOGI

Prinsip Kosmologi

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Semua galaksi menjauhi kita, dan alam semesta kita sedang mengembang. Yang perlu diingat bahwa tidak ada pusat pengembangan alam semesta. Semua galaksi saling menjauhi satu sama lain.

Analogi yang sering dipakai adalah sebuah roti kismis yang ketika mengembang maka semua kismis akan saling menjauhi satu sama lain.

Page 15: SEJARAH KOSMOLOGI

Prinsip Kosmologi

--Bumi dan Antariksa “Fisika Reguler A”--

Karena alam semesta mengembang, maka ruang ikut menegmbang dan mengakibatkan cahaya mengalami pergeseran merah.

Sebenarnya galaksi tidak saling bergerak menjauhi satu sama lain dan kecepatan radial yang terukur bukanlah pergeseran Doppler melainkan disebabkan oleh pengembangan alam semesta.

Peristiwa ini disebut cosmological redshift.