Bab V Teori Efektif Energi Rendah dan Kosmologi...
-
Upload
vuongthuan -
Category
Documents
-
view
218 -
download
1
Transcript of Bab V Teori Efektif Energi Rendah dan Kosmologi...
Bab V Teori Efektif Energi Rendah dan Kosmologi Braneworld
V.1 Pendahuluan
Di dalam Bab IV telah dipelajari bahwa persamaan-persamaan induksi pada brane
mengandung sebuah tensor Weyl terproyeksi yang membawa informasi medan-
medan gravitasional pada bulk. Agar persamaan gravitasional pada brane menjadi
tertutup, maka persamaan Einstein 5-dimensi pada bulk harus diselesaikan melalui
informasi yang ada pada bulk. Secara prinsip, bagi pengamat yang terlokalisasi
pada brane sangat sulit untuk mengetahui geometri bulk. Zen, dkk., (2006) telah
mengkaji bahwa jika solusi vakum brane telah diketahui maka perturbasi terhadap
solusi vakum dapat dipandang sebagai penambahan materi pada brane dan
persamaan tensor Weyl terproyeksi dapat diselesaikan melalui pendekatan
perturbatif. Bab ini bertujuan untuk mencari teori efektif energi rendah untuk
sistem satu dan dua buah brane dengan menggunakan skema gradien ekspansi
serta meninjau aspek kosmologi brane. Tanpa mengetahui geometri dari bulk,
keberadaan tensor Weyl dapat diselesaikan secara aljabar melalui eleminasi
langsung sehingga persamaan Einstein pada brane secara utuh ditentukan oleh
besaran-besaran pada brane. Sehingga efek dari dimensi ekstra dalam teori efektif
4-dimensi dapat diamati secara langsung melalui persamaan-persamaan
gravitasional pada brane yang diselesaikan untuk masing-masing orde ekspansi.
Sistematika pembahasan pada bab ini adalah sebagai berikut: Sub Bab V.2
membahas model untuk sistem satu buah brane dan persamaan persamaan pada
bulk diturunkan dari aksi melalui variasi terhadap metrik. Sub Bab V.3 diturunkan
persamaan-persamaan efektif pada brane serta aplikasi kosmologi braneworld
dalam model kosmologi FRW. Persamaan Friedmann termodifikasi diturunkan
untuk orde-2 dan mengkonfirmasi hasilnya dengan solusi eksak yang diperoleh
oleh Charmousis dan Dufaux (2002) serta Maeda, dkk., (2004). Sub Bab V.4
persamaan efektif 4-dimensi diperoleh untuk sistem dua buah brane. Dengan
asumsi bahwa metrik pada masing-masing brane dihubungan secara konformal,
penurunan persamaan medan gravitasional dapat diperoleh secara serempak.
89
Implikasi kosmologi dan dinamika radion dibahas pada Sub Bab V.5. Sub Bab
V.6 merangkum hasil-hasil yang diperoleh.
V.2 Sistem Satu Buah 3-brane
V.2.1 Model
Model satu buah 3-brane dengan tegangan σ dan dimasukan dalam ruang-waktu
AdS5 yang memiliki sebuah skala kurvatur bulk l, dapat digambarkan melalui aksi
berikut
( )5 42 2
1 122 matS d x g R d x h L
lσ
κ⎛ ⎞= − + + −⎜ ⎟⎝ ⎠∫ ∫ − , (V.1)
di mana R dan berturut-turut adalah skalar Ricci dan konstanta gravitasional
dalam 5-dimensi. Diasumsikan pula ada simetri Z2 dalam ruang-waktu AdS5 dan
brane ditempakan di y = 0 dalam sistem koordinat yang diberikan oleh persamaan
(V.2). Medan-medan materi, Lmat, adalah terlokalisasi pada brane. Metrik induksi
pada brane dinyatakan oleh h
2κ
μν . Aksi 5-dimensi (V.1) selanjutnya diselesaikan
melalui metode ekspansi gradien untuk memperoleh aksi efektif braneworld
energi rendah. Dengan memilih sistem koordinat Gaussian sebagai latar belakang
solusinya,
( )2 2 ,ds dy g y x dx dxμ νμν= + , (V.2)
maka persamaan-persamaan medan pada bulk diberikan oleh
(4) (4)14y K Rν ν ν ν
μ μ μ μδ R⎡ ⎤∂ ∑ − ∑ = − −⎢ ⎥⎣ ⎦ , (V.3)
22
14yK K
lμν
μν∂ − ∑ ∑ − = −4 , (V.4)
2 (4)2
34
Kl
μνμν ⎡ ⎤ 12R− ∑ ∑ = +⎣ ⎦ , (V.5)
3 04
Kνν μ μ∇ ∑ − ∇ = . (V.6)
Di dalam persamaan di atas, kurvatur ekstrinsik didekomposisikan menjadi bagian
traceless dan bagian trace sebagai berikut
14
K Kν ν νμ μ μδ= ∑ + , logK
yg∂
= − −∂
. (V.7)
90
Dekomposisi ini bertujuan untuk menyederhanakan persamaan-persamaan dan
memudahkan dalam perhitungan. Syarat junction untuk sistem satu buah 3-brane
diberikan oleh
(25
0 2yK K Tν ν ν )μ μ μ μνκδ σδ=⎡ ⎤− = − +⎣ ⎦ . (V.8)
Persamaan (V.3) adalah sebuah persamaan tensor yang menggambarkan
bagaimana materi-materi pada brane dapat menyebabkan kelengkungan pada
brane, sesuai dengan prinsip relativitas umum. Persamaan tensor ini menentukan
evolusi dari kurvatur ekstrinsik. Persamaan (V.4) dan (V.5) adalah persamaan-
persamaan skalar, bagaimana kelengkungan pada bulk dapat memberikan tekanan
pada brane sebagaimana telah dijelaskan pada bab IV. Hal ini juga
mengakibatkan brane melengkung. Persamaan (V.6) adalah sebuah persamaan
vektor yang memberikan kendala bagi evolusi kurvatur ekstrinsik. Persamaan-
persamaan (V.3) – (V-6) bersama-sama dengan persamaan (V.8) menggambarkan
dinamika evolusi untuk sistem satu buah brane. Aksi efektif 4-dimensi dapat
diperoleh dengan mensubstitusikan solusi dari persamaan (V.3) – (V-6) ke
persamaan aksi (V.1) dan mengintegrasikan terhadap koordinat dimensi ekstra, y.
V.2.2 Ekspansi Energi Rendah
Dalam metode iterasi energi rendah atau dinamakan dengan metode ekspansi
gradien, parameter ekspansi didefinisikan pada daerah energi rendah, yaitu rapat
energi pada brane jauh lebih kecil dari tegangan brane,
(V.9)
Ini berarti bahwa rapat energi pada brane dapat diabaikan terhadap tegangan
brane. Kondisi ini berhubungan dengan orde ke-0 dalam perturbasi dan
merupakan solusi vakum. Untuk orde yang lebih tinggi, kondisi vakum ini harus
diganggu dengan menambahkan materi pada brane. Syarat yang diberikan oleh
persamaan (V.9) dapat diterjemahkan sebagai berikut:
(V.10)
Kemudian melalui analisis dimensi persamaan (V.10) menghasilkan
91
(V.11)
di mana adalah skala kurvatur brane. Parameter ekspansi kemudian
didefinisikan oleh
(V.12)
Parameter ekspansi ini dapat diartikan bahwa kurvatur pada brane dapat diabaikan
dibandingkan dengan kurvatur ekstrinsik pada energi rendah. Iterasi kemudian
dilakukan dengan menuliskan metrik sebagai jumlah dari tensor-tensor lokal
yang dibangun oleh metrik induksi pada brane. Metrik sebagai sebuah deret
perturbatif diberikan oleh 2 2 2 (1) (2)( ) ( ) ( , ) ( , )ds dy a y h x g y x g y x dx dxμ μ μ
μν μν μν⎡ ⎤= + + + +⎣ ⎦μ ν
)
. (V.13)
Metrik induksi pada brane diberikan oleh ( 0,h g y xμν μν= = . Dalam perumusan
kurvatur kovarian (Shiromizu dan Koyama, 2003), ekspansi secara langsung
dilakukan pada kurvatur ekstrinsik dan tensor Weyl, kemudian persamaan gerak
diselesaikan pada bulk.
Kuantitas-kuantitas lain yang diekspansi adalah tensor kurvatur ekstrinsik Kμν ,
(0) (1) 2 (2)K K K Kν ν ν νμ μ μ με ε= + + + . (V.14)
Solusi masing-masing orde dari ekspansi kemudian dilakukan sebagai berikut:
untuk orde ke-0, suku kurvatur pada brane diabaikan. Dengan kata lain tidak ada
materi pada brane dan hanya ada tegangan brane. Berikut diselesaikan masing-
masing orde perturbasi.
V.3 Persamaan-Persamaan Efektif pada Brane
V.3.1 Solusi Orde-0
Tanpa keberadaan materi pada brane, solusi orde-0 terkait dengan solusi vakum
dan solusinya diberikan oleh
(0) (0)1 ,Kl l
ν νμ μδ
4K= = . (V.15)
Dengan menggunakan definisi kurvatur ekstrinsik
92
(0) (0)1 ,2
Ky
gμν μν∂
= −∂
(V.16)
diperoleh metrik bulk orde-0 sebagai berikut 2 2 2 ( ) ( )ds dy a y h x dx dxμ μ ν
μν= + . (V.17)
di mana a(y) menyatakan factor kelengkungan yang diberikan oleh
1( ) expa y yl
⎛= −⎜⎝ ⎠
⎞⎟ . (V.18)
Tensor hμν adalah konstanta integrasi yang hanya bergantung pada koordinat
brane xμ dan menyatakan metrik induksi pada brane. Tanpa keberadaan materi
pada brane, solusi orde ke-0 menghasilkan sebuah kendala antara tegangan brane
dan konstanta kosmologi pada bulk. Dari syarat junction, hubungan antara
parameter-parameter tersebut diberikan oleh
2
6l
σκ
= . (V.19)
Sebagaimana diharapkan, persamaan yang diperoleh adalah syarat ketertalaan
untuk model satu buah brane yang memberikan implikasi fisis bahwa konstanta
kosmologi brane menjadi lenyap yaitu berkaitan dengan brane Minkowski.
V.3.2 Solusi Orde-1
Solusi orde-1 diperoleh dengan mengambil perhitungan dari suku-suku yang
diabaikan pada orde-0. Pada orde ini, keberadaan materi pada brane menjadi
relevan dalam persamaan dinamika. Untuk orde-1, persamaan (V-3) – (V-6)
menjadi (1)
(1) (1) (4) (4)4 1( ) ( )4y R g R g
lν ν ν νμ μ μ μδ
⎡ ⎤∂ ∑ − ∑ = − −⎢ ⎥⎣ ⎦ , (V.20)
(1) (1)2 0yK Kl
∂ − = , (V.21)
(1)(1) (4)6 ( )K R gl
⎡= ⎣ ⎤⎦ , (V.22)
(1) (1)3 04
D D Kνν μ μ∑ − = , (V.23)
93
di mana Dμ adalah turunan kovarian terhadap metrik induksi hμν . Kemudian
menyatakan ekspansi orde-1 dengan tensor Ricci diambil untuk
komponen metrik
(1)(4) ( )R gνμ⎡⎣ ⎤⎦
2 ( )a y hμν , sehingga tensor Ricci pada brane terhadap metrik
induksi dapat dituliskan sebagai (4) ( )R hνμ .
Substitusi metrik orde-0 pada skalar Ricci R(g), maka persamaan (V.22)
menghasilkan bagian trace kurvatur ekstrinsik,
(1) (4)2 ( )
6lKa
= R h . (V.24)
Dapat dilihat bahwa persamaan (V.21) secara trivial dipenuhi. Selanjutnya, bagian
traceless kurvatur ekstrinsik diperoleh dengan mengintegrasikan persamaan
(V.20). Hasilnya adalah (1)
(1) (4) (4)2
1( ) ( )2 4
l R h R ha a4
νμν ν ν
μ μ μ
χδ⎛∑ = − +⎜
⎝ ⎠⎞⎟ . (V.25)
Disini (1)νμχ adalah sebuah konstanta integrasi yang memenuhi . Dengan
menggabungkan persamaan (V.25) dan bagian trace kurvatur ekstrinsik (V.24),
solusi tensor kurvatur ekstrinsik orde-1 adalah
(1) 0μμχ =
(1)(1) (4) (4)
2
1( ) ( )2 6
lK R h R ha a4
νμν ν ν
μ μ μ
χδ⎛= −⎜
⎝ ⎠⎞ +⎟ , (V.26)
Tensor kurvatur ektrinsik (V.26) terkait dengan tensor energi-momentum pada
brane melalui syarat junction dan menentukan persamaan dinamika gravitasional
pada brane. Syarat junction pada orde-1 menjadi 2
(1) (1) (4) (4) (1)0
1 ( )2 2 2ylK K R R x Tν ν ν ν ν μ ν
μ μ μ μ μκδ δ χ=
⎛ ⎞⎡ ⎤− = − + =⎜ ⎟⎣ ⎦ ⎝ ⎠μ . (V.27)
Persamaan evolusi tensor Weyl dengan metrik (V.17) diberikan oleh
2
3y yE K K K K K K
lν ν ν νλ ν αβ νμ μ μ μλ μ αβ μδ δ= ∂ − ∂ − + − δ . (V.28)
Dengan menggunakan ungkapan tensor kurvatur ekstrinsik serta trace-nya yang
dinyatakan oleh persamaan (V.28), maka solusi tensor Weyl untuk orde-1 adalah
(1) (1)2( ) ( )E x xl
ν μ νμ μχ= μ . (V.29)
94
Persamaan (V.27) bersama-sama dengan persamaan (V.29) menghasilkan
persamaan gravitasional pada brane pada orde-1: 2
(4) (4) (1)12
R R T El
ν ν ν νμ μ μ μ
κδ− = − . (V.30)
Konstanta integrasi (1)νμχ terkendala oleh persamaan Codacci (V.23),
(1)(1) (1) (4) (4) (4)
2 4
3 14 2 4 8
Dl l2D D K D R R D R
a a
νν μν ν ν
ν μ μ ν μ μ μ
χδ⎛ ⎞∑ − = − + −⎜ ⎟
⎝ ⎠ a
(4) (4)2 4
( )12 2
D xl D R Ra a
ν μν μν ν
ν μ μ
χδ⎡ ⎤= − +⎢ ⎥⎣ ⎦
(4)2 4
( )2
D xl D Ga a
ν μν μν
ν μ
χ= +
0=
Sehingga diperoleh (1) (1)0, 0D ν
ν μ μχ χ μ= = . (V.31)
Jadi konstanta integrasi memiliki sifat transversal dan traceless terhadap geometri
brane. Dapat dilihat bahwa persamaan Einstein dalam relativitas umum diperoleh
pada solusi orde ke-1 dengan suku tambahan yaitu tensor Weyl
terproyeksi pada brane. Pada bab IV telah dibahas bahwa proyeksi tensor Weyl
memberikan efek non-lokal yang mengakibatkan persamaan pada brane menjadi
tidak tertutup. Namun pada penurunan di atas
(1) 2 /E ν νμ μχ= l
(1)νμχ adalah konstanta integrasi
yang hanya bergantung pada koordinat brane, yang berarti pula .
Efek dari bulk dibawa oleh proyeksi tensor Weyl melalui kuantitas skala kurvatur
bulk, l, diberikan oleh persamaan (V.29). Dalam kosmologi Friedmann-
Robertson-Walker, suku ini berhubungan dengan radiasi gelap karena berbanding
terbalik dengan faktor skala pangkat empat.
(1) (1) ( )E Eν νμ μ= x
V.3.3 Solusi Orde-2
Untuk melihat koreksi lain dari relativitas umum dalam teori efektif 4-dimensi
selain konstanta integrasi (1)νμχ , dihitung solusi orde-2. Di dalam perhitungan
95
berikut ini kontanta integrasi diambil (1) 0νμχ = . Untuk solusi orde-2, persamaan
(V.3) – (V.6) menjadi (2)
(2) (2) (4) (4) (1) (1)4 1( ) ( )4y R g R g K
lν ν ν ν νμ μ μ μδ
⎡ ⎤∂ ∑ − ∑ = − − + ∑⎢ ⎥⎣ ⎦μ , (V.32)
2(2) (2) (1) (1) (1)2 14yK K K
lα ββ α∂ − = + ∑ ∑ , (V.33)
(2)(2) (1)2 (1) (1) (4)6 3 ( )4
K K R gl
α ββ α ⎡ ⎤=− + ∑ ∑ +⎣ ⎦ , (V.34)
(2) (2) (1) (1) (1) (1)3 04
D D Kν α ν νν μ μ να μ αμ ν∑ − + Γ ∑ −Γ ∑ =α
μ +
, (V.35)
Tensor Ricci dan skalar Ricci orde-2 dihitung dengan menggunakan metrik bulk
sampai pada orde-1, yaitu
2 (1)( , ) ( ) ( ) ( ,g y x a y h x g y xμ μμν μν μν⎡ ⎤= +⎣ ⎦
( )2
(4)2 2 (4)( ) ( ) 1 ( ) ( )2 6l la y h x a R h h R hμ
μν μν μν⎛ ⎞= + − −⎜ ⎟⎝ ⎠
. (V.36)
Sehingga diperoleh
( ) ( )(2) 2
(4) (4) 4 2 (4) (4)1 14 2 2
lR R a a D D R D Dν ν σ ν σ ν Rμ μ μ σδ − −⎡ ⎤ ⎡− = − − +⎢ ⎥ ⎢⎣ ⎦ ⎣μσ
(4) (4) (4)1 1 13 2 12
D D R D D R D D Rν σ ν ν σμ σ μ μδ+ + − σ
(4) (4) (4) (4) (4) (4) (4) 21 1 16 4 6
R R R R R R Rνα ν ν αβμα μ μ αβδ ⎤⎛ ⎞+ − − −⎜ ⎟⎥⎝ ⎠⎦
( ) ( )2
4 2 (4) (4)1 12 6 4l a a S x R R Rν μ ν ν
μ μ μδ− − ⎡ ⎤⎛ ⎞≡ − + −⎜ ⎟⎢ ⎥⎝ ⎠⎣ ⎦
, (V.37)
di mana
( )2(4) (4) (4) (4) (4) (4) (4)1 1 13 4 12
S R R R R R R Rν β ν ν αβ νμ ν μβ μ μ αβ μδ δ= − − +
( )(4) (4) (4)1 22 3
D D R D D R D D Rσν ν σ νμ σ σ μ μ
⎡ ⎤− + −⎢ ⎥⎣ ⎦
(4) (4)1 12 6
D D R D D Rσ ν ν ασ μ μ αδ⎡− − −⎢⎣ ⎦
⎤⎥ . (V.38)
96
Sifa-sifat dari tensor ini dapat dilihat dari persamaan (V.37) dan memenuhi
hubungan
0, 0S Dμμ = Sν
ν μ = . (V.39)
Dengan menggunakan persamaan (V.37) dan hasil dari orde-1 dapat diperoleh 2
(1) (1) (4) (4) (4)4
1 112 4lK R R
aν νμ μ δ⎛∑ = −⎜
⎝ ⎠Rν
μ⎞⎟ , (V.40)
dan integrasi persamaan evolusi (V.32) menghasilkan (2)2 3
(2) (4) (4) (4)4 2 2 4
12 2 24 4l y l lS R R R
a a a a
νμν ν ν ν
μ μ μ μ
χδ⎛ ⎞ ⎛ ⎞∑ = − + − − +⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠, (V.41)
di mana (2)νμχ adalah konstanta integrasi yang hanya bergantung pada koordinat
brane xμ . Untuk memahami arti fisis dari konstanta integrasi ini, didefinisikan
3
(2) (2)
4l Sν ν ν
μ μ μχ χ= +
3(4) (4) (4) (4) (4) (4) (4) 21 1 1
8 3 4 3l R R R R R R Rα ν ν ν α β
μ α μ μ β αδ⎡ ⎤⎛+ − − −⎜⎞⎟⎢ ⎥⎝ ⎠⎣ ⎦
. (V.42)
Sehingga persamaan tensor Weyl terproyeksi orde-2 pada brane dapat ditulis
serupa dengan persamaan (V.29), (2)
(2) 2( )E x
l
νμν μ
μ
χ= , (V.43)
Dalam ungkapan (2)νμχ , kurvatur ekstrisik pada brane adalah
3
(2) (4) (4) (4) (4) (4) 2 (4) (4)
0
5 12 324 12 2y
lK R R R R R R Rν ν α ν ν ν αμ μ μ α μ μδ δ
=
⎛ ⎞= − − +⎜ ⎟⎝ ⎠
ββ α
(2)νμχ+ . (V.44)
Dengan mengambil trace persamaan ini, dapat disusun sebuah persamaan 3
(2) (2) (2)
2lK K Pν ν ν ν
μ μ μ μδ χ− = + , (V.45)
dengan
(4) (4) (4) 2 (4) (4) (4) (4)1 1 1 18 2 6 4
P R R R R R R Rν ν αβ ν α νμ μ αβ μ μδ ⎛ ⎞= − + −⎜ ⎟
⎝ ⎠α
Z
. (V.46)
Secara formal persamaan Codacci dapat diintegrasi untuk memperoleh (2) (2)
1 2K K c S cν ν ν ν νμ μ μ μδ τ− = + + μ . (V.47)
97
Di sini νμτ adalah tensor yang tidak dapat dinyatakan dalam ungkapan kuantitas-
kuantitas lokal, Kuantitas-kuantitas dan adalah koefisien-koefisien konstan.
Sedangkan bagian lokal
1c 2c
Zνμ adalah tensor bebas divergensi yang didefinisikan
oleh
(4) (4) (4) 2 (4) (4)14
Z R R R D D R D D Rν ν ν ν ν αμ μ μ μ μ αδ δ= − − + . (V.48)
Tensor Sνμ dan Zν
μ adalah bebas linear, sehingga kombinasinya menghasilkan
sebuah tensor bebas divergensi,
13
H S Zν ν νμ μ= + μ . (V.49)
Masing-masing dari tensor ini dapat diperoleh melalui variasi terhadap metrik dari
aksi-aksi berikut ini
4 2 41 23
d x R R R d x S gαβαβ μνδ ⎛ ⎞− =⎜ ⎟
⎝ ⎠∫ ∫ μνδ , (V.50)
4 2 42d x R d x Z g μνμνδ =∫ ∫ δ , (V.51)
( )4 42d x R R d x H gαβαβ μνδ =∫ ∫ μνδ . (V.52)
Dengan mensubstitusikan persamaan (V.47) ke persamaan (V.45) maka diperoleh 3
(2)1 22
l P c S c Zν ν ν ν νμ μ μ μ μτ χ= + − − , (V.53)
Persamaan ini menghubungan konstanta integrasi (2)νμχ dengan bagian tensor non
lokal νμτ dan parameter-parameter bebas dan . Syarat traceless 1c 2c (2) 0μ
μχ =
menghasilkan 3
(4)(4) (4) (4) 22
1 38 3l R R R c D Dμ αβ α
μ αβτ ⎛ ⎞= − − −⎜ ⎟⎝ ⎠
Rα . (V.54)
Jadi μμτ menyatakan anomali trace dalam konteks korespondensi AdS/CFT
(Maldacena, 1998) serta dalam braneworld (Gidding, dkk., 2000, Hawking, dkk.,
2000, Gubser, 2001, Shiromizu dan Ida, 2001; Koyama dan Soda, 2001, Padilla,
2006). Sifat non lokal tensor μντ menunjukan bahwa tensor ini berhubungan
dengan energi-momentum dari CFT holografik pada brane.
98
Dengan memasukkan solusi-solusi orde-2 ke dalam syarat junction maka dapat
diperoleh persamaan efektif pada brane yang meliputi koreksi untuk persamaan
gravitasional 4-dimensi relativitas umum. Syarat junction kemudian menjadi
2
(1) (1) (2) (2)
2K K K K Tν ν ν ν ν
μ μ μ μ μκδ δ− + − = . (V.55)
Substitusi hasil-hasil perhitungan sebelumnya ke persamaan (V.55) maka
diperoleh
(2
(4)1 2
2G T c S c Zl l
)ν ν ν ν νμ μ μ μ μ
κ τ= − + + . (V.56)
Atau 2
(4) 2 (2)2G T l Pl l
ν ν ν νμ μ μ μ
κ χ= + − . (V.57)
Tensor Pνμ dapat ditentukan secara lokal dan mengandung suku kuadratik energi-
momentum tensor sehingga persamaan (V.57) menjadi tertutup.
Untuk memperoleh orde ke-n dapat digunakan formula rekursif berikut ini, ( ) 1
( ) 4 (4) (4) ( ) ( 1)4
1
1 14
n nn p
p
dy a R R Ka
pν ν ν νμ μ μ μδ
−−
=
⎛ ⎞⎡ ⎤∑ = − − − ∑⎜ ⎟⎢ ⎥⎜ ⎟⎣ ⎦⎝ ⎠∑∫ , (V.58a)
1 ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (4)
1
36 4
n nn p n p p n p
p
lK K K α ββ α
−− −
=
⎛ ⎞R⎡ ⎤= − + ∑ ∑ +⎜ ⎟⎣ ⎦⎝ ⎠∑ , (V.58b)
1( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
2 14
nn n p n p p n p
yp
K K K Kl
α ββ α
−− −
=
⎛ ⎞∂ − = + ∑ ∑⎜ ⎟⎝ ⎠
∑ , (V.59a)
( )1
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
34
nn n p n p p n
pD D K pν α ν νν μ μ να μ αμ ν
−− −
=
∑ − + Γ ∑ −Γ ∑∑ α
oleh
. (V.59b)
Bagian traceless dan trace kurvatur ekstrinsik didefinisikan oleh persamaan (V.7).
V.3.4 Implikasi Kosmologi Sistem Satu Buah Brane
Sebagai aplikasi kosmologi 1 ), tinjau kosmologi homogen dan isotropik pada
brane dengan metrik induksi diberikan
1) Aplikasi kosmologi untuk orde-1 dapat dilihat pada paper Zen, dkk., (2006) di mana persamaan
Friedmann dengan koreksi radiasi gelap diberikan oleh 2 44
83G CH
aπ ρ= + .
99
2 2 ( ) iijh dx dx dt a t dx dxμ ν
μν γ= − + j . (V.60)
Disini adalah sebuah faktor skala. Komponen yang tidak lenyap dari
tensor
( )a t
Pνμ adalah
4 43 3,4 4
t jt iP H P H H H2 j
iδ⎛= − = − +⎜⎝ ⎠
⎞⎟ , (V.61)
Perhitungan secara langsung menghasilkan bahwa tensor Pνμ memenuhi
0D Pνν μ = . (V.62)
Sehingga dari persamaan (V.57) diperoleh (2) 0D ν
ν μχ = . (V.63)
Jadi (2)νμχ adalah komponen pada kosmologi brane yang berperilaku sebagai suku
radiasi gelap. Komponen-(tt) dari persamaan (V.57), dengan mengabaikan suku
radiasi, menghasilkan persamaan Friedmann termodifikasi 2 2
2
3 4lH
lκ ρ= + 4H . (V.64)
Charmousis dan Dufaux (2002) serta Maeda dan Torii (2004) telah memperoleh
bentuk solusi eksak dari persamaan Friedmaan termodifikasi dalam braneworld
Gauss-Bonnet tanpa suku radiasi gelap, hasil ringkasnya dapat ditulis sebagai
berikut
( ) (2 2 22
42 3 1 2H l l Hlακ ρ σ − ⎛+ = + − +⎜
⎝ ⎠)2 2 ⎞⎟ . (V.65)
Disini α adalan parameter konstan, kontribusi dari suku Gauss-Bonnet. Dalam
kasus yang diturunkan di atas maka untuk α = 0,
( )2 6 H lκ ρ σ 2 2−+ = + . (V.66)
Jika ruas kanan persamaan (66) diekspansi untuk parameter ekspansi yang kecil
, 2 2l Hε =
2 2 2 2 4 41 11 12 8
l H l H l H+ = + − + , (V.67)
maka diperoleh persamaan yang sama seperti persamaan (V.64). Jadi dapat
dikonfirmasi validitas dari ekspansi gradien. Sehingga menarik juga untuk dikaji
jika aksi (V.1) ditambahkan suku Gauss-Bonnet dalam skema ini.
100
V.4 Sistem Dua Buah Brane
Pada pasal sebelumnya, model dengan satu buah brane dapat digambarkan oleh
sebuah teori efektif 4-dimensi dalam energi rendah. Berikut ini dikaji sebuah
sistem dengan dua buah brane pada limit energi rendah. Dinamika untuk sistem
dua buah brane sedikit lebih rumit dari sistem dengan satu buah brane. Jarak
antara kedua brane dapat mempengaruhi dinamika kedua brane dan dinamika dari
sistem secara keseluruhan. Sebagaimana diperlihatkan di bawah ini, jika ada dua
buah brane dimasukan dalam ruang-waktu bulk, teori 4-dimensi efektif
berperilaku seperti teori Brans-Dicke (secara umum adalah teori skalar-tensor)
dan medan skalar Brans-Dicke bekerja sebagai sebuah radion. Asumsi yang sama
seperti pasal sebelumnya bahwa tegangan-tegangan brane ( )σ + dan ( )σ − jauh
lebih besar dari rapat energi ( )ρ + dan ( )ρ − . Untuk sistem dua buah brane, ada satu
buah derajat kebebasan tambahan yaitu radion yang juga harus diambil dalam
perhitungan dan memodifikasi skema ekspansi.
V.4.1 Model
Aksi untuk sistem dengan dua buah brane diberikan oleh
52 2
1 12
S d x g Rlκ
⎛ ⎞= − +⎜ ⎟⎝ ⎠∫
2
( ) ( )4 ( ) ( ) ( ) 4 ( ) ( ) ( )d x h L d x h Lσ σ+ + + − − −+ − − + − −∫ ∫ . (V.68)
Metrik 5-dimensi dapat dipilih dalam suatu bentuk di mana radion secara eksplisit
ada dalam metrik, 2 ( , ) 2 ( , )y xds e dy g y x dx dx
μφ μ μμν= + ν . (V.69)
Brane yang memiliki tegangan positif ditempatkan di y = 0 sedangkan brane
yang memiliki tegangan negatif di y = l. Dalam kasus ini ( , )y xμφ menentukan
jarak wajar antara kedua brane (Lihat Gambar V.1),
( ', )
0
( ) 'l
y xd x e dyφ= ∫ . (V.70)
Dalam sistem koordinat (V.69), persamaan-persamaan medan bulk dapat
diperoleh melalui variasi aksi (V.68):
101
(4) (4)14ye Q R Rφ ν ν ν ν ν
μ μ μ μ μ μνδ φ φ− ⎡∂ ∑ − ∑ = − − −∇ ∇ −∇ ∇⎢⎣φ
( )14
ν α αμ α αδ φ φ φ ⎤+ ∇ ∇ +∇ ∇ ⎥⎦
, (V.71)
2 (2
3 124
Q Rl
α ββ α
4)⎡ ⎤− ∑ ∑ = + ⎣ ⎦ , (V.72)
22
1 44ye Q Q
lφ αβ α
αβ α αφ φ φ− ∂ − − ∑ ∑ = ∇ ∇ +∇ ∇ −α , (V.73)
3 04
Qνν μ μ∇ ∑ − ∇ = , (V.74)
Dan syarat junction diberikan oleh
(2
( ) ( )
0
34 2y
Q )Tν ν ν νμ μ μ μ
κδ σ δ+ +
=
⎡ ⎤∑ − = − +⎢ ⎥⎣ ⎦ , (V.75)
(2
( ) ( )34 2y l
Q )Tν ν ν νμ μ μ μ
κδ σ δ− −
=
⎡ ⎤∑ − = − − +⎢ ⎥⎣ ⎦. (V.76)
Bagian traceless dan trace dari kurvatur ekstrinsik didefinisikan
14
e K g Kφμν μν μν
− = ∑ + , logQ e gy
φ− ∂= −
∂− . (V.77)
d(x)
y=0 y=ly
Gambar V.1 Radion sebagai jarak antara dua brane.
102
Dengan menggunakan prosedur yang sama seperti pada sub bab sebelumnya,
persamaan-persamaan Einstein pada masing-masing brane, sampai pada orde-1,
dapat ditulis secara serempak sebagai berikut 2
( ) ( ) ( )2G Tl lμν μνκ
μνχ± ±= ± − ± , (V.78)
di mana ( )μνχ ± adalah konstanta integrasi. Tanda ± di dalam persamaan (V.78)
masing-masing berhubungan dengan brane yang memiliki tegangan positif dan
negatif. Metrik induksi pada masing-masing brane dihubungkan melalui
transformasi konformal ( ) 2 ( )h hμν μν− += Ω , (V.79)
dengan faktor konformal diberikan oleh
( )exp eφΩ = − . (V.80)
Untuk sistem dua buah brane adalah mungkin mengeleminasi kuantitas non lokal, ( )μνχ ± , di dalam persamaan (V.78) sehingga diperoleh persamaan Einstein lokal
pada masing-masing brane. Hal ini dapat dilakukan jika hubungan antara ( )μνχ + dan
( )μνχ − diketahui. Dengan menggunakan persamaan evolusi dari tensor Weyl
terproyeksi (IV.75) untuk orde-1 dan persamaan (V.79), tensor Weyl terproyeksi
adalah dihubungan secara konformal, ( )(1) 2 ( )(1)E Eν ν
μ μ− − += Ω . (V.81)
Berikut ini diturunkan persamaan Einstein pada masing-masing brane dalam
bentuk tertutup.
V.4.2 Teori Efektif pada Brane
Dengan menggunakan persamaan (A.10) pada lampiran A, persamaan Einstein
pada brane yang memiliki tegangan negatif dapat dinyatakan dalam ungkapan
kuantitas-kuantitas pada brane yang memilki tegangan positif,
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )2G G D D h D D αμν μν μ ν μν α− + + + + + += − Ω − Ω
Ω
( ) ( ) ( ) ( ) ( )2
4 14
D D h D D αμ ν μν α+ + + + +⎛ ⎞+ Ω Ω − Ω⎜ ⎟Ω ⎝ ⎠
Ω , (V.82)
103
Persamaan (V.81) bersama-sama dengan persamaan (V.29) untuk kasus dua brane,
suku non lokal ( )μνχ ± dihubungakan secara konformal sebagai berikut
( ) 2 ( )μν μνχ χ− − += Ω . (V.83)
Eleminasi ( )μνχ ± pada persamaan (V.78) mengimplikasikan bahwa
(2
( ) 2 ( ) ( ) 2 ( )G G T Tlμν μν μν μνκ+ − += Ω + + Ω )− . (V.84)
Suku pertama pada ruas kanan persamaan (V.84), ( )Gμν− , dapat dieleminasi dengan
menggunakan persamaan (V.82). Dengan mendefinisikan sebuah medan skalar Ψ
oleh 21Ψ = −Ω , (V.85)
persamaan Eintein pada brane yang memiliki tegangan positif diperoleh
( )( ) ( )2
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )11G T T D D h D Dl
αμν μν μν μ ν μν α
κ+ + − + + + + += + −Ψ + Ψ −Ψ Ψ
Ψ
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )3 1
2 1 2D D h D D α
μ ν μν α+ + + + +⎛ ⎞+ Ψ Ψ − Ψ⎜ ⎟Ψ −Ψ ⎝ ⎠
Ψ . (V.86)
Dengan hasil ini, kuantitas non lokal dapat dinyatakan dalam ungkapan kuantitas-
kuantitas pada brane,
( )( ) ( )2
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )12 2
lT T D D h D D αμν μν μν μ ν μν α
κχ + + − + + + += − −Ψ + − Ψ − ΨΨ Ψ
+
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )3 1
4 1 2l D D h D D α
μ ν μν α+ + + + +⎛ ⎞− Ψ Ψ − Ψ Ψ⎜ ⎟Ψ −Ψ ⎝ ⎠
. (V.87)
Karena Ω (atau ekuivalen dengan Ψ ) mengandung informasi jarak antara kedua
brane, (atau ) dinamakan radion. Persamaan gerak untuk medan skalar
radion diperoleh dengan mengambil trace persamaan (V.87),
Ω Ψ
( ) ( ) ( )2
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )1 1 12 1 3
D D D D T Tl
α αα α
κ+ + + + + −⎡ ⎤Ψ + Ψ Ψ = −Ψ + −Ψ⎣ ⎦− Ψ, (V.88)
di mana ( ) ( ) ( ) .T h T μν
μν− − −= (V.89)
Persamaan-persamaan (V.86) dan (V.88) merepresentasikan sebuah teori gravitasi
skalar-tensor pada brane yang memiliki tegangan positif dan dapat diturunkan
dari aksi efektif 4-dimensi:
104
( )
( ) 4 ( ) ( ) ( ) ( )2
32 2 1
lS d h R D D αακ
+ + + +⎛ ⎞= − Ψ − Ψ⎜ ⎟⎜ ⎟− Ψ⎝ ⎠
∫ + Ψ
( )24 ( ) ( ) 4 ( ) (1d h L d h L )+ + ++ − + − − Ψ∫ ∫ − . (V.90)
Prosedur yang sama juga dapat digunakan untuk memperoleh persamaan-
persamaan efektif pada brane yang memiliki tegangan negatif dan diperoleh:
( )( ) ( )2
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )11G T T D D h D Dl
αμν μν μν μ ν μν α
κ− − + − − − − −= + + Φ + Φ −Φ Φ
Φ
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )3 1
2 1 2D D h D D α
μ ν μν α− − − − −⎛ ⎞− Φ Φ − Φ⎜ ⎟Φ +Φ ⎝ ⎠
Φ . (V.91)
( ) ( ) ( )2
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )1 1 12 1 3
D D D D T Tl
α αα α
κ− − − − − +⎡ ⎤Φ − Φ Φ = +Φ + +Φ⎣ ⎦+ Φ, (V.92)
( )( ) ( )2
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )12 2
lT T D D h D D αμν μν μν μ ν μν α
κχ − − + − − − −= − + Φ + − Φ − ΦΦ Φ
−
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )3 1
4 1 2l D D h D D α
μ ν μν α− − − − −⎛ ⎞+ Φ Φ − Φ Φ⎜ ⎟Φ +Φ ⎝ ⎠
. (V.93)
Aksi efektif 4-dimensi untuk brane yang memiliki tegangan negatif diberikan oleh
( )
( ) 4 ( ) ( ) ( ) ( )2
32 2 1
lS d h R D D αακ
− − − −⎛ ⎞= − Φ + Φ⎜ ⎟⎜ ⎟+ Φ⎝ ⎠
∫ − Φ
( )24 ( ) ( ) 4 ( ) (1d h L d h L )− − −+ − + − + Φ∫ ∫ + , (V.94)
di mana 2 1−Φ = Ω − . (V.95)
Hasil-hasil di atas memperlihatkan bahwa jika dinamika dari sebuah brane
diketahui maka dinamika pada brane yang lain juga dapat diperoleh.
Ketidakbebasan dinamika pada kedua brane dapat dinyatakan melalui hubungan
berikut:
1Ψ
Φ =−Ψ
. (V.96)
Persamaan-persamaan Einstein dan persamaan-persamaan gerak untuk medan
skalar pada brane adalah tertutup, yang dapat direpresentasikan melalui kekekalan
materi pada masing-masing brane,
105
( ) ( ) 0D T μμ ν± ± = . (V.97)
Terhadap metrik pada brane yang memiliki tegangan positif, ( )hμν+ , persamaan
kekekalan (V.97) dapat dituliskan menjadi ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )10,1 2 1D DD T D T T Tμμ μ μ ν
μ ν μ ν ν
+ ++ + + − − −Ψ Ψ
= = −− Ψ −Ψ
. (V.98)
Jadi terhadap metrik ( )hμν+ , tensor energi-momentum pada brane yang memiliki
tegangan positif memenuhi hukum kekekalan sedangkan divergensi tensor energi-
momentum pada brane yang lain ditentukan oleh jarak antara kedua brane.
Aksi-aksi efektif yang digambarkan oleh persamaan-persamaan (V.90) dan (V.94)
tidak lain adalah aksi gravitasi skalar-tensor di mana kopling gravitasional pada
masing-masing brane ditentukan oleh medan skalar Brans-Dicke Φ untuk brane
yang memiliki tegangan negatif dan Ψ untuk brane yang memiliki tegangan
positif. Gravitasi skalar-tensor pada masing-masing brane dibedakan oleh
ungkapan parameter kopling ( )( ) 3 / 2 1ω Φ = − + ΦΦ untuk brane yang memiliki
tegangan negatif dan ( )( ) 3 / 2 1ω Ψ = Ψ −Ψ untuk brane yang memiliki tegangan
positif.
V.5 Implikasi Kosmologi Sistem Dua Buah Brane
Pada sub bab ini dibahas implikasi kosmologi untuk sistem dua buah brane.
Persamaan-persamaan efektif 4-dimensi untuk brane yang memiliki tegangan
positif dapat dinyatakan kembali dalam bentuk persamaan dinamika berikut:
( )22( ) ( ) ( ) ( ) ( )11 1
2 2R T T T T
l lν ν ν ν νμ μ μ μ μ
κκ δ δ+ + + −− Ψ⎛ ⎞ ⎛= − + −⎜ ⎟ ⎜Ψ Ψ⎝ ⎠ ⎝− ⎞⎟⎠
( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )2
1 12
D D D D D Dν α νμ α μ μ
ωδ + + + + + +Ψ
+ Ψ + Ψ + ΨΨ Ψ Ψ
νΨ , (V.99)
2 ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( )1
2 3 2 3dD D D Dd l
α αα α
ω κω ω
T T+ −+ + + + +
Ψ + Ψ Ψ =+ Ψ +
, (V.100)
dengan parameter kopling ( )ω Ψ didefinisikan oleh
( ) 32 1
ω ΨΨ =
−Ψ, (V.101)
106
Medan skalarΨ dalam ungkapan medan φ adalah
( )1 exp 2eφΨ = − − , (V.102)
yang mengimplikasikan [ ]0,1Ψ∈ . Dalam limit 1Ψ → berhubungan dengan
gravitasi dalam relativitas umum dan terkait dengan keadaan di mana kedua brane
terpisah pada jarak yang sangat besar,
( )( ) ln 1 ,2ld x leφ φ= = − −Ψ →∞ → +∞ . (V.103)
Sedangkan dalam limit berhubungan dengan sebuah keadaan di mana
kedua brane bertumbukan: ,
0Ψ →
0d → φ →−∞ .
Materi fluida pada brane yang memilki tegangan positif adalah fluida ideal,
( ) ( )( ) ,T P U U Pg Pμν μ ν μνρ+ = + + = Γ −1
t
, (V.104)
di mana Γ adalah indeks barotropik. Misalnya, Γ = 4/3 menyatakan materi radiasi
dan Γ = 0 berhubungan dengan konstanta kosmologi. Pada brane yang memilki
tegangan negatif, tensor energi-momentumnya diberikan oleh ( ) ( ) ( )T ν νμ μλ δ− −= , (V.105)
Jika metrik induksi pada brane diberikan oleh metrik FRW, persamaan (V.62),
maka menghasilkan hukum kekekalan untuk fluida ideal,
303 ,a a
aρ ρ ρ ρ − Γ= − Γ ⇒ = , (V.106)
dan persaman untuk ( )λ − adalah ( )
( ) 1λλ
−
−
Ψ= −
−Ψ. (V.107)
Solusi persamaan ini adalah
( ) ( )( ) ( ) ( )0 01 exp e2 φλ λ λ− − −= − Ψ = − . (V.108)
Jadi evolusi dari materi pada brane yang memilki tegangan negatif
diparameterisasi oleh jarak wajar antara kedua brane. Jika φ adalah besar (jarak
antara brane menjadi besar) materi pada brane yang memilki tegangan negatif
menjadi lenyap . Sebaliknya, jika jarak antara brane menjadi kecil, maka
materi pada brane yang memilki tegangan negatif, nilainya tidak nol.
( ) 0λ − →
107
Dengan metrik FRW, persamaan medan 4-dimesi (V.99) dan (V.100) dapat
diperoleh sebagai berikut:
( )( )( ) ( ) ( )22 22
( )0
1 4 3 4 1 4 33
2 1 3 3H
l lκ κ
ρ λ −− Ψ − Γ −Ψ − ΓΨΨ + Ψ + = −
−Ψ, (V.109)
( )22 4 3
26
H Hl
κρ
− Γ+ = , (V.110)
( ) ( )(2 2
22 (0
1 14 1 3
H Hlκ ρ −Ψ Ψ
+ − = − −ΨΨ Ψ −Ψ Ψ ))λ . (V.111)
Persamaan (V.109) dan (V.110) berturut-turut adalah persamaan dinamika untuk
Ψ dan H dan persamaan (V.111) adalah persamaan Friedmann. Persamaan
(V.110) tidak mengandung suku tambahan yang menggambarkan pengaruh dari
brane yang memilki tegangan negatif dan medan skalar. Sedangkan persamaan
(V.109) mengandung suku tambahan pada ruas kanan persamaannya yang
menunjukan ketidaklinearan persamaan. Berikut ini dikaji solusi-solusi khusus
dari persamaan-persamaan tersebut.
V.5.1 Dinamika Radion
Pertama tinjau kasus Γ = 0 (konstanta kosmologi). Hukum kekekalan (V.106)
menghasilkan 0 konstanρ ρ= = , dan persamaan (V.110) menjadi
22
0223
H Hlκ ρ+ = , (V.112)
Solusi trivial dari persamaan ini diberikan oleh parameter Hubble konstan, 2 2
0( / 3 )H lκ= ρ tetapi ini bukan solusi umum (lihat pasal V.5.4). Untuk solusi
trivial menghasilkan evolusi faktor skala dalam bentuk eksponensial:
2
0 exp3
a a tl
κ ρ⎛ ⎞
= ⎜⎜⎝ ⎠
0 ⎟⎟. (V.113)
Persamaan (V.111) dapat diselesaikan secara aljabar dan menghasilkan solusi 2
2( )
0 0 0 01 exp3
A tl
κρ ρ ρ λ
−
−⎡ ⎤⎛ ⎞⎢Ψ = − ±⎜ ⎟⎜ ⎟⎢ ⎥⎝ ⎠⎣ ⎦
⎥ , (V.114)
108
di mana A adalah konstanta integrasi. Dengan memilih kontanta integrasi
( )1/ 2( )0 0/A ρ λ −= maka
22
00( )
0
1 exp 13
tl
ρ κ ρλ
−
−
⎡ ⎤⎛ ⎞⎢ ⎥Ψ = − ±⎜ ⎟⎜ ⎟⎢ ⎥⎝ ⎠⎣ ⎦
, (V.115)
Solusi persamaan (V.114) menentukan jarak wajar antara kedua brane
2 (( ) 0
00
( ) ln exp3
td t le l A tl
φ κ λρρ
−)⎡ ⎤⎛ ⎞⎢ ⎥= = ±⎜ ⎟⎜ ⎟⎢ ⎥⎝ ⎠⎣ ⎦
, (V.116)
Untuk t → + ∞ maka d → + ∞ dan juga diperoleh sebuah solusi
( )1 ( )0 02
0
3 ln 1 / , 0clt t A dλ ρ
κ ρ± − −⎡ ⎤= = =⎢ ⎥⎣ ⎦
∓ . (V.117)
Solusi persamaan (V.114) tidak memiliki singularitas ketika brane bertumbukan
dan dapat diteruskan untuk daerah di mana Ini dapat
diinterpretasikan sebagai suatu perubahan kedudukan kedua brane sepanjang
sumbu-y: untuk perubahan kedudukan (
0d = ( ) 0.d t <
( ) ( ),σ σ+ − ) berhubungan dengan
dan untuk arah sebaliknya (
( ) 0d t >
( ) 0d t < ( ) ( ),σ σ− + ). Kanno, dkk., (2003)
memperkenalkan skenario kosmologi BAB (Born-Again-Braneworld) bahwa
tanda dari tegangan brane dapat berubah setelah tumbukan, ( ) ( )σ σ− ↔ + . Dari
pembahasan di atas mekanisma ini muncul secara alamiah. Misalnya untuk kasus
( )12ld 0= − −Ψ ≤ , (V.118)
berhubungan dengan perluasan domain Ψ yaitu [ , 0]Ψ∈ −∞ . Berikut ditinjau
evolusi dari jarak wajar untuk ( ) 0d t < untuk masing-masing tanda yang
diberikan oleh solusi persamaan (V.115).
Untuk solusi ”negatif”, jika 0t− = maka . Kemudian jarak wajar antara
brane memiliki domain pada seluruh sumbu riil
d → −∞
[ ,d ]∈ −∞ ∞ untuk dan
faktor skala tidak pernah lenyap. Sedangkan untuk solusi ”positif”
[0, ]t∈ +∞
( )a t
( )0
0
, lnt d l λρ
−+ → −∞ = < 0 , (V.119)
109
Gambar V.2 Jarak wajar antara dua buah brane untuk Γ = 0, tanpa pengaruh
radiasi gelap. Warna merah adalah kurva untuk log(0.25(exp(0.4 t)-1)) dan kurva warna biru untuk log(0.25(exp(0.4 t)-1)).
Dalam hal ini dua buah brane dipisahkan pada jarak berhingga dan faktor skala
eksponensial (V.113) pada brane yang memiliki tegangan positif cenderung
menuju nol (alam semesta memiliki singularitas t ). Situasi ini
diperlihatkan pada Gambar V.2. Konstanta-konstanta ditetapkan sebagai berikut :
dan .
+ → −∞
( )1/ 2( )0 0/ 0.25,A ρ λ −= = 2 ( ) 1/ 2
0( / 3 ) 0.1lκ λ − = .4
Γ
2 1/ 20( / 3 ) 0lκ ρ =
Berikutnya tinjau untuk faktor skala pada brane yang memiliki tegangan positif
yang digambarkan oleh sebuah fungsi pangkat . Dari persamaan (V.110)
dan hukum kekekalan, solusi untuk indek pangkatnya adalah , Γ ≠ 0,
dan sebuah kendala untuk nilai awal adalah
0ma a t=
2 / 3m =
( )2
30 2
43 9
al
κ ρ 0Γ=
Γ. (V.120)
Sehingga evolusi untuk faktor skala dan parameter Hubble diberikan oleh
110
2 / 3 10
2( ) ,3
a t a t H tΓ= −=Γ
. (V.121)
Persamaan-persamaan evolusi ini terkait dengan jarak wajar yang diberikan oleh
2 ( )02 / 3
1
3 /3 2( ) ln ,3 2 3
ld t l A t t
κ λ −Γ
⎛ ⎞Γ⎜ ⎟= Γ⎜ ⎟Γ −⎝ ⎠
∓ ≠ , (V.122)
2( )
2 02( ) ln ln ,
3 3d t l A t t
lκ λ −
⎛ ⎞= Γ⎜ ⎟⎜ ⎟
⎝ ⎠∓ = , (V.123)
Gambar V.3 Jarak wajar antara dua buah brane untuk Γ = 4/3, Γ = 2/3 dan Γ =
1/3. Kurva warna merah, biru, hitam, kuning dan hijau masing-masing untuk kurva: log(0.2(t0.5+t)), log(0.1(t2-t)), log(0.1(t2+t)), log(0.1(t-log(t))) dan log(0.1(t+log(t))).
di mana 1A dan 2A adalah konstanta integrasi. Dari ungkapan ini dapat ditentukan
waktu terjadi tumbukan, , antara kedua brane. Dalam hal ini diperoleh .
Berarti bahwa faktor skala adalah regular pada saat terjadi tumbukan dan bagi
pengamat yang berada pada brane yang memiliki tegangan positif tumbukan ini
tidak diamati, karena tidak ada pengaruh evolusi dari faktor skala. Pada saat t = 0
ct 0ct ≠
111
adalah singular, jarak antara kedua brane cenderung menuju −∞ dan faktor skala
menuju nol (singularitas). Jika konstanta integrasi 1A dipilih sebagai berikut
2 ( )0
1
3 /3 2
lA
κ λ −Γ=
3Γ −
, (V.124)
maka diperoleh
(2
22 / 3( )0
3 2 313
l t tκ λ
)−Γ−
Γ −⎛ ⎞Ψ = − ⎜ ⎟Γ⎝ ⎠∓ , (V.125)
Dapat dilihat bahwa untuk t (late times) maka →∞ 1Ψ → dan solusinya
mendekati solusi relativitas umum. Situasi ini ditunjukan pada Gambar V.3.
V.5.2 Pengaruh Radiasi Gelap
Secara umum persamaan (V.110) adalah persamaan diferensial orde dua untuk
factor skala:
( ) ( )2 2 2
2 302 4 3
3
d aa
dt lκ ρ − Γ= − Γ . (V.112)
Integrasi pertama terhadap waktu menghasilkan
( )2 20
4 32
0
233
d adt
lla C
κ ρ
κ ρ− Γ
=+
, (V.113)
di mana C adalah konstanta integrasi sebagai suku radiasi gelap yang membawa
informasi pengaruh bulk pada brane. Persamaan (V.113) menghasilkan persamaan
Friedmann 2
243
CHl a
κ ρ= + , (V.114)
Berikut ini ditinjau untuk berbagai nilai dari indeks barotropikΓ :
• 0Γ = . Solusi dari persamaan (V.113) adalah
( )( )
22 0
0 22 0
0 0
1 3exp 22 3
2 exp 23
lCa t tl
t tl
κ ρ
κ ρκ ρ
⎛ ⎞= − −⎜ ⎟⎜ ⎟ ⎛ ⎞⎝ ⎠ −⎜ ⎟⎜ ⎟
⎝ ⎠
, (V.115)
• 4 / 3Γ = .
112
( )( )
22 0
00
12 ,3 2
a C t t Hl t t
κ ρ= + − =
−, (V.116)
Jadi untuk kasus materi radiasi, radiasi gelap tidak berpengaruh pada
parameter Hubble dari brane yang memilki tegangan positif.
• 2 / 3Γ = .
( ) ( )2 22 02 0 0
0 2 20
3 ,3 3
t tlCa t t Hl l
κ ρ κ ρκ ρ
−= − − =
a. (V.117)
• 1 Γ =
1/ 3 2 1/ 31 22
a Cβ β − C= + + , (V.118)
di mana
( )42
2 300 8
3t t C
lκ ρβ⎛ ⎞
= −⎜ ⎟⎝ ⎠
−
( ) ( )8 42 2
4 230 00 03 9 16
3 3t t C t t
l lκ ρ κ ρ⎛ ⎞ ⎛ ⎞
+ − −⎜ ⎟ ⎜ ⎟⎝ ⎠ ⎝ ⎠
− . (V.119)
Persamaan (V.111) dapat digunakan untuk mencari solusi numerik dari medan Ψ
dengan bentuk sebagai berikut
( )2 2 2 ( )
0 03 4
(1 ) (1 )3 4 1 3
CHla l aκ ρ κ λ −
Γ
− Ψ Ψ Ψ −Ψ− + − =
Ψ Ψ Ψ −Ψ Ψ
2
<
, (V.120)
dengan H dan a ditentukan dari persamaan (V.113).
V.6 Rangkuman
Pada bab ini telah diperoleh persamaan-persamaan gravitasional energi rendah
pada brane untuk sistem satu buah brane dan dua buah brane. Persamaan-
persamaan evolusi bulk diselesaikan secara iteratif dengan mengekspansi
persamaan-persamaan yang relevan dalam parameter ekspansi ,
dengan l adalah skala kurvatur bulk dan L adalah skala kurvatur brane. Ekspansi
orde-0 menghasilkan ketertalaan antara tegangan brane dan konstanta kosmologi
bulk. Persamaan relativitas umum dengan suku-suku koreksi diperoleh untuk
ekspansi orde-1 dan seterusnya. Untuk sistem satu buah brane, terdapat suku non
lokal
2( / ) 1l Lε = <
μντ dan dua buah parameter bebas yang berhubungan dengan derajat
113
kebebasan bulk. Disamping itu pula, persamaan medan gravitasional menjadi
tertutup, yaitu dapat ditentukan melalui besaran-besaran pada brane.
Aspek kosmologi untuk masing-masing konfigurasi menghasilkan persamaan
Friedmaan termodifikasi oleh keberadaan tensor Weyl terproyeksi yang
diinterpretasikan sebagai radiasi gelap dalam model kosmologi FRW. Ditinjau
pula sebuah skenario kosmologi di mana dua buah brane bergerak dan
bertumbukan di dalam ruang-waktu bulk 5-dimensi. Materi pada brane yang
memiliki tegangan positif digambarkan oleh fluida ideal dan pada brane yang
memiliki tegangan negatif adalah konstanta kosmologi bergantung waktu.
Diperoleh solusi-solusi khusus untuk faktor skala pada brane yang memiliki
tegangan positif dan radion yang menentukan jarak wajar antara kedua brane.
Dari solusi analitik juga menunjukkan bahwa evolusi dari faktor skala adalah
berbeda untuk latar belakang materi dengan indeks barotropik berbeda.
114