Sejarah GESTOK

2
1. G-30-S/PKI adalah hasil rekayasa AS melalui CIA Kiblat politik Presiden Sukarno adalah ke Unisoviet negara besar di Russia dan negaranya berpaham Komunis dan lawan negara Unisoviet yaitu Amerika Serikat yang berpaham Liberalis. Presiden Sukarno sangat anti Amerika dan juga tidak menyukai negara paham Liberalis itu, salah satu alasannya negara Indonesia dan Sukarno tidak mau di setir atau di budaki oleh Amerika Serikat. Dalam pidato Nawaksara yang dilaksanakan pada 22 Juni 1966 yang menyebutkan adanya “Subversi Nekolim” (Neokolonialisme, Kolonialisme, dan Imperialisme) menunjuk kepada adanya keterlibatan Blok Barat dipimpin Amerika Serikat dalam peristiwa G30S/PKI. Situasi politik pada waktu itu di Indonesia Sukarno sangat disegani dan dihormati khususnya di Indonesia bahkan dunia dengan ketegasannya dalam memimpin Indonesia. Pada waktu itu Amerika Serikat sedang terlibat dalam perang Vietnam dan berusaha sekuat tenaga agar negara Indonesia tidak jatuh ke tangan komunis. Kepentingan AS jelas sekali, yaitu untuk mencegah sebuah negara menjadi negara komunis atau pro-komunis. AS mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Sukarno lewat peran CIA (Central Intelligence Agency) sebagai dinas intelejen Amerika Serikat. AS mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Sukarno lewat peran CIA. Amerika mulai melancarkan sebuah rencana dangan menggulingkan presiden Sukarno. Pada saat itu partai politik yang sangat dekat dengan Soekarno adalah PKI. PKI pada waktu itu sangat menguasai parlemen pemerintah dan merupakan partai komunis terbesar ke-3 di dunia. Amerika membujuk (ada Agent CIA di TNI AD = Syam Kamaruzzaman) TNI AD untuk mengambil kekuasaan dari tangan Sukarno yang pro-komunis dengan membentuk Dewan Jendral. Isu mengenai Dewan Jendral yang akan mengadakan Kudeta ini membuat PKI khawatir sehingga Untuk mengantisipasi adanya isu Dewan

description

sejarah GESTOK

Transcript of Sejarah GESTOK

Page 1: Sejarah GESTOK

1. G-30-S/PKI adalah hasil rekayasa AS melalui CIA

Kiblat politik Presiden Sukarno adalah ke Unisoviet negara besar di Russia dan negaranya berpaham Komunis dan lawan negara Unisoviet yaitu Amerika Serikat yang berpaham Liberalis. Presiden Sukarno sangat anti Amerika dan juga tidak menyukai negara paham Liberalis itu, salah satu alasannya negara Indonesia dan Sukarno tidak mau di setir atau di budaki oleh Amerika Serikat. Dalam pidato Nawaksara yang dilaksanakan pada 22 Juni 1966 yang menyebutkan adanya “Subversi Nekolim” (Neokolonialisme, Kolonialisme, dan Imperialisme) menunjuk kepada adanya keterlibatan Blok Barat dipimpin Amerika Serikat dalam peristiwa G30S/PKI. Situasi politik pada waktu itu di Indonesia Sukarno sangat disegani dan dihormati khususnya di Indonesia bahkan dunia dengan ketegasannya dalam memimpin Indonesia.

Pada waktu itu Amerika Serikat sedang terlibat dalam perang Vietnam dan berusaha sekuat tenaga agar negara Indonesia tidak jatuh ke tangan komunis. Kepentingan AS jelas sekali, yaitu untuk mencegah sebuah negara menjadi negara komunis atau pro-komunis. AS mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Sukarno lewat peran CIA (Central Intelligence Agency) sebagai dinas intelejen Amerika Serikat. AS mencari cara untuk menggulingkan pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Sukarno lewat peran CIA.

Amerika mulai melancarkan sebuah rencana dangan menggulingkan presiden Sukarno. Pada saat itu partai politik yang sangat dekat dengan Soekarno adalah PKI. PKI pada waktu itu sangat menguasai parlemen pemerintah dan merupakan partai komunis terbesar ke-3 di dunia. Amerika membujuk (ada Agent CIA di TNI AD = Syam Kamaruzzaman) TNI AD untuk mengambil kekuasaan dari tangan Sukarno yang pro-komunis dengan membentuk Dewan Jendral. Isu mengenai Dewan Jendral yang akan mengadakan Kudeta ini membuat PKI khawatir sehingga Untuk mengantisipasi adanya isu Dewan Jendral, Sukarno melalui orang-orangnya (PKI) membentuk Dewan Revolusi yang berperan dalam upaya menyelamatkan kedudukan presiden sekaligus masa depan PKI. Tujuan dari gerakan ini adalah menculik para jendral yang diduga ikut terlibat dalam Dewan Jendral yang nantinya akan dihadapkan kepada Sukarno untuk dimintai keterangan tentang isu Dewan Jendral. Tetapi ditengah misi, ke-7 jendral yang diculik malah dibantai dan tidak pernah dihadapkan kepada Sukarno.

Suharto adalah seorang perwira tertinggi yang menguasai pasukan Angkatan Darat, yang berpaham semata-mata hanya ingin mengambil keuntungan sendiri, juga mempunyai hubungan dekat dengan Syam Kamaruzzaman . Keterlibatannya dengan Amerika membuat skenario seolah-olah PKI merencanakan sebuah kudeta (pangambilan kekuasaan) untuk menggulingkan pemerintahan. Puncaknya adalah pembunuhan jendral-jendral disekitaran kekuasaan Sukarno yang difitnah sebagai dalang rencana kudeta.