Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

14
!"#$"%&'()'( +,-.'+'/ 0'#, 1'%'( $" 1'%'( 02345637 87956 %:;:75<2 .3=3< .395 /5>3? %393 $5=23< +2=?3@39 ,=;5 )573A37 %5<3;;3B CDEFCEFGEDEC !HI>H3; .95B2 %3>2?9:H ,=;5 -27>657>37 +365=93? !3?J3?3H4373 872K:H?293? !3B43B43H37 CEFL

description

Makalah ini berisi tentang sejarah filsafat dari zaman ke zaman. Penyusunan makalah dilakukan secara studi literasi dari berbagai macam sumber yang kebanyakan merupakan buku dan artikel filsafat.

Transcript of Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    1/14

    !"#$"%&'()'( +,-.'+'/ 0'#, 1'%'( $" 1'%'(

    02345637 87956 %:;:753? %393 $5=23< +2=?3@39 ,=;5

    )573A37 %5H3; .95B2 %3>2?9:H ,=;5 -27>657>37

    +365=93? !3?J3?3H4373

    872K:H?293? !3B43B43H37

    CEFL

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    2/14

    Kata Pengantar

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, Tuhan semesta alam.

    Pemilik semua yang ada di langit dan di bumi. Maha pengasih yang tak henti-

    hentinya memberikan kenikmatan kepada makhluk-Nya. Sutradara luar biasa yang

    paling berkuasa membolak-balikan hati umat-Nya. Hanya dengan izin dan kemuliaan-

    Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

    Pembuatan makalah ini bertujuan untuk merunutkan perkembangan filsafat dari

    zaman ke zaman. Dari mulai zaman para pembuat puisi, filsafat Yunani, filsafat

    Ilsam, dan kemudian filsafat Barat. Perunutan sejarah tersebut dilakukan dengan

    melakukan studi literasi. Makalah ini juga ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas

    mata kuliah filsafat ilmu, serta menjadi rujukan literasi tambahan bagi mahasiswa

    yang ingin mempelajari sejarah singkat filsafat.

    Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan.

    Oleh karena itu penulis terbuka menerika kritik dan saran yang membangun dari

    pihak-pihak yang telah membaca makalah ini.

    Akhir kata penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

    berbagai pihak yang membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.

    Bandung, April 2014

    Penulis

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    3/14

    Daftar Isi

    No Topik Halaman

    1 Kata Pengantar i

    2 Daftar Isi ii

    3 Bab I: Pendahuluan 1

    4 Bab II: Perkembangan Filsafat dari Zaman ke Zaman 2

    a. Filsuf Prasocrates: Dari pandangan Naif ke Pemikiran

    yang masuk akal

    2

    b.

    Sophists dan Socrates 5

    c. Filsuf Pascasocrates: Pertentangan Pemikiran Guru dan

    Murid

    6

    d. Garis Susu: Muhammad saw dan Al-Quran 7

    e. Garis Alkohol: Filsafat Barat dan Kejumudan Muslim 9

    5 Bab III: Kesimpulan 10

    6 Daftar Pustaka 11

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    4/14

    Bab I

    Pendahuluan

    Pada zamannya, para filsuf disebut sebagai orang bijak. Pythagoras lah yang

    pertama kali menemukan dan menggunakan kata filsafat (philosophy;

    !"#!!!!!!"#$!", love of wisdom) yang secara harfiah berarti cinta kebijaksanaan

    (Maritain, 1947). Beranjak dari pengertian tersebut, filsafat memiliki arti yang lebih

    mendalam, yaitu segala sesuatu tentang kepercayaan dan perilaku tentang diri kita dan

    dunia. Karena itu, berfilsafat dimulai dari menyatakan sesuatu sejelas dan sejujur

    mungkin mengenai apa yang kita percayai dan yang kita yakini (Solomon dan

    Higgins, 2010). Sedangkan filsuf atau orang yang berfilsafat merupakan orang-orang

    yang bijaksana secara manusiawi (dalam hal ini dibedakan dengan bijaksana sebagai

    salah satu sifat Tuhan). Oleh karena itu orang-orang yang mengabdikan dirinya pada

    filsafat, selalu berusaha menunjukkan pandangan-pandangan agung yang bisa

    dimengerti oleh seorang manusia mengenai masalah-masalah yang dihadapinya

    (Maritain, 1947).

    Filsafat dimulai pada abad ke 8-6 SM (Maritain, 1947), filsuf pada zaman itu

    hanyalah orang-orang luar biasa yang tidak percaya begitu saja dengan mitos-mitos

    nenek moyang yang berkembang di masyarakat sekitar mereka. Mereka memulai

    berfilsafat dengan menganalisa gejala alam sederhana yang terjadi di-sekitar mereka.

    Zaman ini lalu disebut zaman filsuf prasocrates oleh ilmuwan dan filsuf zaman

    sekarang.

    Para pemikir baru terus berdatangan hingga tiba pada zaman Socrates. Ia

    memiliki murid yang bernama Plato, seorang pemikir jenius yang melandaskan

    pemikiran-pemikirannya pada idea. Ia memiliki sekolah yang bernama Academia

    Plato dan melahirkan seorang jenius bernama Aristoteles yang melandaskan

    pemikiran-pemikirannya pada eidos. Dari dua filsuf inilah kemudian timbul dua kubu

    pemikiran yang sangat berpengaruh besar pada perkembangan ilmu di dunia.

    Penulis dalam makalah ini akan membahas mengenai sejarah filsafat dari mulai

    zaman prasocrates sampai timbulnya dua kubu pemikiran yang dilandasi oleh

    pemikiran Plato dan Aristoteles. Bagaimana kedua pemikiran itu mempengaruhi ilmu

    pengetahuan dan apa beda satu dan yang lainnya. Penulis juga akan

    menghubungkannya dengan sejarah filsafat Islam (yang merupakan agama penulis)

    yang mengalami tujuh abad benar dan tujuh abad salah.

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    5/14

    Bab II

    Perkembangan Filsafat Dari Zaman ke Zaman

    a. Filsuf Prasocrates: Dari Pandangan Naif ke Pemikiran yang Masuk Akal

    Filsuf-filsuf pada zaman ini merupakan filsuf-filsuf pertama yang berpikir

    bahwa ada sesuatu yang logis yang bisa dijelaskan dengan akal sehat di balik setiap

    mitos dan kosmologi yang populer pada zamannya. Sebelum para pemikir logis

    tersebut muncul, beberapa pandangan naf mengenai gejala-gejala alam di sekitar

    manusia telah dicetuskan. Kebanyakan dari mereka menghubungkan gejala-gejala

    tersebut dengan mitos-mitos nenek moyang mereka tanpa mempertimbangkan

    sensibilitas dari pandangan tersebut.

    Para pemikir pertama yang muncul merupakan para pembuat puisi. Misalkan

    seperti Hesiod dan Homer (Maritain, 1947). Adapun beberapa pandangan naf yang

    dicetuskan oleh tokoh-tokoh pada masa ini diantaranya:

    1.

    Konsepsi popular mengenai bentuk dari bumi yang dicetuskan oleh Homer. Ia

    menyatakan bahwa langit merupakan sesuatu yang solid seperti mangkuk, yang

    menutupi bumi yang datar. Pada celah diantara bagian bawah langit dan bagian

    atas bumi terdapat kabut. Dan bentuk bumi itu sendiri memanjang serta memiliki

    akar pada Tartaros (Kirk dan Raven, 1957).

    2.

    Pandangan mengenai Okeanos, sebagai sumber dari semua air yang ada di muka

    bumi, baik air asin maupun air tawar (Kirk dan Raven, 1957)

    Begitulah pemikiran-pemikiran naf yang kebanyakan dicetuskan oleh para

    pembuat puisi pada masanya. Adalah di Ionia, pernyataan-pernyataan yang betul-

    betul realistis pertama kali dicetuskan (Kirk dan Raven, 1957) dimulai dengan Thales

    dari Miletus yang hidup pada abad ke 7 sebelum masehi (Maritain, 1947). Walaupun

    ilmuwan pada masa sekarang berpendapat bahwa para pemikir pertama berasal dari

    dua tempat, yakni Ionia dan Italia, namun kebanyakan dari mereka berpendapat

    bahwa di Ionia lah para pemikir pertama ini berasal.

    Pada masa ini manusia mulai mencari alasan mengapa sesuatu itu bisa terjadi.

    Dimulai dengan apa yang terlihat dan tersentuh, yang mereka indrai, dan ketika

    mereka berusaha untuk mengerti sesuatu, mereka akan memulainya dengan bertanya

    terbuat dari apa hal tersebut. Karena itu, para pemikir pertama hanya mementingkan

    terbuat dari apa segala sesuatu itu (Maritain, 1947). Karena alasan tersebut,

    Aristoteles menyebut mereka sebagaiphysicoi(Physicists after physis atau nature)

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    6/14

    berlawanan dengan para pemikir terdahulu sebelum mereka yang theologoi

    (theologists), yang melihat segala sesuatu berdasarkan supernatural atau mitos

    (Freely, 2012).

    Teori pertama dan yang paling terkenal dari Thales adalah bahwa segala sesuatu

    di dunia ini berasal dari satu substansi inti: air. Di Matematika, Thales menggunakan

    Geometri untuk memecahkan masalah, seperti mengkalkulasikan tinggi piramida dan

    jarak perahu dari pelabuhan (Boyer, 1991). Kemudian muncul Anaximander (610-546

    SM) yang disebut-sebut sebagai filsuf pertama yang menuliskan karyanya. Ia dikenal

    dengan teorinya yang menyatakan bahwa sesuatu yang indefinite (apeiron) adalah

    asal mula dari segala sesuatu (Maritain, 1947), ia juga dinyatakan sebagai pelaku

    eksperimen saintifik pertama yang terekam oleh sejarah (Sagan, 1985). Junior

    Anaximander, Anaximenes (585-525 SM), juga dikenal dengan teorinya: udara,

    sebagai sesuatu yang bisa dimodifikasi, dengan menebalkan dan menipiskannya,

    menjadi api, angin, awan, air, dan bumi (Seyffert, 1894).

    Selain tiga filsuf di atas, Aristoteles berpendapat (dikutip dalam Maritain, 1947)

    bahwa dari semuaphysicists(Filsuf-filsuf alam), pada masa ini dikenal tigaphysicists

    hebat, diantaranya Heraclitus, Democritus dan Anaxagoras.

    Heraclitus dari Ephesus (535 475 SM) seorang jenius yang penyendiri dan

    bangga terhadap dirinya sendiri (Maritain, 1947). Ia dikenal dengan pendapatnya

    mengenai perubahan, bahwa semua hal di dunia ini akan berubah dan tidak ada

    sesuatupun yang keadaannya tidak berubah. Seperti yang tercatat dalam Cratylus

    bagian 402a1, yang merupakan catatan dialog Socrates dengan Hermogenes dari

    Plato. Socrates berkata:

    Heraclitus says, you know, that all things move and nothing remains still, and

    he likens the universe to the current of a river, saying that you cannot step twice into

    the same stream

    Dalam dialog tersebut Socrates mengungkapkan bahwa Heraclitus berpendapat

    segala sesuatu di dunia ini bergerak dan tidak ada yang diam, dia menganalogikan hal

    itu dengan aliran sungai, bahwa kita tidak bisa masuk atau melewati sungai yang

    sama dua kali. Artinya, pada saat kita menyentuh benda, beberapa waktu kemudian

    benda tersebut tidak akan lagi merupakan benda yang sama. Hal ini merupakan hal

    yang luar biasa karena Heraclitus yang hidup pada abad ke-6 sebelum masehi telah

    "%&'( )&(*'+' )& ,--./001112.+3'+4'2-45-'2+)4

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    7/14

    mempertimbangkan waktu sebagai kesatuan suatu benda, tidak hanya panjang, lebar

    dan tinggi.

    Democritus dari Abdera (470-361 SM), lahir beberapa tahun setelah kematian

    Heraclitus (Maritain, 1947). Ia menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada segala

    sesuatu di dunia ini merupakan hal yang tidak terelakan. Namun berbeda dengan

    Heraclitus yang menganalogikannya dengan sesuatu yang bisa dilihat dan diterima

    dengan nalar, Democritus lebih memilih untuk menjelaskannya dengan imajinasi.

    Ia juga menemukan penjelasan dari segala sesuatu sebagai plenum(beings)dan

    void (nonentity) (Maritain, 1947). Menurutnya,plenumterbagi menjadi bagian-bagian

    yang tak dapat dibagi lagi (atom), yang dihubungkan satu sama lain oleh void atau

    ketiadaan. Mereka dalam keadaan bergerak yang tiada hentinya dan hanya bisa

    dibedakan berdasarkan bentuk, urutan, dan fungsinya (Maritain, 1947). Ia

    menganalogikan teori atomiknya dengan pantai. Dari kejauhan, pantai terlihat seperti

    sesuatu yang solid, namun dari kedekatan terlihat bahwa pantai disusun oleh butiran

    pasir yang kecil (Gilliand, 2007).

    Berbeda dengan kedua filsuf yang telah disebutkan diatas, Anaxagoras dari

    Clazomenae (500 - 428 SM) terdengar agak asing di telinga orang-orang awam. Ia

    merupakan filsuf pertama yang membawa filsafat dari Ionia ke Atena. Ia dikenal

    dengan teorinya bahwa substansi dari materi itu banyaknya tidak terbatas dan tak

    dapat dilenyapkan. Ia menganalogikannya dengan roti yang dimakan oleh manusia,

    mereka memiliki elemen-elemen tak terlihat yang juga menyusun tulang, darah dan

    daging (Maritain, 1947). Dalam ilmu kimia, elemen-elemen tersebut sudah dapat

    dijelaskan yaitu berupa atom C, H, dan O yang merupakan penyusun utama dari tubuh

    makhluk hidup.

    Banyak lagi filsuf-fulsuf naturalis pada zaman prasocrates yang berkontribusi

    besar bagi ilmu-ilmu modern saat ini. Dan sangat terlihat jelas, perjalanan

    pengetahuan manusia pada zaman prasocrates ini, dari yang sangat menitik-beratkan

    pandangan mereka pada mitologi dan teologi, menjadi teori-teori yang dapat

    dipertanggungjawabkan dengan alat indra. Semuanya didasarkan pada gejala alam

    yang mereka lihat dan temukan.

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    8/14

    b. Sophist dan Socrates

    Pencarian kebenaran yang dilakukan oleh para pemikir-pun tidak serta merta

    berjalan mulus, semuanya dilakukan secara bertahap, melalui kegagalan demi

    kegagalan terlebih dahulu. Segelintir orang yang mengaku pemikir pun bermunculan,

    namun mereka tidak lebih dari sekedar orang bijak, yang menitik beratkan pemikiran

    mereka pada subjektifitas tanpa memikirkan kebenarannya. Mereka disebut sophist,

    yang disinyalir merupakan murid dan penerus dari para pemikir-pemikir pertama.

    Walaupun dalam kenyataanya mereka berbeda sekali dari para pendahulunya

    (Maritain, 1947).

    Mereka mengatasnamakan diri mereka sebagai rasionalis dan ensiklopedia

    berjalan; mereka mempunya jawaban untuk setiap pertanyaan, yang sangat

    meyakinkan namun bisa mengelabui. Mereka bahkan mengklaim bisa merubah

    susunan aturan kalimat dan jenis kata benda. (Maritain, 1947). Sasaran utama para

    sophists adalah pria muda Yunani yang kaya raya dan menawarkan mereka

    pendidikan yang arte (sempurna), karena itu mereka mendapatkan kemakmuran dan

    ketenaran, namun mengundang antipati juga dari berbagai kalangan (Duke, 2013).

    Adalah Socrates (469-399 SM) yang menyelamatkan pemikiran Yunani dari

    bahaya mematikan yang disebarkan oleh para sophists. Selain ia tidak memungut

    biaya untuk setiap instruksinya, perilaku hidupnya sama dengan parasophists. Seperti

    mereka, Socrates menghabiskan waktunya berdiskusi dengan para pria muda, dan

    seringkali ia dianggap sebagai salah satu dari para sophists. Kenyataannya, Socrates

    sangat menentang para sophists dalam segala aspek. Para sophists mengaku bahwa

    mereka mengetahui segalanya dan tidak mempercayai kebenaran, sedangkan Socrates

    mengajarkan para pendengarnya untuk tidak mencari apa-apa selain kebenaran

    (Maritain, 1947).

    Socrates dikenal sebagai orang yang unik, orang yang ajaib, walaupun tidak

    mempunyai karya tulis apapun, ia dianggap sebagai seseorang yang mengubah

    pemahaman halayak mengenai filsafat. Ia dianggap sangat spesial sampai banyak

    yang tergerak untuk menulis tentangnya. Kesemua yang menggemarinya itu

    menggapnya aneh untuk seorang warga Atena yang hidup di abad ke-5 SM. Dari segi

    penampilan, kepribadian, perilaku, dan juga cara pandang dan metodenya (Debra,

    2014).

    Socrates juga dikenal dengan kegemarannya melakukan perbincangan filsafat di

    tempat umum maupun pertemuan pribadi. Subjek dari percakapan ini seringkari

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    9/14

    seputar mendefinisikan sesuatu seperti keadilan, keindahan, keberanian, amarah,

    pertemanan dan kebajikan. Metode percakapan Socrates ini terpusat pada ketidak

    setujuannya terhadap sesuatu. Dalam percakapannya, ia menempatkan diri sebagai

    murid dan lawan bicaranya sebagai guru (Maxwell, 2013). Metode diskusinya ini lalu

    dikenal sebagai Metode Socrates (Socratic Method). Metode ini sering digunakan di

    dunia pendidikan modern karena dapat melibatkan siswa secara aktif di dalam

    pembelajaran dan memancing mereka untuk berpikir kritis (Garret, 1998), karena itu

    Socrates memiliki andil yang sangat besar di dalam dunia pendidikan dan ilmu

    pengetahuan.

    Keyakinannya pada jiwa manusia (dimana kebajikan dan keburukan bisa

    ditemukan) membuatnya yakin bahwa jiwa itu lebih penting daripada tubuh dan

    keadaan luar. Kulitas jiwa manusia menentukan karakter hidupnya, menjadi lebih

    baik atau lebih buruk, lebih dari sekedar sehat atau sakit, atau miskin atau kaya. Jika

    kita ingin hidup bahagia, menjaga jiwa kita adalah prioritas utama yang harus

    dilakukan. Karena itu, diatas segalanya, kita harus berusaha berbuat kebajikan, karena

    kebajikan dapat menyempurnakan jiwa kita dan mengarahkan kita kepada kebaikan

    (Cooper, 1998). Keyakinannya ini lalu menurun pada muridnya, Plato.

    c.

    Filsuf Pascasocrates: Pertentangan Pemikiran Guru dan Murid

    Plato (437-347 SM) merupakan murid Socrates. Ia berasal dari keluarga kaya

    dan kuat. Nama aslinya adalah Aristocles, Plato merupakan nama panggilan terhadap

    badannya yang lebar. Ketika ia berumur 20an, dia memutuskan untuk mengabdikan

    dirinya pada filsafat. Pikirannya hancur karena kematian Socrates, ia lalu pergi

    berkelana mengelilingi Yunani dan Laut Mediterania, lalu ia diculik oleh bajak laut.

    Teman-temannya mengumpulkan uang untuk membebaskannya dari perbudakan,

    namun ketika ia dapat dibebaskan tanpa dibayar, mereka membelikannya bangunankecil yang dinamai Academus untuk membuat sekolah. Academy, dibangun pada

    tahun 386 SM (Boeree, 2009).

    Pemikiran Plato dikenal dengan Idea, ia memisahkan antara yang terlihat di

    dunia dengan kenyataan yang sebenarnya. Ia berpendapat bahwa bentuk setiap benda

    yang terlihat oleh setiap orang bisa saja berbeda-beda, namun pengetahuan mengenai

    benda tersebut adalah sama. Pada dasarnya, pemikiran Plato ini bertujuan untuk

    mencari pengetahuan dari pengetahuan. Dikarenakan pemikiran Socrates sangatmempengaruhi pemikiran-pemikirannya, ia berpendapat bahwa manusia harus

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    10/14

    mementingkan kebajikan di atas segalanya, karena itulah dasar dari kebahagiaan yang

    sebenarnya. Ia juga mempercayai Tuhan sebagai pembangun alam (Prastiana, 2012).

    Mengenai sistem kenegaraan, ia berpendapat bahwa Negara yang ideal adalah Negara

    yang mementingkan kebajikan, apapun yang dilakukan Negara harus dengan tujuan

    untuk mencapai kebajikan.

    Ia lalu mempunyai murid yang sangat cerdas di Academy, bernama Aristoteles

    (384-322 SM). Lahir di Stagira, Macedonia, Aristoteles berasal dari keluarga

    berpendidikan. Ayahnya merupakan ahli fisika dan tabib kerajaan. Ia menetap di

    Academy sebagai murid Plato selama 20 tahun, selain menimba ilmu disana, ia juga

    diangkat menjadi guru. Ia mengadopsi pemikiran-pemikiran Plato walaupun banyak

    yang bertentangan dengan pemikirannya sendiri.

    Berbeda dengan Plato yang berpendapat bahwa idea lebih nyata dari pada yang

    terlihat di dunia, pemikiran Aristoteles dikenal dengan Eidos, bahwa yang terlihat di

    dunia lah yang nyata, dan ide itu bisa berbeda-beda tergantung bagaimana setiap

    orang membentuk pemikirannya sendiri. Beberapa pemikiran Aristotele diadopsi oleh

    para ilmuwan hingga kini. Misalkan Silogisme, cara yang ia pakai untuk menemukan

    kesimpulan dari pengetahuan dan kebenaran baru:

    Semua binatang mamalia pasti menyusui (premis mayor)

    Kucing adalah binatang mamalia (premis minor)

    Kucing pasti menyusui (kesimpulan)

    Dalam kebahasaan, Aristoteles menemukan sepuluh jenis kata yang dikenal hingga

    saat ini: kata kerja, kata benda, kata sifat, dan sebagainya. Mengenai sistem

    kenegaraan, ia berpendapat bahwa paduan dari sistem demokrasi dan monarki adalah

    sistem kenegaraan yang ideal. Filsuf-filsuf pengikut Plato dan Aristoteles pun

    bermunculan dan ilmu pengetahuan berkembang di Yunani, sampai abad baru bagi

    ilmu pengetahuan tiba di abad ke-7 Masehi.

    d. Garis Susu: Muhammad saw dan Al-Quran

    Pada abad ke-6 Masehi, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal, seorang wanita

    bernama Aminah melahirkan seorang anak laki-laki bernama Muhammad (saw) di

    Mekkah, Arab Saudi. Ia berkembang menjadi seorang pedagang yang piawai dan bisa

    menghasilkan keuntungan yang luar biasa tanpa harus menggunakan kekerasan

    kepada masyarakat. Di usianya yang ke-25, beliau menikahi seorang janda kaya yang

    sudah berumur 40 tahun, Khadijah.

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    11/14

    Ketika usia Muhammad (saw) hampir berusia 40 tahun, beliau sering

    menyendiri di Gua Hira, yaitu Gua yang terletak di dekat Mekkah. Di sanalah, beliau

    menghabiskan waktu selama berhari-hari dan bermalam-malam. Pada malam ke-21 di

    bulan Ramadhan, pada saat beliau sudah berumur 40 tahun, beliau didatangi malaikat

    Jibril di Gua Hira yang seraya berkata bacalah!. Karena Muhammad (saw)

    menjawab kalau beliau tidak bisa membaca, malaikat Jibril mengulang perintahnya

    sampai tiga kali, namun di perintahnya yang ke-3, malaikat Jibril berkata:

    Terjemah:

    Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan. Dia telahmenciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling

    Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan

    kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq: 1-5)

    Dengan turunnya ayat di atas, dimulailah kenabian Muhammad saw dan filsafat

    Islam. Dimulai dengan-orang-orang terdekat beliau, sedikit-sedikit para pengikutnyamasuk Islam.

    Dikarenakan siksaan dan gangguan yang disebabkan oleh kaum Quraisyi,

    Muhammad saw beserta pengikutnya memutuskan untuk hijrah ke madinah yang

    bersedia melindungi mereka. Disinilah kejayaan Islam dimulai. Madinah berkembang

    menjadi kota besar pusat perdagangan. Pemerintahan yang dijalankan oleh Nabi

    Muhammad saw di Madinah berlandaskan prinsip demokrasi dimana pemerintahan

    dipimpin oleh Nabi Muhammad saw, dan setiap keputusan melibatkan musyawarah

    dengan para sahabat. Orang-orang Islam dikenal sebagai masyarakat yang memiliki

    karsa yang kuat dalam menjalani kehidupan duniawi, namun juga disertai adab

    ketuhanan yang sangat tinggi, sehingga dapat memajukan kota Madinah dengan

    sangat pesat. Prestasi yang gilang gemilang-pun diraih Nabi Muhammad saw dan

    pengikut-pengikutnya, sampai pada tahun ke 634 M, beliau wafat di usianya yang ke-

    63 tahun.

    Setelah wafatnya Nabi Muhammad saw, muslim ditempa bencana atau mihnah

    pada abad ke-9 M. Umat muslim tidak lulus ujian pada saat itu dan mereka tergelincir

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    12/14

    ke dalam kejumudan dan konservatisme. Kemajuan muslim yang telah ditempuh

    selama berabad-abad, pengumpulan dan penerjemahan buku-buku, taktik kemiliteran,

    industry, perdagangan, pertanian, astronomi, kemanusiaan dan nalar bebas, masuk ke

    Barat.

    Barat mengambil alih tugas-tugas modernisasi selanjutnya, yang dimulai

    dengan Renaissance, karena muslim telah didera oleh kelemahkarsaan seperti yang

    terjadi di Negara-negara melayu seperti di Indonesia. Dengan begitu, dimulailah garis

    alkohol atau tujuh abad salah.

    e.

    Garis Alkohol: Filsafat Barat dan Kejumudan Muslim

    Renaissance dimulai pada abad ke-15 di Italia, menurut Eric Fromm karena dua

    sebab: 1. Karena italia merupakan pusat perdagangan di Eropa dan terletak di Laut

    Tengah, dan 2. Karena dekat dengan dunia Arab, yang sebelumnya merupakan pusat

    dari puncak kebudayaan pada saat itu (Soewardi, 2001). Seperti halnya Madinah,

    Italia juga mengembangkan kebudayaannya melalui perdagangan.

    Italia, Spanyol dan Portugis berhasil mengembangkan sistem perekonomian

    Merkantilis (melalui perdagangan diharapkan mendapatkan untung logam mulia).

    Pada saat ini juga, masyarakat Muslim dihapuskan dimanapun mereka berada.

    Spanyol melakukan penjajahan ke Barat, dan Portugil melakukan penjajahan ke

    Timur.

    Filsuf-filsuf pada jaman ini juga berhasil menerjemahkan filsafat-filsafat Islam

    ke-dalam bahasa mereka. Kebanyakan adalah karya Ibnu Rusyd (Averoes) dan Ibnu

    Sina (Avicena), setelah diterjemahkan karya filsuf-filsuf muslim lalu dihapuskan dari

    sejarah.

    Masyarakat pada zaman ini memiliki karsa yang kuat namun dengan adab yang

    rendah. Berbeda dengan masyarakat muslim yang pernah Berjaya di Madinah, yang

    bisa memiliki karsa yang kuat disertai dengan adab ketuhanan yang sangat tinggi.

    Oleh karena itu, di zaman ini manusia seperti tersesat dan menuhankan ilmu dan hal-

    hal keduawian. Termasuk masyarakat muslim yang tanpa disadari telah dijajah oleh

    paham mereka.

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    13/14

    BAB III

    Kesimpulan

    Filsafat dimulai dari Yunani, oleh para pembuat puisi dengan pandangan-

    pandangan mereka yang naf. Rasionalisasi filsafat lalu dimulai di Ionia, dimana

    filsuf-filsuf mulai berpikir untuk mencari tahu sebab terjadinya sesuatu di sekitar

    mereka. Socrates dengan metode inquirinya membuat era baru dalam dunia filsafat

    yang mempengaruhi muridnya yang bernama Plato. Plato memiliki satu sekolah yang

    dinamai Academy dan memiliki seorang murid yang bernama Aristoteles.

    Plato dan Aristoteles memiliki pandangan yang cukup berbeda. Plato berpikir

    semua hal di bumi ini berbeda dengan yang terlihat, pandangannya ini dinamakan

    idea. Sedangkan Aristoteles berpendapat bahwa semua hal yang ada di bumi ini

    memang seperti yang terlihat, pandangannya ini dinamakan eidos. Pandangan Plato

    sejalan dengan pandangan masyarakat muslim karena ia berpendapat bahwa Tuhan

    berperan sebagai pencipta semua benda di bumi ini, sedangkan Aristoteles mendasari

    pandangan-pandangan barat karena tidak memperhitngkan sifat-sifat ketuhanan dan

    memandang segala sesuatu itu sesuai yang terlihat.

    Pada abad ke-7 bersamaan dengan diturunkannya tugas kenabian Muhammad

    saw, filsafat islam mulai berkembang. Masyarakat islam yang memiliki karsa yang

    kuat disertai adab yang tinggi Berjaya selama tujuh abad lamanya: garis susu. Pada

    abad ke 11, kejayaan islam runtuh dan pada abad ke-14 dimulailah abad baru yang

    dikuasai oleh Barat. Masyarakat Barat yang Berjaya pada saat ini dikenal dengan

    karsanya yang kuat namun memiliki Adab yang sangat rendah, karena itu abad ini

    dinamakan garis alkohol. Pada abad ini juga umat muslim yang tadinya Berjaya

    menjadi jumud dan menganut paham retreatisme: bahwa akhirat dan agama adalah

    tempat pelarian yang aman.

    Di abad ke 21 ini, umat muslim sudah mengalami tujuh abad benar dan tujuh

    abad salah. Tugas kita sebagai ilmuwan-ilmuwan muslim untuk merebut kembali

    kejayaan islam dengan pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari garis susu dan

    garis alkohol.

  • 5/20/2018 Sejarah Filsafat dari Zaman ke Zaman

    14/14

    Daftar Pustaka

    Boeree, C. George. (2009). Socrates, Plato, and Aristotle. Diakses pada tanggal 23

    Maret 2014, dari Shippensburg University:

    http://webspace.ship.edu/cgboer/athenians.html

    Boyer, Carl B. (1991).A history of Mathematics. Wiley, John and Sons, Incorporated.

    Cooper, John M. (1998). Socrates (469-399 bc). Diakses tanggal 23 Maret 2014, dari

    Islamic Philosophy Online: http://www.muslimphilosophy.com/ip/rep/A108

    Debra, N. (2014, 19 Maret). Socrates. Diakses tanggal 23 Maret 2014, dari Standford

    Encyclopedia of Philosophy:

    http://plato.standford.edu/entries/socrates/#ImpForSoc

    Duke, George. (2013). The Sophist: Ancient Greek. Diakses tanggal 20 Maret 2014,

    dari Internet Encyclopedia of Philosophy: http://www.iep.utm.edu/sophists/

    Freely, John. (2013). Before Galileo: The Birth of Modern Science in Medieval

    Europe.Penguin

    Garret, Elizabeth. (1998). The Socratic Method. Diakses tanggal 23 Maret 2014, dari

    The University of Chicago The Law School:

    http://www.law.uchicago.edu/socrates/soc_article.html

    Giliand, Douglas. (2007). A Brief History of Atomic Theory. Dapat diakses di:

    http://honorsph.startlogic.com/honorsphysicalscience/keynotes/keynote%20pdf/

    Atomic_Theory.pdf

    Kirk and Raven. (1957). The Presocratics Philosophers: A Critical History With ASelection of Texts.Cambridge University Press

    Maritain, Jacques. (1947). An Introduction to Philosophy. New York: Sheed & Ward

    inc.

    Maxwell, Max. (2013).Introduction to Socratic Method and Its Implication to

    Critical Thinking.Diakses tanggal 23 Maret 2014, dari The Socratic Method

    Research Portal: http://www.socraticmethod.net/

    Parastiana, E. D. (2012, April 11). Plato; Biografi dan Pemikiran. Pacitan, Jawa

    Timur, Indonesia.

    Sagan, Carl. (1985). Cosmos. Balantine Books

    Seyffert, Oscar. (1894).Dictionary of Classical Antiquities

    Soewardi, H. (2001).Roda Berputar Dunia Bergulir. Bandung: Bakti Mandiri.

    Solomon and Higgins. (2010). The Big Questions: A Short Introduction to

    Philosophy. Belmont: WADSWORD CENGAGE Learning