FILSAFAT ZAMAN KONTEMPORER

download FILSAFAT ZAMAN KONTEMPORER

of 51

Transcript of FILSAFAT ZAMAN KONTEMPORER

FILSAFAT ZAMAN KONTEMPORER

1. LATAR BELAKANG Dalam mengkaji filsafat Barat, ahli filsafat membagi kajiannya menjadi empat kategori, yaitu zaman klasik, abad pertengahan, zaman modern dan masa kontemporer. Dan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah Filsafat Barat Masa Kontemporer. Filsafat Barat kontemporer artinya filsafat Barat abad ke-20 yang sifatnya Heterogen. Dalam makalah ini akan di jelaskan mengenai filsafat kontemporer yang lebih di fokuskan pada pemikiran dari dua tokoh filsafat kontemporer yaitu Jurgen Habermas dan Jacques Derrida. 2. RUMUSAN MASALAH 1.

Siapa dan apa pemikiran dari Jurgen Habermas? 2.

Siapa dan apa pemikiran dari Jacques Derrida?

PEMBAHASAN 1.

JURGEN HABERMAS Jurgen Habermas adalah filsuf kontemporer yang paling terkenal di Jerman dan juga menghiasi panggung filsafat internasional. Ia dilahirkan pada 18 Juni 1929 di daerah Dusseldorf Jerman. Jurgen Habermas ini merupakan sosok filsuf pewaris pemikiran Madzhab Frankfrut.

Narasi besar pemikirannya bertumpu pada usaha pencarian sebuah teori yang secara memadai merumuskan syarat-syarat nyata perwujudan sebuah masyarakat yang bebas dari penindasan. Madzhab Habermas ini terkenal dengan Teori Kritis atau Teori Kritis Masyarakat yang melemparkan sebuah kritikan serius terhadap konsep teori Positivisme dan menyebut positivisme itu sebagai saintisme karena mengadopsi metode ilmu-ilmu alam untuk menggagas unified science. Dikatakan bahwa positivisme hanya berpura-pura bertindak objektif dengan mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah bebas nilai, padahal ia menyembunyikan kekuasaan dengan mempertahankan status Quo masyarakat dan tidak mendorong perubahan. Dia mengembangkan sistem teori yang diabdikan untuk menunjukkan kemungkinan penalaran, emansipasi dan komunikasi logis-kritis yang terdapat di dalam institusi liberal modern. Pada hakekatnya teori kritis ini memiliki empat karakter utama yaitu : 1. Teori kritis bersifat historis, artinya teori kritis dilambangkan berdasarkan situasi masyarakat yang kongkrit dan kritik imanen yaitu kritik terhadap masyarakat yang nyata-nyata tidak manusiawi 2. Teori kritis bersifar kritis terhadap dirinya sendiri dengan cara evaluasi, kritik dan refleksi atas dirinya sendiri 3. Teori kritis menggunakan metode dialektis sehingga teori kritis memiliki kecurigaan terhadap situasi masyarakat aktual 4. Teori kritis adalah teori dengan maksud praktis yaitu teori yang mendorong transformasi masyarakat dan hanya mungkin dilakukan dalam praxis. Jurgen Habermas dengan Teori Kritisnya menawarkan pemahaman baru yang dikembangkan lewat masyarakat kritis emansipatoris. Semua pemikiran-pemikirannya sangat terlihat mengerucut pada keinginannya untuk menempatkan modernitas sebagai realitas empiris yang harusnya dapat memberdayakan kehidupan masyarakat, dan bukan sebaliknya. Untuk mencapai tujuannya membentuk masyarakat yang merdeka, independent, dan bebas dalam menentukan tujuan hidupnya sendiri, masyarakat harus melakukan komunikasi-komunikasi baik verbal maupun non-verbal (communication action) agar dicapai apa yang sebenarnya disebut kesadaran kolektif, yaitu dalam bentuk kesepakatan atau konsensus. Habermas berpendapat bahwa setiap intelektual di seluruh dunia mempunyai tugas untuk membangkitkan kemampuan rasionalitas yang kritis yang mendukung terciptanya radikal demokrasi dan kesadaran kosmopolit yang otentik, sekaligus juga menolak semua efek negatif

dari ketidakadilan kapitalisme, globalisasi, dan pasar bebas. Ia yakin bahwa semua hal tersebut dapat terwujud, jika kita mampu mengeksplisitasi norma-norma universal dari prosedur demokratis untuk menciptakan masyarakat dunia yang adil dan bermoral.

2.

JACQUES DERRIDA Derrida adalah seorang filsuf Prancis, yang dianggap penting sebagai tokoh poststrukturalis-posmodernis. Derrida ini juga merupakan seorang filsuf yang radikal dengan ciri berhingga-nya. Ia selalu menolak berbagai pandangan dari para filsuf sebelumnya dan menyatakan bahwa segala sesuatu menunjuk pada yang lain. Ia merupakan pribadi yang sangat kompeten dan peduli dengan filsafat. Hal ini ia buktikan dengan keaktifannya dalam memperjuangkan tempat yang wajar untuk filsafat pada taraf sekolah menengah. Bagi Derrida, ilmu pengetahuan tidak dapat dipertentangkan dengan filsafat. Tidak masuk akal jika dikatakan bahwa ilmu pengetahuan sedang menyingkirkan filsafat atau bahwa filsafat sudah tidak mempunyai lingkup gerak lagi karena perkembangan ilmu pengetahuan. Menurut Derrida antara ilmu pengetahuan dan filsafat merupakan hal yang sama, karena keduanya berakar dalam rasionalitas yang sama. Derrida menafsirkan ulang pemikiran beberapa filsuf modern dan kontemporer .Lewat tafsiran-tarfsirannya inilah Derrida mengawali pemikirannya yang bertemakan Dekonstruksi. Konsep dekonstruksi Derrida merupakan suatu perubahan istilah yang sebelumnya pernah dikatakan oleh Heidegger, yaitu mengenai destruksi. Konsep dekonstruksi Derrida hampir sama dengan konsep destruksi Heidegger. Namun, Derrida tidaklah kembali pada yang original. Ia menyatakan bahwa segala sesuatu adalah teks. Dengan pandangan teks ini, ia menolak tradisi metafisika filsafat barat dalam mengungkap kehadiran pada dirinya yang dinyatakan sebagai kebenaran yang absolut dan ditandai melalui bahasa lisan. Realitas adalah teks dan memiliki ciri berhingga. Dekonstruksi bisa dijelaskan dengan cara lain melalui cara kerja diffrance. Diffrance adalah manifestasi dari dekonstruksi penanda secara grafis. Diffrance seperti halnya

tulisan adalah pelafalan anonim yang kebal terhadap segala bentuk reduksi. Arti dari diffrance sendiri berada pada posisi menggantung, antara dua kata to differ (berbeda) dan to defer (menunda). Pemikiran akan diffrance merupakan penekanan yang dilakukan Derrida untuk memperjelas kesulitan menamakan yang pertama atau yang pusat. Ini adalah jalan kemungkinan berpikir yang membebaskan tulisan dari interpretasi metafisis di mana bahasa ditujukan untuk mengekspresikan makna atau kebenaran kehadiran pada dirinya. Mencoba memahami kedua konsep yang dikemukakan oleh Derrida diatas memang sangat sulit dan membutuhkan usaha yang lebih. Namun dari sini terlihat bahwa pemikiran Derrida terus konsisten dan terus berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan pemikiran modern. Pada konsep dekonstruksi terlihat bahwa Derrida berusaha mengadakan perubahan dengan sesuatu yang dihasilkannya sendiri. Derrida percaya bahwa untuk melawan pemikiran modern yang percaya akan kebenaran tunggal, ibyektif dan universal maka kita harus berani untuk melakukan penghancuran atau dekonstruksi yang kemudian dilakukan perobakan dan perbaikan pola pikir sehingga didapatkan cara berpikir baru yang lebih terbuka, dan mau menerima pendekatan apa saja dalam mendekati realita sebagai teks.Pada konsep Diffrance terlihat usaha Derrida untuk mengkritik persoalan otoritas dan kekuasaan pemikiran modern yang sangat berpihak pada bahasa lisan yang selalu dianggap sebagai bahasa yang mengungkapkan realitas. dari sini juga terlihat bahwa Derrida bukanlah orang yang setuju adanya kebenaran tunggal, obyektif dan universal. PENUTUP 1.

KESIMPULAN Dan dari pemikiran kedua tokoh tersebut dapat di simpulkan bahwa Jurgen Habermas dengan Teori Kritisnya menawarkan pemahaman baru yang dikembangkan lewat masyarakat kritis emansipatoris. Semua pemikiran-pemikirannya sangat terlihat mengerucut pada keinginannya untuk menempatkan modernitas sebagai realitas empiris yang harusnya dapat memberdayakan kehidupan masyarakat, dan bukan sebaliknya.

Dan bagi Derrida, ilmu pengetahuan tidak dapat dipertentangkan dengan filsafat. Tidak masuk akal jika dikatakan bahwa ilmu pengetahuan sedang menyingkirkan filsafat atau bahwa filsafat sudah tidak mempunyai lingkup gerak lagi karena perkembangan ilmu pengetahuan. Menurut Derrida antara ilmu pengetahuan dan filsafat merupakan hal yang sama, karena keduanya berakar dalam rasionalitas yang sama.

DAFTAR PUSTAKA Habermas, Jurgen. Teori Tindakan Komunikatif II: Kritik atas Rasio Fungsionaris. Terjemahan oleh Nurhadi. Kreasi Wacana Yogyakarta. . Maret 2007 Muslih, Muhammad. Filsafat Ilmu. Belukar: Yogjakarta, 2004. http://seniindonesia.multiply.com/journal/item/6/berpikir_kritis_ala_habermas

nggapan untuk Filsafat Kontemporer1. tc-a March 23rd, 2009 at 12:32 | #1 Reply | Quote Mulai sejak kapan batasan waktu kontemporer itu?? temanku mau bahas sejarah kontemporer bingung mulai sejak kapan. sejak orba kah sejak reformasi kah?? A___A

2. aprillins March 24th, 2009 at 00:15 | #2 Reply | Quote

pertama-tama istilah filsafat kontemporer itu diperkenalkan bukan di indonesia, tetapi di negara barat tepatnya eropa. Awal zaman modern di mulai di akhir zaman skolastik yaitu awal abad ke-15. Yang di awali oleh pemikiran Cusanus yang terbuka pada pemikiran humanisme dan ilmiah. Yang menandakan bahwa otoritas gereja berkurang. Zaman modern ditandai dengan adanya pemikiran terhadap hal humanisme dan ilmiah. Munculnya pemikir ilmiah seperti johannes kepler, galileo galilei, copernicus, hugo de groot, nietszche, immanuel kant dan lain lain. zaman modern berlangsung sampai akhir abad ke-19, meski pun zaman sekarang masih zaman modern bisa disebut. sedang zaman kontemporer pada awal abad-20. Ketika pemikiran tidak hanya berkutat pada masaalah ilmiah saja, melainkan juga masalah etis, konstruksi pemikiran, seni, waktu, dan lain-lain bisa dibahas secara terbuka. Adanya penghargaan terhadap hal-hal semacam ini merupakan ciri dari zaman kontemporer. Apa pun boleh dibahas. tetapi yang perlu diingat bahwa batasan zaman tidak ditandai melalui tahun berapa (waktu). Melainkan, corak sejarah pemikirannya. Pada zaman aristoteles pun seni dihargai, etis dihargai, tetapi tidak mendunia seperti sekarang ini. kalau saranku sih mau bahas sejarah kontemporer dari awal abad 20 aja, yaitu dari tahun 1900 sampai sekarang. gitchu

3. jimmy November 3rd, 2009 at 06:26 | #3 Reply | Quote pada saat zaman sekarang banyak para ahli filsuf atau kajian ilmu bidang study yang begitu banyak membuat kajian filsafat kontemporer di era abad 19 setelah zaman Renaisse, memang tidak hanya masalah seni,budaya, ras, tidak adanya penghargaan secara terbuka hal ini bukan merupakan zaman kontemporer melain zaman posmodernisme, banyak orang melupakan budaya yang bagian dari zaman itu, klo menurut saya sekarang zaman posmodernisme/w EPDw ULLTE5M

shvoong.com The Global Source for Summaries & Reviews

Daftarkan diri Masuk

Use f Write & earn Ketegori

Bahasa Cari Daftarkan diri

Use your Facebook account for quick registrationSign up with Facebook

OR Create a Shvoong account from scratchBuat akun Anda Already a Member? Masuk! Masuk

Sign in using your Facebook accountSign in with Facebook

ORNot a Member? Daftarkan diri! Daftarkan diri

Use your Facebook account for quick registrationSign up with Facebook

OR

Masuk

Sign in using your Facebook accountSign in with Facebook Halaman Utama Shvoong>Ilmu Sosial>Sosiologi>Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia

Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesiaoleh: PapapFarras

Pengarang : Drs. Surajiyo

Summary rating: 2 stars (172 Tinjauan) Kunjungan : 19029 kata:900

More About : zaman kontemporerFilsafat Ilmu & Per

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodisasi perkembangan ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer, secara ringkas disusun sebagai berikut: 1. Pra Yunani Kuno Berkisar antara empat juta tahun sampai 20.000 tahun SM, disebut juga zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke 15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, yang pertama kali digunakan di Irak. Pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle. Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu: a. Mitologi bangsa Yunani b. Kesusastraan Yunani c. Pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno.

2. Yunani Kuno Zaman Yunani Kuno merupakan awal kebangkitan filsafat secara umum, karena menjawab persoalan disekitarnya dengan rasio dan meninggalkan kepercayaan terhadap mitologi atau tahyul yang irrasional. Selanjutnya, Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat berkembang dengan baik. Terakhir Zaman Hellenisme, disebut sebagai zaman keemasan kebudayaan Yunani, dengan tokoh yang berjasa adalah Iskandar Agung (356 323 SM) dari Macedonia, salah seorang murid Aristoteles. 3. Zaman Pertengahan Ditandai dengan tampilnya pada teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwannya hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia atau abdi agama. 4. Zaman Renaissance Renaissance berarti lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini menjadi indikator bangkitnya kembali independensi rasionalitas manusia, karena sudah tercatat banyaknya penemuan spektakuler, seperti teori heliosentris oleh Copernicus, yang merupakan pemikiran revolusioner, dan kemudian didukung oleh Johanes Kepler (1571 1630) dan Galileo Galilei (1564 1642). 5. Zaman Modern Dikenal juga sebagai masa Rasionalisme, yang tumbuh di zaman modern dengan tokoh utama yaitu Rene Descartes (1596 1650) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, Spinoza (1633 1677), dan Leibniz (1646 - 1716). Descartes memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam. 6. Kontemporer Zaman Kontemporer, pada abad ke 20 hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Uraian sejarah perkembangan ilmu pengetahuan diatas pembahasannya biasanya mengacu kepada pemikiran filsafat di Barat. Hal ini dapat mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan secara utuh karena dalam filsafat Barat unsur mitos dapat lenyap sama sekali dan menonjol dalam unsur rasio. Diawali dari periode filsafat Yunani yang penting dalam peradaban manusia, karena waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-mite menjadi lebih rasionil. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian. Sejarah filsafat merupakan metode yang banyak digunakan dan sangat penting dalam mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan. Sejarah filsafat juga merupakan subject matter dalam belajar filsafat yang merupakan alat untuk mengenal filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Dengan melihat sejarah

sebagai suatu urutan kejadian yang saling berhubungan sehingga suatu kejadian tidak terjadi begitu saja dan diartikan sebagai fenomena tersendiri dan mencermati makna dibalik urutan kejadian pemikirannya, menjadikan sejarah sebagai suatu metode dalam mempelajari filsafat yang pada akhirnya dapat dipelajari ilmu pengetahuan secara mendalam. Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang pada akhirnya dapat dinikmati dalam bentuk teknologi. Diterbitkan di: 19 Januari, 2009 Mohon dinilai :12345 Nilai : 1 2 3 4 5 o o

Link yang relevan : http://id.shvoong.com/writers/papapfarras

Menulis sendiri tulisanmu Komentar More About : zaman kontemporer

[X]

Lihat semua Tampil 1 Pertanyaan 1. Menjawab Pertanyaan : ilmu pengetahuan akan mengalami suatu kemajuan jika ada filsuffilsuf terdahulu. bagaimana perkembangannya di zaman modern ini Lihat semua 1. Menjawab Pertanyaan : Kutipan:

Heliosentris, Iskandar Agung, Ilmu Pengetahuan, Yunani Kuno, Kontemporer, Filsafat, Copernicus, Descartes, Renaissance,

Aristoteles

Buat kutipan untuk Ringkasan ini Related Videos

o

JEJAK BERDARAH KOMUN

o

FILSAFAT PAK BAMBANG

o

KECERDASAN PARA FILS

o

KECERDASAN PARA FILS

o

ogoh - ogoh

Share Gunakan konten kamiTerjemahkanKirimLinkCetak

x Creative Commons Attribution 3.0 LicenseFilsaf Perkembangannya di Indonesia