sejarah

8
karena golongan muda ingin secepatnya mendeklarasikan kemerdekaan indonesia sedangkan golongan tua menunggu pemerintah jepang sehingga golongan muda mengasingkan golongan tua dari jepang untuk mendesaknya agar segera mendeklarasikan kemerdekaan indonesia secepatnya..... Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang. Jakarta - 67 Tahun lalu di tanggal yang sama dengan hari ini (16/8), Soekarno dan Hatta, serta puluhan pejuang lainnya merumuskan naskah proklamasi untuk kemerdekaan Indonesia. Anda bisa melakukan napak tilas dan mengenal kronologinya dari dekat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Sudah setengah abad lebih, bangsa ini telah memperingati kemerdekaannya. Aneka macam kegiatan akan meramaikan hari sakral tersebut, mulai dari upacara hingga perlombaan. Bagi traveler, ada satu tempat bersejarah yang dapat menjadi destinasi selanjutnya. Tempat itu adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jl Imam Bonjol nomor 1, Jakarta Pusat. "Museum ini dulunya adalah rumah Laksamana Maeda yang sebagai tempat dirumuskannya naskah proklamasi," ujar petugas museum, Imron Sahara, kepada detikTravel, Selasa (14/8/2012). Dari luar, museum ini tampak seperti rumah tua yang megah. Bangunan bertingkat dua ini didominasi oleh jendela yang besar, mencirikan khas bangunan ala Eropa. Memasuki museumnya, Anda hanya dikenakan biaya Rp 2.000 saja.

description

SEJARAH KEMERDEKAAN

Transcript of sejarah

karena golongan muda ingin secepatnya mendeklarasikan kemerdekaan indonesia sedangkan golongan tua menunggu pemerintah jepang sehingga golongan muda mengasingkan golongan tua dari jepang untuk mendesaknya agar segera mendeklarasikan kemerdekaan indonesia secepatnya.....Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.

Jakarta - 67 Tahun lalu di tanggal yang sama dengan hari ini (16/8), Soekarno dan Hatta, serta puluhan pejuang lainnya merumuskan naskah proklamasi untuk kemerdekaan Indonesia. Anda bisa melakukan napak tilas dan mengenal kronologinya dari dekat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta.

Sudah setengah abad lebih, bangsa ini telah memperingati kemerdekaannya. Aneka macam kegiatan akan meramaikan hari sakral tersebut, mulai dari upacara hingga perlombaan. Bagi traveler, ada satu tempat bersejarah yang dapat menjadi destinasi selanjutnya. Tempat itu adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jl Imam Bonjol nomor 1, Jakarta Pusat.

"Museum ini dulunya adalah rumah Laksamana Maeda yang sebagai tempat dirumuskannya naskah proklamasi," ujar petugas museum, Imron Sahara, kepada detikTravel, Selasa (14/8/2012).

Dari luar, museum ini tampak seperti rumah tua yang megah. Bangunan bertingkat dua ini didominasi oleh jendela yang besar, mencirikan khas bangunan ala Eropa. Memasuki museumnya, Anda hanya dikenakan biaya Rp 2.000 saja.

"Museum ini mempunyai empat ruangan, yaitu ruang pertemuan, ruang perumusan naskah proklamasi, ruang pengetikan naskah, dan ruang pengesahan," lanjut Imron dengan menjelaskan.

Begitu masuk ke dalam museum, beloklah ke kiri untuk menuju ruang pertemuan. Di ruangan inilah Ahmad Subarjo, Soekarno, dan Hatta, bertemu dengan Laksamana Tadashi Maeda. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meminjam rumah Maeda sebagai tempat perumusan naskah proklamasi.

Akan tetapi, kenapa Maeda mengizinkan para pejuang untuk menggunakan rumahnya sebagai tempat perumusan? Di sinilah faktor penting Ahmad Subarjo. Beliau adalah anak buah Maeda dan telah meminta sebelumnya meminjam rumahnya. Maeda pun tidak ikut campur dan mempersilakan para pejuang untuk menyusun naskah proklamasi di lantai bawah, sedangkan dia beristirahat di lantai atas"Setelah itu, berkumpulah para pejuang, termasuk Bung Karno, Bung Hatta dan Ahmad Subarjo. Saat itu, diperkirakan terdapat 30 pejuang lebih dari tiap-tiap daerah di Nusantara yang ada di dalam rumah ini," terang Imron.

Anda dapat menuju ruangan berikutnya, yaitu ruang perumusan naskah proklamasi. Di dalam ruangannya terdapat meja besar dan tiga patung, mereka adalah Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo. Ketiga patung ini menggambarkan suasana perumusan naskah. Patung Soekarno sedang menulis, sedangkan Hatta dan Ahmad Subarjo terlihat sedang memberi masukan.

Saat naskah proklamasi selesai disusun, ketiga pejuang tersebut menuju ke ruang pengesahan. Di ruangan ini, Anda dapat melihat meja yang luas. Tak ketinggalan, ada papan besar yang menggambarkan wajah-wajah pejuang yang hadir saat itu. Beberapa tokoh pejuang di antaranya adalah R Soepomo, Chaerul Saleh, Ki Hajar Dewantara, R Otto Iskandar Dinata, dan masih banyak lagi.

Di ruangan inilah, Soekarno membacakan hasil perumusan naskah proklamasi. Seketika itu juga para pejuang teriak setuju dengan naskah proklamasi.

Dibawalah naskah dengan tulisan tangan tersebut ke ruang pengetikan. Naskah proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik dengan disaksikan BM Diah. Saat pengetikan berlangsung, ada beberapa kata-kata yang diubah, yaitu tempoh menjadi tempo, penambahan hari dan bulan pada naskah, dan mengubah wakil-wakil bangsa menjadi atas nama bangsa.

"Memang waktu itu ada perubahan yang dilakukan Sayuti Melik, tapi Soekarno tidak mempermasalahkan," kata Imron.

Anda dapat melihat replika patung Sayuti Melik yang sedang mengetik dan BM Diah yang sedang memperhatikan. Di depan ruangan ini terdapat piano. Di situlah teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno, di atas piano!

Keempat ruangan tersebut menjadi menjadi kronologi dirumuskannya teks proklamasi. Anda akan mendapat informasi yang jelas dari pemandu museum dan papan-papan yang menjelaskan serta menggambarkan ilustrasi yang terjadi di masanya.

Di lantai dua terdapat ruang pameran. Di sana terdapat kisah-kisah perjuangan bangsa Indonesia sejak tahun 1942 hingga mempertahankan kemerdekaan. Museum ini juga mempunyai ruang baca, perpustakaan, dan bunker di bawah tanah.

Dalam rangka memperingati kemerdekaan, ayo kunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Kenali sejarah panjang bangsa ini dan tingkatkan nasionalisme. Merdeka!a. Sidang pertama PPKI ( 18 Agustus 1945 )hasil dari pelaksanaan sidang yang pertama tersebut adalah :1) mengesahkan UUD 19452) memilih presiden dan wakil presiden yang pertama3) menetapkan berdirinya KNIP sebagai badan musyawarah darurat.b. Sidang kedua PPKI ( 19 Agustus 1945 )Hasil dari pelaksanaan sidang PPKI yang kedua ini adalah :1) tentang daerah propinsi, dengan pembagian sebagai berikut :- Jawa Barat- Jawa Tengah - Jawa Timur- Sumatera- Borneo- Sulawesi- Maluku- Sunda Kecil2) untuk sementara waktu kedudukan Kooti dan sebagainya diteruskan sepertisekarang.3) untuk sementara waktu kedudukan kota dan geemente diteruskan seperti sekarang.4) dibentuknya kementerian atau departemen yang terdiri dari 12 departemen.c. Sidang ketiga PPKI ( 20 Agustus 1945 )hasil dari sidang yang ketiga ini adalah : dibentuknya suatu badan pengaman Negara yang disebut BKR.d. Sidang keempat PPKI ( 22 Agustus 1945 )hasil dari sidang ini adalah : membahas tentang Komite Nasional Partai Nasional Indonesia yang berkedudukan di Jakarta.Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan Bung Karno dan Bung Hatta telah kembali ke Jakarta. Mereka tiba dengan selamat. Setibanya di Jakarta, para pemuda sibuk mencari tempat pertemuan yang aman untuk membahas proklamasi. Atas usaha Mr. Achmad Soebardjo, diperolehlah tempat yang aman untuk mengadakan pertemuan yaitu rumah Laksamana Maeda.

Laksamana Muda Maeda adalah Wakil Komandan Angkatan Laut Jepang. Ia banyak menaruh simpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Rumah itu terletak di Jalan Imam Bonjol No. I Jakarta Pusat. Dipilihnya rumah Laksamana Maeda, antara lain agar pembicaraan tentang proklamasi kemerdekaan berjalan aman dari gangguan tentara Jepang. Sejak berita menghilangnya Bung Karno dan Bung Hatta, memang mereka sibuk mencari kedua tokoh bangsa Indonesia tersebut.

Di rumah Laksamana Maeda berkumpul tokoh-tokoh pemuda dan beberapa orang anggota PPKI. Sebelum pertemuan dimulai, Bung Karno dan Bung Hatta mendatangi Jenderal Nisyimura. Maksudnya untuk menjajaki sikap dan garis kebijaksanaan Penglima Tentara Jepang terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ternyata, sikapnya tidak menghendaki adanya pengalihan kekuasaan. Berdasarkan kenyataan itu, Bung Karno dan Bung Hatta kemudian memutuskan untuk mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tanpa perlu berhubungan lagi dengan Jepang.

Kedua tokoh bangsa Indonesia itu kembali menuju rumah Laksamana Maeda. Ir. Soekarno segera memimpin perumusan teks proklamasi. Ketika pembahasan naskah proklamasi berlangsung, Laksamana Maeda mengundurkan diri. Ia pergi ke ruang belajarnya di lantai dua. Sementara itu, kepercayaan Jenderal Nisyimura, Miyosi, bersama tiga orang tokoh pemuda, yaitu Soekarni, Soediro, dan B.M. Diah menyaksikan Bung Karno dan Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi. Yang lainnya menunggu di serambi depan.

Teks proklamasi ditulis tangan oleh Ir. Soekarno. Setelah rumusan teks proklamasi selesai dibuat, tepat pukul 04.30 waktu Jepang atau 04.00 WIB, mereka menuju serambi muka menemui tokoh-tokoh lainnya. Ir. Soekarno kemudian membacakan konsep proklamasi. Ia kemudian menyarankan agar semua yang hadir turut serta menandatanginya. Dalam kesempatan itu, Soekarni menyerankan agar yang menandatangi naskah proklamasi itu cukup dua orang atau Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul Soekarni tersebut disetujui oleh yang hadir.

Setelah dilakukan beberapa perubahan redaksi, Ir. Soekarno meminta Sayoeti Melik untuk mengetik konsep proklamasi itu. Naskah proklamasi yang ditulis Ir. Soekarno setelah diketik Sayoeti Melik, juga mengalami beberapa perubahan. Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

No.Naskah Tulisan Ir. SoekarnoNaskah hasil ketikan Sayoeti Melik

1.Proklamasi.PROKLAMASI.

2.Hal2.Hal-hal.

3.Tempoh.Tempo.

4.Djakarta 17-08-05.Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.

5.Wakil2 bangsa Indonesia.Atas nama bangsa Indonesia.

Ada tiga perubahan redaksi pada naskah proklamasi yang disetujui. Pertama, tempoh diganti dengan tempo. Kedua, wakil bangsa Indonesia diganti dengan atas nama bangsa Indonesia. Ketiga, cara menulis tanggal Djakarta 17-8-05 diganti menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Naskah hasil ketikan Sayoeti Melik kemudian ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Dalam kesempatan itu, dibahas tentang tempat dan pelaksanaan upacara proklamasi kemerdekaan. Soekarni kembali mengusulkan agar pembacaan proklamasi itu dilangsungkan di lapangan IKADA. Namun, Ir. Soekarno menyarankan agar upacara proklamasi kemerdekaan dilakukan di rumah kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Saran Ir. Soekarno tersebut disetujui oleh yang hadir. Kemudian disepakati, bahwa pembacaan proklamasi akan dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB.