Sdm Dan Rancangan Kerja
-
Upload
aningryast -
Category
Documents
-
view
1.473 -
download
0
Transcript of Sdm Dan Rancangan Kerja
Manajemen Operasional
SUMBER DAYA MANUSIA DAN RANCANGAN KERJA
STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK KEUNGGULAN
BERSAING
Tujuan strategi sumber daya manusia adalah mengolah tenaga kerja dan merancang
pekerjaan sehingga orang-orang dapat diberdayakan secara efektif dan efisien.
Seiring kita memusatkan perhatian pada strategi sumber daya manusia, kita juga
harus pastikan bahwa orang-orang:
1. Diberdayakan secara efisien dalam batas-batas keputusan mnaajemen operasi
lainnya.
2. Memiliki kualitas lingkungan yang memadai dalam atmosfer yang penuh
dengan komitmen dan kepercayaan satu sama lain.
Kualitas lingkungan kerja berarti sebuah pekerjaan tidak hanya cukup aman dan
cukup bayarannya, tetapi juga mencapai tingkat memadai dalam persyaratan baik
fisik maupun psikologis. Komitmen bersama disini maksudnya adalah baik
manajemn maupun karyawan sama-sama berjuang mencapai tujuan-tujuan bersama.
Kepercayaan bersama tercermin dari kebijakan ketenagakerjaan yang layak dan
terdokumentasi yang diterapkan secara jujur dan adil demi kepuasan manajemen dan
karyawan.
Batasan-batasan dalam strategi sumber daya manusia
Strategi
SDM
Strategi produkKeahlian diperlukanBakatBahan bahankeamananJadwal1 hari1 tahunStabilitas jadwal
kapan
Strategi lokasiiklimSuhuKebisinganCahayaKualitas udara
Strategi proses
TeknologiMesin dan peralatankemanan
Perbedaan perorangan
Kekuatan dan kelelahanPemrosesan dan tanggapan informasi
siapa
Strategi tata letakPosisi yang tetapProsesLini perakitanSel kerjaproduk
PERANCANGAN TENAGA KERJA
Perancangan tenaga kerja adalah cara menentukan kebijakan karyawan yang
berkaitan dengan stabilitas tenaga kerja, jadwal kerja, dan aturan kerja.
Kebijakan stabilitas tenaga kerja
Kebijakan dasar yang berkaitan dengan stabilitas
1. Ikuti permainan dengan tepat
Dengan mengikuti permintaan secara tepat akan menjaga biaya tenaga kerja
langsung yang terkait dengan produksi, tetapi akan menimbulkan biaya yang
lain.
2. Menjaga jumlah karyawan konstan
Dengan mempertahankan jumlah karyawan konstan berarti perusahaan
mempertahankan karyawan yang terlatih, dan menjaga biaya perekrutan,
pemberhentian. Dan pengangguran menjadi minimum.
Jadwal kerja
Di Indonesia dan USA jam kerja lima hari kerja terdiri dari delapan jam per hari.
Sama dengan USA (five 8- hours days), artinya stndar waktu kerja delapan jam per
hari, termasuk satu jam untuk beristirahat merupakan waktu jam kerja minimal yang
berlaku secara umum di Indonesia atau USA. Secara manajemen sumber daya
manusia, penjadwalan kerja terdapat beberapa pendekatan berikut ini.
Flextime (waktu bebas) merupakan sistem kerja dengan penentuan batas
waktu bagi karyawan untuk menyelesaikan tugasnya. Pendapat lain
mengatakan flexitime yaitu sisitem yang membolehkan karyawan dengan
batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing-masing kapan
mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat.
Flexible workweek (bekerja fleksibel dalam seminggu), yaitu sebuah jadwal
kerja yang berbeda dari jadwal normal misalnya 10 jam kerja per hari selama
4 hari kerja per minggu, atau penerapan shift kerja. Artinya, penjadwalan
kerja yang diberlakukan fleksibel, apakah pada hari tertentu karyawan dapat
bekerja di bawah standar waktu delapan jam kerja per hari, tetapi harus
dikompensasi dengan hari-hari lain untuk memenuhi kumulatif hari kerja
karyawan di dalam seminggu
Part-time status (Bekerja sesuai kesepakatan), maksudnya adalah
memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi part
time status.
Jika karyawan di dalam seminggu hanya dapat bekerja di bawah jam kerja normal,
misalnya hanya dapat bekerja 30 atau 32 jam perminggu, dapat dikatakan bahwa
karyawan tersebut bekerja paroh waktu (part-time).
Penggolongan kerja dan peraturan kerja
Membuat penggolongan tugas yang fleksibel dengan prinsip bagaimana dapat
mempersembahkan produk kepada pelanggan secara cepat dan memuaskan, agar
menjadi keunggulan dalam melakukan persaingan terhadap kompetitor.
Banyak organisasi yang menggolongkan kerja dan membuat peraturan kerja yang
tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan mengurangi fleksibilitas
fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi adalah memperhatikan hal-hal
demikian sehingga dapat mengelolanya dengan baik, kartena semakin besar
fleksibilitas perusahaan dalam mempekerjakan serta menentukan jadwal kerja maka
perusahaan semakin efisien dan cepat tanggap.
Kondisi tersebut berlaku terutama pada sektor jasa dimana transfer pelayanan dari
perusahaan kepada konsumen memerlukan peran besar dari sumber daya manusia.
Oleh karena itu dengan membangun moral dan memenuhi persayaratan karyawan
maka operasi akan lebih mudah jika manajer mengklasifikasikan kerja dan peraturan
kerja yang menghalangi menjadi lebih sedikit.
Apabila strategi ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian keunggulan bersaing
dengan respon cepat pada konsumen, maka tenaga kerja fleksibel merupakan suatu
prasyarat.
RANCANGAN KERJA
Rancangan kerja (job design) menetapkan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu
pekerjaan bagi seseorang atau sebuah kelompok. Terdapat 5 komponen rancangan
kerja: spesialisasi pekerjaan, ekspansi pekerjaan, komponen psikologis, tim yang
mandiri, dan motivasi dalam sistem insentif.
Spesialisasi tenaga kerja
Spesialisasi tenaga kerja merupakan pembagian tugas secara khusus atau special,
yang dapat dilakukan dengan mengembangkan keterampilan karyawan, mengurangi
kerugian waktu sebagai akibat keengganan karyawan untuk melakukan peralihan
tugas, serta pelatihan untuk menggunakan peralatan secara special atau khusus.
Ekspansi pekerjaan
Pengembangan tugas karyawan dilakukan untuk dapat mengantisipasi perubahan
permintaan atas produk atau jasa dari pelanggan. Perubahan permintaan konsumen
dapat menjadi perubahan secara total sebagai sistem konversi, sehingga akan
mengubah dan mengembangkan tugas karyawan yang ada di dalam sistem konversi,
antara lain dengan cara memperluas tugas karyawan (job enlargement), melakukan
mutasi tugas karyawan (job rotation), memperkaya tugas karyawan (job enrichment),
disertai dengan pemberdayaan karyawan (employee empowerment).
Memperluas tugas (job enlargement) merupakan penambahan jenis tugas yang
bertujuan selain mengurangi sifat tugas yang monoton sehingga karyawan
menjadi jenuh, tujuan lainnya untuk menambah keterampilan karyawan
(dexterity).
Perputaran tugas (job rotation) merupakan system pengembangan karyawan
dengan melakukan mutasi atau rotasi tugas, sehingga setiap tugas yang ada
dalam kelompok kerja dapat dikuasai, apabila suatu kurun waktu kemudian
hari ada promosi bagi karyawan tersebut tidak akan ragu-ragu lagi untuk
mengatasi persoalan yang dihadapinya.
Pengayaan tugas (job enrichment) merupakan memperkaya tugas karyawan
dengan cara tertentu di dalam tugas yang sama. Tujuannya adalah
meningkatlan kepuasan kerja dan rasa percaya diri bagi karyawan, serta dapat
menciptakan efisiensi bagi perusahaan, artinya apabila tugas-tugas yang ada
dapat diselesaikan karyawan tersebut maka tidak diperlukan penambahan
karyawan untuk melakukannya.
Pemberdayaan pekerja (employee empowerment), merupakan proses
pendelegasian wewenang bagi karyawan dari atasan (manajer atau supervisor)
untuk mempersiapkan kerjanya. Pemberdayaan karyawan merupakan fungsi
atasan, seperti supervise dan pengarahan, serta motivasi bagi karyawan.
Kepercayaan diri di dalam kelompok (self- directed teams) merupakan proses
pemberdayaan karyawan untuk dapat bekerja sama di dalam kelompok, di
dalam kesatuan target.
Komponen psikologis dan rancangan kerja
Sifat-sifat pekerjaan inti:
1. Keragaman keahlian, mensyaratkan karyawan untuk menggunakan beragam
keahlian dan bakat.
2. Identitas pekerjaan, membolehkan karyawan untuk memandang pekerjaan
sebagai sebuah kesatuan dan mengenali titk awal dan akhir pekerjaan tersebut.
3. Makna pekerjaan, memberikan pemahaman bahwa pekerjaan tersebut
berdampak pada organisasi dan masyarakat.
4. Otonomi, menawarkan kebebasan, kemandirian, dan hak memutuskan.
5. Umpan balik, memberikan informasi yang jelas secara rutin tentang kinerja.
Tim-tim yang mandiri
Tim yang mandiri adalah sekelompok orang yang diberdayakan dan bekerja sama
untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim-tim seperti ini dapat dikelola untuk
tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tim-tim ini efektif karena pada
dasarnya mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan, memastikan adanya
sifat-sifat pekerjaan inti, dan memuaskan banyak kebutuhan psikologis anggota tim
secara individu.
Keterbatasan perluasan pekerjaan:
1. Biaya modal yang lebih tinggi
2. Perbedaan perorangan
3. Tingkat upah yang lebih tingggi
4. Ketersediaan tenaga kerja yang lebih sedikit
5. Biaya pelatihan yang lebih tinggi
Motivasi dan Sistem Insentif
Di samping komponen psikologis, yang perlu diperhatikan di dalam
pengembangan karyawan adalah faktor psikologis lainnya, seperti kepuasan kerja
karyawan dan motivasi kerja perlu dipelajari, agar dapat memaksimalkan
produktivitas karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain bonus, pembagian laba,
dan keuntungan organisasi perusahaan, serta dasar dari penetapan insentif.
Bonus (Reward), merupakan system imbalan uang, dan biasanya diberikan
secara tunai atau deposito yang diberikan kepada karyawan di dalam
organisasi.
Pembagian Laba (Profit Sharing), merupakan system yang mengatur bagian
dari laba perusahaan yang dibagikan kepada karyawan. Biasanya dikaitkan
dengan pencapaian target yang ditetapkan organisasi.
Pembagian keuntungan (Gain Sharing), dapat sebagai pemberian keuntungan
sesudah dilakukan laporan tahunan perusahaan, di mana karyawan diberi
bagian dari keuntungan, di samping keuntungan bagi para pemilik saham
(owner’s).
Sistem Insentif (Incentive System), merupakan sistem yang diketahui oleh
karyawan bahwa dengan peningkatan produktivitas individu maupun
kelompok akan memperoleh sejumlah insentif berdasarkan sistem insentif
yang ada.
Penetapan Sistem Kompensasi (Based Pay System), merupakan dasar bagi
karyawan untuk mengetahui porsi kompensasi (pembayaran) yang akan
diterimanya apabila karyawan di dalam melakukan tugas disertai kemampuan
dan pengetahuan yang baik menyelesaikan tugasnya.
Faktor-faktor diatas dapat menjadi pendorong untuk menciptakan kepuasan dan
motivasi kerja karyawan. Makin tinggi insentif yang diperoleh karyawan, akan makin
tinggi kepuasan dan motivasi kerja karyawan. Kondisi tingkat kepuasan dan motivasi
kerja karyawan yang tinggi akan menjadi suatu keunggulan bagi organisasi untuk
bersaing. Dengan keunggulan ini, sumber daya manusia perusahaan akan dapat
mengikuti perubahan dan perkembangan pasar, sesuai dengan permintaan konsumen
atau pelanggan.
ERGONOMI DAN LINGKUNGAN KERJA
Manajer operasi ingin mambangun satu alat penghubung antara manusia dengan
mesin. Penelitian alat penghubung ini dikenal sebagai ergonomi. Ergomini berarti
“ilmu tentang kerja”. Pemahaman persoalan ergomoni akan meningkatkan kinerja
manusia.
Pemasukan data oleh operator ke mesin. Respons operator terhadap mesin
perlu dievaluasi, apakah perangkat yang dioperasikan dengan tangan, pedal ,
pengungki, atau tombol.
Umpan balik bagi operator. Umpan balik bagi operator diberikan dengan
penglihatan, suara, dan perasaan. Tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Lingkungan kerja. Lingkungan fisik di mana karyawan bekerja memengaruhi
kinerja, kemanan, dan kualitas pekerjaan mereka.
ANALISIS METODE
Di dalam menjalankan tugas karyawan, apakah pelaksanaan tugas dapat menciptakan
produktivitas kerja atau tidak, maka perlu diadakan analisis dan studi kerja untuk
mengetahui setiap permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan tugas karyawan, di
samping untuk pengembangan prosedur dan keamanan kerja, juga untuk
meningkatkan kualitas kerja karyawan. Langkah-langkah untuk itu dapat dilakukan
dengan membuat diagram alir kerja (flow diagrams), kartu prosedur kerja (process
chart), kartu aktivitas (activity chart), kartu operasional (operation chart).
Diagram Alir Kerja (Flow Diagrams), menggunakan gambar-gambar untuk
menganalisis pergerakan manusia dan bahan atau material. Sehingga dapat di
desain alir kerja yang paling efisien dan paling aman.
Kartu Prosedur Kerja (Process Chart), merupakan grafik yang menguraikan
kegiatan dan sinkronisasinya pada setiap langkah prosedur kerja, sehingga
akan dapat dianalisis setiap langkah-langkah tersebut apakah sudah dapat
menghasilkan efisiensi dan kualitas kerja.
Kartu Aktivitas (Activity Chart), yang berisi alur kegiatan beserta peralatan
yang dipergunakan, disertai kombinasi pemakaian mesin dan peralatan dari
operator atau karyawan.
Kartu Operasional (Operation Chart), yang menggambarkan bagian-bagian
kegiatan, yang digambarkan apa yang dilakukan tangan kiri dan kanan.
Dengan menganalisis gambaran, grafik dari setiap kegiatan ini akan dapat dilakukan
pengembangan dan perbaikan tugas lebih meningkat dan berkualitas.
TEMPAT KERJA VISUAL
Tempat kerja visual merupakan langkah yang paling baik untuk
melakukan monitoringkaryawan di tempat kerja, sekaligus untuk manganalisis situasi
di tempat kerja apakah sudah memadai atau masih dapat lebih ditingkatkan.
Tujuannya untuk meningkatkan komunikasi antar karyawan atau karyawan dengan
atasannya, dan karyawan dengan peralatan yang ada. Visualisasi di tempat kerja
dilakukan umpamanya di dalam penggunaan peralatan operasional, gambaran tingkat
persdiaan, gambaran cek-time untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, gambaran
informasi kebutuhan persediaan setiap hari, gambaran monitor peralatan dan mesin
yang memerlukan bantuan karyawan, serta gambar prosedur kerja operasional yang
secara spesifik di tempat kerja.
ETIKA DAN LINGKUNGAN KERJA
Etika di tempat kerja memberikan beberapa tantangan menarik. Banyak kendala yang
memengaruhi rancangan kerja. Masalah keadilan, kesamaan, dan etika yang
menyebar. Baik itu masalah kesempatan yang sama, bayaran yang sama untuk
pekerjaan yang sama, maupun kondisi kerja yang aman sering menjadi tanggung
jawab manajer operasi.
STANDAR TENAGA KERJA
Standar tenaga kerja merupakan jumlah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
sebuah pekerjaan. Setiap perusahaan memiliki standar tenaga kerja, walaupun stndar
yang ditetapkan secara profesional. Hanya dengan standar tenaga kerja yang akurat,
manajemen dapat mengetahui apa kebutuhan tenaga kerja mereka, biaya yang harus
dikeluarkan, dan apa saja yang terkandung dalam satu hari kerja normal.