Sba Kadar Sai

3
Simplisia sebagai suatu bahan yang akan mengalami proses lanjutan atau langsung dikonsumsi harus memiliki standarisasi. Hal ini penting sebagai acuan mengenai segala sesuatu cara penggunaan simplisia. Karena simplisia yang berasal dari bahan alam biasanya memiliki keragaman, terutama dalam kandungan zat aktifnya. Sehingga agar didapatkan mutu dan kualitas yang baik, standar penggunaan simplisia sangat diperlukan. Parameter standar merupakan suatu metode standarisasi untuk menjaga kualitas dari suatu simplisia maupun ekstrak. Parameter standarisasinya berupa parameter standar spesifik dan non spesifik. 1. Parameter spesifik - Identitas Tujuannya memberikan identitas objektif dari nama dan spesifik dari senyawa identitas. Diantaranya deskripsi tata nama dan ekstrak yang mempunyai senyawa identitas artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu. Deskripsi nama berupa nama ekstrak, nama latin tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan dan nama indonesia tumbuhan. - Organoleptik Penggunaan panca indera mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa. Tujuannya untuk pengenalan awal yang sederhana seobjektif mungkin. - Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu Melarutkan ekstrak dengan pelarut (etanol atau air) untuk ditentukan jumlah solut yang identik dengan jumlah senyawa kandungan secara gravimetri. Dalam hal tertentu dapat diukur

description

m kjns jdknv

Transcript of Sba Kadar Sai

Simplisia sebagai suatu bahan yang akan mengalami proses lanjutan atau langsungdikonsumsi harus memiliki standarisasi.Hal ini penting sebagai acuan mengenai segala sesuatu cara penggunaan simplisia. Karena simplisia yang berasal dari bahan alam biasanya memiliki keragaman, terutama dalam kandungan zat aktifnya. Sehingga agar didapatkan mutu dan kualitas yang baik, standar penggunaan simplisia sangat diperlukan. Parameter standarmerupakansuatu metode standarisasi untuk menjaga kualitas dari suatu simplisia maupun ekstrak. Parameter standarisasinya berupa parameter standar spesifik dan non spesifik.1. Parameter spesifik IdentitasTujuannya memberikan identitas objektif dari nama dan spesifik dari senyawa identitas. Diantaranya deskripsi tata nama dan ekstrak yang mempunyai senyawa identitas artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu. Deskripsi nama berupa nama ekstrak, nama latin tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan dan nama indonesia tumbuhan. OrganoleptikPenggunaan panca indera mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa. Tujuannya untuk pengenalan awal yang sederhana seobjektif mungkin. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentuMelarutkan ekstrak dengan pelarut (etanol atau air) untuk ditentukan jumlah solut yang identik dengan jumlah senyawa kandungan secara gravimetri. Dalam hal tertentu dapat diukur senyawa terlarut dalam pelarut lain misalnya, heksana, diklorometana, metanol. Tujuannya memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungan. (Ditjen POM, 2000)2. Kadar sariPenetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut tertentu. Penetapan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar sari yang larut dalam etanol. Kedua cara ini didasarkan pada kelarutan senyawa yang terkandung dalam simplisia .(Djarwis, 2004)Kadar sari larut air dan etanol merupakan pengujian untuk penetapan jumlah kandungan senyawa yang dapat terlarut dalam air (kadar sari larut air) dan kandungan senyawa yang dapat terlarut dalam etanol (kadar sari larut etanol).(Ditjen POM, 2000)Metode penentuan kadar sari digunakan untuk menentukan jumlah senyawa aktif yang terekstraksi dalam pelarut dari sejumlah simplisia. Penentuan kadar sari juga dilakukan untuk melihat hasil dari ekstraksi, sehingga dapat terlihat pelarut yang cocok untuk dapat mengekstraksi senyawa tertentu. Prinsip dari ekstraksi didasarkan pada distribusi zat terarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling campur (Ibrahim, 2009).3. MaserasiMaserasi merupakan metode perendaman sampel dengan pelarut organik, umumnya digunakan pelarut organik dengan molekul relatif kecil dan perlakuan pada temperatur ruangan, akan mudah pelarut terdistribusi ke dalam sel tumbuhan.( .(Djarwis, 2004)Metode maserasi ini sangat menguntungkan karena pengaruh suhu dapat dihindari, suhu yang tinggi kemungkinan akan mengakibatkan terdegradasinya senyawa-senyawa metabolit sekunder. Pemilihan pelarut yang digunakan untuk maserasi akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut akibat kontak langsung dan waktu yang cukup lama dengan sampel (Djarwis, 2004).Salah satu kekurangan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang lama untuk mencari pelarut organik yang dapat melarutkan dengan baik senyawa yang akan diisolasi dan harus mempunyai titik didih yang tinggi pula sehingga tidak mudah menguap (Manjang, 2004).