SB DSP 1.pdf

9
MODUL PERKULIAHAN Pengolahan Sinyal Digital Pendahuluan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRO 01 14044 Setiyo Budiyanto Abstract Kompetensi Definisi Sinyal Fungsi satu atau beberapa variabel yang berubah menurut ruang dan waktu. Variabel-variabel tersebut mengandung informasi fisik dari fenomena alam. Contoh: Sinyal suara. Memerlukan pengolahan sinyal agar bermanfaat pada kebutuhan manusia. Contoh: ASP (Analog Signal Processing) untuk mengolah (pemfilteran, penguatan, dsb) sinyal analog. Mahasiswa/i dapat mengerti dan menjelaskan bentuk-bentuk sinyal, jenis-jenis serta elemen-elemen filter digital.

Transcript of SB DSP 1.pdf

  • MODUL PERKULIAHAN

    PengolahanSinyal Digital

    Pendahuluan

    Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

    FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRO 01 14044 Setiyo Budiyanto

    Abstract KompetensiDefinisi SinyalFungsi satu atau beberapa variabelyang berubah menurut ruang danwaktu. Variabel-variabel tersebutmengandung informasi fisik darifenomena alam. Contoh: Sinyal suara.Memerlukan pengolahan sinyal agarbermanfaat pada kebutuhan manusia.Contoh: ASP (Analog SignalProcessing) untuk mengolah(pemfilteran, penguatan, dsb) sinyalanalog.

    Mahasiswa/i dapat mengerti danmenjelaskan bentuk-bentuk sinyal,jenis-jenis serta elemen-elemen filterdigital.

  • 2014 2 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    PembahasanPendahuluan

    Pengolahan Sinyal Digital (PSD) sudah berkembang pesat selama 30 tahun terakhir ini,

    seiring dengan kemajuan dalam desain rangkaian terintegrasi, dari MSI ke VLSI hingga

    ULSI dan sekarang berkembang lagi apa yang disebut Nano technology yaitu teknologi

    rangkaian dalam dimensi nano meter. Dengan rangkaian elektronik yang semakin murah dan

    semakin canggih, maka dimungkinkan untuk membuat sistem digital yang canggih untuk

    melakukan fungsi dan tugas pemrosesan sinyak yang komplek, di mana jika dilakukan

    dengan sistem analog akan mahal dan sulit.

    Definisi Sinyal

    Fungsi satu atau beberapa variabel yang berubah menurut ruang dan waktu.

    Variabel-variabel tersebut mengandung informasi fisik dari fenomena alam. Contoh:

    Sinyal suara.

    Memerlukan pengolahan sinyal agar bermanfaat pada kebutuhan manusia. Contoh:

    ASP (Analog Signal Processing) untuk mengolah (pemfilteran, penguatan, dsb) sinyal

    analog.

    Contoh-contoh sinyal:

    o Sinyal suara, yang dapat dijumpai dalam sistem telepon, radio dan kehidupansehari-hari.

    o Sinyal Biomedis, seperti Elektroencephalogram (sinyal dari otak)o Sinyal bunyi dan musik, yang dapat diproduksi ulang dalam CD playero Sinyal gambar, sinyal yang dapat kita lihat di televisi dan layar komputer

    Bentuk Sinyal

    Sinyal Satu Dimensi: Sinyal dengan variabel independen tunggal. Contoh: s1(t) = 2t2

    Sinyal yang bergantung pada perubahan waktu.

    Sinyal Dua Dimensi: Sinyal dengan dua variabel independen. Contoh: s2(x,y) = 3x2 +

    5xy + 2y2 Sinyal yang bergantung pada perubahan dua buah variabel independen

    (e.g., ruang, waktu, dan kecepatan).

  • 2014 3 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    Klasifikasi Sinyal

    Sinyal Analog/Sinyal Waktu Kontinyu: Sinyal yang bersifat kontinyu terhadap waktu(memiliki nilai untuk setiap waktu). Notasi: x(t); t (-,).

    Sinyal Digital/Sinyal Waktu Diskrit: Sinyal yang bersifat diskrit terhadap waktu

    (memiliki nilai pada waktu tertentu saja). Notasi: x[n]; n = Integer. Dalam aplikasi,

    sinyal waktu diskrit dapat muncul dengan dua cara, yaitu :

    o Dengan memilih nilai-nilai waktu sinyal analog pada waktu-diskrt sesaat.Proses ini dinamakan pencuplikan.

    o Dengan mengumpulkan sebuah variabel melalui periode waktu tertentu.Sebagai contoh, penghitungan jumlah mobil yang menggunakan jalan tertentu

    setiap jam.

    Sinyal Riil: Sinyal yang memiliki nilai bilangan nyata. Contoh sinyal riil: x[n] = [n]

    + 2[n-1].

    Sinyal Kompleks: Sinyal yang memiliki nilai bilangan kompleks (memiliki komponen

    imajiner). Contoh sinyal kompleks: x[n] = [n] + j2[n] + 2[n-1] + j2[n-1].

    Sinyal Genap: Suatu sinyal disebut sebagai sinyal genap apabila memenuhi syarat

    berikut:

    o x[n] = x[-n], untuk seluruh harga n.o Fungsi polinomial dengan pangkat genap.

    Sinyal Ganjil: Suatu sinyal disebut sebagai sinyal ganjil apabila memenuhi syarat

    berikut:

    o x[n] = -x[-n], untuk seluruh harga n.o Fungsi polinomial dengan pangkat ganjil.

    Sinyal Deterministik: Sinyal yang nilainya sudah diketahui untuk setiap waktu.

    Sinyal Random: Sinyal yang nilainya random/tidak diketahui untuk setiap waktu.

    Sinyal Periodik: Sinyal dinyatakan periodik hanya jika x[n] = n[n+N], untuk N

    bernilai integer positif.

    Konsep Frekuensi

    Konsep frekuensi ini berbanding langsung dengan konsep waktu. Frekuensi

    sesungguhnya, ia mempunyai dimensi kebalikan waktu. Jadi kita akan mengharapkan sifat

    waktu (kontinyu atau diskrit) akan mempengaruhi sifat frekuensi tersebut. Secara khusus

    dibawah ini akan dibahas sinyal sinusoida waktu-kontinyu dan sinyal sinusoida waktu-diskrit.

  • 2014 4 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    1. Sinyal sinusoida waktu-kontinyu.

    Sinyal sinusoida waktu-kontinyu, persamaan umumnya dapat ditulis :

    Sinyal ini dicirikan secara lengkap dengan tiga parameter : A adalah amplitudo,

    adalah frekuensi dalam radian per secon (rad/s) dan adalah fasa dalam radian.

    Sebagai ganti dari kita sering menggunakan frekuensi F dalam putaran persekon

    atau Hertz (Hz), dengan :

    Sehingga dapat ditulis juga:

    2. Sinyal sinuoida waktu-dikrit

    Suatu sinyal sinuoida waktu-dikrit dapat dinyatakan sebagai :

    dengan n adalah bilangan bulat (integer), yang dinamakan jumlah cuplikan, A adalah

    amplitudo sinusoida, adalah frekuensi dalam radian per cuplikan dan adalah fasa

    dalam radian.

    Jika kita ganti dengan menggunakan variabel frekuensi f yang didefinisikan

    dengan :

    Maka:

  • 2014 5 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    Operasi Dasar Pada Sinyal

    Pergeseran (Shifting): Sinyal x[n-k] adalah sinyal x[n] yang digeser sejauh k ke

    sebelah kanan. Sedangkan Sinyal x[n+k] adalah sinyal x[n] yang digeser sejauh k ke

    sebelah kiri.

    Pembalikan (Reversal): Sinyal x[-n] adalah sinyal x[n] yang dibalik.

    Perkalian: Perkalian dengan konstanta a akan mengalikan seluruh sinyal cuplikan

    dengan konstanta a.

    Amplifikasi (Penguatan): Penguatan sinyal dilakukan dengan mengalikan sebuah

    sinyal dengan konstanta atenuasi.

    Atenuasi (Pelemahan): Pelemahan sinyal dilakukan dengan mengalikan sebuah sinyal

    dengan konstanta atenuasi.

    Penjumlahan: x[n] = x1[n] + x2[n] berarti menambahkan seluruh cuplikan sinyal dari

    x1[n] dengan x2[n].

    Pengurangan: x[n] = x1[n] - x2[n] berarti mengurangkan seluruh cuplikan sinyal dari

    x1[n] dengan x2[n].

    Implementasi

    Menurut [1], filter digital adalah sekumpulan proses atau algoritma yang mengubah

    sebuah sekuens dari bilangan-bilangan menjadi sekuens lain yang memiliki properti yang

    diinginkan seperti kurangnya noise atau distorsi. Pengolahan sinyal digital berkaitan dengan

    representasi sinyal dalam bentuk digital dan terutama penggunaan Digital Prosesor untuk

    menganalisa, memodifikasi dan mengambil informasi dari suatu sinyal. Kebanyakan sinyal

    (bahkan mungkin seluruhnya) bentuk asalnya adalah analog yang bervariasi secara kontinyu

    dalam waktu ( biasanya disebut continous-time signal/sinyal waktu-kontinyu). Adapun alasan

    oang memprosesnya dalam bentuk digital adalah supaya noise atau interferensinya dapat

    dihilangkan pengaruhnya, atau untuk mendapatkan spektrum dari data yang ada atau untuk

    mentransformasikan sinyal dalam bntuk yang lebih bermanfaat.

  • 2014 6 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    Diagram blok filter digital:

    Elemen-elemen dasar filter digital:

    Adder (Penjumlah): Elemen ini mempunyai dua input dan satu output. Kedua input

    akan dijumlahkan untuk menghasilkan output yang baru. Untuk menjumlahkan tiga

    atau lebih input, beberapa adder dapat dipasang secara berurutan. Ilustrasi sebuah

    adder dapat dilihat pada gambar berikut:

    Multiplier (Pengali): Elemen ini mempunyai satu input dan satu output. Input akan

    dikali dengan sebuah gain (penguat) untuk menghasilkan output yang baru. Ilustrasi

    sebuah multiplier dapat dilihat pada gambar berikut:

    Delay Element: Elemen ini memungkinkan untuk mengakses nilai-nilai sebelum atau

    sesudahnya pada sebuah sekuens. Delay terbagi lagi menjadi dua:

    o Delay Positif: Diimplementasikan dengan menyimpan nilai saat ini darisebuah sekuens agar tersedia untuk kalkulasi selanjutnya.

  • 2014 7 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    o Delay Negatif: Diimplementasikan untuk mengakses dan menggunakan nilaiselanjutnya dari sebuah sekuens.

    Jenis-jenis filter digital:

    Filter FIR (Finite Impulse Response): Disebut finite karena response impulse dari

    sistem LTI memiliki durasi yang berhingga. Maka, Filter FIR memiliki nilai h[n] = 0

    untuk n < n1 dan untuk n > n2 .

    Filter IIR (Infinite Impulse Response). Disebut infinite karena response impulse

    dari sistem LTI memiliki durasi yang tak berhingga.

    Keunggulan pengolahan sinyal secara digital dibanding pengolahan secara analog

    adalah:

    Fleksibilitasnya lebih baik, karena sistem digital dapat diprogram dan dapat dengan

    mudah untuk mengubah-ubah konfigurasinya.

    Akurasinya lebih baik, pada sistem digital akurasi hanya tergantung pada jumlah bit

    yang digunakan, sedangkan pada sistem analog akurasinya lebih jelek karena toleransi

    kesalahan pada komponen-komponen elektronika.

    Performa yang superior, PSD dapat melakukan fungsi dimana pemrosesan sinyal

    analog tidak mungkin melakukannya, contohnya algoritma complex adaptive filtering

    Tidak ada perubahan kemampuan dengan naiknya temperatur dan umur peralatan.

    Keuntungan lain datang dari pesatnya perkembangan dari teknologi semikonduktor

    dalam merancang IC, yang sekarang semakin canggih, semakin kecil, semakin murah,

    semakin cepat dan semakin irit power.

    Sementara kekurangan pengolahan sinyal secara digital adalah:

    Kecepatan dan biaya. Desain PSD dapat menjadi mahal terutama ketika melibatkan

    bandwidth yang besar, sekarang ini ADC atau DAC yang cepat masih terlalu mahal

    harganya. Sekarang ini bandwidth pada 100 MHz atau lebih masih diproses secara

    analog, namun begitu peralatan PSD semakin lama semakin cepat, boleh jadi nantinya

    semua sinyal dapat diproses secara digital.

  • 2014 8 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    Lamanya waktu untuk merancang. Mendesain teknik PSD sangat memakan waktu dan

    kadang-kadang dalam beberapa hal hampir tidak mungkin, kecuali kita benar-benar

    sangat ahli dan mempunyai semua peralatan yang cukup.

    Problem dengan panjang kata yang terbatas, karena dalam kenyataan sehari-hari

    biasanya pertimbangan ekonomi, menjadikan realisasi PSD hanya menggunakan

    jumlah bit yang terbatas. Dan seringkali pengurangan jumlah bit menjadikan

    kemampuan sistem tersebut mengalami degradasi.

  • 2014 9 Pengolahan Sinyal DigitalSetiyo Budiyanto

    Daftar Pustaka

    [1] Roman Kuc, Introduction to Digital Signal Processing, Mc.Graw Hill, 1982.

    [2] Steven W. Smith, The Scientist and Engineer's Guide to Digital Signal Processing

    Second Edition, California Technical Publishing San Diego.

    [3] Edmund Lai, Practical Digital Signal Processing for Engineers and Technicians , Lai

    and Associates, Singapore

    [4] John G Proakis and Dimitris G Manolakis, Digital Signal Processing (Principles,

    Algorithms, and Application), Third Edition, Prentice Hall, Inc, 1995.