Satuan Acara Penyuluhan Cancer Ovarii

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KANKER OVARIUM Topik : Kanker Ovarium Sub Topik : Perawatan Kanker Ovarium Hari/ tanggal : Rabu/ 10 Juni 2015 Tempat : Bangsal Bouigenville 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Waktu : 20 menit Penyuluh : Ranti Kurniasari A. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan Ny. M dan keluarga dapat mengerti dan memahami serta perawatan tentang kanker ovarium 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan Ny. M dan keluarga Ny. M dapat : a. Menjelaskan pengertian tentang kanker ovarium b. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya kanker ovarium c. Menjelaskan tanda dan gejala kanker ovarium d. Menjelaskan cara perawatan kanker ovarium B. Sasaran Pasien dan Keluarga C. Materi (terlampir) D. Media

description

Satuan Acara Penyuluhan Cancer Ovarii, karsinoma ovarii, keperawatan maternitas, ginekologi (ilmu penyakit reproduksi wanita), wanita harus dimengerti, maternal

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Cancer Ovarii

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KANKER OVARIUM

Topik: Kanker OvariumSub Topik: Perawatan Kanker OvariumHari/ tanggal: Rabu/ 10 Juni 2015Tempat: Bangsal Bouigenville 1 RSUP Dr. Sardjito YogyakartaWaktu: 20 menitPenyuluh: Ranti Kurniasari

A. Tujuan1. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan Ny. M dan keluarga dapat mengerti dan memahami serta perawatan tentang kanker ovarium2. Tujuan Instruksional KhususSetelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan Ny. M dan keluarga Ny. M dapat : a. Menjelaskan pengertian tentang kanker ovariumb. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya kanker ovarium c. Menjelaskan tanda dan gejala kanker ovariumd. Menjelaskan cara perawatan kanker ovariumB. Sasaran Pasien dan KeluargaC. Materi(terlampir)D. MediaLeaflet, lembar balikE. MetodeCeramah, diskusi, tanya jawab

F. Alokasi WaktuNo. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien

1. 3 menitPembukaana.a. Mengucapkan salam.b. Memperkenalkan diri.c. Menjelaskan judul materi serta tujuanMenjawab salamMemperhatikan dan mendengarkan

2.10 menitPenyajian materi :Menjelaskan pada peserta tentang: a. Menjelaskan pengertian tentang kanker ovariumb. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya kanker ovarium c. Menjelaskan tanda dan gejala kanker ovariumd. Menjelaskan cara perawatan kanker ovarium Memperhatikan dan mendengarkan penyaji materi

3.4 menitEvaluasi :a. Memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikanb. Memberikan reinforcement positif kepada peserta atas kemampuan bertanyac. Menjawab pertanyaan pesertaBertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti

4.3 menitPenutup :a. Menyimpulkan hasil penyuluhanb. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta yang telah berpartisipasic. Menutup acara penyuluhan

Materi

A. Latar BelakangKanker Ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Di Amerika Serikat pada tahun 2001 diperkirakan jumlah penderita Kanker Ovarium sebanyak 23.400 oarng yang diperkirakan meninggal sebanyak 13.900 orang. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini pada awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60% - 70% pasien datang pada stadium lanjut, sehingga penyakit ini disebut juga sebagai silent killer Angka kejadian penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti karena pencatatan dan pelaporan penyakit di negeri kita kurang baik. Kanker Ovarium erat hubungannya dengan wanita yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah atau Intenfertilitas. Study epidemiologik menyatakan beberapa faktor resiko yang penting sebagai penyebab kanker ovarium adalah wanita nullipara, melahirkan pertama kali pada usia diatas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat ovarium, kanker payudara atau kanker kolon. Sedangkan wanita dengan riwayat kehamilan pertama terjadi pada usia dibawah 25 tahun, penggunaan pil kontrasepsi dan menyusui akan menurunkan kanker ovarium sebanyak 30 60%. Faktor lingkungan seperti penggunaan talk, konsumsi galaktose dan sterilisasi ternyata tidak mempunyai dampak terhadap perkembangan penyakit ini.

B. PengertianKanker ovarium adalah suatu keganasan yang terjadi pada indung telur wanita dan merpakan penyebab kematian pada wanita.

C. Penyebab Terjadinya Kanker Ovarium :1. Makanan berlemak, rendah serat dan kurang vitamin2. Factor bahan-bahan industri : talk atau bedak asbes3. Infeksi virus4. Paparan radiasi5. Pematangan telur terus-menerus6. Faktor hormonal7. Faktor melahirkan8. Faktor keturunan

D. Tanda dan gejala 1. Perdarahan pervagina abnormal2. Pembesaran pada perut dan panggul3. Haid yang tidak teratur4. Menopause dini atau haid yang terus menerus5. Rasa tidak nyaman atau nyeri diperut bawah6. Mual, muntah dan penurunan berat badan 7. Gangguan buang air kecil atau buang air besar8. Pembesaran kelenjar setempat atau local

G. Cara Perawatan Kanker OvariumPada pasien kanker ovarium pasca operasi, baik secara fisik maupun mental pasti akan terpengaruh. Oleh karena itu, perawatan yang tepat setelah operasi untuk kanker ovarium sangat penting untuk mengembalikan tubuh, dapat meningkatkan kekebalan, membantu mengobati. 1. Perawatan Pola Makan Perawatan pola makan penderita kanker ovarium adalah sangat penting. Setelah operasi, secara umum kondisi tubuh melemah, nafsu makan yang buruk, kekurangan nutrisi dan disfungsi organisme. Jadi dalam pola makan, kita harus memperhatikan nutrisi yang tepat : tinggi kalori, tinggi protein, makanan bervitamin agar nafsu makan meningkat. Pilihan makanan, selain dari susu, telur, pasien biasa juga makan lebih banyak sayuran segar, buah-buahan, suplemen protein dan vitamin, hindari memakan daging babi.Pasien kanker ovarium harus memperhatikan perawatan tubuh, makan lebih banyak makanan yang baik untuk hati dan ginjal, seperti delima, pisang, lemon, anggur, kenari, murbei, wijen hitam, jamur hitam, beras, tepung ubi, akar teratai, kacang hijau, merica, ikan mas. Saat menjalankan kemoterapi, harus berdasarkan selera pasien memberikan makanan yang mudah dicerna, makanan jumlah kecil tapi sering mendorong pasien untuk makan. Terutama kemoterapi intermiten, harus memperhatikan untuk menambah asupan makanan tinggi kalori, tinggi vitamin, tinggi protein, makanan rendah lemak, untuk menjamin kebutuhan gizi. Pasien harus makan lebih banyak makanan ringan, temperatur yang lebih dingin, sedikit minyak, makan lebih banyak buah, minum lebih banyak air, banyak makan sup; menjaga mulut segar dan bebas bau, cobalah untuk makan dengan posisi duduk, minum air, selama setengah jam setelah itu terlentang; anggota keluarga sebaiknya menemani saat makan, untuk menciptakan lingkungan makan yang baik.Poin penting dalam diet kemoterapi1. Sebelum Kemoterapi: diet seimbang, makanan sehari-hari termasuk sereal, sayuran, buah-buahan, daging, telur unggas, susu dan produk kedelai kelas serta sejumlah kecil lemak dan minyak dari lima kategori makanan. 4 sampai 5 kali sehari dan makanan ringan untuk makanan berbahan dasar buah. Sehari sebelum kemoterapi kurangi makanan berlemak, namun tinggi karbohidrat, tinggi vitamin dan mineral, seperti: nasi, pasta, ikan, ayam, telur, daging, tahu, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. 2. Saat Kemoterapi: Persyaratan makanan yang dimakan termasuk rendah lemak, tinggi karbohidrat, makanan tinggi protein: sereal makan, sayuran, buah-buahan, terutama, yang mudah dicerna, ikan ayam dan telur, dapat menambahkan bubuk protein dengan tepat. Jika reaksi terhadap kemoterapi lebih berat, cairan berbasis sup sayuran dapat dimakan, nasi sup, jus. 3. Setelah kemoterapi: kemoterapi secara fisik lemah, harus memilih bergizi dan mudah untuk untuk dicerna, seperti beras lembut, bubur, roti, ikan, ayam, sup, pisang. Makanan jumlah kecil namu sering, olah raga yang tepat, gunakan yoghurt sebagai pengganti susu, untuk menghindari perut kembung. Oleh karena itu, selama kemoterapi, nutrisi sangat penting. Kemoterapi sering membawa pasien memiliki reaksi pencernaan yang lebih serius, seperti mual, muntah, hilang nafsu makan. Oleh karena itu, penyesuaian makanan juga sangat penting. Selama kemoterapi, makanan lezat yang mengandung efek antiemetik limpa, seperti jahe, daging sapi. Setelah kemoterapi berakhir, pasien juga makan tepat waktu dapat meningkatkan nafsu makan dan makanan yang kaya gizi. 2. Perawatan Hidupa. Perhatikan hidup normal, menjaga lingkungan hidup yang nyaman, olahraga yang memadai, tidak terlalu lelah. Terutama dalam pengobatan jangka panjang, kita harus memperhatikan untuk beristirahat, mempertahankan kekuatan mereka, perhatikan pakaian dengan perubahan cuaca, agar terhindar dari bakteri, virus dan infeksi lainnya.b. Kehidupan seks yang benar pada manfaat kesehatan fisik dan mental, berlebihan juga dapat berbahaya bagi pasien. Perhatikan bahwa setelah operasi tidak dapat melakukan hubungan seks, harus menuunggu sampai kondisi pulih. Pasien dengan penyakit stadium lanjut harus menghindari hubungan seks.3. Perawatan Psikologis Mempertahankan keadaan sehat pikiran dan optimisme, yang kondusif untuk regulasi normal, sehingga membantu untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker ovarium. Praktek telah membuktikan bahwa, di mana semangat optimisme, kepercayaan pengobatan,dan dokter bisa membuat pasien yang lebih baik, keberhasilan yang lebih baik. Keputusasaan korektif, dan keadaan mental positif lainnya, menginspirasi dan memotivasi pasien untuk membangun kepercayaan diri untuk mengatasi penyakit, akan mencapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Pradana,Berti.2014.Satuan-Acara-Peyuluhan-SAP-kanker.online(http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/satuan-acara-penyuluhan-sap-kanker.html#ixzz3cR6hVhVg. diunduh pada tanggal 8 Juni 2015 Jam 14.00 WIB)

Anonim.2014.cancer-diet-therapy.online(http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-healthcare/cancer-diet-therapy/1365.html. diunduh pada tanggal 8 Juni 2015 Jam 14.00 WIB)