satelit

35
Arsip Tag: JENIS-JENIS CITRA SATELIT JENIS-JENIS CITRA SATELIT 08 Mar NAMA : Ika Nur Diantika NIM : E3110358 GOL : B MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS B. JENIS-JENIS CITRA SATELIT 1. CITRA SPOT HRV Jenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner identik HRV (High Resolution Visible). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya adalah satelit SPOT milik Prancis. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini antara 0,51-0,89 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 1 pankromatik dengan panjang gelombang antara 0,51-0,73 μm dan 3 multispektral. Untuk saluran 1 pankromatik, resolusi spasialnya sebesar 10 meter, sedangkan untuk saluran 3 multispektral resolusi spasialnya sebesar 20 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:25.000 sampai dengan 1:100.000. 2. CITRA SPOT HRVIR Jenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner HRVIR (High Resolution Visible & Infrared). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya sama dengan citra SPOT HRV yaitu satelit SPOT milik Prancis. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini antara 0,51-1,75 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 4 multispektral. Resolusi spasialnya mencapai 20 meter, namun khusus untuk saluran merah resolusi spasialnya sebesar 10 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:25.000 sampai dengan 1:100.000. 3. CITRA NOAA AVHRR Jenis citra NOAA AVHRR ini menggunakan 2 sensor yakni sensor AVHRR saluran 1 dan 2 serta sensor AVHRR saluran 3 dan 4. Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya yakni satelit NOAA milik Amerika Serikat. Untuk sensor AVHRR saluran 1 dan 2, julat panjang gelombangnya berkisar antara 0,58-1,10 μm. Jumlah saluran

description

tugas

Transcript of satelit

Page 1: satelit

Arsip Tag: JENIS-JENIS CITRA SATELIT

JENIS-JENIS CITRA SATELIT

08 Mar

NAMA : Ika Nur DiantikaNIM : E3110358GOL : B

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

B. JENIS-JENIS CITRA SATELIT1. CITRA SPOT HRVJenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner identik HRV (High Resolution Visible). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya adalah satelit SPOT milik Prancis. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini antara 0,51-0,89 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 1 pankromatik dengan panjang gelombang antara 0,51-0,73 μm dan 3 multispektral. Untuk saluran 1 pankromatik, resolusi spasialnya sebesar 10 meter, sedangkan untuk saluran 3 multispektral resolusi spasialnya sebesar 20 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:25.000 sampai dengan 1:100.000.2. CITRA SPOT HRVIRJenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner HRVIR (High Resolution Visible & Infrared). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya sama dengan citra SPOT HRV yaitu satelit SPOT milik Prancis. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini antara 0,51-1,75 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 4 multispektral. Resolusi spasialnya mencapai 20 meter, namun khusus untuk saluran merah resolusi spasialnya sebesar 10 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:25.000 sampai dengan 1:100.000.3. CITRA NOAA AVHRRJenis citra NOAA AVHRR ini menggunakan 2 sensor yakni sensor AVHRR saluran 1 dan 2 serta sensor AVHRR saluran 3 dan 4. Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya yakni satelit NOAA milik Amerika Serikat. Untuk sensor AVHRR saluran 1 dan 2, julat panjang gelombangnya berkisar antara 0,58-1,10 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 2 multispektral pantulan dengan resolusi spasial seluas 1,1 km (LAC). Untuk sensor AVHRR saluran 3 dan 4, julat panjang gelombangnya berkisar antara 3,55-12,5 μm. Jumlah saluran yang digunakan adalah 2 multispektral pancaran termal dengan resolusi spasial sebesar 4 km (GAC). Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:1.000.000 sampai dengan 1:5.000.000.4. CITRA ERSJenis citra ini menggunakan sensor antena radar. Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya yaitu satelit ERS milik Uni Eropa. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini adalah 5,7 cm (pada frekuensi 5,3 GHz), band C. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 1 gelombang mikro/radar. Resolusi spasialnya mencapai 12,5 meter (azimuth). Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:50.000 sampai dengan 1:250.000.5. CITRA MESSR-MOSJenis citra ini menggunakan sensor multispectral scanner optik. Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya yaitu satelit MOS milik Jepang. Julat panjang gelombang pada jenis citra

Page 2: satelit

ini adalah 0,51-1,1 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 4 multispektral. Resolusi spasialnya mencapai 50 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000.6. CITRA SIR-BJenis citra ini menggunakan sensor antenna radar. Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya yaitu pesawat Ulangalik Challenger. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini adalah 23,5 cm. Resolusi spasialnya mencapai 25 meter (azimut). Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000.7. CITRA ALT, SASS, & VIRR (SATELIT SEASAT)Citra ALT, SASS, & VIRR merupakan bagian dari sensor satelit Seasat yang mengorbit dengan sudut inklinasi 1080 pada ketinggian 800 km. ALT (radar altimeter) beroperasi pada 13,56 Hz digunakan untuk pengukuran keadaan lautan, dengan kecermatan mencapai ± 0,5 m atau 10% untuk tinggi gelombang di laut yang kurang dari 20 meter dan kesalahan akar pangkat dua rata-ratanya 10 cm untuk tinggi gelombang di laut kurang dari 20 meter. SASS (Seasat-A scatterometer system) merupakan sensor gelombang mikro aktif untuk angin yang menggunakan frekuensi transmisi 14,6 GHz, mampu menghasilkan kecermatan ± 2 m/detik. VIRR merupakan radiometer penyiaman yang beroperasi pada saluran tampak (0,49-0,94 μm) untuk menyajikan informasi kondisi awan dan saluran inframerah (10,5-12,5 μm) untuk menghasilkan informasi mengenai suhu permukaan dan bagian atas awan.8. CITRA SAR (SATELIT SEASAT)SAR (synthetic aperture radar) merupakan system pencitraan aktif pada saluran-L (1,275 GHz) yang mengamati sisi kanan lintas satelit dengan lebar sapuan 100 km dengan sudut datang 200. Resolusi spasialnya sama pada arah menyilang maupun azimuth 25 meter, sehingga gelombang dan spectra gelombang bagi gelombang lautan 50 m atau lebih dapat diukur. Sistem pencitraan SAR ini membantu dalam deteksi kenampakan es lautan, gunung es, batas air-lahan dan membantu dalam penetrasi badai hujan lebat.9. CITRA SMMR (SATELIT SEASAT)SMMR beroperasi pada frekuensi 6,6; 10,7; 18,21 dan 37 GHz dengan polarisasi vertical dan horizontal yang digunakan untuk mengamati suhu permukaan air laut dan untuk mengukur kecepatan angin. Resolusi spasialnya bervariasi dari sekitar 100km pada 6,6 GHz sampai 22 km pada 37 GHz. Kecermatan pengukuran suhu permukaan air laut sekitar ±2 K dengan kecermatan relative 0,5 K, sedangkan kecermatan pengukuran kecepatan angin sekitar ±2 m/detik untuk angin berkisar dari ±7 m/detik sampai sekitar 50 m/detik

Page 3: satelit

Berbagai Jenis Citra Satelit

PENGANTAR

Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek ,

daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1979 ). Sedangkan Sutanto , 1986

mengatakan penafsiran citra pemginderaan jauh berupa pengenalan obyek dan elemen yang

tergambar pada citra penginderaan jauh serta penyajiaanya ke dalam bentuk peta tematik.

Penginderaan jauh Sistem satelit

Sistem satelit dalam penginderaan jauh tersusun atas pemindai (scanner) dengan dilengkapi

sensor pada wahana (platform) satelit, dan sensor tersebut dilengkapi oleh detektor.

Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

Penyiam merupakan sistem, perolehan data secara keseluruhan termasuk sensor dan

detektor.

Sensor merupakan alat untuk menangkap energi dan mengubahnya ke dalam bentuk

sinyal dan menyajikannya ke dalam bentuk yang sesuai dengan informasi yang ingin

disadap.

Detektor merupakan alat pada sistem sensor yang merekam radiasi elektromagnetik.

JENIS-JENIS CITRA SATELIT

1. CITRA SPOT HRV

Jenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner identik HRV (High Resolution

Visible). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya adalah satelit SPOT milik Prancis.

Julat panjang gelombang pada jenis citra ini antara 0,51-0,89 μm. Jumlah saluran yang

dipergunakan adalah 1 pankromatik dengan panjang gelombang antara 0,51-0,73 μm dan 3

multispektral. Untuk saluran 1 pankromatik, resolusi spasialnya sebesar 10 meter, sedangkan

untuk saluran 3 multispektral resolusi spasialnya sebesar 20 meter. Citra yang tercetak biasanya

memiliki skala 1:25.000 sampai dengan 1:100.000.

2. CITRA SPOT HRVIR

Page 4: satelit

Jenis citra ini menggunakan sensor 2 pushbroom scanner HRVIR (High Resolution Visible

& Infrared). Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya sama dengan citra SPOT HRV

yaitu satelit SPOT milik Prancis. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini antara 0,51-1,75

μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 4 multispektral. Resolusi spasialnya mencapai 20

meter, namun khusus untuk saluran merah resolusi spasialnya sebesar 10 meter. Citra yang

tercetak biasanya memiliki skala 1:25.000 sampai dengan 1:100.000.

3. CITRA NOAA AVHRR

Jenis citra NOAA AVHRR ini menggunakan 2 sensor yakni sensor AVHRR saluran 1 dan

2 serta sensor AVHRR saluran 3 dan 4. Wahana yang dipergunakan dalam pencitraannya yakni

satelit NOAA milik Amerika Serikat. Untuk sensor AVHRR saluran 1 dan 2, julat panjang

gelombangnya berkisar antara 0,58-1,10 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 2

multispektral pantulan dengan resolusi spasial seluas 1,1 km (LAC). Untuk sensor AVHRR

saluran 3 dan 4, julat panjang gelombangnya berkisar antara 3,55-12,5 μm. Jumlah saluran yang

digunakan adalah 2 multispektral pancaran termal dengan resolusi spasial sebesar 4 km (GAC).

Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:1.000.000 sampai dengan 1:5.000.000.

4. CITRA ERS

Jenis citra ini menggunakan sensor antena radar. Wahana yang dipergunakan dalam

pencitraannya yaitu satelit ERS milik Uni Eropa. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini

adalah 5,7 cm (pada frekuensi 5,3 GHz), band C. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 1

gelombang mikro/radar. Resolusi spasialnya mencapai 12,5 meter (azimuth). Citra yang tercetak

biasanya memiliki skala 1:50.000 sampai dengan 1:250.000.

5. CITRA MESSR-MOS

Jenis citra ini menggunakan sensor multispectral scanner optik. Wahana yang dipergunakan

dalam pencitraannya yaitu satelit MOS milik Jepang. Julat panjang gelombang pada jenis citra

ini adalah 0,51-1,1 μm. Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 4 multispektral. Resolusi

spasialnya mencapai 50 meter. Citra yang tercetak biasanya memiliki skala 1:100.000 sampai

dengan 1:250.000.

6. CITRA SIR-B

Page 5: satelit

Jenis citra ini menggunakan sensor antenna radar. Wahana yang dipergunakan dalam

pencitraannya yaitu pesawat Ulangalik Challenger. Julat panjang gelombang pada jenis citra ini

adalah 23,5 cm. Resolusi spasialnya mencapai 25 meter (azimut). Citra yang tercetak biasanya

memiliki skala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000.

7. CITRA ALT, SASS, & VIRR (SATELIT SEASAT)

Citra ALT, SASS, & VIRR merupakan bagian dari sensor satelit Seasat yang mengorbit

dengan sudut inklinasi 1080 pada ketinggian 800 km.

ALT (radar altimeter) beroperasi pada 13,56 Hz digunakan untuk pengukuran keadaan

lautan, dengan kecermatan mencapai ± 0,5 m atau 10% untuk tinggi gelombang di laut yang

kurang dari 20 meter dan kesalahan akar pangkat dua rata-ratanya 10 cm untuk tinggi gelombang

di laut kurang dari 20 meter.

SASS (Seasat-A scatterometer system) merupakan sensor gelombang mikro aktif untuk

angin yang menggunakan frekuensi transmisi 14,6 GHz, mampu menghasilkan kecermatan ± 2

m/detik.

VIRR merupakan radiometer penyiaman yang beroperasi pada saluran tampak (0,49-0,94

μm) untuk menyajikan informasi kondisi awan dan saluran inframerah (10,5-12,5 μm) untuk

menghasilkan informasi mengenai suhu permukaan dan bagian atas awan.

8. CITRA SAR (SATELIT SEASAT)

SAR (synthetic aperture radar) merupakan system pencitraan aktif pada saluran-L (1,275

GHz) yang mengamati sisi kanan lintas satelit dengan lebar sapuan 100 km dengan sudut datang

200. Resolusi spasialnya sama pada arah menyilang maupun azimuth 25 meter, sehingga

gelombang dan spectra gelombang bagi gelombang lautan 50 m atau lebih dapat diukur. Sistem

pencitraan SAR ini membantu dalam deteksi kenampakan es lautan, gunung es, batas air-lahan

dan membantu dalam penetrasi badai hujan lebat.

9. CITRA SMMR (SATELIT SEASAT)

SMMR beroperasi pada frekuensi 6,6; 10,7; 18,21 dan 37 GHz dengan polarisasi vertical

dan horizontal yang digunakan untuk mengamati suhu permukaan air laut dan untuk mengukur

Page 6: satelit

kecepatan angin. Resolusi spasialnya bervariasi dari sekitar 100km pada 6,6 GHz sampai 22 km

pada 37 GHz. Kecermatan pengukuran suhu permukaan air laut sekitar ±2 K dengan kecermatan

relative 0,5 K, sedangkan kecermatan pengukuran kecepatan angin sekitar ±2 m/detik untuk

angin berkisar dari ±7 m/detik sampai sekitar 50 m/detik

Sumber :

http://damarwindu.blogspot.com/2009/05/jenis-jenis-citra-satelit.html#!/2009/05/jenis-jenis-

citra-satelit.html

10.    SATELIT NOAA-9

memiliki 5 sensor utama yaitu :

1)      AVHRR (Advanced Very High Resolution Raduometer), berfungsi untuk merekam data

radiometer count parameter permukaan bumi dan awan dengan lima kanal yang berkisar antara

spektrum radiasi sinar tampak sampai sinar inframerah.

2)      TOVS (Tiros Operational Vertical Sounder), berfungsi untuk mengukur profil suhu udara

vertikal dari permukaan bumi sampai ketinggian 10 mB, mengukur kandungan uap air pada tiga

lapisan atmosfer, mengukur total konsentrasi ozon pada lapisan atmosfer.

3)      DCS (Data Collection System), berfungsi untuk merekam data/parameter yang diperlukan

dalam pengolahan data satelit, yaitu untuk proses kalibrasi dan navigasi data.

4)      SEM (Space Environment Monitor), berfungsi untuk mengukur proton radiasi surya, partikel

alpha, fluks kerapatan elektron, spektrum dan total energi radiasi pada ketinggian satelit.

5)      SARSAT (Search and Rescue System Satelit Aide Tracking), berfungsi untuk membantu

mengatasi penyimpangan laju satelit dari orbitnya.

Data yang diperoleh dari kelima sensor tersebut sangat besar manfatnya antara lain, dalam

bidang meteorology, oseanografi, hidrologi, pertanian dan perhubungan. Sensor AVHRR terdiri

dari lima kanal radiometer yang bekerja pada daerah panjang gelombang tertentu.

Kegunaan dari masing-masing kanal radiometer adalah:

Page 7: satelit

Kanal 1             : Untuk pemetaan awan di siang hari, pemantauan salju dan lapisan es

Kanal 2             : Pemantauan perkembangan tumbuh-tumbuhan.

Kanal 3             : Pemetaan awan di malam hari, pengukuran suhu permukaan laut, membedakan

daratan dengan air serta pemantauan aktivitas vulkanik penyebaran debu gunung berapi.

Kanal 4&5        : Untuk pemantauan awan baik siang maupun malam hari, pengukuran suhu

permukaan laut dan penelitian air tanah bagi pertanian.

Sumber :

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CCEQFjAA&url=http%3A%2F

%2Foc.its.ac.id%2Fambilfile.php%3Fidp%3D490&rct=j&q=jenis-jenis%20citra%20satelit

%20dan

%20kegunaannya&ei=FZOZTpycBsjsrAeQyIH_Aw&usg=AFQjCNElEuPIgAKUJmkTohRrM

mLRiSQrzg&cad=rja

Berikut adalah penjelasan mengenai sistem Satelit Landsat :

SISTEM SATELIT LANDSAT

            Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan oleh

NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Satelit ini terbagi dalam dua generasi

yakni generasi pertama dan generasi kedua. Generasi pertama adalah satelit Landsat 1 sampai

Landsat 3, generasi ini merupakan satelit percobaan (eksperimental) sedangkan satelit generasi

kedua (Landsat 4 dan Landsat 5) merupakan satelit operasional (Lindgren, 1985), sedangkan

Short (1982) menamakan sebagai satelit penelitian dan pengembangan (Sutanto, 1994). Satelit

generasi pertama memiliki dua jenis sensor, yaitu penyiam multi spektral (MSS) dengan empat

saluran dan tiga kamera RBV (Return Beam Vidicon).

            Satelit generasi kedua adalah satelit membawa dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan

sensor Thematic Mapper (TM). Perubahan tinggi orbit menjadi 705 km dari permukaan bumi

berakibat pada peningkatan resolusi spasial menjadi 30 x30 meter untuk TM1 - TM5 dan TM7 ,

TM 6 menjadi 120 x 120 meter. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6

bits (64 tingkatan warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna). Kelebihan sensor TM adalah

Page 8: satelit

menggunakan tujuh saluran, enam saluran terutama dititikberatkan untuk studi vegetasi dan satu

saluran untuk studi geologi tabel (2.1) Terakhir kalinya akhir era 2000- an NASA menambahkan

penajaman sensor band pankromatik yang ditingkatkan resolusi spasialnya menjadi 15m x 15m

sehingga dengan kombinasi didapatkan citra komposit dengan resolusi 15m x 15 m.

Tabel 2.1 Saluran Citra Landsat TM

SaluranKisaran Gelombang

(µm)Kegunaan Utama

1 0,45 – 0,52Penetrasi tubuh air, analisis penggunaan lahan, tanah,

dan vegetasi. Pembedaan vegetasi dan lahan.

2 0,52 – 0,60

Pengamatan puncak pantulan vegetasi pada saluran

hijau yang terletak diantara dua saluran penyerapan.

Pengamatan ini dimaksudkan untuk membedakan jenis

vegetasi dan untuk membedakan tanaman sehat

terhadap tanaman yang tidak sehat

3 0,63 – 0,69

Saluran terpenting untuk membedakan jenis vegetasi.

Saluran ini terletak pada salah satu daerah penyerapan

klorofil

4 0,76 – 0,90

Saluran yang peka terhadap biomasa vegetasi. Juga

untuk identifikasi jenis tanaman. Memudahkan

pembedaan tanah dan tanaman serta lahan dan air.

5 1,55 – 1,75

Saluran penting untuk pembedaan jenis tanaman,

kandungan air pada tanaman, kondisi kelembapan

tanah.

6 2,08 – 2,35Untuk membedakan formasi batuan dan untuk

pemetaan hidrotermal.

7 10,40 – 12,50 Klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi.

Pembedaan kelembapan tanah, dan keperluan lain yang

Page 9: satelit

berhubungan dengan gejala termal.

8 Pankromatik Studi kota, penajaman batas linier, analisis tata ruang

Sumber : (Lillesand dan Kiefer, 1979 dengan modifikasi)

Karakteristik Data Landsat TM

            Data Landsat TM (Thematic Mapper) diperoleh pada tujuh saluran spektral yaitu tiga

saluran tampak, satu saluran inframerah dekat, dua saluran inframerah tengah, dan satu saluran

inframerah thermal. Lokasi dan lebar dari ketujuh saluran ini ditentukan dengan

mempertimbangkan kepekaannya terhadap fenomena alami tertentu dan untuk menekan sekecil

mungkin pelemahan energi permukaan bumi oleh kondisi atmosfer bumi.

Jensen (1986) mengemumakan bahwa kebanyakan saluran TM dipilih setelah analisis nilai

lebihnya dalam pemisahan vegetasi, pengukuran kelembaban tumbuhan dan tanah, pembedaan

awan dan salju, dan identifikasi perubahan hidrothermal pada tipe-tipe batuan tertentu.

Data TM mempunyai proyeksi tanah IFOV (instantaneous field of view) atau ukuran daerah

yang diliput dari setiap piksel atau sering disebut resolusi spasial. Resolusi spasial untuk keenam

saluran spektral sebesar 30 meter, sedangkan resolusi spasial untuk saluran inframerah thermal

adalah 120 m (Jensen,1986).

Sumber : http:// interpretasi citra satelit/jenis-jenis-citra-satelit.html#!.html

Page 10: satelit

Pencitraan Digital (kombinasi band pada citra digital dan jenis citra satelit)

pengertian band pada citra digital

band adalah dalam citra di sini adalah saluran panjang gelombang direkam oleh satelit, dimana

masing-masing satelit memiliki perbedaan sensor perekaman.

komposisi band pada citra digital

Jenis-jenis band Landsat 7 Citra multi spektral Landsat dengan resolusi spasial 30m memiliki

beberapa band yang karakteristiknya berbeda-beda: 3) 4)

1. Band 1 0.45 – 0.52m Band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap tubuh air jadi

sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.Ä

2. Band 2 0.52 – 0.60m Band hijau ini memiliki informasi mengenai vegetasi selain cocok untuk

penggunaan lahan, jalan dan air namun sesuai pula untuk diskriminasi dan assesmen vegetasi.

Dimana tanaman-tanaman yang kurang sehat dapat diketahui karena absorbsi cahaya merah oleh

klorofil menurun atau refleksi pada daerah merah naik sehingga menyebabkan daun berwarna

kuningÄ

3. Band 3 0.63 – 0.69m Band merah ini memiliki informasi mengenai perbedaan antara vegetasi

dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat adanya perbedaan antara vegetasi dengan tanah

khususnya pada daerah urban.Ä

4. Band 4 0.76 – 0.90m Band inframerah dekat ini memiliki informasi mengenai varietas tanam-

tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air dengan unsur tanah, oleh karena itu dapat

dilihat garis pantai dengan jelas.Ä

5. Band 5 1.55 – 1.75m Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai

perbedaan warna antara tanah terbuka dengan objek-objek lain. Band ini sesuai untuk studi

kandungan air tanah, air pada tanam-tanaman, formasi batu-batuan dan geologi pada umumnyaÄ

6. Band 6 10.40 -12.50m Band inframerah thermal ini memiliki informasi tentang studi

kandungan air tanah, serta dapat membedakan kelembaban tanah dan fenomena-fenomena

thermal.Ä

Page 11: satelit

7. Band 7 2.08 – 2.35m Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai

tanah terbuka sama halnya dengan band 5 akan tetapi lebih mengacu pada studi geologi maupun

formasi batu-batuan.Ä

Sedangkan untuk band 8 atau sering disebut band pankromatik memilki resolusi spasial 15m.

Citra Landsat yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat ortho 14,25m dimana

sudah digabungkan antara multispektral dengan pankromatiknya serta kombinasi band yang

digunakan hanya band 7, 4 dan 2

Citra khususnya landsat , seperti citra lainnya , tersusun atas beberapa saluran (band), dengan

berbasis warna dasar (Merah, Hijau, Biru), kita bisa mengkombinasikan saluran-saluran tersebut

pada saluran warna dasar, yang nantinya akan menonjolkan informasi tertentu yang kita

inginkan, berikut kombinasi untuk Landsat

Kombinasi 321

Kombinasi ini merupakan warna natural sehingga merupakan pendekatan terbaik untuk melihat

realitas lanskap. Saluran 3 mendeteksi penyerapan klorofil, saluran 2 mendeteksi reflektan hijau

dari vegetasi dan saluran 1 cocok untuk penetrasi air, pada perairan jernih bisa masuk sekitar 25

meter, dengan kata lain kita bisa juga mendeteksi transportasi sedimen di perairan. Saluran 1

juga membedakan tanah dan vegetasi serta tipe tipe hutan

Kombinasi 432:

Tipikal kombinasi komposit false color seperti di foto udara. Saluran 4 mendeteksi puncak

pantulan dari vegetasi, juga membedakan tipe vegetasi, selain itu membedakan tanah dan

perairan. Kombinasi ini menampilkan vegetasi berwarna merah, merah yang lebih terang

menandakan vegetasi yang lebih dewasa. Tanah dengan sedikit atau tanpa vegetasi antara putih

(pasir atau garam) sampai hijau atau coklat tergantung kelembapan dan kandungan organik. Air

nampak biru, perairan jernih akan terlihat biru gelap atau hitam sedangkan perairan dangkal atau

air dengan konsentrasi sedimen tinggi akan nampak biru muda. Area permukiman berwarna biru

kecoklatan .

Kombinasi 453:

Page 12: satelit

Saluran 5 sensitif akan variasi kandungan air, vegetasi berdaun banyak dan kelembapan tanah. 

Saluran ini mencirikan tingkat penyerapan air yang tinggi, sehingga memungkinkan deteksi

lapisan air yang tipis (kurang dari 1 cm).  Variasi dari kandungan Fe2O3  pada batuan dan tanah

dapat dideteksi, pantulan yang tinggi berarti kandungan yang banyak. Pada kombinasi ini,

vegetasi berwarna kemerahan, ketika tanaman mempunyai kondisi kelembapan yang sedikit

rendah, tingkat pantulan saluran 5 relatif tinggi, yang berarti semakin banyak warna hijau,

sehingga menghasilkan warna oranye. Hijau akan semakin mendominasi ketika pantulan

vegetasi semakin rendah di VNIR dan meninggi di SWIR. tanah tanpa vegetasi dan area

permukiman akan nampak biru kecoklatan.

Kombinasi 742:

Vegetasi memperlihatkan variasi kehijauan dikarenakan saluran 4 direpresentasikan dengan

warna hijau. Saluran 7 sensitif terhadap variasi kelembapan dan khususnya mendeteksi mineral

hidro pada setting geologi, contohnya lempung. Saluran ini dapat membedakan berbagai macam

batuan dan tipe mineral. Perbedaan asal usul dari berbagai tipe batuan direpresentasikan dengan

warna merah menuju oranye dan juga warna yang lebih terang pada warna biru dapat

memberikan informasi kepada kita mengenai tanah. Dibandingkan saluran infra merah lainnya,

saluran 7 sangat sensitif terhadap radiasi pancaran sehingga dapat mendeteksi sumber panas.

Titik hijau terang mengindikasikan vegetasi dan perairan nampak berwarna biru gelap atau

hitam. Daerah permukiman berwarna biru gelap atau pink.

Kombinasi 4.5.1 :

Vegetasi sehat terlihat kemerahan, coklat, oranye dan kuning. Tanah mungkin hijau dan coklat,

pemukiman putih, cyan, dan abu-abu, biru terang merepresentasikan area yang dibersihkan dari

vegetasi dan area kemerahan merupakan vegetasi yang baru tumbuh, atau padang rumput yang

jarang. Perairan yang jernih dan dalam akan berwarna hitam, jika perairan dangkal atau

mengandung sedimen maka akan terlihat kebiruan atau biru terang. Untuk studi vegetasi, adanya

saluran IR menengah menambah sensitifitas untuk mendeteksi variasi tahap pertumbuhan

vegetasi, tetapi interpretasi harus hati-hati jika akuisisi data bertepatan dengan hujan. Saluran 4

dan 5 menunjukkan pantulan tinggi untuk area vegetasi sehat. Kombinasi ini sangat berguna

untuk membandingkan area terendam dan are bervegetasi merah dengan warna yang berkaitan di

Page 13: satelit

saluran 3.2.1 untuk menjamin interpretasi yang benar. Kombinasi ini tidak bagus untuk studi

fitur budaya seperti jalan dan landasan pacu.

Kombinasi 7.5.3 :

Kombinasi ini memberikan pembawaan warna seperti natural dan juga kemampuan penetrasi

partikel atmosfer, asap dan kabut. Vegetasi tampak kehitaman dan hijau muda ketika musim

tumbuh, permukiman berwarna putih, abu-abu, cyan, atau ungu. pasir, tanah dan mineral terlihat

dalam berbagai variasi warna. Penyerapan hampir semua di IR menengah adalah di air, es, dan

salju memberikan kita batas yang jelas akan garis pantai dan perairan. Salju dan es terlihat biru

gelap, dan air berwarna hitam atau biru gelap. Permukaan panas seperti kebakaran hutan dan

kaldera gunung api menyerap IR menengah dan terlihat bernuansa merah atau kuning. Aplikasi

untuk kombinasi ini adalah monitoring kebakaran hutan. Selama musim pertumbuhan vegetasi

muda, kombinasi 7.4.2 harus diganti dengan kombinasi ini. Area tergenang banjir akan terlihat

biru tua atau hitam, dibandingkan kombinasi 3.2.1 yang memperlihatkan area terendam dangkal

sebagai abu-abu dan sulit dibedakan.

Kombinasi 5.4.3 :

Kombinasi ini memberikan pengguna banyak informasi dan kontras warna. Vegetasi sehat

berwarna hijau terang, dan tanah berwarna ungu muda. Kombinasi ini menggunakan saluran 5

yang memberikan kita informasi agrikultur. Kombinasi ini memberikan kita informasi berguna

mengenai vegetasi, dan banyak digunakan pada aplikasi manajemen kayu dan serangan hama.

Kombinasi 5.4.1 :

Mirp dengan kombinasi 7.4.2, vegetasi sehat akan berwarna hijau terang, kecuali kombinasi

5.4.1 yang lebih baik untuk studi agrikultur

Kombinasi 7.5.4 :

Page 14: satelit

Kombinasi ini tidak melibatkan saluran visibel, memberikan kita penetrasi atmosfer yang

terbaik. Pesisir dan garis pantai terdefinisikan dengan baik. Dapat digunakan untuk mencari

karakteristik tekstural dan kelembapan tanah. Vegetasi terlihat biru. Jika berkeinginan untuk

melihat vegetasi sebagai hijau maka kombinasi 7.4.5 dapat sebagai pengganti. Kombinasi ini

dapat berguna untuk studi geologi.

Kombinasi 3.5.1 :

Kombinasi ini memperlihatkan tekstur topografi sedangkan kombinasi 7.3.1 dapat membedakan

jenis batuan.

Saat ini banyak sekali satelit penginderaan jauh yang beredar, masing-masing jenis satelit seperti

landsat (1-7), NOAA, baskara, SPOT, Envisat, Ikonos, Quickbird, dan lain-lain mempunyai

karakteristik dan tujuan masing-masing.

            Citra merupakan alat utama untuk mengenali dan memahami berbagai kenampakan objek

di berbagai permukaan bumi melalui penginderaan jauh. Berdasarkan Misinya Setelit

Penginderaan Jauh dikelompokan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya

alam.

1.      Citra Satelit Cuaca terdiri dari TIROS-1, ATS-1, GOES, NOAA AVHRR, MODIS, DMSP.

2.      Citra satelit sumberdaya alam terdiri dari: 

·         Resolusi Rendah yaitu, SPOT, LANDSAT, ASTER.

·         Citra Resolusi Tinggi yaitu, IKONOS, QUICKBIRD.

a)    Satelit Landsat (land satelite)

            Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang

dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran

menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit

sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan

Page 15: satelit

sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan

per scene 185km x 185km.

b)    Satelit SPOT (systeme pour I’observation de la terre)

            Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan

HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80

derajat.  satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor

identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat

diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai

7 bidang liputan.

c)    Satelit ASTER (advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)

            Satelit yang dikembangkan negara jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR,

SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit yang menyelaraskan

pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan pergerakan bumi mengelilingi matahari,

sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi

selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut

inklinasi 98,2 derajat.

d)    Satelit QUICKBIRD

            Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada

ketinggian 450km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu

pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di california AS.

Quickbird memiliki empat saluran (band).

e)    Satelit IKONOS

            Ikonos adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999.

merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4m. Ketinggian orbitnya 681km.citra resolusi

tinggi sangat cocok untuk analisis detil misalnya wilayah perkotaan tapi tidak efektif apabila

digunakan untuk analisis yang bersifat regional.

Page 16: satelit

f)     Satelit ALOS

            Jepang menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam pengembangan

teknologi  satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya satelit ALOS (Advaced

Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit

pemantaulingkungan yang busa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi

wilayah,pemantauan bencana alam dan survey sumberdaya alam.

g)    Satelit GeoEye     

            GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori olehGoogle

dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6September 2008

dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampumemetakan gambar dengan

resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelitkomersial dengan pencitraan gambar

tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.

h)    Satelit WorldView

            Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digitalglobe yangdiluncurkan

pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memilikiresolusi spasial yang

tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap dibandingkan produk citra sebelumnya.

Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0.46 m – 0.5 m

untuk citra pankromatik dan 1.84 m untuk citra multispektral. Citra multispektral dari

WorldView-2 ini memiliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi

keperluan analisis-analisis spasial sumber daya alam dan lingkungan hidup.

i)      Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)

            Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanicand

Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini

untukmenggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra

RedObservation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite,tahun

1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km,inklinasi

sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam

(sehari semalam).

Page 17: satelit

Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6 (enam) sensor utama, yaitu :

1.    AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer),

2.    TOVS (Tiros Operational Vertical Sonde),

3.    HIRS (High Resolution Infrared Sounder (bagian dari TOVS),

4.    DCS (Data Collection System),

5.    SEM (Space Environment Monitor),

6.     SARSAT (Search And Rescue Sattelite System)

Page 18: satelit

jenis – jenis citra satelit

September 18, 2013 by efridah lubis

A. Pengertian Penginderaan Jauh (Inderaja)Penginderaan berasal dari dua suku kata dasar yaitu indera yang berarti melihat dan jauh berarti darijarak jauh. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi suatu objek, daerahatau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung denganobjek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990).

Penginderaan jauh juga didefinisikan sebagai proses perolehan informasi tentang suatu obyek tanpaadanya kontak fisik secara langsung dengan obyek tersebut (Rees, 2001; Elachi, 2006). Informasidiperoleh dengan cara deteksi dan pengukuran berbagai perubahan yang terdapat pada lahan dimanaobyek berada. Proses tersebut dilakukan dengan cara perabaan atau perekaman energi yang dipantulkanatau dipancarkan, memproses, menganalisa dan menerapkan informasi tersebut. Data penginderaan jauhmemerlukan pengolahan untuk dapat digunakan sebagai sumber informasi suatu wilayah, Datapenginderaan jauh berupa citra (imagery). Data tersebut dapat dianalisis untuk mendapatkan informasitentang objek, daerah atau fenomena yang diteliti. Proses penerjemahan data pengindredaran jauhmenjadi informasi disebut interpretasi data. Apabila dilakukan secara digital disebut interpretasi citradigital (Digital image interpretation).B. Komponen Penginderaan JauhUntuk memperoleh informasi keruangan baik itu dalam bentuk citra maupun foto udara dalamdalam penginderaan jauh dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut: 1. Sumber tenagaDalam penginderaan jauh harus ada sumber tenaga, baik sumber tenaga alamiah (pasif)maupun sumber tenaga buatan (system aktif). Bila sumber tenaga yang digunakan berasaldari matahari (alamiah) atau obyekitu sendiri disebut indera system pasif. Bila sumbertenaganyaberasal dari buatan manusia maka disebut sebagaisistemaktif. Tenaga inimengenai obyek di permukaan bumi yang kemudian di pantulkan ke sensor. Jumlah tenagamatahari yang mencapai bumi di pengaruhi oleh waktu, lokasi, dan cuaca. Jumlah tenagayang diterima pada siang ahari lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah pada pagiatau sore hariSpectrum elektromagnetik merupakan berkas dari tenaga elektromagnetik yangmelipuri sinar gamma, x, ultraviolet, tampak infra merah, gelombang mikro, dangelombang radio. Spectrum yang biasa digunakan dalam peginderaan jauh adalah sebagian

Page 19: satelit

dari spectrum infra merah dekat (0,03 – 0,4 µm), spectrum tampak (0,4 – 0,7 µm),spectrum infra merah dekat (0,7 – 1,3 4 µm), spektruminfra merah thermal (3 – 18 4 µm),dan gelombang mikro (1 mm – 1m). 2. AtmosferSebelum mengenai obyek, energi yang dihasilkan sumber tenaga merambat melewatiatmosfer. Atmosfer membatasi bagian spectrum elektromagnetik yang dapat digunakandalam penginderaan jauh. Pengaruh atmosfer merupakan fungsi panjang gelombang danbersifat selektif terhadap panjang gelombang. Atmosfer bersifat selektif terhadap panjanggelombang sehingga hanya sebagian kecil tenaga elektromagnetik dari radiasi sinarMatahari yang dapat mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk penginderaanjauh. Bagian spektrum elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat mencapaipermukaan bumi disebut jendela atmosfer (atmospheric window). Kisaran panjanggelombang yang paling banyak digunakan dalam penginderaan jauh adalah sebagai berikut. Spektrum Gelombang Cahaya Tampak (Visible), yaitu spektrum gelombang cahayayang memiliki panjang gelombang antara 0,4μm–0,7μm. Cahaya tampak yang palingpanjang adalah merah, sedangkan yang paling pendek adalah violet. Spektrum Gelombang Cahaya Inframerah (Infrared), yaitu spektrum gelombangcahaya yang memiliki panjang gelombang antara 0,7μm–1,0μm. Spektrum Gelombang Mikro, yaitu spektrum gelombang yang memiliki panjanggelombang antara 1,0μm–1,0m. Tenaga berupa gelombang elektromagnetik dariradiasi Matahari tidak dapat mencapai permukaan bumi secara utuh. Gelombangelektromagnetik mengalami hambatan oleh atmosfer. Hambatan ini terutamadisebabkan penyerapan, pantulan, dan hamburan oleh butir-butir yang ada diatmosfer, seperti debu, uap air, gas karbon dioksida, dan ozon. 3. Interaksi Tenaga dengan ObjekIntraksi tenaga dengan objek sesuai dengan asas kekekalan tenaga, maka terdapat tigainteraksi, yaitu dipantulkan, diserap, dan ditransmisiskan/diteruskan.TEM yang sampai kepermukaan bumi akan berinteraksi dengan segala objek yang ada. Obyek di permukaan bumimempunyai karekteristik yang berbeda srtu dengan yang lainnya. Pada citra hitam putihmempunyai tingkat rona atau kecerahan yang berbeda obyek satu dengan yang lain. 4. Sensor dan wahanaTEM yang dipantulkan obyek di permukaan bumi dapat diterima oleh sensor yang dipasangdalam wahan tertentu di udara. Ada banyak sensor dengan sifat dan karekteristik masing-masing. Ada sensor yang dapat menyadap obyek berukuran kecil ( 1 km). Ukuran terkecil yangdapat disadap oleh sensor dinamakan sebagai resolusi spasial. Resolusi spasial ini merupakanpetunjuk kualitas sensor, semakin kecil obyek yang dapat direkam olehnya, semakin telitiinformasinya.

5. Pengolahan DataData penginderaan jauh yang beredar dipasaran pada umumnya merupakan produk standar,yaitu memiliki kualitas standar. Data dapat dianalisis untuk memenuhi kebutuhanpenggunanaya. Pengolahan data mentah (hasil rekaman sensor yang dikirim ke stasiunbumi) menjadi produk standar dilakukan oleh operator distasiun bumi atau unit yangmenanganin distribusi produk indereja. 6. PenggunaPengguna merupakan komponen terakhir system inderaja, penggunalah yang tahu pastitenteng kebenaran, manfaat bahkan seberapa besar ketelitian informasi indera yang dipakainya. Makapengguna merupakan penilai sekaligus memberi saran – saran untuklebih menyempurakan

Page 20: satelit

systemindera dalam memenuhi kebutuhan penggunannya. Gambar ilustrasi system pengindraan jauhResolusi merupakan ukuran kemampuan sensor dalam penginderaan jauh satelit. Dalam suatusystem sensor satelit terdapat empat macam resolusi, yaitu : Resolusi spasial merupakan kemampuan sensor satelit dalam mengindra ukuran terkecilsuatu objek Resolusi temporal merupakan kemampuan sensor satelit untuk merekam pada tempatyang sama dalam periode waktu tertentu Resolusi radiomental merupakan kemampuan sensor dalam merekam atau menginderaperbedaan terkecil suatu objekyang lain (ukuran kepekaan sensor). Resolusi spectral merupakan ukuran kemampuan sensor dalam memisahkan objek padabeberapa kisran panjang gelombang. C. Perkembangan Sistem Sensor Penerima DataPerkembangan system pererima data indera dari sensor dengan wahana pesawat terbang kewajahana satelit dimulai pasa sekitar pertengahan abad ke- 20. Namum dalam perkembangannyawahana satelit kini sudah sangat canggih sehingga palayadnya yang dibawahnya pun canggih pula.Untuk itu berikut uraian singkatnya.1. Citra Foto UdaraCitra foto udara merupakan produk indera yang pertama kali dibuat dan hingga kini masihbanyak digunakan. Foto udara dibuat dengan sensor berupa kamera yang dipasang pada pesawatterbang, balon udara, bahkan dengan pesawt terbang tanpa awak (remote control).Untukmerekam hasil pemotretan digunakan film dan selanjutnya film tersebut di ufdruck / cuci cetakuntuk menghasilkan gambar foto udara. Foto udara dibuat degan berbagai macam skala antaralain skala 1:3.000, skala 1: 5.000,skala 1: 10.000, skala 1: 25.000, skala 1: 50.000 dan skala 1:100.000.Sumber :jasafotoudara.indonetwork.co.id2. Citra satelitCitra satelit adalah citra yang dihasilkan dari pemotretan menggunakan wahana satelit.Berikut ini beberapa contoh karekteristik satelit inderaja yang khusus megindera ke bumi untukmaksud –maksud pengelolalan sumber daya bumi. Peranan citra satelit adalah : Mengetahuikualitas dan karakteristik lahan serta potensinya ,Menentukan strategi pengembangan wilayah,Menetapkan teknologi pengelolaannya ,Untuk mendukung identifikasi ketersediaan air irigasi,Identifikasi dan analisa infrastruktur : jumlah dan panjang jalan, jumlah rumah, luasanpemukiman, a. LANDSAT (Land satelit)Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan olehNASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Satelit ini terbagi dalam dua generasiyakni generasi pertama dan generasi kedua. Generasi pertama adalah satelit Landsat 1sampai Landsat 3, generasi ini merupakan satelit percobaan (eksperimental) sedangkansatelit generasi kedua (Landsat 4 dan Landsat 5) merupakan satelit operasional (Lindgren,1985), sedangkan Short (1982) menamakan sebagai satelit penelitian dan pengembangan(Sutanto, 1994). Satelit generasi pertama memiliki dua jenis sensor, yaitu penyiam multispektral (MSS) dengan empat saluran dan tiga kamera RBV (Return Beam Vidicon).Satelitgenerasi kedua adalah satelit membawa dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan sensorThematic Mapper (TM. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6 bits (64tingkatan warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna).

Page 21: satelit

Kegunaan Citra Satelit LANDSAT adalah untuk pemetaan tanah, pemetaan penutupanlahan, pemetaan penggunaan lahan. Gambar citra LANDSAT 7

Sumber :geoF2009.blogspot.comb. Citra Satelit SPOT(Satellite Pour I’Observation de la Terre)Satelit ini milik Perancis, dengan karekteristik :Orbit : sinkron putaran matahariKetinggian : 832 km Inklasi : 9807’Spot sudah mengorbitkan 5 buah satelit. SPOT 1,2,3 merupakan seri 1 disusul SPOT-4merupakan seri II, yang terbaru adalah SPOT-5. Pemerintah Indonesia melalui LAPAN,telah diberi hak untukmelakukan akuisisi data SPOT-4 melalui satsiun bumi yangberlokasi di Parepare, Sulawesi selatan.Sumber : titikcerah.wordpress.comSaat ini SPOT sudah meluncurkan lagi satelit sumber daya alam yaitu SPOT-5. Pada satelit inisensor digunakan lebih baik dibandingkan SPOT sebelumnya.c. Citra Satelit QUICKBIRDQUICKBIRD merupakan salah satu satelit sumber daya milik kerja sama Amerika Serikatdan Hitachi Jepang, yang diluncurkan pada tangggal 18 oktober 2001. Satelit ini memunyaikemampuan setara dengan QUICKBIRD adalah IKONOS (milik Amerika). Karektirisrik dari satelitQUICKBIRD adalah :Orbit : sinkron putaran matahariKetinggian : 800 kmSumber : atlas.blogspot.comCitra QUICKBIRD membuktikan bahwa kualitas dan teknologi indera di bidang satelit semakinmaju, bahkan bila dibandingkan dengan citra foto udara yang diambil dengan wahana pesawat terbang,citra QUICKBIRD lebih membetikan informasi. Kegunaan citra QUICKBIRD : Untuk mendukung aplikasikekotaan, Pengenalan pola permukiman ,Perluasan daerah terbangun , Menyajikan variasi fenomenayang terkait dengan kota, Untuk lahan pertanian, terkait dengan umur, kesehatan, dan kerapatantanaman semusim, sehingga seringkali dipakai untuk menaksir tingkat produksi secara regional.d. Citra satelit IKONOSIkonos adalah satelit milik Space Imaging (USA) yang diluncurkan bulan September 1999 danmenyediakan data untuk tujuan komersial pada awal 2000. Ikonos adalah satelit dengan resolusispasial tinggi yang merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m (citra berwarna) dansebuah kanal pankromatik dengan resolusi 1 m (hitam-putih). Ini berarti Ikonos merupakansatelit komersial pertama yang dapat membuat image beresolusi tinggi.

Kegunaan satelit IKONOS adalah : pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah,memperbaruhi peta topografi yang sudah ada dan menghasilkan peta baru.e. Citra Satelit ALOSAlos adalah Satelit terbesar yang dikembangkan dan diluncurkan oleh JAXA’s Tanegashima Space Center Jepang yang diluncurkan pada tanggal 24 Januari 2006 dengan menggunakan roket H-IIA. Satelit ini didesain untuk dapat beroperasi selama 3 – 5 tahun, dengan membawa 3

Page 22: satelit

sensor, yaitu Panchromatic Remote Sensing Instrument for Stereo Mapping (PRISM) dengan resolusi 2,5 meter, Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type-2 (AVNIR-2) resolusi 10 meter dan Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar(PALSAR) resolusi 10 meter dan 100 meter. Periode kunjungan ulang (re-visiting period) dari sateli ALOS adalah 46 hari, akan tetapi untuk kepentingan pemantauan bencana alam atau kondisi darurat satelit ALOS ini mampu melakukan observasi dalam waktu 2 hari.

Sumber : http://www.lapanrs.com/f. Citra Satelit Aster ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer) adalahinstrumen / sensor yang dipasang pada satelit Terra, yang diluncurkan pada Desember 1999,dimana ini merupakan bagian dari NASA’s Earth Observing System (EOS) bekerja sama denganJepang dalam memecahkan persoalan yang menyangkut SDA dan lingkungan. Proyek inididukung sepenuhnya oleh para ilmuwan Jepang dan Amerika Serikat dari beragam keilmuandiantaranya : geologi, meteorologi, pertanian, kehutanan, studi lingkungan, gunung berapi, danlain – lain.Adapun karakteristik sekilas mengenai citra ASTER adalah sebagai berikut : – Observasi pada 3 VNIR, 6 SWIR, 5 TIR bands atau bekerja dengan 14 bands atau dapatmerekam data citra permukaan bumi dari panjang gelombang daerah visible (sinartampak) ke daerah thermal infrared. Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra ASTERmampu merekam data citra di permukaan bumi dari panjang gelombang daerah visible (sinar tampak ) ke daerah infrared thermal. – Stereoskopik data dapat diperoleh dengan single orbit. – Resolusi spasial citra ASTER adalah 15m untuk VNIR, 30m untuk SWIR, dan 90 m untuk TIR. – Sensor optik dengan resolusi geometric dan radiometric yang tinggi pada semua frekuensichannel. Dengan melihat karakteristik di atas, penggunaan citra ASTER dapat memenuhikebutuhan para pengguna / user data dalam bidang lingkungan dan sumberdaya alam(SDA).Pemanfaatan citra ASTER adalah untuk memonitoring permukaan bumi, baik dalam bidangpertanian, pertambangan, meteorologi, dan lain sebagainya yang erat kaitannya dengan monitoringsumber daya alam ( SDA).Gambar citra ASTERSumber : Bhian Rangga JR.comg. Satelit Citra NOAA (National Oceanic and Atmosphric Administrastion )National Oceanic and Atmospheric Administration. Satelit berorbit sinkron matahari milikNOAA, Amerika Serikat yang misi utamanya adalah pemantauan cuaca. Satelit NOAAdikembangkan dari seri satelit TIROS (Television and Infrared Observation ). Satelit TIROSkemudian digantikanmenjadi TOS (TIROS Operational System) yang kemudian menjadi seri ESSA(Environmental Science Service Administration). ESSA kemudian dikembangkan menjadi seriITOS (Improved TIROS Operational System) disusul seri NOAA. Seri satelit NOAA terdiri darigenerasi I (TIROS-N/NOAA 1-5), generasi II (Advanced TIROS-N/ATN/NOAA 6-14) dan generasi III(NOAA K, L, M). Pengindera yang diusung satelit ini pada umumnya adalah AVHRR(pengembangan dari VHRR) dan TOVS (TIROS Operational Vertical Sounder). Setiap satelit

Page 23: satelit

biasanya juga masih mendapatkan tambahan perangkat pengindera lain sesuai dengan misi.Karekteristik satelit citra NOAAH :Dimensi : Tinggi : 165 in (4,19m),Diameter : 74 in (1,88m),Solar array area : 180,6ft² (16,8m²)Berat : 4920 lbs (2231,7 kg)Orbit : Ketinggian: 870 km , Kemiringan: 98,856˚ Waktu Matahari Lokal : 13:40Rata-rata Ketinggian: 870 KmGambar citra satelit NOOAKegunaan citra NOAA : Membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperaturemaps/SST Maps) , Monitoring iklim ,Studi El Nino ,Deteksi arus laut untuk memandu kapal- kapal padadasar laut dengan ikan berlimpah.

 

 

 Sumber : Jensen, 2000DAFTRA PUSTAKADewi, Mustika. 2013. “Pengolahan Citra Digital”, dalamhttp://mustikadewi51.blogspot.com/2013/04/macam-macam-citra-satelit-dan-fungsinya.html. Diunduh Rabu, 4 september 2013.Hidayat, Nur. 2007. Penginderaan Jauh dan Interperetasi citra. Universitas Negri Semarang : Semarang.Hardika, Edwin Putr. 2001. Penginderaan Jauh dengan ERMapper. Graha ilmu : Yogyakarta.JR, Bhian Rangga.2010. Pemanfaatan citra Penginderaan Jauh. FKIP UNS: Semarang.Mahturai. 2009.”Sekilas tentang Citra Alos dan Aster”,dalam http://angkringangis.multiply.com/. DiunduhRabu 4 september 2013.Soenarmo, Sri Hartati.2009. Penginderaan Jauh dan Penegnalan Sistem Informasi Geogrfais untuk bidangilmu kebumian. ITB Bandung : Bandung