Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

35
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SATPOL PP KOJA DI PANDANG MENURUT HAM OLEH : FEBRI IRAWAN 05091002006 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA

Transcript of Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

Page 1: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SATPOL PP KOJA DI PANDANG MENURUT HAM

OLEH :

FEBRI IRAWAN

05091002006

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA

2010

Page 2: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Allah SWT. Penyusunan makalah mengenai “ SAT

POL PP KOJA DI PANDANG MENURUT HAM “ dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini merupakan hasil yang diperoleh oleh mahasiswa dalam mengikuti

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan dapat juga dijadikan panduan dalam

mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

memberikan masukan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan

terimakasih diucapkan penyusun kepada orang tua yang telah memberikan kontribusi

demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengikuti

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Indralaya, 19 Mei 2010

Penyusun

Page 3: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………….…………….1

Kata Pengantar……………………………………………………………….……….2

Daftar Isi……………………………………………………………………………...3

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………..

…..4

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………..

….5

1.3. Tujuan……………………………………………………………………..

……...5

TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………..6

PEMBAHASAN……………………………………………………………………14

PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………23

B. Saran……………………………………………………………………………..23

DAFTAR

PUSTAKA…………………………………………………………………………24

Page 4: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kerusuhan Koja terjadi pada 14 April 2010 yang dipicu oleh rencana eksekusi tanah

kawasan makam Mbah Priok yang ada di dalam area Terminal Peti Kemas Tanjung

Priok oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Tindakan ini ditentang oleh warga yang

kemudian berubah menjadi bentrokan antara warga dengan Satpol PP. Kejadian ini

dilatarbelakangi oleh sengketa antara ahli waris Mbah Priok dengan Pelabuhan

Indonesia II, pihak ahli waris mengklaim kepemilikan tanah dengan mendasarkan

pada Eigendom Verponding no 4341 dan No 1780 di lahan seluas 5,4 Ha. Namun PN

Jakarta Utara pada tanggal 5 Juni 2002 telah memutuskan tanah tersebut secara sah

adalah milik PT Pelindo II. Hal ini sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL)

Nomor 01/Koja dengan luas 145,2 hektar. Pemerintah Daerah DKI Jakarta kemudian

berencana mengeksekusi tanah sengketa, tetapi ditentang oleh warga yang berakhir

dengan pecahnya bentrokan antara aparat dengan warga. Akibat bentrokan yang

terjadi antara aparat dengan warga menyebabkan 130 orang mengalami luka-luka.

Korban luka-luka terdiri dari 66 orang Satpol PP, polisi 10 orang dan warga sekitar

makam Mbah Priok sebanyak 54 orang. Bentrokan ini juga mengakibatkan tiga

orang tewas dari pihak Satpol PP.Selain itu akibat bentrokan menyebabkan seorang

fotografer mengalami luka, serta dua orang jurnalis turut menjadi korban

bentrokan. Akibat bentrokan ini juga menyebabkan terputusnya arus lalu lintas dari

pelabuhan Tanjung Priok menuju Cilincing dan arah sebaliknya. Kerusuhan Koja

juga mengakibatkan kerugian kepada pengusaha, akibat terhambatnya arus barang

dan jasa dari Terminal Peti Kemas Koja. Kerugian akibat bentrokan diperkirakan

mencapai ratusan milyar rupiah. Selain itu, kerusuhan ini berlanjut pada penjarahan

barang-barang pada salah satu kantor Terminal Peti Kemas Koja.

Page 5: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

II. Rumusan Masalah

1. Adakah peranan Komite Nasional mengenai pelanggaran HAM di dalam

kerusuhan Tanjung Priok ?

2. Adakah pelanggaran Hak Asasi Manusia akibat kerusuhan tersebut ?

3. Apakah yang melatarbelakangi terjadinya bentrok antara Satuan Pamong

Praja dengan warga kota Jakarta Utara ?

4. Sudah terrealisasi dengan baik dan benarkah Hak Asasi Manusia di Negara

Indonesia ?

5. Adakah konstitusi mengatur tentang Hak Asasi Manusia di Negara

Indonesia ?

III.Tujuan

1. Dapat mengetahui peranan Komite Nasional mengenai pelanggaran HAM di

dalam kerusuhan Tanjung Priok.

2. Dapat mengetahui adanya pelanggaran HAM akibat kerusuhan tersebut.

3. Dapat mengetahui adanya latar belakang pada saat terjadinya bentrok antara

satuan Satuan Pamong Praja dengan warga kota Jakarta Utara.

4. Dapat mengetahui sudah terrealisasinya HAM di Indonesia.

5. Dapat mengetahui konstitusi yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia di

Negara Indonesia.

Page 6: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA

Sebagai bahan tinjauan pustaka, saya mengambil beberapa masalah dari sumber –

sumber berita. Demikian sekilas berita yang saya peroleh :

1. Sumber Berita Detik news

Jumat, 16/04/2010 19:02 WIB

Priok Berdarah

Peristiwa Magis di Balik Kerusuhan Koja

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Gerbang makam Mbah Priok

Massa Mbah Priok & Satpol PP BentrokJakarta - Sejumlah peristiwa magis diyakini terjadi di sela bentrokan Koja yang

menelan 3 korban jiwa dari Satpol PP. Mulai dari gas air mata yang gagal meledak

hingga anggota Satpol PP yang berjatuhan disekitar makam Mbah Priok. "Saat

mereka masuk ke dalam makam, beberapa diantaranya jatuh seperti ada yang

menjegal kaki Satpol PP itu," ujar Warso salah seorang santri di Makam Priok,

Jakarta Utara, Jumat (16/4/2010). Masih menurut kesaksiannya, beberapa tabung gas

air mata yang ditembakkan ke dalam areal makam juga hanya jatuh begitu saja.

Tidak sampai meledak apalagi sampai menyemburkan gas air mata. Kejadian lain

Page 7: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

yang menurut Warso magis adalah saat melihat anak-anak berumur sekitar 10 tahun

hingga 15 tahun yang berani melawan Satpol PP. "Mereka sepertinya kebal,"

ujarnya.(fiq/lh)

2. Sumber Berita Jakarta Antara news

Polisi Mestinya Pegang Kendali pada Kerusuhan Koja

Sabtu, 17 April 2010 12:59 WIB

Sejumlah orang mengais logam besi dari kendaraan milik Satpol PP dan kepolisian

setelah hangus terbakar pasca kerusuhan penggusuran kompleks Makam Mbah Priok

di Koja Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/4). (ANTARA/Andika Wahyu)

Jakarta (ANTARA News) - Kerusuhan di Kelurahan Koja Kecamatan Tanjungpriok

Jakarta Utara saat eksekusi lahan oleh Satpol PP berstatus merah sehingga

semestinya polisi yang mengendalikannya, demikian Wakil Ketua Komnas HAM

Nurkholis di Jakarta, Sabtu.

"Pada status merah seharusnya memegang kendali pengamanan situasi adalah

Kapolda bukan lagi Kapolres," kata Nurkholis pada diskusi "Siapa Butuh Satpol PP"

yang diselenggarakan sebuah radio swasta di Jakarta. Nurkholis mengakui

mendatangi lokasi kerusuhan setelah menyaksikan siaran langsung eksekusi lahan di

Kojadari sebuah stasiun televisi swasta.

"Di lokasi yang sudah rusuh saya menghubungi Kapolres Jakarta Utara dan

kemudian tokoh masyarakatsetempat," katanya. Nurkholis kemudian memediasi

pertemuan Kapolres Jakarta Utara dengan tokoh masyarakat setempat untuk

mengakhiri kerusuhan. "Saya meminta kepada Kapolres Jakarta Utara untuk menarik

semua pasukan baik polisi maupun Satpol PP," katanya.

Page 8: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

Ia juga mengakui meminta tokoh masyarakat dan ahli waris almarhum Habib Hasan

Al Hadad untuk menenangkan massa agar tidak terjadi korban jiwa lebih banyak.

Kepala Satpol PP Kebupaten Kepulauan Seribu, Hotman Sinambela yang pada saat

kerusahaan ada di lokasi mengatakan, saat itu Satpol PP sudah akan mundur untuk

meninggalkan lokasi tetapi tidak bisa karena ditepi jalan raya ada kerumunan massa

sangat banyak. Menurut Hotman, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menurunkan

1.750 personel Satpol PP untuk mengeksekusi lahan di Koja Jakarta Utara untuk

perluasan terminal peti kemas PT Pelindo II itu. (*)

3. Sumber Berita Suara Karya

Pembunuh 3 Anggota Satpol PP

Harus Diusut Tuntas

Korban Bertambah Jadi 231 Orang 

Senin, 10 Mei 2010

JAKARTA (Suara Karya): Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Prijanto setuju

oknum anggota organisasi masyarakat (ormas), pelaku pembunuhan aparat Satuan

Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat kerusuhan di kompleks Makam Mbah Priok

diusut tuntas. Sebab, menjelang satu bulan peristiwa itu, proses hukum pelaku

pembunuhan belum ada tanda-tanda terungkap.

"Sangat setuju pelaku pembunuhan diusut tuntas. Wong nyowo he (nyawa manusia--

Red). Kewenangan pengusutan siapa pembunuh tiga aparat Satpol PP itu ada pada

polisi," ujarnya usai menerima tim pencari fakta Palang Merah Indonesia (PMI) di

Balai Kota, Jumat (7/5). Peristiwa kerusuhan itu menewaskan tiga anggota Satpol PP

Page 9: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

yakni Israel Jaya, Ahmad Tajudin dan W Soepono. Kendaraan yang terbakar 36

mobil operasional Satpol PP, 16 mobil operasional polisi, 2 bus Staedy Safe, 2

sepeda motor.

Menurut rencana, tim pencari fakta PMI akan menyerahkan rekomendasi tentang

kerusuhan di kompleks Makam Mbah Priok, Jakarta Utara, tanggal 14 April 2010

lalu kepada Pemprov DKI, Senin (10/5) ini.

Wagub Prijanto tidak bersedia berkomentar banyak, terkait pertemuan itu. Namun

Prijanto mengajak semua pihak menunggu hasil investigasi, baik yang dilakukan

PMI maupun Tim Pencari Fakta DPRD DKI. "Kita tunggu saja PMI dan TPF selesai

melakukan investigasi," ujarnya singkat.

Sementara itu, jumlah korban insiden berdarah di Koja, bertambah. Berdasarkan

laporan tim investigasi kasus Koja oleh PMI, jumlah korban kerusuhan menjadi 231

orang. Padahal sebelumnya diberitakan jumlah korban kerusuhan hanya 192 orang.

Ketua Umum Tim Investigasi Kemanusiaan PMI, Ulla Nuchrawaty mengatakan data

terbaru jumlah korban bentrokan Koja tercatat sebanyak 231 orang. Bahkan dari

jumlah itu, terdapat 20 anak di bawah usia 17 tahun. Sedangkan sisanya, berasal dari

Satpol PP, anggota kepolisian, dan masyarakat umum.

"Kita mencatat, jumlah korban akibat bentrokan Koja sebanyak 231 orang,

rinciannya saya lupa. Tapi dari jumlah itu 20 korban di antaranya anak di bawah usia

17 tahun. Korban terbanyak berasal dari Satpol PP. Sedang korban lainnya berasal

dari aparat kepolisian," kata Ulla Nuchrawaty usai

Tim investigasi PMI datang ke Balai Kota untuk melaporkan perkembangan

penyelidikan mengenai kasus kerusuhan Priok 14 April lalu kepada Wagub Jakarta

Prijanto, termasuk jumlah korban yang bertambah dari data terakhir yang

dikumpulkan. Selain itu, PMI juga melaporkan mengenai adanya penyimpangan di

lapangan di mana korban kerusuhan Priok yang seharusnya dibebaskan dari biaya

pengobatan masih ada yang dipungut biaya. Tapi, hal itu sudah diselesaikan sehingga

bisa dikatakan tidak ada masalah. "Tapi sudah diselesaikan, tidak ada masalah lagi,"

ucap Ulla.

Dia menjelaskan, berdasar SK yang diterima tim investigasi, masa kerja tim mulai

tanggal 20 April hingga 4 Mei 2010. Namun karena perkembangan situasi di

Page 10: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

lapangan, pihaknya meminta perpanjangan waktu hingga 9 Mei 2010. (Yon

Parjiyono)

pertemuan jajaran pejabat Pemprov DKI yang dipimpin Wagub DKI Prijanto.

4. Sumber Berita Harian Kompas

BENTROK KOJABPN: HPL Koja Milik PT PelindoJumat, 23 April 2010 | 19:10 WIB

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Warga berjaga-jaga di depan makam Mbah Priuk, Koja, Jakarta Utara, Rabu

(14/4/2010), saat anggota Satpol PP berupaya menertibkan kompleks makam itu.

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pertanahan Nasional atau BPN menyatakan, hak

pengelolaan lahan (HPL) seluas 145 hektar yang kini menjadi areal Terminal Peti

Kemas Koja, Jakarta Utara, adalah milik PT Pelindo II. Areal tersebut termasuk di

dalamnya adalah areal makam Habib Hassan Al Haddan atau makam Mbah Priuk

yang kini menjadi persengketaan.

Tanah seluas 5,4 hektar di komplek makam yang kini menjadi persoalan

terdaftar atas nama Perum Pelindo II.

"Tanah seluas 5,4 hektar di komplek makam yang kini menjadi persoalan, HPL No 1

tahun 1987 terdaftar atas nama Perum Pelindo II," kata Wakil Ketua Komnas HAM

Nurcholis.

Hal ini disampaikan Nurcholis berdasarkan keterangan dari pihak BPN yang

dipimpin oleh Kepala BPN Jakarta Utara Muhammad Ikhsan, usai mejalani

Page 11: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

pemeriksaan, di Gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Jumat

(23/4/2010).

Namun, hal ini kemudian menjadi sengketa. Sebagaimana catatan yang dimiliki

Komnas HAM, pihak ahli waris juga memiliki Surat Keterangan Pendaftaran Tanah

(SKPT) No 847 tahun 1999 atas areal tanah makam Mbah Priuk seluas 5,4 hektar.

Surat inilah, kata Nurkholis, menjadi rujukan kepemilikan yang diklaim pihak ahli

waris makam Mbah Priuk.

Persoalan menjadi semakun rumit, karena menurut Muhammad Ikhsan, SKPT yang

diklaim oleh pihak ahli waris itu tidak tercatat dan terdaftar dalam arsip yang dimiliki

BPN Jakarta Utara.

"SKPT No 847 tahun 1999 tidak tercatat dalam register dan kantor arsip pertanahan

BPN Jakarta Utara tahun 1999 ," kata Nurkholis menirukan Muhammad Ikhsan.

Lebih lanjut, dari persoalan-persoalan seputar sengketa dan klaim hukum

kepemilikan tanah tersebut, Komnas HAM mengakui masih diperlukan banyak

pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut. Komnas HAM dan BPN bersepakat untuk

melakukan verifikasi terhadap berbagai dokumen terkait, termasuk SKPT atas nama

pihak ahli waris tersebut. "Karena SKPT yang dimiliki oleh ahli waris tidak terdaftar

di BPN, kami akan usahakan surat ini diuji di lab forensik Polri," tandasnya.

Seperti diketahui, persoalan bentrokan antara Satpol PP dengan warga pada 14 April

lalu antara lain dilatarbelakangi persoalan sengketa kepemilikan tanah yang menjadi

areal makam Mbah Priuk seluas 5,4 hektar. Pihak ahli waris dan warga menolak

upaya penertiban yang akan dilakukan Pemprov DKI karena merasa memiliki hak

atas kepemilikan tanah makam tersebut.

5. Sumber Berita Seputar Indonesia

Page 12: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

KERUSUHAN PRIOK

Harijanto Badjoeri Akui

Satpol PP Langgar HAM

Jumat, 23 April 2010

JAKARTA (Suara Karya): Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI

Jakarta nonaktif Harijanto Badjoeri mengakui adanya pelanggaran HAM dalam

kerusuhan di sekitar makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Dia juga setuju atas

tuntutan berbagai pihak agar Satpol PP dievaluasi. "Ini HAM dalam tanda petik, ya.

Kita bekukan dulu yang mana kasusnya, yang mana masalahnya. Kita uraikan dulu,"

ujar Harijanto saat ditanya apakah Satpol PP melanggar HAM dan harus dievaluasi

dalam kerusuhan Priok. Dia mengatakan itu usai dimintai keterangan oleh Komnas

HAM di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis

(22/4). Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Komnas HAM, menurut Harijanto,

dirinya memberikan penjelasan tentang semua yang terjadi dan tidak ada yang

ditutup-tutupi. Dia berharap kasus itu selesai dengan baik. "Kami jelaskan dari A

sampai Z. Kami sudah memberikan penjelasan pada Komnas HAM apa yang terjadi,

tidak ada yang kami tutupi. Kita harapkan semua terklarifikasi dengan baik," kata

Bang HB, panggilan akrab Harijanto Badjoeri. Dia menegaskan, dirinya ditanya

Komnas HAM lebih dari 10 pertanyaan. Pertanyaan itu terkait prosedur penggusuran

di Satpol PP. "Lebih dari 10 pertanyaan tentang tahapan awal sampai akhir dan itu

menjelaskan prosedur," ucap Harijanto. Dalam kerusuhan di makam Mbah Priok,

Page 13: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

tiga anggota Satpol PP tewas dan ratusan orang luka-luka. Bahkan Terminal Peti

Kemas Koja, Jakarta Utara, sempat lumpuh total. Sementara itu, bentrokan yang

terjadi saat eksekusi bangunan liar di kawasan makam Mbah Priok bermula dari

provokasi yang menyebar melalui situs jejaring sosial Facebook. Hal tersebut

dijelaskan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat menjawab hak interpelasi pada

Rapat Paripurna DPRD DKI, Kamis (22/4). Gubernur menjelaskan, mengenai

pengerahan pasukan yang relatif besar, termasuk dukungan aparat saat melakukan

penertiban, hal tersebut dilakukan karena sejak awal telah diprediksi akan

menghadapi reaksi penolakan yang cukup besar di lapangan. Pemerintah Provinsi

(Pemprov) DKI juga mengamankan sejumlah objek vital yang berdekatan dengan

lokasi penertiban."Besarnya jumlah massa terutama karena beredarnya pesan berisi

'menggalang umat untuk menolak tindakan Pemprov DKI membongkar makam Al

Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad' di Koja, Tanjung Priok," kata Fauzi Bowo.

Menurut Fauzi, ajakan tersebut jelas mengandung nada provokatif dan tidak sesuai

dengan maksud dan tujuan penertiban yang sebenarnya.Ratusan massa memang terus

berdatangan menjelang siang setelah terjadi bentrokan kedua saat pelaksanaan

penertiban. Mereka berasal dari sejumlah daerah yang datang untuk menghalau

rencana penertiban yang akan dilakukan Satpol PP.

10 Saksi Diperiksa

Terkait kerusuhan Koja, Tanjung Priok, polisi telah memeriksa sejumlah saksi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan,

kesepuluh saksi terdiri dari warga dan pekerja pelabuhan. "Yang kita periksa saksi-

saksi yang melihat dan mengetahui adanya bentrokan di lokasi kejadian," ujar Boy

Rafli Amar. Sayangnya, dia tidak bersedia menyebutkan identitas para saksi. Hal ini

dimaksudkan agar tidak mengganggu jalannya penyidikan. Polda Metro Jaya telah

membentuk tim investigasi kasus kerusuhan yang menyebabkan tiga orang tewas dan

ratusan lain terluka itu."Tim fokus pada penyidikan tindak pelanggaran pidana

kekerasan yang menyebabkan orang lain meninggal dan terluka. Tim investigasi ini

melakukan penegakan hukum secara proporsional dan prosedural sehinga tindakan

itu akan jadi fakta hukum," kata Boy menegaskan. Kemarin tim investigasi

kepolisian juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pada saat melakukan

Page 14: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

olah TKP itu, tim juga mencari saksi-saksi penting dengan alat bantu berupa

rekaman-rekaman.

PEMBAHASAN

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus melakukan

pendalaman terkait peristiwa kerusuhan Priok. Kesimpulan yang didapat Komnas

HAM sementara ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),  tidak memiliki

prosedur tetap (protap) dalam setiap melakukan penertiban. Selain itu, mereka juga

terindikasi keras telah melakukan pelanggaran HAM. "Ini berdasarkan keterangan

Kepala Satpol PP Provinsi DKI non aktif Hariyanto Badjuri. Namun demikian

Komnas HAM masih perlu melakukan pendalaman lebih jauh lagi," kata Anggota

Tim Investigasi Kemanusiaan Ahmad Baso, usai mendengarkan klarifikasi dari

Kepala Satpol PP Dan jajarannya di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari,

Jakarta, Kamis (22/4). Soal Protap, lanjut Baso, Komnas HAM mempertanyakan

petunjuk pelaksanaan ketika mereka melakukan penertiban dan bagaimana respon

menghadapi kejadian Priok tersebut. Ternyata mereka tidak punya konsep yang

membuka kemungkinan kerusuhan terjadi di lapangan. "Dua soal ini belum bisa

dijawab oleh Kepala Satpol PP dan jajarannya," katanya sembari menambahkan,

pihaknya akan melakukan kroscek dengan berbagai pihak seperti Gubernur,

Walikota, Kapolres dan Dandim terkait dengan garis komando. Kepala Satpol PP

DKI Jakarta nonaktif Haryanto Badjuri memang mengakui adanya pelanggaran

HAM' dalam aksi penggusuran Makam Mbah Priok yang berakhir dengan kerusuhan

itu. "Tapi ini HAM dalam tanda petik. Kita bekukan dulu yang mana kasusnya, yang

Page 15: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

mana masalahnya. Kita uraikan dulu," kilah Badjuri. Ia juga mengaku sepakat perihal

wacana pengevaluasian Satpol PP. Menurut Badjuri, dalam pemeriksaan yang

dilakukan oleh Komnas HAM, dirinya memberikan penjelasan semua yang terjadi

dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Dia berharap kasus itu selesai dengan baik. "Kita

jelaskan dari A-Z. Kita sudah berikan penjelasan pada Komnas HAM apa yang

terjadi, tidak ada yang kita tutupi. Kita harapkan semua terklarifikasi dengan baik,"

tandasnya. Dalam rusuh di makam Mbah Priok, 3 orang anggota Satpol PP dan

ratusan orang luka-luka. Bahkan Terminak Peti Kemas, Koja, Jakarta Utara sempat

lumpuh total.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta nonaktif Haryanto Badjuri mengakui adanya

pelanggaran 'HAM' dalam rusuh di sekitar makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara.

Dia juga setuju Satpol PP harus dievaluasi. "Ini HAM dalam tanda petik. Kita

bekukan dulu yang mana kasusnya, yang mana masalahnya. Kita uraikan dulu," ujar

Badjuri saat ditanya apakah Satpol PP melanggar HAM dan harus dievaluasi dalam

rusuh Priok. Badjuri mengatakan itu usai dimintai keterangan oleh Komnas HAM di

kantor Komnas HAM Jl Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2004).

Menurut Badjuri, dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Komnas HAM, dirinya

memberikan penjelasan semua yang terjadi dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Dia

berharap kasus itu selesai dengan baik. "Kita jelaskan dari A-Z. Kita sudah berikan

penjelasan pada Komnas HAM apa yang terjadi, tidak ada yang kita tutupi. Kita

harapkan semua terklarifikasi dengan baik," kata Badjuri. Badjuri menegaskan,

dirinya ditanya Komnas HAM lebih dari 10 pertanyaan. Pertanyaan itu terkait

prosedur penggusuran di Satpol PP. "Lebih dari 10 pertanyaan tentang tahapan awal

sampai akhir dan itu menjelaskan prosedur," ungkap Badjuri. Dalam rusuh di makam

Mbah Priok, 3 orang anggota Satpol PP dan ratusan orang luka-luka. Bahkan

Terminak Peti Kemas, Koja, Jakarta Utara sempat lumpuh total.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berjanji dalam dua

pekan akan menyelidiki peristiwa bentrokan antara warga dan satuan polisi pamong

praja di sekitar Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, "Kita menargetkan

penyelidikan peristiwa di Koja berlangsung selama dua pekan," kata Komisioner

Komnas HAM Ridha Saleh saat menerima pengaduan dari Petisi 28 terkait peristiwa

Koja, di Jakarta, Kamis. Ia menambahkan, sebenarnya pihaknya sejak jauh-jauh hari

Page 16: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

meminta pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tidak melakukan penertiban

di kawasan kompleks pemakaman Mbah Priok. "Kita juga memberitahukan kepada

pihak Pelindo untuk melakukan proses mediasi dahulu," ucap Ridha. Karena itu, ia

menyayangkan peristiwa yang sebenarnya tidak perlu terjadi tersebut. Hal senada

dikatakan Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM, Nurcholish, pihaknya akan

memfokuskan siapa yang memerintah penertiban itu. "Kemudian perintah itu

diterima siapa," ujar Nurcholish. Nantinya, tambah dia, kalau dari hasil penyelidikan

ada praktik suap soal pembebasan lahan itu, akan dikoordinasikan dengan satgas

pemberantasan mafia hukum. Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Ifdhal Kashim

menyatakan tindakan Satpol PP terhadap warga merupakan suatu pelanggaran HAM.

Karena itu, Komnas HAM mendesak pertanggungjawaban dan tindakan hukum

terhadap Satpol PP yang melakukan tindak kekerasan. Nucholish berharap DPR

mengevaluasi kembali keberadaan Satpol PP. "Kalau perlu dikembalikan saja fungsi

Satpol PP menjadi penjaga tempat-tempat milik pemprov DKI Jakarta," kata

Nucholish. Sementara Petisi 28 meminta agar Satpol PP dibubarkan karena telah

menjadi alat kekerasan negara dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Gubernur

dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta Kepala Satpol PP untuk mundur dari

jabatannya.

 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sampai saat ini masih belum

menemukan bentuk pelanggaran berat atas bentrokan yang terjadi dalam

penggusuran makam Mbah Priuk beberapa waktu lalu. “Kami belum mengarah pada

kesimpulan, jadi intinya masih mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang

bisa kita kumpulkan,” ujar Komisioner Komnas HAM Nurkholis. Selain itu, kata dia,

dalam proses investigasi yang dilakukan Komnas HAM juga akan menggunakan dua

tahap dalam proses pendalaman untuk dijadikan suatu kesimpulan, dan akan menjadi

dasar pencarian informasinya. “Kita pakai dua tahap yaitu akan dalami surat

putusannya yang dijadikan dasar dan kita dari peristiwa bentrokannya sendiri. Ada

yang dari media serta ada yang kita dapat dari keterangan warga,” ungkapnya.

Sebelumnya, Komnas HAM telah memanggil Kepala Satuan Pol PP DKI Jakarta

(non aktif) Harianto Badjoeri, untuk meminta keterangannya sebagai

penanggungjawab Satpol PP. dalam pemanggilan tersebut, Komnas HAM menggali

keterangan seputar siapa yang bertanggung jawab dalam penertiban di lapangan

Page 17: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

tersebut.

Keluarga korban kerusuhan di sekitar area makam Mbah Priuk pada Rabu

(12/4/2010) mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tentang biaya

pengobatan. Salah satunya adalah keluarga Bayu Listianto yang saat ini masih

dirawat di rumah sakit. "Saya khawatir dengan biaya anak saya ke depannya. Saat ini

saja anak saya masih dirawat di ICU," kata ayah Bayu di depan tim investigasi yang

dipimpin PMI DKI di Komnas HAM, Selasa. Kerusuhan yang terjadi antara petugas

Satpol PP dan warga sekitar itu menewaskan tiga petugas Satpol PP dan melukai

sedikitnya 100 orang lainnya. Bentrok terjadi ketika Satpol PP mencoba menertibkan

bangunan liar tanpa izin mendirikan bangunan (IMB) di sekitar makam Mbah Priuk,

tetapi warga bersikeras mempertahankan bangunan-bangunan tersebut. Padahal, surat

peringatan pertama, kedua, dan perintah pembongkaran telah dikirimkan oleh Wali

Kota Jakarta Utara kepada para ahli waris makam tersebut. Para ahli waris dan warga

sekitar yang mengeramatkan makam kemudian mempersenjatai diri mereka dengan

batu, bom molotov, golok, celurit, dan pedang sehingga terjadi bentrokan berdarah

yang menewaskan tiga petugas Satpol PP. Seusai mendengarkan testimoni dari

keluarga korban dari pihak warga, kemudian tim investigasi PMI akan turun ke

lapangan untuk mengumpulkan data lebih lanjut. "Kami akan ke makam Mbah Priuk,

RS Koja, RSCM, dan RS Tarakan," kata Wakil Ketua Komnas HAM Nur Kholis.

Komnas HAM juga akan memanggil semua pihak yang diduga mengetahui rencana

penertiban itu.  "Mulai Kamis (22/4/2010) hingga lima hari ke depannya kami akan

mulai panggil beberapa pihak," kata Nur Kholis. Ketua Tim Investigasi PMI Ula

Nurahmawati mengatakan, PMI telah membuka tiga posko pengaduan bagi keluarga

korban. Posko pertama di PMI Jakarta Utara, kemudian di PMI DKI Jakarta di Jalan

Keramat, dan di PMI Pusat di Jalan Gatot Subroto. "Kami juga menyebar relawan ke

lapangan untuk mengetahui kejadian sebenarnya," kata Ula.

Hak Asasi Manusia, bukankah Negara Indonesia adalah Negara yang berlandaskan

semboyan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Tetapi mengapa dari

fenomena anarkis tersebut sangat tampak sekali bahwa disana hanya mementingkan

kepentingan individual atau kepentingan pemerintah setempat yang terkait dalam

penggusuran makam Mbah Priok. Bukankah pengakuan akan hak asasi manusia di

Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada

Page 18: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

dibanding dengan Deklarasi Universal PBB yang lahir pada 10 Desember 1945.

pengakuan akan hak asasi manusia dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan

perundang-undangan lainnya adalah sebagai berikut :

a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama

Hak Asasi Manusia sebenarnya sudah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh

karena itu, bias dikatakan bahwa Negara Indonesia sendiri sejak sejak masa

berdirinya, tidak bias lepas dari Hak Asasi Manusia itu sendiri.

b. Pembukaan Undang-Undang Dasar Alinea Keempat

Dimana pada bagian ini terdapat butir-butir Pancasila. Sila kedua Pancasila

merupakan landasan idiil pengakuan dan jaminan hak asasi manusia di Indonesia.

c. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945

Rumusan hak tersebut mencakup hak dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan

budaya yang tersebar dari Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Namun,

rumusan-rumusan dalam konstitusi itu amat terbatas jumlahnya dan dirimuskan

secara singkat dan dalam garis besarnya saja.

d. Ketetapan MPR

Macam-macam hak asasi manusia yang tercantum dalam ketetapan tersebut adalah :

1. hak untuk hidup;

2. hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan;

3. hak keadilan;

4. hak kemerdekaan;

5. hak atas kebebasan informasi;

6. hak keamanan;

7. hak kesejahteraan;

8. kewajiban;

9. perlindungan dan pemajuan.

e. Peraturan Perundang-undangan

Adapun hak-hak yang ada dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tersebut :

1. hak untuk hidup (Pasal 4);

2. hak untuk berkeluarga (Pasal 10);

3. hak untuk mengembangkan diri ( pasal 11,12,13,14,15,16)

4. hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17,18,19)

Page 19: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

5. hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)

6. hak atas rasa aman (Pasal 28-35)

7. hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)

8. hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)

9. hak wanita (Pasal 45-51)

10. hak anak (Pasal 52-66)

Lembaga yang menangani masalah yang berkaitan dengan penegakan hak asasi

manusia, antara lain :

a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) adalah lembaga yang

mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang

berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan

mediasi hak asasi manusia.

Komnas HAM bertujuan :

1. mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia.

2. meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia.

b. Pengadilan Hak Asasi Manusia adalah pengadilan khusus terhadap

pelanggaran hak asasi manusia. Bertugas memeriksa dan memutuskan

perkara pelanggaran HAM yang berat.

c. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

Beberapa contoh lembaga swadaya masyarakat (LSM) :

a. KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan);

b. YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia);

c. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM);

d. Human Right Watch (HRW).

d. Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad hoc.

Palang Merah Indonesia sebagai tim investigasi kasus bentrokan Koja Jakarta

Utara Rabu (14 April) melansir jumlah korban dalam kasus penertiban bangunan liar

di Makam Mbah Priok hingga Kamis malam (22 April) sebanyak 192 orang. Jumlah

itu bertambah dari hasil pengumpulan data sebelumnya yang menyebutkan jumlah

korban mencapai 156 orang. "Untuk laporan sementara, Tim Investigasi

Kemanusiaan PMI telah mengkonfirmasi sebanyak 192 korban kerusuhan Koja.

Jumlah ini bertambah dari data terakhir kemarin sebanyak 156 orang,” tegas Ketua

Page 20: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

Umum Tim Investigasi Kemanusiaan PMI, Ulla Nuchrawaty. Hasil investigasi

diperoleh berdasarkan hasil pengumpulan data faktual korban tragedi kerusuhan Koja

ke beberapa rumah sakit yang dilakukan tim relawan yang ada di PMI. Beberapa

rumah sakit yang didata yakni a.l rumah sakit di sekitar Tanjung Priok dan satu

rumah sakit di wilayah Jakarta Timur, yaitu RSUD Pasar Rebo, RS Port Medical

Center di Jalan Enggano, Jakarta Utara, dan RS Pelabuhan Jakarta di Jalan Kramat

Jaya, Jakarta Utara. Dari total korban itu, tambahan korban sebanyak 31 orang itu

dirawat di RS Pasar Rebo 2 orang, RS Port Medical Center 19 orang, RS Pelabuhan

Jakarta 4 orang, dan RSU Tarakan sebanyak 6 orang korban. Para korban adalah

warga Koja, Satpol PP, anggota BRIMOB, anggota POLRI, dan wartawan. PMI

dijadwalkan menyampaikan perkembangan sementara hasil investigasi pada

Gubernur DKI Sabtu besok. Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan laporan itu

merupakan hasil perkembangan sementara berdasarkan penyelidikan di lapangan.

Proses investigasi keseluruhan disebutnya akan memakan waktu selama dua pekan

sejak PMI diminta menyelidiki kasus itu paskakerusuhan terjadi. Terkait dengan para

petugas Satpol PP DKI yang terluka dalam bentrokan tersebut, Fauzi mengatakan,

saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan situasi dan kondisi masing-masing para

korban, dan mencari solusi yang tepat untuk memberikan bantuan pada para korban.

Adapun, mengenai pemeriksaan Kepala Satpol PP DKI, Harianto Badjoeri di Komite

Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), Fauzi meminta lembaga ini bisa

mengambil sikap dan rekomendasi hanya dari satu sisi saja. Sebab, banyak

pelanggaran yang dilakukan dari pihak lain saat terjadinya peristiwa tersebut yang

harus diperhitungkan. Data terakhir yang dikumpulkan PMI, jumlah korban sebanyak

171 orang. PMI, disebut Ula, juga akan memberikan rekomendasi untuk melakukan

tindakan preventif. "Agar kejadian seperti ini tidak berulang," katanya.

Page 21: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

Beberapa fenomena yang terjadi dalam kerusuhan Tanjung Priok

Page 22: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian
Page 23: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peranan Komnas HAM dalam menangani masalah tersebut cukup baik karena

mereka menindak lanjutin masalah tersebut dengan cara mencari mana kasus

dan mana masalah dari kerusuhan tersebut.

2. Menurut Komnas HAM sementara ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol

PP),  tidak memiliki prosedur tetap (protap) dalam setiap melakukan

penertiban. Selain itu, mereka juga terindikasi keras telah melakukan

pelanggaran HAM.

3. Perealisasian hak asasi manusia di Indonesia belum terlalu baik untuk

terealisasi, buktinya banyak masalah mengenai hak asasi manusia yang tidak

ditindak lanjutin hanya karena mereka adalah rakyat jelata. Dan pejabat

negara yang memegang kendalinya.

Page 24: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

4. Yang melatarbelakangi terjadinya bentrok antara Satuan Pamong Praja

dengan warga Kota Jakarta Utara mengenai keberadaan lahan Habib Hasan

bin Muhammad Al Hadad (Mbah Priok).

5. Hak Asasi Manusia diatur dalam :

- Pembukaan Undang-Undang Dasar Alinea Pertama dan Keempat.

- Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945.

- Ketetapan MPR.

- Peraturan Perundang-undangan.

B. Saran

1. Kalau bisa, ke depan, sebelum dilakukan pelaksanaan penertiban, harus ada

jaminan dari kepolisian mengenai lokasi objek sasaran sudah steril

2. Kalau masih diragukan dan ada perlawanan, apalagi bersenjata tajam dari

pihak objek penertiban, kepolisian harus menertibkannya dulu dengan

menyitanya. Karena membawa dan menggunakan senjata tajam tanpa izin

dari yang berwenang merupakan pelanggaran hukum.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi Aksara : Jakarta.

http://www.antaranews.com/berita/1271483995/polisi-mestinya-pegang-kendali-

pada kerusuhan-koja. Diakses hari Sabtu, 15 Mei 2010, jam 20.00 WIB.

http://www.detiknews.com/read/2010/04/16/190226/1339985/10/peristiwa-magis-di-

balik kerusuhan-koja. Diakses hari Sabtu, 15 Mei 2010, jam 20.00 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Koja. Diakses hari Sabtu, 15 Mei 2010, jam

20.00 WIB.

http://www.tempointeraktif.com/hg/tata_kota/2010/04/14/brk,20100414-

240484,id.html. Diakses hari Sabtu, 15 Mei 2010, jam 20.00 WIB.

http://metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/04/19/15659/Jeritan-Hati-

Satpol-PP-usai-Kerusuhan-Koja-. Diakses hari Sabtu, 15 Mei 2010, jam 20.00

WIB.

Page 25: Sat Pol Pp Koja (Makalah Kewarganegaraan) Febri Irawan 05091002006 Teknik Pertanian

http://www.lintasberita.com/Nasional/Berita-Lokal/kasus-kerusuhan-makam-mbah-

priok-di-koja. Diakses hari Sabtu, 15 Mei 2010, jam 20.00 WIB.

http://pesatnews.com/2010/04/22/berita-daerah/anggota-satpol-pp-yang-tewas-

dalam-kerusuhan-koja-dapat-penghargaan/. Diakses hari Sabtu, 15 Mei 2010,

jam 20.00 WIB.