KAK Perencanaan Design Interior Koja

37
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KPA : BIDANG PRASARANA DAN SARANA DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SKPD : Dinas Olahraga dan Pemuda Prov. DKI Jakarta NAMA PPK : Drs. H. Paulus Subagio, MPd NAMA PEKERJAAN Program : 1.08.03 / Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga Dan Pemuda Kegiatan : 1.08.03.013 / Perencanaan Design Interior Gelanggang Remaja Kec. Koja Kode Rekening : 5.2.2.21.02 / Belanja Jasa Konsultansi 0

Transcript of KAK Perencanaan Design Interior Koja

KERANGKA ACUAN

PAGE 25

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)KPA : BIDANG PRASARANA DAN SARANADINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH

KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SKPD

: Dinas Olahraga dan Pemuda Prov. DKI Jakarta

NAMA PPK

: Drs. H. Paulus Subagio, MPd

NAMA PEKERJAAN Program

: 1.08.03/ Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga Dan Pemuda

Kegiatan

: 1.08.03.013/ Perencanaan Design Interior

Gelanggang Remaja Kec. KojaKode Rekening: 5.2.2.21.02/ Belanja Jasa Konsultansi

Perencanaan (planning)Tahun Anggaran : 2014Lokasi

: Provinsi DKI JakartaAlamat

: Jl. Balai Rakyat Koja Jakarta Utara TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : Perencanaan Design Interior Gelanggang Remaja

Kecamatan Koja 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

LATAR BELAKANG

MAKSUD DAN TUJUAN

TARGET/SASARAN

NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

RUANG LINGKUP PENGADAAN / LOKASI DAN DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

JANGKA WAKTU PELAKSANAANPERUSAHAAN, TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKANKELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI1.1 Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Bahkan melalui olahraga dapat dilakukan national character building suatu bangsa, sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan nasional. Berbagai kemajuan pembangunan di bidang keolahragaan yang bermuara pada meningkatnya budaya dan prestasi olahraga. 1.2 Hal ini antara lain ditunjukkan oleh:

1.2.1 Tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga terutama dalam lingkup satuan pendidikan mengalami peningkatan sebagaimana ditunjukkan oleh data Susenas 2003 dan 2006 bahwa persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melakukan olahraga di sekolah meningkat dari 54,1% pada tahun 2003 menjadi 58,2% pada tahun 2006;

1.2.2. Partisipasi masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga semakin meningkat yang ditunjukkan dengan peningkatan partisipasi masyarakat pada Indeks Pembangunan Olahraga (SDI) dari 0,345 pada tahun 2005 menjadi 0,422 pada tahun 2006, dimana pengukuran SDI sesungguhnya meliputi perkembangan banyaknya anggota masyarakat suatu wilayah yang melakukan kegiatan olahraga, luasnya tempat yang diperuntukkan untuk kegiatan berolahraga bagi masyarakat dalam bentuk lahan, bangunan, atau ruang terbuka yang digunakan untuk kegiatan berolahraga dan dapat diakses oleh masyarakat luas, kebugaran jasmani yang merujuk pada kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta jumlah pelatih olahraga, guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes), dan instruktur olahraga dalam suatu wilayah tertentu;

1.2.3 Peningkatan prestasi olahraga yang antara lain ditunjukkan oleh perolehan medali emas di beberapa cabang olahraga di tingkat internasional seperti di Asian Games 2011 di Jakarta dan Palembang;

1.2.4 Berkembangnya industri olahraga merupakan bagian integral dari pembangunan keolahragaan yang diarahkan untuk membudayakan olahraga sebagai gaya hidup dan mendukung kemajuan olahraga nasional. Industri olahraga telah dikembangkan dalam bentuk jasa penjualan kegiatan cabang olahraga yang dikemas secara profesional sebagai produk utama, serta produksi, jual-beli, dan sewa-menyewa prasarana atau sarana olahraga yang berstandar internasional.

1.3. Pembangunan olahraga mencakup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Ketiga lingkup olahraga ini dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan olahraga secara terencana, sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan, yang dimulai dari pembudayaan dengan pengenalan gerak pada usia dini, pemassalan dengan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, pembibitan dengan penelusuran bakat dan pemberdayaan sentra-sentra keolahragaan, serta peningkatan prestasi dengan pembinaan olahraga unggulan nasional sehingga olahragawan andalan dapat meraih puncak pencapaian prestasi.

1.4. Fokus pembangunan keolahragaan adalah pembudayaan dan peningkatan prestasi olahraga yang jika dikaitkan dengan bangunan olahraga berarti penguatan fondasi bangunan olahraga yaitu budaya berolahraga dan penguatan pola pembibitan olahraga prestasi guna menciptakan sebanyak-banyaknya sumber daya calon olahragawan berbakat sesuai dengan karakter fisik dan kultur lokal, serta kondisi lingkungan yang mendukung pembentukan potensi-potensi olahraga unggulan di daerah.

1.5. Penciptaan sumber daya manusia untuk membentuk calon olahragawan berbakat dilakukan melalui pencanangan gerakan nasional (secara massal) guna menjadikan olahraga sebagai gaya hidup (life style); pemberdayaan (revitalisasi) olahraga dasar seperti lari, loncat, dan lempar (track and field) di satuan-satuan pendidikan usia dini, dasar, menengah, dan tinggi; serta fasilitasi penyelenggaraan perlombaan/kompetisi olahraga antar satuan pendidikan dan fasilitasi penyediaan instruktur/pelatih/guru olahraga yang berkualitas internasional di tengah-tengah masyarakat.

1.6. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam upaya pembudayaan dan pembinaan prestasi olahraga, antara lain:

1.6.1. Dalam lingkup olahraga pendidikan, saat ini perhatian pemerintah dalam pembinaan olahraga usia dini adalah pelaksanaan program pada Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP), seharusnya dijalankan sesuai dengan dokumen perencanaannya dan masih perlu ditingkatkan pengelolaannya untuk dapat memenuhi kebutuhan sebagai pusat pembinaan, antara lain masih sangat kurangnya tenaga keolahragaan yang memahami sistem kepelatihan olahraga usia dini, sarana dan prasarana yang masih jauh dari memadai, serta seleksi penerimaan siswa peserta pelatihan yang masih belum memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.1.6.2. Di tengah masyarakat olahraga ternyata belum membudaya, terbukti dengan Data Susenas 2006 yang menunjukkan bahwa persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melakukan kegiatan olahraga sendiri menurun dari 30,6% pada tahun 2003 menjadi 26,9% pada tahun 2006 dan hasil Indeks Pembangunan Olahraga yang masih relatif rendah. Indeks Pembangunan Olahraga atau Sport Development Indeks (SDI) merupakan indeks gabungan 4 (empat) dimensi dasar pembangunan olahraga, yaitu: partisipasi, ruang terbuka, kebugaran, dan sumber daya manusia. Dimensi partisipasi merujuk pada banyaknya anggota masyarakat suatu wilayah yang melakukan kegiatan olahraga. Dimensi ruang terbuka merujuk pada luasnya tempat yang diperuntukkan untuk kegiatan berolahraga bagi masyarakat dalam bentuk lahan dan/atau bangunan. Ruang terbuka ditentukan berdasarkan kriteria: a) digunakan untuk kegiatan berolahraga; b) sengaja dirancang untuk kegiatan berolahraga, dan c) dapat diakses oleh masyarakat luas. Dimensi kebugaran jasmani merujuk pada kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti.1.6.3. Permasalahan olahraga nasional saat ini adalah bagaimana menjawab tantangan untuk meningkatkan prestasi olahraga pada tingkat nasional dan internasional, sebagaimana yang diamanatkan pasal 27 ayat 1 UU No. 3 Tahun 2005, yaitu pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga di tingkat daerah, nasional, dan internasional. Hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya upaya pembibitan atlet unggulan, belum optimalnya penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesehatan olahraga dalam rangka peningkatan prestasi, serta terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga keolahragaan.1.6.4. Kurangnya pendanaan dari pemerintah dan masyarakat mengakibatkan keikutsertaan olahragawan dalam kejuaraan- kejuaraan di tingkat regional dan internasional sangat kurang sehingga berakibat kepada kurangnya pengalaman dan kematangan fisik, mental, teknik dibandingkan dengan negara-negara Asia dan taktik bertanding dari olahragawan kita yang pendanaan terarah dan cukup1.6.5. Keterbatasan faktor-faktor pendukung lainnya mengakibatkan terhambatnya pembudayaan dan pembinaan prestasi olahraga, yang meliputi antara lain kurangnya prasarana dan sarana olahraga masyarakat, rendahnya apresiasi dan penghargaan bagi olahragawan dan tenaga keolahragaan yang berprestasi, serta belum optimalnya sistem manajemen keolahragaan nasional. Sehubungan dengan hal itu, perlu adanya peningkatan prasarana dan sarana olahraga baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. pendidikan jasmani dan rohani di lingkungan sekolah, pengembangan olahraga prestasi, upaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat serta menciptakan iklim yang lebih mendorong masyarakat untuk berpartisipasi serta bertanggung jawab dalam membina dan mengembangkan olahraga, khususnya perlu ditingkatkan upaya pembinaan olahragawan, pembinaan pelatih, penyediaan sarana dan prasarana olahraga, pengembangan sistem pembinaan olahraga yang lebih efektif termasuk pemberian penghargaan bagi olehragawan terutama atlet dan pelatih yang berprestasi serta pengembangan organisasi-organisasi keolahragaan dan wadah pembinaan lainnya.

1.7. Dinas Olahraga dan Pemuda sebagai instansi teknis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertugas merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengkoordinasikan serta bertanggung jawab terhadap kegiatan olahraga di DKI Jakarta, untuk Tahun Anggaran 2014, akan melakukan Penyelesaian Pembangunan Gelanggang Remaja Kecamatan Koja, yang berpedoman pada aspek kebijaksanaan yang tertuang dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku.

2.1. MaksudMenyediakan fasilitas olahraga yaitu Gelanggang Remaja tingkat Kecamatan yang Representatif2.2. Tujuan

Tujuan Penyelesaian Pembangunan Remaja Kecamatan Koja adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas Gelanggang Remaja 3.1. Terbangunnya Gelanggang Remaja Kecamatan Koja.SKPD

: Dinas Olahraga dan Pemuda

PPK

: Drs. H. Paulus Subagio, MPd

N I P : 196002101982121001Jabatan : Kepala Bidang Prasarana dan Sarana

Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi

DKI Jakarta.

Alamat : Jalan Jatinegara Timur Nomor 55

Jakarta Timur

5.1 Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa konsultansi seluruhnya dibebankan kepada APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2014, yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 053/DPA/2014 tanggal 04 Maret 2014.

5.2 Total Pagu biaya yang diperlukan adalah sebesar Rp. 50,000,000.00 (Lima Puluh Juta Rupiah) 6.1. Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan konstruksi6.1.1. Umum.

Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh pekerjaan konstruksi ini, kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan. Bila terdapat ketidakjelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian. 6.1.2. Lingkup Pekerjaan Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.6.1.3. Sarana Kerja

Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing- masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan inii.

Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.Adapun Peralatan minimal yang dilampirkan dalam dokumen penawaran antara lain:

a. Alat pancang (jenis alat disesuaikan dengan kebutuhan alat yang akan digunakan) jumlah 1 unit;b. Concrete pump, jumlah 1 unit;c. Beton molen, jumlah 4 unit;d. Vibrator, jumlah 6 unit,e. Genset kap. 25 Kva, 1unit;f. Stamper kuda, 2 unit,g. Mesin las, 2 unit;h. Bar bender, 3 unit,i. Bar cutter, 3 unitj. Takel kap. 5 ton, 3 unitk. Mesin potong pipa/alumunium, 2 unit;l. Bor listrik, 3 unit;m. Gerinda, 3 unitn. Mobil pick up, 2 unit;o. Dump truk, 2 unit;p. Kompresor, 1 unitq. Excavator, 1 unitr. Crane servis/Mobil crane, 1 units. Pompa sedot, 1 unitt. Mesin potong keramik, 3 unit.Dibuktikan dengan Hasil Pemindaian (scan) Daftar peralatan yang disampaikan, harus menjelaskan jenis alat, jumlah kapasitas, merk dan type, tahun pembuatan, kondisi, lokasi sekarang dan status kepemilikan / sewa alat serta foto alat yang bersangkutan6.1.4. Surat Dukungan dan Brosur

Dalam proses pelelangan pekerjaan dimaksud dengan mempertimbangkan lingkup dan kapasitas pekerjaan yang akan dilaksanakan serta penggunaan bahan/material yang memiliki volume yang cukup dominan dan peralatan minimal yang dibutuhkan sehingga perlu mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait dalam hal penyediaan bahan/material dan peralatan dimaksud maka penyedia jasa dalam hal penyampaian dokumen penawaran harus melampirkan surat dukungan dari produsen dan brosur-brosur serta peralatan minimal yang dibutuhkan terkait dengan pekerjaan dimaksud antara lain:

a. Surat dukungan produsen yang dilampirkan dalam dokumen penawaran antara lain :1) Pengadaan tiang pancang2) Pengadaan alat pancang3) Pengadaan concrite pump4) Pengadaan ready mix5) Pengadaan besi beton dan baja profil6) Pengadaan penutup atap7) Pengadaan lampu8) Pengadaan kursi penonton9) Pengadaan cat10) Pengadaan sound system11) Pengadaan fire alarm dan perlengkapannya12) Pengadaan air conditioning

b. Brosur-brosur yang dilampirkan dalam dokumen penawaran antara lain :

1) Tiang pancang2) Alat pancang3) Besi beton dan baja profil4) Penutup atap5) Lampu6) Genset7) Kursi penonton8) Cat9) Sound system10) Fire alarm dan perlengkapannya11) Air conditioning

6.1.5 Gambar-Gambar Dokumen

a. Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditapak, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana.

b. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.

c. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.

d. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan.

e. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan Perencana.

f. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.

g. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.

h. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addenda, berita-berita perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan.

i. Dokumen-dokumen ini haruss dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.6.1.5 Dokumen Teknis

Dalam hal proses pelelangan pekerjaan dimaksud, kontraktor wajib menyampaikan Dokumen Penawaran Teknis yang disampaikan dalam Dokumen Penawaran yang terdiri dari :

a. Metode pelaksanaan;b. Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO) lengkap dengan kurva S;c. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;d. Spesifikasi teknis ;e. Daftar personil inti; f. Formulir Pra RK3K;g. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila ada bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;h. Network Planning System (bukan microsoft project);i. Flowchart pekerjaan utama.

6.1.5 Gambar-gambar Pelaksanaan dan contoh-contoh

a. Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor, atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.

b. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.

c. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera semuaa gambar- gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas.

d. Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.

e. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.

f. Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat keindahan.

g. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh sampai disetujui.

h. Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.

i. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan Perencanan.

j. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda Telah Diperiksa Tanpa Perubahan atau Telah Diperiksa Dengan Perubahan atau Ditolak.

k. Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepadaa Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.

l. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah.

m. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.

n. Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada Konsultan Pengawas dan Perencana.

o. Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.

6.1.6 Jaminan Kualitas

Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.6.1.7 Nama Pabrik/Merek Yang Ditentukan

Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.

Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia.

Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).

6.1.8 Contoh-contoh

Material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

6.1.9 Substitusi

6.1.9.1 Produk yang disebutkan nama pabriknya :

Material, peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yaang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.

6.1.9.2 Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :

Material, peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk- produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari Pemilik/Perencana.

6.1.10 Material dan Tenaga Kerja

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan material harus tahan terhadap iklim tropik.

Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.

Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

6.1.11 Klausul Disebutkan Kembali

Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.

Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.

Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala claim atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain

6.1.12 Koordinasi Pekerjaan

Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.

Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.

6.1.13 Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda dan Pekerjaan

1) Perlindungan terhadap milik umum :

Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalulintas, baik baik kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

2) Orang-orang yang tidak berkepentingan :

Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.

3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada :

Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :

Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.

Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atass kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.

5) Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama:

Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.

Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu itu.

Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.

6) Gangguan pada tetangga :

Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan penggganti uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang mungkin ia keluarkan.Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penyedia jasa dalam hal penyampaian dokumen penawaran hasus melampirkan antara lain :

a.Program manajemen mutu;

b.Program sistem manajemen K3;

c.Sertifikat ISO 9001:2008;

d.Sertifikat ISO 14001:2004;

e.Sertifikat OHSAS 18001:2007;

f.Sertifikat SMK3.

6.1.14 Peraturan Hak Patent

Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua claim atau tuntutan, biaya atua kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.

6.1.15 Iklan

Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

6.2. Lokasi Pekerjaan pengadaan jasa konstruksiGelanggang Remaja Kecamatan Pasar MingguJl. Ragunan Raya No. 1 Jakarta Selatan;

6.3. Data dan Peraturan Teknis yang Digunakan Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya, yakni :6.3.1 Peraturan Pemerintah :

a. Keppres 29/1994 dengan lampiran-lampirannya;b. Peraturan Presiden Nomor : 70 tahun 2012.

c. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.d. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).e. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 174 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.f. Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.g. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan.6.3.2 Peraturan Standar :

a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).b. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.c. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979k dan PLN setempat.d. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).f. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.g. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.h. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.6.3.3 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :

a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui Direksi.

b. Dokumen Pengadaan.

c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

d. Berita Acara Penunjukkan;

e. Surat Keputusan KPA tentang Penunjukan Kontraktor.

f. Surat Perintah Kerja (SPK).

g. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.

h. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.

i. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.6.4 Data Kegiatan

Unit Satuan Kerja: 1.18.002 /Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi DKI Jakarta

Program

: 1.18.03/Peningkatan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga

Kegiatan

: 1.18.03.014/ Perencanaan Design

Interior Pembangunan Gelanggang Remaja Kec. KojaKode Rekening: 5.2.2.21.02Tahun Anggaran : 20147.1 Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan Perencanaan Design Interior Pembangunan Gelanggang Remaja Kec. Koja ditetapkan selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender sejak SPMK dterbitkan .8.1. Untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud dilakukan pelelangan pekerjaan melalui proses Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi secara elektronik yang dapat diikuti oleh semua penyedia jasa yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dengan ketentuan:

1. Bidang Arsitektur, Sub Bidang Bangunan bangunan Non Perumahan Lainnya (21005) dengan kualifikasi Non Kecil (Gred 6 atau Gred 7);

2. Bidang Instalasi Mekanikal Sub Bidang Instalasi pemanasan, ventilasi udara, dan AC dalam bangunan (kode: 23001) dengan kualifikasi Non Kecil (Gred 6 dan Gred);3. Bidang Elektrikal, Sub Bidang Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah (Kode: 24006) dengan kualifikasi Non Kecil (Gred 6 dan Gred 7).b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan Kegiatan Usaha Pokok Jasa Konstruksi / Bangunan Gedung /Bangunan Sipil atau bidang/Jenis usaha yang sama dengan pekerjaan yang akan dilaksanakanc. Surat keterangan domisili perusahaan yang masih berlakud. Akte Pendirian Perusahaan beserta dengan Perubahannya (bila ada), untuk PT sesuai dengan Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan dilampiri dengan pengesahan dari Departemen Kehakiman/ Kementrian Hukum dan HAMe. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaanf. PKP Perusahaang. Surat keterangan fiskal masa pajak tahun 2013 yang diterbitkan tahun 2014 atau SPT Tahunan tahun 2013h. NPWP Pengurus perusahaani. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengurus Perusahaan yang masih berlaku pada saat proses pelelangan dilaksanakanj. Sertifikat ISO 9001:2008k. Sertifikat ISO 14001:2004 l. Sertifikat OHSAS 18001:2007 m. Sertifikat SMK3 n. Kepersetaan Jamsostek

o. Surat wajib lapor ketenaga kerjaan (sesuai UU No. 7 Tahun 1981 pasal 6)p. Neraca perusahaan per 31 Desember 2013 diatas kop surat perusahaan yang dibubuhi materai Rp. 6.000, ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan dan dicap perusahaan serta fotocopy Laporan Keuangan per 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik lengkap dengan opiniq. Rekening koran bulan Desember 2013r. Surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta sebesar 10 % (sepuluh perseratus) dari nilai total HPSs. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang/jasa;t. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak dibuktikan dengan melampirkan fotocopy kontrak pengalaman yang dilampiri dengan potongan pajak pengalaman yang bersangkutan, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kedua (BAST II) bagi yang menyampaikan pengalaman sampai dengan tahun 2012, untuk pengalaman tahun 2013 cukup melampirkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama (BAST I) dan Surat referensi atas pengalaman kerja yang bersangkutan dari instansi pemberi kerja baik pekerjaan yang disampaikan sampai dengan tahun 2012 dan tahun 2013; dikecualikan bagi Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;u. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang/jasa;v. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia Barang/Jasa harus mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;w. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non kecil;x. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non kecil, kecuali untuk pengadaan barang dan jasa konsultansi;y. Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut : SKP = KP P

KP = nilai kemampuan paket dengan ketentuan :

a)Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan, dan

b)Untuk Usaha non kecil, nilai kemampuan paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N

P = Jumlah paket yang sedang dikerjakan

N = Jumlah paket pererjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan

selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

z. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani Penyedia Barang/Jasa;aa. Memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh pasal 21, PPh pasal 23 (bila ada transaksi), PPh pasal 25/pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha kena pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan antara lain bulan januari, februari dan Maret 2014

ab. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak;ac. Tidak masuk dalam daftar hitam;ad. Memilki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; danae. Menandatangani Pakta Integritas.

8.2 Tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan yang tertera pada dokumen pengadaan.a. Project Manager, pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 9 (sembilan) tahun, sertifikat keahlian Ahli Madya Pelaksana Struktur dan Ahli Madya Manajemen Konstruksi;b. Site Manager, pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, sertifikat keahlian Ahli Madya Manajemen Proyek;c. Tenaga Ahli Sipil, pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, sertifikat keahlian Ahli Madya Pelaksana Struktur;d. Tenaga Ahli Arsitektur, pendidikan minimal S1 Teknik Arsitektur, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 6 (enam) tahun, sertifikat keahlian Ahli Muda Arsitektur;e. Tenaga Ahli Mekanikal / Elektrikal, pendidikan minimal S1 Mesin/listrik/elektro, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, sertifikat keahlian Ahli Madya pelaksana Sistem Plambing /Teknik Tenaga Listrik;f. Tenaga Ahli Pengendalian Mutu, pendidikan minimal S1 T.Arsitektur/Sipil /Mesin/Elektro, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, sertifikat keahlian Ahli Madya Quantity Surveyor;g. Tenaga Ahli lingkungan, pendidikan minimal S1 T.Arsitektur/Sipil /Mesin/Elektro, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, sertifikat keahlian Ahli Madya Pelaksana Teknik Lingkungan.

h. Tenaga Ahli K3, pendidikan minimal S1 T.Arsitektur/Sipil /Mesin/Elektro, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 6 (enam) tahun, sertifikat keahlian Ahli Muda K3;8.3. Tenaga Teknis yang dibutuhkan adalah:a. Pelaksana Sipil, pendidikan minimal STM, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 6 (enam) tahun, sertifikat keahlian SKT TK. I Pelaksana Bangunan Gedung/Pek. Gedung;b. Pelaksana Mekanikal/Elektrikal, pendidikan minimal STM, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 6 (enam) tahun, sertifikat keahlian SKT TK. I Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga;c. Surveyor, pendidikan minimal STM, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, sertifikat keahlian SKT TK. I Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung;d. Drafter, pendidikan minimal STM/SLA, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 2 (dua) tahun, sertifikat keahlian SKT TK. I Juru Gambar/Draft man-Arsitekur;e. Teknisi Genset, pendidikan minimal STM, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, bersertifikat;f. Teknisi Las/Welding, pendidikan minimal STM, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, bersertifikat;

8.4. Tenaga Pendukung yang dibutuhkan:a. Administrasi/Keuangan, pendidikan minimal D3, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 2 (dua) tahun;Logistik Proyek, pendidikan minimal STM/SLA, Jumlah 2 (dua) orang, pengalaman minimal 2 (dua) tahun;b. Sopir, pendidikan minimal SLA, Jumlah 2 (dua) orang, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun;c. Keamanan, pendidikan minimal SLA, Jumlah 3 (tiga) orang, pengalaman minimal 4 (empat) tahun;

8.5. Keterangan Tenaga Ahli, Tenaga Teknis dan Pendukung:

a. Untuk Tenaga Ahli dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) Surat Pernyataan Tenaga Ahli (SPTA), Daftar riwayat hidup dilengkapi dengan surat keterangan/referensi pengalaman kerja yang bersangkutan, Ijazah, Sertifikat Keahlian (SKA)/Surat keterangan proses perpanjangan SKA, NPWP, KTP dan bukti tanda lapor pajak tahunan yang bersangkutan.b. Untuk Tenaga Teknis dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) Daftar riwayat hidup dilengkapi dengan surat keterangan/referensi pengalaman kerja yang bersangkutan, Ijazah, Sertifikat/SKT, NPWP, KTP dan bukti tanda lapor pajak tahunan yang bersangkutanc. Untuk Tenaga Pendukung dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) Ijazah dan KTP.

9.1. Produk yang dihasilkan Kontraktor Pelaksana pada pekerjaan ini adalah:

1) Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.

2) Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :

a. Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan pekerjaan.

b. Melakukan kontrol terhadap kondisi eksisting di lapangan;

c. Mengajukan Shop Drawing pada awal pekerjaan yang dilaksanakan;

d. Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :

i. tenaga kerja.

ii. bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.

iii. peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan. iv. kegiatan perkornponen pekerjaan yang diselenggarakan.

v. waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.

vi. kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.

e. Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja), Laporan Bulanan;

f. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termijn;

g. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan);

h. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;

i. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;

j. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);

k. Membuat Time schedule / S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.10.1 Spesifikasi teknis pekerjaan ini adalah:a. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi pada kegiatan ini sesuai yang tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis, Gambar perencanaan dan RAB yang ditetapkan;

b. Jenis pekerjaan yang dianalisa yang harus disampaikan/dilampirkan dalam dokumen penawaran dalam bentuk Analisa Teknis Satuan Pekerjaan dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan dilengkapi dengan Daftar harga satuan bahan, upah dan alat antara lain :

1. Pengadaan tiang pancang per titik;2.Pemancangan;3.Urugan tanah (peninggian peil);4.Pile cap dan tie beam

5.Pekerjaan rangka atap

6.Penutup atapc. Upah pekerja yang tertuang dalam analisa harga satuan pekerjaan harus diurai berdasarkan koefisien dari masing-masing tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dianalisa;d. Untuk harga satuan upah pekerja tidak boleh dibawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2014 sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 123 tahun 2013 tentang Upah Minimum Provinsi tahun 2014;e. Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:

a.Bahan :

1) Tes daya dukung tiang pancang;

2) Tes kubus beton;

3) Tes tarik besi betonb.Alat: Tes Uji Kelayakan Lift Kerja

Jakarta, Mei 2014

Mengetahui, KEPALA BIDANG

KEPALA DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PRASARANA DAN SARANA OLAHAGA

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Selaku

Selaku KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

PENGGUNA ANGGARAN,

Drs. H Ratiyono, MMSI Drs. H. Paulus Subagio, MPd

NIP. 195909271984031010 NIP. 196002101982121001

PAGE