KAK Pekalongan

36
Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan KERANGKA ACUAN KERJA PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PEKALONGAN PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN ( K A K ) KAJIAN PENYEDIAAN SARANA, DI KOTA PEKALONGAN TA 2010 KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK) I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Pekalongan merupakan salah satu Kota Pusat Kegiatan Nasional, sehingga sudah barang tentu kondisi kota memiliki daya tarik tersendiri baik sebagai tempat usaha atau kerja, maupun tempat tinggal, terlebih kota Pekalongan memiliki udara yang sejuk sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar untuk berlomba memiliki tempat tinggal di Pekalongan, hal ini berdampak terhadap daya dukung lahan dan berpotensi kawasan menjadi padat dan kurang memenuhi standar kehidupan yang layak.

Transcript of KAK Pekalongan

Page 1: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGELOLAAN

PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA

PEKALONGAN

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

( K A K )

KAJIAN

PENYEDIAAN SARANA,

DI KOTA PEKALONGAN

TA 2010

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kota Pekalongan merupakan salah satu Kota Pusat Kegiatan Nasional,

sehingga sudah barang tentu kondisi kota memiliki daya tarik tersendiri baik

sebagai tempat usaha atau kerja, maupun tempat tinggal, terlebih kota Pekalongan

memiliki udara yang sejuk sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi

masyarakat sekitar untuk berlomba memiliki tempat tinggal di Pekalongan, hal ini

berdampak terhadap daya dukung lahan dan berpotensi kawasan menjadi padat

dan kurang memenuhi standar kehidupan yang layak.

Pesatnya Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan terbukanya

lapangan usaha menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tinggi, hal ini

memberikan konsekuensi pada kebutuhan layanan penyediaan sarana dan

prasarana perkotaan untuk memperkuat fungsi internal dan eksternal kota guna

meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menunjang berbagai aktivitas

masyarakat serta pemerintah yang ada didalamnya.

Salah satu sektor yang sangat penting dalam menunjang kehidupan

perkotaan adalah perumahan. Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan

Page 2: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

dasar manusia dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan

watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina serta dikembangkan demi

kelangsungan dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Penyediaan hunian dan fasilitas pendukungnya dilakukan melalui

perbaikan lingkungan tempat tinggal, kampung, dan kawasan kumuh dengan

membangun fasilitas perumahan dan permukiman, dalam pemenuhan kebutuhan

dasar masyarakat akan hunian yang layak dan terjangkau. Perumahan harus

memberikan kenyamanan dan jaminan sejauh mana perumahan tersebut dapat

membantu kelancaran aktivitas kehidupan setiap penghuninya (Spreiregen, 1985),

termasuk akses terhadap ketersediaan fasilitas lingkungan perumahan.

Beberapa definisi terkait Perumahan dan Permukiman berdasarkan

peraturan yang ada, diantaranya UU No 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan

permukiman; Permenadagri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan

Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah,

diantaranya :

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkugan tempat

tinggal atau lingkungan hunian yag dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan.

Perumahan terdiri dari:

1. perumahan tidak bersusun yaitu kelompok rumah yang berfungsi sebagai

tempat tinggal atau lingkungan hunian baik satu lantai maupun dua lantai.

2. Rumah susun yaitu bangunan gedung bertingkat dalam suatu lingkungan

yang terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan secara fungsional

dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan – satuan yang

masing – masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama

untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama

dan tanah bersama.

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,

baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Page 3: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Lingkungan perumahan maupun permukiman yang baik harus dilengkapi

dengan penyediaan sarana, prasarana dan utilitas sesuai kebutuhan lingkungannya

untuk menunjang fungsi dan aktivitas kegiatan masyarakatnya.

Kawasan Siap Bangun adalah Sebidang tanah yang fisiknya telah

dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman sekala besar yang

terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih yang pelaksanaannya

dilakukan secara bertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringan primer

dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan

yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan memenuhi persyaratan pembakuan

pelayanan sarana dan prasarana lingkungan.

Lingkungan Siap Bangunan adalah sebidang tanah yang merupakan bagian

dari kawasan siap bangun ataupun berdiri sendiri yang telah dipersiapkan dan

dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan sesuai dengan persyaratan

pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan

lingkungan untuk membangun kavling tanah matang.

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk

penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya,

seperti fasilitas pelayanan umum dan pemerintahan, pendidikan, pelayanan

kesehatan, perbelanjaan, tempat ibadah, rekreasi dan kebudayaan, olah raga dan

lapangan terbuka, pemakaman, Ruang terbuka Hijau ( RTH ) serta sarana parkir.

Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik ligkungan yang

memungkinkan lingkungan permukiman/ perumahan dapat berfungsi

sebagaimana mestinya, seperti jalan, drainase, pembuangan air limbah dan

pembuangan persampahan.

Utilitas adalah sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan perumahan

yang meliputi jaringan air minum, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan gas,

jaringan transportasi, pemadama kebakaran serta sarana penerangan jalan umum

( PJU ).

Prasarana, sarana dan utilitas umum( PSU ) adalah kelengkapan dasar dan

fasilitas yang dibutuhkan agar perumahan dan permukiman dapat berfungsi secara

optimal, yang disediakan oleh pengembang/Penyelenggara perumahan.

Page 4: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Lingkungan Perumahan atau permukiman dapat terwujud atas

penyelenggaraan pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat maupun peran serta

masyarakat sebagai pengembang perumahan baik secara perseorangan atau badan

usaha bersama, dengan mengikuti arahan tata ruang yang telah ditentukan.

Pengembang adalah institusi atau lembaga penyelenggara pembangunan

perumahan dan permukiman. Pengembang perumahan bisa perseorangan maupun

lebih dari satu orang dan berbadan hukum ( Badan Usaha Perumahan).

Badan Usaha Perumahan adalah badan hukum yang kegiatan usahanya di

bidang pembangunan perumahan dan permukiman yang didirikan berdasarkan

hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.

Pembangunan perumahan yang dilakukan oleh Badan Usaha di bidang

pembangunan perumahan hanya pada kawasan siap bangun ( KASIBA ) atau

Lingkungan Siap Bangun (LISIBA ) yang berdiri sendiri. (UU No. 4 /1992).

Dalam membangun lingkungan perumahan, badan usaha di bidang perumahan

wajib membangun jaringan prasarana lingkungan mendahului kegiatan

membangun rumah, memelihara, dan mengelolanya sampai dengan pengesahan

dan penyerahannya kepada pemerintah daerah;melakukan penghijauan

lingkungan; menyediakan tanah untuk sarana lingkungan ( UU No.4/1992 Pasal

24 ). Penyediaan faslitas lingkungan perumahan di Indonesia saat ini rata – rata

hanya berdasarkan standart menurut masing – masing developer/ penyelenggara

perumahan tanpa mempertimbangkan aspek preferensi penghuni, padahal

berdasarkan peraturan yang ada pedoman pembangunan fasilitas di lingkungan

perumahan berdasarkan jumlah minimal penduduk pendukung, juga mengacu

kepada standar ukuran fasilitas berdasarkan Standar Perencanaan Kebutuha

Sarana Kota yang termuat didalam Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang

dikeluarkan oleh Dirjen Cipta Karya maupun standar minimum perumahan dari

Kementrian Perumahan Rakyat dan Permukiman.

Salah satu kewajiban Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan

perumahan dan pemukiman terkait dengan pembinaan perumahan, adalah dalam

bentuk pengaturan dan pembimbingan; pemberian bantuan dan kemudahan;

penelitian dan pengembangan; perencanaan dan pelaksanaan serta pengawasan

dan pengendalian.

Page 5: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Penataan perumahan dan permukiman berdasarkan UU No.4/1992 tentang

Perumahan dan Permukiman bertujuan untuk:

a. Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia,

dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat;

b. Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang

sehat, aman , serasi dan teratur;

c. Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang

rasional;

d. Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang

lainnya.

Saat ini Pemerintah daerah belum memiliki data yang akurat terkait

Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang

dilaksanakan oleh Pengembang baik perorangan maupun berbadan hukum. Hal ini

menyebabkan banyaknya PSU yang belum diserahkan kepada pemerintah kota,

sedangkan kondisi di lapangan sudah tidak layak huni, sehingga hal ini akan

menyulitkan dalam hal kewenangan pengelolaaan dan pemeliharaannya, karena

PSU yang belum diserahkan kepada Pemerintah Kota masih menjadi kewajiban

pengembangnya atau dikelola secara swadaya oleh masyarakat. PSU yang telah

diserahkan kepada pemerintah daerah melalui Tim Verifikasi, akan menjadi

Barang Milik Daerah dan wajib disertifikasi atas nama pemerintah Daerah.

Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas

beban APBD atau berasal dari perolehan lain yang sah. Pengelolaan meliputi

kegiatan operasional dan pemeliharaan. Pemeliharaan adalah usaha

mempertahankan prasarana dan sarana yang dibangun agar dapat tetap berfungsi

pada tingkatan pelayanan sesuai tujuan rencana pembangunan prasarana dan

sarana tersebut.

Penyerahan prasarana, sarana dan Utilitas (PSU) lingkungan perumahan

adalah penyerahan berupa tanah dengan bangunan dan/atau tanah tanpa bangunan

yang merupakan bagian dari lingkungan perumahan dalam bentuk asset dan

pelimpahan tanggung jawab pengelolaan dari pengembang kepada pemerintah

daerah.

Penyerahan Sarana Prasarana dan utilitas ( PSU ) lingkungan perumahan

Page 6: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

dilakukan paling lambat 1 ( Satu ) tahun setelah masa pemeliharaan dan sesuai

dengan rencana tapak yang telah disetujui oleh pemerintah daerah baik secara

bertahap (rencana Pembangunan dilaksanakan bertahap ) maupun sekaligus

(rencana pembangunan dilakukan sekaligus) ( Permengadri No.9/2009 Pasal 11 ).

Penyerahan sarana, prasarana dan utilitas lingkungan perumahan

berdasarkan prinsip :

1. Keterbukaan, yaitu masyarakat mengetahui sarana prasarana dan utilitas yang

telah diserahkan dan atau kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses

informasi terkait dengan penyerahan PSU;

2. Akuntabilitas, yaitu proses penyerahan PSU yang dapat dipertanggung

jawabkan sesuai dengan ketentuan perundang – undangan;

3. Kepastian Hukum, yaitu menjamin kepastian ketersediaan PSU di lingkungan

4. perumahan sesuai dengan standar, rencana tapak yang disetujui oleh

pemerintah daerah, serta kondisi dan kebutuhan masyarakat;

5. Keberpihakan, yaitu pemerintah menjamin ketersediaan PSU bagi

kepentingan masyarakat di lingkungan perumahan dan permukiman;

Keberlanjutan, yaitu pemerintah daerah menjamin keberadaan PSU sesuai

dengan fungsi dan peruntukannya. Penyerahan Prasarana dan Utilitas lingkungan

perumahan tidak bersusun berupa tanah dan bangunan, sedangkan penyerahan

sarananya berupa Tanah Siap Bangun (KSB). Sedangkan Penyerahan PSU pada

rumah susun berupa tanah siap bangun yang berada pada satu lokasi dan diluar

hak milik atas satuan rumah susun.

Pembentukan Tim Verifikasi dimaksudkan untuk memproses penyerahan

PSU lingkungan perumahan, yang terdiri dari Sekretaris Daerah selaku ketua dan

SKPD yang membidangi penataan ruang atau perumahan sebagai Sekretariat dan

unsur SKPD terkait sebagai anggota.

Melihat potret kondisi eksisting tersebut dan untuk mengamankan asset barang

milik daerah perlu segera dibuat prosedur penyediaan dan penyerahan PSU

Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan baik yang dilaksanakan oleh

perorangan maupun berbadan hukum secara bertahap, serta kajian akademis

prosedur pelaksanaanya. Untuk itulah dari berbagai latar belakang masalah yang

Page 7: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

ada maka dilakukan Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan

Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Pokok masalah yang akan dianalisa dalam kajian ini bagaimana prosedur

Penyerahan sarana, prasarana dan utilitas lingkungan perumahan dari pengembang

kepada pemerintah daerah dan pengelolaannya, untuk menjamin keberlanjutan

pemeliharaan dan pengelolaan sarana, prasarana dan utilitas di lingkungan

perumahan.

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis kondisi eksisting proporsi Penyediaan Sarana Prasarana

dan utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang

dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang

Badan Hukum;

2. Bagaimana Pelaksanaan kinerja Tim Verifikasi Kota Pekalongan terkait

proses penyerahan PSU dari Pengembang Perumahan kepada Pemerintah

Kota Pekalongan,

3. Identifikasi kendala pelaksanaan penyerahan PSU Lingkungan Perumahan

kepada Tim Verifikasi, kendala apa saja yang dihadapi baik oleh pengembang

maupun pemerintah daerah. Apakah proses dan mekanisme pengeloaannya

sudah sesuai atau belum dengan ketentuan yang berlaku.

4. Inventarisasi PSU lingkungan perumahan baik yang belum diserahkan

maupun yang telah diserah terimakan kepada Pemerintah Daerah Kota

5. Pekalongan dan menjadi Barang Milik Daerah.

6. Analisis implementasi dan dampak Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang

Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan

Permukiman terhadap perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota

Pekalongan;

7. Evaluasi Prosedur dan Tata Cara Penyerahan Penyediaan, pengelolaan

Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada di Kota

Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

Page 8: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

8. Kajian Akademis prosedur Pengelolaan, penyerahan dan penyediaan Sarana,

Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah Kota Pekalongan

sebagai bahan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi Penyerahan dan

9. Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di

wilayah Kota Pekalongan terkait diberlakukannya Peraturan Daerah No. 13

Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13 tahun 2007 tentang

Pembentukan dan

10. Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan.

1.3. DASAR HUKUM

1. Undang – Undang No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun;

2. Undang – Undang No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

3. Undang – Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup;

4. Undang – Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

5. Undang – Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6. Undang – Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

7. Undang – Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Undang – Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

9. Undang – Undang No.26 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;

10. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun;

11. Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan

Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri;

12. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan;

13. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

14. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah

15. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Kabupaten/Kota;

Page 9: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

16. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional;

17. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah;

18. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 8 Tahun 1996 tentang

Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di

Daerah;

19. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 2/Permen/M/2005 Tahun

2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Perumahan

Rakyat;

20. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 34/PERMEN/M/2006

tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana

dan Utilitas (PSU) Kawasan Perumahan;

21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan

dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

(KSNP-SPP);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman

Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman;

23. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.

534/KPTS/M/2001 Tentang Pedoman standar Pelayanan Minimal Pedoman

Penentuaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan ruang, Perumahan

dan Permukiman dan Pekerjaan Umum

24. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Pekalongan yang telah dirubah menjadi Peraturan Daerah No 3 Tahun

2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan;

25. Peraturan Daerah No 24 Tahun 1998 Tentang Retribusi IMB;

26. Peraturan Daerah No.9 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik

Daerah;

27. Peraturan Daerah No 4 Tahun 2002 Tentang IPPT;

28. Keputusan Walikota 503 tahun 2003 Tentang Teknis Perhitungan Retribusi

IPPT. Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda

Page 10: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

No. 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas

Daerah Kota Pekalongan;

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kajian ini adalah untuk membuat prosedur pengelolaan dan

mekanisme penyerahan penyediaan Sarana Prasarana dan utilitas lingkungan

perumahan dari pengembang kepada Pemerintah Daerah dan pengelolaanya,

untuk menjamin keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan dalam rangka

mendukung penyelenggaraan pengembangan dan kualitas lingkungan perumahan

yang sehat dan layak huni.

Adapun tujuan dalam studi ini antara lain adalah :

1. Mengidentifikasi kondisi eksisting Proporsi Penyediaan Sarana Prasarana dan

utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang

dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang

Badan Hukum;

2. Mengevaluasi dan meninjau kembali kinerja Tim Verifikasi Kota Pekalongan

terkait proses penyerahan PSU dari Pengembang Perumahan kepada

Pemerintah Kota Pekalongan,

3. Menganalisi kendala pelaksanaan prosedur penyerahan dan pengelolaan PSU

4. Lingkungan Perumahan kepada Tim Vrifikasi.

5. Menginventarisir PSU lingkungan perumahan baik yang sudah diserahkan

kepada pemerintah daerah dan menjadi Barang Milik Daerah maupun yang

masih dikelola oleh penyelenggara perumahan Perseorangan maupun badan

hukum.

6. Menganalisis implementasi Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman

7. Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman

terhadap perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota Pekalongan;

8. Mengevaluyasi dan Menyusun Prosedur dan Tata Cara pengelolaan

9. Penyerahan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan

10. Perumahan yang ada di Kota Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai dengan

Peraturan yang berlaku.

Page 11: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

11. Mekomendasikan Kajian Akademis prosedur Pengelolaan, penyerahan dan

penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah

12. Kota Pekalongan sebagai bahan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi

13. Penyerahan dan Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan

14. Perumahan di wilayah Kota Pekalongan terkait diberlakukannya Peraturan

Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13 tahun 2007

tentang

15. Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan.

1.5. SASARAN

Sasaran dari kajian ini adalah :

1. Teridentifikasinya kondisi eksisting Proporsi Penyediaan Sarana Prasarana

dan utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang

dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang

Badan Hukum secara Random;

2. Terevaluasinya kinerja Tim Verifikasi Kota Pekalongan terkait proses

penyerahan PSU dari Pengembang Perumahan kepada Pemerintah Kota

Pekalongan,

3. Teridentifikasinya kendala pelaksanaan prosedur penyerahan dan pengelolaan

PSU Lingkungan Perumahan kepada Tim Vrifikasi.

4. Terinventarisirnya PSU lingkungan perumahan baik yang sudah diserahkan

5. kepada pemerintah daerah dan menjadi Barang Milik Daerah maupun yang

masih dikelola oleh penyelenggara perumahan Perseorangan maupun badan

hukum.

6. Teridentifikasinya implementasi Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang

Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan

Permukiman terhadap perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota

Pekalongan;

7. Terevaluasinya penyusunan Prosedur dan Tata Cara pengelolaan Penyerahan

Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada

di Kota Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai dengan Peraturan yang

berlaku.

Page 12: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

8. Terekomendasikannya Kajian Akademis prosedur Pengelolaan, penyerahan

dan penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di

wilayah Kota Pekalongan sebagai bahan rekomendasi Pembentukan Tim

Verifikasi Penyerahan dan Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas

Lingkungan Perumahan di wilayah Kota Pekalongan terkait diberlakukannya

Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13

tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota

Pekalongan.

1.6. PEMBERI TUGAS

Pemberi tugas adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda )

Kota Pekalongan, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.

1.7. BIAYA PELAKSANAAN

Biaya pelaksanaan Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan

utilitas Lingkungan Perumahan dibebankan pada Dana APBD Pemerintah Kota

Pekalongan dengan DPA SKPD No: 1.06.1.06.01.01.02.5.2 Tahun Anggaran

2010,

dengan alokasi biaya :

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Perumahan di Kota Pekalongan

10

1. Biaya Langsung Personil :

• Team Leader / Penanggung Jawab

• Tenaga Ahli

• Tenaga Pendukung

2. Biaya Langsung non Personil :

• Biaya Sewa Alat / dokumentasi

• Biaya survey / akomodasi

• Biaya Perjalanan Tim

• Biaya laporan penggandaan

• Biaya Seminar

• Bahan ATK / Komputer.

Page 13: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

II. LINGKUP PEKERJAAN DAN METODOLOGI PENDEKATAN

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

2.1.1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan

a. Lokasi : Kota Pekalongan

b. Fokus Sasaran :

Seluruh Pengembang perumahan yang melaksanakan pembangunan

kawasan dan lingkungan perumahan di wilayah Kota Pekalongan baik yang

dilaksanakan oleh Perseorangan maupun oleh Badan Hukum, yang

termasuk anggota Asosiasi Propesi Perumahan ( REI ) maupun bukan

anggota.

c. Pekerjaan

1. Melakukan Survey lapangan, memotret kondisi eksisting, menganalisis

Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada

di Kota Pekalongan baik yang dilaksanakan oleh perseorangan maupun oleh

badan hukum secara Random;

2. Mengevaluasi Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Pekalongan yang ada

terkait menyediaan Sarana, Prasarana dan utilitas Lingkungan

Perumahan dan prosedur Penyerahan PSU kepada Tim Verifikasi;

3. Melakukan analisis kendala pelaksanaan penyerahan penyediaan Sarana,

Prasarana dan utilitas Lingkungan Perumahan kepada Tim Verifikasi

dan Prosedur pengelolaannya ;

4. Melakukan Inventarisasi PSU Lingkungan Perumahan baik yang sudah

diserahkan kepada pemerintah daerah maupun PSU yang belum

diserahkan kepada pemerintah daerah dan masih menjadi dikelola oleh

pengembang atau masyarakat.

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Perumahan di Kota Pekalongan

11

5. Melakukan analisis implentasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9

Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas

Perumahan dan Permukiman bagi perkembangan pembangunan perumahan di

Kota Pekalongan ;

Page 14: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

6. Menyusun prosedur dan Tata Cara Penyerahan penyediaan, pengelolaan

Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota

Pekalongan baik yang dilaksanakan oleh Perorangan maupun Badan Hukum

kepada Tim Verifikasi;

7. Menyususn Kajian akademis Prosedur Pengelolaan, Penyerahan

penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di

Kota Pekalongan dari Penyelenggara perumahan kepada Pemerintah

Kota dan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi berupa draft

Peraturan Walikota Pekalongan terkait dengan diberlakukannya Peraturan

Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13 tahun 2007

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan.

2.1.2. Lingkup Wilayah Study ( Batasan Wilayah )

Batasan wilayah kajian meliputi 6 ( Enam ) Wilayah Pengembangan Kota

Pekalongan, terutama pusat – pusat kegiatan Pengembangan Perumahan di Kota

Pekalongan.

2.1.3. Fokus Studi ( Sasaran instansi)

1. Kementrian Dalam Negeri;

2. Bappeda Kota Pekalongan;

3. BPLH Kota Pekalongan;

4. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Pekalongan;

5. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Pekalongan;

6. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Pekalongan;

7. Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Pekalongan;

8. Kantor Pertanahan Kota Pekalongan;

9. Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Pekalongan ;

10. PD Kebersihan Kota Pekalongan;

11. PDAM Kota Pekalongan.

12. PT.PLN Persero Jabar;

13. PT. Telkom,Tbk;

14. REI Jabar;

15. Perum perumnas;

Page 15: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

2.2. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang akan dilakukan dalam kajian ini adalah Metode

Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti suatu objek, suatu kondisi, dengan

cara pengumpulan, penyusunan, dan perancangan yang kemudian

diinterpretasikan atau metodologi lain yang diperlukan..

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau suatu lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir,

1999). Metode deskriptif meliputi studi literature, survey data primer dan

sekunder, Focus Group Discussion (FGD) dan analisis data cross sectional dan

Time Series..

2.2.1. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari kumpulan obyek atau pengukuran dari masalah yang

akan diteliti. Dalam Kajian Pengelolaan Penyediaan sarana, Prasarana Dan

Utilitas Lingkungan Perumahan, sample yang diambil adalah PSU yang

merupakan klasifikasi dari penyediaan lingkungan perumahan baik yang dikelola

perorangan maupun Badan Hukum yang ada di Wilayah kota Pekalongan secara

random.

2.2.2. Metode Pengumpulan Data

a. Survey Lapangan

Survey lapangan dimaksudkan untuk mendapat gambaran umum eksisting

Sarana, parasarana dan utilitas lingkungan perumahan yang ada saat ini.

b. Focus Group Discussion

Forum diskusi dilakukan untuk mengetahu kendala, permasalahan, dan

aspirasi dari setiap steakholder terkait penyediaan dan pengelolaan Sarana,

Prasarana Utilitas lingkungan Perumahan.

FGD dilaksanakan menjadi 2 bagian, yaitu dengan SKPD terkait, maupun

dengan aanggota Asosiasi ataupun perwakilan penyedia perorangan

c. Study Literatur

Selain hasil survey lapangan dan FGD, untuk mendapatkan hasil kajian

yang implementatif, harus didasarkan kepada literatur yang berlaku saat ini

ada sebagai payung hukum.

Page 16: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

2.2.3. Data dan Sumber Data

Data diperoleh dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer adalah informasi yang diperoleh pertama kali oleh peneliti menyangkut

variabel yang menjadi tujuan utama penelitian. Sedangkan data sekunder adalah

informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data Primer

dapat dilakukan dengan inventarisasi langsung ke lokasi perumahan yang menjadi

sample penelitian, sedangkan data sekunder adalah diperoleh dari Asosiasi profesi

perumahan atau data dari SKPD terkait.

2.2.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang sudah dikumpulkan dari Focus Group Discussion dan survey

lapangan diolah dengan cara dikelompokkan, dipisahkan sesuai dengan klasifikasi

datanya, disusun lalu dianalisis dengan mempertimbangkan literatur dan payung

hukum yang ada.

III. PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1. ORGANISASI PELAKSANAAN

Dalam menyusun dokumen kajian, konsultan dipimpin oleh seorang Tenaga Ahli

Sebagai Ketua Tim Leader dan dibantu oleh tenaga ekspert yang terkait dengan

bidang Penataan Ruang ( Sarana, Prasarana dan Utilitas Kota ) dengan

pengalaman kerja yang cukup memadai, diantaranya :

1 Ahli Perencanaan Kota/Urban Design/Arsitek S2 8 Tahun

2 Ahli Hukum Administrasi Negara S2 5 Tahun

3 Ahli Teknik Sipil S1 5 Tahun

4 Ahli Lanscape/Planologi/Arsitek S1 5 Tahun

5 Ahli Lingkungan S1 5 Tahun

6 Ahli Ekonomi Pembangunan/Management S1 5 Tahun

7 Tenaga Pendukung :

a. Sekretaris D3 5 Tahun

b. Surveyor ( 2 Orang ) D3 5 Tahun

3.2. LINGKUP KEWENANGAN KONSULTAN

Dalam melaksanakan Kajian, konsultan wajib melaksanakan:

1. Survey lapangan untuk mendapatkan data primer maupun sekunder;

Page 17: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

2. Membuat dokumen / memotret kondisi eksisting locus;

3. Menyebarkan angket isian kepada penyedia ( pengembang ) perumahan

berdasarkan klasifikasi dan jenis skala perumahan untuk mendapatkan

tanggapan dan permasalahan yang ada di lapangan;

4. Berkonsultasi dengan Departemen Dalam Negeri/ Dinas/ Instansi/ asosiasi

perumahan (REI);

5. Melakukan Focus Group Discussion ( FGD);

6. Melaksanakan Telaahan ke kota Lain yang dinilai telah lebih dahulu

melaksanakan prosedur terkait kajian sebagai bahan perbandingan;

7. Berkonsultasi dengan Tim Teknis secara berkala sebelum dilakukan

pembahasan laporan.

3.3. PEMBAHASAN PRODUK

Konsultan wajib melaksanakan pembahasan hasil kajian dengan SKPD terkait dan

Asosiasi sesuai kemajuan pekerjaan yang telah ditentukan, dinataranya :

1. Pembahasan Laporan Pendahuluan

• Penyusunan Laporan Pendahuluan dilaksanakan selama 1 (Satu ) Bulan, dan

dibahas pada Minggu ke satu bulan berikutnya.

• Draft laporan pendahuluan / Handout disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu

sebelum pembahasan.

• Perbaikan laporan pendahuluan disampaiakn maksimum 1 (Satu) minggu

setelah pembahasan.

2. Pembahasan Laporan Interim ( Laporan Antara)

• Penyusunan Laporan Antara dilaksanakan selama 1( Satu ) Bulan, dibahas

pada Minggu ke satu bulan selanjutnya.

• Draft laporan Antara / Handout disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu

sebelum pembahasan.

• Perbaikan laporan Antara disampaiakn maksimum 1 (Satu) minggu setelah

pembahasan.

3. Pembahasan Laporan Draft Akhir / FGD

• Penyusunan Laporan Draft akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) Minggu, dibahas

pada Minggu ke empat..

Page 18: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

• Draft laporan Draft Akhir / Handout disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu

sebelum pembahasan.

• Perbaikan laporan Draft Akhir disampaiakn maksimum 1 (Satu) minggu

setelah

pembahasan.

4. Pembahasan Laporan Akhir ( Seminar ).

• Penyusunan Laporan Akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) Minggu, dibahas pada

Minggu ke empat.

• Draft Laporan Akhir / Seminar keet disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu

sebelum pembahasan.

• Perbaikan laporan Akhir disampaiakn maksimum 2 ( Dua) minggu setelah

pembahasan atau sebelum Kontrak Pelaksanaan berakhir.

3.4. KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sebelum melaksanakan pekerjaan konsultan diwajibkan membuat dan

merencanakan tahapan persiapan pelaksaan, diantaranya :

1. Konsultan / Tenaga ahli dalam melaksanakan Kajian Pengelolaan Penyediaan

2. Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

hendaknya

3. terlebih dahulu benar-benar memahami isi dari Kerangka Acuan Kerja ini.

4. Dalam proses pelaksanaan pekerjaan, Konsultan/Tenaga ahli harus menyusun

5. jadwal pertemuan berkala, Jadwal rencana kerja, susunan personalia yang

bertitik

6. tolak pada ketentuan-ketentuan awal bekerja dan lama bekerja sesuai dengan

7. petunjuk yang diberikan pemberi tugas.

8. Dalam penilaian berkala tersebut ditentukan produk yang harus dilaporkan

9. konsultan / tenaga ahli sesuai dengan pengarahan pemberi tugas dan Tim

Teknis.

10. Dalam kegiatan pengumpulan data, konsultan / tenaga ahli wajib menyajikan

11. kumpulan data tersebut sejauh hal-hal yang diperlukan dalam penyusunan

peraturan

12. yang dimaksud di atas.

Page 19: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

13. Pengajuan / konsultasi pekerjaan kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana

Prasarana Dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan harus

melibatkan Pemda setempat dan asosiasi terkait pelaku pengembang

perumahan.

14. Apabila hasil yang diberikan oleh Konsultan tidak sesuai dengan ketentuan

yang termuat didalam KAK ini, maka pemberi tugas berhak untuk menolak

Hasil kajian dan mewajibkan konsultan untuk memperbaikinya;

15. Apabila ada kesulitan didalam pelaksanan pekerjaan terkait dengan

koordinasi dengan instansi lain, konsultan diperkenankan meminta bantuan

kepada Tim Teknis atau PPTK.

16. Dalam Membuat kajian harus didasari Sumber Acuan Buku atau Dokumen

Payung Hukum yang dapat dipertanggung jawabkan;

17. Konsultan / tenaga ahli harus selalu memperhitungkan bahwa waktu

pelaksanaan tugas adalah mengikat.

3.5. PRODUK

Produk kegiatan studi yang dihasilkan meliputi :

1. Laporan Pendahuluan, sebanyak 15 ( Lima Belas ) Eksemplar;

2. Laporan antara ( Laporan Interim) sebanyak 15 ( Lima Belas ) Eksemplar;

3. Laporan Draft Akhir sebanyak 15 ( Lima Belas ) Eksemplar;

4. Laporan Akhir sebanyak 30 ( Tiga Puluh ) Eksemplar;

5. Eksekutif Summary sebanyak 30 ( Tiga Puluh ) Eksemplar;

6. Seluruh laporan tersebut di atas termasuk bahan presentasinya diberikan

dalam

7. bentuk Compact Disk ( CD ) sebanyak masing – masing 5 ( Lima ) buah;

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Perumahan di Kota Pekalongan

8. Melampirkan Dokumentasi hasil Diskusi , FGD, Foto, Seminar maupun

Study

9. Banding ke lokasi yang ditentukan PPTK.

3.4. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 120 hari Kalender terhitung sejak

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan. ( Time Schedulle terlampir )

Page 20: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

IV. SISTEMATIKA PELAPORAN

4.1. TAHAPAN DAN ISI LAPORAN

4.1.1. Pembuatan Rencana Program Kerja

a. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan sesuai Jadwal yang ditentukan;

b. Membuat daftar / jadwal konsultasi/ Survey lapangan baik dengan SKPD

b. terkait maupun dengan Asosiasi;

c. Membuat daftar hadir Tim sesuai ketentuan didalam dokumen Kontrak;

d. Membuat lampirkan laporan penggunaan keuangan kegiatan.

4.1.2. Penyusunan (Laporan Pendahuluan)

Laporan Pendahuluan berisi organisasi penelitian, data awal, data

sekunder, study literatur, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, ruang lingkup dan batasan kajian, kerangka berpikir, metodologi

penelitian.

4.1.3. Penyusunan Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara berisi penyempurnaan laporan pendahuluan, Kajian teori,

penyempurnaan data primer maupun sekunder, Hipotesis dari metodologi

penelitian yang digunakan terhadap penyelesaian data masalah yang ditemukan

selama penelitian berjalan.

4.1.4. Laporan Draft Final

Laporan Draft Final berisi penyempurnaan dari laporan antara, analisa

pengolahan data, dimana hasil kajian sudah dilengkapi dengan hasil FGD dengan

SKPD dan asosiasi terkait, hasil penelitian.

4.1.5. Penyusunan Final Report (Laporan Akhir)

Laporan Final ( Laporan akhir ) berisi hasil penyempurnaan seluruh kajian

hasil Analisa dan seminar yang dilengkapi dengan kesimpulan dan Rekomendasi.

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Perumahan di Kota Pekalongan

4.1.6. Eksekutif Summary

Merupakan resume dari laporan hasil kajian yang memuat pendahuluan,

latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sasaran kajian, analisis masalah kajian

literatur, hipotesis sampai kepada kesimpulan akhir dan rekomendasi kahijan.

Page 21: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

4.2. FORMAT LAPORAN

Seluruh laporan dibuat dalam format sebagai berikut :

4.2.1. Kertas

Ukuran : A-4 (21,5 cm X 29,7 cm)

Jenis : Polos-putih, HVS, 80 gram

Pembatas : kertas tipis berwarna (pembatas bab)

4.2.2. Tulisan (hurup)

Jenis tegak, standar, bentuk jelas, huruf cetak dan bukan matrix dot

Spasi 1,5 spasi.

4.2.3. Sampul / Jilid

Bahan : kertas tebal/jenis buffalo/matte paper

Warna : Merah Muda

Jilid : Hard Cover (laporan Eksekutif Summary hard Cover jilid Ring)

Format : Disesuaikan.

V. KELUARAN / PRODUK

Produk dari kajian ini adalah tersusunnya dokumen yang berisi :

1. Identifikasi kondisi eksisting Proporsi Penyediaan Sarana Prasarana dan

utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang

dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang

Badan Hukum secara Random;

2. Evaluasi kinerja Tim Verifikasi Kota Pekalongan terkait proses penyerahan

PSU dari Pengembang Perumahan kepada Pemerintah Kota Pekalongan,

Identifikasi kendala pelaksanaan prosedur penyerahan dan pengelolaan PSU

Lingkungan Perumahan kepada Tim Vrifikasi.

3. Inventarisasi PSU lingkungan perumahan baik yang sudah diserahkan kepada

pemerintah daerah dan menjadi Barang Milik Daerah maupun yang masih

dikelola oleh penyelenggara perumahan Perseorangan maupun badan hukum.

4. Identifikasi implementasi Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman

Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman,

strategi kebijakan pemerintah daerah terhadap perkembangan Pembangunan

Perumahan di Kota Pekalongan;

Page 22: KAK Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

5. Evaluasi penyusunan Prosedur dan Tata Cara pengelolaan Penyerahan

Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada

di Kota Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai dengan Peraturan yang

berlaku.

6. ajian Akademis prosedur Pengelolaan, penyerahan dan

penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah

Kota Pekalongan berupa rancangan Peraturan Walikota Pekalongan sebagai

bahan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi Penyerahan dan

Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di

wilayah Kota Pekalongan.

VI. KRITERIA

Dokumen kajian diharapkan merupakan hasil kesepakatan akhir dari

seluruh rangkaian diskusi, FGD, Seminar, analisis berdasarkan kajian literatur

maupun arah kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan terhadap permasalahan yang

ada dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, sehingga dapat

dipertanggung jawabkan dan hasil kajian dapat diimplementasikan di lapangan

oleh seluruh unsur terkait.

Pekalongan, Pebruari 2010

Mengetahui,

Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan

dan Statistik

Bappeda Kota Pekalongan

IR. H. CHAIRUL ANWAR, MSi

NIP. 19620613 1996 03 1 001

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

YATTY MULYATI FELIANA, ST.

NIP. 19700515 199704 2 001