SARAF 19

7
SARAF 19 (buat remedi) KASUS 1 Seorang laki-laki berusia 62 tahun sejak 3 hari terakhir merasa lengan dan tungkai kanannya lemah, bicara mulai pelo. Pasien masih bisa berjalan, walaupun terasa lebih sulit. Sejak kemarin pagi lengan dan tungkai kanan sama sekali tak bisa digerakkan dan pasien tak bisa bicara. Mulai tadi malam pasien tampak tidur terus, tak bisa dibangunkan, tak bisa makan sampai akhirnya pasien dibawa ke rumah sakit. Pasien mempunyai riwayat tekanan darah tinggi tapi jarang kontrol dan juga penyakit kencing manis. Pada pemeriksaan pasien tampak sakit berat, kesadaran sopor, tekanan darah 180/90, napas 20 kali/menit, suhu 38,5 derajat. Pupil bulat anisokor, diameter pupil kanan 3 mm, kiri 4 mm, refleks cahaya kanan baik, kiri melambat. Pada pemeriksaan paru terdengar ronchi basah, jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis tampak parales N VII dan XII kanan, hemiplegi kanan, refleks fisiologis kanan meningkat, refleks babinski positif pada kaki kanan. 1. Kemungkinan diagnosis pada apsien ini adalah a. Transient ischemic attack b. Stroke iskemik c. Ensefalopati hipertensif d. Stroke hemoragik e. Perdarahan subarachnoid 2. Kemungkinan penyebab penyakit pada pasien tersebut adalah a. Pecahnya pembuluh darah b. Emboli c. Arteriovenous malformation d. Trombosis e. Aneurisma 3. Untuk memastikan diagnosis pada pasien ini diperlukan pemeriksaan penunjang a. Foto schedel b. CT scan kepala

description

saraf

Transcript of SARAF 19

Page 1: SARAF 19

SARAF 19 (buat remedi)

KASUS 1

Seorang laki-laki berusia 62 tahun sejak 3 hari terakhir merasa lengan dan tungkai kanannya lemah, bicara mulai pelo. Pasien masih bisa berjalan, walaupun terasa lebih sulit. Sejak kemarin pagi lengan dan tungkai kanan sama sekali tak bisa digerakkan dan pasien tak bisa bicara. Mulai tadi malam pasien tampak tidur terus, tak bisa dibangunkan, tak bisa makan sampai akhirnya pasien dibawa ke rumah sakit. Pasien mempunyai riwayat tekanan darah tinggi tapi jarang kontrol dan juga penyakit kencing manis.

Pada pemeriksaan pasien tampak sakit berat, kesadaran sopor, tekanan darah 180/90, napas 20 kali/menit, suhu 38,5 derajat. Pupil bulat anisokor, diameter pupil kanan 3 mm, kiri 4 mm, refleks cahaya kanan baik, kiri melambat. Pada pemeriksaan paru terdengar ronchi basah, jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis tampak parales N VII dan XII kanan, hemiplegi kanan, refleks fisiologis kanan meningkat, refleks babinski positif pada kaki kanan.

1. Kemungkinan diagnosis pada apsien ini adalaha. Transient ischemic attackb. Stroke iskemikc. Ensefalopati hipertensifd. Stroke hemoragike. Perdarahan subarachnoid

2. Kemungkinan penyebab penyakit pada pasien tersebut adalaha. Pecahnya pembuluh darahb. Embolic. Arteriovenous malformationd. Trombosis e. Aneurisma

3. Untuk memastikan diagnosis pada pasien ini diperlukan pemeriksaan penunjanga. Foto schedelb. CT scan kepalac. Elektromiografid. Angiografie. Elektroensefalopati

4. Pembuluh darah yang terlibat pada pasien ini kemungkinan adalaha. Arteri cerebri mediab. Arteri cerebri posteriorc. Aortad. Arteri basilarise. Arteri vertebralis

Page 2: SARAF 19

5. Sebelum penurunan kesadaran terjadi, gejala bertambah berat dan pasien tak bisa bicara. Gejala tak bisa berbicara pada pasien ini disebut

a. Disfagiab. Disartriac. Astoniad. Afoniae. Afasia

6. Pada hari ketiga pasien keadaannya memburuk dengan terjadi penurunan kesadaran. Hal ini kemungkinan terjadi akibat

a. Demamb. Stroke berulangc. Hipertensid. Vaskulitise. Edema serebri

7. Penurunan kesadaran dan pupil anisokor pada pasien ini kemungkinan merupakan tanda komplikasi berupa

a. Pneumoniab. Herniasi teritorialc. Diabetesd. Deep van trombosise. Asfiksia

8. Penanganan yang benar pada pasien ini adalah sebagai berikut, KECUALIa. Segera turunkan tekanan darahb. Berikan antibiotikac. Tekanan darah tidak perlu diturunkand. Berikan antipiretikae. Pemberian cairan hiperosmolar

9. Setelah ditanyakan pada keluarganya, ternyata sebelumnya pasien sering merasa baal dan kesemutan pada lengan dan tungkai kanan yang berlangsung hanya setengah jam. Kemungkinan yang dialami pasien tersebut adalah

a. Epilepsib. Vaskulitisc. Transient Iscemic Attackd. Perdarahan Subarachnoide. Ensefalitis

10. Faktor risiko stroke yang dapat diubah adalah sebagai berikut, KECUALIa. Hipertensib. Merokokc. DMd. Usia lanjute. Hiperlipidemia

Page 3: SARAF 19

11. Tujuan terapi pada stroke adalah untuk menyelamatkan daeraha. Infarkb. Perdarahanc. Inti iskemikd. Penumbra iskemike. Luxury perfusion

12. Emboli serebri dapat berasal dari kondisi berikut ini, KECUALIa. Hipotensib. Ateroma di A. Carotis internac. Endokarditis bakterialisd. ..................katup jantunge. Aritmia jantung

13. Oklusi pada pembuluh darah perforans di otak mengakibatkana. Emboli serebrib. Lacunar strokec. Peripheral artery diseased. Watersheal infarctione. Deep vein thrombosis

14. Pada stroke hemoragik lokasi perdarahan pasien dengan riwayat hipertensi biasanyaa. Serebelumb. Ponsc. Frontald. Occipitale. Basal ganglia

KASUS 2

Seorang laki-laki usia 17 tahun tiba-tiba sakit kepala hebat waktu bermain sepak bola, tak lama kemudian pasien kejang dan tidak sadar sampai dibawa ke unit gawat darurat. Pasien tidak ada riwayat hipertensi atau pemakaian obat terlarang, juga tidak ada riwayat sakit kepala hebat sebelumnya.

Pada pemeriksaan tampak kesadaran somnolon, tekanan darah 180/100, suhu 37,5o. Pupil bulat, inokor, refleks cahaya 1/4. Ditemukan kaku kuduk, sudut bibir kiri tertinggal, hemiparese kiri, refleks fisiologis lengan dan tungkai kiri meningkat, dan refleks babinski sebelah kiri positif. Selama di UGD pasien kejang lagi 1 kali, dimulai dari ekstremitas kiri.

15. Penanganan pertama pada pasien tersebut di atas adalah sebagai berikut, KECUALIa. Pemberian antikonvulsanb. Pemasangan infusc. Pemberian oksigend. Angiografi untuk mencari penyebabe. Pembebasan jalan nafas

Page 4: SARAF 19

16. Pada pemeriksaan CT scan kepala didapatkan daerah hiperdens cukup besar di temporal kanan yang juga mengisi sulci. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah

a. Tumor otakb. Meningoensefalitisc. Perdarahan subarachnoidd. Meningitise. Epilepsi

17. Etiologi penyakit pada pasien ini kemungkinana. Aneurismab. Neoplasmac. Infeksid. Traumae. Degeneratif

18. Pemeriksaan yang diperlukan untuk mencari etiologi pada pasien ini adalaha. Doppler carotisb. Angiografic. Elektromiografid. Elektroensefalografie. Pungsi lumbal

19. Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah sebagai berikut, KECUALIa. Pneumoniab. Perdarahan gastrointestinalc. Hidrosefalusd. Vasospasmee. Ensefalitis

20. Bila kondisi pasien cukup baik dan secara teknis memungkinkan, pada pasien ini dapat dilakukan tindakan non-invasif

a. Bypassb. Clippingc. Endovascular coilingd. Craniotomye. Vantriculo-peritoneal ahunt

21. Komplikasi yang sering terjadi pada perdarahan di serebelum adalaha. Meningitisb. Ensefalitisc. Hidrosefalusd. Afoniae. Parkinson

Page 5: SARAF 19

22. Penyebab tersering stroke hemoragik adalaha. Aneurismab. Arteriovenosa malformationc. Gangguan koaguland. Hipertensie. Vaskulitis

23. Prognosis penderita stroke hemoragik buruk bila terdapat kondisi, berikut, KECUALIa. Kesadaran comab. Perdarahan di ganglia basalisc. Perdarahan banyakd. Perdarahan dalam ventrikele. Perdarahan di korteks lobus frontalis

24. Herniasi tentorial pada penderita stroke hemoragik akan menampakan gejala sebagai berikut, KECUALI

a. Pupil midriasi ipsilateral lesib. Kaku kudukc. Penurunan kesadarand. Hemiparese kontralateral lesie. Babinski positif kontralateral lesi

25. Pada pasien stroke pada umumnya kita tidak boleh buru-buru menurunkan tekanan darah, sebab adanya proses

a. Kaskade iskemikb. Autoregulasi pembuluh darah otakc. Edema serebrid. Rusaknya pompa ione. Bssd

KASUS 3

Seorang laki-laki usia 15 tahun sehari sebelum dirawat mengeluh sakit kepala dan pandangannya kabur. Tadi pagi pasien kejang umum tonik-klonik 2 kali. Saat ini kesadaran 13 pada skala Koma Glasgow, pasien tampak gelisah dan berontak. Tekanan darah 170/100, suhu afebris. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal. CT scan kepala juga dalam batas normal.

26. Kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut adalaha. Meningitisb. Epilepsic. Perdarahan subarachnoidd. Hidrocefaluse. Ensefalopati hipertensif

Page 6: SARAF 19

27. Yang harus segera dilakukan pada pasien tersebut adalah sebagai berikut, KECUALIa. Turunkan tekanan darah segerab. Pemberian antikonvulsanc. Pertahankan jalan nafasd. Pemberian cairan hiperosmolare. Tidak perlu buru-buru menurunkan tekanan darah

28. Kondisi seperti pada pasien ini lebih sering terjadi pada pasiena. Dengan riwayat hipertensi sebelumnyab. Tanpa riwayat hipertensi sebelumnyac. Dengan riwayat meningitisd. Dengan riwayat trauma capitise. Hidrosefalus

29. Penurunan tekanan darah pada pasien tersebut yang terlalu cepat dapat menimbulkan

a. Watershed infarctionb. Edema serebric. Lacunar infarctiond. Perdarahan otake. Papil edema

30. Pernyataan yang benar mengenai ensefalopati hipertensif adalah sebagai berikut, KECUALI

a. Terjadi akibat peningkatan tekanan darah yang cepatb. Lebih sering terjadi pada orang normotensifc. Pada pasien hipertensi kronik lebih sering terjadid. Bisa terjadi pada wanita hamil dengan eklamsiae. Dapat terjadi edema serebri