Sap tumbuh kembang anak

8

Click here to load reader

Transcript of Sap tumbuh kembang anak

Page 1: Sap tumbuh kembang anak

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran : Keperawatan Jiwa

Topik : Tumbuh Kembang Anak

Sub Topik : Mengasuh dan Membimbing Anak Toddler

Sasaran : Keluarga dengan anak toddler ( Usia 1 – 3 Tahun)

Tempat : RT 05 / RW 07 Kelurahan Kayu Putih Jakarta Pusat

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Maret 1999

Waktu : Pk. 16.00 – 17.00 WIB ( 1 jam )

1. LATAR BELAKANG

Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada masyarakat RT 05 / RW 07 Kelurahan Kayu

Putih Jakarta Pusat, kelompok mengadakan pendekatan kepada pejabat RT terkait

(Ketua dan Sekretaris RT). Dari pendekatan tersebut, sekretaris RT mengungkapkan

bahwa masalah yang dominan pada RT 05 tersebut adalah masalah yang berkaitan

dengan tumbuh kembang anak balita. Survey yang dilakukan keesokan harinya pada

16 keluarga menemukan bahwa prosentase terbanyak anak balita adalah anak usia 1

– 3 tahun. Jika dikelompokkan dalam tahap perkembangan usia tersebut adalah usia

toddler. Dari survey itu pula ditemukan banyak permasalahan dalam pembinaan

tumbuh kembang oleh keluarga dengan anak toddler. Dengan data tersebut maka

kelompok memutuskan untuk memberikan penyuluhan tentang mengasuh dan

membimbing anak usia toddler.

2. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Pada akhir proses penyuluhan keluarga dapat mengenal dan memahami cara

mengasuh dan membimbing anak usia toddler.

3. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :

1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing

2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan

membimbing anak

3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak

4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 –

Page 2: Sap tumbuh kembang anak

3 tahun)

4. SASARAN

Keluarga dengan anak usia toddler dengan latar pendidikan yang berbeda

(15 – 20 orang)

5. MATERI ( TERLAMPIR)

1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing

2. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak

3. Hakekat mengasuh dan membimbing anak

4. Mengasuh dan membimbing anak usia toddler 1 – 3 tahun

6. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

7. MEDIA

1. Flip Chart

2. Leaflet

3. Poster

8. METODE EVALUASI

1. Keluarga dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing

2. Keluarga dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam

mengasuh dan membimbing anak

3. Keluarga dapat menjelaskan tentang hakekat mengasuh dan

membimbing anak

4. Keluarga dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak

usia toddler (1 – 3 tahun)

9. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience1. 10 Menit Pembukaan

1. Sambutan dari Ketua RT

sekaligus membuka acara

penyuluhan

2. Penyuluh memulai penyuluhan

dengan mengucapkan salam

3. Memperkenalkan diri

1. Memperhatikan

2. Menjawab salam

3. Memperhatikan

Page 3: Sap tumbuh kembang anak

4. Menjelaskan tujuan penyuluhan

5. Menyebutkan materi yang akan

diberikan

6. Membagikan leaflet

4. Memperhatikan

5. Memperhatikan

6. Menerima dan membaca

2. 35 Menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan mengapa anak

perlu diasuh dan dibimbing

2. Menyebutkan tentang hal yang

perlu diperhatikan dalam

mengasuh dan membimbing

anak

3. Menyebutkan hakikat mengasuh

dan membimbing anak

4. Memberikan kesempatan pada

audience untuk bertanya dan

memberikan jawaban atas

pertanyaan

5. Menjelaskan tentang mengasuh

dan membimbing anak usia

toddler (1 - 3 tahun)

6. Memberikan kesempatan pada

audience untuk bertanya dan

memberikan jawaban atas

pertanyaan

1. Memperhatikan

2. Memperhatikan

3. Memperhatikan

4. Bertanya dan mendengarkan

jawaban

5. Memperhatikan

6. Bertanya dan mendengarkan

jawaban

3. 10 Menit Evaluasi :

1. Meminta audience menjelaskan

mengapa anak perlu diasuh dan

dibimbing

2. Meminta audience menyebutkan

tentang hal yang perlu

diperhatikan dalam mengasuh

dan membimbing anak

3. Meminta audience menyebutkan

tentang hakikat mengasuh dan

membimbing anak

4. Meminta audience menjelaskan

1. Menjelaskan mengapa anak

perlu diasuh dan dibimbing

2. Menyebutkan tentang hal yang

perlu diperhatikan dalam

mengasuh dan membimbing

anak

3. Menyebutkan tentang hakikat

mengasuh dan membimbing

anak

4. Menjelaskan tentang

Page 4: Sap tumbuh kembang anak

tentang mengasuh dan

membimbing anak usia toddler (1

- 3 tahun)

mengasuh dan membimbing

anak usia toddler (1 – 3 tahun)

4. 5 Menit Terminasi

1. Mengucapkan terimakasih atas

perhatian yang diberikan

2. Mengucapkan salam penutup

1. Memperhatikan

2. Membalas salam

10. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Pembawa Acara : Zuraida

Penyuluh : Rasdiana Zega

: Suprayitno

Observer : I Made Eka Santosa

Konsumsi : Tjahjanti Kristyaningsih

: Ecin Hendrayani

Pembantu Umum : Maryono

: Herliawati

11. DAFTAR PUSTAKA

Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,

1991

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, 1995

Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby

Company, Missouri, 1995

Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga,

Edisi I, PT Pustaka Antara, Jakarta, 1996

Page 5: Sap tumbuh kembang anak

MATERI PENYULUHAN :

MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (USIA 1 – 3

TAHUN)

MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING

Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari segi jasmani.

Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk

yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang

yang secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi

berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara

faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-

baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam

lingkungan kehidupan berkeluarga.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN

MEMBIMBING ANAK

Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor

bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam

mengasuh anak.

1. Faktor bawaan

Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :

- Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, cerdas,

bodoh, dll

- Keadaan fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada yang

berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll

Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan

pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada

satu anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak,

kita tidak boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan

yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-masing.

2. Faktor lingkungan

Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan

Page 6: Sap tumbuh kembang anak

anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan

hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan

prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau

televisi.

Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari

anak, sehingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor

lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan

perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang

mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.

3. Faktor status nutrisi

Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak,

karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang

dewasa. Kekurangan makanann yang bergizi akan menyebabkan retardasi

pertumbuhan anak. Makan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat

menyebabkan kegemukan. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko

anak terserang penyakit.

ASI juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit. Itu

disebabkan karena ASI disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga

mengandung berbagai macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai

infeksi. Pemberian makanan empat sehat lima sempurna pada anak toddler

sangat dianjurkan karena anak pada usia ini sangat membutuhkan energi

untuk aktivitasnya.

HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

- Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak.

Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama

perkembangan anak

- Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian

anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia

dewasa yang bertanggung jawab.

- Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak,

baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek

norma dan nilai.

- Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang

dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu,

Page 7: Sap tumbuh kembang anak

diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia

- Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam

keluarga, juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan

memuaskan.

- Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan,

keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua

MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN)

Dengan bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah bisa

berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri,

dikuasai, dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap

pembentukan rasa otonomi diri.

Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak akan

dikuasai rasa malu, ragu-ragu, dan pengekangan diri yang berlebihan.

1. Ciri dan tuntutan perkembangan

Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya

sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat

dilakukannya. Tak henti-hentinya ia berjalan kian kemari dengan perasaan

senang dan puas, tangannya pun akan meraih segala sesuatu yang

terjangkau olehnya.

Anak pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia

kehendaki. Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan

mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar

terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari

2. Sikap orangtua

- Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-

hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan

rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari

bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh

kemampuan untuk melaksanakannya secara wajar dan rasional

- Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan

demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun

jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain,

anak masih bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan

Page 8: Sap tumbuh kembang anak

memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan

kemauannya sendiri

- Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah

dimengerti

- Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan

doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau

dengar

- Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat

lainnya

- Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain,

membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan

pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung

jawab.

- Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang

air besar pada tempatnya, namun jangan terlalu ketat

- Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan

ajaklah ia makan bersama keluarga

- Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau

bermain balok-balok atau menggambar

- Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun

jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan

tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan

mengajaknya berbicara.

Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak

dikuasai oleh rasa malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang

berlebihan. Sebaliknya, dapat juga terjadi sikap melawan dan memberontak.

3. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

- Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan

- Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)

- Tingkah laku kejam

- Tingkah laku menentang dan keras kepala

- Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh

sikap menyerang