SAP terapi bermain

7
STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP) TERAPI BERMAIN A. Definisi : Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan. Selain itu bermain juga merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. B. Fungsi bermain bagi anak : 1. Memacu perkembangan sensorik dan motorik 2. Memacu perkembangan intelektual/kognitif 3. Mengembangkan kreativitas anak 4. Merupakan media sosialisasi anak 5. Sebagai media untuk kesadaran diri 6. Memacu perkembangan moral 7. Sebagai alat komunikasi 8. Sebagai therapi. C. Tujuan bermain : 1. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal, 2. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi, 3. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat, 4. Distraksi dari rasa nyeri, 5. Relaksasi, 6. Alat komunikasi yang efektif 7. Memulihkan perasaan mandiri anak, 1

description

SAP mengenai terapi bermain

Transcript of SAP terapi bermain

Page 1: SAP terapi bermain

STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)

TERAPI BERMAIN

A. Definisi :

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan.

Selain itu bermain juga merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial.

B. Fungsi bermain bagi anak :

1. Memacu perkembangan sensorik dan motorik

2. Memacu perkembangan intelektual/kognitif

3. Mengembangkan kreativitas anak

4. Merupakan media sosialisasi anak

5. Sebagai media untuk kesadaran diri

6. Memacu perkembangan moral

7. Sebagai alat komunikasi

8. Sebagai therapi.

C. Tujuan bermain :

1. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal,

2. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi,

3. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat,

4. Distraksi dari rasa nyeri,

5. Relaksasi,

6. Alat komunikasi yang efektif

7. Memulihkan perasaan mandiri anak,

8. Memberikan rasa senang,

9. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit.

D. Indikasi

1. Vital sign stabil 24 jam terakhir untuk terapi bermain aktif

2. Tidak ngantuk

3. Tidak lapar

1

Page 2: SAP terapi bermain

4. Anak yang akan menghadapi operasi

5. Anak yang akan menghadapi prosedur diagnostik

6. Dilakukan secara rutin P(individu atau kelompok)

E. Kebijakan

1. Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan

2. Tidak membutuhkan energi yang banyak

3. Kelompok umur yang sama

4. Harus mempertimbangkan keamanan anak

5. Melibatkan orang tua

6. Tenaga perawat (nurse play spesialis dan observer) dan ruang khusus bermain ada

7. Alat permainan beresiko kecil terhadap permainan silang.

F. Persiapan Pasien

1. Memberitahu anak dan atau keluarga

2. Pemilihan pasien berdasarkan umur, penyakit, dan keadaan umum terakhir

3. Mempersilahkan anak dan orang tua hadir di ruang bermain

4. Bila tidak ada ruang khusus, maka anak dan orang tua disiapkan di tempat tidur anak

G. Persiapan Alat

1. Lembar observasi

2. Catatan kemajuan anak

3. Alat permainan untuk mengekspresikan perasaan : alat tulis, kertas gambar

4. Alat permainan distraksi : boneka, balon warna – warni

5. Alat untuk mengembangkan ide dan kreatifitas : kertas lipat

H. Cara Kerja

1. Melakukan klasifikasi anak sesuai indikasi dan umur

2. Menetapkan tujuan bermain

3. Menyiapkan alat permainan yang sesuai

4. Menentukan tempat bermain

5. Mencuci tangan

2

Page 3: SAP terapi bermain

6. Mempersilahkan anak dan orang tua untuk mencuci tangan dan hadir di ruang bermain

7. Memperkenalkan diri

8. Menanyakan nama masing-masing anak

9. Masing-masing anak diminta saling berkenalan

10. Merasakan perasaan anak saat itu

11. Menanyakan pilihan jenis permainan yang akan dilakukan

12. Menguraikan tujuan kegiatan bermain yang akan dilakukan

13. Bersama kelompok menentukan aturan permainan

14. Melakukan klarifikasi terhadap penjelasan yang telah diberikan

15. Melakukan aktivitas bermain yang sesuai dengan tujuan

16. Mengobservasi dan mencatatat reaksi anak, bila anak kelelahan hentikan permainan

17. Evaluasi secara menyeluruh dengan cara membandingkan antara pelaksanaan bermain dengan

tujuan yang ditetapkan

18. Menanyakan perasaan anak setelah melakukan aktivitaas beramain

19. Memberiakn pujian tehadap anak

20. Menjadikan hasil kreasi anak menjadi kenang-kenangan atau dekorasi ruangan

21. Menutup permainan dengan :

a. Menyampaikan hasil kegiatan

b. Rencana kegiatan yang akan dikerjakan setelah anak bermain

24. mempersilahkan anak cuci tangan

25. membuat pencatatan hasil terapi bermain yang meliputi :

a. Hari, tanggal dan jam

b. Jenis permainan

c. Peserta/ pasien yang mengikuti terapi bermain

d. Pelaksanaan terapi bermain

e. Hambatan yang terjadi dan solusi yang dilakukan

26. Merapikan alat dan tempat

27. mencuci tangan

I. Referensi

Rohmah, Nikmatur. 2010. Dasar- Dasar Keperawatan Anak. Jember : FIKES UMJ

3

Page 4: SAP terapi bermain

SATUAN ACARA BERMAIN BERKELOMPOK

A. Prinsip bermain yang dilakukan, adalah :

1. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat, dan sederhana.

2. Mempertimbangkan keamanan.

3. Kelompok umur/usia klien sama.

4. Melibatkan orang tua.

5. Tidak bertentangan dengan pengobatan.

B. Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi :

1. Anak lelah

2. Anak bosan

3. Anak merasa takut dengan lingkungan

4. Anak mendapat program pengobatan saat terapi bermain dilaksanakan

5. Kecemasan pada orang tua

A. Judul/jenis permainan : Meniup balon (usia 4-5) tahun

Meniup balon, bermain dan menggambar

(usia 2-3 tahun)

B. Jumlah anak : 2 – 6 orang

C. Usia anak : Toddler ( 2 - 5 tahun )

D. Tanggal pelaksanaan : 25 Oktober 2012

E. Lama / waktu bermain : 20 – 30 menit ( Pukul 08.00- 09.00 )

F. Alat-alat yang diperlukan 1. Kertas Gambar

2. Pensil warna dan crayon

3. Balon

4. Kertas Lipat

5. Hadiah sebagai reinforcement bagi anak

6. Jam / pengukur waktu

7. Buku terapi bermain

G. Tempat : Ruang poliklinik anak

RSD. Dr Soebandi Jember

4

Page 5: SAP terapi bermain

C. Antisipasi untuk meminimalkan hambatan :

1. Membatasi waktu bermain.

2. Permainan bervariasi/tidak monoton.

3. Jadwal bermain disesuaikan yaitu tidak pada saat jadwal terapi.

4. Terlebih dahulu memberikan penjelasan pada anak dan orang tua.

5. Melibatkan perawat/petugas ruangan dan orang tua.

6. Konsultasi dengan pembimbing.

D. Pembagian tugas :

Mengetahui

Pembimbing Praktek,

Suyanti, Amd Keb.

Pemimpin permainan : Destia W.

Fasilitator : Endang, Wilda, Devi

Pengamat : M. Usman, Irwan

5