Sap Oral Hygiene 26s RSSA

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE Ruang 26 STROKE RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Oleh : Arphido Prastyatama Muliya Isa Ariyanti Shofi Khaqul Ilmy Shindy Anggreini Putri (PSIK FKUB)

description

Sap Oral Hygiene 26s RSSA

Transcript of Sap Oral Hygiene 26s RSSA

Page 1: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ORAL HYGIENE

Ruang 26 STROKE RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :

Arphido Prastyatama Muliya

Isa Ariyanti

Shofi Khaqul Ilmy

Shindy Anggreini Putri

(PSIK FKUB)

RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWARMALANG

FEBRUARI, 2015

Page 2: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ORAL HYGIENE

Di Ruang 26 STROKE RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :

Arphido Prastyatama Muliya

Isa Ariyanti

Shofi Khaqul Ilmy

Shindy Anggreini Putri

(PSIK FKUB)

JURUSAN ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2015

Page 3: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Latar belakang

Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai

akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkanbau tidak enak.

Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yangdigunakan pasien.

Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut

pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan

kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi,

danbibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan, plak,

bakteri,memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan

rasayang tidak nyaman.Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi

dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan sariawan. Hygiene

mulut yangbaik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan.

2. Pokok Bahasan : Oral hygiene

3. Sasaran : Keluarga pasien ruang 26 Stroke RSSA

4. Waktu dan Tempat

Tempat : Ruang 26S, Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang

Waktu : Kamis, 19 Februari 2015, Pukul 10.00 WIB

5. Alokasi Waktu : 30 menit

6. Pemberi Materi : PSIK UB

7. Metode : Ceramah dan diskusi

8. Media : PPT

9. Tujuan instruksional

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan

memahami tentang oral hygiene.

b. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:

1) Mengetahui dan memahami pengertian oral hygiene.

2) Mengetahui dan memahami tujuan oral hygiene

3) Mengetahui dan memahami bahaya kurangnya oral hygiene

4) Mengetahui dan memahami cara melakukan oral hygiene.

Page 4: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

10. Sub Pokok Bahasan

1) Pengertian oral hygiene.

2) Tujuan oral hygiene

3) Bahaya kurangnya oral hygiene

4) Cara melakukan oral hygiene

11. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media

Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan

penyuluhan dan pokok materi

yang akan disampaikan

4. Menggali pengetahuan pasien

tentang oral hygiene

1. Menjawab

salam

2. Mendengarkan

dan

memperhatikan

3. Menjawab

pertanyaan

Ceramah

dan

Tanya

Jawab

-

Penyajian 15 menit Menjelaskan materi penyuluhan

Pengertian oral hygiene.

Tujuan oral hygiene

Bahaya kurangnya oral

hygiene

Cara melakukan oral

hygiene

1. Mendengarkan

dan

memperhatikan

2. Menganjukan

pertanyaan

Ceramah

dan

Tanya

Jawab

Power Point

Presentation

Penutup 10 menit 1. Penegasan materi

2. Meminta peserta untuk

menjelaskan kembali materi

yang telah disampaikan

dengan singkat menggunakan

bahasa peserta sendiri

3. Memberikan pertanyaan

kepada peserta tentang materi

yang telah disampaikan

4. Menutup acara dan

mengucapkan salam

1. Menjawab

pertanyaan

yang diberikan

oleh penyuluh

2. Membalas

salam

Tanya

Jawab

12. Evaluasi

Page 5: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

a. Evaluasi struktur

- Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang.

- Penyuluhan menggunakan Power Point Presentation.

- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 26S RSSA Malang.

- Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari se-

belumnya.

b. Evaluasi proses

a. Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.

b. Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.

c. Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi

terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.

d. Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima pen-

jelasan dari penyaji.

e. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai dilak-

sanakan.

f. Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan penyu-

luhan berlangsung.

c. Evaluasi hasil

Untuk mengevaluasi penyuluhan oral hygiene maka dilakukan pretest dan post

test dengan pertanyaan berikut :

1. Apa pengertian dari oral hygiene?

2. Apa saja tujuan dilakukan oral hygiene?

3. Apa bahaya dari oral hygiene yang buruk?

4. Bagaimana cara melakukan oral hygiene?

13. Media

Power Point Presentation

14. Materi

(terlampir)

Page 6: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian oral hygiene

Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan

gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral

hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan

mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir.

Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan

bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut

dan gigi secara mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, dkk

(2005), pemberian asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya

dua kali sehari.

2. Tujuan oral hygiene

Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygiene adalah

sebagai berikut:

a.    Mencegah penyakit gigi dan mulut

b.    Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.

c.    Mempertinggi daya tahan tubuh

d.   Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.

Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral hygiene,

adalah:

a.    Mencegah infeksi gusi dan gigi.

b.    Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

3. Bahaya kurangnya oral hygiene

Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan

plak dan mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri

pada gigi karena hygiene mulut yang buruk adalah faktor penyebab dari masalah utama

kesehatan rongga mulut, terutama gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan

akumulasi bakteri penghasil asam pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi

menyebabkan kerusakan gigi (gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan

menginfeksi gusi menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah

kesehatan mulut, seperti sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain dianggap sebagai

efek dari kesehatan rongga mulut yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut

dapat dihindari hanya dengan menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet, 2010).

Page 7: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

4. Cara melakukan oral hygiene

a.    Peralatan

o Air segar

o Handuk wajah

o Bengkok yang dilapisi dengan kresek

o Gelas berisi air hangat 2 buah

o Sarung tangan

o Pinset

o Kassa

o Obat kumur

o Sikat gigi

o Pasta gigi

o Minyak indra untuk menjaga kelembapan mulut dan menghindari sariawan

o Spatel lidah

b.  Prosedur tindakan

o Pastikan identitas pasien

o Lakukan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)

o Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan kepada

keluarga pasien

o Dekatkan alat-alat

o Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

o Inspeksi rongga mulut

o Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras

o Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.

o Jika pasien sadar, minta klien membuka mulutnya

o Jika pasien tidak sadar, secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien

dengan spatel lidah dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut,

diantara molar belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa).

o Gosok gigi klien menggunakan pasta gigi dan sikat gigi

o Dengan menggunakan pinset, ambil kassa yang direndam dengan obat kumur,

oleskan pada gigi dan mulut klien hingga mulut klien bersih.

o Oleskan minyak indra pada mulut klien

o Jelaskan kepada keluarga dan klien bahwa tindakan telah selesai.

o Lepaskan sarung tangan.

Page 8: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

o Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.

o Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.

o Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien

c. Prosedur pembersihan gigi palsu

o Jelaskan prosedur pada pasien yang akan di lakukan perawatan gigi palsu

o Cuci tangan, pakai sarung tangan

o Minta pasien untuk membuka gigi palsunya.

o Sikat permukaan gigi palsu dengan sikat gigi dan pasta gigi. Pegang gigi palsu di

dekat air.

o Pegang sikat secara horizontal dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan

untuk membersihkan permukaan penggigit pada permukaan gigi sebelah luar.

o Pegang sikat secara vertikal dan gunakan gosokan pendek untuk membersihkan

permukaan dalam gigi.

o Pegang sikat secara horizontal dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan

untuk membersihkn permukaan penggigit pada permukaan dalam gigi.

o Bilas gigi palsu dengan air biasa

o Kembalikan gigi paslu pada pasien atau simpan dalam air biasa di dalam cangkir

plastik

o Minta pasien untuk berkumur

o Masukan kembali gigi palsu jika pasien menginginkan.

o Buang sarung tangan pada tempat sampah.

o Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.

o Rapikan peralatan

o Cuci tngan

o Tanyakan pada pasien jika gigi palsu terasa nyaman

o Catat prosedur pada catatan perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum.

Jakarta: EGC.

Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC.

Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,

dan Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Page 9: Sap Oral Hygiene 26s RSSA

Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner &

Suddarth, Edisi 8, Vol 3. Jakarta: EGC.

DAFTAR HADIR PENYULUHAN ORAL HYGIENE

KAMIS, 7 AGUSTUS 2014

Nama Alamat TTD

Page 10: Sap Oral Hygiene 26s RSSA