Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

44
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MANFAAT POSYANDU DAN IMUNISASI BALITA DI RW 01 KEL. GURUN LAWEH KEC. NANGGALO PADANG OLEH : KELOMPOK KOMUNITAS

Transcript of Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Page 1: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANFAAT POSYANDU DAN IMUNISASI BALITA

DI RW 01 KEL. GURUN LAWEH KEC. NANGGALO PADANG

OLEH :

KELOMPOK KOMUNITAS

PRAKTEK PROFESI STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2014/2015

Page 2: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Manfaat Posyandu dan Imunisasi Bagi Balita

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Februari 2015

Pukul : 08.00 WIB – 09.00 WIB

Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di RW 01

Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang

Tempat : Posyandu Kasih Ibu

A. Latar Belakang

Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka

pengembangan kualitas sumber daya agar dapat membangun dan menolong

diri sendiri. Posyandu pada dasarnya merupakan salah satu wujud peran serta

masyarakat dalam pembangunan, khususnya kesehatan dengan menciptakan

kemampuan hidup sehat, bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk meningkatkan status kesehatan,

Pemerintahan telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dikenal

dengan Puskesmas. Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang primer,

yang dikembangkan dengan adanya posyandu, agar masyarakat mendapat

pelayanan yang mudah dijangkau. Diharapkan melalui posyandu masyarakat

mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna (Haryono, 2005).

Kunjungan balita keposyandu merupakan datangnya balita keposyandu

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, imunisasi,

Page 3: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

gizi. Kunjungan balita keposyandu yang paling baik adalah teratur setiap

bulan atau 12 kali pertahun. Untuk ini kunjungan balita diberi batasan 8 kali

pertahun. Posyandu yang frekuensi penimbangan atau kunjungan balitanya

kurang dari 8 kali pertahun masih dianggap rawan. Sedangkan bila frekuensi

penimbangan sudah 8 kali atau lebih dalam kurun waktu satu tahun dianggap

sudah cukup baik, tetapi frekuensi penimbangan tergantung dari jenis

posyandunya (Dinkes Prov. Jabar 2007,dalam Nurul 2011).

Pemberian imunisasi tidak lepas dari peran orang tua terutama seorang

ibu, imunisasi harus diberikan secara tepat. Oleh karena itu orang tua harus

mengetahui mengapa, kapan, dimana dan berapa kali anaknya mendapatkan

imunisasi. Orang tua juga harus mengetahui bahwa pemberian imunisasi aman

bagi anak, bahkan saat anak sedang sakit ringan, mempunyai cacat

fisik/mental atau mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi (Soekidjo,

2000).

Data yang didapatkan dari kuesioner terdapat sebanyak 14 bayi dan 27

balita, sebanyak 2 ibu yang memiliki bayi dan balita (14%) mengatakan

manfaat posyandu adalah sebagai tempat penyuluhan kesehatan, sebanyak 3

orang ibu yang memiliki bayi dan balita (22%) mengatakan manfaat posyandu

adalah sebagai tempat imunisasi, sebanyak 2 orang ibu yang memiliki bayi

(14%) mengatakan posyandu sebagai tempat penimbangan berat badan,

sebanyak 6 bayi (43%) ibu tidak membawa bayinya keposyandu, sebanyak 2

orang (34%) alasan ibu tidak membawa bayinya keposyandu karena sibuk,

Page 4: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

sebanyak 2 orang (33%) tidak membawa bayinya ke posyandu karena malas,

sebanyak 2 orang (33%) mengatakan tidak membawa ke posyandu karena

langsung di bawa ke dokter, sebanyak 2 orang (14%) mengatakan imunisasi

untuk menghindari penyakit, dan sebanyak 3 balita (11%) tidak mendapatkan

imunisasi lengkap.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah didapatkan, maka kelompok

tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang “Manfaat Posyandu dan

Imunisasi pada Bayi dan Balita di RW 01 RT 01,02,03,04 dan 05 Kelurahan

Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang memiliki bayi dan

balita mengerti tentang pentingnya posyandu dan imunisasi balita.

2. Tujuan Khusus

a. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi

dan balita mengerti dan memahami tentang:

1) Pengertian posyandu

2) Tujuan posyandu

3) Sasaran posyandu

4) Kegiatan posyandu

5) Manfaat Buku KIA

6) Akibat jika tidak ke posyandu

Page 5: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

b. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi

dan balita mengerti dan memahami tentang:

1) Pengertian imunisasi

2) Tujuan imunisasi

3) Jenis-jenis imunisasi

4) Jadwal Pemberian imunisasi

5) Tempat mendapatkan iminisasi

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik kegiatan : Manfaat Posyandu dan imunisasi

2. Sasaran : Semua ibu yang memiliki bayi dan balita di RW 01

Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo

Padang

3. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Tanya jawab

4. Media dan alat

a. Leaflet

b. LCD

c. Laptop

5. Tempat dan waktu

Tempat : Posyandu Kasih Ibu

Page 6: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Hari/Tanggal : Selasa/17 Februari 2015

Jam : 08.00-09.00 WIB

6. Pengorganisasian

a. Penanggung jawab : Wildatul Husna, S.Kep

b. Moderator : Putri Handayani, S.Kep

c. Presenter : Nia Aprianti, S.Kep

d. Observer : Nova Linda, S.Kep

e. Fasilitator : Mira Mariana, S.Kep

Dian Febri Pani, S.Kep

Silvia Nissadi, S.Kep

Halia Darmayanti, S.Kep

Janila Usmelya, S.Kep

Beni Saputra. S.Kep

Rima Oktia Barli, S.Kep

Gusvia Monalista, S.Kep

Famel Firmaliza, S.Kep

Seksi Perlengkapan : Ramadani Usman, S.Kep

Desi Novita Herni, S.Kep

Diro Zozeka, S.Kep

Vandra Bedri Yendra, S.Kep

Filta Erwindo, S.Kep

Fadillatul Pajri, S.Kep

Page 7: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

f. Seksi Humas : Amdani Bashir, S.Kep

Elgi Fajri Amarta, S.Kep

Roni Andrian, S.Kep

g. Seksi Dokumentasi : Seger Pranata, S.Kep

Intan Yuni Azti, S.Kep

h. Seksi Konsumsi : Suci Rahayu, S.Kep

Manda Sari, S.Kep

Ririn Annisi Oktavini, S.Kep

7. Setting Tempat

Page 8: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Keterangan:

: Moderator : Presenter

: Peserta : Pembimbing : Fasilitator

: Observer : Layar

D. Uraian tugas

1. Penanggung Jawab

Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2. Moderator

a. Pada pembukaan penyuluhan

1) Membuka acara penyuluhan

2) Memperkenalkan anggota dan dosen pembimbing klinik dan

akademik

3) Menjelaskan tujuan dan topic

4) Menjelaskan tata tertib dalam penyuluhan

5) Menjelaskan kontrak waktu (08.00-09.00WIB)

b. Kegiatan inti

1) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang

tidak dipahami

2) Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk

menjawab atas pertanyaan yang diajukan oleh peserta

c. Kegiatan penutupan

1) Menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan

2) Mengucapkan salam

3. Presenter

Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan

Page 9: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

4. Fasilitator

a. Memotivasi peserta agar berperan aktif

b. Membuat absensi penyuluhan

c. Membagikan leaflet pada setiap peserta

d. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan

5. Observer

a. Mengawasi proses palaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

6. Seksi Perlengkapan

a. Menyiapkan alat yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan

b. Menyiapkan tempat

7. Seksi Humas

a. Menyebarkan undangan

b. Membuat surat

8. Seksi Dokumentasi

Melakukan dokumentasi selama kegiatan berlangsung

9. Seksi Konsumsi

Menyiapkan makanan untuk peserta penyuluhan

Page 10: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

E. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap

Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan pasien dan

keluarga

Waktu

1. Pembukaan - Moderator

mengucapkan salam

- Moderator

memperkenalkan

anggota kelompok serta

dosen pembimbing

akademik dan klinik

- Moderator menjelaskan

tujuan penyuluhan

- Moderator membuat

kontrak waktu, bahasa

dan tata tertib

penyuluhan

- Menjawab salam

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Menyetujui

kontrak waktu dan

bahasa

5 menit

2. Pelaksanaan - Menggali pengetahuan

peserta tentang

pengertian posyandu

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan

pengertian posyandu

- Menggali pengetahuan

peserta tentang tujuan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

50

menit

Page 11: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

posyandu

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan kepada

peserta tentang tujuan

posyandu balita

- Menggali pengetahuan

peserta tentang sasaran

posyandu

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

sasaran posyandu

- Menggali pengetahuan

peserta tentang

kegiatan posyandu

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

kegiatan posyandu

- Menggali pengetahuan

peserta tentang manfaat

buku KIA

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

manfaat buku KIA

- Menggali pengetahuan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

Page 12: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

peserta tentang akibat

tidak keposyandu

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

akibat tidak

keposyandu

- Menggali pengetahuan

peserta tentang

pengertian imunisasi

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

pengertian imunisasi

- Menggali pengetahuan

peserta tentang tujuan

imunisasi

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

tujuan imunisasi

- Menggali pengetahuan

peserta tentang jenis-

jenis imunisasi

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

jenis-jenis imunisasi

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

Page 13: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

- Menggali pengetahuan

peserta tentang jadwal

pemberian imunisasi

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

jadwal pemberian

imunisasi

- Menggali pengetahuan

peserta tentang

penyakit-penyakit yang

dapat dicegah dengan

imunisasi

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

penyakit-penyakit yang

dapat dicegah dengan

imunisasi

- Menggali pengetahuan

peserta tentang tempat

mendapatkan imunisasi

- Memberikan

reinforcement positif

- Menjelaskan tentang

tempat mendapatkan

imunisasi

- Memberi kesempatan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta

mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Peserta bertanya

Page 14: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

untuk bertanya

- Menjawab pertanyaan - Mendengarkan

dan

memperhatikan

3. Penutup - Moderator

mengevaluasi materi

penyuluhan

- Moderator

menyimpulkan hasil

penyuluhan

- Mengucapkan terima

kasih atas perhatian

yang diberikan dan

memberi salam

penutup.   

- Peserta menjawab

- Bersama

moderator

menyimpulkan

materi

- Peserta membalas

salam.

5 menit

F. Kriteria Evaluasi

1. Struktur

a) Diharapkan persiapan media yang akan digunakan (LCD, leaflet)

sesuai dengan yang direncanakan

b) Diharapkan persiapan  tempat yang akan digunakan sesuai dengan

yang direncanakan

c) Diharapkan kontrak waktu sesuai dengan yang direncanakan

d) Diharapkan persiapan SAP sesuai dengan yang direncanakan

2. Proses

Page 15: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

a) Diharapkan selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan

yang disampaikan

b) Diharapkan selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang

penjelasan yang disampaikan

c) Diharapkan selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan

yang diajukan

3. Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi

dan balita mengerti dan memahami tentang:

a. 75% peserta penyuluhan mampu memahami pengertian posyandu

b. 75% peserta penyuluhan mampu memahami tujuan posyandu

c. 75% peserta penyuluhan mampu memahami sasaran posyandu

d. 75% peserta penyuluhan mampu memahami kegiatan posyandu

e. 75% peserta penyuluhan mampu memahami manfaat buku KIA

f. 75% peserta penyuluhan mampu memahami akibat tidak ke

posyandu

g. 75% peserta penyuluhan mampu memahami pengertian imunisasi

h. 75% peserta penyuluhan mampu memahami tujuan imunisasi

i. 75% peserta penyuluhan mampu memahami jenis-jenis imunisasi

j. 75% peserta penyuluhan mampu memahami jadwal pemberian

imunisasi

k. 75% peserta penyuluhan mampu memahami penyakit-penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi

l. 75% peserta penyuluhan mampu memahami tempat mendapatkan

imunisasi

LAMPIRAN MATERI

Page 16: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

POSYANDU DAN IMUNISASI

A. Posyandu

1. Pengertian

Posyandu adalah suatu wadah pelayanan kesehatan masyarakat

dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan

pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga

bencana.

2. Tujuan posyandu

a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Bayi

Ibu (Ibu hamil, Melahirkan dan Nifas).

b. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan untuk tercapainya masyarakat

sehat sejahtera.

c. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga

Bencana, Gerakan Keluarga Dan Gerakan Ekonomi Keluarga

Sejahtera.

3. Sasaran posyandu

a. Bayi balita

b. Ibu hamil/ ibu menyusui

c. Wanita Usia Subur Dan Pasangan Usia Subur

4. Kegiatan posyandu

Page 17: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

a. Kegiatan Utama

1) KIA

a)     Ibu Hamil

Pengukuran BB.TB,Tekanan Darah , LILA, Pemberian

FE, Imunisasi TT, Pemeriksaan TFU, Konseling

termasuk Perencanaan persalinan dan Pencegahan

Komplikasi serta KB Pasca persalinan

Kelas Ibu Hamil

b) Ibu Nifas dan Menyusui

Penyuluhan / Konseling kesehatan

  Pemberian 2 Kapsul vitamin A warna merah 200.000

SI ( 1 Kapsul segera setelah melahirkan dan 1 kapsul

lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama )

Perawatan Payudara

Pemeriksaan Kesehatan Umum,Pemeriksaan Payudara,

Pemeriksaan TFU , dan Pemeriksaan Lochia oleh

Tenaga Kesehatan

c) Bayi dan Anak Balita

  Penimbangan BB

  Penentuan Status Pertumbuhan

Penyuluhan dan Konseling

Pemeriksaan Kesehatan , Imunisasi, dan Deteksi Dini

Tumbuh Kembang. Jika ditemukan kelainan segera

dirujuk ke Puskesmas

2)   KB

Page 18: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

a) Oleh Kader : Pemberian kondom dan pemberian pil

ulangan

b) Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas : Pelayanan suntik KB

dan Konseling KB.Jika    tersedia ruangan dan peralatan

yang menunjang serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan

pemasangan IUD dan Implant.

3) Imunisasi

Pelayanan Imunisasi di posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas

kesehatan.Jenis Imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan

program terhadap bayi ( HBO,BCG,DPT/HB,Polio,Campak ) dan

terhadap  Ibu hamil (Tetanus Toxoid ).

4) Gizi

Pelayanan gizi di  Posyandu dilakukan oleh Kader.Jenis  pelayanan

yang diberikan meliputi Penimbangan BB,Deteksi Dini Gangguan

Pertumbuhan,Penyuluhan dan konseling Gizi, Pemberian Makanan

Tambahan ( PMT ) Lokal,suplementasi Vitamin A dan Tablet

Fe.Apabila ditemukan Bumil KEK,balita yang BB tidak naik 2 kali

berturut-turut atau berada di bawah garis merah ( BGM ), kader

wajib segera merujuk ke Puskesmas atau Poskesdes.

5) Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Meliputi : Penyuluhan PHBS,Pemberian oralit,dan jika diperlukan

penanganan lebih lanjut akan diberikan obat Zinc oleh petugas

kesehatan.

b. Kegiatan tambahan posyandu

Page 19: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5

kegiatan Utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya

diatas 50%,serta tersedia sumber daya yang mendukung.Beberapa

kegiatan Tambahan  Posyandu yang telah diselenggarakan antara lain :

1) Bina Keluarga Balita ( BKB )

2) Kelas Ibu Hamil dan Balita

3) Penemuan Dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar

Biasa ( KLB )

4) Pos Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

5) UKGMD

6) Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman

( PAB-PLP )

7) Pemanfaatan pekarangan melalui Tanaman Obat Keluarga

( TOGA )

8) Kegiatan ekonomi produktif

9) Tabulin ,Tabumas

10) Bina Keluarga Lansia ( BKL )

11) Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR )

12) Pemberdayaan Fakir miskin,komunitas adat terpencil dan

penyandang masalah  kesejahteraan social

5. Manfaat buku KIA

Page 20: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

a. Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu

mulai hamil sampai anak berumur lima tahun

b. Instrumen pencatatan dan pemantauan, informasi, komunikasi dan

penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan standar pelayanan KIA yang

lengkap di tingkat keluarga termasuk rujukannya

c. Deteksi dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak

d. Menanggapi kebutuhan maupun keinginan ibu hamil dan balita

e. Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka

mendidik ibu ataupun keluarga tentang perawatan dan pemeliharaan

KIA serta masalah gizi di rumah.

f. Meningkatkan jangkauan pelayanan KIA berkualitas.

g. Memperbaiki sistem kesehatan dalam menerapkan manajemen

pelayanan KIA yang lebih efektif.

6. Akibat tidak ke posyasndu

a. Pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak terpantau,

sehingga dapat mengakibatkan balita mengalami gangguan

pertumbuhan dan perkembangan.

b. Bayi tidak mendapat imunisasi yang lengkap sehingga mudah untuk

terserang penyakit.

c. Balita kurang bersosialisasi dengan balita lainnya dan orang tua.

B. IMUNISASI

Page 21: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

1. Pengertian

Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan

anak terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah kuman/racun yang

dimasukkan kedalam tubuh bayi/anak yang disebut antigen. Dalam tubuh

antigen akan bereaksi dengan antibodi kekebalan (Depkes RI, 2012).

Imunisasi adalah usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif dengan

cara memasukkan vaksin kedalam tubuh bayi dan anak ( Suandi, G,2000)

2. Tujuan

a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada bayi atau anak

b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah

gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian

3. Jenis Imunisasi dan Manfaatnya

a. BCG

Timbul bisul yang kecil akan menimbulkan jaringan parut.Jika bisul

itu mengeluarkan cairan diberikan cairan antiseptik(Betadine), kalau

bertambah parah konsultasikan ke pelayanan kesehatan terdekat.

1) Tujuan imunisasi BCG

Untuk memberikan kekebalan pada anak terhadap penyakit

tuberkulosa/ TBC

2) Hal-hal yang harus diperhatikan setelah Imunisasi

Bila terjadi gelembung pada tempat sumtikan, berarti

pemberian tepat

Apabila 1-2 minggu kemudian timbul indurasi, kemerahan

ditempat suntikan berubah menjadi fistula dan pecah menjadi

ulkus, akhirnya sembuh spontan dalam waktu 8 sampai 12

minggu dan meninggalkan tanda parut. Parut tersebut lama

Page 22: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

kelamaan akan mengecil, pucat dan cekung yang akan

berlangsung bertahun-tahun

Kadang terjadi pembesaran kelenjar limfe diketiak dan leher

yang bila diraba akan terasa padat dan tidak sakit serta tidak

menimbulkan demam, reaksi ini normal dan tidak

memerlukan pengobatan dan akan hilang dalan waktu 3

sampai 6 bulan

3) Perawatan setelah imunisasi

Jangan menekan dan mengompres daerah yang baru diimunisasi.

4) Beritahukan ke petugas imunisasi bila anak anda dalam

kondisi seperti dibawah ini :

Mereka yang menderita atau pernah menderita TBC

Anak dengan gizi buruk

Bekas suntikan BCG besarnya lebih dari 0,5 cm

5) Dosis dalam pemberian imunisasi BCG

Dosis pemberian 0,05 ml, sebanyak 1 kali, untuk bayi.

b. DPT

Demam , rewel, bengkak dan nyeri pada daerah penyuntikan yang

akan hilang dalam 2 hari. Atasi dengan mengompres kepala dan

daerah penyuntikan, memberikan banyak minum.

1) Tujuan

Memberikan kekebalan pada anak terhadap penyakit difteri,

pertusis dan tetanus

2) Hal-hal yang harus diperhatikan setelah imunisasi :

Demam

Pembengkakan didaerah bekas suntikan

3) Perawatan :

Page 23: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Bila bengkak didaerah suntikan dikompres dengan air hangat.

Bila anak demam dikompres dengan air biasa didaerah dahi ,

dua lipat paha dan dua ketiak

Anak dianjurkan untuk tetap menyusu dan minum air putih.

Beri obat penurun panas sesuai dosis yang diberikan petugas

imunisasi

Bila panas tidak turun segera bawa ke pelayanan kesehatan

4) Beritahu petugas imunisasi bila anak anda dalam kondisi

seperti dibawah ini:

Bila anak sedang demam

Mudah mendapat kejang

Adanya kelainan syaraf baik yang bersifat keturunan atau

bukan

Mempunyai sifat alergi seperti asma

Anak dengan gizi buruk

5) Dosis dalam pemnerian imunisasi DPT

Pemberian dengan cara intra muskuler 0,5 ml sebanyak 3

dosis. Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan

interval minimal 4 minggu (1 bulan). Dalam pelayanan di unit

statis, vaksin yang sudah dibuka dapat dipergunakan paling lama 4

minggu dengan penyimpanan sesuai ketentuan :

vaksin belum kadaluarsa

vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai

dengan 8 derajat Celcius

tidak pernah terendam air

sterilitasnya terjaga

VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B

c. Polio

Page 24: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Memberi Kekebalan terhadap penyakit Poliomielitis atau kelumpuhan. Dari

lahir sampai 11 bulan dengan jarak pemberian minimal 1 bulan, sebanyak 4

kali

1) Tanda-tanda yang muncul setelah diimunisasi:

Umumnya tidak ada

2) Beritahukan petugas Imunisasi bila anak anda dalam kondisi

seperti dibawah ini

Menderita penyakit leukemia

Penyakit akut atau demam ( suhu > 38,5 Celcius), Imunisai harus

ditunda

Muntah atau diare, imunisasi ditunda

Sedang dalam pengobatan kortiko steroid

3) Dosis dalam pemberian imunisasi polio

Diberilan secara oral, 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis)

pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu. Di unit

pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh digunakan

selama 2 minggu dengan ketentuan :

Vaksin belum kadaluarsa

Vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai dengan 8

derajat Celcius

Tidak pernah terendam air

Sterilitasnya terjaga

VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B

Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.

d. Imunisasi Hepatitis

1) Tujuan

Page 25: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit hepatitis B

2) Hal-hal yang harus diperhatikan setelah Imunisasi

Dapat terjadi reaksi lokal seperti kemerahan, pembengkakan,

panas atau keluhan sistemis, seperti demam, letih, sakit kepala,

pusing, nyeri otot, mual, tapi akan hilang dalam beberapa hari

Bila demam berikan obat penurun panas yang diberikan

petugas imunisasi Dan jika panas tidak turun segera bawa

kepelayanan kesehatan

3) Beritahukan ke petugas kesehatan Imunisasi bila anak anda

dalam kondisi seperti dibawah ini :

Reaksi alergi terhadap salah satu komponen vaksin

e. Campak

1) Tujuan

Untuk mendapatkan kekebalan tarhadap penyakit campak

2) Hal-hal yang harus diperhatikan :

Demam ringan dan kemerahan pada kulit tempat penyuntikan

3) Perawatan :

Bila demam berikan obat penurun panas yang diberikan

petugas imunisasi

Dan jika panas tidak turun segera bawa kepelayanan

kesehatan

4) Beritahu petuga imunisasi bila anak anda dalam kondisi

seperti dibawah ini

Anak dengan infeksi akut yang disertai demam

Anak dengan defisiensi imunologik

Anak yang mempunyai kerentanan tinggi terhadap protien

telur, kanamicyn, nitromicyn

4. Jadwal Pemberian Imunisasi

Page 26: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

5. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi

a. Difteri

Page 27: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Disebabkan oleh bakteri Corynebakterium Diphtheriae. Penyebarannya

melalui kontak fisik dan pernafasan. Gejala awal adalah radang

tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. 2-3 hari timbul

selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Dapat

menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernafasan yang berakibat

kematian.

b. Pertusis

Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari, adalah penyakit pada

saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis.

Penyebaran melalui tetesan-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau

bersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan

batuk ringan yang lama-kelaman menjadi parah dan menimbulkan

batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasinya adalah

pneumonia bacterialis yang dapat menyebabkan kematian.

c. Tetanus

Disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin.

Tidak menyebar dari orang ke orang tetapi melalui kotoran yang

masuk kedalam luka yang dalam. Gejala awal adalah kaku otot pada

rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut,

berkeringat dan demam. pada bayi terdapat juga berhenti menetek

(sucking) antara 3-28 hari setelah lahir. Berikutnya adalah kejang yang

hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasinya adalah patah tulang

akibat kejang, pneumonia, dan infeksi lain yang dapat menimbulkan

kematian.

d. Tuberkulosis

Disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosa. Menyebar melalui

pernafasan lewat bersin atau batuk. Gejala awal adalah lemah badan,

penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari.

Selanjutnya batuk terus-menerus, nyeri dada dan mungkin batuk darah.

Page 28: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Gejala tergantung pada organ yang diserang. Dapat menyebabkan

kelemahan dan kematian.

e. Campak

Disebabkan oleh virus Myxovirus Viridae Measles. Disebarkan

melalui udara sewaktu droplet  bersin atau batuk dari penderita. Gejala

awal adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjungtivitis.

Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher kemudian menyebar ke

tubuh dan tangan serta kaki. komplikasinya adalah diare hebat, radang

telinga dan infeksi saluran nafas.

f. Poliomyelitis

Penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga

virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1,2 atau 3. Secara klinis

adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut

(Acute Flaccid Paralysis/AFP). Penyebaran melaui kotoran manusia

(tinja) yang terkontaminasi. Dimulai dengan gejala demam, nyeri otot

dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian terjadi

jika otot-otot pernafasan terinfeksi dan tidak segera ditangani.

g. Hepatitis B

Penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati.

Penyebarannya dari darah dan produknya melalui suntikan yang tidak

aman, melalui tranfusi darah, dari ibu ke bayi selama proses persalinan

atau melalui hubungan seksual. Pada anak sering kali subklinis dan

tidak menimbulkan gejala. Gejala infeksi akut adalah merasa lemah,

gangguan perut, dan gejala lain seperti flu. Urine menjadi kuning,

kotoran menjadi pucat. Warna kuning juga dapat dilihat pada mata

ataupun kulit. Bisa menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis hepatis,

kanker hati, dan menimbulkan kematian.

6. Tempat Mendapatkan Imunisasi

a. Di Posyandu

Page 29: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

b. Di Puskesmas, Rumah Sakit Bersalin, BKI atau Rumah Sakit

pemerintah

c. Di Praktek Dokter/Bidan atau Rumah Sakit Swasta

DAFTAR PUSTAKA

Page 30: Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke

Ngastiah, 2004. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta

A.H. Marhum. 2005. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta

FKUI, 2002. Buku Ajar Ilmu kesehatan Anak Jilid 1,2,3. Jakarta

Depkes RI, 2012. Askep Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta

Sudrajat, 2000. Imunisasi. Jakarta