Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke
-
Upload
nia-aprianti -
Category
Documents
-
view
37 -
download
1
Transcript of Sap Kia Posyandu.ok Perbaikan Oke
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MANFAAT POSYANDU DAN IMUNISASI BALITA
DI RW 01 KEL. GURUN LAWEH KEC. NANGGALO PADANG
OLEH :
KELOMPOK KOMUNITAS
PRAKTEK PROFESI STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2014/2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Manfaat Posyandu dan Imunisasi Bagi Balita
Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Februari 2015
Pukul : 08.00 WIB – 09.00 WIB
Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di RW 01
Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang
Tempat : Posyandu Kasih Ibu
A. Latar Belakang
Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka
pengembangan kualitas sumber daya agar dapat membangun dan menolong
diri sendiri. Posyandu pada dasarnya merupakan salah satu wujud peran serta
masyarakat dalam pembangunan, khususnya kesehatan dengan menciptakan
kemampuan hidup sehat, bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk meningkatkan status kesehatan,
Pemerintahan telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dikenal
dengan Puskesmas. Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang primer,
yang dikembangkan dengan adanya posyandu, agar masyarakat mendapat
pelayanan yang mudah dijangkau. Diharapkan melalui posyandu masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna (Haryono, 2005).
Kunjungan balita keposyandu merupakan datangnya balita keposyandu
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, imunisasi,
gizi. Kunjungan balita keposyandu yang paling baik adalah teratur setiap
bulan atau 12 kali pertahun. Untuk ini kunjungan balita diberi batasan 8 kali
pertahun. Posyandu yang frekuensi penimbangan atau kunjungan balitanya
kurang dari 8 kali pertahun masih dianggap rawan. Sedangkan bila frekuensi
penimbangan sudah 8 kali atau lebih dalam kurun waktu satu tahun dianggap
sudah cukup baik, tetapi frekuensi penimbangan tergantung dari jenis
posyandunya (Dinkes Prov. Jabar 2007,dalam Nurul 2011).
Pemberian imunisasi tidak lepas dari peran orang tua terutama seorang
ibu, imunisasi harus diberikan secara tepat. Oleh karena itu orang tua harus
mengetahui mengapa, kapan, dimana dan berapa kali anaknya mendapatkan
imunisasi. Orang tua juga harus mengetahui bahwa pemberian imunisasi aman
bagi anak, bahkan saat anak sedang sakit ringan, mempunyai cacat
fisik/mental atau mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi (Soekidjo,
2000).
Data yang didapatkan dari kuesioner terdapat sebanyak 14 bayi dan 27
balita, sebanyak 2 ibu yang memiliki bayi dan balita (14%) mengatakan
manfaat posyandu adalah sebagai tempat penyuluhan kesehatan, sebanyak 3
orang ibu yang memiliki bayi dan balita (22%) mengatakan manfaat posyandu
adalah sebagai tempat imunisasi, sebanyak 2 orang ibu yang memiliki bayi
(14%) mengatakan posyandu sebagai tempat penimbangan berat badan,
sebanyak 6 bayi (43%) ibu tidak membawa bayinya keposyandu, sebanyak 2
orang (34%) alasan ibu tidak membawa bayinya keposyandu karena sibuk,
sebanyak 2 orang (33%) tidak membawa bayinya ke posyandu karena malas,
sebanyak 2 orang (33%) mengatakan tidak membawa ke posyandu karena
langsung di bawa ke dokter, sebanyak 2 orang (14%) mengatakan imunisasi
untuk menghindari penyakit, dan sebanyak 3 balita (11%) tidak mendapatkan
imunisasi lengkap.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah didapatkan, maka kelompok
tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang “Manfaat Posyandu dan
Imunisasi pada Bayi dan Balita di RW 01 RT 01,02,03,04 dan 05 Kelurahan
Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang memiliki bayi dan
balita mengerti tentang pentingnya posyandu dan imunisasi balita.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi
dan balita mengerti dan memahami tentang:
1) Pengertian posyandu
2) Tujuan posyandu
3) Sasaran posyandu
4) Kegiatan posyandu
5) Manfaat Buku KIA
6) Akibat jika tidak ke posyandu
b. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi
dan balita mengerti dan memahami tentang:
1) Pengertian imunisasi
2) Tujuan imunisasi
3) Jenis-jenis imunisasi
4) Jadwal Pemberian imunisasi
5) Tempat mendapatkan iminisasi
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik kegiatan : Manfaat Posyandu dan imunisasi
2. Sasaran : Semua ibu yang memiliki bayi dan balita di RW 01
Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo
Padang
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
4. Media dan alat
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
5. Tempat dan waktu
Tempat : Posyandu Kasih Ibu
Hari/Tanggal : Selasa/17 Februari 2015
Jam : 08.00-09.00 WIB
6. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Wildatul Husna, S.Kep
b. Moderator : Putri Handayani, S.Kep
c. Presenter : Nia Aprianti, S.Kep
d. Observer : Nova Linda, S.Kep
e. Fasilitator : Mira Mariana, S.Kep
Dian Febri Pani, S.Kep
Silvia Nissadi, S.Kep
Halia Darmayanti, S.Kep
Janila Usmelya, S.Kep
Beni Saputra. S.Kep
Rima Oktia Barli, S.Kep
Gusvia Monalista, S.Kep
Famel Firmaliza, S.Kep
Seksi Perlengkapan : Ramadani Usman, S.Kep
Desi Novita Herni, S.Kep
Diro Zozeka, S.Kep
Vandra Bedri Yendra, S.Kep
Filta Erwindo, S.Kep
Fadillatul Pajri, S.Kep
f. Seksi Humas : Amdani Bashir, S.Kep
Elgi Fajri Amarta, S.Kep
Roni Andrian, S.Kep
g. Seksi Dokumentasi : Seger Pranata, S.Kep
Intan Yuni Azti, S.Kep
h. Seksi Konsumsi : Suci Rahayu, S.Kep
Manda Sari, S.Kep
Ririn Annisi Oktavini, S.Kep
7. Setting Tempat
Keterangan:
: Moderator : Presenter
: Peserta : Pembimbing : Fasilitator
: Observer : Layar
D. Uraian tugas
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Pada pembukaan penyuluhan
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan anggota dan dosen pembimbing klinik dan
akademik
3) Menjelaskan tujuan dan topic
4) Menjelaskan tata tertib dalam penyuluhan
5) Menjelaskan kontrak waktu (08.00-09.00WIB)
b. Kegiatan inti
1) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak dipahami
2) Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk
menjawab atas pertanyaan yang diajukan oleh peserta
c. Kegiatan penutupan
1) Menyimpulkan dan melakukan evaluasi penyuluhan
2) Mengucapkan salam
3. Presenter
Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Membagikan leaflet pada setiap peserta
d. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
a. Mengawasi proses palaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Seksi Perlengkapan
a. Menyiapkan alat yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
7. Seksi Humas
a. Menyebarkan undangan
b. Membuat surat
8. Seksi Dokumentasi
Melakukan dokumentasi selama kegiatan berlangsung
9. Seksi Konsumsi
Menyiapkan makanan untuk peserta penyuluhan
E. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap
Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan pasien dan
keluarga
Waktu
1. Pembukaan - Moderator
mengucapkan salam
- Moderator
memperkenalkan
anggota kelompok serta
dosen pembimbing
akademik dan klinik
- Moderator menjelaskan
tujuan penyuluhan
- Moderator membuat
kontrak waktu, bahasa
dan tata tertib
penyuluhan
- Menjawab salam
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Menyetujui
kontrak waktu dan
bahasa
5 menit
2. Pelaksanaan - Menggali pengetahuan
peserta tentang
pengertian posyandu
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan
pengertian posyandu
- Menggali pengetahuan
peserta tentang tujuan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
50
menit
posyandu
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan kepada
peserta tentang tujuan
posyandu balita
- Menggali pengetahuan
peserta tentang sasaran
posyandu
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
sasaran posyandu
- Menggali pengetahuan
peserta tentang
kegiatan posyandu
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
kegiatan posyandu
- Menggali pengetahuan
peserta tentang manfaat
buku KIA
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
manfaat buku KIA
- Menggali pengetahuan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
peserta tentang akibat
tidak keposyandu
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
akibat tidak
keposyandu
- Menggali pengetahuan
peserta tentang
pengertian imunisasi
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
pengertian imunisasi
- Menggali pengetahuan
peserta tentang tujuan
imunisasi
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
tujuan imunisasi
- Menggali pengetahuan
peserta tentang jenis-
jenis imunisasi
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
jenis-jenis imunisasi
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Menggali pengetahuan
peserta tentang jadwal
pemberian imunisasi
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
jadwal pemberian
imunisasi
- Menggali pengetahuan
peserta tentang
penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan
imunisasi
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan
imunisasi
- Menggali pengetahuan
peserta tentang tempat
mendapatkan imunisasi
- Memberikan
reinforcement positif
- Menjelaskan tentang
tempat mendapatkan
imunisasi
- Memberi kesempatan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta
mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan
- Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Peserta bertanya
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan - Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Penutup - Moderator
mengevaluasi materi
penyuluhan
- Moderator
menyimpulkan hasil
penyuluhan
- Mengucapkan terima
kasih atas perhatian
yang diberikan dan
memberi salam
penutup.
- Peserta menjawab
- Bersama
moderator
menyimpulkan
materi
- Peserta membalas
salam.
5 menit
F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a) Diharapkan persiapan media yang akan digunakan (LCD, leaflet)
sesuai dengan yang direncanakan
b) Diharapkan persiapan tempat yang akan digunakan sesuai dengan
yang direncanakan
c) Diharapkan kontrak waktu sesuai dengan yang direncanakan
d) Diharapkan persiapan SAP sesuai dengan yang direncanakan
2. Proses
a) Diharapkan selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan
yang disampaikan
b) Diharapkan selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang
penjelasan yang disampaikan
c) Diharapkan selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan
yang diajukan
3. Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu yang mempunyai bayi
dan balita mengerti dan memahami tentang:
a. 75% peserta penyuluhan mampu memahami pengertian posyandu
b. 75% peserta penyuluhan mampu memahami tujuan posyandu
c. 75% peserta penyuluhan mampu memahami sasaran posyandu
d. 75% peserta penyuluhan mampu memahami kegiatan posyandu
e. 75% peserta penyuluhan mampu memahami manfaat buku KIA
f. 75% peserta penyuluhan mampu memahami akibat tidak ke
posyandu
g. 75% peserta penyuluhan mampu memahami pengertian imunisasi
h. 75% peserta penyuluhan mampu memahami tujuan imunisasi
i. 75% peserta penyuluhan mampu memahami jenis-jenis imunisasi
j. 75% peserta penyuluhan mampu memahami jadwal pemberian
imunisasi
k. 75% peserta penyuluhan mampu memahami penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
l. 75% peserta penyuluhan mampu memahami tempat mendapatkan
imunisasi
LAMPIRAN MATERI
POSYANDU DAN IMUNISASI
A. Posyandu
1. Pengertian
Posyandu adalah suatu wadah pelayanan kesehatan masyarakat
dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
bencana.
2. Tujuan posyandu
a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Bayi
Ibu (Ibu hamil, Melahirkan dan Nifas).
b. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan untuk tercapainya masyarakat
sehat sejahtera.
c. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga
Bencana, Gerakan Keluarga Dan Gerakan Ekonomi Keluarga
Sejahtera.
3. Sasaran posyandu
a. Bayi balita
b. Ibu hamil/ ibu menyusui
c. Wanita Usia Subur Dan Pasangan Usia Subur
4. Kegiatan posyandu
a. Kegiatan Utama
1) KIA
a) Ibu Hamil
Pengukuran BB.TB,Tekanan Darah , LILA, Pemberian
FE, Imunisasi TT, Pemeriksaan TFU, Konseling
termasuk Perencanaan persalinan dan Pencegahan
Komplikasi serta KB Pasca persalinan
Kelas Ibu Hamil
b) Ibu Nifas dan Menyusui
Penyuluhan / Konseling kesehatan
Pemberian 2 Kapsul vitamin A warna merah 200.000
SI ( 1 Kapsul segera setelah melahirkan dan 1 kapsul
lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama )
Perawatan Payudara
Pemeriksaan Kesehatan Umum,Pemeriksaan Payudara,
Pemeriksaan TFU , dan Pemeriksaan Lochia oleh
Tenaga Kesehatan
c) Bayi dan Anak Balita
Penimbangan BB
Penentuan Status Pertumbuhan
Penyuluhan dan Konseling
Pemeriksaan Kesehatan , Imunisasi, dan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang. Jika ditemukan kelainan segera
dirujuk ke Puskesmas
2) KB
a) Oleh Kader : Pemberian kondom dan pemberian pil
ulangan
b) Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas : Pelayanan suntik KB
dan Konseling KB.Jika tersedia ruangan dan peralatan
yang menunjang serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan
pemasangan IUD dan Implant.
3) Imunisasi
Pelayanan Imunisasi di posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas
kesehatan.Jenis Imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program terhadap bayi ( HBO,BCG,DPT/HB,Polio,Campak ) dan
terhadap Ibu hamil (Tetanus Toxoid ).
4) Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh Kader.Jenis pelayanan
yang diberikan meliputi Penimbangan BB,Deteksi Dini Gangguan
Pertumbuhan,Penyuluhan dan konseling Gizi, Pemberian Makanan
Tambahan ( PMT ) Lokal,suplementasi Vitamin A dan Tablet
Fe.Apabila ditemukan Bumil KEK,balita yang BB tidak naik 2 kali
berturut-turut atau berada di bawah garis merah ( BGM ), kader
wajib segera merujuk ke Puskesmas atau Poskesdes.
5) Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Meliputi : Penyuluhan PHBS,Pemberian oralit,dan jika diperlukan
penanganan lebih lanjut akan diberikan obat Zinc oleh petugas
kesehatan.
b. Kegiatan tambahan posyandu
Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5
kegiatan Utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya
diatas 50%,serta tersedia sumber daya yang mendukung.Beberapa
kegiatan Tambahan Posyandu yang telah diselenggarakan antara lain :
1) Bina Keluarga Balita ( BKB )
2) Kelas Ibu Hamil dan Balita
3) Penemuan Dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar
Biasa ( KLB )
4) Pos Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )
5) UKGMD
6) Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman
( PAB-PLP )
7) Pemanfaatan pekarangan melalui Tanaman Obat Keluarga
( TOGA )
8) Kegiatan ekonomi produktif
9) Tabulin ,Tabumas
10) Bina Keluarga Lansia ( BKL )
11) Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR )
12) Pemberdayaan Fakir miskin,komunitas adat terpencil dan
penyandang masalah kesejahteraan social
5. Manfaat buku KIA
a. Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu
mulai hamil sampai anak berumur lima tahun
b. Instrumen pencatatan dan pemantauan, informasi, komunikasi dan
penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan standar pelayanan KIA yang
lengkap di tingkat keluarga termasuk rujukannya
c. Deteksi dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak
d. Menanggapi kebutuhan maupun keinginan ibu hamil dan balita
e. Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka
mendidik ibu ataupun keluarga tentang perawatan dan pemeliharaan
KIA serta masalah gizi di rumah.
f. Meningkatkan jangkauan pelayanan KIA berkualitas.
g. Memperbaiki sistem kesehatan dalam menerapkan manajemen
pelayanan KIA yang lebih efektif.
6. Akibat tidak ke posyasndu
a. Pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak terpantau,
sehingga dapat mengakibatkan balita mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
b. Bayi tidak mendapat imunisasi yang lengkap sehingga mudah untuk
terserang penyakit.
c. Balita kurang bersosialisasi dengan balita lainnya dan orang tua.
B. IMUNISASI
1. Pengertian
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan
anak terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah kuman/racun yang
dimasukkan kedalam tubuh bayi/anak yang disebut antigen. Dalam tubuh
antigen akan bereaksi dengan antibodi kekebalan (Depkes RI, 2012).
Imunisasi adalah usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif dengan
cara memasukkan vaksin kedalam tubuh bayi dan anak ( Suandi, G,2000)
2. Tujuan
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada bayi atau anak
b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah
gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian
3. Jenis Imunisasi dan Manfaatnya
a. BCG
Timbul bisul yang kecil akan menimbulkan jaringan parut.Jika bisul
itu mengeluarkan cairan diberikan cairan antiseptik(Betadine), kalau
bertambah parah konsultasikan ke pelayanan kesehatan terdekat.
1) Tujuan imunisasi BCG
Untuk memberikan kekebalan pada anak terhadap penyakit
tuberkulosa/ TBC
2) Hal-hal yang harus diperhatikan setelah Imunisasi
Bila terjadi gelembung pada tempat sumtikan, berarti
pemberian tepat
Apabila 1-2 minggu kemudian timbul indurasi, kemerahan
ditempat suntikan berubah menjadi fistula dan pecah menjadi
ulkus, akhirnya sembuh spontan dalam waktu 8 sampai 12
minggu dan meninggalkan tanda parut. Parut tersebut lama
kelamaan akan mengecil, pucat dan cekung yang akan
berlangsung bertahun-tahun
Kadang terjadi pembesaran kelenjar limfe diketiak dan leher
yang bila diraba akan terasa padat dan tidak sakit serta tidak
menimbulkan demam, reaksi ini normal dan tidak
memerlukan pengobatan dan akan hilang dalan waktu 3
sampai 6 bulan
3) Perawatan setelah imunisasi
Jangan menekan dan mengompres daerah yang baru diimunisasi.
4) Beritahukan ke petugas imunisasi bila anak anda dalam
kondisi seperti dibawah ini :
Mereka yang menderita atau pernah menderita TBC
Anak dengan gizi buruk
Bekas suntikan BCG besarnya lebih dari 0,5 cm
5) Dosis dalam pemberian imunisasi BCG
Dosis pemberian 0,05 ml, sebanyak 1 kali, untuk bayi.
b. DPT
Demam , rewel, bengkak dan nyeri pada daerah penyuntikan yang
akan hilang dalam 2 hari. Atasi dengan mengompres kepala dan
daerah penyuntikan, memberikan banyak minum.
1) Tujuan
Memberikan kekebalan pada anak terhadap penyakit difteri,
pertusis dan tetanus
2) Hal-hal yang harus diperhatikan setelah imunisasi :
Demam
Pembengkakan didaerah bekas suntikan
3) Perawatan :
Bila bengkak didaerah suntikan dikompres dengan air hangat.
Bila anak demam dikompres dengan air biasa didaerah dahi ,
dua lipat paha dan dua ketiak
Anak dianjurkan untuk tetap menyusu dan minum air putih.
Beri obat penurun panas sesuai dosis yang diberikan petugas
imunisasi
Bila panas tidak turun segera bawa ke pelayanan kesehatan
4) Beritahu petugas imunisasi bila anak anda dalam kondisi
seperti dibawah ini:
Bila anak sedang demam
Mudah mendapat kejang
Adanya kelainan syaraf baik yang bersifat keturunan atau
bukan
Mempunyai sifat alergi seperti asma
Anak dengan gizi buruk
5) Dosis dalam pemnerian imunisasi DPT
Pemberian dengan cara intra muskuler 0,5 ml sebanyak 3
dosis. Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan
interval minimal 4 minggu (1 bulan). Dalam pelayanan di unit
statis, vaksin yang sudah dibuka dapat dipergunakan paling lama 4
minggu dengan penyimpanan sesuai ketentuan :
vaksin belum kadaluarsa
vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai
dengan 8 derajat Celcius
tidak pernah terendam air
sterilitasnya terjaga
VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B
c. Polio
Memberi Kekebalan terhadap penyakit Poliomielitis atau kelumpuhan. Dari
lahir sampai 11 bulan dengan jarak pemberian minimal 1 bulan, sebanyak 4
kali
1) Tanda-tanda yang muncul setelah diimunisasi:
Umumnya tidak ada
2) Beritahukan petugas Imunisasi bila anak anda dalam kondisi
seperti dibawah ini
Menderita penyakit leukemia
Penyakit akut atau demam ( suhu > 38,5 Celcius), Imunisai harus
ditunda
Muntah atau diare, imunisasi ditunda
Sedang dalam pengobatan kortiko steroid
3) Dosis dalam pemberian imunisasi polio
Diberilan secara oral, 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis)
pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu. Di unit
pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh digunakan
selama 2 minggu dengan ketentuan :
Vaksin belum kadaluarsa
Vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai dengan 8
derajat Celcius
Tidak pernah terendam air
Sterilitasnya terjaga
VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B
Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh
digunakan lagi untuk hari berikutnya.
d. Imunisasi Hepatitis
1) Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit hepatitis B
2) Hal-hal yang harus diperhatikan setelah Imunisasi
Dapat terjadi reaksi lokal seperti kemerahan, pembengkakan,
panas atau keluhan sistemis, seperti demam, letih, sakit kepala,
pusing, nyeri otot, mual, tapi akan hilang dalam beberapa hari
Bila demam berikan obat penurun panas yang diberikan
petugas imunisasi Dan jika panas tidak turun segera bawa
kepelayanan kesehatan
3) Beritahukan ke petugas kesehatan Imunisasi bila anak anda
dalam kondisi seperti dibawah ini :
Reaksi alergi terhadap salah satu komponen vaksin
e. Campak
1) Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan tarhadap penyakit campak
2) Hal-hal yang harus diperhatikan :
Demam ringan dan kemerahan pada kulit tempat penyuntikan
3) Perawatan :
Bila demam berikan obat penurun panas yang diberikan
petugas imunisasi
Dan jika panas tidak turun segera bawa kepelayanan
kesehatan
4) Beritahu petuga imunisasi bila anak anda dalam kondisi
seperti dibawah ini
Anak dengan infeksi akut yang disertai demam
Anak dengan defisiensi imunologik
Anak yang mempunyai kerentanan tinggi terhadap protien
telur, kanamicyn, nitromicyn
4. Jadwal Pemberian Imunisasi
5. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
a. Difteri
Disebabkan oleh bakteri Corynebakterium Diphtheriae. Penyebarannya
melalui kontak fisik dan pernafasan. Gejala awal adalah radang
tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. 2-3 hari timbul
selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Dapat
menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernafasan yang berakibat
kematian.
b. Pertusis
Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari, adalah penyakit pada
saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis.
Penyebaran melalui tetesan-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau
bersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan
batuk ringan yang lama-kelaman menjadi parah dan menimbulkan
batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasinya adalah
pneumonia bacterialis yang dapat menyebabkan kematian.
c. Tetanus
Disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin.
Tidak menyebar dari orang ke orang tetapi melalui kotoran yang
masuk kedalam luka yang dalam. Gejala awal adalah kaku otot pada
rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut,
berkeringat dan demam. pada bayi terdapat juga berhenti menetek
(sucking) antara 3-28 hari setelah lahir. Berikutnya adalah kejang yang
hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasinya adalah patah tulang
akibat kejang, pneumonia, dan infeksi lain yang dapat menimbulkan
kematian.
d. Tuberkulosis
Disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosa. Menyebar melalui
pernafasan lewat bersin atau batuk. Gejala awal adalah lemah badan,
penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari.
Selanjutnya batuk terus-menerus, nyeri dada dan mungkin batuk darah.
Gejala tergantung pada organ yang diserang. Dapat menyebabkan
kelemahan dan kematian.
e. Campak
Disebabkan oleh virus Myxovirus Viridae Measles. Disebarkan
melalui udara sewaktu droplet bersin atau batuk dari penderita. Gejala
awal adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjungtivitis.
Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher kemudian menyebar ke
tubuh dan tangan serta kaki. komplikasinya adalah diare hebat, radang
telinga dan infeksi saluran nafas.
f. Poliomyelitis
Penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga
virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1,2 atau 3. Secara klinis
adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut
(Acute Flaccid Paralysis/AFP). Penyebaran melaui kotoran manusia
(tinja) yang terkontaminasi. Dimulai dengan gejala demam, nyeri otot
dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian terjadi
jika otot-otot pernafasan terinfeksi dan tidak segera ditangani.
g. Hepatitis B
Penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati.
Penyebarannya dari darah dan produknya melalui suntikan yang tidak
aman, melalui tranfusi darah, dari ibu ke bayi selama proses persalinan
atau melalui hubungan seksual. Pada anak sering kali subklinis dan
tidak menimbulkan gejala. Gejala infeksi akut adalah merasa lemah,
gangguan perut, dan gejala lain seperti flu. Urine menjadi kuning,
kotoran menjadi pucat. Warna kuning juga dapat dilihat pada mata
ataupun kulit. Bisa menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis hepatis,
kanker hati, dan menimbulkan kematian.
6. Tempat Mendapatkan Imunisasi
a. Di Posyandu
b. Di Puskesmas, Rumah Sakit Bersalin, BKI atau Rumah Sakit
pemerintah
c. Di Praktek Dokter/Bidan atau Rumah Sakit Swasta
DAFTAR PUSTAKA
Ngastiah, 2004. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta
A.H. Marhum. 2005. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta
FKUI, 2002. Buku Ajar Ilmu kesehatan Anak Jilid 1,2,3. Jakarta
Depkes RI, 2012. Askep Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta
Sudrajat, 2000. Imunisasi. Jakarta