Sap Hipertensi

14
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Jalan Moch. Seruji No. 182 Jawa Timur Telp. (0331) 487145 Topik/Materi : Hipertensi Sasaran : Perkumpulan Ibu-Ibu PKK Waktu : 16.00 WIB Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juni 2015 1. Latar Belakang Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian) hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di

description

sap hipertensi baru

Transcript of Sap Hipertensi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas JemberJalan Moch. Seruji No. 182 Jawa Timur

Telp. (0331) 487145

Topik/Materi

: HipertensiSasaran

: Perkumpulan Ibu-Ibu PKKWaktu

: 16.00 WIBHari/Tanggal

: Jumat, 12 Juni 20151. Latar Belakang

Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian) hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8 28,6 % penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah raga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.

Ditinjau perbandingan antara perempuan dan laki-laki, ternyata perempuan lebih banyak menderita hipertensi dengan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk perempuan. Peran faktor genetik terhadap timbulnya hipertensi juga sangat mempengaruhi, stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Obesitas atau kegemukan di mana berat badan mencapai indeks massa tubuh > 27 (berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m)) juga merupakan salah satu faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi. Olah raga ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan terhadap hipertensi. Melalui olah raga yang teratur (aktivitas fisik aerobik selama 30-45 menit/hari) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah. Selain itu dengan kurangnya olah raga maka resiko timbulnya obesitas akan bertambah, dan apabila asupan garam bertambah maka resiko timbulnya hipertensi juga akan bertambah.

Penyakit hipertensi timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor sehingga dari seluruh faktor yang telah disebutkan di atas, faktor mana yang lebih berperan terhadap timbulnya hipertensi tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh karena itulah maka pencegahan penyakit hipertensi yang antara lain dapat dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat menjadi sangat penting.

2. Standar Kompetensi

Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan para peserta penyuluhan dapat menerapkan cara penanganan serta pencegahan terjadinya penyakit Hipertensi sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

3. Kompetensi Dasar

Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan para peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian penyakit Hipertensi, penyebab penyakit Hipertensi, tanda dan gejala penyakit Hipertensi, dan penanganan terhadap penyakit Hipertensi minimal 90% dengan benar.

4. Pokok Bahasan: Hipertensi5. Subpokok Bahasan

a. Pengertian penyakit Hipertensib. Penyebab terjadinya penyakit Hipertensic. Tanda dan gejala penyakit Hipertensid. Penanganan penyakit Hipertensi6. Waktu: 1x45 menit7. Bahan/alat yang diperlukan:

a. Leafletb. Lembar balik

8. Model Pembelajaran:a. Jenis model penyuluhan: Ceramah

b. Landasan teori

: Konstruktivisme

c. Langkah pokok:

1) Menciptakan suasana yang nyaman dan baik

2) Mengajukan masalah

3) Membuat keputusan nilai personal

4) Mengidentifikasi pilihan tindakan

5) Memberi komentar

6) Menetapkan tindak lanjut

9. Persiapan

Penyuluh mencari artikel, jurnal, maupun referensi dalam berbagai bentuk tentang penyakit Hipertensi.

10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

ProsesTindakanWaktu

Kegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

Pendahuluana. Memberikan salam dan memperkenalkan diri.

b. Menjelaskan mengenai topik yang akan disampaikan pada peserta.

c. Menjelaskan TIU dan TIK serta manfaat penyuluhan bagi keluargaMenjawab salam dan mendengarkan.

Mendengarkan

Memperhatikan 10 menit

Penyajiana. Menjelaskan pengertian penyakit Hipertensib. Menjelaskan penyebab terjadinya penyakit Hipertensic. Menjelaskan tanda dan gejala Hipertensid. Menjelaskan penanganan yang dilakukan jika terkena penyakit Hipertensie. Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang telah diberikan dan mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan25 menit

Penutupa. Memberikan pertanyaan kepada audience mengenai materi yang telah diberikan

b. Mendiskusikan pertanyaan yang telah diberikan

c. Menyimpulkan materi yang diberikan dalam penyuluhan

d. Menutup pertemuan dan memberikan salamMemberikan jawaban

Memberikan tanggapan

Memperhatikan

Membalas salam

10 menit

11. Evaluasi

a. Apakah Hipertensi itu?

b. Apakah penyebab terjadinya Hipertensi?c. Bagaimanakah tanda dan gejala Hipertensi?

d. Bagaimana cara penanganan yang tepat apabila terkena Hipertensi?e. Bagaimana cara diit hipertensi?12. Kunci Jawabana. Apakah Hipertensi itu?

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten di atas 140/90 mmHg (Baradero, 2008). Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik sekurang-kurangnya 30 mmHg, atau peningkatan tekanan diaslolik sekuarng-kurangnya 15 mmHg, atau adanya tekanan sistolik sekurang-kurangnya 90 mmHg (Taber, 1994). Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung umur individu yang terkena (Tambayong, 2000). Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.b. Apakah penyebab terjadinya Hipertensi?Gunawan (2001) menyebutkan penyebab hipertensi secara umum adalah:

1) Genetik atau keturunan, seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

2) Obesitas atau kegemukan

3) Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)

4) Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)

5) Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)

6) Stress

7) Asupan garam yang tinggi

8) Merokok

9) Minum alcohol

c. Bagaimanakah tanda dan gejala Hipertensi?

Menurut Tamboyang (2000), tanda gejala hipertensi, meliputi :

1) Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg

2) Sakit kepala

3) Epistaksis

4) Pusing / migrain

5) Rasa berat ditengkuk

6) Sukar tidur

7) Mata berkunang kunang

8) Lemah dan lelah

9) Muka pucat

10) Telinga berdenging

11) Tanpa gejalad. Bagaimana cara penanganan yang tepat apabila terkena Hipertensi?

Anies (2006) menyatakan cara-cara yang dapat mencegah dan mengatasai hipertensi dapat dengan cara sebagai berikut:

1) Diet pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. 2) Aktivitas atau kegiatan disesuaikan dengan batasan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang3) Penurunan berat badan (bila kegemukan)

4) Menghindari faktor resiko: merokok, minum berakohol, makanan berlemak, stressf. Cara Pengobatan

Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:a) Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin dokter seperti obat captopril, nifedipin, aptropil.

b) Pengobatan non farmakologis yaitu dengan

1. Mengurangi asupan garam dan lemak

2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol

3. Berhenti merokok bagi yang merokok

4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan

5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang

6. Menghindari ketegangan

7. Istirahat cukup

8. Hidup tenang

c) Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan mengkonsumsi secara teratur jus:1. Buah mentimun2. Buah belimbing3. Daun seledriSedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah1. kg buah mentimun dicuci bersih2. Dikupas kulitnya kemudian diparut3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih4. Diminum setiap hari 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore harid) Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi1. Kontrol teratur

2. Minum obat teratur

3. Diit rendah garam dan lemak

f. Diit Hipertensi

Diit hipertensi adalah jenis dan komposisi makanan yang diatur untuk penderita hipertensi. Tujuan utama diit hipertensi adalah untuk menysuaikan dan mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat:1. Menurunkan tekanan darah hingga normal.2. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk.3. Membantu mengurangi timbunan cairan dan garam.g. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:

a. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonyab. Buah-buahan keculi buah durianc. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tunad. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih telurnya sajae. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)f. Makanan yang dibatasi

1. Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan dibatasi paling banyak 100 gram per hariTelur Ayam/telur bebek, paling banyak 1 butir sehari2. Susu banyak paling banyak 200 cc sehari3. Minuman dan sari buah dalam kemasan.g. Makanan yang perlu dihindaria. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kalengb. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambingc. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin

d. Makanan yang banyak mengandung garame. Makanan yang banyak mengandung kolesterolf. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuhg. Makanan yang banyak menimbulkan gash. Cara Mengolah Makanan

a. Makanan akan lebih enak apabila ditumis, digoreng, dipanggang walaupun tanpa garamb. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak mengandung natrium seperti; bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, salam, gula merah, cukak dsb.c. Bila menggunakan makanan jadi, sebaiknya membaca label.d. Kata sodium/natrium (Na) menunjukan adanya garam natrium.e. Merebus, mengkukus, menumis, memanggang atau membakar. Sebagian dari sayuran sebaiknya makan mentah atau sebagai lalapan.i. Cara Mengatur Diit

1. Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa,lemak hewan, margarine,mentega sebagai pengganti gunakan minyak kacang atau minyak jagung dalam jumlah tertentu.2. Batasi penggunaan daging hingga 3 kali seminggu dengan paling banyak 50 gram tiap kali makan, makanlah ikan air tawar sebagai pengganti.3. Gunakan susu skim sebagaipengganti susu penuh.4. Batasi penggunaan telur hingga hanya 3 kali seminggu.5. Gunakan sering tahu,tempe, dan hasil kacang-kacangan lainya.6. Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup, coca cola, limun, permen,dodol, coklat, kolak, eskrim.7. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan13. Referensi

Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Baradero, Marry. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Gunawan, Lany. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.Taber, Ben-Zion. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.

Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.