SAP COPD

5
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Pokok Bahasan : Penyakit dan Perawatan PPOK  Sub. Pokok Baha san : Pe rawatan PPOK d i ru mah Sasaran : Klien PPOK dan keluarga dengan klien PPOK Tempat : RSUD Dr . Saiul !nwar" Ruang #$B Tanggal : $ September #%&$ 'a ktu : $% (enit &. Tu )uan *nstru ksi onal Umum +T*U, Setelah di beri kan pen didi kan kesehatan selama &-$% menit" klien dan keluarga dapat memahami tentang PPOK dan ara perawatannya. #. Tu )uan *nstru ksi onal Khus us + T*K, a. Keluar ga mampu menyebut kan kembali pe ngert ian PP OK den gan be nar.  b. Keluarga mampu menyebutkan kembali penyebab PPOK dengan benar. . Kel uar ga mampu menye butk an kemba li tand a dan ge) ala dar i penya kit PPOK dengan benar. d. Keluar ga ma mpu me ndemons trasi kan ar a pera watan P POK di rumah . /. (a te ri P enyul uhan Terlampir $. (etode a. 0eramah  b. Diskusi . Demons trasi 1. (edia a. 2e a le t +te rlampir,

description

SAP COPD

Transcript of SAP COPD

SATUAN ACARA PENYULUHANPENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)Pokok Bahasan: Penyakit dan Perawatan PPOKSub. Pokok Bahasan: Perawatan PPOK di rumahSasaran

: Klien PPOK dan keluarga dengan klien PPOKTempat

: RSUD Dr. Saiful Anwar, Ruang 24BTanggal

: 4 September 2014Waktu

: 40 Menit

1. Tujuan Instruksional Umum(TIU)Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x40 menit, klien dan keluarga dapat memahami tentang PPOK dan cara perawatannya.2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)a. Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian PPOK dengan benar.b. Keluarga mampu menyebutkan kembali penyebab PPOK dengan benar.c. Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala dari penyakit PPOK dengan benar.d. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara perawatan PPOK di rumah.3. Materi PenyuluhanTerlampir4. Metodea. Ceramahb. Diskusic. Demonstrasi5. Mediaa. Leaflet (terlampir)b. LCD6. ReferensiKusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Dasar. Jakarta: EGCMansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika7. Kegiatan penyuluhanNOWAKTUTAHAPAN KEGIATANKEGIATAN

PENYULUHPESERTA

1

5 menit

PembukaanPerkenalan Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.

Memperkenalkan diri. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. Menjawab salam. Mendengarkan. Memperhatikan.

210 menit7 menit

10 menitPelaksanaanPenyampaian materi

Demonstrasi

Redemonstrasi Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala PPOK, dan cara perawatan PPOK di rumah. Mendemonstrasikan cara perawatan PPOK di rumah.

Menilai kemampuan peserta. Mendengarkan dan memperhatikan. Memperhatikan.

Mempraktekkan cara perawatan PPOK di rumah.

35 menitTanya jawab Menjawab pertanyaan dari peserta. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan memberi pertanyaan seputar materi penyuluhan. Menanyakan sehubungan dengan PPOK. Menjawab pertanyaan.

43 menitPenutup Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.

Mengucapkan salam penutup. Mendengarkan. Menjawab salam.

8. Evaluasi

a. Prosedur

: Post Testb. Bentuk Pertanyaan: Pertanyaan langsung

c. Soal Pertanyaan:

Sebutkan pengertian PPOK?

Sebutkan penyebab PPOK?

Apa tanda dan gejala PPOK?

Sebutkan cara perawatan PPOK di rumah?

Sebutkan cara batuk efektif, nafas dalam, postural drainase, beserta manfaatnya?MATERI PENYULUHAN1. PengertianMenurut Black (1993) yang dikutip oleh Muttaqin (2008:156) Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM) merupakan sejumlah gangguan yang memengaruhi pergerakan udara dari dan ke luar paru. Gangguan yang penting adalah bronchitis obstruktif, emfisema, dan asma bronkhial.Suatu kondisi dimana aliran udara pada paru tersumbat secara terus menerus. Proses penyakit ini adalah seringkali kombinasi dari 2 atau 3 kondisi berikut ini (Bronkhitis Obstruktif Kronis, Emphysema dan Asthma Bronkiale) dengan suatu penyebab primer dan yang lain adalah komplikasi dari penyakit primer (Enggram, B. 1996). Bronkhitis Kronis

Gangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan mucus yang berlebihan dalam bronkus dan termanifestasikan dalam bentuk batuk kronis dan pembentuk sputum selama 3 bulan dalam setahun, paling sedikit 2 tahun berturut turut.Emphysema

Perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran dinding alveolus, duktus alveolaris dan destruksi dinding alveolarAsthma Bronkiale

Suatu penyakit yang ditandai dengan tanggap reaksi yang meningkat dari trachea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas yang disebabkan oleh penyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas.

2. PenyebabMenurut Mansjoer (2008:481) faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya PPOK adalah : Kebiasaan merokok.

Polusi udara.

Paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi akibat bekerja.

Riwayat infeksi saluran napas.

Faktor herediter. Faktor yang tidak diketahui.3. Tanda dan Gejala

Menurut Mansjoer (2008:480) tanda dan gejala pada penderita PPOK adalah: Batuk. Sputum putih atau mukoid, jika ada infeksi menjadi purulent atau mukopurulen. Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernapasan tambahan untuk bernapas.4. Cara Penanganan

a. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan b. Obat-obatanc. Terapi Oksigend. Pemasangan alat bantu napase. Nutrisi (Diit TKTP)f. Perawatan di Rumah Sakit5. Cara Pencegahan

a. Hindari merokok

b. Menghindari lingkungan yang polusi

c. Minum obat secara teratur

6. Cara Perawatan

a. Mengurangi sekresi lendir

Minum yang cukup supaya tidak terjadi dehidrasi dan sekret encer

b. Pengeluaran sekresi bronkial dengan cara: postural drainage, clapping, vibrasi dan latihan batuk efektif.

Postural drainage

Pengeluaran sekret dengan prinsip gravitasi bumiCaranya:Posisikan klien sesuai bagian paru yang mengandung banyak sekret (untuk membersihkan paru kanan maka klien miring kiri dan begitu jg sebaliknya), lanjutkan dengan prosedur clapping dan vibrasi, lakukan 10-15 menit.

Clapping dan vibrasiCaranya:Atur posisi klien, duduk atau miring. Menepuk punggung dengan kedua tangan masing-masing sisi 30 kali tepukan, sampai ada rangsangan batuk. Vibrasi dilakukan dengan cara melakukan getaran-getaran lembut disamping depan cekungan iga saat klien menarik napas dalam. Batuk Efektif

Batuk efektif merupakan latihan batuk yang mengeluarkan sekret (Kusyati, 2006:263).Caranya:Anjurkan klien menarik napas dalam, tahan selama 3 detik dan batukkan. Sekret ditampung dalam sputum potPostural drainase, clapping, vibrasi dan batuk efektif dilakukan secara berurutan sebagai suatu paket manajemen pengeluaran sekret.