Sap Bronkhitis

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Penanganan Anak dengan Bronkhitis Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan Sub Pokok Bahasan : Bronkhitis pada Anak Sasaran : Keluarga dan klien Hari/Tanggal : Selasa, 03 November 2015 Tempat : Poli Anak RSUD Pandan Arang Boyolali Waktu : ± 1 x 20 menit Pemateri : Bernadus Buyung A. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dan klien mampu memahami penyakit Bronkhitis pada anak. 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 20 menit, keluarga dan klien mampu: a. Menjelaskan pengertian Bronkhitis dengan benar. b. Menyebutkan penyebab Bronkhitis dengan benar. c. Menyebutkan tanda dan gejala dari Bronkhitis dengan benar. d. Menyebutkan komplikasi Bronkhitis dengan benar. e. Menyebutkan penatalaksanaan Bronkhitis dengan benar f. Menyebutkan pencegahan Bronkhitis dengan benar. B. Cakupan Materi 1. Pengertian Bronkhitis 2. Penyebab Bronkhitis 3. Tanda dan gejala dari Bronkhitis

description

bberi ilmu ke elllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllldddelajar untuk mem

Transcript of Sap Bronkhitis

Page 1: Sap Bronkhitis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Penanganan Anak dengan Bronkhitis

Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan

Sub Pokok Bahasan : Bronkhitis pada Anak

Sasaran : Keluarga dan klien

Hari/Tanggal : Selasa, 03 November 2015

Tempat : Poli Anak RSUD Pandan Arang Boyolali

Waktu : ± 1 x 20 menit

Pemateri : Bernadus Buyung

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dan klien mampu memahami

penyakit Bronkhitis pada anak.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 20 menit, keluarga dan klien

mampu:

a. Menjelaskan pengertian Bronkhitis dengan benar.

b. Menyebutkan penyebab Bronkhitis dengan benar.

c. Menyebutkan tanda dan gejala dari Bronkhitis dengan benar.

d. Menyebutkan komplikasi Bronkhitis dengan benar.

e. Menyebutkan penatalaksanaan Bronkhitis dengan benar

f. Menyebutkan pencegahan Bronkhitis dengan benar.

B. Cakupan Materi

1. Pengertian Bronkhitis

2. Penyebab Bronkhitis

3. Tanda dan gejala dari Bronkhitis

4. Komplikasi Bronkhitis

5. Penatalaksanaan Bronkhitis

6. Pencegahan Bronkhitis

Page 2: Sap Bronkhitis

C. Pelaksanaan

No Kegiatan Kegiatan

Penyuluh (Mahasiswa) Klien/Pasien

1. Pembukaan

(5 menit)

- Mengucapkan salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan maksud

dan tujuan

- Kontrak waktu

- Menjawab salam

- Mendengarkan

- Menyimak

- Bertanya

2. Inti

(10 menit)

- Menyampaikan materi

- Menekankan hal-hal

yang penting dan

memberikan contoh

- Menjawab pertanyaan

- Mendengarkan,

memperhatikan, dan

menanyakan hal yang

tidak jelas

- Memperhatikan

3. Penutup

(5 menit)

- Evaluasi

- Memberikan resume

materi

- Ucapan terima kasih

- Ucapan salam

- Menjawab pertanyaan

- Memperhatikan

- Menyatakan

persetujuan

- Mengucapkan

hamdalah, dan

menjawab salam.

D. Metode

Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:

1. Ceramah

2. Diskusi

E. Media

1. Leaflet

F. Sumber

Arif Muttaqin. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan

Gangguan Sistem Pernafasan, Jakarta : Salemba Medika

Carolin, Elizabeth J, 2002, Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Hurarif H. A & Kusuma H. 2013. Nanda, aplikasi asuhan keperawatan

berdasarkan diagnose medis. Jakarta : Salemba Medika

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC

Pearce, E. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta:

Gramedia pustaka

Page 3: Sap Bronkhitis

Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah

Brunner & Suddarth, ; alih bahasa, Agung Waluyo; editor

Monica Ester. Edisi 8. Jakarta: EGC

Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Edisi 8 Vol.2. Jakarta : EGC.

G. Evaluasi

1. Bentuk

Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada

kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan dapat

berhasil atau tidak.

2. Jenis

Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 6 soal dan

harus dijawab langsung oleh klien dan keluarga pada saat itu juga. Pertanyaan

evaluasi antara lain:

a. Apa yang dimaksud dengan Bronkhitis?

b. Sebutkan penyebab Bronkhitis?

c. Sebutkan tanda dan gejala Bronkhitis?

d. Sebutkan komplikasi Bronkhitis?

e. Sebutkan penatalaksanaan Bronkhitis?

f. Sebutkan pencegahan Bronkhitis?

Page 4: Sap Bronkhitis

MATERI PENYULUHAN

Bronkhitis

A. Pengertian

Bronkitis adala suatu infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan inflamasi

yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanisfestasi

sebagai batuk, dan biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu.

(Ngastiyah, 2006).

Bronchitis Bronchitis adalah suatu peradangan bronchioles, bronchus, dan

trachea oleh berbagai sebab. Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan oleh

virus seperti rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza, virus

para influenza, dan Coxsackie virus. Bronchitis adalah suatu peradangan pada

bronchus yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus,

bakteri, maupun parasit. Ada 2 jenis bronchitis yaitu bronchitis akut dan kronik

(Muttaqin, 2008).

Bronchitis akut adalah serangan bronchitis dengan perjalanan penyakit

yang singkat dan berat, disebabkan oleh karena terkena dingin, penghirupan

bahan-bahan iritan, atau oleh infeksi akut, dan ditandai dengan demam, nyeri

dada (terutama disaat batuk), dyspnea, dan batuk. Bronchitis kronik adalah bentuk

peradangan yang lama dan berkesinambungan akibat serangan berulang

bronchitis akut atau penyakitpenyakit umum kronis, dan ditandai dengan batuk,

ekspektorasi, dan perubahan sekunder jaringan paru (Company, 2000).

B. Etiologi

Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti rhinovirus,

Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza, virus par influenza, dan

Coxsackie virus. Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang

disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun

parasit. Sedangkan pada bronchitis kronik dan batuk berulang adalah sebagai

berikut :

1. spesifik

a. Asma

b. Infeksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya sinobronchitis).

c. Infeksi, misalnya bertambahnya kontak dengan virus, infeksi mycoplasma,

chlamydia, pertusis, tuberkulosis, fungi/jamur.

d. Penyakit paru yang telah ada misalnya bronchiectasis.

e. Sindrom aspirasi.

f. Penekanan pada saluran napas

g. Benda asing

Page 5: Sap Bronkhitis

h. Kelainan jantung bawaan

i. Kelainan sillia primer

j. Defisiensi imunologis

k. Kekurangan anfa-1-antitripsin

l. Fibrosis kistik

m.Psikis

2. Non spesifik

a. Asap rokok

b. Polusi udara

(Muttaqin, 2008)

C. Tanda dan Gejala

Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin adalah tanda

dini dari bronchitis kronis. Batuk mungkin dapat diperburuk oleh cuaca yang

dingin, lembab, dan iritan paru. Pasien biasanya mempunyai riwayat merokok dan

sering mengalami infeksi pernapasan.

Tanda gejala pada kondisi bronchitis akut

Batuk

Terdengar rongki

Suara yang berat dan kasar

Wheezing

Menghilang dalam 4-10 hari

Demam

Produksi sputum

Tanda gejala pada kondisi bronchitis kronis

Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi yang lembab

Sering mengalami infeksi saluran nafas (seperti pilek atau flu) yang disertai

batuk

Gejala bronchitis kronis lebih dari 2-3 minggu

Demam tinggi

Sesak nafas jika saluran nafas tersumbat

Produksi dahak bertambah banyak berwarna kuning atau hijau

(Nurarif & kusuma 2013)

Page 6: Sap Bronkhitis

D. Komplikasi

Komplikasi bronchitis dengan kondisi kesehatan yang jelek menurut Behrman

(2000), antara lain :

1. Otitis media akut .

Yaitu keadaan terdapatnya cairan di dalam telinga tengah dengan

tanda dan gejala infeksi dan dapat disebabkan berbagai patogen termasuk

Sterptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Mikroorganisme

patogen penyebab bronkhtis menebar dan masuk ke dalam saluran telinga

tengah dan menimbulkan peradangan sehingga terjadi infeksi.

2. Sinusitis maksilaris

Yaitu radang sinus yang ada di sekitar hidung yang disebabkan oleh

komplikasi peradangan jalan nafas bagian atas dibantu oleh adanya faktor

predisposisi. Infeksi pada sinus dapat menyebabkan bronkhospasme, edema

dan hipersekresi sehingga mengakibatkan bronchitis.

3. Pneumonia

Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh

bermacammacam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Jika

bronchitis tidak ditangani dengan baik secara tuntas atau jika daya tahan tubuh

jelek, maka proses peradangan akan terus berlanjut disebut

bronchopneumoniae. Gejala yang muncul umumnya berupa nafas yang

memburu atau cepat dan sesak nafas karena paru-paru mengalami peradangan.

Pneumonia berat ditandai adanya batuk atau kesukaran bernafas, sesak nafas

ataupun penarik dinding dada sebelah bawah ke dalam.

E. Penataksanaan

Objektif utama pengobatan adalah untuk menjaga agar bronchioles terbuka

dan berfungsi, untuk memudahkan pembuangan sekresi bronchial, untuk

mencegah infeksi, dan untuk mencegah kecacatan. Perubahan dalam pola sputum

(sifat, warna, jumlah, ketebalan) dan dalam pola batuk adalah tanda yang penting

untuk dicatat. Infeksi bakteri kambuhan diobati dengan terapi antibiotik

berdasarkan hasil pemeriksaan kultur dan sensitivitas. Untuk membantu

membuang sekresi bronchial, diresepkan bronchodilator untuk menghilangkan

bronchospasme dan mengurangi obstruksi jalan napas sehinggga lebih banyak

oksigen didistribusikan ke seluruh bagian paru, dan ventilasi alveolar diperbaiki.

Postural drainage dan perkusi dada setelah pengobatan biasanya sangat

membantu, terutama bila terdapat bronchiectasis. Cairan (yang diberikan per oral

atau parenteral jika bronchospasme berat) adalah bagian penting dari terapi,

karena hidrasi yang baik membantu untuk mengencerkan sekresi sehingga dapat

dengan mudah dikeluarkan dengan membatukannya. Terapi kortikosteroid

Page 7: Sap Bronkhitis

mungkin digunakan ketika pasien tidak menunjukkan keberhasilan terhadap

pengukuran yang lebih konservatif. Pasien harus menghentikan merokok karena

menyebabkan bronchoconstrictor, melumpuhkan sillia, yang penting dalam

membuang partikel yang mengiritasi, dan menginaktivasi surfactants, yang

memainkan peran penting dalam memudahkan pengembangan paru-paru.

Perokok juga lebih rentan terhadap infeksi bronchial (Smeltzer & Bare, 2001).

F. Pencegahan

1) Membatasi aktivitas anak.

2) Tidak tidur di kamar yang ber AC atau gunakan baju dingin, bila ada yang

tertutup lehernya.

3) Hindari makanan yang merangsang.

4) Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan mandikan anak

dengan air hangat.

5) Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan.

6) Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi.