Sales Code of Conduct Work Book - smartproteksi.com · meningkatkan keuntungan ... Ada seorang Ibu...
-
Upload
truongphuc -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Sales Code of Conduct Work Book - smartproteksi.com · meningkatkan keuntungan ... Ada seorang Ibu...
Target, Tujuan
& Manfaat
• Timbulnya rasa hormat
• Terbina hubungan yang baik
• Adanya bisnis yang berulang
• Memberikan reference kepada pihak lain
• Terbangunnya reputasi Allianz
• Menjalankan bisnis dengan baik dan
meningkatkan keuntungan
• Mempunyai kebanggaan dan
kepercayaan dalam menjalankan bisnis
• Mematuhi aturan pemerintah
• Karyawan
• Tenaga Penjual
• Mitra Bisnis
Target
Tujuan
Manfaat
Pedoman Kode Etik Allianz Indonesia
Pedoman Kode Etik
• Pedoman Kode Etik Allianz Indonesia berasal dari Group Allianz.
• Pedoman ini terdiri dari 22 butir prinsip dimana prinsip tersebut
merupakan satu kesatuan.
• Dari total 22 butir, secara eksplisit terdapat 8 isu utama yaitu: adil,
insider trading, manajemen komplain, korupsi & suap, hadiah, konflik,
AML (Anti Money Laundering & KYC (Know Your Customer), serta
wistle blowing.
• Pedoman Kode Etik ini besifat wajib dilaksanakan.
• Departemen Compliance
mengatur,
mengadministrasikan dan
mengawasi implementasi
pedoman ini.
Pembukaan
Usaha yang dijalankan PT Asuransi Allianz Life Indonesia (“AZLI”)
didasarkan pada kepercayaan yang dimiliki oleh para pemegang
saham nya,klien nya, pegawai nya dan masyarakat umum terhadap
kinerja dan integritas nya. Kepercayaan ini juga bergantung pada
Perilaku pribadi dan kapabilitas para pegawai, manajer, dan mitra
usaha yang bertindak untuk dan atas nama AZLI di Indonesia.
Penjualan (tenaga penjual) adalah lini pertama yang berhadapan
dengan Klien. Keberhasilan dan kesinambungan kegiatan penjualan
di Indonesia adalah kunci menuju pertumbuhan Allianz yang
berkesinambungan dan menguntungkan di Indonesia.
Pedoman Perilaku Agen Penjualan (SCOC)
Penerapan
Pedoman Perilaku (“Pedoman”)
ini mencerminkan prinsip-prinsip
yang mendukung pertumbuhan penjualan
yang sukses dan berkesinambungan di
Indonesia. Prinsip-prinsip ini mewakili
standar-standar minimum untuk semua Agen
Penjualan yang bertindak sebagai pegawai
atau mitra usaha AZLI, dengan tujuan
untuk mencegah situasi / kondisi yang
dapat mencederai integritas Agen Penjualan
atau integritas Allianz.
Penerapan
Allianz dapat menetapkan
Pedoman nya sendiri untuk diterapkan
pada Agen Penjualan dengan ketentuan bahwa
standar-standar nya
Senantiasa sesuai dengan undang undang
setempat dan jika undang-undang setempat
tersebut menetapkan standar-standar yang lebih
rendah dan oleh karena itu harusmemenuhi
standar-standar yang ditetapkan dalam
Pedoman ini. Jika undang-undang atau
kebijakan / Pedoman Perilaku AZLI menetapkan
standar-standar yang lebih tinggi atau lebih ketat
daripada Pedoman ini, maka Agen Penjualan
harus mematuhi penerapan standar-standar
yang lebih tinggi dan lebih ketat tersebut.
Penafsiran
Dalam Pedoman Perilaku ini istilah-
istilah berikut memiliki arti sebagaimana
ditetapkan dibawah ini:
”Klien(-Klien)” mencakup calon pelanggan,
pelanggan, pemegang kebijakan, ahli waris,
investor dan /atau pembuat klaim sebagaimana
berlaku.
“AZLI” berarti PT Asuransi Allianz Life
Indonesia.
“Agen(-Agen) Penjualan” mencakup para
pegawai penjualan, pemimpin agensi, agen
asuransi, penengah asuransi atau perwakilan
penjualan asuransi lainnya yang bertindak atas
nama AZLI.
Penafsiran
“Polis(-Polis) Asuransi”,
“Produk(-Produk) Asuransi”
mencakup setiap polis asuransi jiwa,
kesehatan, kecelakaan pribadi dan
non jiwa yang diterbitkan oleh AZLI.
“Formulir proposal” mencakup
formulir-formulir permohonan Asuransi.
“Perwakilan/Kuasa” tidak termasuk
pegawai AZLI yang merupakan
Agen Penjualan.
“Menjual” atau “Meminta atau
mengadakan” tidak mencakup tindakan
penyerahan calon Klien oleh setiap orang
kepada Agen Penjualan.
Prinsip-Prinsip Agen Penjualan pada setiap tingkatannya harus
mendukung dan mematuhi prinsip-prinsip dan
perilaku sebagai berikut:
Penafsiran
SCoC
Lisensi
Perkenalan &
Pengungkapan Diri
Kejujuran Rasa
Hormat
Pelayanan Kepada
Klien
Lima Inti Pedoman Prilaku Agen Penjualan
No Business No Money
No Trust No Business
No Integrity No Trust
» Latar Belakang
» Pedoman Perilaku ini bertujuan untuk
mendukung Pertumbuhan Penjualan
yang Sukses dan berkesinambungan
Trust Business Money
Integrity
SCoC
Pada bagan ini ( latar belakang) ditekankan bahwa akibat dari tidak adanya
integrasi, Sehingga mengakibatkan kerugian yang dirasakan oleh
masing-masing pihak yaitu :
1. Agen sendiri.
2. Perusahaan ( dalam hal ini Allianz).
3. Nasabah atau customer
Contoh kasus no. 0000054-A ( Nasabah kurang mengerti akan produk)
Ada seorang Ibu penjual rokok kios di pasar yang merupakan nasabah
konvensional suatu Bank kemudian diarahkan oleh sales force kita untuk
membeli salah satu produk UL .
Setelah berjalan beberapa lama Nasabah complain ternyata nasabah hanya
ingin bentuk tabungan konvensional karena sesungguhnya dana tersebut
akan digunakan untuk memutarkan uang dalam bisnisnya.
• Harus terdaftar berlisensi AAJI / AAUI
• Hanya satu lisensi (untuk penjualan produk Allianz Life)
• Memberitahu Allianz segala bentuk sangsi yang dialami BP.
• Memberiahu Allianz bila terjadi suatu pelanggaran oleh BP
• Tidak memberikan wewenang utk pihak lain / diwakili orang lain.
• Tidak bertindak sebagai perwakilan (Proxy) atau mewakili
• institusi atau individu lain
» Lisensi
» Perkenalan dan Pengungkapan Diri
Memperlihatkan
Otorisasi dari Allianz
atau Lisensi
Contoh kasus :
(Pelanggaran Proxy yaitu dengan mewakilkan kepada orang lain)
Ibu A menitipkan beberapaSPAJ kepada orang lain ( anak, saudara,Kaka, adik, atau
siapapun) , sebut saja B, B tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Spesifikasi Produk
UL, baik tentang benefit, resiko maupun prosedur claim.
B Menyampaikan informasi produk UL kepada calon Klien, dan terjadi mis informasi atas
keterangan yang disampaikan B kepada calon Klien.
Akhirnya timbul masalah dimana Klien ternyata tidak mengetahui diawal bahwa produk yang
mereka beli adalah produk asuransi yang berbeda dengan kebutuhan dari Klien misalnya
Murni Tabungan / Investasi / Proteksi Jiwa.
2. ( Pelanggaran Proxy, mewakilkan diri untuk pihak ke 3)
Ibu B menandatangani kesepakatan kerjasama penjualan produk bersama
dengan pihak ke 3. (Bundling Product) tanpa sepengetahuan dan persetujuan
dari Allianz.
Dalam perjalanannya ternyata proses penjualan termasuk promosi dilakukan
oleh pihak ke 3 yang notabene tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam
menjelaskan produk asuransi.
Setelah closing business dengan salah satu Klien, klien memiliki persepsi yang
salah atas produk asuransi yang telah dibelinya.
Klien merasa tertipu dan merasa bahwa Allianz lah yang dengan sengaja
menutup-nutupi informasi, kekecewaan tersebut disalurkan melalui Media yang
tentu saja membahayakan reputasi Allianz.
» Kejujuran
Konflik Kepentingan
Tindak Pidana
Imbal Jasa
• Tidak Menerima &
Menawarkan: Hadiah,
Komisi & Tarif
• Menawarkan Produk
Asuransi Lain
Tindak pidana: Pencurian,
Penipuan, Pemalsuan, kegiatan
ilegal/terorisme
Membantu Allianz menerapkan
Prinsip Pengenalan Nasabah
Konflik kepentingan, maksudnya :
Menggunakan uang /premi nasabah untuk
keperluan yang bersifat pribadi.
Penafsiran
• Tidak berperilaku kasar
• Saran, bukan kritik (Informatif)
• Tidak mencemarkan nama
baik Allianz
• Tidak boleh mengancam
• Tidak boleh mengintimidasi
• Tidak turut campur pada
• proposal agen lain
» Rasa Hormat
Kompetensi
Kerahasiaan
Privasi
Pernyataan yang
menyesatkan
» Pelayanan
Kepada Klien
-Memahami
-Training
-Merekomendasi
spesialis
Memastikan klien
memberikan
informasi yang
benar
Continue…
Pelayanan Kepada Klien
-Batasan & risiko
-Dokumen & ilustrasi
-Perkiraan premium
& biaya
Memastikan sistem
prosedur yang berlaku
Melakukan proses usaha
dengan baik & benar. Dari
menyerahkan dokumen
klien sampai pembayaran
premium ke Allianz
Twisting
Pengungkapan
Pasca Jual
Proses Usaha
Ilustrasi
SCOC
Licensing
Introducing
Honesty Respect
Service
Integrasi
Penjualan yang
Berkesinambungan
SCoC
Lisensi
Perkenalan &
Pengungkapan
Diri
Kejujuran Rasa
Hormat
Pelayanan Kepada
Klien
1. Lisensi Si
2. Perkenalan…Pe
3. Kejujuran ran
4. Rasa ….. Sa
5. Pelayanan… ya
Jadi jika dujaduIan kalimat supaya
Mudah diingat menjadi :
SI PERAN SAYA…
Ringkasan (5 Key Points SCOC)
Ketidakmampuan Agen Penjualan untuk
mematuhi Pedoman Agen Penjualan
Perusahaan Allianz ,bisa merusak reputasi
Allianz (bahkan secara global) dan Agen Penjualan
serta mendapatkan hukuman-hukuman
berdasarkan undang-undang, termasuk
peringatan, denda,penghentian sementara,
atau pembatalan lisensi.
Konsekuensi dari ketidakpatuhan
Konsekuensi dari ketidakpatuhan
Ketidak mampuan untuk mematuhi
Pedoman Agen Penjualan juga bisa membuat
hubungan keagenan Agen penjualan dengan
Perusahaan Allianz diakhiri, menyebabkan
pelarangan dan laporan pidana yang diajukan
oleh otoritas-otoritas terhadap Agen Penjualan
5/14/2013
SCOC
Licensing
Introducing
Honesty Respect
Service
Lampiran
1. Code of Conduct print out.
2. Sales Code of Conduct print out.
3. MEMO : Re. Licensing.
Penangguhan Pembayaran Kompensasi bagi agen yang
tidak memiliki Lisensi Keagenan Sementara (Temporary
License) , Lisensi Keagenan Penuh (Full License) dan
Lisensi Grandfathering yang masih aktif
4. MEMO :
Batasan Terhadap Bentuk Pemasaran Produk
Allianz dan Penggunaan Merek / Logo Allianz
5. MEMO :
Ketentuan dan Tata Cara Proses Pembayaran
Premi