Sales Code of Conduct Work Book - smartproteksi.com · meningkatkan keuntungan ... Ada seorang Ibu...

28
Sales Code of Conduct Work Book Compliance Department 16 November 2009

Transcript of Sales Code of Conduct Work Book - smartproteksi.com · meningkatkan keuntungan ... Ada seorang Ibu...

Sales Code of Conduct

Work Book Compliance Department

16 November 2009

Target, Tujuan

& Manfaat

• Timbulnya rasa hormat

• Terbina hubungan yang baik

• Adanya bisnis yang berulang

• Memberikan reference kepada pihak lain

• Terbangunnya reputasi Allianz

• Menjalankan bisnis dengan baik dan

meningkatkan keuntungan

• Mempunyai kebanggaan dan

kepercayaan dalam menjalankan bisnis

• Mematuhi aturan pemerintah

• Karyawan

• Tenaga Penjual

• Mitra Bisnis

Target

Tujuan

Manfaat

Pedoman Kode Etik Allianz Indonesia

Pedoman Kode Etik

• Pedoman Kode Etik Allianz Indonesia berasal dari Group Allianz.

• Pedoman ini terdiri dari 22 butir prinsip dimana prinsip tersebut

merupakan satu kesatuan.

• Dari total 22 butir, secara eksplisit terdapat 8 isu utama yaitu: adil,

insider trading, manajemen komplain, korupsi & suap, hadiah, konflik,

AML (Anti Money Laundering & KYC (Know Your Customer), serta

wistle blowing.

• Pedoman Kode Etik ini besifat wajib dilaksanakan.

• Departemen Compliance

mengatur,

mengadministrasikan dan

mengawasi implementasi

pedoman ini.

Lima Inti Pedoman Prilaku Agen Penjualan

SCOC

Licensing

Introducing

Honesty Respect

Service

Pembukaan

Usaha yang dijalankan PT Asuransi Allianz Life Indonesia (“AZLI”)

didasarkan pada kepercayaan yang dimiliki oleh para pemegang

saham nya,klien nya, pegawai nya dan masyarakat umum terhadap

kinerja dan integritas nya. Kepercayaan ini juga bergantung pada

Perilaku pribadi dan kapabilitas para pegawai, manajer, dan mitra

usaha yang bertindak untuk dan atas nama AZLI di Indonesia.

Penjualan (tenaga penjual) adalah lini pertama yang berhadapan

dengan Klien. Keberhasilan dan kesinambungan kegiatan penjualan

di Indonesia adalah kunci menuju pertumbuhan Allianz yang

berkesinambungan dan menguntungkan di Indonesia.

Pedoman Perilaku Agen Penjualan (SCOC)

Penerapan

Pedoman Perilaku (“Pedoman”)

ini mencerminkan prinsip-prinsip

yang mendukung pertumbuhan penjualan

yang sukses dan berkesinambungan di

Indonesia. Prinsip-prinsip ini mewakili

standar-standar minimum untuk semua Agen

Penjualan yang bertindak sebagai pegawai

atau mitra usaha AZLI, dengan tujuan

untuk mencegah situasi / kondisi yang

dapat mencederai integritas Agen Penjualan

atau integritas Allianz.

Penerapan

Allianz dapat menetapkan

Pedoman nya sendiri untuk diterapkan

pada Agen Penjualan dengan ketentuan bahwa

standar-standar nya

Senantiasa sesuai dengan undang undang

setempat dan jika undang-undang setempat

tersebut menetapkan standar-standar yang lebih

rendah dan oleh karena itu harusmemenuhi

standar-standar yang ditetapkan dalam

Pedoman ini. Jika undang-undang atau

kebijakan / Pedoman Perilaku AZLI menetapkan

standar-standar yang lebih tinggi atau lebih ketat

daripada Pedoman ini, maka Agen Penjualan

harus mematuhi penerapan standar-standar

yang lebih tinggi dan lebih ketat tersebut.

Penafsiran

Dalam Pedoman Perilaku ini istilah-

istilah berikut memiliki arti sebagaimana

ditetapkan dibawah ini:

”Klien(-Klien)” mencakup calon pelanggan,

pelanggan, pemegang kebijakan, ahli waris,

investor dan /atau pembuat klaim sebagaimana

berlaku.

“AZLI” berarti PT Asuransi Allianz Life

Indonesia.

“Agen(-Agen) Penjualan” mencakup para

pegawai penjualan, pemimpin agensi, agen

asuransi, penengah asuransi atau perwakilan

penjualan asuransi lainnya yang bertindak atas

nama AZLI.

Penafsiran

“Polis(-Polis) Asuransi”,

“Produk(-Produk) Asuransi”

mencakup setiap polis asuransi jiwa,

kesehatan, kecelakaan pribadi dan

non jiwa yang diterbitkan oleh AZLI.

“Formulir proposal” mencakup

formulir-formulir permohonan Asuransi.

“Perwakilan/Kuasa” tidak termasuk

pegawai AZLI yang merupakan

Agen Penjualan.

“Menjual” atau “Meminta atau

mengadakan” tidak mencakup tindakan

penyerahan calon Klien oleh setiap orang

kepada Agen Penjualan.

Prinsip-Prinsip Agen Penjualan pada setiap tingkatannya harus

mendukung dan mematuhi prinsip-prinsip dan

perilaku sebagai berikut:

Penafsiran

SCoC

Lisensi

Perkenalan &

Pengungkapan Diri

Kejujuran Rasa

Hormat

Pelayanan Kepada

Klien

Lima Inti Pedoman Prilaku Agen Penjualan

No Business No Money

No Trust No Business

No Integrity No Trust

» Latar Belakang

» Pedoman Perilaku ini bertujuan untuk

mendukung Pertumbuhan Penjualan

yang Sukses dan berkesinambungan

Trust Business Money

Integrity

SCoC

Pada bagan ini ( latar belakang) ditekankan bahwa akibat dari tidak adanya

integrasi, Sehingga mengakibatkan kerugian yang dirasakan oleh

masing-masing pihak yaitu :

1. Agen sendiri.

2. Perusahaan ( dalam hal ini Allianz).

3. Nasabah atau customer

Contoh kasus no. 0000054-A ( Nasabah kurang mengerti akan produk)

Ada seorang Ibu penjual rokok kios di pasar yang merupakan nasabah

konvensional suatu Bank kemudian diarahkan oleh sales force kita untuk

membeli salah satu produk UL .

Setelah berjalan beberapa lama Nasabah complain ternyata nasabah hanya

ingin bentuk tabungan konvensional karena sesungguhnya dana tersebut

akan digunakan untuk memutarkan uang dalam bisnisnya.

• Harus terdaftar berlisensi AAJI / AAUI

• Hanya satu lisensi (untuk penjualan produk Allianz Life)

• Memberitahu Allianz segala bentuk sangsi yang dialami BP.

• Memberiahu Allianz bila terjadi suatu pelanggaran oleh BP

• Tidak memberikan wewenang utk pihak lain / diwakili orang lain.

• Tidak bertindak sebagai perwakilan (Proxy) atau mewakili

• institusi atau individu lain

» Lisensi

» Perkenalan dan Pengungkapan Diri

Memperlihatkan

Otorisasi dari Allianz

atau Lisensi

Contoh kasus :

(Pelanggaran Proxy yaitu dengan mewakilkan kepada orang lain)

Ibu A menitipkan beberapaSPAJ kepada orang lain ( anak, saudara,Kaka, adik, atau

siapapun) , sebut saja B, B tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Spesifikasi Produk

UL, baik tentang benefit, resiko maupun prosedur claim.

B Menyampaikan informasi produk UL kepada calon Klien, dan terjadi mis informasi atas

keterangan yang disampaikan B kepada calon Klien.

Akhirnya timbul masalah dimana Klien ternyata tidak mengetahui diawal bahwa produk yang

mereka beli adalah produk asuransi yang berbeda dengan kebutuhan dari Klien misalnya

Murni Tabungan / Investasi / Proteksi Jiwa.

2. ( Pelanggaran Proxy, mewakilkan diri untuk pihak ke 3)

Ibu B menandatangani kesepakatan kerjasama penjualan produk bersama

dengan pihak ke 3. (Bundling Product) tanpa sepengetahuan dan persetujuan

dari Allianz.

Dalam perjalanannya ternyata proses penjualan termasuk promosi dilakukan

oleh pihak ke 3 yang notabene tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam

menjelaskan produk asuransi.

Setelah closing business dengan salah satu Klien, klien memiliki persepsi yang

salah atas produk asuransi yang telah dibelinya.

Klien merasa tertipu dan merasa bahwa Allianz lah yang dengan sengaja

menutup-nutupi informasi, kekecewaan tersebut disalurkan melalui Media yang

tentu saja membahayakan reputasi Allianz.

» Kejujuran

Konflik Kepentingan

Tindak Pidana

Imbal Jasa

• Tidak Menerima &

Menawarkan: Hadiah,

Komisi & Tarif

• Menawarkan Produk

Asuransi Lain

Tindak pidana: Pencurian,

Penipuan, Pemalsuan, kegiatan

ilegal/terorisme

Membantu Allianz menerapkan

Prinsip Pengenalan Nasabah

Konflik kepentingan, maksudnya :

Menggunakan uang /premi nasabah untuk

keperluan yang bersifat pribadi.

Penafsiran

• Tidak berperilaku kasar

• Saran, bukan kritik (Informatif)

• Tidak mencemarkan nama

baik Allianz

• Tidak boleh mengancam

• Tidak boleh mengintimidasi

• Tidak turut campur pada

• proposal agen lain

» Rasa Hormat

Kompetensi

Kerahasiaan

Privasi

Pernyataan yang

menyesatkan

» Pelayanan

Kepada Klien

-Memahami

-Training

-Merekomendasi

spesialis

Memastikan klien

memberikan

informasi yang

benar

Continue…

Pelayanan Kepada Klien

-Batasan & risiko

-Dokumen & ilustrasi

-Perkiraan premium

& biaya

Memastikan sistem

prosedur yang berlaku

Melakukan proses usaha

dengan baik & benar. Dari

menyerahkan dokumen

klien sampai pembayaran

premium ke Allianz

Twisting

Pengungkapan

Pasca Jual

Proses Usaha

Merupakan kewajiban Setiap Agen

untuk Mematuhi SCoC

Ilustrasi

SCOC

Licensing

Introducing

Honesty Respect

Service

Integrasi

Penjualan yang

Berkesinambungan

SCoC

Lisensi

Perkenalan &

Pengungkapan

Diri

Kejujuran Rasa

Hormat

Pelayanan Kepada

Klien

1. Lisensi Si

2. Perkenalan…Pe

3. Kejujuran ran

4. Rasa ….. Sa

5. Pelayanan… ya

Jadi jika dujaduIan kalimat supaya

Mudah diingat menjadi :

SI PERAN SAYA…

Ringkasan (5 Key Points SCOC)

Ketidakmampuan Agen Penjualan untuk

mematuhi Pedoman Agen Penjualan

Perusahaan Allianz ,bisa merusak reputasi

Allianz (bahkan secara global) dan Agen Penjualan

serta mendapatkan hukuman-hukuman

berdasarkan undang-undang, termasuk

peringatan, denda,penghentian sementara,

atau pembatalan lisensi.

Konsekuensi dari ketidakpatuhan

Konsekuensi dari ketidakpatuhan

Ketidak mampuan untuk mematuhi

Pedoman Agen Penjualan juga bisa membuat

hubungan keagenan Agen penjualan dengan

Perusahaan Allianz diakhiri, menyebabkan

pelarangan dan laporan pidana yang diajukan

oleh otoritas-otoritas terhadap Agen Penjualan

5/14/2013

SCOC

Licensing

Introducing

Honesty Respect

Service

Lampiran

1. Code of Conduct print out.

2. Sales Code of Conduct print out.

3. MEMO : Re. Licensing.

Penangguhan Pembayaran Kompensasi bagi agen yang

tidak memiliki Lisensi Keagenan Sementara (Temporary

License) , Lisensi Keagenan Penuh (Full License) dan

Lisensi Grandfathering yang masih aktif

4. MEMO :

Batasan Terhadap Bentuk Pemasaran Produk

Allianz dan Penggunaan Merek / Logo Allianz

5. MEMO :

Ketentuan dan Tata Cara Proses Pembayaran

Premi

Thank you