SAK FRAKTUR.docx

48
RS William Booth Surabaya SAK FRAKTUR I. PENGERTIAN Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang/ rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. JENIS FRAKTUR a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran. b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang c. Fraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit d. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak. f. Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang g. Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen h. Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam i. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang) j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah perlekatannnya. II. PEMERIKSAAN FISIK B1 Normal B2 Hipertensi (respon nyeri) Takhikardi Penurunan/ tidak ada nadi pada bagian distal yang cidera Pengisian kapiler lambat, pucat 1

Transcript of SAK FRAKTUR.docx

Page 1: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK FRAKTUR

I. PENGERTIANFraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang/ rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.

JENIS FRAKTURa. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami

pergeseran.b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulangc. Fraktur tertutup:  fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulitd. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan

tulang.e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak.f. Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulangg. Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmenh. Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalami. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang  oleh ligamen atau tendo pada daerah

perlekatannnya.

II. PEMERIKSAAN FISIK B1

Normal B2

Hipertensi (respon nyeri) Takhikardi Penurunan/ tidak ada nadi pada bagian distal yang cidera Pengisian kapiler lambat, pucat Pembengkakan jaringan/ haematom

B3 Hilangnya gerakan/ sensasi Spasme otot Kesemutan/ parastesi Deformitas lokal : angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi, kelemahan/

hilang fungsi Agitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri)

B4 Normal

B5 Normal

1

Page 2: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

B6 Kehilangan fungsi/ keterbatasan pada bagian fraktur Pembengkakan jaringan Adanya fraktur

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

1 Nyeri b.d spasme otot , pergeseran fragmen tulang

Tujuan :Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan

Kriteria hasil: Klien menyatakan

nyeri berkurang Skala nyeri 0-1 Tampak rileks, mampu

berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat

Tekanan darah normal Tidak ada peningkatan

nadi dan RR

1) Kaji ulang lokasi, intensitas dan skala nyeri

2) Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring

3) Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan

4) Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi

5) Jelaskan prosedur sebelum memulai tindakan perawatan

6) Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif/aktif

7) Motivasi  menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relaksasi, latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan

8) Observasi tanda-tanda vital9) Kolaborasi : pemberian

analgetik

2 Mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitar fraktur, kerusakan rangka neuromuskuler

Tujuan : Kerusakan mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan

Kriteria hasil : Meningkatkan

mobilitas pada tingkat paling tinggi

Mempertahankan posisi fungsional

1) Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan

2) Tinggikan ekstrimitas yang sakit

3) Instruksikan klien/bantu dalam latian rentang gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit

4) Beri penyangga pada ekstremitas yang sakit diatas dan dibawah fraktur ketika

2

Page 3: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit

Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas

bergerak5) Jelaskan pandangan dan

keterbatasan dalam aktivitas6) Berikan bantuan sesuai

kebutuhan7) Monitor tekanan darah, nadi8) Ubah psisi secara periodic

Kolabirasi fisioterapi

3 Resiko tinggi infeksi b.d cedera tusuk, fraktur terbuka atau bedah perbaikan, pemasangan traksi pen, kawat, skrup, plat

Tujuan :Tidak terjadi infeksi luka operasi

Kriteria Hasil : Penyembuhan luka

sesuai waktu Tidak ada laserasi,

integritas kulit baik Tidak ada tanda-tanda

infeksi (tumor, dolor, calor, rubor)

1) Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainage

2) Monitor suhu tubuh3) Lakukan perawatan kulit,

dengan sering pada patah tulang yang menonjol

4) Lakukan alihposisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh

5) Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan

6) Gunakan tenpat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi

7) Kolaborasi pemberian antibiotik.

3

Page 4: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK APPENDIK

I. PENGERTIANAppendik yaitu suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum, sedangkan appendiktomi adalah pengangkatan appendik yang teinflamasi.

II. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Takipnea, pernapasan dangkal2. B2

Takhikardi (nyeri)3. B3

Spasme otot (nyeri)4. B4

Konstipasi Diare (kadang-kadang) Distensi abdomen, nyeri tekan titik MC. Burney Penurunan/ tidak ada bising usus

5. B5 Anorexia Mual /muntah

6. B6 Malaise

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

1 Hypovolemik shock b.d nyeri

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam shock teratasi

Kriteria Hasil : Tanda-tanda vital

dalam batas normal Tidak ada tanda-tanda

shock Acral hangat

1) Kaji keadaan umum pasien2) Jelaskan pennyebab

terjadinya shock3) Beri posisi shock (kepala

lebih rendah dari kaki)4) Kolaborasi pemberian

rehidrasi5) Monitor tanda-tanda vital6) Observasi tanda-tanda shock

2 Nyeri b.d infeksi pada appendik

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam nyeri berkurang s/d hilang

Kriteria Hasil : Nyeri hilang atau

terkontrol

1) Lakukan pengkajian nyeri, secara komprhensif meliputi lokasi, keparahan.

2) Observasi ketidaknyamanan non verbal

3) Gunakan pendekatan yang positif terhadap pasien, hadir dekat pasien untuk

4

Page 5: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

Skala nyeri 0-1 Klien tampak rileks,

mampu tidur/istirahat

memenuhi kebutuhan rasa nyamannya dengan cara: masase, perubahan posisi, berikan perawatan yang tidak terburu-buru.

4) Kendalikan factor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan.

5) Anjurkan pasien untuk istirahat dan menggunakan tenkik relaksasi saat nyeri.

6) Kolaborasi medis dalam pemberian analgesic.

3 Gangguan eliminasi alvi b.d penurunan peristaltik usus

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan BAB lancar

Kriteria Hasil : BAB lancer Tidak kembung Bising usus +

1) Lakukan pengkajian pada eliminasi alvi

2) Jelaskan penyebab gangguan eliminasi alvi

3) Kolaborasi dalam pemberian diet

4) Kolaborasi dalam pemberian terapi laxan

5) Observasi BAB (warna, konsistensi, bau, jumlah)

4 Aktual / Resiko kekurangan volume cairan b.d muntah

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam kebutuhan cairan tepenuhi

Kriteria Hasil : Tekanan darah, nadi,

suhu tubuh dalam batas normal.

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas, turgor kulit, membran mukosa lembab.

Tidak ada rasa haus yang berlebihan

Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal.

1) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.

2) Monitor vital sign dan status hidrasi.

3) Monitor status nutrisi4) Awasi nilai laboratorium,

seperti Hb/Ht, Na+ albumin dan waktu pembekuan.

5) Kolaborasikan pemberian terapi anti emetic dan cairan intravena sesuai terapi.

5 Resiko infeksi b.d Tujuan : 1) Melakukan pencucian tangan

5

Page 6: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

tidak adekuatnya pertahanan tubuh, Prosedur invasive (insisi bedah)

Tidak terjadi infeksi luka operasi

Kriteria Hasil : Luka sembuh tanpa

tanda infeksi Cairan yang keluar

dari luka tidak purulen Tidak ada tanda-tanda

infeksi (tumor, dolor, calor, rubor)

yang baik dan perawatan luka aseptic

2) Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda infeksi

3) Memberikan antibiotic sesuai indikasi

SAK BPH

6

Page 7: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

I. PENGERTIANBenigna Prostat Hiperplasi ( BPH ) adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika.

II. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Normal2. B2

Peningkatan Tekanan Darah3. B3

Spasme rectal (nyeri)4. B4

Penurunan kekuatan/ dorongan aliran urine Ketidak mampuan untuk mengosongkan kandung kemih Nocturia, dysuria, hematuria Konstipasi (protusi prostat ke dalam rectum)

5. B5 Anorexia Mual /muntah

6. B6 Malaise Insomnia

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

PRE OPERASI1 Retensi urine

(akut/kronik) b.d Obstruksi mekanik; pembesaran prostat.

Tujuan :Berkemih dengan jumlah adekuat tanpa distensi kandung kemih.

Kriteria hasil : Berkemih dengan

jumlah yang cukup tak teraba distensi kandung kemih.

Menunjukkan residu pasca-berkemih kurang dari 50 ml,

1. Dorong klien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.

2. Tanyakan klien tentang inkontinensia stres.

3. Observasi aliran urine, perhatikan ukuran dan kekuatan.

4. Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih.

5. Perkusi/palpasi area suprapubik

6. Dorong masukan cairan

7

Page 8: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

dengan tak adanya tetesan/kelebihan aliran.

sampai 3000 ml sehari, dalam toleransi jantung, bila diindikasikan.

7. Awasi tanda vital dengan ketat.

8. Kolaborasi dengan pemberian obat Antiposmadik (menghilangkan spasme kandung kemih sehubungan dengan iritasi oleh kateter) sesuai indikasi.

2 Nyeri b.d distensi kandung kemih

Tujuan :Nyeri berkurang s/d hilang setelah dilakukan tindakan perawatan

Kriteria hasil: Klien menyatakan

nyeri berkurang Skala nyeri 0-1 Tampak rileks, mampu

berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat

Tekanan darah normal Kandung kemih

kosong setelah proses miksi

1. Kaji ulang lokasi, intensitas dan skala nyeri

2. Berikan penjelasan penyebab terjadinya nyeri

3. Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan

4. Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi

5. Jelaskan prosedur sebelum memulai tindakan perawatan

6. Motivasi  menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relaksasi, latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan

7. Observasi tanda-tanda vital8. Kolaborasi : pemberian

analgetik3 Kekurangan

volume cairan b.d diuresis

Tujuan :Mempertahankan hidrasi adekuat

Kriteria Hasil : Tanda-tanda vital

dalam batas normal Membrane mukosa

lembab Turgor kulit baik Elektrolit dalam batas

normal Nadi perifer teraba.

1. Kaji turgor dan keadaan umum pasien

2. Beri penjelasan penyebab kekurangan volume cairan

3. Kolaborasi pemberian rehidrasi

4. Anjurkan minumair putih ± 2000 cc/hr

5. Observasi intake output6. Observasi tanda-tanda vital7. Evaluasi pengisian kapiler

dan membrane mukosa8. Awasi TD, nadi dengan

8

Page 9: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

Pengisian kapiler baik. sering.9. Tingkatkan tirah baring

dengan kepala tinggi. 4 Gangguan pola

istirahat b.d poliuria

Tujuan :Kebutuhan istirahat terpenuhi

Kriteria Hasil : Mata tidak cowong Tanda-tanda vital

dalam batas normal Tidak ad lingkaran

hitam di mata

1. Kaji pola tidur pasien2. Beri penjelasan penyebab

gangguan pola istirahat tidur

3. Motivasi untuk minum hangat sebelum tidur

4. Libatkan keluarga dalam proses keperawatan

5. Berikan suasana/ lingkungan yang nyaman

6. Obsevasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien

POST OPERASI5 Nyeri b.d insisi

bedah, spasme kandung kemih, dan retensi urine.

Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang

Kriteria hasil : Nyeri berkurang atau

hilang Ekspresi wajah

tampak rileks

1. Kaji nyeri, perhatikan lokasi,intensitas (skala 0-10) lamanya dan faktor pencetus.

2. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan.

3. Bantu pasien dalam melakukan posisi nyaman dan ajarkan teknik relaksasi napas dalam.

4. Kolaborasi dengan pemberian obat penghilang rasa nyeri sesuai indikasi.

6 Perubahan eliminasi perkemihan .b.d reseksi pembedahan dan irigasi kandung kemih.

Tujuan : Berkemih tanpa aliran berlebihan.

Kriteria hasil : Kateter berada pada

posisi yang tetap dan tidak ada sumbatan.

1. Kaji posisi kateter.2. Kaji warna, karakter dan

aliran urine serta adanya bekuan melalui kateter tiap 2 jam.

3. Catat jumlah irigan dan haluaran urine.

4. Kaji kandung kemih terhadap retensi.

5. Kaji dengan sering lubang aliran keluar urine.

6. Masukkan larutan irigasi melalui lubang terkecil dari kateter.

9

Page 10: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK HEMOROID

I. PENGERTIANHemoroid atau wasir atau ambean merupakan varises vena pada anus /rektum akibat penekanan yang berlebihan pada vena di daerah anus.

Klasifikasi hemoroid :1. Hemoroid interna (H I )

Terjadi varises pada vena hemoroidalis superior dan media dan letaknya didalam atau diatas spingter. Diklasifikasikan dalam tiga derajat :

a. Derajat IVarisesnya tidak menonjol keluar anus dan hanya dapat ditemukan dengan protoskopi, tampak sebagai pembengkakan globular kemerahan

b. Derajat IIDapat terjadi prolapsus melaui anus setelah defekasi, dapat mengecil secara spontan atau dapat di reduksi (dikembalikan ke dalam) secara normal

c. Derajat IIIDapat terjadi prolapsus secara permanen.

2. Hemoroid Ekterna (H E)Terjadi varises vena hemoroidalis inferior dan letaknya dibawah/luar spingter. Di klasifikasikan sebagai H E akut dan H E kronik.

a. Akut : nampak bengkak, kebiru-biruan pada pinggir anus dansebenarnya merupakan hematoma. Bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri dan diobati dengan “kompres duduk panas, analgesik, bahkan anastesi lokal untuk menyangkut trombus.

b. Kronik : Berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah

II. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Peningkatan frekuensi pernapasan (bila perdarahan >>>)2. B2

Takhikardi (nyeri, ansietas) Pucat

3. B3 Spasme otot (nyeri) Nyeri dan gatal pada daerah anus dan bisa terjadi trombus

4. B4 Konstipasi Rasa tidak puas saat defekasi Perdarahan saat defekasi

10

Page 11: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

5. B5 Anorexia Mual /muntah

6. B6 Malaise Gangguan tidur Gelisah

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

PRE OPERASI1 Gangguan rasa

nyaman : Nyeri dan gatal b.d pelebaran pada vena hemoroidalis (Hemoroid )

Tujuan :Pasien akan mempertahankan kenyamanannya selama perawatan

Kriteria Hasil : Dalam 1-2 jam

intervensi penghilangan nyeri, persepsi subjektif pasien tentang nyeri menurun, dibuktikan dengan skala nyeri, indikator-indikator obyektif, seperti meringis (tidak ada/menurun),

Tidak mengeluh gatal-gatal.

1. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Gunakan skala nyeri dengan pasien dari 0 (tidak ada nyeri_ - 10 (nyeri paling buruk).

2. Kolaborasi therapi dengan pemberian, dan analgesik sesuai program.

3. Kompres duduk /mandi duduk panas untuk mengurangi pembengkakan

4. Gunakan bantalan karet berbentuk cincin untuk mengurangi penekanan pada area

5. Ajarkan teknik untuk pernapasan dalam untuk menurunkan stress dan membantu relaks otot yang tegang.

6. Ciptakan lingkungan yang tenang untuk mengurangi stress

2 Gangguan pola eliminasi : Konstipasi b.d Intake cairan yang kurang, diit rendah serat, kurang aktifitas.

Tujuan :Pasien akan mempertahankan pola eliminasi yang normal selama perawatan

Kriteria Hasil : Dalam 1-24 jam

intervensi klien dapat BAB

Tidak merasa takut dan sakit saat BAB

Dapat menyebutkan tujuan dari pemberian enema gliserin

1. Kaji pola eliminasi klien2. Anjurkan pasien untuk diet

tinggi serat (sayur dan buah-buahan segar) dan banyak minum air (2 –3 liter perhari)

3. Jelaskan pada pasien tujuan diberikan enema gliserin pada pasien dengan konstipasi

4. Anjurkan pada pasien untuk beraktifitas seperti jalan dll

5. Kolaborasi therapi pelunak

11

Page 12: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

feses (laxantia) untuk memudahkan penyerapan air dan lemak dalam feses.

3 Cemas ; tindakan pembedahan b.d Kurang pengetahuan tentang perawatan pasca bedah

Tujuan :Pasien akan mengurangi tingkat kecemasannya selama perawatan

Kriteria Hasil : Pasien

mengungkapkan pengetahuan tentang perawatan pasca pembedahan termasuk dan mendemostrasikan latihan pascaoprasi dan menggunakan alat sebelum preosedur pembedahan atau pada kedaruratan selama periode pascaoperasi segera.

Persiapan mental dan persiapan fisikMental :

1. Beri jaminan pada pasien bahwa akan diperhatikan privacynya sehingga tidak perlu malu

2. Jelaskan tentang nyeri post-op dan tindakan yang akan dilakukan

3. Kaji pemahaman pasien tentang perawatan pasca operasi (hemoroidektomi dan insisi drainage).

4. Jelaskan tentang cara mandi duduk panas dan anjurkan agar setelah 1-2 hari pembedahan

5. Anjurkan pada pada pasien agar daerah anal tetap kering dan bersih setiap kali BAB dan BAK

6. Jelaskan aktifitas, latihan, dan kewaspadaan pascaoperasi. Izinkan pasien kembali menyebutkan hal-hal sebagai berikut :

Hindari mengedan yang lama dan hindari kontipasi

Hindari duduk yang terlalu lama

Makan-makanan yang tinggi serat dan banyak minum dll

7. Sebelum pasien pulang, ajarkan tentang aktifitas yang yang dilakukan : meningkatkan aktifitas secara bertahap, menghindari secara bertahap sesuai toleransi, menghindari mengangkat beban ( > 5 kg ), menghindari mengemudi mobil ( sering selama 4 – 6

12

Page 13: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

mgg )8. Berikan waktu pada pasien

untuk mengajukan pertanyaan dan mengekspresikan perasaan ansietas : bersikap menenangkan dan mendukung.

Fisik :9. Jelaskan pada pasien

tentang periapan fisik meliputi :persiapan usus yang meliputi pemberian supositoria atau enema untuk membersihkan rectum. Puasakan pasien 8 jam pre operasi dan dilakukan pencukuran

POST OPERASI

4 Nyeri b.d Luka pembedahan

Tujuan :Pasien akan mempertahankan kenyamanannya selama perawatan

Kriteria Hasil : Dalam 1-2 jam

intervensi penghilangan nyeri, persepsi subjektif pasien tentang nyeri menurun, dibuktikan dengan skala nyeri,

Indikator-indikator obyektif, seperti tidak meringis, wajah dan posisi tubuh relaks

Luka operasi tidak ada tanda –tanda infeksi

1. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Gunakan skala nyeri dengan pasien dari 0 (tidak ada nyeri_ - 10 (nyeri paling buruk).

2. Beri posisi tidur nyaman dan duduk menggunakan bantalan karet agar mengurangi penekanan pada area.

3. Kolaborasi therapi analgesik sesuai program.

4. Ajarkan cara mengulangi nyeri : mengalihkan perhatian, relaksasi

5. Mobilisasi bertahap6. Lakukan program medic7. Mandi hangat setekah BAB

untuk jaga area anal tetap bersih dan mengurangi nyeri

8. Ciptakan lingkungan yang tenang

5 Kerusakan integritas kulit b.d luka pembedahan

Tujuan :Pasien akan mempertahankan integritas kulit yang normal selama perawatan

Kriteria Hasil : Luka insisi sembuh

1. Pantau luka pembedahan dari tanda –tanda peradangan : demam, kemerahan, bengkak, dan cairan yang keluar terhadap warna, jumlah dan karakteristik

13

Page 14: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

tanpa ada tanda-tanda infeksi

2. Observasi tampon: yang diangkat hari pertama setelah operasi

3. Rawat luka secara steril dan jaga area anal tetap bersih tiap kali BAB

4. Beri makanan berkualitas atau dukung pasien untuk makan yang bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan

5. Beri atibiotik sesuai program medik

6 Resti infeksi b.d terpapar terhadap mikroorganisme

Tujuan :Pasien bebas dari infeksi

Kriteria Hasil : Dibuktikan dengan

suhu normal (36 –37,2 derajat celcius), Nadi : 100 x/mnt, TD : 120/80 mmHg: Pernapasan 12-20 x/mnt

Pola dan kedalaman normal (eupnea) : tidak bengkak, tidak nyeri dan gatal

Area anal bersih.

1. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri dan gunakan skala nyeri (1-10)

2. Kontrol TTV terhadap peningkatan suhu, peningkatan frekwensi nadi, hipotensi dan pernapasan dangkal/cepat: Konsul dokter tentang temuan bermakna.

3. Bila konstipasi terjadi pascaoprasi, dokter dapat memberikan laksatif/pelunak setiap jam setelah hari ketiga. (enema harus seijin dokter setelah beberapa minggu setelah pembedahan).

4. Ajarkan pasien tentang perawatan insisi pascaoprasi, serta perawatan tampon jika pasien pulang dengan alat itu.

5. Berikan instruksi tentang antibiotik yang diresepkan bila pasien dipulangkan dengan obat ini.

14

Page 15: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK HERNIA

I. PENGERTIANHernia adalah suatu tonjolan yang abnormal dari organ-organ intra abdominal keluar dari cavum

abdomen tetapi masih diliputi oleh perifoneum.

II. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Peningkatan frekuensi pernapasan (bila ada infeksi kronis)2. B2

Peningkatan resiko pembentukan trombus3. B3

Perasaan cemas, takut, sulit tidur Peningkatan ketegangan/ peka rangsang Stimulator simpatis nyeri

4. B4 Distensi kandung kemih bila terjadi retensi urine

5. B5 Bising usus normal/ meningkat

6. B6 Gangguan tidur

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

PRE OPERASI1 Cemas b.d akan

dilakukan nya operasi hernia

Tujuan: Rasa cemas berkurang ke tingkat ringan

Kriteria Hasil : Pasien mau bertanya

dan membicarakan masalahnya.

Pasien mengungkapkan bahwa rasa cemas nya berkurang

Pasien mau bekerjasama dalam persiapan  operasi hernia.

1. Beri penjelasan tentang penyakitnya kenapa perlu dilakukan tindakan operasi

2. Jelaskan secara keseluruhan tentang :

3. Jadwal operasi 4. Situasi ruang operasi dan

ruang pemulihan 5. Apayang akan dialami di

ruang operasi dan ruang pemulihan.

6. Prosedur operasi secara umum

7. Jenis anestesi 8. Apa yang dirasakan dan

dialami setelah operasi dan

15

Page 16: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

dan secara umum penatalaksanaan post operasi

9. Resiko operasi 10. Dan lain-lain sesuai

kebutuhan pasien11. Anjurkan dan berikan

kesempatan kepada keluarga untuk memberikan dukungan kepada pasien.

12. Jelaskan tentang persiapan-persiapan operasi seperti : puasa 8-10 jam sebelum operasi, klisma, kunjungan anestesi, persiapan darah, ekstra personal hygene dll beserta alasan kenapa dilakukannya.

2 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kurang nya suplai darah pada daerah hernia

Tujuan :Rasa nyeri berkurang sampai dengan hilang

Kriteria hasil : Tanda-tanda vital

dalam batas normal Pasien mengatakan

tidak merasa nyeri atau nyeri berkurang

Ekspresi wajah tenang

1. Jelaskan penyebab nyeri pada pasien

2. Observasi tingkat dan intensitas nyeri

3. Observasi tanda-tanda vital4. Anjurkan dan bimbing 

pasien untuk melakukan cara-cara mengatasi nyeri seperti : tehnik relaksasai tehnik substitusi dan lain-lain.

5. Lakukan kompres dingin pada daerah pembengkakan

6. Kolaborasi pemberian analgesic

7. Atur posisi yang nyaman bagi pasien

POST OPERASI3 Gangguan rasa

nyaman (nyeri) b.d adanya luka operasi

Tujuan :Rasanyaman nyeri terpenuhi atau terkontrol

Kriteria Hasil : Pasien mengatakan

rasa nyeri berkurang/hilang

Ekspresi wajah dan otot-otot ekstermitas tidak tegang dan tampak rileks

Pasien dapat tidur dan istirahat sesuai dengan kebiasaan sebelumnya

1. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan rasa sakitnya baik verbal maupun non verbal

2. Kaji tingkat nyeri tiap 4-6 jam atau lebih sering sesuai tingkat nyeri penderita selama 1-3 hari setelah pasca operasi

3. Observasi tanda-taanda vital4. Anjurkan dan bimbing 

pasien untuk melakukan cara-cara mengatasi nyeri seperti : tehnik relaksasai tehnik substitusi dan lain-

16

Page 17: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

lain.5. Kolaborasi pemberian

analgesic. 4 Intoleransi

aktifitas b.d kelemahan fisik

Tujuan : Pasiendapat melakukan aktifitas sendiri

Kriteria hasil : Personal hygine pasien

(perorangan baik) Kebutuhan nutrisi dan

eliminasi terpenuhi dengan bantuan perawat dan kemudian secara bertahap pasien dapat mandiri.

1. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya selama belum mampu melakukannya.

2. Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara bertahap sesuai dengan kemampuannya.

3. Motivasi dan bimbing pasien untuk mobilisasi secara bertahap

5 Potensial terjadinya infeksi b.d adanya luka operasi

Tujuan : Infeksi tidak terjadi

Kriteria Hasil : Suhu dalam batas

normal Tidak ada tanda-tanda

infeksi pada daerah luka operasi

1. Gunakan tehnik aseptic pada saat mengganti balutan/merawat luka

2. Observasi suhu tiap 4 jam sampai 1 hari post operasi selanjutnya tiap 6-8 jam jika tidak ada keanaikan suhu

3. Ganti alat tenun dan pakaian setiap hari

4. Jaga kebersihan perorangan dan lingkungan penderita

5. Observasi tanda-tanda infeksi pada daerah luka

6. Kolaborasi pemberian antibiotic

17

Page 18: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK BATU GINJAL

SAK BATU GINJALI. PENGERTIAN

Batu Ginjal adalah batu di kalik atau pyelum ginjal.Batu  perkemihan/ urolithiosis dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem perkemihan yaitu ginjal, ureter, kandung kemih. Tapi yang sering ditemukan di dalam ginjal atau neprolithiesis.

II. PEMERIKSAAN KLINIS1. B1

Sesak napas (bila ada infeksi)2. B2

Peningkatan Tekanan darah/ nadi (nyeri/ ansietas) Kulit hangat, kemerahan/ pucat

3. B3 Perasaan cemas, takut, sulit tidur Nyeri seperti ditusuk

4. B4 Riwayat infeksi saluran kencing kronis Penurunan volume urine Obstruksi sebelumnya (kalkulus) Rasa terbakar Oliguria Hematuria Pyuria Perubahan pola berkemih

5. B5 Mual/ muntah Nyeri tekan abdomen Distensi abdomen Penurunan/ tidak ada bising usus

6. B6 Gangguan tidur Gelisah Kelemahan

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

PRE OPERASI1 Kecemasan b.d

ketidaktahuan tentang prosedur

Tujuan :Kecemasan berkurang sampai dengan hilang

1. Tingkatkan hubungan saling percaya dengan pasien.

2. Berikan informasi tentang

18

Page 19: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

pembedahanKriteria Hasil :

Ungkapan rasa cemas berkurang

Penampilan rileks

prosedur penyakit, prosedur pembedahan serta akibatnya.

3. Anjurkan pada pasien untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Y.M.E menurut agama dan keyakinan individu.

4. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan tingkat kecemasannya

5. Lakukan observasi gejala cardinal.

6. Kolaborasi dengan dokter untuk hal-hal yang berhubungan dengan operasinya.

2 Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b.d adanya batu pada daerah yang sempit di ureter atau ginjal.

Tujuan :Rasa nyeri dapat diatasi/hilang.

Kriteria Hasil : Kolik

berkurang/hilang

1. Berikan posisi serta lingkungan yang nyaman.

2. Ajarkan teknik relaksasi, distorsi untuk menghilangkan rasa sakit tanpa obat-obatan.

3. Kolaborasi dengan tim medis :a.Pemberian anti spasmotikb.Pemberian obat-obatan narkotika dan tindak lanjutan.

3 Perubahan eliminasi urine b.d obstruksi saluran kemih.

Tujuan :Eliminasi urine kembali normal.

Kriteria Hasil : Produksi urine cukup. Pasien tenang, rileks

1. Jelaskan pada pasien penyebab terjadinya perubahan pada eliminasi urinnya.

2. Observasi produksi urine.3. Jelaskan pentingnya

pemasukan cairan.4. Anjurkan pasien untuk

minum air putih 6-8 lt perhari selama tidak ada kontraindikasi.

5. Batasi aktifitas fisik yang berat.

6. Jelaskan pentingnya diet rendah kalsium, protein, pospat

7. Kerjasama dengan tim medis untuk tindakan selanjutnya

POST OPERASI

19

Page 20: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

4 Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d tindakan pembedahan

Tujuan :Rasa nyaman nyeri terkontrol/ hilang

Kriteria Hasil : Pasien mengatakan

rasa nyeri berkurang/hilang

Ekspresi wajah dan otot-otot ekstermitas tidak tegang dan tampak rileks

Pasien dapat tidur dan istirahat sesuai dengan kebiasaan sebelumnya

1. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan rasa sakitnya baik verbal maupun non verbal

2. Kaji tingkat nyeri tiap 4-6 jam atau lebih sering sesuai tingkat nyeri penderita selama 1-3 hari setelah pasca operasi

3. Observasi tanda-taanda vital4. Anjurkan dan bimbing 

pasien untuk melakukan cara-cara mengatasi nyeri seperti : tehnik relaksasai tehnik substitusi dan lain-lain.

5. Kolaborasi pemberian analgesic.

5 Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik

Tujuan : Pasiendapat melakukan aktifitas sendiri

Kriteria hasil : Personal hygine pasien

(perorangan baik) Pasien mandiri

1. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya selama belum mampu melakukannya.

2. Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara bertahap sesuai dengan kemampuannya.

3. Motivasi dan bimbing pasien untuk mobilisasi secara bertahap

20

Page 21: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK TRAUMA CAPITIS

I. PENGERTIANTrauma capitis adalah merupakan cedera yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injuri baik secara langsung maupun tidak langsung.

II. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Apnea Napas berbunyi Stridor, tersedak, ronchi, mengi positif (kemungkinan aspirasi)

2. B2 Peningkatan Tekanan darah/ normal Bradikardi, takikardi, disritmia

3. B3 Penurunan kesadaran sementara/ amnesia seputar kejadian Vertigo, syncope, tinitus Kehilangan pendengaran Baal pada ekstremitas

4. B4 Inkontinensia kandung kemih/ usus

5. B5 Mual/ muntah Gangguan menelan (batuk, air liur keluar) Disfagi

6. B6 Kelemahan , letih, kaku, hilang keseimbangan Perubahan kesadaran Letargi Kehilangan tonus otot

21

Page 22: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

1 Perubahan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan tekanan intra kranial

         

Tujuan :Adanya perbaikan tingkat kesadaran, kognisi, fungsi motorik/sensori

Kriteri hasil : Tidak ada tanda tanda

peningkatan TIK Tanda tanda vital

dalam batas normal Terorientasi pada

tempat, waktu dan respon

Tidak ada gangguan tingkat kesadaran

1. Tentukan faktor faktor yang berhubungan dan menyebabkan koma/ penurunan perfusi jaringan otak dan potensial peningkatan TIK

2. Pantau status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai standar (misalnya skala koma Glascow)

3. Pantau TTV4. Evaluasi keadaan pupil,

catat ukuran, ketajaman, kesamaan antara kiri dan kanan dan reaksinya terhadap cahaya

5. Berikan posisi antitrendelenberg atau dengan meninggikan kepala kurang lebih 30 derajat.

6. Catat ada/tidaknya refleks refleks tertentu seperti refleks menelan dll

7. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat diuretik

2 Perubahan proses berfikir b.d perubahan fisiologik

Tujuan :Dapat mempertahankan orientasi mental dan realitas biasanya

Kriteria hasil : Mengenal perubahan

prilaku Berpartisipasi dalam

aturan terapeutik/penyerapan kognitif

1. Kaji rentang perhatian dan catat tingkat ansietas pasien

2. Pertahankan bantuan yang konsisten oleh staf atau keberadaan staf sebanyak mungkin

3. Usahakan untuk menghadirkan realitas secara konsisten dan jelas, hindari fikiran fikiran yang tidak masuk akal

4. Jelaskan pentingnya

22

Page 23: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

melakukan pemeriksaan neurologis secara berulang dan teratur

5. Kurangi stimulus yang merangsang, kritik yang negatif, argumentasi dan konfrontasi

6. Dengarkan dengan perhatian yang diungkapkan pasien

3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan kemampuan untuk mencerna nutrien

Tujuan :Tidak mengalami tanda tanda malnutrisi

Kriteria hasil : Adanya pemeliharaan/

kemajuan peningkatan berat badan sesuai tujuan

1. Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan, batuk, dan mengatasi sekresi

2. Auskultasi bising usus, catat adanya penurunan / hilangnya atau suara yang hiperaktif

3. Timbang berat badan sesuai indikasi

4. Berikan makanan dalam jumlah kecil dalam waktu yang sering diatur

5. Kaji feses, cairan lambung, muintah darah dsb

6. Jaga keamanan saat memberikan makan pada klien spt tinggikan kepala tempat tidur selama makan

4 Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d trauma sakit kepala.

Tujuan :Rasanyaman nyeri terpenuhi atau terkontrol

Kriteria Hasil : Pasien mengatakan

rasa nyeri berkurang/hilang

Ekspresi wajah dan otot-otot ekstermitas tidak tegang dan tampak rileks

Pasien dapat tidur dan istirahat sesuai dengan kebiasaan sebelumnya

1. Kaji lokasi nyeri, intensitas dan keluhan pasien.

2. Ajarkan teknik relaksasi tarik napas dalam

3. Beri posisi tidur dengan kepala tanpa bantal

4. Kolaborasi medik untuk pemberian analgetik

23

Page 24: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK STRUMA

I. PENGERTIANStruma adalah suatu ketidakseimbangan metabolic yang merupakan akibat dari produksi hormone thyroid yang berlebihan atau merupakan suatu pembesaran kelenjar thyroid.

II. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Peningkatan frekuensi pernapasan Takipnea Dyspnea Edema paru(pada krisis tirotoksitosis)

2. B2 Palpitasi Nyeri dada (angina) Disritmia (vibrilasi atrium) Irama gallop, mur mur Peningkatan TD Takikardi saat istirahat Sirkulasi kolaps Syok (krisis tirotoksitosis)

3. B3 Bicaranya cepat dan parau Gangguan status mental dan perilaku seperti bingung, diorientasi, gelisah, peka

rangsang, delirium, psikosis stupor, koma. Temor halus pada tangan, gangguan menelan Hiperaktif reflex tendon dalam(RTD)

4. B4 Urine dalam jumlah banyak Perubahan dalam faeces/diare

5. B5 Kehilangan berat badan yang mendadak Nafsu makan meningkat (makan banyak, sering dan kehausan) Mual/muntah

6. B6

24

Page 25: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

Insomnia, sensivitas meningkat Otot lemah Gangguan koordinasi Kelelahan berat Atrofi otot

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

PRE OPERASI1 Penurunan curah

jantung b.d hiperthyroid

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam curah jantung adekuat dengan kebutuhan tubuh

Kriteria Hasil:1. TTV dalam batas normal2. KU baik3. EKG tidak ada disritmia

1. Pantau TD dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri.

2. Jelaskan penyebab terjadinya penurunan curah jantung.

3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi thyroid.

4. Observasi TTV, kel, nyeri dada5. Pantau EKG6. Batasi aktivitas7. Timbang BB

2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan dengan penurunan BB)

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil :1. BB stabil2. KU baik3. Turgor baik

1. Kaji pola makan pasien.2. Anjurkan pasien untuk makan

makanan yang tinggi kalori dan mudah dicerna (hindarkan makan kol/kubis)

3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi multivitamin.

4. Olaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet.

5. Observasi intake dan output.6. Ukur BB setiap hari.

3 Kelelahan b.d hipermetabolik

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan KU pasien baik

Kriteria hasil :1. KU baik2. Pasien menunjukan

perbaikan kemampuan untuk berpatisipasi dalam melakukan aktivitas.

1. Kaji KU pasien2. Jelaskan penyebab kelelahan

tubuh3. Ciptakan suasana lingkungan

yang nyaman4. Sarankan pasien untuk

mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat tidur.

5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi sedative

6. Observasi KU pasien dan keluarga.

POST OPERASI4 Bersihan jalan

nafas b/d Tujuan :Setelah dilakukan tindakan

1. Pantau frekuensi pernafasan dan kedalaman pernafasan.

25

Page 26: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

perdarahan post op.

keperawatan 1x24 jam diharapkan jalan nafas baik

Kriteria hasil:1. RR dalam batas normal2. Aspirasi –3. Tidak ada suara nafas

tambahan

2. Kaji adanya suara nafas tambahan

3. Beri perubahan posisi4. Ajarkan latihan nafas dalam dan

batuk efektif.5. Kolaborasi dengan dokter dalam

perberian terapi: inhalasi uap6. Observasi TTV dan produksi

drain

5 Nyeri b/d edema pasca operasi

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan nyeri berkurang

Kriteria hasil :1. Nyeri -2. Skala nyeri 0-13. Espresi wajah rileks4. TTV dalam batas normal

1. Kaji intensitas nyeri2. Ajarkan tehnik relaksasi nafas

panjang bila nyeri3. Pertahankan posisi leher/kepala

dalam posisi netral dan sokong kepala selama perubahan posisi.

4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgesic

5. Observasi TTV dan skala nyeri.

26

Page 27: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK COMBUSTIO

I. PENGERTIANCombustio adalah luka akibat api, air panas, menghirup udara panas (cidera inhalasi) atau kontak dengan objek panas yang mengenai epidermis s/d otot, jaringan organ dan tulang tergantung dari derajat luka bakarnya.

Derajat I : melibatkanhanya jaringan epidermisDerajat II : melibatkan jaringan epidermis dan dermisDerajat III : melibatkan semua lapisan kulit , lemak, subcutan dan dapat melibatkan otot,

saraf dan aliran darah.Derajat IV : melibatkan lapisan kulit dan otot, jaringan organ dan tulang.

II. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Sesak, batuk +, sputum +/obstruksi, oedema laryngeal suara nafas tambahan : whesing +, stidor bila ada obstruksi, ronchi + bila ada

secret dijalan nafas.2. B2

Hipotensi/syok Penurunan nadi oerifer Takikardi (syok, ansietas, nyeri) Disritmia (syok listrik) Pembentukan edema jaringan (pada semua luka bakar)

3. B3 Penurunan reflex tendon dalam (RTD) pada cidera ekstremitas. Kesemutan dan nyeri Aktivitas kejang (syok listrik) Laserasi kornea, kerusakan retina, penurunan ketajaman pengliatan (syok listrik) Rupture membrane timpanik (syok listrik) Paralisi (cidea listrik pada aliran saraf)

4. B4 Produksi urine menurun, warna urine hitam kemerahan,bila terjadi myoglobin

yang mengindikasikan kerusakan otot dalam. Diuresis (setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan kedalam sirkulasi) Penurunan bising usu/ tidak ada pada luka bakar kuteneus lebih dari 20%.

27

Page 28: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

5. B5 Anoreksia Mual/muntah Edema jaringan

6. B6 Penurunan kekuatan otot Kontraktus

III. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

1 Nafas tidak efektif b.d edema mukosa/edema paru

Tujuan :Mempertahankan fungsi pernapasan adekuat

Kriteria hasil :1. Frekuensi nafas : normal2. Sianosis –3. Dyspnea –

1. Kaji reflek menelan2. Beri posisi kepala lebih

tinggi (1/2 duduk)3. Beri O24. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian terapi5. Kolaborasi dengan tim rehap

medic untuk FT dada6. Hitung BC 24 jam

2 Hypovolemic syok b.d penurunan aliran darah arteri/vena

Tujuan :Tidak terjadi syok hipovolemik

Kriteria hasil :1. KU baik2. TTV dalam batas

normal3. Perfusi perifer normal

1. Kaji warna,sensasi gerakan , nadi perifer

2. Beri posisi kepala lebih tinggi (1/2 duduk)

3. Beri O24. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian terapi rehidrasi

5. Observasi TTV dan tanda tanda syok

3 Gangguan nyeri b.d kerusakan kulit/jaringan

Tujuan :Rasanyaman nyeri terpenuhi atau terkontrol

Kriteri hasil :1. Skala nyeri 0-12. Ekspresi wajah rileks3. KU baik4. TTV dalam batas

normal

1. Kaji intensitas nyeri2. Ajarkan tehnik relaksasi3. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian terapi analgesic

4. Lakukan perawatan luka secara aseptic

5. Observasi skala nyeri, TTV dan keadaan luka.

4 Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d hipermetabalik

Tujuan :Kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil :1. BB meningkat2. Ma/mi baik

1. Kaji kebutuhan nutrisi2. Beri makan porsi kecil dan

sering3. Kolaborasi dengan tim gizi4. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian obat anti

28

Page 29: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

3. Turgor baik4. Mual –5. Muntah –

emetic5. Observasi intake dan output

5 Gangguan eliminasi alvi b.d penurunan peristaltic usus

Tujuan :Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan BAB lancar

Kriteria hasil :1. BU +2. BAB lancar3. Kembung –

1. Kaji kebiasaan BAB2. Jelaskan penyebab gangguan

pada eliminasi alvi3. Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian terapi laxan

4. Kolaborasi dengan tim gizi untuk diet tinggi serat

5. Obs BAB

6 Kerusakan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular/penurunan kekuatan otot

Tujuan :Dapat melakukan aktivitas

Kriteria hasil :1. KU baik2. Aktivitas ringan s/d

mandiri3. Kekuatan otot 75-

100%

1. Kaji kekuatan otot/kelemahan fisik

2. Jelaskan penyebab kerusakan mobilitas fisik

3. Kolaborasi dengan tim rehab medic untuk latihan rentang gerak pasif-aktif

4. Libatkan keluarga dalam proses keperawatan

5. Obs KU dan aktivitas pasien

29

Page 30: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

SAK KOLELITIASIS

I. PENGERTIANKolelitiasis disebut juga batu empedu, gallstones, biliarycalculus.  Istilah kolelitiasis dimaksudkan untuk pembentukan batu di dalam kandung empedu.  Batu kandung empedu merupakan gabungan beberapa unsur yang membentuk suatu material mirip batu yang terbentuk di dalam kandung empedu. Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.

I. PEMERIKSAAN FISIK1. B1

Peningkatan frekuensi pernapasan Pernapasan tertekan ditandai oleh napas pendek dan dangkal

2. B2 Takikardi Berkeringat

3. B3 Spasme otot (nyeri)

4. B4 Perubahan warna urine dan faeses Distensi abdomen Teraba massa pada kuadran kanan atas dan nyeri bila ditekan Tanda Murphy +

5. B5 Anoreksia Mual/muntah Regurgitasi berulang Nyeri epigastrium Tidak bisa flatus

6. B6 Kelemahan/ malaise Gelisah

30

Page 31: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

II. RENPRA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

1 Nyeri b.d agen cedera biologis: obstruksi/spasme duktus, proses inflamasi, iskemia jaringan/nekrosis. 

Tujuan :Rasanyaman nyeri terpenuhi atau terkontrol

Kriteria Hasil : Pasien mengatakan

rasa nyeri berkurang/hilang

Ekspresi wajah dan otot-otot ekstermitas tidak tegang dan tampak rileks

Pasien dapat tidur dan istirahat sesuai dengan kebiasaan sebelumnya

1. Observasi dan catat lokasi, beratnya (skala 0-10) dan karakter nyeri (menetap, hilang timbul, kolik).

2. Tingkatkan tirah baring, biarkan pasien melakukan posisi yang nyaman.

3. Kolaborasi : Pertahankan status puasa, masukan / pertahankan penghisapan NG sesuai indikasi

4. Kolaborasi : Berikan obat sesuai indikasi; antikolinergik

2 Risiko tinggi kekurangan volume cairan b.d muntah, distensi, dan hipermotilitas gaster.

Tujuan :Kebutuhan cairan terpenuhi

Kriteria hasil : TTV dalam batas

normal Membrane mukosa

lembab

1. Pertahankan masukan dan haluaran akurat, perhatikan haluaran kurang dari masukan, peningkatan berat jenis urine.

2. Kaji membrane mukosa/kulit, nadi perifer, dan pengisian kapiler

3. Awasi TTV/ gejala peningkatan/berlanjutnya mual/muntah, kram abdomen, kelemahan, kejang, kejang ringan, kecepatan jantung tak teratur, parestesia, hipoaktif atau tak adanya bising usus, depresi pernapasan.

4. Kolaborasi : Pertahankan pasien puasa sesuai keperluan.

5. Kolaborasi : Berikan antimetik.

6. Kolaborasi : Berikan cairan IV, elektrolit, dan vitamin K.

3 Risiko tinggi Tujuan : 1. Kaji distensi abdomen,

31

Page 32: SAK FRAKTUR.docx

RS William Booth Surabaya

perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, b.d mual/muntah.

Kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil : Tidak mual/ muntah Turgor baik Mukosa bibir lembab Makan minum baik

sering bertahak, berhati-hati, menolak bergerak.

2. Perkirakan/hitung pemasukan kalori juga komentar tentang napsu makan sampai minimal

3. Berikan suasana menyenangkan pada saat makan, hilangkan rangsangan berbau.

4. Kolaborasi : Konsul dengan ahli diet/tim pendukung nutrisi sesuai indikasi.

5. Tambahkan diet sesuai toleransi, biasanya rendah lemak, tinggi serat, batasi makanan penghasil gas dan makanan/makanan tinggi lemak.

4 Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik

Tujuan : Pasiendapat melakukan aktifitas sendiri

Kriteria hasil : Personal hygine pasien

(perorangan baik) Kebutuhan nutrisi dan

eliminasi terpenuhi dengan bantuan perawat dan kemudian secara bertahap pasien dapat mandiri.

1. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya selama belum mampu melakukannya.

2. Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara bertahap sesuai dengan kemampuannya.

3. Motivasi dan bimbing pasien untuk mobilisasi secara bertahap dan libatkan keluarga dalam proses keperawatan

32