S5P5 Hak Pasien

22
PETUNJUK PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI 1. PETUNJUK UMUM Transfer informasi antar profesi di rumah sakit_________________ dilaksanakan secara tertulis, didokumentasikan pada berkas rekam medis, menggunakan bahasa Indonesia, ditulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca oleh penulis maupun orang lain. Hindari penggunaan huruf, lambang, istilah yang dapat mengakibatkan interpretasi berbeda. Pada kondisi tertentu dimana transfer informasi tidak dapat dilaksanakan tertulis, maka dapat dilaksanakan secara lisan dengan catatan : a. Penyebutan nama harus dengan catatan b. Penyebutan bilangan, angka. Dosis dan besaran ukuran diucapkan dua kali dan penerima pesan harus menirukan . c. Penerima pesan harus menuliskan pada dokumen rekam medis, dibubuhi tanggal jam dan paraf dan nama pemberi pesan. II. TRANSFER IN FORMASI ANTAR DOKTER Transfer informasi dapat berupa Konsul, Merujuk, Permintaan pendapat (second Opinion). Konsul adalah proses meminta pendapat professional dalam rangka pemeriksaan, penegakkan diagnose dan atau therapy kepada pasien yang dilaksanakan seorang dokter kepada dokter lain. Konsul dilaksanakan tertulis pada dokumen rekam medis; dokter yang mendapat konsul berkewajiban mendapat permintaan konsul pada kesempatan pertama, jawaban konsul ditulis dalam dokumen rekam medis atau pada formulir khusus. Pada kondisi tertentu konsul dapat dilaksanakan secara lisan dengan memperhatikan petunjuk umum. Dalam konsul tidak terjadi perubahan DPJP. Merujuk pasien adalah suatu proses memindah / memberikan kewenangan penanganan pasien dari dokter satu ke dokter lain, akibat dari rujukan ini terjadi perpindahan DPJP pasien tersebut. Merujuk di dalam rumah sakit dengan menulis surat rujukan di dalam dokumen Rekam Medis pasien, merujuk keluar rumah sakit dengan ditulis dalam surat rujukan dalam amplop tertutup.

description

Akreditasi

Transcript of S5P5 Hak Pasien

Page 1: S5P5 Hak Pasien

PETUNJUK PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI

1. PETUNJUK UMUM

Transfer informasi antar profesi di rumah sakit_________________ dilaksanakan secara tertulis, didokumentasikan pada berkas rekam medis, menggunakan bahasa Indonesia, ditulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca oleh penulis maupun orang lain. Hindari penggunaan huruf, lambang, istilah yang dapat mengakibatkan interpretasi berbeda.

Pada kondisi tertentu dimana transfer informasi tidak dapat dilaksanakan tertulis, maka dapat dilaksanakan secara lisan dengan catatan :

a. Penyebutan nama harus dengan catatanb. Penyebutan bilangan, angka. Dosis dan besaran ukuran diucapkan dua kali dan penerima

pesan harus menirukan .c. Penerima pesan harus menuliskan pada dokumen rekam medis, dibubuhi tanggal jam dan

paraf dan nama pemberi pesan.

II. TRANSFER IN FORMASI ANTAR DOKTER

Transfer informasi dapat berupa Konsul, Merujuk, Permintaan pendapat (second Opinion).

Konsul adalah proses meminta pendapat professional dalam rangka pemeriksaan, penegakkan diagnose dan atau therapy kepada pasien yang dilaksanakan seorang dokter kepada dokter lain. Konsul dilaksanakan tertulis pada dokumen rekam medis; dokter yang mendapat konsul berkewajiban mendapat permintaan konsul pada kesempatan pertama, jawaban konsul ditulis dalam dokumen rekam medis atau pada formulir khusus. Pada kondisi tertentu konsul dapat dilaksanakan secara lisan dengan memperhatikan petunjuk umum. Dalam konsul tidak terjadi perubahan DPJP.

Merujuk pasien adalah suatu proses memindah / memberikan kewenangan penanganan pasien dari dokter satu ke dokter lain, akibat dari rujukan ini terjadi perpindahan DPJP pasien tersebut.Merujuk di dalam rumah sakit dengan menulis surat rujukan di dalam dokumen Rekam Medis pasien, merujuk keluar rumah sakit dengan ditulis dalam surat rujukan dalam amplop tertutup.

Permintaan pendapat (second opinion) adalah upaya memperoleh informasi dari dokter lain dengan kompetensi sama atau berbeda terhadap suatu kasus. Permintaan pendapat dimungkinkan berasal dari inisiasi dokter, pasien atau kedua belah pihak.

III. TRANSFER INFORMASI DOKTER DENGAN PERAWAT / BIDAN

Transfer informasi antara dokter dengan perawat dilaksanakan secara tertulis, berupa instruksi kerja dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa lain yang dapat dipahami, didokumentasikan pada rekam medis. Instruksi kerja yang telah ditindak lanjuti oleh perawat, maka perawat harus menulis laporan tindakan pada form rekam medis.

Pada kondisi dimana tidak memungkinkan transfer informasi dilaksanakan secara tertulis dapat dilaksanakan secara lisan dengan memperhatikan petunjuk umum.

Page 2: S5P5 Hak Pasien

IV TRANSFER INFORMASI ANTAR DOKTER DENGAN PETUGAS DI PELAYANAN PENUNJANG

Transfer informasi dokter dengan petugas labpratorium, radiologi, dilaksanakan dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan penunjang yang disediakan. Dokter harus mengisi dengan jelas identitas pasien dan jenis pemeriksaan penunjang yang diperlukan.Jawaban hasil pemeriksaan disampaikan tertulis menggunakan formulir jawaban pemeriksaan penunjang.Pada kondisi tertentu yang tidak dapat dilaksanakan secara tertulis dapat dilaksanakan secara lisan dengan memperhatikan petunjuk umum.

Transfer informasi antara dokter dengan petugas gizi, rehabilitasi medis, dilaksanakan secara tertulis berupa instruksi kerja didokumentasikan pada rekam medis.

Transfer informasi dokter dengan petugas farmasi, dilaksanakan secara tertulis dengan menggunakan blangko perintah pemberian obat dan atau berupa resep dengan memperhatikan kaidah tata cara penulisan resep.

Medan,………………………………………Direktur Rumah Sakit ………………………………..

________________________

Page 3: S5P5 Hak Pasien

DIREKTUR RUMAH SAKIT ………………………………………………..No :……………………..

T E N T A N G

KOORDINASI PELAYANAN DAN TRANSFER INFORMASI ANTARA PROFESI DI RUMAH SAKIT ………………………………..

DIREKTUR RUMAH SAKIT …………………………………….

Menimbang : a. Bahwa Keselamatan Pasien (Pasient Safety) Rumah Sakit merupakan kewajiban moral bagi

seluruh pemberi pelayanan di Rumah sakit.

b. Bahwa sebagai tindak lanjut terbentuknya Tim keselamatan Pasien (Pasient Safety) RS, dan untuk mendukung terwujudnya pelayanan yang aman dan efektif perlu adanya suatu koordinasi antar profesi.

c. Sesuai dengan butir (b) perlu ditetapkan Koordinasi Pelayanan dan Transfer Informasi Antar Profesi.

Mengingat :1. Undang Undang no. 36 tahun 2009 tentang KeMethodistan

2. Undang Undang ni. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Surat Keputusan ketua yayasan Rumah sakit No:SK…/……../VI/2010 tanggal : 05 Januari 2011 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan tata kerja Rumah sakit Methodist Medan

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ……………………………….. TENTANG KOORDINASI PELAYANAN DAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI DI RUMAH SAKIT ………………………………

1. Setiap Dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah sakit ……………………………….. Harus berkoordinasi dengan profesi atau unit lain yang terkait demi keselamatan dan kesembuhan pasien.

2. Dalam memberikan transfer informasi antar profesi setiap petugas di Rumah sakit ………………………………... mengacu pada petunjuk pelaksanaan sebagaimana lampiran surat keputusan ini

Page 4: S5P5 Hak Pasien

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bilamana dikemudian hari terdapat kekeliuran dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Lampiran : SK Direktur Rumah Sakit ……………………………………….Nomor : SK../ ……../XII/2010Tanggal : …………………………….

PETUNJUK PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI

1. PETUNJUK UMUMTransfer informasi antar profesi di rumah sakit ………………………………. Dilaksanakan secara :

a. TertulisDidokumentasikan pada dokumen Rekam Medis, ditulis dengan jelas, dapat dibaca oleh penulis dan orang lain.Hindari penggunaan kata kata, lambang yang dapat menghasilkan interpretasi berbeda.

b. LisanPada Kondisi tidak memungkinkan dilaksanakan secara tertulis maka transfer informasi lisan dilakukan dengan catatan :a. Penyebutan nama harus Dieja atau Diulang Dua Kalib. Penyebutan Bilangan, Dosis, Ukuran harus diulang Dua Kali dan petugas penerima informasi

mengulangi penyebutannya.c. Penerima informasi harus menuliskan pada dokumen rekam medis dengan membubuhkan

nama penerima informasi, jam, tgl dan paraf

2. PELAKSANAA N TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESIa. Transfer informasi antar dokter / dokter spesialis

Transfer informasi dapat berupa Rujukan Konsul Permintaan Pendapat

b. Transfer informasi antar dokter dengan perawatTransfer Informasi dapat berupa :

Permintaan pelayanan keperawatan Pelayanan Gizi/ Diet pasien Pelayanan pemberian Obat kepada pasien

c. Transfer informasi antar dokter dengan Petugas LaboratoriumTransfer informasi dapat berupa :

Permintaan pemeriksaan laboratorium Permintaan data pemeriksaan pasien Mencantumkan diagnose yang mendukung untuk permintaan pemeriksaan

d. Transfer informasi antar Dokter dengan petugas radiologiTransfer Informasi dapat berupa :

Permintaan pemeriksaan radiologi

Page 5: S5P5 Hak Pasien

Permintaan data pemeriksaan pasien Mencantumkan diagnose dan keluha pasien

e. Transfer informasi antar dokter dengan petugas lainnyaTransfer informasi dapat berupa :

Permintaan Diet Pasien Permintaan lain yang diperlukan

Ditetapkan di : Medan Pada Tanggal : ……………….

Direktur Rumah Sakit ……………………………………

___________________

Tembusan:1. Ketua Yayasan Rumah Sakit ____________2. Ketua Komite Medik3. Para kepala SMF/Ka Bagian/Ka Bidang dilingkungan Rumah Sakit Methodist Medan4. Ka Instalasi dilingkungan Rumah Sakit Methodist Medan5. Arsip

Page 6: S5P5 Hak Pasien

DIREKTUR RUMAH SAKIT ………………………………………………..No :……………………..

T E N T A N G

KOORDINASI PELAYANAN DAN TRANSFER INFORMASI ANTARA PROFESI DI RUMAH SAKIT ………………………………..

Direktur Rumah Sakit …………………………………..

Menimbang:a. Bahwa Keselamatan Pasien (Pasient Safety) Rumah Sakit merupakan kewajiban moral

bagi seluruh pemberi pelayanan di Rumah Sakit.

b. Bahwa sebagai tindak lanjut terbentuknya tim Keselamatan Pasien (Pasient Safety) RS, dan untuk mendukung terwujudnya pelayanan yang aman dan efektif perlu adanya suatu koordinasi antar profesi

c. Sesuai dengan butir (b) perlu ditetapkan koordinasi Pelayanan dan Transfer informasi Antar Profesi

Mengingat:1. Undang Undang no.36 tahun 2009 tentang 2. Undang Undang no.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit3. Surat keputusan Ketua Yayasan Rumah Sakit No:Sk…/………/VI/2010 tanggal : 05 Januari

2011 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit ………………………..

M E M U T U S K A N

Menetapkan : Keputusan Direktur Rumah Sakit ………………………………. Tentang Koordinasi pelayanan dan transfer informasi antar profesi di rumah sakit ………………………..

1. Setiap dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit …………………….. harus berkordinasi dengan profesi atau unit lain yang terkait demi keselamatan dan kesembuhan pasien.

Page 7: S5P5 Hak Pasien

2. Dalam memberikan transfer informasi antar profesi setiap petugas di Rumah Sakit ………………........ mengaci pada petunjuk pelaksanaan sebagaimana lampiran surat keputusan ini

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bilamana dikemudian hari terdapat kekeliuran dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : _________________Pada Tanggal:__________________

Direktur Rumah Sakit ………………………………….

_____________________

Tembusan:1. Ketua Yayasan Rumah Sakit ……………………..2. Ketua Komite Medik3. Para kepala SMF/Ka Bagian/Ka Bidang dilingkungan Rumah Sakit ………………………….4. Ka Instalasi dilingkungan Rumah Sakit ………………………..5. Arsip

Page 8: S5P5 Hak Pasien

Lampiran : SK Direktur Rumah Sakit ………………………………..Nomor : SK …../………/XII/2010Tanggal : ……………………..

PETUNJUK PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI

1. PETUNJUK UMUMTransfer informasi antar profesi di Rumah Sakit …………………… dilaksanakan secara :a. Tertulis

Didokumentasikan pada dokumen Rekam Medis, ditulis dengan jelas, dapat dibaca oleh penulis dan orang lain.Hindari penggunaan kata kata, lambang yang dapat menghasilkan interpretasi berbeda.

b. LisanPada kondisi tidak memungkinkan dilaksanakan secara tertulis maka transfer informasi lisan dilakukan dengan catatan:a. Penyebutan nama harus Dieja Atau Diulang Dua Kalib. Penyebutan Bilangan, Dosis, Ukuran Harus Diulang Dua Kali dan petugas

penerima informasi mengulangi penyebutanc. Penerima Informasi harus menuliskan pada dokumen rekam medis dengan

membubuhkan nama penerima informasi, jam, tgl dan paraf

2. PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESIa. Transfer Informasi Antar Dokter / Dokter Spesialis

Transfer informasi berupa : Rujukan Konsul Permintaan Pendapat

b. Transfer informasi antar dokter dengan perawat Transfer Informasi dapat berupa :

Permintaan pelayanan keperawatan Pelayanan Gizi/ Diet pasien Pelayanan pemberian Obat kepada pasien

c. Transfer informasi antar dokter dengan Petugas Laboratorium Transfer informasi dapat berupa :

Permintaan pemeriksaan laboratorium Permintaan data pemeriksaan pasien

Page 9: S5P5 Hak Pasien

Mencantumkan diagnose yang mendukung untuk permintaan pemeriksaan

d. Transfer informasi antar Dokter dengan petugas radiologi Transfer Informasi dapat berupa :

Permintaan pemeriksaan radiologi Permintaan data pemeriksaan pasien Mencantumkan diagnose dan keluha pasien

e. Transfer informasi antar dokter dengan petugas lainnya Transfer informasi dapat berupa :

Permintaan Diet Pasien Permintaan lain yang diperlukan

Ditetapkan di : Medan Pada Tanggal : ……………….

Direktur Rumah Sakit ……………………………………

___________________

Tembusan:1. Ketua Yayasan Rumah Sakit ____________2. Ketua Komite Medik3. Para kepala SMF/Ka Bagian/Ka Bidang dilingkungan Rumah Sakit Methodist Medan4. Ka Instalasi dilingkungan Rumah Sakit Methodist Medan5. Arsip.

Page 10: S5P5 Hak Pasien

Logo

KONSULTASI DURANTE OPERASI

PROSEDURTETAP

No Dokumen No. Revisi-

Halaman1/1

Tanggal terbit

DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr____________.

PengertianKonsultasi Durante Operasi atau Konsul Durante operasi adalah konsultasi antar dokter ttg penanganan pasien pada saat pasien dilakukan operasi mulai saat induksi sampai selesai recovery.

Tujuan

Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit_____________.Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk melaksanakan konsultasi antar dokter durante operasi.

Kebijakan Konsultasi durante operasi dapat dilaksanakan secara tertulis maupun secar lisan.Dokter yang melaksanakan konsul maupun konsulen wajib mencatat pada dokumen rekam medis setelah operasi selesai.

Prosedur

1. Dokter operator menghubungi dolter konsulen melalui salah satu petugas di kamar operasi.

2. Dokter operator menyampaikan permasalahan kepada konsulen dengan dilengkapi informasi penting tentang pasien tersebut.

3. Dokter konsulen menelaah permasalahan4. Dokter konsulen member jawaban permasalahan5. Dokter operator menindak lanjuti hasil jawaban konsul6. Dokter operator menulis laporan konsultasi7. Dokter member tahu keluarga pasien

Unit Terkait

Page 11: S5P5 Hak Pasien

Seluruh StaffPejabat di rumah sakit _________________

Logo

KONSULTASI DURANTE OPERASI

PROSEDURTETAP

No Dokumen No. Revisi-

Halaman1/1

Tanggal terbit

DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr____________.

PengertianKonsultasi durante operasi atau Konsul durante operasi adalah konsultasi antar dokter tentang penanganan pasien pada saat pasien dilakukan operasi mulai saat induksi sampai selesai recovery.

Tujuan

Tujuan umum : Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit______________Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk melaksanakan konsultasi antar dokter durante operasi

Kebijakan Konsultasi durante operasi dapat dilaksanakan secara tertulis maupun secara lisan.Dokter yang melaksanakan konsul maupun konsulen wajib mencatat pada dokumen rekam medis setelah operasi selesai.

Prosedur

1. Dokter operator menghubungi dokter konsulen melalui salah satu petugas di kamar operasi.

2. Dokter operator menyampaikan permsalahan kepada konsulen dengan dilengkapi informasi penting tentang pasien tersebut.

3. Dokter konsulen menelaah permasalahan4. Dokter konsulen memberi jawaban konsul5. Dokter operator menindah lanjuti hasil jawaban konsul6. Dokter operator menulis laporan konsultasi7. Dokter member tahu keluarga pasien

Unit TerkaitSeluruh Staff

Page 12: S5P5 Hak Pasien

Pejabat di rumah sakit_____________

Logo

MERUJUK PASIEN

PROSEDURTETAP

No Dokumen No. Revisi-

Halaman1/1

Tanggal terbit

DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr____________.

PengertianAdalah proses mengalihkan penanganan pasien dari dokter satu ke dokter lain baik di dalam maupun keluar rumah sakit, biasanya rujukan dilaksanakan terhadap pasien yang memerlukan pelayanan yang kompentensinya tidak dimiliki oleh yang merujuk.Rujukan ke fasilitas lain terutama bila pasien memerlukan pelayanan dengan peralatan dan teknologi yang tidak dimiliki rumah sakit________________

Tujuan

Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit_______________Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk merujuk pasien

Kebijakan Merujuk ke RS atau fasilitas lain; dokter yang merujuk harus menetapkan apakah pasien perlu didampingi petugas atau tidak.Merujuk antara dokter di RS dilaksanakan dengan menulis pada dokumen rekam medis.

Prosedur

Merujuk ke Rumah Sakit lain :

1. Petugas memberi tahu kepada pasien dan atau keluarga bahwa pasien perlu di rujuk.

2. Dokter mengusahakan agar pasien dalam kondisi memungkinkan untuk menempuh perjalanan ke tempat yang dituju.

3. Dokter menulis surat rujukan4. Petugas menyiapkan alat transport yang sesuai

Page 13: S5P5 Hak Pasien

5. Dokter menetapkan apakah pasien perlu didampingi oleh petugas rumah sakit

6. Pasien dipindahkan kea lat transport7. Pasien di berangkatkan

Merujuk ke dokter lain didalam rumah sakit :

1. Dokter menyampaikan informasi bahwa pasien perlu dirujuk kepada dokter lain yang sesuai kompetensinya

2. Dokter membuat surat rujukan dalam dokumen rekam medis3. Petugas menghubungi dokter yang di tuju4. Dokter penerima rujukan menindak lanjuti5. DPJP pasien tersebut berpindah ke dokter yang dituju.

Unit Terkait Seluruh staffPejabat di rumah sakit_______________

Page 14: S5P5 Hak Pasien

Logo

MEMBERI INFORMASI TENTANG HAK KEWAJIBAN PASIEN PADA RS

PROSEDURTETAP

No Dokumen No. Revisi-

Halaman1/1

Tanggal terbit

DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr____________.

PengertianMemberi informasi tentang kewajiban pasien adalah proses pendidikan kepada pasien oleh DPJP tentang kewajiban pasien kepada rumah sakit selama dirawat.

Tujuan

Tujuan umum : Meningkatkan mutu Pelayanan MedisTujuan Khusus : adanya panduan untuk melaksanakan pemberian informasi kepada pasien oleh DPHJP

Kebijakan Sesuai SK Direktur No SK /……./……/2012, tanggal __________ tentang dokter penanggung jawab pelayanan(DPJP)

Setiap DPJP yang telah melaksanakan pemberian informasi tentang kewajiban pasien harus mendokumentasikan pada rekam medis.

Prosedur

1. Dokter memperkenalkan diri sebagai DPJP2. Dokter menyampaikan bahwa terima kasih atas kepercayaannya

terhadap rumah sakit.3. Dokter menyampaikan untuk mendapatkan hasil optimal perlu

kerja sama yang baik antara rumah sakit dengan pasien4. Dokter menyampaikan bahwa pasien harus menyampaikan

informasi yang benar dan jujur5. Dokter menyampaikan bahwa pasien berhak mengetahui

tanggung jawab pasien di RS6. Dokter menyampaikan pasien berhak bertanya bila ada yang tidak

diketahui tentang pelayanannya

Page 15: S5P5 Hak Pasien

7. Dokter menyampaikan bahwa pasien berhak memahami konsekuen pelayanannya.

8. Dokter menyampaikan bahwa wajib melaksanakan intruksi dan menghormati rumah sakit.

9. Dokter menyampaikan bahwa pasien wajib memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa

10. Dokter menyampaikan bahwa pasien wajib memenuhi kewajiban financial sesuai peraturan yang berlaku.

11. Dokter menanyakan apakah pasien sudah jelas12. Dokter mengakhiri pembicaraan dengan salam13. Dokter menulis pada dokumen rekam medis bahwa tugas

memberikan informasi tentang kewajiban telah dilaksanakan.

Unit Terkait Instalasi terkaitStaf medis fungsional yang ada di rumah sakit_____________

Page 16: S5P5 Hak Pasien

Logo

KONSULTASI ANTAR DOKTER

PROSEDURTETAP

No Dokumen No. Revisi-

Halaman1/1

Tanggal terbit

DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr____________.

PengertianKonsultasi antar dokter yang sering disebut Konsul adalah upaya mendapatkan informasi dari dokter satu terhadap dokter lainnya guna kepentingan pemeriksaan, menegakkan diagnosa, dan pemberian theapi kepada pasien.

Tujuan

Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit ____________Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk melaksanakan konsultasi antar dokter.

Kebijakan Konsultasi antar dokter hanya dapat dilaksanakan antar dokter yang bekerja di rumah sakit _______________pada kondisi mendesak konsultasi dapat dilaksanakan dengan dokter luar sepanjang kompetensi konsulen yang ada di rumah sakit tidak tersedia.Dokter yang melaksanakan konsultasi menuliskan informasi penting tentang keadaan pasien yang di konsultasikan.

Prosedur

1. Dokter member informasi pada pasien dan atau keluarganya bahwa perlu dilaksanakan konsultasi terhadap dokter lain.

2. Dokter menulis surat konsultasi pada dokumen rekam medis berisi, identitas pasien. Kondisi umum, hasil pemeriksaan penting dan inti konsultasi

3. Surat konsultasi disampaikan pada konsulen4. Konsulen memeriksa pasien yang dimaksud5. Konsulen menjawab konsultasi.

Page 17: S5P5 Hak Pasien

Unit Terkait Seluruh staffPejabat di rumah sakit___________

Logo

PROSEDURTETAP

No Dokumen No. Revisi-

Halaman1/1

Tanggal terbit

DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr____________.

Pengertian

TujuanKebijakan

Page 18: S5P5 Hak Pasien

Prosedur

Unit Terkait