S2-2013-325071-chapter1
-
Upload
salma-karimah -
Category
Documents
-
view
223 -
download
3
description
Transcript of S2-2013-325071-chapter1
-
1BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerusakan bangunan akibat gempa merupakan ancaman yang sangat serius
di Indonesia, terutama pada bangunan sederhana. Tuntutan bahwa bangunan yang
mengalami kerusakan harus dapat secepatnya difungsikan kembali, maka perlu
penanganan terhadap kerusakan-kerusakan tersebut, baik dengan perbaikan
maupun perkuatan. Pada tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari rusak ringan
hingga berat, diperlukan pengetahuan mengenai teknologi perbaikan dan
perkuatan yang tepat guna.
Penentuan metode dan material perbaikan pada umumnya tergantung pada
jenis kerusakan yang ada; lingkungan dimana struktur berada; peralatan yang
tersedia; kemampuan tenaga pelaksana; serta batasan-batasan dari pemilik seperti
keterbatasan ruang kerja, kemudahan pelaksanaan, waktu pelaksanaan, dan biaya
perbaikan. Beberapa metode perkuatan yang umumnya dilakukan pada struktur
beton adalah memperpendek bentang struktur dengan kolom atau baja,
memperbesar dimensi struktur beton, menambah pelat baja atau fibre reinforced
polymer (FRP), dan melakukan external prestressing.
Salah satu elemen struktur yang harus diperkuat adalah balok. Beton
polimer (polymer concrete) merupakan salah satu material perkuatan yang banyak
-
2dilakukan saat ini. Penerapan beton polimer sendiri telah berkembang secara
signifikan dalam 30 tahun terakhir, namun belum diimplementasikan secara luas
di Indonesia. Beton polimer merupakan beton yang dibuat dari campuran agregat
kasar dan halus dengan bahan perekat polimer, sedangkan campuran antara
polimer, semen dan agregat disebut polimer-beton modikasi (polymer-modified
concrete). Beton polimer memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan
beton normal, diantaranya: cepat mengeras; proses pengerjaan yang cepat;
kekuatan yang tinggi; ketahanan tinggi terhadap ancaman bahan kimia; dan
durabilitas yang tinggi (Aggarwal dkk, 2007).
Resin sebagai salah satu polimer yang digunakan dalam pembuatan beton
polimer telah diproduksi oleh beberapa perusahaan biasanya berupa resin paten.
Namun, penerapannya secara luas di masyarakat masih mememiliki beberapa
kendala, diantaranya harga yang relatif mahal serta proses pengerjaan yang
memerlukan peralatan dan keterampilan khusus.
Melihat alasan di atas maka perlu dikaji alternatif perkuatan untuk
meningkatkan kapasitas geser balok yaitu dengan menggunakan resin yang belum
dipatenkan dengan metode yang sederhana. Penggunanaan resin yang belum
dipatenkan tersebut memiliki keuntungan tersendiri, yaitu murah; mudah
ditemukan di pasaran; serta tidak memerlukan peralatan khusus untuk aplikasi di
lapangan. Diharapkan akan diperoleh sebuah campuran yang mudah, praktis,
sederhana dan biaya yang relatif murah (easily, practically, simple, and relatively
at low cost) untuk perbaikan dan perkuatan struktur beton bertulang pada
bangunan sederhana yang rusak akibat gempa.
-
3B. Perumusan Masalah
Pada kasus bangunan sederhana yang telah mengalami kegagalan akibat
gempa, diperlukan usaha perkuatan elemen struktur untuk mengembalikan fungsi
awal dari bangunan tersebut.
Potensi beton resin poliester sebagai material perkuatan struktur
didasarkan pada kelebihan yang dimiliki oleh bahan tersebut, yaitu praktis dan
biaya yang relatif murah. Sedangkan untuk mengetahui kinerja dan kemudahan
perkuatan balok menggunakan beton resin poliester, serta lekatan antara beton
lama dengan beton baru diperlukan kajian tersendiri sehubungan dengan perilaku
geser balok yang terjadi akibat pembebanan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian perbaikan dan perkuatan geser balok dengan beton resinpoliester adalah:
1. Mendapatkan persentasi katalis optimum (setting time) yang dapatmemudahkan pengerjaan beton resin poliester di lapangan.
2. Mengetahui kapasitas geser balok beton bertulang sebelum dan setelah
perkuatan.
3. Mengetahui kekakuan dan daktilitas balok beton bertulang sebelum dan
setelah perkuatan.
4. Membandingkan kapasitas geser eksperimen dengan analisis Response-2000
dan Metode Pias (Layers Method).5. Mengetahui pola keruntuhan balok beton bertulang sebelum dan setelah
perkuatan.
-
46. Membandingkan penggunaan rumus-rumus beton normal yang terdapat pada
SNI 03-2847-2002 dalam menghitung menghitung kemampuan geser balok
beton resin poliester.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Memberikan informasi tentang kapasitas dan efektivitas beton resin poliester
sebagai perkuatan geser pada balok beton suatu bangunan.
2. Memberikan alternatif metode perbaikan dan perkuatan untuk meningkatkan
kapasitas geser balok beton bertulang dan mengatasi berbagai
masalah/kendala pada suatu bangunan.
3. Memberikan konstribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di
bidang rekayasa struktur untuk teknologi beton.
E. Batasan Penelitian
Untuk membatasi objek dan memberikan langkah yang sistematis, maka
penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Beton normal dengan kuat tekan sekitar 20 MPa.
2. Benda uji balok berpenampang persegi dengan tinggi 250 mm, lebar 150 mm,
dan panjang 700 mm.
3. Perbaikan dan perkuatan menggunakan resin merk SHCP (Singapore High
Polymer Chemical Product) tipe 2668 WNC.
-
54. Pembebanan terpusat dan statik.
5. Peninjauan hanya terhadap perilaku geser.
6. Peninjauan terhadap faktor susut, suhu, dan faktor lain diabaikan.
7. Sasaran untuk perbaikan dan perkuatan pada bangunan sederhana (kurang dari
3 lantai).
8. Perhitungan mengacu pada SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton dan Bangunan Gedung.
F. Keaslian Penelitian
Menurut tinjauan pustaka yang ada, bahwa penelitian tentang perkuatan
balok persegi pernah dan telah banyak dilakukan sebelumnya diantaranya adalah:
1. Nikopour, dkk (2011) melakukan penelitian tentang perbaikan geser balok
beton bertulang menggunakan injeksi epoxy dan Hybrid External FRP.
2. Wu, dkk (2010) melakukan penelitian tentang kekuatan ultimit dari balok
beton bertulang yang diperkuatan dengan Hybrid Bounded Fiber-Reinforced
Polymer (HB-FRP).
3. Roesdiana (2010) meneliti tentang perkuatan geser balok penambahan kabel
baja (wire rope) sebagai tulangan sengkang dan jacketing dengan mortar.
4. Deskarta (2009) meneliti tentang perkuatan geser balok beton bertulang
menggunakan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP).
5. Herlina (2009) meneliti tentang perkuatan geser balok tampang persegi
dengan penambahan tulangan sengkang dan komposit mortar.
-
66. Triantafillou dan Papanicolaou (2005) melakukan penelitian tentang perkuatan
geser balok beton bertulang dengan textile reinforced mortar (TRM) jackets.
Penelitian mengenai karakteristik dari beton polimer diantaranya:
1. Putra (2013) melakukan penelitian tentang sifat fisik dan mekanik beton
polimer dengan variasi poliester resin 5%; 10%; 15%; 20% dan 25%.
2. Syukroni (2013) melakukan penelitian tentang sifat fisik dan mekanik mortar
polimer dengan variasi poliester resin 5%; 10%; 15%; 20% dan 25%.
3. Jamshidi dan Pourkhorshidi (2012) melakukan penelitian mengenai
modifikasi poliester resin sebagai bahan pengikat efektif untuk beton polimer.
4. Brbu dan Harja (2008) melakukan studi eksperimental mortar dan beton
polimer menggunakan epoxy resin paten (Merk ROPOXID), silica fume dan
agregat kasar.
5. Rebeiz, dkk (1994) melakukan penelitian tentang perilaku struktur balok beton
polimer menggunakan plastik daur ulang.
Berdasarkan studi literatur yang ada dan sepanjang pengetahuan penulis,
penelitian tentang perkuatan geser balok menggunakan beton resin poliester
belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini terjamin keasliannya.