Ruptur Uteri

3
Ruptur uteri A. Definisi Komplikasi kehamilan dan persalinan yang berbahaya ketika terjadi laserasi dinding uteri. Robekan dapat meluas kepembuluh darah uteri dan hemoragi terjadi. Ruptur uteri mer upakan penyebab kematian maternal dan janin. B. Jenis 1. tak komplet a. kedalam miometrium mungkin robek. Perimetrium tetap utuh. b. miometrium eksternal mungkin robek tetapi laserasi tidak meluas kebadan uterus. Hal tersebut dapat memnyebabkan hemoragi intraperitoneal. 2. komplet a. mengenai semua lapisan uterus. Terdapat hubungan langsung antara rongga uteri dan abdomen dan janin mungkin dikeluarkan dari uterus kerongga abdomen. Faktor yang berhubungan dengan resiko rupture selama persalinan  Ruptur jaringan parut setelah seksio sesaria (insisi sekmen bawah dan sekmen atas), histerotomi, miomektomi, jahitan rupture sebelumnya. Dehisens pada jaringan parut merupaka kondisi yang paling sering menyebabkan ruptur.  Ruptur spontan terjadi akibat kontraksi uteri yang kuat. Ruptur spontan ini terkadang berhubungan dengan penggunakan oksitosin, terutama pada wanita multipara atau pada persalinan macet.  Ruptur traumatis akibat penggunaan instrument, mis., pelahiran dengan forsep rotasional yang tinggi atau dari manipulasi (mis., versi podalik internal dan ekstraksi bokong pada kembar dua)  jika terdapat jaringan parut sebelumnya.  Trauma dapat terjadi akibat kecelakaan. C. Pencegahan Untuk wanita yang mengalami jaringan parut uteri:  Saat masuk ke ruangan persalinan, bidan harus memastikan bahwa diskusi tentang rencana melahirkan didokumentasikan di dalam catatan oleh dokter obstetri senior dan bahwa wanita merasa puas dengan rencana tersebut.  Jika VBAC diantisipasi maka kemajuan yang baik dalam persalinan harus dipantau dan setiap abnormalitas jantung janin dilaporkan ke dokter obstetri oleh bidan  Jika augmentasi persalinan diindikasikan maka oksitosin per IV harus di resepkan  Induksi harus dilakukan oleh konsultan dokter obstetri dan prosedur didokumentasikan secara hati-hati di dalam catatn kasus, amniotomi merupakan metode pilihan. Akan tetapi, satu atau dua dosis jel prostin 1 mg PV (prostaglandin) dapat di berikan tetapi dosis pengulangan sebaiknya dihindari dan diskusikan penatalaksanaan lebih lanjut.

Transcript of Ruptur Uteri

Ruptur uteriA. Definisi Komplikasi kehamilan dan persalinan yang berbahaya ketika terjadi laserasi dinding uteri. Robekan dapat meluas kepembuluh darah uteri dan hemoragi terjadi. Ruptur uteri merupakan penyebab kematian maternal dan janin. B. Jenis 1. tak komplet a. kedalam miometrium mungkin robek. Perimetrium tetap utuh. b. miometrium eksternal mungkin robek tetapi laserasi tidak meluas kebadan uterus. Hal tersebut dapat memnyebabkan hemoragi intraperitoneal. 2. kompleta. mengenai semua lapisan uterus. Terdapat hubungan langsung antara rongga uteri dan abdomen dan janin mungkin dikeluarkan dari uterus kerongga abdomen.

Faktor yang berhubungan dengan resiko rupture selama persalinan Ruptur jaringan parut setelah seksio sesaria (insisi sekmen bawah dan sekmen atas), histerotomi, miomektomi, jahitan rupture sebelumnya. Dehisens pada jaringan parut merupaka kondisi yang paling sering menyebabkan ruptur. Ruptur spontan terjadi akibat kontraksi uteri yang kuat. Ruptur spontan ini terkadang berhubungan dengan penggunakan oksitosin, terutama pada wanita multipara atau pada persalinan macet. Ruptur traumatis akibat penggunaan instrument, mis., pelahiran dengan forsep rotasional yang tinggi atau dari manipulasi (mis., versi podalik internal dan ekstraksi bokong pada kembar dua) jika terdapat jaringan parut sebelumnya. Trauma dapat terjadi akibat kecelakaan.

C. Pencegahan Untuk wanita yang mengalami jaringan parut uteri: Saat masuk ke ruangan persalinan, bidan harus memastikan bahwa diskusi tentang rencana melahirkan didokumentasikan di dalam catatan oleh dokter obstetri senior dan bahwa wanita merasa puas dengan rencana tersebut. Jika VBAC diantisipasi maka kemajuan yang baik dalam persalinan harus dipantau dan setiap abnormalitas jantung janin dilaporkan ke dokter obstetri oleh bidan Jika augmentasi persalinan diindikasikan maka oksitosin per IV harus di resepkan Induksi harus dilakukan oleh konsultan dokter obstetri dan prosedur didokumentasikan secara hati-hati di dalam catatn kasus, amniotomi merupakan metode pilihan. Akan tetapi, satu atau dua dosis jel prostin 1 mg PV (prostaglandin) dapat di berikan tetapi dosis pengulangan sebaiknya dihindari dan diskusikan penatalaksanaan lebih lanjut.

Ruptur spontan Jika oksitosin digunakan untuk menginduksi atau mengaugmentasikan persalinan maka bidan harus memantau dengan cermat bahwa kontraksi yang terjadi tidak lebih dari 4 kali dalam sepuluh menit dan berlangsung sekitar 60 detik. Jumlah oksitosin yang di berikan harus di pantau secara cermat pada wanita multipara. Bidan harus mempertimbangkan disporposi atau presentasi tidak abnormal ketika persalinan berlangsung lambat.D. Tanda dan gejalaRuptur tersembunyi Berhubungan dengan seksio sesaria sebelumnya dan pemisahan jaringan parut praksian: mungkin terjadi sedikit kehilangan darah per vaginam tetapi tidak ada hemoragi di tempat dehisens jaringan parut. Peningkatan denyut nadi maternal secara ringan (>100x/ menit), pucat. Sedikit nyeri abdomen, nyteri tekan pada jaringan parut. Epidural terkadang dapat menyamarkan rasa nyeri yang dirasakan. Kontraksi dapat berlanjut tetapi tidak ada kemajuan persalinan. Ketidak teraturan denyut jantung janin, tetapi jika didiagnosis, janin dilahirkan hidup.Tanda khas Terjadi dalam satu sampe dua jam Nyeri abdomen bawah, tidak seperti nyeri kontraksi, terjadi secara terus menerus. Nyeri tekan pada palpasi abdomen. Muntah Pingsan dan pucat Kehilangan darah per vaginam, jumlah bervariasi Peningkatan denyut nadi Tanda-tanda penurunan kondisi janin, deselerasi beragam, bradikardi Jika tidak didiaknosis- hipotensi dan syok, tidak ada DJJRuptur berat Kontrasi uterus kuat. Wanita melaporkan mengeluarkan sesuatu dan nyeri tajam di abdomen bawah Kontraksi berhenti dan nyeri abdomen berkelanjutan Merasa sangat cemas Kehilangan darah pervaginan/ hematuria Pada palpasi abdomen, janin dirasakan dekat jari dan bagian presentasi dapat di pindahkan dengan mudah dan mungkin tidak berada di dalam panggul. Takikardia maternal, syok, dan kolaps segera terjadi Jantung janin terdengar bradikardia secara jelas atau tidak ada denyut jantung janin.E. Penatalaksanaan Secara singkat jelaskan ke pada ibu dan keluarga mengenai keadaannya Berkonsultasi dengan dokter kandungan Pastikan akses IV dengan kanula berdiameter besar dan mulai pemberian infus intravena, berikan infus dengan cepat. Berikan oksigen menggunakan sungkup. mempersiapkan ruang bedah mengikuti protocol untuk hemoragi obstetric mayot. Pindahkan ibu keruang operasi .