Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www...

48
Januari 2016 Vol. 20 No. 1 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id SAYA SENANTIASA MENGUTAMAKAN KESEHATAN PENDERITA ISSN : 14106450 Mengenal & Mencegah Nyeri Punggung Bawah / 06 10 Cara Langsing Alami Tanpa Jalani Diet / 27 Pelayanan IGD RSUD Dr. Soetomo yang Dijamin BPJS / 23 Peraturan Menteri No. 08 Th 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit Insert:

Transcript of Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www...

Page 1: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Januari 2016 Vol. 20 No. 1

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabayawww.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id

Saya SenantiaSa MengutaMakan keSehatan Penderita

ISSN : 14106450

Mengenal & Mencegah Nyeri Punggung Bawah / 06

10 Cara Langsing Alami Tanpa Jalani Diet / 27

Pelayanan IGD RSUD Dr. Soetomo yang Dijamin BPJS / 23

Peraturan Menteri

No. 08 Th 2015

tentang

Program

Pengendalian

Resistensi

Antimikroba di

Rumah Sakit

Insert:

Page 2: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Init

ial A

sses

smen

t ol

eh J

CI C

onsu

ltan

t ya

ng t

erdi

ri d

ari R

icha

rd W

righ

t, T

eren

ce S

hea,

Mar

ale

Atec

hian

dan

Fra

ncin

e W

este

rgaa

rd b

erfo

to b

ersa

ma

Plt.

Dir

ektu

r, p

ara

Wak

il D

irek

tur,

pej

abat

st

rukt

ural

, da

n se

mua

ang

gota

pok

ja.

Kegi

atan

ini d

ilaku

kan

pada

tan

ggal

4-1

3 Ja

nuar

i 201

6.

Page 3: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Pelindung : dr. Harsono - Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo

Penasehat : dr. Endang Damayanti, M.Kes, M.Hum - Wakil Direktur dan Keuangan

• Bangun Trapsila Purwaka, dr., SpOG(K) - Plt. Wakil Direktur Pelayanan Medik &

Keperawatan • Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik •

Bangun Trapsila Purwaka, dr., SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.

Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas

Wakil Redaksi : Tutik Murniati, SE

Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT-KL(K) • Didi Aryono

Budiyono, dr., SpKJ(K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH, Agus Hariyanto, dr., SpA (K),

Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS • Rahayu Warni Kusasih,

SKM • Rama Krishna, SKM • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM

Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.

Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086,

5501088, 5501123 • eMail: [email protected]

Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM

Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi.

29

20

08

02

32

• BihunJagungJamurTiram

• ChickenKatsu

kuismimbar

COVEr :

sEkiLas iNFO

• PuncakAcaraHarlahRSUDDr.Soetomoke77• JalanSehatdalamrangkaMemperingati

HarlahRSUDDr.Soetomoke77• JalanSehatdalamrangkaMemperingatiHari

DiabetSedunia• LokakaryaStrategiPengendalianResistensi

AntimikrobadiRS• SeminarAntibiotikBijakCegahResistensi• TemuIlmiahTahunan&RakernasHisfarsi2015• PengantarPurnaTugas&PengantarTugas• PeringatanHariibu• PerayaanNatalRSUDDr.Soetomo-FKUnair• Workshop&JoinSymposiumRegenerative

Medicine&Sitokines8• BelajarmateriAkreditasiJCI

ruaNG WaNiTa

bEriTa FOTO

arTikEL kEsEHaTaN

30 ruaNG uNik & LuCu

daftar isiJanuari 2016 Vol. 20 No. 1

Dari Redaksi

Susunan Redaksi

1. Inilah8MakananPenguatOtak

2. InformasiPenting3. KriteriaPelayananIGDRSUD

Dr.SoetomoyangDijaminolehBPJS

4. NoToPressureUlcer5. WaspadaBahayaKonflik

Laten6. 10CaraKurusAlamiTanpa

JalaniDiet7. PenerapanEvidenceBased

Keperawatan

1. LaktatPenandaAwalSepsisdanAsidosisLaktat

2. Mengigau:Berbahayakah?3. NutrisiyangDapatMencegahDemensia4. NyeriPunggungBawah

MenteriKesehatanRIProf.Dr.NilaFaridMoeloek,dr,SpM(K)memukulgongsebagai

tandadibukanyaWorkshop&JoinSymposiumRegenerativeMedicine&SITOKINES8:(SymposiumofTropic–Infection&HIVAIDSSurabayadi

RuangPertemuanPDTlt.7RSUDDr.SoetomopadaSabtu14November2015,didampingiPlt.DirekturRSUDDr.Soetomodr.

Harsono,daribelakang-kedepanDr.HeriSuroto,dr,SpOT(K),Dr.

Ferdiansyah,dr,SpOT,DjokoSantoso,dr,SpPD,K-GH,Ph.D,FINASIMdanProf.Dr.BudiSantoso,dr,SpOG(K).

SELAMAT TAHUN BARU 2016, semoga menjadi tahunsuksessemuanyauntukRSUDDr.Soetomoyangkitacintai,terutama dalammenghadapi Akreditasi RS oleh JCI. Perlukerjakeras,kompaksemuanyadanbiayabesaragardapatlulus JCI seperti rumah sakit-rumah sakit lainnya. Dengansemangat juang pemuda kita harus bisa, terutama yangmenanganibanyakyangmuda-muda.

DalamBeritaFoto,bayakkegiatanRSUDDr.Soetomo3bulan terakhir. Di Sekilas Info ada yang harus kita ketahuisemuamengenaiKriteriaPelayananIGDyangDijaminBPJS,demikianjugadiArtikelKesehatanada4topikmenarikyangperlukitaketahui.

Selamat membaca dan jangan lupa mengisi Sudokuobatantipikunyangmurahmeriah.

1

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 4: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

artikel kesehatan

Asamlaktatatauseringdisebutlaktatadalahsalahsatusubstansi yang diproduksi oleh sel tubuh sebagaiprodukakhirmetabolismeanaerobseltubuh.1,2Laktat

pertamakalidiisolasipadaabadke-18darisusuyangtelahmenjadiasam(basi).Tahun1918,parailmuwanmendapatkankasusasidosismetabolikberhubungandenganpenurunanalirandarahdankeadaanshock.Eratahun1970dan1980,Huckabee dan Cohen mendeskripsikan sindroma klinikasidosislaktatyangkitakenalhinggasaatini.1

Pemeriksaan laktat digunakan untuk mendeteksipeningkatan kadar laktat di dalam darah yang dapatdisebabkankarenahipoksia,peningkatanproduksimaupungangguan ekskresi laktat dari dalam darah.2-4 Laktatdidapatkanmeningkatpadakeadaansepsis,shock,seranganjantung,gagaljantungkongestif,gagalginjal,diabetesyangtidakterkontrol,gangguankeseimbanganasambasadarah(pHabnormal),danlain-lain.2

METABOLISME LAKTATMetabolisme tubuh untuk menghasilkan energi

terdiri dari 2 (dua) bentuk yaitu aerob dan anaerob yangdibedakanberdasarkanketersediaanoksigendalamtubuh.Metabolisme aerob terjadi ketika kandungan oksigen didalam tubuh cukup. Mitokondria akan menggunakanglukosa dan oksigen untukmenghasilkan ATP (adenosinetriphosphate)sebagaisumberutamaenergi.2

Berbeda dengan metabolisme aerob, metabolismeanaerob terjadi saat tubuh berada dalam keadaankekuranganoksigendanataumitokondriatidakberfungsidengan baik. Metabolisme anaerob akan menghasilkanenergimeskipundalamjumlahkecil(2molATP).1,2

Asamlaktat(laktat)adalahprodukakhirdarimetabolismeanaerob.Sekitar65%daritotallaktatyangdiproduksiakandigunakanolehliverterutamauntukglukoneogenesis(laktatakan diubah menjadi glukosa).4 Laktat akan terakumulasidi dalam darah ketika produksi laktat jauh lebih cepatdibandingmetabolismelaktatdiliver.2,3

Metabolisme aerob diawali dengan konversi piruvatmenjadi asetil-CoA melalui fosforilasi oksidatif dan akanmenghasilkan 38 mol ATP sedangkan pada metabolismeanaerob terjadi konversi piruvatmenjadi laktat tanpa adafosforilasi oksidatif. Metabolisme anaerob menghasilkanenergi yang lebih sedikitdibandingmetabolismeaerob (2molATP).

ASIDOSIS LAKTATKadarlaktatdipengaruhiolehkecepatanantaraproduksi

dan metabolisme laktat serta tergantungperfusi jaringanyang adekuat. Normalnya, kadar laktat di dalam darah

dancairanserebrospinal rendah.Produksi laktatolehselotot, sel darahmerah, otak dan jaringan yang lain akanmeningkatketika tubuhkekuranganoksigenatauketikajalurmetabolismeyangutama(metabolismeaerob)untukmenghasilkanenergiterganggu.

Makinbanyaklaktatyangdiproduksi(hiperlaktatemia)makamakin banyak laktat yang akan terakumulasi danmengakibatkan asidosis laktat. Asidosis laktat terjadibila laktat>3mmol/LdenganpeningkatanH+.Asidosislaktat akan mengakibatkan pH menjadi abnormal danmuncul keluhan lemahotot, nafas cepat,mual,muntah,berkeringatbahkankoma.2-4

PENYEBAB ASIDOSIS LAKTATBerdasarkan mekanisme yang terjadi, asidosis

laktat dapat disebabkan oleh 2 kelompok yangberbeda. Kelompok tipe A adalah jenis yang palingbanyak menyebabkan asidosis laktat. Tipe A (hipoksik)berhubungan dengan kondisi yang menyebabkanpengambilan oksigen oleh paru tidak adekuat sehinggaaliran darah dan perfusi jaringan menurun (oksigenasi

May Fanny Tanzilia1, Leonita Anniwati2, Aryati3

1PPDS Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2Kepala Divisi Kimia Klinik Departemen/Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya,

3Kepala Departemen/Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya

LAKTATPENANDA AWAL SEPSIS DAN ASIDOSIS LAKTAT

Gambar1.Metabolismeaerobdananaerobdalamtubuh4

2

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 5: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

jaringanmenurun).TipeAdapatdisebabkankarenasepsis,shock, hipovolemia, serangan jantung, gagal jantungkongestif,penyakitparuyangberat,edemaparu,anemiaberat.

Kelompokkedua(tipeB-metabolik)tidakberhubungandenganpengangkutanoksigentetapikarenakebutuhanoksigen yang meningkat ataupun karena gangguanmetabolik,sepertipenyakitliver,penyakitginjal,diabetesyang tidak terkontrol, leukemia, AIDS, toksin (sianida,metanol,etanol),infeksiberat,neoplasia.TipeBjugadapatdisebabkan berbagai macam obat seperti salisilat danmetformin, latihan berat (misal lari maraton), gangguanherediter metabolik (misal methylmalonic aciduria,propionic acidemia, kelainan oksidasi fatty acid) sertagangguanprimerfungsimitokondria.2,3

APLIKASI KLINIS Derajat keparahan hipoksia jaringan (jaringan tubuh

kekuranganoksigen)danasidosislaktatyangterjadidapatditentukan dari kadar laktat pasien. Kadar laktat akanmeningkat cepat saat terjadi penurunan suplai oksigensehingga laktat dipakai sebagai indikator hipoksia yanglebihawaldibandingpH.2,4

Pemeriksaan serial laktat digunakan untuk evaluasi(monitoring)pasiendenganpenyakitkritis karenadapatmenentukantingkatkeparahanpenyakitdanmenentukanprognosis secara objektif.4 Semakin tinggi kadar laktatsemakinparahkondisi suatupenyakit.Kadar laktatyangmelebihibatasnormalpadapasienyangdicurigaisepsismerupakan petunjuk untuk segera memulai dan tidakmenundaterapi.1,2

Pemeriksaan laktat pada cairan serebrospinal dapatmembedakan penyebab infeksi selaput meningen(meningitis)apakahkarenabakteriatauvirus.Kadarlaktatyang meningkat signifikan menunjukkan kemungkinaninfeksibakteri sedangkanpada infeksi virus, kadar laktatnormalatauhanyasedikitmeningkat.

Kadar laktatpada cairan serebrospinalpada keadaannormalsamadengankadarlaktatdalamdarah.Gangguansistem saraf pusat dapat menyebabkan kadar laktatberubah tanpa terpengaruh kadar laktat dalam darah.Kadar laktat cairan serebrospinal meningkat dalamkeadaan perdarahan intrakranial, meningitis bakteri,epilepsidankelainansistemsarafpusat.3

PEMERIKSAAN KADAR LAKTAT DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. SoetomoSurabaya melayani pemeriksaan laktat denganmenggunakanalatotomatisDimension®clinicalchemistrysystem (Siemens). Metode yang dipakai adalah metodeenzimatik.3,5 Sampel berupa darah vena (whole bloodataupun plasma), dalam kasus tertentu dapat dipakaidaraharterimaupuncairanserebrospinal.3

Antikoagulan yang dipakai adalah sodium fluoride/potassiumoxalate(tabungabu-abu).5Tidakadapersiapankhususyangdiperlukan,padabeberapakasuspasienperluistirahatsebelumdarahdiambildanmungkindiperlukanpuasaterlebihdahulu,namunhalinijarangterjadi.2,3

Sebisa mungkin hindari pemasangan torniket saatpengambilansampeldarahvenakarenabendungandarahdapatmeningkatkankadarlaktatsehinggamenyebabkanhasil tidak akurat. Apabila torniket terpaksa digunakan,

darah venaharusdiambil segeradan lenganpasienharusdalam keadaan rileks (bila perlu diistirahatkan terlebihdahulu)sebelumdanselamadarahdiambil.2,3Pemeriksaanlaktat darah arteri sering dilakukan bersamaan dengananalisis gas darah. Hasil pada sampel darah arteri lebihakurat karena efek pemasangan torniket yang berlebihandapatdiminimalkan.2

NILAI RUJUKANNilai rujukan kadar laktat darah vena dan arteri

ditunjukkanpada tabel 1.Nilai rujukan kadar laktat cairanserebrospinal bervariasi berdasarkan usia (terutama padaanak). Sejak lahir hinggausia 15,5 tahunmulai dari 1,78 –1,88mmol/L (16–17mg/dL).Kadar laktatdalamurine24jamadalah5,5–22mmol/hari.3

Tabel1.Nilairujukankadarlaktatpadadarahvenadanarteri3

RINGKASANLaktat dapat dipakai sebagai penanda awal sepsis dan

hipoksia jaringan. Kadar laktat yang meningkat dapatmenunjukkan derajat keparahan hipoksia dan asidosislaktatyangterjadi.Selainitu,laktatdapatdipakaijugauntukmenentukanmikroorganismepenyebabmeningitis.

DAFTAR PUSTAKABlomkalns L Andra. Lactate – A Marker for Sepsis and

Trauma. www.emcreg.org (Diunduh pada 20November2015).

Lactate. www.labtestonline.com (Diunduh pada 20November2015).

Burtis A Carl, Edward R Ashwood, David E Bruns.Tietz Textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics.5thEd.,Missouri,Elsevier,2012;26;722-723,1630.

BishopLMichael,EdwardPFody,LarryESchoeff.Clinical Chemistry Techniques, Principles, Correlations.6thEd.,Philadelphia, LippincottWilliams andWilkins, 2010;15;378-380.

LacticAcid. Insert kit Dimension® clinical chemisty system.Siemens.2008.

Semakin tinggi kadar laktat semakin parah kondisi suatu penyakit. Kadar laktat yang melebihi batas normal pada pasien yang dicurigai sepsis merupakan petunjuk untuk segera memulai dan tidak menunda terapi.

3

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 6: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

artikel kesehatan

Setiapmanusiadiduniainipernahmengalamikondisimengigau ataunglindur pada saat tidur. Kebanyakandi antara mereka menganggap hal ini merupakan

kondisinormalyangseringkaliterjadipadasaatseseorangmengalami kelelahan atau banyak pikiran. Tapi apakahbenar pandangan masyarakat tersebut? Beberapa orangmulai merasa resah terhadap kondisinya ketika keluhantersebut muncul di setiap tidurnya, mengucapkan ataumelakukanhalyangmemalukan,atausudahmenggangguorangdisekitarnya.Berikut iniakandipaparkanmengenaiperilaku“mengigau”dalampandanganneurologi.

Bila kita mencari bahasa asing atau bahasa ilmiahmengigaumakaakanmunculistilahparasomnia. Mengigaubisa dalam bentuk ucapan kata-kata yang terucap tanpadisadariatauperilakuyangdilakukanseakan-akanbertujuanpadasaatseseorangsedangtidur.Padasaatseseorangtidur,maka dia akan mengalami 2 tahap stadium tidur, yaitustadiunNREM(non rapid eye movement)danREM(rapid eye movement).Dalamsatukalitidur,seseorangbisamengalamikedua stadium beberapa kali secara bergantian. Menurutparaahli,ketikamemasukistadiumREM,makapadasaatituseseorangsedangmengalamimimpi.Sehinggastadiuminiseringdikenaldenganistilahstadiummimpi,yangditandaimunculnyagerakanbolamata secara cepat ke kiri dan kekananpadasaatseseorangtidurdanmenghilangnyatonusotot.

Benarkah seseorang mengigau karena memperagakan mimpinya ?

Menurut beberapa literatur, parasomnia ternyata bisaterjadipadakeduastadiumtidur(NREMdanREM).Contohparasomniayangmunculpada saat stadiumNREMadalahmunculnya fase bingung ketika seseorang dibangunkansecara mendadak, berjalan sambil tidur (sleep walking),dan mimpi buruk yang sangat mengerikan (sleep terror).Pada umumnya setelah mengalami parasomnia NREM,seseorang mengalami kondisi amnesia terhadap perilakuyang dikerjakannya. Kondisi ini sering kali karena otak(cortex cerebri) dalam kondisi belum benar-benar terjagadari stadium tidur dalam ketika seseorang terbangunakibatprovokasitertentuyangmunculsecaramengejutkanatau berulang. Hal ini bisa juga disebabkan oleh karenamunculnyaketidakstabilankomponenotak(biomarker)yangbertugasmempertahankanstadiumNREM.Ketidakstabilankomponentersebutseringkalidisebabkanolehkarenaefeksamping penggunaan obat-obatan yang memiliki efeksedasi(mengantuk).

SedangkanparasomniayangmunculpadastadiumREMadalahberupaperilakubaikberupaucapanatautingkahlaku

“MENGIGAU”Wardah Rahmatul Islamiyah

KetuaSleepDisorderCenterDep.NeurologiFKUniv.Airlangga

: Berbahayakah ?

yangmemperagakanisimimpinya(dikenaldenganistilahREM sleep behavior disorder-RBD).KondisiparasomniaREMinidisebabkanolehadanyagangguanfungsibatangotak(pons) yang seringkalimerupakan tandamenuju prosesneurodegeneratif. Bentuk lain dari parasomnia REM iniadalahsleep paralysis(“tindihen”).

Selain disebabkan oleh karena parasomnia, perilakuanehpadasaattidurjugabisamerupakanbentukkejang.Untukmemastikanapakahparasomniaataukejangmakaperludilakukanpemeriksaanpolisomnografi.

Bilamembacatinjauandiatasmakadapatdisimpulkanbahwa mengigau tidaklah selalu disebabkan oleh isimimpiseseorang.

Berbahayakan bila saya mengigau ?Parasomnia NREM seringkali dijumpai pada masa

kanak-kanak, dengan prevalensi 1 – 4%. Pada kasusparasomnia NREM pada umumnya terjadi kurang darilima menit. Akan tetapi bila keluhan menjadi lebihlama maka kondisi ini mulai perlu mendapat perhatiankhusus. Kelainan ini seringkali disebabkan oleh karenaefeksampingpenggunaanobat tidurdalamdosis tinggiataudikombinasi secara tidak rasional. Selainobat tidur,beberapaobatlainjugadapatmenjadipenyebabkelainanini. Mimpi buruk pada kasus parasomniaNREMberupatangisanatauteriakanyangmunculmendadakpadasaat

4

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 7: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

tidur. Seringkali pada saat kondisi inimuncul seseorangakan tampak panik dan bisa melakukan hal-hal yangmembahayakan dirinya seperti melompat dari tempattidurataudarijendelakamartanpadisadari.Halinitentusajamenjadibahayabagipenderita.

PadaparasomniaREM,kelainannyaberupaREM sleep behavioral disorder (RBD). Kondisi ini seringkali munculpadapopulasidewasamuda(usia<40tahun).Kelainaniniseringkalimunculakibatpenggunaanobatantidepresanatau pada kelainan genetik berupa narkolepsi. Padanarkolepsi seseorang bisa tertidur dengan cepat dalamkondisi emosional tertentu dan bisa terjadi berulangkali. Bila kelainan ini muncul pada lanjut usia seringkalimerupakan tandamunculnyapenyakitneurodegeneratifsepertiParkinson,AlzheimeratauDemensiaLewybodies.Pada saatmuncul RBD, ucapan yang dikeluarkan pasiendalamsuarakerasdancenderungagresif.Bentukucapanyang dikeluarkan pada saat mengigau berbeda denganperilaku pasien pada saat bangun. RBD juga seringkalidikaitkan dengan gangguan tidur lain yaitu“mengorok”atau dikenal dengan istilah obstructive sleep apnea.Bentuk parasomnia REM yang lain dan sering dijumpaidi masyarakat adalah “tindihen” atau sleep paralysis. Prevalensinya 7.6%, pada anak sekolahan prevalensinya28.3%danmeningkat padapasien psikiatri yaitu 31.9%.Pada kondisi ini tonus otot tetapmenghilang (sehinggaanggota gerak tidak dapat bergerak), akan tetapi otaksudahdalamkondisibangun.Seringkalikondisiinidisertaimunculnya halusinasi yangmenakutkan. Sleep paralysisseringkalimerupakanbagiandarikelainannarkolepsi.

Jadibahayakahbilaseseorangmengalamimengigau?Maka jawabannya adalah tergantung pada jenisparasomnianya. Akan berbahaya bila durasinyamenjadilebih lama, berulang, membahayakan diri atau sudahmengarahpadakelainanneurologis.

Bisakah mengigau dihilangkan ?Untukdapatmenjawabpertanyaaninitentusajaperlu

pemeriksaan yang teliti terkait bagaimanadeskripsi danriwayatkeluhanpasiensertapemeriksaanobyektifdenganpemeriksaan polisomnografi. Dengan pemeriksaan iniseseorangakandirekamkondisiotak,otot,salurannafas,dan jantung selama periode tidur. Melalui pemeriksaanpolisomnografi, ketika muncul perilaku aneh padasaat tidur maka dokter bisa membedakan apakah ituparasomnia atau kejang, dan menghubungan perilakutersebut dengan gangguan tidur lain. Selain itu perludisingkirkan kemungkinan efek samping obat-obatantertentu dan penyakit medis atau psikiatri lain. Jadibila kebiasaan mengigau anda atau orang sekitar andasudah mulai terganggu dan membahayakan diri Andamaka segera periksakan diri anda pada ahli gangguantidur. Penentuan diagnosis sedini mungkin akan sangatmembantuprosespenyembuhannya.

ReferensiHowell MJ, 2012. Parasomnis : An Update Review.

Neurotherapeutics 9:753-775POKDIGangguanTidurPPPERDOSSI,2014.Parasomnia

in Panduan Tatalaksana Gangguan Tidur. Surabaya : CVShad.88-94

Demensiaadalahpenurunankemampuanmentalyangbiasanyaberkembangsecaraperlahandimanaterjadi

gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuanuntukmemusatkanperhatiandanbisaterjadikemundurankepribadian.

Pada usia muda, Demensia bisa terjadi secaramendadak jikacederahebat,penyakitatauzat-zat racun(missalkarbonmonoksida)menyebabkanhancurnyasel-sel otak.Demensia biasanya timbul secaraperlahandanmenyerangusiadiatas60tahun.NamunDemensiabukanmerupakanbagiandariprosespenuaanyangnormal.

Padapenuaannormal, seseorangbisa lupa akanhal-hal yangdetil, tetapipenderitademensiabisa lupaakankeseluruhanperistiwayangbarusajaterjadi.

PikunmerupakangejalaumumDemensia,walaupunpikun itu sendiri belum berarti indikasi terjadinyaDemensia.OrangyangmenderitaDemensiasering tidakdapat berfikir dengan baik dan berakibat tidak dapatberaktivitas denganbaik.Oleh sebab itumereka lambatlaun kehilangan kemampuan untuk menyelesaikanpermasalahan, dan perlahan menjadi emosional, seringmenjaditidakterkendali.

Banyak penyakit/sindrom menyebabkan Demensia,seperti stroke, Alzheimer, Parkinson, AIDS, dll. Demensiajugadapatdiinduksiolehdefisiensiniasin.

Gejala Demensia biasanya dimulai secara perlahandanmakinlamamakinparah.Terjadipenurunaningatan,penurunan kemampuan untuk mengingat waktu danpenurunankemampuanuntukmengenaliorang, tempatdanbenda.

Pencegahan terjadinya Demensia dapat dilakukandenganrangsangandanlatihanotak.Halinibertujuanagarfungsiotaktidakmenurunsecaradrastic.Caranyadenganmemberikanperhatianpenuhterhadapapayangsedangdilakukan si penderita dan berusaha untuk memeliharadayakonsentrasinya.Selainituasupangiziyangmemadaibagiparalansiaharusbenar-benardiperhatikan.

Penderita Demensia memiliki kadar choline acetyi-tranferase yang rendah. Enzim ini sangat dibutuhkanuntukmembentukacetylcholinesebagaibahankimiaotakyang berfungsi meningkatkan daya ingat dalam prosesbelajar.Bahanmakananyangmengandunglesitin(bahanpembentuk acetylcholine) yang cukup tinggi antara lainkuningtelur,hati,produkkedelaidanserealia.

Zat gizi lainnya yangdapatmenyokongpeningkatandaya ingat adalah thiamin (B1), Riboflavin (B2), karoten,zat besi dan vitamin E. Minimnya asupan thiamin akanmempengaruhi lemahnya aktivitas otak. Thiamin bisadiperolehdarigandum,bekatul,kacang-kacangan,dagingtanpa lemakdanserealiayangdifortifikasi (ditambahkanvitaminkedalamnya).

Bahanmakananyangdianjurkan:Telur,gandum,ragi,kedelaidanprodukkedelailainnya

(seperti tahu, dan tempe) merupakan bahan pangansumberlecithindancholin).

Brokoli dan biji bunga matahari, membantumeningkatkan daya kerja otak karena mengandung zatbesi, asam folic dan vitamin C. Biji bungamatahari danminyaknyajugamengandungvitaminE.

Beras merah, kacang-kacangan, sayuran dan susumerupakanbahanpanganyangkayavitaminB1.

Sumber : - Wirakusumah, Emma S. MenuSehatuntukLanjut

Usia. Jakarta, Puspa Swara ,2001. - Id.m. Wikipedia.org. 2014

NUTRISI YANG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA DEMENSIAOleh:WiwinYetiWindayati,SKM

5

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 8: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Hanik Badriyah Hidayati, dr., SpB, Staf Neurologi / FK UNAIR - RSUD Dr. Soetomo Surabaya

artikel kesehatan

Nyeripunggungbawahmerupakanpenyebabumumnyeri dandisabilitas terutama pada orangdewasausiaproduktif.Penyakitinimenjadipenyebabumum

penderita mengunjungi dokter umum dan ruang rawatdaruratdanseringsebagaialasantidakmasukkerja.NationalInstituteforClinicalExcellence(NICE)memperkirakanbiayaperawatan semua jenis nyeri punggung bawahmencapai1000jutadolartiaptahun(Baker,2008).

Nyeri punggung bawah merupakan salah satu kasusyangbanyakdikonsultasikankebagianneurologidanbedahsaraf. Kebanyakanpasienyangmengeluhnyeripunggungbawahakutakanmengalamikekambuhansetelahsembuhsehingga keluhan ini sering mengganggu aktivitas danmenurunkanproduktivitas(Suharjanti,2014).

DEFINISINyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan

di daerahpunggungbawah, dapatmerupakannyeri lokalmaupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawahyaitudidaerahlumbalataulumbosakraldanseringdisertaidenganpenjalarannyerikearahtungkaidankaki(suharjanti,2014)

EPIDEMIOLOGISekitarduapertigapopulasidewasapernahmengalami

nyeripunggungbawahpadasuatuwaktu.Nyeripunggungbawah menempati urutan kedua setelah penyakitpernafasansebagaialasan penderitamengunjungidokter(Deyo,2001).EstimasiprevalensinyeripunggungbawahdiAmerikaSerikatsekitar5-20%dandiEropasekitar25-45%dari populasi (Suharjanti, 2014). Di Indonesia prevalensinyeripunggungbawahsebesar18%(Suryamiharja,2011).

Nyeripunggungbawahdideritalaki-lakidanperempuandalamperbandinganyangsama,denganonsetpalingseringantarausia30dan50tahun.Nyeripunggungbawahadalahpenyebabpalingumumdarikecacatanyangberhubungandenganpekerjaanpadausiadibawah45tahun.Setiaptahun3%sampai4%populasicacat temporaldan1%populasiusiaproduktifcacatpermanen(Argoff,1998,Deyo,2001).

KLASIFIKASINyeri punggung bawah dapat dibagi menurut durasi

penyakit yaitu; pertama nyeri punggung bawah akut jikadurasinyeri kurangdari4minggu, keduanyeripunggungbawah subakut jika durasi nyeri 4-12 minggu, ketiganyeri punggung bawah kronik jika durasi nyeri lebihdari 12 minggu. Selain itu nyeri punggung bawah dapatdikelompokan dalam 3 kategori besar berdasar etiologiyaitu;pertamanyeripunggungbawahnonspesifik(>85%),kedua nyeri punggung bawah disertai radikulopati ataustenosis spinalis (3-4%), ketiga nyeri punggung bawahdengan penyebab spesifik, seperti tumor (0,7%), frakturkompresi (4%), infeksi (0,01%), dan sindrom kauda equine(0,04%)(Suharjanti,2014)

ANATOMIKolumnavertebradibentukolehserangkaian33vertebra

yangterdiriatas;7vertebracervical,12vertebrathorakal,5vertebralumbal,5vertebrasacraldan4koksigeal.Vertebralumbal lebih berat dan besar disbanding vertebra lainnya

sesuaidenganperanutamanyamenyanggaberatbadan(Suharjanti,2014)

Bangunan vertebral dan paravertebral mendapatpersyarafan dari cabang syaraf spinal dimana serabutnyerinya mencapai ligamentum intraspinal, periosteum,lembaranluarannulusfibrosusdankapsulasendi.Dengandemikianbangunantersebutadalahbangunanpekanyeri(Suharjanti,2014)

Akar syaraf spinal memiliki karakteristik unik yangberperan dalam terjadinya sindrom nyeri spinal dimanaakar syaraf tidak memiliki epineurium dan perineuriumsehingga tidak memiliki barier syaraf-darah yang baik,menyebabkan akar syaraf rentan terhadap traumakompresi dibanding syaraf tepi dan rentan terhadapedemaendoneural(Argoff,1998).

ETIOLOGIBanyak kondisi yang menyebabkan nyeri punggung

bawah,tetapisebagianbesarberkaitandenganrangsangmekanikpadavertebradanjaringandisekitarnya,sepertiterteradalamtabeldibawahini(Suharjanti,2014).

Mekanik Non mekanik ViseralLumbar strain/sprain Penyakit degenerative Spondylosis Kerusakan sendi facet Hiperostosis skeletal idiopatik difusSpondylosisSpondylolestesisHerniasi diskusStenosis spinalisOsteoporosis dengan fraktur - KompresiFrakturKelainan congenital Kifosis Skoliosis beratPaget’s disease

Neoplasma Tumor metastase Multipel myeloma Limfoma Leukemia Tumor medulla spinalis Tumor retroperitonealInfeksi Osteomyelitis Septik discitis Abses epidural/paraspinal EndokarditisArtritis inflamatoris Spondilitis ankylosing Sindroma reiter Inflamatory bowel disease Reumatika polimyalgia

Organ pelvis Prostatitis Endometriosis Penyakit inflamatoris pelvis - kronisKelainan ginjal Nefrolitiasia Pyelonefritis Abses sekitar ginjalKelainan vaskuler Aneurisma aorta abdominal Kelainan aortoiliakaPenyakit gastrointestinal Pankreatitis Kolesistitis Perforated bowel

DIAGNOSTIKDiagnosisanatomiyangtepatsulitdiperoleh,sehingga

sering membuat dokter dan pasien merasa frustasi.Daripadamelakukanusaha yangmelelahkan,umumnyalebih berguna menjawab tiga pertanyaan sebagaiberikut: Adakah penyakit sistemik yang menyebabkanrasa sakit? Adakah tekanan sosial atau psikologis yangdapat memperberat atau memperpanjang rasa sakit?Adakah defisit neurologis yang mungkin memerlukantindakanbedah?Bagisebagianbesarpasien,pertanyaan-pertanyaan ini bisa dijawab dari anamnesis danpemeriksaan fisik yang cermat, pencitraan sering tidakdiperlukan(Deyo,2001)

Riwayat penyakit dari anamnesis yang akurat danpemeriksaan fisik yang tepat akan memudahkan dalampenentuan diagnosis nyeri punggung bawah. Penderitaseringmengeluhnyeripadapagiharidanakanbertambahnyeri dengan membungkuk, mengangkat, juga perlu

NYERI PUNGGUNG BAWAH

6

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 9: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

diperhatikan apakah nyerinya timbul pertama kali atauberulang.Padapenderitadengannyeriberulangbiasanyanyeri akan memberat. Ditemukanya red flag (tabel dibawah ini) biasanya digunakan untuk mendapatkandiagnosisbandingantaranyeripunggungbawahspesifikdan non spesifik sehingga dapat menentukan langkahuntukpenatalaksanaannya(Suharjanti,2014)

KEMUNGKINAN ETIOLOGI RIWAYAT PEMERIKSAAN FISIK

Kanker Kuat : metastasis kanker ke tulang

Sedang : penurunan berat badan tanpa sebab jelas

Lemah : kanker, nyeri memberat atau tidak membaik dengan istirahat

Lemah : nyeri vertebra, keterbatasan gerak tulang belakang

Sindrom kauda equina

Kuat : inkontinensia urin dan alvi, retensio urin, kelemahan dan gangguan sensoris yang progresif

Kuat : kelemahan motorik dan defisit sensoris, penurunan tonus spinkter ani, sadle anesthesia

Lemah : penurunan gerak tulang belakang

Fraktur Kuat : trauma signifikanSedang : pemakaian steroid

jangka panjangLemah : umur > 70

tahun, riwayat osteoporosis

Lemah : nyeri tulang belakang, penurunan gerak tulang belakang

Infeksi Kuat : nyeri berat dan operasi tulang belakang lumbal dalam 1 tahun yll

Sedang : penggunaan suntikan intra vena, imunosupresi, nyeri berat, operasi tulang belakang lumbal lama

Lemah : nyeri memberat atau tidak membaik dengan istirahat

Kuat : panas, infeksi saluran kencing, luka region tulang belakang

Lemah : nyeri tulang belakang, penurunan gerak sendi

Padapasiendengan skiatika ataupseudoklaudikasio,tes laseq harus dilakukan, namun tes ini sering negatifpada stenosis spinalis. Elevasi kurang dari 60 derajatadalah abnormal, menyokong kompresi atau iritasi akarsyaraf. Pemeriksaan neurologi selanjutnya difokuskanpada kekuatan dorsofleksi ankle dan ibu jari kaki (L5),plantar fleksi (S1), reflex lutut dan ankle (L4 dan S1).SembilanpuluhpersenakarsyarafL5danS1ikutterlibatpadaherniasidiskuslumbal(Deyo,2001).

Pedomanbaku merekomendasikan fotopolosuntukpasiendenganpanas,penurunanberatbadantanpasebabjelas, riwayat kanker, defisit neurologi, penyalahgunaanobat dan alkohol, umur di atas 50 tahun dan trauma.Kegagalanperbaikandalamwaktu4-6minggusebaiknyajugadilakukanfotopolos.CTdanMRIseharusnyadilakukanpadapasiendenganindikasikuatadanyainfeksi,kanker,ataudefisitneurologimenetap(Deyo,2001).

PENATALAKSANAANPerawatan konservatif dan nonoperatif merupakan

strategi awal bila tidak dijumpai kelainan neurologisepertikelainanspinkterdankelumpuhan.Pertimbanganterapi non bedah didukung oleh studi klinis dan otopsi

bahwaresorbsimaterialherniasidiskusdapatterjadidalambeberapawaktu.Perlupertimbanganyangmatangantaramanfaatdanefek sampingobat-obatan sebelummemulaiterapi.(Argoff,1998,Moreland,1989,Suryamiharja,2011).

Untuk nyeri punggung bawah akut dapat diberikanparasetamol, NSAID selektif (misalnya celecoxib) dannonselektif (misalnya diclofenak), relaksan otot, opioid,injeksititikpicu(steroid+lidokain)daninjeksiepiduraluntuknyeriradikuler(Suryamiharja,2011).

Untuknyeripunggungbawahkronikselainanalgesikdanrelaksan otot dapat diberikan antikonvulsan ( pregabalin,gabapentin,karbamazepin,okskarbamazepin,fenitoin),antidepresan (amitriptilin,duloxetin, venlafaxin),penyekatalfa(klonidin,prazosin),opioid,dankortikosteroid(Suryamiharja,2011).

Terapi non farmakologis dapat meliputi terapi latihan,manipulasi spinal, tirah baring, korset lumbal, kompreshangat dan stimulasimedulla spinalis. Terdapat bukti dari2RCTsberkualitastinggibahwaexerciseaktifadalahefektifuntuk nyeri punggung bawah. Stimulasi medula spinalismerupakansalahsatuteknikyangpalingefektifuntukkasusnyeri kronik yang refrakter dengan modalitas konservatifyang lain (Barolat, 1999, Konstantinou, 2013 Suharjanti,2014).

Terapibedahdapatdipertimbangkanpadakeadaansebagaiberikut(Suryamiharja,2011);

- Setelahsatubulandirawatkonservatiftidakadakemajuan

- Iskhialgiayangberatsehinggapasientidakmampumenahannyerinya

- Adanyagangguanmiksi,defekasidanseksual- Adabuktiklinisterganggunyaradiks- Adakelemahanotottungkaibawah

PENCEGAHANObesitasdanmerokoksecaraepidemiologiberhubungan

dengannyeripunggungbawah.Padapekerjaberat,merokokmerupakanfaktorresikoterjadinyanyeripunggungbawah.Fitnesberhubungandenganpenyembuhannyeripunggungbawah.Training, edukasi, dan intervensi ergonomik dapatmengurangi nyeri punggung bawah. Ketidaknyamanandalam bekerja memiliki dampak besar pada disabilitaspunggung, sehingga intervensi pra trauma dapat sangatbergunauntukpencegahanpenyakitini(Argoff,1998).

DAFTAR PUSTAKA1. ArgoffCE,WheelerAH,1998.SpinalandRadicularPainDisorder.

Neurologic Cinics1998;16:833-8492. BakerADL,2008.Backpain:background,aetiology,diagnosis

andtreatment.Elsevier 2008;302-3083. Barolat G, 1999. Review Article Spinal Cord Stimulation for

ChronicPainManagement.Elsevier 1999;258-2624. DeyoRA,2001.PrimaryCareLowBackPain.N Engl J Med2001;

344:363-3705. Konstantinou K, Jordan JL, 2013. Chapter 6, Physical and

psychologicaltreatments, In :Managing Sciatica and Radicular Pain in Primary Care Practise.SpringerHealthcare2013;87-104

6. MorelandLW,MendezAL,AlarconGS,1989.SpinalStenosis:AComprehensifReviewofTheLiterature,In:Seminars in Arthritis and RheumatismVol9no2,W.BSaunderCompany,1989;127-149

7. Suharjanti I, 2014.TreatmentUpDate inMusculoskeletal PainFocusonLowBackPain,In:Suharjanti,etalClinicalPractice in Neurology,Surabaya:AirlanggaUniversityPress,2014;207-217

8. Suryamiharja A, Purwata TE, Suharjanti I, Yudiyanta (Ed),2011. Konsesus Nasional Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik,Surabaya:AirlanggaUniversityPress,2011;29-33.

7

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 10: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

seputar soetomo

RSUD Dr. Soetomo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim sekaligus memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 51, tampak acara dibuka oleh sambutan Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo beserta ibu.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo menandatangani MOU Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dengan Kapolda Jatim Irjen Polisi Anton Setiadji (kiri) dan penandatangan MOU Academic Medical Standards (AMC) dengan Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. Moh. Nasih, SE, MT, AK, CMA. (Kanan) penandatanganan Komitmen gerakan SADAR (Sikap Arif & bijaksana Dapat Atasi Resistensi antibiotik) dan prasasti peresmian ‘Pusat Nyeri’ RSUD Dr. Soetomo.

PUNCAK ACARA HARLAH RSUD DR. SOETOMO KE 77DI AIRLANGGA CONVENTION CENTER (ACC) RABU 8 DESEMBER 2015

8

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 11: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Tampak atas Sekdaprov Jatim, Dr. Ahmad Sukardi

melepas balon dan mengibarkan bendera sebagai tanda

dimulainya Jalan sehat. Usai Jalan sehat dilakukan

pengundian hadiah untuk para karyawan karyawati

RSUD Dr. Soetomo dengan hadiah Utama Umroh 2

orang, sepeda motor 2 buah, sepeda gunung 8 buah

serta berbagai macam hadiah elektronik. Acara ini

diselenggarakan rutin setiap tahun.

Jalan Sehat dalam Rangka Memperingari Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo ke-77Jumat, 13 Nopember 2015

9

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 12: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Jalan sehat diikuti oleh masyarakat yang tergabung dalam cabang-cabang PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) yang ada di Surabaya.

seputar soetomo

JALAN SEHAT DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI DIABET SEDUNIADISELENGGARAKAN OLEH SMF PENYAKIT DALAM RSUD Dr. SOETOMO - FK UNAIR

Minggu, 15 Nopember 2015

10

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 13: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Kegiatan Lokakarya ini diikuti oleh 38 RS di Surabaya & Jawa Timur, acara dibuka oleh dr. Harsono selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo & Prof. Dr. Soetojo, dr, SpU selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Lokakarya Strategi Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah SakitGedung Pusat Diagnostik Terpadu lantai 7, Senin 18 Nopember 2015

11

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 14: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Acara dibuka oleh Dirjen BINFAR Kemenkes RI, Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD. Dirjen BINFAR Kemenkes RI, para pembicara berfoto bersama

perwakilan RSUD Dr. Soetomo, Dr. Joni Wahyuhadi, dr, SpBS, perwakilan FK Unair Prof. Dr. Kuntaman, dr, MS, SpMK(K), dan para pendiri Komunitas SADAR Antibiotik.

Pembicara Seminar Hari Paraton, dr, SpOG(K) selaku Ketua PPRA Kemenkes & dr. Nurul Itqiyah Hariadi, SpA dari YOP (Yayasan Orang tua Peduli) saat sesi tanya jawab.

Pemberian hadiah kepada pemenang Juara 1, 2, 3 Lomba Poster Antibiotik Awareness Week (AAW) 2015.

Penandatanganan Deklarasi Bersama Pekan Kepedulian Antibiotik untuk Indonesia.

SEMINAR ANTIBIOTIK BIJAK CEGAH RESISTENSI DALAM RANGKA ANTIBIOTIC AwARENESS wEEK INDONESIA 2015

Sabtu, 21 Nopember 2015

seputar soetomo

12

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 15: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Acara diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia (29 Oktober) dengan pembicara M. Saiful Islam, dr, SpS(K) dan Sony Wibisono, dr, SpPD,K-EMD, FINASIM.

Tampak Dirjen Kefarmasian & Alat Kesehatan Kemenkes RI, Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD didampingi oleh Ketua Umum PERSI, Dr. Dr. Sutoto, M.Kes & Ketua Panitia Muhammad Yahya, Drs, Apt, SpFRS.

PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN & RAPAT KERJA NASIONAL HISFARSI 2015Sheraton Hotel, Kamis 5 Nopember 2015

Seminar Kesehatan Populer ’Waspada Stroke (Cegah & Kenali)’Oleh GRIU Graha Amerta – Sabtu, 7 Nopember 2015

13

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 16: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Tampak serah terima Direktur RSUD Dr. Soetomo oleh dr. Dono Anondo, MPH (kiri) kepada dr. Harsono dan Wadir Umum Keuangan Drs. Pungky Hendriastjarjo, M.Ak kepada dr. Endang Damayanti, M.Mkes, M.Hum, selanjtnya berjabat tangan dengan para tamu.

PENGANTAR PURNA TUGAS & PENGANTAR TUGAS DIREKTUR RSUD Dr. SOETOMO DAN WADIR UMUM & KEUANGAN

RSUD Dr. SOETOMO – RABU, 16 DESEMBER 2015

seputar soetomo

Kunjungan Tamu Osaka Jepang ke RSUD Dr. Soetomo dalam rangka pengenalan manajemen pengelolaan limbah di Osaka Jepang .pada

Jum’at 27 Nopember 2015 yang diterima oleh Wadir Penunjang Medik RSUD Dr. Soetomo Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS, Bidang Perbekalan

& Peralatan Medik & Instalasi Sanitasi. Para tamu juga melihat pengelolaann Limbah di Instalasi Sanitasi RSUD Dr. Soetomo.

14

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 17: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Irna Obgyn memperingati Hari Ibu ditandai dengan

pemberian setangkai bunga mawar oleh kepala Ruang Merak (Heni Susilowati, S.Keb) kepada Kepala Keperawatan Irna Obgyn (Warsiti, S.Keb) serta

membagikan cinderamata kepada Pasien-pasien di Irna Obgyn.

Kunjungan Tamu Osaka Jepang ke RSUD Dr. Soetomo dalam rangka pengenalan manajemen pengelolaan limbah di Osaka Jepang .pada Jum’at 27 Nopember 2015 yang diterima oleh Wadir Penunjang Medik RSUD Dr. Soetomo Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS, Bidang Perbekalan & Peralatan Medik & Instalasi Sanitasi. Para tamu juga melihat pengelolaann Limbah di Instalasi Sanitasi RSUD Dr. Soetomo.

PERINGATAN HARI IBU DI IRNA OBGYN RSUD Dr. SOETOMOSELASA – 22 DESEMBER 2015

15

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 18: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

seputar soetomo

PERAYAAN NATAL BERSAMA RSUD DR. SOETOMO DAN FK. UNAIR

Sabtu, 16 Januari 2016

Pada acara tersebut diisi ceramah rohani dengan pembicara Rm. Ignatius Suparno, CM.

16

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 19: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Kep

ala

Inst

alas

i PK

RS

dan

Hum

as S

unar

so S

uyos

o, d

r, Sp

KK

(K) (

2001

-201

6) d

idam

ping

i Wak

ilnya

Did

i Ary

ono

Bud

iyon

o, d

r, Sp

KJ(

K) (

2001

-201

5) fo

to b

ersa

ma

para

Sup

ervi

sor

PKR

S &

Hum

as d

an s

taf I

nsta

lasi

PK

RS

& H

umas

pad

a ac

ara

Rap

at K

oord

inas

i Sup

ervi

sor P

KR

S &

Hum

as s

erta

ked

uany

a be

rpam

itan

oleh

kar

ena

pens

iun

pada

Rab

u 27

Jan

uari

2016

.

17

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 20: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

seputar soetomo

Pertemuan Koordinasi & Sinkronisasi Kinerja seluruh Unit Kerja di RSUD Dr. Soetomo dibuka oleh Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono didampingi oleh para Wakil Direktur atas dari kiri Wakil Direktur Diklit Bangun Trapsila Purwaka, dr, SpOG(K), Wakil Direktur Penunjang Medik Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS, Wakil Direktur Umum & Keuangan dr. Endang Damayanti, M.M.Kes, M.Hum diselenggarakan di Hotel Luminor Surabaya tanggal 22-24 Januari 2016. Pertemuan diselenggarakan untuk menunjang Akreditasi JCI dengan Narasumber dari kiri Badan Perencana Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur (Enni Hartuti, SH, MM), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jawa Timur (Yuni Arlini, SE, MM), Wadir Umum & Keuangan RSUD Dr. Soetomo sebagai Moderator, Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Dwi Suyanyono, SH, MM) dan dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jatim (Drs. Tri Yuwono, M.Si).

18

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 21: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Setelah acara usai Menkes RI rapat bersama Tim PPRA (Program Pengendalian Resistensi Antimikroba) RSUD Dr. Soetomo membahas acara World Antibiotic Awareness Week Indonesia 2015 yang diselenggarakan pada 16-25 November 2015.

Tampak Kiri atas Sambutan pembukaan oleh Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono, kanan sebelum acara dimulai menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara tersebut diselenggarakan atas kerjasama antara Instalasi Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo dan FK Unair dalam rangka memperingati Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo ke 77 dan HUT Instalasi Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo ke 2. Pada kesempatan tersebut Menkes RI memberikan ceramah yang membahas Transplantasi di RSUD Dr. Soetomo, Gambar Kiri Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo, Prof. Farid Anfasa Moeloek, dr, SpOG, Ainul Yaqin, S.Si, M.Si, Apt (Sekretaris MUI Jatim), dan Dr. Hasdy bin Haron (dari Nasional Transplan Resource Center Kuala Lumpur Hospital) sebagai pembicara, Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan dan Dr. Ferdiansyah, dr, SpOT.

Workshop & Join symposium regenerative medicine & sitokines 8 (symposium of tropic – infection & hiv aids surabaya)

PDT lantai 7 RSUD Dr. Soetomo - Sabtu 14 November 2015

19

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 22: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

seputar soetomo

BELAJAR MATERI AKREDITASI JCI DI PEKAN RAYA AKREDITASI (PERAK) RSUD Dr. SOETOMO, 23-27 NOPEMBER 2015

Ditandai dengan pengguntingan pita oleh Plt. Direktur dr. Harsono didampingi oleh para Wakil Direktur dan pejabat struktural di RSUD Dr. Soetomo. Acara PERAK tersebut dikemas layaknya pameran dimana tiap stannya terdiri dari satu hingga tiga Pokja sesuai standar akreditasi JCI. Meski bersifat edukasi tetapi materi yang disampaikan dikemas semenarik mungkin agar para pengunjung tidak bosan dan dapat memahami materi JCI dengan baik. Tampak Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dan jajaranya juga mempelajari di semua Pokja.

20

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 23: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

sekilas info

Sepertiyangdilansirdw.deBerikut,8makananpentinguntukmeningkatkankekuatanfungsiotak.

1. BrokoliJenissayuraninimembantumemicupertumbuhansel-

selbarudiotaksertamenghubungkansel-selsecaraalamisehinggabisameningkatkanfungsidanmemoriotak.

Mengkonsumsisemangkukbrokolitigakaliseminggumerupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkankekuatanotak.

2. KenariKenari mujarab untuk membantu meningkatkan

kekuatanotakkarenamengandungasamlemakomega-3tertinggi dibanding jenis kacang-kacangan lainnya.Omega-3 bisa melindungi otak karena meningkatkanfungsineurotransmitter.

3. Ikan SalmonOtakmanusia terbuat dari 60 persen lemak.Dengan

begitu, dibutuhkan asupan lemak asam agar otak bisaberfungsibaik.Ikansalmonkayaakanomega3,yangbisameningkatkan kekuatan otak dan mengandung asamdocosahexaenoic (DHA) yang bisa mencegah penyakitAlzheimer

4. TomatTomat adalah buah yang palingmudah ditemui dan

bisa meningkatkan kekuatan otak karena mengandungsumber antioksidan dan lycopene yang bisa mengatasikerusakan radikal bebas pada sel-sel otak yang bisamenyebabkan demensia. Mengkonsumsi tomat setiapharibisamendorongmemoriotaklebihtajam.

5. Teh HijauPenelitianyangdilakukantimrisetdariUniversityofBasel

menemukantehhijaubisameningkatkanfungsikonektifitasotak,mencegahdemensiadanbisameningkatkanmemoriotakbahkanmengurangirisikopenyakitparkinson.Minumteh hijau 2 cangkir hingga 3 cangkir tanpa gula untukmerasakanmanfaatnya.

6. Cokelat HitamMakanan ini mengandung antioksidan terbaik bagi

tubuh,termasukotak.Kandunganflavonoiddalamcokelathitam bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah keotak. Sebuah penelitian yang dilakukan Wheeling JesuitUniversitydiWestVirginiamembuktikancokelathitambisameningkatkonsentrasi.

Untukmeningkatkankekuatanotak,tambahkansedikitcokelathitampadamakanansehari-hari.

7. BlueberryMengkonsumsi blueberry bisa membantu otak lebih

tajam karena buah ini mengandung flavonoid. Buah inijuga bisa meningkatkan memori, fungsi kognitif otak,melindungi otak dari radikal bebas berbahaya, yangbisa merusak jaringan otak dan sering dikaitkan denganhilangnya memori. Mengkonsumsi blueberry setiap haribisamengurangirisikoParkinsondanAlzheimer.

8. BayamBayam kaya kalium, yang bisa membantu merawat

konektifitas otak,meningkatkandaya fikir dandaya ingat.Bayamjugakayaakanantioksidanyangbisamelindungisel-selotakdarikerusakan.

Bukanhanyaitu,bayamjugamengandungmagnesium,folat,vitaminEdanvitaminK,yangmembantumenurunkanrisiko demensia, yakni penurunan fungsional yangdisebabkankelainanpadaotak.sumber:womanitely.com

Sumber : Kabar Islam.Net-2014

Inilah 8 Makanan Penguat

OtakOtak memiliki tugas yang

komplek dengan mengatur ribuan fungsi tubuh. Untuk

itu, diperlukan asupan nutrisi yang tepat guna meningkatkan

kekuatan otak.

21

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 24: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

sekilas info

Sehubungan dengan pelayanan pasien IGD di RSUD Dr. Soetomo dengan ini kami sampaikan sebagai berikut :

1. Sesuai dengan kebijakan BPJS dan sesuai elemen penilaian JCI pasien IGD dilakukan di triage dengan labelisasi warna biru-merah-kuning-Hijau.

2. Labelisasi sesuai dengan tingkat keparahan dan kecepatan pelayanan yang dibutuhkan, yaitu :

No kategori Triage Diskripsi kategori respon maksimal respon Time

1. biru Sangat Gawat Resusitasi CITO2. mEraH Gawat Langsung dilakukan

tindakan daruratSegera

3. kuNiNG Cukup Gawat Butuh tindakan darurat 60-120 menit4. HiJau Fals IGD

3. Bagi Peserta BPJS :a. Form assesmen triage setelah diisi oleh dokter triage harus

ditunjukkan pada staf BPJS yang ada di IGD sebagai dasar penerbitan surat jaminan. Khusus untuk label hijau (Fals IGD) tidak diterbitkan surat jaminan/SEP (tidak dijamin oleh BPJS).

b. Selanjutnya form assesmen triage asli yang telah diisi lengkap (tanda tangan dokter dan stempel) dijadikan satu dengan surat jaminan/SEP, sebagai persyaratan klaim.

c. Bila form assesmen asli dan SEP asli tidak ada, IKPK tidak dapat memproses klaim lebih lanjut.

4. Ketentuan triage dengan labelisasi tersebut berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2015.

Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo

Ttd

Dr. Harsono

Informasi Penting

22

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 25: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

i. kategori 1 (biru) – saNGaT GaWaT – resusitasi – CiTO :1) Sumbatan jalan nafas berat, 2) Nafas dewasa > 30 atau < 8 x, anak < 20, bayi < 40, 3) Saturasi 02 < 92 %, 4) Simptomatik bradycardia atau tachycardia, 5) Capillary Refill time > 2 detik, 6) Tekanan darah sistolik < 90 mmHg atau MAP < 70 mmHg, 7) Kesadaran menurun GCS < 9, 8) kejang, 9) Perdarahan aktif.

ii. kategori 2 (merah) – GaWaT – Langsung segera Dilakukan Tindakan Darurat – segera : 1) Sumbatan jalan nafas ringan, 2) Nafas dewasa > 30 atau < 8 x, anak > 40, bayi > 60, 3) Hipertensi Emergensi, 4) Temperatur > 38,5oC, 5) Penurunan kesadaran, GCS 9 - < 12 sebab apapun, 6) Nyeri dada, nyeri jantung, abdominal pain pasien > 65 tahun, 7) Semua nyeri dengan VAS > 7, 8) Luka bakar daerah wajah atau > 20%, 9) Retensio Urine, 10) Urine < 0,5 ml/Kg BB/jam, 11) Inpartu kala 2, 12) Luka Terbuka, 13) Patah Tulang Terbuka, 14) Dislokasi sendi, 15) Muntah / Diare dengan dehidrasi sedang-berat, 16) Cedera anggota tubuh/ luka terbuka, 17) Trauma pada mata dengan gangguan visus, 18) Penurunan Visus mendadak, 19) Pasien Psikiatri yang membahayakan dirinya atau orang lain, 20) Partus prematurus, 21) Kehamilan dengan komplikasi (Jantung, SLE, DM), 22) Preeclamsia, 23) Ketuban pecah, 24) Inpartu kala I fase aktif.

iii. kategori 3 – CukuP GaWaT – butuh Tindakan Darurat – 60-120 menit :1) Benda asing dijalan nafas atau GI tract atas tanpa sesak nafas, 2) Jejas dada tanpa nyeri tulang iga, tanpa kesulitan pernafasan, 3) kesulitan menelan tanpa kesulitan pernafasan, 4) Cedera kepala tanpa penurunan kesadaran, 5) Cedera ringan, luka lecet, 6) Radang sendi, 7) Nyeri dengan VAS 4-7, 8) Nyeri mata, Radang atau benda asing dengan ataupun tanpa gangguan visus, 9) Nyeri perut tidak spesifik, 10) In partu kala 1, 11) Bayi pucat, lemah, mengantuk atau kesulitan minum, 12) Demam pada bayi < 3 bulan, 13) Gangguan perilaku, 14) Permintaan Visum et Repertum.

Kriteria Pelayanan IGD RSUD Dr. Soetomo Yang dijamin oleh BPJS

Khusus Kecelakaan Lalu Lintas harus ada laporan laka dari kepolisian / wajib lapor ke polisi.

Untuk Kecelakaan Kerja, wajib lapor sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

23

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 26: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

PERJALANAN ALAT TTS DARI “PERSI AWARD 2014”JAKARTA MENUJU “JEIM (JOINT EFFORT INDONESIA MALAYSIA) 2015” MALAYSIA

Demi Sebuah profesi keperawatan tercinta danpengabdian bagi masyarakat, sebuah perjalanan panjangyang melelahkan dalam mencapai sebuah mimpi besaruntuk mencipta dan mewujudkan sebuah hasil karyainovasi, maka terwujudlah sebuah alat yang spektakuleryang bernama TTS (Timer Turning Schedule) yaitu sebuahAlat yang mempunyai bentuk sederhana, tepat gunadenganrangkaiankombinasiantarakonsepjampengingat(weker) dengan jadwal mobilisasi yang mempunyaisetting jam. Bermula dari permasalahan kurang efektifnyaprogram mobilisasi pada luka dekubitus, karena cara/metode yang digunakan hanya menggunakan sehelaikertas sebagai jadwal mobilisasi yang selalu ditempelkan

pada tembok dekat pasien, permasalahannya adalahkertas sering hilang, rusak dan bahkan keluarga/pasiensering lupa untuk melakukan mobilisasi rutin. Alat inidibuat untuk mencegah terjadinya luka dekubitus danjugamempercepatprosespenyembuhanlukadekubitus.Mungkinsekilasalatinitampakkelihatansederhana,tetapidampaknyasangatbesarsekalipadaprosespencegahandanpeningkatanpenyembuhanlukatekan.

Pada akhir tahun 2014 tepatnya bulan SeptemberterdapatsebuahajangbergengsiAWARDyangdiprakarsaiolehsebuahperhimpunanRumahSakitseluruhIndonesia.Sebenarnya Event ini tiap tahun selalu diadakan, danselalu saya tunggu tetapi tidak tahu mengapa seringselalu terlewati danbiasanya sayabarumengetahui jikasudahadapemenangnyalewatmediaatauinformasidariteman,kemungkinanpenyebabnyakurangnyasosialisasi

NO TO PRESSURE ULCEROleh:ErfandiEkaputraDanTeamTTS

PresentasiPosterdiJEIMMalaysiaPosterdanAbstrakTTS

New Inovation

Timer Turning Schedule (TTS)Alat Pengingat Mobilisasi Pada Managemen Luka Dekubitus Dan Cegah Luka Dekubitus

sekilas info

24

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 27: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

daribagianIPSRumahSakit,walaupunmelaluiprosesyangsulit.MakaterciptalahsebuahAlatTTSyanglebihbaikdankemungkinannantikita tetap terusmelakukan revisi-revisiuntukkesempurnaanalattersebut.

PadabulanAprilkitadapatundangandariForumKerjasamaantarorganisasiluka,stomadanInkontinensiatingkatAsiaTenggaradalamacara2ndJOINTEFFORTINDONESIANMALAYSIAN(JEIM)WOUND,OSTOMY&CONTINENCEWORKSHOP&CONFERENCEdengantemaNoToPressureUlcerDiKualaLumpurMalaysia.Padaacaratersebutkitadiharapkanhadiruntukmempresentasikanposterdariabstraktentang“Aplikasi Alat Timer Turning Schedule (TTS) TerhadapPelaksanaanMobilisasi DalamUpayaMempercepat ProsesPenyembuhanLukaDekubitus”.

Kamidan teamTTSmengucapkan terimakasihkarenaberkat dorongan dan dukungan dari Direktur dan semuastaf mulai dari bidang Sekretariat, keuangan yang telahmengurus semua administrasi dan proses pengurusanhak paten alat, serta bidang perawatan beserta staf yangmemberikandoronganmoriluntuksuksesnyakegiataninisehinggapada tanggal 22April 2015, sayadapat terbangdan berangkat menuju 2nd JEIM Wound, Ostomy AndContinencedi KualaLumpurMalaysia.DanSelama3haridisana banyak cerita-cerita hebat tentang perjalananTTS,mulaidariapresiasitentangposterTTSbaiktestimonidanpernyataan-pernyataanpanitiadanpesertalainnyabahwa“temuan alat ini simpel tetapi sangat berarti sekali”, hasilkaryayanghebat,hasilkaryayangtepatgunadanbanyaklagi. Tetapi yang sangat surpres sekali tanpa disengajatiba-tiba saya ingin sekali menunjukkan secara langsunghasil karya kami dan kebetulan saya membawanya,Alhamdulillahhaliniolehpanitiadiresponsangatantusiasdansayadiharapkanuntukmempresentasikansecaraoralalat tersebutpada akhir acara.Dan sejakpenampilan alatTTSsecaralangsung,ternyatabanyakpeminatdaripesertayang tertarik untuk order alat TTS ini. Dan kami dapatkembalidenganmembawabeberapapengalamanmenarikdan mengesankan bagi kami dan team TTS dan semogauntuk selanjutnya alat ini dapat bisa bermanfaat dandigunakanolehsemuamasyarakatdiIndonesiakhususnyadan dunia umumnya agar kejadian luka dekubitus tidakterjadi.

informasidanhalinisudahsayasampaikankepadapihakpenyelenggara di Rumah Sakit yaitu Bidang Pemasaran.DanAlhamdulillahuntukpelaksanaanPERSIAWARDtahunini sudah ada perubahan yaitu melalui sosialisasi yangbagusdenganmemberikanposter-posterdisetiapsudutpapan pengumuman Rumah Sakit, terima kasih bidangpemasaran sudah mengapresiasi permintaan kita dansemoga kedepan dapat tercipta sebuah inovasi-inovasibagusdemikemajuanRumahsakitDr.SoetomoSurabaya.

Awal ikutnya ajang AWARD ini, bermula dari sebuahinformasi seorang teman di sebuah perpustakaan,kebetulan diamencari beberapa referensi untuk sebuahrisettentangtopikyangakandipresentasikanpadaacaratersebut. Dan saat itulah sayamemberanikan diri untukmendaftarkandirimenjadipesertalomba.Mulaidaribabakpenyisihan di Rumah sakit dari 4 peserta mengerucutmenjadi2pesertatermasukTTS(TimerTurningSchedule)yang salah satunya yang lolos kebabak final di Jakartauntukberlombamengaduperhatianjuridenganpesertadari Rumah Sakit lainnya diseluruh Indonesia. Daribeberapa katagori kebetulan kita dari RS Dr. Soetomoterdapatdalamsatukatagorisehinggaberlombadengantemansendiri,danhasilnya teamdariTTSmendapatkanjuaraRunnerdanalhamdulillahyangterbaikpertamajugadiperoleh peserta dari RS Dr Soetomo Surabaya. UntukmeningkatkankwalitasdarialatTTS,kitasebagaifounderdari alat tersebut tetap berusaha untuk merevisi danmemperbaikialattersebutagarlebihsempurna.Dansalahsatunyapadaawal tahun2015kitamencoba lagiuntukberusahamelakukankerjasamadenganseseorangyanglebihkompetendalampembuatanalatdenganketentuanmencari seseorang yang masih dalam satu team kerjakesehatan. Sebenarnya sejak awal ide pembuatan alatini, memang harapannya nantinya akan berkolaborasidenganpetugasdariIPSyangmemangsetiaphariselaluberhubungan dengan alat di Rumah Sakit dan bahkansudahmenemukanorangnyadanbahkan sudahpernahmengajukan proposal TTS bersama ke Bidang LITBANGuntuk pengajuan bantuan dana dalam riset, tetapikandasditengah jalankarenakesibukanmasing-masing.Dan Alhamdulillah akhirnya kita dapat menemukanseseorang patner kerja yang hebat dibidangnya yaitu

PERSIAWARDIndonesia2014 2ndJEIMMalaysia2015

25

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 28: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

WASPADA BAHAYA

sekilas info

Manusia sebagai makhluk yang setiap hari selaluberinteraksi sosial rentan mengalami konflik,meskipun yang kita lakukan hanya diam tak

berbicaraataudiamtakbergerak,semuarentanmengalamikonflik,bahkankonflikpastikitahadapi selamakitahidupolehsiapapun,kapanpundandimanapunsepertidirumah,ditempat kerja, antar teman sejawat, antara karyawandenganpimpinan,atausebaliknya,semuarentanmengalamikonflik, untuk itu konflik bukan sesuatu yang harus kitatakutinamunharuskitahadapigunameningkatkanderajatkedewasaan/kebijaksanaan seseorang dalam menyikapisegalapermasalahanhidup,baiksecarapribadi,golongan,maupunsosial.Konfliksendirimerupakanmasalahinternaldan eksternal yang terjadi sebagai akibat dari perbedaanpendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua orang ataulebih.Secarasadarataupuntidak,terkadangapayangkitaperbuatmungkintidaksesuaidenganapayangdiharapkanoranglainsehinggahalinidinilaisebagaisuatukonflik,awalmulakonflikmerupakansesuatuyangtidaktampaknamunkonflik bisa dirasakan, baik oleh orang yang berkonflikmaupun orang lain yang tidak terlibat, nuansa konfliksenantiasa dirasakan, hal inilah yang dinamakan konfliklaten,konfliklateninimeskipuntidakterlihatnamuncukupmengganggu suatu sistem tatanan sosial, baik organisasi,pekerjaan,maupun lingkup kecil seperti sebuah keluarga.Apabila konflik laten tersebut terjadi dalam suatu sistempelayananmaka rasa kekeluargaan dalam sistem tersebutturutterganggupula,parapenggunajasalayanansebagaiorangyang tidak terlibatkonflik juga turutmenjadi imbasdari konflik laten tersebut, untuk itu meskipun konflikterjadisebagaisuatukeniscayaannamunwaspadaterhadapbahayakonfliklatenmasihdimungkinkankitahindari.Sistempelayananyangsedangmengalamikonflikdimanapunitu,bisa kita lihat dari kurangnya komunikasi didalam sistemtersebut,semakinkurangkomunikasisemakinrusaksistemtersebut. Sistem pelayanan yang kurang menerapkankomunikasi yang baik, maka ketidakpuasaan internalmaupun eksternal sistem dapat bermunculan, komplain,demo, konfrontasi dan sebagainya merupakan salahsatu wujud dari kurangnya komunikasi pemberi layananterhadappenggunalayanan,usahayangtepatkitalakukandalammencegahterjadinyakonfliklatenadalahkomunikasiyangbaik.

Setiaporang tidak ada salahnyamengucap salampada siapapun dan dimanapun, salam adalah salah satuwujud komunikasi yang baik, agama menganjurkan kitabersalampada siapapun,meskipun dalam hati ada selisihpendapat,namundengansalingberucapsalam,oranglaintidak akan tahu bahwa sebenarnya sedang terjadi konfliklaten,dengankomunikasiyangbaikselaindapatmencegahterjadinya konflik, juga dapat mengatasi konflik yangsedangterjadi.Seiringkedewasaanseseorangkonflikjarangterjadisecarafisiknamunkonflikantarduaorangataulebih

sering terjadi secara tidak tampak namundirasakan, haliniserupadenganfenomenagununges.yangtaktampaklebihbanyakketimbangyangtampaksecarafisik,sebagaimanusia yang beradab, lebih dewasa, dan lebih bijak,ketika anda sedang berkonflik hindarilah menghasutteman anda yang tidak terlibat konflik untuk anda ajakberkonflik dengan lawan konflik anda, hal ini akanmemperluasfenomenakonflikgunungestersebutkarenakonflik yang hanya terjadi dua orang bisamenjadi duakubu/golongan, untuk itu sebagai manusia yang selalumerasa ingin nyaman dan aman dalam suatu tatanansistem sosial,maka janganmenciptakan sebuah konflik,seandainyapun sedang terjadi konflik jangan berupayamenghasut sejawat anda, komunikasi yang baik sepertisalam adalah langkah awal dalam upaya menciptakansuasanayangnyamandantentramterbebasdarikonflik.

Upaya mengatasi konflik bisa kita lakukan denganmenciptakan resolusi konflik, bila konflik laten ininuansanyabegitudirasakanmakaharusadaseorangyangbijak untuk berusahamenengahi, tidak harus pimpinan,salahsatuorangyangberkonfliksecaradewasamengajakuntuk berkomunikasi seterunya adalah salah satu orangyang beradab, orang yang beradab adalah orang yangmenghindarikonflikdanbilaterjadisilangpendapatmakaorangtersebutharusbisamenerimamasukkandarioranglain, karena perbedaan pendapat adalah wajar namunorang yang berbesar hati menerima masukkan ataupendapat orang lain adalah orang yang dewasa secarapsikis, apabila konflik laten yang terjadi belum teratasi,makabisa jadi konflik ini akan terusberlangungbahkanseumur hidup, untuk itu bila kitamerasa terjadi nuansakonfliklatendilingkungankitaperlumengkomunikasikanantara dua kubu yang bersilang pendapat tersebut,cukup utarakan permasalahan yang terjadi, negosiasi,kompromi hingga win-win solution, maka orang yangbijakdandewasapsikislahyangberbesarhatimenerimaperbedaan.Sebagaimakhluksosialberadabyangdiiringikecanggihan teknologi maka kita senantiasa tetapmenggunakan komunikasi secara baik dan benar, iklimlingkungan yang kondusif, nyaman dan terhindar darikonflik dapat tercipta seiring dengan komunikasi yangdinamisdengandiawalisalam,senyum,tanyadimanapun,kapanpun, oleh siapapun dengan media komunikasiapapun. Mengingat bahayanya konflik laten ini, makasetiap orang perlumencegah terjadinya konflik denganberusahaberkomunikasiyangbaik,antartemansejawat,antar anggota, antar pimpinan, dan antar sistem sosialdenganselalumengedepankansalam,senyum,tanya.

Oleh : Putra, Pandan II

KONFLIK LATEN

26

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 29: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

10 Cara Kurus Alami Tanpa Jalani Diet

Menurunkan berat badan adalah tantangan tersendiri bagi beberapa orang. Namun sebenarnya Anda bisa kurus tanpa mengikuti peraturan dari program

diet yang banyak disarankan para ahli.

Berikut10CaraKurusAlamiTanpaJalaniDiet,sepertiyangdilansirmerdeka.com

1. Naik tanggaEskalator atau lift memang lebih nyaman dinaiki.

Tetapi alangkah baiknya jika Anda membiasakan diriuntukmenggunakantanggademimeningkatkandenyutjantungdanmembakarlebihbanyakkalori.

2. Air putihJanganmalasminumairputihsetiaphari.Selaintidak

berkalori, air putih membantu tubuh membersihkanracun-racunmelaluikeringat.

3. Teh hijauSelainairputih,gantiminumanAndadengantehhijau.

Sebabtehhijau-terutamayangtawar-menurunkanrisikopenyakit jantung,kolesterol,kanker,danjugamembakarlemak!

4. Porsi kecilDaripadamakan tiga kali sehari dalam jumlah besar,

coba ubah kebiasaan tersebut denganmakan lima atauenam kali sehari dalam porsi kecil. Cara ini juga efektifmembantuAndamenurunkanberatbadan.

5. Membagi makananSudah kenyang? Jangan memaksakan diri untuk

menghabiskan karena sayang harganya yang mahal.Sebaiknya simpan ataubagimakanan tersebut bersamakerabat. Selain hemat, Anda juga berusaha mengontrolasupankalori.

6. Minuman berkaloriAlasan kuat mengganti segala jenis minuman

dengantehhijauadalahkerenakebanyakandarimerekamengandung banyak kalori. Sebut saja jus, soda, kopi,bahkansusu!

7. Piring kecilMakandenganpiringkecilakanmembatasiAndadalam

menghabiskanmakanan.Jikamasihmerasalapar,jangantambahdulutetapitungguselama20menit.MakananitumasihdalamperjalananuntukmengenyangkanAnda.

8. Keluar rumahJangansebutaktivitasdiluarrumahsebagaiolahraga.

Sebab Anda bisamelakukan hal menyenangkan sepertibersepeda,naikgunung,ataujalan-jalanuntukmembakarkalori.

9. TelevisiJangan pernahmakan sambilmenonton televisi. Anda

perlu fokus pada makanan dan mengontrol jumlah yangmasuk ke dalam perut. Selain itu, kunyah pelan-pelanuntukmeyakinkandiribahwaperut sudahkenyangketikamakanan habis. Jangan pernah makan sambil menontontelevisi. Anda perlu fokus padamakanan danmengontroljumlahyangmasukkedalamperut.Selainitu,kunyahpelan-pelan untukmeyakinkan diri bahwaperut sudah kenyangketikamakananhabis.

10. StresTerakhir,jangansampaistres.Sebabstresmengacaukan

sistem hormon dan nafsu makan. Akibatnya, Anda akansemakin makan berlebihan dan gagal menurunkan beratbadan.

Itulah berbagai cara untuk kurus tanpa menjalaniprogramdiet.Maumencobanya?

Sumber : Kabar-Islam.Net.2014

27

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 30: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

sekilas info

Evidence-based merupakan pendekatan padapengelolaanpasienyangmengaplikasikaninformasi dari hasil penelitian yang paling baik  dan sahih

(the best evidence). Penelitian yang baik adalah yangdilaksanakan melalui metodologi yang baik. Hasilpenelitian yang akan kita terapkan pada pengelolaanpasien biasanya kita ambil dari textbook atau pedomandiagnosisdanterapiataudariartikelpenelitian. Walaupundariluarnegeri,sesungguhnyahanyasedikitliteraturyangbaik.Textbookmisalnya,isinyasebagianbesarmengambildari artikelpenelitian yangmanaartikel tersebutbelumtentu baik. Sesungguhnya lebih baik kita mengambilacuanpengelolaaan(evidence)pasiendariartikelasliyangberisiinformasitentangprosesbagaimanapenelitidapatmenyimpulkan hasilnya.  Tugas seorang perawat dalammemberikan asuhan keperawatan kepada klien secarakomprehensif adalahmemilih suatu pendekatan proseskeperawatan secara holistik termasuk hasil penelitianyangterbaikuntukditerapkanpadakliennya.

Di dalam literatur yang penulis baca hal ini dikenaldenganEvidentbasedmedicine (EBM).MenurutSackettet al. Evidence-based medicine (EBM) adalah suatupendekatan medik yang didasarkan pada bukti-buktiilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatanpenderita. Dengan demikian, dalam prakteknya, EBMmemadukan antara kemampuan dan pengalamanklinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang palingdapat dipercaya. Pengertian lain dari evidence based medicine (EBM) adalah proses yang digunakan secarasistematik untuk menemukan, menelaah/me-review,

dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar daripengambilankeputusanklinik. Jadi secara lebih rincinyalagi, EBMmerupakan keterpaduan antara (1) bukti-buktiilmiah, yang berasal dari studi yang terpercaya (best research evidence); dengan (2) keahlian klinis (clinical expertise) dan (3) nilai-nilai yang ada pada masyarakat(patient values).

Beberapa alasan utama mengapa Evidence baseddiperlukan:1. Bahwa informasi-informasi tradisional (misalnya

yang terdapat dalam text-book) sudah sangat tidakakuratpadasaatini.Beberapajustruseringkelirudanmenyesatkan,tidakefektif,ataubisasajaterlalubanyaksehinggajustruseringmembingungkan.

2. Dalam pendidikannya, dengan bertambahnyapengalaman klinik seseorang maka kemampuan/ketrampilan klinik juga meningkat. Namun padasaat yang bersamaan, kemampuan ilmiah (akibatterbatasnyainformasiyangdapatdiakses)sertakinerjaklinik(akibathanyamengandalkanpengalaman,yangsering tidak dapat dipertanggungjawabkan secarailmiah)menurunsecarasignifikan.Ruang Flamboyan adalah salah satu ruang rawat

inap yang berada dibawah IRNA Bedah, ruangan iniberkapasitas 51 TT dengan BOR sebesar 110% dalam 6bulan terakhir ini. 62% kasus terbanyak adalah ciderakepala, sisanya adalah cidera muskuloskletal dan kasuslainnya. Pada pasien cidera kepala seringkali dilakukanrestrainpadapasien-pasienyanggelisah.RestrainadalahPelayanan menggunakan alat pengikat pada pasien

PENERAPAN EVIDENCE BASED KEPERAWATAN PADA TATANAN NYATA DI RUANG FLAMBOYAN

RSUD Dr. SOETOMO SURABAYABy.DewiMaryam,M.Kep

28

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 31: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

gelisah, agresif ataupun non kooperatif. Adapun alatyang digunakan adalah tali, kain ataupun kassa gulung.Dari data yang kami dapatkan pada bulan Juni s/dOktober2014didapatkansebanyak54pasienyangharusdilakukan restrain karena tingkat kesadarannya yangmenurun.Sebenarnyapetugasruangansudahmelakukanantisipasiagarpasien-pasienyangdilakukanrestraintidakmengalamicideratambahansepertilukalecetdanmemardikulit dengan jalanmemasang restrain dari kain katunsertamenggantinyadengansegerajikakotorataubasah,akan tetapi dari 54 orang pasien tersebut ditemukan 7

orangyangmengalamilukalecetdanmemar.Darievidencebasedinikamimelakukantelaahilmiahdanbrainstorminguntuk mengatasi permasalahan tersebut karena hal iniberkaitan erat dengan mutu pelayanan keperawatan.Setelah melalui beberapa pertimbangan dan konsultasidengan dokter orthopaedi kami kemudian sepakat untukmengganti kain katun dengan stockynet yang kami lapisidengankapassehinggapermukaanlebihlenturdanlembut.Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penurunankejadianlukalecetdikulitakibatpemasanganrestraindari7kejadianmenjadi0kejadian.

Hari Besar KesehatanNO TaNGGaL kETEraNGaN1 15 Januari Hari Kanker Anak Sedunia2 25 Januari Hari Gizi3 27 Januari Hari Kusta Se-Dunia4 04 Pebruari Hari Kanker Se-Dunia5 11 Pebruari Hari Penyakit Se-Dunia6 24 Maret Hari Tuberkolosis Se-Dunia

Sumber : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013

Pada akhirnya, semua operasi bisnis bisa dirangkum menjadi tiga kata : orang, produk, dan profit. Jika tak punya orang yang baik, kita tak bisa berbuat banyak untuk meraih

dua yang lainnya. --- Lee Lococca ---

Pemimpin besar dihormati bukan karena kekuasaan, tapi karena apa yang telah dilakukan.

--- Pepatah Kuno ---

Pekerjaan besar biasanya diberikan kepada orang-orang yang telah membuktikan bisa mengerjakan pekerjaan kecil.

--- Ralph Waldo Emerson ---

Langkah pertama untuk akuisisi kebijaksanaan adalah dengan hening, kedua dengan mendengarkan, ketiga mengingat, keempat praktik,

kelima mengajari orang lain. --- Solomon Ibn Gariol ---

Salah satu menjadi juara adalah dengan bertindak seperti juara. Anda harus belajar cara menang dan tidak lari ketika kalah. Semua pernah gagal dan pernah meraih

sukses, anda harus hati-hati agar tidak kehilangan percaya diri atau menjadi terlalu percaya diri.

--- Nancy Kerrigan ---

29

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 32: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

BAHAN-BAHAN :• 300grBihunKering• 25grJamurKuping• 50grayam(potongdadu)• 50grudang(buangkulitnya)• 2BatangDaunSeledri• BawangGorengSecukupnya• MinyakGorengSecukupnya

BUMBU HALUS :• 2SiungBawangPutih• 3SiungBawangMerah• 1/2sdtKalduBubuk• SecukupnyaLadaBubuk• SecukupnyaGaram• 1sdmKecapManis• 1sdtMinyakWijen• 1sdmSaosTiram

CARA MEMBUAT :1. Rendam bihun kering di dalam mangkok berisi

air panas dan 1 sdm minyak goreng hingga bihunmengembang,tiriskan.

2. Rendam jamur kuping kering di dalam mangkokberisi air panas hingga jamurmengembang, tiriskankemudianiris.Sisihkan

3. Siapkan penggorengan beri minyak goreng, tumisbumbu halus hingga harum, masukkan irisan jamurkuping aduk rata, kemudian masukkan bihun, berikaldububuk,ladabubuk,garam,kecapmanis,minyakwinjen dan saos tiram, aduk sampai tercampur ratahirigga matang, masukkan irisan daun seledri adukrata kembali, siap sajikan dengan taburan bawanggoreng.

NILAI GIZI : Energi :245Kkal, Protein :8,3Gr,Lemak :3,3Gr, Karbohidrat :80Gr

CHICKEN KATSU (3 PORSI)

BIHUN JAGUNG JAMUR TIRAM (5 PORSI)

Resep oleh : Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo

BAHAN :- 300grdagingayamfilet- 50grtepungpanir- 3siungbawangputih- Ladasecukupnya- Palasecukupnya- Garamsecukupnya- 1butirputihtelur- Minyakgorenguntukmenggoreng

BAHAN SAUS :- 5Sdmsaostomat- 3Sdmsaostiram- ½butirbawangbombay

PELENGKAP :- 100grkentangrebus- 50grwortelrebusirispanjang- 50grbuncisrebusirispanjang(5cm)

CARA MEMBUAT :1. Haluskanbawangputih,lada,mericadangaram2. Rendamayamfiletdalambumbuyangtelah

dihaluskan+30menit3. Kemudiangulingkanayamdalamputihtelurdan

tepungpanirbergantianhinggaayamtertutuprata4. Gorengayamdalamminyakpanashinggakuning

kecoklatan,tiriskan5. Untuksaus:tumisbawangbombayhinggaharum,

masukkansaostiramdansaostomataduk-adukhinggatercampurratadanmatang,sisihkan

6. Tatadalampiringsaji,ayam,bahanpelengkap,dansaussajikan.

NILAI GIZI : Energi :245Kkal, Protein :19,5Gr,Lemak :10,8Gr, Kabohidrat :16,9Gr

ruang wanita

30

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 33: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

unik & lucu

MABUK

Tengah malam itu dua orang pemabuk berat salingberdebatsatusamalainsambilsesekalimerekatengadahkelangit.

Pemabuk1 : "Matahari kok sinarnyanggakpanasya bro ..." sambil nunjuk ke bulan.Pemabuk2 : "Mana ada mataharitengah malam begini..itu mahbintangtau.."Pemabuk1 :"Matahariah..!!"

Pemabuk2 : "Bintang..bintang..bintang..!!!" Tiba-tiba lewatlah seorang pemuda,

dan kedua pemabuk itu sepakatuntuk memastikan apakah itumatahariataubintang.

Pemabuk1-2 : "Mas .. mas.. tanya nih, itumatahariapa bintang ya..?" sambil menunjukkebulan.

Pemuda : "Oh..kurang tau ya ... saya bukanorangsini."

Surya Negara - Urologi

PASIEN BARU

Hari senin... yaaa pasti padat. Tak hanya jalanan saiatetapi loket pendaflaran jaminan di tempatku bernaungaliasIRJtercinta.Dan..loketyangakanmengisiharikuhariini adalah loket jaminanpasienbaru. Selamat datangdiSurabaya....(dikarenakankebanyakandariluarkota)

Dan antrian pertama dimulai, seorang lelaki tuadenganwajahlelahmajumenyodorkannomorantrian1.Dantemyatabeliauadalahkeluargapasien.Akumemintapersyaratan untuk membuat jaminan. Rujukan dariNganjukditujukanuntuk2poliyaituorthopedidanrehabmedik.

Aku :Kartujaminannyaapapak?Bapakpakaiapa?Bapak :maskinmbak. JAMKEMAS (teriakpenuh

semangat)Aku :jamkesmaspakya.Bukanjamkemas.Bapak :enggehmbakkadosngoten.Lahnggehniku

kulombotensekolahmbak. Mboten nggada nyotro, damel maem

mawonsusah,nopomalihsekolah. Namung angonwedhus, niku nggeh sanes

nggadakulombak.(sedikitcurhatdenganmukadatar)

Aku :enggehpak,mpun.Bapak,dirujukanada2poli.Bapakmaukepoliyangmanaterlebihdahulu?

Bapak :niku mbak, poli BALUNG. Dikengken fotokaledokterPUKEMAS.

Aku :namanya poli orthopedi. Monggo Paksilahkan ke polinya. (sambil menyerahkanSEP)

Bapak :terusfotonepiyembak?Aku : nanti dipeniksa dokter dulu. Kalo sudah

ada formulir untuk foto, bareng langsungmenujuGDC

Bapak :ohDTCmbak.Nggihpun.SuwonAku :bukanpak.GDC..

Melia Ekawati – Instalasi Rawat Jalan

KOCOK DAHULU

Seorang perawat rumah sakit yang sedang bertugasinginmelihat para pasiennya. Salah satu pasien terlihatsedang mengalami kejang-kejang. Lalu sang perawatmemeriksakeadaansipasien,temyatatidakadamasalahataukeluhanapapun.

Siperawatheran,lalubertanyakepadapasien,"kenapaanda?"

Si pasien menjawab, "saya lupa setelah minumobat, saya tidakmembaca bahwa ada aturannya' kocokdulu sebelum diminum'. Jadi karena saya terlanjurmeminumnya,sayakocoksajadidalamperut.

dr. Fritia Kusuma W, Erika Qodaryanti, AMd Fis,

Novia Prihatin, AMd TW - Instalasi : Rehabilitasi Medik

SOK INGGRIS

Wakidjan begitu terpesonanya dengan permainanpianoNadine.Sambilbertepuktangan, iaberteriak,"Notaplay!Notaplay!"

Nadinebengong."Notaplay?""Yes...Notaplay...Bukanmain."TukidjoyangmenemaniWakidjanterperangah."Bukanmainitubukannotaplay,Djan.""Your granny (Mbahmu). Humanly I have check my

dictionarykok.(Orangsayasudahperiksadikamuskok)"Lalu berpaling ke Nadine. "Lady, let's corner (Mojok

yuk).Butdon't think thatarenots (Janganberpikiryangbukan-bukan).Ijustwantamealtogether."

"Ngacokamu,Djan,"Tukidjotambahgemes."Don'tbesurplus (Janganberlebihan),Djo.Bewrong

alittleisOKtoch?"Nadinecumansenyumkecil."Iwouldloveto,but..."

"Sorryifmyfriendmakeyounotdelicious(Maafkalautemansayabikinkamujadinggakenak),"sambutWakidjanramah,"Differentriver,maybe(Lainkalibarangkali).Iwillnotbevariouskok(Sayanggakakanmacam-macamkok)."

Setelah Nadine pergi, Wakidjan menatap Tukidjodengansebal."Disturbingajasih,Djo.Doesthelanguagebelongtoyourancestor(EmangitubahasapunyamoyangLu)?"

Tukidjocankalimatpenutup."JustitchyDjan,becauseyouspeakEnglishasdeliciousasyourbellybutton."(Gatelaja,Djan,soalnyakamungomongInggrisseenakudelmudewe).

Wakidjancumanbisamerutukdalamhati,"Hisnameisalsoeffort."(Namanyajugausaha)

Surya Negara - Urologi

31

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 34: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

?Su Doku Teka-Teki abad ini :Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.

Pemenang Su Doku :Pemenangnya :1. Budiyono ISB (Pencucian) RSUD Dr. Soetomo2. Sri Hartini, S.Kep.NS Sekretariat GBPT RSUD Dr. Soetomo

?Ketentuan menebak :• Jawaban terakhir sampai dimeja redaksi paling lambat 6 minggu

setelah terbit.• Pemenang diumumkan pada majalah “Mimbar” terbitan

berikutnya.• Keputusan juri mutlak tidak dapat di ganggu gugat.

• Pemenang harus mengambil hadiah sendiri dengan menunjukkan

kartu identitas.

• Hadiah dapat diambil di kantor Instalasi PKRS Telp. 1086-1088

pada Jam kerja.

Hadiah sebesar Rp. 75.000,-

Tulis nama lengkapdan unit kerjanya !!!

?

1 63 92 5 4 34 7 3 1

7 46 7 8

3 8 5 78 4

6 1

8 7 4 1 3 6 5 9 29 5 2 4 7 8 1 3 63 1 6 5 9 2 8 7 46 3 1 2 8 4 7 5 92 8 7 9 1 5 4 6 34 9 5 3 6 7 2 8 17 6 3 8 4 1 9 2 55 4 8 6 2 9 3 1 71 2 9 7 5 3 6 4 8

Angket Berhadiah

Jawaban Su Doku

Tebak Siapa Dia: MurtiningrumBanpol PP Instalasi Rawat JalanRSUD Dr. Soetomo

Pemenangnya :1. Sri Unarti Ruang Bobo Irna Anak RSUD Dr. Soetomo2. Mochamad Soleh SMF Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Soetomo

JAWABAN “KUIS MIMBAR” VOL. 19, NO. 4 :

Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini :1. ...................................................................... ......................................................................

2. ...................................................................... ......................................................................

Pemenang Angket Berhadiah :1. Nurul Instalasi Farmasi IRD lantai 1 (sekilas info & artikel unik lucu)2. Zumaroh Kasir Irna Medik RSUD Dr. Soetomo (Artikel Kesehatan & Ruang Wanita)

Tebak Siapa Dia

32

januari 2016

Rum

ah S

akit

Um

um D

aera

h D

r. So

etom

o Su

raba

ya

Page 35: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Menimbang : a. bahwa peningkatan kejadian dan

penyebaran mikroba yang resisten terhadap antimikroba di rumah sakit disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan rendahnya ketaatan terhadap kewaspadaan standar;

b. bahwa dalam rangka mengendalikan mikroba resisten di rumah sakit, perlu dikembangkan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004,

tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584);

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI

KESEHATAN TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA DI RUMAH SAKIT.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Resistensi Antimikroba adalah kemampuan

mikroba untuk bertahan hidup terhadap efek antimikroba sehingga tidak efektif dalam penggunaan klinis.

2. Pengendalian Resistensi Antimikroba adalah aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan/atau menurunkan adanya kejadian mikroba resisten.

3. Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba yang selanjutnya disingkat KPRA adalah komite yang dibentuk oleh Kementerian

januari 2016 imimbar

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 8 TAHUN 2015

Tentang

PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA DI RUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Page 36: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Kesehatan dalam rangka mengendalikan penggunaan antimikroba secara luas baik di fasilitas pelayanan kesehatan dan di masyarakat.

4. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan, Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

5. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah.

6. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan.

Pasal 2 Peraturan Menteri ini digunakan sebagai acuan

bagi rumah sakit dalam upaya pengendalian resistensi antimikroba agar Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit berlangsung secara baku, terukur, dan terpadu.

BAB II STRATEGI

Pasal 3 Strategi Program Pengendalian Resistensi

Antimikroba dilakukan dengan cara: a. mengendalikan berkembangnya mikroba

resisten akibat tekanan seleksi oleh antibiotik, melalui penggunaan antibiotik secara bijak; dan

b. mencegah penyebaran mikroba resisten melalui peningkatan ketaatan terhadap prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi.

Pasal 4 (1) Penggunaan antibiotik secara bijak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan penggunaan antibiotik secara rasional dengan mempertimbangkan dampak muncul dan menyebarnya mikroba (bakteri) resisten.

(2) Penerapan penggunaan antibiotik secara bijak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui tahapan: a. meningkatkan pemahaman dan ketaatan

staf medis fungsional dan tenaga kesehatan dalam penggunaan antibiotik secara bijak;

b. meningkatkan peranan pemangku kepentingan di bidang penanganan penyakit infeksi dan penggunaan antibiotik;

c. mengembangkan dan meningkatkan fungsi laboratorium mikrobiologi klinik dan laboratorium penunjang lainnya yang berkaitan dengan penanganan penyakit infeksi;

d. meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam memantau penggunaan antibiotik;

e. meningkatkan pelayanan farmakologi klinik dalam memandu penggunaan antibiotik;

f. meningkatkan penanganan kasus infeksi secara multidisiplin dan terpadu;

g. melaksanakan surveilans pola penggunaan antibiotik, serta melaporkannya secara berkala; dan

h. melaksanakan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik, serta melaporkannya secara berkala.

Pasal 5 Pencegahan penyebaran mikroba resisten

melalui peningkatan ketaatan terhadap prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dilakukan melalui upaya: a. peningkatan kewaspadaan standar; b. pelaksanaan kewaspadaan transmisi; c. dekolonisasi pengidap mikroba resisten; dan d. penanganan kejadian luar biasa mikroba

resisten.

BAB III PENYELENGGARAAN

Bagian Kesatu Umum Pasal 6

(1) Setiap rumah sakit harus melaksanakan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba secara optimal.

(2) Pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: a. pembentukan tim pelaksana program

Pengendalian Resistensi Antimikroba; b. penyusunan kebijakan dan panduan

penggunaan antibiotik; c. melaksanakan penggunaan antibiotik

secara bijak; dan d. melaksanakan prinsip pencegahan

pengendalian infeksi. (3) Pembentukan tim pelaksana Program

Pengendalian Resistensi Antimikroba rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a bertujuan menerapkan Program

januari 2016ii mimbar

Page 37: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.

(4) Penyusunan kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik, melaksanakan penggunaan antibiotik secara bijak, dan melaksanakan prinsip pencegahan pengendalian infeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, huruf c, dan huruf d dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua Tim Pelaksana Program Pengendalian

Resistensi Antimikroba Pasal 7

(1) Tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a dibentuk melalui keputusan kepala/direktur rumah sakit.

(2) Susunan tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.

(3) Kualifikasi ketua tim PPRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan seorang klinisi yang berminat di bidang infeksi.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya, tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab langsung kepada kepala/direktur rumah sakit.

Pasal 8 (1) Keanggotaan tim pelaksana Program

Pengendalian Resistensi Antimikroba rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) paling sedikit terdiri atas unsur: a. klinisi perwakilan SMF/bagian; b. keperawatan; c. instalasi farmasi; d. laboratorium mikrobiologi klinik; e. komite/tim Pencegahan Pengendalian

Infeksi (PPI); dan f. Komite/tim Farmasi dan Terapi (KFT).

(2) Keanggotaan tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus merupakan tenaga kesehatan yang kompeten.

(3) Dalam hal terdapat keterbatasan tenaga kesehatan yang kompeten, keanggotaan tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi

Antimikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan unsur tenaga kesehatan yang tersedia.

Pasal 9 Tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi

Antimikroba mempunyai tugas dan fungsi: a. membantu kepala/direktur rumah rakit dalam

menetapkan kebijakan tentang pengendalian resistensi antimikroba;

b. membantu kepala/direktur rumah sakit dalam menetapkan kebijakan umum dan panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit;

c. membantu kepala/direktur rumah sakit dalam pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba;

d. membantu kepala/direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba;

e. menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi;

f. melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;

g. melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik;

h. menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan;

i. mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba; dan

j. melaporkan kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba kepada Direktur/Kepala rumah sakit.

Bagian Ketiga Evaluasi Pasal 10

(1) Evaluasi terhadap pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dilakukan melalui: a. evaluasi penggunaan antibiotik; dan b. pemantauan atas muncul dan

menyebarnya mikroba multiresisten. (2) Evaluasi penggunaan antibiotik di rumah sakit

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan menggunakan metode audit kuantitas penggunaan antibiotik dan audit kualitas penggunaan antibiotik.

(3) Pemantauan atas muncul dan menyebarnya mikroba multiresisten di rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan melalui surveilans mikroba multiresisten.

januari 2016 iiimimbar

Page 38: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Bagian Keempat Indikator Mutu

Pasal 11 Indikator mutu Program Pengendalian

Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit meliputi: a. perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik; b. perbaikan kualitas penggunaan antibiotik; c. perbaikan pola kepekaan antibiotik dan

penurunan pola resistensi antimikroba; d. penurunan angka kejadian infeksi di

rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba multiresisten; dan

e. peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin, melalui forum kajian kasus infeksi terintegrasi.

Bagian Kelima Pelaporan

Pasal 12 (1) Kepala/direktur rumah sakit wajib melaporkan

pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di rumah sakit kepada Menteri melalui KPRA dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

(2) Pelaporan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berkala setiap akhir tahun sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.

Pasal 13 Ketentuan lebih lanjut mengenai Program

Pengendalian Resistensi Antimikroba di rumah sakit sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 14 (1) Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dengan mengikutsertakan KPRA, asosiasi perumahsakitan, dan organisasi profesi kesehatan terkait.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui: a. advokasi, sosialisasi, dan bimbingan

teknis;

b. pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia; dan

c. monitoring dan evaluasi.

Pasal 15 (1) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan,

Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota dapat memberikan sanksi administratif terhadap rumah sakit yang melanggar ketentuan Peraturan Menteri ini sesuai dengan kewenangan masing-masing.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. teguran lisan; danb. teguran tertulis.

BAB V KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada

tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,

memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Februari 2015

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

NILA FARID MOELOEK

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Maret 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

YASONNA H. LAOLY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 334

januari 2016iv mimbar

Page 39: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Resistensi mikroba terhadap antimikroba (disingkat: resistensi antimikroba, antimicrobial resistance, AMR) telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia, dengan berbagai dampak merugikan dapat menurunkan mutu pelayanan kesehatan. Muncul dan berkembangnya resistensi antimikroba terjadi karena tekanan seleksi (selection pressure) yang sangat berhubungan dengan penggunaan antimikroba, dan penyebaran mikroba resisten (spread). Tekanan seleksi resistensi dapat dihambat dengan cara menggunakan secara bijak, sedangkan proses penyebaran dapat dihambat dengan cara mengendalikan infeksi secara optimal.

Resistensi antimikroba yang dimaksud adalah resistensi terhadap antimikroba yang efektif untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit. Bakteri adalah penyebab infeksi terbanyak maka penggunaan antibakteri yang dimaksud adalah penggunaan antibiotik.

Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study) tahun 2000-2005 pada 2494 individu di masyarakat, memperlihatkan bahwa 43% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol (25%). Sedangkan pada 781 pasien yang dirawat di rumah sakit didapatkan 81% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik, yaitu ampisilin (73%), kotrimoksazol (56%), kloramfenikol (43%), siprofloksasin (22%), dan gentamisin (18%). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa masalah resistensi antimikroba juga terjadi di Indonesia. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa di Surabaya dan Semarang terdapat masalah resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik yang tidak bijak, dan pengendalian infeksi yang belum optimal. Penelitian AMRIN ini menghasilkan rekomendasi berupa metode yang telah divalidasi (validated method) untuk mengendalikan resistensi antimikroba secara efisien.

Hasil penelitian tersebut telah disebarluaskan ke rumah sakit lain di Indonesia melalui lokakarya nasional pertama di Bandung tanggal 29-31 Mei 2005, dengan harapan agar rumah sakit lain dapat melaksanakan “self-assessment program” menggunakan “validated method” seperti yang dimaksud di atas. Pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi di masing-masing rumah sakit, sehingga akan diperoleh data resistensi antimikroba, data penggunaan antibiotik, dan pengendalian infeksi di Indonesia. Namun, sampai sekarang gerakan pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit secara nasional belum berlangsung baik,

terpadu, dan menyeluruh sebagaimana yang terjadi di beberapa negara.

Berbagai cara perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah resistensi antimikroba ini baik di tingkat perorangan maupun di tingkat institusi atau lembaga pemerintahan, dalam kerja sama antar-institusi maupun antar-negara. WHO telah berhasil merumuskan 67 rekomendasi bagi negara anggota untuk melaksanakan pengendalian resistensi antimikroba. Di Indonesia rekomendasi ini tampaknya belum terlaksana secara institusional. Padahal, sudah diketahui bahwa penanggulangan masalah resistensi antimikroba di tingkat internasional hanya dapat dituntaskan melalui gerakan global yang dilaksanakaan secara serentak, terpadu, dan bersinambung dari semua negara. Diperlukan pemahaman dan keyakinan tentang adanya masalah resistensi antimikroba, yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan nasional melalui program terpadu antara rumah sakit, profesi kesehatan, masyarakat, perusahaan farmasi, dan pemerintah daerah di bawah koordinasi pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan. Gerakan penanggulangan dan pengendalian resistensi antimikroba secara paripurna ini disebut dengan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA).

Dalam rangka pelaksanaan PPRA di rumah sakit, maka perlu disusun pedoman pelaksanaan agar pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit di seluruh Indonesia berlangsung secara baku dan data yang diperoleh dapat mewakili data nasional di Indonesia.

B. Tujuan Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam

pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit, agar berlangsung secara baku, terpadu, berkesinambungan, terukur, dan dapat dievaluasi.

II. STRATEGI PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA Muncul dan berkembangnya mikroba resisten

dapat dikendalikan melalui dua kegiatan utama, yaitu penerapan penggunaan antibiotik secara bijak (prudent use of antibiotics), dan penerapan prinsip pencegahan penyebaran mikroba resisten melalui kewaspadaan standar.

Penggunaan antibiotik secara bijak ialah penggunaan antibiotik yang sesuai dengan penyebab infeksi dengan rejimen dosis optimal, lama pemberian optimal, efek samping minimal, dan dampak minimal terhadap munculnya mikroba resisten. Oleh sebab itu pemberian antibiotik harus disertai dengan upaya menemukan penyebab infeksi dan pola kepekaannya. Penggunaan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA DI RUMAH SAKIT

PEDOMAN PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

DI RUMAH SAKIT

januari 2016 vmimbar

Page 40: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

antibiotik secara bijak memerlukan kebijakan pembatasan dalam penerapannya. Antibiotik dibedakan dalam kelompok antibiotik yang bebas digunakan oleh semua klinisi (non-restricted) dan antibiotik yang dihemat dan penggunaannya memerlukan persetujuan tim ahli (restricted dan reserved).

Peresepan antibiotik bertujuan mengatasi penyakit infeksi (terapi) dan mencegah infeksi pada pasien yang berisiko tinggi untuk mengalami infeksi bekteri pada tindakan pembedahan (profilaksis bedah) dan beberapa kondisi medis tertentu (profilaksis medik). Antibiotik tidak diberikan pada penyakit non-infeksi dan penyakit infeksi yang dapat sembuh sendiri (self-limited) seperti infeksi virus.

Pemilihan jenis antibiotik harus berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi atau berdasarkan pola mikroba dan pola kepekaan antibiotik, dan diarahkan pada antibiotik berspektrum sempit untuk mengurangi tekanan seleksi (selection pressure). Penggunaan antibiotik empiris berspektrum luas masih dibenarkan pada keadaan tertentu, selanjutnya dilakukan penyesuaian dan evaluasi setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologi (streamlining atau de-eskalasi).

Beberapa masalah dalam pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit perlu diatasi. Misalnya, tersedianya laboratorium mikrobiologi yang memadai, komunikasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan perlu ditingkatkan. Selain itu, diperlukan dukungan kebijakan pembiayaan dan pengadaan antibiotik yang mendukung pelaksanaan penggunaan antibiotik secara bijak di rumah sakit. Untuk menjamin berlangsungnya program ini perlu dibentuk Tim Pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (Tim PPRA) di rumah sakit.

III. PENGENDALIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT Pengendalian penggunaan antibiotik dalam upaya

mengatasi masalah resistensi antimikroba dilakukan dengan menetapkan “Kebijakan Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit”, serta menyusun dan menerapkan “Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi”. Dasar penyusunan kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit mengacu pada: a. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik b. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran c. Pola mikroba dan kepekaan antibiotik setempat

A. Kebijakan penggunaan antibiotik di rumah sakit, berisi hal berikut ini. 1. Kebijakan Umum

a. Kebijakan penanganan kasus infeksi secara multidisiplin.

b. Kebijakan pemberian antibiotik terapi meliputi antibiotik empirik dan definitif.

Terapi antibiotik empiris adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi atau diduga infeksi yang belum diketahui jenis bakteri penyebab dan pola kepekaannya.

Terapi antibiotik definitif adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang sudah diketahui jenis bakteri penyebab dan pola kepekaannya.

c. Kebijakan pemberian antibiotik profilaksis bedah meliputi antibiotik profilaksis atas indikasi operasi bersih dan bersih terkontaminasi sebagaimana tercantum dalam ketentuan yang berlaku.

Antibiotik Profilaksis Bedah adalah penggunaan antibiotik sebelum, selama, dan paling lama 24 jam pascaoperasi pada kasus yang secara klinis tidak memperlihatkan tanda infeksi dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi luka daerah operasi.

d. Pemberian antibiotik pada prosedur operasi terkontaminasi dan kotor tergolong dalam pemberian antibiotik terapi sehingga tidak perlu ditambahkan antibiotik profilaksis.

2. Kebijakan Khusus a. Pengobatan awal

1) Pasien yang secara klinis diduga atau diidentifikasi mengalami infeksi bakteri diberi antibiotik empirik selama 48-72 jam.

2) Pemberian antibiotik lanjutan harus didukung data hasil pemeriksaan laboratorium dan mikrobiologi.

3) Sebelum pemberian antibiotik dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologi.

b. Antibiotik empirik ditetapkan berdasarkan pola mikroba dan kepekaan antibiotik setempat.

c. Prinsip pemilihan antibiotik. 1) Pilihan pertama (first choice). 2) Pembatasan antibiotik (restricted/

reserved). 3) Kelompok antibiotik profilaksis dan terapi.

d. Pengendalian lama pemberian antibiotik dilakukan dengan menerapkan automatic stop order sesuai dengan indikasi pemberian antibiotik yaitu profilaksis, terapi empirik, atau terapi definitif.

e. Pelayanan laboratorium mikrobiologi. 1) Pelaporan pola mikroba dan kepekaan

antibiotik dikeluarkan secara berkala setiap tahun.

2) Pelaporan hasil uji kultur dan sensitivitas harus cepat dan akurat.

3) Bila sarana pemeriksaan mikrobiologi belum lengkap, maka diupayakan adanya pemeriksaan pulasan gram dan KOH.

B. Panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi di rumah sakit disusun dengan format sebagai berikut:1. Judul, logo rumah sakit, edisi tahun2. Kata pengantar tim penyusun 3. Sambutan pimpinan rumah sakit4. Keputusan pimpinan rumah sakit tentang tim

penyusun 5. Daftar tim penyusun6. Daftar istilah dan singkatan7. Daftar isi8. Pendahuluan

a. Latar belakangb. Definisic. Tujuand. Masa berlakue. Kelebihan dan keterbatasan pedoman

9. Indikasipenggunaan antibiotik:a. Profilaksis: tercantum pembagian kelas

operasi berdasarkan kriteria Mayhall.b. Terapi empirik: dasar dan cara pemilihan

antibiotikempirik, tercantum diagram alur indikasi penggunaan antibiotik.

10. Daftar kasus dan alur penanganan pasien

januari 2016vi mimbar

Page 41: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

11. Klasifikasi dan cara penggunaan antibiotik, meliputi: jenis, dosis, interval, rute, cara pemberian, saat dan lama pemberian, efek samping antibiotik

12. Catatan khusus (jika ada bagian/divisi yang belum menyetujui pedoman)

13. Penutup14. Referensi15. Lampiran

IV. PRINSIP PENCEGAHAN PENYEBARAN MIKROBA RESISTEN

Pencegahan penyebaran mikroba resisten di rumah sakit dilakukan melalui upaya Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI). Pasien yang terinfeksi atau membawa koloni mikroba resisten dapat menyebarkan mikroba tersebut ke lingkungan, sehingga perlu dilakukan upaya membatasi terjadinya transmisi mikroba tersebut, terdiri dari 4 (empat) upaya berikut ini.1. Meningkatkan kewaspadaan standar (standard

precaution), meliputi: a. kebersihan tangan b. alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan,

masker, goggle (kaca mata pelindung), face shield (pelindung wajah), dan gaun

c. dekontaminasi peralatan perawatan pasien d. pengendalian lingkungan e. penatalaksanaan linen f. perlindungan petugas kesehatan g. penempatan pasien h. hygiene respirasi/etika batuk i. praktek menyuntik yang aman j. praktek yang aman untuk lumbal punksi

2. Melaksanakan kewaspadaan transmisi Jenis kewaspadaan transmisi meliputi:

a. Melalui kontak b. Melalui droplet c. Melalui udara (airborne) d. Melalui common vehicle (makanan, air, obat,

alat, peralatan) e. Melalui vektor (lalat, nyamuk, tikus) Pada kewaspadaaan transmisi, pasien

ditempatkan di ruang terpisah. Bila tidak memungkinkan, maka dilakukan cohorting yaitu merawat beberapa pasien dengan pola penyebab infeksi yang sama dalam satu ruangan.

3. Dekolonisasi Dekolonisasi adalah tindakan menghilangkan

koloni mikroba multiresisten pada individu pengidap (carrier). Contoh: pemberian mupirosin topikal pada carrier MRSA.

4. Tata laksana Kejadian Luar Biasa (KLB) mikroba multiresisten atau Multidrug-Resistant Organisms (MDRO) seperti Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA), bakteri penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL), atau mikroba multiresisten yang lain.

Apabila ditemukan mikroba multiresisten sebagai penyebab infeksi, maka laboratorium mikrobiologi segera melaporkan kepada tim PPI dan dokter penanggung jawab pasien, agar segera dilakukan tindakan untuk membatasi penyebaran strain mikroba multiresisten tersebut.

Penanganan KLB mikroba multiresisten dilakukan berdasar prinsip berikut ini. 1) Mikroba multiresisten adalah mikroba

yang resisten terhadap paling sedikit 3 kelas antibiotik.

2) Indikator pengamatan: a. Angka MRSA

Penghitungan berpedoman pada rumus berikut ini:

Jumlah isolat MRSA angka MRSA= ------------------------------------------------------ X 100% Jumlah isolat Staphylococcus aureus + isolat MRSA

b. Angka mikroba penghasil ESBL

Penghitungan berpedoman pada rumus berikut ini: jumlah isolat ESBL angka ESBL= ----------------------------------------------------- X 100% jumlah isolat bakteri non-ESBL + bakteri ESBL

Contoh: Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL

jumlah K.pneumoniae ESBL angka ESBL=--------------------------------------------------------- X 100% jumlah K.pneumoniae non-ESBL + K.pneumoniae ESBL

c. Angka mikroba multiresisten lain dihitung dengan rumus yang sama dengan poin b)

d. Selain indikator di atas, rumah sakit dapat menetapkan indikator KLB sesuai dengan kejadian setempat.

e. Untuk bisa mengenali indikator tersebut, perlu dilakukan surveilans dan kerja sama dengan laboratorium mikrobiologi klinik.

3) Upaya menekan mikroba multiresisten, dilakukan baik ketika tidak ada KLB maupun ketika terjadi KLB. a. Jika tidak ada KLB, maka pengendalian

mikroba multiresisten dilakukan dengan dua cara utama, yakni: i. meningkatkan penggunaan antibiotik

secara bijak, baik melalui kebijakan manajerial maupun kebijakan profesional.

ii. meningkatkan kewaspadaan standar. b. Jika ada KLB mikroba multiresisten, maka

dilakukan usaha penanganan KLB mikroba multiresisten sebagai berikut. i. Menetapkan sumber penyebaran, baik

sumber insidental (point source) maupun sumber menetap (continuous sources).

ii. Menetapkan modus transmisi. iii. Tindakan penanganan KLB, yang meliputi:

a) membersihkan atau menghilangkan sumber KLB.

b) meningkatkan kewaspadaan baku.c) isolasi atau tindakan sejenis dapat

diterapkan pada penderita yang terkolonisasi atau menderita infeksi akibat mikroba multiresisten; pada MRSA biasanya dilakukan juga pembersihan kolonisasi pada penderita sesuai dengan pedoman.

d) Pada keadaan tertentu ruang rawat dapat ditutup sementara serta dibersihkan dan didisinfeksi.

Tindakan tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh sumber dan pola penyebaran mikroba multiresisten yang bersangkutan.

januari 2016 viimimbar

Page 42: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

V. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI, PELAPORAN POLA MIKROBA DAN KEPEKAANNYA

Pemeriksaan mikrobiologi bertujuan memberikan informasi tentang ada atau tidaknya mikroba di dalam bahan pemeriksaan atau spesimen yang mungkin menjadi penyebab timbulnya proses infeksi. Selanjutnya, apabila terdapat pertumbuhan, dan mikroba tersebut dipertimbangkan sebagai penyebab infeksi maka pemeriksaan dilanjutkan dengan uji kepekaan mikroba terhadap antimikroba.

Akurasi hasil pemeriksaan mikrobiologi sangat ditentukan oleh penanganan spesimen pada fase pra-analitik, pemeriksaan pada fase analitik, interpretasi, ekspertis, dan pelaporannya (fase pasca-analitik). Kontaminasi merupakan masalah yang sangat mengganggu dalam pemeriksaan mikrobiologi, sehingga harus dicegah di sepanjang proses pemeriksaan tersebut.

A. PRINSIP PENGAMBILAN SPESIMEN MIKROBIOLOGI a) Keamanan. Setiap tindakan yang berkaitan dengan pengelolaan

spesimen harus mengikuti pedoman kewaspadaan standar. Semua spesimen dianggap sebagai bahan infeksius.

b) Pedoman umum dalam pengambilan spesimen yang tepat adalah sebagai berikut: a. pengambilan spesimen dilakukan sebelum

pemberian antibiotik dan mengacu pada standar prosedur operasional yang berlaku.

b. pengambilan spesimen dilakukan secara aseptik dengan peralatan steril sehingga mengurangi terjadinya kontaminasi flora normal tubuh atau bakteri lingkungan.

c. spesimen diambil pada saat yang tepat, dari tempat yang diduga sebagai sumber infeksi, dengan volume yang cukup.

d. wadah spesimen harus diberi label identitas pasein (nama, nomer rekam medik, tempat rawat), jenis spesimen, tanggal dan jam pengambilan spesimen.

e. Lembar permintaan pemeriksaan hendaknya diisi dengan lengkap dan jelas, meliputi identitas pasien, ruang perawatan, jenis dan asal spesimen, tanggal dan jam pengambilan spesimen, pemeriksaan yang diminta, diagnosis klinik, nama antibiotik yang telah diberikan dan lama pemberian, identitas dokter yang meminta pemeriksaan serta nomer kontak yang bisa dihubungi.

B. TAHAPAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI Pemeriksaan mikrobiologi terdiri dari beberapa

tahap yaitu pemeriksaan secara makroskopik dan mikroskopik yang dilanjutkan dengan pembiakan, identifikasi mikroba, dan uji kepekaan mikroba terhadap antimikroba. Apabila mikroba tidak dapat dibiakkan secara in-vitro maka dipilih metode pemeriksaan lain yaitu uji serologi (deteksi antigen atau antibodi) atau biologi molekular (deteksi DNA/RNA), antara lain dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). 1. Pemeriksaan mikroskopis Pemeriksaan mikroskopis paling sedikit mencakup

pengecatan Gram, Ziehl Neelsen, dan KOH. Hasil pemeriksaan ini berguna untuk mengarahkan diagnosis awal dan pemilihan antimikroba.

2. Pemeriksaan kultur Pemeriksaan kultur menurut metode yang baku

dilakukan untuk identifikasi bakteri atau jamur penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik atau antijamur. Laboratorium mikrobiologi hendaknya dapat melakukan pemeriksaan untuk menumbuhkan mikroba yang sering ditemukan sebagai penyebab infeksi (bakteri aerob non-fastidious dan jamur).

3. Uji Kepekaan Antibiotik atau Antijamur Hasil uji kepekaan antibiotik atau antijamur

digunakan sebagai dasar pemilihan terapi antimikroba definitif. Untuk uji kepekaan ini digunakan metode difusi cakram menurut Kirby Bauer, sedangkan untuk mengetahui KHM (konsentrasi hambat minimal atau Minimum Inhibitory Concentration, MIC) dilakukan cara manual atau dengan mesin otomatik.

Hasil pemeriksaan dikategorikan dalam Sensitif (S), Intermediate (I), dan Resisten (R) sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Clinical Laboratory Standards Institute (CLSI) revisi terkini. Masing-masing antibiotik memiliki rentang S,I,R yang berbeda, sehingga antibiotik yang memiliki zona hambatan lebih luas belum tentu memiliki kepekaan yang lebih baik.

Laboratorium mikrobiologi hendaknya melakukan kontrol kualitas berbagai tahap pemeriksaan di atas sesuai dengan ketentuannya.

C. PELAKSANAAN KONSULTASI KLINIK Konsultasi klinik yang perlu dilakukan meliputi:

1. Hasil biakan dan identifikasi mikroba diinterpretasi untuk dapat menentukan mikroba tersebut merupakan penyebab infeksi atau kontaminan/kolonisasi. Interpretasi harus dilakukan dengan mempertimbangkan data klinis dan kualitas spesimen yang diperiksa, bila diperlukan dilakukan komunikasi dengan dokter penanggung jawab pasien atau kunjungan ke bangsal untuk melihat kondisi pasien secara langsung. Apabila mikroba yang ditemukan dianggap sebagai patogen penyebab infeksi, maka hasil identifikasi dilaporkan agar dapat digunakan sebagai dasar pemberian dan pemilihan antimikroba. Apabila mikroba merupakan kontaminan/kolonisasi maka tidak perlu dilaporkan.

2. Anjuran dilakukannya pemeriksaan diagnostik mikrobiologi lain yang mungkin diperlukan.

3. Saran pilihan antimikroba.4. Apabila ditemukan mikroba multiresisten yang

berpotensi menjadi wabah maka harus segera dilaporkan kepada Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (Tim PPI) untuk dapat dilakukan tindakan pencegahan transmisi.

D. PELAPORAN POLA MIKROBA SECARA PERIODIK Laboratorium mikrobiologi klinik juga bertugas

menyusun pola mikroba (pola bakteri, bila memungkinkan juga jamur) dan kepekaannya terhadap antibiotik (atau disebut antibiogram) yang diperbarui setiap tahun. Pola bakteri dan kepekaannya memuat data isolat menurut jenis spesimen dan lokasi atau asal ruangan. Antibiogram ini digunakan sebagai dasar penyusunan dan pembaharuan pedoman penggunaan antibiotik empirik di rumah sakit.

januari 2016viii mimbar

Page 43: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

E. FORMAT PELAPORAN POLA MIKROBA DAN KEPEKAANNYA 1. Tujuan

a. Mengetahui pola bakteri (dan jamur bila memungkinkan) penyebab infeksi

b. Mendapatkan antibiogram lokal 2. Dasar penyusunan laporan Hasil identifikasi mikroba melalui pemeriksaan

mikrobiologi yang dikerjakan sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Pelaporan a. Format laporan:

1) untuk rumah sakit, laporan berbentuk dokumen tercetak

2) untuk diseminasi ke masing-masing departemen/SMF/Instalasi, laporan dapat berbentuk cetakan lepas

b. Halaman judul: 1) Laporan pola mikroba dan kepekaan

terhadap antibiotik di rumah sakit (tuliskan nama rumah sakit)

2) Bulan dan tahun periode data yang dilaporkan

4. Isi laporan: a. Gambaran umum yang berisi: jenis spesimen

dan sebaran spesimen secara keseluruhan maupun berdasarkan lokasi (misalnya rawat jalan/rawat inap non-bedah/rawat inap bedah/ICU).

b. Pelaporan pola bakteri dibuat berdasarkan distribusi bakteri penyebab infeksi berdasarkan jenis spesimen. Pola disusun berurutan dari jumlah bakteri terbanyak sampai paling sedikit. Jika jumlah spesies terlalu sedikit, digabung dalam genus.

c. Bila ada data mikroba multiresisten dengan perhatian khusus misalnya MRSA (methicillin resistance Staphylococcus aureus), batang Gram negatif penghasil enzim ESBL (extended spectrum beta-lactamase), atau VRE (vancomycin resistance enterococcus) dilaporkan terpisah.

d. Antibiogram yang dilaporkan adalah persen sensitif.

e. Antibiogram dilaporkan berdasarkan lokasi/jenis perawatan, jenis spesimen, genus/spesies mikroba.

f. Frekuensi pelaporan setiap tahun.g. Ringkasan dan rekomendasi meliputi:

1) Antibiotik yang sensitifitasnya baik (lebih dari 80%) untuk setiap lokasi RS sebagai dasar penyusunan pedoman penggunaan antibiotik empirik.

2) Mikroba multiresisten jika ada (penghasil ESBL, MRSA, VRE, dan Acinetobacter).

h. Data mikroba multiresisten dilaporkan juga kepada tim PPI sebagai pelengkap data surveilans HAI di rumah sakit.

VI. EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT

Evaluasi penggunaan antibiotik merupakan salah satu indikator mutu program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit, bertujuan memberikan informasi pola penggunaan antibiotik di rumah sakit baik kuantitas maupun kualitas. Pelaksanaan evaluasi

penggunaan antibiotik di rumah sakit menggunakan sumber data dan metode secara standar. A. Sumber Data Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit

1. Rekam Medik Pasien Penggunaan antibiotik selama dirawat di rumah

sakit dapat diukur secara retrospektif setelah pasien pulang dengan melihat kembali Rekam Medik (RM) pasien, resep dokter, catatan perawat, catatan farmasi baik manual atau melalui Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIM RS). Dari penulisan resep antibiotik oleh dokter yang merawat dapat dicatat beberapa hal berikut ini: jenis antibiotik, dosis harian, dan lama penggunaan antibiotik, sedangkan dalam catatan perawat dapat diketahui jumlah antibiotik yang diberikan kepada pasien selama pasien dirawat.

2. Pengelolaan antibiotik di Instalasi Farmasi Di rumah sakit yang sudah melaksanakan

kebijakan pelayanan farmasi satu pintu, kuantitas antibiotik dapat diperoleh dari data penjualan antibiotik di instalasi farmasi.

Data jumlah penggunaan antibiotik dapat dipakai untuk mengukur besarnya belanja antibiotik dari waktu ke waktu, khususnya untuk mengevaluasi biaya sebelum dan sesudah dilaksanakannya program di rumah sakit.

B. Audit Jumlah Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit Untuk memperoleh data yang baku dan dapat

diperbandingkan dengan data di tempat lain, maka badan kesehatan dunia (WHO) menganjurkan klasifikasi penggunaan antibiotik secara Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) Classification dan pengukuran jumlah penggunaan antibiotik dengan defined daily dose (DDD)/100 patient-days.

Defined daily dose (DDD) adalah dosis harian rata-rata antibiotik yang digunakan pada orang dewasa untuk indikasi utamanya. Perlu ditekankan di sini bahwa DDD adalah unit baku pengukuran, bukan mencerminkan dosis harian yang sebenarnya diberikan kepada pasien (prescribed daily doses atau PDD). Dosis untuk masing-masing individu pasien bergantung pada kondisi pasien tersebut (berat badan, dll). Dalam sistem klasifikasi ATC obat dibagi dalam kelompok menurut sistem organ tubuh, menurut sifat kimiawi, dan menurut fungsinya dalam farmakoterapi. Terdapat lima tingkat klasikasi, yaitu: • Tingkatpertama:kelompokanatomi(misalnya

untuk saluran pencernaan dan metabolisme) • Tingkat kedua : kelompok terapi/farmakologi

obat • Tingkatketiga:subkelompokfarmakologi• Tingkatkeempat:subkelompokkimiawiobat• Tingkatkelima:substansikimiawiobat.Contoh: J anti-infeksi untuk penggunaan sistemik (Tingkat pertama: kelompok anatomi) J01 antibakteri untuk penggunaan sistemik (Tingkat kedua: kelompok terapi/

farmakologi) J01C beta-lactam antibacterial, penicillins (Tingkat ketiga: subkelompok

farmakologi) J01C A penisilin berspektrum luas (Tingkat keempat: subkelompok kimiawi

obat)

januari 2016 ixmimbar

Page 44: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

J01C A01 ampisilin (Tingkat kelima: substansi kimiawi obat) J01C A04 amoksisilin (Tingkat kelima: substansi kimiawi obat)

Penghitungan DDD Setiap antibiotik mempunyai nilai DDD yang ditentukan

oleh WHO berdasarkan dosis pemeliharaan rata-rata, untuk indikasi utama pada orang dewasa BB 70 kg. 1. Data yang berasal dari instalasi farmasi berbentuk

data kolektif, maka rumusnya sebagai berikut:

Perhitungan numerator :

jml kemasan X jml tablet per kemasan X jml gram per tablet X 100 jumlah DDD = -------------------------------------------------------------- DDD antibiotik dalam gram

Perhitungan denominator:

jumlah hari-pasien = jumlah hari perawatan seluruh pasien dalam suatu periode studi

2. Data yang berasal dari pasien menggunakan rumus untuk setiap pasien:

jumlah konsumsi antibiotik dalam gram jumlah konsumsi AB = ----------------------------------------------------------- (dalam DDD) DDD antibiotik dalam gram

total DDD DDD/100 patient days = ------------------------------------------------ x 100 total jumlah hari-pasien

C. Audit Kualitas Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit

Kualitas penggunaan antibiotik dapat dinilai dengan melihat data dari form penggunaan antibiotik dan rekam medik pasien untuk melihat perjalanan penyakit. Setiap kasus dipelajari dengan mempertimbangkan gejala klinis dan melihat hasil laboratorium apakah sesuai dengan indikasi antibiotik yang tercatat dalam Lembar Pengumpul Data (LPD).

Penilai (reviewer) sebaiknya lebih dari 1 (satu) orang tim PPRA dan digunakan alur penilaian menurut Gyssens untuk menentukan kategori kualitas penggunaan setiap antibiotik yang digunakan. Bila terdapat perbedaan yang sangat nyata di antara reviewer maka dapat dilakukan diskusi panel untuk masing-masing kasus yang berbeda penilaiannya.

Pola penggunaan antibiotik hendaknya dianalisis dalam hubungannya dengan laporan pola mikroba dan kepekaan terhadap antibiotik setiap tahun.

Kategori hasil penilaian (Gyssens flowchart): Kategori 0 : Penggunaan antibiotik tepat dan

rasional Kategori I : tidak tepat saat (timing) pemberian

antibiotik Kategori II A : tidak tepat dosis pemberian antibiotik Kategori II B : tidak tepat interval pemberian

antibiotik Kategori II C : tidak tepat rute pemberian antibiotik Kategori III A : pemberian antibiotik terlalu lama Kategori III B : pemberian antibiotik terlalu singkat Kategori IV A : tidak tepat pilihan antibiotik karena

ada antibiotik lain yang lebih efektif Kategori IV B : tidak tepat pilihan antibiotik karena

ada antibiotik lain yang lebih aman Kategori IV C : tidak tepat pilihan antibiotik karena

ada antibiotik lain yang lebih murah Kategori IV D : tidak tepat pilihan antibiotik karena

ada antibiotik lain dengan spektrum lebih sempit

Kategori V : tidak ada indikasi pemberian antibiotik

Kategori VI : data tidak lengkap sehingga penggunaan antibiotik tidak dapat dinilai

Penilaian kualitas penggunaan antibiotik (Gyssens flowchart)

VII.TIM PELAKSANA PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Agar rumah sakit dapat melaksanakan pengendalian resistensi antimikroba secara optimal, maka dibentuk Tim Pelaksana Program Pengendalian Reisitensi Antimikroba Rumah Sakit (Tim PPRA RS) berdasarkan keputusan Kepala/Direktur rumah sakit.

Tim PPRA rumah sakit dibentuk dengan tujuan menerapkan pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. A. Kedudukan dan Tanggung Jawab Dalam melaksanakan tugas, Tim PPRA

bertanggung jawab langsung kepada Kepala/Direktur rumah sakit. Keputusan Kepala/Direktur rumah sakit tersebut berisi uraian tugas tim secara

januari 2016x mimbar

Page 45: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

lengkap, yang menggambarkan garis kewenangan dan tanggung jawab serta koordinasi antar-unit terkait di rumah sakit.

B. Keanggotaan Tim PPRA Susunan Tim PPRA terdiri dari : ketua, wakil

ketua, sekretaris, dan anggota. Kualifikasi ketua tim PPRA adalah seorang klinisi yang berminat di bidang infeksi. Keanggotaan Tim PPRA paling sedikit terdiri dari tenaga kesehatan yang kompeten dari unsur: 1. klinisi perwakilan SMF/bagian 2. keperawatan 3. instalasi farmasi 4. laboratorium mikrobiologi klinik 5. komite/tim pencegahan pengendalian infeksi

(PPI) 6. komite/tim farmasi dan terapi (KFT).

Dalam keadaan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), maka rumah sakit dapat menyesuaikan keanggotaan Tim PPRA berdasarkan ketersediaan SDM yang terlibat dalam program pengendalian resistensi antimikroba.

C. TUGAS POKOK TIM 1. Tugas Pokok Tim PPRA Uraian tugas pokok Tim PPRA adalah:

a. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan tentang pengendalian resistensi antimikroba;

b. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik rumah sakit;

c. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam melaksanakan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit;

d. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian resistensi antimikoba di rumah sakit;

e. menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi;

f. melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;

g. melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik;

h. menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan;

i. mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba;

j. melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba kepada Kepala/Direktur rumah sakit.

Dalam melakukan tugasnya, Tim PPRA berkoordinasi dengan unit kerja: SMF/bagian, bidang keperawatan, instalasi farmasi, laboratorium mikrobiologi klinik, komite/tim pencegahan pengendalian infeksi (PPI), komite/tim farmasi dan terapi (KFT).

Tugas masing-masing unit adalah sebagai berikut. 1. SMF/Bagian

a. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan kewaspadaan standar.

b. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di SMF/bagian.

c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan antibiotik di SMF/bagian.

d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

2. Bidang keperawatan a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam

upaya mencegah penyebaran mikroba resisten.

b. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar.

c. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara teknik aseptik.

3. Instalasi Farmasi a. Mengelola serta menjamin mutu dan

ketersediaan antibiotik yang tercantum dalam formularium.

b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana pasien infeksi, melalui: pengkajian peresepan, pengendalian dan monitoring penggunaan antibiotik, visite ke bangsal pasien bersama tim.

c. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik yang tepat dan benar.

d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

4. Laboratorium mikrobiologi klinik a. Melakukan pelayanan pemeriksaan

mikrobiologi. b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi

serta terlibat dalam tata laksana pasien infeksi melalui visite ke bangsal pasien bersama tim.

c. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara berkala setiap tahun.

5. Komite/tim pencegahan pengendalian infeksi (KPPI)

Komite PPI berperanan dalam mencegah penyebaran mikroba resisten melalui: a. penerapan kewaspadaan standar, b. surveilans kasus infeksi yang disebabkan

mikroba multiresisten, c. cohorting/isolasi bagi pasien infeksi yang

disebabkan mikroba multiresisten, d. menyusun pedoman penanganan kejadian

luar biasa mikroba multiresisten. 6. Komite/tim farmasi dan terapi (KFT)

a. Berperanan dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit,

b. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di rumah sakit,

januari 2016 ximimbar

Page 46: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

c. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

D. Tahapan Pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Pelaksanaan PPRA di rumah sakit dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.1. Tahap Persiapan

a. Identifikasi kesiapan infrastruktur rumah sakit yang meliputi keberadaan dan fungsi unsur infrastuktur rumah sakit serta kelengkapan fasilitas dan sarana penunjang.

b. Identifikasi keberadaan dan/atau penyusunan kebijakan dan pedoman/panduan yang berkaitan dengan pengendalian resistensi antimikroba, antara lain:1) panduan praktek klinik penyakit infeksi 2) panduan penggunaan antibiotik

profilaksis dan terapi3) panduan pengelolaan spesimen

mikrobiologi 4) panduan pemeriksaan dan pelaporan

hasil mikrobiologi 5) panduan PPI.

2. Tahap Pelaksanaan a. Peningkatan pemahaman

1) Sosialisasi program pengendalian resistensi antimikroba

2) Sosialisasi dan pemberlakuan pedoman/panduan penggunaan antibiotik.

b. Menetapkan pilot project pelaksanaan PPRA meliputi:1) pemilihan SMF/bagian sebagai lokasi

pilot project2) penunjukan penanggung jawab dan tim

pelaksana pilot project3) pembuatan rencana kegiatan PPRA untuk

1 (satu) tahun.c. Pelaksanaan pilot project PPRA:

1) SMF yang ditunjuk untuk melaksanakan pilot project PPRA menetapkan Panduan Penggunaan Antibiotik (PPAB) dan algoritme penanganan penyakit infeksi yang akan digunakan dalam pilot project

2) melakukan sosialisasi dan pemberlakuan PPAB tersebut dalam bentuk pelatihan

3) selama penerapan pilot project jika ditemukan kasus infeksi sulit/kompleks maka dilaksanakan forum kajian kasus terintegrasi

4) melakukan pengumpulan data dasar kasus yang diikuti selama penerapan dan dicatat dalam form lembar pengumpul data

5) melakukan pengolahan dan menganalisis data yang meliputi: data pola penggunaan antibiotik, kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik, pola mikroba dan pola resistensi (jika tersedia laboratorium mikrobilogi)

6) Menyajikan data hasil pilot project dan dipresentasikan di rapat jajaran direksi rumah sakit

7) Melakukan pembaharuan panduan penggunaan antibiotik berdasarkan hasil penerapan PPRA

d. Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap: 1) laporan pola mikroba dan kepekaannya 2) pola penggunaan antibiotik secara

kuantitas dan kualitas e. Laporan kepada Kepala/Direktur rumah

sakit untuk perbaikan kebijakan/pedoman/panduan dan rekomendasi perluasan penerapan PPRA di rumah sakit

f. Mengajukan rencana kegiatan dan anggaran tahunan PPRA kepada Kepala/Direktur rumah sakit.

VIII. INDIKATOR MUTU PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Dampak keberhasilan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dapat dievaluasi dengan menggunakan indikator mutu atau Key Performance Indicator (KPI) sebagai berikut: a. perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik Menurunnya konsumsi antibiotik, yaitu

berkurangnya jumlah dan jenis antibiotik yang digunakan sebagai terapi empiris maupun definitif

b. perbaikan kualitas penggunaan antibiotik Meningkatnya penggunaan antibiotik secara

rasional (kategori nol, Gyssens) dan menurunnya penggunaan antibiotik tanpa indikasi (kategori lima, Gyssens)

c. perbaikan pola sensitivitas antibiotik dan penurunan mikroba multiresisten yang tergambar dalam pola kepekaan antibiotik secara periodik setiap tahun

d. penurunan angka infeksi rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba multiresisten, contoh Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan bakteri penghasil extended spectrum beta-lactamase (ESBL)

e. peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin, melalui forum kajian kasus infeksi terintegrasi.

Kepala/direktur rumah sakit wajib melaporkan pelaksanaan dan indikator mutu program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit secara periodik setiap tahun kepada Menteri Kesehatan c.q KPRA dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Propinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Laporan dikirimkan kepada:

Yth. Menteri Kesehatanc.q Komite Pengendalian ResistensiAntimikrobadengan alamat:Direktorat Bina Upaya Kesehatan RujukanJl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9 JakartaSelatan 12950

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

NILA FARID MOELOEK

januari 2016xii mimbar

Page 47: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Kami SiapMemberikan

Informasi Selengkapnya, Hubungi Customer Service Kami

PT. BANK JATIMCab. RSUD Dr. Soetomo

Jl. Prof. Moestopo 6-8 SurabayaTelp : 031-5036676, 5501718

Fax : 031-5020121

• Kredit MULTIGUNA, Fasilitas kredit untuk kalangan profesional (Dokter, PNS) dengan plafon sampai dengan Rp. 100 juta, Jangka waktu maksimal 5 tahun, angsuran maksimal 60% dari total pendapatan perbulan.

• KREDIT INVESTASI & MODAL KERJA untuk kalangan pengusaha.

• KREDIT POLA KEPPRES, Fasilitas kredit yang diberikan kepada kontrktor berdasarkan surat perintah kerja.

Kantor Kas PDAMJl. Prof. Dr. Moestopo No.2 SurabayaTelp./Fax.031-5036454

Kantor Kas Graha AmertaJl. Airlangga No.1 SurabayaTelp.031-5502000 Ext.2040Fax. 5012107

Kantor Kas RS HajiJl. Manyar Kertoadi SurabayaTelp./Fax. 031-5929011

Kantor Kas STIESIAJl. Manyar Pumpungan SurabayaTelp./Fax. 031-5927206

Kami Mitra Anda Dalam Membantu Keuangan Anda, melalui :

Mulai saai ini Bank Jatim dapat menerima setoran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)

DeNgAN FASIlITAS ONlINeDI SelURUh CABANg

DeNgAN KANTOR KAS :

Pelayanan Terbaik

Page 48: Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www ...rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2018/07/MIMBAR-Vol... · • Jalan Sehat dalam rangka Memperingati Harlah RSUD

Gubernur Jaw

a Timur H

. Soekarwo didam

pingi ibu dan Plt. Direktur R

SUD

Dr. Soetom

o dr. Harsono m

enyerahkan Piagam Penghargaan dalam

Kategori Inovasi Pelayanan Kesehatan

3 dari kiri kepada dokter-dokter di RSU

D D

r. Soetomo diantaranya Bam

bang Trijanto, dr, SpOG

(K) sebagai Tim PO

NEK (Pelayanan O

bstetri Neonatal Em

ergency Komprehensif), Agus

Harianto, dr, SpA(K) sebagai Tim

Kembar Siam

, dan Dr. Ferdiansyah, dr, SpO

T sebagai Tim Bank Jaringan & Sel. Juga salah satu tokoh di R

SUD

Dr. Soetom

o Prof. Dr. Ism

oedijanto,

dr, SpA(K),DTM

H m

enerima piagam

penghargaan Jasa di Bidang Kesehatan pada Rabu 8 D

esember 2015 di Airlangga C

onvention Center (AC

C) dalam

acara peringatan Hari Lahir

RSU

D D

r. Soetomo ke 77, dim

ana RSU

D D

r. Soetomo bekerjasam

a dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jaw

a Timur sekaligus m

emperingati H

ari Kesehatan Nasional ke 51.