Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

32
EDISI OKTOBER 2012 Mimb ar Leg islatif 1 EDISI OKTOBER 2012 www.dprd-lampungprov.go.id DPRD Naikkan Anggaran Pendidikan DPRD Pantau Perbaikan By Pass Perbaiki Infrastruktur untuk Tarik Investor Kunjungi Pengungsi di SPN

description

Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung

Transcript of Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

Page 1: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 1

EDISI OKTOBER 2012

www.dprd-lampungprov.go.id

DPRD Naikkan AnggaranPendidikan

DPRD PantauPerbaikan By Pass

Perbaiki Infrastrukturuntuk Tarik Investor

Kunjungi Pengungsidi SPN

Page 2: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif2

DITERBITKAN OLEHSekretariat DPRD Provinsi Lampung

PELINDUNGGubernur Lampung

Sjachroedin Z.PWakil Gubernur Lampung

Ir.M.S.Joko Umar Said,M.M.

PEMBINAPimpinan DPRD Provinsi Lampung

Ir. Hi. MARWAN CIK ASAN, MMHj. NURHASANAH, SH, MH

Ir. H. INDRA ISMAIL, MMIr. H, HANTONI HASAN, M.Si.

PENASEHATSekretaris Daerah Provinsi Lampung

Ir.Barliang Tihang, M.M

PENANGGUNG JAWABSekretaris DPRD Provinsi Lampung

Hi. Sudarno Eddi, SH,MH

PIMPINAN REDAKSIKabag Perundang-undangan

Hi. Zulfikar, SH, MH

DEWAN REDAKSIKabag Umum

Suyanto, SPd, MMKabag Keuangan

Tina Malinda, S. Sos, MMKabag Persidangan

Drs. Hi. Pohan Alam, MMKasubbag Humas dan ProtokolEdy Nefo Irianto, S.Sos, MM

Kasubbag Publikasi Produk HukumJamaluddin BP, S.Sos

REDAKTUR PELAKSANAKasubbag Dokumentasi, Informasi &

PerpustakaanCakrawala Oemar.

KONTRIBUTORAnna Ekawati Adam, SHArianto R Nugroho, SH

Heri FarukhAkhmad Mustajab

Adi SupriadiRistiawanAli Sadikin

M Rizal Nasution, SE

STAF TATA USAHADra. Neli Yuniar

ALAMAT REDAKSIGedung DPRD Provinsi Lampung

Jl. Wolter Monginsidi No. 69 TelukbetungTelp. (0721) 481166Fax (0721) 482166

Web Site : www.dprd-lampungprov.go.id

Dari Redaksi

PRD Provinsi Lampung akhir-nya mengesahkan APBDPerubahan Tahun Anggaran2012. Proses panjang dan

perdebatan sengit dalam beberapa kalitahapan persidangan antara eksekutifdan legislatif, semuanya bisa dilaluidengan baik. APBD Perubahan ProvinsiLampung Tahun 2012 yang disahkanpada Rapat Paripurta tanggal 23 Oktober2012, itu nilainya mencapai Rp4,1triliun.

Meningkatnya anggaran pem-bangunan, tentu menumbuhkan harapanbaru di masyarakat. Harapan akansemakin banyak pembangunan yangdirasakan. Harapan akan kehidupansosial dan ekonomi yang lebih baik. Sertaharapan-hapan lainnya, terutama yangbersentuhan langsung dengan kebutuhanmasyarakat, seperti kebutuhan pangan,sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Karena itu, penggunaan anggarandiharapkan berdampak langsung kepadamasyarakat. Jika sebelumnya pelayanankepada masyarakat belum baik, diha-rapkan menjadi lebih baik; pem-bangunan fisik menjadi lebih ber-kualitas; penggunaan anggaran jugamenjadi lebih efisien.

APBD Perubahan Tahun 2012sudah diketok oleh Dewan. Hanya saja,yang perlu diingat, waktu untukmelaksanakan berbagai program yangdibiayai dengan APBD Perubahantersebut sangatlah terbatas. Waktuefektinya kurang dari dua bulan.

Merupakan langkah yang bijak jikaDewan menolak penambahan anggaransuatu proyek yang diusulkan pemerintahyang diperkirakan tak terkerjakan karenasempitnya waktu. Misalnya, Dewan tidakmenyetujui usulan untuk menambahanggaran bagi Dinas Pengairan danPemukiman sebesar Rp4,3 miliar. Tentu,penolakan itu karena pertimbangan waktuyang terbatas sehingga dikhawatirkanpelaksanaan program menjadi tergesa-gesayang bisa berdampak pada penurunankualitas pembangunan.

Sedang untuk program lain yangdisetujui dalam APBD Perubahan,sewajarnya jika menuntut kerja ekstrabagi pelaksana atau pengguna anggarandi lapangan. Pihak eksekutif bersamasatuan kerja dan jajarannya, diharapkandapat melaksanakan setiap program

Pengawasan Pelaksanaan Anggaran

pembangunan dengan baik. Waktupelaksanaannya boleh saja terbatas,tetapi kualitas hasil tetap harus menjadiukuran akhir.

Sementara bagi anggota Dewan,dengan pengesahan APBD Perubahanbukan berarti tugasnya berkahir. Danmenyerahkan sepenuhnya pelaksanaanberbagai program pembangunan ditangan eksekutif.

Sebaliknya, justru inilah titik awalbagi seluruh anggota dewan untukmelaksanakan tugasnya sebagai wakilrakyat untuk mengawasi jalannya pem-bangunan yang dilaksanakan oleh pihakeksekutif. Apalagi semua pihak jugamemahami, bagaimana krusialnya untukmelaksanakan suatu program pembangun-an dengan waktu yang begitu terbatas.

Melihat kondisi di atas, sudahseharusnya jika Dewan melakukan kerjaekstra dalam melakukan pengawasanterhadap pelaksanaan program pem-bangunan. Tentu, tidak cukup denganmelakukan pengawasan sekadarnya.Berbagai teknik, metode, dan sarana untukmelakukan tugas sebagai pengawasanpembangunan, selayaknya dipergunakan.

Memperketat pengawasan terhadapsetiap progam pembangunan, semata-mata bertujuan agar pelaksanaan programpembangunan berjalan dengan baik,berkualitas dan zero penyimpangan.

Redaksi.

D

Page 3: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 3

LAPORAN UTAMA

alam laporan Badan AnggaranDPRD Provinsi Lampungdisebutkan perubahaan nilaiAPBD itu karena adanya

perubahan atau kenaikan, baik dari sisiPendapatan Daerah, Belanja Daerah,maupun Pembiayaan Daerah. UntukPendapatan Daerah, misalnya, semulasekitar Rp2,8 triliun bertambah Rp1,19triliun atau menjadi Rp4 triliun. SedangBelanja Daerah dari Rp2,8 triliunbertambah Rp1,26 triliun sehinggamenjadi Rp4,1 triliun. Dengan de-

DPRD Provinsi LampungSahkan APBD Perubahan

DPRD Provinsi Lampung, dalam Rapat Paripurna pada 23 Oktober 2012, mengesahkanPerubahan APBD Tahun 2012. APBD Provinsi Lampung Tahun 2012 yang sebelumnyaRp2,8 triliun setelah perubahan menjadi sebesar Rp4,1 triliun setelah ada penambahan

dalam Perubahan APBD sebesar Rp1,2 triliun atau meningkat 44,54 persen.

mikian, defisit setelah perubahan APBDberjumlah Rp102 miliar.

Badan Anggaran juga melaporkantentang adanya perubahaan dari sisi Pem-biayaan Daerah. Disebutkan, penerimaanpada Perubahan APBD Tahun 2012mengalami lonjakan kenaikan menjadiRp102 miliar atau bertambah Rp73,59miliar dari sebelumnya hanya Rp28,5miliar. Sedangkan pengeluarannya takberubah, sebesar Rp15 miliar. Dengandemikian, pembiayaan neto setelahperubahaan menjadi Rp102 miliar.

Dalam laporannya, Badan Ang-garan DPRD Provinsi Lampung me-ngingatkan Pemerintah Daerah untukmenggunakan anggaran secara tepat dansesuai rencana dengan baik, sehinggadapat bermanfaat bagi masyarakat luas.“Bukan sekadar menghabiskan anggarandan pengulangan program/kegiatanyang lalu,” kata Ketua Badan Anggaranyang juga Ketua DPRD LampungMarwan Cik Asan.

Terkait dengan penggunaan APBD-P Tahun 2012, secara tegas Badan

D

Page 4: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif4

LAPORAN UTAMA

Anggaran DPRD Provinsi Lampungmemberikan 15 rekomendasi. Pertama,kepada seluruh SKPD (Satuan KerjaPerangkat Daerah) untuk membuat granddesign program/kegiatan di bidangmasing–masing, sehingga programpembangunan melalui APBD dapatlebih terfokus dan terencana sertabermanfaat bagi masyarakat luas. Bukansekadar menghabiskan anggaran danpengulangan program/kegiatan yang lalu.

Kedua, seluruh SKPD agar me-nertibkan administrasi dalam pengelolaankeuangan. Ketiga, agar dalam pemanfaatanpengelolaan keuangan daerah berjalandengan baik sehingga dapat dimanfaatkandalam pencapaian target yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah ProvinsiLampung sehingga pengelolaan keuanganberupa program kegiatan dapat terserapdengan baik dan tepat sasaran.

Keempat, seluruh SKPD agarberhati–hati dalam melaksanakan pro-gram dan kegiatan, terutama berkaitandengan waktu pelaksanaan yang hanyatersisa efektif satu bulan. Jangan sampaiada kegiatan yang asal-asalan karenalimit waktu yang terbatas.

Kelima, dalam mengalokasikananggaran belanja langsung dan tidaklangsung, hendaknya didasarkan padafungsi ekonomi yang terdiri dari belanjapegawai, belanja operasi, peme-liharaan, dan belanja modal. Dengan

menggunakan prinsip anggaran kinerjabagi seluruh pengguna anggaran danbarang daerah.

Keenam, anggaran belanja lang-sung diarahkan untuk meningkatkanfungsi pelayanan umum pemerintahansecara berkesinambungan. Sehinggadapat mendukung penyempurnaanmaupun memperbaiki sarana danprasarana guna menigkatkan pem-bangunan dan pelayanan kepadamasyarakat. Ketujuh, anggaran belanjatidak langsung diarahkan untuk menun-jang kelancaraan tugas pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan.

Kedelapan, perubahan APBD

Dalam laporannya, BadanAnggaran DPRD ProvinsiLampung mengingatkan

Pemerintah Daerah untukmenggunakan anggaran secaratepat dan terfokus dengan baik,sehingga dapat bermanfaat bagi

masyarakat luas. “Bukansekadar menghabiskan

anggaran dan pengulanganprogram/kegiatan yang lalu,”kata Ketua Badan Anggaran

yang juga Ketua DPRDLampung Marwan Cik Asan.

Tahun Anggaran 2012 dapat disetujuidan ditetapkan dengan KeputusanDewan menjadi Rancangan PeraturanDaerah tentang Perubahan APBDProvinsi Lampung Tahun Anggaran2012. Selanjutnya diproses menjadiPeraturan Daerah tentang APBDPerubahan Provinsi Lampung TahunAnggaran 2012.

Kesembilan, pembelanjaan Ang-garan Perubahan APBD Tahun Ang-garan 2012, agar tetap mengacu kepadaketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kesepuluh, Badan AnggaranDPRD Provinsi Lampung bersama TimAnggaran Pemerintah Provinsi Lampungmenyepakati penambahan anggaranuntuk beberapa SKPD pada PerubahanAPBD Provinsi Lampung TA 2012.Misalnya, Dinas Pendapatan DaerahProvinsi Lampung memperoleh tam-bahan anggaran sebesar Rp8 milyar.

Page 5: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 5

LAPORAN UTAMA

HASIL PEMBAHASAN BADAN ANGGARANSetelah melalui proses pembahasan diperoleh hasil pembahasan APBD Provinsi Lampung TA 2012 semula berjumlahRp 2.838.249.945.031 bertambah sejumlah Rp1.264.150.574.368, sehingga menjadi Rp4.102.400.519.399 d enganrincian berikut.

1. Pendapatan Daeraha. Semula Rp 2.809.749.945.031,00b. Bertambah Rp 1.190.556.849.310,68Pendapatan setelah Perubahan Rp 4.000.306.794.341,68

2. Belanja Daeraha. Semula Rp 2.838.249.945.031,00b. Bertambah Rp 1.264.150.574.368,68

Belanja setelah Perubahan Rp 4.102.400.519.399,68Defisit setelah Perubahan (Rp 102.093.725.058,00)

3. Pembiayaan Daeraha. Penerimaan

1) Semula Rp 28.500.000.000,002) Bertambah Rp 73.593.725.058,00Pembiayaan setelah Perubahan Rp 102.093.725.058,00

b. Pengeluaran1) Semula Rp 15.000.000.000,-2) Berkurang Rp -

Pengeluaran setelah Perubahan Rp 15.000.000.000,00Pembiayaan Neto setelah perubahan Rp 102.093.725.058,00Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan Rp -

Selain itu, juga disetujui penam-bahan anggaran juga untuk Dinas BinaMarga Provinsi Lampung sebesar Rp30milyar; Dinas Pendidikan ProvinsiLampung sebesar Rp11,5 milyar;Sekretariat DPRD Provinsi Lampungsebesar Rp8,5 milyar.

Sementara anggaran untuk DinasPengairan dan Pemukiman ProvinsiLampung, tidak mengalami perubahan.Rencana penambahan anggaran sebesarRp4,3 milyar, disarankan untuk diusul-kan pada tahun berikutnya.

Kesebelas, Badan Anggaran DPRDLampung mengharapkan Pemda Pro-vinsi Lampung menyampaikan Ran-cangan APBD-P sesuai ketentuanperundang-undangan. Tujuannya, agarada waktu yang cukup dan tidakterlambat dalam pembahasan PerdaAPBD, baik KUA–PPAS maupunRancangan APBD Perubahan.

Keduabelas, Badan AnggaranDPRD Lampung menilai masih terjadiover belanja pegawai. Sementara Acres

telah ditetapkan maksimun 2,5 persen.Ke depan, pengajuan APBD agardilengkapi Data Kepegawaian, termasuk

Page 6: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif6

LAPORAN UTAMA

Rincian Penambahan/Pengurangan pada PerubahanAPBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2012

Sumber: Laporan Badan Anggaran DPRD Provinsi Lampung

A. PENDAPATAN DAERAH Rp 1.190.556.849.310,68a. Pendapatan Asli Daerah Rp 274.031.258.347,78

1. Pendapatan Pajak Daerah Rp 65.200.000.000,002. Hasil Retribusi Daerah Rp 899.084.644,003. Hasil Pengelolaan Aset Daerah yg dipisahkan Rp 3.181.508,955,004. Lain-lain PAD yang sah Rp 204.750.664.728,78

b. Dana Perimbangan Rp 80.228.258.962,901. Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil bukan Pajak Rp 80.228.258.962,90

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp 836.297.332.000,001. Pendapatan Hibah Rp 51.430.952.000,002. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rp 784.866.380.000,00

B. BELANJA DAERAH Rp 1.264.150.574.368,68a. Belanja Tidak Langsung Rp 1.041.923.819.729,00

1. Belanja Pegawai ( Rp. 5.600.000.000,00)2. Belanja Hibah Rp 785.366.380.000,003. Belanja Bagi Hasil kepada Prov/kab/kota/desa Rp 237.157.439.729,004. Belanja Ban Keu kepada Prov/kab/Kota. Rp 25.000.000.000,00

b. Belanja Langsung Rp 222.226.754.639,681. Belanja Pengawai Rp 4.769.329.700,002. Belanja Barang dan Jasa Rp 62.867.334.539,003. Belanja Modal Rp 154.590.090.400,68

C. PEMBIAYAAN DAERAH Rp 73.593.725.058,001. Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp 73.593.725.058,002. Sisa lebih perhitungan Anggaran tahun sebelumnya Rp 73.593.725.058,00

rencana mutasi, kenaikan pangkat dansebagainya.

Ketigabelas, terkait dengan kepalaSKPD yang tidak kooperatif atau selalutidak hadir saat diundang oleh Komisi–komisi DPRD Provinsi Lampung, atauhanya mengirimkan utusan untuk DengarPendapat dengan DPRD, diharapkan kedepan hal seperti ini tidak terjadi lagi.

Keempatbelas, hasil Reses DPRDProvinsi Lampung hendakanya segeradapat direalisasikan pada SKPD terkait;dan kelimabelas, anggaran pendidikanagar disesuaikan dengan peraturanperundang–undangan yang berlaku.

Sementara Wakil Gubernur LampungMS Joko Umar Said mengatakan bahwadengan disetujuinya raperda ini, makastruktur pendapatan daerah pada Peru-

bahan APBD 2012 lebih didominasi PADsebesar 46,85 persen; dana perimbangan31,80 persen; dan lain-lain pendapatandaerah yang sah 21,33 persen.

’’Itu menunjukkan bahwa secarafiskal Perubahan APBD 2012 meng-gambarkan PAD dapat menutupikebutuhan belanja lebih tinggi diban-dingkan sumber-sumber penerimaandari pemerintah pusat,’’ ungkap Joko.

Sementara saat menyampaikanNota Keuangan dan Rancangan Peru-bahan APBD Provinsi Lampung TahunAnggaran 2012 pada Sidang ParipurnaDPRD Lampung pada tanggal 15Oktober silam, Joko mengatakanperubahan APBD Tahun 2012 belummampu menampung seluruh aspirasidan permasalahan yang kita hadapi.

Kendati demikian, menurut Joko,pertimbangan terhadap kemampuandan kapasitas fiskal daerah, serta skalaprioritas dan urgensi belanja, baiklangsung maupun tidak langsung,menjadi perhatian dan standar utamadalam pengambilan keputusan danpengalokasian anggaran.

Kesamaan pandangan dan pema-haman terhadap kebijakan penyusunanRancangan Perubahan APBD, sangatpenting untuk secara bersama-samamengoptimalkan dan menyempurnakan,sehingga dapat lebih berkualitas danberdaya guna. “Kerjasama yang harmonisyang terbina selama ini, diharapkan dapatditingkatkan sehingga pelayanan danpeningkatan kesejahteraan masyarakatdapat lebih baik lagi,” ujarnya. (tim)

Page 7: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 7

LAPORAN UTAMA

Fraksi PDI PerjuanganWaktu Terbatas untuk SelesaikanInfrastruktur

Perubahan APBD dilakukankarena ada perubahan-perubahanasumsi, baik pada pendapatandaerah, belanja daerah, maupunpembiayaan daerah. Selain itu,juga karena ada penyesuaianterhadap pelaksanaan programdan kegiatan pada APBD murniTahun Anggaran 2012 yangmenyebabkan harus ditata.

Hal terpenting lainnya yangmenjadi dasar penyusunanperubahan APBD adalah proses

SILPA TA 2011 telah disetujui bersama antara PemerintahDaerah Provinsi Lampung dan DPRD yang telah dievaluasioleh Menteri Dalam Negeri. Proses-proses terhadappenyusunan Perubahan APBD, tidak terlepas dari amanat PPNomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerahdan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 dan PermendagriNomor 21 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Lampung setuju terhadapNota Keuangan dan Rancangan Perubahan APBD ProvinsiLampung Tahun Anggaran 2012 yang disampaikan Gubernur

Pemandangan Umum FraksiLampung pada Sidang Paripura DPRD. Pada kesempatan itu,Gubernur Lampung menyebutkan, total belanja langsungdalam APBD Perubahan Tahun 2012 mencapai Rp2,01trilyun. Angka ini bertambah Rp222,22 miliar atau naik 12,39persen dibandingkan dengan APBD Murni Tahun 2012 yangtercatat Rp1,79 trilyun.

Sedangkan terkait dengan defisit anggaran dalam APBDPerubahan Tahun 2012 yang mencapai lebih dari Rp102miliar, menurut Fraksi PDI Perjuangan, pemerintah dapatmenggunakan SILPA Tahun Anggara 2011 pada APBD murniTahun 2012 yang masih tersisa sebesar Rp73,59 miliar.Kekurangannya, Fraksi berlambang Kepala Banteng ini,mengharapkan dapat ditutupi pada tahun 2013 denganpeningkatan PAD dan penggalian pendapatan lain yang sah.

Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan tentangpenyelesaian program yang berhubungan denganpembangunan prasarana dan infrastruktur agar tetapmemperhatikan jangka waktu dan pelaksanannya yang sangatterbatas, sekitar satu setengah bulan. Selain itu, jika masihmemungkinkan, hendaknya dapat dilakukan kegiatan yangberhubungan dengan penanggulangan akibat bencanakekeringan.

Dalam Sidang yang berlangsung pada 16 Oktober 2012,itu Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampungmenyatakan setuju untuk dilakukan pembahasan lebih lanjutdan akhirnya ditetapkan menjadi Perda APBD PerubahanTahun 2012. (Ketua Drs. H. Tulus Purnomo W., SekretarisPalgunadi, S.T.P.)

Page 8: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif8

LAPORAN UTAMA

Fraksi Partai GerindraBaru Wacana, Belum Membumi

Fraksi Gerinda DPRD Pro-vinsi Lampung menilai RencanaKerja Pembangunan Daerah(RKPD) Provinsi Lampung masihsebatas wacana tertulis, belummembumi dalam nafas danpraktek pembangunan Lampungselama tahun 2011 dan smesterpertama tahun 2012.

Sebelum mencermati danmengkritisi struktur dan ran-cangan APBD Perubahan Tahun2012, Fraksi Gerindra akan

mencermati dan mengkritisi hasil makro ekonomi dan sosialtahun 2012 yang disampaikan Gubernur Lampung.

Misi pembangunan Provinsi Lampung yang terdapatdalam RPJPD Provinsi Lampung ialah menjadikan Lampungyang maju dan sejahtera pada tahun 2025. Sedang misinya,seperti tercantum dalam dokumen RPJM Provinsi Lampung,ialah menjadikan Lampung unggul dan berdaya saing berbasisekonomi kerakyatan.

Merujuk pada hal itu, Fraksi Gerinda menilai, visi misidan tema dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)masih sebatas wacana tertulis, belum membumi dalam nafasdan praktek pembangunan Lampung selama tahun 2011 dansmester pertama tahun 2012.

Dalam dokumen APBD Perubahan 2012, kebijakananggaran belum terlihat secara tegas tentang penjelasanketerkaitan antara target capaian ekonomi makro (pertum-buhan ekonomi, penurunan pengangguran dan kemiskinan)dan rencana anggaran masing-masing bagian dalam programdi SKPD.

Penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan PerubahanAPBD Tahun 2012 Provinsi Lampung, ini sangat penting bagikelangsungan pembangunan daerah. Hal ini terkait denganpencapaian target-target dan indikator yang telah dicanangkandalam RPJMD Provinsi Lampung tahun 2010-2014.

Karena itu, menurut Fraksi Gerindra, paparan NotaKeuangan dan RAPBD Tahun 2012 seharusnya memper-hatikan indikator RPJMD, bahkan indikator per SKPD. Karenaindikator kinerja yang ada masih bersifat makro yang tidakmenunjukkan keterkaitan dengan kinerja per SKPD.

Data kinerja masing-masing SKPD sangat penting dandibutuhkan untuk melihat sejauh mana kinerja program dananggaran tersebut signifikan dengan keberhasilan indikatormakro sosial ekonomi. Untuk itu, Fraksi Gerindra memintaGubernur untuk menegur SKPD yang tidak kooperatif dantidak memberikan RKA atau DPA kepada Komisi DPRD.Karena tanpa RKA atau DPA, kinerja masing-masing SKPDtidak dapat dinilai.

Penyusunan Perubahan APBD Tahun 2012, harusdisesuaikan dengan perkembangan dan kemampuan keuangandaerah. Juga, berpedoman pada rencana kerja PemerintahProvinsi Lampung Tahun 2012 untuk mewujudkan pelayanan

yang efektif dan sesuai harapan masyarakat.Hal itu sejalas dengan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 58Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,Permendagri No 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 21 Tahun 2011.

Dalam peraturan itu antara lain disebutkan, bahwa DPRD bersama Pemerintah Daerah dapat melakukanPerubahan APBD apabila terjadi antara lain perkembanganyang tidak sesuai dengan asumsi KUA, keadaaan yangmenyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran, keadaanyang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnyaharus digunakan.

Karena itu, Fraksi Partai Gerindra berupaya, perubahanAPBD 2012 ini dapat memperjelas peran dalam mengembanamanat untuk meningkatkan pelayanan umum dankesejahteraan masyarakat. Tujuannya untuk memberikanpertimbangan terhadap perencanaan Satker pada PerubahanAPBD Tahun Anggaran 2012, berdasarkan tolak ukur rencanastrategis.

Sebagai catatan awal, Fraksi Gerinda menilai, prosespembahasan Perubahan APBD Provinsi Lampung Tahun 2012ini telah mendapat sorotan kurang bagus dari masyarakat,karena terkesan tergesa-gesa dan dipaksakan, sehinggamengurangi bobot pembahasan kita.

Diketahui bersama, ada dua substansi dalam pem-bahasan Perubahan APBD. Yaitu, arus Pendapatan dan arusBelanja. Prinsip dasar arus Pendapatan adalah bagaimanaPemerintah Daerah mampu menggali sumber pendapatansecara luas, sehingga pendapatan daerah terkumpul sebanyak-banyaknya.

Sementara prinsip dasar arus Belanja terletak pada alirandana yang efektif dan efisien. Sehingga setiap rupiah yangmengalir untuk pembelanjaan dapat dirasakan masyarakatdan memiliki multyplier effect terhadap pertumbuhanpembangunan sosial ekonomi Lampung yang lebihberkeadilan.

Bertitik tolak dari prinsip dasar inilah, sesungguhnyakita bisa melihat apakah Rancangan Perubahan APBD yangdisusun ini benar-benar didasari oleh political will yang baikdengan dasar pemikiran yang cerdas atau tidak.

Dalam Nota Keuangan yang disampaikan Gubernurdisebutkan, pendapatan daerah pada tahun Anggaran 2012mengalami perubahan perkiraan. Dari sekitar Rp2,8 triliunberubah menjadi Rp4,1 triliun. Berarti mengalamipertambahan penerimaan sebesar Rp1,26 triliun.

Perubahan penerimaan itu berasal dari: Pertama,Pendapatan Asli Daerah, semula direncanakan sebesar Rp1,6trilyun, setelah perubahan menjadi Rp1,87 trilyun. Berartiada tambahan Rp274 milyar atau naik 17,12 persen.

Kedua, Dana Perimbangan yang semula direncanakanRp1,19 trilyun, setelah perubahan naik 6,73 persen atau menjadiRp1,27 trilyun. Ada tambahan sebanyak Rp80,23 milyar.

Ketiga, Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, semuladirencanakan sebesar Rp17,36 milyar, namun setelahperubahan menjadi Rp853,66 milyar atau bertambah sebesarRp. 836,3 Milyar.

Page 9: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 9

LAPORAN UTAMA

Berkaitan dengan perubahan perkiraan penerimaantersebut, maka sisi belanja juga mengalami perubahan.Belanja Daerah Tahun 2012 yang semula sebesar Rp2,84trilyun, dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012bertambah Rp1,26 trilyun. Sehingga Belanja Daerah TahunAnggaran 2012 setelah perubahan menjadi Rp4,1 trilyun.

Rincian belanja tersebut adalah Belanja Langsung yangsemula dianggarkan sebesar Rp1,79 trilyun, berubah menjadiRp2,02 trilyun atau bertambah Rp222,22 milyar. Sedanguntuk Belanja Tidak Langsung yang semula dianggarkansebesar Rp1,044 trilyun, berubah menjadi Rp2,086 trilyun.Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan 99,7 persen ataubertambah sebesar Rp1,042 trilyun.

Dengan adanya perubahan perkiraan Pendapatan Daerahdan Belanja Daerah, maka mengakibatkan perubahan perkiraandefisit. Semula APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran2012 defisit Rp28,5 milyar, setelah perubahan menjadiRp102,09 milyar atau bertambah sebanyak Rp73, 59 milyar.

Berdasarkan hasil LHP-BPK RI, diketahui SILPA tahun2011 sebesar Rp117,03 milyar dan dan ternyata telahdibukukan pada APBD murni TA 2011 sebesar Rp 43,5 miliar.Untuk hal-hal di atas, Fraksi Gerinda meminta penjelasan.

Setelah menyimak dan mengkaji rancangan PerubahanAPBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2012 tersebut, baikdari sisi penerimaan maupun belanja, maka Fraksi PartaiGerindra menyampaikan beberapa catatan kritis, sebagaiberikut:1. Fraksi Partai Gerindra memberikan apresiasi atas kerja

keras dan kinerja seluruh jajaran eksekuti Pemerintah

Daerah Provinsi Lampung, khususnya terkait denganaspek pendapatan daerah yang mengalami peningkatansebesar 42,37 persen

2. Fraksi Partai Gerindra menilai bahwa pengajuan danpembahasan Raperda tentang Perubahan APBD TahunAnggaran 2012 ini sudah sangat terlambat. Tentu, halini berimplikasi terhadap penyerapan anggaran danpelaksanaan program. Pada APBD murni saja masihmenyisakan PR, daya serap anggaran yang kurang.Terlebih saat ini yang hanya menyisakan waktu efektiftidak lebih dari 2,5 bulan.

Permendagri No. 59 tahun 2007 pasal 155 ayat 6 disebutkanbahwa dalam hal persetujuan DPRD terhadap RaperdaAPBD-P yang diperkirakan akhir September tahunanggaran berjalan, agar dihindarkan adanya penganggarankegiatan pembangunan fisik di dalam APBD Perubahan.Bagaimana kesiapan pemerintah daerah menghadapi halini? Khususnya SKPD-SKPD yang ada.

3. Pelaksanaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012,hendaknya dilaksanakan sesuai Prioritas Plafon Anggaran(PPA) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) secaraefektif dan efisien, memperhatikan asas pemerataan dankeadilan. Juga, mengusulkan segera terpenuhinyakebutuhan masyarakat yang belum tercover pada APBDTahun Anggaran 2012, terutama dalam hal penang-gulangan kemiskinan, pelayanan kesehatan danpendidikan.

4. Jika mencermati dan mengkritisi pos Pendapatan Daerah,sangat nyata kontribusi masyarakat Lampung sangat besar

Page 10: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif10

LAPORAN UTAMA

dalam pemenuhan peningkatan pendapatan daerahdalam Perubahan APBD tahun 2012. Ini bisa dilihatpada pos PAD yang kontribusinya mencapai Rp1,87trilyun.Juga, pada dana perimbangan, yang pada nota keuanganrancangan Perubahan APBD ini, ditargetkan sebesarRp1,27 trilyun. Ini berarti kontribusi masyarakatLampung terhadap APBD 2012 luar biasa besar. Sehinggasudah seharusnya kontribusi besar tersebut diimbangidengan peningkatan alokasi anggaran untuk kebutuhandan kepentingan masyarakat, melalui peningkatanbelanja dana pembangunan. Mohon Penjelasan!

5. Kondisi dan Kebijakan Anggaran Belanja Daerah. Besaranbelanja daerah disusun berorientasi pada tujuan: Setiaprupiah yang dialokasikan harus memuat tujuan-tujuanpada setiap rencana tindakan. Terkait dengan ini, FraksiPartai Gerindra berpendapat bahwa kebijakan anggaranbelanja daerah belum termanifestasikan dalampenyusunan pos belanja daerah. Dalam penyusunanbelanja daerah di setiap pos belanja SKPD tidakmemperlihatkan aspek rasionalitas, proporsionalitas, danobjektivitas.Sebaliknya justru terlihat aspek pemborosan. Semangatdalam Perubahan APBD 2012 ini lebih berorientasi padasemangat menambah anggaran semata dan bernuansapada tradisi “bagi-bagi” anggaran. Tidak ada argumentasiyang kuat akan perlunya penambahan anggaran yangcukup besar tersebut. Selain itu, juga perlu dicermatimasalah efektifitas dan efisiensi realisasi anggarantersebut hingga akhir tahun 2012 yang waktu realisasinyasangat pendek. Mohon Penjelasan!

6. Terkait pembangunan Kota Baru yang sampai saat inibelum mempunyai payung hukum. Oleh karena itu, FraksiPartai Gerindra meminta agar Perda tentang percepatanpembangunan kota baru untuk segera disahkan.

7. Menyikapi Permasalahan Pemilihan Gubernur Lampung;Fraksi Partai Gerindra mengusulkan kepada PemerintahDaerah agar segera menganggarkan biaya tahapan Pilgub,sambil menunggu Undang-Undang tentang Pilkadadisahkan. Harapan kedepan, ketika sudah dianggarkan,tidak akan merusak tatanan penganggaran pembiayaansektor lain.

8. Memperhatikan hal-hal di atas, Fraksi Partai Gerindramendesak dilakukan pengkajian ulang anggaranberdasarkan azas kebutuhan mendesak dan efisiensi. Agartidak terjadi ketimpangan alokasi. Antara kebutuhanrutin, seremonial, mendesak dan kebutuhan sangatprioritas untuk kemakmuran dan kesejahteraanmasyarakat Lampung.Beberapa catatan kritis terhadap Raperda Perubahan

APBD Tahun 2012, semata-mata wujud kecintaanmembangun Lampung. Dan upaya untuk saling menasehatidalam kebenaran. Guna mewujudkan Lampung makmur danjaya. Menemukan benang merah antara alokasi anggaran danRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai arahmenuju Provinsi Lampung lebih maju, Indonesia Raya yangLebih Baik. (Ketua Elly Wahyuni, S.E., M.M., SekretarisWatiah).

Fraksi PPKPerhatikan Prioritas Pembangunan

Untuk memaksimalkanpencapaian hasil akhir APBDPerubahan TA 2012, PemerintahProvinsi Lampung perlu mem-perhatikan prioritas pembang-unan. Baik peningkatan dayadukungan infrastruktur, maupunpembangunan pedesaan dalamusaha penguatan ekonomi rakyat.

Hal itu disampaikan FraksiPeduli Pembangunan Kebang-saan (F-PPK) DPRD ProvinsiLampung itu, dalam peman-

dangan umum fraksi pada Rapat Paripurna tentang RancanganPerubahan APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2012.

Rancangan Perubahan APBD merupakan bagian dariproses Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah.Dimulai dari Pembahasan Laporan Pertanggung JawabanPelaksanaan APBD 2011, penyusunan Kebijakan UmumAnggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara(PPAS) Perubahan, Penyusunan Rancangan Perubahan APBDsampai dengan ditetapkannya menjadi Peraturan Daerah.

Setelah mempelajari Nota Keuangan dan RancanganPerubahan APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2012yang disampaikan Gubernur pada tanggal 15 Oktober 2012,Fraksi Peduli Pembangunan Kebangsaan (F-PPK) menyam-paikan apresiasi yang tinggi terhadap anggota DPRD yangtergabung dalam Badan Anggaran DPRD Provinsi Lampung.

Mereka telah menunjukkan semangat kebersamaan, kerjamaraton, koperatif, dan tetap mengedepankan kepentinganumum, memperhatikan aspirasi dan kebutuhan nyatamasyarakat, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakatLampung.

Menurut F-PPK, perubahan APBD dilakukan karenaadanya perubahan-perubahan asumsi, baik itu padapendapatan daerah, belanja daerah, maupun pembiayaandaerah, yang menyebabkan penyesuaian terhadap pelaksanaanprogram dan kegiatan APBD TA. 2012. Hal ini mengharuskankita melakukan koreksi perkiraan asumsi makro pem-bangunan.

Rangkaian kegiatan dalam penyusunan anggaran yangdilakukan oleh Badan Anggaran DPRD bersama eksekutif,tidaklah sesederhana yang kita pikirkan. Artinya kita harusmampu merumuskan program-program pembangunan yangmemiliki skala prioritas dan menyentuh kepentinganmasyarakat, dengan mengukur kemampuan anggaran. Disamping melalui perubahan anggaran yang diharapkan dapatmengantisipasi perubahan situasi ke depan.

Fraksi Peduli Pembangunan Kebangsaan (F-PPK) milikitiga catatan terkait dengan Perubahan APBD ProvinsiLampung Tahun 2012. Pertama, dari rencana targetperubahan Pendapatan Daerah, terjadi penambahanpendapatan sebesar Rp2,809 trilyun menjadi Rp 4 Trilyun.Yang berarti bertambah Rp1,19 trilyun atau meningkat

Page 11: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 11

LAPORAN UTAMA

42,37 persen dari APBD Murni TA2012. Peningkatan ini berasal daripenerimaan dana penyesuaian danotonomi khusus berupa BantuanOperasional Sekolah (BOS).

Selain itu, proyeksi penerimaanPendapatan Asli Daerah ProvinsiLampung pada Perubahan APBD TA.2012 terlihat ada peningkatan sebesar17,12 persen, dari Rp1,6 trilyunmenjadi Rp1,87 triyun, atau bertambahRp274,03 milyar.

Penerimaan dana perimbagan dariPemerintah Pusat juga terlihat me-ngalami peningkatan sebesar 6,73persen, dari Rp 1,19 trilyun menjadiRp1,27 trilyun atau meningkat Rp80,23milyar. Sedangkan pendapatan lain-laindaerah yang sah juga meningkatRp836,3 milyar, dari Rp17,36 milyarmenjadi Rp853,66 milyar. Dengankenaikan Pendapatan tersebut, diha-rapkan beberapa sektor kegiatan yang menyangkutkepentingan mendasar masyarakat, bisa lebih memperolehperhatian.

Kedua, rencana belanja pada Perubahan APBD TahunAnggaran 2012 juga naik 44,54 persen dari Rp2,84 trilyunmenjadi Rp 4,1 trilyun, atau meningkat sebesar Rp1,26trilyun. Yaitu, berupa Belanja Langsung naik 12,39 persen,dari Rp1,79 trilyun menjadi Rp2,02 trilyun, atau bertambahsebesar Rp108,04 Milyar. Sedang Belanja Tidak Langsungmeningkat sebesar 99,71 persen, dari Rp 1,044 trilyunmenjadi Rp2,086 trilyun atau bertambah Rp1,042 trilyun.

Dengan demikian, total Belanja Langsung dalam APBDPerubahan TA 2012 meningkat sebesar 12,39 persen, dariRp1,79 trilyun menjadi Rp2,01 trilyun. Menurut Fraksi-PPK,merupakan hal yang wajar dan patut diberi apresiasi.

Karena itu, Fraksi-PPK menyatakan menerima danmenyetujui Nota Keuangan dan Rancangan Perubahan APBDProvinsi Lampung TA 2012 untuk ditetapkan menjadi PerdaAPBD Provinsi Lampung Tahun Anggarn 2012.

Kendati demikian, untuk lebih sempurna dan maksimalpencapaian hasil akhir APBD Perubahan TA 2012, FraksiPeduli Pembangunan Kebangsaan menyampaikan beberapasaran. Pertama, perlu memperhatikan Prioritas PembangunanProvinsi Lampung tahun 2012. Baik peningkatan daya dukunginfrastruktur, terutama perbaikan jalan dan jembatan,revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. Juga,pembangunan pedesaan dalam usaha penguatan pere-konomian kerakyatan, serta peningkatan akses dan pemerataankualitas pendidikan serta kebutuhan dan fasilitas kesehatanmasyarakat.

Kedua, mendukung rekomendasi yang dikeluarkan olehBadan Anggaran. Untuk itu, perlu perhatian serius. Sehinggasehingga pembangunan yang dilakukan Pemerintah ProvinsiLampung dapat memenuhi apa yang menjadi kehendakmasyarakat. (Ketua Kol. (Purn) Hi. Sunardi, S.Sos., M.H.,Sekretaris Hj. Zeldayatie)

Fraksi PKBPrihatin dengan Sektor Pendidikan

Fraksi Partai KebangkitanBangsa (F-PKB) menyatakanprihatin terhadap sektorpendidikan karena anggaranpendidikan dalam R-APBDPerubahan Provinsi LampungTahun 2012, masih di bawah 20persen.

Pada sisi lain, menurutFraksi PKB, anggaran di bidangpendidikan dari APBN maupunAPBD provinsi, kabupaten dankota, tidak sedikit. Namun, kita

masih miris bahwa problem pendidikan masih terusmengemuka. Baik berkaitan dengan sarana dan prasarana,kualitas guru dan tenaga administasi, serta pemenuhan aksesyang sama untuk memperoleh pendidikkan bagi seluruhmasyarakat.

Karena itu, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa berharapPemerintah Provinsi Lampung terus berusaha memperbaikidan memaksimalkan APBD demi menanggulangi berbagaipersoalan yang berkenaan dengan isu-isu pembangunanlainnya, baik di bidang kesehatan, lingkungan hidup, dankesetaraan gender.

Berkaitan dengan perubahan APBD Provinsi Tahun 2012,Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Provinsi Lampungmenilai, ada tiga subtansi yang menyebabkan dilakukanperubahan APBD. Yaitu, perubahaan yang terkait denganpendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Pertama, perubahan pendapatan ditunjukkan denganadanya penambahan pendapatan daerah tahun 2012 dariRp2,8 triliun menjadi Rp4 triliun. Ada penambahan

Page 12: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif12

LAPORAN UTAMA

pendapatan sebesar Rp1,9 triliun atau meningkat 42,37 persendari APBD murni Tahun 2012. Peningkatan pendatan daerahyang sangat tinggi itu, disebabkan adanya penerimaan danaPenyesuaian dan Otonomis Khusus berupa bantuanoperasional sekolah (BOS).

Sementara pendapatan dari sektor PAD, juga meningkatsebesar 17,12 persen, dari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,87triliun—ada kenaikan sebanyak Rp274,04 miliar. Kemudian,penerimaan dana perimbangan meningkat 6,73 persen, dariRp1,19 triliun menjadi Rp1,27 triliun, atau meningkat sebesarRp80,23 miliar. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yangsah bertambah Rp836,3 miliar, dari Rp17,36 miliar menjadiRp856,66 miliar.

Subtansi kedua terkait perubahan belanja yangditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah belanja padaAPBD Perubahan TA 2012 sebesar 44,54 persen, dari Rp28,4triliun menjadi Rp4,1 triliun atau bertambah Rp1,26 triliun.

Peningkatan belanja ini terjadi pada belanja langsungsebesar 12,39 persen dari semula Rp1,79 triliun menjadiRp2,02 triliun, atau meningkat sebanyak Rp108,04 miliar.Di sisi lain, anggaran belanja tidak langsung juga meningkatsebesar 99,71 persen, dari Rp1,044 triliun menjadi Rp2,086triliun, atau naik sebesar Rp1,042 triliun.

Sedang penambahan belanja tidak langsung terdiri daripenambahan belanja hibah yang mencapai Rp785,37 miliardan dialokasikan untuk biaya operasional sekolah (BOS).Selain itu, ada penambahan belanja bagi hasil kepadakabupaten/kota sebesar Rp237,16 miliar, serta bantuankeuangan kepada kabupaten/kota sebesar Rp25 miliar. Padakomponen belanja tidak langsung, juga dilakukan efisiensipada pos anggaran belanja pegawai sebesar Rp5,6 miliar.

Total belanja langsung dalam APBD Perubahan TA 2012mencapai Rp2,01 triliun. Ada penambahan anggaran belanjaRp222,22 miliar atau meningkat 12,39 persen dari sebelumperubahan sebesar Rp1,79 triliun. Dilihat dari strukturbelanjanya, sekitar 38,5 persen dari belanja langsung untukbelanja pegawai Rp130,98 miliar; 6,6 persen atau Rp969,88untuk belanja barang dan jasa; dan 20 persen atau Rp914,67miliar untuk belanja modal.

Subtansi ketiga terkait perubahan pembiayaan,ditunjukkan dengan adanya ketetapan SILPA TA 2011 yangharus ditata dalam perubahan APBD TA 2012. Berdasarkanhasil audit BPK-RI terhadap Laporan PertanggungjawabanPelaksanaan APBD Provinsi Lampung Tahun 2011, dan hasilkesepakatan antara Pemda dan DPRD Provinsi Lampungterhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban PelaksanaanAPBD TA 2011, terlihat bahwa SILPA TA 2011 mencapaiRp117,09 miliar. Terdiri dari sisa kas per 31 Desember 2011yang ada di Bendahara Umum Daerah sebesar Rp109,22miliar, kas di Badan Layanan Umum Daerah sebanyak Rp8,44miliar, dan kas di Bendahara Pengeluaran SKPD sebanyakRp9,87 juta.

SILPA Tahun 2011 tersebut, telah terpakai di APBD Tahun2012 sebesar Rp43,5 miliar. Sisanya sebanyak Rp73,59 miliardigunakan untuk menutup defisit pada perubahan APBD Tahun2012. Dengan demikian, secara keseluruhan defisit anggaranpada APBD Tahun 2012 mencapai Rp102,09 miliar ataubertambah Rp73,59 miliar dari sebelumnya Rp43,5 miliar.

Fraksi PKB menilai, APBD sebagai salah satu bagianpenting dalam sistem perekonomian bangsa mempunyaifungsi utama sebagai stimulus perekonomian daerah. Denganpengelolaan APBD yang efisien dan tepat sasaran, akanmemberikan efek positif bagi keberlangsungan hidup orangbanyak. Begitu juga sebaliknya. Pengelolaan APBD yangkurang tepat tentu akan mempengaruhi proses pembangunan.

Dalam konteks paradigma pembangunan saat ini, kitatidak dapat terlepas dari isu pembangunan di dunia. Yaitu,Millennium Development Goals (MDGs) atau tujuanpembangunan milenium. Ini adalah sebuah paradigmapembangunan global, dideklarasikan pada KonferensiTingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggotaPerserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada Sep-tember 2000. Dasar hukum deklarasi MDGs adalahResolusi Majelis Umum PBB No. 55/2 tanggal 18 Sep-tember 2000.

Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut,termasuk Indonesia, menurut Fraksi PKB, berkomitmen untukmengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari programpembangunan nasional dalam upaya menangani isu-isupenting seperti pemenuhan hak asasi dan kebebasan,perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

Deklarasi tersebut merupakan kesepakatan anggota PBBmengenai sebuah paket arah pembangunan global yangdirumuskan untuk tujuan: Menanggulangi kemiskinan dankelaparan; mencapai pendidikan dasar untuk semua;mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaanperempuan; menurunkan angka kematian anak, me-ningkatkan kesehatan ibu; memerangani HIV/AIDs, malaria,dan penyakit menular lainnya; memastikan kelestarianlingkungan hidup; dan membangun kemitraan global untukpembangunan.

Dalam konteks itu, menurut Fraksi PKB, penyusunandan penetapan R-APBD Provinsi Lampung seyogyanya tidakterlepas dari kerangka berpikir di atas. Soal penanggulangankemiskinan, misalnya. Lampung memiliki masyarakat miskincukup besar. Fenomenanya bisa dilihat dari maraknyakejahatan dan penyakit kejiwaan yang melanda masyarakatLampung.

Ditambah lagi, fenomena alam yang tidak menentu,kemarau panjang yang menyebabkan gagal panen di hampir

Page 13: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 13

LAPORAN UTAMA

Fraksi DemokratPenerimaan Pajak Sistem Online

Fraksi Demokrat DPRDProvinsi Lampung merekomen-dasikan agar Dinas PendapatanDaerah Lampung segera meng-gunakan sistem online dalampenerimaan pajak, demi trans-paransi, serta memperkecilkemungkinan potensial losspenerimaan pajak.

Dengan sistem online,semua pihak dapat mengaksespenerimaan pajak, termasukwajib pajak dapat mengetahui

secara pasti, bahwa pajak yang dibayarkan telah masuk dalampenerimaan pajak daerah. Hal itu diungkapkan FraksiDemokrat dalam pemandangan umum fraksi pada RapatParipurna tentang Nota Keuangan dan Rancangan PerubahanAPBD TA 2012.

Disebutkan, perubahan APBD dilakukan karena adaperubahan-perubahan asumsi, baik mengenai pendapatandaerah, belanja daerah, maupun pembiayaan daerah. Selainitu, perubahan APBD juga karena ada penyesuaian terhadappelaksanaan program dan kegiatan pada APBD murni Tahun2012, serta penataan SILPA Tahun 2011.

Terkait dengan Nota Keuangan dan RancanganPerubahan APBD TA 2012 yang disampaikan GubernurLampung, Fraksi Demokrat memberikan beberapa catatankonstruktif demi percepatan pembangunan dan pencapaiankesejahteraan masyarakat Lampung.

Pertama, Aspek Pendapatan. Yang menjadi perhatianFraksi Demokrat adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yangmeningkat sebesar 17,12 persen atau sebesar Rp274 milyar.Sehingga menyebabkan meningkatnya PAD Provinsi Lampungdari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,87 triliun. Untuk ini, menarikdiberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemda ProvinsiLampung.

Berkaitan dengan penerimaan PAD tersebut, FraksiDemokrat tetap berkomitmen, bersama Pemerintah Daerah,untuk melakukan upaya menggali potensi PAD di Lampungdalam rangka meningkatkan PAD di setiap tahun anggaran.

Salah satu sumber unggulan PAD di Provinsi Lampungadalah pajak, khususnya pajak kendaraan bermotor (PKB)dan BBNKB. Fraksi Demokrat menilai, penerimaan PAD darisektor pajak masih dapat dioptimalkan. Untuk itu, dinasterkait (Dispenda Provinsi Lampung) hendaknya dapatmelakukan pembenahan terhadap sistem penerimaan pajak.

Fraksi Demokrat merekomendasikan agar Dispendasegera menggunakan sistem online dalam penerimaan pajak,demi transparansi, serta memperkecil kemungkinan potensialloss penerimaan pajak. Dengan sistem online, semua pihakdapat mengakses penerimaan pajak, termasuk wajib pajakdapat mengetahui secara pasti, bahwa pajak yang dibayarkantelah masuk dalam penerimaan pajak daerah. Kedua, AspekBelanja. Dalam aspek ini, Fraksi Demokrat fokus menyoroti

seluruh daerah di Provinsi Lampung. Jika fenomena-fenomenatersebut dibiarkan, tidak ada antisipasi dari PemerintahDaerah, tentu akan berdampak negatif bagi kemajuan daerah.(Ketua Drs. Musa Zainuddin, Sekretaris H. Okta Rijaya M.,S.H.I.)

Fraksi PANAwasi Penyaluran dan Penggunaan BOS

Bandara Raden Inten IIdinilai tidak layak lagi untukmenampung volume penum-pang yang makin meningkat danlalu lintas pesawat yang kianpadat. Karena itu, Fraksi PANmenyambut baik pengalokasiananggaran untuk pembangunanBandara Raden Inten II dalamAPBD-P Tahun 2012.

Selain itu, Fraksi PAN jugamendukung pengalokasian ang-garan untuk pembangunan kota

baru untuk pusat pemerintahan. Diharapkan, pembangunankota baru itu dapat segera terealisasi.

Menyinggung soal kemarau panjang yang mengakibatkanlahan pertanian dan perkebunan kekeringan, bahkan tidaksedikit lahan yang terbakar. Produksi hasil pertanian pun pastiberkurang. Karena itu, Fraksi PAN mengingatkan semua pihakagar mengantisipasi persoalan itu, terutama berkaitan denganmenurunnya hasil pertanian, baik kualitas maupun kuantitas.

Dalam Rancangan APBD Perubahan Provinsi Lampungtahun 2012 disebutkan, pendapatan daerah naik dari Rp2,8triliun menjadi Rp4 triliun. Penambahan besar ini antaralain karena ada penerimaan dana penyesuaian dan otonomikhusus berupa bantuan operasional sekolah (BOS).

Fraksi PAN mengajak semua pihak untuk mengawasipelaksanaan penyaluran dan penggunaan dana BOS.Mengingat, di lapangan banyak kepala sekolah yangmenangani sendiri dana bantuan itu, tanpa memfungsikanbendara BOS di tingkat sekolah.

Pada bagian lain, Fraksi PAN mengapresiasi adanyapeningkatan pendapatan daerah. Karena, semakin ber-tambahnya pendapatan, maka belanja pembangunan dengansendirinya akan meningkat. Diharapkan, peningkatanpendapatan daerah lebih besar lagi pada tahun-tahunmendatang.

Hal itu penting, karena penggunaan anggaran diharapkanberdampak langsung kepada masyarakat. Jika sebelumnyapelayanan kepada masyarakat belum baik, diharapkan menjadilebih baik; kualitas pembangunan fisik menjadi lebihberkualitas; penggunaan anggaran juga menjadi lebih efisien.

Terkait dengan Rencana Peraturan Daerah tentang APBDPerubahan tahun 2012, pada pinsipnya Fraksi PANsependapat. Karena itu, pembahasannya bisa dilanjutkan yangpada akhirnya dapat disetujui menjadi Perda APBD-P 2012.(Ketua M. Hazizi, S.E., Sekretaria Ahmad Bastasi, S.Sos.)

Page 14: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif14

LAPORAN UTAMA

dua hal, yaitu:1. Pendidikan

Tentang alokasi dana pendidikan telah diatur dalamUUD 1945 Pasal 31 Ayat 4 dan UU No. 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UUD 1945 Pasal31 Ayat 4 tertulis: “Negara memprioritaskan anggaranpendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta dari AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah untuk memenuhi kebutuhanpenyelenggaraan pendidikan nasional”.

Sedangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 49 Ayat 1 tertulis:“Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikankedinakan dialokasikan minimal 20 persen dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektorpendidikan dan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah (APBD)”.

Terkait dengan alokasi dana pendidikan dalam APBDPerubahan Tahun 2012, Fraksi Demokrat menyadari hal inimasih debatable. Dengan adanya dana hibah untuk BantuanOperasional Sekolah (BOS) ke kas daerah sebesar Rp785,37milyar, sangat mempengaruhi struktur APBD-P Tahun 2012.Di satu sisi, ada anggapan bahwa dana BOS itu merupakanbagian dari komponen anggaran pendidikan, baik presentasemaupun jumlahnya.

Namun di sisi lain, Fraksi Demokrat mengasumsikanbahwa dana BOS tidak bisa dihitung ke komponen anggaranpendidikan dalam perubahan APBD Tahun 2012. Mengacupada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 49Ayat 1, maka 20 persen alokasi anggaran baik APBN maupunAPBD tidak bisa tumpang tindih.

Fraksi Demokrat berpandangan, dana BOS sebesarRp785,37 milyar merupakan bagian dari alokasi danapendidikan 20 persen di APBN, sehingga tidak bisa dihitungmenjadi komponen APBD. Hal ini dikarenakan dana BOSsudah jelas sasaran dan penerimanya sehingga dalampenyusunan APBD-P, dana itu tidak bisa dianggarkan untukkegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan ProvinsiLampung.

Dengan asumsi tersebut, sebenarnya alokasi danapendidikan dalam APBD-P Provinsi Lampung Tahun 2012(di luar dana BOS), secara subtansial terjadi penurunan, baikpresentasi maupun jumlahnya. Hal ini kontras denganhimbauan Presiden RI pada penyampaian Nota Keuangan diDPR RI pada Agustus silam bahwa anggaran pendidikan tidakboleh lebih rendah dari anggaran sebelumnya.

Oleh karena itu, Fraksi Demokrat mempertanyakankomitmen dan good will Pemerintah Provinsi Lampung untukmemenuhi amanat UUD 1945 dan UU Sisdiknas tersebut.Jika dana BOS diasumsikan menjadi bagian dari APBDPerubahan Tahun 2012, maka apa yang akan dilakukanPemerintah Provinsi Lampung jika pada tahun berikutnyadana BOS tidak lagi ‘mampir’ dalam kas Provinsi Lampung?Akankah Pemda Lampung menjadikan alokasi danapendidikan (setelah ditambah dana BOS) sebagai patokan,atau justru kembali kepada asumsi awal bahwa dana BOStidak dihitung menjadi bagian APBD?

Fraksi Demokrat mengkhawatirkan, apabila menjadikan

dana BOS sebagai bagian dari alokasi dana pendidikan dalamAPBD, dan jika pada anggaran yang akan datang dana BOStersebut tidak lagi masuk dalam APBD, maka akan terjadipenurunan alokasi dana pendidikan sangat signifikan.

Komitmen Fraksi Demokrat, alokasi dana pendidikandi setiap tahun anggaran harus diupayakan semaksimalmungkin terus dinaikkan, di luar BOS. Dan diharapkan, padatahun pelajaran 2013, Provinsi Lampung dapat mencanangkanpendidikan gratis 12 tahun, dari SD sampai SLTA, baiksekolah negeri maupun swata. Hal ini dapat dicapai jikasemua pihak berkomitmen memenuhi amanat undang-undang.

2. Infrastuktur (Fisik)Terkait dengan terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan

APBD Perubahan Tahun 2012, yang efektif kurang dari duabulan, maka Fraksi Demokrat meminta kepada PemerintahProvinsi Lampung untuk melakukan perencanaan kegiatanfisik secara matang dan profesional. Selain itu, pengawasannyajuga perlu diperketat. Mengingat anggaran untuk kegiatanfisik sangat besar. Sehingga penggunaan anggaran benar-benarterserap secara maksimal dan sesuai peruntukan.

Pada bagian lain, Fraksi Demokrat meminta PemerintahProvinsi Lampung agar pada masa mendatang memperhatikanwaktu untuk pembahasan APBD maupun Perubahan APBD.Hal ini sangat berkaitan dengan agenda pembangunan diLampung agar dilakukan secara profesional dan tidak tergesa-gesa. (Ketua H. Toto Herwantoko, Sekretaris H. DendiRamadhona K., S.T.)

Fraksi Partai GolkarUtamakan Skala Prioritas

Pemasangan baliho, banner,spanduk, dan alat publikasi lain,tentang calon Gubernur Lam-pung, kini menghiasi peman-dangan dari kota sampai pe-desaan. Hal itu mencerminkanperkembangan politik yangdinamis di masyarakat semakintinggi.

Kendati demikian, menurutFraksi Partai Golkar DPRDProvinsi Lampung, berdasarkanperaturan perundang-undangan

yang berlaku, hal itu menunjukkan Komisi Pemilihan Umum(KPU) Lampung memiliki ketegasan untuk melaksanakanpemilihan gubernur pada Oktober 2013.

Melihat antusias masyarakat tersebut, Fraksi Golkarmengimbau pihak-pihak terkait dapat mendukung pemilihanumum daerah gubernur/wakil gubernur sesuai dengan jadwalKPU yang dilaksanakan pada tahun 2013. Karena itu, lembagaeksekutif dan legislatif dapat mempertimbangkan penga-lokasian dana pilkada gubernur/wakil gubernur.

Dalam Rapat Paripurna Pemandangan Umum terhadap

Page 15: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 15

LAPORAN UTAMA

penyampaian Raperda APBD Perubahan Provinsi LampungTahun 2012 yang berlangsung pada 16 Oktober 2012, FraksiGolkar mengapresiasi atas keberhasilan Pemerintah Daerahmeningkatkan pendapatan daerah.

Dalam Raperda tentang Perubahan APBD LampungTahun 2012, terdapat peningkatan pada sisi pendapatandaerah, baik dari pos anggaran Pendapatan Asli Daerah(PAD), dana perimbangan, dan pendapatan lain yang sah,sebesar Rp4 triliun. Pendapatan daerah ini bertambah Rp1,19triliun atau naik 42,37 persen dari sebelumnya yangberjumlah Rp2,8 triliun.

Peningkatan tersebut, secara otomatis mempengaruhibelanja langsung maupun tidak langsung, dari Rp2,84 triliunmenjadi Rp4,1 triliun. Meningkat sampai 44,54 persen ataubertambah Rp1,26 triliun. Karena itu, Fraksi Golkarmengharapkan, hal ini hendaknya dapat ditata kembaliberdasarkan skala prioritas dan mematuhi disiplin anggaran.Sehingga hasilnya bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.

Selain itu, Fraksi Golkar mengusulkan agar pembagianporsi belanja tidak langsung diproyeksikan lebih kecildibandingkan dengan belanja langsung. Meski dimaklumi,peningkatan belanja tidak langsung mendominasi penyerapandana pendapatan yang lebih besar bila dibandingkan denganbelanja langsung.

Kondisi tersebut disebabkan oleh penambahan belanjahibah yang dialokasi pada bidang pendidikan untuk biayaoperasional sekolah (BOS) sebesar Rp785,37 milyar; bagihasil kepada kabupaten/kota sebesar Rp237,16 milyar, danbantuan keuangan kepada kabupaten/kota Rp25 milyar.

Untuk belanja tidak langsung, terjadi efisiensi pada posanggaran belaja pegawai sebesar Rp5,6 milyar. Kendatidemikian, Fraksi Golkar meminta pihak eksekutif dapatmenjelaskan penggunaan efisiensi belanja pegawai tersebut.

Terkait dengan peningkatan belanja langsung, FraksiGolkar mengharapkan pemanfaatannya memenuhi skalaprioritas dan mendesak. Antara lain, penanganan kerusakaninfrastruktur jalan dan jembatan, terminal agribisnis,pengembangan Menara Siger, pembebasan lahan untukinfrastruktur, pengembangan Bandara Raden Inten, danprioritas lainnya.

Sementara tentang pembangunan Kota Baru, menurutFraksi Golkar, mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.Hal ini mencerminkan adanya antusias masyarakat terhadappembangunan Kota Baru. Karena itu, diharapkan perlu segeraada payung hukum agar pembangunan Kota Baru dapatdiselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. (KetuaH. Riza Mirhadi, S.H., Sekretaris H. Ismet Roni, S.H.)

Fraksi HanuraAnggaran untuk Penanganan Isu-isu Krusial

Fraksi Hanura DPRD Pro-vinsi Lampung menyambut baikpenggunaan anggaran untukmenangani isu-isu krusial yangterjadi di provinsi Lampung.Yang mendesak dilaksanakanantara lain penanganan keru-sakan infrastruktur jalan danjembatan, serta pengembanganBandara Raden Inten II.

Hal itu disampaikan FraksiHanura dalam pemandanganumum Fraksi Hanura terhadap

Raperda Perubahan APBD Lampung Tahun 2012 pada RapatParipurna DPRD Provinsi Lampung yang berlangsung pada16 Oktober silam.

Dalam Raperda Perubahan APBD Provinsi LampungTahun 2012 disebutkan, total belanja langsung mencapaiRp2,01 trilyun, meningkat Rp222,22 milyar atau naik 12,39persen dari APBD murni sebesar Rp1,79 trilyun.

Pemanfaatan belanja langsung itu terdiri dari: sekitar3,85 persen atau sebanyak Rp130,98 milyar untuk belanjapegawai; 6,63 persen atau senilai Rp969,88 milyar untukbelanja barang dan jasa, dan 20,74 persen atau sebesarRp914,67 milyar untuk belanja modal.

Pada bagian lain, Fraksi Hanura meminta penjelasakepada Gubernur terkait dengan SILPA Tahun Anggaran 2011yang mencapai Rp117,09 milyar, yang terdiri dari sisa kasper 31 Desember 2011 yang ada pada Bendahara UmumDaerah sebesar Rp109,22 milyar, dan kas di Badan LayananUmum Daerah sebesar Rp8,44 milyar, dan kas di BendahayaPengeluaran SKPD sebanyak Rp9,87 juta. Berdasarkanperhitungan Fraksi Hanura, jumlah SILPA Tahun Anggaran2011 sebanyak Rp117,669 milyar.

Fraksi Hanura juga mengapresiasi terhadap upaya yangdilakukan pemerintah sehingga terjadi peningkatanpendapatan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012sebesar 17,12 persen dari Rp1,6 trilyun menjadi Rp1,87triliun atau ada peningkatan sebanyak Rp274,03 milyar.

Sementara dana perimbangan dari Pemerintah Pusatmengalami peningkatan sebesar 6,73 persen dari Rp1,19trilyun menjadi Rp1,27 triliun atau bertambah sebanyakRp80,23 milyar. Sedangkan pendapatan lain-lain yang sahbertambah sebesar Rp836,3 miliar, dari Rp17,36 miliarmenjadi Rp853,66 milyar. (Ketua Drs. H. Andi Surya, M.M.,Sekretaris Ir. H. Nurhasanah, M.M.)

Page 16: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif16

SOSOK

egitulah Sunardi, yang berprinsip hidup harusdiisi dengan karya yang bermanfaat dan terusmengabdi. Sebagai prajurit, pengabdiannya takberhenti ketika masa dinasnya di kemiliteran

berakhir. Bahkan, kini ia dikenal sebagai politisi senioryang disegani di daerah Lampung.

Menurutnya, tentara tidak pernah mati, termasukdalam dirinya. Manusia memang akan mati. Tetapi tugassebagai prajurit untuk mengabdi kepada bangsa dan negara,harus tetap jalan, kapan pun dan di mana pun. Sekalipun,secara resmi telah pensiun dari dinas ketentaraan.

Perjalanan karier Sunardi, cukup panjang danberliku. Ketika masih aktif sebagai tentara, purnawirawanTNI dengan pangkal kolonel, ini pernah masuk ke ranahsipil dengan menjadi seorang bupati di Lampung Selatan.Tentu, banyak pengalaman yang diperoleh selamamemimpin sebuah kabupaten. Termasuk bagaimanamenyosialisasikan sebuah program pembangunankepada para politisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sebelum program itu dilaksanakan di lapangan.

Pengalaman sebagai orang sipil, pria kelahiranMadura, Jawa Timur, tanggal 9 Februari 1948, ini takberhenti sampai di situ. Juga, ketika masih aktif sebagaitentara, Sunardi pada tahun 1987 sempat menjadianggota Partai Golkar. Namun, karier politik Sunardi dipartai berlambang Pohon Beringin itu, tidak berlanjut.Ia kembali harus berdinas di kesatuannya sebagai prajurit.

Melihat rekam jejaknya selama aktif di kemiliteran,yang diwarnai dengan aktivitas politik sebagai kepala daerahdan anggota partai penguasa pasa masa itu, membuat Sunardikaya pengalaman, terutama sebagai seorang pemimpin.

Karena itu, tak aneh jika kini Sunardi munculsebagai politisi senior yang cukup disegani di derahLampung. Hal itu, setidaknya ditujukkan dengankepercayaan yang dipikulnya sebagai Ketua Partai KaryaPeduli Bangsa (PKPB) Lampung. Ia juga memimpinorganisasi massa yang menghipun petani, sebagai KetuaHimpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lampung.

Kemampuan Sunardi di panggung politik Lampungtak diragukan lagi. Pada pemilihan legislatif tahun 2009,PKPB yang berada di bawah kepemimpinannya, berhasilmeraih kepercayaan masyarakat dengan menempatkanempat sejawatnya menjadi anggota DPRD Lampung.

Mengabdi Tiada HentiKetua Kol. (Purn) Hi. Sunardi, S.Sos., M.H.

Ada peningkatan yang cukup signifikandibandingkan pada pemilihan legislatif sebelumnya,tahun 2004, yang hanya meloloskan tiga orang anggotaPKPB menjadi anggota dewan. Sunardi optimis, padamasa mendatang, akan lebih banyak lagi angota partainyayang memperoleh kepercayaan rakyat untuk menyalurkanaspirasinya melalui anggota dewan.

Meningkatnya jumlah anggota partai PKBP yangduduk di DPRD, merupakan bukti bahwa masyarakatsemakin percaya terhadap PKBP. Selain karenakepemimpinannya, kepercayaan itu juga tidak terlepasdari kedekatan Sunardi dengan masyarakat, terutama darikalangan petani.

Karena itu, ia mengharapkan masyarakat dapatmemahami pentingnya peran politik sehingga bisamenjadi sinergi antara rakyat, politisi, dan pemerintah,dalam usaha bersama-sama memajukan pembangunan.

Berpolitik praktis, bagi Sunardi merupakan panggilanuntuk terus mengabdikan diri kepada masyarakat danberkarya untuk bangsa. Dengan terjun ke politik, ia dapatmenyalurkan aspirasi masyarakat dan ikut menentukanarah kebijakan pembangunan daerah. (tim)

Pensiun, bagi sebagian orang merupakan akhirmasa untuk berkarya. Namun, tidak sedikit orang

yang memilih untuk terus berjuang, meskisebenarnya ada kesempatan untuk menikmati apa

yang telah diraih.

Mengabdi Tiada HentiKetua Kol. (Purn) Hi. Sunardi, S.Sos., M.H.

B

Page 17: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 17

SOSOK

Banyak pelajaran yang diperoleh Komangdari politik, terutama terkait dengan cinta.Karena, menurut politisi Partai DemokrasiIndonesia Perjuangan (PDIP) ini, berpolitik

merupakan sarana untuk menga-plikasikan cintanya terhadap rakyat.

Kecintaannya terhadap rakyat,ia wujudkan dengan menyerapaspirasi atau keinginan rakyat, laluditeruskan sesuai dengan kapasitas-nya sebagai wakil rakyat di DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Lampung. Selanjutnya, Komang akanmengawal aspirasi itu menjadisebuah kebijakan yang selaras dengankeinginan rakyat.

Komang tergolong politisitulen. Kariernya dimulai denganmenjadi kader di partai yang dipim-pin oleh Megawati Soekarno Putri,hingga meraih jabatan sebagaibendara di DPC PDIP LampungTengah.

Selain sebagai wujud cintakepada rakyat, berpolitik adalahpilihan hidup Komang. Karena itu,ia ingin terus berusaha secara maksimal dan berbuatsebanyak mungkin untuk mereka yang dicintai, yaiturakyat.

Karena itulah, bersama Zainuddin, Komangmencoba bertarung memperebutkan kursi nomor satusebagai calon bupati di Lampung Tengah. Hanya saja,kecintaannya kepada rakyat belum mampu mengantarkandirinya menjadi pimpinan tertinggi di daerah itu.

Kalah menang dalam permainan politik, itu biasa.Begitu juga bagi Komang. Ketidak-berhasilannyabersaing meraih kursi Bupati Lampung Tengah, takmenyurutkan semangatnya untuk terus menyerap danmenyalurkan aspirari masyarakat.

I Komang Koheri

Politik BerlandaskanCinta

Menurutnya, tidak semua perjuangan harus berhasil.Apapun hasilnya, tetap harus bersemangat untuk terusberjuang. Lagi pula, dengan kedudukannya sebagai KetuaKomisi IV DPRD Provinsi Lampung, masih banyak hal

yang bisa dilakukan untuk memenuhikepentingan masyarakat.

Selain itu, semangat ayah daridua orang anak ini masih terusmenggebu. Ia ingin membuat sejarahdengan berusaha mewujudkanLampung yang lebih baik pada masamendatang. Dengan menyukseskanprogram unggulan Provinsi Lampung,seperti pembangunan Kota Baru danJembatan Selat Sunda.

Kedua megaproyek itu bukanlahproyek mimpi. Sebaliknya, Komangdengan penuh keyakinan jika proyekitu akan terwujud. Untuk proyek KotaBaru, misalnya. Kini dukunganmasyarakat terus mengalir, bahkantidak sedikit masyarakat yangmendesak untuk segera diwujudkan.

Begitu juga dengan proyekpembangunan Jembatan Selat Sunda.Megaproyek yang gemanya sudah

terdengar sejak masa Orde Baru itu, semakin hari terlihatseperti semakin dekat. Setidaknya, dalam beberapa tahunbelakangan, tidak hanya Pemerintah Pusat yangmenunjukkan ketertarikannya terhadap proyek itu. Tetapi,juga ada dari kalangan swasta yang terang-teranganmenyatakan minatnya untuk terlibat dalampembangunan jembatan yang menghubungkan pulauJawa dan Sumatera itu.

Tidak masalah, kerja keras kita saat ini belum bisadinikmati dalam waktu dekat. Namun, menurutnya, akanmemberikan manfaat besar bagi generasi mendatang.Karena itu, ia mengharapkan dukungan dan kerjasamaseluruh masyarakat jangan sampai berhenti.(tim)

I Komang Koheri

Sebagian orang boleh saja menganggappolitik itu kotor. Namun, tidak bagi I KomangKoheri. Baginya, politik merupakan saranauntuk mengaktualisasikan cintanyaterhadap rakyat.

B

Page 18: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif18

WARTA

endidikan sangat pen-ting. Karena itu, kitatolak usulan eksekutifuntuk mengurangi ang-

garan pendidikan,” ujar KetuaDPRD Lampung Marwan CikAsan. Bahkan, menurut dia,anggaran pendidikan pada APBDPerubahan tahun 2012 ditambahmenjadi Rp11,5 milyar.

Soal anggaran pendidikan jugamendapat sorotan dari FraksiKebangkitan Bangsa (FPKB). Dalampandangan umumnya, F-PKB me-nyatakan prihatin terhadap sektorpendidikan karena anggaran pen-didikan dalam R-APBD PerubahanProvinsi Lampung Tahun 2012,masih di bawah 20 persen.

Padahal, anggaran di bidangpendidikan dari APBN maupunAPBD provinsi, kabupaten dankota, tidak sedikit. Namun, FraksiPKB menyatakan miris bahwaproblem pendidikan masih terusmengemuka. Baik berkaitan de-ngan sarana dan prasarana, kualitasguru dan tenaga administasi, sertapemenuhan akses yang sama untukmemperoleh pendidikkan bagiseluruh masyarakat.

Pentingnya sektor pendidikan,juga menarik perhatian kalanganmahasiswa. Badan Eksekutif Ma-hasiswa (BEM) Universitas Lam-pung terus aktif mengawasi pe-nganggaran untuk sektor pendidikanyang dilakukan Dinas PendidikanProvinsi Lampung. Pada Senin (8/

DPRD Naikkan AnggaranPendidikan

10) sore lalu, mereka ikut menghadirihearing dengan Komisi V DPRDLampung yang membahas masalah ini.Hadir pula dalam rapat itu perwakilandari Biro Keuangan Pemprov Lampung,Disdik, dan Bappeda.

Wakil Presiden BEM-U KBMUnila Nanda Satriana yang memimpinrombongan mahasiswa dalam hearingtersebut mengatakan, pihaknya me-minta kepada pemerintah memenuhiketentuan 20 persen dana APBD untuksektor pendidikan.

Harapan untuk terpenuhi anggaranpendidikan sebesar 20 persen dariAPBD, seperti yang diamanatkan dalamUUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional(Sisdiknas), masih jauh dari kenyataan.Bahkan, anggaran pendidikan hanyasekitar 8,2 persen atau Rp223,53 miliardalam APBD Perubahan Tahun 2012.

Bahkan BEM-U KBM Unila me-nyatakan keprihatinannya. Selain darisisi prosentasi masih jauh yangdikendaki undang-undang, menurutNanda Satriana, anggaran pendidikantahun ini justru menurun sebanyak 12persen dibandingkan dengan anggaranpendidikan dalam APBD Tahun 2011.

Untuk itu, mereka pun memintaDPRD Lampung memperjuangkan

anggaran pendidikan agar me-menuhi ketentuan undang-undangyaitu 20% dari APBD atau palingtidak sama dengan tahun sebe-lumnya yakni 12%.

“Ya sebelum APBDP ini disah-kan dalam beberapa hari mendatang,kami mendesak Disdik melakukanpenambahan anggaran. Kemudian,kami meminta dewan mengawalmasalah ini agar ketentuan tersebutterpenuhi,” paparnya.

Selain itu, dalam hearing jugaterungkap bahwa pengurangandana dari 8,5% pada APBD 2012menjadi 8,2% pada APBDP inidilakukan dengan meniadakan pro-gram peningkatan kompetensiguru.

Padahal, program tersebutsangat penting untuk meningkat-kan kualitas pendidikan di Lam-pung. Apalagi berdasarkan hasil ujikompetensi guru (UKG), nilai rata-rata guru masih rendah sehinggaperlu diberikan semacam pen-didikan dan pelatihan untukmeningkatkan kemampuannya.Kalau anggaran untuk program ituditiadakan, menurut dia, bagai-mana mau meningkat kemampuanguru-guru kita. (tim)

Badan Anggaran DPRDProvinsi Lampung

menolak usulan eksekutifuntuk mengurangi

anggaran pendidikanpada APBD Perubahan

Tahun 2012 sebesar Rp2milyar.

P“

Page 19: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 19

i sisi lain, Pemerintah ProvinsiLampung dalam rencana peru-bahan Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah (APBD)

Tahun 2012, memasang target per-baikan atau pemantapan jalan sebesar60 persen. Padahal, pada tahun 2008dengan APBD sebesar Rp2,8 triliun(jauh lebih kecil dibandingkan denganAPBD-P 2012 yang Rp4 triliun), targetpemantapan jalan sebesar 68 persen.

Sepertinya, kondisi di atas yangmelatar-belakangi Ketua DPRD Lam-pung Marwan Cik Asan menyatakan,harus ada terobosan dalam polaperbaikan jalan. Ia mengusulkan, untukruas jalan tertentu lebih baik meng-gunakan beton. Ruas jalan di daerahindustri maupun jalan dengan tingkatkestabilan tak terlalu baik, bisadiprioritaskan untuk dibeton. “Kalaudigunakan beton, kan umur pakai jalanmenjadi lebih panjang,” jelas dia.

Menanggapi usulan penggunaanbeton untuk perbaikan jalan, Dinas BinaMarga (DBM) Lampung menilai usulantersebut perlu dipertimbangkan,terutama karena berkaitan denganmasalah pendanaan. Menggunakankonstruksi beton, menurut KepalaDBM Lampung Arif Hidayat, biayanyacukup mahal.

Arif mengungkapkan, usulantersebut akan ditampung pada peren-canaan DBM. Ia mengakui, ada sejum-

WARTA

Konstruksi Beton untukPerbaikan Jalan Lampung

lah titik jalan yang akan lebih baik jikamenggunakan beton. Titik rawan ituantara lain di wilayah Lampung Barat.

Karena itu, Arif menjelaskan,DBM akan membuat skala prioritasdalam penanganan jalan-jalan rusak diLampung. Di antara jalan yang rusakdan akan diperbaiki pada bulan ini ialahporos jalan Gayam—Ketapang, Lam-pung Selatan. Menurut dia, anggarannyajuga telah disiapkan.

Sementara Fraksi Partai KeadilanSejahtera meminta Pemerintah DaerahLampung untuk mengkaji ulang targetpemantapan jalan yang telah dijalankan.Alasannya, dengan Anggaran Pem-bangunan dan Belanja Daerah Perubahan(APBD-P) yang menembus angka Rp4triliun, kemampuan memperbaikan jalanakan lebih baik dibandingkankan tahun-tahun sebelumnya.

Juru Bicara Fraksi PKS AgusKurniawan membandingkan kemam-puan daerah dalam memperbaiki jalanpada tahun 2008. Dengan APBDLampung sekitar Rp2,8 triliun, kondisijalan yang mantap mencapai 68 persen.Sementara yang dicanangkan padaAPBDP Tahun 2012 hanya sebesar 60

persen jalan. Ini artinya ada penurunan.Padahal, seharusnya justru meningkatkarena APBD-nya juga lebih besar.

Senada dengan sejawatnya, KetuaDPRD Lampung Marwan Cik Asanmenyatakan, persoalan tersebut akandibahas lebih detail lagi dalam tatarankhusus. “Ini memang juga menjadipertanyaan. Kenapa dengan anggaranbesar tingkat pemantapan kerusakantidak signifikan?” ujarnya.

Anggota Dewan dari Partai De-mokrat ini menduga, variabel yangmungkin memengaruhi adalah biayaproduksi yang juga ikut meningkat.Atau, tingkat mobilitas transportasi yangsemakin besar. Hal ini akan dibahaslebih mendalam, kenapa PemerintahDaerah tidak berani menaikkan targetdan justru menurunkan target.

Berpotensi WanprestasiSementara itu, anggota Komisi IV

DPRD Lampung Dendy R. Kaligismenyatakan, Dinas Bina Marga ProvinsiLampung berpotensi wanprestasi.Alasannya, untuk menyelesaikan proyekpembangunan yang dianggarkan dalamAPBD-P Tahun 2012, waktunya yangrelatif pendek.

Kondisi jalan di beberapatempat di daerah Lampung,

mengalami kerusakanparah. Bahkan, di sejumlah

ruas jalan, kerusakannyahampir sepanjang tahun.

Perbaikan yang dilakukanterkesan tambal sulam

membuat jalan mulus takberumur panjang.

D

Page 20: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif20

WARTA

onstruksi beton untuk pembangunan jalan disejumlah daerah, termasuk di Lampung, kinimakin banyak digunakan menggantikan jalanaspal. Seperti yang kini dalam proses penger-

jaan, Jalan Soekarno—Hatta (by pass) di Bandar Lampung.Sebagai teknologi untuk bangunan jalan, sebe-

narnya konstruksi mana yang lebih baik antara jalan aspaldan jalan beton? Tentu, kedua struktur jalan tersebutmempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.Berikut perbandingannya.

Kelebihan jalan beton antara lain:1. Dapat menahan beban kendaraan yang berat.2. Tahan terhadap genangan air dan banjir.3. Biaya perawatan lebih murah dibanding jalan aspal.4. Dapat digunakan pada struktur tanah lemah tanpa

perbaikan struktur tanahnya terlebih dahulu.5. Pengadaan material lebih mudah didapat.6. Pembangunan sesuai standar konstruksi, usianya

bisa mencapai 20 tahun.

Kekurangan jalan beton antara lain:1. Kualitas jalan beton sangat tergantung pada proses

pelaksanaanya, misalnya pengeringan yang terlalucepat dapat menimbulkan keretakan jalan. Untukmengatasi hal ini dapat menambahkan zat kimiapada campuran beton atau dengan menutup betonpasca pengecoran dengan kain basah gunamemperlambat proses pengeringan.

2. Untuk penggunaan pada jalan raya dengan kapasitasberat kendaraan yang tinggi, maka biaya konstruksijalan beton lebih mahal dibanding jalan aspal.Namun lebih murah pada masa perawatan.

3. Kehalusan dan gelombang jalan sangat ditentukanpada saat proses pengecoran. Pengecoran yangkurang baik membuat jalan bergelombang. Karenaitu, diperlukan pengawasan yang ketat.

4. Proses perbaikan jalan dengan cara menumpang padakonstruksi jalan beton yang lama, membuat ketinggianelevasi jalan terkadang lebih tinggi dibandingkan

Untung Rugi Jalan Beton atau Aspalrumah yang adadi pinggir jalan.

5. Warna betonmembuat su-asana jalantampak keras dan gersang sehingga menimbulkanefek kehati-hatian bagi pengendara.

Jalan aspal, kelebihannya, antara lain:1. Jalan lebih halus, mulus dan tidak bergelombang

sehingga enak dalam berkendara.2. Warna hitam aspal memepengaruhi psikologi

pengendara menjadi lebih teduh dan nyaman.3. Untuk penggunaan pada jalan dengan lalu lintas

kendaraan ringan, jalan aspal lebih murahdibanding konstruksi jalan beton.

4. Proses perawatan lebih mudah karena tinggalmengganti pada area jalan aspal yang rusak saja,dengan cari menggali dan mengganti dengan yangbaru pada area jalan yang rusak.

5. Dengan perawatan yang baik, jalan aspal bisabertahan sekitar 10 tahun.

Kekurangan jalan aspal1. Tidak tahan terhadap genangan air. Sehingga

memerlukan saluran drainase yang baik untuk prosespengeringan jalan aspal pasca hujan atau banjir.

2. Pada struktur tanah yang buruk harus dilakukanperbaikan tanah terlebih dahulu sebelum ditum-pangi oleh konstruksi jalan aspal.Kini, apa pun pilihan kontruksi yang akan digunakan

untuk pembangunan jalan, pelaksanaan proyek sangatmenentukan kualitas jalan yang dihasilkan. Meng-gunakan aspal, misalnya. Jika didukung dengan drainaseyang baik, membuat jalan lebih awet.

Sementara jika memilih beton, akan menjadimasalah jika proses pengecorannya tidak sesuai standarteknologinya. Karena akan membuat jalan tidak awet,retak-retak, atau bergelombang yang membuatpengendara tidak nyaman. (dbs)

Menurutnya, pada akhir Desember2012, seluruh pengerjaan harus selesai.Padahal, dalam rancangan APBD-Pyang diajukan Pemerintah, Dinas BinaMarga akan memperoleh tambahananggaran sebanyak Rp130 miliar.Karena itu, jika ternyata pada akhirmasa penganggaran anggaran itu tidakterserap, DBM berpotensi wanprestasi.

Menurut dia, besaran anggaranuntuk DBM berawal dari usulan TimAnggaran Pemerintah Daerah (TAPD).Anggota dewan dari Partai Demokratini menjelaskan, dari jumlah tersebutRp25 miliar dialokasikan untuk pem-bangunan Kota Baru. Program-programyang digulirkan oleh DBM itu, menurutdia, rata-rata merupakan program

lanjutan.Dendy R. Kaligis menegaskan, jika

nanti DBM mengalami wanprestasi,tentu komisi IV tidak akan lepastangan. Komisi IV bakal menggelarevaluasi. Tak hanya komisi, tetapi jugaBadan Anggaran DPRD. Apa pe-nyebabnya, kenapa bisa wanprestasi,ujarnya. (tim)

K

Page 21: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 21

WARTA

Jalan raya by pass merupakan jalanutama di Bandarlampung. Mem-bentang dari simpang Rajabasa sampaiPanjang. Lebih dari separoh jalan itu,selama beberapa tahun terakhir, rusakparah dan tidak kunjung diperbaiki.Bahkan, terkesan tidak terurus.

Kini, ada harapan jalur padat yangdilalui kendaraan antar-lintas Sumateraitu, akan menjadi mulus setelahPemerintah Pusat mulai memperbaikijalan sepanjang 18,1 kilometer, mulaidari simpang Rajabasa hingga simpangPanjang.

Karena itu, sudah seharusnya jikamasyarakat Lampung, termasuk KomisiIV DPRD Lampung menunjukkankepeduliannya dengan tekadnya untukmemantu pelaksanaan perbaikan bypass. Ketua Komisi IV DPRD LampungKomang Koheri mengatakan, pihaknyaakan turun ke lapangan melihatperkembangan pengerjaan by pass.

Sementara itu, Ketua DPRDLampung Marwan Cik Asan me-nyatakan mengapresiasi langkah pe-merintah pusat yang telah memulaipengerjaan perbaikan dan pelebaranJalan Soekarno Hatta. Menurut dia,masyarakat Lampung sudah menunggu

DPRD Pantau Perbaikan By PassPemerintah Pusat telah memulai pengerjaan perbaikan dan pelebaran JalanSoekarno—Hatta (By Pass). Komisi IV DPRD Lampung akan memantau agar

pengerjaan jalan itu sesuai dengan ketentuan dan bisa selesai tepat waktu.

cukup lama perbaikan jalan itu.Marwan mengatakan, jalan ter-

sebut mempunyai arti penting bagiSumatera. By pass adalah jalan lintasyang dilalui kendaraan pengangkutkomoditas pertanian dan kebutuhan lainantarpulau.

Buruknya kondisi Jalan SoekarnoHatta selama ini, tentu, mengganggu

kelancaran aruslalu lintas di wi-layah itu karenamempengaruhibiaya ekonomi.Sebaliknya, jikakondisi jalan ba-ik, termasuk bypass, akan mem-perlancar perge-rakan perekono-mian Sumatera.

R u s a k n y aruas jalan bypass selama inim e n g h a m b a t

ketepatan distribusi. Jalan rusakmembuat perjalanan kendaraanpengangkut barang dari Jawa keSumatera, dan sebaliknya, menjadilambat. Karena itu, saat perbaikanselesai, hambatan-hambatan itu tidakterjadi lagi.

Marwan mengharapkan, kontrak-tor yang mengerjakan proyek perbaikandan pelebaran jalan by pass bisamenyelesaikan pekerjaannya denganbaik dan tepat waktu. Sebagai jalanlintas, kesiapan by pass sangat pentinguntuk memperlancar arus mudik lebarantahun depan.

Pejabat Pembuat Komitmen Pem-bangunan dan Pelebaran Jalan By PassAulia Azis mengatakan, kontrak kerjaperusahaan pemenang tender ulangselama 15 bulan. November tahundepan pengerjaan selesai. Dengandemikian, pada saat arus mudiklebaran, jalan by pass kondisnya sudahbaik. Lebaran diperkirakan jatuh padaawal Agustus 2013. (tim)

Page 22: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif22

WARTA

ebenarnya, PT Kereta Api Indo-nesia dan Dinas Perhubungan,telah menyediakan kereta apidiesel untuk menyokong kian

meningkatnya arus penumpang diLampung. Sayang, seperti selama inidikenal masyarakat luas, kualitaslayanan jasa kereta api itu masih belumnyaman digunakan.

Karena itu, wajar jika meng-gunakan moda kereta api belummenjadi pilihan menarik bagi ma-syarakat. Kalau pun menggunakankereta api, lebih karena terpaksa karenabiaya atau tidak ada pilihan lain.

Komisi IV: Benahi LayananKereta Api

Arus lalu-lintas di wilayah Lampung yang semakin padat. Pembenahan fasiltastranspsortasi perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu-lintas.

Kereta api dinilai menjadi alternatif angkutan massal yang paling memadai.

yang menggunakan kereta api sebagaisarana angkutan mereka ke tempatkerja.

Tarif angkutan kereta api yangrelatif lebih murah, diharapkan menjadipilihan masyarakat. Tentu, tetap harusnyaman dan aman bagi penumpang.Selain itu, kata dia, penumpang perluditertibkan agar tidak terjadi kebocoran.Manifes perlu diberlakukan agar tidakada penumpang gelap.

Pada bagian lain, DendyRomadhona mengaku banyak mem-peroleh pengaduan dari masyarakattentang masih rendahnya layanan keretaapi. Baik melalui SMS maupun jejaringsosial.

Persoalan lain yang membuatangkutan kereta api tidak nyaman,menurut dia, masih banyaknya pe-dagang yang berjualan di dalam kereta.Ini jelas menganggu kenyamananpenumpang, bahkan menimbulkankerawanan dari sisi kemanan. Untuk ini,PT KAI perlu memberikan solusi

dengan memberikan tempat khusus danpermanen untuk mereka berusaha.

Belum lagi, kebiasaan penumpangmerokok di dalam gerbong kereta apiyang juga mengganggu kenyaman. Halini menunjukkan masih rendahnyakesadaran masyarakat untuk tidakmerokok di ruang publik karenamengganggu kenyamanan orang lain.Terkait dengan masalah ini, DPRDsedang menggodok peraturan yangmelarang merokok di ruang publik.

Pembenayanan layanan kereta api,mendesak dilakukan agar makin banyakpengguna jasa angkutan yang memilihkereta api. Hal ini, juga bisa menjadiantipasi makin padatnya arus lalu lintas.

Idealnya, pembenahan angkutankereta api tidak berdiri sendiri.Perkembangan pembangunan yangbegitu cepat, membuat arus lalu lintassemakin padat. Hal ini menuntutadanya fasilitas angkutan umum yangnyaman dan terintegrasi antarmodatransportasi. (tim)

S

Menanggapi kondisi seperti itu,anggota Komisi IV DPRD ProvinsiLampung Dendy Romadhona memintaPT KAI dan Dinas Perhubungan segeramelakukan pembenahan kinerja untukmeningkatkan kualitas layanan dankenyaman kereta api.

Menurut Dendy, merupakankewajiban pemerintah menyediakanfasilitas layanan umum yang nyaman.Apalagi kereta api merupakan modatransportasi massal yang banyakdigunakan masyarakat. Bahkan, banyakpegawai dari luar Bandar Lampung

Persoalan lain yangmembuat angkutan

kereta api tidak nyaman,menurut dia, masih

banyaknya pedagangyang berjualan di dalam

kereta. Ini jelasmenganggukenyamanan

penumpang, bahkanmenimbulkan kerawanan

dari sisi kemanan.

Page 23: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 23

WARTA

ekretaris Fraksi PAN AhmadBastari menilai positif penga-lokasian anggaran untuk pem-bangunan kota baru yang ren-

canakan sebagai pusat pemerintah.“Kami mengharapkan, kota baru itudapat segera terealisasi sebagaimanayang kita harapkan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PanitiaKhusus Raperda Kota Baru FaroukDanial, mengatakan pembahasanrancangan peraturan daerah (raperda)tentang pembangunan Kota Baru majuselangkah. Kini raperda tengah dalamproses finalisasi internal. Jika tak adahalangan, raperda tersebut selesai padaNovember 2012.

Farouk Danial menilai, secara

Fraksi PAN: Segera RealisasikanKota Baru

prinsip persyaratan yang dimintakanpansus bisa dipenuhi Pemprov Lam-pung. Tiga persyaratan yang dimintakanoleh pansus yakni mengenai cetak biruKota Baru, surat ukur peta bidang BadanPertanahan Nasional, dan masalahperambah di Kota Baru.

’’Pada prinsipnya sudah beres.Tinggal nanti terakhir, koordinasi antararapat pansus dengan satuan kerja terkait

membahas materipasal per pasal. Adaperubahan mungkin.Tapi, Insya Allah, No-vember ini selesai,’’ia menjelaskan.

Ia mengakui,persoalan perambahdi Kota Baru meru-pakan permasalahanyang paling alot. Ja-lan keluarnya, sudahada kesepakatan un-tuk membagi lahanKota Baru dalam 5zona. Di mana, ma-sing-masing zonamenjadi tanggungjawab kepala desa

Rencana PemerintahPronvisi Lampung

membangun Kota Barumemperoleh dukungan dari

kalangan dewan. Diantaranya dari Fraksi Partai

Amanan Nasional (PAN)yang meminta programtersebut dapat segera

direalisasikan.

S(Kades) yang berbatasan dengan KotaBaru.

Lima daerah yang beratasandengan lahan Kota Baru itu adalah DesaMargodadi, Sinarrejeki, Purwotani,Gedungagung, dan Sindanganom. “Jadidibebankan kepada Kades untukmemperbaiki, menata, dan menin-daklanjuti perambah yang ada di sana.Kalau di situ ada perambah, mintaKades untuk menertibkannya,” kata dia.

Nantinya ketika rapat terakhir,persoalan tersebut akan kembaliditanyakan. Dengan adanya kejelasantanggung jawab berdasarkan pembagianzonasi tersebut, lanjut dia, tak adapersoalan lagi dengan perambah.“Kalau dulu kan nggak jelas siapa yangtanggung jawabnya. Sekarang kalau adalahan digunakan untuk pembangunan,kewajiban Kades membersihkan lahan,”tutur dia.

Diketahui, raperda Kota Barumerupakan salah satu raperda yangselalu mundur pembahasannya. Alotnyapembahasan raperda itu salah satunyadikarenakan DPRD Lampung me-netapkan syarat agar dapat disahkan.

(tim)

Page 24: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif24

alam Seminar PencegahanKorupsi Melalui PeningkatanKualitas Pelayanan Publik danPengelolaan APBD di Balai

Keratun pada 30 Oktober 2012,Anggota KPK Adnan Pandu Prajamengatakan, berdasarkan catatanKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK),Provinsi Lampung masuk dalam 10besar pelaporan dugaan tindak pidanakorupsi.

Sejumlah anggota DPRD ProvinsiLampung yang hadir dalam kegiatanseminar tersebut antara lain TotoHerwntoko, Farouk Danial, Abdullah

WARTA

Lampung 10 Besar PelaporanKorupsi

Fadri Auli, dan Mega Putri Tarmizi.Selain itu, juga hadir Wakil GubernurJoko Umarsaid dan para pejabat dilingkungan Pemprov Lampung.

Menurut Adnan, laporan korupsiasal Provinsi Lampung yang masuk keKPK berjumlah 1.107 kasus sepanjangkurun 2004-2011. Laporan ini diper-kirakan terus bertambah. Sehari rata-rataKPK menerima 40 laporan. Karena itu,laporan yang benar-benar valid sajayang akan ditindaklanjuti KPK.

Hingga kini, belum ada laporandari Provinsi Lampung yang diting-katkan statusnya menjadi penyelidikan

atau penyidikan oleh pihaknya. Karenamemang tidak semua laporan bisadiproses. “Kalau lengkap, baru bisamasuk ranah KPK,” kata mantananggota Komisi Kepolisian Nasional(Kompolnas) ini.

Selain tentang korupsi, KPK jugamendapat delapan pengaduan terkaitgratifikasi. Tetapi, pengaduan gratifikasidi sini belum tentu dari masyarakat.Bisa saja penyelenggara negara, lalumembuat surat ke KPK untuk me-nanyakan apakah ini gratifikasi ataubukan, ucapnya.

KPK terbuka terhadap laporan

Provinsi Lampung kini menorehkan “prestasi baru”. Menurut KPK, daerah inimenduduki peringkat 10 besar pelaporan dugaan tindak pidana korupsi.

D

Page 25: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 25

WARTA

pengaduan masyarakat. Sebab, KPKjuga bekerja dengan melihat pengaduandari masyarakat ini. Target kita ialahpengguna anggaran dan kuasa penggunaanggaran (KPA). Kita tahu persoalankerap dikecilkan hanya menjadipersoalan staf, tuturnya.

Di sisi lain, pelaporan hartakekayaan pejabat negara (LHKPN) diLampung sudah menunjukkan pe-ningkatan. Menurut Adnan, dariinstansi eksekutif dan legislatif yang adadi Lampung ada sebanyak 2.152 pejabatyang dinyatakan wajib LHKPN. Ber-dasarkan data KPK per Oktober 2012,tingkat kepatuhan sudah mencapai73,75 persen atau mencapai jumlah1.587 orang yang memberikan pela-porannya.

sejak tahun lalu telah memiliki pro-gram pencegahan pelayanan publik danpengadaan barang dan jasa, juga dalammasalah penganggaran.

Untuk setiap SKPD diwajibkanmelakukan penyusunan kode etikpegawai. Banyak SKPD yang telahmenyelesaikan tugas ini. Kemudiandilanjutkan dengan melakukan pe-nyusunan SPIP yakni sistem pengen-dalian intern. Kita juga kan telahberupaya memberikan pelayanan publikke masyarakat, ujarnya.

Untuk masalah penganggaran,

KPK terbuka terhadaplaporan pengaduan

masyarakat. Sebab, KPKjuga bekerja dengan

melihat pengaduan darimasyarakat ini. Target kitaialah pengguna anggaran

dan kuasa penggunaanggaran (KPA). Kita tahu

persoalan kerapdikecilkan hanya menjadipersoalan staf, tuturnya.

Secacara terpisah, Wakil GubernurLampung Joko Umar Said menyatakan,saat ini pemprov sedang mempersiapkanempat satuan kerja yang diproyeksikanmenjadi satker bebas korupsi. Programitu, sedang dimatangkan. ’’Nantinya,satuan kerja itu di-launching menjadizona integritas bebas korupsi,” kata dia.

Untuk tindak pencegahan tindakkorupsi, Pemprov Lampung telahmelakukan sejumlah cara. Di antaranyadengan penandatanganan pakta in-tegritas pejabat mulai level eselon Ihingga IV di lingkup pemprov dan terusmelakukan pengawasan terhadap parapegawainya.

Upaya pencegahan korupsi jugatelah dilakukan Pemkot Bandar Lam-pung. Menurut Sekretaris Kota Ban-darlampung Badri Tamam, pemkot

telah dibuktikan dengan pembahasanAPBD yang diawasi langsung olehBPKP. Lalu pada 2011, juga telahdiawali dengan penandatanganan paktaintegritas oleh seluruh pejabat. Kotaini, menurutnya, termasuk yang palingawal. Wali kota bahkan mengirimpakta integritas itu ke KPK, Menpan,serta Mendagri.

Secara umum, tiga hal pentingyang dibahas terkait masalah korupsiini, yakni pelayanan publik, peren-canaan penganggaran, dan penyediaanbarang dan jasa, katanya. (tim)

Page 26: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif26

ebelumnya, peralatan untukmelakukan autopsi di RSUDtersebut menggunakan peralatansederhana. Kondisi ini membuat

Kementerian Kesehatan mendesakPemerintan Provinsi Lampung segeramembenahi fasilitas di instalasiforensik itu guna meningkatkan mutupelayanan terhadap masyarakat.

Menurut Wakil Menteri KesehatanAli Gufron Mufti, setiap rumah sakitpemerintah maupun swasta memilikstandar khusus yang ditentukan peme-rintah untuk melayani para pasien. Diantaranya standar prosedur operasional,standar pelayanan medis, dan standarasuhan keperawatan.

Mengingat rumah sakit itu milikpemerintah daerah, maka menjaditanggung jawab pemerintah setempatmemenuhi standar-standar tersebut.Setiap rumah sakit memiliki standarmutu. Tentu, pemda wajib memenuhistandar mutu tersebut karena itu rumahsakit pemerintah, kata Ali Gufron.

Kemenkes tidak bisa melakukanintervensi terlalu jauh karena terkaitdengan soal otonomi daerah. Pihakkementrian, menurut dia, hanyameminta pemda secepatnya mem-perbaiki pelayanan medis dan opera-sional rumah sakit. Setiap rumah sakititu ada standarnya dan harus dipenuhioleh pihak yang bertanggung jawab atasrumah sakit tersebut, tegasnya.

Sementara itu, Firman Yani,anggota Komisi V DPRD ProvinsiLampung, mengapresiasi apa yangdilakukan RSUD Abdoel Moeloek yangtelah memperbaiki peralatan bedahforensiknya. Ia juga meminta agarrumah sakit pelat merah itu terusmeningkatkan kualitas layanannya.

Anggota legislatif dari Partai

Firman Yani Apresiasi RSUDAbdul Moeloek

Demokrat mengatakan, statusRSUDAM sekarang adalah BadanLayanan Umum Daerah (BLUD). Ituartinya, RSUDAM dituntut profesionaldan pelayanannya tak boleh kalahdibandingkan dengan rumah sakitumum lainnya di provinsi ini.

Selain itu, Firman menjelaskan,konsep BLUD bagi RSUD AbdoelMoeloek merupakan bagian dari usahameningkatkan pelayanan rumah sakit.Selain pelayanannya harus profesional,rumah sakit juga perlu menyesuaikandengan kemajuan teknologi di bidangkesehatan, termasuk penggunaanperlatan kesehatan yang lebih baik danmodern.

Khusus perlatanforensik, ia mengakusudah membahasnyadengan Direktur UtamaRSUAD Abdoel Moeloek,drg. Torry Duet Irianto.Pihak rumah sakitmenyatakan akan mem-perbaiki apa yang seha-rusnya dilakukan, terutamaterkait dengan instalasiforensik.

Ia mengharapkan, pi-hak rumah sakit benar-benar serius dalam me-lakukan perbaikan fasilitasmaupun peningkatan pela-yanannya. Meskipun, adayang harus dilakukan se-cara bertahap. Bila padatahun ini sudah ada pe-ngadaan dan belum se-penuhnya terpenuhi, mi-salnya, dapat dilanjutnyapada tahun anggaran be-rikutnya.

Begitu juga dalam halpengadaan peralatan, misalnya. Selamaproses berlangsung, Firman Yanimeminta RSUDAM bersikap proaktif.Jika perlu, pihak rumah sakit mem-pertanyakan bagaimana perkembangan-nya. Jangan hanya menunggu, ujaranggota komisi V DPRD Lampung itu.

Untuk memperbaiki fasilitasinstalasi foreksik, tahun ini manajemenRSUD-AM mengalokasikan anggaransebesar Rp150 juta untuk pengadaangergaji listrik autopsi dan Rp55 jutauntuk satu set autopsy kit (pisau dll.).Menurut Plh. Direktur PelayananRSUDAM dr. Arif Effendi, Sp.K.K., alatitu dibeli menggunakan dana hasilkeuntungan BLUD rumah sakit. (tim)

WARTA

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM)Bandar Lampung mempercepat perbaikan fasilitas di intalasi

forensik. Langkah ini memperoleh apresiasi dari anggota Komisi VDPRD Provinsi Lampung.

S

Firman Yani

Page 27: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 27

WARTA

erdasarkan data resmi yangdilansir Kementerian Ke-uangan, rasio belanja pega-wai terhadap total belanja

daerah pada APBD di 10 provinsimelampaui angka 50 persen.

Yakni DI Jogjakarta (58,6 persen),Jateng (53,5 persen), Gorontalo (52,5persen), NTB (52,5 persen), Lampung(52,3 persen), Sumbar (51,8 persen),Sulsel (51,5 persen), Bengkulu (51,5persen), Jatim (51,1 persen), dan Sulut(50,7 persen).

Namun, untuk kabupaten/kota dimasing-masing provinsi, bergantungrasio belanja pegawainya. Jika di bawah50 persen, otomatis boleh rekrut CPNS.

Diketahui, Kementerian Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (Kemenpan RB) memberikankuota CPNS 2013 dari pelamar umumsebanyak 60 ribu.

Deputi SDM Bidang AparaturKemenpan RB Ramli Naibaho dikantornya, Jakarta, Selasa (23/10),mengatakan, persyaratannya masihtetap seperti tahun ini. Setiap instansiharus memasukkan analisis jabatan,analisis beban kerja, dan proyeksikebutuhan pegawai lima tahun.

Menurut Kepala Badan Kepega-

Lampung Dilarang RekrutCPNS 2013

waian Negara (BKN) Eko Sutrisno,belanja pegawai dalam APBD harustetap di bawah 50 persen. Bila lebihdari 50 persen, kuota maupun formasitidak akan diberikan.

Dengan ketentuan ini, artinya kuota60 ribu CPNS 2013 bisa saja tidak terisisemuanya. Menpan RB Azwar Abubakar,memberikan contoh formasi CPNS 2012.Dari formasi yang ditetapkan sebanyak11.669 CPNS, hanya terpenuhi 9.821orang atau sekitar 84,2 persen. ’’Sebanyak1.848 formasi yang telah ditetapkan tidakterpenuhi,’’ ucap Azwar.

Menanggapi persoalan tersebut,Badan Kepegawaian Daerah (BKD)Lampung menyatakan, hingga kinimasih belum menerima pemberitahuanresmi dari kementerian terkait pela-rangan itu.

Sekretaris BKD Lampung HazairinUsman mengharapkan semua pihakbersabar menunggu keputusan resmiyang dikeluarkan Kemenpan RB.Menurut dia, belum ada informasi apa-apa. Kita belum tahu soal ini apakahada atau tidak. Karena pemberitahuanbelum masuk. Kita tunggu saja dahulu.Kendati demikian, BKD Lampung tetapmenyiapkan proses untuk perekrutanCPNS 2013.

Dia menjelaskan, kementeriantentu akan berkirim surat resmi jikamemang Lampung dilarang merekrutCPNS pada 2013. Jika PemprovLampung tak diperbolehkan melakukan

rekrutmen, belum tentu kabupaten/kotadi Lampung juga tak boleh merekrut.’’Itu kan dipilah-pilah,” katanya.

Padahal BKD Lampung telah siapmengajukan usulan formasi CPNS 2013sebanyak 904 formasi. Jumlah formasiitu mengacu usulan formasi pada 2012dan 2011 yang dimentahkan pemerintahpusat. Dari formasi itu, sebanyak 232tenaga kesehatan, 44 guru sekolah luarbiasa (SLB), dan sisanya tenaga teknis.

Sementara itu, anggota Komisi IDPRD Lampung Ahmad Bastari menya-takan, seharusnya pemerintah pusatjuga melihat pertimbangan kebutuhanpemerintah daerah. Bukan hanyaberpatokan pada rasio belanja pegawaiyang melebihi 50 persen.

Anggota legislatif dari PAN itumenyatakan, dari sisi perbandingananggaran belanja langsung dan tidaklangsung, pada APBD 2012, ProvinsiLampung sudah menunjukkan kinerjayang baik.

Dengan APBD 2012 berkisarRp2,8 triliun, separonya merupakanbelanja langsung dan separonya lagibelanja tak langsung. ’’Ini artinya sudahmulai berimbang dengan belanjapembangunan,” ujarnya.

Dirinya juga meminta agar pe-merintah pusat mengkaji secara cermathasil analisis beban kerja pegawai dilingkup Pemprov Lampung. “Saya kira,ini perlu juga sebagai pertimbangan,”ungkapnya. (tim)

Syarat pengajuan usulankebutuhan calon pegawai

negeri sipil (CPNS) daerahpada 2013 masih sama

dengan syarat yangdiberlakukan pada 2012.

Antara lain, belanja pegawaidi APBD tidak boleh lebih 50

persen dari total belanjadaerah. Dengan persyaratan

ini, bisa dipastikan tidaksemua daerah, termasuk

Lampung, bisa melakukanrekrutmen CPNS pada 2013.

B

Page 28: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif28

WARTA

emberian insentif kepada inves-tor berupa kemudahan ataukeringanan biaya bagi investor,menurut Ketua DPRD Provinsi

Lampung Marwan Cik Asan, akan tidakbanyak berarti jika tidak dibarengidengan perbaikan infrastruktur.

Karena itulah, DPRD Lampungbersama Pemerintah Provinsi sepakatuntuk mengalokasikan dana hinggaRp130 milyar dalam APBD PerubahanTahun 2012 untuk memperbaikiinfrastruktur jalan.

Menurut dia, persoalan utamayang menghambat minat invesot masukke Lampung adalah fasilitas infra-struktur. Selain kondisi jalan yang perludiperbaiki, penyediaan tenaga listrikjuga bisa menjadi masalah. Suplaikebutuhan listrik Lampung sebanyak280 megawatt yang masih diambil dariSumatera Selatan, perlu dipikirkan.

“Kalau mau investasi lebih banyakmasuk, ya perbaiki infrastruktur. Disamping memberi kemudahan peri-zinan dan jaminan kepastian hukum,”ujar anggota DPRD dari Partai De-mokrat ini.

Melihat kondisi riil di lapangan,masing-masing daerah memiliki caraberbeda untuk mengundang investor.Bupati Lampung Tengah A. Pairin,S.Sos, misalnya. Pihaknya belummemiliki perda insentif, namun untuk

Perbaiki Infrastruktur untukTarik Investor

kepentingan investor, akan diberikankemudahan dalam hal perizinan. “Kamitidak mempersulit izin dan lainsebagainya. Pemkab Lamteng terusmengundang investor untuk me-nanamkan investasinya di LampungTengah,” ujarnya.

Berbeda dengan yang dilakukanPemda Way Kanan. Meski belummemiliki perda tentang pemberianinsentif fiskal bagi investor, menurutKepala Dinas P2KA Edward Anthony,daerahnya memprioritaskan pembe-nahan infrastruktur, seperti jalan.

Selain memberikan fasilitas berupa kemudahan mengurus perizinan, untukmenarik minat investor menanamkan modalnya di Lampung, perlu

didukung dengan perbaikan sarana infrastruktur.

Alasannya, jalah merupakan saranapenting bagi kelancaran distribusibarang dan jasa untuk menarik in-vestasi.

Lain lagi dengan langkah yangditempuh Pemerintah KabupatenPesawaran yang sedang mengusulkanpembuatan Perda tentang Insentif Fiskalbagi investor pada program Legislasitahun 2013. Diharapkan, pada tahundepan perda tersebut sudah diterbitkan,ujar Kabag Hukum Pemkab PesawaranZainal Arifin.

Ada cara menciptakan ikliminvestasi yang lebih menarik lagi. Lihatsaja apa yang dilakukan KabupatenTulang Bawang Barat. Menurut KepalaKantor Penanaman Modal dan Pela-yanan Terpadu Satu Pintu Aluwan, S.H.,pihaknya kini sedang membahas perdatentang pemberian insentif fiskal bagiinvestor. Perda tersebut masih dalamproses. Diharapkan, pada tahun 2013suah bis diterapkan, katanya. (tim)

P

Page 29: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 29

KOLOM

emburu kenikmatan. Mungkin itusebutan yang tepat bagi orangyang hidup di zaman modern ini.Mereka yang mempercayai ka-

pitalisme sebagai mesin pendorongperadaban, malah menyebut kenikmatansebagai awal dari pertumbuhan dankemajuan. Kalau tanpa kenikmatan,bukankah semuanya jadi tidak hidup danstagnan? Demikianlah kira-kira pertanyaanawal mereka dalam melakukan pencarian.

Dari sinilah kemudian setiap harilahir jutaan pemburu kenikmatan. Adayang memburunya melalui jalur seks. Adayang mencarinya melalui hobi sepertimotor gede, mobil built up, main golf,rumah mewah secara sangat berlebihan,dan plesiran ke mancanegara. Ada yangmengejarnya melalui tangga-tangga ke-kuasaan, serta masih banyak lagi yanglainnya. Digabung menjadi satu, benarkata kaum kapitalis, kenikmatanlah awaldari kemajuan dan pertumbuhan.

Bukan kapasitas saya untuk me-ninjau persoalan ini secara ekonomimaupun sosiologi. Sebagaimana biasa,saya meng-ajak Anda berefleksi ataubercermin. Bukan untuk membe-narkanatau menyalahkan kehidupan seperti itu,namun untuk menarik garis merah kehi-dupan ke depan dari sini.

Dalam sebuah perjamuan makanmalam di Hotel Borobudur beberapawaktu lalu, saya bertemu es puter yangsesuai selera. Karena sudah lama tidakmakan es itu maka ada nafsu untukmemakan sepuas-puasnya. Dan lupakalau saya memiliki penyakit maag. Tidaklama kemudian, penyakit maag datangmenyiksa tidak kurang dari tiga hari.

Seorang sahabat bertutur tentangnasib keponakannya. Dengan latarbelakang masa muda yang demikian ketat,begitu orang tuanya meninggal, hampirsemua kenikmatan—terutama kenikmatanseks—dikejarnya habis-habisan. Tidaklama kemudian, tidak hanya sekolahnyayang berantakan. Dia pun mulai kenapenyakit seks yang menyiksa seumurhidupnya.

Sebenarnya masih banyak sekalicerita sejenis dengan makna serupa. Yangjelas, segala bentuk kenikmatan yangdatang dari luar—entah makanan, seks,harta, dan lain-lain— memerlukan kesiap-

Para Pemburu Kenikmatan

Oleh Gede Prama

an badan dan jiwa. Di tingkat yang tepat(tidak kurang dan tidak lebih), kenikmatandari luar tadi menjadi sahabat.

Di tingkatan yang tidak tepat—apalagi sangat berlebihan—maka dia menjadimusuh yang sangat berbahaya. Bagi yangsuka sekali nasi goreng, makanlah sepuluhpiring. Pencinta sate kambing, makanlahseribu tusuk. Dengan berlebihan sepertiitu, bukankah neraka langsung meng-hadang di depan mata?

Sebagai ilustrasi lain, lihat sajasendiri, bagaimana banyak orang kayadijebak dan dibuat menderita olehkekayaannya. Harta yang berlimpahmemproduksi ketakutan akan kehi-langanyang bisa membuat insomnia. Asuransikehidupan yang menggunung membuatsejumlah orang tua mencurigai anak-anaknya.

Sisa harta kehidupan yang melimpah(baca: warisan) tidak jarang membuatanak cucu pecah beran-takan. Demikianjuga sebaliknya. Orang yang teramatmiskin juga dibuat menderita olehkemiskinan. Kelaparan, kekurangan gizi,dan penyakit hanyalah sebagian saja dariperangkap-perangkap kemiskinan yangmencelakakan.

Belajar dari sini, penting dan teramatpenting untuk sesegera mungkin mene-mukan titik cukup dalam kehidupan. Titikini memang tidak absolut, bisa diper-debatkan, dan berbeda dari satu orang keorang lain. Makanya ada petanyaan yangberbunyi: when is enough enough?

Entah bagaimana Anda menemukanhidup yang cukup. Bagi saya, kata kuncinya

ada pada pengeluaran. Sebab, dia lebihcontrolable dibandingkan dengan penda-patan. Dengan persentase pengeluaranyang tidak boleh lebih dan lima puluh persendari pendapatan, siapa pun akan amansecara keuangan. Garis pembatas cukup,dalam kehidupan saya adalah setengah daripendapatan. Sisanya, kami persiapkanuntuk kebutuhan hari depan.

Ada juga rekan yang bertanya ten-tang godaan untuk tidak melebihi limit limapuluh persen. Godaan sebenarnya bukandatang dari luar, tetapi seberapa cermat kitamenjaga jen-dela-jendela hawa nafsu.Mata, mulut, hidung, telinga, dan perasaanadalah jendela-jendela hawa nafsu yangsebaiknya kita jaga secara cermat.

Sebagai ilustrasi, saya dan keluargamengurangi untuk datang ke pameran-pameran yang barangnya tidak kamibutuhkan. Ia hanya menimbulkan kebu-tuhan-kebutuhan baru yang membuatkami berhitung, untuk kemudian menyim-pulkan bahwa uang tidak cukup. Sayamendidik diri untuk tidak membandingkandiri dengan teman maupun tetangga.

Anak-anak kami didik sejak awaluntuk hidup lentur. Ketika hidup naik, kitanikmati kenikmatan hidup di tingkat yanglebih tinggi. Demikian juga kalau se-baliknya, dan yang paling penting,sesering mungkin mengatakan cukuppada jumlah uang yang kami miliki.

Awalnya memang tidak mudah.Namun, dengan sedikit kesabaran dandisiplin diri, serta komitmen bersama,sinyal- sinyal hidup secukupnya punsering datang dalam kehidupan kami.Mirip dengan tanaman, pupuk yangterlalu banyak bisa membuatnya mati.Tidak pernah diberi pupuk juga bisamembuatnya mati.

Kadar pupuk yang cukup sangatlahpen-ting. Kita manusia juga sama. Keka-yaan dan kekuasaan yang kita kejardengan kerja sangat keras, mengurasbanyak energy, bahkan menanggungrisiko sakit sekalipun. Setelah kita perolehternyata hanya menciptakan racun danpetaka baru. Hidup akan penuh dengankesia-siaan, kalau setelah berlari kencangsangat jauh menghabiskan keringat,ternyata garis finish-nya hanya pintupenjara atau bahkan sebuah tiang gan-tungan! (*)

P

Page 30: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif30

WARTA

alam kunjungan yang diikuti sejumlahanggota DPRD Lampung, yaitu AhmadBastari, Ahmad Nyerupa, K.H. Soleh Bajuri,Farouk Danial, Toto Herwantoko,

Nurhasanah, dan Octoria Herrykadewi, Ketua DPRDMarwan Cik Asan menyempatkan berbincang-bincangdengan para pengungsi.

Bahkan, Marwan dan para anggota Dewan jugamengajak anak-anak para pengungsi bermain sejenakdan menghibur mereka. “Kami berharap wargabersabar menghadapi cobaan ini. Kami akan berupaya untukmembantu usaha-usaha perdamaian antarpihak yangberkonflik, sehingga warga Balinuraga bisa segera pulang kedesanya,” kata Marwan.

Seorang warga pengungsi bernama Wayan mengakusudah tidak betah dan tidak tahan di pengungsian. “Kamitidak terbiasa menganggur, tidak betah jika tidak bekerja.Kami sudah ingin mengolah sawah dan kebun. Di sanalahkami menggantungkan hidup,” ujar Wayan.

Sekitar 2053 jiwa warga Desa Balinuraga dan Desa

Kunjungi Pengungsi di SPN

Sidoreno Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, mengungsidi Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Selasa (30/10/2012), setelah terjadi kerusuhan dan bentrok antarwargabeberapa hari sebelumnya.

Konflik antarwarga tersebut mengibatkan sedikitnya 10orang tewas dan menyisakan trauma mendalam bagi parapengungsi. Made Lastri (35) mengaku ia tidak ingin lagiperistiwa seperti itu terulang. Ia berharap keadaan bisa kembalitenang dan damai seperti biasanya. “Semua manusia pasti inginhidup damai. Kami juga ingin seperti dulu lagi,” katanya. (tim)

adan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Fakultas MIPA Univer-sitas Lampung melakukan sila-turahmi ke ketua DPRD Pro-

vinsi Lampung Ir. Marwan Cik Asan,MM.

Wakil Gubernur BEM F-MIPA UnilaAkhmad Khairuddin dan Kepala De-partemen Hubungan Luar dan Pe-ngabdian Masyarakat (HLPM) M. Amin,diterima Marwan Cik Asan di ruang kerjaKetua DPRD Lampung pada tanggal 3Oktober 2012.

Pada kunjungan yang berlangsungdalam suasana penuh dengan keakrabanini, BEM FMIPA menyampaikan salahsatu program kerja unggulannya. Yaitu membangun DesaBinaan.

BEM FMIPA Kunjungan ke DPRDM. Amin, sekalu pelaksana pro-

gram Desa Binaan, mengatakan kun-jungannya ke ketua DPRD Lampung itubertujuan untuk melakukan kerjasamasekaligus meminta dukungan DPRDLampung

agar program tersebut dapatberjalan dengan baik.

Sementara Khairuddin mengharap-kan, kegiatan itu dapat memperkenalkanprogram-program positif lainnya kemasyarakat, sekaligus bisa membukaruang kerjasama dengan pihak-pihaklain.

Keinginan pengurus BEM F-MIPAUnila memperoleh tanggapan positif

dari tuan rumah. Ketua DPRD menyatakan siapmedukung kegiatan yang diajukan tersebut. (tim)

Ketua DPRD Provinsi LampungMarwan Cik Asan meninjau lokasi dan

mengunjungi para pengungsi konflikLampung Selatan di Sekolah PolisiNegara (SPN) Kemiling, Lampung,

Rabu (31 Oktober 2012).

D

B

Page 31: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif 31

WARTA

Beberapa waktu kemudian, ruangan itu dipenuhi paraanggota dewan. Suasananya pun menjadi riuh. Apalagi padasaat bersamaan, organ tunggal milik Sekretariat DPRDLampung mulai dimainkan. Alunan musik seolahmenyambut kehadiran mereka.

Situasi yang berbeda dengan hari-hari biasa itu, terjadisetelah anggota DPRD Lampung menggelar Rapat Paripurnauntuk membicarakan APBDP Tahun 2012 dan hasil resesDPRD Lampung.

Seolah ingin melepaskan kepenatan setelah sejak sekitarpukul sembilan harus memeras energi mengikuti rapat.Banyak anggota dewan yang langsung menyerbu santapanmakan siang yang tersedia di salah satu bagian lorong.

Sejenak Bergembira BersamaLorong di lantai II Gedung DPRD

Provinsi Lampung yang biasanyakosong, hari itu disulap menjadi tempatmakan bersama. Lengkap dengan satu

set peralatan organ tunggal.

Mereka bergantian tampil sebagai penyanyidengan melantunkan lagu-lagu pop dandangdut. Kegembiraan mereka seolahsedang berusaha melupakan sejenak

penatnya pikiran.

Namun, ada di antara anggota Dewan yang memilihmenuju tempat organ tunggal dimainkan. Suasana punmakin meriah, begitu terdengar suara teman sesamaanggota dewan menyanyikan sebuah lagu dengan iringanmusik organ tunggal.

Sepanjang acara makan siang bersama berlangsung,para anggota dewan tampak antusia. Mereka bergantiantampil sebagai penyanyi dengan melantunkan lagu-lagupop dan dangdut. Kegembiraan mereka seolah sedangberusaha melupakan sejenak penatnya pikiran.

Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) karyawan KantorDPRD Lampung, seperti tak mau ketinggalan. Merekapun terlihat ikut bergembira dengan berjoget mengikutiirama musik yang sedang dimainkan. Acara makan sianggembira bersama dengan iringan organ tunggal punberakhir setelah sekitar satu setengah jam berlangsung.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD LampungRiswansjah Djahri menilai, agenda hiburan dan makan-makan usai paripurna tersebut masih dalam bataskewajaran. Dia menyatakan, agenda tersebut sepenuhnyadiputuskan oleh pihak Sekretariat DPRD Lampung.“Kegiatan ini kan pada jam istirahat, jadi ya taka pa. Kalaupada jam kerja, saya juga nggak setuju,” cetusnya. (tim)

Page 32: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Oktober 2012

EDISI OKTOBER 2012Mimbar Legislatif32

epala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung GatotHadi Utomo, mengklaim FK XXII tahun ini berlangsunglebih sukses dibandingkan dengan tahun lalu. Banyakindikator yang dapat menjadi ukuran bahwa agenda

tahunan Provinsi Lampung kali ini meraih kesuksesan.Apresiasi masyarakat yang tinggi terlihat dari banyaknya

pengunjung pada setiap acara FK XXII. Banyaknya juru foto yangmengabadikan setiap peristiwa penting dari festival, terutamasaat Lampung Tapis Carnaval, bisa menjadi ukuran semakindiminatinya kegiatan yang digelar sejak awal Oktober ini.

Kesuksesan FK XXII juga bisa dilihat dari makinbanyaknya pengunjung dari luar provinsi. Hal ini terlihat daritingkat hunian hotel di daerah ini, yang terisi penuh selamakegiatan festival berlangsung.

Ketertarikan masyarakat terhadap kegiatan ini, jugaterlihat pada kegiatan Tur Krakatau sebagai salah satu ikonkegiatan FK. Dari 400 tiket yang disediakan, semuanya dibelipengunjung. Bahkan masih banyak permintaan yang terpaksaditolak. Jumlah tiket itu lebih banyak dibandingkan tahunlalu yang hanya 300-an.

Dua ikon utama festival yaitu Tur Krakatau dan KarnavalTapis, menurut Gatot, akan dipertahankan dan dilaksanakansetiap pelaksanaan FK. Dengan dilengkapi berbagai acara yangmenarik. Tahun ini, pendukung dua ikon utama festival adalahPameran Kain Tenun Nusantara yang mampu memberikansuasana yang berbeda pada FK.

Festival Krakatau Suksesdan Meriah

Sementara kegiatan Malam Gebyar Pesona Seni Sai BumiRuwa Jurai, akan terus dimeriahkan dengan menampilkansegala kesenian Lampung yang dipersembahkan untukmenghibur masyarakat.

Pada masa mendatang, Dinas Kebudayaan danPariwisata akan memperluas jangkauan pasar FK. Selain pro-mosi di dalamnegeri diting-katkan, FK jugaakan ditawarkankepada wisata-wan asing. Mi-salnya, dengancara memasangiklan di berbagaimedia sesuaitarget, misalnyamajalah di pe-nerbangan na-sional dan iklandi televisi Ban-dara SoekarnoHatta, dan me-dia online.

(tim)

Festival Krakatau Suksesdan Meriah

Malam Gebyar Pesona Seni Sai Bumi Ruwa Jurai di Lapangan Korpri, BandarLampung, yang berlangsung Sabtu malam (13/10), menandai berakhirnya

rangkaian acara Festival Krakatau (FK) XXII Tahun 2012.

K