RPP Sistem Penggajian

28
www.unduhsaja.com 1 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN .... TENTANG GAJI, TUNJANGAN, DAN FASILITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor ... Tahun ... tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil ; merefer pada penjelasan pada pasal mengenai pangkat dan jabatan. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG GAJI, TUNJANGAN, DAN FASILITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

description

pemerintahan

Transcript of RPP Sistem Penggajian

Page 1: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

1

RANCANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ....

TENTANG

GAJI, TUNJANGAN, DAN FASILITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 81

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Gaji,

Tunjangan, dan Fasilitas Pegawai Negeri Sipil;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5494);

3. Peraturan Pemerintah Nomor ... Tahun ... tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil; � merefer pada penjelasan

pada pasal mengenai pangkat dan jabatan.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG GAJI, TUNJANGAN, DAN

FASILITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN

adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja

pada instansi pemerintah.

Page 2: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

2

2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya

disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan

atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara

tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan.

4. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS

dalam suatu satuan organisasi. � merefer dari RPP

tentang Manajemen PNS

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang

pegawai ASN dalam suatu satuan organisasi.

5. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan

tinggi pada instansi pemerintah.

6. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang

berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan

publik serta administrasi pemerintahan dan

pembangunan.

7. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang

berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan

fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu.

8. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan

tingkatan jabatan berdasarkan tingkat kesulitan,

tanggungjawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi

pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian;

9. Gaji adalah kompensasi yang dibayarkan kepada PNS

sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, dan

risiko pekerjaan;

Gaji adalah hak PNS yang diberikan oleh

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam

bentuk uang sesuai dengan beban kerja, tanggung

jawab, dan risiko pekerjaan;

10. Tunjangan Kinerja adalah kompensasi yang

dibayarkan kepada PNS sesuai dengan capaian

kinerja;

Tunjangan Kinerja adalah hak PNS yang diberikan

oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah

dalam bentuk uang sesuai dengan capaian kinerja;

Page 3: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

3

11. Tunjangan Kemahalan adalah kompensasi yang

dibayarkan sesuai dengan indeks harga yang berlaku

di daerah penugasan masing-masing PNS untuk

menjaga pembayaran gaji dan tunjangan yang

berkeadilan antar PNS yang bekerja pada daerah

yang berbeda;

Tunjangan Kemahalan adalah hak PNS yang

diberikan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah

Daerah dalam bentuk uang sesuai dengan indeks

harga yang berlaku di daerah atau wilayah

penugasan masing-masing PNS;

12. Penghasilan adalah jumlah dari gaji, tunjangan

kinerja dan tunjangan kemahalan; � dipindah ke

Pasal 15A

13. Fasilitas adalah sarana dan/atau prasarana untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan

fungsi jabatan PNS.

14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan

aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Pasal 2

Gaji, tunjangan, dan fasilitas bagi PNS dibayarkan

dan/atau diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan

negara.

Pelaksanaan pembayaran dan/atau pemberian gaji

dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan

keuangan negara.

Catatan: dipindah setelah Pasal 11.

Pasal 2A

Penghasilan PNS terdiri atas:

a. Gaji;

b. Tunjangan kinerja; dan

c. Tunjangan kemahalan.

Pasal 2 3

Penghasilan Pemberian Gaji, Tunjangan Kinerja, dan

Tunjangan Kemahalan didasarkan pada prinsip:

a. Penghasilan yang sama untuk pekerjaan yang secara

substansial sama sesuai dengan pangkat yang sama;

beban kerja;

Page 4: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

4

b. perbedaan Penghasilan disebabkan oleh perbedaan

capaian kinerja;

tanggung jawab;

c. perbedaan Penghasilan disebabkan perbedaan tingkat

kemahalan daerah masing-masing;

risiko pekerjaan;

d. capaian kinerja; dan

e. daerah penugasan,

yang sama.

(1) Gaji, Tunjangan Kinerja, dan Tunjangan Kemahalan

didasarkan pada prinsip gaji, tunjangan kinerja, dan

tunjangan kemahalan yang sama untuk:

a. beban kerja;

b. tanggung jawab;

c. risiko pekerjaan;

d. capaian kinerja; dan

e. daerah penugasan,

yang sama.

Gaji, Tunjangan Kinerja, dan Tunjangan Kemahalan

dengan memperhatikan:

a. beban kerja;

b. tanggung jawab;

c. risiko pekerjaan;

d. capaian kinerja; dan

e. daerah penugasan.

(2) Pemberian Gaji, Tunjangan Kinerja, dan Tunjangan

Kemahalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

layak dan mampu meningkatkan produktivitas serta

menjamin kesejahteraan PNS.

Penjelasan Pasal 3 ayat (1):

cat: redaksional diperbaiki

Gaji pada pangkat yang sama merupakan harga

jabatan.

Tunjangan Kinerja pada pangkat yang sama

merupakan harga kinerja.

Tunjangan Kemahalan pada pangkat yang sama

merupakan harga kemahalan daerah masing-masing.

BAB II

GAJI

Page 5: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

5

Pasal 5

Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak

kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS.

Pasal 6

Gaji yang adil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab,

dan risiko pekerjaan.

Pasal 7

Gaji yang layak dan menjamin kesejahteraan PNS

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diarahkan untuk

mewujudkan peningkatan kualitas hidup PNS.

Pasal 7A

(1) Gaji yang adil dan layak sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5 diberikan sesuai dengan susunan jabatan dan

pangkat PNS dari yang terendah sampai dengan tertinggi

adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Kolom 1.

(2) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung

dengan menggunakan Tabel Indeks Penghasilan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Kolom 2 yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Pemerintah ini.

(3) Perbandingan indeks Penghasilan Gaji terendah dengan

Penghasilan indeks Gaji tertinggi pada Lampiran Kolom 2

Indeks Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

yaitu 1:11,889.

Catatan:

perlu disepakati skala gaji.

(4) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan gaji

sesuai Indeks sebagaimana tercantum dalam Lampiran.

Pasal …

PNS yang diangkat dalam pangkat dan jabatan yang lebih

tinggi diberikan gaji baru berdasarkan pangkat dan jabatan

yang baru

Catatan: Apakah gaji saja atau gabungan gaji dan tunjangan?

Page 6: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

6

Pasal 7B pindah ke Pasal 18 huruf b

Pasal 8

Gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal … dibayarkan setiap

bulan.

Pasal 9

(1) Gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 bagi PNS

yang bekerja pada pemerintah pusat dibebankan pada

anggaran pendapatan dan belanja negara.

(2) Gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 bagi PNS

yang bekerja pada pemerintahan daerah dibebankan

pada anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Pasal 8 sudah diatur dalam Pasal 16 ayat (3)

Pasal 9 akan digabung dengan Pasal 13 dan pendanaan untuk tunjangan

kemahalan.

Pasal 10 digabung dalam pasal 7A

Pasal 11

Gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 terdapat dalam

Lampiran Kolom 2 di Tabel Indeks Penghasilan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1).

Pasal …

Pelaksanaan pembayaran dan/atau pemberian gaji yang

dilakukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah

secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara

Pemerintah Pusat atau kemampuan keuangan Pemerintah

Daerah.

Catatan: pindahan dari Pasal 2

Catatan:

Pasal ini dihapus karena bisa menimbulkan ketidakpastian.

Selain itu secara bertahap sebagaimana dimaksud dalam

Penjelasan Pasal 79 ayat (2) UU ASN adalah terkait dengan

waktu penerapan sistem gaji baru yang direncanakan

diberlakukan 1 Januari 2018

Page 7: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

7

Perlu diatur mengenai batas waktu penyelesaian penetapan

pangkat dan jabatan oleh Menteri PAN dan RB sesuai dengan

PP Manajemen PNS paling lama Juli 2017

batas waktunya diatur di RPP Manajemen PNS

Perlu diatur mengenai batas waktu penyelesaian realokasi

anggaran oleh Kementerian Keuangan paling lama Desember

2017

Perlu diatur mengenai batas waktu penyelesaian indeks

kemahalan pada masing-masing daerah oleh BPS paling lama

Juni 2017

Perlu diatur mengenai batas waktu penyelesaian indeks

kemahalan luar negeri oleh Kemenlu paling lama Juni 2017

===================================================

BAB III

TUNJANGAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 12

(1) Selain gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, PNS

juga menerima tunjangan.

(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas:

a. tunjangan kinerja; dan

b. tunjangan kemahalan.

Pasal 13

(1) Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

bagi PNS yang bekerja pada pemerintah pusat

dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja

negara.

(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

bagi PNS yang bekerja pada pemerintahan daerah

dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja

daerah.

Catatan:

digabung dengan Pasal 9

Bagian Kedua

Tunjangan Kinerja

Page 8: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

8

Pasal 14

(1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 ayat (2) huruf a bagi PNS yang menduduki

JPT diberikan tunjangan kinerja sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Kolom 3.

(2) Dalam hal PNS yang menduduki JPT yang capaian

kinerjanya bernilai amat baik diberikan tunjangan

kinerja sebesar 125% dari Lampiran Kolom 3.

(3) Dalam hal PNS yang menduduki JPT yang capaian

kinerjanya bernilai baik diberikan tunjangan kinerja

sebesar 100% dari Lampiran Kolom 3.

(4) Dalam hal PNS yang menduduki JPT yang capaian

kinerjanya bernilai cukup diberikan tunjangan

kinerja sebesar 75% dari Lampiran Kolom 3.

(5) Dalam hal PNS yang menduduki JPT yang capaian

kinerjanya bernilai kurang diberikan tunjangan

kinerja sebesar 50% dari Lampiran Kolom 3.

(6) Dalam hal PNS yang menduduki JPT yang capaian

kinerjanya bernilai buruk diberikan tunjangan

kinerja sebesar 0% dari Lampiran Kolom 3.

Pasal 14

(1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 ayat (2) huruf a bagi PNS yang menduduki

JA dan JF diberikan tunjangan kinerja sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Kolom 3.

Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 ayat (2) huruf a diberikan kepada PNS yang

menduduki JA atau JF yang capaian kinerjanya

paling rendah bernilai baik.

(2) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) terdapat dalam kolom TK pada Tabel

Indeks Penghasilan.

Page 9: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

9

(3) Kenaikan Penghasilan dari Penghasilan-1 ke

Penghasilan-2 sampai dengan Penghasilan-10

diakibatkan oleh tunjangan kinerja.

(4) Kenaikan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 1 (satu) tahun untuk kenaikan dari Penghasilan-1

ke Penghasilan-2, Penghasilan-2 ke Penghasilan-

3, dan Penghasilan-3 ke Penghasilan-4;

b. 2 (dua) tahun untuk kenaikan dari Penghasilan-4

ke Penghasilan-5, Penghasilan-5 ke Penghasilan-

6, dan Penghasilan-6 ke Penghasilan-7; dan

c. 3 (tiga) tahun untuk kenaikan dari Penghasilan-7

ke Penghasilan-8, Penghasilan-8 ke Penghasilan-

9, dan Penghasilan-9 ke Penghasilan-10.

(5)

Catatan: perhitungan untuk JA dan JF yang

berkinerja tidak baik

==============================================================

Bagian Ketiga

Tunjangan Kemahalan

Pasal 15

(1) Tunjangan kemahalan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 ayat (2) huruf b dihitung berdasarkan

kolom Gaji dan Tunjangan Kinerja pada Tabel Indeks

Penghasilan yang dikalikan dengan persentase

tingkat kemahalan daerah.

(2) Persentase tingkat kemahalan daerah dibuat

berdasarkan wilayah kemahalan daerah.

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan “wilayah kemahalan daerah”

adalah daerah per provinsi dan kabupaten/kota

Cat:perlu dikaji dampak fiskal dan pelaksanaan

survey oleh BPS indeks kemahalan daerah

(3) Tunjangan kemahalan untuk wilayah dalam negeri

ditetapkan dengan Peraturan Presiden atas usul

Menteri berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh

Badan Pusat Statistik setelah mendapat persetujuan

dari menteri yang menangani urusan pemerintahan

di bidang keuangan.

(4) Tunjangan kemahalan untuk wilayah luar negeri

ditetapkan dengan Peraturan Presiden atas usul

Page 10: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

10

Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang

menangani urusan pemerintahan di bidang luar

negeri dan setelah mendapat persetujuan dari

menteri yang menangani urusan pemerintahan di

bidang keuangan.

Tunjangan kemahalan untuk wilayah luar negeri

ditetapkan dengan Peraturan Presiden atas usul

Menteri berdasarkan usulan menteri yang menangani

urusan pemerintahan di bidang luar negeri dan

setelah mendapat persetujuan dari menteri yang

menangani urusan pemerintahan di bidang

keuangan.

(5) Tunjangan kemahalan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dan ayat (4) dievaluasi paling singkat setiap 3

(tiga) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Tunjangan kemahalan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dan ayat (4) dievaluasi paling lama setiap 3

(tiga) tahun.

Tunjangan kemahalan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dan ayat (4) dievaluasi setiap tahun.

BAB IV

PENETAPAN PENGHASILAN PNS

Pasal 16

(1) Besaran penghasilan PNS ditetapkan dalam Peraturan

Presiden.

(2) Besaran penghasilan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan berdasarkan indeks penghasilan

PNS dan kebutuhan hidup layak PNS

(3) Penghasilan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan Penghasilan tahunan.

(4) Penghasilan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dibayarkan setiap bulan.

(5) Terhitung 1 Januari pada setiap tahun, Penghasilan

PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disesuaikan berdasarkan persentase inflasi dan/atau

perubahan persentase tingkat kemahalan daerah.

Page 11: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

11

Alt 1:

Penghasilan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat disesuaikan dengan nilai inflasi, perubahan

persentase tingkat kemahalan daerah sesuai dengan

ketentuan Pasal 15 ayat (5), dan/atau kemampuan

keuangan negara.

Alt 2:

Penyesuaian Penghasilan PNS sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada persentase

inflasi, perubahan persentase tingkat kemahalan

daerah sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (5),

dan/atau kemampuan keuangan negara.

Pasal 17

(1) Menteri dan menteri yang membidangi urusan

pemerintahan di bidang keuangan mengusulkan

rencana Penghasilan PNS atau rencana

penyesuaiannya kepada Presiden.

Rencana penghasilan PNS atau rencana

penyesuaiannya diusulkan oleh Menteri kepada

Presiden setelah mendapat persetujuan dari menteri

yang menangani urusan pemerintahan di bidang

keuangan.

(2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan baik secara sendiri-sendiri maupun

bersama-sama menurut bidang tugasnya masing-

masing.

==============================================

Page 12: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

12

BAB V

PENGHASILAN PNS DENGAN KONDISI KHUSUS

Pasal 18

PNS dengan kondisi khusus terdiri dari:

a. calon PNS;

b. PNS yang mendapatkan kenaikan pangkat;

c. PNS yang mendapatkan demosi;

d. PNS yang menjalani tugas belajar;

e. PNS yang menjadi pelaksana tugas;

f. PNS yang diberhentikan sementara;

g. PNS yang ditugaskan pada lembaga internasional;

h. PNS yang menjalani masa tunggu;

i. PNS yang dinyatakan hilang;

j. PNS yang cuti diluar tanggungan negara;

k. PNS yang merangkap jabatan; dan

l. PNS yang ditugaskan dalam daerah atau wilayah

rawan dan/atau berbahaya.

PNS yang diangkat dalam pangkat dan jabatan yang lebih

tinggi diberikan gaji baru berdasarkan pangkat dan

jabatan yang baru

Pasal 19

(1) Calon PNS yang menjalani masa percobaan diberikan

Penghasilan bulanan sebesar 80% (delapan puluh

persen) dari Penghasilan PNS pada pangkat yang

akan didudukinya.

(2) Calon PNS yang telah menyelesaikan masa percobaan

dan telah diangkat menjadi PNS diberikan

Penghasilan bulanan sebesar 100% (seratus persen)

Penghasilan PNS pada pangkat yang didudukinya.

Pasal 20

(1) PNS yang mendapatkan kenaikan pangkat diberikan

Penghasilan bulanan pada pangkat yang baru

berdasarkan Indeks Penghasilan Bulanan.

(2) Penghasilan bulanan pada pangkat yang baru

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus lebih

besar dari Penghasilan bulanan pada pangkat yang

lama dan kenaikannya tidak boleh melebihi 1 (satu)

kolom Penghasilan lebih tinggi.

Page 13: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

13

Pasal 21

(1) PNS yang mendapatkan demosi diturunkan

penghasilannya. diturunkan pangkatnya.

(2) Penurunan penghasilan bulanan pada pangkat yang

diturunkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus lebih kecil dari Penghasilan bulanan pada

pangkat sebelumnya dan tidak boleh melebihi 1

(satu) kolom penghasilan.

Pasal 22

(1) PNS yang menjalani tugas belajar diberikan

Penghasilan bulanan sebesar 75% (tujuh puluh lima

persen) dari Penghasilan bulanan pada pangkat yang

didudukinya.

(2) PNS yang telah menyelesaikan tugas belajar diberikan

Penghasilan bulanan sebesar 100% (seratus persen)

dari Penghasilan bulanan pada pangkat yang

didudukinya.

Pasal 23

PNS yang melaksanakan tugas sebagai pelaksana tugas

JPT atau JA diberikan Penghasilan bulanan pada pangkat

jabatan yang didudukinya secara definitif.

Pasal 24

(1) Pemberhentian sementara PNS karena:

a. diangkat menjadi pejabat negara;

b. diangkat menjadi komisioner atau anggota

lembaga nonstruktural;

diangkat sebagai perwakilan di lembaga

internasional; atau

c. ditahan sebagai tersangka tindak pidana.

(2) PNS yang diangkat menjadi pejabat negara pimpinan

atau anggota lembaga nonstruktural sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak diberikan

Penghasilan bulanan sebagai PNS.

penjelasan ayat (2):

PNS yang diangkat menjadi pejabat negara pimpinan

atau anggota lembaga nonstruktural mendapat

Penghasilan bulanan pejabat negara maupun

Penghasilan bulanan anggota lembaga nonstruktural

Page 14: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

14

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(3) PNS yang ditugaskan pada lembaga internasional

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak

diberikan Penghasilan bulanan sebagai PNS.

(4) PNS yang diberhentikan sementara karena ditahan

sebagai tersangka tindak pidana sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c diberikan uang

pemberhentian sementara penghasilan bulanan

sebesar 50% (lima puluh persen) dari penghasilan

bulanan pada pangkat yang didudukinya.

(5) PNS yang telah selesai menjalani pemberhentian

sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

telah diangkat kembali dalam jabatan ASN diberikan

Penghasilan bulanan pada pangkat yang

didudukinya.

(6) PNS yang telah selesai menjalani pemberhentian

sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

belum dapat diangkat kembali dalam jabatan ASN

diberikan Penghasilan bulanan sebesar 100% dari

Penghasilan bulanan pada pangkat terakhir jabatan

ASN yang didudukinya selama 1 (satu) tahun.

Dalam hal jabatan ASN yang diduduki PNS

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) belum tersedia,

PNS diberikan penghasilan bulanan sebesar 100%

dari Penghasilan bulanan pada pangkat terakhir.

Pasal 24A

PNS yang ditugaskan pada lembaga internasional

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan

Penghasilan sebesar 0% dari Penghasilan bulanan pada

pangkat terakhir.

Pasal 25

(1) PNS yang tidak lagi menduduki jabatan sebagai

Pejabat Negara, komisioner atau Anggota lembaga

nonstruktural, atau tidak menduduki jabatan PNS

menjalani masa tunggu.

Alt:

Page 15: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

15

(2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama

menjalani masa tunggu, diberikan uang tunggu

sebesar 100% (seratus persen) Penghasilan bulanan

untuk tahun pertama dan 80% (delapan puluh

persen) Penghasilan bulanan untuk tahun kedua

sampai paling lama tahun kelima, pada pangkat yang

didudukinya pada jabatan ASN sebelumnya.

(3) PNS yang tidak dapat disalurkan pada saat terjadi

perampingan organisasi menjalani masa tunggu.

(4) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan

uang tunggu sebesar 50% (lima puluh persen)

Penghasilan bulanan pada pangkat yang didudukinya

pada jabatan ASN sebelumnya.

(5) PNS yang masa tunggunya telah berakhir dan

menduduki jabatan ASN, diberikan Penghasilan

bulanan sebesar 100% (seratus persen) Penghasilan

bulanan pada pangkat yang didudukinya.

Pasal 26

(1) PNS yang dinyatakan hilang di luar kemampuan dan

kemauan PNS yang bersangkutan, kepada

janda/duda atau anak PNS tersebut diberikan hak

kepegawaian sebesar 50% (lima puluh persen)

Penghasilan pada pangkat yang didudukinya.

PNS yang dinyatakan hilang di luar kemampuan dan

kemauan PNS yang bersangkutan, diberikan

Penghasilan sebesar 100% Penghasilan pada pangkat

yang didudukinya sampai dengan ditetapkan

pemberhentian dengan hormat sebagai PNS paling

lama 1 (satu) tahun.

PNS yang dinyatakan hilang di luar kemampuan

dakemauan PNS yang bersangkutan, dihentikan

Penghasilannya sejak ditetapkan pemberhentian

dengan hormat sebagai PNS

(2) PNS yang ditemukan kembali dan telah diangkat

dalam jabatan ASN diberikan Penghasilan bulanan

sebesar 100% (seratus persen) dari Penghasilan pada

pangkat yang didudukinya.

Page 16: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

16

Pasal 27

(1) PNS yang menjalani cuti diluar tanggungan negara,

tidak diberikan Penghasilan bulanan.

(2) PNS yang selesai menjalani cuti diluar tanggungan

negara dan telah diangkat dalam jabatan ASN,

diberikan Penghasilan bulanan pada pangkat yang

didudukinya.

Pasal 28

PNS yang menduduki rangkap jabatan diberikan

Penghasilan bulanan hanya pada salah satu Penghasilan

pada pangkat yang lebih tinggi dari jabatan rangkap yang

didudukinya.

Pasal 28A

PNS yang ditugaskan dalam daerah atau wilayah rawan

dan/atau berbahaya diberikan penghasilan bulanan paling

banyak 130% dari penghasilan bulanan.

Catatan:

menunggu konfirmasi Karo Perencanaan dan Organisasi

Kemlu

=================================================

BAB VI

FASILITAS

Pasal 29

(1) Selain gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 dan Pasal 12, kepada PNS diberikan

fasilitas untuk mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsinya.

(2) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

berupa barang dan/atau uang.

(3) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan kepada PNS dengan memperhatikan

pangkat.

(4) Fasilitas sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1)

ditetapkan dengan Peraturan Presiden atas usul

Menteri setelah mendapat persetujuan dari menteri

yang menangani urusan pemerintahan di bidang

keuangan.

Page 17: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

17

(5) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diusulkan oleh Menteri kepada Presiden setelah

mendapat persetujuan dari menteri yang menangani

urusan pemerintahan di bidang keuangan.

(6) Menteri dan menteri yang membidangi urusan

pemerintahan di bidang keuangan mengusulkan

fasilitas kepada Presiden.

(7) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

disampaikan baik secara sendiri-sendiri maupun

bersama-sama menurut bidang tugasnya masing-

masing.

BAB VII

PENGHASILAN PNS DI LUAR NEGERI

Pasal 30

PNS yang bekerja di luar negeri yang ditempatkan pada

suatu negara tertentu, maka diberikan Penghasilan sesuai

dengan tingkat kemahalan negara tersebut.

BAB VIII

PAJAK PENGHASILAN

Pasal 31

(1) Setiap PNS wajib membayar Pajak Penghasilan (PPh)

yang besarnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Catatan ayat (1):

Perlu diubah Pasal 2 Peraturan Pemerintah No 80 Tahun 2010 tentang Tarif

Pemotongan dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan

Yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Atau Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

(2) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) digunakan Pemerintah untuk membayar iuran

Pemerintah pada Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari

Tua PNS.

Catatan ayat (2):

Penggunaan Pajak Penghasilan tersebut untuk membayar iuran Pemerintah

pada Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua PNS dimaksudkan agar

pembayaran iuran Pemerintah diambil dari Belanja Pegawai yang tersedia

Page 18: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

18

setiap tahunnya. Sehingga Belanja Pensiun setiap tahun tidak meningkat

dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah tentang Gaji, Tunjangan dan

Fasilitas PNS dan Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Pensiun dan

Jaminan Hari Tua PNS sesuai dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara.

BAB IX

LARANGAN

Pasal 32

(1) Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah ini,

PNS dilarang menerima penghasilan lain dan/atau

honorarium apapun yang dananya bersumber dari

Anggaran Pendapatan Belanja Negara/ Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah, Badan Usaha Milik

Negara/ Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha

Milik Swasta, dan/atau lembaga internasional.

Catatan:

- Ketentuan ini diperlukan apabila kesejahteraan PNS

terjamin seperti halnya yang dilakukan pada Hakim

Agung dan Hakim Konstitusi yang telah dijamin

kesejahteraannya

- Ketentuan ini menegaskan amanat undang-undang ASN

yang menyatakan bahwa PNS hanya menerima gaji,

tunjangan kinerja, dan tunjangan kemahalan

(2) Apabila PNS menerima penghasilan lain atau

honorarium yang dananya bersumber dari Anggaran

Pendapatan Belanja Negara/Daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), PNS tersebut harus

mengembalikan penghasilan lain atau honorarium

yang telah diterima tersebut ke kas negara.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Page 19: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

19

Pasal 33

(1) Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku,

PNS yang menduduki jabatan dengan pangkat dan

golongan ruang sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat

Pegawai Negeri Sipil, diberikan pangkat sesuai

dengan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil pada jabatan yang didudukinya.

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku,

PNS yang menduduki jabatan dengan pangkat dan

golongan ruang sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat

Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan kembali pangkat dan

jabatannya sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor ... Tahun ... tentang Manajemen Pegawai

Negeri Sipil pada jabatan yang didudukinya.

(2) Penghasilan pada pangkat sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor ... Tahun ... tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil pada jabatan yang didudukinya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

berdasarkan masa kerja selama menduduki jabatan

yang setara.

(3) Penentuan kolom Penghasilan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat

(3) dengan memperhitungkan setengah dari masa

kerja selama menduduki jabatan yang setingkat.

Masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

untuk penghitungan penetapan kolom penghasilan

dihitung sebesar setengah dari seluruh masa kerja

selama menduduki jabatan yang setingkat sesuai

dengan ketentuan Pasal 14 ayat (4).

Pasal 34

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, PNS

yang menduduki jabatan dengan pangkat dan golongan

ruang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99

Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri

Sipil, tetap menggunakan pangkat dan golongan ruang

tersebut sebagai dasar untuk perhitungan manfaat

pensiun pokok PNS sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Page 20: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

20

Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai

Negeri Sipil dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969

tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda

Pegawai.

dipindahkan ke RPP Pensiun PNS

Catatan:

Perlu segera diubah pengaturan besaran iuran pegawai maupun iuran

pemerintah pada BPJS Kesehatan yang didasarkan pada persentase gaji pokok

PNS menjadi persentase Penghasilan PNS.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan:

a. gaji pokok, tunjangan jabatan struktural, tunjangan

jabatan fungsional, tunjangan umum, tunjangan

khusus, tunjangan kemahalan, tunjangan istri/suami,

tunjangan anak, tunjangan pangan, tunjangan operasi

pengamanan bagi PNS di lingkungan Tentara Nasional

Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia

yang bertugas dalam operasi pengamanan pada pulau-

pulau kecil terluar dan wilayah perbatasan, sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977

tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil serta

perubahannya;

b. tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan

kehormatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No

41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan

Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, Serta

Tunjangan Kehormatan Profesor;

c. tambahan penghasilan kepada PNS Daerah, sesuai

dengan Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 58

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

d. honorarium; dan

e. penghasilan lainnya;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Catatan Pasal 35

Ketentuan peralihan ini dicabutnya peraturan-peraturan tersebut tepat pada

saat semua PNS yang menduduki golongan pangkat ruang habis masa

pensiunnya.

Page 21: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

21

Pasal 36

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1

Januari 2018.

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1

Januari 2019.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Negara Republik

Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal …

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal …

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN … NOMOR …

Page 22: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

22

Page 23: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

23

10,00% 0,00%

X Y Z X + Y + Z JPT - I 11,889 1,189 - 13,078 JPT - II 11,141 1,114 - 12,255 JPT - III 10,440 1,044 - 11,484 JPT - IV 9,782 0,978 - 10,761 JPT - V 9,167 0,917 - 10,083 JPT - VI 8,590 0,859 - 9,449

TUNJANGANKINERJA (TK)

10,00%

X Y Z X + Y + Z X + 2Y + Z X + 3Y + Z X + 4Y + Z X + 5Y + Z X + 6Y + Z X + 7Y + Z X + 8Y + Z X + 9Y + Z X + 10Y + Z JA-15, JF-15 7,158 0,716 - 7,874 8,590 9,305 10,021 10,737 11,453 12,169 12,884 13,600 14,316 JA-14, JF-14 6,219 0,622 - 6,841 7,463 8,085 8,707 9,329 9,951 10,573 11,195 11,816 12,438 JA-13, JF-13 5,404 0,540 - 5,944 6,484 7,025 7,565 8,105 8,646 9,186 9,726 10,267 10,807 JA-12, JF-12 4,695 0,469 - 5,164 5,634 6,103 6,573 7,042 7,512 7,981 8,451 8,920 9,390 JA-11, JF-11 4,079 0,408 - 4,487 4,895 5,303 5,711 6,119 6,527 6,934 7,342 7,750 8,158 JA-10, JF-10 3,544 0,354 - 3,899 4,253 4,607 4,962 5,316 5,671 6,025 6,379 6,734 7,088

JA-9, JF-9 3,079 0,308 - 3,387 3,695 4,003 4,311 4,619 4,927 5,235 5,543 5,851 6,159 JA-8, JF-8 2,675 0,268 - 2,943 3,211 3,478 3,746 4,013 4,281 4,548 4,816 5,083 5,351 JA-7, JF-7 2,325 0,232 - 2,557 2,789 3,022 3,254 3,487 3,719 3,952 4,184 4,417 4,649 JA-6, JF-6 2,020 0,202 - 2,222 2,424 2,626 2,828 3,030 3,231 3,433 3,635 3,837 4,039 JA-5, JF-5 1,755 0,175 - 1,930 2,106 2,281 2,457 2,632 2,808 2,983 3,159 3,334 3,510 JA-4, JF-4 1,525 0,152 - 1,677 1,830 1,982 2,135 2,287 2,439 2,592 2,744 2,897 3,049 JA-3, JF-3 1,325 0,132 - 1,457 1,590 1,722 1,855 1,987 2,119 2,252 2,384 2,517 2,649 JA-2, JF-2 1,151 0,115 - 1,266 1,381 1,496 1,611 1,726 1,842 1,957 2,072 2,187 2,302 JA-1, JF-1 1,000 0,100 - 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000

P2 P3 P4 P5 P6 P7

JABATAN ADMINISTRASI (JA) DAN JABATAN FUNGSIONAL (JF)

PANGKATGAJI (G)

TUNJANGANKEMAHALAN

DAERAH (TKD)P1 P8 P9 P10

TABEL INDEKS PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

JABATAN PIMPINAN TINGGI (JPT)

PANGKAT GAJI

(G)

TUNJANGANKINERJA (TK)

= (%) G

TUNJANGANKEMAHALAN

DAERAH (TKD)= (%) G

Penghasilan (P)

Lampiran

Peraturan Pemerintah Nomor ... Tahun 2015 Tentang Gaji,

Tunjangan, dan Fasilitas Pegawai Negeri Sipil

Page 24: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

24

PENJELASAN

ATAS

RANCANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

GAJI, TUNJANGAN KINERJA, TUNJANGAN KEMAHALAN,

DAN FASILITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL

I. UMUM

Dalam rangka usaha meningkatkan profesionalisme dan mendorong

kegairahan bekerja, maka dipandang perlu memberi peningkatan

kesejahteraan bagi Pegawai ASN melalui sistem penggajian yang baru. Sistem

penggajian yang baru berdasarkan pada sistem pangkat dan jabatan, dimana

ada 3 (tiga) golongan jabatan yaitu Jabatan Administrasi mulai dari Pangkat

JA-1 hingga JA-15, Jabatan Fungsional mulai dari Pangkat JF-1 hingga JF-15,

dan Jabatan Pimpinan Tinggi mulai dari Pangkat JPT-I hingga JPT-VI.

Gaji merupakan kompensasi yang dibayarkan kepada Pegawai ASN

sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, dan resiko pekerjaan. Di dalam

gaji tersebut sudah termasuk dalam tunjangan kinerja dan tunjangan

kemahalan yang dibayarkan setiap bulannya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Huruf a

Gaji yang sama untuk pekerjaan yang secara substansial sama

menunjukkan pemberian gaji yang adil sesuai dengan beban kerja,

tanggungjawab, dan resiko pekerjaan.

Huruf b

Pemberian gaji yang berbedaterhadap 2 (dua) orang PNS pada

kelas jabatan yang sama disebabkan oleh perbedaan capaian

kinerja.

Huruf c

Page 25: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

25

Pemberian gaji yang berbeda terhadap 2 (dua) orang PNS pada

kelas jabatan yang sama dan bekerja di daerah yang berbeda,

disebabkan oleh perbedaan tingkat kemahalan daerah.

Huruf d

Pemberian gaji yang layak, mampu meningkatkan produktivitas

dan menjamin kesejahteraan PNS adalah gaji yang diterima oleh

Pegawai ASN mampu membiayai keluarganya yang terdiri dari

istri/suami dan 2 (dua) orang anak, sehingga Pegawai ASN dapat

memusatkan perhatian pada pekerjaannya untuk memacu

produktivitasnya.

Huruf e

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Nilai kinerja baik adalah nilai batas terendah kinerja pegawai

untuk dapat diterima sebagai tolok ukur keberhasilan pegawai.

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Page 26: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

26

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Penghasilan PNS yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden

merupakan perhitungan total gaji, tunjangan kinerja dan

tunjangan kemahalan selama setahun.

Ayat (3)

Penghasilan PNS tahunan pada Peraturan Presiden, dibayarkan

setiap bulan dengan perhitungan Penghasilan tahunan dibagi 12

(dua belas) bulan.

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Cukup jelas

Pasal 22

Cukup jelas

Pasal 23

Cukup jelas

Pasal 24

Cukup jelas

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Page 27: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

27

Pasal 28

Jabatan rangkap adalah jabatan yang diduduki oleh seorang PNS pada 2

(dua) atau lebih jabatan secara definitif.

Pasal 29

Cukup jelas

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Ayat (1)

Contoh:

Seorang pegawai pada saat belum berlaku PP Manajemen PNS

menduduki jabatan Kepala Bidang dengan pangkat dan golongan

ruang IV/b, maka pada saat PP Manajemen PNS berlaku, pegawai

tersebut tetap menduduki jabatan Kepala Bidang dengan pangkat

misalnya kelas jabatan 10

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Contoh:

Seorang pegawai pada saat belum berlaku PP Manajemen PNS

menduduki jabatan Kepala Bidang dengan pangkat dan golongan

ruang IV/b dengan masa kerja pada jabatan setingkat Kepala

Bidang 6 tahun, maka pada saat PP Gaji PNS ini berlaku, pegawai

tersebut tetap menduduki jabatan Kepala Bidang dengan pangkat

misalnya kelas jabatan 10 dan berada di ruang Penghasilan P-3.

Pasal 34

Cukup jelas

Pasal 35

Cukup jelas

Pasal 36

Cukup jelas

Pasal 37

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ..........

Page 28: RPP Sistem Penggajian

www.unduhsaja.com

28

Pangkat / Golongan Ruang (JA, JF)

Jabatan Fungsional Ahli

Utama, Ahli Madya, Ahli

Muda, dan Ahli Pertama

Jabatan Fungsional Penyelia, Mahir,

Terampil, dan

Pemula

Jabatan Pelaksana

Jabatan Administrator,

Jabatan Pengawas

Jabatan Pimpinan Tinggi

JPT – I

JPT UTAMA JPT – II

JPT UTAMA

JPT – III

JPT MADYA JPT – IV

JPT MADYA

JPT – V

JPT PRATAMA JPT – VI

JPT PRATAMA

JA, JF-15 JA, JF-15 JA, JF-15

JA, JF-14 JA, JF-14 JA, JF-14

JA, JF-13 JA, JF-13 JA, JF-13

JA, JF-12 JA, JF-12 JA, JF-12

JA, JF-11 JA, JF-11 JA, JF-11

JA, JF-10 JA, JF-10

JA, JF-9 JA, JF-9 JA, JF-9 JA, JF-9 JA, JF-8 JA, JF-8 JA, JF-8 JA, JF-7 JA, JF-7 JA, JF-7 JA, JF-7 JA, JF-7 JA, JF-6 JA, JF-6 JA, JF-6 JA, JF-6 JA, JF-5 JA, JF-5 JA, JF-5 JA, JF-5 JA, JF-5 JA, JF-4

JA, JF-4 JA, JF-4 JA, JF-3

JA, JF-3 JA, JF-3 JA, JF-2

JA, JF-2 JA, JF-2 JA, JF-1

JA, JF-1