RPP 3 (ikatan)

download RPP 3 (ikatan)

of 18

description

Kimia SMK

Transcript of RPP 3 (ikatan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan: SMK Farmasi SamarindaMata Pelajaran: Kimia DasarKelas/ Program: X / KeperawatanSemester : GanjilJumlah Pertemuan: 1 Kali Pertemuan (2 jam pelajaran)Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami terjadinya ikatan kimia

B. Kompetensi Dasar1. Mendeskripsikan terjadinya ikatan ion2. Mendeskripsikan terjadinya ikatan kovalen3. Mendeskripsikan terjadinya ikatan logam4. Menjelaskan ikatan Van der Waals

C. Indikator1. Menyebutkan macam-macam ikatan kimia.2. Menjelaskan proses terjadinya ikatan ionik.3. Memberikan contoh senyawa-senyawa ionik.4. Memperkirakan rumus senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi unsur logam dan unsur nonlogam.5. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen.6. Memberikan contoh senyawa-senyawa kovalen.7. Menjelaskan ikatan kovalen koordinasi.8. Menuliskan rumus struktur Lewis dari senyawa kovalen.9. Menjelaskan kepolaran ikatan kovalen.

D. Tujuan PembelajaranSetelah pembelajaran diharapkan siswa dapat :1. Menyebutkan macam-macam ikatan kimia.2. Menjelaskan proses terjadinya ikatan ionik.3. Memberikan contoh senyawa-senyawa ionik.4. Memperkirakan rumus senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi unsur logam dan unsur nonlogam.5. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen.6. Memberikan contoh senyawa-senyawa kovalen.7. Menjelaskan ikatan kovalen koordinasi.8. Menuliskan rumus struktur Lewis dari senyawa kovalen.9. Menjelaskan kepolaran pada ikatan kovalen.

E. Materi pembelajaran Ikatan Kimia :1. Peranan elektron pada pembentukan ikatan kimia2. Ikatan Ion3. Ikatan kovalen dan kovalen koordinat4. Kepolaran ikatan kovalen

F. Model dan Metode Pembelajaran1. Model Pembelajaran: Pembelajaran langsung 2. Metode Pembelajaran: Ceramah, penyampaian informasi, tanya jawab dan penugasan

H. Alat/Media, Bahan dan Sumber Pembelajaran1. Alat/media: Papan Tulis, Spidol, penghapus papan tulis dan lain-lain2. Bahan : -3. Sumber Pembelajaran : Modul pembelajaran Kimia Dasar untuk siswa SMK Farmasi kelas XI edisi revisi I tahun 2011 karangan Sukemi dan Pintaka Kusumaningtyas, buku kimia SMA X karangan Michael Purba dan sumber lainnya.

I. Penilaian Hasil Belajar1. Jenis penilaiana. Penilaian kognitif Siswa mengerjakan soal latihan 6.2 dan 6.3 Siswa mengerjakan tugas rumahb. Penilaian PsikomotorikKeaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, mengerjakan soal dipapan tulis, mengajukan dan menjawab pertanyaan.c. Penilaian AfektifPenilaian sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung

2. Alat penilaian Tes uraian tertulis

Lampiran 1

Materi Pembelajaran

A. Peranan Elektron pada Pembentukan Ikatan Kimia1. Aturan OktetUnsur- unsur di alam cenderung ingin mencapai kestabilan dengan tingkat energi terendah yaitu dengan cara berikatan dengan unsur lain. Dibandingkan dengan unsur-unsur lain, unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. G.N Lewis dan W.Kossel menghubungkan kestabilan gas mulia disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal dengan konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasi duplet. Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan 3 cara yaitu melepas elektron valensi, menangkap elektron valensi, atau memasangkan elektron valensia. Melepas elektron valensiSuatu atom cenderung melepaskan elektron jika memiliki elektron valensi 1, 2 atau 3 elektron dibandingkan dengan konfigurasi gas mulia terdekatnya dan cenderung membentuk ion positif. Contoh:11Na (2 8 1) 11Na+(2 8) + e-Atom Na melepas 1 elektron valensinya untuk mencapai konfigurasi gas mulia terdekatnya yaitu 10 Ne (2 8) membentuk ion Na+. b. Menyerap elektron tambahanSuatu atom cenderung menerima elektron jika memiliki elektron valensi 4, 5, 6 atau 7 elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia terdekat dan membentuk ion negatif. Contoh:9F (2 7) + e- 9F-(2 8) Atom F menangkap 1 elektron tambahan untuk mencapai konfigurasi gas mulia terdekat yaitu 10 Ne (2 8) membentuk ion F-. c. Penggunaan pasangan elektron secara bersama-samaPenggunaan bersama elektron ini terjadi jika masing-masing atom sukar melepas elektronnya(memiliki keelektronegatifan besar). Contoh:Atom klor (Cl) dengan atom klot (Cl) keduanya kekurangan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi oktet, sehingga lebih cenderung memakai bersama elektron valensinya dengan bergabung membentuk molekul Cl2. Cara ini merupakan peristiwa yang terjadi pada pembentukan ikatan kovalen.

2. Lambang LewisLambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil. Proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dapat digambarkan dengan menggunakan lambing lewis. Rumus kimia yang dituliskan dengan menggunakan lambing lewis disebut struktur Lewis. Berikut contoh penulisan lambang Lewis pada unsur periode 2 dan 3:

B. Ikatan IonIkatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik ion positif dangan ion negatif. Ikatan ion dapat terbentuk antara :1. Atom yang melepaskan elektron (logam) khususnya golongan IA, IIA, dan IIIA dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam) khususnya golongan VA, VIA dan VIIA. Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). 2. Unsur-unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar sehingga memungkinkan terjadinya serah terima elektron. Adapun langkah untuk menentukan pembentukan ikatan kimia yang terjadi yaitu sebagai contoh pada unsur Na dan Cl:1. Menentukan konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogamNa11 : 2 8 1 atau 1s22s22p63s1 (Elektron valensinya 1)Cl17 : 2 8 7 atau 1s22s22p63s13p6 (Elektron valensinya 7)2. Menentukan jumlah elektron yang harus dilepas unsur logam dan ditangkap unsur nonlogamUntuk mencapai oktet Na melepas 1 elektron dan Cl menangkap 1 elektron. Na Na+ + e-Cl + e- Cl- 3. Menyamakan jumlah elektron sehingga diketahui rumus empiris senyawaNa Na+ + e-Cl + e- Cl- Na + Cl Na+ + Cl- NaCl 4. Menggambarkan proses pembentukan ikatan ionC. Ikatan Kovalen dan Kovalen KoordinatIkatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom nonlogam). Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen adalah NH3, HCl, CH4, dan CCl4. Untuk meramalkan rumus molekul dan pembentukan ikatan kovalen dapat ditentukan dengan aturan octet dan jumlah elektron yang dipasangkan bersama harus disamakan. Contoh ikatan kovalen antara N dengan H.1. Konfigurasikan atom N dan H7N (2 5) atau 1s22s22p3 (memerlukan 3 elektron untuk mencapai oktet, maka N memasangkan 3 elektron valensi)1H (1) atau 1s1 (memerlukan 1 elektron untuk mencapai duplet, maka H memasangkan 1 elektron valensi) 2. Menyamakan jumlah elektron yang diperlukan Untuk menyamakan elektron, atom H harus dikalikan 3 sedangkan atom N dikalikan 1. Sehingga rumus molekul menjadi NH3. 3H + H H H NH NH3 HIkatan kovalen yang dapat terbentuk ada 4 jenis yaitu:a. Ikatan Kovalen tunggalAdalah ikatan kovalen yang menggunakan bersama sepasang elektron, Contoh: NH3, H2O, dan HCl

3H + H H H NH NH3 H

HCl H2O

b. Ikatan kovalen rangkap duaAdalah ikatan kovalen yang menggunakan bersama dua pasang elektron. Contoh: CO2 dan O2

CO2 c. Ikatan kovalen rangkap tigaAdalah ikatan kovalen yang menggunakan bersama tiga pasang elektron.Contoh: N2 + :NN: NN N2 bentuk ikatan kovalen rangkap 3 pada molekul N2

d. Ikatan kovalen koordinatAdalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinat dinyatakan dengan tanda panah () yang arahnya dari atom donor (pemberi pasangan elektron) ke akseptor (penerima pasangan elektron). Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas (PEB). Contoh: BF3.NH3 dan NH4+Atom N pada molekul amonia, NH3, mempunyai satu PEB. Oleh karena itu molekul NH3 dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium, NH4+. Dalam ion NH4+. terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.

D. Kepolaran Ikatan Kovalen1. Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen NonpolarKedudukan pasangan elektron ikatan tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Hal ini disebabkan karena setiap unsur mempunyai daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang berbeda-beda. Salah satu akibat dari keelektronegatifan adalah terjadinya polarisasi pada ikatan kovalen. Oleh karena itu, ikatan kovalen ada yang bersifat polar dan nonpolar dikarenakan adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan. Akibat adanya polarisasi ini menyebabkan penyebaran elektron atom tidak merata (asimetris). Jika pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu atom yang berikatan maka ikatannya disebut ikatan kovalen polar, bentuk molekulnya pada umumnya tidak simetris dikarenakan adanya pengutuban. Contoh senyawa kovalen polar adalah HCl, NH3, dan HF. Sedangkan jika atom-atom yang berikatan tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan atau sangat kecil sehingga tidak terjadi polarisasi ikatan karena pasangan elektron tersebar merata secara simetris dan ikatannya samakuat ke semua atom maka disebut ikatan kovalen nonpolar. 2. Menunjukkan Kepolaran Untuk menunjukkan kepolaran suatu zat dapat ditunjukkan dengan mengamati perilaku zat itu dalam medan magnet. Zat yang polar tertarik kea rah medan magnet, sedangkan zat nonpolar tidak. 3. Momen dipolKepolaran dinyatakan dengan momen dipol (), yaitu hasil kali antara muatan (Q) dengan jarak (r). perhitungan ini didasari oleh perbedaan keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. = Q r1D = 3,33 x10-30C.mSemakin polar suatu zat, momen dipolnya semakin besar. Zat nonpolar mempunyai momen dipol sama denmgan nol. Momen dipol dari beberapa zat ditunjukkan pada tabel berikut. MolekulMomen dipolMolekulMomen dipole

NONH3HFHClHBrHIH2O0,1590,231,781,0780,820,441,85COCO2CHCl3CH4CCl4BF3BF20,11201,090000

Perbedaan antara senyawa kovalen polar dan kovalen nonpolarNoPolarNon Polar

1.

2.3.

4.5.Perbedaan keelektronegatifan sangat besarBentuk molekul asimetrisAtom pusat memiliki pasangan elektron bebasTerjadi polarisasiDibelokkan medan listrikPerbadaan keelektronegatifan sangat kecil atau nolMolekul simetrisAtom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebasTidak terjadi polarisasiTidak dibelokkan medan magnet

Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa

1. Dalam sistem periodik unsur, unsur golongan manakah yang bersifat stabil? Mengapa demikian?2. Konfigurasikan unsur-unsur berikut ini:11Na, 13Al, 8O, 18Ar, dan 2HeManakah diantara unsur tersebut yang stabil dan belum stabil? Bagaimana cara agar unsur yang belum stabil dapat mencapai kestabilan? 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan ion dan gambarkan ikatan ion yang terjadi pada: a. Mg (Z = 12) dengan F (Z = 9) b. Na (Z = 11) dengan S (Z =16)4. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen? tentukan jenis ikatan pada senyawa berikut tergolong ikatan ion atau ikatan kovalen: a. BaBr2c. H2SO4 b. CH3Cld. NaCl 5. Dengan berpatokan aturan oktet, ramalkan rumus kimia senyawa yang dapat dibentuk oleh pasangan unsur berikut beserta gambar ikatan kovalen yang terbentuk!a. C (Z=6) dengan Cl (Z=17)b. B (Z=5) dengan F (Z=9)6. Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen koordinat? Gambarkan bagaimana pembentukan ikatan kovalen koordinat yang terjadi pada NH4+!7. Sebutkan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan kovalen nonpolar! Berikan masing-masing 2 contoh senyawanya!

Lampiran 3

Kunci Jawaban LKS

1. Dalam sistem periodik, unsur yang paling stabil adalah golongan VIIIA (gas mulia). Hal ini karena pada golongan gas mulia memiliki konfigurasi yang sudah oktet dan duplet yaitu jumlah elektron terluar sebanyak 8 elektron dan 2 elektron sehingga susunan elektronnya stabil dan sangat sukar untuk bereaksi dengan unsur lain. 2. 11Na : 1s22s22p63s1 8O : 1s22s22p413Al : 1s22s22p63s23p1 18Ar : 1s22s22p63s23p62He : 1s2Unsur yang stabil yaitu He dan Ar, sedangkan yang belum stabil adalah Na, Al dan O. Unsur-unsur yang belum stabil dapat mencapai kestabilan dengan cara melepaskan elektron valensi (untuk Na dan Al), menangkap elektron tambahan (untuk O) dan menggunakan bersama pasangan elektron (untuk O).

3. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antar unsur karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik ion positif (unsur logam) dengan ion negatif (unsur nonlogam).a. Mg (Z = 12) dengan F (Z = 9) Mg : 1s22s22p63s2 (EV=2) melepas 2 elektron F : 1s22s22p5 (EV=7) menangkap 1 elektron Mg Mg2+ + 2e (x1) Mg Mg2+ + 2e F + e F- (x2) 2F + 2e 2F- Mg + 2F Mg2+ + 2F- MgF2 .. F: .. Mg: + .. Mg2+ + 2F- MgF2 F: ..b. Na (Z = 11) dengan S (Z =16) Na : 1s22s22p63s1(EV = 1) melepas 1 elektron S : 1s22s22p63s23p4 (EV = 6) menangkap 2 elektron Na Na+ + e (x2) 2Na 2 Na+ + 2e S + 2e S2- (x1) S + 2e S2- 2Na + S 2Na+ + S2- Na2S Na .. + S: 2Na+ + S2- Na2S .. Na

4. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom nonlogam). a. BaBr2(ikatan ion)c. H2SO4 (ikatan kovalen) b. CH3Cl (ikatan kovalen)d. NaCl (ikatan ion)

5. a. C (Z=6) dengan Cl (Z=17)C : 1s22s22p2 (memerlukan 4 e-) maka atom C memasangkan 4 e-Cl : 1s22s22p63s23p5 (memerlukan 1 e-) maka atom Cl memasangkan 1e-Untuk menyamakan jumlah elektron maka atom C dikalikan 1, sedangkan atom Cl dikalikan 4, sehingga membentuk senyawa CCl4.

b. O (Z=8) dengan H (Z=1)O : 1s22s22p4 (memerlukan 2 e-) maka memasangkan 2 e-H : 1s1 (memerlukan 1e-) maka memasangkan 1 e-Untuk menyamakan jumlah elektron maka atom O dikalikan 1 dan atom H dikalikan 2, sehingga terbentuk senyawa H2O.

H2O6. Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Atom N pada molekul amonia, NH3, mempunyai satu PEB. Oleh karena itu molekul NH3 dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium, NH4+. Dalam ion NH4+. terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.

7. Perbedaan antara senyawa polar dan nonpolarNoPolarNon Polar

1.

2.3.

4.5.Perbedaan keelektronegatifan sangat besarBentuk molekul asimetrisAtom pusat memiliki pasangan elektron bebasTerjadi polarisasiDibelokkan medan listrikContohnya : HCl dan NH3Perbadaan keelektronegatifan sangat kecil atau nolMolekul simetrisAtom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebasTidak terjadi polarisasiTidak dibelokkan medan magnetContohnya: CCl4 dan CH4

Lampiran 4Soal Evaluasi1. Unsur yang mengikat dua elektron untuk mendapatkan konfigurasi elektron yang stabil adalah ....a. 11Nac. 16Se. 20Cab. 14Sid. 19K2. Senyawa yang memiliki ikatan ion adalah .a. SO2 ; NO2 dan CO2 d. NH3 ; H2O dan SO3b. KOH ; HCN dan H2S e. HCl ; NaI dan CH4c. NaCl ; MgBr2 dan K2O3. Kelompok senyawa berikut yang semua berikatan kovalen adalah .a. NaCl ; KNO3 dan H2Od. Cl2O ; HF dan NH3b. MgO ; PbI2 dan Ag2Oe. H2O2 ; Na2S dan Ag2Sc. KBr ; NaCl dan BaI24. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet, kecuali .a. Xe c. Nee. Heb. Kr d. Ar5. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 6. Kecenderungan unsur tersebut bila akan berikatan dengan unsur lain adalah .a. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+b. pelepasan 4 elektron, sehingga bermuatan 4+c. penyerapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2d. penyerapan 4 elektron, sehingga bermuatan 4e. memasangkan 6 elektron6. Ikatan antara atom nitrogen dengan hidrogen dalam molekul NH3 adalah . a. ion c. logam e. kovalen koordinat b. kovalen d. kovalen rangkap 27. Unsur 19X bereaksi dengan 16Y membentuk senyawa dengan ikatan dan rumus kimia .a. ion; XYc. ion; X2Y e. kovalen; X2Yb. ion; XY2d. kovalen; XY8. Molekul-molekul berikut yang bersifat polar adalah .a. HClc. BrCl e. CF3Clb. CCl4d. CH3Cl9. Diantara senyawa berikut yang mempunyai ikatan ion dan kovalen sekaligus adalah .a. NaClc. BCl3e. Al2O3b. HNO3d. CH3Cl10.Diketahui keelektronegatifan unsur-unsur F, Cl, Br, dan I berturut-turut adalah 4,0; 3,0; 2,8; dan 2,5. Senyawa-senyawa di bawah ini yang bersifat paling polar adalah ...a. F2c. IBre. FClb. FBrd. ICl11.Ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif dengan atom yang sangat elektronegatif disebut ikatan .a. iond. kovalen rangkap tigab. kovalen tunggale. kovalen koordinasic. kovalen rangkap dua 12. Pada senyawa Cl2O3 (nomor atom Cl = 17, O = 8) mempunyai ikatan kovalen koordinasi sebanyak .a. 1 c. 5e. 3b. 2d. 413. Unsur berikut ini yang cenderung menangkap elektron adalah .a. 11Na c. 16Se. 13Alb. 12Mg d. 18Ar14. Pada molekul N2 jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama dalam pembentukan ikatan adalah a. 1c. 2e. 4b. 3d. 5 15. Unsur A (Z=12) dan unsur B (Z=17) dapat membentuk senyawa dengan rumus kimia dan jenis ikatan .a. AB, ionik c. AB2, ionike. A2B, ionikb. A2B, kovalen d. AB2, kovalen

Lampiran 5Kunci Jawaban Soal EvaluasiPedoman PenskoranNoJawabanSkor

1c1

2c1

3d1

4e1

5c1

6b1

7c1

8a1

9b1

10b1

11a1

12e1

13c1

14b1

15c1

Skor maksimal15

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 100, sebagai berikut :

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa PPL: WardatunnisaNIM: 0805025022Prog. Studi : Pendidikan KimiaMata pelajaran: Kimia DasarPokok Materi : Sistem Periodik Unsur

Samarinda, 20 November 2011Guru Pembimbing,

Sukemi, S.Pd

Mahasiswa,

WardatunnisaNIM. 0805025022

Kepala Sekolah,

Sudarso, S.Pd, M.Si

Dosen Pembimbing,

Abdul Majid, S.Si, M.SiNIP. 19661014 199802 1 001