RPKPS

19
UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS FISIOLOGI HEWAN Drs. SUHARNO, S.U. Drs. ALI USODO MULYO, S.U. Dra. MULYATI SARTO, M.Si. SLAMET WIDIYANTO, M.Sc. FAKULTAS BIOLOGI

Transcript of RPKPS

Page 1: RPKPS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

RPKPS

FISIOLOGI HEWAN

Drs. SUHARNO, S.U.

Drs. ALI USODO MULYO, S.U.

Dra. MULYATI SARTO, M.Si.

SLAMET WIDIYANTO, M.Sc.

FAKULTAS BIOLOGI

Page 2: RPKPS

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

SEMESTER (RPKPS)

MATERI PEMBELAJARAN

Nama Matakuliah : Fisiologi Hewan

Kode/SKS : Bio 3131/3-1

Prasyarat :1. Biokimia

2. Biologi Sel

Status Matakuliah : Wajib

Diskripsi singkat Matakuliah :

Mata kuliah ini merupakan salah satu dasar dalam biologi yang posisinya

sentral. Kajiannya luas tetapi relative dangkal. Untuk mencapai tujuan akhir,

menggunakan pendekatan analisis kausal dan pendekatan molekuler terbatas.

Kajian yang lebih khusus dan mendalam akan disampaikan pada matakuliah

Fisiologi Hewan lanjut dan mata kuliah pilihan yang lain sesuai dengan

topiknya.

Tujuan Pembelajaran:

Setelah selesai menempuh mata kuliah ini dengan baik dan Iengkap,

mahasiswa akan dapat memahami dan menganalisis fungsi dan interaksi

sistem-sistem dalam tubuh organisme hewan.

Page 3: RPKPS

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJAR

SEMESTER (RPKPS)

MATERI PEMBELAJARAN

No. Materi Pembelajaran Sub Pokok Bahasan Est. wkt.

1 2 3 4 1 Aktivitas membran sel 1. 1 Homeostasis sel

1.2 Translokasi materi melintasi membran sel.

3

2 Aktivitas neuron dan Koordinasi saraf

2.1 Potensial membran rehat 2.2 Potensial aksi dan Penghantarannya 2.3 Pemindahan pusa dan Penghambatan pusa 2.4 Neurotransmitter dan reseptomya 2.5 Konsep-konsep dasar hub.antar neuron 2.6 Organisasi sistem saraf.

6

3 Komunikasi Hormonal 3.1 Tinjauan umum 3.2 Poros hipotalamo-hipofiseous dan kendali umpan balik. 3.3 Neuroendokrin 3.4 Hormon-hormon perifer dan jaringan. 3.5 Hormon-hormon pada udang dan serangga 3.6 Feromon dan zat-zat Bioaktif lainnya

6

4 Peredaran 4.1 Pusat Peredaran 4.2 Jalan peredaran 4.3 Benda yang diedarkan 4.4 Peredaran getah bening

6

5 Ujian Tengah Semester 6 Respirasi 6.1 Alat -alat respirasi dan fungsinya.

6.2 Mekanisme respirasi. 6.3 Pertukaran gas 6.4 Pengaturan pemafasan

6

7 Pencemaan 7.1 Alat-alat pencemaan 7.2 Materi-materi yang dicerna 7.3 Mekanisme pencernaan 7.4 Mekanisme penyerapan dan peredaran

8 Regulasi Lingkungan Dalam

8.1 Ekskresi 8.2 lono - Osmoregulasi

4

Page 4: RPKPS

8.3 Regulasi pH 8.4 Termoregulasi

9 Penerimaan informasi dan sensasi yang timbul

9.1 Reseptor. 9.2 Indera mekanis dan Indera Optis 9.3 Indera kimia, suhu, elektrik dan waktu

4

10 Uiian Akhir Semester

Outcome Pembejaran

1. Menjelaskan proses homeostasis sel dan mekanisme dan fungsi homeostasis

untuk menunjang kelangsungan hidup. Menjelaskan mekanisme translokasi materi

melintasi membrane sel.

2. Menjelaskan potensial membrane sehat, potensial aksi dan penghambatan pusa.

Menjelaskan pemindahan dan penghantaran pusa serta neurotransmitter dan

reseptornya.

3. Menjelaskan Sistem Hipotalamo-Hipofiseous, hormon-hormon perifer dan jaringan

serta Neuroendokrin. Menjelaskan macam dan fungsi hormon-hormon pada

udang, serangga serta feromon dan zat-zat bioaktifnya

4. Memjelaskan Pusat Peredaran, jalan peredaran, benda yang diedarkan serta

peredaran getah bening

5. Memberikan penjelasan alat-alat respirasi dan fungsinya. Mejelaskan mekanisme

respirasi , sistem pertukaran gas serta system pengaturan pemafasan.

6. Menjelaskan pengertian system dan alat-alat pencemaan, materi-materi yang

dicerna, mekanisme pencernaan dan mekanisme penyerapan dan peredaran.

7. Menjelaskan system ekskresi. Menjelaskan mekanisme Osmoregulasi dan iono-

serta menjelaskan mengenai system regulasi nilai pH dan termoregulasi.

8. Menjelaskan fungsi dan struktur reseptor dan Indera mekanis Menjelaskan indera

optik dan kimia serta menjelaskan indera suhu dan elektrik

Page 5: RPKPS

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan [RKPM]

Minggu ke Topik [Pokok Bahasan] Metode Pembelajaran

1 1.1. Homeostasis sel

1.2. Translokasi materi melintasi

membran sel

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis.

2 Aktivitas Neuron

2.1. Potensial membran rehat.

2.2. Potensial aksi dan Penghantarannya

2.3. Pemindahan pusa dan

Penghambatan pusa

2.4. Neurotransmitter dan reseptornya

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

3 Koordinasi Syaraf

3.1. Konsep-konsep dasar hubungan

antar neuron

3.2. Organisasi sistem saraf

3.3. Saraf simpatik dan parasimpatik

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

4 Komunikasi Hormonal 1

4.1. Tinjauan umum .

4.2. Poros hipotalamo-hipofiseous dan

kendaliumpan balik.

4.3. Neuroendokrin

4.4. Macam-macam hormor dan struktur

hormon

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

5 Komunikasi hormonal 2

5.1. Hormon-hormon perifer dan

jaringan.

5.2. Hormon-hormon pada udang dan

serangga

5.3. Feromon dan zat-zat bioaktiflainnya

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

6 System Peredaran

6.1. Pusat Peredaran

6.2. Jalan peredaran

6.3. Benda yang diedarkan

6.4. Peredaran getah bening

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

7 Ujian Tengah Semester

Page 6: RPKPS

8 Respirasi

8.1 Alat -alat respirasi dan fungsinya.

8.2 Perbandingan system respirasi pada

beberapa hewan

8.3 Mekanisme respirasi

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

9 Respirasi lanjutan

9.3 Pertukaran gas

9.4 Pengaturan pemafasan

• Ceramah Menggunakan

media OHP, papan tulis

10 Sistem Pencernaan

10.1 Alat-alat pencemaan

10.2 Materi-materi yang dicerna

10.3 Hormon pencernaan tulis

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

11 Sistem Pencernaan lanjutan

11.3 Mekanisme pencernaan

11.4 Mekanisme penyerapan dan

peredaran

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

12 Regulasi Lingkungan dalam

12.1 Ekskresi

12.2 lono - Osmoregulasi

12.3 Regulasi pH

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

13 Regulasi lingkungan dalam lanjutan

13.1 Termoregulasi

Penerimaan informasi dan sensasi yang

timbul

13.2 Reseptor

13.2 Indera mekanis dan indera optis

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

14 Penerimaan Informasi dan sensasi yang

timbul lanjutan

14.1 Indera kimia, suhu, elektrik dan

• Ceramah

• Menggunakan media

OHP, papan tulis

Page 7: RPKPS

waktu

14.2 Review keseluruhan

15 Ujian akhir Semester

Penjabaran RKPM

1. Kuliah Minggu I

• Menayangkan TIKr /cakupan materi dalam pertemuan ke 1.

• Menjelaskan manfaat mempelajari aktivitas membran sel untuk digunakan

dalam menjelaskan aktivitas neuron dan hormon

• Menjelaskan pengertian

• Homeostasis dan 3 contohnya.

• Menyimpulkan pengertian homeostasis pada neuron

• Menunjukkan komponen ion utama dalam ZLS dan ZDS

• Mengingatkan kembali membran sel dan implikasinya.

• Menjelaskan protein fungsiona pada membran sel.

• Menjelaskan translokasi materi materi via membran neuron: mekanisme dan

macamnya

2. Kuliah Minggu ke 2

• Menayangkan TIKr /cakupan materi dalam pertemuan ke 2 dan 3.

• Mengingatkan kembali mengenai kesetimbangan ion antara ZDS dan ZLS serta

struktur neuron.

• Menjelaskan hubungan antara pemeliharaan kesetimbangan ion tersebut

dengan terselenggaranya potensial pada kedua sisi membran neuron.

• Menjelaskan pengertian potensial membran rehat serta perannya dalam

aktivitas neuron.

• Menjelaskan pengertian tentang stimulus.Menjelaskan mekanisme pencetusan

potensial aksi (PA).

• Menjelaskan hubungan pencetusan P A dengan perilaku elektrolit.

• Menunjukkan istilah - istilah yang hams difahami sungguh-sungguh

depolarisasi, repolarisasi, hiper-polarisasi, periode refrakter mutlak dan nisbi

dan kaidah

3. Kuliah Minggu ke 3

• Menjelaskan mekanisme penghantaran P A.

• Menunjukkan peran selubung myelin

Page 8: RPKPS

• Menjelaskan penghantaran Saltatoris

• Menunjukkan satu contoh kiasifikasi serabut saraf

• Menjelaskan struktur motor end plate dan smapsts.

• Menjelaskan mekanisme pemindahan P A anta neuron dan neuron-sel otot.

• Membandingkan potensial eksitatoris dengan P A

• Menjelaskan kerawanan sinapsis terhadap obat dengan 3 - 8 contoh

• Menjelaskan mekanisme integrasi

• Menjelaskan fungsi sumsum tulang belakang

• Menjelaskan fungsi-fungsi otak (sebagian)

• Menganalisis refleks spinal dan menunjukkan peran pentingnya bagi vertebrata.

• Menunjukkan 3 contoh aktivitas refleks

4. Kuliah Minggu ke 4

• Memberikan TIKr / cakupan materi perkuliahan pada pertemuan ini

• Menjelaskan sistem komunikasi hormonal dan saling tindak sesama hormon

dan saling tindak dengan komunikasi neural.

• Menjelaskan pengertian hormon dan hubungannya dengan mekanisme

keljanya.

• Menjelaskan sistem umpan balik.

• Menjelaskan anatomi dan faal poroshipotalamo-hipofiseous.

• Menampilkan hormon-hormon PIIIi1. Menjelaskan pengertian hormon perifer.

• Menampilkan kiasifikasi efek hormone

5. Kuliah Minggu ke 5

• Menjelaskan pengaruh beberapa hormon yang terlibat dalam metabolisme.

• Menjelaskan aspek kehormonan pada sistem reproduksi hewan.

• Menjelaskan keterlibatan hormon dalam pencernaan makanan.

• Menjelaskan neuroendokrin dan kedudukannya dalam rangkaian komunikasi.

• Menampilkan satu contoh integrasi

• Menjelaskan tata letak sistem endokrin pada udang dan serangga.

• Menguraikan keterlibatan hormon dalam ekdisis, reproduksi, dan

perkembangan udangmaupun serangga.

• Menjelaskan pengertian feromon.

• Menjelaskan penyebaran feromon dan peranannya.

• Memperkenalkan zat-zat bioaktif yang serupa hormon dalam aktivitasnva.

Page 9: RPKPS

6. Kuliah Minggu ke 6

• Mengingatkan kembali anatomi jantung hewan-hewan bertulang punggung

serta mikrianatomi miokardium

• Menjelaskan aktivitas mekanik jantung.

• Menjelaskan aktivitas elektrik dan automasi jantung.

• Faktor-faktor yang berpengaruh pada jantung.

• Mengingatkan kembali makro dan mikroanatomi pembuiuh-pembuluh darah.

• Menjelaskan mekanisme teljadinya pulsus arteriosus

• Menjelaskan hakekat desakan darah.

• Menjelaskan fungsi pembuluh kapiler

7. Kuliah Minggu ke 7

• Menjelaskan komposisi darah dan fungsi masing-masing komponennya.

• Menjelaskan homeostasis

• Menjelaskan golongan darah

• Menjelaskan komponen-komponen darah yang berperan dalam imunitas

• Menjelaskan perbedaan sistem peredasran darah dengan sistem peredaran

getah bening.

• Menjelaskan fungsi peredaran getah bening.

8. Kuliah Minggu ke 8

• Menjelaskan anatomi dan mikroanatomi pulmo, termasuk alveoli dan membran

respirasi.

• Menjelaskan fungsi bagian-bagian lalat-alat pemafasan seeara sistematik.

• Menjelaskan bagian-bagian saluran respirasi beserta gambamya seeara

berurutan.

• Menjelaskan mekanisme penecetusan potensial Reseptor

• Menjelaskan dengan gambar tentang mekanisme respirasi pada mamalia.

• Menjelaskan Faktor-faktor fisik yang terlibat pada respirasi.

• Menjelaskan eara mengukur volume-volume pulmo dengan alat spirometer.

• Menjelaskan materi-materi yang dieema

• Membedakan antara respirasi ekstema, interna, dan seluler serta antara

ekspirasi dan inspirasi.

Page 10: RPKPS

9. Kuliah Minggu ke 9

• Menunjukkan posisi retina pada bola mata dan posisi reseptor pada retina.

• Menjelaskan diagram pertukaran gas 02 dan CO2 dalam pulmo dan

jaringanjaringan serta. membehas faktor yang mempengaruhi pertukaran itu.

• Menjelaskan gambar tentang regulasi saraf dan respirasi

• Menjelaskan peranan kemoreseptor dan baroreseptor pada laju respirasi.

10. Kuliah minggu ke 10

• Menjelaskan gambar struktur umum sistem peneemaan.

• Menyebutkan alat-alat pencernaan secara sistematis dan oral ke anal

• Menyebutkan dan menjelaskan organ peneemaan tambahan dan fungsinya.

• Menjelaskan materi-materi yang dieema secara riel

• Menjelaskan komponen makanan dan fungsinya.

• Menjelaskan hasil akhir pencemaan yang erupa senyawa-senyawa yang dapat

diserap.

11. Kuliah Minggu ke 11

• Menjelaskan mekanisme pencemaan pada setiap bagian saluran pencemaan.

• Menjelaskan peran 4 hormon gastrointestinal dan efeknya terhadap

pencemaan.

• Menjelaskan dengan gambar macam dan fungsi sel-sel penyusun glandula fund

ika.

• Menjelaskan pencemaan pada lambung kompleks (pada Ruminansia)

• Menjelaskan mekanisme penyerapan nutrient Spesifik dalam segmensegmen

saluran pencemaan.

• Menjelaskan aktivitas enzyme-enzym peneemaan.

• Menjelaskan peredaran nutrient setelah diabsorbsi.

12. Kuliah Minggu ke 12

• Menayangkan cakupan materi dalam pertemuan 8 ini.

• Menjelaskan manfaat pempelajari sistem-sistem regulasi dan hubungannya

dengan metabolisme, kesetimbanl 1;an air dan kesetimbangan solutus.

• Menjelaskan tentang : Zat-zat yang disingkirkan ke luar tubuh, mengingatkan

kembali makro dan mikroanatomi ginjal dan

• Menjelaskan pembentukan kemih.

Page 11: RPKPS

• Menjelaskan: a). Regulasi pad a hewan-hewan air laut, b). Regulasi pada

hewan-hewan air tawar c).Regulasi pada hewan-hewan darat

13. Kuliah Minggu ke 13

• Menjelaskan : a) Regulasi fisikokimia, b). Regulasi Biologi

• Memperkenalkan istilah-istilah khas termoregulasi

• Menjelaskan termoregulasi kimiawi

• Menjelaskan termoregulasi fisika

• T ermoregulasi neural

• Kulit dan termoregulasi

• Torpor dan hibernasi

14. Kuliah Minggu ke 14

• Menjelaskan 3 contoh indera mekanis dalam kulit dan otot

• Menjelaskan indera mekanis dalam hewan menyusu ; anatomi dan reseptor -

reseptomya.

• Menjelaskan transmisi getaran bunyi menuju ke telinga dalam.

• Menjelaskan mekanisme pencetusan potensiaf reseptor

• Melacak penghantaran impuls ke pusat pendengaran dalam otak.

• Menjelaskan pemeliharaan kesetimbangan.

• Menjelaskan susunan dan faal alat Weber pada ikan.

• Menjelaskan susunan dan faal gurat sisi.pada ikan.

• Menjelaskan mekanisme penentuan lokasi pada kelelawar.

• Menunjukkan posisi retina pada bola mata dan posisi reseptor pada retina.

• Menielaskan mekanisme penglihatan warna.

15. Kuliah Minggu ke 15

• Ujian Akhir

Page 12: RPKPS

Buku Acuan

Campbell, N.A., Reece, J.B., and Mitchell, L.G., 1999, Biology, Fifth Edition, Addison

Wesley, New York.

Fregly MJ., and Blatteis CM., 1996, Handbook of Physiology: Environmental

Physiology, Oxford University Press, New York.

Fried, G.H. 8{ G.1. Hademenos. 1999. The Outlines of Biology. Second Edition.

McGraw-Hill Companies Inc. New York.

Ganong, W.F. 1995. Review of medical physiology. Prentice-Hall International mc,

London. pp. 22 - 52

Ian Kay, 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific publisher, Guildford.

Pp. 9-32.

Marshall, P.T., and G.M. Hughes. 1980. Physiology of Mammal and Other Vertebrates.

Cambridge University Press. Cambridge. 225 - 234.

Prosser, CL. (Edit). 1991. Comparative animal physiology. John Wiley & Sons, New

York.

Stephenson, WK. 1980. Concepts in neurophysiology. John Wiley & Sons, New York.

Page 13: RPKPS

BUKU AJAR

Fisiologi Hewan

BlO 3131

PENYUSUN

Drs. SUHARNO, S.U.

Drs. ALl USODO MULYO, S.U.

Dra. MULYATI SARTO, M.Si.

SLAMET WIDIYANTO, M.Sc.

LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN

FAKULTAS BIOLOGI

UGM UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2004

Page 14: RPKPS

PENDAHULUAN

Kita semua memahami bahwa makhluk hidup berbeda dengan benda tidak

hidup berhubung dengan sifat-sifat masing-masing. Seperti aktivitas yang ditampilkan

oleh makhluk hidup. misalnya tumbuh, pertukaran zat, reproduksi, dan bereaksi

terhadap rangsang, tidak dijumpai pada benda tidak hidup.

Aktivitas-aktivitas yang merupakan ciri makhluk hidup itulah yang menjadi

sasaran untuk dipelajari dalam fisiologi hewan. Bagi seorang fisiologiwan tidak harus

dipuaskan dengan hanya megetahui atau menemukan bahwa suatu aktivitas tertentu

berlangsung atau berguna dalam tubuh makhluk hidup ia seharusnya berusaha

memperoleh informasi dengan menelusuri pustaka atau meneliti lebih dalam.

mengenai kejelasan mekanisme yang menggerakkan suatu aktivitas serta

pengendaliannya. Selanjutnya dilengkapi dengan penelusuran dalam tataran

molekuler.

Permasalahan dalam fisiologi hewan pada sisi lain berkembang berlandaskan

pada keanekaragaman lingkungan hidup hewan. Jalur perkembangan ml kemungkinan

juga mencapai tingkat molekuler. Perkembangan yang pesat dalam bidang

instrumentasi telah menunjang dan akan selalu demikian perkembangan penelitian

dalam fisiologi hewan.

Berbagai aktivitas yang sebelumnya berupa misteri telah berhasil dipecahkan

balk proses maupun pengendaliannya. Meskipunn demikian masih banyak pertanyaan

yang belum terjawab dan bahkan akan muncul masalahmasalah baru yang lebih

banyak. Dalam usaha memecahkan masalahmasalahnya. fisiologi hewan tidak berdiri

sendiri melainkan dibantu oleh berbagai bidang ilmu lain. terutama yaitu ilmu ilmu

kimia, fisika, matematika, dan tentu saja bidang-bidang lain dalam lingkup biologi.

Tetapi bukan berarti bahwa seorang fisiologiwan harus menguasai bidang-bidang

tersebut secara dalam dan utuh.

Dengan demikian jelas bahwa ruang lingkup fisiologi hewan mencakup aktivitas

dan fungsi pada tingkat individu. sistem, organ, jaringan. sel, dan molekul, serta

koordinasinya, pada semua jenis hewan dan tentu saja manusia.

Page 15: RPKPS

Bidang-bidang khusus dalam Iingkup fisiologi hewan

Berdasarkan kenyataan bahwa fisiologi hewan berkembang baik ke arah

horisontal maupun ke arah vertikal maka tidak dapat dihindari munculnya bidang-

bidang baru dalam Iingkup fisiologi hewan. Bidang-bidang ini berlandaskan satu atau

beberapa aspek.

Penekanan pada sistem organ tertentu atau jenis aktivitas tertentu terdapat

misalnya pada endokrinologi yang berkaitan dengan kelenjar endokrin. Neurofisiologi

berkenaan dengan struktur dan fungsi sistem saraf pada semua hewan.

Fisiologi perilaku hewan mendapat banyak perhatian berhubung dengan .usaha

manusia melestarikan sumber daya hewani. Penelitian dalam bidang ini mulai dan

tingkat molekul penenimaan berbagai bentuk stimulus atau proses pengubahannya

dalam gaya saraf hingga penggunaannya untuk analisis perilaku dalam masyarakat

dan populasi hewan. Salah satu cabangnya ialah Etologi yang mengkhususkan dalam

analisis penilaku hewan secara kuantitatif dalam kondisi alami.

Salah satu bidang yang di ilhami rekayasa ialah Bionik. mengkhususkan

simulasi aktivitas tatanan hidup ke dalam peralatan mekanik atau elektronik. Bidang

yang hampir serupa dengan bionik yaitu Biokibernetik. dalam hal ini yang

disimulasikann ialah koordinasi dan pengendalian dalam tatanan hidup. Hubungan

hewan-hewan dengan lingkungan tempat hidupnya dan mekanisme ke faalan yang

memungkinkan hewan-hewan tertentu mampu bertahan atau menyesuaikan terhadap

habitat tertentu menjadi dasar Ekofisiologi Hewan. Bidang ini usianya masih muda

dibandingkan dengan Ekofisiologi Tumbuhan. meskipun buku ajar bidang ini masih

langka, tulisan-tulisan dalam bentuk monograf dan laporan penelitian telah banyak

dijumpai.

Konsep-konsep yang melandasi penelitian kefaalan

Untuk keperluan perkembangan fisiologm pada umumnya perlu dilakukan

eksperimen dan penelitian sehingga bidang ini tidak sekedar kumpulan teori.

Pola berpikir yang digunakan dalam fisiologi hewan untuk mencapal

pemahaman berbagai manifestasi faah yang muncul ialah anaIisis-kausal Seorang

fisologiwan akan selalu berpikir bahwa suatu fenomena adalah akibat dan fenomena

sebelumnya atau suatu fenomena mungkin dapat menimbulkan fenomena berikutnya.

Pola berpikir demikian mi seharusnya selalu menyertai seorang eksperimentator.

Pendekatan ilmiah dengan eksperimen dan penelitian memerlukan lebih dahulu

sejumlah observasi yang menghasilkan satu atau lebih hipotesis. Kemudian hipotesis

Page 16: RPKPS

itu diuji kesahihannya dengan eksperimen-eksperimen. Proses ini diulang untuk

menyaring informasi yang telah diperoleh sebelumnya dan membawanya sedekat

mungkin kepada kenyataan. Dalam hal penyusunan hipotesis dan prosedur

eksperimen, seorang eksperimentator dftuntut memiliki daya imajinasi yang tinggi. Dan

sinilah kualitas suatu penelitian ditentukan.

Penyampaian informasi melalui dua jalur yaitu:

1. Berdasarkan konsep konsep kebiologian dalam hal ini hipotesis atau teori

dinyatakan dengan bahasa evolusi, genetika, adaptasi atau perkembangan

dalam tatanan kebiologian.

2. Untuk menjelaskan struktur atau fungsi tertentu menggunakan cara kimia dan

fisika. atau model matematika. Semua informasi berlandaskan Pada sudut

pandang bahwa kehidupan bertumpu pada materi dan kaidahkaidah yang

nyata-nyata tidak berbeda dengan yang berlaku dalam dunia non-biotik.

Pandangan seperti mtu disebut gagasan mekanisme, yang telah menggeser

teori yang berlaku sebelumya yaitu vitalisme.

Doktrin vitalisme menganggap bahwa kehidupan berasal dan vis vitalis, tenaga

vital yang berasal dan supernatural. Doktrin ini tertutup bagi studi eksperimental.

Hewan pada semua tingkat perkembangan tidak hanya bereaksi terhadap perubahan-

perubahan lingkungannya, tetapi lebih dan itu, mereka mengatur dan mengendalikan

reaksi-reaksi seperti itu. Manifestasinya ialah penyelenggaraan mekanisme faal yang

bertanggung jawab terhadap keajekan lingkungan internal yang diringkas dalam satu

istilah yaitu homeostasis.

Lingkungan internal dapat berubah karena aktivitas sel dan perubahan

lingkungan eksternal organisme. Hewan yang mampu memelihara keajekan

lingkungan internalnya secara nisbi disebut regulator. Hewan lain tidak mampu berbuat

dernikan sehingga lingkungan internal berubah sejalan dengan perubahan lingkungan

ekstemal, yang demikian mi disebut konformer. Selain mekanisme homeostasis, ada

cara lain untuk mempertahankan keajekann lingkungan internal dengan menghindar

dan lingkunngan ekstemal yang tidak sesual, ini disebut homeokinesis.

Tanggapan hewan terhadap perubahan lingkungan merupakan usaha untuk

mempertahankan hidupnya, orang sering menyebutnya adaptasi. Oleh karena adaptasi

dalam biologi rnempunyai banyak arti maka lebih tepat jika disebut kompensasi.

Untuk keperluan eksperirnen perlu dilakukan semacarn kompensasi terhadap

hewan percobaan yaitu rnenyesuaikannya terhadap kondisi kondisi lingkungan

laboratorium yang terkendali, kecuali hanya satu atau dua faktor yang berubah.

Page 17: RPKPS

Penyesuaian seperti itu disebut aklirnasi. Penyesuaian yang jauh lebih rumit ialah

aklirnatisasi, berlangsung dalam kondisi lingkungan alami dengan multivariabel. Cara

penyesuaian terakhir ini lebih sulit analisisnya.

Kemampuan organisme rnelakukan regulasi dan konformasi terbatas pada

suatu kisaran tertentu yang disebut toleransi. Di luar batas toleransi hewan

mernpertaruhkan beberapa kernampuannya untuk bertahan terhadap lingkungan

ekstrem.

Pada kedua ujung kisaran toleransi sebenarnya terdapat dua titik kematian,

karena meskipun hewan mampu bertahan tetapi pada hakekatnya hewan menderita

kerusakan yang akhirnya akan kalah. Aklimasi dan aklimatisasi ber langsung dalam

beberapa hari sampai beberapa pekan, sedang adaptasi memerlukan periode waktu

yang lebih lama dan dapat rnenghasilkan suatu spesies.

Secara teori dikenal tiga cara melaksanakan homeostasis.

1) Jika perubahan lingkungan dapat diramalkan, suatu cara penjadwalan dapat

memberi imbangan internal secara periodik kepada fluktuasi yang telah

diketahui.

2) Kondisi-kondisi eksternal dapat dinilai dan bersama-sama dengan pengetahuan

sifat-sifat reaksi, suatu perkiraan dapat dibuat untuk sejumlah perubahan yang

diketahui lebih dahulu. Kemudian suatu tanggapan yang layak dapat dimulai

untuk mengatasi perubahan yang diharapkan.

3) Kondisi internal dapat dipantau, penyimpangan apapun yang tidak semestinya

keluar dan norma yang berlaku dapat digunakan sebagai suatu isyarat untuk

memulai satu tanggapan yang akan berhenti hanya bila norma itu telah

dipulihkan kembali.

Dari ketiga kemungkinan sistem itu hanya yang pertama dan ketiga yang

benlaku dalam tatanan kebiologian. Cara pertama tercermin dalam ritme-riitme

sirkadian yang disinkronkan dengan satu periode 24 jam oleh suatu isyarat dan

Iingkungan eksternal seperti waktu matahari terbit dan tenggelam. Sistem

pengendalian jenis ketiga tidak memerlukan jam internal atau ingatan dan bekerja

tanpa informasi tentang kondisi-kondisi eksternal yang berlaku. Situasi aktual dalam

sistem dibandingkan dengan kondisi yang diinginkan dan tindakan yang layak

dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan yang timbul. Tipe ini disebut sistem

umpan balik atau dikenal dalam fisika sebagai mekanisme servo, rupa-rupanya sistem

ini menjadi rakitan paling penting dalam mengatasi lingkungan yang sedang berubah.

Page 18: RPKPS

Pustaka kefaalan

Siapa saja sebagai peminat kefaalan tentu berkeinginan mendapatkan

informasi-informasi kefaalan yang aktual. Pada waktu sekarang kita tidak sulit untuk

mendapatkan media apa saja yang memuat informasi kefaalan, namun yang paling

mudah adalah media cetak. Jika informasi yang diperlukan adalah hal-hal yang sudah

dibakukan cukup dan buku-buku ajar terbitan terbaru, tentu saja buku-buku semacam

mi kebanyakan masih berbahasa asing. Jika yang dminginkan informasm-informasi

aktual yang belum masuk buku ajar tersedia banyak monograf, berkala ilmiah, dan

prosiding.

Informasi-informasi mengenai topik tertentu yang mendalam dapat diperoleh

dan monograf. Banyak monograf diterbitkan dalam seri suatu bidang ilmu, misalnya

dan Springer-Verlag menerbitkan seri Zoofisiologi, juga dan Academic Press mengenai

fisiologi ikan, fisiologi udang, dll.

Informasi-informasi mengenai perkembangan dalam penelitian kita peroleh dan

berkala iimiah yang memuat laporan penelitian, juga dapat memperoiehnya dan

prosiding yang memuat hasil-hasil penelitian yang teiah dipresentasikan dalam suatu

forum. Berkala ilmiah fisiologi ada yang umum dan ada yang meng khususkan pada

topik tertentu, misalnya memuat khusus penelitian faal saraf, penelitian ekofisiologi,

penelitian metabolisme, dll.

Beberapa contoh berkala ilmia kefaalan:

Physiological Zoology

Penelitian cenderung kearah hubungan kefaaian dengan lingkungan hidup

hewan.

Journal of Physiology Paris

Khusus mengenai neurofisiologi.

Hormone and Metabolic Research

Penelitian mengenai faal hormon dan metabolisme.

Journal of Mechanochemistry & Cell Motility

Penelitian mengenai gerak pada tingkat sel dan molekul. Quarterly Journal of

Experimental Physiology

Peneltian kefaalan umum pada hewan dan manusia.

Biogenic Amines

Faal neurotransmiter dan zat-zat yang benkaitan.

Journal of Comparative Physiology. A

Page 19: RPKPS

Faal indera, saraf, dan Peniiaku.

Jurnal of Comparative Physiology B

Faal peredaran dan pernapasan, Metabolisme dan Ekofisiologi

American Journal of Physiologi

Faal hewan dan manusia