RPJMD BjbBab 9 Penetapan Indikator Kinerja Daerah

12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015 106 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Keberhasilan Strategi Pembagunan Pemerintah Banjarbaru sangat ditentukan oleh seluruh unit kerja SKPD. Dengan keterbatasan sumberdaya yang ada perlu penetapan fokus dan prioritas yang tepat dalam implementasi strategi. Kinerja dapat diukur melalui Indikator kinerja mengacu kepada permendagri No 54/2010 dan Standart Pelayanan Minimal (SPM). Indikator kinerja merupakan ukuran pencapaian baik secara kuantitatif maupun kualitatif oleh seluruh SKPD yang ada di Pemerintah Kota Banjarbaru. Berikut adalah Indikator kinerja seluruh unit kerja SKPD yang selaras dengan tujuan dan sasaran dalam pencapaian visi misi Kota Banjarbaru 1. Meningkatkan masyarakat/SDM yang berkualitas 1.1. Seluruh anak usia sekolah menyelesaikan pendidikan SLTA dan memiliki keterampilan IT, bahasa asing dan wirausaha. a. Dinas Pendidikan : 1. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan. 2. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a) Kelas l - ll : 18 jam per minggu b) Kelas lll : 24 jam per minggu c) Kelas lV - Vl : 27 jam per minggu d) Kelas VII - lX : 27 jam per minggu 3. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya. 5. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan balajar. 6. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru 2 (dua) kali dalam setiap semester. 7. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik. 8. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsp manajemen berbasis sekolah (MBS). 9. Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil. 10. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis.

description

indikator kinerja

Transcript of RPJMD BjbBab 9 Penetapan Indikator Kinerja Daerah

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    106

    BAB IX

    PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

    Keberhasilan Strategi Pembagunan Pemerintah Banjarbaru sangat ditentukan oleh seluruh unit kerja SKPD. Dengan keterbatasan sumberdaya yang ada perlu penetapan fokus dan prioritas yang tepat dalam implementasi strategi. Kinerja dapat diukur melalui Indikator kinerja mengacu kepada permendagri No 54/2010 dan Standart Pelayanan

    Minimal (SPM). Indikator kinerja merupakan ukuran pencapaian baik secara kuantitatif maupun kualitatif oleh seluruh SKPD yang ada di Pemerintah Kota Banjarbaru. Berikut adalah Indikator kinerja seluruh unit kerja SKPD yang selaras dengan tujuan dan sasaran dalam pencapaian visi misi Kota Banjarbaru

    1. Meningkatkan masyarakat/SDM yang berkualitas

    1.1. Seluruh anak usia sekolah menyelesaikan pendidikan SLTA dan memiliki

    keterampilan IT, bahasa asing dan wirausaha. a. Dinas Pendidikan :

    1. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan.

    2. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a) Kelas l - ll : 18 jam per minggu b) Kelas lll : 24 jam per minggu c) Kelas lV - Vl : 27 jam per minggu d) Kelas VII - lX : 27 jam per minggu

    3. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku.

    4. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.

    5. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan balajar.

    6. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru 2 (dua) kali dalam setiap semester.

    7. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik.

    8. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsp manajemen berbasis sekolah (MBS).

    9. Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil.

    10. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis.

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    107

    11. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.

    12. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-lV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik.

    13. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-lV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%.

    14. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-lV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

    15. Di setiap Kabupaten/Kota semua Kepala Sekolah SD/Ml berkualifikasi S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

    16. Di setiap Kabupaten/Kota semua Kepala Sekolah SMP/MTs berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

    17. Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan

    kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif. 18. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap

    bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.

    19. Pendidikan anak usia dini (PAUD). 20. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah. 21. Angka kelulusan (AL) SD/MI. 22. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs. 23. Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA. 24. Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMPD/MTs. 25. Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA. 26. Angka melek huruf. 27. Angka rata-rata lama sekolah. 28. Angka partisipasi kasar. 29. Angka pendidikan yang ditamatkan 30. Angka partisipasi murni. 31. APM SD/MI/paket A. 32. APM SMP/MTs/paket B. 33. APM SMA/SMK/MA/paket C

    b. Kantor Perpustakaan dan arsip daerah 1. Jumlah perpustakaan 2. Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun 3. Koleksi buku yang tersedia

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    108

    1.2. Pelayanan kesehatan memenuhi standar mutu dan mampu menjangkau/dijangkau seluruh masyarakat a. Dinas Kesehatan

    1. Rasio puskesmas per satuan penduduk 2. Rasio puskesmas pembantu per satuan penduduk 3. Rasio dokter per 1000 penduduk 4. Rasio dokter gigi per 1000 penduduk 5. Jumlah puskesmas yang menerapkan standar pelayanan medik dasar 6. Jumlah Puskesmas yang melaksanakan program kesehatan kejiwaan 7. Jumlah puskesmas yang melaksanakan program kesehatan gigi dan mulut 8. Persentase rumah tangga yang melaksanakan PHBS ( sesuai kriteria buku

    petunjuk PHBS. 9. Persentase sekolah SD/MI yang ber PHBS 10. Posyandu purnama 11. Desa / kelurahan siaga aktif 12. Rasio posyandu persatuan balita 13. Jumlah puskesmas/pustu yang memenuhi sarana/prasarana dan peralatan

    kesehatan. 14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin. 15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. 16. Cakupan pelayanan kesehatan peserta askes. 17. Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi

    penduduk miskin. 18. Cakupan Ibu bersalin yg ditolong oleh nakes terlatih (PN). 19. Cakupan Ibu Hamil yg mendapatkan pelayanan Antenatal (K4). 20. Cakupan ibu nifas yg mendapatkan pelayanan (KF). 21. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (PK). 22. Puskesmas Rawat Inap yang mampu PONED. 23. RS yang mampu melaksanakan PONEK. 24. Puskesmas Rawat Inap yang mampu PONED. 25. Persentase PUS yang menjadi peserta KB aktif ( CPR). 26. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup. 27. Cakupan Kunjungan Neonatal pertama (KN1). 28. Cakupan Neonatal Komplikasi yang ditangani. 29. Persentase Kunjungan Bayi. 30. Pelayanan Kesehatan Anak Balita. 31. Persentase cakupan Penjaringan Siswa SD kelas I dan setingkat. 32. Angka Kelangsungan Hidup Bayi /AKB per 1000 Kelahiran Hidup. 33. Angka usia harapan hidup. 34. ketersediaan obat dan vaksin. 35. Ketersediaan obat perkapita per tahun di sarana pelayanan kesehatan dasar

    (Rp/Kapita). b. RSUD

    1. Cakupan rawat jalan 2. Cakupan rawat Inap 3. Jumlah akreditasi yang diperoleh. 4. Rasio kecukupan tenaga perawat dengan tempat tidur. 5. Jumlah dan jenis dokter spesialis dan sub spesialis. 6. Persentase pasien miskin yang terlayani. 7. Persentase rujukan pasien ke RS lain. 8. Persentase pasien pulang sembuh.

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    109

    9. Persentase pelayanan yang sesuai standar mutu. 10. Persentase sarana prasarana yang sesuai standar mutu. 11. Persentase kematian bagi pasien yang dirawat > 24 jam.

    1.3. Keluarga ikut KB dan cukup gizi.

    a. Dinas Kesehatan 1. Prevalensi balita kekurangan gizi 2. Persentase Balita Gizi buruk ditemukan yang mendapat perawatan 3. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 4. Cakupan pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bln keluarga miskin

    b. BPMP-KB 1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2. Rasio akseptor KB 3. Rasio akseptor KB 4. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 5. Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan

    Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS) ; 6. Pasangan Usia Subur (PUS) yang isterinya dibawah usia 20 tahun 7. Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 8. PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) 9. Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 10. Ratio Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB 1 PKB/PLKB untuk setiap 2

    desa/kelurahan

    1.4. Masyarakat usia produktif menjadi tenaga kerja produktif yang mampu memajukan daerahnya. a. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

    1. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat 2. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan 3. Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan 4. Rasio penduduk yang bekerja 5. Angka partisipasi angkatan kerja

    b. Dinas Perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi 1. jumlah wirausaha baru di bidang perindagtamben

    c. Dinas Koperasi & UMKM 1. jumlah sarjana yang menjadi wirausaha baru

    d. Disbudparpora 1. jumlah wirausaha baru di bidang pariwisata dan kebudayaan

    e. Distankanhut 1. Cakupan bina kelompok petani ikan (Pokdakan) 2. Cakupan bina kelompok tani

    f. Kecamatan 1. Jumlah penurunan penganguran dan buta aksara di wilayah kelurahan

    g. Bappeda dan Penanaman Modal 1. Rasio daya serap tenaga kerja pada PMA/PMDN

    1.5. Pemuda Banjarbaru meraih prestasi regional dan nasional di bidang iptek, olahraga dan seni budaya. a. Disbudparpora

    1. jumlah organisasi pemuda 2. jumlah pemuda yang meraih prestasi olahraga

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    110

    3. Jumlah organisasi olahraga 4. Jumlah event olahraga dan senibudaya berskla regional dan nasional di

    Banjarbaru 5. cakupan sumber daya kesenian 6. cakupan tempat kesenian 7. cakupanorganisasi kesenian 8. cakupan fasilitasi seni

    b. Dinas Pendidikan 1. Jumlah siswa yang mengikuti olimpiade sains 2. Jumlah event iptek berskala regional dan nsional di Banjarbaru 3. Jumlah prestasi yang diraih dibidang IT

    c. Kecamatan 1. Jumlah prestasi pemuda pemudi di kecamatan

    1.6. Masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan secara tertib dan harmonis.

    a. Dinas Perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi 1. Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri 2. Kontribusi sektor pertambangan dan energi terhadap PDRB 3. Kontribusisektor perdagangan terhadap PDRB

    b. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 1. Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) 2. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 3. Perselisihan buruh dan pengusaha 4. Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 5. Besaran Pemeriksaan Perusahaan 6. Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan 7. Keselamatan dan perlindungan

    c. Kantor Satpol PP 1. Rasio jumlah polisi pamong praja 2. Cakupan patoli petugas satpol PP 3. Penegakan Perda 4. Tingkat peyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketemtraman, keindahan) 5. Jumlah demo

    d. BPMP-KB 1. PKK aktif 2. Posyandu aktif 3. Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 4. Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat 5. LPM Berprestasi 6. Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan

    Pengaduan oleh Petugas Terlatih di Dalam Unit Pelayanan Terpadu 7. Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Layanan

    Kesehatan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih di Puskesmas mampu Tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di Rumah sakit

    8. Layanan Rehabilitasi Sosial yang Diberikan oleh Petugas Layanan Rehabilitasi Sosial Terlatih bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Dalam Unit

    Pelayanan Terpadu 9. Layanan Bimbingan Rohani yang Diberikan oleh Petugas Bimbingan Rohani

    Terlatih bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Dalam Unit Pelayanan Terpadu

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    111

    10. Penegakan Hukum dari Tingkat Penyidikan sampai dengan Putusan Pengadilan atas Kasus-kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

    11. Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum (LBH)

    12. Layanan Pemulangan bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 13. Layanan reintegrasi social bagi perempuan dan anak korban kekerasan

    e. Dinas Kependudukan dan Catatan sipil 1. Penerbitan KTP 2. Penerbitan Akta kelahiran 3. Penerbitan akta perkawinan 4. Penerbitan akta perceraian 5. Penerbitan akta kematian 6. Ketersedian data base kependudukan 7. Penertiban akta pengukuan, pengesahan dan pengangkatan anak 8. Penertiaban akta perubahan kewarganegaraan

    f. Badan Kesbanglinmas 1. persentase masyarakat ikut dalam pemilu/pilkada 2. kegiatan pembinaan politik 3. Kegiatan pembinaan terhadap LSM,Ormas,OKP dan nirlaba lainnya 4. Meningkatnya pemahaman wawasan kebangsaan

    2. Menumbuh-kembangkan ekonomi daerah

    2.1 Setiap kelurahan memiliki kelompok usaha dengan produk unggulan yang berdaya

    saing. a. Dinas Perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi

    1. cakupan bina kelompok pengarajin 2. cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal 3. persentase kelurahan yang memiliki kelompok pengrajin, pedagang

    mandiri b. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

    1. Persentase (%) PMKS skala kabupaten/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

    2. Persentase (%) PMKS skala kabupaten/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan atau kelompok sosial lainnya

    3. Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

    4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial

    5. Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial

    c. Dinas Koperasi & UMKM 1. persentase koperasi aktif 2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 3. Jumlah BPR/LKM aktif 4. persentase usaha mikro dan kecil

    d. Distankanhut 1. Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB 2. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB 3. Produktivitas padi atau bahan utama lokal lainnya per hektar

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    112

    4. Nilai tukar petani 5. Produksi perikanan 6. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

    e. BPMP-KB 1. PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

    Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri f. Kecamatan

    1. Jumlah kelompok usaha aktif dengan keanggotaan berbeda di setiap kelurahan

    2.2. Setiap kecamatan memiliki pasar yang mampu memfasilitasi pemasaran produk

    unggulannya serta menjamin ketersediaan bahan pokok dan sarana produksi dengan harga terjangkau. a. Dinas Perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi

    1. persentase kebutuhan pokok dan sarana produksi yang terjamin ketersediaannya dengan harga terjangkau

    2. persentase kecamatan yang memiliki pasar yang mampu memfasilitasikebutuhan wilayahnya

    b. Distankanhut 1. Komsumsi ikan 2. Produksi perikanan kelompok budidaya

    c. Bagian Ekonomi Setdako 1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan

    a) Ketersediaan energi dan protein perkapita b) Penguatan cadangan pangan

    2. Distribusi dan akses pangan a) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah b) Stabilitas harga dan pasokan pangan

    3. Penganekragaman dan keamanan pangan a) Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) b) Pengawasan dan pembinaan kemanan pangan

    d. Kecamatan 1. Jumlah pasar di kecamatan 2. Persentase waktu aktifitas pasar

    2.3. Banjarbaru menjadi tujuan utama investasi bidang perdagangan dan industri di

    Kalimantan selatan. 1 Dinas Perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi

    a. Jumlah pusat perdagangan di Banjarbaru b. Kontribusi sektorindustriterhadap PDRB c. Pertumbuhan industri

    2 Dinas Perhubungan dan Kominfo a. Pelaksanaan diseminasi dan pendistribusian informasi nasional melalui:

    a) media massa seperti majalah, radio, dan televisi b) media baru seperti website (media online);

    c) media tradisional seperti pertunjukan rakyat; d) media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi, dan

    lokakarya; dan/atau; e) media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet, brosur,

    spanduk, dan baliho

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    113

    b. Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarkat di tingkat kecamatan

    3 Badan Kesbanglinmas a. Cakupan petugas perlindungan masyarakat (linmas) b. Jumlah linmas per jumlah10.000 penduduk c. rasiopos kamling per RT d. cakupan bencana kebakaran kota e. tingkat waktu tanggap darurat daerah layanan wilayah manajemen

    kebakaran 4 Disbudparpora

    a. Jumlah duta wisata b. kunjungan wisata

    5 BP2T a. Jumlah perizinan yang mendukung investasi b. Terlayaninya Masyarakat dalam Pengurusan Izin sesuai SOP c. Penerbitan Izin sesuai dengan jumlah waktu yang telah ditetapkan SOP

    6 DPPKAD a. Tingkat pendapatan daerah

    7 Bappeda dan Penanaman Modal a. jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) b. Jumlah nilai investai berskala nasional (PMDN/PMA) c. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) d. Buku kota dalam angka e. Buku PDRB kota f. Jumlah penelitian dan kajian pengembangan perencanaan pembangunan

    yang dapat di aplikasikan SKPD

    3. Membangun lingkungan yang sehat dan dinamis

    3.2. Kawasan pemukiman, perkantoran dan sentra ekonomi memiliki infrastruktur dan

    fasilitas yang memenuhi standar. 1 Dinas PU dan Perumahan

    a. Tersedianya Air Irigasi untuk Pertanian Rakyat pada Sistem Irigasi yang Sudah Ada

    b. Tersedianya Akses Air Minum yang Aman Melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan Jaringan Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan Terlindungi dengan Kebutuhan Pokok Minimal 60 liter/orang/hari

    c. Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan d. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Sanitasi Lingkungan dan

    Persampahan) e. Tersedianya Sistem Air Limbah Skala Komunitas/Kawasan/Kota f. Tersedianya Sistem Jaringan Drainase Skala Kawasan dan Skala Kota

    sehingga Tidak Terjadi Genangan (Lebih dari 30 cm Selama 2 Jam) dan Tidak Lebih Dari 2 kali Setahun

    g. Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi Setiap Tahun h. Rasio rumah layak huni i. Rasio permukiman layak huni j. Persentase Rumah Tangga bersanitasi dan air bersih k. Luas irigasi kota dalam kondisi baik l. Rasio ketersediaan bangunan pemerintah

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    114

    m. Lingkungan yang Sehat dan Aman yang Didukung dengan PSU (Prasarana, Sarana, Utilitas)

    n. Persentase wilayah yang memiliki akses jalan dan jembatan. o. Rasio Jalan dilalui roda 4 p. Panjang jalan yang memiliki drainase/saluran pembuangan air q. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat r. Panjang jalan Kota dalam kondisi Mantap ( > 40 KM/Jam ) s. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik t. Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah

    liar 2 Dinas Kesehatan

    a. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas

    b. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat c. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat d. Persentase keluarga yang menggunakan air bersih e. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan f. Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan g. Persentase cakupan TPM yang memenuhi syarat h. Angka kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk ( inciden rate ) i. Angka bebas jentik ( ABJ 95 % ) j. Case Fatality rate ( CFR ) kematian DBD k. Angka penemuan kasus malaria per 1000 penduduk (annual paracite

    inciden) l. Persentase KLB Malaria yang dilaporkan dan ditanggulangi m. Persentase penderita kasus filaria yang ditangani sesuai standar n. Persentase kasus baru Tuberkolusis ( TB ) / BTA positif yang ditemukan o. Persentase kasus baru Tuberkolusis (TB ) yang disembuhkan p. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk ( suspek penderita TB ) q. Prevalensi kasus HIV ( berdasarkan populasi dewasa ) r. Persentase orang dengan HIV / AIDS ( ODHA ) mendapat Anti

    Retroviral Treatment ( ART ) s. Persentase penduduk 15 th keatas mengetahui pengetahuan tentang HIV

    & AIDS

    t. Jumlah orang yang berumur 15 th atau lebih yang menerima konseling dan testing

    u. Jumlah kasus diare per 1000 penduduk v. Angka kematian diare ( CFR ) pada saat KLB w. Cakupan penemuan dan tatalaksana standar kasus pnemoni balita x. Penderita terdaftar akhir Desember per 10.000 penduduk ( prevalensi

    kusta ) y. Angka penemuan kasus baru ( New case detection rate / NCDR ) kusta

    per 100.000 penduduk z. Angka kecacatan Tk II / Proporsi dari penderita baru penyakit kusta aa. Persentase penanganan penderita kasus kecacingan bb. Persentase bayi 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap cc. Persentase desa/ kelurahan yang sudah UCI dd. Persentase anak usia sekolah yang mendapat imunisasi ee. Penemuan kasus non folio AFP rate per 100.000 anak < 15 th ff. Persentase penyelidikan epidemiologi ( PE ) < 24 jam gg. Deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    115

    hh. % kasus gigitan hewan penular rabies yang ditangani ii. Jumlah Puskesmas Standar ISO

    3 Disbudparpora a. Jumlah gedung dan lapangan olahraga

    4 Disbertarung a. Persentase median jalan dan trotoar yang terpelihara b. Rasio titik PJU persatuan jalan c. rasio TPU persatuan penduduk

    5 Kecamatan a. Persentase kelurahan yang bebas sampah berserakan

    3.3. Seluruh kawasan dapat diakses oleh sarana transportasi yang nyaman dan lancar

    1 Dinas Perhubungan & Kominfo a. Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan b. Jumlah uji kir angkutan umum c. Jumlah kepemilikan kendaraan wajib kir d. Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) e. Jumlah pemasangan fasilitas lalulintas

    3.4. Banjarbaru menjadi Kota Hijau yang bersih, sehat dan ramah lingkungan

    1 Disbertarung a. Ratio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah b. Ruang publik yang berubah peruntukannya c. persentase penanganan sampah d. TPS persatuan penduduk e. ketaatan terhdap RTRW f. persentase luas pemukiman yg tertata

    2 Bappeda dan Penanaman Modal a. Tersedianya dokumen Tata ruang

    3 Kantor Lingkungan Hidup a. Pelayanan pencegahan pencemaran air b. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak c. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan atau tanah untuk

    produksi biomassa

    d. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup

    e. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air f. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL,

    DPLH, DELH dan SPPL 4 Distankanhut

    a. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis b. Kerusakan kawasan hutan

    4. Mewujudkan pemerintahan yang baik

    4.1 Manajemen Pemerintahan (Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian dan

    Pelaporan) terlaksana secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang akurat. 1 SKPD

    a. persentase pelaksanaan tugas rutin, administrasi dan pelaporan secara akuntabel dan tepat waktu.

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    116

    2 Sekretariat DPRD a. persentase pelaksanaan tugas rutin, administrasi dan pelaporan secara

    akuntabel dan tepat waktu. b. persentase kelancaran operasional DPRD secara tepatwaktu

    3 Dinas Perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi a. persentase pelaksanaan tugas rutin, administrasi dan pelaporan secara

    akuntabel dan tepat waktu. b. persentase data geologi secara tepat waktu dan akurat

    4 Kantor Perpustakada a. persentase pelaksanaan tugas rutin, administrasi dan pelaporan secara

    akuntabel dan tepat waktu. b. jumlah SKPD yang menerapkan sistem kearsipan secara baku

    5 DPKAD a. persentase pelaksanaan tugas rutin, administrasi dan pelaporan secara

    akuntabel dan tepat waktu. b. persentase kelengkapan data pengelolaan asset secra tepat waktu dan

    akurat c. opini WTP laporan pengelolaan keuangan

    6 Bappeda dan Penanaman Modal a. persentase pelaksanaan tugas rutin, administrasi dan pelaporan secara

    akuntabel dan tepat waktu. b. Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yg telah ditetapkan dgn

    PERDA c. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn

    PERKADA d. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

    7 Inspektorat a. Persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan b. Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat

    8 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah a. Persentase aparatur yang memiliki pembinaan dan pengembangan karir

    sesuai dengan kebutuhan 9 Bagian Ekonomi dan SDA Setdako

    a. Indeks optimalisasi pemanfaatan potensi ekonomi daerah. b. Persentase kelengkapan data dan administrasi potensi, pendayagunaan

    dan pengelolaan SDA yang terintegrasi, tepat waktu, terkini dan akurat 10 Bagian Pembangunan Setdako

    a. Persentase kelengkapan data dan administrasi pelaksanaan pembangunan yang terintegrasi, tepat waktu, terkini dan akurat.

    11 Bagian Organisasi Setdako a. Persentase Dokumen LAKIP yang terintegrasi dan tepat waktu b. Persentase SKPD yang memperoleh penataan kelembagaan dan

    ketatalaksanaan yang efektif dan efisien 12 Bagian Tata Pemerintahan Setdako

    a. Persentase dokumen Laporan penyelenggaraan Pemerintahan daerah yang tepat waktu dan akurat

    b. persentase antar wilayah yang memiliki pilar batas yang jelas 13 Bagian Umum Setdako

    a. Persentase pengelolaan perlengkapan dan rumatangga, tata usaha dan kepegawaian serta keuangan yang akuntabel dan tepat waktu

    14 Bagian Hukum dan Perundang-Undangan Setdako

  • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BANJARBARU 2011-2015

    117

    a. Persentase penyelesaian perkara hukum Pemda b. Persentase pemenuhan kebutuhan Perda

    15 Bagian Kesra Setdako a. Persentase kelengkapan data dan administrasi kesra dan kemasyarakatan

    yang terintegrasi, tepat waktu, terkini dan akurat 16 Bagian Humas dan protokol Setdako

    a. Tingkat akurasi informasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di masyarakat

    b. Tingkat kelancaran pelayanan keprotokolan kepala daerah dan pejabat Pemerintah

    4.3. Pelayanan publik menerapkan standar pelayanan prima yang terintegrasi secara

    online. 1 BP2T

    a. waktu proses perizinan b. Index kepuasan masyarakat

    2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil a. Persentase pelayanan yang memenuhi standar pelayanan prima

    3 Kecamatan a. Persentase pembuatan KTP online b. Persentase laporan keuangan terintegrasi online

    4.4. Setiap SKPD memiliki aparatur kompeten sesuai kebutuhan. 1 Seluruh SKPD

    a. persentase aparatur yang memiliki kompetensi teknis sesuai bidangnya