Routing dinamik.pdf

6
Routing Dinamis A. Router Dinamis Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan. B. Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis Keuntungan routing dinamis diantaranya : · Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya). · Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada. · Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan. Kerugian routing dinamis diantaranya: · Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu. · Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada. C. Macam macam Protokol pada Routing Dinamis Macam-macam protokol routing dinamis adalah : 1. RIP (Routing Information Protocol) - Menggunakan algoritma distance vector · Routing protokol distance vector · Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik · Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang · Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik · RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu: a. RIPv1 RIP versi 1 - Hanya mendukung routing classfull

Transcript of Routing dinamik.pdf

Page 1: Routing dinamik.pdf

Routing Dinamis

A. Router Dinamis

Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis

oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi

antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.

Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan

network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih

mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan

dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

B. Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis

Keuntungan routing dinamis diantaranya :

· Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).

· Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.

· Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi.

Hanya router-router yang berkaitan.

Kerugian routing dinamis diantaranya:

· Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu

tertentu.

· Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router

membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi

harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

C. Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis

Macam-macam protokol routing dinamis adalah :

1. RIP (Routing Information Protocol) - Menggunakan algoritma distance vector

· Routing protokol distance vector

· Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik

· Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang

· Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik

· RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan

router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan

informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang

dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default.

RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. RIPv1

RIP versi 1

- Hanya mendukung routing classfull

Page 2: Routing dinamik.pdf

- Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing

- Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

- Perbaikan routing broadcast

Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:

1. Distance Vector Routing Protocol

2. Menggunakan metric yaitu hop count

3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable

4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec

5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255

6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6

7. Menjalankan auto summary secara default

8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520

9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2

10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket

update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.

11. Mempunyai AD 120

b. RIPv2

RIP versi 2

- mendukung routing classfull dan routing classless

- info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing

- mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

- perbaikan routing multicast

Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat

pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan

yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.

Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 :

- Distance Vector Routing Protocol

- Metric berupa hop count

- Max hop count adalah 15

- Menggunakan port 520

- Menjalankan auto summary secara default

PerbedaanRIP v2 dengan RIP v.1 :

- Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang

dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR

- Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2

- Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9

- Auto Summary dapat dimatikan

Page 3: Routing dinamik.pdf

- Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update

dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya

2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector

· Protokol routing distance vector

· Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability

· Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol

berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems,

Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol

yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255,

tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara

default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).

Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu

pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur

mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh,

realibility.

Page 4: Routing dinamik.pdf

3. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state

· Protokol routing link-state

· Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328

· Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah

· Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan

OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh

sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah

cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1,

RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya

OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar

– routing protocol.

OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama

sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing

table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF

hanya mendukung routing IP saja.

4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma

advanced distance vector

· Menggunakan protokol routing enhanced distance vector

· Menggunakan cost load balancing yang tidak sama

· Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state

· Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek

Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak

tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol.

Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan.

Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk

jaringan besar.

Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan

dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah

bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.

5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector

· Menggunakan routing protokol distance vector

· Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client

· Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system

BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi

data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan

pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi

dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar

Page 5: Routing dinamik.pdf

dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol

lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing

protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior

gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan

lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.

D. Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:

1. Routing Information Protocol (RIP)

Kelebihan

RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk

mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi

perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan

informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur

routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima,

terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan

Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.

RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali

dijalankan hanya mengetahuicara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak

mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.

2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

Kelebihan

support = 255 hop count

Kekurangan

Jumlah Host terbatas

3. Open Shortest Path First (OSPF)

Kelebihan

Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus

dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi

beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.

Kekurangan

Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit

4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)

Kelebihan

Page 6: Routing dinamik.pdf

Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki

tmemori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance

Kekurangan

Hanya untuk Router Cisco

5. Exterior Gateway Protocol (EGP)

Kelebihan

Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan

Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi