Paper routing
Transcript of Paper routing
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
ROUTING
Disusun oleh :
Lady Diana Romadona ( 32120055 )
Ferry ( 32120064 )
Devi Natalia ( 32120071 )
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi dan Desain
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
2015
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
A. Pengertian Router
1. Menurut sumber http://deris.unsri.ac.id/materi/deris/routing_deris.pdf ( tanggal
akses : 1 Nov 2015)
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-
router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah
algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket
IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP
tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya
menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke
host tujuan.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga
trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik dari trafik
yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung
dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip
dengan bridge, router dapat dihubungkan network interface yang berbeda. Router
terletak pada Layer 3 dalam OSI, router hanya perlu mengetahui Net-Id (no mor
jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju.
Cara kerjanya, setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka
lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke
dalam table yang ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju
melalui suatu interface. Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan
router akan menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data
tersebut
2. Menurut sumber http://arhieana.blogspot.co.id/2013/03/makalah-router.html
(tanggal 1 Nov 2015)
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol
kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah
protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Sebuah router
mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah
jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang disebut sebagai
routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas
alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridges dapat mengetahui alamat
masing-masing komputer dimasing-masing sisi jaringan, router mengetahui
alamat komputer, bridges, dan router lainnya. router dapat mengetahui
keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik
data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa
alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi
perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan,
dan router merupakan penghubung suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama,
switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat
memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Jika sebuah perusahaan mempunyai
LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini
berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan
Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengirimkan data melewati internet.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
B. Pengertian Routing
1. Menurut sumber http://dewihacchan.blogspot.co.id/2011/07/static-route-
makalah.html (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing (perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas
dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke
tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.
Perutean dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: static route dan dynamic
route. Penggunaandefault gateway dan static route dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat
kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana, kemungkinan besar
dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya
kondisi jaringan sudah begitu kompleks, dapat kita gunakan routing static atau
kombinasi dengan menggunakan default gateway dan static route pada titik-titik
tertentu.
2. Menurut sumber http://vennykurnia.blogspot.co.id/2013/07/makalah-kelompok-
9.html (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan
yang dituju.Semua router menggunakan IP address tujuan untukmengirimpaket.
Agar keputusan routing tersebut benar,router harus belajar bagaimana untuk
mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini
dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang
network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin
dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus
dilakukan secara manual,administrator jaringan harus memasukkan atau
menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar,
jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu
administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena iturouting
statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing
dinamis biasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
lebih dari
administrator.
3. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf (tanggal
akses 1 Nov 2015)
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu
network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat
mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan
mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table
routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces
router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa
berkomunikasi. Routing table hanya memberikan informasi sedang routing
algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya
tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan
router tersebut.
4. Menurut sumber http://desinilawati.blogspot.co.id/2013/10/memahami-konsep-routing-static-dan.html (tanggal akses 1 Nov 2015)a. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari
satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga
dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan
sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan
selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan
yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-
paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan
meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada
tujuannya
b. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu
jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi
jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal
seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi
tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
c. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan
yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk
mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar
bagaimana untuk mencapai tujuan.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
C. Fungsi Routing
1. Menurut sumber http://desinilawati.blogspot.co.id/2013/10/memahami-konsep-
routing-static-dan.html (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni:
1) Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan
dilewati oleh paket-paket data agar sampai ke tujuan.
2) Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat
meneruskan paket.
2. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf ( tanggal
akses 1 Nov 2015)
Fungsi router :
• Mengatur jalur sinyal secara effisien
• Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
• Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
• Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaksial atau kabel
twisted pair
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
D. Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga : 1. Static Routing
2. Default Routing
3. Dynamic Routing
1. Menurut sumber https://d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf (tanggal
akses 1 Nov 2015)
Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara
manual. Staric routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing
secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual
apabila topologi jaringan berubah.
Dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan pada
jaringan besar yang menggunakan banyak router. Mengapa? Karena jika kita
menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua
router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator.
Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak
konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi
seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk
mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang
digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan
kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol
routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang
lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing
table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang
benar.
2. Menurut sumber http://dilanurlaila.blogspot.co.id/2014/12/routing-statis-dan-
dinamis-tugas.html#.VjXMKLfhC00 (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing dinamis adalah proses router yang me-rutekan jalur yang dibentuk
secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika
ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan
network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis
ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada
perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari
link jaringan.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router, sebuah router yang
memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu
lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol
routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang
lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.
Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table
routing secara otomatis.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan
yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing
dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing.
Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis
mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing
yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya
untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga
didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual
oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui
alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan
berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
3. Menurut sumber http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-
00958-IF%20Bab2001.pdf (tanggal akses 1 Nov 2015)
Routing Statik ( Static Routing ) menurut Rendra Towidjojo adalah
teknik routing yang dilakukan dengan memasukan entry route ke network tujuan
( remote network ) ke dalam table routing secara manual oleh Administrator
jaringan. Bila sebuah router memiliki satu network tujuan, maka Administrator
jaringan juga harus memasukkan satu entry route ke network tersebut. Jika
terdapat dua remote network , maka Administrator akan memasukkan entry route
sebanyak dua kali untuk masing – masing remote network tersebut. Dalam
memasukkan entry route tersebut Administrator harus dapat mengetahui dengan
pasti gateway yang akan digunakan untuk mencapai remote network. Untuk
jaringan yang terdiri dari beberapa router, maka penentuan gateway maupun jalur
( path ) harus dilakukan dengan lebih cermat.
Menurut Rendra Towidjojo, Routing dinamik tidak seperti pada routing
static dimana entry route pada tabel routing diisi 16 manual oleh Administrator
jaringan. Routing dinamik merupakan teknik routing dimana router akan
memasukkan sendiri entry-entry route ke dalam tabel routingnya. Untuk
melakukan itu, router akan saling bertukar informasi routing dengan router yang
lain tentang jaringan yang mereka ketahui masing-masing. Setelah mempelajari
keberadaan jaringan lain beserta cara mencapai jaringan tersebut, router akan
membuat entry route dan pada akhirnya memasukkannya ke dalam tabel routing.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
E. Autonomous System
Autonomous System atau yang disingkat AS merupakan suatu kelompok yang
terdiri dari satu atau lebih IP Prefix dimana kelempok tersebut terkoneksi dan dijalankan
oleh satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan
dengan jelas.
Sebuah Autonomous System memiliki dua buah mekanisme routing yaitu
intradomain routing dan interdomain routing. Intra domain routing merupakan
mekanisme routing yang dilakukan di dalam sebuah AS sedangkan inter domain routing
adalah mekanisme routing yang dilakukan diluar antar As agar bisa berhubungan satu
sama lain.
Berikut adalah contoh topologi Autonomous system :
Berdasarkan gambar diatas dapat dianalogikan bahwa sebuah AS merupakan
sebuah universitas. Misalkan AS65303 merupakan sebuah universitas maka dalam
AS65303 mempunyai kebijakan/protokol sendiri agar diantara jaringan yang berada
di dalam AS65303 dapat melakukan koneksi, protocol tersebut yang disebut Intra
domain routing agar diantara suatu badan dengan badan yang lain di dalam AS
tersebut dapat terhubung. Badan tersebut dalam jaringan nyata merupakan sebuah
router. Sedangkan AS65303 memiliki sebuah badan yang terkoneksi juga dengan AS
lain misal AS65202 , protocol seperti ini yang disebut Inter domain routing. Jadi antar
universitas tersebut dapat melakukan koneksi.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
Konsep munculnya Autonomous System untuk mengantisipasi perkembangan
jaringan yang terus bertambah besar, struktur jaringan internet yang berbentuk
hierarki maka internet dibagi dalam suatu autonomous system (AS). Setiap AS
memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri. Protokol
yang digunakan untuk pertukaran informasi dalam AS adalah Interior
Routing Protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi routing ini kemudian
disampaikan AS lain dalam bentuk reachability information. Reachability
information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai jaringan-
jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indicator terhubungnya
AS ke internet.
Perbedaan antara Intra Domain Routing dan Inter Domain Routing
Intradomain Routing
Routing ini berjalan dalam sebuah Autonomous System
Mengabaikan Internet di luar Autonomous System tersebut, jadi hanya
memperhatikan koneksi yang berada dalam Autonomous System saja.
Protokol yang biasa digunakan dalam Intradomain routing adalah Interior
Gateway Protocol atau IGP
Protokol yang populer digunakan untuk Intra Domain Routing adalah
– RIP : Routing Information Protocol menggunakan distance vector
merupakan protocol sederhana dan sudah lama digunakan.
– OSPF : Open Shortest Path First menggunakan algoritma shortest path
dan lebih baik dari protokol RIP
Interdomain Routing
Routing ini berjalan antar Autonomous System
Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi Autonomus
System
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
Normalnya dalam Interdomain routing terdapat sebuah dedicated router pada
tiap Autonomous System yg berfungsi menangani trafik interdomain.
Protokol yang biasa nya digunakan interdomain routing adalah Exterior
Gateway Protocol atau EGP
Protokol routing:
– EGP : Exterior Gateway Protocol
– BGP : Border Gateway Protocol merupakan protocol yang sifat nya lebih
baru.
(sumber http://belajar-routing.blogspot.co.id/2011/04/autonomous-system.html , 1
Nov 2015)
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
F. Protokol RoutingProtokol routing adalah komunikasi antara router-router. Protokol routing
mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar
router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table
routingnya (sumber http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00958-
IF%20Bab2001.pdf , 1 Nov 2015)
a) Interior Gateway Protocol (IGP) adalah protokol routing yang digunakan pada
router-router yang berada dalam satu Autonomous System. Atau dengan kata lain
IGP digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan dalam sebuah
Autonomous System. Contohnya bila ingin menerapkan routing pada sebuah
jaringan internal kampus atau internal sebuah perusahaan, maka harus
menggunakan protokol routing kategori IGP. Protokol routing yang termasuk IGP
adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, BGP (iBGP) ,dan IS-IS.
b) Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah protokol routing yang digunakan pada
router-router yang berasal dari Autonomous System yang berbeda. Atau dapat
dikatakan EGP digunakan untuk menghubungkan jaringanjaringan yang berasal
dari Autonomous System yang berbeda. Contoh penggunaan EGP dapat dilihat
jika ingin dilakukan routing antar kampus atau antar ISP. Satu-satunya protokol
routing yang digunakan untuk keperluan ini adalah BGP (eBGP).
1. Kategori IGP
1.1 OSPF
OSPF atau Open Shortest Path First merupakan protokol routing yang
menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan
menggunakan sistem pengelompokan area.
Dalam penerapan OSPF, area dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
- Backbone Area, area ini memiliki Area-ID 0.0.0.0 dan merupakan area
yang diharapkan dapat melakukan forward paket data secepat-cepatnya. Area
ini wajib ada jika ternyata hanya akan ada satu area dalam suatu jaringan.
Jika ternyata dalam jaringan tersebut akan dibuat beberapa area, maka
Backbone wajib ada karena berfungsi menghubungkan area-area yang lain.
- Regular Area, area ini adalah area selain backbone dan berfungsi
menghubungkan end user. Jika dalam satu jaringan ada dua regular area,
maka kedua 19 area tersebut harus melewati backbone area untuk
berkomunikasi.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran
informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi. Efek dari keteraturan
distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih
efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam
menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan
salah satu protokol routing yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.
Teknologi yang digunakan oleh protokol routing ini adalah teknologi link
state yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam
proses pengiriman update informasi rute.
Cara OSPF membentuk hubungan dengan router lain adalah dengan
membentuk komunikasi dengan router lain. Kemudian membentuk hubungan
dengan router neighbor router. Router OSPF memiliki sebuah mekanisme
untuk dapat menemukan router yang lain dan dapat membentuk suatu
hubungan. Mekanisme itu disebut dengan istilah hello protocol. Dalam
membentuk hubungan dengan router lain OSPF akan mengirimkan sebuah
paket yang memiliki ukuran yang kecil dengan mengirimkan secara berkala
kedalam jaringan yang terhubung langsung dengan OSPF. Hello packet
merupakan sebutan untuk paket kecil yang dikirim oleh OSPF dan didalam
paket tersebut berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
router pengirim. Pada kondisi yang standart hello packet akan dikirim 10
detik sekali di dalam media broadcast multi-access dan 30 detik sekali dalam
media point to point. Hello packet pada umumnya dikirim dengan
menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang
menjalankan OSPF. Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan
mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packetnya
secara berkala.
1.2 iBGP (Internal BGP)
iBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang
menjalankan BGP yang berada dalam ASN yang sama. iBGP biasanya
digunakan pada jaringan internal ISP. Sebuah sesi iBGP antar dua buah
router atau lebih tidak memerlukan koneksi secara langsung, atau dengan
kata lain tidak memerlukan koneksi Point-to-Point. iBGP bisa dibangun
meskipun router berada dalam jarak yang jauh, asalkan masih dengan ASN
yang sama (sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-
rip.html , 1 Nov 2015).
1.3 RIP
RIP atau Routing Information Protocol merupakan protocol routing
yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included sebuah sistem
operasi, biasanya UNIX dan Novell. RIP memakai metode distance vector
algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik
kepada routng apabila melewati gateway. Satu kali data melewati satu
gateway maka angka metriknya bertambah satu atau dengan kata lain naik
satu hop. RIP hanya bisa menangani 15 hop. Jika lebih maka host tujuan
dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh kalesan tersebut maka RIP tidak
mungkin untuk diterapkan di sebuah Autonomous System yang besar. Selain
itu, RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masing. Namun,
implementasi RIP tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan OSPF(sumber
http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1 Nov
2015).
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
1.4 IGRP
IGRP atau Interior Gateway Routing Protocol merupakan sebuah
protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk
mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai
metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah
protokol routing yang menggunakan Autonomous System yang dapat
menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.
Administrative IGRP adalah 100(sumber
http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1 Nov
2015).
1.5 EIGRP
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol merupakan routing
protokol yang hanya diadaptasi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai
routing protocol, karena cara kerjanya menggunakan dua tipe routing
protokol yaitu Distance vector protocol dal Link State Protocol, dalam
pengertiannya bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector
protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan link states protocol. Sehingga
EIGRP disebut sebagai Hybrid distance vector, karena prinsip kerjanya sama
dengan Link states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet
(sumber http://meldhycom.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-rip.html , 1
Nov 2015).
2. Kategori EGP
2.1 eBGP
External BGP atau eBGP adalah sesi BGP yang terjadi antar dua router
atau lebih yang berbeda ASN. Ketika kita ingin berkomunikasi dengan ISP
lain, maka kita harus melakukan eBGP. Hal ini disebabkan masing-masing
ISP mempunyai ASN yang berbeda. Sesi eBGP biasanya dibuat dengan
menggunakan bantuan media Point-to-Point seperti line Point-to-Point serial,
satelite Point-to-Point, wireless Point-to-Point, dan sebagainya. Sesi eBGP
biasanya terjadi pada router yang letaknya berada di perbatasan antara jaringan
kita dengan jaringan lain, atau sering disebut juga dengan istilah border router.
Created by Lady Diana R (32120055) – Ferry(32120064) – Devi Natalia(32120071)
-- ROUTING --
Tujuan utama dibuatnya eBGP adalah untuk memudahkan pendistribusian
informasi routing dari pihak luar ke jaringan kita(sumber
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00958-IF
%20Bab2001.pdf , 1 Nov 2015).