Routing Dinamis (korina_6TCB)

21
PRAKTIKUM MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER ROUTING DINAMIS Oleh Nama : Korina Nim : 0610 3070 1227 Kelas : 6tcb TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2013

description

(korina_6tcb)

Transcript of Routing Dinamis (korina_6TCB)

Page 1: Routing Dinamis (korina_6TCB)

PRAKTIKUM

MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER

ROUTING DINAMIS

Oleh

Nama : Korina

Nim : 0610 3070 1227

Kelas : 6tcb

TEKNIK KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2013

Page 2: Routing Dinamis (korina_6TCB)

Routing Dinamis

A. Routing

Routing adalah mekanisme di mana semua mesin bisa menemukan untuk kemudian

berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing. Atau secara mudah router

dapat dikatakan yaitu menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan

rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.

Router memiliki lebih dari satu antarmuka jaringan (network interface) dan dapat

meneruskan datagram dari satu antarmuka ke antarmuka yang lain. Untuk setiap datagram

yang diterima, router memeriksa apakah datagram tersebut memang ditujukan ke dirinya. Jika

ternyata ditujukan kepada router tersebut, datagram disampaikan ke lapisan transport. Jika

datagram tidak ditujukan kepada router tersebut yang akan di periksa adalah forwarding table

yang dimilikinya untuk memutuskan kemana seharusnya datagram tersebut di tujukan.

Forwarding table adalah yang terdiri dari pasangan alamat IP (alamat host atau alamat

jaringan), alamat router berikut dan antarmuka tempat keluar datagram.

Jika tidak menemukan sebuah baris pun dalam forwarding table yang sesuai dengan

alamat tujuan, router akan memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimakasud

tidak dapat dicapai. Kejadian ini dapat dianalogikan dengan pesan “kembali ke pengirim”

pada pos biasa. Sebuah router juga dapat memberitahu bahwa dirinya bukan router terbaik ke

suatu tujuan dan menyarankan pengguna router lain.

Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri

–entri forwarding table secara manual. Protocol routing mengatur router-router sehingga dapat

berkomunikasi satu dengan yang lainnya dan saling memberikan informasi routing yang dapat

mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini router-router

mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram kea rah yang

benar,

Dalam penggunaannya ada dua algoritma yang digunakan pada routing dinamik, yaitu

distance vector dan link state. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan bagaimana cara

membuat jaringan dengan routing dinamis.

Page 3: Routing Dinamis (korina_6TCB)

B. Membuat Jaringan Routing Dinamis pada Cisco Packet Tracer

1. Buka Cisco Packet Tracer dan buat topologi jaringan seperti gambar dibawah ini

2. Hubungkan masing-masing PC dengan switch menggunakan kabel Automatic . Seperti

gambar dibawah ini

3. Klik Pada router0 , pada menu tab physical, pastikan bahwa power off dan tambahkan

interface WIC-IT, 2 buah Seperti gambar di bawah ini

Page 4: Routing Dinamis (korina_6TCB)

Hidupkan kembali power routernya dan lakukan perintah yang same seperti langkah

diatas.

4. Hubungkan masing-masing switch ke interface Fast Ethernet 0/0 router. Lalu

hubungkan juga masing-masing router menggunakan kabel Serial DCE dengan ketentuan

seperti :

- Router0 interface Serial 0/0/0 terhubung ke Router1 interface Serial 0/0/0

- Router1 interface Serial 0/1/0 terhubung ke Router2 interface Serial 0/1/0

- Router2 interface Serial 0/0/0 tehubung ke Router 0 interface Serial 0/1/0

Ketentuan tersebut dapat di ubah, namun pastikan saat mengkonfigurasi IP melalui CLI

nanti , Interface yang di gunakan sesuai.

Maka hasilnya akan tampak seperti berikut :

Page 5: Routing Dinamis (korina_6TCB)

5. Selanjutnya setting IP Address untuk masing-masing perangkat.

- Untuk PC 0 dan PC2 mendapatkan IP dinamis dari DHCP server1.

- Untuk PC 3 dan PC4 mendapatkan IP dinamis juga dari DHCP server 2.

Untuk yang lainnya isi dengan ip address seperti pada tabel berikut :

No Nama Perangkat IPAddress Gateway Interface

1 Server DHCP1 192.168.10.253/24 192.168.10.254 Fast Ehternet 0/0

2 Server DHCP2 192.168.20.253/24 192.168.20.254 Fast Etherner 0/0

3 PC4 192.168.1.4 192.168.1.254

4 PC5 192.168.1.5 192.168.1.254

5 PC6 192.168.1.6 192.168.1.254

6 Router0 192.168.200.1/30 Serial 0/0/0

192.168.220.1/30 Serial 0/1/0

192.168.1.254/24 Fast Ethernet 0/0

7 Router1 192.168.200.2/30 Serial 0/0/0

192.168.210.1/30 Serial 0/1/0

192.168.10.254/24 Fast Ethernet 0/0

8 Router2 192.168.220.2/30 Serial 0/0/0

192.168.210.2/30 Serial 0/1/0

192.168.20.254/24 Fast Ethernet 0/0

6. Konfigurasi di atas lakukan terlebih dahulu konfigurasi pada N-device untuk konfigurasi

router akan di lakukan melaui CLI ,sebelum melakukan kan tes ping pastikan bahwa

Settingan DHCP servernya seperti berikut ini :

Page 6: Routing Dinamis (korina_6TCB)

7. Lalu ubah settingan IP address pada PC0 dan PC1 menjadi DHCP seperti tampak pada

gambar di bawah ini :

8. Restart PC0 dan PC1 lalu cek apakah masing-masing PC sudah mendapatkan IP address

dari DHCP server1. Maka hasilnya akan tampak seperti gambar berikut ini :

Page 7: Routing Dinamis (korina_6TCB)

9. Restart PC2 dan PC3 lalu cek apakah masing-masing PC sudah mendapatkan IP address

dari DHCP server2. Maka hasilnya akan tampak seperti gambar berikut ini :

Page 8: Routing Dinamis (korina_6TCB)
Page 9: Routing Dinamis (korina_6TCB)

jika sudah mendapat ip seperti gambar di atas lakukan tes ping dari PC0 Ke PC1

dengan PDU. Maka hasilnya yaitu :

- Lakukan Tes Ping juga Dari PC2 ke PC3 Setelah DHCP Server 2 di konfigurasi

dengan cara yang sama seperti DHCP Server 1 diatas . maka hasilnya :

10. Kemudian Klik pada Router0 dan masuk ke Tab CLI, tekan enter maka akan Tampil

Prompt “Router>” , ketikperintah “enable” sehingga menjadi “Router#”

Page 10: Routing Dinamis (korina_6TCB)

11. Ubah Hostname dengan perintah

hostname R0

12. Lalu Ketik Perintah

config t

13. Lalu Ketikan baris Perintah Berikut :

R0(config)#int fa0/0

R0(config-if)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0

R0(config-if)#no shutdown

R0(config)#int se0/0/0

R0(config-if)#ip address 192.168.200.1 255.255.255.252

R0(config-if)#clock rate 64000

R0(config-if)#no shutdown

R0(config)#int se0/1/0

R0(config-if)#ip address 192.168.220.1 255.255.255.252

R0(config-if)#clock rate 64000

R0(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#exit

R1(config)#exit

R1# wr

R1# sh run

14. Konfigurasi Routing RIP v2 Router 0 dengan perintah sebagai berikut :

R0#config t

R0(config)#router rip

R0(config-router)#version 2

R0(config-router)#network 192.168.1.0

R0(config-router)#network 192.168.200.0

R0(config-router)#network 192.168.220.0

R0(config-router)#no auto-summary

R0(config-router)#exit

R0(config)#exit

R0#wr

15. Klik pada Router1 dan masuk ke Tab CLI, tekan enter lalu akan Tampil Prompt

“Router>” , ketikperintah “enable” sehingga menjadi “Router#”

16. Ubah Hostname dengan perintah

hostname R1

17. Lalu Ketik Perintah

config t

18. Lalu Ketikan baris Perintah Berikut :

R1(config)#int fa0/0

R1(config-if)#ip address 192.168.10.254 255.255.255.0

Page 11: Routing Dinamis (korina_6TCB)

R1(config-if)#no shutdown

R1(config)#int se0/0/0

R1(config-if)#ip address 192.168.200.2 255.255.255.252

R1(config-if)#clock rate 64000

R1(config-if)#no shutdown

R1(config)#int se0/1/0

R1(config-if)#ip address 192.168.210.1 255.255.255.252

R1(config-if)#clock rate 64000

R1(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#exit

R1(config)#exit

R1# wr

R1# sh run

19. Konfigurasi Routing RIP v2 Router 1 dengan perintah sebagai berikut :

R1#config t

R1(config)#router rip

R1(config-router)#version 2

R1(config-router)#network 192.168.10.0

R1(config-router)#network 192.168.200.0

R1(config-router)#network 192.168.220.0

R1(config-router)#no auto-summary

R1(config-router)#exit

R1(config)#exit

R1#wr

20. Klik pada Router2 dan masuk ke Tab CLI, tekan enter lalu akan Tampil Prompt

“Router>” , ketikperintah “enable” sehingga menjadi “Router#”

21. Ubah Hostname dengan perintah

hostname R2

22. Lalu Ketik Perintah

config t

23. Lalu Ketikan baris Perintah Berikut :

R2(config)#int fa0/0

R2(config-if)#ip address 192.168.20.254 255.255.255.0

R2(config-if)#no shutdown

R2(config)#int se0/0/0

R2(config-if)#ip address 192.168.220.2 255.255.255.252

R2(config-if)#clock rate 64000

R2(config-if)#no shutdown

R2(config)#int se0/1/0

Page 12: Routing Dinamis (korina_6TCB)

R2(config-if)#ip address 192.168.210.2 255.255.255.252

R2(config-if)#clock rate 64000

R2(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#exit

R1(config)#exit

R1# wr

R1# sh run

24. Konfigurasi Routing RIP v2 Router 2 dengan perintah sebagai berikut :

R2#config t

R2(config)#router rip

R2(config-router)#version 2

R2(config-router)#network 192.168.20.0

R2(config-router)#network 192.168.210.0

R2(config-router)#network 192.168.220.0

R2(config-router)#no auto-summary

R2(config-router)#exit

R2(config)#exit

R2#wr

Jika ingin melihat apakah benar konfigurasi di atas telah terkonfigurasi pada router, klik saja

routernya dan lihat pada bagian – bagian berikut yaitu :

1. RIP

Page 13: Routing Dinamis (korina_6TCB)

2. Fash Ethernet 0/0

3. Serial 0/0/0

Page 14: Routing Dinamis (korina_6TCB)

4. Serial 0/1/0

Pada gambar-gambar di atas dapat kita lihat bahwa selain melalui CLI kita juga dapat

mengkonfigurasi atau mengubah settingan IP address dan Routing pada router melalui tab

config tersebut. Jika terjadi kesalahan saat melakukan pengetesan kita dapat melihat langsung

pada tab config ini , apakan settingan yang kita lakukan sudah benar atau tidak.

Jika semua konfigurasi diatas telah dilakukan dengan benar, Lakukan Tes Ping dari PC0 Ke

Router dan Ke semua PC,Maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Page 15: Routing Dinamis (korina_6TCB)

Dari Router 1 ke PC 2 maka tampilannya yaitu :

Page 16: Routing Dinamis (korina_6TCB)

Pada Hasil tes di atas semuanya sukses, selanjutnya lakukan beberapa perintah berikut

- Tampilkan informasi jalannya RIP pada setiap Router, misalnya pada router0

R0#show ip protocols

Maka Hasilnya seperti gambar berikut :

- Tampilkan tabel routing setiap router :

Untuk Router 0 (R0)

Perintahnya :

R0#show ip route

Maka Hasilnya sepeti gambar berikut :

Page 17: Routing Dinamis (korina_6TCB)

Analisa Tabel Routing R0:

Dari hasil perintah untuk menampilkan tabel routing dapat dianalisa bahwa RIP telah

berjalan sesuai fungsinya yaitu meroute secara dinamis network yang telah dimasukkan tadi

melalui CLI.

Berikut ini merupakan penjelasannya :

C 192.168.1.0/24 = ini artinya network ini terkoneksi ke N-Device yaitu PC4 sampai PC6

melalui switch yang tehubung ke interface Fast Ethernet 0/0 pada router0.

Network ini merupakan network yang telah kita deklarasikan pada RIP di

Router0 tersebut.

R 192.168.10.0/24 = network ini merupakan network dari Server DHCP 1 yang di Routing oleh

Router1 melalui interface Serial 0/0/0 dengan IP 192.168.200.2

R 192.168.20.0/24 = network ini merupakan network dari Server DHCP 2 yang di Routing oleh

Router2 melalui interface Serial 0/1/0 dengan IP 192.168.220.2

192.168.200.0/30 = Ini merupakan Subnetwork untuk Router0,router1 dan router2

C 192.168.200.0 = ini artinya network tersebut telah mengkoneksikan antar router , pada

router0 ini melalui Serial0/0/0 ia terkoneki ke router1 yang memiliki IP

192.168.210.0

Page 18: Routing Dinamis (korina_6TCB)

R 192.168.210.0 = network ini merupakan network dari Router 1 yang terkoneksi ke router 2

melalui serial 0/1/0 dengan IP 192.168.220.2 memiliki subner

192.168.220.0 sehingga router 1 ini dapat terkoneksi ke router 2

C 192.168.220.0 = ini artinya network ini terkoneksi ke network Router2 melalui serial 0/1/0

Analisa Tabel Routing R1:

Untuk Router 1 (R1)

Perintahnya :

R1#show ip route

Maka Hasilnya sepeti gambar berikut :

Analisa Tabel Routing R1:

Dari hasil perintah untuk menampilkan tabel routing dapat dianalisa bahwa RIP telah

berjalan sesuai fungsinya yaitu meroute secara dinamis network yang telah dimasukkan tadi

melalui CLI.

Berikut ini merupakan penjelasannya :

Page 19: Routing Dinamis (korina_6TCB)

R 192.168.1.0/24 = ini artinya network tersebut telah di routing oleh router0 ke router1

memalui Serial0/0/0 dengan IP 192.168.200.1

C 192.168.10.0/24 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP Router1 yang berarti

network ini berfungsi untuk mengkonekskan Jaringan DHCP server 1 ke

router1 melalu fast ethenet 0/0 router1.

R 192.168.20.0/24 = Ini merupakan network dari DHCP server 2 yang di routing oleh Router0

ke Router1 melalui serial 0/0/0 router0 dengan ip 192.168.200.1 yang

tersubnet dengan ip 192.168.200.0/30

C 192.168.200.0 = Ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP Router1 yang

berarti network ini difungsikan untuk mengkoneksikan antar router 1 ke

router 0 melalui serial 0/0/0.

C 192.168.210.0 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP router 1 yang

berarti bahwa network ini akan mengkoneksikan antar router 1 dengan

router 2 memalui serial 0/1/0

R 192.168.220.0 = ini merupakan network dari router0 dan router2 yang dikoneksikan ke

router1 melalui serial 0/0/0 dengan ip 192.168.200.1

Page 20: Routing Dinamis (korina_6TCB)

Analisa Tabel Routing R2:

Untuk Router 2 (R2)

Perintahnya :

R1#show ip route

Maka Hasilnya sepeti gambar berikut :

Analisa Tabel Routing R2:

Dari hasil perintah untuk menampilkan tabel routing dapat dianalisa bahwa RIP telah

berjalan sesuai fungsinya yaitu meroute secara dinamis network yang telah dimasukkan tadi

melalui CLI.

Berikut ini merupakan penjelasannya :

R 192.168.1.0/24 = ini artinya network tersebut telah di routing oleh router0 ke router 2

memalui Serial0/0/0 router 2 dengan IP 192.168.220.1

R 192.168.10.0/24 = ini berrarti network tersebut di routing oleh router0 ke router 2 melalui

serial 0/0/0 router 2 dengan ip 192.168.220.1

C 192.168.20.0/24 = Ini merupakan network DHCP Server 2 yang di deklarasikan pada RIP

router 2, berfungsi untuk di routing ke Router 1 dan router 0

Page 21: Routing Dinamis (korina_6TCB)

R 192.168.200.0 = Ini artinya network tersebut di routing dari Router0 melalu serial 0/0/0

dengan ip address 192.168.220.1

C 192.168.210.0 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP router 2 yang

berarti bahwa network ini akan mengkoneksikan antar router 2 dengan

router 1 memalui serial 0/1/0

C 192.168.220.0 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP router 2 yang

berarti bahwa network ini akan mengkoneksikan antar router 2 dengan

route0 melalu serial 0/0/0

Dari hasil di atas dapat di simpulkan bahwa agar masing-masing network dapat terhubung ke

router dan antar router juga dapat saling terhubung, kita perlu mendeklarasikan atau

memasukkan Network dari masing-masing jaringan ke dalam RIP masing-masing router

tersebut. Sehingga antar router dapat saling terkoneksi dan router akan mengatur jalur koneksi

antar Network secara dinamis.

kita tidak perlu merouting menggunakan ip dari satu jaringan ke jaringan lain namun kita hanya

perlu memasukkan Network dari jaringan itu ke RIP pada router dan router akan merouting

network tersebut sehinnga dapat saling terkoneksi.