Tugas makalah routing

20
TUGAS MAKALAH Nama Kelompok Nama : Arif Chendra 32120010 Ryzki Bachtiar Halim 32120008 Rudi Pangestu 32120114 7PTI1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI DAN DESAIN UNIVERSITAS BUNDA MULIA JAKARTA 2015

Transcript of Tugas makalah routing

Page 1: Tugas makalah routing

TUGAS MAKALAH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama Kelompok

Nama :

Arif Chendra 32120010

Ryzki Bachtiar Halim 32120008

Rudi Pangestu 32120114

7PTI1TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN DESAINUNIVERSITAS BUNDA MULIA

JAKARTA2015

Page 2: Tugas makalah routing

A. Definisi atau pemahaman tentang Routing

1. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

2. Fungsi utama router sendiri adalah menentukan jalur terbaik pengiriman paket, dan mengirimkan paket tersebut ke destinasi. Router menggunakan routing table yang dimilikinya untuk menentukan jalur terbaik pengiriman paket.

3. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.

4. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan.

Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat dirouting :mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik. Router merupakan perangkat yang bertanggung jawab dalam transfer paket dari 1 jaringan ke jaringan lain.routing mengirimnya menggunakan dynamic menggunakan routing protocol atau secara manual dengan menggunakan static routing. Pada beberapa kasus tertentu router menggunakan routing static dan dynamic sekaligus. Untuk dapat melakukan routing, router membutuhkan informasi sebagai berikut :

- Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting.

- Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.

- Menemukan route atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.- Pemilihan route yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.

Page 3: Tugas makalah routing

- Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering terjadi.

B. Table RoutingSebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya

yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan. Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri route ip address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4.

- Destination: Dapat berupa alamat IPv4 tujuan yang akan dilewatkan pada sebuah jaringan. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print.

- Network Mask: Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask.

- Next-Hop: Alamat IPv4 pada sebuah jaringan yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway.

- Interface: Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim (meneruskan) kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.

- Metric: Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi jalur yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama. Metric dapat menunjuk pada banyak tujuan atau route yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.

C. Jenis Routing

Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masing mulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.

- Routing langsung : merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3

- Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat

Page 4: Tugas makalah routing

192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.

D. Jenis Konfigurasi Routing

1. Routing default: digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah tujuan yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yang hanya memiliki satu jalur keluar.

2. Static Routing: Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan route(catatan: seperti route pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Route pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

Kelebihan KekuranganLebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing

Rentan terhadap kesalahan penentuan route

Static routing menggunakan bandwith yang lebih sedikit dibanding dynamic routing; tidak ada proses yang digunakan untuk menghitung dan menentukan route.

Network Administrator harus benar-benar memahami jaringan tersebut dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.

Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Jika sebuah jaringan terjadi perubahan topologi, harus dilakukan perubahan route secara manual.

Routing statis tidak sesuai untuk jaringan skala besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Proses konfigurasi dan maintenanace memakan waktu. Juga Konfigurasi sulit diterapkan pada area jaringan yang besar

3. Dinamic Routing: Dynamic routing adalah teknik routing dengan menggunakan

beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing akan dimaintain oleh sebuah protokol routing. Dynamic Routing Protocol adalah routing protocol yang memungkinkan network admin untuk

Page 5: Tugas makalah routing

mengatur jaringan tanpa harus merubah konten dari routing table secara manual bila terjadi perubahan. Router mempelajari sendiri route yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan route yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Route pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Kelebihan KekuranganLebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak.

Perubahan table routing yang terjadi akan mengkonsumsi resource CPU.

Cocok untuk semua topologi dimana banyak router yang digunakan

Kurang aman. Diperlukan konfigurasi lagi jika ingin lebih aman.

Otomatis beradaptasi ketika terjadi perubahan topologi

Dynamic Routing Scenario

Pada ilustrasi diatas, prosenya adalah R1 akan memperkenalkan dirinya dan jaringan yang dapat dijangkaunya. Kemudian R2 akan merespon dan memberikan informasi pada R1.

Routing ProtocolPembagian Jenis Routing protocol:

1. Single Versus Multipath

Routing protocol menggunakan sebuah algoritma untuk menentukan jalur terbaik ke tujuan. Jika hanya ada 1 jalur, pengambilan keputusan akan simple. Jika

Page 6: Tugas makalah routing

ada beberapa jalur, routing protocol akan mempunyai beberapa pilihan: mengambil route terbaik, meninggalkan route yang lain sampai dibutuhkan, atau ia bisa meninstall multiple jalur ke destinasi tersebut.

2. Interior Vs Exterior

Jaringan yang di design dibawah 1 single administrative control (autonomous system) disebut dengan interior routing protocol. Sedangkan yang di design untuk topologi yang lebih besar seperti WAN disebut dengan exterior. Exterior protocol mengabungkan autonomous system bersama.

Autonomous system (AS) adalah kumpulan router di bawah administrasi seperti perusahaan atau organisasi. Konsep AS adalah yang mendasari internet, oleh karena itu ada 2 jenis routing protocol:

- Interior Gateway Protocol (IGP): digunakan untuk routing dalam AS. Perusahaan, organisasi dan service provide menggunakan IGP pada jaringan internal mereka. RIP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS termasuk ke dalam IGP.

- Exterior Gateway Protocol(EGP): digunakan untuk routing antar AS. Service provider dan perusahaan besar akan saling terhubung dengan EGP. Border Gateway Protocol (BGP) merupakan EGP

Gambaran scenario IGP, BGP, dan static routing.ISP-1: adalah AS dan menggunakan IS-IS. Ia saling terhubung dengan autonomous systems lainnya dan service providers menggunakan BGP untuk mengontrol lalu lintasnya.ISP-2: adalah AS dan menggunakan OSPF. Ia saling terhubung dengan autonomous systems lainnya dan service providers menggunakan BGP untuk mengontrol lalu lintasnya.

Page 7: Tugas makalah routing

AS-1: ini merupakan organisasi besar dan menggunakan EIGRP. Karena ia multihomed (terkoneksi ke 2 service provider yang berbeda), ia menggunakan BGP untuk mengontrol lalu lintas yang masuk dan keluar dari AS.AS-2: ini merupakan organisasi ukuran sedang dan menggunakan OSPF. Ia juga multihomed; oleh karena itu, ia mengunakan BGP untuk mengontrol lalu lintas yang masuk dan keluar dari AS.AS-3: ini merupakan organisasi ukuran kecil. Ia mengguankan RIP. BGP tidak diperlukan karena ia single homed (terkoneksi ke 1 service provider). Static routing diperlukan untuk mengimplementasi antas AS dan service provider.

3. Flat versus Hierachial

Ketika mengimplementasikan routing protocol, router melakukan berbagai macam tugas, yaitu menghandle perubahan topologi, mencari jalur terbaik. Jika router melakukan tugas yang sama, protocol tersebut dikatakan flat, contohnya RIP. Akan tetapi, jika ada fungsi lain yang dikerjakan router, protocol tersebut dikatakan bekerja secara hierarchial.

4. Link State Versus Distance Vector

Kedua istilah ini mengacu pada algoritma yang digunakan oleh protocol untuk menentukan route yang digunakan. Distance Vector menentukan dari asal ke tujuan dengan menggunakan hop count (number of router). Tetapi tidak banyak informasi yang didapat selain hop count dan arah jalur. Oleh karena itu sulit untuk menentukan pilihan jalur dengan kualitas terbaik. RIP adalah distance vector protocol. Distance vector protocol lebih lambat dibanding link state protocol. Lambat dalam arti saat terjadi perubahan topologi proses untuk kembali ke awal. Router yang menggunakan distance vector tidak mempunyai pengetahuan tentang jalur ke semua destinasi. Informasi yang diketahui hanya distance (jarak yang diketahui melalui metric, yaitu hop count). Distance Vector meliputi RIPv1, RIPv2, IGRP, dan EIGRP.Link state protocol memberikan detail informasi link atau koneksi antar router agar pengambilan keputusan lebih baik. Sebagai contoh jika ada 2 jalur yang mempunyai jarak yang sama, jalur pertama berdasarkan Ethernet 1Gbps dan jalur kedua berdasarkan frame relay, maka jalur pertama yang akan dipilih, bahkan jika hop count sama. Setelah routing sudah dilakukan, router akan melakukan kontak secara regular dengan sesamanya via “hello” message untuk melakukan pengecekan bahwa tidak ada terjadi perubahan. Karena alasan inilah link state protocol bekerja lebih cepat dibanding distance vector. OSPF dan IS-IS merupakan link state protocol.

Page 8: Tugas makalah routing

Klasifikasi Routing Protocol:

1. Distance vector: Protocol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote dengan menilai jarak. Route dengan jarak hop count yang paling sedikit ke network yang dituju, akan menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.

2. Link state: disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakantiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-networkyang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhaninternetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table.OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-statemengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua routerlain di network.

Interior Gateway Protocol Exterior Gateway ProtocolDistance Vector Link-State Path-VectorRIPv2 OSPF BGPEIGRP IS-IS

Page 9: Tugas makalah routing

Dynamic Routing Protocol

1. RIP (Routing Information Protocol)

Sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng(RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

- Routing protokol distance vector- Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik- Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang

Page 10: Tugas makalah routing

- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik- RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table

berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, route default.

Kelebihan KekuranganRIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.

2. IGRP (Internal Gateway Routing Protokol

Merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.

- Protokol routing distance vector- Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan

reliability- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

Operasi IGRPMasing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan

lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat

Page 11: Tugas makalah routing

menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.

Perubahan IGRP

Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi.

Tujuan dari IGRP yaitu:- Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada

pengulangan penjaluran.- Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang

diperlukan untuk tugasnya.- Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.- Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi

tunggal.- Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada

alur yang berbeda.

Kelebihan Kekurangansupport = 255 hop count Jumlah Host terbatas

3. OSPF (Open Shortest Path First)

Routing protocol jenis link state yang dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF menggunakan konsep area dengan routing domain OSPF. Area memisahkan network menjadi lebih kecil untuk mengurangi jumlah trafik protokol yang melalui network. Metric OSPF berdasarkan bandwith dari port. OSPF memilih jalur yang mempunyai bandwith paling besar.

Kelebihan KekuranganTidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.

Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit

Page 12: Tugas makalah routing

4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol. Distance vector protocol—melakukan perawatan satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan konsep link state protocol (Open Shortest Path First). Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router yang berdekatan dan untuk setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan berskala besar. Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki EIGRP:

- Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).

- Waktu convergence yang cepat.- Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak

bersebelahan/berurutan)- Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel

routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)

- Mendukung multiple protokol network- Desain network yang flexible.- Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga

(neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.- Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.- Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.- Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP

dapat menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan juga.

Kelebihan KekuranganMelakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance

Hanya untuk Router Cisco

Page 13: Tugas makalah routing

5. BGP (Border Gateway Protokol)

Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara baik untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update-update perubahan konfigurasi dikirim melalui koneksi TCP.

Kelebihan KekuranganSangat sederhana dalam instalasi Sangat terbatas dalam mempergunakan

topologi

Perbandingan Routing Protocol

Distance Vector Link State

RIPv1 RIPv2 IGRP EIGRP OSPF IS-IS

Speed Convergence Slow Slow Slow Fast Fast Fast

Scalability Small Small Small Large Large Large

Penggunaan VLSM No Yes No Yes Yes Yes

Implementasi & Maintenance

Simple Simple Simple Complex Complex Complex

Resource Usage Low Low Low Medium High High

Jalur Terbaik

Jalur terbaik dipilih oleh routing protocol berdasarkan nilai metric yang digunakan untuk menentukan jarak ke destinasi. Metric merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur jarak ke tujuan. Jalur terbaik adalah jalur yang memiliki nilai metric terendah. Dynamic routing protocol menggunakan caranya sendiri untuk mengukur metric dan melakukan perubahan pada routing table. Cara pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan suatu algoritma. Berikut adalah dynamic protocol dan metric yang digunakan:

- Routing Information Protcol (RIP): Hop Count.- Open Shortest Path First (OSPF) : bandwith cumulative dari asal ke tujuan- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) : Bandwith, delay,

load, dan realibility.

1. Load BalancingApa yang terjadi jika routing table mempunyai 2 jalur yang sama nilai metricnya ?, maka router akan mengirim paket dengan menggunakan 2 jalur tersebut, ini dinamakan Load Balancing.

Page 14: Tugas makalah routing

2. Administrative Distance (AD)Dalam routing dapat terjadi konfigurasi beberapa routing protocol dan static routing. Jika ini terjadi, routing table akan mempunyai lebih dari 1 route awal ke destinasi. Contohnya, RIP dan EIGRP terkonfigurasi dalam sebuah router, kedua routing protocol akan menemukan tujuan destinasi yang sama. Tetapi dalam tahapan penyampain akan berbeda. RIP menentukan jalur dengan hop count, sedangkan EIGRP menentukan dengan composite metric. Bagaimana router tahu mana route yang akan dipakai ?Administrative Distance merupakan jawabannya. AD melambangkan tingkat kepercayaan sebuah route, semakin rendah nilai AD, semakin terpercaya route tersebut. Nilai AD adalah 0 sampai 255. Sebagai contoh static route mempunyai AD 1, dan EIGRP mempunyai nilai AD 90, maka berdasarkan ini router akan memilih AD terendah yaitu static routing.

Route Source Administrative DistanceConnected 0Static 1EIGRP summary route 5External BGP 20Internal EIGRP 90IGRP 100OSPF 110IS-IS 115RIP 120External EIGRP 170Internal BGP 200Unknown 255

E. Perbedaan Static Routing dan Dynamic RoutingPada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah

cara mengenalkan alamat networknya.

1. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.

2. Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.

Page 15: Tugas makalah routing

Sumber : Packet Guide Routing and Switching – B.HartpenceRouting and Switching Essentialshttp://dede-note.blogspot.co.id/2013/11/routing-dinamis-rip-igrp-ospf-eigrp-dan.htmlhttp://cnd07.blogspot.co.id/2014/09/perbedaan-rip-igrp-ospf-dan-eigrp.html

Dynamic StaticKompleksitas konfigurasi Independent dengan luas

jaringanBertambah sesuai dengan luas jaringan

Perubahan Topologi Auto beradaptasi dengan perubahan

Butuh pengaturan secara manual dari admin network

Scaling Cocok untuk topologi yang bersifat simple dan kompleks

Cocok untuk yang simple

Security Kurang secure Lebih secureResource Usage Menggunakan CPU,

memory, dan link bandwithTidak memperlukan resource tambahan

Predictability Route bergantung pada topologi yang ada

Destinasi dari route akan selalu sama