ROAD MAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KOTA … · Tujuan Penyusunan Road Map Sistem Inovasi...

120
Road Map SIDa Kota Samarinda | 1 ROAD MAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KOTA SAMARINDA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu kota metropolis di Indonesia yang mengusung visi “Terwujudnya Kota Samarinda Sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju, Berwawasan Lingkungan, Serta Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, maka saat ini Kota Samarinda telah tumbuh berkembang menjadi tidak hanya pusat pemerintahan, tapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, politik, bisnis, hiburan, perdagangan, serta pendidikan. Banyaknya “gelar” yang disandang, menjadikan Kota Samarinda menjadi begitu kompleks dengan segudang permasalahan tata kelola kota dan juga permasalahan sosial yang membuat jalannya roda pemerintahan tersendat-sendat. Bappenas (2015) dalam rilis mengenai pengembangan wilayah kota, telah menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi kota dalam kegiatan pembangunan dan pengembangannya, seperti gambar di bawah ini: Gambar 1 Isu Global Pembangunan Kota

Transcript of ROAD MAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KOTA … · Tujuan Penyusunan Road Map Sistem Inovasi...

Road Map SIDa Kota Samarinda | 1

ROAD MAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

KOTA SAMARINDA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai salah satu kota metropolis di Indonesia yang mengusung visi “Terwujudnya Kota

Samarinda Sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju,

Berwawasan Lingkungan, Serta Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat”, maka saat ini Kota Samarinda telah tumbuh berkembang menjadi tidak hanya pusat pemerintahan, tapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, politik, bisnis, hiburan, perdagangan, serta pendidikan. Banyaknya “gelar” yang disandang,

menjadikan Kota Samarinda menjadi begitu kompleks dengan segudang permasalahan tata kelola kota dan juga permasalahan sosial yang membuat jalannya roda pemerintahan

tersendat-sendat.

Bappenas (2015) dalam rilis mengenai pengembangan wilayah kota, telah menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi kota dalam kegiatan pembangunan dan

pengembangannya, seperti gambar di bawah ini:

Gambar 1

Isu Global Pembangunan Kota

Road Map SIDa Kota Samarinda | 2

Oleh karenanya sebuah kota juga menghadapi diskursus global mengenai pembangunan berkelanjutan kontemporer (Robin and Acuto, 2018). Secara umum permasalahan yang

dihadapi negara-negara di seluruh dunia disepakati oleh PBB dengan mengesahkan program Sustainable Development Goals (SDGs). Menurut Bahuet dan Sopacua (2018), sejak

diadopsi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2015, Indonesia telah mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development

Goals/SDGs). Pemerintah telah menunjukkan komitmen yang kuat dan mengambil

tindakan awal, termasuk menghubungkan sebagian besar target dan indikator SDGs ke

dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RJPMN), menindaklanjuti konvergensi yang kuat antara SDGs, sembilan agenda prioritas presiden “Nawa Cita” dan RJPMN.

Lebih lanjut lagi, penandatanganan Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan oleh Presiden Jokowi pada bulan Juli 2017 merupakan tonggak utama, yang menetapkan struktur dan mekanisme tata

kelola SDGs nasional untuk perencanaan, penganggaran, pembiayaan, pemantauan dan pelaporan. Sementara itu, BAPPENAS memimpin upaya pemerintah untuk membawa

agenda baru itu ke tingkat nasional dan daerah. Hal ini sangat penting karena Indonesia adalah salah satu contoh terbaik dunia tentang masyarakat madani, sektor swasta, filantropi

dan akademisi yang secara aktif mendukung SDGs. Agenda SDGs yang perlu dikawal adalah:

Gambar 2

Sustainable Development Goals (SDGs)

Selain itu beberapa tahun belakangan ini, lansekap global mulai berubah secara cepat

sebagai akibat dari hadirnya Revolusi Industri 4.0 atau lebih dikenal dengan disruptif era. Inti dari era ini adalah penggunaan teknologi canggih, khususnya di bidang manufaktur (Pereira and Romero, 2017). Tantangan ini kemudian di respon oleh pemerintah Indonesia

dengan memunculkan inisiatif Indonesia 4.0, yang digawangi oleh Kementerian

Road Map SIDa Kota Samarinda | 3

Perindustrian. Terdapat lima sektor yang bisa menjadi unggulan Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0, yang terdiri dari:

Gambar 3

Lima Sektor Unggulan Indonesia Menghadapi Era Industri 4.0

Kesemua tantangan yang ada, baik internal dan eksternal secara bertahap harus bisa dicarikan solusi yang sistematis, efektif dan efisien. Oleh karenanya, tepat kiranya

pernyataan dari Dwiyanto (2014) yang mendorong peran aktif birokrasi agar menjadi birokrasi kelas dunia dan menjawab tantangan zaman dengan melakukan berbagai inovasi sektor publik. Birokrasi kelas dunia dapat diwujudkan jika Indonesia berani melakukan

lompatan perubahan. Lebih lanjut, lompatan perubahan tersebut memerlukan inovasi yang stratejik dan secara langsung dirancang untuk membentuk karakter birokrasi kelas dunia.

Sehingga harus ada perubahan paradigma dalam memperlakukan ASN dan inovasi. Inovasi untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin cepat.

Zuhal (2008) menambahkan bahwa perekonomian berbasis pengetahuan merupakan usaha untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, dan pertumbuhan dengan pendekatan baru, pola pendidikan, inovasi, memanfaatkan teknologi informasi, jejaring kerja sama, dan

memberikan peran yang berbeda kepada pemerintah.

Oleh karenanya sekali lagi, bahwa inovasi dan daya saing merupakan bagian penting yang tidak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat daya saing

(competitiveness) merupakan salah satu parameter dalam konsep kota berkelanjutan.

Harapannya adalah semakin tinggi tingkat daya saing suatu kota, maka tingkat

kesejahteraan masyarakatnya pun semakin tinggi. Namun demikian, suatu daerah akan memiliki reaksi yang berbeda dalam menyikapi dampak dari adanya fenomena globalisasi.

Sehingga hal tersebut akan membedakan posisi tawar masing-masing daerah dalam kancah persaingan global yang semakin ketat. Kondisi yang ada saat ini harus diartikan sebagai tuntutan bagi setiap daerah di Indonesia untuk meningkatkan daya saing masing-masing

daerah, dimana tingginya daya saing antar daerah di Indonesia secara keseluruhan merupakan penopang bagi peningkatan daya saing nasional ditengah tingginya tuntutan

untuk dapat bersaing secara global (Huda dan Santoso, 2014).

Road Map SIDa Kota Samarinda | 4

Jika Kota Samarinda dikelola dengan cara yang biasa-biasa saja, maka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik juga menjadi monoton, tidak kreatif dan inovatif. Oleh

karena itu, inovasi daerah yang terintegrasi dengan inovasi nasional menjadi prasyarat mutlak menuju daya saing daerah yang berkemajuan dan berkelanjutan.

Melihat kondisi saat ini, dimana Kota Samarinda belum memiliki acuan sistem inovasi

daerah yang terintegrasi, dan juga peraturan perundangan yang mengamanatkan adanya suatu sistem inovasi daerah yang terintegrasi, maka perlu dibuat sistem inovasi Kota

Samarinda. Rumusan dari Sistem Inovasi Nasional (SIN), telah menjadi agenda nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJN) 2005-2025 dan UU No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Penerapan atas peraturan perundangan sebgaimana dimaksud, dijabarkan dalam Peraturan

Bersama Menteri Riset dan Teknologi Nomor 3 Tahun 2012 dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah

(SIDa). Substansi Peraturan Bersama Kementrian tersebut adalah mengharuskan Pemerintah Daerah melakukan penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), yaitu dengan

membuat Road Map SIDa, penataan secara kelembagaan dan pengembangan kualitas SDM,

serta pengembangan SIDa berbasis potensi lokal. Melalui sistem inovasi yang terintegrasi, diharapkan tercipta alur koordinasi dan pelaporan terkait inovasi daerah yang harmonis

dengan pemerintah pusat.

Road Map SIDa adalah disain kebijakan yang akan menjadi panduan dalam menjabarkan arah pembangunan Kota Samarinda yang berbasis inovasi. Road Map ini akan

mengintegrasikan jejaring institusi, baik institusi pemerintahan sektoral atau lintas sektoral, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi,

dunia bisnis dan masyarakat. Pada konteks kebijakan, maka dalam Road Map SIDa disusun sebagai petunjuk arah bagi inovasi yang mendukung program-program di Kota

Samarinda dan beragam peraturan terkait lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

Meskipun berbagai inovasi telah dilakukan oleh OPD di Lingkungan Kota Samarind,

namun demikian belum ada inovasi yang sistemik dalam satu peta jalan yang terukur. Sehingga inovasi yang ada saat ini masih bersifat sporadis (muncul atas dasar ide saat itu),

parsial (tidak terkoneksi dengan inovasi lain karena belum ada peta jalan/ road map yang

jelas), piecemeal (manfaat kurang optimal, kurang membentuk efek besar secara kolektif),

serta stagnan (tidak terjamin keberlanjutannya).

Oleh karena masih adanya berbagai fakta diatas terkait perencanaan, implementasi, dan pengembangan kebijakan yang berlandaskan kreatifitas dan inovasi, maka perlu

penanganan yang tepat dan efisien agar inovasi daerah dapat berkembang secara optimal. Untuk itu, perlu adanya pemetaan potensi SIDa di Kota Samarinda agar mampu mengoptimalkan potensi dan mendorong daya saing daerah di atas dari segi perencanaan

dan implementasi dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya yang ada di Kota Samarinda.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 5

1.3. Maksud dan Tujuan yang Ingin Dicapai

Penyusunan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dimaksudkan agar perangkat Pemerintah Kota Samarinda dan para pemangku kepentingan dapat memahami arah, prioritas serta kerangka

kebijakan dalam mengembangkan Sistem Inovasi Daerah dan daya saing Kota Samarinda dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.

Tujuan Penyusunan Road Map Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Samarinda adalah

untuk merumuskan strategi dan arah kebijakan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) melalui Peningkatan daya saing berbasis potensi unggulan Kota Samarinda.

1.4. Manfaat

Manfaat dari penyusunan Road Map SIDa ini yaitu memberikan panduan bagi Kota Samarinda untuk menghadirkan potensi unggulan daerah yang relevan dari Kota

Samarinda, sehingga arah dan tahapan membangun inovasi daerah dapat lebih terstruktur. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi pedoman dan memicu OPD, stakeholder

terkait, dan juga masyarakat, untuk dapat mendukung Road Map SIDa agar optimal dalam penerapannya sehingga mendoring berbagai potensi yang ada dan meningkatkan daya saing daerah demi kesejahteraan masyarakat Kota Samarinda.

1.5. Landasan Hukum

Ketentuan hukum yang menjadi landasan dalam penyusunan Road Map SIDa Kota

Samarinda ini antara lain:

a) Pasal 31 ayat (5) Undang-Undang Dasar 1945;

b) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4219);

c) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

d) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan

Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan

Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4497);

e) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2010 tentang Komite Inovasi Nasional;

Road Map SIDa Kota Samarinda | 6

f) Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36

Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah;

g) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri dan

Pemerintahan Daerah;

h) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Samarinda Tahun 2005-2025;

i) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun 2016-2021.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 7

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH

2.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kota Samarinda

Kota Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda secara astronomis terletak

pada posisi antara 117003’00” – 117018’14” Bujur Timur dan 00019’02” – 00042’34” Lintang Selatan dengan luas wilayah adalah 718 km2 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1987 tentang Penetapan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda.

Sungai-sungai yang melintas di Kota Samarinda memiliki pengaruh yang cukup besar pada

perkembangan kota. Sebagai salah satu pusat perekonomian regional terpenting di Kalimantan Timur, Kota Samarinda memiliki posisi dan kedudukan strategis bagi berbagai

kegiatan industri, perdagangan dan jasa, serta pemukiman yang berwawasan lingkungan dan hijau. Adanya Sungai Mahakam yang membelah di tengah kota menjadikan kota ini

bagai gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur, Luas Wilayah Kota Samarinda adalah 718 Km2 yang terbagi secara administratif semula 6 kecamatan kini menjadi 10 kecamatan berdasarkan Perda No. 02 tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan

Sambutan, Samarinda Kota, Sungai Pinang dan Kecamatan Loa Janan Ilir dengan terdiri atas 59 kelurahan. Adapun batas administrasi Kota Samarinda adalah sebagai berikut:

▪ Sebelah Utara: Kec.Muara Badak (Kutai Kartanegara);

▪ Sebelah Timur: Kec. Anggana dan Sanga-sanga (Kutai Kartanegara); ▪ Sebelah Selatan: Kec. Loa Janan (Kutai Kartanegara);

▪ Sebelah Barat: Kec. Muara Badak dan Tenggarong Seberang (Kutai ▪ Kartanegara).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987, kota Samarinda hanya terdiri

atas 4 kecamatan yang kemudian pada tahun 1997 dimekarkan menjadi 6 kecamatan terdiri dari 42 kelurahan. Jumlah kelurahan terus bertambah dengan diterbitkannya “Perda Kota

Samarinda Nomor 01 Tahun 2006 tentang pembentukan kelurahan dalam wilayah kota Samarinda”; dan mengacu pada Peraturan Walikota Samarinda Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penetapan 11 Kelurahan Baru Hasil Dari Pemecahan/Pemekaran Dalam Wilayah

Kota Samarinda, maka jumlah kelurahan setelah pemekaran menjadi 53 kelurahan. Akibat

jumlah penduduk yang terus meningkat dan untuk memudahkan pelayanan pada

masyarakat, maka ditetapkanlah Perda Nomor 02 tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan Sambutan, Samarinda Kota, Sungai Pinang dan Kecamatan Loa Janan Ilir,

yang membagi Kota Samarinda menjadi 10 Kecamatan dengan jumlah kelurahan yaitu 53 kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemekaran Kelurahan Dalam Wilayah Kota Samarinda, Kota Samarinda kini memiliki 10 kecamatan

dan 59 kelurahan seiring dengan terbentuknya Kelurahan Mangkupalas, Kelurahan Tenun Samarinda, Kelurahan Gunung Panjang, Kelurahan Sempaja Barat, Kelurahan Sempaja

Timur, dan Kelurahan Budaya Pampang

Road Map SIDa Kota Samarinda | 8

Sumber: RPJMD Kota Samarinda, 2016-2021

Gambar 2.1

Peta Administrasi Kota Samarinda

Wilayah Kota Samarinda seperti yang telah ada dalam peraturan yang ada serta pada gambar diatas, kemudian dijelaskan pada tabel dibawah mengenai nama-nama kecamatan

dan kelurahan yang ada di Kota Samarinda, sebagai berikut:

Road Map SIDa Kota Samarinda | 9

Tabel 2.1

Kecamatan dan Kelurahan di Kota Samarinda

Sumber: RPJMD Kota Samarinda, 2016-2021

Road Map SIDa Kota Samarinda | 10

Sesuai dengan kondisi iklim di Kota Samarinda yang tergolong dalam tipe iklim Tropika Humida, maka jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah inipun tergolong kedalam tanah

yang bereaksi masam. Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kota Samarinda, menurut Soil

Taxonomy USDA tergolong ke dalam jenis tanah: Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptiols dan

Mollisol, atau menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah: Podsolik,

Alluvial, dan Organosol. Tanah Podsolik (Ultisol) merupakan jenis tanah yang arealnya terluas

di Kota Samarinda, mencapai 57,57 persen dan masih tersedia untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian. Persediaan air di daerah tanah ini umumnya cukup tersedia dari curah

hujan yang tinggi. Penggunaan tanah dari jenis tanah ini sebagai daerah pertanian, biasanya memungkinkan produksi yang baik pada beberapa tahun pertama selama unsur- unsur hara

di permukaan belum habis melalui proses biocycle.

Lebih lanjut apabila dilihat dari sisi fisiografi, wilayah Kota Samarinda didominasi oleh

daerah patahan (fault area) yang mencapai 41,12% dari total luas Kota Samarinda atau

sebesar 295,26 Km2. Kemudian diikuti oleh daerah dataran (plain area) yang sebesar 10.524

Km2 atau sebesar 14,66% dari luas Kota Samarinda. Sedangkan rawa dan sungai hanya menempati tidak lebih dari 56 Km2 atau hanya 7,8% dari luas Kota Samarinda.

Apabila dilihat dari sisi iklim, maka Kota Samarinda beriklim tropik dan mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan

November sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan/pancaroba pada bulan-bulan tertentu. Selain itu, karena

letaknya di daerah khatulistiwa maka iklim di Kota Samarinda Timur juga dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson Barat (November-April) dan angin Muson Timur (Mei-

Oktober). Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Kota Samarinda kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan pada kenyataannya tidak ada hujan sama sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau

justru terjadi hujan dengan intensitas yang jauh lebih panjang.

2.2 Demografi, Kondisi Sosial, dan Ekonomi Masyarakat Kota Samarinda

Laju pertumbuhan dan perekonomian di Kota Samarinda, didominasi oleh sektor

perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor jasa-jasa, dan juga sektor transportasi dan

komunikasi. Ketiga sektor tersebut memberikan dampak positif dalam penyerapan tenga

kerja di Kota Samarinda. Menurut data BPS Kota Samarinda tahun 2017, sektor

perdagangan, hotel, dan restoran menyerap tenaga kerja sebanyak 121,95 ribu orang

(32,91%), disusul jasa-jasa sebanyak 104,46 ribu orang (28,19%), dan sektor transportasi dan

komunikasi sebanyak 39,09 ribu orang (10,55%).

Penduduk Kota Samarinda berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 843.333

jiwa, yang terdiri atas 435.947 jiwa penduduk laki-laki dan 407.497 jiwa penduduk

perempuan. Terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk sebesar 0.018% dibandingkan

dengan tahun 2016. Lebih lanjut, kepadatan penduduk di Kota Samarinda tahun 2017

mencapai 1174.716 jiwa/km2, dengan wilayah yang memiliki kepadatan tertinggi adalah

Kecamatan Samarinda Kota sebesar 6302.158 jiwa/km2 (BPS, 2018).

Road Map SIDa Kota Samarinda | 11

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah merupakan indikator utama dalam melihat

perkembangan perekonomian secara series sebagai pembanding antara nilai absolut

perekonomian (PDRB atas dasar harga berlaku) dan distribusi nilai PDRB. Pertumbuhan

ekonomi menjadi sebuah potret pembangunan perekonomian suatu daerah dengan

membandingkan perencanaan pembangunan perekonomian antar waktu. Pembangunan

ekonomi sendiri dapat diartikan sebagai proses kenaikan output (tergantung dari jenis

output yang diharapkan/ditetapkan) dalam jangka panjang. Sebagai ibukota provinsi yang

merupakan pusat pemerintahan Provinsi maupun Kota Samarinda sendiri, pertumbuhan

ekonomi di Kota Samarinda menjadi sebuah tolak ukur bagi perkembangan perekonomian

Provinsi Kalimantan Timur sekaligus menjadi barometer pembangunan provinsi.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Samarinda berjalan cukup fluktuatif, namun di tahun 2017

mengalami pertumbuhan positif, yaitu ditandai dengan laju pertumbuhan PDRB Kota

Samarinda mencapai 3,62%. Pada tahun 2016 laju pertumbuhannya hanya mencapai

0,53%. Berikut akan disampaikan tabel laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan

menurut lapangan usaha dari tahun 2014-2017 berdasarkan data dari BPS (2017):

Tabel 2.2

Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2017

(Dalam Persen)

Lapangan Usaha 2014 2015 2016*) 2017**) (1) (2) (3) (4) (5)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,24 7,62 -1,35 4,44

Pertambangan dan Penggalian 0,48 -12,36 2,33 -1,16

Industri Pengolahan 1,98 3,31 -0,46 1,54

Pengadaan Listrik dan Gas 24,11 28,48 5,96 9,53

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

6,57 4,32 7,90 8,69

Konstruksi 6,97 -1,33 -3,34 7,85

Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

6,82 3,63 3,71 5,55

Transportasi dan Pergudangan 6,34 2,39 -1,71 2,92

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

6,50 5,65 5,64 6,93

Informasi dan Komunikasi 8,25 8,28 8,28 9,94

Jasa Keuangan dan Asuransi 8,32 1,41 0,42 -3,73

Real Estate 13,40 1,40 -9,05 3,29

Jasa Perusahaan 5,21 -3,42 -2,84 1,69

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

2,65 0,59 -5,70 -1,43

Jasa Pendidikan 12,57 12,81 7,93 8,34

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,90 10,16 9,17 7,63

Jasa Lainnya 4,99 9,03 8,70 7,89

Produk Domestik Regional Bruto 5,43 0,04 0,53 3,62 Sumber: BPS (2017)

Keterangan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara

Menurut data Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Samarinda Tahun 2016, dari aspek

sosial masyarakat Kota Samarinda didapatkan bahwa perubahan gaya hidup masyarakat

Road Map SIDa Kota Samarinda | 12

yang semakin meningkat dalam memenuhi kebutuhan tersier seperti perjalanan wisata

dapat memberikan gambaran dan menjadi salah satu indikator bahwa tingkat kesejahteraan

masyarakat semakin meningkat. Seseorang biasanya melakukan perjalanan wisata untuk

relaksasi, menikmati hari libur, menikmati pemandangan alam, menyalurkan hobi, dan

lain-lain untuk mencari kesenangan. Perjalanan wisata yang dijadikan indikator dalam

Susenas adalah perjalanan yang dilakukan penduduk dalam wilayah geografis Indonesia

secara sukarela kurang dari 6 bulan dan bukan untuk tujuan memperoleh upah/gaji di

tempat yang dikunjungi atau sekolah serta bersifat perjalanan bukan rutin. Pada tahun 2016,

persentase penduduk yang melakukan kegiatan bepergian dalam 6 bulan terakhir ada

sebanyak 15,95 persen. Tidak banyak perbedaan antara penduduk laki-laki dan perempuan

yang melakukan pekerjaan. Penduduk laki-laki yang melakukan perjalanan ada sebanyak

16,07 persen. Sementara, penduduk perempuan yang melakukan perjalanan ada sebanyak

15,82 persen

Pada sisi lain, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang kian pesat juga dapat

menjadi indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Penguasaan teknologi

dan alat komunikasi seperti telepon seluler dan perangkat komputer atau notebook menjadi

suatu hal yang penting bagi masyarakat saat ini. Jenis akses dan media informasi yang

beragam tentunya menjadi pilihan bagi masyarakat dalam mengikuti tren gaya hidup

modern. Semakin terjangkaunya harga telepon pintar dan semakin luasnya cakupan

wilayah jangkauan frekuensi yang digunakan untuk mengirim dan menerima data internet

semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi yang mereka

inginkan.

Secara umum rumah tangga di Kota Samarinda yang memasang telepon rumah/PSTN di

tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dari 10,32 persen menjadi 6,75

persen. Angka ini sangat kecil jika dibandingkan dengan penduduk yang

menguasai/memiliki HP yakni sebanyak 82,03 persen. Bila dilihat lebih jauh menurut jenis

kelamin, ternyata proporsi penduduk laki-laki yang menguasai/memiliki HP lebih banyak

jika dibandingkan dengan penduduk perempuan. Sebanyak 84,12 persen penduduk laki-laki

telah menguasai/memiliki HP pada tahun 2016. Sementara ada sebanyak 79,77 persen

perempuan yang menguasai/memiliki HP.

Tingginya penerimaan masyarakat terhadap teknologi terutama alat komunikasi merupakan

dampak semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat. Hal ini perlu menjadi perhatian

bagi pemerintah maupun penyedia layanan telekomunikasi mobile agar dapat

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat karena komunikasi menggunakan perangkat

mobile sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Pemerintah juga harus terus

meningkatkan kapasitas jaringan yang dimiliki serta memberikan kebijakan-kebijakan agar

tarif telepon seluler semakin terjangkau bagi masyarakat.

Pada sisi lain, semakin berkembangnya teknologi juga menuntut masyarakat untuk dapat

mulai menggunakan komputer. Apabila menggunakan komputer, pekerjaan akan

terselesaikan lebih mudah dan cepat sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas

masyarakat dalam bekerja. Pada tahun 2016, persentase rumah tangga yang memiliki

Road Map SIDa Kota Samarinda | 13

perangkat komputer/laptop ada sebanyak 47,10 persen. Angka ini cukup baik karena dapat

disimpulkan bahwa hampir separuh rumah tangga di kota Samarinda sudah memiliki akses

kepada komputer/laptop. Pemerintah diharapkan agar lebih aktif mengedukasi masyarakat

untuk mulai memanfaatkan komputer guna meningkatkan produktivitas penduduk sehingga

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berkembangnya teknologi dan informasi tidak hanya terlihat dari banyaknya penggunaan

handphone/HP. Seiring perkembangan zaman, teknologi internet semakin dibutuhkan

masyarakat agar dapat terhubung dalam suatu jaringan. Media internet dianggap memiliki

sifat instan, interaktif, dan menarik.

Dari data Susenas, pada tahun 2016 penduduk berumur 5 tahun ke atas yang telah

melakukan/memiliki akses internet meningkat dari 36,71 menjadi 47,49 persen. Sementara,

proporsi pengguna laki-laki dan perempuan tidak terlalu berbeda yakni masing-masing

sebanyak 49,86 persen dan 45,86 persen. Angka ini terbilang masih minim bila kita melihat

angka pengguna HP dan komputer yang telah dijabarkan sebelumnya.

Tingkat kesejahteraan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti ketersediaan akses

terhadap pelayanan publik dan tingkat keamanan. Dalam ketersediaan pelayanan publik,

kredit usaha dan pelayanan kesehatan gratis sering kali dibutuhkan oleh masyarakat. Bila

masyarakat dimudahkan dalam berusaha melalui kemudahan kredit usaha, maka hal itu

akan berdampak pula pada tingkat kesejahteraannya. Begitu juga dalam penyediaan

pelayanan kesehatan gratis, yang tentunya akan meningkatkan kesehatan masyarakat

sehingga aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Dengan ketersediaan layanan kesehatan

gratis, maka pendapatan masyarakat dapat dialihkan pada keperluan hidup lainnya guna

meningkatkan kesejahteraannya.

Aliran dana ke masyarakat berupa kredit usaha yang berdampak kepada pergerakan

ekonomi rakyat akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun

bentuk-bentuk pelayanan pemberian kredit usaha kepada masyarakat dapat berasal dari

pemerintah, perbankan, lembaga keuangan lainnya maupun perorangan. Pemberdayaan

dalam bentuk pemberian kredit usaha ini akan mendukung peningkatan pendapatan,

produktivitas, dan penyediaan lapangan kerja.

Beberapa contoh program pemberian kredit usaha dari pemerintah diantaranya KUR

(Kredit Usaha Rakyat) yang diberikan oleh beberapa bank terpilih dan PNPM Mandiri

(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) yang terdiri dari PNPM Mandiri

Perdesaan, Perkotaan, Wilayah Khusus dan Desa Tertinggal. Jenis program penyaluran

yang lain seperti KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi), KPEN-RP (Kredit Pengembangan

Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan, dan KKPE (Kredit Ketahanan Pangan Energi).

Pada tahun 2016, rumah tangga penerima kredit usaha mencapai angka 9,77 persen. Dari

angka tersebut, sebagian besar rumah tangga menerima kredit usaha perorangan (dengan

bunga) yakni sebanyak 38,93 persen. Kemudian disusul dengan Program Bank selain KUR

dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yakni masing-masing sebesar 27,06 dan 20,15 persen.

Terlihat bahwa penyaluran kredit usaha untuk rumah tangga masih terbilang minim.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 14

Padahal dengan kredit usaha yang didapatkan, pengusaha dapat lebih mudah

mengembangkan usahanya.

Selanjutnya, berdasarkan hasil Susenas 2016, jaminan kesehatan yang paling banyak

dimiliki oleh penduduk kota Samarinda adalah Jamkesda yakni sebanyak 43,94 persen.

Selanjutnya sebanyak 21,49 persen penduduk memiliki keanggotaan BPJS Kesehatan.

Secara umum, sudah cukup banyak penduduk kota Samarinda yang sadar akan pentingnya

Asuransi Kesehatan. Namun, pemerintah masih perlu mengedukasi masyarakat terhadap

berbagai manfaat jaminan kesehatan serta bagaimana memanfaatkan jaminan kesehatan

tersebut. Hal ini dianggap perlu karena sebagian masyarakat masih ragu mendaftar dalam

program jaminan kesehatan.

Lebih lanjut lagi, tingkat keamanan lingkungan menjadi salah satu indikator penting

lainnya yang memengaruhi tingkat kesejahteraan rakyat. Rasa aman dan adanya

perlindungan dari negara terhadap masyarakat dari gangguan dan ancaman kejahatan

diperlukan oleh masyarakat agar dapat beraktivitas dan bekerja. Tingkat keamanan juga

dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Sulitnya keadaan perekonomian,

akan mendesak seseorang untuk melakukan kejahatan. Menggunakan kata lain, semakin

rendah tingkat kejahatan di suatu wilayah menjadi salah satu indikator peningkatan

kesejahteraan sosial di wilayah tersebut.

Selama tahun 2016, penduduk yang mengalami korban kejahatan sebanyak 1,92 persen.

Bila dilihat menurut jenis kelamin, korban kejahatan justru didominasi oleh penduduk laki-

laki yakni sebanyak 2,44 persen dari total penduduk laki-laki. Sementara, jumlah korban

kejahatan dari jenis kelamin perempuan ada sebanyak 1,37 persen penduduk perempuan.

Meskipun secara persentase terbilang kecil, tapi angka tersebut menggambarkan bahwa

masih perlunya pihak keamanan untuk meningkatkan keamanan kota Samarinda, sekaligus

memberikan tindakan tegas bagi pelaku kejahatan agar menimbulkan efek jera bagi pelaku.

2.3 Potensi Pengembangan Kota Samarinda

Kota Samarinda sebagai salah satu kota besar di Indonesia sangat menyadari potensi

wilayahnya yang berdasarkan pada jumlah penduduk yang terus meningkat dan luasan

potensial wilayah pengembangannya. Sebagai Kota yang diperkirakan akan menjadi Kota

Metropolitan pertama di Provinsi Kalimantan Timur, kota ini hanya memiliki luas

kedelapan terkecil di Provinsi Kalimantan Timur yaitu hanya 0.56% atau seluas 718 km2

dari total wilayah Provinsi yaitu 127.346,92 km2 dan penduduk terbanyak yaitu

dibandingkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak 843.333

jiwa (2017) dari total jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur yaitu 3.575.449 jiwa

(proyeksi 2017). Mengingat luas wilayah yang terbatas, fungsi kota sebagai Ibukota

Provinsi, dan jumlah penduduk yang padat mengakibatkan Kota Samarinda perlu banyak

melakukan penyesuaian terhadap perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian penataan

ruangnya. Tantangan potensi pengembangan Kota Samarinda sangat luar biasa, baik

terhadap kebutuhan lahan yang terbatas maupun adanya peningkatan jumlah penduduk

Road Map SIDa Kota Samarinda | 15

yang terus meningkat sebagai potensi Sumber Daya Manusia dalam rangka menuju Kota

Metropolitan dengan basis sektor unggulan yaitu perdagangan dan jasa.

Berdasarkan Peraturan Daerah No.2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Samarinda periode 2014-2034, Kota Samarinda mempunyai tujuan penataan ruang

adalah untuk mewujudkan Kota Samarinda menjadi Kota Tepian yang berbasis

perdagangan, jasa dan industri yang maju, berwawasan lingkungan dan hijau, serta

mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun konsep Kota Tepian yang dimaksudkan adalah kata Tepian yang tidak hanya

menjadi Semboyan Kota Samarinda yang merupakan akronim dari Teduh, Rapi, Aman

dan Nyaman tetapi juga cerminan dari Kota Samarinda yang terletak di daerah tepi sungai,

yaitu bagian yang berbatasan langsung dengan air. Oleh karena itu, konsep Waterfront City

Development yaitu pengembangan daerah tepian Sungai Mahakam dan anak sungainya

untuk menjadi area pariwisata menjadi salah satu kawasan prioritas (strategis)

pengembangan Kota Samarinda mendatang yang berbasis pada perdagangan, jasa dan

industri yang maju, berwawasan lingkungan dan hijau, serta mempunyai keunggulan daya

saing.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 16

BAB III

KONDISI SISTEM INOVASI DAERAH SAAT INI

Kota Samarinda pada tahun 2016 telah melakukan kerjasama dengan PKP2A III LAN

untuk menerapkan konsep Laboratorium Inovasi Daerah. Laboratorium Inovasi sendiri

merupakan inovasi pada tataran kolektif dan organisasional yang dilakukan di lingkungan

pemerintah daerah. Laboratorium Inovasi Kota Samarinda dilaksanakan dengan semangat

menggerakkan seluruh OPD untuk berinovasi. Membiasakan diri dengan melihat fenomena

dilingkungan OPD masing-masing, menggali masalah yang berkaitan dengan tugas pokok

dan fungsi OPD nya, serta belanja ide dari berbagai sumber inovasi di berbagai saluran/

media, akan dijadikan sebuah budaya baru dalam berinovasi di Kota Samarinda.

Dari hasil pendampingan selama satu tahun, maka inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh

OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda adalah sebagaimana tabel

dibawah ini:

Tabel 3.1

Kondisi Inovasi OPD Kota Samarinda Tahun 2016

Sumber: Lab. Inovasi Kota Samarinda, 2016

Selain itu Kota Samarinda memiliki profil inovasi yang membanggakan di kancah

Nasional, dengan beberapa inovasi yang telah dikenal secara luas, seperti:

Road Map SIDa Kota Samarinda | 17

▪ Role model nasional oleh Kemenpan & RB tahun 2015 untuk Inovasi pembuatan akta

kelahiran dari Disdukcapil Kota Samarinda;

▪ Sistem Informasi Kesehatan Daerah Kota Samarinda (SIKDA) dari Dinas

Kesehatan Kota Samarinda;

▪ Sehari Jadi Langsung Bawa Pulang (Syaharie Jaang), Sunday Morning Service (SMS),

serta Sistem Pelayanan Perizinan Handal, Cakap, dan Inovatif (Hancapi) dari Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota

Samarinda;

▪ Area Traffic Control System (ATCS) Kota Samarinda serta Sistem Informasi

Manajemen Pengujian Kendaraan Bermotor (SIFORMA PKB) dari Dinas

Perhubungan.

Data mengenai inovasi-inovasi yang ada saat ini merupakan dasar (baseline) bagi kondisi

yang ingin diperkuat dalam Road Map SIDa Kota Samarinda. Namun demikian, Kota

Samarinda belum memiliki basis data inovasi yang meliputi seluruh data yang bisa

mendorong peningkatan kapasitas inovasi dalam rangka peningkatan daya saing daerah.

Data-data yang terkait dengan terobosan baru, baik dari hasil riset, kreatifitas, dan inovasi

daerah tersimpan di masing-masing OPD secara terpisah dan belum bisa secara optimal

diakses untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut. Sehingga bisa dikatakan belum ada

sistem informasi yang terpadu dan terkoordinasi dengan baik antar perangkat daerah yang

ada. Kelemahan dalam kepemilikan basis data inovasi mengakibatkan percepatan

pembiasaan atau budaya inovasi organisasi perangkat daerah menjadi tidak optimal.

Adanya konsep Samarinda sebagai Smart City, juga belum terlihat memberikan nilai tambah

bagi perkembangan inovasi daerah, khususnya bila dilihat dari sisi penggunaan teknologi

oleh pemerintah daerah.

Untuk bisa memiliki sistem database inovasi secara baik, memerlukan peran regulasi sebagai

pijakan kebijakan yang mendasari perkembangan kegiatan inovasi daerah dan daya dukung

lainnya. Road Map SIDa yang sedang disusun ini nantinya diharapkan akan dijabarkan

lebih lanjut kedalam regulasi-regulasi dan berbagai prosedur teknis yang mendukung.

Sampai saat ini Kota Samarinda belum memiliki regulasi yang mendukung ataupun

mendorong pengembangan inovasi daerah. Logikanya apabila telah ada payung hukum

mengenai pengembangan inovasi daerah, akan semakin mempercepat langkah unit-unit

kerja di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda mencari alternatif kebijakan yang lebih

inovatif dan memberikan kemanfaatan secara langsung kepada masyarakat, sekaligus

mendorong daya saing daerah.

Selain adanya sistem dan juga regulasi, peran infrastruktur dasar inovasi juga diperlukan

dalam mendorong sistem inovasi berjalan dengan baik pada saat diimplementasikan.

Pengembangan inovasi jelas memerlukan infrastruktur, sarana, dan prasarana yang

mendukung. Saat ini infrastruktur yang secara nyata telah ada yaitu berbagai infrastruktur

yang dimiliki OPD dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan daerah. Namun

demikian, pengembangan inovasi membutuhkan lingkungan yang khusus baik pada saat

Road Map SIDa Kota Samarinda | 18

perencanaan hingga launchingnya, sehingga perlunya sarana dan prasarana yang sesuai

dengan kebutuhan tersebut.

Hal lainnya yang tidak kalah penting dalam mendukung kerangka umum yang kondusif

bagi inovasi adalah adanya insentif bagi para pelaku inovasi. Para aktor yang menjalankan

inovasi juga perlu didukung adanya insentif yang nyata dan memadai, agar selalu semangat

dan juga bisa memotivasi aktor lainnya dalam melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya.

Pemberian insentif bagi kegiatan-kegiatan yang bersifat inovatif belum dilakukan secara

menyeluruh, karena memang belum ada landasan legal formalnya di Kota Samarinda.

Namun demikian insentif bagi para inovator secara nyata telah dilakukan seperti

memberikan kebijakan pengiriman diklat, pemberian hadiah, dll. Sehingga perlu dipikirkan

lebih jauh jenis insentif yang lebih terencana dengan baik bagi para aktor inovasi di Kota

Samarinda.

Terciptanya lingkungan yang kondusif akan sangat mendukung bagi berkembangnya

inovasi di Kota Samarinda. Kondisi kerangka umum yang kondusif bagi inovasi di Kota

Samarinda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Kerangka Umum yang Kondusif Bagi Inovasi

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

1 Basis data inovasi Seluruh data terkait

pengembangan inovasi

✓ Belum tersusun basis data

inovasi yang baik ✓ Hasil riset masih berada di

OPD masing-masing dan belum dilakukan pengembangan lebih lanjut

✓ Koordinasi untuk pengambilan data atau

informasi terkait inovasi lintas unit masih belum

berjalan dengan baik ✓ Belum adanya sistem

berbasis online dalam

pemanfaatan data-data inovasi dari OPD

2 Regulasi yang kondusif bagi inovasi

Seluruh regulasi daerah untuk mendukung inovasi

secara berkelanjutan

✓ Terdapat regulasi dari pemerintah terkait inovasi

✓ Belum ada regulasi sebagai penjabaran oleh

pemerintah daerah terkait dengan inovasi

3 Infrastruktur dasar

inovasi

Infrastruktur yang

mendukung inovasi

Infrasturtur dasar telah ada

secara umum, namun belum

Road Map SIDa Kota Samarinda | 19

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

secara khusus diidentifikasi kebutuhan infrastruktur dasar, sarana, dan prasaran

pendukung inovasi di daerah.

4 Insentif untuk

inovasi

Insentif yang diberikan oleh

pemerintah daerah kepada para aktor inovasi

Insentif masih diberikan secara

individu ataupun kolektif, namun belum tersistem dan

dinaungi regulasi legal formal dari daerah.

Kondisi SIDa saat ini jika dilihat dari cakupan kelembagaan dan daya dukung

Iptek/Litbangyasa serta kemampuan absorpsi industi, khususnya UMKM terdiri atas:

1. Kelembagaan SIDa: meliputi seluruh lembaga penelitian, pengembangan, dan rekayasa

(Litbangyasa) yang ada di Kota Samarinda. Keberadaan lembaga SIDa tersebut

tersebar, baik di instansi pemerintah, perguruan tinggi, maupun di lembaga milik

swasta. Pemerintah Kota Samarinda sendiri sudah memiliki Badan Penelitian dan

Pengembangan (BPP) Kota Samarinda dengan landasan hukum Peraturan Daerah

Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah, serta Peraturan Walikota Samarinda Nomor 54 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembagan Daerah Kota

Samarinda. Terdapat juga Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda. Selain itu

terdapat juga Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi

Kalimantan Timur yang berkedudukan di Kota Samarinda. Ada juga Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan. Unit Litbang dari pemerintah pusat

juga ada, yaitu Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III (PKP2A III)

Lembaga Administrasi Negara yang ada di Kota Samarinda. Untuk lembaga penelitian

dan pengembangan di lingkungan perguruan tinggi umumnya merupakan lembaga

terpusat dibawah universitas, seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

(LP2M) Universitas Mulawarman, LP2M IAIN Samarinda, LPPM Universitas 17

Agustus 1945 Samarinda, serta LPPM Universitas Widyagama Mahakam Samarinda.

Untuk Litbangyasa selain yang tersebut diatas mungkin juga masih ada namun perlu

diidentifikasi lebih lanjut dalam rangka menjalin kerjasama dan menguatkan SIDa di

masa mendatang.

2. Daya dukung Iptek: mencakup seluruh sumber daya Iptek. Sumber daya manusia

penelitian, pengembangan, dan rekayasa pada instansi pemerintah adalah mereka yang

memiliki jabatan fungsional peneliti. Sedangkan di universitas, para dosen juga

memiliki kompetensi untuk melakukan penelitian sesuai dengan tugas pokok di

universitas yang juga memiliki Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Saat ini BPP Kota Samarinda belum

Road Map SIDa Kota Samarinda | 20

memiliki peneliti yang tersertifikasi oleh LIPI, dan ini perlu mendapatkan perhatian di

masa mendatang. Unit Litbangyasa dari pihak swasta juga belum bisa diidentifikasi

dalam dokumen ini, dan perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut untuk melengkapi

database unit Litbangyasa yang ada di Kota Samarinda. Agar di masa mendatang bisa

memungkinkan dijalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda.

3. Daya absorpsi industri, khususnya UMKM: melingkupi seluruh kapasitas daya absorpsi

industri, khususnya UMKM. Perkembangan inovasi produktif dalam perekonomian

sangat bergantung pada kemampuan pelaku usaha untuk menerapkan hasil-hasil dari

penemuan teknologi baru. Kemampuan menerapkan teknologi ini ditentukan oleh daya

absorpsi. Untuk itulah perlu usaha mendekatkan pelaku usaha, khususnya UMKM

dengan teknologi baru melalui pelatihan-pelatihan dan pendampingan. Untuk

meningkatkan kapasitas pelaku usaha UMKM dikenal dengan istilah inkubasi bisnis

yang dijalankan dalam wadah inkubator bisnis. Kota Samarinda masih belum memiliki

wadah inkubator bisnis ini, dan hal ini perlu mendapatkan perhatian bila ingin

melakukan penguatan SIDa.

Terciptanya lingkungan yang kondusif akan sangat mendukung bagi berkembangnya

inovasi. Kondisi kelembagaan dan daya dukung Iptek/Litbangyasa serta kemampuan

absorpsi UMKM di Kota Samarinda hingga saat ini secara umum bisa dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 3.3

Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek/ Litbangyasa

Serta Kemampuan Absorpsi UMKM

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

1 Kelembagaan Litbangyasa

Seluruh lembaga Litbangyasa di Kota

Samarinda

Sudah ada dan tersebar di berbagai instansi pemerintah dan juga di

perguruan tinggi. Namun demikian belum teridentifikasi lembaga

Litbangyasa dari sektor swasta. Tingkat kerjasama antar lembaga

Litbangyasa perlu ditingkatkan lagi di masa mendatang, karena masih rendah.

2 Daya dukung

Iptek/ Litbangyasa

Sumber daya Iptek/

Litbangyasa

Sumberdaya manusia Litbangyasa

pada instansi pemerintah Kota Samarinda sampai dengan saat ini

belum ada. Sedangkan jumlah SDM Litbangyasa dari instansi lain juga

terbatas, sehingga perlu dipikirkan optimalisasi penggunaan SDM

Road Map SIDa Kota Samarinda | 21

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

Litbangyasa untuk mendorong penguatan SIDa di Kota Samarinda.

3 Daya absorpsi

UMKM

Seluruh upaya

peningkatan daya absorpsi UMKM untuk

memanfaatkan dan mengembangkan Iptek

Berbagai pelatihan dan

pendampingan kepada dunia usaha, khususnya UMKM telah dilakukan

oleh berbagai pihak di Kota Samarinda, namun belum terdapat

wadah inkubator bisnis yang

terlembaga dengan baik di Kota Samarinda. Sehingga dengan

demikian, perlu dipikirkan kembali bagaimana mendorong adanya

lembaga inkubator bisnis yang bisa menghubungkan antara kebutuhan peningkatan UMKM dan absorpsinya

dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Kota Samarinda semakin

cepat.

Kondisi SIDa saat ini jika dilihat dari sisi kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi di Kota

Samarinda sebagaimana penjelasan berikut ini:

1. Kemitraan strategis dan kolaboratif untuk inovasi (Jaringan SIDa): menumbuhkan

lembaga dan program yang strategis dan inovatif. Kemitraan yang berfungsi sebagai

jaringan sistem inovasi belum ada di Kota Samarinda. Namun pada konteks kemitraan

antar lembaga untuk program/ kegiatan rutin instansi pemerintah maupun pemerintah

daerah telah banyak dilakukan. Sehingga dengan adanya Road Map ini perlu

dipertimbangkan untuk mengakomodasi model kemitraan strategis mendorong

optimalisasi jaringan sistem inovasi daerah di Kota Samarinda.

2. Peningkatan difusi inovasi: meningkatkan difusi hasil-hasil inovasi dan mendorong

adanya replikasi inovasi sebagai alternatif lahirnya inovasi yang lebih memungkinkan

dilakukan dan sesuai dengan kondisi di Kota Samarinda. Tingkat difusi inovasi di

antaranya tergambar dari modernisasi teknik produksi yang terjadi dimasyarakat.

Perubahan yang terjadi dalam penggunaan teknologi inovatif saat ini belum nampak

banyak dilakukan oleh masyarakat. Misalnya, saat ini sudah ada teknologi printer 3D

yang bisa melakukan kegiatan apapun dalam rangka mendongkrak ekonomi kreatif di

masyarakat. Namun demikian, belum nampak teknologi ini hadir dan melakukan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 22

kegiatan komersil di Kota Samarinda. Masih banyak teknologi inovatif lainnya yang

perlu didorong dihadirkan dalam rangka mempercepat pengembangan ekonomi daerah.

3. Pembangunan wahana interaksi pelaku inovasi: agar penumbuh kembangan inovasi

dapat berjalan optimal, maka diperlukan adanya wahana interaksi bagi berbagai pihak

yang berkepentingan dalam inovasi. Wadah yang dapat berfungsi seperti ini dapat

dibentuk melalui adanya kawasan-kawasan strategis, seperti teknopolitan/ technopark

ataupun konsep lainnya. Dengan adanya wadah ini, maka akan lebih memberikan arah

bagi inovasi yang akan dikembangkan di Kota Samarinda. Saat ini konsep mengenai

technopark sudah direncanakan hadir disalah satu wilayah di Kota Samarinda, namun

demikian belum ada kepastian waktu kapan rencana tersebut bisa diwujudkan ,

mengingat kondisi anggaran yang masih belum memungkinkan. Sehingga perlu

dipikirkan alternatif strategi untuk melakukan percepatan pembangunan wahana

tersebut di masa mendatang.

4. Pelayanan berbasis teknologi: memberikan pelayanan teknologi untuk peningkatan

kapasitas adopter. Konsep e-government sudah jamak dikenal di masyarakat. Pelayanan

yang diterapkan pemerintah Kota Samarinda pun sudah banyak menerapkan pelayanan

berbasis online system yang terintegrasi. Pemerintah daerah dan masyarat sama

memahami dengan hadirnya sistem e-government ini akan makin mendorong

pelayanan yang makin baik, mudah, murah, transparan, serta akuntabel dalam

pelaksanaannya. Oleh karenanya di masa mendatang, model pelayanan berbasis IT dan

Online System akan terus dikembangkan melalui inovasi oleh pemerintah Kota

Samarinda. Sehingga peran SIDa menjadi sangat strategi dalam konteks pengembangan

model e-government di Kota Samarinda.

Terciptanya lingkungan yang kondusif akan sangat membantu bagi perkembangan inovasi

di Kota Samarinda. Kondisi kolaborasi bagi inovasi dalam meningkatkan difusi inovasi,

praktik baik/ terbaik dari hasil Litbangyasa serta pelayanan berbasis teknologi di Kota

Samarinda bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Kolaborasi Bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi,

Praktik Baik/ Terbaik Hasil Litbangyasa Serta Pelayanan Berbasis Teknologi

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

1 Kemitraan

strategis dan

kolaborasi untuk inovasi

Kerjasama antar

lembaga untuk

menumbuh kembangkan program

strategis dan inovatif

Kemitraan yang berfungsi secara

khusus sebagai jaringan inovasi

belum ada di Kota Samarinda. Model kemitraan yang biasa dilakukan

dalam rangka melaksanakan program/ kegiatan rutin pemerintah maupun pemerintah daerah, yang

bersifat sektoral. Perlu dibuatkan kebijakan yang

mendorong kearah penguatan kemitraan yang memperkuat jaringan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 23

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

inovasi di Kota Samarinda.

2 Peningkatan difusi

inovasi

Difusi hasil-hasil

inovasi

Masih belum nampak terjadi difusi

inovasi yang kemudian diterapkan di masyarakat dan berkontrobusi meningkatkan/ mendorong kegiatan

ekonomi kreatif daerah.

3 Pembangunan wahana interaksi

pelaku inovasi

Membangun wahana untuk memperlancar

interaksi antara pelaku inovasi

Belum ada wahana interaksi antar pelaku inovasi. Namun demikian,

telah ada rencana pembangunan Techo Park yang berfungsi sebagai

wahana bagi para pelaku inovasi dan hasil inovasi daerah di Kota

Samarinda, akan tetapi belum ditetapkan waktu pembangunannya karena masih terkendala dengan

kondisi keuangan daerah yang masih belum stabil.

4 Pelayanan berbasis teknologi

Memberikan pelayanan teknologi

Konsep e-government sudah diterapkan

dan dikenal luas oleh masyarakat.

Kota Samarinda juga menjadi salah satu pilot project Smart City, dengan

asumsi penerapan e-goverment di Kota

Samarinda sudah berjalan baik.

Sehingga kedepan perlu dikuatkan lagi model e-government melalui

berbagai inovasi baru yang

dikembangkan dengan berpatokan pada Road Map SIDa Kota

Samarinda.

Kondisi SIDa saat ini dilihat dari budaya inovasi dijabarkan dengan indikator sebagai

berikut:

1. Penguatan budaya inovasi melalui jalur pendidikan dan pelatihan inovasi: adalah

sejauhmana kondisi budaya inovasi yang telah dicapai melalui jalur pendidikan dan

pelatihan kewirausahaan, inovasi, serta mendorong peningkatan kapasitas sumber daya

aparatur pemerintah daerah. Pemerintah Kota Samarinda beruntung karena telah

menerapkan konsep Laboratorium Inovasi Daerah yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Dari konsep tersebut bisa dikembangkan model pembelajaran inovasi bukan hanya bagi

aparaturnya saja. Tujuan akhir dari adanya konsep Laboratorium Inovasi Daerah

adalah pada penguatan budaya inovasi daerah. Namun demikian pada pelaksanaannya,

konsep ini belum berjalan sebagaimana dimaksud. Secara kegiatan, konsep budaya

Road Map SIDa Kota Samarinda | 24

inovasi telah dilakukan, tetapi membiasakan inovasi sebagai bagian dari gaya hidup

aparatur daerah masih belum optimal. Oleh karenanya dengan adanya Road Map SIDa

ini, inovasi akan dapat terukur dilakukan dan kemudian menjadi satu budaya kerja bagi

sumber daya aparatur di Kota Samarinda.

2. Penguatan kohesi sosial: sejauhmana inventarisasi, dokumentasi, dan sosialisasi

teknologi dan inovasi kepada masyarakat serta komponen lainnya di Kota Samarinda

dalam mengurangi brain drain. Dari fakta yang ada, maka bisa didapat bahwa inovasi

belum menjadi tema utama bagi masyarakat karena memang ditubuh pemerintah

daerah sendiri inovasi belum dijalankan sebagai budaya kerja. Sehingga masih perlu

waktu untuk bisa mendorong terjadinya kohesi sosial terkait dengan pengenalan

pentingnya inovasi di masyarakat.

3. Apresiasi dan kampanye inovasi: adalah sejauhmana daerah telah memberikan

apresiasi terhadap karya yang inovatif dan terus berkampanye tentang pentingnya

budaya kerja inovatif di wilayahnya. Sudah banyak OPD yang menghasilkan inovasi

yang bermanfaat bagi masyarakat, dan diganjar dengan apresiasi baik ditingkat daerah

maupun nasional. Namun demikian, kedepan perlu dipikirkan model apresiasi yang

baik dan memotivasi sumber daya aparatur daerah serta meningkatkan jumlah dan

kualitas inovasi yang dihasilkan daerah. Oleh karenanya dengan adanya Road Map

SIDa ini bisa dimasukkan sebagai rencana strategis model apresiasi bagi para inovator

daerah.

4. Pertumbuhan usaha baru inovatif: adalah sejauhmana daerah telah mendorong

tumbuhnya usaha baru yang inovatif dan memberikan insentif yang diperlukan agar

semakin baik kinerja usahanya. Masing-masing sektor yang mendampingi usaha-usaha

di masyarakat telah melakukan pekerjaannya dengan baik, namun kedepan perlu

difokuskan kepada pengembangan usaha yang lebih kreatif dan inovatif lagi. Bantuan

teknis, insentif, maupun pendampingan bagi pelaku usaha perlu dibuatkan peta jalan

yang jelas dalam SIDa agar bisa semakin meningkat jumlah para pelaku usaha yang

kreatif dan inovatif di Kota Samarinda.

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif kan mendorong berkembangnya inovasi, dan

untuk identifikasinya di Kota Samarinda bisa dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 3.5

Pengembangan Budaya Inovasi

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

1 Penguatan budaya

inovasi melalui pendidikan dan

pelatihan

Mendorong budaya

inovasi melalui jalur pendidikan formal dan

non-formal untuk peningkatan kewirausahaan

Konsep pendidikan dan pelatihan

yang fokus kepada basis kreatifitas dan inovasi perlu dibuatkan model

kebijakannya, karena saat ini belum ada. Model klasikal tentu sudah dilakukan oleh OPD terkait dalam

mendorong tumbuhnya wirausaha baru, namun dengan kurikulum yang

berbasis pada kreatifitas dan inovasi

Road Map SIDa Kota Samarinda | 25

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

tentu harus dipikirkan di masa mendatang.

2 Penguatan kohesi sosial

Mengelola teknologi masyarakat sebagai sumber inovasi dan

mendorong peran serta masyarakat

Inventarisasi, dokumentasi, serta sosialisasi teknologi – inovasi masyarakat yang berdasar pada

karakteristik daerah dan kearifan lokal perlu didorong lebih kuat lagi,

karena belum teridentifikasi sampai dengan saaat ini. Hal ini perlu

dilakukan mengingat daerah perlu mewaspadai larinya orang-orang

kreatif dan inovatif keluar dari Kota

Samarinda yang akan menyebabkan brain drain. Oleh karenanya dalam

konsep SIDa, perlu dipikirkan kebijakan yang harus diambil untuk

mengantisipasinya.

3 Apresiasi dan

kampanye inovasi

Memberikan apresiasi

terhadap karya yang inovatif dan terus mengkampanyekan

budaya inovasi

Belum adanya budaya inovasi yang

kuat di Kota Samarinda menjadikan perlu adanya sosialisasi/ kampanye mengenai inovasi. Namun demikian,

perlu arah yang jelas inovasi apasaja yang perlu dilakukan di daerah,

sehingga Road Map SIDa menjadi penting adanya. Selain itu perlu juga

dipikirkan model apresiasi yang sesuai bagai para inovator yang telah memberikan kemanfaatan inovasi

bagi masyarakat, agar mereka tetap termotivasi terus melakukan inovasi,

dan mendorong lahirnya para inovator baru karena adanya insentif

yang sesuai dengan jerih payah mereka.

4 Penumbuhan

usaha baru yang

inovatif

Mendorong tumbuhnya

wirausaha baru yang

inovatif

Geliat pertumbuhan wirausaha baru

di Kota Samarinda saat ini semakin

tinggi, namun demikian perlu diarahkan agar lahirnya para wirausaha baru ini bisa lebih kreatif

dan inovatif produk yang dihasilkannya. Rentannya usaha baru

gulung tikar harus bisa diantisipasi dengan terus adanya ide-ide kreatif

dan inovatif dari para pelaku

Road Map SIDa Kota Samarinda | 26

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

usahanya. Maka Road Map SIDa seharusnya bisa memberikan arah bagi sektor yang relevan untuk bisa

memberikan arah bagi pelaku usaha baru agar memiliki kreatifitas dan

inovasi yang berkelanjutan.

Selanjutnya dari sisi perkembangan keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster

industri daerah dan nasional yang telah dicapai, maka bisa digambarkan sebagai berikut:

1. Prakarsa klaster industri spesifik daerah serta prakarsa sistem inovasi: merupakan

perkembangan aktor bisnis dan non-bisnis dalam suatu jaringan atau klaster industri.

Kekuatan inovasi bisa dilihat dari para pelaku usaha yang kreatif dan inovatif sebagai

ujung tombak dari kegiatan inovasi daerah. Klaster industri yang ada di Kota

Samarinda terbagi menjadi tiga, yaitu: kawasan peruntukan industri mikro dan kecil

yang terdiri dari industri tahu-tempe, gula semut, amplang, kerajinan manik, serta

industri sapu ijuk. Selanjutnya terdapat kawasan peruntukan industri sedang dan

menengah berupa kawasan industri sarung tenun, industri perkapalan kayu, dan

industri kayu serta pengolahan hasil hutan. Untuk kawasan peruntukan industri besar

di Kota Samarinda berupa kawasan industri perkapalan baja, serta industri kayu dan

pengolah hasil hutan dalam skala besar. Dengan demikian, perlu dikembangkan lagi

sentra industri yang memasukkan kreatifitas dan inovasi sebagai basis usahanya. Kota

Samarinda memiliki peluang untuk itu namun perlu adanya kebijakan yang bisa

menjawab lahirnya model industri inovatif tersebut.

2. Koordinasi kebijakan daerah dan daerah-nasional: menunjukkan ada atau tidaknya

mekanisme koordinasi yang lebih terbuka dan dapat memacu sistem inovasi dan klaster

industri di daerah. Kebijakan antar daerah dan dari daerah dan pusat masih belum

optimal. Isu mengenai kerjasama antar daerah dan pusat masih perlu dikembangkan

lagi, mengingat besarnya potensi yang dimiliki Kota Samarinda sangat besar, dan

pemerintah daerah tidak bisa sendirian melakukan pengembangan, khususnya yang

berbasis pada kebijakan inovasi.

3. Pengembangan/ penguatan kelembagaan khusus: menggambarkan sejauhmana

terbangunnya suatu lembaga yang khusus menangani percepatan proses terjadinya

kolaborasi inovasi. Adanya klaster industri merupakan pintu masuk pengembangan

kegiatan lain yang inovatif sehingga mendorong produktifitas dan bisa diandalkan oleh

daerah karena sesuai dengan potensi yang ada di Kota Samarinda sendiri. Perlu adanya

kelompok kerja yang bisa diakomodir dalam Road Map SIDa yang bisa membantu

menyusun konsep model dan mengawal implementasi klaster industri yang lebih kreatif

dan inovatif di kota Samarinda.

Tumbuhnya komitmen yang kuat dan sinergi lintas sektor akan mendorong berkembangnya

inovasi. Kondisi keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri daerah dan

nasional di Kota Samarinda hingga saat ini bisa dilihat dari tabel dibawah ini:

Road Map SIDa Kota Samarinda | 27

Tabel 3.6

Keterpaduan Pemajuan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Daerah dan Nasional

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

1 Prakarsa klaster industri unggulan

daerah dan/ atau prakarsa sistem

inovasi

Berkembangnya aktor bisnis dan non bisnis

dalam jaringan klaster industri unggulan

daerah

Keberadaan klaster industri sudah ada di Kota Samarinda, namun

belum terlihat adanya model klaster industri yang bertumpu pada industri

kreatif dan inovatif. Keberadaan klaster industri baru tersebut perlu dipikirkan dan dibuatkan

kebijakannya sebagai upaya konkrit pemerintah daerah dalam

menghadapi era industri 4.0 yang berbasis pada Internet of Thing (IoT)

sebagai pijakan lahirnya industri kreatif dan inovatif di Kota Samarinda.

2 Koordinasi kebijakan daerah

dan daerah dengan nasional

Adanya koordinasi kebijakan antar daerah

dan atau daerah dengan pemerintah pusat yang

dapat memicu dan memacu inovasi

Koordinasi horizontal dan vertikal antar daerah dan lembaga masih

belum optimal, khususnya yang berkaitan dengan penguatan klaster

industri berbasis inovasi.

3 Pengembangan/ penguatan

kelembagaan khusus klaster industri yang

berbasis inovasi

Terbentuknya lembaga khusus untuk

mengembangkan klaster industri yang berbasis pada inovasi

Perlu adanya sebuah lembaga yang secara intens dan khusus menangani

lahirnya industri yang berbasis inovasi dan bisa menjadi unggulan daerah di masa mendatang.

Kondisi daerah saat ini dilihat dari aspek keselarasan dengan perkembangan global yang

telah dilaksanakan daerah, bisa dilihat dari penjelasan berikut ini:

1. Lingkungan: sejauhmana prakarsa dan respon terhadap isu lingkungan yang telah

diprogramkan. Isu yang dihadapai terkait dengan lingkungan di tingkat global adalah

soal pemanasan global, musnahnya suatu spesies, kelangkaan air, polusi, dan isu

lainnya. Kerusakan lingkungan akibat limbah plastik dan limbah beracun juga dihadapi

di Kota Samarinda. Setiap institusi di lingkup Kota Samarinda memiliki peran dalam

menjaga lingkungan dengan berpartisipasi secara aktif dalam implementasi program/

kegiatan yang berdampak pada pelestarian lingkungan. Secara aktif, prakarsa, dan

respon Pemerintah Kota Samarinda masih belum optimal, khususnya dalam upaya

mendorong masyarakat memiliki budaya hidup bersih. Pengelolaan sampah masih

perlu ditingkatkan dari sisi kualitas serta menambah sarana prasarana lainnya. Selain

itu sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa ikut serta menjaga lingkungan juga masih

Road Map SIDa Kota Samarinda | 28

perlu ditingkatkan lagi. Oleh karenanya dengan adanya Road Map SIDa ini bisa

dimunculklan alternatif kebijakan yang inovatif dalam melakukan percepatan

penyelesaian permasalahan lingkungan di Kota Samarinda.

2. Standardisasi: menyangkut sudah ada atau belumnya penerapan standard terhadap

kualitas produk-produk yang dihasilkan, atau dikenal dengan Measurement Standard

Test Quality (MSTQ) di Kota Samarinda. Adanya Balai Riset dan Standardisasi

Industri Kota Samarinda bisa menjadi institusi rujukan dalam mendorong lahirnya

produk-produk industri yang memiliki kualitas berstandard nasional dan internasional.

Selain itu juga perlu dipikirkan adanya standardisasi bagi produk-produk kreatif dan

inovatif agar setelah diciptakan bisa segera diimplementasikan karena kualitas dan

keamanan produknya terjamin.

3. Hak Kekayaan Intelektual (HKI): sejauhmana pemerintah daerah memberikan jaminan

dan mendorong pengetahuan kepada masyarakat pentingnya Hak Kekayaan Intelektual

(HKI). Masih sedikitnya produk kreatif dan inovatif daerah yang didaftarkan hak

ciptanya seharusnya bisa menjadi pemacu daerah agar bisa membuat solusi

kebijakannya.

4. Hak Asasi Manusia (HAM): sejauhmana perhatian daerah terhadap isu Hak Asasi

Manusia (HAM). Mengenai isu HAM dan kaitannya dengan inovasi mungkin saat ini

tidak terlalu besar, namun hal ini tetap harus menjadi perhatian pemerintah daerah.

5. Perburuhan: berkaitan dengan perhatian daerah pada aspek perburuhan. Penggunaan

buruh dalam lapangan pekerjaan di klaster-klaster industri yang ada harus memiliki

kelayakan hidup di Kota Samarinda sesuai dengan peraturan perundangan. Sampai

dengan saat ini tidak ada terdengar permasalahan yang muncul akibat adanya masalah

perburuhan di Kota Samarinda, dengan demikian bisa diasumsikan masalah buruh dan

upah buruh di Kota Samarinda sudah sesuai dengan kelayakan hidup di Kota

Samarinda. Namun demikian nantinya dengan munculnya jenis industri kreatif dan

inovatif tentu akan memberikan tantangan baru yang harus juga diantisipasi.

Kondisi keselarasan dengan perkembangan global di Kota Samarinda bisa dilihat secara

umum pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Keselarasan dengan Perkembangan Global

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

1 Lingkungan Prakarsa dan respon program lingkungan

Program dan kegiatan terkait pelestarian lingkungan secara umum sudah dijalankan oleh masing-masing

institusi di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Namun demikian

perlu kebijakan alternatif yang bisa didapat dari penguatan sistem inovasi

daerah mengenai pembangunan lingkungan di Kota Samarinda.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 29

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

2 Standardisasi Penerapan MSTQ Penyediaan lembaga yang dapat melakukan uji dan standardisasi produk-produk daerah, terlebih

nantinya bagi produk-produk hasil kreatifitas dan inovasi yang ada di

Kota Samarinda.

3 Hak Kekayaaan

Intelektual (HKI)

Fasilitasi kepada

masyarakat mengenai HKI

Perlunya perlindungan HKI bagi para

inovator daerah, namun demikian juga perlu dibedakan antara yang

memang harus diberikan perlindungan dengan inovasi yang

bisa direplikasi. Sehingga dalam

penguatan SIDa nantinya tidak muncul permasalahan. Sehingga

sosialisasi dan pemahaman menyeluruh mengenai HKI menjadi

fokus dalam pengembangan inovasi di Kota Samarinda.

4 Ketenagakerjaan Penggunaan tenaga kerja terkait dengan kegiatan industri

berbasis inovasi

Daerah saat ini telah memberikan aturan mengenai ketenagakerjaan/ perburuhan dan memberikan insentif

yang sesuai. Namun demikian perlu dipikirkan bagaimana kebijakan

ketenagakerjaan apabila banyak muncul industri yang berbasis

teknologi yang kreatif dan inovatif nantinya.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 30

BAB IV

TANTANGAN DAN PELUANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Berdasarkan temuan dan informasi yang telah berhasil diidentifikasi sebelumnya, baik yang

berasal dari internal pemerintah daerah maupun bersumber dari pihak lain, maka bisa

didapat kondisi SIDa saat ini berdasarkan beberapa isu yang telah dikategorikan maka

permasalahan pada umumnya berasal dari belum terbangunnya suatu SIDa itu sendiri.

Program dan kegiatan yang telah dilakukan maupun yang bersifat kreatif dan inovatif, serta

pengembangan produk unggulan daerah yang menunjang pembangunan Kota Samarinda

sampai saat ini masih berjalan sporadis dan sektoral. Apalagi bila dikaitkan dengan upaya

penguatan inovasi daerah, maka pengembangannya masih belum sepenuhnya optimal.

Berdasarkan kondisi SIDa yang ada maka permasalahan yang bersifat strategis pada kondisi

inovasi saat ini maka bisa dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Permasalahan Strategis Sistem Inovasi di Kota Samarinda

No. Kerangka Kebijakan Permasalahan Strategis

1 Kerangka umum yang kondusif

bagi inovasi

Infrastruktur, sarana, dan prasarana yang ada

saat ini belum sepenuhnya mendukung kebutuhan kerangka umum yang kondusif bagi

inovasi di Kota Samarinda. Perlunya pembangunan sistem inovasi daerah melalui penyusunan sebuah peta jalan yang jelas dan

komprehensif.

2 Kelembagaan dan daya dukung

Iptek/ Litbangyasa serta kemampuan absorpsi industri,

khususnya UMKM

Pemanfaatan kelembagaan Litbangyasa yang ada

di Kota Samarinda yang belum optimal bagi pembangunan daerah dan dalam mendorong

daya saing daerah. Perlunya wadah untuk melakukan inkubasi

inovasi agar produk-produk industri dapat juga dilakukan absorpsi oleh masyarakat sehingga mampu menjadi penggerak ekonomi daerah

3 Kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi

Model kolaborasi, sinergi, dan koordinasi untuk memperkuat inovasi dan difusi inovasi belum

terbangun secara sistemik. Perlunya sebuah wahana interaksi antar pelaku

inovasi seperti yang telah direncakan dalam sebuah konsep Techno Park perlu segera diinisiasi

pembangunannya.

4 Pengembangan budaya inovasi Belum terciptanya budaya inovasi yang kuat di

kalangan aparatur dan juga pada masyarakat Kota Samarinda, sehingga perlu adanya konsep

peta jalan pembangunan inovasi Kota Samarinda

Road Map SIDa Kota Samarinda | 31

No. Kerangka Kebijakan Permasalahan Strategis

yang lebih jelas dan terarah.

5 Keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri

daerah dan nasional

Belum terlihatnya secara masif klaster industri yang berbasis pada inovasi sebagai upaya

menghadapi era industri 4.0 yang mendasarkan kegiatannya pada teknologi dan juga internet,

dan kesemuanya membutuhkan modal kreatifitas dan inovasi yang tinggi.

6 Keselarasan dengan perkembangan global

Model pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mendasarkan diri pada mendorong

lajunya kegiatan ekonomi saja, tetapi juga memikirkan kelestarian lingkungan menjadi

aspek yang harus diperhatikan oleh pemerintah

daerah. Saat ini isu mengenai lingkungan masih membutuhkan solusi konkrit di Kota Samarinda,

dan ini bisa diinisisi dalam program dan kegiatan para stakeholdrs dan dilakukan dalam kerangka

yang lebih kreatif dan inovatif.

Dari berbagai permasalahan yang ada dari kondisi inovasi daerah saat ini, maka jelas perlu

adanya sebuah sistem yang terkonsep dalam sebuah peta jalan (road map) sistem inovasi

daerah (SIDa) agar memungkinkan segala permasalahan bisa ditemukan solusinya dalam

bingkai kebijakan inovasi daerah. Berhasilnya sebuah sistem berjalan tentu memerlukan

suatu pengorganisasian tim inovasi daerah beserta seluruh sumberdayanya. Tim inovasi

daerah inilah yang akan menyusun dan mengharmonisasikan konsep inovasi dengan

berbagai dokumen kebijakan daerah lainnya. Sehingga seluruh sistem bisa berjalan dengan

baik tanpa adanya duplikasi ataupun tumpang tindih program dan kegiatannya.

Dari adanya sistem inovasi yang terintegrasi dengan dokumen kebijakan daerah lainnya,

maka puncaknya adalah tercipta lingkungan yang kondusif bagi lahirnya para pelaku usaha

serta industri yang inovatif dengan berbagai produk-produk yang tentu saja juga kreatif dan

inovatif. Harapannya adalah berbagai produk yang dihasilkan tersebut bukan hanya bisa

dimanfaatkan oleh masyarakat di Kota Samarinda saja, tetapi bisa menjadi unggulan yang

bisa menjadi daya saing daerah dan bisa bersaing di kancah regional, nasional, bahkan

internasional.

Secara umum berikut disajikan bentuk tantangan dan peluang yang akan dihadapi oleh

SIDa saat ini dan di masa mendatang:

Road Map SIDa Kota Samarinda | 32

Tabel 4.2

Tantangan dan Peluang Penguatan SIDa

Tantangan Peluang

Era Disrupsi dan hadirnya era Industri 4.0

Era keterbukaan informasi dan peningkatan penguasaan teknologi oleh masyarakat secara

cepat

Perubahan peraturan/ kebijakan pemerintah yang cepat dan perlu

mendapat respon cepat juga.

Momentum penguatan kebijakan SIDa dan

kebijakan lain yang mengarah pada penguatan inovasi secara umum.

Dukungan masyarakat, khususnya generasi milenial dalam mendorong percepatan SIDa.

Bencana alam, serta bencana lainnya:

seperti banjir, tanah longsor, wabah penyakit, serta kebakaran yang bisa

mengancam masyarakat dan menghambat pengembangan inovasi

daerah.

Potensi unggulan daerah pada perdagangan,

jasa, serta transportasi, dan komunikasi yang tidak lagi menyandarkan pada eksploitasi

sumber daya alam yang bisa merusak lingkungan.

Pembangunan daerah yang tidak

memperhatikan kelestarian lingkungan atau tidak mengarah pada sustainable

development.

Tidak fleksibelnya sistem penganggaran yang mendukung penguatan SIDa

sehingga harus ada alternatif lainnya yang sesuai dan tidak melanggar

peraturan perundangan.

Pola Kerjasama dan kemitraan dengan daerah

lain dalam rangka penguatan SIDa

Kesempatan mendapatkan kerjasama,

pendampingan, bahkan pendanaan dari negara lain melalui model sister city, dan konsep

lainnya, yang bisa mempercepat penguatan dan implementasi SIDa.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 33

BAB V

KONDISI SISTEM INOVASI DAERAH YANG AKAN DICAPAI

Berdasarkan hasil analisis kondisi inovasi daerah saat ini serta dari analisis tantangan dan

peluang yang ada, maka ada beberapa hal yang akan dicapai sebagai bentuk penguatan

SIDa di Kota Samarinda, sebagaimana berikut ini dijelaskan secara umum:

1. Terbangunnya kerangka umum yang kondusif bagi inovasi daerah yang ditandai

dengan terbangunnya sistem basis data inovasi yang baik. Adanya regulasi yang

berorientasi dan memberikan dukungan pada penguatan serta pengembangan inovasi.

Selanjutnya juga tersedianya infrastruktur dasar, sarana, dan prasarana yang baik bagi

tumbuh dan berkembangnya inovasi daerah. Terakhir adalah adanya insentif yang

memadai bagi para inovator yang terjamin dalam satu regulasi yang dibuat oleh

pemerintah daerah.

2. Terbangunnya kelembagaan dan daya dukung Litbangyasa yang memiliki alur

komunikasi, koordinasi, kerjasama, serta kolaborasi yang baik, sehingga dapat optimal

memperkuat dan mengembangkan inovasi di daerah. Peningkatan jumlah pelaku

Litbangyasa juga menjadi hal selanjutnya yang ingin dicapai sekaligus memberikan

kesempatan para aktor Litbangyasa untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya

dalam mendukung penguatan SIDa. Selain itu perlunya sebuah wadah untuk

melakukan inkubasi inovasi yang akan menghasilkan produk-produk kreatif dan

inovatif yang berkualitas dan memiliki daya absorpsi yang tinggi di masyarakat

sehingga dapat mendorong dan menggerakkan perekonomian daerah secara cepat dan

tepat.

3. Sistem difusi teknologi yang sistematis. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya

kemitraan yang berfungsi memperluas jaringan inovasi dalam rangka penguatan SIDa

di Kota Samarinda. Adanya model helix dalam kemitraan antar stakeholders di daerah

dapat diterapkan dalam rangka mendorong kegiatan difusi inovasi yang merata di

daerah.

4. Berkembangnya budaya inovasi melalui jalur pendidikan dan pelatihan bagi para

pelaku inovasi di daerah perlu didukung kurikulum dan arah kebijakan yang tepat agar

bisa dirasakan manfaatnya secara optimal. Adanya budaya inovasi juga dimaksudkan

agar potensi para pemilik ide kreatif dan inovatif tidak lari keluar daerah yang

kemudian bisa menyebabkan brain drain di Kota Samarinda. Selanjutnya secara riil

perlunya peningkatan usaha untuk melakukan sosialisasi dan kampanye budaya inovasi

agar masyarakat semakin akrab dengan istilah inovasi dan perilaku berinovasi.

Indikator budaya inovasi ini berjalan dengan baik adalah banyak munculnya para

pelaku usaha dengan basis usaha kreatif dan inovatif yang kemudian menjadi unggulan

daerah dalam meningkatkan daya saing daerah.

5. Sistem inovasi terpadu dengan menggunakan model klaster industri telah dilakukan,

namun masih perlu dibuat sebuah klaster yang berbasis pada industri kreatif dan

inovatif. Perlunya masing-masing pihak melakukan komunikasi, koordinasi, dan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 34

kerjasama secara horizontal dan vertikal, khususnya dengan penguatan klaster industri

berbasis inovasi.

6. Sistem inovasi yang responsif dan adaptif serta berdaya saing global perlu dikuatkan

dengan regulasi yang dibentuk baik dipusat dan daerah. Sehingga berbagai program dan

kegiatan turunan yang menghasilkan kreatifitas dan inovasi dapat berjalan dengan baik,

dengan tetap memperhatikan trend global yang ada saat ini. Berbagai inovasi yang

dihasilkan juga perlu dilindungi dengan paten dan juga didorong untuk bisa direplikasi

demi kebutuhan pembangunan inovasi daerah.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 35

BAB VI

TUJUAN DAN SASARAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Dengan semakin ketatnya persaingan dalam berbagai sektor dan bidang kehidupan, maka

setiap daerah termasuk Kota Samarinda dituntut memiliki keunggulan daerah berdasarkan

potensi yang ada demi meningkatkan daya saing daerahnya. Keunggulan hanya bisa

dicapai dengan adanya kreatifitas dan inovasi yang berbasis pada potensi lokal di Kota

Samarinda. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka pemerintah daerah perlu mengambil

langkah-langkah yang diperlukan agar bisa menjawab tantangan dan isu-isu strategis yang

dihadapi. Oleh karenanya, tujuan penguatan SIDa Kota Samarinda adalah:

1. Mendorong penguatan lingkungan yang kondusif bagi SIDa;

2. Memperkuat regulasi dan sistem insentif yang mendorong pengembangan SIDa;

3. Memperkuat kelembagaan yang mendukung pengembangan SIDa;

4. Membangun dan memperkuat sistem informasi yang handal bagi pengembangan

SIDa;

5. Mendorong lahirnya pelaku-pelaku usaha yang berbasis pada industri kreatif dan

inovatif sebagai upaya percepatan peningkatan perekonomian daerah sekaligus

mengembangkan SIDa di masa mendatang.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari pengembangan SIDa adalah:

1. Terbentuk dan tersedianya lingkungan yang kondusif bagi SIDa;

2. Tersedianya regulasi dan sistem insentif yang mendorong pengembangan SIDa;

3. Terbentuknya kelembagaan yang mendukung pengembangan SIDa;

4. Terbentuknya sistem informasi yang handal bagi pengembangan SIDa;

5. Terlahirnya para pelaku usaha yang semakin meningkat dari sisi kuantitas dan

kualitas, yang berbasis pada industri kreatif dan inovatif sebagai upaya percepatan

peningkatan perekonomian daerah sekaligus mengembangkan SIDa di masa

mendatang.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 36

BAB VII

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Sebuah Road Map SIDa merupakan rencana strategis yang menggambarkan cita-cita dan

harapan kemajuan yang dituangkan kedalam dokumen yang berisi strategi dan langkah

kebijakan yang ingin dicapai. Oleh karena itu sebuah peta jalan akan memberikan arah

yang jelas dan riil akan usaha yang harus ditempuh agar harapan yang sudah direncanakan

bisa terwujud.

Strategi dan arah kebijakan yang tepat dapat memastikan usaha-usaha yang ditempuh

berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan analisis situasi kondisi serta isu-isu strategis

yang dianalisis sebelumnya, maka strategi penguatan SIDa di Kota Samarinda adalah

sebagai berikut:

1. Strategi penguatan SIDa Kota Samarinda

Agar strategi penguatan SIDa yang akan dilakukan selaras dengan kebijakan daerah, maka

perlu diperlukan penjabaran lebih lanjut yang diturunkan dari Visi dan Misi Daerah. Kota

Samarinda memiliki Visi Daerah yaitu: “Terwujudnya Kota Samarinda Sebagai Kota

Metropolitan yang Berdaya Saing dan Berwasasan Lingkungan”. Penjabaran dari Visi

tersebut, kemudian terdapat Misi daerah yang akan dicapai. Misi daerah inilah yang

kemudian dijadikan dasar pembanding agar sejalan juga dengan strategi penguatan SIDa

yang dilakukan Kota Samarinda.

Berbeda dengan Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda yang cukup

banyak dan rigid, yaitu sekitar 29 item strategi yang akan dilakukan dalam lima tahun,

maka strategi di dalam penguatan SIDa relatif sedikit namun fokus dalam mengatasi

permasalahan dasar yang terjadi dalam pembangunan sebuah sistem baru di Kota

Samarinda. Penyusunannya tetap dilakukan dengan sebuah dasar yang relatif umum,

namun dalam implementasinya dapat dibuat rinciannya lebih lanjut dan mudah beradaptasi

dengan perubahan dinamika internal dan eksternal Kota Samarinda.

Adapun penguatan sistem inovasi daerah akan dikaitkan dengan 6 misi Kota Samarinda

yang meliputi sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 7.1

Strategi Penguatan SIDa Berbasis Pada Misi Kota Samarinda

Misi Kota Samarinda Strategi Penguatan SIDa

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bebas korupsi, ditunjang aparatur yang

berintegritas tinggi, profesional, dan inovatif

Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Aparatur sebagai tim inti inovasi daerah

yang akan mendorong percepatan, penguatan, dan pengembangan SIDa

Road Map SIDa Kota Samarinda | 37

Misi Kota Samarinda Strategi Penguatan SIDa

Memantapkan kapasitas pengelolaan

keuangan Kota Samarinda yang akuntabel dalam menunjang pembiayaan

pembangunan

Penguatan regulasi dan penentuan insentif

yang mendorong pengembangan SIDa

Mewujudkan ruang kota yang layak huni Peningkatan inisiasi program/ kegiatan yang

kreatif dan inovatif dengan kerangka kerja SIDa untuk mendorong pembangunnan

yang berkelanjutan (Sustainable Development)

Memantapkan sektor jasa dan perdagangan sebagai sektor unggulan

Penguatan pilar-pilar penumbuh kembangan kreativitas dan inovasi dalam kerangka SIDa

berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa

Mewujudkan masyarakat Kota Samarinda yang berkarakter, sehat, cerdas, serta

berdaya saing nasional dan internasional

Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru yang kreatif dan

inovatif dengan membangun dan/atau mengembangkan wahana interaksi antar

pelaku inovasi

Mewujudkan iklim kehidupan masyarakat Kota Samarinda yang harmonis, berbudaya,

dan religius.

Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada masyarakat dengan melakukan

pengembangan jaringan inovasi berbasis kolabarosi antar institusi dan partisipasi aktif masyarakat

Adapun secara umum strategi penguatan SIDa yang disusun dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Aparatur sebagai tim inti inovasi daerah

yang akan mendorong percepatan, penguatan, dan pengembangan SIDa: Unsur

utama yang akan menentukan keberhasilan pelaksanaan SIDa adalah SDM

Aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda itu sendiri. Tentu tidak semua

aparatur memiliki peran dan kontribusi signifikan. Oleh karenanya SIDa menuntut

adanya sebuah tim kerja inti yang memiliki keterkaitan langsung dengan penguatan

SIDa yang berbasis pada potensi unggulan daerah yang telah dijelaskan sebelumnya.

Sehingga perlu sebuah strategi bagaimana untuk pertama kalinya tim intilah yang

mendapat kesempatan peningkatan kualitas dan kapasitas nya. Hal ini dilakukan

karena tim ini memiliki tanggung jawab di masa mendatang menyusun,

memperkuat, dan mengembangkan SIDa Kota Samarinda. Sehingga konsekuensi

logisnya adalah memberikan upaya terstruktur dalam meningkatkan pengetahuan,

pemahaman, serta pengalamannya melalui berbagai model pembelajaran, baik

klasikal dan non klasikal.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 38

b. Penguatan regulasi dan penentuan insentif ynag mendorong pengembangan SIDa:

Momentum penguatan SIDa yang ada saat ini perlu didukung dengan komitmen,

dan kerja keras semua pihak untuk menyusun regulasi di daerah dalam kerangka

penguatan SIDa. Adanya berbagai aturan yang mendukung dapat memberikan

kepastian secara hukum segala aktivitas SIDa yang nantinya akan dijalankan.

Sehingga para pemangku kebijakan dan juga siapapun aktor inovasi yang terlibat

didalamnya dapat dengan nyaman dan aman menjalankan tugas, fungsi, serta

kontribusi sesuai kewenangannya dalam penguatan SIDa. Dalam upaya penguatan

regulasi tersebut juga disusun model insentif yang akan diberikan sebagai stimulus

kepada para aktor inovasi yang bisa memberikan kontribusi signifikan dan secara riil

mendorong terjadinya perubahan sosial ekonomi masyarakat kearah yang lebih baik

lagi, apalagi bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dan menjadi

penopang daya saing daerah. Sehingga perlu dibuatkan kebijakan yang mampu

memberikan motivasi kepada para aktor inovasi tersebut dalam kerangka regulasi

yang jelas.

c. Peningkatan inisiasi program/ kegiatan yang kreatif dan inovatif dengan kerangka

kerja SIDa untuk mendorong pembangunnan yang berkelanjutan (Sustainable

Development): kesesuaian dengan misi pertama dari Kota Samarinda yang

mendorong SDM Aparatur yang berintegritas tinggi, profesional, dan inovatif, maka

sangat tepat bahwa sudah seharusnya model kerja/ proses bisnis yang ada lebih

kreatif dan inovatif. Tuntutan ini bukan tanpa sebab, namun memang demikianlah

yang terjadi saat ini. Perubahan kondisi di dalam dan di luar organisasi pemerintah

daerah telah memaksa pemerintah daerah berpikir ulang apa yang harus dilakukan

terhadap proses bisnisnya, khususnya agar pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat bisa semakin mudah, murah, dan cepat. Oleh karenanya kesemuanya

harus bisa dicerminkan dalam program kerja dan kegiatan sehari-hari dari para

pejabat dan aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang lebih kreatif

dan inovatif.

d. Penguatan pilar-pilar penumbuh kembangan kreativitas dan inovasi dalam kerangka

SIDa berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa: berdasarkan

data dan fakta pertumbuhan berbagai sektor yang ada telah mencatatkan bahwa

sektor industri, perdagangan, dan jasa menjadi penopang struktur ekonomi daerah

yang terbesar kontribusinya. Sehingga pemerintah daerah pun perlu memberikan

perhatian lebih terhadap sektor unggulan tersebut. SIDa perlu dimasukkan dalam

rencana pengembangan sektor unggulan dengan cara menciptakan berbagai

program/ kegiatan serta aktivitas pemerintah daerah yang bisa memacu tumbuhnya

kreatifitas dan inovasi di kalangan para pelaku di sektor unggulan tersebut.

e. Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru yang kreatif dan

inovatif dengan membangun dan/atau mengembangkan wahana interaksi antar

pelaku inovasi: secara kuantitas dan kualitas para aktor inovasi dan para wirausaha

baru yang bekerja dalam lingkungan kreatif dan inovatif perlu ditingkatkan dari

tahun ke tahun. SIDa secara bertahap harus mampu memberikan upaya konkrit

peningkatan para aktor inovasi dan para wirausaha kreatif dan inovatif dalam kurun

Road Map SIDa Kota Samarinda | 39

waktu tertentu. Selain itu bukan hanya aktornya saja, tetapi melalui SIDa juga harus

bisa memberikan tempat pertemuan/ interaksi antar aktor inovasi tersebut.

Bagaimana ide inovasi keluar, diinkubasi, dan didiseminasikan, serta dipasarkan

harus memiliki wadah yang tepat dan sesuai dengan konteks kekinian. Sehingga

wahana seperti techno park ataupun innovation park atau apapun namanya perlu

dikembangkan di Kota Samarinda sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah

menguatkan SIDa.

f. Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada masyarakat dengan melakukan

pengembangan jaringan inovasi berbasis kolabarosi antar institusi dan partisipasi

aktif masyarakat: SIDa tidak dapat berjalan sendiri dan tidak akan berhasil tanpa

kerja keras semua pihak. Sehingga setelah semua konsep dan rencana dibuat, maka

perlu dilakukan sosialisasi dan kampanye yang relevan kepada seluruh pemangku

kepentingan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Pengembangan dan

penguatan jaringan kerja SIDa jelas menjadi aktor utama yang bisa

menginformasikan secara intens mengenai SIDa, sehingga hubungan antar aktor di

dalam jaringan SIDa harus baik agar bisa memberikan sosialisasi, kampanye,

ataupun pendampingan kepada masyarakat secara lebih cepat dan tepat.

2. Arah kebijakan penguatan SIDa Kota Samarinda

Untuk menentukan arah kebijakan SIDa dilakukan suatu analisis menggunakan analisis

SWOT. Penggunaan metode ini jika dibandingkan dengan motede lain yang sejenis adalah

karena keadaan data yang dimiliki dan juga keperluan untuk memperoleh informasi yang

terkait dengan situasi yang sedang dihadapi di Kota Samarinda, dilihat dari persoalan

internal yang diuraikan sebagai kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta

persoalan eksternal yang kemudian juga diuraikan sebagai peluang (opportunity) dan

ancaman (threat).

Berdasarkan hasil identifikasi aspek internal berupa kekuatan dan kelemahan, maka

diperoleh beberapa faktor sebagai berikut:

Faktor Kekuatan (Strength):

1. Komitmen pimpinan daerah dalam membangun SIDa:

2. Budaya inovasi di lingkungan OPD sebagai dampak dari Laboratorium Inovasi

Daerah;

3. Samarinda mengimplementasikan konsep Smart City dengan tema Waterfront City;

4. Payung hukum penguatan SIDa dari pemerintah.

Faktor Kelemahan (Weakness):

1. Lesunya perekonomian daerah berdampak pada anggaran daerah yang menurun;

2. Infrastruktur, sarana, dan prasarana daerah yang masih belum sepenuhnya

memadai;

3. Kepatuhan pelayanan publik yang belum optimal;

4. Keberlanjutan inovasi yang belum terukur;

Road Map SIDa Kota Samarinda | 40

5. Kolaborasi antar OPD yang masih rendah.

Selanjutnya berdasarkan identifikasi berdasarkan aspek eksternal berupa peluang

(opportunity) dan ancaman (threat), diperoleh beberapa faktor sebagai berikut:

Faktor Peluang (Opporunity):

1. Era keterbukaan informasi dan peningkatan pengusaan teknologi oleh masyarakat;

2. Momentum penguatan SIDa;

3. Potensi unggulan daerah pada industri, perdagangan, jasa, serta transportasi dan

komunikasi;

4. Pola kerjasama dan kemitraan dengan daerah lain dalam rangka penguatan SIDa;

5. Dukungan masyarakat, khususnya generasi milenial dalam mendorong percepatan

SIDa;

6. Kesempatan mendapatkan bantuan dari negara lain melalui model sister city.

Faktor Ancaman (Threat):

1. Era disrupsi dan masuknya era industri 4.0;

2. Perubahan peraturan/kebijakan pemerintah yang cepat;

3. Ancaman bencana, seperti banjir, longsor, wabah penyakit, serta kebakaran;

4. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan;

5. Tidak fleksibelnya sistem penganggaran yang mendukung SIDa.

Selanjutnya semua faktor yang telah diidentifikasi tersebut dihitung nilai keterkaitannya

dalam sebuah tabel untuk menentukan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK). Perhitungannya

dilakukan berdasarkan diskusi internal dengan tim kecil dengan berdasarkan pada

professional judgement dari masing-masing tim berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan

data yang dimiliki saat ini. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 7.2

Analisis SWOT Dlam Menentukan Arah Kebijakan SIDa Kota Samarinda No. Aspek/ Faktor NU BF ND NBD TNK NRK NBK TNB FKK

Internal Kekuatan/ Strength

S1 Komitmen pimpinan daerah dalam

membangun SIDa 4 10,53 5 0,53 83 4,37 0,46 0,99

S2

Budaya inovasi di lingkungan OPD

sebagai dampak dari Laboratorium Inovasi

Daerah

4 10,53 4 0,42 79 4,16 0,44 0,86

S3

Samarinda

mengimplementasikan

konsep Smart City dengan tema

Waterfront City

4 10,53 3 0,32 77 4,05 0,43 0,74

S4 Payung hukum penguatan SIDa dari

pemerintah 5 13,16 5 0,53 74 3,89 0,51 1,04

Road Map SIDa Kota Samarinda | 41

No. Aspek/ Faktor NU BF ND NBD TNK NRK NBK TNB FKK

3,63 3

Kelemahan/ weakness

W1

Lesunya

perekonomian daerah

berdampak pada anggaran daerah yang

menurun

4 10,53 4 0,42 83 4,37 0,46 0,88

W2

Infrastruktur, sarana,

dan prasarana daerah

yang masih belum sepenuhnya memadai

4 10,53 4 0,42 84 4,42 0,47 0,89

W3 Kepatuhan pelayanan publik yang belum

optimal 4 10,53 4 0,42 80 4,21 0,44 0,86

W4 Keberlanjutan inovasi yang belum terukur

4 10,53 4 0,42 84 4,42 0,47 0,89

W5 Kolaborasi antar OPD

yang masih rendah 5 13,16 4 0,53 85 4,47 0,59 1,11

33 100 37 4,63 2 Eksternal Peluang/ opportunity

O1

Era keterbukaan

informasi dan peningkatan

pengusaan teknologi

oleh masyarakat

5 10,2 5 0,51 77 4,05 0,41 0,92

O2 Momentum

penguatan SIDa 5 10,2 5 0,51 81 4,26 0,44 0,95

O3

Potensi unggulan daerah pada industri,

perdagangan, jasa, serta transportasi dan

komunikasi

5 10,2 5 0,51 81 4,26 0,44 0,95

O4

Pola kerjasama dan kemitraan dengan

daerah lain dalam rangka penguatan

SIDa

4 8,2 3 0,24 84 4,42 0,36 0,61

O5

Dukungan masyarakat,

khususnya generasi milenial dalam

mendorong

percepatan SIDa

5 10,2 3 0,31 83 4,37 0,45 0,75

O6

Kesempatan

mendapatkan bantuan dari negara lain melalui model sister

city

4 8,2 3 0,24 85 4,47 0,37 0,61

4,78 1

Ancaman/ threat

T1 Era disrupsi dan masuknya era industri

4.0 4 8,2 4 0,33 75 3,95 0,32 0,65

T2

Perubahan peraturan/kebijakan

pemerintah yang cepat

4 8,2 4 0,33 70 3,68 0,30 0,63

Road Map SIDa Kota Samarinda | 42

No. Aspek/ Faktor NU BF ND NBD TNK NRK NBK TNB FKK

T3

Ancaman bencana,

seperti banjir, longsor, wabah penyakit, serta

kebakaran

5 10,2 4 0,41 70 3,68 0,38 0,78

T4 Pembangunan yang tidak berwawasan

lingkungan 4 8,2 4 0,33 76 4,00 0,33 0,65

T5

Kebijakan rezim sistem penganggaran

yang tidak mendukung SIDa

4 8,2 4 0,33 79 4,16 0,34 0,67

49 100 44 3,38 4

Keterangan:

NU Nilai Urgensi

BF Bobot Faktor ND Nilai Dukungan

NBD Nilai Bobot Dukungan TNK Total Nilai Keterkaitan

NRK Nilai Rata-Rata Keterkaitan NBK Nilai Bobot Keterkaitan TNB Total Nilai Bobot

FKK Faktor Kunci Keberhasilan

Berdasarkan data diatas maka didapat faktor kunci keberhaslan dengan total nilai bobot

terbesar pada masing-masing komponen sebagai berikut:

Tabel 7.3

Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) Masing-Masing Faktor Dalam Analisis SWOT

Faktor Internal

No. Kekuatan (S) No. Kelemahan (W)

1 Payung hukum penguatan SIDa dari

pemerintah

1 Kolaborasi antar OPD yang masih

rendah

Faktor Eksternal

No. Peluang (O) No. Ancaman (T)

1 Momentum penguatan SIDa 1 Ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, wabah penyakit, serta

kebakaran 2 Potensi unggulan daerah pada

industri, perdagangan, jasa, serta

transportasi dan komunikasi

Road Map SIDa Kota Samarinda | 43

5

4

3

2

1

5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

Kuadran IKuadran II

Kuadran III

Kuadran IV

Strategi Agresif(Growth Oriented)

Strategi Diversifikasi

Strategi Turn-AroundStrategi Defensif

O = 4,78

S = 3,63W = 4,63

T = 3,38

Dari data diatas kemudian dibuatlah peta posisi kekuatan organisasi untuk menentukan

arah kebijakan SIDa Kota Samarinda, seperti yang terlihat dari gambar dibawah ini:

Gambar 7.1

Posisi Kekuatan Organisasi Melalui Grafik Dalam Analisis SWOT

Dari hasil grafik diatas maka didapat posisi kekuatan organisasi masuk kedalam kuadran II,

dengan nilai koordinat internal (S-W) adalah -0,5 dan nilai koordinat eksternal (O-T) adalah

0,7. Artinya bahwa dalam penguatan SIDa Kota Samarinda, pemerintah daerah dapat

membuat keunggulan dengan mendorong peluang yang ada sebagai acuan pembuatan

kebijakan, dan memfokuskan kegiatan untuk mengurangi/ menghilangkan kelemahan yang

dimiliki atau disebut dengan Strategi Diversifikasi (O-W). Sehingga secara jelas arah

kebijakan SIDa saat ini adalah mempergunakan sebaik mungkin momentum penguatan

SIDa yang ada dengan terus mendorong potensi unggulan daerah pada sektor industri,

perdagangan, dan jasa, ditambah dengan sektor transportasi dan komunikasi yang juga naik

mendorong daya saing daerah. Namun demikian, pada sisi lain arah kebijakan SIDa harus

mulai mendorong dan meningkatkan seluruh OPD untuk bisa bekerja menggunakan model

kolaborasi lintas unit, agar seluruh komponen dalam SIDa dapat bergerak sinergis dengan

hasil yang optimal.

0,7

-0,5

Road Map SIDa Kota Samarinda | 44

Arah kebijakan yang bisa diambil dari Strategi Diversifikasi (O-W) antara lain:

Penguatan regulasi dan penentuan insentif yang mendorong pengembangan SIDa:

1. Mengembangkan kerangka dasar kebijakan inovasi daerah;

2. Memperkuat kapasitas dan kualitas tim SIDa;

3. Memperkuat kedudukan SIDa sebagai bagian dari salah satu dokumen penting

pendukung pembangunan daerah.

Peningkatan inisiasi program/ kegiatan yang kreatif dan inovatif dengan kerangka kerja

SIDa untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development):

1. Mengembangkan model komunikasi, koordinasi, kerjasama dan kolaborasi lintas

unit pada OPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda;

2. Meningkatkan substansi program dan kegiatan kreatif dan inovatif yang akan

mendorong percepatan pembangunan berkelanjutan oleh tim SIDa dan OPD terkait;

3. Meningkatkan infrastruktur, sarana, prasarana dan kelengkapan pendukung SIDa

dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Penguatan pilar-pilar penumbuh kembangan kreativitas dan inovasi dalam kerangka SIDa

berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa:

1. Memperkuat kebijakan bagi sektor unggulan, yaitu industri, perdagangan dan jasa

agar lebih kreatif dan inovatif;

2. Meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke daerah untuk mendorong sektor

unggulan agar lebih bervariasi, kreatif dan inovatif;

3. Meningkatkan jumlah pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,

perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif.

Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru yang kreatif dan inovatif

dengan membangun dan/atau mengembangkan wahana interaksi antar pelaku inovasi:

1. Meningkatkan kapasitas pelaku inovasi dan wirausaha eksisting agar makin kreatif

dan inovatif;

2. Meningkatkan jumlah pelaku inovasi dan wirausaha baru agar masuk dan

berkontribusi ke dalam sektor unggulan daerah;

3. Mengembangkan wadah khusus/ wahana interaksi antar pelaku inovasi dengan

industri dan pemangku kepentingan lainnya.

Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada masyarakat dengan melakukan

pengembangan jaringan inovasi berbasis kolabarosi antar institusi dan partisipasi aktif

masyarakat:

1. Memperkuat jaringan inovasi antar institusi;

2. Meningkatkan difusi inovasi, implementasi praktik baik/terbaik, serta penggunaan

hasil-hasil Litbangyasa;

3. Memperkuat budaya inovasi melalui sosialisasi, kampanye, pendampingan, dan

kegiatan lain untuk lebih mengenalkan inovasi kepada masyarakat luas.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 45

BAB VIII

FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

1. Fokus penguatan SIDa

Fokus penguatan SIDa yang bisa diidentifikasikan adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 8.1

Strategi, Arah Kebijakan dan Fokus Penguatan SIDa

No. Strategi Arah Kebijakan Fokus

1

Penguatan regulasi dan

penentuan insentif yang mendorong pengembangan SIDa

Mengembangkan kerangka dasar kebijakan inovasi daerah

Pengembangan basis data inovasi yang mendorong percepatan, penguatan, dan

pengembangan SIDa

Pengembangan model insentif untuk

para pelaku inovasi daerah

Memperkuat kapasitas dan kualitas tim

SIDa

Peningkatan kesempatan mendapatkan

diklat klasikal dan non klasikal

Peningkatan kesempatan untuk magang

di sektor swasta maupun BUMN yang telah terbukti sebagai organisasi kreatif

dan inovatif

Memperkuat kedudukan SIDa sebagai

bagian dari salah satu dokumen penting

pendukung pembangunan daerah

Peningkatan harmonisasi dokumen SIDa

dengan dokumen pembangunan daerah lainnya

Penguatan tim inti SIDa dengan SDM Aparatur terbaik dari masing-masing

OPD yang terkait dengan SIDa

2

Peningkatan inisiasi program/

kegiatan yang kreatif dan inovatif dengan kerangka kerja SIDa

Mengembangkan model komunikasi,

koordinasi, kerjasama dan kolaborasi lintas unit pada OPD di lingkungan

Peningkatan intensitas komunikasi dan

koordinasi antar unit yang terkait dengan SIDa melalui forum formal dan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 46

No. Strategi Arah Kebijakan Fokus

untuk mendorong pembangunan

yang berkelanjutan (Sustainable

Development)

Pemerintah Kota Samarinda informal

Penyusunan model komunikasi, koordinasi, kerjasama, dan kolaborasi

lintas unit pada OPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda

Meningkatkan substansi program dan

kegiatan kreatif dan inovatif yang akan mendorong percepatan pembangunan

berkelanjutan oleh tim SIDa dan OPD terkait

Peningkatan inisiasi pembahasan program dan kegiatan kreatif dan

inovatif oleh OPD di lingkungan Pemkot. Samarinda

Peningkatan program dan kegiatan kreatif dan inovatif yang masuk dan

menjadi kebijakan daerah

Meningkatkan infrastruktur, sarana,

prasarana dan kelengkapan pendukung SIDa dalam mendorong pembangunan

berkelanjutan

Penyusunan prioritas pengembangan

infrastruktur, sarana, dan prasarana pendukung SIDa dalam mendorong

pembangunan berkelanjutan

Peningkatan pelaksanaan pembangunan

infrastruktur, sarana, dan prasarana pendukung SIDa dalam mendorong pembangunan berkelanjutan

3

Penguatan pilar-pilar penumbuh

kembangan kreativitas dan

inovasi dalam kerangka SIDa

berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa

Memperkuat kebijakan bagi sektor

unggulan, yaitu industri, perdagangan dan jasa agar lebih kreatif dan inovatif

Peningkatan intensitas pembahasan kebijakan sektor unggulan daerah yang

lebih kreatif dan inovatif antar pemangku kepentingan dan juga instansi

pemerintah daerah

Penentuan indikator keberhasilan

kebijakan sektor unggulan yaitu industri, perdagangan dan jasa yang berbasis pada

kreatifitas dan inovasi

Meningkatkan jumlah investasi yang

masuk ke daerah untuk mendorong sektor unggulan agar lebih bervariasi,

Pengidentifikasian potensi investasi yang

bisa masuk dari sektor unggulan yang lebih kreatif dan inovatif

Road Map SIDa Kota Samarinda | 47

No. Strategi Arah Kebijakan Fokus

kreatif dan inovatif

Peningkatan jumlah investasi yang

masuk pada sektor unggulan yang kreatif dan inovatif

Meningkatkan jumlah pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,

perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif

Penguatan basis data pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,

perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif

Peningkatan jumlah pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,

perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif

4

Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru

yang kreatif dan inovatif dengan membangun dan/atau

mengembangkan wahana interaksi antar pelaku inovasi

Meningkatkan kapasitas pelaku inovasi dan wirausaha eksisting agar makin

kreatif dan inovatif

Penguatan basis data para pelaku inovasi dan wirausaha yang ada saat ini

Pengembangan model peningkatan kapasitas bagi pelaku inovasi dan para

wirausaha agar semakin kreatif dan inovatif

Meningkatkan jumlah pelaku inovasi dan wirausaha baru agar masuk dan

berkontribusi ke dalam sektor unggulan daerah

Penguatan informasi dan identifikasi pelaku inovasi dan wirausaha baru

Peningkatan jumlah pelaku inovasi dan wirausaha baru

Mengembangkan wadah khusus/ wahana interaksi antar pelaku inovasi

dengan industri dan pemangku

kepentingan lainnya

Penyusunan identifikasi model pengembangan dan wahana interaksi bagi para pelaku inovasi

Penguatan wahana yang terbentuk agar

memudahkan interaksi antar pelaku

inovasi dengan pemangku kepentingan lainnya

5

Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada

masyarakat dengan melakukan pengembangan jaringan inovasi

Memperkuat jaringan inovasi antar

institusi

Penguatan basis data identifkasi jaringan inovasi yang memungkinkan untuk

diajakn kerjasama dan kolaborasi

Peningkatan kuantitas dan kualitas

Road Map SIDa Kota Samarinda | 48

No. Strategi Arah Kebijakan Fokus

berbasis kolabarosi antar institusi

dan partisipasi aktif masyarakat

kegiatan dalam jaringan inovasi antar

institusi

Meningkatkan difusi inovasi, implementasi praktik baik/terbaik, serta

penggunaan hasil-hasil Litbangyasa

Penguatan model yang mendorong percepatan terjadinya difusi inovasi,

implementasi praktik baik/terbaik, serta penggunaan hasil-hasil Litbangyasa

Peningkatan kuantitas dan kualitas terjadinya difusi inovasi, implementasi

praktik baik/terbaik, serta penggunaan hasil-hasil Litbangyasa

Memperkuat budaya inovasi melalui

sosialisasi, kampanye, pendampingan, dan kegiatan lain untuk lebih

mengenalkan inovasi kepada masyarakat luas

Peningkatan sosialisasi, kampanye, pendampingan, dan kegiatan lain untuk

lebih mengenalkan inovasi kepada masyarakat luas

Pengembangan model budaya inovasi untuk penguatan SIDa

2. Program prioritas penguatan SIDa

Program prioritas penguatan SIDa disusun dan dirumuskan dengan melibatkan OPD di Lingkungan Pemerintah Kota

Samarinda. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab seluruh aparatur terkait atas upaya penguatan SIDa.

Prpogram dan/atau kegiatan yang disusun diharapkan memberikan panduan mencapai target penguatan SIDa dan mengacu

pada tugas pokok dan fungsi OPD dikaitkan SIDa. Adapaun program prioritas yang telah disusun adalah sebagai berikut:

a) Dinas Perumahan dan Permukiman

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas

aparatur (dalam implementasi

inovasi daerah)

belum optimalnya pola

pembinaan dan

pemberdayaan SDM

Dapat terwujudnya

optimalisasi pola pembinaan

dan pemberdayaan SDM

Kegiatan Peningkatan SDM

dan Penataan Pengelolaan

Aparatur

PERUMKIM

Road Map SIDa Kota Samarinda | 49

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Belum lengkapnya basis

data untuk bidang

Perumahan dan Kawasan

Pemukiman

Terlengkapinya basis data yang

baik secara tersistematis untuk

bidang Perumahan dan

Kawasan Pemukiman

Kegiatan Identifikasi Data

SIPD PKP Kota, pemuktahiran

data base

PERUMKIM

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Kurangnya pengawasan

pemerintah terhadap

kegiatan sosial ekonomi

masyarakat di sepanjang

sungai

Masih rendahnya

kesadaran masyarakat

untuk memelihara pohon

pelindung serta taman

kota yang ada

Adanya kesinambungan

terhadap upaya pengawasan

pemerintah terhadap kegiatan

sosial ekonomi masyarakat di

sepanjang sungai

Secara kontinyu melaksanakan

pembinaan dengan berbagai

pendekatan terhadap

rendahnya kesadaran

masyarakat untuk memelihara

pohon pelindung serta taman

kota yang ada

Pembangunan jalan

lingkungan, gang dan drainase

serta Rehabilitasi jalan,

jembatan dan drainase.

PERUMKIM

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Upaya pemenuhan

terhadap kebutuhan

prasarana jalan

lingkungan perumahan

dan pemukiman yang

mendukung transportasi

harus memenuhi standar

keselamatan jalan

Upaya konkrit terhadap

pemenuhan kebutuhan

prasarana jalan lingkungan

perumahan dan pemukiman

yang mendukung transportasi

harus memenuhi standar

keselamatan jalan

Kegiatan Pembangunan

Prasarana dan Sarana dan

Utilitas Pemukiman

PERUMKIM

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Perkembangan teknologi

informasi dan

telekomunikasi perangkat

OPD

Analisa terhadap berbagai

kemungkinan dalam upaya

memudahkan penerapan

kebijakan dan sosialisasi

inovasi daerah

Kegiatan Monitoring dan

Evaluasi Kegiatan

Pembangunan Kawasan

Pemukiman

PERUMKIM

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat

sektor industri, jasa, dan

perdagangan (sektor unggulan

Kota Samarinda)

Terdapat tantangan

mengenai masalah

lingkungan yang serius di

daerah yang tingkat

urbanisasi dan

industrialisasi tinggi

memetakan tantangan tersebut

ke dalam kegiatan konkrit

untuk mengatasi masalah

lingkungan yang serius di

daerah yang tingkat urbanisasi

dan industrialisasi tinggi

Pemerintah untuk secara positif

berupaya agar pertumbuhan

merata

PERUMKIM

Road Map SIDa Kota Samarinda | 50

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Penguatan basis data

terkait penyelenggaraan

perumahan

Mewujudkan kegiatan konkrit

untuk Penguatan basis data

terkait penyelenggaraan

perumahan

Penyusunan Sistem Informasi

Database Perumahan

Pemukiman

PERUMKIM

Peningkatan kualitas

kebijakan berwawasan

lingkungan

Belum terpenuhinya

kebutuhan ruang terbuka

hijau publik 20% dari

luas kota

Melakukan koordinasi dan

konsultasi untuk perwujudan

terpenuhinya kebutuhan ruang

terbuka hijau publik 20% dari

luas kota

Rehabilitasi dan/Peremajaan

pemukiman kumuh

PERUMKIM

Peningkatan produk unggulan

daerah

Marjinalisasi sektor lokal

oleh sektor nasional dan

global

Melakukan langkah konkrit

untuk meminimalisir proses

Marjinalisasi sektor lokal oleh

sektor nasional dan global

Rehabilitasi Jalan, Jembatan,

dan drainase pada pemukiman

kumuh

PERUMKIM

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota

Samarinda

Melengkapi peraturan

perundangan dan norma,

standart, dan kriteria di

bidang perumahan untuk

mendukung penataan

ruang di lapangan

Melakukan langkah konkrit

terhadap upaya untuk

melengkapi peraturan

perundangan dan norma,

standart, dan kriteria di bidang

perumahan untuk mendukung

penataan ruang di lapangan

Perencanaan Teknis, DED,

DEAD, Desain Teknik,

Proposal Teknik dan desain

NI-I Bidang Pemukiman

PERUMKIM

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Terjadi masalah

lingkungan yang serius di

daerah yang tingkat

urbanisasi dan

industrialisasi tinggi serta

eksploitasi sumber aya

alam

Melakukan mapping masalah

dan solusi berkaitan dengan

masalah lingkungan yang

serius di daerah yang tingkat

urbanisasi dan industrialisasi

tinggi serta eksploitasi sumber

aya alam

Penerbitan sertifikat bagi

orang/Badan Hukum yang

melaksanakan perancangan

dan perencanaan rumah serta

perencanaan PSU tingkat kecil

PERUMKIM

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Alokasi tanah dan ruang

yang kurang tepat akibat

harga perumahan yang

cenderung

mempengaruhi tata ruang

yang tidak sesuai dengan

tujuan-tujuan

pembangunan lain dan

kondisi daerah yang

bersangkutan

Melakukan mapping terhadap

Alokasi tanah dan ruang yang

kurang tepat akibat harga

perumahan yang cenderung

mempengaruhi tata ruang yang

tidak sesuai dengan tujuan-

tujuan pembangunan lain dan

kondisi daerah yang

bersangkutan

Review Dokumen RP3KP

Kota Samarinda

PERUMKIM

Road Map SIDa Kota Samarinda | 51

b) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas

aparatur (dalam implementasi

inovasi daerah)

Dalam kebijakan dinas PUPR

sudah disadari tentang

pentingnya terhadap upaya

peningkatan kapasitas SDM

Adanya upaya konkrit

peningkatan kapasitas SDM

Kegiatan Pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM)

Bidang ke PU-an dan

kesekretariatan

PUPR

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Sudah terdapat kebijakan

untuk mengadakan pembinaan

bidang jasa konstruksi dan

pengembangan teknologi

Adanya upaya konkrit untuk

mewujudkan upaya

pembinaan melalui

pengembangan teknologi

Belum adanya

program/kegiatan berkaitan

dengan upaya layanan berbasis

e-government secara konkrit.

Salah satu layanan yang dapat

dilaksanakan seperti:

e-pengaduan terhadap

pembangunan jalan/jembatan.

Ketika kualitas atau

munculnya kerusakan yang

tidak seharusnya dalam

pembangunan jalan/jembatan,

masyarakat dapat

menyampaikannya di fasilitas

ini.

PUPR

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Adanya kebijakan

Pembangunan akses jalan dan

jembatan antar wilayah

Upaya konkrit secara

berkesinambungan terhadap

upaya mewujudkan kebijakan

Pembangunan akses jalan dan

jembatan antar wilayah

Pembangunan Jalan dan

Jembatan yg menghubungkan

antar wilayah/pemukiman

PUPR

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Adanya strategi meningkatkan

kualitas jalan dan jembatan

dalam mendukung mobilitas

masyarakat

Upaya konkrit secara

berkesinambungan terhadap

upaya peningkatkan kualitas

jalan dan jembatan dalam

mendukung mobilitas

masyarakat

Program Pembangunan jalan

dan Jembatan

PUPR

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Peningkatan kapasitas SDM

aparatur

Dapat terpetakan secara

konkrit jenis dari Peningkatan

kapasitas SDM aparatur

Program/kegiatan koordinasi PUPR

Road Map SIDa Kota Samarinda | 52

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat

sektor industri, jasa, dan

perdagangan (sektor unggulan

Kota Samarinda)

Strategi meningkatkan

kesadaran masyarakat

terhadap pelaporan

pelanggaran tata ruang melalui

sosialisasi dan pendekatan

Adanya mekanisme yang jelas

mengenai pengajuan pelaporan

pelanggaran tata ruang melalui

sosialisasi dan pendekatan

Program Pembangunan jalan

dan Jembatan atau

pelaksanaan program

peningkatan jalan dalam kota

PUPR

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Adanya kebijakan Menyusun

dokumen kelayakan serta

pedoman teknis bidang PUPR

Perwujudan konkrit kegiatan

penyusunan dokumen

kelayakan serta pedoman

teknis bidang PUPR

Berkaitan dengan

Program/database penyusunan

dokumen kelayakan serta

pedoman teknis bidang PUPR

PUPR

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Kebijakan Pembangunan

prasarana dan sarana

penyehatan lingkungan dan

persampahan Kota Samarinda

Rencana kegiatan

Pembangunan prasarana dan

sarana penyehatan lingkungan

dan persampahan Kota

Samarinda dapat terakses

publik sehingga masyarakat

dapat mengetahui berbagai

upaya yang telah dilakukan

pemerintah, terlebih jika dapat

berkontribusi di dalamnya

Program atau kegiatan

Pembangunan prasarana dan

sarana penyehatan lingkungan

dan persampahan Kota

Samarinda

(prosentasenya masih kecil

dibandingkan dengan

pembangunan fisik)

PUPR

Peningkatan produk unggulan

daerah

Kebijakan Pembangunan

gedung pemerintah yang

berkualitas dari segi teknis

bangunan, mencerminkan

kearifan lokal dan berwawasan

Dapat diwujudkannya

Pembangunan gedung

pemerintah yang representatif,

berkualitas dari segi teknis

bangunan, mencerminkan

kearifan lokal dan berwawasan

lingkungan

Program/kegiatan Kebijakan

Pembangunan gedung

pemerintah

PUPR

Road Map SIDa Kota Samarinda | 53

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

lingkungan

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota

Samarinda

Kebijakan Pembuatan

dokumen penataan bangunan

Dapat diwujudkan Pembuatan

dokumen penataan bangunan

secara konkrit dan dapat

diakses umum sehingga

masyarakat tahu tentang tata

ruang kotanya

Program/kegiatan berkaitan

dengan pemanfaatan tata

ruang wilayah seperti berkaitan

dengan pembebasan lahan

PUPR

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Kebijakan Menyusun

perencanaan wilayah tingkat

kecamatan secara bertahap

sampai tingkat Perda

Dapat diwujudkan dengan

baik upaya penyusunan

perencanaan wilayah tingkat

kecamatan secara bertahap

sampai tingkat Perda

Program Pelayanan

Admiministrasi Perkantoran

berkaitan dengan Ijin Usaha

Jasa Konstruksi yang

diterbitkan

PUPR

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Kebijakan Pengendalian

terhadap alih fungsi lahan

yang difokuskan pada

pengembangan wilayah

permukiman

Terwujudnya dengan konkrit

terhadap upaya Pengendalian

alih fungsi lahan yang

difokuskan pada

pengembangan wilayah

permukiman

Program Pembangunan Jalan

dan Jembatan

PUPR

Road Map SIDa Kota Samarinda | 54

c) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Masih rendahnya tingkat SDM

pelayanan di Disdukcapil

meningkatkan

kualitas/kapasitas SDM

pelayanan di Disdukcapil

Program/kegiatan peningkatan

kapasitas SDM

Disdukcapil

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Database kependudukan yang

kurang valid

Terwujudnya otomasi di

bidang Database

kependudukan agar valid

kegiatan otomasi database Disdukcapil

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Gedung gudang untuk tempat

penyimpanan arsip dokumen-

dokumen Dinas

Kependudukan dan Pencatatan

Sipil tidak ada

Terwujudnya gudang untuk

tempat penyimpanan arsip

dokumen-dokumen Dinas

Kependudukan yang

representatif

Kegiatan operasional

perkantoran

Disdukcapil

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Sosialisasi dari Disdukcapil

Kota Samarinda kepada

masyarakat tentang pentingnya

dokumen kependudukan dan

pencatatan sipil masih belum

optimal;

Terwujudnya Sosialisasi dari

Disdukcapil Kota Samarinda

kepada masyarakat tentang

pentingnya dokumen

kependudukan dan pencatatan

sipil masih belum optimal;

Kegiatan Sosialisasi Disdukcapil

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Kurangnya teknologi media,

sumber daya manusia sehingga

proses penyelesaian dokumen

kependudukan dan pencatatan

sipil memakan waktu lama

Tersedianya dengan baik dan

layak teknologi media, sumber

daya manusia sehingga proses

penyelesaian dokumen

kependudukan dan pencatatan

sipil memakan waktu lama

Kegaiatan peningkatan

manajemen layanan

Disdukcapil

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

kurangnya koordinasi antara

instansi yang terkait tentang up

data data kependudukan

Terwujudnya koordinasi antara

instansi yang terkait tentang up

data data kependudukan

Kegiatan koordinasi antar

instansi (rakor)

Disdukcapil

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Koordinasi dan kerjasama

antar bidang yang masih belum

optimal

Terwujudnya Koordinasi dan

kerjasama antar bidang yang

optimal

Kegiatan raker intern Dinas

Kependudukan, kegiatan

penumbuh kembangkan

budaya organisasi

Disdukcapil

Road Map SIDa Kota Samarinda | 55

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

masih belum terwujudnya

pelayanan administrasi

kepedudukan dan catatan sipil

yang akuntabel, cepat, mudah,

dan akurat

Terwujudnya pelayanan

administrasi kepedudukan dan

catatan sipil yang akuntabel,

cepat, mudah, dan akurat

Kegiatan review produk

layanan (SOP, SP)

Disdukcapil

Peningkatan produk unggulan

daerah

Upaya meningkatkan kualitas

pelayanan administrasi

kependudukan dan pencatatan

sipil.

Terwujudnya upaya

peningkatan kualitas pelayanan

administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil.

Kegiatan survey layanan

(SKM)

Disdukcapil

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Keberadaan ruang parkir

sebagai salah satu unsur

kenyamanan dalam pemberian

layanan belum representatif

Terwujudnya ruang parkir

sebagai salah satu unsur

kenyamanan dalam pemberian

layanan yang representatif

Kegiatan operasional

perkantoran

Disdukcapil

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Perlunya upaya peningkatan

pelayanan pembuatan KTP,

KK, dan dokumen migrasi

gratis

Terwujudnya pelayanan

administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil yang

akuntable, cepat, mudah dan

akurat.

kegiatan sosialisasi (dapat

melalui gerakan)

Disdukcapil

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Upaya untuk meningkatkan

kualitas database

kependudukan dan pencatatan

sipil berorientasi teknologi dan

dilaksanakan secara periodik

Terwujudnya kualitas database

kependudukan dan pencatatan

sipil berorientasi teknologi dan

dilaksanakan secara periodik

Kegiatan integrasi database

kependudukan

Disdukcapil

Road Map SIDa Kota Samarinda | 56

d) Dinas Perpustakaan

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Terdapatnya kebijakan dalam

hal peningkatan kapasitas

sumber daya aparatur

Adanya mapping yang jelas

terhadap jenis peningkatan

serta satuan waktunya

berkaitan dengan kebijakan

dalam hal peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur

Kegiatn pengembangan

kapasitas aparatur

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Terdapatnya kebijakan

mengenai Sistem Informasi

Perpustakaan

Perwujudan konkrit terhadap

kebijakan mengenai Sistem

Informasi Perpustakaan

Kegiatan otomasi dalam

pelayanan perpustakaan

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Dalam analisa SWOT Dinas,

dari sisi kelemahan, walaupun

gedung lokasinya berada di

jantung kota, akan tetapi

terdapat kelemahan dari sisi

belum berfungsinya

pemanfaatan jaringan

informasi komunikasi di OPD

karena belum optimalnya

jaringan server dan tower

Dapat diwujudkan dan

termanfaatkannya dengan baik

pemanfaatan jaringan

informasi komunikasi di OPD

karena belum optimalnya

jaringan server dan tower

Kegiatan koordinasi jaringan

antar instansi

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

dalam analisa SWOT Dinas,

letak gedung saat ini

merupakan kekuatan Dinas

Perpustakaan yang dapat

mengakselerasi perwujudan

inovasi

Dapat memaksimalkan letak

gedung saat ini yang

merupakan kekuatan Dinas

Perpustakaan untuk dapat

mengakselerasi perwujudan

inovasi ditengan tuntutan

masyarakat kota yang kritis

dan dinamis

Perawatan gedung untuk

menjadikan perpustakaan yang

representatif sebagai gudang

ilmu dan tempat rekreasi warga

kota

Dinas

Perpustakaan

(dapat

melibatkan

relawan)

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Terdapatnya lomba terkait

pengembangan kegemaran

membaca dan kreativitas anak

usia dini

Pelaksanaan secara reguler

terhadap lomba terkait

pengembangan kegemaran

membaca dan kreativitas anak

usia dini

Lomba membaca yang

kriterianya terus didinamisasi

Dinas

Perpustakaan

(dapat

melibatkan

komunitas)

Road Map SIDa Kota Samarinda | 57

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Terdapatnya upaya

peningkatan layanan

perpustakaan melalui

perpustakaan keliling

Pengembangan terhadap

tampilan dan layout di dalam

mobil berkaitan dengan

layanan perpustakaan keliling

Kegiatan perawatan dan

manajemen mobil

perpustakaan keliling

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Dalam analisa SWOT

(peluang), dalam strateginya

disadari untuk adanya SDM

potensial yang memanfaatkan

teknologi informasi

Adanya program

Pengembangan Budaya Baca

dan Pembinaan Perpustakaan

program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan (dapat berupa

worksop atau sosialisasi)

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Adanya kegiatan konkrit

terhadap upaya menciptakan

perpustakaan yang

berwawasan lingkungan

Memberikan contoh konkrit

secara kontinyu mengenai

perpustakaan yang

berwawasan lingkungan

Kegiatan yang berkaitan

dengan operasional gedung

yang dititik beratkan pada

upaya menciptakan gedung

perpustakaan yang ramah

lingkungan

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan produk unggulan

daerah

Adanya kebijakan

perpustakaan untuk menjadi

unggulan daerah

Adanya upaya pembaruan dari

dinas perpustakaan terhadap

perpustakaan untuk menjadi

unggulan daerah

Adanya program Pembinaan

dan Peningkatan Kapasitas

Perpustakaan

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Dalam analisa SWOT

(kekuatan) Kota Samarinda

sebagai pusat pendidikan di

Kalimantan Timur

Melakukan langkah konkrit,

baik dalam bentuk kegiatan

atau gerakan untuk menjadikan

perpustakaan Kota Samarinda

sebagai salah satu ikon

pendidikan di Kalimantan

Timur

Kegiatan yang berkaitan

dengan operasional gedung

yang dititik beratkan pada

perawatan gedung

Dinas

Perpustakaan

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Dalam analisa SWOT

(peluang) terdapat point

tentang adanya kerjasama

dengan Kantor Litbang,

Perguruan tinggi dan OPD

untuk menyerahkan karya tulis

atau hasil penelitiannya yang

ada ke perpustakaan

Melakukan koordinasi intensif

dengan Kantor Litbang,

Perguruan tinggi dan OPD

terkait karya tulis atau hasil

penelitiannya untuk menjadi

koleksi perpustakaan

dapat dimunculkan

Program/kegiatan koordinasi

antar stakeholders

Dinas

Perpustakaan,

badan Litbang

Kota, dan

Universitas, baik

negeri maupun

swasta di kota

samarinda

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

Dalam analisa SWOT

(peluang) terdapat point

Mewujudkan harmonisasi yang

dinamis terhadap berbagai

dapat dimunculkan

Program/kegiatan terhadap

Dinas

Perpustakaan,

Road Map SIDa Kota Samarinda | 58

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

jasa, dan perdagangan tentang terbukanya akses

pengembangan perpustakaan

dari Pusat, Provinsi dan juga

swasta

akses pengembangan

perpustakaan dari Pusat,

Provinsi dan juga swasta

harmonisasi kebijakan

perpustakaan dari Pusat,

Provinsi dan juga swasta

Pemprov, dan

Pihak Swasta

yang terkait

Road Map SIDa Kota Samarinda | 59

e) Dinas Pemadam Kebakaran

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Salah satu strategi terkait SDM

adalah Meningkatkan kualitas

SDM penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Terwujudnya upaya

peningkatan kualitas

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan melalui

Pendidikan dan latihan,

bimbingan teknis, dan

pembelajaran

Terwujudnya upaya

peningkatan kecepatan dan

ketepatan dalam

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan

Pelatihan dan bimbingan teknis

terkait pemadam kebakaran

dan penyelamatan

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Penyediaan, Pengelolaan

Sistem Informasi kebakaran

melalui media baru dalam

bentuk Domain Situs Web

Dinas Pemadam Kebakaran

maupun Sub Domain yang

dikelola oleh Dinas Pemadam

Tersedianya Pengelolaan

Sistem Informasi kebakaran

melalui media baru dalam

bentuk Domain Situs Web

Dinas Pemadam Kebakaran

maupun Sub Domain yang

dikelola oleh Dinas Pemadam

Program/kegiatan otomasi

pelayanan penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Road Map SIDa Kota Samarinda | 60

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Kebakaran Kota Samarinda.

Sasaran yang ingin dicapai

adalah agar masyarakat dapat

dengan mudah memperoleh

akses informasi dan layanan

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan, serta ikut

berpartisipasi di dalam

penaggulangan kebakaran dan

penyelamatan dengan

menggunakan media internet.

Kebakaran Kota Samarinda.

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Meningkatkan kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana

dalam penanggulangan

kebakaran

Terwujudnya upaya

pemenuhan sarana prasarana

pemadam kebakaran dan

penyelamatan

Program/kegiatan Pengadaan

sarana dan prasarana

penanggulangan kebakaran

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Meningkatkan cakupan

pemenuhan penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Terwujudnya cakupan

pemenuhan penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Program/kegiatan Pengadaan

Alat Pertolongan dan

Penyelamatan Korban

Kebakaran

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Upaya untuk menetapkan

regulasi yang mendukung

upaya-upaya pencegahan

kebakaran

Terwujudnya regulasi yang

mendukung upaya-upaya

pencegahan kebakaran

Dalam upaya meningkatkan

Program/kegiatan penyusunan

regulasi yang berisikan tentang

Penyuluhan, Penyebaran

informasi pelarangan dan

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Road Map SIDa Kota Samarinda | 61

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Dalam upaya meningkatkan

pelayanan penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

kepada masyarakat

pelayanan penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

kepada masyarakat

peringatan waspada bahaya

kebakaran

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Mengurangi kerentanan,

memperkuat ketangguhan

masyarakat dalam menghadapi

kebakaran

Terwujudnya Diseminasi

informasi dan pengetahuan

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan

Kegiatan Simulasi Pencegahan

dan Penanggulangan

Kebakaran Kepada Masyarakat

dan Dunia Usaha

Kegiatan Inspeksi Alat Proteksi

Kebakaran Gedung Bertingkat

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Penyediaan, Pengelolaan

Sistem Informasi kebakaran

belum dalam bentuk aplikasi

Terwujudnya Pengelolaan

Sistem Informasi kebakaran

dalam bentuk aplikasi

Kegiatan pengelolaan sistem

informasi kebakaran

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Meningkatkan patroli,

penyuluhan, siaran keliling

pencegahan bahaya kebakaran

dan penanganan pemadaman

kebakaran

Terwujudnya upaya intensif

terhadap patroli, penyuluhan,

siaran keliling pencegahan

bahaya kebakaran dan

penanganan pemadaman

kebakaran

Kegiatan peningkatan

kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Peningkatan produk unggulan

daerah

Meningkatkan sinergitas

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan

Terwujudnya sinergitas

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan

Kegiatan Sosialisasi/simulasi

kebakaran dan penyelamatan

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Road Map SIDa Kota Samarinda | 62

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Meningkatkan cakupan

pemenuhan penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Terwujudnya cakupan

pemenuhan penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Kegiatan Pemetaan Potensi

Ancaman Bahaya Kebakaran

di Seluruh Jenis Tipologi

Kebakaran (Mitigasi)

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Meningkatkan pemberian

informasi dan pengetahuan

tentang penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Terwujudnya pemberian

informasi dan pengetahuan

tentang penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan

Kegiatan penyusunan

informasi dan pengetahuan

tentang penanggulangan

kebakaran dan penyelamatan,

baik secara selebaran maupun

elektronik

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Meningkatkan sinergitas

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan

Terwujudnya sinergitas

penanggulangan kebakaran dan

penyelamatan

Kegiatan koordinasi antar

stakeholders yang dirancang 1

tahun sekali ataupun 1 tahun 2

kali

Dinas

Pemadam

Kebakaran

Road Map SIDa Kota Samarinda | 63

f) Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas

aparatur (dalam

implementasi inovasi

daerah)

Akses mengikuti pelatihan

berkaitan dengan inovasi yang

telah/akan dihasilkan ke

depan terbatas/masih rendah.

Hal ini dapat dibuktikan

dengan kepemilikan sertifikasi

anggota seperti TRC (sebagai

modal untuk memunculkan

inovasi BPBD), dari 25 hanya

5 aktif. Dari 5 pun, hanya 3

anggota yang aktif, yang 2

sudah dipindahkan instansi

Terwujudnya akses

kemudahan Terkait

pengembangan pegawai, serta

penguatan kebijakan instansi

bahwa Pegawai yang sudah

tersertifikasi seperti TRC yang

memang dibutuhkan oleh

BPBD agar dipertimbangkan

ketika akan dimutasi keluar,

karena pegawai tersebut

adalah aset organisasi,

disamping hal tersebut akan

dapat mengurangi asset

BPBD untuk

memgembangkan dirinya

Terdapat Program

Peningkatan dan

Pengembangan SDM

Aparatur di renja Program

dan kegiatan tahun 2016),

akan tetapi target kinerjanya

masih kosong. Begitupun

terkait Pelatihan dan

bimbingan teknis terkait

kebencanaan yang telah

direncanakan 5 org dan

Pemberdayaan masyarakat

dalam menghadapi bencana

yang meliputi 4 Kelurahan,

jumlah anggarannya juga

masih kososng. Itu artinya

belum kuat bargainingnya

dalam struktur anggaran yang

seharusnya lebih

diprioritaskan.

BPBD

Peningkatan layanan

berbasis e-government

Sudah disadari akan potensi

Pesatnya perkembangan

teknologi untuk menunjang

kegiatan di bidang

kebencanaan yang dapat

dimanfaatkan untuk

mengurangi risiko-risiko

bencana, akan tetapi belum

diwujudkan dalam produk

layanan yang konkrit

Adanya keterbatasan sarana

komunikasi yang

menghambat kecepatan

Mewujudkan potensi tersebut

dalam kegiatan yang riil untuk

membuat layanan berbasis e-

goverment guna menunjang

peningkatan kualitas layanan

Yang sudah dilakukan

• E-Warnig System

Yang dapat dipertimbangkan

untuk dilakukan seperti

kegiatan:

• E-Sosialisasi kebijakan

Penanggulangan bencana

• E-layanan Bantuan

Bencana

• E-Konsultasi Tanggap

Bencana

BPBD

Road Map SIDa Kota Samarinda | 64

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

penyebaran arus data;

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana

umum daerah (jalan,

jembatan, gedung, asset

daerah lainnya yang

menunjang inovasi)

Terbatasnya sarana prasarana

air minum yang tersedia pada

daerah rawan bencana

Terbatasnya sarana dan

prasarana umum pasca

bencana;

Keterbatasan jaringan

informasi dan komunikasi

yang efektif dalam penyebaran

informasi kebencanaan

kepada masyarakat;

Terwujudnya sarana

prasarana air minum yang

tersedia pada daerah rawan

bencana

Tersedianya Terbatasnya

sarana dan prasarana umum

pasca bencana

Tersedianya jaringan

informasi dan komunikasi

yang efektif dalam penyebaran

informasi kebencanaan

kepada masyarakat;

Kegiatan berkaitan dengan

Pencegahan dan mitigasi

bencana

BPBD

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Belum semua daerah rawan

bencana terlindungi

Terlindunginya semua daerah

rawan

Kegiatan Upaya perlindungan

daerah rawan bencana

BPBD

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Dalam analisa Peluang

organisasi, Pesatnya

perkembangan teknologi

untuk menunjang kegiatan di

bidang kebencanaan yang

dapat dimanfaatkan untuk

mengurangi risiko-risiko

bencana;

Terwujudnya penerapan

teknologi untuk menunjang

kegiatan pengurangan risiko-

risiko terhadap bencana;

Pembentukan Kelurahan

tangguh

Kegiatan Kaji cepat bencana

BPBD

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat

sektor industri, jasa, dan

perdagangan (sektor

Meningkatnya kesadaran

masyarakat untuk ikut aktif

dalam upaya penyelenggaraan

Terwujudnya kesadaran

masyarakat untuk ikut aktif

dalam upaya penyelenggaraan

penanganan bencana seperti

Kegiatan Sosialisasi/fasilitasi

kepada masyarakat dalam

menghadapi bencana

BPBD

Road Map SIDa Kota Samarinda | 65

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

unggulan Kota Samarinda) penanganan bencana seperti

PMK Swasta, Balakarcana,

Balakar Kota, LSM Pelik dll;

PMK Swasta, Balakarcana,

Balakar Kota, LSM Pelik dll;

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Pesatnya perkembangan

teknologi untuk menunjang

kegiatan di bidang

kebencanaan yang dapat

dimanfaatkan untuk

mengurangi risiko-risiko

bencana

Terwujudnya penerapan

teknologi untuk menunjang

kegiatan di bidang

kebencanaan seperti untuk

mengurangi risiko-risiko

bencana

Kegiatan Peningkatan

pelayanan penanggulangan

bencana UPTB I, UPTB II,

dan UPTB III berbasis

teknologi

BPBD

Peningkatan kualitas

kebijakan berwawasan

lingkungan

Wilayah Management

Kebakaran (WMK) dibawah

standart Nasional;

Semakin maraknya eksploitasi

sumberdaya alam yang tidak

terkendali tanpa

memerhitungkan kelestarian

lingkungan;

Terwujudnya Wilayah

Management Kebakaran

(WMK) berdasar standart

Nasional;

Terwujudnya manajemen

eksploitasi sumberdaya alam

yang terkendali dengan

memperhitungkan kelestarian

lingkungan

Kegiatan Review regulasi

terkait rancangan

Pengurangan Risiko Bencana

Kegiatan penyusunan

/Review regulasi terkait

eksploitasi SDA secara bijak

BPBD

Peningkatan produk

unggulan daerah

Dalam ancaman renstra

tersebut salah satunya adalah

Tingginya frekuensi bencana

Terwujudnya upaya untuk

melakukan mitigasi bencana

Kegiatan simulasi

Kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana

BPBD

Road Map SIDa Kota Samarinda | 66

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan pemanfaatan

tata ruang wilayah Kota

Samarinda

Keterbatasan peta wilayah

yang menyebabkan

terhambatnya pelaksanaan

analisa kerusakan spasial;

Terwujudnya peta wilayah

agar tidak menghambat

pelaksanaan analisa kerusakan

spasial;

Kegiatan Penyusunan peta

wilayah

BPBD

Peningkatan promosi

sektor industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Seiring dengan semakin

berkembangnya aktivitas

perekonomian masyarakat,

berimplikasi pada

perkembangannya kawasan-

kawasan hunian, industri, dan

perdagangan yang

memerlukan antisipasi pola

penanganan yang memadai.

Terwujudnya kawasan-

kawasan hunian, industri, dan

perdagangan yang

terantisipasi segala

dampaknya dengan baik serta

terwujudnya pola penanganan

yang memadai.

Kegiatan penyusunan peta

kawasan

BPBD

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor

industri, jasa, dan

perdagangan

Kurang aktifnya pihak terkait

untuk terlibat dalam proses

perencanaan penanggulangan

bencana

Terwujudnya keaktifan pihak

terkait untuk terlibat dalam

proses perencanaan

penanggulangan bencana

Kegiatan Pengkajian

kebutuhan Pasca bencana

BPBD

Road Map SIDa Kota Samarinda | 67

g) Dinas Kesehatan

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

1. Jumlah dan Distribusi SDM

Kesehatan belum merata di

seluruh wilayah

2. Kompetensi SDM

Kesehatan di fasyankes

primer perlu lebih

dikembangkan sesuai

perkembangan keilmuan

profesi

1. meningkatkan

profesionalisme dan

kompetensi pelaksana

pelayanan kesehatan

melalui pendidikan

lanjutan, kursus, pelatihan

untuk

1. Program pengembangan

dan pemberdayaan SDM

kesehatan

i. Meningkatnya kualitas

dan kuantitas Fasilitas

pendidikan kesehatan

di Kota Samarinda

ii. Fasilitasi usulan

ketenagaan melalui

formasi kepegawaian

telah menggunakan

WISN (Workload

Indicator Staff Needs)

iii. Meningkatnya migrasi

tenaga kesehatan dari

luar Kota Samarinda

2. Program pembinaan

surveillans, imunisasi,

karantina dan kesehatan

matra

Dinkes

Peningkatan layanan berbasis

e-government

1. Program pengelolaan data

dan Informasi Kesehatan

2. Program Peningkatan

mutu pelayanan kesehatan

Dinkes

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

1. peralatan medis belum

mencukupi sesuai

standar kebutuhan,

sementara itu

bermunculan sarana

1. Terwujudnya Fasilitas

Pelayanan Kesehatan yang

memadai

2. Terwujudnya kemandirian

masyarakat untuk

Program Peningkatan mutu

pelayanan kesehatan

Dinkes

Road Map SIDa Kota Samarinda | 68

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

pelayanan kesehatan

baru dengan pesatnya

termasuk yang

tradisional, dimana

pengawasan dan

pengendalian masih

lemah dan regulasi

belum menjamin

kepastian pemberian

pelayanan yang

berkualitas maupun

aman.

mendapatkan akses

kesehatan.

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Telah ada payung hukum

SIDA di Kota Samarinda,

yakni Perwali No 1 tahun 2016

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

1. Kurangnya dukungan

Dunia Usaha & Ormas

2. Peran serta masyarakat

dalam wadah UKBM

(Upaya Kesehatan berbasis

masyarakat) masih rendah

1. Terwujudnya Upaya

Kesehatan berbasis

masyarakat

1. Program pembinaan

kesehatan tradisional

dan komplementer

2. Program

Pemberdayaan

Masyarakat

Dinkes

Peningkatan penguat unsur

SIDa

1. Sejak Tahun 2015 Telah

Dibangun SIKDA Yang

Memberikan Inovasi Dan

Informasi Berupa Data TB,

Pneumonia, Imunisasi,

Demam Berdarah, Penderita

Diare, Penderita ISPA Dan

Program KIA.

1. Program pengelolaan data

dan Informasi Kesehatan

2. Inovasi yang akan

dilakukan selanjuutnya:

SIKDA GADAR

Dinkes

Road Map SIDa Kota Samarinda | 69

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

2. Sudah Terintergrasi Dengan

Data Kependudukan Dan P-

Care BPJS Kesehatan

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Program Penyehatan

Lingkungan

Dinkes

Peningkatan produk unggulan

daerah

1. Dinas Kesehatan belum

memiliki UPT

Laboratorium daerah yang

mampu menunjang

pemeriksaan yang

dibutuhkan (Penerbitan

izin produksi makanan dan

minuman pada industri

Rumah Tangga)

Dinkes

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Inovasi yang akan dilakukan

selanjutnya: GOJEK SEHAT

Dinkes

Road Map SIDa Kota Samarinda | 70

h) Dinas Kebudayaan

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

1. Kurangnya kapasitas SDM

(Masih terbatasnya SDM

Dinas Kebudayan yang

dimiliki latar belakang

pendidikan dan pengalaman

kerja di bidang pelestarian

dan pengembangan seni,

budaya dan tradisi di Kota

Samarinda)

Terwujudnya optimalisasi

kinerja SDM

Dinas

Kebudayaan

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Penyusunan Sistem Informasi

Manajemen Kebudayan Kota

Samarinda (integrasi dengan

pariwisata, industri, dan

instansi vertikal yang

menangani serta unsur lainnya

Dinas

Kebudayaan

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Kurangnya sarana dan

prasarana pelestarian budaya,

seni dan tradisi di Kota

Samarinda

tersedianya sarana dan

prasarana pelestarian budaya,

seni dan tradisi di Kota

Samarinda;

Dinas

Kebudayaan

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Seminar dalam rangka

revitalisasi dan reaktualisasi

budaya lokal

Dinas

Kebudayaan

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Terwujudnya peran serta

masyarakat dan sektor swasta

dalam pengelolaan kekayaan

budaya

1. Pembinaan dan

pemberdayaan (integrasi)

masyarakat seni dalam

bidang-bidang lain (fisik,

maupun non fisik)

2. Membangun kemitraan

pengelolaan kebudayaan

antar daerah

Dinas

Kebudayaan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 71

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

1. Kurang optimalnya

pelestarian dan

pengembangan nilai-nilai

budaya di Kota Samarinda

Terwujudnya pengelolaan

keanekaragaman budaya

Dinas

Kebudayaan

Peningkatan produk unggulan

daerah

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

1. Rendahnya keterlibatan

sektor swasta dan

masyarakat dalam

pengelolaan kekayaan

budaya

2. Tidak dikenalnya

Keanekaragaman Budaya

Daerah Kota Samarinda

Terwujudnya pelestarian dan

pengembangan Nilai-nilai

Budaya di Kota Samarinda;

Dinas

Kebudayaan

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Lemahnya koordinasi dan

kerjasama pengelolaan

kekayaan budaya

Dinas

Kebudayaan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 72

i) Dinas Koperasi dan UMKM

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas

aparatur (dalam

implementasi inovasi daerah)

1. Tidak adanya jabatan

fungsional Penyuluh

Koperasi dan Penyuluh

UKM pada Dinas

Koperasi sehingga

pembinaan koperasi dan

UKM pada tingkat

kelurahan belum

maksimal.

2. Masih rendahnya

kewirausahaan dan

kompetensi SDM

Koperasi dan UKM

Peningkatan kemampuan

SDM bagi aparat Pembina

koperasi & UMKM

1. Mengikuti pendidikan lanjutan,

kursus, pelatihan untuk

meningkatkan profesionalisme

SDM bidang Koperasi dan

UMKM, sehingga dapat

dihasilkan aparatur pembina yang

kreatif dan inovatif untuk

mewujudkan pelayanan prima.

2. Peningkatan dan pemanfaatan

teknologi informasi bagi

Aparatur, pengurus Koperasi dan

UKM

Dinkop

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Rendahnya pemanfaatan

teknologi

Aplikasi pendaftaran koperasi secara

online

Dinkop

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat

sektor industri, jasa, dan

perdagangan (sektor

unggulan Kota Samarinda)

1. Masih terbatasnya akses

permodalan bagi UKM

2. Terbatasnya Kemampuan

manajerial Pengurus

Koperasi dan UKM

Banyak Koperasi dan

UKM yang belum dapat

mengakses permodalan

1. Peningkatan kemampuan

UMKM dalam mengakses

sumber-sumber

permodalan produtif

dalam pengembangan

produk lokal yang inovatif

dan kreatif dan

mempunyai daya saing di

1. Meningkatkan partisipasi

masyarakat dan dunia usaha

dalam pembangunan KUMKM

dengan memberdayakan

organisasi dan tatalaksana secara

profesional yang didukung

dengan penyuluhan, advokasi,

bantuan hukum dan pengawasan

Dinkop

Road Map SIDa Kota Samarinda | 73

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

dari Lembaga Keuangan.

pasar lokal, regional, dan

pasar global

2. Peningkatan jumlah

koperasi aktif

3. Peningkatan kualitas

SDM Gerakan Koperasi

yang baik menuju Koperasi dan

KUMKM yang mandiri

berkualitas dan berdaya saing ;

2. Meningkatkan pangsa pasar,

jaringan usaha dan kemampuan

akses permodalan KUMKM

3. Pelatihan dan bimtek yang

berbasis manajerial dan

kompetensi bagi pengurus

koperasi dan UKM dengan

melibatkan kaum perempuan

4. Fasilitasi temu usaha UKM

dengan Perbankan/ BUMN/

BUMD dengan melibatkan kaum

perempuan

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Peningkatan kualitas

kebijakan berwawasan

lingkungan

Peningkatan produk

unggulan daerah

1. Rendahnya daya saing

Koperasi dan UKM

dalam memasuki pasar

global

2. Tingginya

keanekaragaman potensi

dan produk daerah

Dinkop

Peningkatan pemanfaatan

tata ruang wilayah Kota

Samarinda

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Pemasaran produk Koperasi

dan UKM masih sebatas pasar

lokal

Pemasaran produk-produk UMKM

secara online

Dinkop

Integrasi lokasi unggulan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 74

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 75

j) Dinas Perindustrian

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Sudah ada 3 penyuluh

industry, 2 orang gol II. Peran

struktural di bidang-bidang

dalam pelaksanaan

kewenangan SKPD, termasuk

pembinaan, pemberian

rekomendasi dan advis teknis

sangat besar (Kurangnya SDM

Dinas perindustrian Kota

Samarinda di bidang tekhnis

Industri)

Terciptanya budaya berinovasi

dalam mendukung

perkembangan sector

perindustrian di Samarinda

yang dapat dituangkan dalam

bentuk kebijakan, peraturan

maupun program/kegiatan

Dinas

Perindustrian

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Belum tersedianya

pengelolaan data di Bidang

Industri dan yang berbasis

data base / Website yang

akurat

Pengembangan website tentang

IKM

Dinas

Perindustrian

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Kurangnya sarana dan

prasarana berupa perangkat,

jaringan, aplikasi guna

mendukung kemajuan

teknologi informasi yang

sangat pesat

Peningkatan kualitas maupun

kuantitas sarana prasarana

perindustrian sehingga

berkelanjutan

Dinas

Perindustrian

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Deregulasi dan debirokrasi

bidang industri yang

menghambat pengaturan,

pembinaan dan pengawasan

industri di kota Samarinda.

1. Rendahnya kesadaran

Peningkatan nilai kemanfaatan

dari kebijakan dan peraturan

dalam mendukung

perkembangan,

Dinas

Perindustrian

Road Map SIDa Kota Samarinda | 76

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

akan pentingnya

perlindungan daya kreasi

dan inovasi (HAKI) dan

barang ber Standar

Nasional Indonesia (SNI)

atas produk yang

dihasilkan

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

1. Peningkatan Pelayanan

Perizinan / Rekomendasi

di Bidang Industri

2. Rendahnya daya saing

industri dari adanya

keterbatasan kemampuan

SDM, penguasaan

teknologi dan

standarisasi produk

1. Bimbingan

teknis/penyuluhan IKM

mobile

2. Bimbingan

teknis/konsultasi IKM

berbasis IT

Dinas

Perindustrian

Peningkatan penguat unsur

SIDa

3. Pengembangan Si IIS

(Sistem Industri

Samarinda)

Dinas

Perindustrian

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Peningkatan produk unggulan

daerah

1. Belum optimalnya

pemanfaatan bahan baku

potensial unggulan

daerah menuju

terbentuknya kompetensi

inti industri daerah dan

klaster industri serta

produk unggulan

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

1. Adanya upaya

pembangunan dan

1. Mewujudkan kawasan

industri yang mampu

Road Map SIDa Kota Samarinda | 77

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

pengembangan pusat-pusat

kawasan industri skala

mikro maupun makro

yang terus dilaksanakan

melalui penataan ruang

wilayah perkotaan

(RT/RW) bersama-sama

dengan pihak terkait.

mendorong

pengembangan industri

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Pemasaran produk IKM

berbasis IT

Dinas

Perindustrian

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 78

k) Badan Pendapatan Daerah

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

1. Tenaga SDM belum

menguasai pemungutan

pajak, kurangnya SDM

dalam melakukan

pendataan, tidak adanya

reward dan punishment untuk

aparatur;

2. Kurangnya SDM di bagian

IT serta tidak sinkronnya

antara pencatatan dengan

sistem;

3. Kurangnya auditor atau juru

sita;

4. Sistem reward dan punishment

untuk aparatur SDM belum

mengimplementasikan UU

No. 28 tahun 2009

5. Aparatur seringkali

mendahulukan kewenangan

yang dimiliki dari pada

kebutuhan dan aspirasi

masyarakat

6. Kurangnya pemahaman

SDM mengenai UU baru

terkait pajak dan retribusi

terbaru.

7. Kurangnya tenaga ahli

hukum dalam penentuan

Peningkatan kualitas sdm

aparatur yang handal dan

profesional

Bapenda

Road Map SIDa Kota Samarinda | 79

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

NJOP

8. Pengawasan terhadap

petugas penarik retribusi

masih kurang, sehingga ada

potensi kebocoran dalam

pelaporan penerimaan

retribusi, khususnya retribusi

parkir.

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Terciptanya pelayanan

masyarakat yang memenuhi

standar kualitas yang baik

Optimalisasi Pemanfaatan

Informasi Teknologi

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

Pendaftaran dan Pendataan

Objek Pajak Dengan Cara

Official Assesment dan Self

Assesment

Pemutakhiran Objek Pajak

Dengan Cara Self assesment

Bapenda

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Terbatasnya sarana dan

prasarana yang berkaitan

dengan pekerjaan teknis pajak;

Bapenda

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut,

sungai, udara)

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Road Map SIDa Kota Samarinda | 80

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan pemberdayaan

dan fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

2. Meningkatnya Kesadaran

dan Kepatuhan serta

Kepatutan Masyarakat

Membayar Pajak.

1. Peningkatan kesadaran

masyarakat dan wajib pajak

dalam pemenuhan

kewajiban pajak daerah

2. Program Pembinaan Dan

Fasilitas Pengelolaan

Pendapatan Daerah

i. Pengelolaan Dan

Pengembangan

SIMDA Pendapatan

Kota Samarinda

ii. Sosialisasi Dan

Penyuluhan Tentang

Perda, Perwali Serta

Kebijakan Daerah di

Bidang Pendapatan

Lain

Bapenda

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Data penagihan piutang yang

belum update, seperti WP

Restoran banyak yang belum

mencantumkan potongan pajak

1. Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

2. Intensifikasi Pajak Melalui

Penagihan Proaktif &

Operasi Sisir (OPSIR) Pajak

dan Retribusi Daerah

Tahun Berjalan

Bapenda

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Peningkatan produk unggulan

daerah

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Road Map SIDa Kota Samarinda | 81

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Integrasi lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Kurangnya koordinasi yang

dilakukan oleh aparatur dalam

beberapa kegiatan

pembangunan

Perhitungan potensi retribusi

dari SKPD tidak pernah

disampaikan ke Bapenda

Peningkatan intensifikasi dan

ekstensifikasi PAD dan

penerimaan lainnya

Pengelolaan UPTD Mess

Perwakilan Pemkot Samarinda

Bapenda

Road Map SIDa Kota Samarinda | 82

l) Bappeda

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Bappeda telah

dilakukan, namun belum ada

yang spesifik mendorong

internal Bappeda maupun

mengkoordinasikan dengan

Perangkat Daerah lain dalam

meningkatkan kapasitas

aparatur berkaitan dengan

inovasi daerah

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi baik dari

internal Bappeda, dan

memunculkan program

kegiatan serupa di Perangkat

Daerah lainnya pada saat

kompilasi program/ kegiatan.

Program pengkaderan aparatur

yang inovatif menjadi

champions of innovation di

daerah, baik dari Bappeda,

maupun mendukung Perangkat

Daerah lain yang memasukkan

usulan program/kegiatan

sejenis.

Bappeda

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Pengembangan Sistem

Informasi Pembangunan

Daerah (SIPD), serta

pengembangan Perencanaan

Berbasis Web (e-SIPPD)

Optimalisasi dan Penguatan

sistem web yang dibangun

dalam mendorong

e-government

Optimalisasi dan penguatan

SIPEDA (Sistem Informasi

Perencanaan dan Anggaran)

Kota Samarinda

Bappeda

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Pembangunan Jembatan

masih terus dilakukan,

perbaikan jalan melalui

betonisasi sampai ke tingkat

kelurahan terus dilakukan,

kondisi balaikota yang sudah

jenuh

Peningkatan fasilitas jalan dan

jembatan selesai dikerjakan

dan dibayarkan tunggakannya

kepada pihak kontraktor.

Opsi pemindahan balaikota

bisa terwujud

1. Perencanaan dan

penyelenggaraan

pembangunan prasarana

Perumahan, permukiman,

dan perhubungan

2. Perencanaan dan

penyelenggaraan

pembangunan prasarana

pekerjaan umum dan tata

ruang

Bappeda

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

kelanjutan pembangunan

bandara di Samarinda

Tersedianya bandara sebagai

upaya peningkatan jaringan

udara dari dan ke Kota

Samarinda

- Bappeda

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda

Pengembangan media

publikasi, informasi, dan

dokumentasi

Road Map SIDa Kota Samarinda | 83

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

- Mendorong optimalisasi

koordinasi perangkat daerah

memetakan kelompok

masyarakat berdasarkan sektor

unggulan kota Samarinda

1. Penanggulangan kemiskina

daerah

2. Penyelenggaraan

pengembangan SDM Kota

Samarinda

Bappeda

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Permasalahan data masih

belum sinkron, dan belum

sepenuhnya terintegrasi

Data yang terintegrasi antar

perangkat daerah dan sinkron

sehingga memudahkan

pemangku kepentingan yang

menggunakan

Sinkronisasi data

pembangunan, baik di Kota

Samarinda dan juga Se-Kaltim

Bappeda

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Permasalahan lingkungan,

persampahan, banjir,

kerusakan lingkungan pasca

tambang masih ada

Optimalisasi penyelesaian

permasalahan lingkungan di

Kota Samarinda

Penyusunan rencana aksi

daerah gas rumah kaca

Bappeda

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum optimalnya produk

unggulan daerah

Optimalnya produk unggulan

daerah

1. Penyusunan informasi dan

statistik perencanaan bidang

ekonomi

2. Penyusunan indikator

ekonomi

Bappeda

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Belum tersosialisasi dengan

optimal peraturan mengenai

RTRW kepada para

pemangku kepentingan dan

masyarakat

Tersosialisasinya dan

termanfaatkannya tata ruang

wilayah Kota Samarinda sesuai

dengan peraturan mengenai

RTRW nya.

1. Perencanaan dan

penyelenggaraan

pembangunan prasarana

pekerjaan umum dan tata

ruang

2. Pembinaan dan

pengendalian tata ruang

daerah

3. Sosialisasi Perda Kota

Samarinda tentang RTRW

Kota Samarinda 2013-2033

Bappeda

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Kurang optimalnya promosi

sektor industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Optimalisasi promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Perencanaan dan

penyelenggaraan pengelolaan

keuangan dan investasi

Bappeda

Integrasi lokasi unggulan wisata Masih tersebar dan belum terintegrasinya lokasi unggulan Perencanaan dan Bappeda

Road Map SIDa Kota Samarinda | 84

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

terintegrasinya lokasi

unggulan wisata dengan sektor

industri, jasa, dan

perdagangan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

penyelenggaraan pengelolaan

dunia usaha dan pariwisata

Road Map SIDa Kota Samarinda | 85

m) Dinas Komunikasi dan Informatika

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas Kominfo

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Kominfo

1. Pengembangan sumber

daya komunikasi publik

2. Pembinaan dan

pengembangan sumber

daya komunikasi dan

informasi

Dinas

Kominfo

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Perlunya pemahaman dan

peningkatan keahlian aparatur

dibidang IT

Peningkatan kapasitas aparatur

terhadap penguasaan IT

1. Bimbingan teknis TIK

2. Sosialisasi internet sehat

3. Pembinaan dan

pengembangan SDM

komunikasi dan informasi

4. Rancanangan e-government

pemerintah kota yang

terintegrasi

Dinas

Kominfo

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Pembangunan infrastruktur

komunikasi, informasi dan

media yang belum optimal

Optimalisasi pembangunan

infrastruktur komunikasi,

informasi dan media

3. Peningkatan kapasitas

sarana dan prasarana bidang

komunikasi dan informasi

4. Pengawasan dan

pengendalian Menara

telekomunikasi dan

penyelenggaraan pos

Dinas

Kominfo

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

Penataan dan pengelolaan

jaringan internet dan

komunikasi serta informasi

Optimalisasi penataan jaringan

internet, komunikasi, dan

informasi

Sosialiasi internet sehat Dinas

Kominfo

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda

1. Pengembangan media

publikasi, informasi, dan

dokumentasi

2. Pengelolaan data informasi

publik

3. Kemitraan media dan

lembaga komunikasi publik

Dinas

Kominfo

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

Masyarakat yang masih perlu

diberdayakan khususnya yang

terkait sektor industri, jasa,

Mendorong optimalisasi

pemberdayaan masyarakat

agar melek teknologi dan

3. Pembinaan dan

pengembangan SDM

komunikasi dan informasi

Dinas

Kominfo

Road Map SIDa Kota Samarinda | 86

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

dan perdagangan informasi, khususnya yang

terkait sektor industri, jasa, dan

perdagangan

4. Bimbingan teknis teknologi

informasi dan komunikasi

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Permasalahan penguasaan

dan pengelolaan IT belum

optimal

Optimalisasi penguasaan dan

pengelolaan IT

1. Pembuatan Media Center

Pemerintah Kota

Samarinda

2. Pembangunan Command

Center

3. Pembangunan Data Center

Dinas

Kominfo

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Permasalahan lingkungan,

persampahan, banjir,

kerusakan lingkungan pasca

tambang masih ada

Optimalisasi penyelesaian

permasalahan lingkungan di

Kota Samarinda

Pengembangan teknologi

informasi yang mendukung

kebijakan berwawasan

lingkungan

Dinas

Kominfo

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum optimalnya kompilasi

data produk unggulan daerah

Optimalnya kompilasi data

produk unggulan daerah

3. Survey bidang sosial dan

ekonomi daerah

4. Kompilasi produk bidang

sosial dan ekonomi

Dinas

Kominfo

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Belum tersosialisasi dengan

optimal peraturan mengenai

RTRW kepada para

pemangku kepentingan dan

masyarakat

Tersosialisasinya dan

termanfaatkannya tata ruang

wilayah Kota Samarinda sesuai

dengan peraturan mengenai

RTRW nya.

Rancanangan e-government

pemerintah kota yang

terintegrasi sehingga bisa

memasukkan konsep RTRW

Kota Samarinda

Dinas

Kominfo

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Kurang optimalnya promosi

sektor industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Optimalisasi promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Pengembangan aplikasi

teknologi informasi yang

mendukung promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Dinas

Kominfo

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Masih tersebar dan belum

terintegrasinya lokasi

unggulan wisata dengan sektor

industri, jasa, dan

perdagangan

terintegrasinya lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

1. Pembuatan Media Center

Pemerintah Kota

Samarinda

2. Pembangunan Command

Center

3. Pembangunan Data Center

Dinas

Kominfo

Road Map SIDa Kota Samarinda | 87

n) Badan Penelitian dan Pengembangan

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di BPP

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di BPP

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur, khususnya

terkait dengan pengembangan

inovasi

BPP

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Perlunya pemahaman dan

peningkatan keahlian aparatur

dibidang IT di BPP

Peningkatan kapasitas aparatur

terhadap penguasaan IT di

BPP

Optimalisasi pemanfaatan

teknologi dan informasi

BPP

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Pembangunan infrastruktur

sarana, dan prasarana umum

daerah yang belum optimal

Optimalisasi pembangunan

infrastruktur, sarana, dan

prasarana daerah

Litbang bidang ekonomi dan

pembanguan terus didorong

BPP

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

Penataan dan pengelolaan

jaringan transportasi Kota

Samarinda yang belum

optimal

Optimalisasi penataan jaringan

transportasi Kota Samarinda

Litbang bidang ekonomi dan

pembanguan terus didorong

BPP

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda

Penguatan sistem inovasi

daerah

BPP

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Masyarakat yang masih perlu

diberdayakan khususnya yang

terkait sektor industri, jasa,

dan perdagangan

Mendorong optimalisasi

pemberdayaan masyarakat

agar melek teknologi dan

informasi, khususnya yang

terkait sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Litbang bidang kesejahteraan

rakyat dan kemasyarakat terus

didorong

BPP

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Belum adanya sistem inovasi

daerah Kota Samarinda

Adanya sistem inovasi daerah

Kota Samarinda yang

terintegrasi dengan RPJMD

Penguatan sistem inovasi

daerah

BPP

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Permasalahan lingkungan,

persampahan, banjir,

kerusakan lingkungan pasca

tambang masih ada

Optimalisasi penyelesaian

permasalahan lingkungan di

Kota Samarinda

Litbang bidang Sumber Daya

Alam dan Teknologi terus

didorong

BPP

Road Map SIDa Kota Samarinda | 88

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum optimalnya kompilasi

data produk unggulan daerah

Optimalnya kompilasi data

produk unggulan daerah

Litbang bidang ekonomi dan

pembanguan terus didorong

BPP

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Belum tersosialisasi dengan

optimal peraturan mengenai

RTRW kepada para

pemangku kepentingan dan

masyarakat

Tersosialisasinya dan

termanfaatkannya tata ruang

wilayah Kota Samarinda sesuai

dengan peraturan mengenai

RTRW nya.

Penguatan sistem inovasi

daerah

BPP

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Kurang optimalnya promosi

sektor industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Optimalisasi promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Penguatan sistem inovasi

daerah

BPP

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Masih tersebar dan belum

terintegrasinya lokasi

unggulan wisata dengan sektor

industri, jasa, dan

perdagangan

terintegrasinya lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Penguatan sistem inovasi

daerah

BPP

Road Map SIDa Kota Samarinda | 89

o) Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di BKD

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di BKD

Pembinaan dan pengembangan

aparatur, khususnya terkait

dengan pengembangan

penguasaan inovasi bagi

aparatur

BKPPD

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Data informasi aparatur dan

pelayanan kepegawaian yang

belum optimal

Penyediaan data aparatur yang

valid serta pelayanan kepada

aparatur yang uptodate

1. Manajemen data

kepegawaian

2. Pengelolaan pelayanan

kepegawaian terpadu

BKPPD

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Pembangunan infrastruktur

sarana, dan prasarana

aparatur yang belum optimal

Optimalisasi pembangunan

infrastruktur, sarana, dan

prasarana aparatur

Peningkatan sarana dan

prasaran aparatur

BKPPD

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - BKPPD

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda

Pembinaan dan pengembangan

aparatur

BKPPD

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

- - - BKPPD

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Belum adanya sistem inovasi

daerah Kota Samarinda

Adanya sistem inovasi daerah

Kota Samarinda yang

terintegrasi dengan RPJMD

Pembinaan dan pengembangan

aparatur, khususnya

mendorong peningkatan

kompetensi kreatif dan inovatif

BKPPD

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Permasalahan lingkungan,

persampahan, banjir,

kerusakan lingkungan pasca

tambang masih ada

Optimalisasi penyelesaian

permasalahan lingkungan di

Kota Samarinda

Pembinaan dan pengembangan

aparatur, khususnya terkait

dengan penempatan pejabat

struktural yang memahami

kebijakan berwawasan

lingkungan yang terintegrasi

BKPPD

Road Map SIDa Kota Samarinda | 90

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

dan berkelanjutan

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum optimalnya kompilasi

data produk unggulan daerah

Optimalnya kompilasi data

produk unggulan daerah

Pembinaan dan pengembangan

aparatur

BKPPD

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Belum tersosialisasi dengan

optimal peraturan mengenai

RTRW kepada para

pemangku kepentingan dan

masyarakat

Tersosialisasinya dan

termanfaatkannya tata ruang

wilayah Kota Samarinda sesuai

dengan peraturan mengenai

RTRW nya.

Pembinaan dan pengembangan

aparatur

BKPPD

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Kurang optimalnya promosi

sektor industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Optimalisasi promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Pembinaan dan pengembangan

aparatur

BKPPD

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Masih tersebar dan belum

terintegrasinya lokasi

unggulan wisata dengan sektor

industri, jasa, dan

perdagangan

terintegrasinya lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Pembinaan dan pengembangan

aparatur

BKPPD

Road Map SIDa Kota Samarinda | 91

p) Dinas Perhubungan

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas

Perhubungan

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Perhubungan

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur, khususnya

terkait dengan pengembangan

penguasaan inovasi bagi

aparatur

Dinas

Perhubungan

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Pengawasan terhadap lalu

lintas jalan raya yang masih

belum optimal

Optimalisasi pengawasan

terhadap lalu lintas jalan raya

Penguatan operasional ruang

kendali area traffic control

system (ATCS)

Dinas

Perhubungan

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Pembangunan infrastruktur

sarana, dan prasarana

perhubungan yang belum

optimal

Optimalisasi pembangunan

infrastruktur, sarana, dan

prasarana perhubungan

Pembangunan sarana dan

prasaran perhubungan baik

darat, laut, dan udara

Dinas

Perhubungan

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

Jaringan transportasi darat,

laut, dan udara yang belum

optimal

Optimalisasi pembangunan

jaringan transportasi darat,

laut, dan udara

1. Pembangunan Bandara

Samarinda Baru

2. Pembuatan master plan

pelabuhan dan dermaga

3. Penyusunan master plan

transportasi Kota

Samarinda

4. Penyusunan rencana

penyediaan sarpras jaringan

jalan bagi pejalan kaki

Dinas

Perhubungan

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda,

khususnya terkait sektor

perhubungan

Pembuatan master plan

transportasi darat, laut, dan

udara yang berkaitan dengan

terobosan baru (inovasi) di

bidang perhubungan

Dinas

Perhubungan

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Masih kurangnya pemahaman

masyarakat terkait budaya

berlalu lintas, penggunaan dan

pemeliharaan jalan

Peningkatan pemahaman

masyarakat terkait budaya

berlalu lintas, penggunaan dan

pemeliharaan jalan

Pembuatan master plan

transportasi darat, laut, dan

udara yang berkaitan dengan

terobosan baru (inovasi) yang

mendorong sektor unggulan

Kota Samarinda

Dinas

Perhubungan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 92

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan penguat unsur

SIDa

Masih minimnya inovasi

daerah Kota Samarinda yang

terkait dengan sektor

perhubungan

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan sektor

perhubungan

1. Peningkatan pelayanan

angkutan

2. Peningkatan dan

pengamanan lalu lintas

Dinas

Perhubungan

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Permasalahan lingkungan,

persampahan, banjir,

kerusakan lingkungan pasca

tambang masih ada

Optimalisasi penyelesaian

permasalahan lingkungan di

Kota Samarinda

Rehabilitasi dan pemeliharaan

prasarana dan fasilitas LLAJ

Dinas

Perhubungan

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum optimalnya distribusi

produk unggulan daerah,baik

melalui darat, laut, dan udara

Optimalnya distribusi produk

unggulan daerah, baik melalui

darat, laut, dan udara

Pembuatan master plan

transportasi darat, laut, dan

udara yang berkaitan dengan

terobosan baru (inovasi) yang

mendorong sektor unggulan

Kota Samarinda

Dinas

Perhubungan

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Belum tersosialisasi dengan

optimal peraturan mengenai

RTRW kepada para

pemangku kepentingan dan

masyarakat, khususnya yang

berkaitan dengan sektor

perhubungan

Tersosialisasinya dan

termanfaatkannya tata ruang

wilayah Kota Samarinda sesuai

dengan peraturan mengenai

RTRW nya.

1. Rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan

fasilitas LLAJ

2. Peningkatan pelayanan

angkutan

Dinas

Perhubungan

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Kurang optimalnya promosi

sektor industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Optimalisasi promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Pembuatan master plan

transportasi darat, laut, dan

udara yang berkaitan dengan

terobosan baru (inovasi) yang

mendorong sektor unggulan

Kota Samarinda

Dinas

Perhubungan

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Masih tersebar dan belum

terintegrasinya lokasi

unggulan wisata dengan sektor

industri, jasa, dan

perdagangan

terintegrasinya lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

1. Rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan

fasilitas LLAJ

2. Peningkatan pelayanan

angkutan

Dinas

Perhubungan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 93

q) Dinas Penanaman Modal

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas

Penanaman Modal

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Penanaman Modal

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur, khususnya

terkait dengan pengembangan

penguasaan inovasi bagi

aparatur

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Sistem database dan

pelayanan perizinan perlu

terus ditingkatkan

Peningkatan dan penguatan

sistem database investasi dan

pelayanan perizinan

Penyusunan sistem informasi

penanaman modal di Kota

Samarinda yang terintegrasi

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Pembangunan infrastruktur

sarana, dan prasarana untuk

menarik investasi perlu

ditingkatkan

Peningkatan pembangunan

infrastruktur, sarana, dan

prasarana dalam rangka

menarik investasi/penanaman

modal

Penyiapan potensi

sumberdaya, sarana, dan

prasarana daerah

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

jaringan transportasi darat,

laut, dan udara untuk menarik

investasi perlu ditingkatkan

kualitas dan kuantitasnya

Peningkatan dan penguatan

jaringan transportasi darat,

laut, dan udara untuk menarik

investasi

Pengembangan jaringan

informasi unggulan daerah

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda,

khususnya terkait sektor

penanaman modal

Peningkatan iklim invenstasi

dan realisasi investasi di Kota

Samarinda

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Masih kurangnya pemahaman

masyarakat dalam mendukung

iklim investasi yang kondusif

di Kota Samarinda

Peningkatan pemahaman

masyarakat terkait dukungan

keamanan dan ketentraman

dalam menciptakan iklim

investasi yang kondusif

Peningkatan pelayanan dan

informasi perizinan dan

penanaman modal daerah

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan sektor penanaman

modal perlu dioptimalisasi

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan sektor

penanaman modal daerah

Penyusunan sistem informasi

penanaman modal di Kota

Samarinda

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Permasalahan lingkungan,

persampahan, banjir,

kerusakan lingkungan pasca

tambang masih ada dan

Optimalisasi penyelesaian

permasalahan lingkungan di

Kota Samarinda agar investor

tertarik menanamkan modal di

Pemantauan, pembinaan, dan

pengawasan pelaksanaan

perizinan dan penanaman

modal

Dinas

Penanaman

Modal

Road Map SIDa Kota Samarinda | 94

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

menggangu iklim investasi di

Kota Samarinda

Kota Samarinda

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum optimalnya data

produk unggulan daerah

dalam rangka menarik

investasi

Optimalnya data produk

unggulan daerah, untuk

menarik investasi masuk

Pengembangan potensi

unggulan daerah

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Belum tersosialisasi dengan

optimal peraturan mengenai

RTRW kepada para

pemangku kepentingan dan

masyarakat, khususnya yang

berkaitan dengan sektor

penanaman modal

Tersosialisasinya dan

termanfaatkannya tata ruang

wilayah Kota Samarinda sesuai

dengan peraturan mengenai

RTRW nya.

1. Koordinasi perencanaan

dan pengembangan

penanaman modal daerah

2. Penyediaan data

karakteristik dan penjajakan

calon investor

Dinas

Penanaman

Modal

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Kurang optimalnya promosi

investasi sektor industri, jasa,

dan perdagangan dan sektor

penunjang

Optimalisasi promosi investasi

sektor industri, jasa, dan

perdagangan dan sektor

penunjang

Peningkatan promosi dan

kerjasama investasi di wilayah

Kalimantan, Dalam, dan juga

Luar Negeri

Dinas

Penanaman

Modal

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Masih tersebar dan belum

terintegrasinya lokasi

unggulan wisata dengan sektor

industri, jasa, dan

perdagangan

terintegrasinya lokasi unggulan

wisata dengan sektor industri,

jasa, dan perdagangan

Peningkatan promosi dan

kerjasama investasi di wilayah

Kalimantan, Dalam, dan juga

Luar Negeri

Dinas

Penanaman

Modal

Road Map SIDa Kota Samarinda | 95

r) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di BPKAD

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di BPKAD

Pengembangan sumberdaya

aparatur dalam rangka

peningkatan pelayanan publik,

termasuk pengembangan

penguasaan inovasi bagi

aparatur

BPKAD

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Sistem database dan

pelayanan pengadaan barang,

serta pengelolaan aset daerah

yang kurang optimal

Optimalisasi dan penguatan

sistem database pelayanan

pengadaan barang dan

pengelolaan aset daerah

Peningkatan jaringan aplikasi

kebutuhan pengadaan barang

daerah di Kota Samarinda

yang terintegrasi

BPKAD

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Belum optimalnya manajemen

pemeliharaan infrastruktur,

sarana, dan prasarana, serta

aset daerah

Manajemen pemeliharaan

infrastruktur, sarana, dan

prasarana, serta aset daerah

secara optimal

Peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

BPKAD

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - -

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda,

khususnya terkait sektor

pengelolaan aset daerah

Peningkatan sumber daya aset BPKAD

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

- - - -

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan sektor pengelolaan

aset daerah perlu

dioptimalisasi

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan sektor

pengelolaan aset daerah

Peningkatan dan

pengembangan pengelolaan

aset daerah

BPKAD

Road Map SIDa Kota Samarinda | 96

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Masih kurang optimalnya

penyelesaian permasalahan

pembebasan lahan yang

mendukung kelestarian

lingkungan

Optimalisasi penyelesaian

permasalahan pembebasan

lahan yang nantinya

mendukung kelestarian

lingkungan

Peningkatan dan

pengembangan pengelolaan

aset daerah

BPKAD

Peningkatan produk unggulan

daerah

- - - -

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Belum tersosialisasi dengan

optimal peraturan mengenai

RTRW kepada para

pemangku kepentingan dan

masyarakat, khususnya yang

berkaitan dengan sektor

penanaman modal

Tersosialisasinya dan

termanfaatkannya tata ruang

wilayah Kota Samarinda sesuai

dengan peraturan mengenai

RTRW nya.

Pemanfaatan aset milik kota

Samarida dalam rangka

optimalisasi peruntukan

penggunaan sesuai dengan

RTRW

BPKAD

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

- - - -

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 97

s) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas

Pengendalian Penduduk dan

KB

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Pengendalian Penduduk dan

KB

Pengembangan sumberdaya

aparatur

Dinas

Pengendalian

Penduduk

dan KB

Peningkatan layanan berbasis

e-government

- - - -

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Belum optimalnya

infrastruktur, sarana, dan

prasarana pendukung

Infrastruktur, sarana, dan

prasarana, serta aset daerah

secara optimal

Peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

Dinas

Pengendalian

Penduduk

dan KB

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - -

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda,

khususnya terkait sektor

pengendalian penduduk dan

KB

Program Pengembangan Pusat

Pelayanan Informasi dan

Konseling

Dinas

Pengendalian

Penduduk

dan KB

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Peran masyarakat dalam

pengendalian penduduk dan

KB belum sepenuhnya

optimal

Optimalisasi peran masyarakat

dalam mendukung

pengendalian penduduk dan

KB

Program Pembinaan Peran

Serta Masyarakat dalam

Pelayanan KB/KR yang

Mandiri

Dinas

Pengendalian

Penduduk

dan KB

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan sektor pengendalian

penduduk dan KB perlu

dioptimalisasi

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan sektor

pengendalian penduduk dan

KB

Program Pengendalian

Penduduk dan KB

Dinas

Pengendalian

Penduduk

dan KB

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 98

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan produk unggulan

daerah

- - - -

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

- - - -

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

- - - -

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 99

t) Dinas Sosial

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas Sosial

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Sosial

Peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur

Dinas Sosial

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Sistem pelayanan bisnis inti di

terkait bidang sosial belum

optimal

Optimalisasi Sistem pelayanan

bisnis inti di terkait bidang

sosial

Peningkatan pengembangan

sistem

Dinas Sosial

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Belum optimalnya

infrastruktur, sarana, dan

prasarana pendukung

Infrastruktur, sarana, dan

prasarana, serta aset daerah

secara optimal

Peningkatan sarana dan

prasarana

Dinas Sosial

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - -

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

upaya pelembagaan inovasi

daerah

Optimalisasi implementasi

inovasi di Kota Samarinda,

khususnya terkait bidan sosial

Pelayanan dan rehabilitasi Dinas Sosial

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Banyaknya permasalahan

sosial yang ada dalam

masyarakat

Pengurangan berbagai

permasalahan sosial dengan

melakukan pemberdayaan

kepada masyarakat terdampak

1. Pemberdayaan

kelembagaan

2. Pembinaan panti asuhan/

panti jompo

3. Pemberdayaan fakir miskin,

komunitas adat terpencil,

serta penyandang masalah

kesejahteraan sosial lainnya

4. Pembinaan penyandang

cacat

5. Pembinaan eks.

Penyandang penyakit

6. Pembinaan anak terlantar

Dinas Sosial

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan bidang sosial

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan bidang sosial

Peningkatan kapasitas sumber

daya

Dinas Sosial

Road Map SIDa Kota Samarinda | 100

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

- - -

Peningkatan produk unggulan

daerah

- - - -

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

- - - -

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Masih banyaknya

permasalahan sosial dan

penyakit masyarakat

Pengurangan terhadap

permasalahan sosial dan

penyakit masyarakat

1. Pemberdayaan fakir miskin,

komunitas adat terpencil,

serta penyandang masalah

kesejahteraan sosial lainnya

2. Pemberdayaan

kelembagaan

Dinas Sosial

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 101

u) Dinas Pertanahan

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas Pertanahan

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Pertanahan

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Dinas

Pertanahan

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Sistem pelayanan bisnis inti di

terkait bidang sosial belum

optimal

Optimalisasi Sistem pelayanan

bisnis inti di terkait bidang

sosial

Peningkatan pengembangan

sistem

Dinas

Pertanahan

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Belum optimalnya

infrastruktur, sarana, dan

prasarana pendukung

Pengembangan Infrastruktur,

sarana, dan prasarana secara

optimal

Peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

Dinas

Pertanahan

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - -

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

- - - Dinas

Pertanahan

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Banyaknya permasalahan

konflik pertanahan yang ada

dalam masyarakat

meminimalisir berbagai

permasalahan konflik

pertanahan

Penyelesaian konflik-konflik

pertanahan

Dinas

Pertanahan

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan bidang pertanahan

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan bidang

pertanahan

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Dinas

Pertanahan

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

- - -

Peningkatan produk unggulan

daerah

- - - -

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Pemetaan tata kota dan

potensi unggulan di

Optimalisasi pemetaan tata

kota dan potensi unggulan di

1. Pembinaan dan

pengembangan kawasan

Dinas

Pertanahan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 102

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

kecamatan dan kelurahan

yang belum optimal

kecamatan dan kelurahan perkotaan

2. Penataan, penguasaan,

pemilikan, penggunaan, dan

pemanfaatan tanah

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Pemetaan tata kota dan

potensi unggulan di

kecamatan dan kelurahan

yang belum optimal

Optimalisasi pemetaan tata

kota dan potensi unggulan di

kecamatan dan kelurahan

1. Pembinaan dan

pengembangan kawasan

perkotaan

2. Penataan, penguasaan,

pemilikan, penggunaan, dan

pemanfaatan tanah

Dinas

Pertanahan

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Pemetaan tata kota dan

potensi unggulan di

kecamatan dan kelurahan

yang belum optimal

Optimalisasi pemetaan tata

kota dan potensi unggulan di

kecamatan dan kelurahan

1. Pembinaan dan

pengembangan kawasan

perkotaan

2. Penataan, penguasaan,

pemilikan, penggunaan, dan

pemanfaatan tanah

Dinas

Pertanahan

Road Map SIDa Kota Samarinda | 103

v) Dinas Pemuda dan Olahraga

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas Pemuda

dan Olahraga

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Pemuda dan Olahraga

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Dinas

Pemuda dan

Olahraga

Peningkatan layanan berbasis

e-government

- - - -

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Belum optimalnya

infrastruktur, sarana, dan

prasarana pendukung

Optimalisasi Infrastruktur,

sarana, dan prasarana secara

optimal

Peningkatan sarana dan

prasarana olahraga

Dinas

Pemuda dan

Olahraga

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - -

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

- - - -

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Banyaknya permasalahan

penyalahgunaan obat

terlarang dan gaya hidup

bebas yang ada dikalangan

pemuda

meminimalisir berbagai

permasalahan penyalahgunaan

obat terlarang dan gaya hidup

bebas di kalangan pemuda

1. Upaya pencegahan

penyalahgunaan narkoba

2. Peningkatan upaya

penumbuhan

kewirausahaan dan

kecakapan hidup pemuda

Dinas

Pemuda dan

Olahraga

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan bidang pertanahan

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan bidang

pertanahan

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Dinas

Pemuda dan

Olahraga

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

- - - -

Peningkatan produk unggulan

daerah

- - - -

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 104

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

- - - -

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 105

w) Dinas Pariwisata

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas Pemuda

dan Olahraga

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Pemuda dan Olahraga

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Dinas

Pariwisata

Peningkatan layanan berbasis

e-government

- - - -

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Belum optimalnya

infrastruktur, sarana, dan

prasarana pendukung

pariwisata

Optimalisasi Infrastruktur,

sarana, dan prasarana secara

optimal

Peningkatan sarana dan

prasarana pariwisata

Dinas

Pariwisata

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

Masih belum optimalnya

jaringan transportasi dari dan

ke Samarinda

Optimalisasi jaringan

transportasi dalam mendukung

pariwisata di Kota Samarinda

Pengembangan destinasi wisata Dinas

Pariwisata

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Belum optimalnya inovasi di

sektor pariwisata

Mendoring optimalisasi inovsi

di sektor pariwisata

Pengembangan ekonomi

kreatif

Dinas

Pariwisata

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Masih belum banyaknya

pelaku usaha ekonomi kreatif

di Kota Samarinda

Mendorong peningkatan

pelaku usaha ekonomi kreatif

berkembang di Kota

Samarinda

1. Pengembangan ekonomi

kreatif

2. Pengembangan kemitraan

Dinas

Pariwisata

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan sektor pariwisata

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan sektor

pariwisata

Pengembangan ekonomi

kreatif

Dinas

Pariwisata

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

- - - -

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum banyaknya produk

unggulan daerah dari hasil

usaha ekonomi kreatif

Mendorong munculnya produk

unggulan daerah dari hasil

usaha ekonomi kreatif

Pengembangan ekonomi

kreatif

Dinas

Pariwisata

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 106

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

Masih belum optimalnya

promosi yang dilakukan

dalam mendorong sektor

industry, jasa, dan

perdagangan melalui daya

tarik pariwisata

Optimalisasi promosi yang

dilakukan dalam mendorong

sektor industry, jasa, dan

perdagangan melalui daya tarik

pariwisata

Pengembangan pemasaran

pariwisata

Dinas

Pariwisata

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Belum terintegrasinya lokasi

unggulan wisata dengan basis

sektor industri, jasa, dan

perdagangan

Mengnintegrasikan lokasi

unggulan wisata dengan basis

sektor industri, jasa, dan

perdagangan

1. Pengembangan pemasaran

pariwisata

2. Pengembangan destinasi

wisata

Dinas

Pariwisata

Road Map SIDa Kota Samarinda | 107

x) Dinas Lingkungan Hidup

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas

Lingkungan Hidup

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Lingkungan Hidup

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Dinas

Lingkungan

Hidup

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Belum adanya pengelolaan

lingkungan hidup yang

dikelola secara web base

Mendorong lahirnya

pengelolaan lingkungan hidup

yang berbasis web

Pendampingan pengembangan

aplikasi dan perawatan IT PKS

dengan DKP Pemkot.

Surabaya

Dinas

Lingkungan

Hidup

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

Belum optimalnya

infrastruktur, sarana, dan

prasarana pendukung

Optimalisasi Infrastruktur,

sarana, dan prasarana secara

optimal

1. Pemeliharaan sarana dan

prasarana persampahan dan

juga di TPA

2. Pengadaan sarana dan

prasarana pengelolaan

sampah terpadu

Dinas

Lingkungan

Hidup

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - -

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Belum optimalnya inovasi di

bidang lingkungan hidup

Mendorong optimalisasi

inovasi di bidang lingkungan

hidup

Pengembangan kinerja

pengelolaan sampah

Dinas

Lingkungan

Hidup

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

masih rendahnya budaya

buang sampah masyarakat

dan belum optimalnya

pengelolaan sampah di

masyarakat

Mendorong pelibatan

masyarakat dalam upaya

pengelolaan sampah

1. Sosialisasi kebijakan

pengelolaan sampah

2. Kegiatan HBS di Kota

Samarinda

3. Pembinaan bank sampah

sekolah

4. Pengelolaan sampah

terpadu

Dinas

Lingkungan

Hidup

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan bidang lingkungan

hidup masih rendah

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan bidang

lingkungan hidup

Pengendalian dan pemanfaatan

gas metan

Dinas

Lingkungan

Hidup

Road Map SIDa Kota Samarinda | 108

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

Masih rendahnya penegakkan

kebijakan berwawasan

lingkungan di Kota Samarinda

Mendorong optimalisasi

penegakkan kebijakan

berwawasan lingkungan di

Kota Samarinda

1. Pengendalian pencemaran

udara

2. Penanganan kasus dan

sengketa lingkungan

3. Pengendalian limbah B3

4. Pemantauan kualitas air,

badan air, mata air, situ,

embung, dan bendungan

5. Pengendalian pencemaran

air dan tanah

6. Penyusunan master plan

pengelolaan sumber daya

alam

7. Peningkatan kualitas dan

akses informasi sumber

daya alam dan lingkungan

hidup

Dinas

Lingkungan

Hidup

Peningkatan produk unggulan

daerah

- - - -

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

Masih minimnya ruang

terbuka hijau di Kota

Samarinda

Mendorong semakin

banyaknya dibuat ruang

terbuka hijau di Kota

Samarinda

Penyusunan master plan ruang

terbuka hijau dan penguatan

pelaksanaannya di Kota

Samarinda

Dinas

Lingkungan

Hidup

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

- - -

-

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 109

y) Dinas Tenaga Kerja

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan kapasitas aparatur

(dalam implementasi inovasi

daerah)

Peningkatan kapasitas SDM

Aparatur yang terkait dengan

bisnis inti di Dinas Tenaga

Kerja

Adanya kondisi aparatur yang

memiliki kompetensi dan

kultur berinovasi di Dinas

Tenaga Kerja

Peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur

Dinas Tenaga

Kerja

Peningkatan layanan berbasis

e-government

Belum optimalnya

pengelolaan bursa kerja online

Mendorong optimalisasi

pengelolaan bursa kerja online

Peningkatan kesempatan kerja

dan perluasan kerja

Dinas Tenaga

Kerja

Peningkatan infrastruktur,

sarana, dan prasarana umum

daerah (jalan, jembatan,

gedung, asset daerah lainnya

yang menunjang inovasi)

- - - -

Peningkatan jaringan

transportasi (darat, laut, sungai,

udara)

- - - -

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Belum optimalnya inovasi di

bidang tenaga kerja

Mendorong optimalisasi

inovasi di bidang tenaga kerja

Peningkatan kualitas dan

produktifitas tenaga kerja

Dinas Tenaga

Kerja

Peningkatan pemberdayaan dan

fasilitasi masyarakat sektor

industri, jasa, dan perdagangan

(sektor unggulan Kota

Samarinda)

Belum optimalnya

pemberdayaan masyarakat

yang belum mendapat

kesempatan kerja

Mendorong pemberdayaan

masyarakat dalam upaya

pengurangan pengangguran

dan memberikan kesempatan

kerja kepada masyarakat yang

masuk kedalam angkatan kerja

Peningkatan kesempatan kerja Dinas Tenaga

Kerja

Peningkatan penguat unsur

SIDa

inovasi daerah Kota

Samarinda yang terkait

dengan bidang

ketenagakerjaan

Meningkatnya inovasi daerah

Kota Samarinda yang

berkaitan dengan bidang

ketenagakerjaan

Peningkatan kualitas dan

produktifitas tenaga kerja

Dinas Tenaga

Kerja

Peningkatan kualitas kebijakan

berwawasan lingkungan

- - - -

Peningkatan produk unggulan

daerah

Belum banyaknya pelaku

usaha yang menghasilkan

produk unggulan daerah

Mendorong lebih banyaknya

pelaku usaha yang

menghasilkan produk unggulan

daerah

Pelatihan dan pengembangan

produktivitas UMKM dan

wirausaha baru

Dinas Tenaga

Kerja

Road Map SIDa Kota Samarinda | 110

Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas

SKPD

Penanggung

Jawab

Peningkatan pemanfaatan tata

ruang wilayah Kota Samarinda

- - - -

Peningkatan promosi sektor

industri, jasa, dan perdagangan

dan sektor penunjang

- - -

-

Integrasi lokasi unggulan wisata

dengan sektor industri, jasa, dan

perdagangan

- - - -

Road Map SIDa Kota Samarinda | 111

BAB IX

INDIKATOR KINERJA PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Penetapan indikator kinerja penguatan SIDa bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang ukuran keberhasilan pencapaian SIDa. Pada penetapan indikator penguatan SIDa

disesuaikan dengan analisis yang digunakan, dimana poin-poin yang dijabarkan adalah

sebagai berikut:

1. Kerangka umum yang bersifat kondusif;

2. Kelembagaan dan daya dukung Iptek/ Litbangyasa serta kemampuan

absorpsi industri, khususnya UMKM;

3. Kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/

terbaik hasil Litbangyasa serta pelayanan berbasis teknologi;

4. Pengembangan budaya inovasi;

5. Keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri daerah dan

nasional;

6. Keselarasan dengan perkembangan global

Dari beberapa poin diatas maka dibuat kerangka indikator kinerja penguatan SIDa Kota

Samarinda secara umum, pada tabel-tabel berikut:

Tabel 9.1

Indikator Kinerja Kerangka Umum yang Kondusif Bagi Inovasi

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Indikator

1 Basis data inovasi dan bisnis

Seluruh data terkait pengembangan inovasi dan

bisnis

Persentase data inovasi dan bisnis yang tersedia

Cakupan pelayanan pemerintah yang dapat

diakses secara online

2 Regulasi yang kondusif

bagi inovasi dan bisnis

Seluruh regulasi daerah

untuk mendukung inovasi dan bisnis secara

berkelanjutan

Jumlah regulasi yang

mendukung inovasi

3 Infrastruktur dasar inovasi

dan bisnis

Infrastruktur yang

mendukung inovasi dan bisnis

Ketersediaan infrastruktur

TIK terkait e-government

4 Insentif untuk inovasi dan bisnis

Insentif yang diberikan kepada pelaku inovasi

Jumlah dan jenis insentif untuk para pelaku novasi

Road Map SIDa Kota Samarinda | 112

Tabel 9.2

Indikator Kinerja Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek/Litbangyasa Serta Kemampuan

Absorpsi Industri, Khususnya UMKM

Tabel 9.3

Kolaborasi Bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik/ Terbaik Hasil

Litbangyasa Serta Pelayanan Berbasis Teknologi

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Indikator

1 Kelembagaan Litbangyasa Seluruh Lembaga Litbangyasa di daerah

Jumlah lembaga Litbangyasa di

daerah

2 Daya dukung Iptek/

Litbangyasa

Sumber daya Iptek/

Litbangyasa

Persentase tingkat

dukungan Iptek dari

Litbangyasa

3 Daya absorpsi UMKM Seluruh upaya peningkatan daya absorpsi UMKM untuk

memanfaatkan dan mengembangkan Iptek

Persentase absorpsi UMKM yang

memanfaatkan Iptek

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Indikator

1 Kemitraan strategis dan kolaboratif untuk inovasi

Kerjasama antar Lembaga untuk menumbuhkan program yang strategis dan

inovatif

Jumlah kerjasama antar lembaga

2 Peningkatan difusi inovasi Difusi hasil-hasil inovasi (praktik, baik pengetahuan ataupun kepakaran)

Persentase difusi inovasi

3 Pembangunan wahana interaksi pelaku inovasi

Membangun wahan untuk memperlancar interaksi

antara pelaku inovasi

Jumlah wahana interaksi pelaku

inovasi 4 Pelayanan berbasis

teknologi

Memberikan pelayanan

teknologi

Jumlah dan jenis

pelayanan berbasis teknologi

Road Map SIDa Kota Samarinda | 113

Tabel 9.4

Pengembangan Budaya Inovasi

Tabel 9.5

Keterpaduan Pemajuan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Daerah dan Nasional

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Indikator

1 Penguatan budaya inovasi

melalui pendidikan dan pelatihan

Mendorong budaya inovasi

melalui jalur pendidikan formal dan non-formal untuk

peningkatan kewirausahaan

Jumlah pendidikan

dan pelatihan yang diberikan

2 Penguatan kohesi sosial Mengelola Teknologi

masyarakat sebagai sumber inovasi dan terus

mengampanyekan budaya

inovasi

Persentase teknologi

yang dikelola masyarakat sebagai

sumber inovasi

3 Apresiasi dan kampanye inovasi

Memberikan apresiasi terhadap karya yang inovatif dan terus mengampanyekan

budaya inovasi

Jumlah apresiasi terhadap karya inovasi

4 Penumbuhan usaha baru

inovatif

Mendorong tumbuhnya

pewirausahaan baru yang inovatif melalui pemberian

insentif

Jumlah

wirausahawan baru yang inovatif

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Indikator

1 Prakarsa klaster industri

unggulan daerah dan/ atau prakarsa sistem inovasi

Berkembangnya himpunan

aktor bisnis dan non-bisnis dalam jaringan atau klaster industri unggulan daerah

Jumlah klaster

unggulan daerah

2 Koordinasi kebijakan darah serta daerah dan

nasional

Adanya koordinasi kebijakan antar daerah dan/

atau daerah dengan pusat yang dapat memacu inovasi

Persentase tingkat koordinasi kebijakan

antar daerah dan daerah dengan pusat

3 Pengembangan/ penguatan kelembagaan

khusus klaster industri

Terbangunnya Lembaga khusus untuk

mengembangkan klaster industri

Jumlah lembaga khusus dalam

pengembangan klaster industri

Road Map SIDa Kota Samarinda | 114

Tabel 9.6

Keselarasan dengan Perkembangan Global

No. Variabel Definisi/ Pengertian

Variabel Capaian

1 Lingkungan Prakarsa dan respons

program lingkungan

Jumlah prakarsa

dan respons program lingkungan

2 Standardisasi Penetapan Measurement Standard Test Quality

(MSTQ)

Jumlah industri yang telah

mendapatkan penetapan MSTQ

3 Hak Kekayaan Intelektual

(HKI)

Fasilitasi kepada masyarakat

tentang HKI

Jumlah paten atas

produk inovasi

daerah

4 Ketenagakerjaan Penggunaan tenaga kerja

terkait dengan kegiatan industri berbasis inovasi

Jumlah tenaga kerja

yang bekerja di lingkungan industri berbasis inovasi

Road Map SIDa Kota Samarinda | 115

BAB X

RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Rencana aksi penguatan SIDa merupakan wujud implementasi strategi penguatan SIDa

dalam jangka waktu tertentu. Secara detil rencana aksi penguatan SIDa akan disusun oleh

masing-masing OPD berdasarkan program dan kegiatan yang telah disusun. Namun

demikian program dan kegiatan merupakan jabaran dari aspek kebijakan. Sehingga dalam

bab ini yang akan dibuatkan rencana aksinya secara general dan sifatnya sangat tentatif,

diambil dari aspek kebijakan sebagaimana matriks berikut ini:

Road Map SIDa Kota Samarinda | 116

Tabel 10.1

Rencana Aksi Penguatan SIDa Kota Samarinda 2018-2021

Aspek

Kebijakan Indikator Satuan

Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

Penanggung

Jawab

2018

(Kondisi Awal) 2019 2020

2021

(Kondisi Akhir)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Peningkatan kapasitas

aparatur dalam

implementasi inovasi daerah

Jumlah kegiatan

peningkatan kapasitas

Kegiatan 1 2 3 4 Bappeda dan BKPP

Peningkatan

layanan berbasis e-

government

Jumlah

layanan berbasis e-

government

Layanan 10 15 20 25 Seluruh

OPD

Peningkatan infrastruktur,

sarana. dan prasarana

umum daerah (jalan,

jembatan,

gedung, asset daerah

lainnya yang menunjang

inovasi)

Jumlah infrastruktir

pendukung inovasi

Buah 1 2 3 4 Seluruh OPD

Peningkatan jaringan

inovasi

Jumlah jaringan

inovasi

Buah 5 10 15 20 Seluruh OPD

Peningkatan kebijakan dan

sosialisasi inovasi daerah

Jumlah kebijakan

Kegiatan 5 10 15 20 Seluruh OPD

Peningkatan

pemberdayaan dan fasilitasi

masyarakat sektor

industri, jasa, dan

Jumlah

pemberdayaan

Kegiatan 10 20 30 40 Dinas

Perindustrian Dinas

Perdagangan Dinas

Koperasi dan UMKM

Road Map SIDa Kota Samarinda | 117

Aspek

Kebijakan Indikator Satuan

Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

Penanggung

Jawab

2018

(Kondisi Awal) 2019 2020

2021

(Kondisi Akhir)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

perdagangan

(sektor unggulan

Kota

Samarinda)

Peningkatan

penguat unsur

SIDa

jumlah unsur

penguat SIDa

Buah 1 2 3 4 Seluruh

OPD

Peningkatan

kualitas kebijakan

berwawasan

lingkungan

Prosentase % 70 80 90 100 DLH

Bappeda

Peningkatan

produk unggulan

daerah

Jumlah

produk unggulan

Buah 10 20 30 40 Dinas

Perindustrian Dinas

Perdagangan

Dinas Koperasi dan

UMKM

Peningkatan

pemanfaatan

tata ruang wilayah Kota

Samarinda

prosentase % 50 60 70 80 Dinas PU

dan TR

Peningkatan

promosi

sektor industri, jasa,

dan perdagangan

dan sektor penunjang

Jumlah

promosi

Kegiatan 5 10 15 20 Setda-Bag

Humas

Dinas Perindustrian

Dinas Perdagangan

Dinas Koperasi dan

UMKM

Integrasi lokasi

unggulan

wisata dengan sektor

Prosentase % 50 60 70 80 Dinas Pariwisata

Dinas

Perindustrian Dinas

Road Map SIDa Kota Samarinda | 118

Aspek

Kebijakan Indikator Satuan

Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

Penanggung

Jawab

2018

(Kondisi Awal) 2019 2020

2021

(Kondisi Akhir)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

industri, jasa,

dan perdagangan

Perdagangan

Dinas Koperasi dan

UMKM

Road Map SIDa Kota Samarinda | 119

Daftar Pustaka

Bahuet, Christophe and Sopacua, Juliaty Ansye. (2018). “SDGs di Indonesia: 2018 dan

Setelah itu”. Dapat di unduh di:

http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/presscenter/articles/2018

/sdgs-di-indonesia--2018-dan-setelah-itu.html?cq_ck=1521445399178. diunduh

pada tanggal 15 Oktober 2018.

Bappeda. (2016). “RPJMD Kota Samarinda”. Samarinda.

Bappenas. (2015). “National Urban Development Policy”. Directorate of Urban and Rural

Affairs.

BPS Kota Samarinda. (2016). “Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Samarinda Tahun

2016”. Samarinda.

BPS Kota Samarinda. (2017). “Indikator Ekonomi Kota Samarinda 2017”. Samarinda.

BPS Kota Samarinda. (2018). “Kota Samarinda Dalam Angka 2018”. Samarinda.

Dwiyanto, Agus. (2014). “Inovasi Menuju Birokrasi Berkelas Dunia”. Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia. Dapat diunduh di:

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad

=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjhwoa0rtDeAhUMSX0KHcgiDscQFjAAegQICB

AC&url=http%3A%2F%2Finovasi.lan.go.id%2Fuploads%2Fdownload%2F14472

59027_Prof-Dr-Agus-Dwiyanto-MPA---Inovasi-Birokrasi-kelas-

Dunia.pptx&usg=AOvVaw3YcLHAo9gkZ2oK-LKcOXjt. Di unduh pada tanggal

15 Oktober 2018.

Road Map SIDa Kota Samarinda | 120

Huda, Miftakhul dan Santoso, Eko Budi. (2014). “Pengembangan Daya Saing Daerah

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Potensi Daerahnya”.

Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, No. 2, (2014), pp. C81-C86.

Pereira, A.C and Romero, F. (2017). “A Review of the Meaning and the Implications of

the Industry 4.0 Concept”. Procedia Manufacturing Journal Vol 13 (2017) pp.

1206-1214, Elsevier B.V.

Robin, Enora and Acuto, Michele. (2018). “Global Urban Policy and the Geopolitics of

Urban Data”. Political Geography Journal Vol 66. Pp. 76-87, Elsevier Ltd.

https://doi.org/10.1016/j.polgeo.2018.08.013.

Zuhal. (2008). “Kekuatan Daya Saing Indonesia: Mempersiapkan Masyarakat Berbasis

Pengetahuan”. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.