ROAD MAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KOTA … · Tujuan Penyusunan Road Map Sistem Inovasi...
Transcript of ROAD MAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KOTA … · Tujuan Penyusunan Road Map Sistem Inovasi...
Road Map SIDa Kota Samarinda | 1
ROAD MAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
KOTA SAMARINDA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai salah satu kota metropolis di Indonesia yang mengusung visi “Terwujudnya Kota
Samarinda Sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju,
Berwawasan Lingkungan, Serta Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat”, maka saat ini Kota Samarinda telah tumbuh berkembang menjadi tidak hanya pusat pemerintahan, tapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, politik, bisnis, hiburan, perdagangan, serta pendidikan. Banyaknya “gelar” yang disandang,
menjadikan Kota Samarinda menjadi begitu kompleks dengan segudang permasalahan tata kelola kota dan juga permasalahan sosial yang membuat jalannya roda pemerintahan
tersendat-sendat.
Bappenas (2015) dalam rilis mengenai pengembangan wilayah kota, telah menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi kota dalam kegiatan pembangunan dan
pengembangannya, seperti gambar di bawah ini:
Gambar 1
Isu Global Pembangunan Kota
Road Map SIDa Kota Samarinda | 2
Oleh karenanya sebuah kota juga menghadapi diskursus global mengenai pembangunan berkelanjutan kontemporer (Robin and Acuto, 2018). Secara umum permasalahan yang
dihadapi negara-negara di seluruh dunia disepakati oleh PBB dengan mengesahkan program Sustainable Development Goals (SDGs). Menurut Bahuet dan Sopacua (2018), sejak
diadopsi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2015, Indonesia telah mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs). Pemerintah telah menunjukkan komitmen yang kuat dan mengambil
tindakan awal, termasuk menghubungkan sebagian besar target dan indikator SDGs ke
dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RJPMN), menindaklanjuti konvergensi yang kuat antara SDGs, sembilan agenda prioritas presiden “Nawa Cita” dan RJPMN.
Lebih lanjut lagi, penandatanganan Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan oleh Presiden Jokowi pada bulan Juli 2017 merupakan tonggak utama, yang menetapkan struktur dan mekanisme tata
kelola SDGs nasional untuk perencanaan, penganggaran, pembiayaan, pemantauan dan pelaporan. Sementara itu, BAPPENAS memimpin upaya pemerintah untuk membawa
agenda baru itu ke tingkat nasional dan daerah. Hal ini sangat penting karena Indonesia adalah salah satu contoh terbaik dunia tentang masyarakat madani, sektor swasta, filantropi
dan akademisi yang secara aktif mendukung SDGs. Agenda SDGs yang perlu dikawal adalah:
Gambar 2
Sustainable Development Goals (SDGs)
Selain itu beberapa tahun belakangan ini, lansekap global mulai berubah secara cepat
sebagai akibat dari hadirnya Revolusi Industri 4.0 atau lebih dikenal dengan disruptif era. Inti dari era ini adalah penggunaan teknologi canggih, khususnya di bidang manufaktur (Pereira and Romero, 2017). Tantangan ini kemudian di respon oleh pemerintah Indonesia
dengan memunculkan inisiatif Indonesia 4.0, yang digawangi oleh Kementerian
Road Map SIDa Kota Samarinda | 3
Perindustrian. Terdapat lima sektor yang bisa menjadi unggulan Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0, yang terdiri dari:
Gambar 3
Lima Sektor Unggulan Indonesia Menghadapi Era Industri 4.0
Kesemua tantangan yang ada, baik internal dan eksternal secara bertahap harus bisa dicarikan solusi yang sistematis, efektif dan efisien. Oleh karenanya, tepat kiranya
pernyataan dari Dwiyanto (2014) yang mendorong peran aktif birokrasi agar menjadi birokrasi kelas dunia dan menjawab tantangan zaman dengan melakukan berbagai inovasi sektor publik. Birokrasi kelas dunia dapat diwujudkan jika Indonesia berani melakukan
lompatan perubahan. Lebih lanjut, lompatan perubahan tersebut memerlukan inovasi yang stratejik dan secara langsung dirancang untuk membentuk karakter birokrasi kelas dunia.
Sehingga harus ada perubahan paradigma dalam memperlakukan ASN dan inovasi. Inovasi untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin cepat.
Zuhal (2008) menambahkan bahwa perekonomian berbasis pengetahuan merupakan usaha untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, dan pertumbuhan dengan pendekatan baru, pola pendidikan, inovasi, memanfaatkan teknologi informasi, jejaring kerja sama, dan
memberikan peran yang berbeda kepada pemerintah.
Oleh karenanya sekali lagi, bahwa inovasi dan daya saing merupakan bagian penting yang tidak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat daya saing
(competitiveness) merupakan salah satu parameter dalam konsep kota berkelanjutan.
Harapannya adalah semakin tinggi tingkat daya saing suatu kota, maka tingkat
kesejahteraan masyarakatnya pun semakin tinggi. Namun demikian, suatu daerah akan memiliki reaksi yang berbeda dalam menyikapi dampak dari adanya fenomena globalisasi.
Sehingga hal tersebut akan membedakan posisi tawar masing-masing daerah dalam kancah persaingan global yang semakin ketat. Kondisi yang ada saat ini harus diartikan sebagai tuntutan bagi setiap daerah di Indonesia untuk meningkatkan daya saing masing-masing
daerah, dimana tingginya daya saing antar daerah di Indonesia secara keseluruhan merupakan penopang bagi peningkatan daya saing nasional ditengah tingginya tuntutan
untuk dapat bersaing secara global (Huda dan Santoso, 2014).
Road Map SIDa Kota Samarinda | 4
Jika Kota Samarinda dikelola dengan cara yang biasa-biasa saja, maka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik juga menjadi monoton, tidak kreatif dan inovatif. Oleh
karena itu, inovasi daerah yang terintegrasi dengan inovasi nasional menjadi prasyarat mutlak menuju daya saing daerah yang berkemajuan dan berkelanjutan.
Melihat kondisi saat ini, dimana Kota Samarinda belum memiliki acuan sistem inovasi
daerah yang terintegrasi, dan juga peraturan perundangan yang mengamanatkan adanya suatu sistem inovasi daerah yang terintegrasi, maka perlu dibuat sistem inovasi Kota
Samarinda. Rumusan dari Sistem Inovasi Nasional (SIN), telah menjadi agenda nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJN) 2005-2025 dan UU No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Penerapan atas peraturan perundangan sebgaimana dimaksud, dijabarkan dalam Peraturan
Bersama Menteri Riset dan Teknologi Nomor 3 Tahun 2012 dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah
(SIDa). Substansi Peraturan Bersama Kementrian tersebut adalah mengharuskan Pemerintah Daerah melakukan penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), yaitu dengan
membuat Road Map SIDa, penataan secara kelembagaan dan pengembangan kualitas SDM,
serta pengembangan SIDa berbasis potensi lokal. Melalui sistem inovasi yang terintegrasi, diharapkan tercipta alur koordinasi dan pelaporan terkait inovasi daerah yang harmonis
dengan pemerintah pusat.
Road Map SIDa adalah disain kebijakan yang akan menjadi panduan dalam menjabarkan arah pembangunan Kota Samarinda yang berbasis inovasi. Road Map ini akan
mengintegrasikan jejaring institusi, baik institusi pemerintahan sektoral atau lintas sektoral, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi,
dunia bisnis dan masyarakat. Pada konteks kebijakan, maka dalam Road Map SIDa disusun sebagai petunjuk arah bagi inovasi yang mendukung program-program di Kota
Samarinda dan beragam peraturan terkait lainnya.
1.2. Rumusan Masalah
Meskipun berbagai inovasi telah dilakukan oleh OPD di Lingkungan Kota Samarind,
namun demikian belum ada inovasi yang sistemik dalam satu peta jalan yang terukur. Sehingga inovasi yang ada saat ini masih bersifat sporadis (muncul atas dasar ide saat itu),
parsial (tidak terkoneksi dengan inovasi lain karena belum ada peta jalan/ road map yang
jelas), piecemeal (manfaat kurang optimal, kurang membentuk efek besar secara kolektif),
serta stagnan (tidak terjamin keberlanjutannya).
Oleh karena masih adanya berbagai fakta diatas terkait perencanaan, implementasi, dan pengembangan kebijakan yang berlandaskan kreatifitas dan inovasi, maka perlu
penanganan yang tepat dan efisien agar inovasi daerah dapat berkembang secara optimal. Untuk itu, perlu adanya pemetaan potensi SIDa di Kota Samarinda agar mampu mengoptimalkan potensi dan mendorong daya saing daerah di atas dari segi perencanaan
dan implementasi dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya yang ada di Kota Samarinda.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 5
1.3. Maksud dan Tujuan yang Ingin Dicapai
Penyusunan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dimaksudkan agar perangkat Pemerintah Kota Samarinda dan para pemangku kepentingan dapat memahami arah, prioritas serta kerangka
kebijakan dalam mengembangkan Sistem Inovasi Daerah dan daya saing Kota Samarinda dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.
Tujuan Penyusunan Road Map Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Samarinda adalah
untuk merumuskan strategi dan arah kebijakan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) melalui Peningkatan daya saing berbasis potensi unggulan Kota Samarinda.
1.4. Manfaat
Manfaat dari penyusunan Road Map SIDa ini yaitu memberikan panduan bagi Kota Samarinda untuk menghadirkan potensi unggulan daerah yang relevan dari Kota
Samarinda, sehingga arah dan tahapan membangun inovasi daerah dapat lebih terstruktur. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi pedoman dan memicu OPD, stakeholder
terkait, dan juga masyarakat, untuk dapat mendukung Road Map SIDa agar optimal dalam penerapannya sehingga mendoring berbagai potensi yang ada dan meningkatkan daya saing daerah demi kesejahteraan masyarakat Kota Samarinda.
1.5. Landasan Hukum
Ketentuan hukum yang menjadi landasan dalam penyusunan Road Map SIDa Kota
Samarinda ini antara lain:
a) Pasal 31 ayat (5) Undang-Undang Dasar 1945;
b) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4219);
c) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
d) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan
Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan
Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4497);
e) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2010 tentang Komite Inovasi Nasional;
Road Map SIDa Kota Samarinda | 6
f) Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36
Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah;
g) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri dan
Pemerintahan Daerah;
h) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Samarinda Tahun 2005-2025;
i) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun 2016-2021.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 7
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH
2.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kota Samarinda
Kota Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda secara astronomis terletak
pada posisi antara 117003’00” – 117018’14” Bujur Timur dan 00019’02” – 00042’34” Lintang Selatan dengan luas wilayah adalah 718 km2 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1987 tentang Penetapan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda.
Sungai-sungai yang melintas di Kota Samarinda memiliki pengaruh yang cukup besar pada
perkembangan kota. Sebagai salah satu pusat perekonomian regional terpenting di Kalimantan Timur, Kota Samarinda memiliki posisi dan kedudukan strategis bagi berbagai
kegiatan industri, perdagangan dan jasa, serta pemukiman yang berwawasan lingkungan dan hijau. Adanya Sungai Mahakam yang membelah di tengah kota menjadikan kota ini
bagai gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur, Luas Wilayah Kota Samarinda adalah 718 Km2 yang terbagi secara administratif semula 6 kecamatan kini menjadi 10 kecamatan berdasarkan Perda No. 02 tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan
Sambutan, Samarinda Kota, Sungai Pinang dan Kecamatan Loa Janan Ilir dengan terdiri atas 59 kelurahan. Adapun batas administrasi Kota Samarinda adalah sebagai berikut:
▪ Sebelah Utara: Kec.Muara Badak (Kutai Kartanegara);
▪ Sebelah Timur: Kec. Anggana dan Sanga-sanga (Kutai Kartanegara); ▪ Sebelah Selatan: Kec. Loa Janan (Kutai Kartanegara);
▪ Sebelah Barat: Kec. Muara Badak dan Tenggarong Seberang (Kutai ▪ Kartanegara).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987, kota Samarinda hanya terdiri
atas 4 kecamatan yang kemudian pada tahun 1997 dimekarkan menjadi 6 kecamatan terdiri dari 42 kelurahan. Jumlah kelurahan terus bertambah dengan diterbitkannya “Perda Kota
Samarinda Nomor 01 Tahun 2006 tentang pembentukan kelurahan dalam wilayah kota Samarinda”; dan mengacu pada Peraturan Walikota Samarinda Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penetapan 11 Kelurahan Baru Hasil Dari Pemecahan/Pemekaran Dalam Wilayah
Kota Samarinda, maka jumlah kelurahan setelah pemekaran menjadi 53 kelurahan. Akibat
jumlah penduduk yang terus meningkat dan untuk memudahkan pelayanan pada
masyarakat, maka ditetapkanlah Perda Nomor 02 tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan Sambutan, Samarinda Kota, Sungai Pinang dan Kecamatan Loa Janan Ilir,
yang membagi Kota Samarinda menjadi 10 Kecamatan dengan jumlah kelurahan yaitu 53 kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemekaran Kelurahan Dalam Wilayah Kota Samarinda, Kota Samarinda kini memiliki 10 kecamatan
dan 59 kelurahan seiring dengan terbentuknya Kelurahan Mangkupalas, Kelurahan Tenun Samarinda, Kelurahan Gunung Panjang, Kelurahan Sempaja Barat, Kelurahan Sempaja
Timur, dan Kelurahan Budaya Pampang
Road Map SIDa Kota Samarinda | 8
Sumber: RPJMD Kota Samarinda, 2016-2021
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Samarinda
Wilayah Kota Samarinda seperti yang telah ada dalam peraturan yang ada serta pada gambar diatas, kemudian dijelaskan pada tabel dibawah mengenai nama-nama kecamatan
dan kelurahan yang ada di Kota Samarinda, sebagai berikut:
Road Map SIDa Kota Samarinda | 9
Tabel 2.1
Kecamatan dan Kelurahan di Kota Samarinda
Sumber: RPJMD Kota Samarinda, 2016-2021
Road Map SIDa Kota Samarinda | 10
Sesuai dengan kondisi iklim di Kota Samarinda yang tergolong dalam tipe iklim Tropika Humida, maka jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah inipun tergolong kedalam tanah
yang bereaksi masam. Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kota Samarinda, menurut Soil
Taxonomy USDA tergolong ke dalam jenis tanah: Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptiols dan
Mollisol, atau menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah: Podsolik,
Alluvial, dan Organosol. Tanah Podsolik (Ultisol) merupakan jenis tanah yang arealnya terluas
di Kota Samarinda, mencapai 57,57 persen dan masih tersedia untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian. Persediaan air di daerah tanah ini umumnya cukup tersedia dari curah
hujan yang tinggi. Penggunaan tanah dari jenis tanah ini sebagai daerah pertanian, biasanya memungkinkan produksi yang baik pada beberapa tahun pertama selama unsur- unsur hara
di permukaan belum habis melalui proses biocycle.
Lebih lanjut apabila dilihat dari sisi fisiografi, wilayah Kota Samarinda didominasi oleh
daerah patahan (fault area) yang mencapai 41,12% dari total luas Kota Samarinda atau
sebesar 295,26 Km2. Kemudian diikuti oleh daerah dataran (plain area) yang sebesar 10.524
Km2 atau sebesar 14,66% dari luas Kota Samarinda. Sedangkan rawa dan sungai hanya menempati tidak lebih dari 56 Km2 atau hanya 7,8% dari luas Kota Samarinda.
Apabila dilihat dari sisi iklim, maka Kota Samarinda beriklim tropik dan mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan
November sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan/pancaroba pada bulan-bulan tertentu. Selain itu, karena
letaknya di daerah khatulistiwa maka iklim di Kota Samarinda Timur juga dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson Barat (November-April) dan angin Muson Timur (Mei-
Oktober). Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Kota Samarinda kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan pada kenyataannya tidak ada hujan sama sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau
justru terjadi hujan dengan intensitas yang jauh lebih panjang.
2.2 Demografi, Kondisi Sosial, dan Ekonomi Masyarakat Kota Samarinda
Laju pertumbuhan dan perekonomian di Kota Samarinda, didominasi oleh sektor
perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor jasa-jasa, dan juga sektor transportasi dan
komunikasi. Ketiga sektor tersebut memberikan dampak positif dalam penyerapan tenga
kerja di Kota Samarinda. Menurut data BPS Kota Samarinda tahun 2017, sektor
perdagangan, hotel, dan restoran menyerap tenaga kerja sebanyak 121,95 ribu orang
(32,91%), disusul jasa-jasa sebanyak 104,46 ribu orang (28,19%), dan sektor transportasi dan
komunikasi sebanyak 39,09 ribu orang (10,55%).
Penduduk Kota Samarinda berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 843.333
jiwa, yang terdiri atas 435.947 jiwa penduduk laki-laki dan 407.497 jiwa penduduk
perempuan. Terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk sebesar 0.018% dibandingkan
dengan tahun 2016. Lebih lanjut, kepadatan penduduk di Kota Samarinda tahun 2017
mencapai 1174.716 jiwa/km2, dengan wilayah yang memiliki kepadatan tertinggi adalah
Kecamatan Samarinda Kota sebesar 6302.158 jiwa/km2 (BPS, 2018).
Road Map SIDa Kota Samarinda | 11
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah merupakan indikator utama dalam melihat
perkembangan perekonomian secara series sebagai pembanding antara nilai absolut
perekonomian (PDRB atas dasar harga berlaku) dan distribusi nilai PDRB. Pertumbuhan
ekonomi menjadi sebuah potret pembangunan perekonomian suatu daerah dengan
membandingkan perencanaan pembangunan perekonomian antar waktu. Pembangunan
ekonomi sendiri dapat diartikan sebagai proses kenaikan output (tergantung dari jenis
output yang diharapkan/ditetapkan) dalam jangka panjang. Sebagai ibukota provinsi yang
merupakan pusat pemerintahan Provinsi maupun Kota Samarinda sendiri, pertumbuhan
ekonomi di Kota Samarinda menjadi sebuah tolak ukur bagi perkembangan perekonomian
Provinsi Kalimantan Timur sekaligus menjadi barometer pembangunan provinsi.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Samarinda berjalan cukup fluktuatif, namun di tahun 2017
mengalami pertumbuhan positif, yaitu ditandai dengan laju pertumbuhan PDRB Kota
Samarinda mencapai 3,62%. Pada tahun 2016 laju pertumbuhannya hanya mencapai
0,53%. Berikut akan disampaikan tabel laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan
menurut lapangan usaha dari tahun 2014-2017 berdasarkan data dari BPS (2017):
Tabel 2.2
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2017
(Dalam Persen)
Lapangan Usaha 2014 2015 2016*) 2017**) (1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,24 7,62 -1,35 4,44
Pertambangan dan Penggalian 0,48 -12,36 2,33 -1,16
Industri Pengolahan 1,98 3,31 -0,46 1,54
Pengadaan Listrik dan Gas 24,11 28,48 5,96 9,53
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
6,57 4,32 7,90 8,69
Konstruksi 6,97 -1,33 -3,34 7,85
Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
6,82 3,63 3,71 5,55
Transportasi dan Pergudangan 6,34 2,39 -1,71 2,92
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
6,50 5,65 5,64 6,93
Informasi dan Komunikasi 8,25 8,28 8,28 9,94
Jasa Keuangan dan Asuransi 8,32 1,41 0,42 -3,73
Real Estate 13,40 1,40 -9,05 3,29
Jasa Perusahaan 5,21 -3,42 -2,84 1,69
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
2,65 0,59 -5,70 -1,43
Jasa Pendidikan 12,57 12,81 7,93 8,34
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,90 10,16 9,17 7,63
Jasa Lainnya 4,99 9,03 8,70 7,89
Produk Domestik Regional Bruto 5,43 0,04 0,53 3,62 Sumber: BPS (2017)
Keterangan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Menurut data Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Samarinda Tahun 2016, dari aspek
sosial masyarakat Kota Samarinda didapatkan bahwa perubahan gaya hidup masyarakat
Road Map SIDa Kota Samarinda | 12
yang semakin meningkat dalam memenuhi kebutuhan tersier seperti perjalanan wisata
dapat memberikan gambaran dan menjadi salah satu indikator bahwa tingkat kesejahteraan
masyarakat semakin meningkat. Seseorang biasanya melakukan perjalanan wisata untuk
relaksasi, menikmati hari libur, menikmati pemandangan alam, menyalurkan hobi, dan
lain-lain untuk mencari kesenangan. Perjalanan wisata yang dijadikan indikator dalam
Susenas adalah perjalanan yang dilakukan penduduk dalam wilayah geografis Indonesia
secara sukarela kurang dari 6 bulan dan bukan untuk tujuan memperoleh upah/gaji di
tempat yang dikunjungi atau sekolah serta bersifat perjalanan bukan rutin. Pada tahun 2016,
persentase penduduk yang melakukan kegiatan bepergian dalam 6 bulan terakhir ada
sebanyak 15,95 persen. Tidak banyak perbedaan antara penduduk laki-laki dan perempuan
yang melakukan pekerjaan. Penduduk laki-laki yang melakukan perjalanan ada sebanyak
16,07 persen. Sementara, penduduk perempuan yang melakukan perjalanan ada sebanyak
15,82 persen
Pada sisi lain, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang kian pesat juga dapat
menjadi indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Penguasaan teknologi
dan alat komunikasi seperti telepon seluler dan perangkat komputer atau notebook menjadi
suatu hal yang penting bagi masyarakat saat ini. Jenis akses dan media informasi yang
beragam tentunya menjadi pilihan bagi masyarakat dalam mengikuti tren gaya hidup
modern. Semakin terjangkaunya harga telepon pintar dan semakin luasnya cakupan
wilayah jangkauan frekuensi yang digunakan untuk mengirim dan menerima data internet
semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi yang mereka
inginkan.
Secara umum rumah tangga di Kota Samarinda yang memasang telepon rumah/PSTN di
tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dari 10,32 persen menjadi 6,75
persen. Angka ini sangat kecil jika dibandingkan dengan penduduk yang
menguasai/memiliki HP yakni sebanyak 82,03 persen. Bila dilihat lebih jauh menurut jenis
kelamin, ternyata proporsi penduduk laki-laki yang menguasai/memiliki HP lebih banyak
jika dibandingkan dengan penduduk perempuan. Sebanyak 84,12 persen penduduk laki-laki
telah menguasai/memiliki HP pada tahun 2016. Sementara ada sebanyak 79,77 persen
perempuan yang menguasai/memiliki HP.
Tingginya penerimaan masyarakat terhadap teknologi terutama alat komunikasi merupakan
dampak semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat. Hal ini perlu menjadi perhatian
bagi pemerintah maupun penyedia layanan telekomunikasi mobile agar dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat karena komunikasi menggunakan perangkat
mobile sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Pemerintah juga harus terus
meningkatkan kapasitas jaringan yang dimiliki serta memberikan kebijakan-kebijakan agar
tarif telepon seluler semakin terjangkau bagi masyarakat.
Pada sisi lain, semakin berkembangnya teknologi juga menuntut masyarakat untuk dapat
mulai menggunakan komputer. Apabila menggunakan komputer, pekerjaan akan
terselesaikan lebih mudah dan cepat sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas
masyarakat dalam bekerja. Pada tahun 2016, persentase rumah tangga yang memiliki
Road Map SIDa Kota Samarinda | 13
perangkat komputer/laptop ada sebanyak 47,10 persen. Angka ini cukup baik karena dapat
disimpulkan bahwa hampir separuh rumah tangga di kota Samarinda sudah memiliki akses
kepada komputer/laptop. Pemerintah diharapkan agar lebih aktif mengedukasi masyarakat
untuk mulai memanfaatkan komputer guna meningkatkan produktivitas penduduk sehingga
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berkembangnya teknologi dan informasi tidak hanya terlihat dari banyaknya penggunaan
handphone/HP. Seiring perkembangan zaman, teknologi internet semakin dibutuhkan
masyarakat agar dapat terhubung dalam suatu jaringan. Media internet dianggap memiliki
sifat instan, interaktif, dan menarik.
Dari data Susenas, pada tahun 2016 penduduk berumur 5 tahun ke atas yang telah
melakukan/memiliki akses internet meningkat dari 36,71 menjadi 47,49 persen. Sementara,
proporsi pengguna laki-laki dan perempuan tidak terlalu berbeda yakni masing-masing
sebanyak 49,86 persen dan 45,86 persen. Angka ini terbilang masih minim bila kita melihat
angka pengguna HP dan komputer yang telah dijabarkan sebelumnya.
Tingkat kesejahteraan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti ketersediaan akses
terhadap pelayanan publik dan tingkat keamanan. Dalam ketersediaan pelayanan publik,
kredit usaha dan pelayanan kesehatan gratis sering kali dibutuhkan oleh masyarakat. Bila
masyarakat dimudahkan dalam berusaha melalui kemudahan kredit usaha, maka hal itu
akan berdampak pula pada tingkat kesejahteraannya. Begitu juga dalam penyediaan
pelayanan kesehatan gratis, yang tentunya akan meningkatkan kesehatan masyarakat
sehingga aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Dengan ketersediaan layanan kesehatan
gratis, maka pendapatan masyarakat dapat dialihkan pada keperluan hidup lainnya guna
meningkatkan kesejahteraannya.
Aliran dana ke masyarakat berupa kredit usaha yang berdampak kepada pergerakan
ekonomi rakyat akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun
bentuk-bentuk pelayanan pemberian kredit usaha kepada masyarakat dapat berasal dari
pemerintah, perbankan, lembaga keuangan lainnya maupun perorangan. Pemberdayaan
dalam bentuk pemberian kredit usaha ini akan mendukung peningkatan pendapatan,
produktivitas, dan penyediaan lapangan kerja.
Beberapa contoh program pemberian kredit usaha dari pemerintah diantaranya KUR
(Kredit Usaha Rakyat) yang diberikan oleh beberapa bank terpilih dan PNPM Mandiri
(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) yang terdiri dari PNPM Mandiri
Perdesaan, Perkotaan, Wilayah Khusus dan Desa Tertinggal. Jenis program penyaluran
yang lain seperti KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi), KPEN-RP (Kredit Pengembangan
Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan, dan KKPE (Kredit Ketahanan Pangan Energi).
Pada tahun 2016, rumah tangga penerima kredit usaha mencapai angka 9,77 persen. Dari
angka tersebut, sebagian besar rumah tangga menerima kredit usaha perorangan (dengan
bunga) yakni sebanyak 38,93 persen. Kemudian disusul dengan Program Bank selain KUR
dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yakni masing-masing sebesar 27,06 dan 20,15 persen.
Terlihat bahwa penyaluran kredit usaha untuk rumah tangga masih terbilang minim.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 14
Padahal dengan kredit usaha yang didapatkan, pengusaha dapat lebih mudah
mengembangkan usahanya.
Selanjutnya, berdasarkan hasil Susenas 2016, jaminan kesehatan yang paling banyak
dimiliki oleh penduduk kota Samarinda adalah Jamkesda yakni sebanyak 43,94 persen.
Selanjutnya sebanyak 21,49 persen penduduk memiliki keanggotaan BPJS Kesehatan.
Secara umum, sudah cukup banyak penduduk kota Samarinda yang sadar akan pentingnya
Asuransi Kesehatan. Namun, pemerintah masih perlu mengedukasi masyarakat terhadap
berbagai manfaat jaminan kesehatan serta bagaimana memanfaatkan jaminan kesehatan
tersebut. Hal ini dianggap perlu karena sebagian masyarakat masih ragu mendaftar dalam
program jaminan kesehatan.
Lebih lanjut lagi, tingkat keamanan lingkungan menjadi salah satu indikator penting
lainnya yang memengaruhi tingkat kesejahteraan rakyat. Rasa aman dan adanya
perlindungan dari negara terhadap masyarakat dari gangguan dan ancaman kejahatan
diperlukan oleh masyarakat agar dapat beraktivitas dan bekerja. Tingkat keamanan juga
dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Sulitnya keadaan perekonomian,
akan mendesak seseorang untuk melakukan kejahatan. Menggunakan kata lain, semakin
rendah tingkat kejahatan di suatu wilayah menjadi salah satu indikator peningkatan
kesejahteraan sosial di wilayah tersebut.
Selama tahun 2016, penduduk yang mengalami korban kejahatan sebanyak 1,92 persen.
Bila dilihat menurut jenis kelamin, korban kejahatan justru didominasi oleh penduduk laki-
laki yakni sebanyak 2,44 persen dari total penduduk laki-laki. Sementara, jumlah korban
kejahatan dari jenis kelamin perempuan ada sebanyak 1,37 persen penduduk perempuan.
Meskipun secara persentase terbilang kecil, tapi angka tersebut menggambarkan bahwa
masih perlunya pihak keamanan untuk meningkatkan keamanan kota Samarinda, sekaligus
memberikan tindakan tegas bagi pelaku kejahatan agar menimbulkan efek jera bagi pelaku.
2.3 Potensi Pengembangan Kota Samarinda
Kota Samarinda sebagai salah satu kota besar di Indonesia sangat menyadari potensi
wilayahnya yang berdasarkan pada jumlah penduduk yang terus meningkat dan luasan
potensial wilayah pengembangannya. Sebagai Kota yang diperkirakan akan menjadi Kota
Metropolitan pertama di Provinsi Kalimantan Timur, kota ini hanya memiliki luas
kedelapan terkecil di Provinsi Kalimantan Timur yaitu hanya 0.56% atau seluas 718 km2
dari total wilayah Provinsi yaitu 127.346,92 km2 dan penduduk terbanyak yaitu
dibandingkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak 843.333
jiwa (2017) dari total jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur yaitu 3.575.449 jiwa
(proyeksi 2017). Mengingat luas wilayah yang terbatas, fungsi kota sebagai Ibukota
Provinsi, dan jumlah penduduk yang padat mengakibatkan Kota Samarinda perlu banyak
melakukan penyesuaian terhadap perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian penataan
ruangnya. Tantangan potensi pengembangan Kota Samarinda sangat luar biasa, baik
terhadap kebutuhan lahan yang terbatas maupun adanya peningkatan jumlah penduduk
Road Map SIDa Kota Samarinda | 15
yang terus meningkat sebagai potensi Sumber Daya Manusia dalam rangka menuju Kota
Metropolitan dengan basis sektor unggulan yaitu perdagangan dan jasa.
Berdasarkan Peraturan Daerah No.2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Samarinda periode 2014-2034, Kota Samarinda mempunyai tujuan penataan ruang
adalah untuk mewujudkan Kota Samarinda menjadi Kota Tepian yang berbasis
perdagangan, jasa dan industri yang maju, berwawasan lingkungan dan hijau, serta
mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun konsep Kota Tepian yang dimaksudkan adalah kata Tepian yang tidak hanya
menjadi Semboyan Kota Samarinda yang merupakan akronim dari Teduh, Rapi, Aman
dan Nyaman tetapi juga cerminan dari Kota Samarinda yang terletak di daerah tepi sungai,
yaitu bagian yang berbatasan langsung dengan air. Oleh karena itu, konsep Waterfront City
Development yaitu pengembangan daerah tepian Sungai Mahakam dan anak sungainya
untuk menjadi area pariwisata menjadi salah satu kawasan prioritas (strategis)
pengembangan Kota Samarinda mendatang yang berbasis pada perdagangan, jasa dan
industri yang maju, berwawasan lingkungan dan hijau, serta mempunyai keunggulan daya
saing.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 16
BAB III
KONDISI SISTEM INOVASI DAERAH SAAT INI
Kota Samarinda pada tahun 2016 telah melakukan kerjasama dengan PKP2A III LAN
untuk menerapkan konsep Laboratorium Inovasi Daerah. Laboratorium Inovasi sendiri
merupakan inovasi pada tataran kolektif dan organisasional yang dilakukan di lingkungan
pemerintah daerah. Laboratorium Inovasi Kota Samarinda dilaksanakan dengan semangat
menggerakkan seluruh OPD untuk berinovasi. Membiasakan diri dengan melihat fenomena
dilingkungan OPD masing-masing, menggali masalah yang berkaitan dengan tugas pokok
dan fungsi OPD nya, serta belanja ide dari berbagai sumber inovasi di berbagai saluran/
media, akan dijadikan sebuah budaya baru dalam berinovasi di Kota Samarinda.
Dari hasil pendampingan selama satu tahun, maka inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh
OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda adalah sebagaimana tabel
dibawah ini:
Tabel 3.1
Kondisi Inovasi OPD Kota Samarinda Tahun 2016
Sumber: Lab. Inovasi Kota Samarinda, 2016
Selain itu Kota Samarinda memiliki profil inovasi yang membanggakan di kancah
Nasional, dengan beberapa inovasi yang telah dikenal secara luas, seperti:
Road Map SIDa Kota Samarinda | 17
▪ Role model nasional oleh Kemenpan & RB tahun 2015 untuk Inovasi pembuatan akta
kelahiran dari Disdukcapil Kota Samarinda;
▪ Sistem Informasi Kesehatan Daerah Kota Samarinda (SIKDA) dari Dinas
Kesehatan Kota Samarinda;
▪ Sehari Jadi Langsung Bawa Pulang (Syaharie Jaang), Sunday Morning Service (SMS),
serta Sistem Pelayanan Perizinan Handal, Cakap, dan Inovatif (Hancapi) dari Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota
Samarinda;
▪ Area Traffic Control System (ATCS) Kota Samarinda serta Sistem Informasi
Manajemen Pengujian Kendaraan Bermotor (SIFORMA PKB) dari Dinas
Perhubungan.
Data mengenai inovasi-inovasi yang ada saat ini merupakan dasar (baseline) bagi kondisi
yang ingin diperkuat dalam Road Map SIDa Kota Samarinda. Namun demikian, Kota
Samarinda belum memiliki basis data inovasi yang meliputi seluruh data yang bisa
mendorong peningkatan kapasitas inovasi dalam rangka peningkatan daya saing daerah.
Data-data yang terkait dengan terobosan baru, baik dari hasil riset, kreatifitas, dan inovasi
daerah tersimpan di masing-masing OPD secara terpisah dan belum bisa secara optimal
diakses untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut. Sehingga bisa dikatakan belum ada
sistem informasi yang terpadu dan terkoordinasi dengan baik antar perangkat daerah yang
ada. Kelemahan dalam kepemilikan basis data inovasi mengakibatkan percepatan
pembiasaan atau budaya inovasi organisasi perangkat daerah menjadi tidak optimal.
Adanya konsep Samarinda sebagai Smart City, juga belum terlihat memberikan nilai tambah
bagi perkembangan inovasi daerah, khususnya bila dilihat dari sisi penggunaan teknologi
oleh pemerintah daerah.
Untuk bisa memiliki sistem database inovasi secara baik, memerlukan peran regulasi sebagai
pijakan kebijakan yang mendasari perkembangan kegiatan inovasi daerah dan daya dukung
lainnya. Road Map SIDa yang sedang disusun ini nantinya diharapkan akan dijabarkan
lebih lanjut kedalam regulasi-regulasi dan berbagai prosedur teknis yang mendukung.
Sampai saat ini Kota Samarinda belum memiliki regulasi yang mendukung ataupun
mendorong pengembangan inovasi daerah. Logikanya apabila telah ada payung hukum
mengenai pengembangan inovasi daerah, akan semakin mempercepat langkah unit-unit
kerja di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda mencari alternatif kebijakan yang lebih
inovatif dan memberikan kemanfaatan secara langsung kepada masyarakat, sekaligus
mendorong daya saing daerah.
Selain adanya sistem dan juga regulasi, peran infrastruktur dasar inovasi juga diperlukan
dalam mendorong sistem inovasi berjalan dengan baik pada saat diimplementasikan.
Pengembangan inovasi jelas memerlukan infrastruktur, sarana, dan prasarana yang
mendukung. Saat ini infrastruktur yang secara nyata telah ada yaitu berbagai infrastruktur
yang dimiliki OPD dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan daerah. Namun
demikian, pengembangan inovasi membutuhkan lingkungan yang khusus baik pada saat
Road Map SIDa Kota Samarinda | 18
perencanaan hingga launchingnya, sehingga perlunya sarana dan prasarana yang sesuai
dengan kebutuhan tersebut.
Hal lainnya yang tidak kalah penting dalam mendukung kerangka umum yang kondusif
bagi inovasi adalah adanya insentif bagi para pelaku inovasi. Para aktor yang menjalankan
inovasi juga perlu didukung adanya insentif yang nyata dan memadai, agar selalu semangat
dan juga bisa memotivasi aktor lainnya dalam melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya.
Pemberian insentif bagi kegiatan-kegiatan yang bersifat inovatif belum dilakukan secara
menyeluruh, karena memang belum ada landasan legal formalnya di Kota Samarinda.
Namun demikian insentif bagi para inovator secara nyata telah dilakukan seperti
memberikan kebijakan pengiriman diklat, pemberian hadiah, dll. Sehingga perlu dipikirkan
lebih jauh jenis insentif yang lebih terencana dengan baik bagi para aktor inovasi di Kota
Samarinda.
Terciptanya lingkungan yang kondusif akan sangat mendukung bagi berkembangnya
inovasi di Kota Samarinda. Kondisi kerangka umum yang kondusif bagi inovasi di Kota
Samarinda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2
Kerangka Umum yang Kondusif Bagi Inovasi
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
1 Basis data inovasi Seluruh data terkait
pengembangan inovasi
✓ Belum tersusun basis data
inovasi yang baik ✓ Hasil riset masih berada di
OPD masing-masing dan belum dilakukan pengembangan lebih lanjut
✓ Koordinasi untuk pengambilan data atau
informasi terkait inovasi lintas unit masih belum
berjalan dengan baik ✓ Belum adanya sistem
berbasis online dalam
pemanfaatan data-data inovasi dari OPD
2 Regulasi yang kondusif bagi inovasi
Seluruh regulasi daerah untuk mendukung inovasi
secara berkelanjutan
✓ Terdapat regulasi dari pemerintah terkait inovasi
✓ Belum ada regulasi sebagai penjabaran oleh
pemerintah daerah terkait dengan inovasi
3 Infrastruktur dasar
inovasi
Infrastruktur yang
mendukung inovasi
Infrasturtur dasar telah ada
secara umum, namun belum
Road Map SIDa Kota Samarinda | 19
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
secara khusus diidentifikasi kebutuhan infrastruktur dasar, sarana, dan prasaran
pendukung inovasi di daerah.
4 Insentif untuk
inovasi
Insentif yang diberikan oleh
pemerintah daerah kepada para aktor inovasi
Insentif masih diberikan secara
individu ataupun kolektif, namun belum tersistem dan
dinaungi regulasi legal formal dari daerah.
Kondisi SIDa saat ini jika dilihat dari cakupan kelembagaan dan daya dukung
Iptek/Litbangyasa serta kemampuan absorpsi industi, khususnya UMKM terdiri atas:
1. Kelembagaan SIDa: meliputi seluruh lembaga penelitian, pengembangan, dan rekayasa
(Litbangyasa) yang ada di Kota Samarinda. Keberadaan lembaga SIDa tersebut
tersebar, baik di instansi pemerintah, perguruan tinggi, maupun di lembaga milik
swasta. Pemerintah Kota Samarinda sendiri sudah memiliki Badan Penelitian dan
Pengembangan (BPP) Kota Samarinda dengan landasan hukum Peraturan Daerah
Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah, serta Peraturan Walikota Samarinda Nomor 54 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembagan Daerah Kota
Samarinda. Terdapat juga Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda. Selain itu
terdapat juga Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi
Kalimantan Timur yang berkedudukan di Kota Samarinda. Ada juga Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan. Unit Litbang dari pemerintah pusat
juga ada, yaitu Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III (PKP2A III)
Lembaga Administrasi Negara yang ada di Kota Samarinda. Untuk lembaga penelitian
dan pengembangan di lingkungan perguruan tinggi umumnya merupakan lembaga
terpusat dibawah universitas, seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LP2M) Universitas Mulawarman, LP2M IAIN Samarinda, LPPM Universitas 17
Agustus 1945 Samarinda, serta LPPM Universitas Widyagama Mahakam Samarinda.
Untuk Litbangyasa selain yang tersebut diatas mungkin juga masih ada namun perlu
diidentifikasi lebih lanjut dalam rangka menjalin kerjasama dan menguatkan SIDa di
masa mendatang.
2. Daya dukung Iptek: mencakup seluruh sumber daya Iptek. Sumber daya manusia
penelitian, pengembangan, dan rekayasa pada instansi pemerintah adalah mereka yang
memiliki jabatan fungsional peneliti. Sedangkan di universitas, para dosen juga
memiliki kompetensi untuk melakukan penelitian sesuai dengan tugas pokok di
universitas yang juga memiliki Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Saat ini BPP Kota Samarinda belum
Road Map SIDa Kota Samarinda | 20
memiliki peneliti yang tersertifikasi oleh LIPI, dan ini perlu mendapatkan perhatian di
masa mendatang. Unit Litbangyasa dari pihak swasta juga belum bisa diidentifikasi
dalam dokumen ini, dan perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut untuk melengkapi
database unit Litbangyasa yang ada di Kota Samarinda. Agar di masa mendatang bisa
memungkinkan dijalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda.
3. Daya absorpsi industri, khususnya UMKM: melingkupi seluruh kapasitas daya absorpsi
industri, khususnya UMKM. Perkembangan inovasi produktif dalam perekonomian
sangat bergantung pada kemampuan pelaku usaha untuk menerapkan hasil-hasil dari
penemuan teknologi baru. Kemampuan menerapkan teknologi ini ditentukan oleh daya
absorpsi. Untuk itulah perlu usaha mendekatkan pelaku usaha, khususnya UMKM
dengan teknologi baru melalui pelatihan-pelatihan dan pendampingan. Untuk
meningkatkan kapasitas pelaku usaha UMKM dikenal dengan istilah inkubasi bisnis
yang dijalankan dalam wadah inkubator bisnis. Kota Samarinda masih belum memiliki
wadah inkubator bisnis ini, dan hal ini perlu mendapatkan perhatian bila ingin
melakukan penguatan SIDa.
Terciptanya lingkungan yang kondusif akan sangat mendukung bagi berkembangnya
inovasi. Kondisi kelembagaan dan daya dukung Iptek/Litbangyasa serta kemampuan
absorpsi UMKM di Kota Samarinda hingga saat ini secara umum bisa dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 3.3
Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek/ Litbangyasa
Serta Kemampuan Absorpsi UMKM
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
1 Kelembagaan Litbangyasa
Seluruh lembaga Litbangyasa di Kota
Samarinda
Sudah ada dan tersebar di berbagai instansi pemerintah dan juga di
perguruan tinggi. Namun demikian belum teridentifikasi lembaga
Litbangyasa dari sektor swasta. Tingkat kerjasama antar lembaga
Litbangyasa perlu ditingkatkan lagi di masa mendatang, karena masih rendah.
2 Daya dukung
Iptek/ Litbangyasa
Sumber daya Iptek/
Litbangyasa
Sumberdaya manusia Litbangyasa
pada instansi pemerintah Kota Samarinda sampai dengan saat ini
belum ada. Sedangkan jumlah SDM Litbangyasa dari instansi lain juga
terbatas, sehingga perlu dipikirkan optimalisasi penggunaan SDM
Road Map SIDa Kota Samarinda | 21
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
Litbangyasa untuk mendorong penguatan SIDa di Kota Samarinda.
3 Daya absorpsi
UMKM
Seluruh upaya
peningkatan daya absorpsi UMKM untuk
memanfaatkan dan mengembangkan Iptek
Berbagai pelatihan dan
pendampingan kepada dunia usaha, khususnya UMKM telah dilakukan
oleh berbagai pihak di Kota Samarinda, namun belum terdapat
wadah inkubator bisnis yang
terlembaga dengan baik di Kota Samarinda. Sehingga dengan
demikian, perlu dipikirkan kembali bagaimana mendorong adanya
lembaga inkubator bisnis yang bisa menghubungkan antara kebutuhan peningkatan UMKM dan absorpsinya
dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Kota Samarinda semakin
cepat.
Kondisi SIDa saat ini jika dilihat dari sisi kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi di Kota
Samarinda sebagaimana penjelasan berikut ini:
1. Kemitraan strategis dan kolaboratif untuk inovasi (Jaringan SIDa): menumbuhkan
lembaga dan program yang strategis dan inovatif. Kemitraan yang berfungsi sebagai
jaringan sistem inovasi belum ada di Kota Samarinda. Namun pada konteks kemitraan
antar lembaga untuk program/ kegiatan rutin instansi pemerintah maupun pemerintah
daerah telah banyak dilakukan. Sehingga dengan adanya Road Map ini perlu
dipertimbangkan untuk mengakomodasi model kemitraan strategis mendorong
optimalisasi jaringan sistem inovasi daerah di Kota Samarinda.
2. Peningkatan difusi inovasi: meningkatkan difusi hasil-hasil inovasi dan mendorong
adanya replikasi inovasi sebagai alternatif lahirnya inovasi yang lebih memungkinkan
dilakukan dan sesuai dengan kondisi di Kota Samarinda. Tingkat difusi inovasi di
antaranya tergambar dari modernisasi teknik produksi yang terjadi dimasyarakat.
Perubahan yang terjadi dalam penggunaan teknologi inovatif saat ini belum nampak
banyak dilakukan oleh masyarakat. Misalnya, saat ini sudah ada teknologi printer 3D
yang bisa melakukan kegiatan apapun dalam rangka mendongkrak ekonomi kreatif di
masyarakat. Namun demikian, belum nampak teknologi ini hadir dan melakukan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 22
kegiatan komersil di Kota Samarinda. Masih banyak teknologi inovatif lainnya yang
perlu didorong dihadirkan dalam rangka mempercepat pengembangan ekonomi daerah.
3. Pembangunan wahana interaksi pelaku inovasi: agar penumbuh kembangan inovasi
dapat berjalan optimal, maka diperlukan adanya wahana interaksi bagi berbagai pihak
yang berkepentingan dalam inovasi. Wadah yang dapat berfungsi seperti ini dapat
dibentuk melalui adanya kawasan-kawasan strategis, seperti teknopolitan/ technopark
ataupun konsep lainnya. Dengan adanya wadah ini, maka akan lebih memberikan arah
bagi inovasi yang akan dikembangkan di Kota Samarinda. Saat ini konsep mengenai
technopark sudah direncanakan hadir disalah satu wilayah di Kota Samarinda, namun
demikian belum ada kepastian waktu kapan rencana tersebut bisa diwujudkan ,
mengingat kondisi anggaran yang masih belum memungkinkan. Sehingga perlu
dipikirkan alternatif strategi untuk melakukan percepatan pembangunan wahana
tersebut di masa mendatang.
4. Pelayanan berbasis teknologi: memberikan pelayanan teknologi untuk peningkatan
kapasitas adopter. Konsep e-government sudah jamak dikenal di masyarakat. Pelayanan
yang diterapkan pemerintah Kota Samarinda pun sudah banyak menerapkan pelayanan
berbasis online system yang terintegrasi. Pemerintah daerah dan masyarat sama
memahami dengan hadirnya sistem e-government ini akan makin mendorong
pelayanan yang makin baik, mudah, murah, transparan, serta akuntabel dalam
pelaksanaannya. Oleh karenanya di masa mendatang, model pelayanan berbasis IT dan
Online System akan terus dikembangkan melalui inovasi oleh pemerintah Kota
Samarinda. Sehingga peran SIDa menjadi sangat strategi dalam konteks pengembangan
model e-government di Kota Samarinda.
Terciptanya lingkungan yang kondusif akan sangat membantu bagi perkembangan inovasi
di Kota Samarinda. Kondisi kolaborasi bagi inovasi dalam meningkatkan difusi inovasi,
praktik baik/ terbaik dari hasil Litbangyasa serta pelayanan berbasis teknologi di Kota
Samarinda bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4
Kolaborasi Bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi,
Praktik Baik/ Terbaik Hasil Litbangyasa Serta Pelayanan Berbasis Teknologi
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
1 Kemitraan
strategis dan
kolaborasi untuk inovasi
Kerjasama antar
lembaga untuk
menumbuh kembangkan program
strategis dan inovatif
Kemitraan yang berfungsi secara
khusus sebagai jaringan inovasi
belum ada di Kota Samarinda. Model kemitraan yang biasa dilakukan
dalam rangka melaksanakan program/ kegiatan rutin pemerintah maupun pemerintah daerah, yang
bersifat sektoral. Perlu dibuatkan kebijakan yang
mendorong kearah penguatan kemitraan yang memperkuat jaringan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 23
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
inovasi di Kota Samarinda.
2 Peningkatan difusi
inovasi
Difusi hasil-hasil
inovasi
Masih belum nampak terjadi difusi
inovasi yang kemudian diterapkan di masyarakat dan berkontrobusi meningkatkan/ mendorong kegiatan
ekonomi kreatif daerah.
3 Pembangunan wahana interaksi
pelaku inovasi
Membangun wahana untuk memperlancar
interaksi antara pelaku inovasi
Belum ada wahana interaksi antar pelaku inovasi. Namun demikian,
telah ada rencana pembangunan Techo Park yang berfungsi sebagai
wahana bagi para pelaku inovasi dan hasil inovasi daerah di Kota
Samarinda, akan tetapi belum ditetapkan waktu pembangunannya karena masih terkendala dengan
kondisi keuangan daerah yang masih belum stabil.
4 Pelayanan berbasis teknologi
Memberikan pelayanan teknologi
Konsep e-government sudah diterapkan
dan dikenal luas oleh masyarakat.
Kota Samarinda juga menjadi salah satu pilot project Smart City, dengan
asumsi penerapan e-goverment di Kota
Samarinda sudah berjalan baik.
Sehingga kedepan perlu dikuatkan lagi model e-government melalui
berbagai inovasi baru yang
dikembangkan dengan berpatokan pada Road Map SIDa Kota
Samarinda.
Kondisi SIDa saat ini dilihat dari budaya inovasi dijabarkan dengan indikator sebagai
berikut:
1. Penguatan budaya inovasi melalui jalur pendidikan dan pelatihan inovasi: adalah
sejauhmana kondisi budaya inovasi yang telah dicapai melalui jalur pendidikan dan
pelatihan kewirausahaan, inovasi, serta mendorong peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur pemerintah daerah. Pemerintah Kota Samarinda beruntung karena telah
menerapkan konsep Laboratorium Inovasi Daerah yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Dari konsep tersebut bisa dikembangkan model pembelajaran inovasi bukan hanya bagi
aparaturnya saja. Tujuan akhir dari adanya konsep Laboratorium Inovasi Daerah
adalah pada penguatan budaya inovasi daerah. Namun demikian pada pelaksanaannya,
konsep ini belum berjalan sebagaimana dimaksud. Secara kegiatan, konsep budaya
Road Map SIDa Kota Samarinda | 24
inovasi telah dilakukan, tetapi membiasakan inovasi sebagai bagian dari gaya hidup
aparatur daerah masih belum optimal. Oleh karenanya dengan adanya Road Map SIDa
ini, inovasi akan dapat terukur dilakukan dan kemudian menjadi satu budaya kerja bagi
sumber daya aparatur di Kota Samarinda.
2. Penguatan kohesi sosial: sejauhmana inventarisasi, dokumentasi, dan sosialisasi
teknologi dan inovasi kepada masyarakat serta komponen lainnya di Kota Samarinda
dalam mengurangi brain drain. Dari fakta yang ada, maka bisa didapat bahwa inovasi
belum menjadi tema utama bagi masyarakat karena memang ditubuh pemerintah
daerah sendiri inovasi belum dijalankan sebagai budaya kerja. Sehingga masih perlu
waktu untuk bisa mendorong terjadinya kohesi sosial terkait dengan pengenalan
pentingnya inovasi di masyarakat.
3. Apresiasi dan kampanye inovasi: adalah sejauhmana daerah telah memberikan
apresiasi terhadap karya yang inovatif dan terus berkampanye tentang pentingnya
budaya kerja inovatif di wilayahnya. Sudah banyak OPD yang menghasilkan inovasi
yang bermanfaat bagi masyarakat, dan diganjar dengan apresiasi baik ditingkat daerah
maupun nasional. Namun demikian, kedepan perlu dipikirkan model apresiasi yang
baik dan memotivasi sumber daya aparatur daerah serta meningkatkan jumlah dan
kualitas inovasi yang dihasilkan daerah. Oleh karenanya dengan adanya Road Map
SIDa ini bisa dimasukkan sebagai rencana strategis model apresiasi bagi para inovator
daerah.
4. Pertumbuhan usaha baru inovatif: adalah sejauhmana daerah telah mendorong
tumbuhnya usaha baru yang inovatif dan memberikan insentif yang diperlukan agar
semakin baik kinerja usahanya. Masing-masing sektor yang mendampingi usaha-usaha
di masyarakat telah melakukan pekerjaannya dengan baik, namun kedepan perlu
difokuskan kepada pengembangan usaha yang lebih kreatif dan inovatif lagi. Bantuan
teknis, insentif, maupun pendampingan bagi pelaku usaha perlu dibuatkan peta jalan
yang jelas dalam SIDa agar bisa semakin meningkat jumlah para pelaku usaha yang
kreatif dan inovatif di Kota Samarinda.
Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif kan mendorong berkembangnya inovasi, dan
untuk identifikasinya di Kota Samarinda bisa dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Pengembangan Budaya Inovasi
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
1 Penguatan budaya
inovasi melalui pendidikan dan
pelatihan
Mendorong budaya
inovasi melalui jalur pendidikan formal dan
non-formal untuk peningkatan kewirausahaan
Konsep pendidikan dan pelatihan
yang fokus kepada basis kreatifitas dan inovasi perlu dibuatkan model
kebijakannya, karena saat ini belum ada. Model klasikal tentu sudah dilakukan oleh OPD terkait dalam
mendorong tumbuhnya wirausaha baru, namun dengan kurikulum yang
berbasis pada kreatifitas dan inovasi
Road Map SIDa Kota Samarinda | 25
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
tentu harus dipikirkan di masa mendatang.
2 Penguatan kohesi sosial
Mengelola teknologi masyarakat sebagai sumber inovasi dan
mendorong peran serta masyarakat
Inventarisasi, dokumentasi, serta sosialisasi teknologi – inovasi masyarakat yang berdasar pada
karakteristik daerah dan kearifan lokal perlu didorong lebih kuat lagi,
karena belum teridentifikasi sampai dengan saaat ini. Hal ini perlu
dilakukan mengingat daerah perlu mewaspadai larinya orang-orang
kreatif dan inovatif keluar dari Kota
Samarinda yang akan menyebabkan brain drain. Oleh karenanya dalam
konsep SIDa, perlu dipikirkan kebijakan yang harus diambil untuk
mengantisipasinya.
3 Apresiasi dan
kampanye inovasi
Memberikan apresiasi
terhadap karya yang inovatif dan terus mengkampanyekan
budaya inovasi
Belum adanya budaya inovasi yang
kuat di Kota Samarinda menjadikan perlu adanya sosialisasi/ kampanye mengenai inovasi. Namun demikian,
perlu arah yang jelas inovasi apasaja yang perlu dilakukan di daerah,
sehingga Road Map SIDa menjadi penting adanya. Selain itu perlu juga
dipikirkan model apresiasi yang sesuai bagai para inovator yang telah memberikan kemanfaatan inovasi
bagi masyarakat, agar mereka tetap termotivasi terus melakukan inovasi,
dan mendorong lahirnya para inovator baru karena adanya insentif
yang sesuai dengan jerih payah mereka.
4 Penumbuhan
usaha baru yang
inovatif
Mendorong tumbuhnya
wirausaha baru yang
inovatif
Geliat pertumbuhan wirausaha baru
di Kota Samarinda saat ini semakin
tinggi, namun demikian perlu diarahkan agar lahirnya para wirausaha baru ini bisa lebih kreatif
dan inovatif produk yang dihasilkannya. Rentannya usaha baru
gulung tikar harus bisa diantisipasi dengan terus adanya ide-ide kreatif
dan inovatif dari para pelaku
Road Map SIDa Kota Samarinda | 26
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
usahanya. Maka Road Map SIDa seharusnya bisa memberikan arah bagi sektor yang relevan untuk bisa
memberikan arah bagi pelaku usaha baru agar memiliki kreatifitas dan
inovasi yang berkelanjutan.
Selanjutnya dari sisi perkembangan keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster
industri daerah dan nasional yang telah dicapai, maka bisa digambarkan sebagai berikut:
1. Prakarsa klaster industri spesifik daerah serta prakarsa sistem inovasi: merupakan
perkembangan aktor bisnis dan non-bisnis dalam suatu jaringan atau klaster industri.
Kekuatan inovasi bisa dilihat dari para pelaku usaha yang kreatif dan inovatif sebagai
ujung tombak dari kegiatan inovasi daerah. Klaster industri yang ada di Kota
Samarinda terbagi menjadi tiga, yaitu: kawasan peruntukan industri mikro dan kecil
yang terdiri dari industri tahu-tempe, gula semut, amplang, kerajinan manik, serta
industri sapu ijuk. Selanjutnya terdapat kawasan peruntukan industri sedang dan
menengah berupa kawasan industri sarung tenun, industri perkapalan kayu, dan
industri kayu serta pengolahan hasil hutan. Untuk kawasan peruntukan industri besar
di Kota Samarinda berupa kawasan industri perkapalan baja, serta industri kayu dan
pengolah hasil hutan dalam skala besar. Dengan demikian, perlu dikembangkan lagi
sentra industri yang memasukkan kreatifitas dan inovasi sebagai basis usahanya. Kota
Samarinda memiliki peluang untuk itu namun perlu adanya kebijakan yang bisa
menjawab lahirnya model industri inovatif tersebut.
2. Koordinasi kebijakan daerah dan daerah-nasional: menunjukkan ada atau tidaknya
mekanisme koordinasi yang lebih terbuka dan dapat memacu sistem inovasi dan klaster
industri di daerah. Kebijakan antar daerah dan dari daerah dan pusat masih belum
optimal. Isu mengenai kerjasama antar daerah dan pusat masih perlu dikembangkan
lagi, mengingat besarnya potensi yang dimiliki Kota Samarinda sangat besar, dan
pemerintah daerah tidak bisa sendirian melakukan pengembangan, khususnya yang
berbasis pada kebijakan inovasi.
3. Pengembangan/ penguatan kelembagaan khusus: menggambarkan sejauhmana
terbangunnya suatu lembaga yang khusus menangani percepatan proses terjadinya
kolaborasi inovasi. Adanya klaster industri merupakan pintu masuk pengembangan
kegiatan lain yang inovatif sehingga mendorong produktifitas dan bisa diandalkan oleh
daerah karena sesuai dengan potensi yang ada di Kota Samarinda sendiri. Perlu adanya
kelompok kerja yang bisa diakomodir dalam Road Map SIDa yang bisa membantu
menyusun konsep model dan mengawal implementasi klaster industri yang lebih kreatif
dan inovatif di kota Samarinda.
Tumbuhnya komitmen yang kuat dan sinergi lintas sektor akan mendorong berkembangnya
inovasi. Kondisi keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri daerah dan
nasional di Kota Samarinda hingga saat ini bisa dilihat dari tabel dibawah ini:
Road Map SIDa Kota Samarinda | 27
Tabel 3.6
Keterpaduan Pemajuan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Daerah dan Nasional
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
1 Prakarsa klaster industri unggulan
daerah dan/ atau prakarsa sistem
inovasi
Berkembangnya aktor bisnis dan non bisnis
dalam jaringan klaster industri unggulan
daerah
Keberadaan klaster industri sudah ada di Kota Samarinda, namun
belum terlihat adanya model klaster industri yang bertumpu pada industri
kreatif dan inovatif. Keberadaan klaster industri baru tersebut perlu dipikirkan dan dibuatkan
kebijakannya sebagai upaya konkrit pemerintah daerah dalam
menghadapi era industri 4.0 yang berbasis pada Internet of Thing (IoT)
sebagai pijakan lahirnya industri kreatif dan inovatif di Kota Samarinda.
2 Koordinasi kebijakan daerah
dan daerah dengan nasional
Adanya koordinasi kebijakan antar daerah
dan atau daerah dengan pemerintah pusat yang
dapat memicu dan memacu inovasi
Koordinasi horizontal dan vertikal antar daerah dan lembaga masih
belum optimal, khususnya yang berkaitan dengan penguatan klaster
industri berbasis inovasi.
3 Pengembangan/ penguatan
kelembagaan khusus klaster industri yang
berbasis inovasi
Terbentuknya lembaga khusus untuk
mengembangkan klaster industri yang berbasis pada inovasi
Perlu adanya sebuah lembaga yang secara intens dan khusus menangani
lahirnya industri yang berbasis inovasi dan bisa menjadi unggulan daerah di masa mendatang.
Kondisi daerah saat ini dilihat dari aspek keselarasan dengan perkembangan global yang
telah dilaksanakan daerah, bisa dilihat dari penjelasan berikut ini:
1. Lingkungan: sejauhmana prakarsa dan respon terhadap isu lingkungan yang telah
diprogramkan. Isu yang dihadapai terkait dengan lingkungan di tingkat global adalah
soal pemanasan global, musnahnya suatu spesies, kelangkaan air, polusi, dan isu
lainnya. Kerusakan lingkungan akibat limbah plastik dan limbah beracun juga dihadapi
di Kota Samarinda. Setiap institusi di lingkup Kota Samarinda memiliki peran dalam
menjaga lingkungan dengan berpartisipasi secara aktif dalam implementasi program/
kegiatan yang berdampak pada pelestarian lingkungan. Secara aktif, prakarsa, dan
respon Pemerintah Kota Samarinda masih belum optimal, khususnya dalam upaya
mendorong masyarakat memiliki budaya hidup bersih. Pengelolaan sampah masih
perlu ditingkatkan dari sisi kualitas serta menambah sarana prasarana lainnya. Selain
itu sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa ikut serta menjaga lingkungan juga masih
Road Map SIDa Kota Samarinda | 28
perlu ditingkatkan lagi. Oleh karenanya dengan adanya Road Map SIDa ini bisa
dimunculklan alternatif kebijakan yang inovatif dalam melakukan percepatan
penyelesaian permasalahan lingkungan di Kota Samarinda.
2. Standardisasi: menyangkut sudah ada atau belumnya penerapan standard terhadap
kualitas produk-produk yang dihasilkan, atau dikenal dengan Measurement Standard
Test Quality (MSTQ) di Kota Samarinda. Adanya Balai Riset dan Standardisasi
Industri Kota Samarinda bisa menjadi institusi rujukan dalam mendorong lahirnya
produk-produk industri yang memiliki kualitas berstandard nasional dan internasional.
Selain itu juga perlu dipikirkan adanya standardisasi bagi produk-produk kreatif dan
inovatif agar setelah diciptakan bisa segera diimplementasikan karena kualitas dan
keamanan produknya terjamin.
3. Hak Kekayaan Intelektual (HKI): sejauhmana pemerintah daerah memberikan jaminan
dan mendorong pengetahuan kepada masyarakat pentingnya Hak Kekayaan Intelektual
(HKI). Masih sedikitnya produk kreatif dan inovatif daerah yang didaftarkan hak
ciptanya seharusnya bisa menjadi pemacu daerah agar bisa membuat solusi
kebijakannya.
4. Hak Asasi Manusia (HAM): sejauhmana perhatian daerah terhadap isu Hak Asasi
Manusia (HAM). Mengenai isu HAM dan kaitannya dengan inovasi mungkin saat ini
tidak terlalu besar, namun hal ini tetap harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
5. Perburuhan: berkaitan dengan perhatian daerah pada aspek perburuhan. Penggunaan
buruh dalam lapangan pekerjaan di klaster-klaster industri yang ada harus memiliki
kelayakan hidup di Kota Samarinda sesuai dengan peraturan perundangan. Sampai
dengan saat ini tidak ada terdengar permasalahan yang muncul akibat adanya masalah
perburuhan di Kota Samarinda, dengan demikian bisa diasumsikan masalah buruh dan
upah buruh di Kota Samarinda sudah sesuai dengan kelayakan hidup di Kota
Samarinda. Namun demikian nantinya dengan munculnya jenis industri kreatif dan
inovatif tentu akan memberikan tantangan baru yang harus juga diantisipasi.
Kondisi keselarasan dengan perkembangan global di Kota Samarinda bisa dilihat secara
umum pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7
Keselarasan dengan Perkembangan Global
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
1 Lingkungan Prakarsa dan respon program lingkungan
Program dan kegiatan terkait pelestarian lingkungan secara umum sudah dijalankan oleh masing-masing
institusi di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Namun demikian
perlu kebijakan alternatif yang bisa didapat dari penguatan sistem inovasi
daerah mengenai pembangunan lingkungan di Kota Samarinda.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 29
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
2 Standardisasi Penerapan MSTQ Penyediaan lembaga yang dapat melakukan uji dan standardisasi produk-produk daerah, terlebih
nantinya bagi produk-produk hasil kreatifitas dan inovasi yang ada di
Kota Samarinda.
3 Hak Kekayaaan
Intelektual (HKI)
Fasilitasi kepada
masyarakat mengenai HKI
Perlunya perlindungan HKI bagi para
inovator daerah, namun demikian juga perlu dibedakan antara yang
memang harus diberikan perlindungan dengan inovasi yang
bisa direplikasi. Sehingga dalam
penguatan SIDa nantinya tidak muncul permasalahan. Sehingga
sosialisasi dan pemahaman menyeluruh mengenai HKI menjadi
fokus dalam pengembangan inovasi di Kota Samarinda.
4 Ketenagakerjaan Penggunaan tenaga kerja terkait dengan kegiatan industri
berbasis inovasi
Daerah saat ini telah memberikan aturan mengenai ketenagakerjaan/ perburuhan dan memberikan insentif
yang sesuai. Namun demikian perlu dipikirkan bagaimana kebijakan
ketenagakerjaan apabila banyak muncul industri yang berbasis
teknologi yang kreatif dan inovatif nantinya.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 30
BAB IV
TANTANGAN DAN PELUANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Berdasarkan temuan dan informasi yang telah berhasil diidentifikasi sebelumnya, baik yang
berasal dari internal pemerintah daerah maupun bersumber dari pihak lain, maka bisa
didapat kondisi SIDa saat ini berdasarkan beberapa isu yang telah dikategorikan maka
permasalahan pada umumnya berasal dari belum terbangunnya suatu SIDa itu sendiri.
Program dan kegiatan yang telah dilakukan maupun yang bersifat kreatif dan inovatif, serta
pengembangan produk unggulan daerah yang menunjang pembangunan Kota Samarinda
sampai saat ini masih berjalan sporadis dan sektoral. Apalagi bila dikaitkan dengan upaya
penguatan inovasi daerah, maka pengembangannya masih belum sepenuhnya optimal.
Berdasarkan kondisi SIDa yang ada maka permasalahan yang bersifat strategis pada kondisi
inovasi saat ini maka bisa dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Permasalahan Strategis Sistem Inovasi di Kota Samarinda
No. Kerangka Kebijakan Permasalahan Strategis
1 Kerangka umum yang kondusif
bagi inovasi
Infrastruktur, sarana, dan prasarana yang ada
saat ini belum sepenuhnya mendukung kebutuhan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi di Kota Samarinda. Perlunya pembangunan sistem inovasi daerah melalui penyusunan sebuah peta jalan yang jelas dan
komprehensif.
2 Kelembagaan dan daya dukung
Iptek/ Litbangyasa serta kemampuan absorpsi industri,
khususnya UMKM
Pemanfaatan kelembagaan Litbangyasa yang ada
di Kota Samarinda yang belum optimal bagi pembangunan daerah dan dalam mendorong
daya saing daerah. Perlunya wadah untuk melakukan inkubasi
inovasi agar produk-produk industri dapat juga dilakukan absorpsi oleh masyarakat sehingga mampu menjadi penggerak ekonomi daerah
3 Kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi
Model kolaborasi, sinergi, dan koordinasi untuk memperkuat inovasi dan difusi inovasi belum
terbangun secara sistemik. Perlunya sebuah wahana interaksi antar pelaku
inovasi seperti yang telah direncakan dalam sebuah konsep Techno Park perlu segera diinisiasi
pembangunannya.
4 Pengembangan budaya inovasi Belum terciptanya budaya inovasi yang kuat di
kalangan aparatur dan juga pada masyarakat Kota Samarinda, sehingga perlu adanya konsep
peta jalan pembangunan inovasi Kota Samarinda
Road Map SIDa Kota Samarinda | 31
No. Kerangka Kebijakan Permasalahan Strategis
yang lebih jelas dan terarah.
5 Keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri
daerah dan nasional
Belum terlihatnya secara masif klaster industri yang berbasis pada inovasi sebagai upaya
menghadapi era industri 4.0 yang mendasarkan kegiatannya pada teknologi dan juga internet,
dan kesemuanya membutuhkan modal kreatifitas dan inovasi yang tinggi.
6 Keselarasan dengan perkembangan global
Model pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mendasarkan diri pada mendorong
lajunya kegiatan ekonomi saja, tetapi juga memikirkan kelestarian lingkungan menjadi
aspek yang harus diperhatikan oleh pemerintah
daerah. Saat ini isu mengenai lingkungan masih membutuhkan solusi konkrit di Kota Samarinda,
dan ini bisa diinisisi dalam program dan kegiatan para stakeholdrs dan dilakukan dalam kerangka
yang lebih kreatif dan inovatif.
Dari berbagai permasalahan yang ada dari kondisi inovasi daerah saat ini, maka jelas perlu
adanya sebuah sistem yang terkonsep dalam sebuah peta jalan (road map) sistem inovasi
daerah (SIDa) agar memungkinkan segala permasalahan bisa ditemukan solusinya dalam
bingkai kebijakan inovasi daerah. Berhasilnya sebuah sistem berjalan tentu memerlukan
suatu pengorganisasian tim inovasi daerah beserta seluruh sumberdayanya. Tim inovasi
daerah inilah yang akan menyusun dan mengharmonisasikan konsep inovasi dengan
berbagai dokumen kebijakan daerah lainnya. Sehingga seluruh sistem bisa berjalan dengan
baik tanpa adanya duplikasi ataupun tumpang tindih program dan kegiatannya.
Dari adanya sistem inovasi yang terintegrasi dengan dokumen kebijakan daerah lainnya,
maka puncaknya adalah tercipta lingkungan yang kondusif bagi lahirnya para pelaku usaha
serta industri yang inovatif dengan berbagai produk-produk yang tentu saja juga kreatif dan
inovatif. Harapannya adalah berbagai produk yang dihasilkan tersebut bukan hanya bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat di Kota Samarinda saja, tetapi bisa menjadi unggulan yang
bisa menjadi daya saing daerah dan bisa bersaing di kancah regional, nasional, bahkan
internasional.
Secara umum berikut disajikan bentuk tantangan dan peluang yang akan dihadapi oleh
SIDa saat ini dan di masa mendatang:
Road Map SIDa Kota Samarinda | 32
Tabel 4.2
Tantangan dan Peluang Penguatan SIDa
Tantangan Peluang
Era Disrupsi dan hadirnya era Industri 4.0
Era keterbukaan informasi dan peningkatan penguasaan teknologi oleh masyarakat secara
cepat
Perubahan peraturan/ kebijakan pemerintah yang cepat dan perlu
mendapat respon cepat juga.
Momentum penguatan kebijakan SIDa dan
kebijakan lain yang mengarah pada penguatan inovasi secara umum.
Dukungan masyarakat, khususnya generasi milenial dalam mendorong percepatan SIDa.
Bencana alam, serta bencana lainnya:
seperti banjir, tanah longsor, wabah penyakit, serta kebakaran yang bisa
mengancam masyarakat dan menghambat pengembangan inovasi
daerah.
Potensi unggulan daerah pada perdagangan,
jasa, serta transportasi, dan komunikasi yang tidak lagi menyandarkan pada eksploitasi
sumber daya alam yang bisa merusak lingkungan.
Pembangunan daerah yang tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan atau tidak mengarah pada sustainable
development.
Tidak fleksibelnya sistem penganggaran yang mendukung penguatan SIDa
sehingga harus ada alternatif lainnya yang sesuai dan tidak melanggar
peraturan perundangan.
Pola Kerjasama dan kemitraan dengan daerah
lain dalam rangka penguatan SIDa
Kesempatan mendapatkan kerjasama,
pendampingan, bahkan pendanaan dari negara lain melalui model sister city, dan konsep
lainnya, yang bisa mempercepat penguatan dan implementasi SIDa.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 33
BAB V
KONDISI SISTEM INOVASI DAERAH YANG AKAN DICAPAI
Berdasarkan hasil analisis kondisi inovasi daerah saat ini serta dari analisis tantangan dan
peluang yang ada, maka ada beberapa hal yang akan dicapai sebagai bentuk penguatan
SIDa di Kota Samarinda, sebagaimana berikut ini dijelaskan secara umum:
1. Terbangunnya kerangka umum yang kondusif bagi inovasi daerah yang ditandai
dengan terbangunnya sistem basis data inovasi yang baik. Adanya regulasi yang
berorientasi dan memberikan dukungan pada penguatan serta pengembangan inovasi.
Selanjutnya juga tersedianya infrastruktur dasar, sarana, dan prasarana yang baik bagi
tumbuh dan berkembangnya inovasi daerah. Terakhir adalah adanya insentif yang
memadai bagi para inovator yang terjamin dalam satu regulasi yang dibuat oleh
pemerintah daerah.
2. Terbangunnya kelembagaan dan daya dukung Litbangyasa yang memiliki alur
komunikasi, koordinasi, kerjasama, serta kolaborasi yang baik, sehingga dapat optimal
memperkuat dan mengembangkan inovasi di daerah. Peningkatan jumlah pelaku
Litbangyasa juga menjadi hal selanjutnya yang ingin dicapai sekaligus memberikan
kesempatan para aktor Litbangyasa untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya
dalam mendukung penguatan SIDa. Selain itu perlunya sebuah wadah untuk
melakukan inkubasi inovasi yang akan menghasilkan produk-produk kreatif dan
inovatif yang berkualitas dan memiliki daya absorpsi yang tinggi di masyarakat
sehingga dapat mendorong dan menggerakkan perekonomian daerah secara cepat dan
tepat.
3. Sistem difusi teknologi yang sistematis. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya
kemitraan yang berfungsi memperluas jaringan inovasi dalam rangka penguatan SIDa
di Kota Samarinda. Adanya model helix dalam kemitraan antar stakeholders di daerah
dapat diterapkan dalam rangka mendorong kegiatan difusi inovasi yang merata di
daerah.
4. Berkembangnya budaya inovasi melalui jalur pendidikan dan pelatihan bagi para
pelaku inovasi di daerah perlu didukung kurikulum dan arah kebijakan yang tepat agar
bisa dirasakan manfaatnya secara optimal. Adanya budaya inovasi juga dimaksudkan
agar potensi para pemilik ide kreatif dan inovatif tidak lari keluar daerah yang
kemudian bisa menyebabkan brain drain di Kota Samarinda. Selanjutnya secara riil
perlunya peningkatan usaha untuk melakukan sosialisasi dan kampanye budaya inovasi
agar masyarakat semakin akrab dengan istilah inovasi dan perilaku berinovasi.
Indikator budaya inovasi ini berjalan dengan baik adalah banyak munculnya para
pelaku usaha dengan basis usaha kreatif dan inovatif yang kemudian menjadi unggulan
daerah dalam meningkatkan daya saing daerah.
5. Sistem inovasi terpadu dengan menggunakan model klaster industri telah dilakukan,
namun masih perlu dibuat sebuah klaster yang berbasis pada industri kreatif dan
inovatif. Perlunya masing-masing pihak melakukan komunikasi, koordinasi, dan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 34
kerjasama secara horizontal dan vertikal, khususnya dengan penguatan klaster industri
berbasis inovasi.
6. Sistem inovasi yang responsif dan adaptif serta berdaya saing global perlu dikuatkan
dengan regulasi yang dibentuk baik dipusat dan daerah. Sehingga berbagai program dan
kegiatan turunan yang menghasilkan kreatifitas dan inovasi dapat berjalan dengan baik,
dengan tetap memperhatikan trend global yang ada saat ini. Berbagai inovasi yang
dihasilkan juga perlu dilindungi dengan paten dan juga didorong untuk bisa direplikasi
demi kebutuhan pembangunan inovasi daerah.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 35
BAB VI
TUJUAN DAN SASARAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Dengan semakin ketatnya persaingan dalam berbagai sektor dan bidang kehidupan, maka
setiap daerah termasuk Kota Samarinda dituntut memiliki keunggulan daerah berdasarkan
potensi yang ada demi meningkatkan daya saing daerahnya. Keunggulan hanya bisa
dicapai dengan adanya kreatifitas dan inovasi yang berbasis pada potensi lokal di Kota
Samarinda. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka pemerintah daerah perlu mengambil
langkah-langkah yang diperlukan agar bisa menjawab tantangan dan isu-isu strategis yang
dihadapi. Oleh karenanya, tujuan penguatan SIDa Kota Samarinda adalah:
1. Mendorong penguatan lingkungan yang kondusif bagi SIDa;
2. Memperkuat regulasi dan sistem insentif yang mendorong pengembangan SIDa;
3. Memperkuat kelembagaan yang mendukung pengembangan SIDa;
4. Membangun dan memperkuat sistem informasi yang handal bagi pengembangan
SIDa;
5. Mendorong lahirnya pelaku-pelaku usaha yang berbasis pada industri kreatif dan
inovatif sebagai upaya percepatan peningkatan perekonomian daerah sekaligus
mengembangkan SIDa di masa mendatang.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari pengembangan SIDa adalah:
1. Terbentuk dan tersedianya lingkungan yang kondusif bagi SIDa;
2. Tersedianya regulasi dan sistem insentif yang mendorong pengembangan SIDa;
3. Terbentuknya kelembagaan yang mendukung pengembangan SIDa;
4. Terbentuknya sistem informasi yang handal bagi pengembangan SIDa;
5. Terlahirnya para pelaku usaha yang semakin meningkat dari sisi kuantitas dan
kualitas, yang berbasis pada industri kreatif dan inovatif sebagai upaya percepatan
peningkatan perekonomian daerah sekaligus mengembangkan SIDa di masa
mendatang.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 36
BAB VII
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Sebuah Road Map SIDa merupakan rencana strategis yang menggambarkan cita-cita dan
harapan kemajuan yang dituangkan kedalam dokumen yang berisi strategi dan langkah
kebijakan yang ingin dicapai. Oleh karena itu sebuah peta jalan akan memberikan arah
yang jelas dan riil akan usaha yang harus ditempuh agar harapan yang sudah direncanakan
bisa terwujud.
Strategi dan arah kebijakan yang tepat dapat memastikan usaha-usaha yang ditempuh
berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan analisis situasi kondisi serta isu-isu strategis
yang dianalisis sebelumnya, maka strategi penguatan SIDa di Kota Samarinda adalah
sebagai berikut:
1. Strategi penguatan SIDa Kota Samarinda
Agar strategi penguatan SIDa yang akan dilakukan selaras dengan kebijakan daerah, maka
perlu diperlukan penjabaran lebih lanjut yang diturunkan dari Visi dan Misi Daerah. Kota
Samarinda memiliki Visi Daerah yaitu: “Terwujudnya Kota Samarinda Sebagai Kota
Metropolitan yang Berdaya Saing dan Berwasasan Lingkungan”. Penjabaran dari Visi
tersebut, kemudian terdapat Misi daerah yang akan dicapai. Misi daerah inilah yang
kemudian dijadikan dasar pembanding agar sejalan juga dengan strategi penguatan SIDa
yang dilakukan Kota Samarinda.
Berbeda dengan Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda yang cukup
banyak dan rigid, yaitu sekitar 29 item strategi yang akan dilakukan dalam lima tahun,
maka strategi di dalam penguatan SIDa relatif sedikit namun fokus dalam mengatasi
permasalahan dasar yang terjadi dalam pembangunan sebuah sistem baru di Kota
Samarinda. Penyusunannya tetap dilakukan dengan sebuah dasar yang relatif umum,
namun dalam implementasinya dapat dibuat rinciannya lebih lanjut dan mudah beradaptasi
dengan perubahan dinamika internal dan eksternal Kota Samarinda.
Adapun penguatan sistem inovasi daerah akan dikaitkan dengan 6 misi Kota Samarinda
yang meliputi sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 7.1
Strategi Penguatan SIDa Berbasis Pada Misi Kota Samarinda
Misi Kota Samarinda Strategi Penguatan SIDa
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bebas korupsi, ditunjang aparatur yang
berintegritas tinggi, profesional, dan inovatif
Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Aparatur sebagai tim inti inovasi daerah
yang akan mendorong percepatan, penguatan, dan pengembangan SIDa
Road Map SIDa Kota Samarinda | 37
Misi Kota Samarinda Strategi Penguatan SIDa
Memantapkan kapasitas pengelolaan
keuangan Kota Samarinda yang akuntabel dalam menunjang pembiayaan
pembangunan
Penguatan regulasi dan penentuan insentif
yang mendorong pengembangan SIDa
Mewujudkan ruang kota yang layak huni Peningkatan inisiasi program/ kegiatan yang
kreatif dan inovatif dengan kerangka kerja SIDa untuk mendorong pembangunnan
yang berkelanjutan (Sustainable Development)
Memantapkan sektor jasa dan perdagangan sebagai sektor unggulan
Penguatan pilar-pilar penumbuh kembangan kreativitas dan inovasi dalam kerangka SIDa
berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa
Mewujudkan masyarakat Kota Samarinda yang berkarakter, sehat, cerdas, serta
berdaya saing nasional dan internasional
Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru yang kreatif dan
inovatif dengan membangun dan/atau mengembangkan wahana interaksi antar
pelaku inovasi
Mewujudkan iklim kehidupan masyarakat Kota Samarinda yang harmonis, berbudaya,
dan religius.
Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada masyarakat dengan melakukan
pengembangan jaringan inovasi berbasis kolabarosi antar institusi dan partisipasi aktif masyarakat
Adapun secara umum strategi penguatan SIDa yang disusun dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Aparatur sebagai tim inti inovasi daerah
yang akan mendorong percepatan, penguatan, dan pengembangan SIDa: Unsur
utama yang akan menentukan keberhasilan pelaksanaan SIDa adalah SDM
Aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda itu sendiri. Tentu tidak semua
aparatur memiliki peran dan kontribusi signifikan. Oleh karenanya SIDa menuntut
adanya sebuah tim kerja inti yang memiliki keterkaitan langsung dengan penguatan
SIDa yang berbasis pada potensi unggulan daerah yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sehingga perlu sebuah strategi bagaimana untuk pertama kalinya tim intilah yang
mendapat kesempatan peningkatan kualitas dan kapasitas nya. Hal ini dilakukan
karena tim ini memiliki tanggung jawab di masa mendatang menyusun,
memperkuat, dan mengembangkan SIDa Kota Samarinda. Sehingga konsekuensi
logisnya adalah memberikan upaya terstruktur dalam meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, serta pengalamannya melalui berbagai model pembelajaran, baik
klasikal dan non klasikal.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 38
b. Penguatan regulasi dan penentuan insentif ynag mendorong pengembangan SIDa:
Momentum penguatan SIDa yang ada saat ini perlu didukung dengan komitmen,
dan kerja keras semua pihak untuk menyusun regulasi di daerah dalam kerangka
penguatan SIDa. Adanya berbagai aturan yang mendukung dapat memberikan
kepastian secara hukum segala aktivitas SIDa yang nantinya akan dijalankan.
Sehingga para pemangku kebijakan dan juga siapapun aktor inovasi yang terlibat
didalamnya dapat dengan nyaman dan aman menjalankan tugas, fungsi, serta
kontribusi sesuai kewenangannya dalam penguatan SIDa. Dalam upaya penguatan
regulasi tersebut juga disusun model insentif yang akan diberikan sebagai stimulus
kepada para aktor inovasi yang bisa memberikan kontribusi signifikan dan secara riil
mendorong terjadinya perubahan sosial ekonomi masyarakat kearah yang lebih baik
lagi, apalagi bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dan menjadi
penopang daya saing daerah. Sehingga perlu dibuatkan kebijakan yang mampu
memberikan motivasi kepada para aktor inovasi tersebut dalam kerangka regulasi
yang jelas.
c. Peningkatan inisiasi program/ kegiatan yang kreatif dan inovatif dengan kerangka
kerja SIDa untuk mendorong pembangunnan yang berkelanjutan (Sustainable
Development): kesesuaian dengan misi pertama dari Kota Samarinda yang
mendorong SDM Aparatur yang berintegritas tinggi, profesional, dan inovatif, maka
sangat tepat bahwa sudah seharusnya model kerja/ proses bisnis yang ada lebih
kreatif dan inovatif. Tuntutan ini bukan tanpa sebab, namun memang demikianlah
yang terjadi saat ini. Perubahan kondisi di dalam dan di luar organisasi pemerintah
daerah telah memaksa pemerintah daerah berpikir ulang apa yang harus dilakukan
terhadap proses bisnisnya, khususnya agar pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat bisa semakin mudah, murah, dan cepat. Oleh karenanya kesemuanya
harus bisa dicerminkan dalam program kerja dan kegiatan sehari-hari dari para
pejabat dan aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang lebih kreatif
dan inovatif.
d. Penguatan pilar-pilar penumbuh kembangan kreativitas dan inovasi dalam kerangka
SIDa berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa: berdasarkan
data dan fakta pertumbuhan berbagai sektor yang ada telah mencatatkan bahwa
sektor industri, perdagangan, dan jasa menjadi penopang struktur ekonomi daerah
yang terbesar kontribusinya. Sehingga pemerintah daerah pun perlu memberikan
perhatian lebih terhadap sektor unggulan tersebut. SIDa perlu dimasukkan dalam
rencana pengembangan sektor unggulan dengan cara menciptakan berbagai
program/ kegiatan serta aktivitas pemerintah daerah yang bisa memacu tumbuhnya
kreatifitas dan inovasi di kalangan para pelaku di sektor unggulan tersebut.
e. Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru yang kreatif dan
inovatif dengan membangun dan/atau mengembangkan wahana interaksi antar
pelaku inovasi: secara kuantitas dan kualitas para aktor inovasi dan para wirausaha
baru yang bekerja dalam lingkungan kreatif dan inovatif perlu ditingkatkan dari
tahun ke tahun. SIDa secara bertahap harus mampu memberikan upaya konkrit
peningkatan para aktor inovasi dan para wirausaha kreatif dan inovatif dalam kurun
Road Map SIDa Kota Samarinda | 39
waktu tertentu. Selain itu bukan hanya aktornya saja, tetapi melalui SIDa juga harus
bisa memberikan tempat pertemuan/ interaksi antar aktor inovasi tersebut.
Bagaimana ide inovasi keluar, diinkubasi, dan didiseminasikan, serta dipasarkan
harus memiliki wadah yang tepat dan sesuai dengan konteks kekinian. Sehingga
wahana seperti techno park ataupun innovation park atau apapun namanya perlu
dikembangkan di Kota Samarinda sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah
menguatkan SIDa.
f. Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada masyarakat dengan melakukan
pengembangan jaringan inovasi berbasis kolabarosi antar institusi dan partisipasi
aktif masyarakat: SIDa tidak dapat berjalan sendiri dan tidak akan berhasil tanpa
kerja keras semua pihak. Sehingga setelah semua konsep dan rencana dibuat, maka
perlu dilakukan sosialisasi dan kampanye yang relevan kepada seluruh pemangku
kepentingan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Pengembangan dan
penguatan jaringan kerja SIDa jelas menjadi aktor utama yang bisa
menginformasikan secara intens mengenai SIDa, sehingga hubungan antar aktor di
dalam jaringan SIDa harus baik agar bisa memberikan sosialisasi, kampanye,
ataupun pendampingan kepada masyarakat secara lebih cepat dan tepat.
2. Arah kebijakan penguatan SIDa Kota Samarinda
Untuk menentukan arah kebijakan SIDa dilakukan suatu analisis menggunakan analisis
SWOT. Penggunaan metode ini jika dibandingkan dengan motede lain yang sejenis adalah
karena keadaan data yang dimiliki dan juga keperluan untuk memperoleh informasi yang
terkait dengan situasi yang sedang dihadapi di Kota Samarinda, dilihat dari persoalan
internal yang diuraikan sebagai kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta
persoalan eksternal yang kemudian juga diuraikan sebagai peluang (opportunity) dan
ancaman (threat).
Berdasarkan hasil identifikasi aspek internal berupa kekuatan dan kelemahan, maka
diperoleh beberapa faktor sebagai berikut:
Faktor Kekuatan (Strength):
1. Komitmen pimpinan daerah dalam membangun SIDa:
2. Budaya inovasi di lingkungan OPD sebagai dampak dari Laboratorium Inovasi
Daerah;
3. Samarinda mengimplementasikan konsep Smart City dengan tema Waterfront City;
4. Payung hukum penguatan SIDa dari pemerintah.
Faktor Kelemahan (Weakness):
1. Lesunya perekonomian daerah berdampak pada anggaran daerah yang menurun;
2. Infrastruktur, sarana, dan prasarana daerah yang masih belum sepenuhnya
memadai;
3. Kepatuhan pelayanan publik yang belum optimal;
4. Keberlanjutan inovasi yang belum terukur;
Road Map SIDa Kota Samarinda | 40
5. Kolaborasi antar OPD yang masih rendah.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi berdasarkan aspek eksternal berupa peluang
(opportunity) dan ancaman (threat), diperoleh beberapa faktor sebagai berikut:
Faktor Peluang (Opporunity):
1. Era keterbukaan informasi dan peningkatan pengusaan teknologi oleh masyarakat;
2. Momentum penguatan SIDa;
3. Potensi unggulan daerah pada industri, perdagangan, jasa, serta transportasi dan
komunikasi;
4. Pola kerjasama dan kemitraan dengan daerah lain dalam rangka penguatan SIDa;
5. Dukungan masyarakat, khususnya generasi milenial dalam mendorong percepatan
SIDa;
6. Kesempatan mendapatkan bantuan dari negara lain melalui model sister city.
Faktor Ancaman (Threat):
1. Era disrupsi dan masuknya era industri 4.0;
2. Perubahan peraturan/kebijakan pemerintah yang cepat;
3. Ancaman bencana, seperti banjir, longsor, wabah penyakit, serta kebakaran;
4. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan;
5. Tidak fleksibelnya sistem penganggaran yang mendukung SIDa.
Selanjutnya semua faktor yang telah diidentifikasi tersebut dihitung nilai keterkaitannya
dalam sebuah tabel untuk menentukan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK). Perhitungannya
dilakukan berdasarkan diskusi internal dengan tim kecil dengan berdasarkan pada
professional judgement dari masing-masing tim berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan
data yang dimiliki saat ini. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 7.2
Analisis SWOT Dlam Menentukan Arah Kebijakan SIDa Kota Samarinda No. Aspek/ Faktor NU BF ND NBD TNK NRK NBK TNB FKK
Internal Kekuatan/ Strength
S1 Komitmen pimpinan daerah dalam
membangun SIDa 4 10,53 5 0,53 83 4,37 0,46 0,99
S2
Budaya inovasi di lingkungan OPD
sebagai dampak dari Laboratorium Inovasi
Daerah
4 10,53 4 0,42 79 4,16 0,44 0,86
S3
Samarinda
mengimplementasikan
konsep Smart City dengan tema
Waterfront City
4 10,53 3 0,32 77 4,05 0,43 0,74
S4 Payung hukum penguatan SIDa dari
pemerintah 5 13,16 5 0,53 74 3,89 0,51 1,04
Road Map SIDa Kota Samarinda | 41
No. Aspek/ Faktor NU BF ND NBD TNK NRK NBK TNB FKK
3,63 3
Kelemahan/ weakness
W1
Lesunya
perekonomian daerah
berdampak pada anggaran daerah yang
menurun
4 10,53 4 0,42 83 4,37 0,46 0,88
W2
Infrastruktur, sarana,
dan prasarana daerah
yang masih belum sepenuhnya memadai
4 10,53 4 0,42 84 4,42 0,47 0,89
W3 Kepatuhan pelayanan publik yang belum
optimal 4 10,53 4 0,42 80 4,21 0,44 0,86
W4 Keberlanjutan inovasi yang belum terukur
4 10,53 4 0,42 84 4,42 0,47 0,89
W5 Kolaborasi antar OPD
yang masih rendah 5 13,16 4 0,53 85 4,47 0,59 1,11
33 100 37 4,63 2 Eksternal Peluang/ opportunity
O1
Era keterbukaan
informasi dan peningkatan
pengusaan teknologi
oleh masyarakat
5 10,2 5 0,51 77 4,05 0,41 0,92
O2 Momentum
penguatan SIDa 5 10,2 5 0,51 81 4,26 0,44 0,95
O3
Potensi unggulan daerah pada industri,
perdagangan, jasa, serta transportasi dan
komunikasi
5 10,2 5 0,51 81 4,26 0,44 0,95
O4
Pola kerjasama dan kemitraan dengan
daerah lain dalam rangka penguatan
SIDa
4 8,2 3 0,24 84 4,42 0,36 0,61
O5
Dukungan masyarakat,
khususnya generasi milenial dalam
mendorong
percepatan SIDa
5 10,2 3 0,31 83 4,37 0,45 0,75
O6
Kesempatan
mendapatkan bantuan dari negara lain melalui model sister
city
4 8,2 3 0,24 85 4,47 0,37 0,61
4,78 1
Ancaman/ threat
T1 Era disrupsi dan masuknya era industri
4.0 4 8,2 4 0,33 75 3,95 0,32 0,65
T2
Perubahan peraturan/kebijakan
pemerintah yang cepat
4 8,2 4 0,33 70 3,68 0,30 0,63
Road Map SIDa Kota Samarinda | 42
No. Aspek/ Faktor NU BF ND NBD TNK NRK NBK TNB FKK
T3
Ancaman bencana,
seperti banjir, longsor, wabah penyakit, serta
kebakaran
5 10,2 4 0,41 70 3,68 0,38 0,78
T4 Pembangunan yang tidak berwawasan
lingkungan 4 8,2 4 0,33 76 4,00 0,33 0,65
T5
Kebijakan rezim sistem penganggaran
yang tidak mendukung SIDa
4 8,2 4 0,33 79 4,16 0,34 0,67
49 100 44 3,38 4
Keterangan:
NU Nilai Urgensi
BF Bobot Faktor ND Nilai Dukungan
NBD Nilai Bobot Dukungan TNK Total Nilai Keterkaitan
NRK Nilai Rata-Rata Keterkaitan NBK Nilai Bobot Keterkaitan TNB Total Nilai Bobot
FKK Faktor Kunci Keberhasilan
Berdasarkan data diatas maka didapat faktor kunci keberhaslan dengan total nilai bobot
terbesar pada masing-masing komponen sebagai berikut:
Tabel 7.3
Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) Masing-Masing Faktor Dalam Analisis SWOT
Faktor Internal
No. Kekuatan (S) No. Kelemahan (W)
1 Payung hukum penguatan SIDa dari
pemerintah
1 Kolaborasi antar OPD yang masih
rendah
Faktor Eksternal
No. Peluang (O) No. Ancaman (T)
1 Momentum penguatan SIDa 1 Ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, wabah penyakit, serta
kebakaran 2 Potensi unggulan daerah pada
industri, perdagangan, jasa, serta
transportasi dan komunikasi
Road Map SIDa Kota Samarinda | 43
5
4
3
2
1
5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Kuadran IKuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
Strategi Agresif(Growth Oriented)
Strategi Diversifikasi
Strategi Turn-AroundStrategi Defensif
O = 4,78
S = 3,63W = 4,63
T = 3,38
Dari data diatas kemudian dibuatlah peta posisi kekuatan organisasi untuk menentukan
arah kebijakan SIDa Kota Samarinda, seperti yang terlihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 7.1
Posisi Kekuatan Organisasi Melalui Grafik Dalam Analisis SWOT
Dari hasil grafik diatas maka didapat posisi kekuatan organisasi masuk kedalam kuadran II,
dengan nilai koordinat internal (S-W) adalah -0,5 dan nilai koordinat eksternal (O-T) adalah
0,7. Artinya bahwa dalam penguatan SIDa Kota Samarinda, pemerintah daerah dapat
membuat keunggulan dengan mendorong peluang yang ada sebagai acuan pembuatan
kebijakan, dan memfokuskan kegiatan untuk mengurangi/ menghilangkan kelemahan yang
dimiliki atau disebut dengan Strategi Diversifikasi (O-W). Sehingga secara jelas arah
kebijakan SIDa saat ini adalah mempergunakan sebaik mungkin momentum penguatan
SIDa yang ada dengan terus mendorong potensi unggulan daerah pada sektor industri,
perdagangan, dan jasa, ditambah dengan sektor transportasi dan komunikasi yang juga naik
mendorong daya saing daerah. Namun demikian, pada sisi lain arah kebijakan SIDa harus
mulai mendorong dan meningkatkan seluruh OPD untuk bisa bekerja menggunakan model
kolaborasi lintas unit, agar seluruh komponen dalam SIDa dapat bergerak sinergis dengan
hasil yang optimal.
0,7
-0,5
Road Map SIDa Kota Samarinda | 44
Arah kebijakan yang bisa diambil dari Strategi Diversifikasi (O-W) antara lain:
Penguatan regulasi dan penentuan insentif yang mendorong pengembangan SIDa:
1. Mengembangkan kerangka dasar kebijakan inovasi daerah;
2. Memperkuat kapasitas dan kualitas tim SIDa;
3. Memperkuat kedudukan SIDa sebagai bagian dari salah satu dokumen penting
pendukung pembangunan daerah.
Peningkatan inisiasi program/ kegiatan yang kreatif dan inovatif dengan kerangka kerja
SIDa untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development):
1. Mengembangkan model komunikasi, koordinasi, kerjasama dan kolaborasi lintas
unit pada OPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda;
2. Meningkatkan substansi program dan kegiatan kreatif dan inovatif yang akan
mendorong percepatan pembangunan berkelanjutan oleh tim SIDa dan OPD terkait;
3. Meningkatkan infrastruktur, sarana, prasarana dan kelengkapan pendukung SIDa
dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
Penguatan pilar-pilar penumbuh kembangan kreativitas dan inovasi dalam kerangka SIDa
berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa:
1. Memperkuat kebijakan bagi sektor unggulan, yaitu industri, perdagangan dan jasa
agar lebih kreatif dan inovatif;
2. Meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke daerah untuk mendorong sektor
unggulan agar lebih bervariasi, kreatif dan inovatif;
3. Meningkatkan jumlah pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,
perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif.
Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru yang kreatif dan inovatif
dengan membangun dan/atau mengembangkan wahana interaksi antar pelaku inovasi:
1. Meningkatkan kapasitas pelaku inovasi dan wirausaha eksisting agar makin kreatif
dan inovatif;
2. Meningkatkan jumlah pelaku inovasi dan wirausaha baru agar masuk dan
berkontribusi ke dalam sektor unggulan daerah;
3. Mengembangkan wadah khusus/ wahana interaksi antar pelaku inovasi dengan
industri dan pemangku kepentingan lainnya.
Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada masyarakat dengan melakukan
pengembangan jaringan inovasi berbasis kolabarosi antar institusi dan partisipasi aktif
masyarakat:
1. Memperkuat jaringan inovasi antar institusi;
2. Meningkatkan difusi inovasi, implementasi praktik baik/terbaik, serta penggunaan
hasil-hasil Litbangyasa;
3. Memperkuat budaya inovasi melalui sosialisasi, kampanye, pendampingan, dan
kegiatan lain untuk lebih mengenalkan inovasi kepada masyarakat luas.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 45
BAB VIII
FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
1. Fokus penguatan SIDa
Fokus penguatan SIDa yang bisa diidentifikasikan adalah sebagaimana tabel berikut ini:
Tabel 8.1
Strategi, Arah Kebijakan dan Fokus Penguatan SIDa
No. Strategi Arah Kebijakan Fokus
1
Penguatan regulasi dan
penentuan insentif yang mendorong pengembangan SIDa
Mengembangkan kerangka dasar kebijakan inovasi daerah
Pengembangan basis data inovasi yang mendorong percepatan, penguatan, dan
pengembangan SIDa
Pengembangan model insentif untuk
para pelaku inovasi daerah
Memperkuat kapasitas dan kualitas tim
SIDa
Peningkatan kesempatan mendapatkan
diklat klasikal dan non klasikal
Peningkatan kesempatan untuk magang
di sektor swasta maupun BUMN yang telah terbukti sebagai organisasi kreatif
dan inovatif
Memperkuat kedudukan SIDa sebagai
bagian dari salah satu dokumen penting
pendukung pembangunan daerah
Peningkatan harmonisasi dokumen SIDa
dengan dokumen pembangunan daerah lainnya
Penguatan tim inti SIDa dengan SDM Aparatur terbaik dari masing-masing
OPD yang terkait dengan SIDa
2
Peningkatan inisiasi program/
kegiatan yang kreatif dan inovatif dengan kerangka kerja SIDa
Mengembangkan model komunikasi,
koordinasi, kerjasama dan kolaborasi lintas unit pada OPD di lingkungan
Peningkatan intensitas komunikasi dan
koordinasi antar unit yang terkait dengan SIDa melalui forum formal dan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 46
No. Strategi Arah Kebijakan Fokus
untuk mendorong pembangunan
yang berkelanjutan (Sustainable
Development)
Pemerintah Kota Samarinda informal
Penyusunan model komunikasi, koordinasi, kerjasama, dan kolaborasi
lintas unit pada OPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda
Meningkatkan substansi program dan
kegiatan kreatif dan inovatif yang akan mendorong percepatan pembangunan
berkelanjutan oleh tim SIDa dan OPD terkait
Peningkatan inisiasi pembahasan program dan kegiatan kreatif dan
inovatif oleh OPD di lingkungan Pemkot. Samarinda
Peningkatan program dan kegiatan kreatif dan inovatif yang masuk dan
menjadi kebijakan daerah
Meningkatkan infrastruktur, sarana,
prasarana dan kelengkapan pendukung SIDa dalam mendorong pembangunan
berkelanjutan
Penyusunan prioritas pengembangan
infrastruktur, sarana, dan prasarana pendukung SIDa dalam mendorong
pembangunan berkelanjutan
Peningkatan pelaksanaan pembangunan
infrastruktur, sarana, dan prasarana pendukung SIDa dalam mendorong pembangunan berkelanjutan
3
Penguatan pilar-pilar penumbuh
kembangan kreativitas dan
inovasi dalam kerangka SIDa
berbasis sektor unggulan yaitu industri, perdagangan, dan jasa
Memperkuat kebijakan bagi sektor
unggulan, yaitu industri, perdagangan dan jasa agar lebih kreatif dan inovatif
Peningkatan intensitas pembahasan kebijakan sektor unggulan daerah yang
lebih kreatif dan inovatif antar pemangku kepentingan dan juga instansi
pemerintah daerah
Penentuan indikator keberhasilan
kebijakan sektor unggulan yaitu industri, perdagangan dan jasa yang berbasis pada
kreatifitas dan inovasi
Meningkatkan jumlah investasi yang
masuk ke daerah untuk mendorong sektor unggulan agar lebih bervariasi,
Pengidentifikasian potensi investasi yang
bisa masuk dari sektor unggulan yang lebih kreatif dan inovatif
Road Map SIDa Kota Samarinda | 47
No. Strategi Arah Kebijakan Fokus
kreatif dan inovatif
Peningkatan jumlah investasi yang
masuk pada sektor unggulan yang kreatif dan inovatif
Meningkatkan jumlah pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,
perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif
Penguatan basis data pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,
perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif
Peningkatan jumlah pelaku yang berbasis pada sektor unggulan industri,
perdagangan, dan jasa yang kreatif dan inovatif
4
Peningkatan pertumbuhan aktor inovasi serta para wirausaha baru
yang kreatif dan inovatif dengan membangun dan/atau
mengembangkan wahana interaksi antar pelaku inovasi
Meningkatkan kapasitas pelaku inovasi dan wirausaha eksisting agar makin
kreatif dan inovatif
Penguatan basis data para pelaku inovasi dan wirausaha yang ada saat ini
Pengembangan model peningkatan kapasitas bagi pelaku inovasi dan para
wirausaha agar semakin kreatif dan inovatif
Meningkatkan jumlah pelaku inovasi dan wirausaha baru agar masuk dan
berkontribusi ke dalam sektor unggulan daerah
Penguatan informasi dan identifikasi pelaku inovasi dan wirausaha baru
Peningkatan jumlah pelaku inovasi dan wirausaha baru
Mengembangkan wadah khusus/ wahana interaksi antar pelaku inovasi
dengan industri dan pemangku
kepentingan lainnya
Penyusunan identifikasi model pengembangan dan wahana interaksi bagi para pelaku inovasi
Penguatan wahana yang terbentuk agar
memudahkan interaksi antar pelaku
inovasi dengan pemangku kepentingan lainnya
5
Peningkatan kampanye dan sosialisasi SIDa kepada
masyarakat dengan melakukan pengembangan jaringan inovasi
Memperkuat jaringan inovasi antar
institusi
Penguatan basis data identifkasi jaringan inovasi yang memungkinkan untuk
diajakn kerjasama dan kolaborasi
Peningkatan kuantitas dan kualitas
Road Map SIDa Kota Samarinda | 48
No. Strategi Arah Kebijakan Fokus
berbasis kolabarosi antar institusi
dan partisipasi aktif masyarakat
kegiatan dalam jaringan inovasi antar
institusi
Meningkatkan difusi inovasi, implementasi praktik baik/terbaik, serta
penggunaan hasil-hasil Litbangyasa
Penguatan model yang mendorong percepatan terjadinya difusi inovasi,
implementasi praktik baik/terbaik, serta penggunaan hasil-hasil Litbangyasa
Peningkatan kuantitas dan kualitas terjadinya difusi inovasi, implementasi
praktik baik/terbaik, serta penggunaan hasil-hasil Litbangyasa
Memperkuat budaya inovasi melalui
sosialisasi, kampanye, pendampingan, dan kegiatan lain untuk lebih
mengenalkan inovasi kepada masyarakat luas
Peningkatan sosialisasi, kampanye, pendampingan, dan kegiatan lain untuk
lebih mengenalkan inovasi kepada masyarakat luas
Pengembangan model budaya inovasi untuk penguatan SIDa
2. Program prioritas penguatan SIDa
Program prioritas penguatan SIDa disusun dan dirumuskan dengan melibatkan OPD di Lingkungan Pemerintah Kota
Samarinda. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab seluruh aparatur terkait atas upaya penguatan SIDa.
Prpogram dan/atau kegiatan yang disusun diharapkan memberikan panduan mencapai target penguatan SIDa dan mengacu
pada tugas pokok dan fungsi OPD dikaitkan SIDa. Adapaun program prioritas yang telah disusun adalah sebagai berikut:
a) Dinas Perumahan dan Permukiman
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas
aparatur (dalam implementasi
inovasi daerah)
belum optimalnya pola
pembinaan dan
pemberdayaan SDM
Dapat terwujudnya
optimalisasi pola pembinaan
dan pemberdayaan SDM
Kegiatan Peningkatan SDM
dan Penataan Pengelolaan
Aparatur
PERUMKIM
Road Map SIDa Kota Samarinda | 49
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Belum lengkapnya basis
data untuk bidang
Perumahan dan Kawasan
Pemukiman
Terlengkapinya basis data yang
baik secara tersistematis untuk
bidang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman
Kegiatan Identifikasi Data
SIPD PKP Kota, pemuktahiran
data base
PERUMKIM
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Kurangnya pengawasan
pemerintah terhadap
kegiatan sosial ekonomi
masyarakat di sepanjang
sungai
Masih rendahnya
kesadaran masyarakat
untuk memelihara pohon
pelindung serta taman
kota yang ada
Adanya kesinambungan
terhadap upaya pengawasan
pemerintah terhadap kegiatan
sosial ekonomi masyarakat di
sepanjang sungai
Secara kontinyu melaksanakan
pembinaan dengan berbagai
pendekatan terhadap
rendahnya kesadaran
masyarakat untuk memelihara
pohon pelindung serta taman
kota yang ada
Pembangunan jalan
lingkungan, gang dan drainase
serta Rehabilitasi jalan,
jembatan dan drainase.
PERUMKIM
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Upaya pemenuhan
terhadap kebutuhan
prasarana jalan
lingkungan perumahan
dan pemukiman yang
mendukung transportasi
harus memenuhi standar
keselamatan jalan
Upaya konkrit terhadap
pemenuhan kebutuhan
prasarana jalan lingkungan
perumahan dan pemukiman
yang mendukung transportasi
harus memenuhi standar
keselamatan jalan
Kegiatan Pembangunan
Prasarana dan Sarana dan
Utilitas Pemukiman
PERUMKIM
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Perkembangan teknologi
informasi dan
telekomunikasi perangkat
OPD
Analisa terhadap berbagai
kemungkinan dalam upaya
memudahkan penerapan
kebijakan dan sosialisasi
inovasi daerah
Kegiatan Monitoring dan
Evaluasi Kegiatan
Pembangunan Kawasan
Pemukiman
PERUMKIM
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat
sektor industri, jasa, dan
perdagangan (sektor unggulan
Kota Samarinda)
Terdapat tantangan
mengenai masalah
lingkungan yang serius di
daerah yang tingkat
urbanisasi dan
industrialisasi tinggi
memetakan tantangan tersebut
ke dalam kegiatan konkrit
untuk mengatasi masalah
lingkungan yang serius di
daerah yang tingkat urbanisasi
dan industrialisasi tinggi
Pemerintah untuk secara positif
berupaya agar pertumbuhan
merata
PERUMKIM
Road Map SIDa Kota Samarinda | 50
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Penguatan basis data
terkait penyelenggaraan
perumahan
Mewujudkan kegiatan konkrit
untuk Penguatan basis data
terkait penyelenggaraan
perumahan
Penyusunan Sistem Informasi
Database Perumahan
Pemukiman
PERUMKIM
Peningkatan kualitas
kebijakan berwawasan
lingkungan
Belum terpenuhinya
kebutuhan ruang terbuka
hijau publik 20% dari
luas kota
Melakukan koordinasi dan
konsultasi untuk perwujudan
terpenuhinya kebutuhan ruang
terbuka hijau publik 20% dari
luas kota
Rehabilitasi dan/Peremajaan
pemukiman kumuh
PERUMKIM
Peningkatan produk unggulan
daerah
Marjinalisasi sektor lokal
oleh sektor nasional dan
global
Melakukan langkah konkrit
untuk meminimalisir proses
Marjinalisasi sektor lokal oleh
sektor nasional dan global
Rehabilitasi Jalan, Jembatan,
dan drainase pada pemukiman
kumuh
PERUMKIM
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota
Samarinda
Melengkapi peraturan
perundangan dan norma,
standart, dan kriteria di
bidang perumahan untuk
mendukung penataan
ruang di lapangan
Melakukan langkah konkrit
terhadap upaya untuk
melengkapi peraturan
perundangan dan norma,
standart, dan kriteria di bidang
perumahan untuk mendukung
penataan ruang di lapangan
Perencanaan Teknis, DED,
DEAD, Desain Teknik,
Proposal Teknik dan desain
NI-I Bidang Pemukiman
PERUMKIM
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Terjadi masalah
lingkungan yang serius di
daerah yang tingkat
urbanisasi dan
industrialisasi tinggi serta
eksploitasi sumber aya
alam
Melakukan mapping masalah
dan solusi berkaitan dengan
masalah lingkungan yang
serius di daerah yang tingkat
urbanisasi dan industrialisasi
tinggi serta eksploitasi sumber
aya alam
Penerbitan sertifikat bagi
orang/Badan Hukum yang
melaksanakan perancangan
dan perencanaan rumah serta
perencanaan PSU tingkat kecil
PERUMKIM
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Alokasi tanah dan ruang
yang kurang tepat akibat
harga perumahan yang
cenderung
mempengaruhi tata ruang
yang tidak sesuai dengan
tujuan-tujuan
pembangunan lain dan
kondisi daerah yang
bersangkutan
Melakukan mapping terhadap
Alokasi tanah dan ruang yang
kurang tepat akibat harga
perumahan yang cenderung
mempengaruhi tata ruang yang
tidak sesuai dengan tujuan-
tujuan pembangunan lain dan
kondisi daerah yang
bersangkutan
Review Dokumen RP3KP
Kota Samarinda
PERUMKIM
Road Map SIDa Kota Samarinda | 51
b) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas
aparatur (dalam implementasi
inovasi daerah)
Dalam kebijakan dinas PUPR
sudah disadari tentang
pentingnya terhadap upaya
peningkatan kapasitas SDM
Adanya upaya konkrit
peningkatan kapasitas SDM
Kegiatan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM)
Bidang ke PU-an dan
kesekretariatan
PUPR
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Sudah terdapat kebijakan
untuk mengadakan pembinaan
bidang jasa konstruksi dan
pengembangan teknologi
Adanya upaya konkrit untuk
mewujudkan upaya
pembinaan melalui
pengembangan teknologi
Belum adanya
program/kegiatan berkaitan
dengan upaya layanan berbasis
e-government secara konkrit.
Salah satu layanan yang dapat
dilaksanakan seperti:
e-pengaduan terhadap
pembangunan jalan/jembatan.
Ketika kualitas atau
munculnya kerusakan yang
tidak seharusnya dalam
pembangunan jalan/jembatan,
masyarakat dapat
menyampaikannya di fasilitas
ini.
PUPR
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Adanya kebijakan
Pembangunan akses jalan dan
jembatan antar wilayah
Upaya konkrit secara
berkesinambungan terhadap
upaya mewujudkan kebijakan
Pembangunan akses jalan dan
jembatan antar wilayah
Pembangunan Jalan dan
Jembatan yg menghubungkan
antar wilayah/pemukiman
PUPR
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Adanya strategi meningkatkan
kualitas jalan dan jembatan
dalam mendukung mobilitas
masyarakat
Upaya konkrit secara
berkesinambungan terhadap
upaya peningkatkan kualitas
jalan dan jembatan dalam
mendukung mobilitas
masyarakat
Program Pembangunan jalan
dan Jembatan
PUPR
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Peningkatan kapasitas SDM
aparatur
Dapat terpetakan secara
konkrit jenis dari Peningkatan
kapasitas SDM aparatur
Program/kegiatan koordinasi PUPR
Road Map SIDa Kota Samarinda | 52
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat
sektor industri, jasa, dan
perdagangan (sektor unggulan
Kota Samarinda)
Strategi meningkatkan
kesadaran masyarakat
terhadap pelaporan
pelanggaran tata ruang melalui
sosialisasi dan pendekatan
Adanya mekanisme yang jelas
mengenai pengajuan pelaporan
pelanggaran tata ruang melalui
sosialisasi dan pendekatan
Program Pembangunan jalan
dan Jembatan atau
pelaksanaan program
peningkatan jalan dalam kota
PUPR
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Adanya kebijakan Menyusun
dokumen kelayakan serta
pedoman teknis bidang PUPR
Perwujudan konkrit kegiatan
penyusunan dokumen
kelayakan serta pedoman
teknis bidang PUPR
Berkaitan dengan
Program/database penyusunan
dokumen kelayakan serta
pedoman teknis bidang PUPR
PUPR
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Kebijakan Pembangunan
prasarana dan sarana
penyehatan lingkungan dan
persampahan Kota Samarinda
Rencana kegiatan
Pembangunan prasarana dan
sarana penyehatan lingkungan
dan persampahan Kota
Samarinda dapat terakses
publik sehingga masyarakat
dapat mengetahui berbagai
upaya yang telah dilakukan
pemerintah, terlebih jika dapat
berkontribusi di dalamnya
Program atau kegiatan
Pembangunan prasarana dan
sarana penyehatan lingkungan
dan persampahan Kota
Samarinda
(prosentasenya masih kecil
dibandingkan dengan
pembangunan fisik)
PUPR
Peningkatan produk unggulan
daerah
Kebijakan Pembangunan
gedung pemerintah yang
berkualitas dari segi teknis
bangunan, mencerminkan
kearifan lokal dan berwawasan
Dapat diwujudkannya
Pembangunan gedung
pemerintah yang representatif,
berkualitas dari segi teknis
bangunan, mencerminkan
kearifan lokal dan berwawasan
lingkungan
Program/kegiatan Kebijakan
Pembangunan gedung
pemerintah
PUPR
Road Map SIDa Kota Samarinda | 53
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
lingkungan
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota
Samarinda
Kebijakan Pembuatan
dokumen penataan bangunan
Dapat diwujudkan Pembuatan
dokumen penataan bangunan
secara konkrit dan dapat
diakses umum sehingga
masyarakat tahu tentang tata
ruang kotanya
Program/kegiatan berkaitan
dengan pemanfaatan tata
ruang wilayah seperti berkaitan
dengan pembebasan lahan
PUPR
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Kebijakan Menyusun
perencanaan wilayah tingkat
kecamatan secara bertahap
sampai tingkat Perda
Dapat diwujudkan dengan
baik upaya penyusunan
perencanaan wilayah tingkat
kecamatan secara bertahap
sampai tingkat Perda
Program Pelayanan
Admiministrasi Perkantoran
berkaitan dengan Ijin Usaha
Jasa Konstruksi yang
diterbitkan
PUPR
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Kebijakan Pengendalian
terhadap alih fungsi lahan
yang difokuskan pada
pengembangan wilayah
permukiman
Terwujudnya dengan konkrit
terhadap upaya Pengendalian
alih fungsi lahan yang
difokuskan pada
pengembangan wilayah
permukiman
Program Pembangunan Jalan
dan Jembatan
PUPR
Road Map SIDa Kota Samarinda | 54
c) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Masih rendahnya tingkat SDM
pelayanan di Disdukcapil
meningkatkan
kualitas/kapasitas SDM
pelayanan di Disdukcapil
Program/kegiatan peningkatan
kapasitas SDM
Disdukcapil
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Database kependudukan yang
kurang valid
Terwujudnya otomasi di
bidang Database
kependudukan agar valid
kegiatan otomasi database Disdukcapil
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Gedung gudang untuk tempat
penyimpanan arsip dokumen-
dokumen Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil tidak ada
Terwujudnya gudang untuk
tempat penyimpanan arsip
dokumen-dokumen Dinas
Kependudukan yang
representatif
Kegiatan operasional
perkantoran
Disdukcapil
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Sosialisasi dari Disdukcapil
Kota Samarinda kepada
masyarakat tentang pentingnya
dokumen kependudukan dan
pencatatan sipil masih belum
optimal;
Terwujudnya Sosialisasi dari
Disdukcapil Kota Samarinda
kepada masyarakat tentang
pentingnya dokumen
kependudukan dan pencatatan
sipil masih belum optimal;
Kegiatan Sosialisasi Disdukcapil
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Kurangnya teknologi media,
sumber daya manusia sehingga
proses penyelesaian dokumen
kependudukan dan pencatatan
sipil memakan waktu lama
Tersedianya dengan baik dan
layak teknologi media, sumber
daya manusia sehingga proses
penyelesaian dokumen
kependudukan dan pencatatan
sipil memakan waktu lama
Kegaiatan peningkatan
manajemen layanan
Disdukcapil
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
kurangnya koordinasi antara
instansi yang terkait tentang up
data data kependudukan
Terwujudnya koordinasi antara
instansi yang terkait tentang up
data data kependudukan
Kegiatan koordinasi antar
instansi (rakor)
Disdukcapil
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Koordinasi dan kerjasama
antar bidang yang masih belum
optimal
Terwujudnya Koordinasi dan
kerjasama antar bidang yang
optimal
Kegiatan raker intern Dinas
Kependudukan, kegiatan
penumbuh kembangkan
budaya organisasi
Disdukcapil
Road Map SIDa Kota Samarinda | 55
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
masih belum terwujudnya
pelayanan administrasi
kepedudukan dan catatan sipil
yang akuntabel, cepat, mudah,
dan akurat
Terwujudnya pelayanan
administrasi kepedudukan dan
catatan sipil yang akuntabel,
cepat, mudah, dan akurat
Kegiatan review produk
layanan (SOP, SP)
Disdukcapil
Peningkatan produk unggulan
daerah
Upaya meningkatkan kualitas
pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan
sipil.
Terwujudnya upaya
peningkatan kualitas pelayanan
administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil.
Kegiatan survey layanan
(SKM)
Disdukcapil
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Keberadaan ruang parkir
sebagai salah satu unsur
kenyamanan dalam pemberian
layanan belum representatif
Terwujudnya ruang parkir
sebagai salah satu unsur
kenyamanan dalam pemberian
layanan yang representatif
Kegiatan operasional
perkantoran
Disdukcapil
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Perlunya upaya peningkatan
pelayanan pembuatan KTP,
KK, dan dokumen migrasi
gratis
Terwujudnya pelayanan
administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil yang
akuntable, cepat, mudah dan
akurat.
kegiatan sosialisasi (dapat
melalui gerakan)
Disdukcapil
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Upaya untuk meningkatkan
kualitas database
kependudukan dan pencatatan
sipil berorientasi teknologi dan
dilaksanakan secara periodik
Terwujudnya kualitas database
kependudukan dan pencatatan
sipil berorientasi teknologi dan
dilaksanakan secara periodik
Kegiatan integrasi database
kependudukan
Disdukcapil
Road Map SIDa Kota Samarinda | 56
d) Dinas Perpustakaan
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Terdapatnya kebijakan dalam
hal peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur
Adanya mapping yang jelas
terhadap jenis peningkatan
serta satuan waktunya
berkaitan dengan kebijakan
dalam hal peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatn pengembangan
kapasitas aparatur
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Terdapatnya kebijakan
mengenai Sistem Informasi
Perpustakaan
Perwujudan konkrit terhadap
kebijakan mengenai Sistem
Informasi Perpustakaan
Kegiatan otomasi dalam
pelayanan perpustakaan
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Dalam analisa SWOT Dinas,
dari sisi kelemahan, walaupun
gedung lokasinya berada di
jantung kota, akan tetapi
terdapat kelemahan dari sisi
belum berfungsinya
pemanfaatan jaringan
informasi komunikasi di OPD
karena belum optimalnya
jaringan server dan tower
Dapat diwujudkan dan
termanfaatkannya dengan baik
pemanfaatan jaringan
informasi komunikasi di OPD
karena belum optimalnya
jaringan server dan tower
Kegiatan koordinasi jaringan
antar instansi
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
dalam analisa SWOT Dinas,
letak gedung saat ini
merupakan kekuatan Dinas
Perpustakaan yang dapat
mengakselerasi perwujudan
inovasi
Dapat memaksimalkan letak
gedung saat ini yang
merupakan kekuatan Dinas
Perpustakaan untuk dapat
mengakselerasi perwujudan
inovasi ditengan tuntutan
masyarakat kota yang kritis
dan dinamis
Perawatan gedung untuk
menjadikan perpustakaan yang
representatif sebagai gudang
ilmu dan tempat rekreasi warga
kota
Dinas
Perpustakaan
(dapat
melibatkan
relawan)
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Terdapatnya lomba terkait
pengembangan kegemaran
membaca dan kreativitas anak
usia dini
Pelaksanaan secara reguler
terhadap lomba terkait
pengembangan kegemaran
membaca dan kreativitas anak
usia dini
Lomba membaca yang
kriterianya terus didinamisasi
Dinas
Perpustakaan
(dapat
melibatkan
komunitas)
Road Map SIDa Kota Samarinda | 57
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Terdapatnya upaya
peningkatan layanan
perpustakaan melalui
perpustakaan keliling
Pengembangan terhadap
tampilan dan layout di dalam
mobil berkaitan dengan
layanan perpustakaan keliling
Kegiatan perawatan dan
manajemen mobil
perpustakaan keliling
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Dalam analisa SWOT
(peluang), dalam strateginya
disadari untuk adanya SDM
potensial yang memanfaatkan
teknologi informasi
Adanya program
Pengembangan Budaya Baca
dan Pembinaan Perpustakaan
program Pengembangan
Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan (dapat berupa
worksop atau sosialisasi)
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Adanya kegiatan konkrit
terhadap upaya menciptakan
perpustakaan yang
berwawasan lingkungan
Memberikan contoh konkrit
secara kontinyu mengenai
perpustakaan yang
berwawasan lingkungan
Kegiatan yang berkaitan
dengan operasional gedung
yang dititik beratkan pada
upaya menciptakan gedung
perpustakaan yang ramah
lingkungan
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan produk unggulan
daerah
Adanya kebijakan
perpustakaan untuk menjadi
unggulan daerah
Adanya upaya pembaruan dari
dinas perpustakaan terhadap
perpustakaan untuk menjadi
unggulan daerah
Adanya program Pembinaan
dan Peningkatan Kapasitas
Perpustakaan
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Dalam analisa SWOT
(kekuatan) Kota Samarinda
sebagai pusat pendidikan di
Kalimantan Timur
Melakukan langkah konkrit,
baik dalam bentuk kegiatan
atau gerakan untuk menjadikan
perpustakaan Kota Samarinda
sebagai salah satu ikon
pendidikan di Kalimantan
Timur
Kegiatan yang berkaitan
dengan operasional gedung
yang dititik beratkan pada
perawatan gedung
Dinas
Perpustakaan
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Dalam analisa SWOT
(peluang) terdapat point
tentang adanya kerjasama
dengan Kantor Litbang,
Perguruan tinggi dan OPD
untuk menyerahkan karya tulis
atau hasil penelitiannya yang
ada ke perpustakaan
Melakukan koordinasi intensif
dengan Kantor Litbang,
Perguruan tinggi dan OPD
terkait karya tulis atau hasil
penelitiannya untuk menjadi
koleksi perpustakaan
dapat dimunculkan
Program/kegiatan koordinasi
antar stakeholders
Dinas
Perpustakaan,
badan Litbang
Kota, dan
Universitas, baik
negeri maupun
swasta di kota
samarinda
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
Dalam analisa SWOT
(peluang) terdapat point
Mewujudkan harmonisasi yang
dinamis terhadap berbagai
dapat dimunculkan
Program/kegiatan terhadap
Dinas
Perpustakaan,
Road Map SIDa Kota Samarinda | 58
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
jasa, dan perdagangan tentang terbukanya akses
pengembangan perpustakaan
dari Pusat, Provinsi dan juga
swasta
akses pengembangan
perpustakaan dari Pusat,
Provinsi dan juga swasta
harmonisasi kebijakan
perpustakaan dari Pusat,
Provinsi dan juga swasta
Pemprov, dan
Pihak Swasta
yang terkait
Road Map SIDa Kota Samarinda | 59
e) Dinas Pemadam Kebakaran
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Salah satu strategi terkait SDM
adalah Meningkatkan kualitas
SDM penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Terwujudnya upaya
peningkatan kualitas
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan melalui
Pendidikan dan latihan,
bimbingan teknis, dan
pembelajaran
Terwujudnya upaya
peningkatan kecepatan dan
ketepatan dalam
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Pelatihan dan bimbingan teknis
terkait pemadam kebakaran
dan penyelamatan
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Penyediaan, Pengelolaan
Sistem Informasi kebakaran
melalui media baru dalam
bentuk Domain Situs Web
Dinas Pemadam Kebakaran
maupun Sub Domain yang
dikelola oleh Dinas Pemadam
Tersedianya Pengelolaan
Sistem Informasi kebakaran
melalui media baru dalam
bentuk Domain Situs Web
Dinas Pemadam Kebakaran
maupun Sub Domain yang
dikelola oleh Dinas Pemadam
Program/kegiatan otomasi
pelayanan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Road Map SIDa Kota Samarinda | 60
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Kebakaran Kota Samarinda.
Sasaran yang ingin dicapai
adalah agar masyarakat dapat
dengan mudah memperoleh
akses informasi dan layanan
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan, serta ikut
berpartisipasi di dalam
penaggulangan kebakaran dan
penyelamatan dengan
menggunakan media internet.
Kebakaran Kota Samarinda.
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana
dalam penanggulangan
kebakaran
Terwujudnya upaya
pemenuhan sarana prasarana
pemadam kebakaran dan
penyelamatan
Program/kegiatan Pengadaan
sarana dan prasarana
penanggulangan kebakaran
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Meningkatkan cakupan
pemenuhan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Terwujudnya cakupan
pemenuhan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Program/kegiatan Pengadaan
Alat Pertolongan dan
Penyelamatan Korban
Kebakaran
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Upaya untuk menetapkan
regulasi yang mendukung
upaya-upaya pencegahan
kebakaran
Terwujudnya regulasi yang
mendukung upaya-upaya
pencegahan kebakaran
Dalam upaya meningkatkan
Program/kegiatan penyusunan
regulasi yang berisikan tentang
Penyuluhan, Penyebaran
informasi pelarangan dan
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Road Map SIDa Kota Samarinda | 61
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Dalam upaya meningkatkan
pelayanan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
kepada masyarakat
pelayanan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
kepada masyarakat
peringatan waspada bahaya
kebakaran
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Mengurangi kerentanan,
memperkuat ketangguhan
masyarakat dalam menghadapi
kebakaran
Terwujudnya Diseminasi
informasi dan pengetahuan
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Kegiatan Simulasi Pencegahan
dan Penanggulangan
Kebakaran Kepada Masyarakat
dan Dunia Usaha
Kegiatan Inspeksi Alat Proteksi
Kebakaran Gedung Bertingkat
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Penyediaan, Pengelolaan
Sistem Informasi kebakaran
belum dalam bentuk aplikasi
Terwujudnya Pengelolaan
Sistem Informasi kebakaran
dalam bentuk aplikasi
Kegiatan pengelolaan sistem
informasi kebakaran
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Meningkatkan patroli,
penyuluhan, siaran keliling
pencegahan bahaya kebakaran
dan penanganan pemadaman
kebakaran
Terwujudnya upaya intensif
terhadap patroli, penyuluhan,
siaran keliling pencegahan
bahaya kebakaran dan
penanganan pemadaman
kebakaran
Kegiatan peningkatan
kesiagaan dan pencegahan
bahaya kebakaran
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan produk unggulan
daerah
Meningkatkan sinergitas
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Terwujudnya sinergitas
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Kegiatan Sosialisasi/simulasi
kebakaran dan penyelamatan
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Road Map SIDa Kota Samarinda | 62
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Meningkatkan cakupan
pemenuhan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Terwujudnya cakupan
pemenuhan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Kegiatan Pemetaan Potensi
Ancaman Bahaya Kebakaran
di Seluruh Jenis Tipologi
Kebakaran (Mitigasi)
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Meningkatkan pemberian
informasi dan pengetahuan
tentang penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Terwujudnya pemberian
informasi dan pengetahuan
tentang penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan
Kegiatan penyusunan
informasi dan pengetahuan
tentang penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan,
baik secara selebaran maupun
elektronik
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Meningkatkan sinergitas
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Terwujudnya sinergitas
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Kegiatan koordinasi antar
stakeholders yang dirancang 1
tahun sekali ataupun 1 tahun 2
kali
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Road Map SIDa Kota Samarinda | 63
f) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas
aparatur (dalam
implementasi inovasi
daerah)
Akses mengikuti pelatihan
berkaitan dengan inovasi yang
telah/akan dihasilkan ke
depan terbatas/masih rendah.
Hal ini dapat dibuktikan
dengan kepemilikan sertifikasi
anggota seperti TRC (sebagai
modal untuk memunculkan
inovasi BPBD), dari 25 hanya
5 aktif. Dari 5 pun, hanya 3
anggota yang aktif, yang 2
sudah dipindahkan instansi
Terwujudnya akses
kemudahan Terkait
pengembangan pegawai, serta
penguatan kebijakan instansi
bahwa Pegawai yang sudah
tersertifikasi seperti TRC yang
memang dibutuhkan oleh
BPBD agar dipertimbangkan
ketika akan dimutasi keluar,
karena pegawai tersebut
adalah aset organisasi,
disamping hal tersebut akan
dapat mengurangi asset
BPBD untuk
memgembangkan dirinya
Terdapat Program
Peningkatan dan
Pengembangan SDM
Aparatur di renja Program
dan kegiatan tahun 2016),
akan tetapi target kinerjanya
masih kosong. Begitupun
terkait Pelatihan dan
bimbingan teknis terkait
kebencanaan yang telah
direncanakan 5 org dan
Pemberdayaan masyarakat
dalam menghadapi bencana
yang meliputi 4 Kelurahan,
jumlah anggarannya juga
masih kososng. Itu artinya
belum kuat bargainingnya
dalam struktur anggaran yang
seharusnya lebih
diprioritaskan.
BPBD
Peningkatan layanan
berbasis e-government
Sudah disadari akan potensi
Pesatnya perkembangan
teknologi untuk menunjang
kegiatan di bidang
kebencanaan yang dapat
dimanfaatkan untuk
mengurangi risiko-risiko
bencana, akan tetapi belum
diwujudkan dalam produk
layanan yang konkrit
Adanya keterbatasan sarana
komunikasi yang
menghambat kecepatan
Mewujudkan potensi tersebut
dalam kegiatan yang riil untuk
membuat layanan berbasis e-
goverment guna menunjang
peningkatan kualitas layanan
Yang sudah dilakukan
• E-Warnig System
Yang dapat dipertimbangkan
untuk dilakukan seperti
kegiatan:
• E-Sosialisasi kebijakan
Penanggulangan bencana
• E-layanan Bantuan
Bencana
• E-Konsultasi Tanggap
Bencana
BPBD
Road Map SIDa Kota Samarinda | 64
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
penyebaran arus data;
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana
umum daerah (jalan,
jembatan, gedung, asset
daerah lainnya yang
menunjang inovasi)
Terbatasnya sarana prasarana
air minum yang tersedia pada
daerah rawan bencana
Terbatasnya sarana dan
prasarana umum pasca
bencana;
Keterbatasan jaringan
informasi dan komunikasi
yang efektif dalam penyebaran
informasi kebencanaan
kepada masyarakat;
Terwujudnya sarana
prasarana air minum yang
tersedia pada daerah rawan
bencana
Tersedianya Terbatasnya
sarana dan prasarana umum
pasca bencana
Tersedianya jaringan
informasi dan komunikasi
yang efektif dalam penyebaran
informasi kebencanaan
kepada masyarakat;
Kegiatan berkaitan dengan
Pencegahan dan mitigasi
bencana
BPBD
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Belum semua daerah rawan
bencana terlindungi
Terlindunginya semua daerah
rawan
Kegiatan Upaya perlindungan
daerah rawan bencana
BPBD
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Dalam analisa Peluang
organisasi, Pesatnya
perkembangan teknologi
untuk menunjang kegiatan di
bidang kebencanaan yang
dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi risiko-risiko
bencana;
Terwujudnya penerapan
teknologi untuk menunjang
kegiatan pengurangan risiko-
risiko terhadap bencana;
Pembentukan Kelurahan
tangguh
Kegiatan Kaji cepat bencana
BPBD
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat
sektor industri, jasa, dan
perdagangan (sektor
Meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk ikut aktif
dalam upaya penyelenggaraan
Terwujudnya kesadaran
masyarakat untuk ikut aktif
dalam upaya penyelenggaraan
penanganan bencana seperti
Kegiatan Sosialisasi/fasilitasi
kepada masyarakat dalam
menghadapi bencana
BPBD
Road Map SIDa Kota Samarinda | 65
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
unggulan Kota Samarinda) penanganan bencana seperti
PMK Swasta, Balakarcana,
Balakar Kota, LSM Pelik dll;
PMK Swasta, Balakarcana,
Balakar Kota, LSM Pelik dll;
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Pesatnya perkembangan
teknologi untuk menunjang
kegiatan di bidang
kebencanaan yang dapat
dimanfaatkan untuk
mengurangi risiko-risiko
bencana
Terwujudnya penerapan
teknologi untuk menunjang
kegiatan di bidang
kebencanaan seperti untuk
mengurangi risiko-risiko
bencana
Kegiatan Peningkatan
pelayanan penanggulangan
bencana UPTB I, UPTB II,
dan UPTB III berbasis
teknologi
BPBD
Peningkatan kualitas
kebijakan berwawasan
lingkungan
Wilayah Management
Kebakaran (WMK) dibawah
standart Nasional;
Semakin maraknya eksploitasi
sumberdaya alam yang tidak
terkendali tanpa
memerhitungkan kelestarian
lingkungan;
Terwujudnya Wilayah
Management Kebakaran
(WMK) berdasar standart
Nasional;
Terwujudnya manajemen
eksploitasi sumberdaya alam
yang terkendali dengan
memperhitungkan kelestarian
lingkungan
Kegiatan Review regulasi
terkait rancangan
Pengurangan Risiko Bencana
Kegiatan penyusunan
/Review regulasi terkait
eksploitasi SDA secara bijak
BPBD
Peningkatan produk
unggulan daerah
Dalam ancaman renstra
tersebut salah satunya adalah
Tingginya frekuensi bencana
Terwujudnya upaya untuk
melakukan mitigasi bencana
Kegiatan simulasi
Kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana
BPBD
Road Map SIDa Kota Samarinda | 66
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan pemanfaatan
tata ruang wilayah Kota
Samarinda
Keterbatasan peta wilayah
yang menyebabkan
terhambatnya pelaksanaan
analisa kerusakan spasial;
Terwujudnya peta wilayah
agar tidak menghambat
pelaksanaan analisa kerusakan
spasial;
Kegiatan Penyusunan peta
wilayah
BPBD
Peningkatan promosi
sektor industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Seiring dengan semakin
berkembangnya aktivitas
perekonomian masyarakat,
berimplikasi pada
perkembangannya kawasan-
kawasan hunian, industri, dan
perdagangan yang
memerlukan antisipasi pola
penanganan yang memadai.
Terwujudnya kawasan-
kawasan hunian, industri, dan
perdagangan yang
terantisipasi segala
dampaknya dengan baik serta
terwujudnya pola penanganan
yang memadai.
Kegiatan penyusunan peta
kawasan
BPBD
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor
industri, jasa, dan
perdagangan
Kurang aktifnya pihak terkait
untuk terlibat dalam proses
perencanaan penanggulangan
bencana
Terwujudnya keaktifan pihak
terkait untuk terlibat dalam
proses perencanaan
penanggulangan bencana
Kegiatan Pengkajian
kebutuhan Pasca bencana
BPBD
Road Map SIDa Kota Samarinda | 67
g) Dinas Kesehatan
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
1. Jumlah dan Distribusi SDM
Kesehatan belum merata di
seluruh wilayah
2. Kompetensi SDM
Kesehatan di fasyankes
primer perlu lebih
dikembangkan sesuai
perkembangan keilmuan
profesi
1. meningkatkan
profesionalisme dan
kompetensi pelaksana
pelayanan kesehatan
melalui pendidikan
lanjutan, kursus, pelatihan
untuk
1. Program pengembangan
dan pemberdayaan SDM
kesehatan
i. Meningkatnya kualitas
dan kuantitas Fasilitas
pendidikan kesehatan
di Kota Samarinda
ii. Fasilitasi usulan
ketenagaan melalui
formasi kepegawaian
telah menggunakan
WISN (Workload
Indicator Staff Needs)
iii. Meningkatnya migrasi
tenaga kesehatan dari
luar Kota Samarinda
2. Program pembinaan
surveillans, imunisasi,
karantina dan kesehatan
matra
Dinkes
Peningkatan layanan berbasis
e-government
1. Program pengelolaan data
dan Informasi Kesehatan
2. Program Peningkatan
mutu pelayanan kesehatan
Dinkes
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
1. peralatan medis belum
mencukupi sesuai
standar kebutuhan,
sementara itu
bermunculan sarana
1. Terwujudnya Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang
memadai
2. Terwujudnya kemandirian
masyarakat untuk
Program Peningkatan mutu
pelayanan kesehatan
Dinkes
Road Map SIDa Kota Samarinda | 68
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
pelayanan kesehatan
baru dengan pesatnya
termasuk yang
tradisional, dimana
pengawasan dan
pengendalian masih
lemah dan regulasi
belum menjamin
kepastian pemberian
pelayanan yang
berkualitas maupun
aman.
mendapatkan akses
kesehatan.
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Telah ada payung hukum
SIDA di Kota Samarinda,
yakni Perwali No 1 tahun 2016
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
1. Kurangnya dukungan
Dunia Usaha & Ormas
2. Peran serta masyarakat
dalam wadah UKBM
(Upaya Kesehatan berbasis
masyarakat) masih rendah
1. Terwujudnya Upaya
Kesehatan berbasis
masyarakat
1. Program pembinaan
kesehatan tradisional
dan komplementer
2. Program
Pemberdayaan
Masyarakat
Dinkes
Peningkatan penguat unsur
SIDa
1. Sejak Tahun 2015 Telah
Dibangun SIKDA Yang
Memberikan Inovasi Dan
Informasi Berupa Data TB,
Pneumonia, Imunisasi,
Demam Berdarah, Penderita
Diare, Penderita ISPA Dan
Program KIA.
1. Program pengelolaan data
dan Informasi Kesehatan
2. Inovasi yang akan
dilakukan selanjuutnya:
SIKDA GADAR
Dinkes
Road Map SIDa Kota Samarinda | 69
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
2. Sudah Terintergrasi Dengan
Data Kependudukan Dan P-
Care BPJS Kesehatan
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Program Penyehatan
Lingkungan
Dinkes
Peningkatan produk unggulan
daerah
1. Dinas Kesehatan belum
memiliki UPT
Laboratorium daerah yang
mampu menunjang
pemeriksaan yang
dibutuhkan (Penerbitan
izin produksi makanan dan
minuman pada industri
Rumah Tangga)
Dinkes
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Inovasi yang akan dilakukan
selanjutnya: GOJEK SEHAT
Dinkes
Road Map SIDa Kota Samarinda | 70
h) Dinas Kebudayaan
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
1. Kurangnya kapasitas SDM
(Masih terbatasnya SDM
Dinas Kebudayan yang
dimiliki latar belakang
pendidikan dan pengalaman
kerja di bidang pelestarian
dan pengembangan seni,
budaya dan tradisi di Kota
Samarinda)
Terwujudnya optimalisasi
kinerja SDM
Dinas
Kebudayaan
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Penyusunan Sistem Informasi
Manajemen Kebudayan Kota
Samarinda (integrasi dengan
pariwisata, industri, dan
instansi vertikal yang
menangani serta unsur lainnya
Dinas
Kebudayaan
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Kurangnya sarana dan
prasarana pelestarian budaya,
seni dan tradisi di Kota
Samarinda
tersedianya sarana dan
prasarana pelestarian budaya,
seni dan tradisi di Kota
Samarinda;
Dinas
Kebudayaan
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Seminar dalam rangka
revitalisasi dan reaktualisasi
budaya lokal
Dinas
Kebudayaan
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Terwujudnya peran serta
masyarakat dan sektor swasta
dalam pengelolaan kekayaan
budaya
1. Pembinaan dan
pemberdayaan (integrasi)
masyarakat seni dalam
bidang-bidang lain (fisik,
maupun non fisik)
2. Membangun kemitraan
pengelolaan kebudayaan
antar daerah
Dinas
Kebudayaan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 71
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
1. Kurang optimalnya
pelestarian dan
pengembangan nilai-nilai
budaya di Kota Samarinda
Terwujudnya pengelolaan
keanekaragaman budaya
Dinas
Kebudayaan
Peningkatan produk unggulan
daerah
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
1. Rendahnya keterlibatan
sektor swasta dan
masyarakat dalam
pengelolaan kekayaan
budaya
2. Tidak dikenalnya
Keanekaragaman Budaya
Daerah Kota Samarinda
Terwujudnya pelestarian dan
pengembangan Nilai-nilai
Budaya di Kota Samarinda;
Dinas
Kebudayaan
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Lemahnya koordinasi dan
kerjasama pengelolaan
kekayaan budaya
Dinas
Kebudayaan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 72
i) Dinas Koperasi dan UMKM
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas
aparatur (dalam
implementasi inovasi daerah)
1. Tidak adanya jabatan
fungsional Penyuluh
Koperasi dan Penyuluh
UKM pada Dinas
Koperasi sehingga
pembinaan koperasi dan
UKM pada tingkat
kelurahan belum
maksimal.
2. Masih rendahnya
kewirausahaan dan
kompetensi SDM
Koperasi dan UKM
Peningkatan kemampuan
SDM bagi aparat Pembina
koperasi & UMKM
1. Mengikuti pendidikan lanjutan,
kursus, pelatihan untuk
meningkatkan profesionalisme
SDM bidang Koperasi dan
UMKM, sehingga dapat
dihasilkan aparatur pembina yang
kreatif dan inovatif untuk
mewujudkan pelayanan prima.
2. Peningkatan dan pemanfaatan
teknologi informasi bagi
Aparatur, pengurus Koperasi dan
UKM
Dinkop
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Rendahnya pemanfaatan
teknologi
Aplikasi pendaftaran koperasi secara
online
Dinkop
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat
sektor industri, jasa, dan
perdagangan (sektor
unggulan Kota Samarinda)
1. Masih terbatasnya akses
permodalan bagi UKM
2. Terbatasnya Kemampuan
manajerial Pengurus
Koperasi dan UKM
Banyak Koperasi dan
UKM yang belum dapat
mengakses permodalan
1. Peningkatan kemampuan
UMKM dalam mengakses
sumber-sumber
permodalan produtif
dalam pengembangan
produk lokal yang inovatif
dan kreatif dan
mempunyai daya saing di
1. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dan dunia usaha
dalam pembangunan KUMKM
dengan memberdayakan
organisasi dan tatalaksana secara
profesional yang didukung
dengan penyuluhan, advokasi,
bantuan hukum dan pengawasan
Dinkop
Road Map SIDa Kota Samarinda | 73
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
dari Lembaga Keuangan.
pasar lokal, regional, dan
pasar global
2. Peningkatan jumlah
koperasi aktif
3. Peningkatan kualitas
SDM Gerakan Koperasi
yang baik menuju Koperasi dan
KUMKM yang mandiri
berkualitas dan berdaya saing ;
2. Meningkatkan pangsa pasar,
jaringan usaha dan kemampuan
akses permodalan KUMKM
3. Pelatihan dan bimtek yang
berbasis manajerial dan
kompetensi bagi pengurus
koperasi dan UKM dengan
melibatkan kaum perempuan
4. Fasilitasi temu usaha UKM
dengan Perbankan/ BUMN/
BUMD dengan melibatkan kaum
perempuan
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Peningkatan kualitas
kebijakan berwawasan
lingkungan
Peningkatan produk
unggulan daerah
1. Rendahnya daya saing
Koperasi dan UKM
dalam memasuki pasar
global
2. Tingginya
keanekaragaman potensi
dan produk daerah
Dinkop
Peningkatan pemanfaatan
tata ruang wilayah Kota
Samarinda
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Pemasaran produk Koperasi
dan UKM masih sebatas pasar
lokal
Pemasaran produk-produk UMKM
secara online
Dinkop
Integrasi lokasi unggulan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 74
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 75
j) Dinas Perindustrian
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Sudah ada 3 penyuluh
industry, 2 orang gol II. Peran
struktural di bidang-bidang
dalam pelaksanaan
kewenangan SKPD, termasuk
pembinaan, pemberian
rekomendasi dan advis teknis
sangat besar (Kurangnya SDM
Dinas perindustrian Kota
Samarinda di bidang tekhnis
Industri)
Terciptanya budaya berinovasi
dalam mendukung
perkembangan sector
perindustrian di Samarinda
yang dapat dituangkan dalam
bentuk kebijakan, peraturan
maupun program/kegiatan
Dinas
Perindustrian
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Belum tersedianya
pengelolaan data di Bidang
Industri dan yang berbasis
data base / Website yang
akurat
Pengembangan website tentang
IKM
Dinas
Perindustrian
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Kurangnya sarana dan
prasarana berupa perangkat,
jaringan, aplikasi guna
mendukung kemajuan
teknologi informasi yang
sangat pesat
Peningkatan kualitas maupun
kuantitas sarana prasarana
perindustrian sehingga
berkelanjutan
Dinas
Perindustrian
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Deregulasi dan debirokrasi
bidang industri yang
menghambat pengaturan,
pembinaan dan pengawasan
industri di kota Samarinda.
1. Rendahnya kesadaran
Peningkatan nilai kemanfaatan
dari kebijakan dan peraturan
dalam mendukung
perkembangan,
Dinas
Perindustrian
Road Map SIDa Kota Samarinda | 76
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
akan pentingnya
perlindungan daya kreasi
dan inovasi (HAKI) dan
barang ber Standar
Nasional Indonesia (SNI)
atas produk yang
dihasilkan
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
1. Peningkatan Pelayanan
Perizinan / Rekomendasi
di Bidang Industri
2. Rendahnya daya saing
industri dari adanya
keterbatasan kemampuan
SDM, penguasaan
teknologi dan
standarisasi produk
1. Bimbingan
teknis/penyuluhan IKM
mobile
2. Bimbingan
teknis/konsultasi IKM
berbasis IT
Dinas
Perindustrian
Peningkatan penguat unsur
SIDa
3. Pengembangan Si IIS
(Sistem Industri
Samarinda)
Dinas
Perindustrian
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Peningkatan produk unggulan
daerah
1. Belum optimalnya
pemanfaatan bahan baku
potensial unggulan
daerah menuju
terbentuknya kompetensi
inti industri daerah dan
klaster industri serta
produk unggulan
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
1. Adanya upaya
pembangunan dan
1. Mewujudkan kawasan
industri yang mampu
Road Map SIDa Kota Samarinda | 77
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
pengembangan pusat-pusat
kawasan industri skala
mikro maupun makro
yang terus dilaksanakan
melalui penataan ruang
wilayah perkotaan
(RT/RW) bersama-sama
dengan pihak terkait.
mendorong
pengembangan industri
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Pemasaran produk IKM
berbasis IT
Dinas
Perindustrian
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 78
k) Badan Pendapatan Daerah
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
1. Tenaga SDM belum
menguasai pemungutan
pajak, kurangnya SDM
dalam melakukan
pendataan, tidak adanya
reward dan punishment untuk
aparatur;
2. Kurangnya SDM di bagian
IT serta tidak sinkronnya
antara pencatatan dengan
sistem;
3. Kurangnya auditor atau juru
sita;
4. Sistem reward dan punishment
untuk aparatur SDM belum
mengimplementasikan UU
No. 28 tahun 2009
5. Aparatur seringkali
mendahulukan kewenangan
yang dimiliki dari pada
kebutuhan dan aspirasi
masyarakat
6. Kurangnya pemahaman
SDM mengenai UU baru
terkait pajak dan retribusi
terbaru.
7. Kurangnya tenaga ahli
hukum dalam penentuan
Peningkatan kualitas sdm
aparatur yang handal dan
profesional
Bapenda
Road Map SIDa Kota Samarinda | 79
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
NJOP
8. Pengawasan terhadap
petugas penarik retribusi
masih kurang, sehingga ada
potensi kebocoran dalam
pelaporan penerimaan
retribusi, khususnya retribusi
parkir.
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Terciptanya pelayanan
masyarakat yang memenuhi
standar kualitas yang baik
Optimalisasi Pemanfaatan
Informasi Teknologi
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Pendaftaran dan Pendataan
Objek Pajak Dengan Cara
Official Assesment dan Self
Assesment
Pemutakhiran Objek Pajak
Dengan Cara Self assesment
Bapenda
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Terbatasnya sarana dan
prasarana yang berkaitan
dengan pekerjaan teknis pajak;
Bapenda
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut,
sungai, udara)
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Road Map SIDa Kota Samarinda | 80
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan pemberdayaan
dan fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
2. Meningkatnya Kesadaran
dan Kepatuhan serta
Kepatutan Masyarakat
Membayar Pajak.
1. Peningkatan kesadaran
masyarakat dan wajib pajak
dalam pemenuhan
kewajiban pajak daerah
2. Program Pembinaan Dan
Fasilitas Pengelolaan
Pendapatan Daerah
i. Pengelolaan Dan
Pengembangan
SIMDA Pendapatan
Kota Samarinda
ii. Sosialisasi Dan
Penyuluhan Tentang
Perda, Perwali Serta
Kebijakan Daerah di
Bidang Pendapatan
Lain
Bapenda
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Data penagihan piutang yang
belum update, seperti WP
Restoran banyak yang belum
mencantumkan potongan pajak
1. Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
2. Intensifikasi Pajak Melalui
Penagihan Proaktif &
Operasi Sisir (OPSIR) Pajak
dan Retribusi Daerah
Tahun Berjalan
Bapenda
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Peningkatan produk unggulan
daerah
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Road Map SIDa Kota Samarinda | 81
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Integrasi lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Kurangnya koordinasi yang
dilakukan oleh aparatur dalam
beberapa kegiatan
pembangunan
Perhitungan potensi retribusi
dari SKPD tidak pernah
disampaikan ke Bapenda
Peningkatan intensifikasi dan
ekstensifikasi PAD dan
penerimaan lainnya
Pengelolaan UPTD Mess
Perwakilan Pemkot Samarinda
Bapenda
Road Map SIDa Kota Samarinda | 82
l) Bappeda
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Bappeda telah
dilakukan, namun belum ada
yang spesifik mendorong
internal Bappeda maupun
mengkoordinasikan dengan
Perangkat Daerah lain dalam
meningkatkan kapasitas
aparatur berkaitan dengan
inovasi daerah
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi baik dari
internal Bappeda, dan
memunculkan program
kegiatan serupa di Perangkat
Daerah lainnya pada saat
kompilasi program/ kegiatan.
Program pengkaderan aparatur
yang inovatif menjadi
champions of innovation di
daerah, baik dari Bappeda,
maupun mendukung Perangkat
Daerah lain yang memasukkan
usulan program/kegiatan
sejenis.
Bappeda
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Pengembangan Sistem
Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD), serta
pengembangan Perencanaan
Berbasis Web (e-SIPPD)
Optimalisasi dan Penguatan
sistem web yang dibangun
dalam mendorong
e-government
Optimalisasi dan penguatan
SIPEDA (Sistem Informasi
Perencanaan dan Anggaran)
Kota Samarinda
Bappeda
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Pembangunan Jembatan
masih terus dilakukan,
perbaikan jalan melalui
betonisasi sampai ke tingkat
kelurahan terus dilakukan,
kondisi balaikota yang sudah
jenuh
Peningkatan fasilitas jalan dan
jembatan selesai dikerjakan
dan dibayarkan tunggakannya
kepada pihak kontraktor.
Opsi pemindahan balaikota
bisa terwujud
1. Perencanaan dan
penyelenggaraan
pembangunan prasarana
Perumahan, permukiman,
dan perhubungan
2. Perencanaan dan
penyelenggaraan
pembangunan prasarana
pekerjaan umum dan tata
ruang
Bappeda
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
kelanjutan pembangunan
bandara di Samarinda
Tersedianya bandara sebagai
upaya peningkatan jaringan
udara dari dan ke Kota
Samarinda
- Bappeda
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda
Pengembangan media
publikasi, informasi, dan
dokumentasi
Road Map SIDa Kota Samarinda | 83
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
- Mendorong optimalisasi
koordinasi perangkat daerah
memetakan kelompok
masyarakat berdasarkan sektor
unggulan kota Samarinda
1. Penanggulangan kemiskina
daerah
2. Penyelenggaraan
pengembangan SDM Kota
Samarinda
Bappeda
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Permasalahan data masih
belum sinkron, dan belum
sepenuhnya terintegrasi
Data yang terintegrasi antar
perangkat daerah dan sinkron
sehingga memudahkan
pemangku kepentingan yang
menggunakan
Sinkronisasi data
pembangunan, baik di Kota
Samarinda dan juga Se-Kaltim
Bappeda
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Permasalahan lingkungan,
persampahan, banjir,
kerusakan lingkungan pasca
tambang masih ada
Optimalisasi penyelesaian
permasalahan lingkungan di
Kota Samarinda
Penyusunan rencana aksi
daerah gas rumah kaca
Bappeda
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum optimalnya produk
unggulan daerah
Optimalnya produk unggulan
daerah
1. Penyusunan informasi dan
statistik perencanaan bidang
ekonomi
2. Penyusunan indikator
ekonomi
Bappeda
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Belum tersosialisasi dengan
optimal peraturan mengenai
RTRW kepada para
pemangku kepentingan dan
masyarakat
Tersosialisasinya dan
termanfaatkannya tata ruang
wilayah Kota Samarinda sesuai
dengan peraturan mengenai
RTRW nya.
1. Perencanaan dan
penyelenggaraan
pembangunan prasarana
pekerjaan umum dan tata
ruang
2. Pembinaan dan
pengendalian tata ruang
daerah
3. Sosialisasi Perda Kota
Samarinda tentang RTRW
Kota Samarinda 2013-2033
Bappeda
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Kurang optimalnya promosi
sektor industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Optimalisasi promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Perencanaan dan
penyelenggaraan pengelolaan
keuangan dan investasi
Bappeda
Integrasi lokasi unggulan wisata Masih tersebar dan belum terintegrasinya lokasi unggulan Perencanaan dan Bappeda
Road Map SIDa Kota Samarinda | 84
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
terintegrasinya lokasi
unggulan wisata dengan sektor
industri, jasa, dan
perdagangan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
penyelenggaraan pengelolaan
dunia usaha dan pariwisata
Road Map SIDa Kota Samarinda | 85
m) Dinas Komunikasi dan Informatika
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas Kominfo
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Kominfo
1. Pengembangan sumber
daya komunikasi publik
2. Pembinaan dan
pengembangan sumber
daya komunikasi dan
informasi
Dinas
Kominfo
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Perlunya pemahaman dan
peningkatan keahlian aparatur
dibidang IT
Peningkatan kapasitas aparatur
terhadap penguasaan IT
1. Bimbingan teknis TIK
2. Sosialisasi internet sehat
3. Pembinaan dan
pengembangan SDM
komunikasi dan informasi
4. Rancanangan e-government
pemerintah kota yang
terintegrasi
Dinas
Kominfo
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Pembangunan infrastruktur
komunikasi, informasi dan
media yang belum optimal
Optimalisasi pembangunan
infrastruktur komunikasi,
informasi dan media
3. Peningkatan kapasitas
sarana dan prasarana bidang
komunikasi dan informasi
4. Pengawasan dan
pengendalian Menara
telekomunikasi dan
penyelenggaraan pos
Dinas
Kominfo
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
Penataan dan pengelolaan
jaringan internet dan
komunikasi serta informasi
Optimalisasi penataan jaringan
internet, komunikasi, dan
informasi
Sosialiasi internet sehat Dinas
Kominfo
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda
1. Pengembangan media
publikasi, informasi, dan
dokumentasi
2. Pengelolaan data informasi
publik
3. Kemitraan media dan
lembaga komunikasi publik
Dinas
Kominfo
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
Masyarakat yang masih perlu
diberdayakan khususnya yang
terkait sektor industri, jasa,
Mendorong optimalisasi
pemberdayaan masyarakat
agar melek teknologi dan
3. Pembinaan dan
pengembangan SDM
komunikasi dan informasi
Dinas
Kominfo
Road Map SIDa Kota Samarinda | 86
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
dan perdagangan informasi, khususnya yang
terkait sektor industri, jasa, dan
perdagangan
4. Bimbingan teknis teknologi
informasi dan komunikasi
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Permasalahan penguasaan
dan pengelolaan IT belum
optimal
Optimalisasi penguasaan dan
pengelolaan IT
1. Pembuatan Media Center
Pemerintah Kota
Samarinda
2. Pembangunan Command
Center
3. Pembangunan Data Center
Dinas
Kominfo
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Permasalahan lingkungan,
persampahan, banjir,
kerusakan lingkungan pasca
tambang masih ada
Optimalisasi penyelesaian
permasalahan lingkungan di
Kota Samarinda
Pengembangan teknologi
informasi yang mendukung
kebijakan berwawasan
lingkungan
Dinas
Kominfo
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum optimalnya kompilasi
data produk unggulan daerah
Optimalnya kompilasi data
produk unggulan daerah
3. Survey bidang sosial dan
ekonomi daerah
4. Kompilasi produk bidang
sosial dan ekonomi
Dinas
Kominfo
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Belum tersosialisasi dengan
optimal peraturan mengenai
RTRW kepada para
pemangku kepentingan dan
masyarakat
Tersosialisasinya dan
termanfaatkannya tata ruang
wilayah Kota Samarinda sesuai
dengan peraturan mengenai
RTRW nya.
Rancanangan e-government
pemerintah kota yang
terintegrasi sehingga bisa
memasukkan konsep RTRW
Kota Samarinda
Dinas
Kominfo
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Kurang optimalnya promosi
sektor industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Optimalisasi promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Pengembangan aplikasi
teknologi informasi yang
mendukung promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Dinas
Kominfo
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Masih tersebar dan belum
terintegrasinya lokasi
unggulan wisata dengan sektor
industri, jasa, dan
perdagangan
terintegrasinya lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
1. Pembuatan Media Center
Pemerintah Kota
Samarinda
2. Pembangunan Command
Center
3. Pembangunan Data Center
Dinas
Kominfo
Road Map SIDa Kota Samarinda | 87
n) Badan Penelitian dan Pengembangan
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di BPP
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di BPP
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur, khususnya
terkait dengan pengembangan
inovasi
BPP
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Perlunya pemahaman dan
peningkatan keahlian aparatur
dibidang IT di BPP
Peningkatan kapasitas aparatur
terhadap penguasaan IT di
BPP
Optimalisasi pemanfaatan
teknologi dan informasi
BPP
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Pembangunan infrastruktur
sarana, dan prasarana umum
daerah yang belum optimal
Optimalisasi pembangunan
infrastruktur, sarana, dan
prasarana daerah
Litbang bidang ekonomi dan
pembanguan terus didorong
BPP
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
Penataan dan pengelolaan
jaringan transportasi Kota
Samarinda yang belum
optimal
Optimalisasi penataan jaringan
transportasi Kota Samarinda
Litbang bidang ekonomi dan
pembanguan terus didorong
BPP
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda
Penguatan sistem inovasi
daerah
BPP
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Masyarakat yang masih perlu
diberdayakan khususnya yang
terkait sektor industri, jasa,
dan perdagangan
Mendorong optimalisasi
pemberdayaan masyarakat
agar melek teknologi dan
informasi, khususnya yang
terkait sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Litbang bidang kesejahteraan
rakyat dan kemasyarakat terus
didorong
BPP
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Belum adanya sistem inovasi
daerah Kota Samarinda
Adanya sistem inovasi daerah
Kota Samarinda yang
terintegrasi dengan RPJMD
Penguatan sistem inovasi
daerah
BPP
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Permasalahan lingkungan,
persampahan, banjir,
kerusakan lingkungan pasca
tambang masih ada
Optimalisasi penyelesaian
permasalahan lingkungan di
Kota Samarinda
Litbang bidang Sumber Daya
Alam dan Teknologi terus
didorong
BPP
Road Map SIDa Kota Samarinda | 88
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum optimalnya kompilasi
data produk unggulan daerah
Optimalnya kompilasi data
produk unggulan daerah
Litbang bidang ekonomi dan
pembanguan terus didorong
BPP
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Belum tersosialisasi dengan
optimal peraturan mengenai
RTRW kepada para
pemangku kepentingan dan
masyarakat
Tersosialisasinya dan
termanfaatkannya tata ruang
wilayah Kota Samarinda sesuai
dengan peraturan mengenai
RTRW nya.
Penguatan sistem inovasi
daerah
BPP
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Kurang optimalnya promosi
sektor industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Optimalisasi promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Penguatan sistem inovasi
daerah
BPP
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Masih tersebar dan belum
terintegrasinya lokasi
unggulan wisata dengan sektor
industri, jasa, dan
perdagangan
terintegrasinya lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Penguatan sistem inovasi
daerah
BPP
Road Map SIDa Kota Samarinda | 89
o) Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di BKD
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di BKD
Pembinaan dan pengembangan
aparatur, khususnya terkait
dengan pengembangan
penguasaan inovasi bagi
aparatur
BKPPD
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Data informasi aparatur dan
pelayanan kepegawaian yang
belum optimal
Penyediaan data aparatur yang
valid serta pelayanan kepada
aparatur yang uptodate
1. Manajemen data
kepegawaian
2. Pengelolaan pelayanan
kepegawaian terpadu
BKPPD
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Pembangunan infrastruktur
sarana, dan prasarana
aparatur yang belum optimal
Optimalisasi pembangunan
infrastruktur, sarana, dan
prasarana aparatur
Peningkatan sarana dan
prasaran aparatur
BKPPD
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - BKPPD
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda
Pembinaan dan pengembangan
aparatur
BKPPD
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
- - - BKPPD
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Belum adanya sistem inovasi
daerah Kota Samarinda
Adanya sistem inovasi daerah
Kota Samarinda yang
terintegrasi dengan RPJMD
Pembinaan dan pengembangan
aparatur, khususnya
mendorong peningkatan
kompetensi kreatif dan inovatif
BKPPD
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Permasalahan lingkungan,
persampahan, banjir,
kerusakan lingkungan pasca
tambang masih ada
Optimalisasi penyelesaian
permasalahan lingkungan di
Kota Samarinda
Pembinaan dan pengembangan
aparatur, khususnya terkait
dengan penempatan pejabat
struktural yang memahami
kebijakan berwawasan
lingkungan yang terintegrasi
BKPPD
Road Map SIDa Kota Samarinda | 90
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
dan berkelanjutan
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum optimalnya kompilasi
data produk unggulan daerah
Optimalnya kompilasi data
produk unggulan daerah
Pembinaan dan pengembangan
aparatur
BKPPD
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Belum tersosialisasi dengan
optimal peraturan mengenai
RTRW kepada para
pemangku kepentingan dan
masyarakat
Tersosialisasinya dan
termanfaatkannya tata ruang
wilayah Kota Samarinda sesuai
dengan peraturan mengenai
RTRW nya.
Pembinaan dan pengembangan
aparatur
BKPPD
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Kurang optimalnya promosi
sektor industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Optimalisasi promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Pembinaan dan pengembangan
aparatur
BKPPD
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Masih tersebar dan belum
terintegrasinya lokasi
unggulan wisata dengan sektor
industri, jasa, dan
perdagangan
terintegrasinya lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Pembinaan dan pengembangan
aparatur
BKPPD
Road Map SIDa Kota Samarinda | 91
p) Dinas Perhubungan
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas
Perhubungan
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Perhubungan
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur, khususnya
terkait dengan pengembangan
penguasaan inovasi bagi
aparatur
Dinas
Perhubungan
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Pengawasan terhadap lalu
lintas jalan raya yang masih
belum optimal
Optimalisasi pengawasan
terhadap lalu lintas jalan raya
Penguatan operasional ruang
kendali area traffic control
system (ATCS)
Dinas
Perhubungan
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Pembangunan infrastruktur
sarana, dan prasarana
perhubungan yang belum
optimal
Optimalisasi pembangunan
infrastruktur, sarana, dan
prasarana perhubungan
Pembangunan sarana dan
prasaran perhubungan baik
darat, laut, dan udara
Dinas
Perhubungan
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
Jaringan transportasi darat,
laut, dan udara yang belum
optimal
Optimalisasi pembangunan
jaringan transportasi darat,
laut, dan udara
1. Pembangunan Bandara
Samarinda Baru
2. Pembuatan master plan
pelabuhan dan dermaga
3. Penyusunan master plan
transportasi Kota
Samarinda
4. Penyusunan rencana
penyediaan sarpras jaringan
jalan bagi pejalan kaki
Dinas
Perhubungan
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda,
khususnya terkait sektor
perhubungan
Pembuatan master plan
transportasi darat, laut, dan
udara yang berkaitan dengan
terobosan baru (inovasi) di
bidang perhubungan
Dinas
Perhubungan
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Masih kurangnya pemahaman
masyarakat terkait budaya
berlalu lintas, penggunaan dan
pemeliharaan jalan
Peningkatan pemahaman
masyarakat terkait budaya
berlalu lintas, penggunaan dan
pemeliharaan jalan
Pembuatan master plan
transportasi darat, laut, dan
udara yang berkaitan dengan
terobosan baru (inovasi) yang
mendorong sektor unggulan
Kota Samarinda
Dinas
Perhubungan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 92
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan penguat unsur
SIDa
Masih minimnya inovasi
daerah Kota Samarinda yang
terkait dengan sektor
perhubungan
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan sektor
perhubungan
1. Peningkatan pelayanan
angkutan
2. Peningkatan dan
pengamanan lalu lintas
Dinas
Perhubungan
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Permasalahan lingkungan,
persampahan, banjir,
kerusakan lingkungan pasca
tambang masih ada
Optimalisasi penyelesaian
permasalahan lingkungan di
Kota Samarinda
Rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas LLAJ
Dinas
Perhubungan
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum optimalnya distribusi
produk unggulan daerah,baik
melalui darat, laut, dan udara
Optimalnya distribusi produk
unggulan daerah, baik melalui
darat, laut, dan udara
Pembuatan master plan
transportasi darat, laut, dan
udara yang berkaitan dengan
terobosan baru (inovasi) yang
mendorong sektor unggulan
Kota Samarinda
Dinas
Perhubungan
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Belum tersosialisasi dengan
optimal peraturan mengenai
RTRW kepada para
pemangku kepentingan dan
masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan sektor
perhubungan
Tersosialisasinya dan
termanfaatkannya tata ruang
wilayah Kota Samarinda sesuai
dengan peraturan mengenai
RTRW nya.
1. Rehabilitasi dan
pemeliharaan prasarana dan
fasilitas LLAJ
2. Peningkatan pelayanan
angkutan
Dinas
Perhubungan
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Kurang optimalnya promosi
sektor industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Optimalisasi promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Pembuatan master plan
transportasi darat, laut, dan
udara yang berkaitan dengan
terobosan baru (inovasi) yang
mendorong sektor unggulan
Kota Samarinda
Dinas
Perhubungan
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Masih tersebar dan belum
terintegrasinya lokasi
unggulan wisata dengan sektor
industri, jasa, dan
perdagangan
terintegrasinya lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
1. Rehabilitasi dan
pemeliharaan prasarana dan
fasilitas LLAJ
2. Peningkatan pelayanan
angkutan
Dinas
Perhubungan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 93
q) Dinas Penanaman Modal
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas
Penanaman Modal
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Penanaman Modal
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur, khususnya
terkait dengan pengembangan
penguasaan inovasi bagi
aparatur
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Sistem database dan
pelayanan perizinan perlu
terus ditingkatkan
Peningkatan dan penguatan
sistem database investasi dan
pelayanan perizinan
Penyusunan sistem informasi
penanaman modal di Kota
Samarinda yang terintegrasi
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Pembangunan infrastruktur
sarana, dan prasarana untuk
menarik investasi perlu
ditingkatkan
Peningkatan pembangunan
infrastruktur, sarana, dan
prasarana dalam rangka
menarik investasi/penanaman
modal
Penyiapan potensi
sumberdaya, sarana, dan
prasarana daerah
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
jaringan transportasi darat,
laut, dan udara untuk menarik
investasi perlu ditingkatkan
kualitas dan kuantitasnya
Peningkatan dan penguatan
jaringan transportasi darat,
laut, dan udara untuk menarik
investasi
Pengembangan jaringan
informasi unggulan daerah
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda,
khususnya terkait sektor
penanaman modal
Peningkatan iklim invenstasi
dan realisasi investasi di Kota
Samarinda
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Masih kurangnya pemahaman
masyarakat dalam mendukung
iklim investasi yang kondusif
di Kota Samarinda
Peningkatan pemahaman
masyarakat terkait dukungan
keamanan dan ketentraman
dalam menciptakan iklim
investasi yang kondusif
Peningkatan pelayanan dan
informasi perizinan dan
penanaman modal daerah
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan sektor penanaman
modal perlu dioptimalisasi
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan sektor
penanaman modal daerah
Penyusunan sistem informasi
penanaman modal di Kota
Samarinda
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Permasalahan lingkungan,
persampahan, banjir,
kerusakan lingkungan pasca
tambang masih ada dan
Optimalisasi penyelesaian
permasalahan lingkungan di
Kota Samarinda agar investor
tertarik menanamkan modal di
Pemantauan, pembinaan, dan
pengawasan pelaksanaan
perizinan dan penanaman
modal
Dinas
Penanaman
Modal
Road Map SIDa Kota Samarinda | 94
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
menggangu iklim investasi di
Kota Samarinda
Kota Samarinda
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum optimalnya data
produk unggulan daerah
dalam rangka menarik
investasi
Optimalnya data produk
unggulan daerah, untuk
menarik investasi masuk
Pengembangan potensi
unggulan daerah
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Belum tersosialisasi dengan
optimal peraturan mengenai
RTRW kepada para
pemangku kepentingan dan
masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan sektor
penanaman modal
Tersosialisasinya dan
termanfaatkannya tata ruang
wilayah Kota Samarinda sesuai
dengan peraturan mengenai
RTRW nya.
1. Koordinasi perencanaan
dan pengembangan
penanaman modal daerah
2. Penyediaan data
karakteristik dan penjajakan
calon investor
Dinas
Penanaman
Modal
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Kurang optimalnya promosi
investasi sektor industri, jasa,
dan perdagangan dan sektor
penunjang
Optimalisasi promosi investasi
sektor industri, jasa, dan
perdagangan dan sektor
penunjang
Peningkatan promosi dan
kerjasama investasi di wilayah
Kalimantan, Dalam, dan juga
Luar Negeri
Dinas
Penanaman
Modal
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Masih tersebar dan belum
terintegrasinya lokasi
unggulan wisata dengan sektor
industri, jasa, dan
perdagangan
terintegrasinya lokasi unggulan
wisata dengan sektor industri,
jasa, dan perdagangan
Peningkatan promosi dan
kerjasama investasi di wilayah
Kalimantan, Dalam, dan juga
Luar Negeri
Dinas
Penanaman
Modal
Road Map SIDa Kota Samarinda | 95
r) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di BPKAD
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di BPKAD
Pengembangan sumberdaya
aparatur dalam rangka
peningkatan pelayanan publik,
termasuk pengembangan
penguasaan inovasi bagi
aparatur
BPKAD
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Sistem database dan
pelayanan pengadaan barang,
serta pengelolaan aset daerah
yang kurang optimal
Optimalisasi dan penguatan
sistem database pelayanan
pengadaan barang dan
pengelolaan aset daerah
Peningkatan jaringan aplikasi
kebutuhan pengadaan barang
daerah di Kota Samarinda
yang terintegrasi
BPKAD
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Belum optimalnya manajemen
pemeliharaan infrastruktur,
sarana, dan prasarana, serta
aset daerah
Manajemen pemeliharaan
infrastruktur, sarana, dan
prasarana, serta aset daerah
secara optimal
Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
BPKAD
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - -
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda,
khususnya terkait sektor
pengelolaan aset daerah
Peningkatan sumber daya aset BPKAD
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
- - - -
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan sektor pengelolaan
aset daerah perlu
dioptimalisasi
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan sektor
pengelolaan aset daerah
Peningkatan dan
pengembangan pengelolaan
aset daerah
BPKAD
Road Map SIDa Kota Samarinda | 96
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Masih kurang optimalnya
penyelesaian permasalahan
pembebasan lahan yang
mendukung kelestarian
lingkungan
Optimalisasi penyelesaian
permasalahan pembebasan
lahan yang nantinya
mendukung kelestarian
lingkungan
Peningkatan dan
pengembangan pengelolaan
aset daerah
BPKAD
Peningkatan produk unggulan
daerah
- - - -
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Belum tersosialisasi dengan
optimal peraturan mengenai
RTRW kepada para
pemangku kepentingan dan
masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan sektor
penanaman modal
Tersosialisasinya dan
termanfaatkannya tata ruang
wilayah Kota Samarinda sesuai
dengan peraturan mengenai
RTRW nya.
Pemanfaatan aset milik kota
Samarida dalam rangka
optimalisasi peruntukan
penggunaan sesuai dengan
RTRW
BPKAD
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
- - - -
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 97
s) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas
Pengendalian Penduduk dan
KB
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Pengendalian Penduduk dan
KB
Pengembangan sumberdaya
aparatur
Dinas
Pengendalian
Penduduk
dan KB
Peningkatan layanan berbasis
e-government
- - - -
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Belum optimalnya
infrastruktur, sarana, dan
prasarana pendukung
Infrastruktur, sarana, dan
prasarana, serta aset daerah
secara optimal
Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Dinas
Pengendalian
Penduduk
dan KB
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - -
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda,
khususnya terkait sektor
pengendalian penduduk dan
KB
Program Pengembangan Pusat
Pelayanan Informasi dan
Konseling
Dinas
Pengendalian
Penduduk
dan KB
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Peran masyarakat dalam
pengendalian penduduk dan
KB belum sepenuhnya
optimal
Optimalisasi peran masyarakat
dalam mendukung
pengendalian penduduk dan
KB
Program Pembinaan Peran
Serta Masyarakat dalam
Pelayanan KB/KR yang
Mandiri
Dinas
Pengendalian
Penduduk
dan KB
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan sektor pengendalian
penduduk dan KB perlu
dioptimalisasi
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan sektor
pengendalian penduduk dan
KB
Program Pengendalian
Penduduk dan KB
Dinas
Pengendalian
Penduduk
dan KB
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 98
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan produk unggulan
daerah
- - - -
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
- - - -
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
- - - -
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 99
t) Dinas Sosial
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas Sosial
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Sosial
Peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur
Dinas Sosial
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Sistem pelayanan bisnis inti di
terkait bidang sosial belum
optimal
Optimalisasi Sistem pelayanan
bisnis inti di terkait bidang
sosial
Peningkatan pengembangan
sistem
Dinas Sosial
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Belum optimalnya
infrastruktur, sarana, dan
prasarana pendukung
Infrastruktur, sarana, dan
prasarana, serta aset daerah
secara optimal
Peningkatan sarana dan
prasarana
Dinas Sosial
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - -
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
upaya pelembagaan inovasi
daerah
Optimalisasi implementasi
inovasi di Kota Samarinda,
khususnya terkait bidan sosial
Pelayanan dan rehabilitasi Dinas Sosial
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Banyaknya permasalahan
sosial yang ada dalam
masyarakat
Pengurangan berbagai
permasalahan sosial dengan
melakukan pemberdayaan
kepada masyarakat terdampak
1. Pemberdayaan
kelembagaan
2. Pembinaan panti asuhan/
panti jompo
3. Pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil,
serta penyandang masalah
kesejahteraan sosial lainnya
4. Pembinaan penyandang
cacat
5. Pembinaan eks.
Penyandang penyakit
6. Pembinaan anak terlantar
Dinas Sosial
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan bidang sosial
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan bidang sosial
Peningkatan kapasitas sumber
daya
Dinas Sosial
Road Map SIDa Kota Samarinda | 100
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
- - -
Peningkatan produk unggulan
daerah
- - - -
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
- - - -
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Masih banyaknya
permasalahan sosial dan
penyakit masyarakat
Pengurangan terhadap
permasalahan sosial dan
penyakit masyarakat
1. Pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil,
serta penyandang masalah
kesejahteraan sosial lainnya
2. Pemberdayaan
kelembagaan
Dinas Sosial
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 101
u) Dinas Pertanahan
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas Pertanahan
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Pertanahan
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Dinas
Pertanahan
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Sistem pelayanan bisnis inti di
terkait bidang sosial belum
optimal
Optimalisasi Sistem pelayanan
bisnis inti di terkait bidang
sosial
Peningkatan pengembangan
sistem
Dinas
Pertanahan
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Belum optimalnya
infrastruktur, sarana, dan
prasarana pendukung
Pengembangan Infrastruktur,
sarana, dan prasarana secara
optimal
Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Dinas
Pertanahan
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - -
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
- - - Dinas
Pertanahan
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Banyaknya permasalahan
konflik pertanahan yang ada
dalam masyarakat
meminimalisir berbagai
permasalahan konflik
pertanahan
Penyelesaian konflik-konflik
pertanahan
Dinas
Pertanahan
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan bidang pertanahan
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan bidang
pertanahan
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Dinas
Pertanahan
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
- - -
Peningkatan produk unggulan
daerah
- - - -
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Pemetaan tata kota dan
potensi unggulan di
Optimalisasi pemetaan tata
kota dan potensi unggulan di
1. Pembinaan dan
pengembangan kawasan
Dinas
Pertanahan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 102
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
kecamatan dan kelurahan
yang belum optimal
kecamatan dan kelurahan perkotaan
2. Penataan, penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Pemetaan tata kota dan
potensi unggulan di
kecamatan dan kelurahan
yang belum optimal
Optimalisasi pemetaan tata
kota dan potensi unggulan di
kecamatan dan kelurahan
1. Pembinaan dan
pengembangan kawasan
perkotaan
2. Penataan, penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah
Dinas
Pertanahan
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Pemetaan tata kota dan
potensi unggulan di
kecamatan dan kelurahan
yang belum optimal
Optimalisasi pemetaan tata
kota dan potensi unggulan di
kecamatan dan kelurahan
1. Pembinaan dan
pengembangan kawasan
perkotaan
2. Penataan, penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah
Dinas
Pertanahan
Road Map SIDa Kota Samarinda | 103
v) Dinas Pemuda dan Olahraga
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas Pemuda
dan Olahraga
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Pemuda dan Olahraga
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Dinas
Pemuda dan
Olahraga
Peningkatan layanan berbasis
e-government
- - - -
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Belum optimalnya
infrastruktur, sarana, dan
prasarana pendukung
Optimalisasi Infrastruktur,
sarana, dan prasarana secara
optimal
Peningkatan sarana dan
prasarana olahraga
Dinas
Pemuda dan
Olahraga
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - -
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
- - - -
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Banyaknya permasalahan
penyalahgunaan obat
terlarang dan gaya hidup
bebas yang ada dikalangan
pemuda
meminimalisir berbagai
permasalahan penyalahgunaan
obat terlarang dan gaya hidup
bebas di kalangan pemuda
1. Upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba
2. Peningkatan upaya
penumbuhan
kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
Dinas
Pemuda dan
Olahraga
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan bidang pertanahan
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan bidang
pertanahan
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Dinas
Pemuda dan
Olahraga
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
- - - -
Peningkatan produk unggulan
daerah
- - - -
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 104
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
- - - -
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 105
w) Dinas Pariwisata
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas Pemuda
dan Olahraga
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Pemuda dan Olahraga
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Dinas
Pariwisata
Peningkatan layanan berbasis
e-government
- - - -
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Belum optimalnya
infrastruktur, sarana, dan
prasarana pendukung
pariwisata
Optimalisasi Infrastruktur,
sarana, dan prasarana secara
optimal
Peningkatan sarana dan
prasarana pariwisata
Dinas
Pariwisata
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
Masih belum optimalnya
jaringan transportasi dari dan
ke Samarinda
Optimalisasi jaringan
transportasi dalam mendukung
pariwisata di Kota Samarinda
Pengembangan destinasi wisata Dinas
Pariwisata
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Belum optimalnya inovasi di
sektor pariwisata
Mendoring optimalisasi inovsi
di sektor pariwisata
Pengembangan ekonomi
kreatif
Dinas
Pariwisata
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Masih belum banyaknya
pelaku usaha ekonomi kreatif
di Kota Samarinda
Mendorong peningkatan
pelaku usaha ekonomi kreatif
berkembang di Kota
Samarinda
1. Pengembangan ekonomi
kreatif
2. Pengembangan kemitraan
Dinas
Pariwisata
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan sektor pariwisata
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan sektor
pariwisata
Pengembangan ekonomi
kreatif
Dinas
Pariwisata
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
- - - -
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum banyaknya produk
unggulan daerah dari hasil
usaha ekonomi kreatif
Mendorong munculnya produk
unggulan daerah dari hasil
usaha ekonomi kreatif
Pengembangan ekonomi
kreatif
Dinas
Pariwisata
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 106
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
Masih belum optimalnya
promosi yang dilakukan
dalam mendorong sektor
industry, jasa, dan
perdagangan melalui daya
tarik pariwisata
Optimalisasi promosi yang
dilakukan dalam mendorong
sektor industry, jasa, dan
perdagangan melalui daya tarik
pariwisata
Pengembangan pemasaran
pariwisata
Dinas
Pariwisata
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Belum terintegrasinya lokasi
unggulan wisata dengan basis
sektor industri, jasa, dan
perdagangan
Mengnintegrasikan lokasi
unggulan wisata dengan basis
sektor industri, jasa, dan
perdagangan
1. Pengembangan pemasaran
pariwisata
2. Pengembangan destinasi
wisata
Dinas
Pariwisata
Road Map SIDa Kota Samarinda | 107
x) Dinas Lingkungan Hidup
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas
Lingkungan Hidup
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Lingkungan Hidup
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Dinas
Lingkungan
Hidup
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Belum adanya pengelolaan
lingkungan hidup yang
dikelola secara web base
Mendorong lahirnya
pengelolaan lingkungan hidup
yang berbasis web
Pendampingan pengembangan
aplikasi dan perawatan IT PKS
dengan DKP Pemkot.
Surabaya
Dinas
Lingkungan
Hidup
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
Belum optimalnya
infrastruktur, sarana, dan
prasarana pendukung
Optimalisasi Infrastruktur,
sarana, dan prasarana secara
optimal
1. Pemeliharaan sarana dan
prasarana persampahan dan
juga di TPA
2. Pengadaan sarana dan
prasarana pengelolaan
sampah terpadu
Dinas
Lingkungan
Hidup
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - -
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Belum optimalnya inovasi di
bidang lingkungan hidup
Mendorong optimalisasi
inovasi di bidang lingkungan
hidup
Pengembangan kinerja
pengelolaan sampah
Dinas
Lingkungan
Hidup
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
masih rendahnya budaya
buang sampah masyarakat
dan belum optimalnya
pengelolaan sampah di
masyarakat
Mendorong pelibatan
masyarakat dalam upaya
pengelolaan sampah
1. Sosialisasi kebijakan
pengelolaan sampah
2. Kegiatan HBS di Kota
Samarinda
3. Pembinaan bank sampah
sekolah
4. Pengelolaan sampah
terpadu
Dinas
Lingkungan
Hidup
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan bidang lingkungan
hidup masih rendah
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan bidang
lingkungan hidup
Pengendalian dan pemanfaatan
gas metan
Dinas
Lingkungan
Hidup
Road Map SIDa Kota Samarinda | 108
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
Masih rendahnya penegakkan
kebijakan berwawasan
lingkungan di Kota Samarinda
Mendorong optimalisasi
penegakkan kebijakan
berwawasan lingkungan di
Kota Samarinda
1. Pengendalian pencemaran
udara
2. Penanganan kasus dan
sengketa lingkungan
3. Pengendalian limbah B3
4. Pemantauan kualitas air,
badan air, mata air, situ,
embung, dan bendungan
5. Pengendalian pencemaran
air dan tanah
6. Penyusunan master plan
pengelolaan sumber daya
alam
7. Peningkatan kualitas dan
akses informasi sumber
daya alam dan lingkungan
hidup
Dinas
Lingkungan
Hidup
Peningkatan produk unggulan
daerah
- - - -
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
Masih minimnya ruang
terbuka hijau di Kota
Samarinda
Mendorong semakin
banyaknya dibuat ruang
terbuka hijau di Kota
Samarinda
Penyusunan master plan ruang
terbuka hijau dan penguatan
pelaksanaannya di Kota
Samarinda
Dinas
Lingkungan
Hidup
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
- - -
-
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 109
y) Dinas Tenaga Kerja
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan kapasitas aparatur
(dalam implementasi inovasi
daerah)
Peningkatan kapasitas SDM
Aparatur yang terkait dengan
bisnis inti di Dinas Tenaga
Kerja
Adanya kondisi aparatur yang
memiliki kompetensi dan
kultur berinovasi di Dinas
Tenaga Kerja
Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Dinas Tenaga
Kerja
Peningkatan layanan berbasis
e-government
Belum optimalnya
pengelolaan bursa kerja online
Mendorong optimalisasi
pengelolaan bursa kerja online
Peningkatan kesempatan kerja
dan perluasan kerja
Dinas Tenaga
Kerja
Peningkatan infrastruktur,
sarana, dan prasarana umum
daerah (jalan, jembatan,
gedung, asset daerah lainnya
yang menunjang inovasi)
- - - -
Peningkatan jaringan
transportasi (darat, laut, sungai,
udara)
- - - -
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Belum optimalnya inovasi di
bidang tenaga kerja
Mendorong optimalisasi
inovasi di bidang tenaga kerja
Peningkatan kualitas dan
produktifitas tenaga kerja
Dinas Tenaga
Kerja
Peningkatan pemberdayaan dan
fasilitasi masyarakat sektor
industri, jasa, dan perdagangan
(sektor unggulan Kota
Samarinda)
Belum optimalnya
pemberdayaan masyarakat
yang belum mendapat
kesempatan kerja
Mendorong pemberdayaan
masyarakat dalam upaya
pengurangan pengangguran
dan memberikan kesempatan
kerja kepada masyarakat yang
masuk kedalam angkatan kerja
Peningkatan kesempatan kerja Dinas Tenaga
Kerja
Peningkatan penguat unsur
SIDa
inovasi daerah Kota
Samarinda yang terkait
dengan bidang
ketenagakerjaan
Meningkatnya inovasi daerah
Kota Samarinda yang
berkaitan dengan bidang
ketenagakerjaan
Peningkatan kualitas dan
produktifitas tenaga kerja
Dinas Tenaga
Kerja
Peningkatan kualitas kebijakan
berwawasan lingkungan
- - - -
Peningkatan produk unggulan
daerah
Belum banyaknya pelaku
usaha yang menghasilkan
produk unggulan daerah
Mendorong lebih banyaknya
pelaku usaha yang
menghasilkan produk unggulan
daerah
Pelatihan dan pengembangan
produktivitas UMKM dan
wirausaha baru
Dinas Tenaga
Kerja
Road Map SIDa Kota Samarinda | 110
Aspek Kebijakan Kondisi Sekarang Kondisi yang Ingin Dicapai Program/ Kegiatan Prioritas
SKPD
Penanggung
Jawab
Peningkatan pemanfaatan tata
ruang wilayah Kota Samarinda
- - - -
Peningkatan promosi sektor
industri, jasa, dan perdagangan
dan sektor penunjang
- - -
-
Integrasi lokasi unggulan wisata
dengan sektor industri, jasa, dan
perdagangan
- - - -
Road Map SIDa Kota Samarinda | 111
BAB IX
INDIKATOR KINERJA PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Penetapan indikator kinerja penguatan SIDa bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang ukuran keberhasilan pencapaian SIDa. Pada penetapan indikator penguatan SIDa
disesuaikan dengan analisis yang digunakan, dimana poin-poin yang dijabarkan adalah
sebagai berikut:
1. Kerangka umum yang bersifat kondusif;
2. Kelembagaan dan daya dukung Iptek/ Litbangyasa serta kemampuan
absorpsi industri, khususnya UMKM;
3. Kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/
terbaik hasil Litbangyasa serta pelayanan berbasis teknologi;
4. Pengembangan budaya inovasi;
5. Keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri daerah dan
nasional;
6. Keselarasan dengan perkembangan global
Dari beberapa poin diatas maka dibuat kerangka indikator kinerja penguatan SIDa Kota
Samarinda secara umum, pada tabel-tabel berikut:
Tabel 9.1
Indikator Kinerja Kerangka Umum yang Kondusif Bagi Inovasi
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Indikator
1 Basis data inovasi dan bisnis
Seluruh data terkait pengembangan inovasi dan
bisnis
Persentase data inovasi dan bisnis yang tersedia
Cakupan pelayanan pemerintah yang dapat
diakses secara online
2 Regulasi yang kondusif
bagi inovasi dan bisnis
Seluruh regulasi daerah
untuk mendukung inovasi dan bisnis secara
berkelanjutan
Jumlah regulasi yang
mendukung inovasi
3 Infrastruktur dasar inovasi
dan bisnis
Infrastruktur yang
mendukung inovasi dan bisnis
Ketersediaan infrastruktur
TIK terkait e-government
4 Insentif untuk inovasi dan bisnis
Insentif yang diberikan kepada pelaku inovasi
Jumlah dan jenis insentif untuk para pelaku novasi
Road Map SIDa Kota Samarinda | 112
Tabel 9.2
Indikator Kinerja Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek/Litbangyasa Serta Kemampuan
Absorpsi Industri, Khususnya UMKM
Tabel 9.3
Kolaborasi Bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik/ Terbaik Hasil
Litbangyasa Serta Pelayanan Berbasis Teknologi
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Indikator
1 Kelembagaan Litbangyasa Seluruh Lembaga Litbangyasa di daerah
Jumlah lembaga Litbangyasa di
daerah
2 Daya dukung Iptek/
Litbangyasa
Sumber daya Iptek/
Litbangyasa
Persentase tingkat
dukungan Iptek dari
Litbangyasa
3 Daya absorpsi UMKM Seluruh upaya peningkatan daya absorpsi UMKM untuk
memanfaatkan dan mengembangkan Iptek
Persentase absorpsi UMKM yang
memanfaatkan Iptek
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Indikator
1 Kemitraan strategis dan kolaboratif untuk inovasi
Kerjasama antar Lembaga untuk menumbuhkan program yang strategis dan
inovatif
Jumlah kerjasama antar lembaga
2 Peningkatan difusi inovasi Difusi hasil-hasil inovasi (praktik, baik pengetahuan ataupun kepakaran)
Persentase difusi inovasi
3 Pembangunan wahana interaksi pelaku inovasi
Membangun wahan untuk memperlancar interaksi
antara pelaku inovasi
Jumlah wahana interaksi pelaku
inovasi 4 Pelayanan berbasis
teknologi
Memberikan pelayanan
teknologi
Jumlah dan jenis
pelayanan berbasis teknologi
Road Map SIDa Kota Samarinda | 113
Tabel 9.4
Pengembangan Budaya Inovasi
Tabel 9.5
Keterpaduan Pemajuan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Daerah dan Nasional
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Indikator
1 Penguatan budaya inovasi
melalui pendidikan dan pelatihan
Mendorong budaya inovasi
melalui jalur pendidikan formal dan non-formal untuk
peningkatan kewirausahaan
Jumlah pendidikan
dan pelatihan yang diberikan
2 Penguatan kohesi sosial Mengelola Teknologi
masyarakat sebagai sumber inovasi dan terus
mengampanyekan budaya
inovasi
Persentase teknologi
yang dikelola masyarakat sebagai
sumber inovasi
3 Apresiasi dan kampanye inovasi
Memberikan apresiasi terhadap karya yang inovatif dan terus mengampanyekan
budaya inovasi
Jumlah apresiasi terhadap karya inovasi
4 Penumbuhan usaha baru
inovatif
Mendorong tumbuhnya
pewirausahaan baru yang inovatif melalui pemberian
insentif
Jumlah
wirausahawan baru yang inovatif
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Indikator
1 Prakarsa klaster industri
unggulan daerah dan/ atau prakarsa sistem inovasi
Berkembangnya himpunan
aktor bisnis dan non-bisnis dalam jaringan atau klaster industri unggulan daerah
Jumlah klaster
unggulan daerah
2 Koordinasi kebijakan darah serta daerah dan
nasional
Adanya koordinasi kebijakan antar daerah dan/
atau daerah dengan pusat yang dapat memacu inovasi
Persentase tingkat koordinasi kebijakan
antar daerah dan daerah dengan pusat
3 Pengembangan/ penguatan kelembagaan
khusus klaster industri
Terbangunnya Lembaga khusus untuk
mengembangkan klaster industri
Jumlah lembaga khusus dalam
pengembangan klaster industri
Road Map SIDa Kota Samarinda | 114
Tabel 9.6
Keselarasan dengan Perkembangan Global
No. Variabel Definisi/ Pengertian
Variabel Capaian
1 Lingkungan Prakarsa dan respons
program lingkungan
Jumlah prakarsa
dan respons program lingkungan
2 Standardisasi Penetapan Measurement Standard Test Quality
(MSTQ)
Jumlah industri yang telah
mendapatkan penetapan MSTQ
3 Hak Kekayaan Intelektual
(HKI)
Fasilitasi kepada masyarakat
tentang HKI
Jumlah paten atas
produk inovasi
daerah
4 Ketenagakerjaan Penggunaan tenaga kerja
terkait dengan kegiatan industri berbasis inovasi
Jumlah tenaga kerja
yang bekerja di lingkungan industri berbasis inovasi
Road Map SIDa Kota Samarinda | 115
BAB X
RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
Rencana aksi penguatan SIDa merupakan wujud implementasi strategi penguatan SIDa
dalam jangka waktu tertentu. Secara detil rencana aksi penguatan SIDa akan disusun oleh
masing-masing OPD berdasarkan program dan kegiatan yang telah disusun. Namun
demikian program dan kegiatan merupakan jabaran dari aspek kebijakan. Sehingga dalam
bab ini yang akan dibuatkan rencana aksinya secara general dan sifatnya sangat tentatif,
diambil dari aspek kebijakan sebagaimana matriks berikut ini:
Road Map SIDa Kota Samarinda | 116
Tabel 10.1
Rencana Aksi Penguatan SIDa Kota Samarinda 2018-2021
Aspek
Kebijakan Indikator Satuan
Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab
2018
(Kondisi Awal) 2019 2020
2021
(Kondisi Akhir)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Peningkatan kapasitas
aparatur dalam
implementasi inovasi daerah
Jumlah kegiatan
peningkatan kapasitas
Kegiatan 1 2 3 4 Bappeda dan BKPP
Peningkatan
layanan berbasis e-
government
Jumlah
layanan berbasis e-
government
Layanan 10 15 20 25 Seluruh
OPD
Peningkatan infrastruktur,
sarana. dan prasarana
umum daerah (jalan,
jembatan,
gedung, asset daerah
lainnya yang menunjang
inovasi)
Jumlah infrastruktir
pendukung inovasi
Buah 1 2 3 4 Seluruh OPD
Peningkatan jaringan
inovasi
Jumlah jaringan
inovasi
Buah 5 10 15 20 Seluruh OPD
Peningkatan kebijakan dan
sosialisasi inovasi daerah
Jumlah kebijakan
Kegiatan 5 10 15 20 Seluruh OPD
Peningkatan
pemberdayaan dan fasilitasi
masyarakat sektor
industri, jasa, dan
Jumlah
pemberdayaan
Kegiatan 10 20 30 40 Dinas
Perindustrian Dinas
Perdagangan Dinas
Koperasi dan UMKM
Road Map SIDa Kota Samarinda | 117
Aspek
Kebijakan Indikator Satuan
Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab
2018
(Kondisi Awal) 2019 2020
2021
(Kondisi Akhir)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
perdagangan
(sektor unggulan
Kota
Samarinda)
Peningkatan
penguat unsur
SIDa
jumlah unsur
penguat SIDa
Buah 1 2 3 4 Seluruh
OPD
Peningkatan
kualitas kebijakan
berwawasan
lingkungan
Prosentase % 70 80 90 100 DLH
Bappeda
Peningkatan
produk unggulan
daerah
Jumlah
produk unggulan
Buah 10 20 30 40 Dinas
Perindustrian Dinas
Perdagangan
Dinas Koperasi dan
UMKM
Peningkatan
pemanfaatan
tata ruang wilayah Kota
Samarinda
prosentase % 50 60 70 80 Dinas PU
dan TR
Peningkatan
promosi
sektor industri, jasa,
dan perdagangan
dan sektor penunjang
Jumlah
promosi
Kegiatan 5 10 15 20 Setda-Bag
Humas
Dinas Perindustrian
Dinas Perdagangan
Dinas Koperasi dan
UMKM
Integrasi lokasi
unggulan
wisata dengan sektor
Prosentase % 50 60 70 80 Dinas Pariwisata
Dinas
Perindustrian Dinas
Road Map SIDa Kota Samarinda | 118
Aspek
Kebijakan Indikator Satuan
Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab
2018
(Kondisi Awal) 2019 2020
2021
(Kondisi Akhir)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
industri, jasa,
dan perdagangan
Perdagangan
Dinas Koperasi dan
UMKM
Road Map SIDa Kota Samarinda | 119
Daftar Pustaka
Bahuet, Christophe and Sopacua, Juliaty Ansye. (2018). “SDGs di Indonesia: 2018 dan
Setelah itu”. Dapat di unduh di:
http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/presscenter/articles/2018
/sdgs-di-indonesia--2018-dan-setelah-itu.html?cq_ck=1521445399178. diunduh
pada tanggal 15 Oktober 2018.
Bappeda. (2016). “RPJMD Kota Samarinda”. Samarinda.
Bappenas. (2015). “National Urban Development Policy”. Directorate of Urban and Rural
Affairs.
BPS Kota Samarinda. (2016). “Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Samarinda Tahun
2016”. Samarinda.
BPS Kota Samarinda. (2017). “Indikator Ekonomi Kota Samarinda 2017”. Samarinda.
BPS Kota Samarinda. (2018). “Kota Samarinda Dalam Angka 2018”. Samarinda.
Dwiyanto, Agus. (2014). “Inovasi Menuju Birokrasi Berkelas Dunia”. Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. Dapat diunduh di:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad
=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjhwoa0rtDeAhUMSX0KHcgiDscQFjAAegQICB
AC&url=http%3A%2F%2Finovasi.lan.go.id%2Fuploads%2Fdownload%2F14472
59027_Prof-Dr-Agus-Dwiyanto-MPA---Inovasi-Birokrasi-kelas-
Dunia.pptx&usg=AOvVaw3YcLHAo9gkZ2oK-LKcOXjt. Di unduh pada tanggal
15 Oktober 2018.
Road Map SIDa Kota Samarinda | 120
Huda, Miftakhul dan Santoso, Eko Budi. (2014). “Pengembangan Daya Saing Daerah
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Potensi Daerahnya”.
Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, No. 2, (2014), pp. C81-C86.
Pereira, A.C and Romero, F. (2017). “A Review of the Meaning and the Implications of
the Industry 4.0 Concept”. Procedia Manufacturing Journal Vol 13 (2017) pp.
1206-1214, Elsevier B.V.
Robin, Enora and Acuto, Michele. (2018). “Global Urban Policy and the Geopolitics of
Urban Data”. Political Geography Journal Vol 66. Pp. 76-87, Elsevier Ltd.
https://doi.org/10.1016/j.polgeo.2018.08.013.
Zuhal. (2008). “Kekuatan Daya Saing Indonesia: Mempersiapkan Masyarakat Berbasis
Pengetahuan”. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.