0-US-4-ROAD MAP RB-KKP

79
Road Map Reformasi Birokrasi KKP 31 Reformasi birokrasi merupakan syarat untuk mewujudkan suatu tata pemerintahan yang baik (good governance). Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu lembaga negara yang berkomitmen untuk melakukan reformasi birokrasi telah merancang berbagai program dan kegiatan guna mewujudkan pemerintahan yang baik tersebut. Lahirnya keinginan untuk melakukan reformasi birokrasi tersebut tidak terlepas dari kondisi faktual yang dihadapi oleh lembaga-lembaga publik, seperti halnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimana masih terdapat banyak kelemahan dan permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai institusi pelayan masyarakat, seperti belum tertatanya organisasi secara baik, disharmoni peraturan perundang-undangan, masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit-unit organisasi, belum optimalnya kinerja dan pengembangan sumber daya aparatur, serta belum maksimalnya pelaksanaan pelayanan publik. Kesemuanya itu menutut dilakukannya perbaikan secara menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan agar tata pemerintahan yang baik dapat diwujudkan. Reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program yaitu: manajemen perubahan; penataan peraturan perundang-undangan; penataan dan penguatan organisasi; penataan tata laksana; penataan sistem manajemen SDM aparatur; penguatan pengawasan intern; penguatan akuntabilitas kinerja; peningkatan kualitas pelayanan publik; serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan. Pencapaian reformasi birokrasi tersebut dapat diukur melalui beberapa kriteria keberhasilan, antar lain terkawalnya pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan; harmonis dan sinkronya peraturan perundang–undangan; tidak adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit kerja organisasi; optimalnya kinerja unit-unit kerja organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan; dapat diaksesnya seluruh fasilitas e-government secara lengkap; adanya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, dan akuntabel; adanya analisis jabatan, peta jabatan, uraian jabatan, peringkat jabatan, dan harga jabatan; adanya profil kompetensi individu; kinerja individu yang terukur; menurunnya temuan satuan pengawasan intern (SPI) dan diterapkannya sistem pengendalian intern Pemerintah (SPIP) di Satker lingkup KKP; peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); terwujudnya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur; penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP; meningkatnya kualitas pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau; serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik. Pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2014 dan diperkirakan membutuhkan dana sebesar 169.2 miliar rupiah. Ringkasan Eksekutif 1

description

1

Transcript of 0-US-4-ROAD MAP RB-KKP

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

31

Reformasi birokrasi merupakan syarat untuk mewujudkan suatu tata pemerintahan

yang baik (good governance). Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu lembaga negara yang berkomitmen untuk melakukan reformasi birokrasi telah merancang berbagai program dan kegiatan guna mewujudkan pemerintahan yang baik tersebut.

Lahirnya keinginan untuk melakukan reformasi birokrasi tersebut tidak terlepas dari kondisi faktual yang dihadapi oleh lembaga-lembaga publik, seperti halnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimana masih terdapat banyak kelemahan dan permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai institusi pelayan masyarakat, seperti belum tertatanya organisasi secara baik, disharmoni peraturan perundang-undangan, masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit-unit organisasi, belum optimalnya kinerja dan pengembangan sumber daya aparatur, serta belum maksimalnya pelaksanaan pelayanan publik. Kesemuanya itu menutut dilakukannya perbaikan secara menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan agar tata pemerintahan yang baik dapat diwujudkan.

Reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program yaitu: manajemen perubahan; penataan peraturan perundang-undangan; penataan dan penguatan organisasi; penataan tata laksana; penataan sistem manajemen SDM aparatur; penguatan pengawasan intern; penguatan akuntabilitas kinerja; peningkatan kualitas pelayanan publik; serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan.

Pencapaian reformasi birokrasi tersebut dapat diukur melalui beberapa kriteria keberhasilan, antar lain terkawalnya pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan; harmonis dan sinkronya peraturan perundang–undangan; tidak adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit kerja organisasi; optimalnya kinerja unit-unit kerja organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan; dapat diaksesnya seluruh fasilitas e-government secara lengkap; adanya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, dan akuntabel; adanya analisis jabatan, peta jabatan, uraian jabatan, peringkat jabatan, dan harga jabatan; adanya profil kompetensi individu; kinerja individu yang terukur; menurunnya temuan satuan pengawasan intern (SPI) dan diterapkannya sistem pengendalian intern Pemerintah (SPIP) di Satker lingkup KKP; peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); terwujudnya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur; penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP; meningkatnya kualitas pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau; serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.

Pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2014 dan diperkirakan membutuhkan dana sebesar 169.2 miliar rupiah.

Ringkasan Eksekutif 1

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

32

A. Latar Belakang

Pada organisasi sektor publik, semangat mewujudkan perubahan mulai muncul

ketika disadari bahwa organisasi tersebut diindentifikasikan dengan tidak

produktif, tidak efesien, selalu merugi, rendah kualitas miskin inovasi dan

kreatifitas, sarang KKN, berbelit-belit dan lain sebagainya. Perubahan tersebut

diarahkan pada perbaikan lingkungan birokrasi yang didasarkan pada aturan

baku menuju sistem manajemen publik yang lebih fleksibel dan lebih berorientasi

pada kepentingan publik. Konsep ini dalam konteks saat ini dikenal dalam istilah

Reformasi Birokrasi.

Reformasi birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada hakikatnya

merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar

terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan.

Di lihat dari ruang lingkupnya, reformasi birokrasi mencakup aspek eksternal

dan aspek internal. Dalam aspek eksternal, reformasi birokrasi diletakkan pada

penciptaan kontrak baru antara birokrasi dan masyarakat dalam rangka

meningkatkan partisipasi masyarakat dan tanggung jawab publik. Dalam aspek

internal, reformasi birokrasi diletakkan pada 3 (tiga) titik tekan, yaitu: 1).

debirokratisasi struktur internal birokrasi, 2). modernisasi proses internal

birokrasi, dan 3). peningkatan kemampuan aparat birokrasi. Dengan pendekatan

demikian, maka ruang lingkup reformasi birokrasi tidak hanya terbatas pada

Pendahuluan 2

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

33

proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan perubahan pada tingkat struktur

dan sikap serta tingkah laku individu.

Dalam konteks reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan,

reformasi birokrasi diarahkan pada bagaimana menciptakan birokrasi yang

profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih

dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan

memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Pelaksanaan reformasi birokrasi dilakukan melalui program-program yang

berorientasi pada hasil, meliputi:

1. Manajemen Perubahan;

2. Penataan Peraturan Perundang-undangan;

3. Penataan dan Penguatan Organisasi;

4. Penataan Tata Laksana;

5. Penataan Sistem SDM Aparatur;

6. Penguatan Pengawasan Intern;

7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja;

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; dan

9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

B. Kondisi saat ini dan Permasalahan yang Dihadapi

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

pemerintahan terutama menyangkut aspek organisasi, peraturan perundang-

undangan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, dan pelayanan

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

34

publik, guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan kata lain,

reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara

agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum

pemerintahan dan pembangunan nasional.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi pemerintahan saat ini, termasuk

Kementerian Kelautan dan Perikanan masih dihadapkan pada berbagai kendala

dan permasalahan yang menghambat terlaksananya tata pemerintahan yang

baik. Berikut adalah gambaran kondisi saat ini dan permasalahan yang dihadapi

oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan:

1. Manajemen Perubahan

a. Kondisi saat ini

Terkait dengan manajemen perubahan, kondisi objektif yang dihadapi di

lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah:

1) nilai-nilai individu (tercermin dalam sikap, perilaku, etika, motivasi,

komitmen, inovasi dan kreatifitas) pada sebagaian aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan masih ditandai dengan sikap

yang apatis tehadap lingkungan kerja, kurang terbuka terhadap kritik,

kurang peduli terhadap perkembangan yang terjadi di sekitarnya,

kurang menunjukan sikap empati terhadap permasalahan yang

dihadapi oleh masyarakat, kurang profesional dalam melaksanakan

tugas, kurang semangat untuk belajar dan mengembangkan diri,

kurang komitmen terhadap tujuan organisasi, dan miskin kreatifitas;

2) nilai-nilai kepemimpinan (tercermin dalam gaya kepemimpinan,

pemahaman visi dan misi, kemampuan manajerial, kemampuan

komunikasi dan komitmen) pada sebagaian aparatur Kementerian

Kelautan dan Perikanan masih ditandai dengan optimalnya

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

35

kemampuan kepemimpinan di unit-unit kerja lingkungan KKP, kurang

transparan dalan pengambilan keputusan, lemah dalam melakukan

koordinasi/komunikasi dengan relasi/ bawahan;

3) secara umum pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) di

lingkungan KKP masih belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang

efisien, efektif dan produktif, dan professional; dan

4) adanya pandangan/persepsi negatif masyarakat terhadap birokrasi

termasuk KKP.

b. Permasalahan yang dihadapi

Berangkat dari kondisi di atas, beberapa permasalahan yang dihadapi

antara lain:

1) belum adanya persepsi dan pemahaman yang sama tentang arti dan

pentingnya reformasi birokrasi;

2) kuatnya resistensi terhadap perubahan, baik pada tataran organisasi

maupun individu, yang umumnya disebabkan oleh rasa takut terhadap

berkurang/hilangnya kekuasaan, ketidakmampuan menghadapi

masalah baru, dan terancamnya kepentingan pribadi dan kelompok.

3) sulitnya merubah mindset dan cultureset yang sudah terbentuk relatif

lama; dan

4) adanya sikap merasa kepalang mendapat penilaian kurang baik dari

masyarakat.

2. Penataan Peraturan Perundang-undangan

a. Kondisi saat ini

Kondisi saat ini dalam penataan peraturan perundang-undangan adalah:

1) masih ada pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang

satu dengan yang lainnya, baik yang sederajat maupun antara

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

36

peraturan yang lebih tinggi dengan peraturan di bawahnya atau antara

peraturan pusat dengan peraturan daerah.

2) peraturan perundang-undangan yang belum disesuaikan dengan

dinamika perubahan penyelenggaraan pemerintahan dan tuntutan

masyarakat;

3) proses dan mekanisme pengusulan/penyampaian rancangan peraturan

perundang-undangan masih belum memadai;

4) koordinasi diantara unit kerja/instansi yang terkait dengan penyusunan

peraturan perundang-undangan relatif masih lemah;

5) beban penyusunan peraturan perundang-undangan belum didukung

dengan kualitas dan kuantitas SDM yang memadai; dan

6) penyusunan peraturan perundang-undangan, khususnya yang bersifat

peraturan pelaksanaan masih belum optimal.

b. Permasalahan yang dihadapi

Beberapa permasalahan yang ada antara lain:

1) sulitnya melakukan penataan dan revisi terhadap peraturan

perundang-undangan, khususnya yang melibatkan instansi/lembaga

lain, termasuk DPR;

2) usulan penyusunan suatu peraturan perundang-undangan seringkali

tidak didukung oleh kajian akademis dan scientific evidence yang

memadai;

3) masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM yang menangani

penyusunan peraturan perundang-undangan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

37

4) adanya kehendak untuk memaksakan kepentingan bidang/subsektor

tententu dalam merumuskan suatu materi peraturan;

5) keterbatasan komunikasi dan koordinasi antara pusat dan daerah

dalam melakukan penataan secara vertical peraturan perundang-

undangan di bidang kelautan dan perikanan.

3. Penataan dan Penguatan Organisasi

a. Kondisi saat ini

1) Struktur Organisasi KKP diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja KKP, memiliki 10 unit kerja eselon I, yang terdiri dari 1 (satu)

Sekretariat Jenderal, 5 (lima) Direktorat Jenderal, 1 (satu) Inspektorat

Jenderal, dan 3 (tiga) Badan, dengan jumlah unit kerja eselon II

sebanyak 56, unit kerja eselon III sebanyak 211 unit dan unit kerja

eselon IV sebanyak 517 unit;

2) Sekretariat Jenderal didukung oleh 5 Biro dan 2 Pusat. Direktorat

Jenderal merupakan unit pelaksana yang membidangi Prikanan

Tangkap, Perikanan Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Perikanan, Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Unsur Pengawasan dalam

pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 5 inspektur. Badan sebagai unsur

pendukung KKP mempunyai tugas dalam pengembangan sumber daya

manusia dan penelitan di bidang kelautan dan perikanan;

3) Guna menunjang pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal dan Badan

dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari 22 UPT Ditjen

Perikanan Tangkap, 15 UPT Ditjen Perikanan Budidaya, 5 UPT Ditjen

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

38

PSDKP, 1 UPT Ditjen P2HP, 8 UPT Ditjen KP3K, 14 UPT Balitbang KP,

18 UPT BPSDM KP, dan 46 UPT BKIPM.

b. Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dalam penataan dan penguatan organisasi

antara lain:

1) organisasi KKP saat ini belum sepenuhnya tepat fungsi. Struktur

organisasi KKP dalam pembagian tugas dan fungsinya berdasarkan 3

pendekatan yaitu pendekatan komoditi, fungsi, dan pendekatan

kewilayahan, sehingga terjadi penanganan obyek yang sama oleh

beberapa unit kerja eselon I;

2) terbatasnya struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh Perpres

tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara misalnya Setjen

maksimal membawahi 5 Biro dan Badan maksimal 4 pusat, sehingga

belum memenuhi kebutuhan yang mendukung pencapaian visi dan

misi KKP;

3) tugas-tugas yang sudah dialihkan dari Kementerian Kehutanan kepada

KKP, namun belum diikuti dengan penataan kelembagaannya;

4) masih terdapat UPT Ditjen teknis yang menangani fungsi penelitian

yang seharusnya menjadi tugas Badan Penelitian dan Pengembangan

KP; dan

5) pengalihan fungsi sertifikasi mutu dan keamanan hasil perikanan dari

Ditjen P2HP ke BKIPM belum diikuti dengan penataan organisasi di

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

39

tingkat UPT (Balai Besar Pengembangan dan Pembinaan Hasil

Perikanan).

6) kurangnya koordinasi antar unit kerja, sehingga masing-masing unit

kerja masih relatif bekerja sendiri-sendiri dan pelaksanaan tugas yang

bersifat lintas unit kerja sering kali harus dijembatani dengan

pembentukan kelompok kerja, satuan tugas, dll. Konsekwensinya,

organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan belum bisa terlaksana

secara efesien, data dan informasi tidak dapat disajikan secara utuh

dan akurat, dan pencapaian visi dan misi organisasi menjadi agak

terhambat.

4. Penataan Tata Laksana

a. Kondisi saat ini

1) Ketatalaksanaan memiliki peran penting, karena bersifat mengatur

semua aktifitas dan sumber daya yang ada. Meskipun suatu organisasi

telah memiliki struktur organisasi dan SDM yang baik, namun jika tidak

dikelola dengan sistem manajemen yang tepat, maka organisasi dan

SDM tersebut tidak akan dapat menghasilkan kinerja unggulan.

2) Kegiatan bidang ketatalaksanaan yang telah dilaksanakan saat ini

meliputi:

a) penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) KKP sebanyak

353 dari jumlah total 4.153 POS;

b) Elektronisasi Dokumentasi/Kearsipan (e-archieve);

c) Pelaksanaan Layanan Pengadaan secara elektronik (e-

procurement);

d) Indonesian National Single Window;

e) Sistem Informasi Karantina Ikan Online (Sister Karoline);

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

40

f) Sistem Pembelajaran Elektronik (e-learning system);

g) e-library system, Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan;

h) Sistem Penerimaan Taruna Online;

i) Alchemy Arsip Laporan Hasil Audit;

j) Penilaian Prestasi Unit Kerja Pelayanan;

k) Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);

l) Sistem Pusat Informasi Pemetaan Potensi Pulau-pulau Kecil

(GIS/Geographical Information System);

m) Vessel Monitoring System; dan

n) sistem lain yang mendukung seluruh kegiatan pada KKP.

3) Meskipun pada saat ini seluruh sistem tersebut telah berjalan dengan

baik, namun pengembangan dan perbaikan secara intensif masih

perlu dilaksanakan guna mencapai sistem manajemen yang lebih baik

di masa depan.

b. Permasalahan yang dihadapi

Beberapa permasalahan dalam penataan tata laksana antara lain:

1) belum terselesaikannya penyusunan POS di lingkungan KKP; dan

2) belum adanya komitmen pemanfaatan e-government yang telah

dibangun.

5. Penataan Sistem SDM Aparatur

a. Kondisi saat ini

1) Jumlah seluruh pegawai KKP sebanyak 10.870 orang, dengan rincian:

4.482 orang pegawai pusat, terdiri atas 2.344 pegawai pria dan 1.138

pegawai wanita, 7.338 orang pegawai UPT, terdiri atas 5.395 pegawai

pria dan 1.943 pegawai wanita. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1324

orang menduduki jabatan struktural, dengan rincian: Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

41

sebanyak 14 orang, Eselon II sebanyak 74 orang, Eselon III

sebanyak 320 orang, dan Eselon IV sebanyak 865 orang, dan eselon

IV sebanyak 51 orang.

2) Jumlah pejabat fungsional di lingkungan KKP sebanyak 2289 orang,

dengan rincian per unit kerja eselon I sebagai berikut: Sekretariat

Jenderal sebanyak 9 orang, Inspektorat Jenderal sebanyak 100

orang, Ditjen Perikanan Tangkap sebanyak 82 orang, Ditjen

Perikanan Budidaya sebanyak 505 orang, Ditjen Pemasaran dan

Pengolahan Hasil Perikanan sebanyak 22 orang, Ditjen Kelautan,

Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil sebanyak 1 orang, Ditjen Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebanyak 46 orang, Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan sebanyak 434

orang, Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan sebanyak

563 orang, da Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan

Keamanan Hasil Perikanan sebanyak 527 orang.

b. Permasalahan yang dihadapi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penataan sistem

manajemen aparatur antara lain:

1) penempatan SDM tidak sesuai dengan keahliannya;

2) belum memiliki aturan terkait pola karier pegawai;

3) kurangnya SDM; dan

4) belum memiliki peta jabatan.

6. Penguatan Pengawasan Intern

a. Kondisi saat ini

1) Laporan hasil audit oleh BPK menunjukkan bahwa SPI di KKP masih

memiliki kelemahan.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

42

2) APIP pada KKP belum dapat berperan sebagai quality assurance dan

consulting, karena masih terpaku pada paradigma lama yaitu sebagai

watchdog.

b. Permasalahan yang dihadapi dalam penguatan pengawasan intern antara

lain:

1) Instrumen pengawasan yang masih tumpang tindih;

2) SDM aparatur yang belum profesional;

3) Adanya resistensi unit kerja yang diperiksa.

7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

a. Kondisi saat ini

1) Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) belum dibuat sebelum

menyusun dokumen-dokumen penganggaran.

2) Tujuan dan sasaran dalam dokumen RKT dan dokumen Tapja

(Penetapan Kinerja) tidak mengacu pada tujuan dan sasaran

dokumen Renstra. Kedua dokumen ini juga belum seluruhnya

dilengkapi dengan indikator kinerja yang relevan dan terukur.

3) IKU dan pengukuran kinerja belum dimanfaatkan secara optimal untuk

pengendalian dan pemantauan kinerja.

4) LAKIP belum menyajikan informasi kinerja secara memadai melalui

evaluasi dan analisis serta pembandingan dengan realisasi kinerja

tahun sebelumnya.

5) Evaluasi tas LAKIP unit kerja serta penilaian atas kinerja unit kerja

belum dilaksanakan secara optimal. Penilaian atas kinerja unit kerja

belum memfokuskan pada manajemen kinerja.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

43

b. Permasalahan yang dihadapi

Beberapa permasalahan yang ada antara lain:

1) akuntabilitas kinerja masih sebatas pemenuhan kewajiban untuk

menyampaikan laporan saja;

2) sistem akuntabilitas kinerja belum sepenuhnya diterapkan dalam

pelaksanaan program pembangunan; dan

3) dokumen perencanaan belum konsisten dengan pelaksanaan dan

pelaporan.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Kondisi saat ini

1) Pembangunan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan selama ini,

telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Namun demikian,

perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis,

menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanan nasional

secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan

lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut.

2) Peran KKP sebagai suatu organisasi publik, yang menjadi faktor

penentu peningkatan daya saing sekarang ini belum dapat berperan

secara aktif sehingga muncul tuntutan reformasi birokrasi, meliputi

aspek: penataan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan

manajemen SDM menuju peningkatan tata kelola administrasi

pemerintah (good governance), akuntabilitas, transparansi, partisipatif

dan pelayanan publik prima.

b. Permasalahan yang dihadapi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan publik antara

lain:

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

44

1) belum ada standar pelayanan (prosedur, biaya, waktu, dll);

2) profesionalitas SDM pelayanan publik masih rendah;

3) sarana dan prasarana yang belum memadai;

4) sosialisasi pelayanan publik kepada masyarakat belum optimal; dan

5) belum jelasnya hak dan kewajiban antara pemberi layanan dan yang

dilayani.

C. Langkah-Langkah Pembenahan yang Dilakukan

Tujuan reformasi birokrasi KKP adalah agar semua perangkat atau komponen

yang ada di dalam KKP dapat dikelola dan berjalan secara baik guna mencapai

satu tujuan yaitu peningkatan kinerja (better performance) yang berkelanjutan,

baik kinerja lembaga, unit kerja, maupun kinerja pegawai (SDM). Perangkat atau

komponen tersebut terdiri dari: kelembagaan (struktur organisasi);

ketatalaksanaan (manajemen); sumber daya manusia (SDM); anggaran; sarana

dan prasarana; dan budaya organisasi.

Melalui reformasi birokrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah

menyiapkan langkah-langkah pembenahan yang dilakukan antara lain dengan:

1. Program manajemen perubahan

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam melaksanakan

manajemen perubahan adalah:

a. menyusun strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi serta

membangun komitmen, partisipasi dan perubahan perilaku yang

diinginkan;

b. membangun kesamaan persepsi, komitmen, konsistensi serta

keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

45

pada seluruh tingkatan pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

c. meningkatkan kemampuan leadership;

d. menerapkan metode reward and punishment secara konsekuen dan

konsisten;

e. melibatkan Kementerian/Lembaga, organisasi kemsyarakatan, dunia

usaha, pemerintah daerah sebagai subyek kegiatan;

f. menata sikap, perilaku dan etika pegawai Kementerian Kelautan dan

Perikanan; dan

g. melaksanakan kampanye eksternal seoptimal mungkin dengan

menggunakan tenaga profesional (out sourching).

2. Program penataan peraturan perundang-undangan

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan peraturan

perundang-undangan adalah:

a. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang reformasi

birokrasi;

b. mempublikasikan atau mensosialisasikan peraturan perundang-undangan

di bidang kelautan dan perikanan;

c. mengadvokasi dan memberikan bimbingan penyusunan peraturan

perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan;

d. melakukan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang kelautan

dan perikanan;

e. penyusunan database peraturan perundang-undangan di bidang kelautan

dan perikanan, dan dapat diakses secara online di www.infohukum.

kkp.go.id;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

46

f. penyelesaian peraturan perundang-undangan di bidang reformasi birokrasi

direncanakan akan selesai pada tahun 2012.

3. Program penataan dan penguatan organisasi

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan dan

penguatan organisasi adalah:

a. menata tugas dan fungsi yang tumpang tindih pada unit-unit organisasi

dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;

b. menata struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung

pencapaian visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan;

c. tugas-tugas yang sudah dialihkan dari Kementerian Kehutanan kepada

Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun belum diikuti dengan

penataan kelembagaannya; dan

d. merumuskan kembali mekanisme koordinasi yang lebih efektif diantara

unit-unit organisasi, khususnya yang memiliki tugas dan fungsi yang

bersifat lintas unit kerja.

4. Program penataan tata laksana

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan tata laksana

di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah:

a. menyusun POS yang efektif;

b. melakukan penataan tata laksana e-government melalui pembenahan

Sistem Aplikasi Utama dan Pendukung Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

47

5. Program penataan sistem manajemen SDM Aparatur

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penataan sistem

manajemen SDM Aparatur adalah:

a. melakukan penataan sistem rekrutmen pegawai;

b. mengoptimalkan analisis jabatan;

c. mengoptimalkan evaluasi jabatan;

d. melakukan penyusunan standar kompetensi jabatan

e. melakukan assesmen individu berdasarkan kompetensi;

f. menerapkan sistem penilaian kinerja individu;

g. membangun dan mengembangkan database pegawai; dan

h. mengembangkan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis

kompetensi.

6. Program penguatan pengawasan intern

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penguatan

pengawasan intern adalah:

a. melakukan peningkatan pemahaman dan kelengkapan aturan Kerja;

b. melakukan penilaian risiko kegiatan;

c. meningkatkan kemampuan managerial;

d. meningkatkan kemampuan/kompetensi pegawai;

e. melakukan sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang SPIP;

f. menyusun draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Pedoman Umum SPIP lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;

g. menyusun draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Manajemen Risiko;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

48

h. melakukan penilaian risiko di beberapa Satker;

i. melakukan asistensi dalam rangka penerapan SPIP lingkup Kementerian

Kelautan dan Perikanan; dan

j. membentuk dan menyiapkan infrastruktur SPIP (Satgas, Juklak, Juknis,

Modul).

7. Program penguatan akuntabilitas kinerja

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam penguatan

akuntabilitas kinerja adalah:

a. menyusun IKU;

b. merumuskan sitem manajemen kinerja organisasi;

c. merumuskan SAKIP; dan

d. melakukan perbaikan LAKIP.

8. Program peningkatan kualitas pelayanan publik

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam meningkatkan

pelayanan publik adalah:

a. menerapkan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP;

b. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

public;

c. penyusunan pedoman pelayanan public di lingkuangan KKP;

d. penetapan program Quick Wins, yang mencakup pelayanan usaha

penangkapan ikan; dan jaminan mutu, keamanan dan kesehatan produk

perikanan ekspor dan impor.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

49

9. Program monitoring, evaluasi, dan pelaporan

Langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dalam monitoring, evaluasi,

dan pelaporan adalah:

a. mengoptimalkan laporan monitoring;

b. mengoptimalkan laporan evaluasi tahunan; dan

c. mengoptimalkan laporan evaluasi lima tahunan.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

50

A. Progam Manajemen Perubahan

1. Pencapaian

Program manajemen perubahan telah mulai disusun dan diterapkan sejak

dibentuknya tim Reformasi Birokrasi KKP pada bulan Januari 2011. Adapun

capaian pelaksanaan program Manajemen Perubahan adalah sebagai

berikut:

a. pembentukan Tim RB dengan Kepmen No. KEP.04/MEN/2011, tanggal 24

Januari 2011.

b. pembentukan Tim Penyusun Dokumen RB dengan Kepmen No.

KEP.02/MEN/SJ/2011, tanggal 17 Januari 2011.

c. diterbitkannya Peraturan Men KP No. PER.24/MEN/2010 tentang

Penyelenggaraan Kehumasan di Lingkungan KKP.

d. launching program reformasi birokrasi KKP.

e. pengarahan Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang

reformasi birokrasi;

f. pengarahan konsultan kepada tim RB KKP;

Konsolidasi Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan

3

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

51

g. penyusunan materi reformasi birokrasi Kementerian Kelautan dan

Perikanan oleh tim RB KKP.

h. sosialisasi Pengisian LHKPN pada tanggal 3 Juni 2010 yang dihadiri 75

orang dari semua unit kerja eselon I, Narasumber Sri Endah

Palupi/Pejabat KPK.

i. sosialisasi PIAK ke seluruh jajaran pejabat di lingkungan KKP.

j. sosialisasi Pengawasan Internal Akuntansi Pemerintah ke seluruh jajaran

pejabat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

k. sosialisasi Peraturan Pemerintah 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil pada tanggal 15 Desember 2010.

l. peringatan Hari Anti Korupsi pada tanggal 19 Desember 2010 yang

dihadiri 3.000 orang dari semua unit kerja eselon I, Narasumber Menteri

Kelautan dan Perikanan.

m. pengarahan Deputi Tata Laksana Kementerian PAN dan RB pada tanggal

27 Agustus 2009 tentang Perumusan Kebijakan dan Langkah-langkah

Strategis dalam Penyiapan Reformasi Birokrasi di Lingkungan DKP yang

dihadiri oleh Pengarah, Tim Bidang Kelembagaan, Tim Bidang

Ketatalaksanaan, Tim Bidang SDM Aparatur dan Sekretariat RB KKP;

n. pengarahan Narasumber (Drs. Rusdianto, M.Sc.) tentang Kebijakan

Ketatalak-sanaan dalam Reformasi Birokrasi, dan Drs. Ferry Firdaus,

M.Ed. (LAN) tentang Teknik Penyusunan Prosedur Operasi-onal Standar

(POS) pada tanggal 16 September 2009 yang dihadiri oleh Tim dan

Sekretariat Bidang Ketatalaksanaan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

52

o. pengarahan Narasumber (Drs. Rusdianto, M.Sc.) tentang Reformasi

Birokrasi Bidang Sumber Daya Manusia, dan Masduki, SH.,MM. Tentang

Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia pada tanggal 16

Oktober 2009 yang dihadiri oleh Tim dan Sekretariat Bidang Sumber

Daya Manusia Aparatur;

p. pengarahan Narasumber dari Kementerian PAN dan RB tentang

Reformasi Birokrasi Bidang Kelembagaan, dan Deputi Bidang Kinerja

Kelembagaan, SDA dan OTODA-LAN tentang Organisasi Pemerintah yang

Efektif, Efisien dan Akuntabel pada tanggal 16 Oktober 2009 yang

dihadiri Tim dan Sekretariat Bidang Kelembagaan;

q. pembahasan Reformasi Birokrasi Bidang Ketatalaksanaan tentang

Prosedur Operasional Standar pada tanggal 6 – 8 Desember 2009 yang

dihadiri oleh Tim dan Sekretariat Bidang Ketatalaksanaan;

r. pembahasan Reformasi Birokrasi Bidang Kelembagaan dalam rangka

penyesuaian visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan pada

tanggal 6 – 8 Desember 2009 yang dihadiri oleh Tim dan Sekretariat

Bidang Kelembagaan;

s. penjelasan Narasumber Tim Teknis Reformasi Biokrasi Nasional tentang

Persyaratan/ Standar Jabatan, dan Pembahas an Reformasi Birokrasi

Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur pada tanggal 6 – 8 Desember

2009 yang dihadiri oleh Tim dan Sekretariat Bidang Sumber Daya

Manusia Aparatur;

t. rapat Pleno Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan

dengan acara Presentasi Ketua Tim Reformasi Birokrasi Bidang

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

53

Ketatalaksanaan, Bidang Kelembagaan, Bidang Sumber Daya Manusia

Aparatur, dan Saran serta Perbaikan dari Tim Kerja dan Tim Teknis

Reformasi Birokrasi Nasional pada tanggal 11 November 2009;

u. rapat koordinasi Tim Reformasi Birokrasi Bidang Ketatalaksanaan,

Kelembagaan, Sumber Daya Manusia dengan acara:

Pembahasan Hasil Reformasi Birokrasi KKP Tahun 2009 pada tanggal

2 Februari 2010 yang dihadiri oleh Perwakilan Tim dan Sekretariat

Bidang Ketatalaksanaan, Kelembaga an, Sumber Daya Manusia

Aparatur;

Rencana Reformasi Birokrasi KKP Tahun 2010 pada tanggal 3 Maret

2010 yang dihadiri oleh Perwakilan Tim dan Sekretariat Bidang

Ketatalaksanaan, Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Aparatur;

Pembuatan Draft Laporan Reformasi Birokrasi kepada Kementerian

PAN dan RB pada tanggal 7 April 2010 yang dihadiri oleh Perwakilan

Tim dan Sekretariat Bidang Ketatalaksanaan, Kelembagaan, Sumber

Daya Manusia Aparatur.

v. dibentuknya PPID/Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di

Lingkungan KKP.

2. Rencana

a. Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

1) asesmen terhadap para pemangku kepentingan dan tingkat partisipasi

dan keterlibatan terhadap perubahan, yang terdiri dari pemangku

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

54

kepentingan utama, pemangku kepentingan pendukung, dan

pemangku kepentingan kunci;

2) asesmen terhadap organisasi yang mencakup kesiapan organisasi

untuk berubah, peran, struktur, tugas dan fungsi organisasi untuk

mendukung perubahan;

3) asesmen terhadap kemampuan dan kompetensi pegawai untuk

mengelola perubahan;

4) pendesainan strategi manajemen perubahan, komunikasi dan

pelatihan

5) perumusan manfaat (benefit) yang akan diperoleh para pemangku

kepentingan terhadap perubahan yang akan dilakukan

b. Pengelolaan / pelaksanaan perubahan

1) mengintegrasikan Roadmap KKP dengan Strategi Perubahan Dan

Strategi Komunikasi

2) mengelola resistensi/penolakan

Implementasi Rencana Perubahan (Change Plan);

Pelaksanaan Pelatihan dan Workshop Manajemen Perubahan,

termasuk Materi Pelatihan;

Pelaksanaan Program Pelatihan Training of the Trainer (TOT);

Update terhadap Strategi dan Rencana Perubahan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

55

Pelaksanaan Strategi dan Rencana Komunikasi Perubahan;

Workshop dan Program Pelatihan untuk Manajemen Komunikasi;

Status Report dan update yang berisikan antara lain keberhasilan

dan hambatan, dan rekomendasi perbaikan dan tindakan

perbaikan.

c. Penguatan hasil perubahan

1) mengukur tingkat keberhasilan dari pelaksanaan rencana manajemen

perubahan;

2) mengumpulkan dan menganalisis umpan balik dengan cara melakukan

kunjungan lapangan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen

perubahan;

3) mendiagnosa kembali kesenjangan dan mengelola penolakan yang

terjadi dalam pelaksanaan manajemen perubahan;

4) mengimplementasikan tindakan perbaikan dan membuat langkah

tindak lanjut untuk keberlanjutan proses perubahan;

5) memberikan penghargaan kepada pegawai yang berhasil

mengimplementasikan perubahan dengan baik.

3. Kriteria keberhasilan

Untuk dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan upaya-upaya yang telah

dilakukan dalam rangka perubahan manajemen organisasi Kementerian

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

56

Kelautan dan Perikanan perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang dapat

dilihat, dirasakan dan diukur meliputi:

a. terbangunnya pemahaman yang sama, komitmen, serta partisipasi aktif

seluruh pegawai di lingkungan KKP terhadap penyelenggaraan reformasi

birokrasi di lingkungan KKP;

b. terbentuknya pola pikir dan budaya kerja yang efesien, efektif, dan

professional di lingkungan KKP;

c. terkawalnya penyelenggaraan reformasi birokrasi sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan di lingkungan KKP.

4. Agenda prioritas

Kegiatan prioritas program manajemen perubahan meliputi:

1) menyusun materi sosialisasi dan internasilasi Reformasi Birokrasi KKP,

sesuai dengan media yang akan dipergunakan.

2) melaksanakan sosialisasi dan internasilasi Reformasi Birokrasi KKP kepada

SDM Aparatur internal pada setiap kesempatan yang tersedia.

3) melaksanakan sosialisasi dan internasilasi Reformasi Birokrasi KKP ke

pihak-pihak eksternal mitra kerja nasional dan internasional.

4) melakukan pemantauan dan evaluasi efektivitas sosialisasi dan

internalisasi sebagai bahan evaluasi dan laporan kepada Pimpinan KKP.

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

Kegiatan direncanakan berlangsung sepanjang tahun pada periode 2011-

2014, dengan tahapan sebagai berikut:

a. persiapan;

b. sosialisasi;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

57

c. evaluasi permasalahan;

d. pelaksanaan penataan dan penguatan organisasi; dan

e. evaluasi.

6. Penanggung jawab

Penanggung jawab kegiatan manajemen perubahan dilakasanakan oleh

Sekretariat Jenderal KKP dan bekerja sama dengan seluruh unit kerja eselon

I di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

7. Rencana anggaran

Kebutuhan anggaran manajemen perubahan akan disesuaikan dengan hasil

penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi anggaran

sebesar Rp 7 (tujuh) miliar.

B. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

1. Pencapaian

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyusun peraturan perundang-

undangan di bidang kelautan dan perikanan dari tahun 2000 sampai dengan

tahun 2011, termasuk menyusun database peraturan perundang-undangan di

bidang kelautan dan perikanan yang dapat diakses secara online di

www.infohukum.kkp.go.id.

Inventarisasi peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan di

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana tabel di bawah ini.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

58

NO TAHUN PERATURAN MKP KEPUTUSAN MKP

1 2000 - 130

2 2001 - 68

3 2002 - 60

4 2003 - 49

5 2004 - 55

6 2005 16 27

7 2006 20 46

8 2007 21 48

9 2008 28 74

10 2009 25 79

11 2010 30 79

12 2011 11 15

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

59

2. Rencana

a. rencana rinci

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penataan peraturan

perundang-undangan yaitu:

a. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang reformasi

birokrasi;

b. memublikasikan atau mensosialisasikan peraturan perundang-

undangan di bidang kelautan dan perikanan;

c. mengadvokasi dan memberikan bimbingan penyusunan peraturan

perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan;

d. melakukan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang

kelautan dan perikanan;

e. penyusunan database peraturan perundang-undangan di bidang

kelautan dan perikanan dan dapat diakses secara online di

www.infohukum.kkp.go.id;

f. penyelesaian peraturan perundang-undangan di bidang reformasi

birokrasi direncanakan akan selesai pada tahun 2011.

3. Kriteria keberhasilan

Kriteria keberhasilan penataan peraturan perundang-undangan didasarkan

pada:

a. teridentifikasinya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/

diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan;

b. menghindari terjadinya peraturan perundang–undangan yang tidak

harmonis atau tidak sinkron yang ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan

Perikanan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

60

c. terlaksananya regulasi dan deregulasi peraturan perundang-undangan di

bidang kelautan dan perikanan;

d. terlaksananya regulasi dan deregulasi peraturan perundang-undangan di

bidang reformasi birokrasi di lingkungan KKP;

e. peningkatan pemahaman dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan yang telah ditetapkan.

4. Agenda prioritas

Kegiatan prioritas program penataan peraturan perundang-undangan yaitu:

a. penyusunan tindak lanjut Undang-Undang di bidang kelautan dan

perikanan;

b. pemantapan implementasi peraturan perundang-undangan di bidang

kelautan dan perikanan;

c. evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

Secara garis besar, penataan peraturan perundang-undangan yang

direncanakan selama 4 (empat) tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2014, dengan tahapan sebagai berikut:

a. mengembangkan sistem publikasi;

b. pemetaan peraturan perundang-undangan;

c. penataan peraturan perundangn-undangan;

d. evaluasi dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan; dan

e. evaluasi kegiatan.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

61

6. Penanggung jawab

Penanggung jawab kegiatan penataan peraturan perundang-undangan

Sekretariat Jenderal dan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.

7. Rencana anggaran

Kebutuhan anggaran penataan peraturan perundang-undangan adalah akan

disesuaikan dengan hasil penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP

dengan estimasi anggaran sebesar Rp 7 (tujuh) miliar.

C. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

1. Pencapaian

Berikut adalah beberapa pencapaian dalam pelaksanaan penataan organisasi

di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2005 hingga

tahun 2010, yaitu dengan ditetapkannya beberapa Peraturan/Keputusan

Menteri Kelautan dan Perikanan, serta pembentukan dan penataan unit-unit

organisasi sebagai berikut:

a. Penetapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

Per.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Kelautan dan Perikanan, sebagai penyempurnaan Keputusan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.05/MEN/2003;

b. Penetapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

Per.13/MEN/2006 tentang Perubahan PER.07/MEN/2005 (Pembentukan

Badan Pengembangan SDM KP);

c. Dengan Permen KP No. PER.15/MEN/2010, telah dilakukan penguatan unit

kerja yang menangani organisasi, ketatalaksanaan dan fungsi administrasi

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

62

kepegawaian, pelayanan publik, dan diklat, yaitu Biro Hukum dan

Organisasi, Biro Kepegawaian, BPSDMKP, dan Sekretariat Eselon I, UPT

BPSDMKP, dan UPT BKIPM;

d. Penguatan UPT di lingkup BPSDMKP (sejumlah 18 unit) sedang dalam

proses;

e. Penguatan unit-unit pelayanan pada UPT BKIPM (47 Unit) sedang dalam

proses; dan

f. Telah dipetakan seluruh unit kerja di UPT tekait dengan PNS-nya,

sehingga akan terlihat sebaran PNS yang memerlukan peningkatan

kapasitas.

2. Rencana

Rencana penataan dan penguatan organisasi pada KKP yang direncanakan

selama 4 (empat) tahun ke depan adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

1) Pembentukan Tim

2) Identifikasi masalah

3) Penyusunan tugas dan tanggung jawab

4) Penyusunan rencana kerja dan anggaran

5) Proses pemilihan konsultan (jika diperlukan)

b. Pelaksanaan

1) pengumpulan data

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

63

2) analisis data

3) penyusunan model penyempurnaan organisasi

4) workshop

c. Implementasi

d. Monitoring dan evaluasi

e. Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi

3. Kriteria keberhasilan

Indikator keberhasilan penataan dan penguatan organisasi Kementerian

Kelautan dan Perikanan adalah:

a. tidak adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit kerja organisasi pada

KKP akibat adanya perbedaan pendekatan yag melekat pada tugas dan

fungsi KKP itu sendiri (komoditi, fungsi, dan kewilayahan);

b. optimalnya kinerja unit-unit organisasi KKP dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya, tanpa harus menambah unit organisasi baru;

c. terlaksananya dengan baik pengalihan tugas dan fungsi unit organisasi

yang menangani konservasi dari Kementerian Kehutanan kepada KKP;

d. terlaksananya penataan organisasi UPT Ditjen teknis terkait dengan

pelaksanaan fungsi penelitian yang seharusnya menjadi tugas Badan

Penelitian dan Pengembangan KP;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

64

e. dapat segera dilakukannya penataan organisasi pada tingkat UPT (Balai

Besar pengembangan dan Pembinaan Hasil Perikanan) terkait dengan

pengalihan fungsi sertifikasi mutu dan keamanan hasil perikanan dari

Ditjen P2HP ke BKIPM.

f. optimalnya koordinasi antar unit kerja, sehingga masing-masing unit kerja

di lingkungan KKP.

4. Agenda prioritas

Kegiatan prioritas program penataan dan penguatan organisasi meliputi:

a. Penataan UPT di seluruh unit kerja eselon I; dan

b. Penguatan terhadap unit organisasi yang menangani pelayanan publik dan

pembinaan kualitas SDM.

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

Kegiatan direncanakan berlangsung sepanjang tahun pada periode 2011-

2014, dengan tahapan kerja sebagai berikut:

a. Sosialisasi;

b. evaluasi permasalahan;

c. pelaksanaan penataan organisasi; dan

d. evaluasi.

6. Penanggung jawab

Penanggung jawab kegiatan penataan dan penguatan organisasi adalah

Sekretariat Jenderal dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan

Perikanan.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

65

7. Rencana anggaran

Kebutuhan anggaran penataan dan penguatan organisasi akan disesuaikan

dengan hasil penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi

anggaran sebesar Rp 8 (delapan) miliar.

D. Program Penataan Tata Laksana

1. Pencapaian

Penataan tatalaksana (business process) pada unit kerja di lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja

yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada masing-masing unit kerja yang

berada di lingkungan KKP. Penataan tata laksana dilaksanakan melalui

serangkaian proses analisis dan perbaikan tatalaksana berupa penyusunan

Standar Operasional Prosedur (SOP) dan penggunaan e-government dalam

setiap aktivitas unit kerja.

a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP

Di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Standar Operasional Prosedur

(SOP) mutlak diperlukan oleh setiap pegawai agar mereka dapat

menjalankan tugasnya secara terarah dan jelas. SOP dibuat untuk

menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan yang

akan mengganggu kinerja. Hingga saat ini Kementerian Kelautan dan

Perikanan sedang menyusun SOP sebanyak 4.153 SOP yang terdiri dari

SOP prioritas sebanyak 353 SOP dan SOP Penunjang sebanyak 3.800 SOP.

SOP Prioritas yang terkait dengan tugas dan fungsi serta pelayanan publik

sebanyak 353 SOP telah selesai disusun, sedangkan sisanya berupa SOP

Penunjang sebanyak 3.800 SOP masih dalam proses penyusunan di

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

66

masing-masing unit kerja eselon I, dan diharapkan selesai pada tahun

2013

b. E-government

Selama ini birokrasi cenderung dianggap tidak bisa menciptakan efisiensi

dan efektifitas kerja, sehingga birokrasi sering dituduh menjadi

penghambat untuk mencapai tujuan pemerintahan. Di lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan, penerapan Teknologi Informasi

Komputer dengan sistim e-government, merupakan bentuk pemanfaatan

teknologi informasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan,

serta yang terpenting untuk pemberian pelayanan yang prima dari

Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat. salah satu

website Kementerian Kelautan dan Perikanan yang merupakan portal

utama sebagai sumber informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan

terhadap masyarakat adalah www.kkp.go.id.

2. Rencana

Rencana penataan tata laksana KKP yang direncanakan selama 4 (empat)

tahun ke depan adalah sebagai berikut:

a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP:

Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang efektif pada

dasarnya menunjukkan bahwa organisasi mempunyai kemauan

memperbaiki langkah-langkah kegiatan serta pengambilan keputusan dan

memperbaruinya sesuai dengan tuntutan perubahan yang dialami.

Oleh sebab itu, SOP sebagai pedoman kerja pegawai harus selalu

dievaluasi, direvisi, atau dibuat SOP baru sesuai kebutuhan unit kerja dan

perkembangan global agar mekanisme kerja di unit kerja lingkup KKP

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

67

dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien. Dari jumlah SOP penunjang di

lingkungan KKP yang tersisa sebanyak 3.800 SOP, rencananya akan

dilakukan penyelesaian secara bertahap, selama 3 tahun (2011 sd. 2013)

yaitu sebagai berikut:

1) Tahun 2011 : 1.554 SOP;

2) Tahun 2012 : 1.171 SOP;

3) Tahun 2013 : 1.075 SOP.

b. E-government

Penataan tata laksana e-government melalui pembenahan Sistem Aplikasi

Utama dan Pendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan

tahapan sebagai berikut:

1) Pembenahan Sistem Manajemen Database Internal;

2) Pembenahan Website Kementerian Kelautan dan Perikanan;

3) Pembenahan Sistem Aplikasi Naskah Dinas;

4) Pembenahan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);

5) Pembenahan Sistem Info Hukum;

6) Pembenahan Sistem Analisis Beban Kerja;

7) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan;

8) Pembenahan Sistem Pusat Sistem Informasi Karantina Ikan;

9) Pembenahan Sistem Pusat Infomasi Jasa Usaha dan Investasi

Kelautan dan Perikanan;

10) Pembenahan Sistem Informasi Data dan Statistik Kelautan dan

Perikanan;

11) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian dan Informasi Fishing Vessel;

12) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Sumber Daya Ikan;

13) Pembenahan Sistem Aplikasi Perpustakaan KKP;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

68

14) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian Sistem Informasi KKP (NOC);

15) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pementaan Potensi Pulau-pulau

Kecil (Geographical Information System/GIS).

3. Kriteria keberhasilan

a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP

1) Tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan KKP;

2) Meningkatnya kualitas kinerja aparatur negara;

3) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur negara.

b. E-Government

1) Dapat diaksesnya website sebagai berikut:

a) http://www.kkp.go.id

b) http://www.ropeg.kkp.go.id

c) http://www.infohukum.kkp.go.id

d) http://www.abk.kkp.go.id

e) http://www.pipp.kkp.go.id

f) http://www.perikananbudidaya.kkp.go.id

g) http://www.pdn.kkp.go.id

h) http://www.kp3k.kkp.go.id

i) http://www.dkpvms.kkp.go.id

j) http://www.puskari.kkp.go.id

k) http://www.bpsdm.kkp.go.id

l) http://www.brkp.kkp.go.id

2) Meningkatnya kecepatan dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan

kinerja KKP.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

69

4. Agenda prioritas

Agenda prioritas kegiatan program penataan tata laksana meliputi:

a. penyempurnaan POS di seluruh unit kerja KKP; dan

b. pelatihan e-government.

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

a. Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan KKP

1) Jangka Waktu Pelaksanaan SOP adalah tiga tahun yaitu mulai Januari

2011 s.d. Desember 2013, dengan tahapan pelaksanaan sebagai

berikut:

a) Pengenalan dan Pemahaman Sistem:

1) Inventarisasi kebutuhan SOP berdasarkan Tugas dan Fungsi

yang dimiliki KKP;

2) Inventarisasi dan Pemetaan SOP yang ada dan SOP yang

dibutuhkan di KKP;

3) Penyusunan Instrumen Pengembangan (Penyusunan, Perbaikan

dan Penyempurnaan) SOP KKP;

4) Penyusunan Rencana dan Strategi Pengembangan SOP KKP;

5) Konsolidasi dan Implementasi Rencana dan Strategi

Pengembangan SOP KKP;

6) Pengembangan SOP KKP;

7) Review dan Integrasi draft dokumen SOP KKP;

8) Finalisasi dan Dokumentasi Draft Akhir SOP KKP;

9) Penetapan Dokumen SOP KKP.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

70

b) Internalisasi, Sosialisasi, Implementasi dan Pengembangan SOP

KKP:

1) Internalisasi Dokumen SOP KKP kepada seluruh pegawai di

Pusat dan UPT;

2) Sosialisasi Dokumen SOP KKP kepada stakeholders KKP;

3) Implementasi SOP KKP pada penyelenggaraan tugas dan

fungsi;

4) Pengembangan SOP KKP sesuai dengan dinamika tugas dan

fungsi yang ada.

c) Pengukuran Dampak/Perubahan

1) Melakukan pemantauan (monitoring) terhadap implementasi

dan pengembangan SOP KKP di Pusat dan UPT;

2) Mengevaluasi dan menilai dampak dari implementasi dan

pengembangan SOP terhadap pelaksanaan tugas dan kinerja

lembaga dan kinerja pegawai KKP

b. E-Government

Jangka Waktu Pelaksanaan E-Government adalah empat tahun yaitu mulai

Januari 2011 sd. Desember 2014, dengan tahapan sebagai berikut:

1) Pembangunan/pembenahan sistem

a) Pembenahan Sistem Manajemen Database Internal;

b) Pembenahan Website Kementerian Kelautan dan Perikanan;

c) Pembenahan Sistem Aplikasi Naskah Dinas;

d) Pembenahan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);

e) Pembenahan Sistem Info Hukum;

f) Pembenahan Sistem Analisis Beban Kerja;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

71

g) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan;

h) Pembenahan Sistem Pusat Sistem Informasi Karantina Ikan;

i) Pembenahan Sistem Pusat Infomasi Jasa Usaha dan Investasi

Kelautan dan Perikanan;

j) Pembenahan Sistem Informasi Data dan Statistik Kelautan dan

Perikanan;

k) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian dan Informasi Fishing

Vessel;

l) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Sumber Daya Ikan;

m) Pembenahan Sistem Aplikasi Perpustakaan KKP;

n) Pembenahan Sistem Pusat Pengendalian Sistem Informasi KKP

(NOC);

o) Pembenahan Sistem Pusat Informasi Pementaan Potensi Pulau-

pulau Kecil (Geographical Information System/GIS).

2) Tahap 2: Sosialisasi dan implementasi

a) Sosialisasi dan implementasi Manajemen Database Internal sebagai

suatu integrasi bank data dan informasi yang dikelola secara mandiri

oleh masing-masing unit kerja di KKP;

b) Sosialisasi dan implementasi website KKP sebagai suatu web aplikasi

yang menampilkan data dan informasi yang lengkap seputar

kegiatan, produk, data dan informasi serta hal-hal lain yang

berhubungan dengan KKP dan kegiatan pembanguan kelautan dan

Perikanan;

c) Sosialisasi dan implementasi sistem aplikasi perpustakaan KKP

sebagai suatu sistem aplikasi berbasis web yang digunakan untuk

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

72

melayani pengguna perpustakaan KKP dalam melakukan pencarian

buku, abstrak dan isi dari buku atau dokumen yang diperlukan;

d) Sosialisasi dan implementasi informasi sistem jaringan dokumentasi

dan informasi hukum sebagai suatu sistem aplikasi berbasis web

produk peraturan perundang-undangan di bidang Kelautan dan

Perikanan.

3) Mengukur dampak/perubahan

a) Pemantauan pelaksanaan berbagai sistem aplikasi utama dan

pendukung tersebut di atas;

b) Evaluasi/penilaian atas dampak penerapan sistem aplikasi utama

dan pendukung tersebut terhadap kelancaran pelaksanaan tugas

dan kinerja KKP.

6. Penanggung jawab

Penanggung jawab kegiatan penataan tata laksana adalah Sekretariat

Jenderal dengan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil.

7. Rencana anggaran

Kebutuhan anggaran penataan tata laksana akan disesuaikan dengan hasil

penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi anggaran

sebagai berikut:

a. SOP : Rp. 1.200.000.000,- selama 3 (tiga) tahun.

b. E-Government : Rp. 5.000.000.000,- selama 4 (empat) tahun.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

73

E. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

1. Pencapaian

Program penataan sistem manajemen sumber daya manusia aparatur

bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia

Aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan promosi, serta

pengembangan kualitas aparatur yang berbasis kompetensi dan transparan.

Selain itu, program ini juga diharapkan mampu mendorong mobilitas

antaraparatur daerah, antaraparatur pusat, dan antara aparatur pusat dan

daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang

sepadan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Penataan Sistem Manajemen

Sumber Daya Manusia Aparatur mencakup kegiatan:

a. penataan sistem rekrutmen pegawai;

b. analisis jabatan;

c. evaluasi jabatan;

d. penyusunan standar kompetensi jabatan;

e. asesmen individu berdasarkan kompetensi;

f. penerapan sistem penilaian kinerja individu;

g. pembangunan/pengembangan database pegawai; dan

h. pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi.

2. Rencana

a. penataan sistem rekrutmen pegawai

1) mempelajari Sistem Pengadaan dan Seleksi Pegawai Negeri Sipil dari

Kepala Badan Kepegawaian Negara;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

74

2) menyusun Pedoman Penyusunan Sistem Pengadaan dan Seleksi

Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;

3) melaksanakan Pengadaan dan Seleksi Pegawai Negeri Sipil

Kementerian Kelautan dan Perikanan sesuai dengan sistem yang telah

ditentukan;

4) sejak tahun 2007 pengumuman pengadaan CPNS KKP telah

dilaksanakan melalui website (www.ropeg.kkp.go.id);

5) sejak tahun 2009 pelamaran CPNS dilaksanakan secara online sesuai

kualifikasi pendidikan, jabatan, dan penempatan yang dilamar; dan

6) sejak tahun 2010 tanda peserta ujian diakses secara online.

b. analisis jabatan

1) mensosialisasikan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

92 Tahun 2009 tentang Pedoman Analisis Jabatan di Lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

2) mengadvokasi dan memberikan bimbingan penyusunan analisis

jabatan kepada SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan;

3) melakukan analisis jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan

Perikanan dengan capaian sebesar 80% dari keseluruhan unit kerja di

lingkungan KKP baik struktural maupun fungsional.

c. evaluasi jabatan

menyusun analisis jabatan yang berisi uraian Jabatan dan Spesifikasi

Jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan;

1) menetapkan nilai relatif dari masing-masing jabatan dengan cara

mempelajari uraian jabatan dan spesifikasi jabatan SDM Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang didasarkan pada:

a) metode penentuan peringkat (ranking method);

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

75

b) metode klasifikasi (grade/classification method);

c) metode perbandingan faktor (factor comparasion method); dan

d) metode sistem angka (point system method);

2) melakukan evaluasi jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

3) menentukan nilai jabatan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

d. penyusunan standar kompetensi jabatan

1) Standar Kompetensi Jabatan sebanyak 291 dari 1340 jabatan

(21,71%) yang terdiri:

a) Eselon I sebanyak 14 (empat belas);

b) Eselon II sebanyak 27 (dua puluh tujuh) lingkup Sekretariat

Jenderal, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dan Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Peikanan;

c) Eselon III sebanyak 94 (sembilan puluh empat) lingkup Sekretariat

Jenderal, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dan Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan;

dan

d) Eselon IV sebanyak 156 (seratus lima puluh enam) lingkup

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan,

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.

2) melanjutkan penyusunan standar kompetensi jabatan SDM Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

76

3) menganalisis standar kompetensi jabatan SDM Aparatur Kementerian

Kelautan dan Perikanan;

4) menerapkan standar kompetensi jabatan SDM Aparatur Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

e. asesmen individu berdasarkan kompetensi

1) melanjutkan asesmen individu berbasis kompetensi SDM Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

2) menganalisis asesmen individu berbasis kompetensi SDM Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

3) menerapkan asesmen individu berbasis kompetensi kepada calon SDM

Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan

f. penerapan sistem penilaian kinerja individu

1) menyusun sistem penilaian kinerja yang lebih obyektif dan mampu

menggambarkan kinerja SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan

Perikanan sebagai pelengkap dari sistem penilaian kinerja yang sudah

ada;

2) menetapkan Sistem Penilaian Kinerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

3) mensosialisasikan dan menerapkan Sistem Penilaian Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan secara konsisten dan konsekuen.

g. pembangunan/pengembangan database pegawai

1) menetapkan Sistem Database Kepegawaian Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

2) entry data Kepegawaian Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

77

3) menyusun keluaran database Kepegawaian Kementerian Kelautan dan

Perikanan untuk berbagai keperluan (penggajian, kenaikan pangkat,

rotasi, mutasi, dan promosi, dan lain-lain);

4) pemeliharaan dan pemutakhiran database Kepegawaian Kementerian

Kelautan dan Perikanan

h. pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi

1) menyempurnakan daftar kompetensi jabatan struktural, jabatan

nonstruktural serta jabatan fungsional yang memerlukan

pengembangan dan pelatihan;

2) merencanakan program pengembangan dan pelatihan pegawai jangka

pendek dan jangka panjang di lingkungan Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

3) menetapkan pola pendidikan dan latihan SDM Aparatur Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

4) mensosialisasikan pola pendidikan dan latihan SDM Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada internal pegawai

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

5) mengupayakan dukungan anggaran yang cukup untuk pelaksanaan

pola pendidikan dan latihan SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

3. Kriteria keberhasilan

Kriteria keberhasilan program penataan sistem manajemen SDM Aparatur

yaitu:

a. tersusunnya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, dan akuntabel;

b. tersusunnya dokumen peta dan uraian jabatan;

c. tersusunnya peringkat jabatan dan harga jabatan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

78

d. tersusunnya daftar jabatan yang mengacu pada struktur organisasi KKP

dan mengacu pada kamus jabatan;

e. tersusunnya dokumen kualifikasi jabatan;

f. adanya profil kompetensi individu;

g. kebutuhan diklat pegawai KKP dapat diketahui;

h. kinerja individu yang terukur;

i. ketersediaan data pegawai yang mutakhir dan akurat;

j. tersusunnya konsep sistem dan pola diklat bagi pegawai;

k. pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi.

4. Agenda prioritas

Kegiatan prioritas program penataan istem manajemen SDM Aparatur

meliputi:

a. penyusunan standar kompetensi jabatan; dan

b. penerapan sistem penilaian kinerja individu.

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

Kebutuhan anggaran penataan tata laksana akan disesuaikan dengan hasil

penyusunan Grand Strategy Lingkungan KKP dengan estimasi anggaran

sebagai berikut:

a. penataan sistem rekrutmen pegawai

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan penataan rekrutmen pegawai mulai

Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan kerja sebagai

berikut:

1) Pembuatan Aplikasi;

2) Pengumuman Pengadaan Pegawai;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

79

3) Seleksi Administrasi (Verifikasi dan Validasi);

4) Pengumuman Lulus Seleksi Administrasi;

5) Pembuatan Materi Ujian TKD dan TKB;

6) Registrasi Ulang;

7) Ujian Tertulis;

8) Pengumuman Lulus Ujian tertulis;

9) Wawancara;

10) Rapat Pantukhir;

11) Pengumuman Hasil Pengadaan Pegawai.

b. analisis jabatan

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Analisis Jabatan mulai Tahun 2011

sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan kerja sebagai berikut:

1) membentuk Tim Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian Kelautan

dan Perikanan;

2) membentuk Sub Tim Analisis Jabatan Kementerian di setiap unit kerja

eselon I.

c. evaluasi jabatan

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Evaluasi Jabatan adalah mulai

Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan sebagai berikut:

1) membentuk Tim Evaluasi Jabatan di Lingkungan Kementerian Kelautan

dan Perikanan;

2) membentuk Sub Tim Evaluasi Jabatan Kementerian di setiap unit kerja

eselon I.

d. penyusunan standar kompetensi jabatan

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

80

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan penyusunan standar kompetensi

jabatan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah mulai Tahun 2011

sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan sebagai berikut:

1) melanjutkan penyusunan standar kompetensi jabatan SDM aparatur

KKP;

2) evaluasi serta analisa standar kompetensi jabatan yang telah ada;

3) ujicoba penerapan standar kompetensi jabatan;

4) mengembangkan standar kompetensi jabatan dengan menggunakan

metode yang dapat memberikan hasil lebih obyektif dan valid;

5) menyempurnakan pedoman Standar Kompetensi Jabatan, Peraturan

Menteri KP tentang Pola Karir PNS KKP, Peraturan Menteri KKP tentang

Pola Promosi,Rotasi dan Mutasi PNS KKP.

e. asesmen individu berdasarkan kompetensi

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Penilaian Kompetensi Pejabat

Struktural dan Pegawai Kementerian Kelaitan dan Perikanan adalah mulai

Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014, dengan tahapan kerja sebagai

berikut:

1) Penilaian Kompetensi Pejabat Struktural; dan

2) Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan.

f. penerapan sistem penilaian kinerja individu

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan Sistem Penilaian Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai Tahun 2012 sampai dengan

Tahun 2014, dengan tahapankerja sebagai berikut:

1) mensosialisasikan dan menerapkan Sistem Penilaian Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan secara konsisten dan konsekuen.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

81

2) menyusun sistem penilaian kinerja yang lebih obyektif dan mampu

menggambarkan kinerja SDM Aparatur Kementerian Kelautan dan

Perikanan sebagai pelengkap dari sistem penilaian kinerja yang sudah

ada;

3) menetapkan Sistem Penilaian Kinerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan

g. pembangunan/pengembangan database pegawai

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan pembangunan/pengembangan

database pegawai KKP mulai Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014,

dengan tahapan sebagai berikut:

1) mengembangkan SIMPEG yang mampu berkomunikasi dengan

SIMPEG Nasional;

2) pemeliharaan dan pemutakhiran database Kepegawaian SDM Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

3) pemeliharaan SIMPEG Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan

4) tahun 2011 mengembangkan fitur jabatan dan pejabatnya serta

aksesibilitas aplikasi Kepegawaian KKP;

5) mengupayakan integrasi SIMPEG KKP dengan melalui Sistem Aplikasi

Pelayanan Kepegawaian (SAPK) terhadap Sistem Informasi

Manajemen Kepegawaian Republik Indonesia (SIMKRI) Badan

Kepegawaian Negara

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

82

h. pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi

Waktu yang diperlukan untuk kegiatan pengembangan pendidikan dan

pelatihan pegawai berbasis kompetensi mulai Tahun 2012 sampai dengan

Tahun 2014, dengan tahapan sebagai berikut:

1) Asesmen kebutuhan pendidikan dan pelatihan;

2) Penyusunan desain pengembangan pendidikan dan pelatihan;

3) Penyusunan tingkat penjenjangan pendidikan dan pelatihan;

4) Penyusunan keluarga jabatan;

5) Perumusan kompetensi;

6) Pelaksanaan Diklat.

3) Penanggung jawab

Kegiatan penataan sistem manajemen SDM Aparatur dilaksanakan oleh

Sekretariat Jenderal KKP dan Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan

dan Perikanan Kelautan dan Perikanan.

6. Rencana anggaran

Kebutuhan anggaran penataan sistem manajemen SDM Aparatur sebesar Rp.

50 (lima puluh dua) miliar.

F. Program Pengawasan Intern

1. Pencapaian

a. Kualitas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang semula

disclaimer sampai tahun 2008, meningkat menjadi wajar dengan

pengecualian (WDP) pada tahun 2009, dan wajar tanpa pengecualian

(WTP) pada tahun 2010.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

83

b. pendampingan program/kegiatan sejak perencanaan sampai dengan

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.

c. peningkatan kapasitas SDM.

d. Efektivitas SPIP melalui unsur Fraud Control Participation (FCP).

2. Rencana

Rencana Kerja kegiatan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) di lingkup KKP pada program Penguatan Pengawasan Intern, adalah :

a. Peningkatan Pemahaman dan Kelengkapan Aturan Kerja;

b. Penilaian Risiko Kegiatan;

c. Peningkatan Managerial Kepemimpinan;

d. Peningkatan Kemampuan/Kompetensi Pegawai;

e. Telah diterbitkan Instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun

2009 tentang Pelaksanaan Pengawasan Melekat;

f. Telah ditetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Pengawasan Intern Kementerian Kelautan dan Perikanan

(PER.04/MEN/2011);

g. Telah dilakukan sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang SPIP;

h. Sedang disiapkan draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Pedoman Umum SPIP lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;

i. Sedang disiapkan draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Manajemen Risiko;

j. Telah dilakukan penilaian risiko di beberapa Satker;

k. Akan dilakukan asistensi dalam rangka penerapan SPIP lingkup

Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan

l. Sedang disiapkan infrastruktur SPIP (Satgas, Juklak, Juknis, Modul).

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

84

3. Kriteria Keberhasilan

Menurunnya temuan SPI dan penerapan SPIP di Satker lingkup KKP.

4. Agenda Prioritas

Pengidentifikasian area pengendalian yang mengandung kelemahan

dan/atau memiliki cukup banyak risiko, dengan cara:

a. mempersiapkan infrastruktur SPIP;

b. peningkatan pemahaman dan kelengkapan aturan kerja;

c. pendampingan program sejak perencanaan sampai dengan

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;

d. peningkatan kualitas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.

5. Waktu Pelaksanaan dan Tahapan Kerja

Berlangsung sepanjang tahun pada periode 2011-2014, dengan tahapan

kerja sebagai berikut:

a. Sosialisasi;

b. Implementasi;

c. Evaluasi.

6. Penanggung Jawab

Kegiatan dilaksanakan antara Sekretariat Jenderal KKP, Inspketorat Jenderal

dan bekerjasama dengan instansi lain seperti BPK.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

85

7. Rencana Anggaran

Kebutuhan anggaran masih akan disesuaikan dengan hasil penyusunan

Grand Strategy Peningkatan SPI di Lingkungan KKP, dengan estimeasi

anggaran sebesar Rp 16 (enam belas) miliar.

G. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

1. Pencapaian

Hasil pencapaian dalam Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu:

a. peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja;

b. sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang

terukur;

c. tersusunnya indikator kinerja utama pada kementerian kelautan dan

perikanan;

d. tersusunnya Dokumen RKT sebelum dokumen Anggaran;

e. Peningkatan kualitas perumusan tujuan dan sasaran serta indikator

kinerja dokumen Renstra;

f. pengukuran kinerja;

g. informasi kinerja dalam LAKIP teranalisa dengan baik.

h. dokumen perencanaan, kinerja, pelaporan dan evaluasi kinerja digunakan

untuk memperbaiki perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan,

serta meningkatkan kinerja;

i. peningkatan SDM berkompeten dibidang akuntabilitas dan manajemen

kinerja.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

86

2. Rencana

Rencana Kerja kegiatan penguatan kuntabilitas kinerja adalah :

a. penyusunan IKU;

b. perumusan sitem manajemen kinerja organisasi;

c. perumusan SAKIP; dan

d. perbaikan LAKIP.

3. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan penguatan akuntabilitas kinerja melalui:

a. peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP);

b. terwujudnya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sistem yang mampu

mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur;

c. IKU dan pengukuran kinerja sudah dapat dimanfaatkan secara optimal

untuk pengendalian dan pemantauan kinerja.

4. Agenda Prioritas

Agenda prioritas dalam penguatan akuntabilitas kinerja adalah:

a. penyusunan sistem manajemen kinerja organisasi;

b. penyusunan indikator kinerja utama sampai dengan unit kerja eselon IV;

c. peningkatan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen

kinerja.

5. Waktu Pelaksanaan dan Tahapan Kerja

Pelaksanaan program penguatan akuntabilitas kinerja dilaksanakan selama 4

tahun, dengan tahapan kerja sebagai berikut:

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

87

a. Sosialisasi;

b. Implementasi; dan

c. Evaluasi.

6. Penanggung Jawab

Kegiatan penataan penguatan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh

Sekretariat Jenderal KKP, Inspektorat Jenderal, dan bekerja sama dengan

instansi lain seperti BPKP.

7. Rencana Anggaran

Kebutuhan anggaran masih akan disesuaikan dengan hasil penyusunan

Grand Strategy Penguatan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan KKP, yang

diperkirakan sebesar 15.000.000 (lima belas milyar).

H. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

1. Pencapaian

a. Pelayanan publik yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh masing-

masing unit eselon I di lingkungan KKP terdiri dari :

1) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;

a) Pelayanan Pendaftaran dan Penandaan Kapal Perikanan;

b) Pelayanan Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing;

c) Pelayanan Surat Izin Berlayar/Surat Persetujuan Berlayar;

d) Pelayanan Pemanfaatan Lahan di Pelabuhan Perikanan;

e) Pelayanan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan;

f) Pelayanan Penerbitan Izin Pemasangan Rumpon;

g) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

88

h) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan Penanaman

Modal;

i) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Penangkapan Ikan; dan

j) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan.

2) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

a) Pelayanan Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan Yang Baik;

b) Pelayanan Surat Keterangan Teknis Impor Pakan Benih;

c) Pelayanan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik;

d) Pelayanan Izin Pemasukan (Impor) Ikan Hidup;

e) Pelayanan Rekomendasi Ekspor (Pengeluaran) Ikan Hidup;

f) Pelayanan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan di Bidang

Pembudidayaan Ikan (SIKPI);

g) Pelayanan Rekomendasi Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal

(RPIPM);

h) Pelayanan Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing

Budidaya (RPTKA);

i) Pelayanan Penerbitan Izin Usaha Obat Ikan;

j) Pelayanan Penerbitan Rekomendasi Ekspor/Impor Obat Ikan; dan

k) Pelayanan Penerbitan Nomor Registrasi Obat Ikan.

3) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

a) Pelayanan Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan; dan

b) Pelayanan Penerbitan Izin Pemasukan Hasil Perikanan.

4) Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

a) Pelayanan Penerbitan Izin Pemanfaatan Kawasan Konservasi;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

89

b) Pelayanan Penerbitan Izin Peredaran dan Perdagangan Jenis Ikan

Langka Yang Dilindungi;

c) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Pengangkatan Benda

Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam;

d) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Survei BMKT; dan

e) Pelayanan Penerbitan Surat Izin Pengangkatan BMKT;

5) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan;

a) Pelayanan Penerbitan Surat Laik Operasi (SLO); dan

b) Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Aktivasi Transmitter

(SKAT).

6) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan;

a) Pelayanan Jasa Analisis;

b) Pelayanan Jasa Pelatihan; dan

c) Pelayanan Jasa Magang/Penelitian.

7) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

a) Pelayanan Penerimaan Siswa/Taruna; dan

b) Pelayanan Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan.

8) Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan

a) Pelayanan Sertifikasi HACCP Unit Pengolahan Ikan (UPI);

b) Pelayanan Penetapan Instalasi Karantina Ikan Sementara (IKIS);

c) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Ekspor;

d) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Impor;

e) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Keluar; dan

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

90

f) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Masuk.

9) Pusat Data, Statistik dan Informasi

Pelayanan Data dan Statistik Kelautan dan Perikanan.

10) Sekretariat Jenderal

a) Pelayanan Pengadaan CPNS; dan

b) Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa melalui E-Procurement.

b. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang perikanan budidaya

adalah:

1) penetapan POS tentang:

a) Cara Pembenihan Yang Baik;

b) POS Surat Izin Pemasukan Ikan Hidup;

c) POS Rekomendasi Pengeluaran Ikan Hidup;

d) POS Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Di Bidang Pembudidaya

Ikan (SIKPI);

e) POS Rekomendasi Pembudidaya Ikan Penanaman Modal

Budidaya (RPIPM);

f) POS Rekomendasi Pengunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA);

g) POS Tata Cara Pungutan Negara Bukan Pajak (PNBP); dan

h) POS Penerbitan Sertifikat CBIB.

2) pelaksanaan standar pelayanan kepada masyarakat pelaku usaha

obat ikan dengan mengacu pada ISO 9001 – 2008;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

91

3) revisi terhadap mekanisme penerbitan izin usaha obat ikan untuk

produsen dan importir/eksportir dan penerbitan surat rekomendasi

impor/ekspor.

4) peningkatan sarana pelayanan publik di bidang perikanan budidaya.

c. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang perikanan tangkap

adalah:

1) penetapan POS dibidang perikanan tangkap:

a) POS Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing;

b) POS Pemeriksaan Fisil Kapal Perikanan;

c) POS Pendaftaran dan penandaan Kapal Perikanan;

d) POS Pemanfaatan Pelabuhan Perikanan;

e) POS Penerbitan SIUP Baru;

f) POS Perluasan SIUP;

g) POS Penggantian SIUP;

h) POS Penerbitan SIPI/SIKPI Baru; dan

i) POS Perpanjangan SIPI/SIKPI.

2) penerapan Standar Pelayanan Penerbitan Izin Pemasangan Rumpon;

3) penerapan Standar Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan;

4) penerapan Standar Pelayanan Penerbitan Surat Izin Penangkapan Ikan

dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan;

5) peningaktan fasilitas pelayanan publik pada Direktorat Kapal Perikanan

dan Alat Penangkap Ikan, Direktorat Pelabuhan Perikanan, Direktorat

Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

92

d. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang pengolahan dan

pemasaran hasil perikanan adalah:

1) penetapan POS Penerbitan Izin Pemasukan Hasil Perikanan Ke Dalam

Wilayah RI dan POS Pembinaan (Pra-SKP) dan Penerbitan Sertifikat

Kelayakan Pengolahan (SKP);

2) penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP); dan

3) Penerbitan Izin Pemasukan Hasil Perikanan Wilayah RI.

e. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang KP3K adalah:

1) penetapan POS tentang:

a) Surat Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan Pada Kawasan

Konservasi Perairan Nasional;

b) POS Penerbitan Izin Survey Benda Berharga Asal Muatan Kapal

Tenggelam;

c) POS Surat Izin Usaha Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda

Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam; dan

d) POS Penerbitan Izin Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan

Kapal Tenggelam.

2) peningkatan fasilitas pelayanan publik

f. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan adalah:

1) Pepenetapan POS di bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan, yaitu :

a) POS Penerbitan SKAT; dan

b) Pengawasan Keberangkatan dan Kedatangan Kapal Perikanan.

2) pelayanan Penerbitan Surat Laik Operasi (SLO);

3) pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Aktivasi Transmitter (SKAT);

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

93

4) implementasi Sistem Pemantuan Kapal Perikanan, yang mewajibkan

pemasangan transmitter VMS kepada pengusaha perikanan/pemilik

kapal/agen kapal ikan.

g. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Penelitian dan

Pengembangan Kelautan dan Perikanan adalah:

1) penerbitan POS:

a) POS Magang;

b) POS Pengujian Sampel Eksternal; dan

c) POS Alih Teknologi Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP.

2) Laboratorium Pengujian BBRP2B memiliki Standar Operasional

Prosedur dalam pelaksanaan penerimaan sampel mulai dari sampel

diterima dari customer sampai laporan hasil pengujian diterima oleh

customer kembali yang mengacu pada penerapan standar pelayanan

yaitu SNI ISO/IEC 17025:2008l

3) pembangunan fasilitas berupa:

a) Laboratorium Kimia (proksimat, TVB, TMA, sulfat, kadar garam,

Karbohidrat, histamin, Angka tak tersabunkan, serat kasar,

impuritis dll);

b) Laboratorium Mikrobiologi (TPC, E. coliI, salmonella, jamur kapang,

Bakteri Pembentuk Histam, east/khamir dll);

c) Laboratorium Pengolahan (gel strenght, viskositas, derajat putih;

d) Laboratorium Sensori (uji skor, uji hedonik, uji deskriptif, uji

konsumen);

e) Laboratorium Bioteknologi (Aktivitas Protease, Aktivitas Kitosanase,

Uji Protein terlarut, Uji Sitotoksik Metode MTT, Uji Sitotoksik

Metode BSLT dll);

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

94

f) Laboratorium Instrumen (FTIR, HPLC, GCMS dll);

g) Laboratorium Bioassay (Toksisitas akut, toksisitas sub kronis,

analisis darah, kolesterol, Uric Acid, Creatinine, dll);

h) Laboratorium Rekayasa alat;

i) Laboratorium Data;

j) Perpustakaan.

h. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan adalah:

1) penetapan POS:

a) POS Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Umum;

b) POS Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Khusus;

c) POS Penyelenggaraan Diklat Teknis;

d) POS Penerimaan Siswa Didik.

2) pelayanan Penerimaan Siswa/Taruna;

3) pelayanan Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan.

i. capaian dalam rangka pelayanan publik di bidang Karantina Ikan,

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan adalah:

1) penetapan POS:

a) POS Penerbitan Sertifikat HACCP;

b) POS Tindakan Karantina Ikan Ekspor Bersyarat Untuk Media

Pembawa Sebagai Barang Muatan;

c) POS Tindakan Karantina Ikan Pemeriksaan Dokumen Kegiatan

Impor Untuk Media Pembawa Ikan Hidup Sebagai Barang Muatan;

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

95

d) POS Tindakan Karantina Ikan Pengeluaran Antar Area Dari Daerah

Tidak Bebas Ke Daerah Bebas Untuk Media Pembawa Ikan Hidup

Sebagai Barang Muatan;

e) POS Tindakan Karantina Pemeriksaan Dokumen Kegiatan

Pemasukan Antar Area Dari Daerah Tidak Bebas ke Daerah Bebas

Untuk Media Pembawa Ikan Hidup Sebagai Barang Muatan; dan

f) POSPenetapan Instalasi Karantina Ikan yang bersifat Sementara.

2) Pelayanan Sertifikasi HACCP Unit Pengolahan Ikan (UPI);

3) Pelayanan Penetapan Instalasi Karantina Ikan Sementara (IKIS);

4) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Ekspor;

5) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Impor;

6) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Keluar;

7) Pelayanan Sertifikasi Kesehatan Ikan Untuk Domestik Masuk.

j. capaian dalam rangka pelayanan publik di Sekretariat Jenderal adalah:

1) penetapan POS:

a) POS Pelayanan Data Statistik KP melalui Surat

b) POS Pelayanan Data Statistik KP Secara Manual

c) POS Sewa ruangan

d) POS Layanan Pengadaan Secara Elektronik

2) Penyediaan fasilitas untuk pelayanan pengadaan barang dan jasa

melalui e-procurement dan sewa ruangan

2. Rencana

a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP

Pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan

diprogramkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan agenda

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

96

prioritas didasarkan pada kemampuan sumberdaya organisasi yang

tersedia.

Pada tahun 2010 telah dilaksanakan 48 jenis layanan di masing-masing

satuan kerja lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan,dilengkapi

dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mempermudah

pelaksanaan pekerjaan.

Tahun 2011 dilaksanakan perbaikan standar pelayanan terhadap 44 jenis

layanan yang ada di masing-masing unit kerja eselon I, dan membuat

layanan unggulan (quick wins) sebanyak 6 jenis layanan untuk

membangun kembali kepercayaan masyarakat (public trust building)

kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui perbaikan

kelembagaan, ketatalaksanaan serta perbaikan system pengembangan

sumber daya manusia.

Tahun 2012 dilakukan kegiatan sesuai dengan rencana dan jadwal kerja,

penambahan 4 jenis layanan unggulan (quick wins) baru disertai

pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan/jenis pelayanan yang telah

diimplementasikan pada tahun sebelumnya.

Tahun 2013 meneruskan implementasi 44 jenis pelayanan publik dan

kegiatan yang merupakan koreksi/perbaikan apabila dari hasil monitoring

dan evaluasi didapati kegiatan yang masih perlu ditingkatkan atau

dilakukan perubahan.

Tahun 2014 dilakukan monitoring dan evaluasi akhir disertai penetapan

kembali program pelayanan publik untuk jangka waktu 2015 – 2020. Pada

tahap akhir tahun 2014 diharapkan keadaan birokrasi sudah berhasil

mencapai peningkatan dalam hal:

a) Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi,

kolusi dan nepotisme.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

97

b) Kualitas pelayanan publik.

c) Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

d) Profesionalisme SDM aparatur yang didukung aparatur berbasis

kompetensi dan transparan.

b. Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta

masyarakat

Seiring dengan semangat reformasi birokrasi dalam rangka menciptakan

good governance melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, maka

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan serangkaian

kegiatan untuk perbaikan terhadap kualitas layanan publik di Kementerian

Kelautan dan Perikanan yaitu dengan mengimplementasikan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor:

13 tahun 2009 tentang Metode Peningkatan Kualitas Layanan Publik

Berbasis Masyarakat. Implementasi metode ini melalui beberapa tahapan,

yaitu:

1) lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat;

2) survey pengaduan masyarakat;

3) lokakarya analisis masalah penyebab pengaduan masyarakat dan

rencana tindak nyata, serta

4) pemantauan dan evaluasi

Upaya perbaikan kualitas layanan publik dengan melibatkan peran serta

masyarakat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan

dikoordinasikan dan difasilitasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

Kelautan dan Perikanan dengan melibatkan dan diarahkan oleh fasilitator

yang berkompeten, setiap unit Eselon 1 diwajibkan untuk melakukan

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

98

metode dengan tahapannya hingga sampai pada penetapan rekomendasi

dan membuat janji perbaikan layanan.

Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta

masyarakat diagendakan akan diimplementasikan di seluruh satuan kerja

setiap eselon I. Sampai dengan saat ini sudah 2 (dua) unit eselon I yang

telah melaksanakan dan melibatkan masyarakat telah sampai tahap janji

layanan dan rekomendasi, yaitu Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, adapun Unit Eselon I lain

masih dalam tahap pelaksanaan.

Lokakarya pengaduan adalah tahapan awal pelibatan masyarakat dalam

meningkatkan kualitas pelayanan.Pada tahap ini masyarakat usaha

pemakai jasa diminta untuk menyampaikan semua kendala dan

permasalahan yang dihadapi dan segala bentuk kondisi kekurangan dalam

melakukan permohonan pelayanan di unit-unit kerja pelayanan.Unit-unit

kerja menginventarisir dan menerima secara terbuka dan lapangdada

penyampaian keluhan dari setiap masyarakat usaha pengguna jasa.

Inventarisasi keluhan permasalahan dan kendala selanjutnya dianalisis

dan dituangkan kedalam bentuk kuisioner. Kuesioner survey dibuat

berdasarkan hasil curah pendapat pada acara Lokakarya Pengaduan

Masyarakat yang dilaksanakan Tiap Unit Kerja Pelayanan Lingkup KKP.

Kuisioner survey selanjutnya disebarkan lebih luas ke masyarakat usaha

pengguna jasa dengan tujuan untuk memperoleh masukan lebih konkret

dan luas.

Data hasil survey ditabulasikan dan diterbitkan dalam bentuk indeks

pengaduan masyarakat (IPM) yang merupakan tabulasi data hasil survey

yang digambarkan dalam bentuk grafik. Data hasil survey dianalisis untuk

selanjutnya dijadikan bahan lokakarya analisis hasil survey.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

99

Inputan hasil lokakarya dengan dipandu fasilitator selanjutnya disusun,

dianalisis dan disimpulkan pada titik kritis mana pelayanan publik masih

belum optimal. Apabila ketidakoptimalan palayanan tersebut berasal dari

internal unit kerja pelayanan maka dilakukan pembenahan sistem dan

prosedur, dibuat dan dituangkan dalam bentuk janji perbaikan layanan,

apabila ketidak optimalan pelayanan tersebut timbul karena faktor

eksternal, selanjutnya dibuat rekomendasi peningkatan pelayanan dan

ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat dan diharapkan dapat

membantu peningkatan kualitas pelayanan.

3. Kriteria keberhasilan

a. dapat diterapkannya Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan

KKP;

b. meningkatnya kualitas pelayanan publik yang lebih cepat, lebih murah,

lebih aman, dan lebih mudah dijangkau;

c. meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.

4. Agenda prioritas

a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP

Jenis pelayanan publik yang diprioritaskan untuk dilakukan penerapan

standar dengan percepatan (quick wins) disiapkan untuk mampu dan

dapat melakukan perubahan pelayanan sebelum dan sesudah quick wins

sebagai berikut :

1) Perizinan kapal dan usaha penangkapan ikan sebelum quick wins

adalah 45 hari dipersingkat menjadi 5 hari.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

100

2) Pelayanan sertifikasi CBIB sebelum quick wins adalah 112 hari dan

setelah quick wins menjadi 67 hari dengan target 2.000 farm / lokasi.

3) Pelayanan sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP) dari 120 hari

menjadi 10 hari pada 505 unit pengolahan ikan di 20 propinsi.

4) Pelayanan sertifikasi HACCP UPI dari 129 hari menjadi 54 hari dengan

target 504 UPI di 30 propinsi.

5) Pelayanan sertifikat kesehatan ikan kegiatan impor dari 18 hari

menjadi 10 hari.

6) Pelayanan sertifikat kesehatan ikan kegiatan ekspor dari 18 hari

menjadi 8 hari.

2. Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta

masyarakat

Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta dan

partisipasi masyarakat di unit-unit kerja pelayanan lingkup Kementerian

Kelautan dan Perikanan terus didorong terutama kepada unit kerja eselon

I yang belum melaksanakan, melalui beberapa tahapan, yaitu:

1) lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat;

2) survey pengaduan masyarakat;

3) lokakarya analisis masalah penyebab pengaduan masyarakat dan

rencana tindak nyata; serta

4) pemantauan dan evaluasi.

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP

Jangka Waktu Pelaksanaan selama 4 (empat) tahun yaitu mulai Januari

2011 sd. Desember 2014, dengan tahapan sebagai berikut:

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

101

1) Tahapan pelaksanaan langkah internal

a) Meluruskan orientasi. Reformasi birokrasi harus berorientasi pada

demokratisasi dan bukan pada kekuasaaan.Perubahan birokrasi

harus mengarah pada amanah rakyat karena reformasi birokrasi

harus bermuara pada pelayanan masyarakat.

b) Memperkuat komitmen. Tekad birokrat untuk berubah harus

ditumbuhkan. Ini prasyarat penting, karena tanpa disertai tekad

yang kuat dari birokrat untuk berubah, maka reformasi birokrasi

akan menghadapi banyak kendala. Untuk memperkuat tekad

perubahan dikalangan birokrat, perlu ada stimulus, seperti

peningkatan kesejahteraan, tetapi pada saat yang sama tidak

memberikan ampun bagi mereka yang membuat kesalahan atau

bekerja tidak benar.

c) Membangun kultur baru. Kultur birokrasi kita begitu buruk,

konotasi negatif seperti mekanisme dan prosedur kerja berbelit-

belit dan penyalahgunaan status perlu diubah. Sebagai gantinya,

dilakukan pembenahan kultur dan etika birokrasi dengan konsep

transparansi, melayani secara terbuka, serta jelas kode etiknya.

d) Rasionalisasi. Struktur kelembagaan birokrasi cenderung gemuk

dan tidak efisien.Rasionalisasi kelembagaan dan personalia

menjadi penting dilakukan agar birokrasi menjadi ramping dan

lincah dalam menyelesaikan permasalahan, serta dalam

menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di

masyarakat, termasuk kemajuan teknologi.

e) Memperkuat payung hukum. Upaya reformasi birokrasi perlu

dilandasi dengan aturan hukum yang jelas.Aturan hukum yang

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

102

jelas bisa menjadi koridor dalam menjalankan perubahan-

perubahan.

f) Peningkatan Kualitas SDM. Semua upaya reformasi birokrasi tidak

akan memberikan hasil yang optimal tanpa disertai SDM yang

handal dan profesional. Karena itu perlu penataan dan sistem

rekrutmen kepegawaian, sistem penggajian, pelaksanaan

pelatihan, dan peningkatan kesejahteraan

2) Tahap pelaksanaan langkah eksternal

a) Komitmen dan keteladanan elit politik. Reformasi birokrasi

merupakan pekerjaan besar karena menyangkut sistem besar

negara yang mengalami tradisi buruk untuk kurun yang cukup

lama.Untuk memutus tradisi lama dan menciptakan tatanan dan

tradisi baru, perlu kepemimpinan yang kuat dan yang patut

diteladani. Kepemimpinan yang kuat berarti hadirnya pemimpin-

pemimpin yang berani dan tegas dalam membuat keputusan.

Sedangkan keteladanan adalah keberanian memberikan contoh

kepada bawahan dan masyarakat.

b) Pengawasan masyarakat. Reformasi birokrasi akan berdampak

langsung pada masyarakat, karena peran birokrasi yang utama

adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada tataran

ini masyarakat dapat dilibatkan untuk mengawasi kinerja

birokrasi. Misalnya, menegur birokrat yang lamban dalam

melayani masyarakat, atau yang sedang santai saja

b. Peningkatan kualitas pelayanan dengan melibatkan peran serta

masyarakat

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

103

Jangka Waktu Pelaksanaan selama 4 (empat) tahun yaitu mulai Januari

2011 sd. Desember 2014, dengan tahapan:

1) lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat;

2) survey pengaduan masyarakat;

3) lokakarya analisis masalah penyebab pengaduan masyarakat dan

rencana tindak nyata; serta

4) pemantauan dan evaluasi.

6. Penanggung jawab

Penanggung jawab program peningkatan pelayanan publik adalah Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu,

dan Keamanan Hasil Perikanan.

7. Rencana anggaran

Kebutuhan anggaran program pelayanan publik masih akan disesuaikan

dengan hasil penyusunan Grand Strategy Peningkaran Kualitas Pelayanan

publik di Lingkungan KKP, yang diperkirakan sebesar:

a. Penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP sebesar

Rp. 20.000.000.000 selama 4 tahun.

b. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebesar

Rp. 10.000.000.000 selama 4 tahun.

I. Monitoring, Pelaporan, dan Evaluasi

1. Pencapaian

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dalam Reformasi Birokrasi adalah

bentuk operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi (GDRB) yang

disusun dan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali dan 1 (satu) tahun sekali

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

104

dan merupakan rencana rinci pelaksanaan reformasi birokrasi dari satu

tahapan ke tahapan selanjutnya selama lima tahun dengan sasaran per

enam bulan dan satu tahun yang jelas. Sasaran dalam monitoring tiap enam

bulan dan satu tahun akan menjadi dasar bagi sasaran tahun berikutnya,

begitupun sasaran tahun-tahun berikutnya mengacu pada sasaran tahun

sebelumnya.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di Kementerian Kelautan dan

Perikanan sampai dengan agustus 2011, menunjukan bahwa realisasi

penyerapan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan baru mencapai

Rp.1,37 triliun (27,91 %). Angka tersebut menunjukan pencapaian efisiensi

dan optimalisasi penggunaan anggaran KKP secara keseluruhan masih

kurang. Rendahnya realisasi anggaran tersebut disebabkan antara lain

adanya beberapa kegiatan belum dapat dilaksanakan karena masih

menunggu persetujuan Banggar DPR-RI.

Sementara capaian dalam hal peningkatan kapasitas dan akuntabilitas

kinerja organisasi dan pencegahan praktik KKN mengalami peningkatan yaitu

Nilai Capaian LAKIP KKP naik dari 45, 69 pada tahun 2008 menjadi

50,56 pada tahun 2009 dan di atas rata-rata nasional.

2. Rencana

a. Penyusunan mekanisme dan prosedur teknis monitoring, evaluasi dan

pelaporan program reformasi birokrasi;

b. Pelaksanaan monitoring program reformasi birokrasi;

c. Pelaksanaan pelaporan evaluasi tahunan dan evaluasi menyeluruh

program reformasi birokrasi; dan

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

105

d. Pelaporan hasil monitoring, evaluasi program reformasi birokrasi.

3. Kriteria keberhasilan

Keberhasilan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di Kementerian Kelautan

dan Perikanan dapat dilihat dari sudah tercapai atau tidaknya indikator

penilaian dari setiap aspek penilaian, yaitu:

a. efisiensi dan/atau optimalisasi penggunaan anggaran;

b. peningkatan kualiatas pelayanan publik; dan

c. peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi dan pencegahan praktik KKN.

4. Agenda prioritas

Untuk dapat mencapai sasaran dan indikator keberhasilan di atas, maka di

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah ditetapkan agenda prioritas

sebagai berikut:

a. Penyusunan mekanisme dan prosedur teknis monitoring, evaluasi dan

pelaporan program reformasi birokrasi;

b. Pelaksanaan monitoring program reformasi birokrasi; dan

c. penyusunan laporan monitoring tahunan.

5. Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja

Waktu pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi di

Kementerian Kelautan dan Perikanan sekaligus penyampaian laporan ke

Menpan, pada tahun 2011 sampai dengan 2014 dengan tahapan kerja

sebagai berikut:

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

106

Rencana tersebut dilaksananan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan merupakan tahapan untuk mempersiapkan kelengkapan

menjelang pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi maupun kegiatan

sosialisasi. Tahapan persiapan ini didukung dengan penyiapan secara

teknis perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan monitoring,

evaluasi, dan pelaporan.

b. tahap pelaksanaan

Tahapan ini merupakan tahapan lanjut dari tahapan persiapan yang

selanjutnya masuk dalam tahapan implementasi dari kerangka yang telah

ditentukan atau tersusunnya rencana kerja pelaksanaan monitoring dan

evaluasi. Dalam pelaksanaan tahap ini, pelaksanaannya dilaporkan

minimal setiap 6 bulan sekali kepada Kementerian PAN dan RB.

c. Tahap evaluasi

Merupakan tahapan kegiatan pasca tahapan persiapan dan tahapan

pelaksanaan. Fungsi dari evaluasi adalah sebagai media refleksi bersama

untuk memberikan masukan atau umpan balik dalam keberhasilan

monitoring dan evaluasi reformasi birokrasi sehingga didapatkan hasil

dalam bentuk rekomendasi pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian

Kelautan dan Perikanan yang dapat digunakan sebagai salah satu

referensi dalam penyusunan strategi lanjutan dalam pelaksanaan

monitoring dan evaluasi.

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

107

6. Penanggung jawab

Penanggung jawab kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal KKP dan bekerja sama dengan

seluruh unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

7. Rencana anggaran

Kebutuhan anggaran kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporaan masih

akan disesuaikan dengan hasil penyusunan Grand Strategy Monitoring,

Evaluasi, dan Pelaporan, yang diperkirakan sebesar 15.000.000 (lima belas

milyar).

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

108

Reformasi birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan melalui

berbagai kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program yaitu: manajemen

perubahan; penataan peraturan perundang-undangan; penataan dan penguatan

organisasi; penataan tata laksana; penataan sistem manajemen SDM aparatur;

penguatan pengawasan intern; penguatan akuntabilitas kinerja; peningkatan kualitas

pelayanan publik; serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan.

Pencapaian reformasi birokrasi tersebut dapat diukur melalui beberapa kriteria

keberhasilan, antar lain terkawalnya pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan; harmonis dan sinkronya peraturan perundang–undangan;

tidak adanya tumpang tindih tugas dan fungsi unit kerja organisasi; optimalnya kinerja

unit-unit kerja organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; tersusun dan

terlaksananya SOP sesuai kebutuhan; dapat diaksesnya seluruh fasilitas e-government

secara lengkap; adanya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, dan akuntabel;

adanya analisis jabatan, peta jabatan, uraian jabatan, peringkat jabatan, dan harga

jabatan; adanya profil kompetensi individu; kinerja individu yang terukur; menurunnya

temuan satuan pengawasan intern (SPI) dan diterapkannya sistem pengendalian intern

Pemerintah (SPIP) di Satker lingkup KKP; peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); terwujudnya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan

sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur; penerapan

Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan KKP; meningkatnya kualitas pelayanan

publik yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau; serta

meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.

Penutup 4

Road Map Reformasi Birokrasi KKP

109

Pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap dengan komitmen

yang kuat antara pimpinan dan staf lingkup KKP dan direncanakan sampai dengan

tahun 2014 dan diperkirakan membutuhkan dana sebesar 169.2 miliar rupiah.