Buku Road Map RB Kemenkes Final 2015 2019.pdf
Transcript of Buku Road Map RB Kemenkes Final 2015 2019.pdf
PENYUSUNAN ROAD MAP
REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
i
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
KATA PENGANTAR
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
memasuki tahapan kedua yakni mencapai birokrasi
yang berkinerja tinggi (Performance Based
Beureaucracy) pada akhir tahun 2019, suatu proses
yang harus dilalui. Keberhasilan dalam tahap
pertama memberikan bekal yang cukup dalam
menghadapi dan menata pada tahapan berikutnya.
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015 – 2019
merupakan dokumen yang digunakan sebagai alat bantu dalam
pengukuran pencapaian kinerja serta monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan
dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik.
Road Map ini memuat program dan kegiatan yang selaras dengan
sasaran strategis Kementerian Kesehatan dalam mendukung
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan.
Melalui kesempatan ini saya mengharapkan dan mengajak kepada
seluruh pegawai di Kementerian Kesehatan untuk terus berupaya
meningkatkan kemampuan dan kinerja individu yang akan bermuara
pada kinerja organisasi. Kepada Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan hendaknya mampu menjadi lokomotif dengan membuat
terobosan yang inovatif dalam mengembangkan reformasi di
lingkungan Kementerian Kesehatan dengan mengacu pada
Road Map yang telah dibuat serta mengembangkan jejaring di setiap
unit.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
ii
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2015–2019, semoga mampu mewujudkan sasaran guna mencapai
“Birokrasi yang berkinerja tinggi”.
Semoga upaya kita mendapat Ridho Allah SWT dan diberikan
kemudahan dalam menjalankannya.
Jakarta, 16 Mei 2016
Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K)
iii
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
I. PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN
1.1 Reformasi Birokrasi dan RPJMN 2015-2019 ...................... 2
1.2 Reformasi Birokrasi dan Renstra Kemenkes 2015-2019 4
1.3 Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2015-2019 ....................................................................................... 9
1.4 Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 ................................................................. 12
II. KEMAJUAN DAN TANTANGAN REFORMASI BIROKRASI
2.1 Kemajuan Pelaksanaan................................................................. 18
2.2 Tantangan Permasalahan. ........................................................... 26
III. ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 ............. 31
3.2 Agenda Kementerian Kesehatan 2015-2019 ....................... 33
3.3 Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ...... 41
3.4 Ukuran Keberhasilan Strategi .................................................... 50
3.5 Area Perubahan yang diharapkan ........................................... 51
IV. STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN
4.1 Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ............................. 58
iv
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4.2 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi ......................... 60
V. QUICK WINSS REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN
5.1 Pendekatan Penjaringan Quick Winss
Kementerian Kesehatan ............................................................... 78
5.2 Penetapan Usulan Quick Wins Kementerian
Kesehatan .......................................................................................... 101
5.3 Penjelasan Usulan Quick Wins Kementerian
Kesehatan .......................................................................................... 101
VI. RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN
6.1. Tahapan Pencapaian Sasaran Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................ 109
6.2. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................ 120
6.3. Rencana Aksi .................................................................................... 150
VII. MANAJEMEN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
7.1 Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi ............................ 152
7.2 Uraian Tugas Tim Pelaksana RB ................................................ 155
7.3 Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan ............................................................... 169
7.4 Monitoring dan Evaluasi .............................................................. 172
v
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Daftar Tabel
Tabel 1 Delapan Area Perubahan Capaian Sasaran Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................ 18
Tabel 2 Tabel Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2010-2014 .................................................................. 23
Tabel 3 Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-2019 RB
Kementerian Kesehatan .............................................................. 36
Tabel 4 Fungsi Pengintegrasian Sistem Berbasis TIK dan
Penerapan E-government .......................................................... 40
Tabel 5 Renstra, Isu Strategis-Agenda Prioritas, dan Arah
Kebijakan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 .................................................................. 45
Tabel 6 Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019 ....................................... 52
Tabel 7 Area Perubahan dan Hasil Yang diharapkan ...................... 54
Tabel 8. Ketentuan atau Kriteria Cakupan AOC .................................. 63
Tabel 9 Program Manajemen Perubahan ............................................ 67
Tabel 10 Kondisi yang diharapkan Program Penguatan
Sistem Pengawasan ...................................................................... 68
Tabel 11 Kondisi yang diharapkan dari Program
Penguatan Akunbilitas Kerja ..................................................... 70
Tabel 12 Kondisi yang diharapkan dari Program
Penguatan Kelembagaan ........................................................... 71
Tabel 13 Kondisi yang diharapkan dari Program
Penguatan Tatalaksana ............................................................... 72
vi
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 14 Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan
Sistem Manajemen SDM ASN .................................................. 73
Tabel 15 Kondisi yang diharapkan 0064ari Program
Penguatan Perundang-undangan ........................................... 75
Tabel 16 Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan
Kualitas Pelayanan Publik ........................................................... 76
Tabel 17 Pemangku Kepentingan Utama Kementerian
Kesehatan ......................................................................................... 79
Tabel 18 Identifikasi 5 Keluaran Utama Kementerian Kesehatan .. 79
Tabel 19 Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan
Utama terhadap Kementerian Kesehatan ............................ 80
Tabel 20 Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat ini .................... 85
Tabel 21 Peningkatan Kinerja ...................................................................... 90
Tabel 22 Kegiatan Terpilih yang akan dijadikan Quick Wins .......... 98
Tabel 23 Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan ......................................................................................... 101
Tabel 24 Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel ..................... 110
Tabel 25 Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien ............................ 114
Tabel 26 Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes
Berkinerja Tinggi memiliki Pelayanan Publik
yang berkualitas ............................................................................. 118
Tabel 27 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Manajemen Perubahan ............................................................... 122
Tabel 28 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Sistem Pengawasan ............................................... 126
vii
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 29 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Akuntabilitas Kinerja .............................................. 132
Tabel 30 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Kelembagaan ........................................................... 135
Tabel 31 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Tata Laksana ............................................................. 138
Tabel 32 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN ........................... 141
Tabel 33 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Paraturan Perundang-undangan ...................... 146
Tabel 34 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ................................. 148
Tabel 35 Pembagian Tim Asesor ................................................................ 166
viii
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Daftar Gambar
Gambar 1 Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019 .................. 2
Gambar 2 Program Indonesia Sehat serta Kaitannya dengan
Visi-Misi Presiden .......................................................................... 6
Gambar 3 Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 .................................................................. 7
Gambar 4 Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi............................................................................................. 9
Gambar 5 Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan
RPJPN, RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan ...... 12
Gambar 6 Faktor-faktor Pendukung Perlunya Penguatan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 13
Gambar 7 Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB atas Komponen
Hasil Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014 ............... 19
Gambar 8 Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB atas
Pencapaian Komponen Pengungkit Reformasi
Birokrasi Kemenkes 2010-2014 ................................................ 20
Gambar 9 Hubungan Pengarusutamaan RB Kemenkes
dengan Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan
Kualitas Pelayanan Publik .......................................................... 41
Gambar 10 Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes
Tahun 2015 – 2019 dari Segi Proses ...................................... 58
Gambar 11 Manajemen Perubahan sebagai Lokomotif
Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun 2015-2019 ............. 59
Gambar 12 Organisasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan ........................................................................................ 156
1
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
I. PENGUATAN REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN
1.1 Reformasi Birokrasi dan RPJMN
2015-2019
1.2 Reformasi Birokrasi dan Renstra
Kemenkes 2015-2019
1.3 Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019
1.4 Penguatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019
2
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1.1. Reformasi Birokrasi dan RPJMN 2015-2019
Dalam Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019, yang
terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
2015-2019, tata kelola dan reformasi birokrasi merupakan kondisi perlu
untuk mewujudkan 3 (tiga) dimensi pembangunan. Aspek yang lain
untuk dapat mewujudkan 3 dimensi tersebut adalah kepastian dan
penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi.
Gambar 1. Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019
(Norma, Dimensi, dan Prasyarat Pembangunan Nasional)
Dengan demikian, pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki
peran yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional. Tanpa adanya dukungan tata kelola yang baik,
target-target pembangunan nasional tidak mungkin dapat dicapai
dengan baik pula.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Permen PAN & RB) Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 menegaskan pentingnya
keberlanjutan pelaksanaan reformasi birokrasi dalam mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik. Hasil-hasil yang telah diperoleh dari
3
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010-2014 menjadi
dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahapan selanjutnya
(2015-2019). Karena itu, pelaksanaan reformasi birokrasi 2015-2019
merupakan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan
sebelumnya. Penguatan dilakukan melalui langkah-langkah umum
sebagai berikut.
1. Memelihara dan atau meningkatkan/memperkuat.
Reformasi birokrasi dilakukan melalui upaya memelihara dan
atau meningkatkan/memperkuat area perubahan yang sudah
mencapai kemajuan, sehingga terjadi perbaikan berkelanjutan.
2. Melanjutkan upaya-upaya perubahan.
Reformasi birokasi dilakukan melalui upaya untuk melanjutkan
langkah-langkah perubahan positif yang sedang berlangsung
terhadap seluruh aspek dalam area perubahan. Langkah-langkah
perubahan dilakukan dengan melihat berbagai pengalaman
masa lalu, keterkaitannya dengan langkah-langkah perubahan
lainnya, serta hasil pembelajaran dari instansi lain, sebagai upaya
untuk mempercepat keberhasilan.
3. Mengidentifikasi masalah lain dan mencari solusi pemecahannya.
Reformasi birokrasi dilakukan untuk menjawab secara cepat
berbagai permasalahan baru yang muncul dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
4. Memperluas cakupan pelaksanaan reformasi birokrasi
Reformasi birokrasi dilakukan dengan memperluas cakupan dari
berbagai aspek yang belum tersentuh dan muncul sesuai dengan
perkembangan terkini. Dalam lima tahun ke depan diharapkan
melalui reformasi birokrasi pemerintah sudah beranjak ke
tahapan pemerintahan yang berbasis kinerja dan pada tahun
2025 diharapkan pemerintahan sudah sampai pada tatanan
pemerintahan yang dinamis.
4
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1.2 Reformasi Birokrasi dan Renstra Kemenkes 2015-2019
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa
setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Pembangunan nasional bidang kesehatan pada periode
2015-2019 yang tercantum dalam RPJMN diarahkan untuk mencapai
peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 bidang kesehatan tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak.
2. Meningkatnya pengendalian penyakit.
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui
Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN)Kesehatan.
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin.
6. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Selanjutnya, Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa keenam
sasaran pokok tersebut akan dicapai melalui Program Indonesia Sehat.
Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, Kementerian
Kesehatan kemudian menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun
2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat
program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan
oleh Kementerian Kesehatan serta menjadi acuan dalam penyusunan
5
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
rencana tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan
dilaksanakan melalui pendekatan teknokratik, politik, partisipatif, atas-
bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Program Indonesia Sehat memiliki 3 pilar utama yaitu (1)
Penerapan Paradigma Sehat, (2) Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan
(3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta dilaksanakan dengan
pendekatan keluarga. Dengan demikian Indonesia Sehat akan dicapai
melalui pencapaian Keluarga-keluarga Sehat. Untuk daerah-daerah
tertentu, yakni daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK),
diterapkan konsep Nusantara Sehat, dengan tujuan serupa, yakni
tercapainya Keluarga Sehat.
1. Pilar Penerapan Paradigma Sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat;
2. Pilar Penguatan Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi
berbasis risiko kesehatan;
3. Sementara itu Pilar Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan
dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu
dan kendali biaya
Untuk jelasnya dapat disimak Gambar 2 dibawah ini.
6
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Gambar 2. Program Indonesia Sehat serta Kaitannya Dengan
Visi-Misi Presiden
Dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 disebutkan
bahwa strategi Kemenkes merupakan rangkaian pencapaian sasaran-
sasaran strategisuntuk mencapai tujuan Kementerian Kesehatan (T1
dan T2), dalam rangka mencapai visi dan misi Presiden. Terdapat 12
(dua belas) sasaran strategis yang secara hipotesis membentuk jalinan
sebab-akibat untuk mewujudkan tercapainya T1 dan T2. Keduabelas
sasaran strategis dikelompokkan ke dalam tiga lapisan, yaitu kelompok
sasaran strategis pada aspek masukan (organisasi, sumber daya
manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis pada aspek
penguatan kelembagaan; dan kelompok sasaran strategis pada aspek
upaya strategis (lihat Gambar 3).
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia
TRISAKTI:
Berdaulat di Bidang Politik; Mandiri di Bidang Ekonomi; Berkepribadian dalam Budaya
RPJMN2015-2019
NO
RM
A P
EM
BA
NG
UN
AN
KA
BIN
ET
KE
RJA
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN YANKES
PENERAPAN PARADIGMA SEHAT
JAMINAN KES NAS (JKN)
RENSTRA2015-2019
PENDEKATANKELUARGA
PE
MB
AN
GU
NA
N
MA
NU
SIA
S
EK
TO
R
UN
GG
UL
AN
P
EM
ER
AT
AA
N D
AN
K
EW
ILA
YAH
AN3
DIM
EN
SI
PE
MB
AN
GU
NA
N
KELUARGA SEHAT
7
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Gambar 3. Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian Kesehatan
2015-2019
A. Kelompok sasaran strategis pada aspek masukan.
Dalam lapisan ini berlangsung proses-proses organisasi, sumber
daya manusia dan manajemen yang merupakan fondasi dalam
pencapaian sasaran-sasaran lainnya. Fondasi ini berupa
pencapaian sasaran-sasaran strategis (SS) berikut.
1. Meningkatnya Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan
Bersih (SS10).
2. Meningkatnya Kompetensi dan Kinerja Aparatur
Kementerian Kesehatan (SS11).
3. Meningkatnya Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
(SS12).
VISI KEMENKES 2019Masy Sehat Yg Mandiri &
Berkeadilan
MISI KEMENKES 2015-2019
T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu Sediaan Farmasi
(Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes
Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya Akses & Mutu Faskes
Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM
Meningkatnya Kom-petensi & Kinerja
Aparatur Kemenkes
Meningkatnya Tata Kelola Kepemerintahan
yang Baik dan Bersih
Meningkatnya Sistem Informasi Kesehatan
Terintegrasi
ARAH KEBIJAKAN KEMENKES:
•Penguatan Primary Health Care (UKP dan UKM)
•Continum of Care thru Life Cycle
•Intervensi Berbasis Health Risk
KERANGKA PENDANAAN:• Peningkatan
Pendanaan Preventif & Promotif
• Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan
PETA STRATEGI PENCAPAIAN VISI 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN
PR
OG
RA
M G
EN
ER
IK
& T
EK
NIS
KE
ME
NT
ER
IAN
KERANGKAKELEMBAGAAN:Peningkatan Efektivitas Organisasi
Meningkatnya Pengendalian Penyakit
AKI, AKB, % STUNTING, % RMH TANGGA PHBS,% PASIEN YG PUAS, CAKUPAN JKN, % UNMET NEED,
PEMANFAATAN BAHAN BAKU OBAT
Meningkatnya Dayaguna Kemitraan (DN & LN)
Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimtek & Monev
Meningkatnya Sinergitas Antar
K/L Pusat & Daerah
Meningkatnya Koordinasi &
Efektivitas Litbangkes
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
NASIONAL (RPJMN 2015-2019)
LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL
(1) (3)(2)
(4) (5)
(6)
(7)
(8)(9)
(10) (11) (12)
T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLIN-DUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL DI
BIDANG KESEHATAN
KERANGKA REGULASI:• Percepatan
Regulasi• Penyempur-
naan Sistem JKN
VISI & MISIKEMENKES
(MENGIKUTI VISI & MISI PRESIDEN)
8
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
B. Kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan.
Dalam lapisan ini berlangsung upaya pencapaian sasaran-sasaran
strategis sebagai berikut.
1. Meningkanya Sinergitas Antar kementerian/lembaga (SS6).
2. Meningkatnya Daya Guna Kemitraan DN & LN (SS7).
3. Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis
serta Pemantauan dan Evaluasi (SS8).
4. Meningkatnya Efektivitas Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (SS9).
C. Kelompok sasaran strategis pada aspek upaya strategis
Dalam lapisan ini berlangsung upaya pencapaian sasaran-sasaran
strategis sebagai berikut.
1. MeningkatnyaKesehatan Masyarakat (SS1).
2. MeningkatnyaPengendalian Penyakit (SS2).
3. MeningkatnyaAkses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(SS3).
4. MeningkatnyaJumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan (SS4).
5. Meningkatnya Akses, Kemandirian dan Mutu Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan (SS5).
Dari Gambaran peta strategi Pencapaian Visi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 dapat dilihat bahwa kelompok sasaran strategis
pada aspek masukan dan penguatan kelembangan memberikan arti
penting sebagai daya dukung dalam pencapaian sasaran strategis
pada aspek upaya strategis. Dari sisi reformasi birokrasi dapat
dikatakan bahwa aspek reformasi pelayanan publik (kelompok sasaran
strategis pada aspek upaya strategis) akan didukung oleh aspek-aspek
reformasi birokrasi lainnya (kelompok sasaran strategis pada aspek
9
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
input dan kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan
kelembagaan).
1.3 Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Melalui reformasi birokrasi, dalam lima tahun ke depan
diharapkan pemerintahan sudah beranjak ke tahapan pemerintahan
yang berbasis kinerja. Dengan demikian, pada tahun 2025 diharapkan
pemerintahan sudah sampai pada tahapan pemerintahan yang
dinamis.
Gambar 4. Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Pemerintahan berbasis kinerja ditandai dengan beberapa hal,
antara lain sebagai berikut.
1. Penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan berorientasi
pada prinsip efektif, efisien, dan ekonomis.
2. Kinerja pemerintah difokuskan pada upaya untuk mewujudkan
outcomes (hasil).
10
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3. Seluruh instansi pemerintah menerapkan manajemen kinerja yang
didukung dengan penerapan sistem berbasis elektronik untuk
memudahkan pengelolaan data kinerja.
4. Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap
kinerja unit kerja terkecil, satuan unit kerja di atasnya, hingga pada
organisasi secara keseluruhan. Setiap instansi pemerintah, sesuai
dengan tugas dan fungsinya, secara terukur juga memiliki
kontribusi terhadap kinerja pemerintah secara keseluruhan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dirumuskan sasaran
reformasi birokrasi berikut.
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel.
2. Birokrasi yang efektif dan efisien.
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
Di tingkat Kementerian Kesehatan, rencana pelaksanaan
reformasi birokrasi dijabarkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi
yang menjadi panduan bagi pengelola reformasi birokrasi di tingkat
Kementerian Kesehatan dalam melakukan langkah-langkah konkrit
memperbaiki kualitas birokrasi Kementerian Kesehatan.
Dari uraian yang sudah dimukakan di atas, dapat disimpulkan
bahwa Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-
2019 harus menganut 2 (dua) prinsip dasar yaitu Prinsip
Kesinambungan dan Prinsip Keselarasan. Kedua prinsip ini perlu
ditegaskan untuk menjaga sinergisme semua aspek birokrasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang sudah ditetapkan.
Prinsip Kesinambungan bermakna penyusunan Road Map
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 harus
merupakan proses kesinambungan, yang secara konsisten melanjutkan
capaian pelaksanaan reformasi yang ada sampai saat ini dengan
mengacu pada hal-hal sebagai berikut.
11
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
a. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025.
b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi
Reformasi Institusi Pemerintah.
c. Progress Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
sampai dengan Desember tahun 2014.
d. Profil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2012-2014.
e. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi kepada Menteri Kesehatan Nomor
B/319.1/M.PANRB/09/2015 tanggal 30 September 2015 tentang
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Prinsip keselarasan bermakna penyusunan Road Map Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 harus selaras dengan:
a. Amanat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP
Nasional 2005-2025.
b. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
c. Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2015 tentang Kementerian
Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi
Birokrasi 2015-2019.
e. Dokumen Perencanaan Strategis Kementerian Kesehatan 2015-
2019 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK
02.02/Menkes /52/2015.
Sebagaimana tercantum dalam Dokumen Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025, Road Map Reformasi Birokrasi juga
harus mengacu pada RPJPN 2005-2025 (UU Nomor 17 Tahun 2007)
12
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
dan RPJMN 2010-2014 (Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010).
Untuk konteks Road Map Kementerian Kesehatan 2015-2019,
keterkaitannya dalam hubungan sinergi perencanaan dapat dilihat
pada Gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan RPJPN, RPJMN
dan Renstra Kementerian Kesehatan
1.4 Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2015 -2019
Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dilandasi
pemahaman menyeluruh terhadap pencapaian reformasi birokrasi saat
ini dan pilihan yang terbaik jalan untuk mencapai sasaran reformasi
birokrasi 2015-2019, yaitu membangun pemerintahan berbasis kinerja.
Sasaran reformasi birokrasi dan strategi implementasinya disusun
berdasarkan pendekatan 8 (delapan) area perubahan, program-
program, prioritas, quick wins, dan rencana aksi. Sedangkan Renstra
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 disusun berdasarkan
13
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
pendekatan kinerja yang dikembangkan secara sistematis melalui 3
(tiga) kelompok sasaran strategis pada aspek masukan, aspek
penguatan kelembangaan dan aspek upaya strategis untuk mencapai
sasaran Pembangunan Kesehatan pada RPJMN 2015-2019.
Keselarasannya terletak pada pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019,yaknimembangun birokrasi
Kementerian Kesehatan berbasis kinerja, sedangkan Renstra
Kementerian Kesehatan 2015-2015 disusun berdasarkan basis kinerja
yang diterjemahkan secara detail dalam Matrik Target Kinerja Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Oleh sebab itu jelas
bahwa keberhasilan Renstra Kementerian Kesehatan harus didukung
oleh penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.
Selain itu, perlunya penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian
juga dikarenakan adanya faktor internal lain dan faktor-faktor eksternal
seperti pada Gambar 6 dibawah ini.
Gambar 6. Faktor-faktor Pendukung Perlunya Penguatan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1. Faktor Internal. Selain hasil-hasil Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2010-2014 (baik capaian maupun tantangan
permasalahan), perlunya penguatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan dalam periode 2015-2019 juga
dikarenakan adanya reorganisasi Kementerian Kesehatan yang
REFORMASI BIROKRASI KEMENKES 2015-2019
REORGANISASI KEMENKES(TINDAK LANJUT PERPRES
NO. 35 TH 2015)
INTERNALKEMENKES
EKSTERNALKEMENKES
UU NO. 5 TH 2015(ASN)
UU NO. 40 TH 2004(SJSN)
PP NO. 46 TH 2014
(SIK)
ASEAN ECONOMIC
COMM(2016)
HASIL-HASIL REFORMASI BIROKRASI KEMENKES
2011-2014
14
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun
2015. Dengan berubahnya struktur organisasi, sudah pasti
diperlukan langkah-langkah berikutnya, khususnya penyusunan
kembali orang-orang yang akan mengemban jabatan-jabatan
baru (staffing, serta perumusan tatalaksana dan tata hubungan
kerja (sistem dan prosedur kerja) baru. Langkah-langkah tindak
lanjut tersebut harus diintegrasikan dengan langkah-langkah
Reformasi Birokrasi agar tercapai organisasi dan birokrasi
Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel, efektif dan
efisien, serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
2. Faktor-faktor Eksternal. Banyak faktor eksternal yang mendukung
perlunya penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan,
namun yang terpenting adalah hal-hal berikut.
a. Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Menurut Peta
Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkan pada
tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup dalam
JKN (Universal Health Coverage - UHC). Diberlakukannya JKN
ini jelas menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan, baik pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjutan
(FKRTL), serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan.
Untuk mengendalikan beban anggaran negara yang
diharuskan dalam JKN, diperlukan dukungan dari upaya
kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif
agar masyarakat tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.
Sementara itu, perkembangan kepesertaan JKN ternyata
cukup baik. Sampai awal September 2014, jumlah peserta
telah mencapai 127.763.851 orang (105,1% dari target).
Penambahan peserta yang cepat ini belum diimbangi dengan
peningkatan jumlah fasilitas kesehatan, sehingga terjadi
15
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
antrian panjang yang bila tidak segera diatasi, kualitas
pelayanan bisa turun.
b. Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014
tentang Sistem Informasi Kesehatan. Peraturan Pemerintah
(PP) ini mensyaratkan agar data kesehatan terbuka untuk
diakses oleh unit kerja instansi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang mengelola SIK sesuai dengan kewenangan
masing- masing. Jelas bahwa dengan demikian keterbukaan
informasi di Kementerian Kesehatan harus semakin
ditingkatkan.
c. Penerapan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memberi arah baru dalam
pengembangan pegawai pemerintahan. Dalam ASN ada
beberapa pendekatan yang berbeda dengan Undang-
UndangKepegawaian sebelumnya yaitu mendorong
penerapan sistem merit dalam promosi aparatur, mendorong
transformasi manajemen ASN menuju human capital
management, menjadikan ASN sebagai aset, dan menjadikan
ASN sebuah profesi yang harus terus mengembangkan
dirinya termasuk mengikuti serangkaian pelatihan.
d. Mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara
efektif pada tanggal 1 Januari 2016. Pemberlakuan ASEAN
Community yang mencakup total populasi lebih dari 560 juta
jiwa, akan memberikan peluang (akses pasar) sekaligus
tantangan tersendiri bagi Indonesia. Implementasi ASEAN
Economic Community mencakup liberalisasi perdagangan
barang dan jasa serta investasi sektor kesehatan. Untuk itu
perlu dilakukan upaya meningkatkan daya saing
(competitiveness) dari fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan
dalam negeri. Pembenahan fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada, baik dari segi sumber daya manusia,
peralatan, sarana dan prasarana, maupun dari segi
16
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
manajemennya perlu digalakkan. Akreditasi fasilitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain-lain) harus
dilakukan secara serius, terencana, dan dalam tempo yang
tidak terlalu lama.
17
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
II. KEMAJUAN DAN TANTANGAN
REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
2.1 Kemajuan Pelaksanaan
2.2 Tantangan Permasalahan
18
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2.1 Kemajuan Pelaksanaan
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan ditinjau dari 8 (delapan) area perubahan yang harus dicapai
oleh Kementerian Kesehatan dalam Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2010-2014, sebagaimana tergambar dalam
tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Delapan Area Perubahan Capaian Sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
Adapun data dan informasi yang digunakan untuk menyusun
bab ini berasal dari berbagai dokumen yang diperoleh baik dari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan
RB).
Dari perbandingan antara target Reformasi Birokrasi 2010-2014
dengan hasil penilaian Kemenpan RB tahun 2014 dan hasil Penilaian
Mandiri Program Reformasi Birokrasi (PMPRB) Kemenkes tahun 2015
(sampai dengan Mei 2015), dapat diketahui Gambaran hasil
pencapaian sasaran seperti pada Gambar 7 dibawah ini.
Sasaran Birokrasi
(Hasil)
Area Perubahan
(Pengungkit)
1. Birokrasi yang Bersih
dan Bebas KKN
1. Manajemen Perubahan
2. Penguatan Sistem Pengawasan
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
2. Birokrasi yang Efektif
dan Efisien
1. Penguatan Kelembagaan
2. Penguatan Tata Laksana
3. Penguatan Sistem Manajemen SDM
ASN
4. Penguatan Peraturan Perundangan
3. Kualitas Pelayanan
Publik
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2. Quick Win
19
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Gambar 7. Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB Atas Komponen Hasil Reformasi
Birokrasi Kemenkes 2010-2014
Sampai dengan akhir 2014 telah terjadi kemajuan dalam hal
peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kemenkes, walaupun
pencapaian nilainya (13,94) masih agak jauh dari target nilai yang telah
ditetapkan (20,00). Dengan terus dilanjutkannya Reformasi Birokrasi di
Kemenkes, pada awal tahun 2015 nilai sasaran ini, menurut PMPRB
Kemenkes, telah meningkat lagi menjadi 15,72.
Kemajuan yang cukup bermakna terjadi pada pencapaian sasaran
peningkatan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Sampai
dengan akhir 2014 telah tercapai nilai sebesar 8,48, yang berarti sudah
dekat dengan target nilai yang telah ditetapkan (10,00). Bahkan
menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal tahun 2015, target
nilai peningkatan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN telah
tercapai.
20.00
10.00 10.00
13.94
8.48 8.05
15.72
10.00 10.00
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi
Pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN
Kulaitas Pelayanan Publik
Penilaian Hasil
Target RB Penilaian Kemenpan dan RB 2014 Penilaian Kemenkes 2015
PENILAIAN HASIL Target RBPenilaian Kemenpan &
RB Tahun 2014
Penilaian PMPRB
Kemenkes 2015
I. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 20.00 13.94 15.72
II. Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 10.00 8.48 10.00
III. Kulaitas Pelayanan Publik 10.00 8.05 10.00
20
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Demikian pula dengan pencapaian sasaran kualitas pelayanan
publik. Sampai dengan akhir 2014 telah tercapai nilai 8,05, yang berarti
sudah dekat dengan target nilai yang telah ditetapkan (10,00). Menurut
PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal tahun 2015, target nilai
kualitas pelayanan publik juga telah tercapai.
Hasil pencapaian nilai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut di
atas tentu tidak terlepas dari kemajuan-kemajuan yang dicapai faktor-
faktor pengungkit sebagaimana tampak pada Gambar 8 dibawah ini.
Gambar 8. Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB Atas Pencapaian Komponen
Pengungkit Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014
Manajemen perubahan mengalami kemajuan, sehingga
mencapai nilai 3,43, walaupun angka itu masih agak jauh dari target
nilai yang sebesar 5,00. Betapapun pada awal 2015, menurut PMPRB
Kemenkes, nilai manajemen perubahan telah naik lagi nilainya menjadi
4,26.
5.00 5.00
6.00
5.00
15.00
6.00
12.00
6.00
3.63 3.13 2.82
3.47
8.96
2.45
8.10
4.25 4.26 5.00 5.01
3.88
13.36
4.99
10.70
5.40
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
Manajemen Perubahan Penataan Peraturan
Perundang-undangan
Penataan dan
Penguatan Organisasi
Penataan Tatalaksana Penataan Sistem
Manjemen SDM
Penguatan
Akuntabilitas
Penguatan
Pengawasan
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Perbandingan Nilai Pengungkit
Target RB Penilaian Kemenpan dan RB 2014 Penilaian Kemenkes 2015
URAIAN POKJA Target RBPenilaian Kemenpan &
RB Tahun 2014
Penilaian PMPRB
Kemenkes 2015
I. Manajemen Perubahan 5.00 3.63 4.26
II. Penataan Peraturan Perundang-undangan 5.00 3.13 5.00
III. Penataan dan Penguatan Organisasi 6.00 2.82 5.01
IV. Penataan Tatalaksana 5.00 3.47 3.88
V. Penataan Sistem Manjemen SDM 15.00 8.96 13.36
VI. Penguatan Akuntabilitas 6.00 2.45 4.99
VII. Penguatan Pengawasan 12.00 8.10 10.70
VIII. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6.00 4.25 5.40
21
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Penataan peraturan perundang-undangan sampai dengan akhir
2014 telah mencapai nilai 3,13. Walaupun pada saat itu pencapaiannya
masih agak jauh dari target nilai yang telah ditetapkan (5,00), menurut
PMPRB Kemenkes target nilai akhirnya tercapai juga pada awal tahun
2015.
Penataan dan penguatan organisasi juga mencapai kemajuan,
yakni pada akhir 2014 telah mencapai nilai 2,82, walaupun masih cukup
jauh dari target nilai yang sebesar 6,00. Sampai awal 2015 target nilai
tersebut belum tercapai, namun sudah terjadi kemajuan, yang menurut
PMPRB Kemenkes nilainya telah mencapai 5,01.
Penataan tatalaksana yang ditargetkan mencapai nilai 5,00, pada
akhir 2014 baru mencapai nilai 3,47 (masih agak jauh dari target). Tidak
banyak kemajuan dicapai dalam penataan tatalaksana sampai dengan
awal 2015. Menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal 2015,
penataan tatalaksana baru mencapai nilai 3,88. Hal ini dapat dipahami
sebab penataan tatalaksana adalah upaya tindak lanjut dari penataan
organisasi. Karena sampai dengan awal 2015 penataan dan penguatan
organisasi Kemenkes masih belum mencapai target nilai, maka dengan
sendirinya penataan tatalaksananya pun belum banyak mengalami
kemajuan.
Penataan sistem manajemen SDM telah mencapai nilai 8,96 pada
akhir 2014. Tetapi nilai ini ternyata masih jauh dari target nilai yang
telah ditetapkan, yakni sebesar 15,00. Walaupun sampai dengan awal
2015 pencapaian masih meningkat lagi, tetapi menurut PMPRB
Kemenkes baru mencapai nilai 13,36.
Penguatan akuntabilitas, walaupun juga mengalami kemajuan,
tetapi kemajuan tersebut masih belum sesuai harapan. Pada akhir
2014 ditargetkan mencapai nilai 6,00, dan pencapaiannya hanya 2,45.
Walaupun sampai awal 2015 terjadi peningkatan, menurut menurut
PMPRB Kemenkes nilainya baru mencapai 4,99.
22
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Penguatan pengawasan yang ditargetkan mencapai nilai 12,00,
pada akhir 2014 ternyata baru mencapai nilai 8,10. Sampai dengan
awal 2015, menurut PMPRB Kemenkes, penguatan pengawasan telah
mencapai nilai 10,70.
Peningkatan kualitas pelayanan publik pada akhir 2014 telah
mencapai nilai 4,26, yang berarti masih agak jauh dari target nilai yang
sebesar 6,00. Namun demikian, selanjutnya terjadi kemajuan yang
cukup bermakna dalam peningkatan kualitas pelayanan ini. Menurut
PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal 2015, peningkatan kualitas
pelayanan telah mencapai nilai 5,40.
PMPRB adalah penilaian terhadap pencapaian Reformasi
Birokrasi yang dilakukan oleh internal Kementerian Kesehatan, yakni
oleh Kelompok Kerja (Pokja) Monitoring dan Evaluasi. Nilai dari PMPRB
ini selanjutnya diserahkan ke Kantor MenpanRB secara daring (online)
untuk dievaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh Kemenpan RB pada
umumnya memberikan nilai yang lebih rendah dibanding nilai dari
PMPRB Kemenkes. Namun demikian, betapa pun telah terjadi
peningkatan kinerja Reformasi Birokrasi di Kemenkes. Surat MenpanRB
kepada Menteri Kesehatan Nomor B/3198.1/M.PANRB/09/2015
tanggal 30 September 2015 tentang Hasil Evaluasi Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi menyatakan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi
Kemenkes menjadi 72,07 (BB). Secara lebih terinci capaian tersebut
dapat dilihat di Tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Tabel Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2010-2014
No. Komponen Penilaian Nilai
Maksimal
Nilai
Capaian
%
Capaian
A Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00 3,89 77,72
2 Penataan Peraturan
Perundang-undangan 5,00 3,13 62,50
3 Penataan dan Penguatan
Organisasi 6,00 3,84 64,06
23
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No. Komponen Penilaian Nilai
Maksimal
Nilai
Capaian
%
Capaian
4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,60 71,90
5 Penataan Sistem
Manajemen SDM 15,00 11,50 76,67
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 3,85 64,16
7 Penguatan Pengawasan 12,00 8,22 68,54
8 Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik 6,00 3,58 59,59
Sub Total Komponen
Pengungkit
60,00 41,60 69,33
B Hasil
1 Kapasitas dan Akuntabilitas
Kinerja Organisasi 20,00 13,94 69,72
2 Pemerintah yang Bersih
dan Bebas KKN 10,00 8,48 84,82
3 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,05 80,50
Sub Total Komponen Hasil 40,00 30,48 76,19
INDEKS REFORMASI BIROKRASI 100,00 72,07 72,07
Secara khusus, surat Menpan RB tersebut memberikan apresiasi atas
kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan
dalam hal-hal sebagai berikut.
1. Telah dilaksanakannya pengisian jabatan pimpinan tinggi secara
terbuka sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
2. Pengukuran kinerja individu telah dilaksanakan berdasarkan
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.
3. Telah diterapkan sistem pemberian penghargaan kepada pegawai
berprestasi seperti pengharagaan Satria Bhakti Husada yang diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2014.
24
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4. Telah dioperasikan “Halo Kemenkes” sebagai sarana komunikasi
untuk mempermudah stakeholders dalam menyampaikan
pengaduan mengenai layanan Kementerian Kesehatan dan
memperoleh informasi mengenai produk-produk Kementerian
Kesehatan, baik produk regulasi maupun produk layanan lainnya.
Di luar hal-hal yang mendapat apresiasi Menpan RB di atas, beberapa
kemajuan lain yang perlu dicatat adalah sebagai berikut.
1. Telah terbentuk Tim Reformasi Birokrasi dan tersusun Road Map
Reformasi Birokrasi Tahun 2012-2014. Tim telah diperbarui dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/266/2015
tentang Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tanggal 9
Juli 2015. Selain itu juga sudah terbentuk Agent of Change secara
formal dan sesuai ukuran organisasi, serta sudah mengikuti
pelatihan sebagai role model dalam perubahan.
2. Telah terdapat kebijakan penanganan gratifikasi dan evaluasi
terhadap kebijakan tersebut, public campaign secara berkala,
laporan secara berkala tentang praktik gratifikasi, kebijakan
penanganan pengaduan dan Whistle Blowing System, dan
pelaksanaan kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan. Di
samping itu, telah disusun pula Dokumen Pencanangan Zona
Integritas yang ditandatangani sesuai ketentuan dan ada Surat
Keputusan tentang unit yang ditetapkan. Juga telah ada nota
kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara
Kemenkes dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK).
3. Telah disusun rencana pengembangan e-government di
lingkungan Kemenkes dan telah ada kebijakan pimpinan tentang
keterbukaan informasi publik.
4. Telah dilaksanakan analisis jabatan dan analisis beban kerja,
perhitungan kebutuhan pegawai, disusun dokumen rencana
redistribusi pegawai, disusun dokumen tentang proyeksi
25
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
kebutuhan 5 tahun, serta perhitungan formasi jabatan yang
menunjang kinerja utama instansi.
5. Pengumuman penerimaan menjadi ASN telah disebarluaskan
melalui berbagai media (misal: website, jejaring sosial, dsb),
pendaftaran menjadi ASN dapat dilakukan secara online dan dapat
segera diperoleh informasi mengenai kepastian status
pendaftaran, seleksi jelas kriteria dan prosesnya (tahapan
diumumkan secara terbuka, tidak terjadi KKN dan dapat
dipertanggungjawabkan), dan pengumuman hasil seleksi dapat
diakses oleh publik dengan mudah.
6. Telah dikembangkan sistem informasi kepegawaian yang dapat
diakses oleh pegawai dan digunakan sebagai pendukung
pengambilan kebijakan manajemen SDM, di mana seluruh unit
organisasi terus memutakhirkan datanya.
7. Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan telah
mensyaratkan adanya rapat koordinasi, naskah akademis/
kajian/policypaper, dan paraf koordinasi, yang harus dipenuhi
seluruhnya.
8. Telah terdapat kebijakan standar pelayanan publik yang mencakup
kejelasan biaya, waktu, dan persyaratan perijinan, bukti inovasi
pelayanan yang diciptakan dan bermanfaat bagi penerima
pelayanan, media pengaduan pelayanan yang jelas, terbuka, dan
telah ditetapkan unit pengelola pengaduannya, serta tersedia
media untuk mengakses data hasil survei dengan mudah.
26
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2.2 Tantangan Permasalahan
Di samping kemajuan yang telah dicapai dan apresiasi dari
KemenpanRB, Surat MenpanRB kepada Menteri Kesehatan Nomor
B/3198.1/M.PANRB/09/2015 juga menyampaikan beberapa hal yang
perlu diperhatikan Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yaitu antara lain sebagai berikut.
1. Perlu diimplementasikannya sistem pengukuran kinerja yang
berbasis elektronik.
2. Perlu diterapkannya penetapan kinerja individu yang terkait
dengan kinerja organisasi dan sesuai dengan indikator kinerja
individu level di atasnya, sehingga hasil penilaian kinerja individu
dapat menjadi dasar untuk pemberian tunjangan kinerja.
3. Perlu dilakukannya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi
seluruh pegawai sebagai bahan untuk penyusunan rencana
kebutuhan pendidikan dan pelatihan berorientasi pada
peningkatkan kompetensi.
4. Perlu dilakukannya tindak lanjut rekomendasi atas hasil evaluasi
Whistle Blowing System yang telah dilakukan.
5. Perlu diperluas ruang lingkup Reformasi Birokrasi hingga ke UPT-
UPT yang berada dalam lingkungan organisasi Kementerian
Kesehatan, terutama berkaitan dengan peningkatan pelayanan
publik.
Selain hal-hal yang yang disebutkan Menpan RB tersebut di atas, dapat
diidentifikasi tantangan permasalahan lain sebagai berikut.
1. Birokrasi belum sepenuhnya bersih dan akuntabel. Beberapa
tantangan dalam permasalahan ini adalah:
Baru sebagian kecil pegawai Kemenkes yang telah
mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map Reformasi
Birokrasi.
27
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL) Road Map Reformasi
Birokrasi belum dikomunikasikan dan dilaksanakan.
Belum semua unit organisasi di Kemenkes
mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat,
menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat,
serta penanganan pengaduan masyarakat pun belum
dipantau dan dievaluasi secara berkala.
Belum semua unit organisasi disosialisasi tentang Whistle
Blowing System, dan Whistle Blowing System itu pun belum
dipantau dan dievaluasi secara berkala.
Penanganan Benturan Kepentingan belum dipantau dan
evaluasi secara berkala, serta belum semua hasil evaluasi atas
Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti.
Pembangunan zona integritas belum dilakukan secara intensif
dan zona integritas yang telah ditentukan belum dipantau
dan evaluasi secara berkala.
Unit-unit organisasi di Kemenkes telah membangun Sistem
Pengendalian Intern (SPI), tetapi belum melaksanakan
penilaian risiko, melakukan kegiatan pengendalian untuk
meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi, serta SPI tidak
secara berkala dipantau dan dievaluasi.
Baru 1 (satu) unit kerja yang berpredikat Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK), baru sebagian rekomendasi yang memerlukan
komitmen pimpinan telah di tindaklanjuti, dan baru sebagian
kecil fungsi pengawasan internal yang tertangani oleh SDM
kompeten.
2. Birokrasi belum efektif dan efisien. Beberapa tantangan dalam
permasalahan ini adalah:
Belum semua unit organisasi memiliki peta proses bisnis yang
sesuai dengan tugas dan fungsi, serta belum semua peta
28
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
proses bisnis telah dijabarkan dalam Prosedur Operasional
Tetap (SOP).
Belum semua unit organisasi menerapkan SOP, serta belum
dilakukan analisis efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis
dan SOP.
E-government di lingkungan internal dalam rangka
mendukung proses birokrasi (misal: intranet, sistem
perencanaan dan penganggaran, sistem data base SDM, dll)
dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat (misal: website untuk penyediaan informasi
kepada masyarakat, sistem pengaduan) belum terintegrasi.
E-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat dalam tingkatan transaksional (masyarakat dapat
mengajukan perijinan melalui website, melakukan
pembayaran, dll) belum terintegrasi.
Belum semua peraturan perundang-undangan yang tidak
harmonis/sinkron diidentifikasi, dianalisis, dan dipetakan,
upaya revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak
harmonis/tidak sinkron belum selesai dilakukan, serta evaluasi
atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan
perundang-undangan belum dilakukan secara berkala.
3. Pelayanan publik belum mencapai kualitas yang diharapkan
Belum semua kegiatan sosialisasi/pelatihan telah dilakukan
dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima, dan sistem
reward&punishment bagi pelaksana layanan belum
diimplementasikan.
Belum semua jenis pelayanan dibuatkan SOP, review dan
perbaikan atas standar pelayanan dan SOP belum
dilaksanakan secara berkala dan melibatkan stakeholders.
29
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Belum seluruh SOP pengaduan pelayanan dibuat, belum
semua pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas
pelayanan ditindaklanjuti, dan evaluasi atas penanganan
keluhan/masukan belum dilakukan secara berkala.
Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan belum
dilakukan secara berkala, dan belum semua hasil survei
kepuasan masyarakat ditindaklanjuti.
Belum semua pelayanan telah menerapkan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan, dan perbaikan
teknologi informasi tidak dilakukan secara terus menerus.
30
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
III. ARAH PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Tahun
2015-2019
3.2 Agenda Kementerian Kesehatan
2015-2019
3.3 Sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
3.4 Ukuran Keberhasilan
3.5 Area Perubahan Yang Diharapkan
31
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019
Road Map Reformasi Birokrasi berdasarkan Permenpan RB
Nomor 11 Tahun 2015 telah menempatkan Nawacita menjadi arahan
pelaksanaan reformasi birokrasi untuk tahun 2015-2019. Nawacita
Nomor 2 menyebutkan frasa “membuat Pemerintah selalu hadir
dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya”.Secara utuh dapat dilihat dalam
penjelasannya sebagai berikut.
“Kami memberikan prioritas pada upaya pemulihan kepercayaan
publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi
demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga
perwakilan.Diikuti dengan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang transparan.Dengan meningkatkan pengelolaan dan pelayanan
informasi di lingkungan instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, mewajibkan instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
membuat laporan kinerja serta membuka akses informasi publik seperti
diatur dalam UU No. 12 Tahun 2008. Kami juga akan secara konsisten
menjalankan agenda reformasi birokrasi secara berkelanjutan dengan
restrukturisasi kelembagaan, perbaikan kualitas pelayanan publik,
meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat monitoring dan
supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta membuka ruang
partisipasi publik melalui citizen charter dalam UU Kontrak Layanan
Publik. Mendorong partisipasi publik dalam proses pengambilan
kebijakan publik dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang
baik.”
Penyebutan secara spesifik komitmen untuk menjalankan
reformasi birokrasi dan pelayanan publik, dapat dilihat pada butir 12
agenda yang diberi perhatian khusus dalam Visi-Misi pemerintah Joko
Widodo dan Jusuf Kalla, sebagai berikut.
32
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
“Kami berkomitmen menjalankan Reformasi Birokrasi dan
pelayanan publik. Dalam kebijakan Reformasi Birokrasi dan pelayanan
publik, kami akan memberi penekanan pada 5 (lima) prioritas utama
berikut.
a. Kami akan mengambil inisiatif penetapan payung hukum yang
lebih kuat dan berkesinambungan bagi agenda reformasi
birokrasi. Hal ini penting untuk memberikan kepastian dan
kesinambungan perhatian terhadap arah, tahapan, strategi, dan
capaian reformasi birokrasi di Indonesia.
b. Kami akan menjalankan aksi-aksi konkrit untuk restrukturisasi
kelembagaan yang cenderung gemuk, baik di kelembagaan
pemerintah pusat yang berada di bawah Presiden maupun
kelembagaan Pemerintah Daerah melalui revisi UU Pemerintahan
Daerah.
c. Kami akan menjalankan secara konsisten UU Aparatur Sipil
Negara sehingga tercipta aparatur sipil negara yang kompeten
dan terpercaya.
d. Kami berkomitmen memberantas korupsi di kalangan aparatur
sipil negara dengan memastikan komitmen terbuka dan terekspos
dari Presiden untuk secara tegas menegakkan aturan yang terkait
dengan korupsi.
e. Kami akan melakukan aksi-aksi bagi perbaikan kualitas
pelayanan publik. Perbaikan layanan publik dilakukan dengan
berbagai cara: meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat
monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta
membuka ruang partisipasi publik melalui citizen charter dalam
UU Kontrak Layanan Publik.”
Pada tahapan lima tahun kedua tahun 2015-2019 sesuai Grand
Design Reformasi Birokrasi, Reformasi Birokrasi memasuki tahapan
penguatan. Tahapan penguatan bertujuan menciptakan performance
based bureaucracy. Arah kebijakan ini menjadi acuan
33
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kementerian/Lembaga dalam melaksanakan program-program konkrit
guna memperbaiki kualitas birokrasi pemerintahan, sehingga Road
Map Reformasi Birokrasi yang disusun memenuhi prinsip-prinsip
reformasi birokrasi yang menekankan kepada prinsip outcomes
oriented, terukur, efisien, efektif, realistik, konsisten, sinergi, inovatif,
kepatuhan, dan dimonitor.
3.2 Agenda Kementerian Kesehatan 2015-2019
A. Agenda Kementerian Kesehatan dalam Renstra 2015-2019
Langkah penyusunan Road Map reformasi birokrasi di
Kementerian Kesehatan harus memperhatikan keberadaan
Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.Renstra
Kementerian Kesehatan menjadi entry point dalam kegiatan
penyusunan Road Map reformasi birokrasi pada tingkat mikro ini.
Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 telah
menyusun dan memiliki Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019, yang disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan R.I
NomorHK.02.02./MENKES/52/2015. Renstra Kemenkes 2015-
2019 ini merupakan pelaksanaan amanah Undang-undang R.I
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yang mengharuskan kementerian
memiliki Rencana Strategis yang disusun secara berkala lima
tahunan.
Sasaran strategis terkait agenda reformasi birokrasi pada
Renstra Kemenkes 2015-2019 adalah sebagai berikut.
1. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan
bersih, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai
berikut.
a. Persentase satuan kerja yang diaudit dan memiliki
temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%.
34
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur
Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah sebagai berikut.
a. Persentase pejabat struktural di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai
persyaratan jabatan sebesar 90%.
b. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan
nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.
3. Meningkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut.
a. Persentase Kabupaten/Kota yang melaporkan data
kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu
sebesar 70%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang
diperuntukkan bagi akses pelayanan e-health sebesar
50%.
4. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan
kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai adalah
sebagai berikut.
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1
Puskemas yang terakreditasi sebanyak 5600.
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 1
RSUD yang tersertfikasi akreditasi nasionalsebanyak
481 kabupaten/kota.
5. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis
dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah sebagai berikut.
a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan
anggaran kesehatan terintegrasi sebanyak 34 provinsi.
35
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
b. Jumlah rekomendasi pemantauan evaluasi terpadu
sebanyak 100 rekomendasi.
Kelima sasaran utama Kementerian Kesehatan ini akan menjadi arahan
dalam penyusunan Road Map Kementerian Kesehatan 2015-2019.
B. Isu-Isu Strategis-Agenda Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019
Isu strategis-agenda Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hal-hal
berikut.
(i) Isu-agenda strategis Reformasi Birokrasi Makro
(Nasional), yaitu bahwa reformasi birokrasi tahapan 2015-
2019 memasuki tahapan penguatan dengan tujuan
tercapainya birokrasi pemerintah yang berbasis kinerja;
(ii) Tuntutan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan
kualitas pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, sampai ke daerah terpencil,
tertinggal dan perbatasan;
(iii) Lingkungan strategis (peraturan perundangan,
lingkungan internal dan eksternal Kementerian
Kesehatan), yaitu terkait dengan organisasi Kemenkes,
SDM Aparatur dan pemberlakuan peraturan di bidang
kesehatan dan lainnya.
(iv) Capaian Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2010-2014 dengan hasil capaian sangat baik (BB/72,07).
Memperhatikan kaitan isu strategis-agenda Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan dengan empat hal tersebut di atas, maka
dapat dirumuskan agenda prioritas Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam tabel 3 berikut
ini.
36
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel. 3. Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-2019 RB Kementerian Kesehatan
No Isu Strategis Agenda Prioritas 2015-2019
a. RB Kemenkes
Secara Umum (a) Perluasan ruang lingkup implementasi
Reformasi Birokrasi Kemenkes hingga lingkup
UPT dan Unit Pelayanan Lainnya milik Pusat.
(b) Pengintegrasian sistem berbasis TIK dan
penguatan lembaga dan SDM pengelolanya
dalam rangka mewujudkan Birokrasi
Kemenkes yang lebih efektif dan efisien.
(c) Penguatan manajemen pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kemenkes melalui peningkatan
anggaran, penguatan fungsi organisasi dan
tata kerja Tim Reformasi Birokrasi.
(d) Peningkatan kompetensi dan kinerja Tim RB,
Asesor dan Agent of Change (AoC).
(e) Peningkatan persepsi positif pemangku
kepentingan terhadap Reformasi Birokrasi
Kemenkes.
(f) Peningkatan engagement pegawai terhadap
RB Kemenkes.
(g) Pencapaian Quick Wins Reformasi Birokrasi
Kemenkes 2015-2019.
b. Pengawasan (a) Penguatan sistem pengaduan yang berindikasi
kerugian negara yang terintegrasi di
Kemenkes.
(b) Sinergi pengawasan internal dan eksternal.
(c) Penguatan pelaksanaan Whistle Blowing
System di semua unit organisasi.
(d) Peningkatan pelaksanaan benturan
kepentingan di semua unit organisasi
(e) Peningkatan pelaksanaan SPIP di unit-unit
organisasi
(f) Pembangunan unit-organisasi Kemenkes
untuk mendapat predikat WBK dan WBBM
37
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No Isu Strategis Agenda Prioritas 2015-2019
(g) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM
APIP
c. Akuntabilitas
Kinerja (a) Penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)
(b) Pembangunan/pengembangan sistem dan
teknologi informasi dalam manajemen kinerja
untuk pengukuran/pelaporan akuntabilitas
kinerja Kemenkes berbasis TIK
(c) Pelibatan secara aktif unsur pimpinan dalam
penyusunan, penetapan sertapemantauan dan
evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.
(d) Pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
d. Kelembagaan (a) Pelembagaan Reformasi Birokrasi ke dalam
Organisasi Kemenkes.
(b) Penyesuaian organisasi Kemenkes dengan
perkembangan dan tantangan
(c) Sinergisme organisasi Kemenkes dengan
organisasi Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
e. Ketatalaksanaan (a) Perluasan penerapan e-government Yang
terintegrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan dan pembangunan
diKementerian Kesehatan
(b) Penerapan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan di Kementerian Kesehatan
(c) Penerapan Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik di Di Kementerian Kesehatan
(d) Penerapan sistem kearsipanyang handal di Di
Kementerian Kesehatan
f. SDM Aparatur (a) Penetapan kinerja individu ASN Kemenkes
yang terkait kinerja organisasi dan indikator
kinerja individu level di atasnya untuk
pemberian tunjangan kinerja.
38
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No Isu Strategis Agenda Prioritas 2015-2019
(b) Pengukuran kesenjangan kompetensi bagi
seluruh pegawai untuk penyusunan rencana
pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi.
(c) Penetapan dan penerapan secara konsisten
terbuka sistem promosi dan pola karir
berbasis kompetensi ASN Kemenkes.
(d) Penyempurnaan sistem diklat untuk
mendukung kinerja.
(e) Penguatan reward and punishment secara fair.
(f) Penguatan budaya disiplin, integritas, budaya
kerja, dan budaya melayani ASN Kemenkes.
(g) Penyempurnaan pemutakhiran dan
pengintegrasian sistem informasi
kepegawaian Kemenkes.
g. Peraturan
Perundang-
Undangan
(a) Harmonisasi peraturan perundang-undangan
untuk tahun berjalan.
(b) Penguatan pengendalian penyusunan
peraturan perundang-undangan di Kemenkes
(c) Penguatan pengendalian penyusunan
peraturan perundang-undangan di Kemenkes
h. Pelayanan
Publik (a) Penguatan sistem pelayanan satu atap
Kemenkes berbasis TIK.
(b) Modernisasi sistem dan manajemen Pelayanan
Publik (SDM, ICT, Standar Pelayanan).
(c) Peningkatan akses dan mutu pelayanan publik
sampai ke tingkat UPT milik Pusat.
(d) Monitoring dan Supervisi Kinerja pelayanan
public
39
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
C. Pengarusutamaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2015-2019
Road Map Reformasi Birokrasi di tingkat makro telah menetapkan
pengarusutamaan diarahkan untuk memperkuat kapasitas birokrasi
dan mendorong partisipasi masyarakat. Pengarusutaman Reformasi
Birokrasi tingkat Kementerian Kesehatan akan diarahkan pada upaya
memperkuat kapasitas birokrasi Kementerian Kesehatan sampai ke
seluruh unit kerja Pusat dan unit pelaksana teknis (UPT) Pusat yang ada
di daerah. Tujuannya adalah tercapainya kinerja penguatan pelayanan
birokrasi Kementerian Kesehatan melalui: (i) peningkatan akses
pelayanan kesehatan, (ii) optimalisasi sistem rujukan, (ii) peningkatan
mutu layanan kesehatan, (iii) pendekatan continum of care dan (iv)
intervensi berbasis risiko kesehatan.
Pengarusutamaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
dilaksanakan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Penguatan peran komunikasi dan pelayanan masyarakat untuk
memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dan akses
informasi. Di internal peran komunikasi diperkuat dalam rangka
sosialisasi dan internalisasi agenda Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan.
2. Perluasan agenda reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan
hingga lingkup UPT Kemenkes.
3. Peningkatan integritas dan kompetensi SDM, nilai inti dan budaya
birokrasi Kementerian Kesehatan.
4. Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian
sistem berbasis TIK.
Dari keempat pengarusutamaan reformasi birokrasi yang
disebutkan di atas, modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan
pengintegrasian sistem berbasis TIK memiliki peran pengungkit
terbesar dalam menciptakan Kementerian Kesehatan yang efektif dan
40
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
efisien.Modernisasi organisasi juga akan mampu mendorong
meningkatnya kapasitas birokrasi dalam peningkatan kualitas
pelayanan masyarakat di Kementerian Kesehatan.
Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian
sistem berbasis TIK dapat meningkatkan diseminasi, interaksi, transaksi,
kolaborasi, dan transformasi sebagaimana disajikan table 4 berikut ini.
Tabel. 4. Fungsi Pengintegrasian Sistem Berbasis TIK dan Penerapan E-government
No Fungsi Penjelasan
1. Diseminasi Sarana untuk memudahkan penyebarluasan informasi
terkait semua aspek dari Kementerian Kesehatan
2. Interaksi
Sarana untuk bisa lebih akrab melalui:
Pelaporan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
Forum, diskusi, tanya-jawab, tematik dengan
moderator.
Survei, jajak pendapat.
3. Transaksi
Sarana pendukung pelaksanaan kegiatan dan layanan
Kementerian Kesehatan.
Kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan Kemenkes.
4. Kolaborasi Sarana untuk memudahkan terjadinya kolaborasi.
5. Transformasi Sarana untuk mengubah budaya kerja Kementerian
Kesehatan.
41
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Gambar 9. Hubungan Pengarusutamaan RB Kemenkes dengan Peningkatan
Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Dengan demikian hubungan keempat pengarustamaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 dalam
meningkatkan kapasitas birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan
publik dapat di gambarkan sebagai berikut.
3.3 Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
Mengacu pada Road Map Reformasi Birokrasi berdasarkan
Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015 dapat ditetapkan bahwa
hasil (output) yang diharapkan dari Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan periode 2015-2019 adalah terwujudnya birokrasi
Kementerian Kesehatan yang berkinerja tinggi. Adapun sasarannya
adalah:
1. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel.
2. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang efektif dan efisien.
Pengarusutama-an "4"
Modernisasi Birokrasi
Kemenkes
Peningkatan Kapasitas
Birokrasi dan Kualitas
Pelayanan Publik
Pengarusutamaan "3" Peningkatan Kapasitas SDM
Pengarusutamaan "1". Peguatan
Peran Komunikasi & Pelayanan Masyarakat
Pengarusutamaan "2" Perluasan
Agenda Reformasi
42
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang memiliki pelayanan publik
berkualitas.
Mencermati apa yang sudah dicapai saat ini, isu strategis dan
agenda prioritas, serta pengarusutamaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan, maka arah kebijakan yang sesuai untuk
mencapai ketiga sasaran reformasi birokrasi tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran
ini adalah sebagai berikut.
a. Peningkatan integritas dan kompetensi, serta pembentukan
mental model dan nilai inti aparatur birokrasi Kementerian
Kesehatan yang bersih dan melayani.
b. Penurunan tingkat penyimpangan, baik yang berakibat
kerugian negara maupun yang tidak berakibat kerugian
negara, melalui peningkatan capaian rata-rata Opini WTP
per-satuan kerja di Kementerian Kesehatan.
c. Peningkatan unit organisasi Kementerian Kesehatan yang
berpredikat WBK, WBBM.
d. Penguatan pelaksanaan Whistle Blowing System dari sudut
evaluasi, penanganan dan tindak lanjut.
e. Peningkatan implementasi SPIP.
f. Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja
untuk meningkatkan satuan kerja di Kementerian
Kesehatan yang akuntabel.
g. Penerapan open government.
2. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang efektif dan efisien
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran
ini adalah sebagai berikut.
43
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
a. Peningkatan ruang lingkup dan kualitas pelaksanaan Agenda
Reformasi Birokrasi sampai ke seluruh unit Kementerian
Kesehatan dan UPT Pusat.
b. Peningkatan sinergitas perencanaan, bimbingan teknis,
pemantauan dan evaluasi pembangunan kesehatan dengan
provinsi di seluruh Indonesia.
c. Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan
pengintegrasian sistem berbasis TIK.
d. Pengembangan dan peningkatan penerapan e-Government
secara terintegrasi.
e. Peningkatan penerapan manajemen ASN Kementerian
Kesehatan yang transparan, kompetitif, berbasis merit untuk
mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat.
f. Peningkatan kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian
Kesehatan baik pejabat struktural maupun pejabat
fungsional.
3. Peningkatan kualitas regulasi Kementerian Kesehatan melalui
peningkatan keterlibatan publik. Birokrasi Kementerian
Kesehatan yang memiliki pelayanan publik berkualitas
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran
ini adalah sebagai berikut.
a. Peningkatan sistem informasi kesehatan (SIK) untuk layanan
laporan data kesehatan dan jaringan komunikasi untuk
akses layanan.
b. Peningkatan akses fasilitas dan peningkatan pelayanan
kesehatan di UPT Kemenkes.
c. Penguatan peran komunikasi dan pelayanan masyarakat
untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan
dan akses informasi.
44
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
d. Penguatan kelembagaan, manajemen pelayanan publik dan
kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik
Kementerian Kesehatan.
45
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 5. Renstra, Isu Strategis-Agenda Prioritas, dan Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan
RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
2019 Arah Kebijakan RB Kemenkes
Renstra Kemenkes Terkait Birokrasi
Bersih dan Akuntabel adalah sebagai
berikut.
1. Meningkatnya tata kelola
kepemerintahan yang baik dan
bersih, dengan sasaran yang akan
dicapai:
a. Persentase satuan kerja yang
dilakukan audit memiliki
temuan kerugian negara ≤1%
sebesar 100%.
2. Meningkatnya kompetensi dan
kinerja aparatur Kemenkes, dengan
sasaran yang akan dicapai:
a. Meningkatnya persentase
pegawai Kemenkes dengan
nilai kinerja minimal baik
A. RB Kemenkes Tingkat Pusat
c. Perluasan ruang lingkup
implementasi RB Kemenkes
hingga, UPT-UPT dilingkungan
Kementerian Kesehatan.
d. Pengintegrasian sistem berbasis
TIK dan penguatan lembaga
dan SDM pengelolanya dalam
rangka mewujudkan Birokrasi
Kemenkes yang lebih efektif dan
efisien.
e. Penguatan manajemen
pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kemenkes melalui peningkatan
anggaran, penguatan fungsi
organisasi dan tata kerja Tim
Reformasi Birokrasi.
f. Peningkatan kompetensi dan
kinerja Tim RB, Asesor dan
1. Birokrasi Kementerian Kesehatan
yang bersih dan akuntabel
a. Peningkatan integritas dan
kompetensi, serta pembentukan
mental model dan nilai inti
Aparatur Birokrasi Kementerian
Kesehatan yang bersih dan
melayani.
b. Penurunan tingkat
penyimpangan, baik yang
berakibat kerugian negara
maupun yang tidak berakibat
kerugian negara, melalui
peningkatan capaian rata-rata
Opini WTP per satuan kerja di
Kementerian Kesehatan.
c. Peningkatan unit organisasi
Kementerian Kesehatan yang
berpredikat WBK, WBBM.
46
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan
RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
2019 Arah Kebijakan RB Kemenkes
sebesar 94%.
b. Persentase pegawai
Kementerian Kesehatan
dengan nilai kinerja minimal
baik sebesar 94%.
3. Meningkatnya sistem informasi
kesehatan terintegrasi, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah
sebagai berikut.
a. Persentase Kabupaten/Kota
yang melaporkan data
kesehatan prioritas secara
lengkap dan tepat waktu
sebesar 70%.
b. Persentase tersedianya
jaringan komunikasi data yang
diperuntukkan bagi akses
pelayanan e-health sebesar
50%.
4. Meningkatnya akses dan mutu
Agent of Change (AoC).
g. Peningkatan persepsi positif
pemangku kepentingan
terhadap RB Kemenkes.
h. Peningkatan engagement
pegawai terhadap RB
Kemenkes.
i. Pencapaian Quick Wins RB
Kemenkes 2015-2019
B. Akuntabilitas Kinerja
a. Pengelolaan dan pengukuran
akuntabilitas kinerja Kemenkes
berbasis TIK yang dapat diakses
oleh seluruh ASN.
b. Pelibatan secara aktif unsur
pimpinan dalam penyusunan,
penetapan serta pemantauan
dan evaluasi pencapaian kinerja
secara berkala.
c. Pelaporan kinerja Kemenkes
secara terbuka.
d. Penguatan pelaksanaan Whistle
Blowing System dari sudut
evaluasi, penanganan dan
tindak lanjut.
e. Peningkatan implementasi SPIP.
f. Penyempurnaansistem
manajemen dan pelaporan
kinerja untuk meningkatkan
satuan kerja di Kementerian
Kesehatan yang akuntabel.
g. Penerapan open government.
2. Birokrasi Kementerian Kesehatan
yang efektif dan efisien
a. Peningkatan ruang lingkup dan
kualitas pelaksanaan Agenda
Reformasi Birokrasi sampai ke
seluruh unit Kementerian
Kesehatan dan UPT Pusat.
b. Peningkatan sinergitas
perencanaan, bimbingan
teknis, pemantauan dan
47
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan
RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
2019 Arah Kebijakan RB Kemenkes
fasilitas pelayanan kesehatan
dengan sasaran yang akan dicapai
adalah sebagai berikut.
a. Jumlah kecamatan yang
memiliki minimal 1 Puskemas
yang terakreditasi sebanyak
5600.
b. Jumlah kabupaten/kota yang
memiliki minimal 1 RSUD yang
tersertfikasi akreditasi
nasionalsebanyak 481
kabupaten/kota.
5. Meningkatnya integrasi
perencanaan, bimbingan teknis dan
pemantauan-evaluasi, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah
sebagai berikut.
a. Jumlah provinsi yang memiliki
rencana lima tahun dan
anggaran kesehatan
C. Pengawasan
a. Penguatan sistem pengaduan
yang berindikasi kerugian
negara yang terintegrasi di
Kemenkes.
b. Penguatan pelaksanaan Whistle
Blowing System disemua unit
organisasi.
c. Peningkatan penanganan
benturan kepentingan di semua
unit organisasi
d. Peningkatan pelaksanaan SPIP
di unit-unit organisasi
e. Pembangunan unit-organisasi
Kemenkes untuk mendapat
predikat WBK dan WBBM di
Kemenkes.
f. Peningkatan kapasitas
kelembagaan dan SDM APIP.
D. Kelembagaan
a. Pelembagaan Reformasi
evaluasi pembangunan
kesehatan dengan provinsi di
seluruh Indonesia.
c. Modernisasi birokrasi melalui
komputerisasi dan
pengintegrasian sistem
berbasis TIK.
d. Pengembangan dan
peningkatan penerapan e-
Government secara terintegrasi.
e. Peningkatan penerapan
manajemen ASN Kementerian
Kesehatan yang transparan,
kompetitif, berbasis merit
untuk mewujudkan ASN yang
profesional dan bermartabat.
f. Peningkatan kompetensi dan
kinerja aparatur Kementerian
Kesehatan baik pejabat
struktural maupun pejabat
fungsional.
48
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan
RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
2019 Arah Kebijakan RB Kemenkes
terintegrasi dari berbagai
sumber sebanyak 34 provinsi.
b. Jumlah rekomendasi
pemantauan evaluasi terpadu
sebanyak 100 rekomendasi.
Birokrasi ke dalam Organisasi
Kemenkes.
b. Penyesuaian organisasi
Kemenkes dengan
perkembangan dan tantangan.
c. Sinergisme organisasi
Kemenkes dengan organisasi
Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
E. Ketatalaksanaan
a. Penyiapan proses bisnis
birokrasi yang sederhana, cepat,
dan terintegrasi (review dan
penyempurnaan).
b. Pelaksanaan asessment TIK
Kemenkes menuju sistem TIK
terintegrasi, efektif dan efisien.
c. Harmonisasi SOP Kementerian
Kesehatan.
d. Pemantapan Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) Nasional
g. Peningkatan kualitas regulasi
Kementerian Kesehatan melalui
peningkatan keterlibatan
publik.
3. Birokrasi Kementerian Kesehatan
yang memiliki pelayanan publik
berkualitas
a. Peningkatan sistem informasi
kesehatan (SIK) untuk layanan
laporan data kesehatan dan
jaringan komunikasi untuk
akses layanan.
b. Peningkatan akses fasilitas dan
peningkatan pelayanan
kesehatan di UPT Kemenkes.
c. Penguatan peran komunikasi
dan pelayanan masyarakat
untuk memudahkan
masyarakat mendapatkan
pelayanan dan akses informasi.
d. Penguatan kelembagaan,
49
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan
RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
2019 Arah Kebijakan RB Kemenkes
terintegrasi dan berbasis TIK.
e. Mengembangkan e-Government
secara terintegrasi.
F. SDM Aparatur
a. Penetapan kinerja individu ASN
Kemenkes yang terkait kinerja
organisasi dan indikator kinerja
individu level di atasnya untuk
pemberian tunjangan kinerja.
b. Pengukuran kesenjangan
kompetensi bagi seluruh pegawai
untuk penyusunan rencana
pendidikan dan pelatihan
berbasis kompetensi.
c. Penetapan dan penerapan secara
konsisten terbuka sistem promosi
dan pola karir berbasis
kompetensi ASN Kemenkes.
d. Penyempurnaan sistem diklat
untuk mendukung kinerja.
e. Penguatan reward and
manajemen pelayanan publik
dan kapasitas pengelolaan
kinerja pelayanan publik
Kementerian Kesehatan.
50
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan
RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
2019 Arah Kebijakan RB Kemenkes
punishment secara fair.
f. Penguatan budaya disiplin,
integritas, budaya kerja, dan
budaya melayani ASN Kemenkes.
g. Penyempurnaan pemutakhiran
dan pengintegrasian sistem
informasi kepegawaian
Kemenkes.
G. Peraturan Perundang-Undangan
a. Harmonisasi peraturan
perundang-undangan untuk
tahun berjalan.
b. Penguatan pengendalian
penyusunan peraturan
perundang-undangan di
Kemenkes.
c. Penguatan pengendalian
penyusunan peraturan
perundang-undangan di
Kemenkes.
d. Penguatan partisipasi pemangku
51
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan
RB
Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
2019 Arah Kebijakan RB Kemenkes
kepentingan dalam penyusunan
peraturan perundang-undangan
bidang kesehatan.
H. Pelayanan Publik
a. Penguatan sistem pelayanan satu
atap Kemenkes berbasis TIK.
b. Modernisasi sistem dan
manajemen Pelayanan Publik
(SDM, ICT, Standar Pelayanan).
c. Peningkatan akses dan mutu
pelayanan publik sampai ke
tingkat UPT milik Pusat.
52
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3.4. Ukuran Keberhasilan
Ukuran keberhasilan dan indikator untuk mengukur
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan diambil dari
Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015, dan peraturan yang terkait.
Ukuran keberhasilan tersebut adalah sebagaimana tercantum pada
tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi 2015-2019
Sasaran Indikator Keberhasilan Satuan Base
Line
Target
2019
1. Birokrasi yang
Bersih dan
Akuntabel
1. Opini WTP Atas
Laporan Keuangan
K/L
% 74 95
2. Tingkat Kapabilitas
APIP Skor 1-
5
1 3
3. Tingkat Kematangan
Implementasi SPIP
Skor 1-
5
1 3
4. Satuan Pemerintah
yang Akuntabel (Skor
B Atas SAKIP) K/L
% 39,3 85
5. Penggunaan e-
Procurement untuk
belanja pengadaan
% 30 80
2. Birokrasi yang
Efektif dan
Efisien
1. Indeks Reformasi
Birokrasi Rata-rata
Nasional K/L
Skor 1-
100
47 75
2. Indeks Profesionalitas
ASN
Skor 1-
100
76 86
3. Indeks e – Govermant
Nasional K/L
Skor 1-
4
2,66 3,4
3. Birokrasi dgn
Pelayanan
Publik yang
1. Indeks Integritas
Pelayanan Publik
Pusat
Skor 1-
10
7,22 9
53
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Sasaran Indikator Keberhasilan Satuan Base
Line
Target
2019
Berkualitas 2. Survei Kepuasan
Masyarakat (SKM) %
80 95
3. Presentasi Kepatuhan
Pelaksanaan UU
Pelayanan Publik
(Zona Hijau)
Kementerian
% 64 100
3.5. Area Perubahan Yang Diharapkan
Untuk menjamin tercapainya sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan diperlukan kejelasan hasil yang diharapkan
dari setiap area perubahan. Hasil yang diharapkan merupakan
pemahaman yang utuh dari capaian Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan dan isu strategis terkait dengan target yang harus dicapai
dalam masing-masing area perubahan.
Hasil yang diharapkan dalam 8 (delapan) area perubahan
reformasi birokrasi ada di tabel 7 berikut ini.
54
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 7. Area Perubahan dan Hasil Yang diharapkan
Area Perubahan Hasil yang diharapkan
1. Mental Aparatur Ruang lingkup implementasi RB Kemenkes hingga UPT Kementerian Kesehatan.
Meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku,
termasuk penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan di Kemenkes.
Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
Meningkatnya citra positif aparatur Kemenkes sebagai pelayan masyarakat.
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan aparatur Kemenkes.
2. Pengawasan Semakin baik dan terintegrasinya penanganan pengaduan yang berindikasi kerugian negara
di Kemenkes.
Meningkatnya Pelaksanaan Whistle Blowing System di Kemenkes.
Semakin sedikitnya temuan benturan kepentingan di semua unit organisasi Kemenkes.
Semakin meningkatnya jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK dan WBBK di
Kemenkes.
Meningkatnya penerapan SPIP di semua unit organisasi Kemenkes.
Meningkatnya kapasitas APIP Kemenkes.
3. Akuntabilitas Pengelolaan dan pengukuran kinerja Kemenkes berbasis TIK yang dapat diakses oleh seluruh
aparatur.
Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan,
dan profesional.
Meningkatnya keterlibatan secara aktif unsur pimpinan di Kemenkes dalam penyusunan,
penetapan, pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.
Terlaksananya pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
55
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Area Perubahan Hasil yang diharapkan
4. Kelembagaan Meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi Kemenkes.
Meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme kelembagaan Kemenkes.
Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit organisasi di Kemenkes.
Terlaksananya kajian organisasi secara berkala untuk mengantisipasi tantangan organisasi
Kemenkes ke depan.
Meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah di
bidang kesehatan.
5. Tatalaksana Percepatan penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat,
terukur, sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government di Kemenkes.
Terselesaikannya semua proses bisnis birokrasi Kemenkes yang sederhana, cepat dan
harmonis.
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi organisasi melalui komputerisasi dan TIK yang
terintergasi.
SIK yang terintegrasi didukung kualitas SDM yang semakin baik.
6. Sumber daya manusia aparatur
sipil negara
Meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM
aparatur yang kompeten dan kompetitif di Kemenkes.
Meningkatnya penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit di Kemenkes.
Meningkatnya penerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan
meningkatkan kompetensi SDM aparatur di Kemenkes.
Terbentuknya talent pool (kelompok suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di
Kemenkes.
Terlaksananya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai secara berkala
untuk penyusunan rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
Semakin baiknya sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di Kemenkes.
56
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Area Perubahan Hasil yang diharapkan
Semakin baiknya pelaksanaan reward and punishment secara fair di Kemenkes.
Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
7. Peraturan Perundang-undangan Terdapatnya daftar peraturan yang telah dan akan direvisi berdasarkan periodisasi tahunan;
Meningkatnya kualitas regulasi Kemenkes yang melindungi, berpihak pada publik, harmonis,
tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik.
Terlaksananya mekanisme partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan.
8. Pelayanan Publik Meningkatnya kualitas proses bisnis, standar pelayanan, SOP, kepuasan masyarakat dan
sistem monitoring dan evaluasi pelayanan publik semua unit kerja pelayanan Kemenkes.
Meningkatnya kinerja dan mutu pelayanan publik sampai UPT Kemenkes.
Sistem penilaian, evaluasi kinerja dan tindak lanjut di Kemenkes yang semakin baik dalam
meningkatkan kualitas pelayan publik semua unit organisasi kemenkes.
57
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
IV. STRATEGI PELAKSANAAN DAN
PROGRAM REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN
4.1 Strategi Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
4.2 Program dan Kegiatan Reformasi
Birokrasi
58
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4.1. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
pada dasarnya adalah suatu carayang dipilih dan digunakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan periode 2015-2019. Sebagaimana
telah dikemukakan di Bab I, Reformasi Birokrasi periode 2015-2019
memasuki tahapan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi
tahapan sebelumnya (2010-2014). Kondisi saat ini, berupa hasil-hasil
yang telah diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode
2010-2014, menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada
tahapan2015-2019.Hal-hal yang sudah tercapai dengan baik harus
dipelihara, dilanjutkan, ditingkatkan/diperkuat, dan bahkan diperluas
cakupannya.Sedangkan hal-hal yang belum tercapai dengan baik harus
dipecahkan permasalahan dan dihadapi tantangannya melalui
pembentukan/ penciptaan, penerapan dan pelaksanaan sistem dan
prosedur yang sesuai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019 dari segi proses terdiri atas dua dimensi besar, yakni:
1. Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola kemajuan-kemajuan
yang telah dicapai dalam RB Tahun 2012-2014.
2. Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola permasalahan dan
tantangan dalam RB Tahun 2012-2014.
Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola kemajuan-kemajuan
yang telah dicapai dalam RB Tahun 2012-2014 berupa pemeliharaan,
peningkatan, penguatan/percepatan, dan perluasan. Hal-hal yang telah
baik (dengan nilai A) harus terus dipelihara dengan tetap
mempertahankan faktor-faktor pengaruh/penentunya.Bahkan jika
dimungkinkan, hal-hal tersebut diperluas skala penerapannya,
sehingga mencakup unit-unit kerja yang lebih banyak atau lingkup
yang lebih luas. Terhadap hal yang sudah cukup baik (dengan nilai B),
harus dilakukan peningkatan dan penguatan atau percepatan, dengan
59
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
cara memperbaiki faktor-faktor pengaruh/penentunya. Sedangkan
terhadap hal-hal yang belum baik (dengan nilai C ke bawah), harus
dilakukan kajian terhadap faktor-faktor yang kuat pengaruhnya, agar
dapat diupayakan pembentukan/penciptaan, penerapan dan
pelaksanaan sistem dan prosedur yang sesuai.Untuk jelasnya dapat
disimak Gambar 10 berikut.
Gambar 10. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun
2015-2019 dari Segi Proses.
Sedangkan dari segi area perubahan, mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025 dan Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019, strategi pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 berupa
menjadikan “Manajemen Perubahan” sebagai “lokomotif” yang akan
mendorong perubahan di area-area lain. Hal ini berarti bahwa
“Manajemen Perubahan” akan diberi perhatian khusus dan dilakukan
seawal mungkin. Walaupun pada akhirnya perubahan di semua area
akan berjalan parallel, diharapkan imbas dari “Manajemen Perubahan”
akan mengakselerasi perubahan di area-area lain. Dalam bentuk
diagram, strategi ini digambarkan sebagai Gambar 11 berikut.
60
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Gambar 11. Manajemen Perubahan sebagai Lokomotif Reformasi Birokrasi
Kemenkes Tahun 2015-2019
4.2 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
Mengacu pada Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 dari
Kementerian PAN & RB, Program-program Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015- 2019 (sebagai program tingkatan mikro)
harus mencakup:
1. Program Manajemen Perubahan.
2. Program Penguatan Sistem Pengawasan.
3. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
4. Program Penguatan Kelembagaan.
5. Program Penguatan Tatalaksana.
6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN.
7. Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan.
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Penjelasan dan perincian kegiatan dari masing-masing program
tersebut adalah sebagai berikut.
61
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1. Program Manajemen Perubahan. Program ini ditujukan untuk
mengubah mental model/perilaku aparatur Kementerian Kesehatan
yang diharapkan akan mendorong terciptanya budaya kerja positif.
Pada gilirannya, budaya kerja ini akan menjadi sarana yang
kondusif bagi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel,
efektif dan efisien, serta mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah memiliki
kelompok Agent of Change (AoC) yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor
Hk.03.01/III/SK/073/2015 tentang Tim Asesor dan Agen Perubahan
(AoC) Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.
Agen perubahan (AoC) dibentuk dalam rangka mengubah sistem
dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja
individu atau unit kerja menjadi lebih baik sesuai tujuan Reformasi
Birokrasi.Dalam Permen PAN & RB Nomor 27 tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah
disebutkan bahwa agen perubahan adalah individu /kelompok
terpilih yang menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat
menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang
mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan
organisasinya. Tugas dan tanggung jawab AoC adalah:
1. Katalis, untuk meyakinkan pegawai yang ada di masing-masing
unit organisasi tentang pentingnya perubahan menuju kondisi
yang lebih baik (tujuan yang direncanakan).
2. Pemberi Solusi, sebagai pemberi alternatif solusi kepada
pegawai di masing-masing unit organisasi yang mengalami
kendala dalam proses berjalannya perubahan menuju tujuan
akhir.
3. Mediator, untuk melancarkan proses perubahan terutama
menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak
62
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
yang ada di dalam dan pihak di luar unit organisasi terkait dalam
proses perubahan.
4. Penghubung Sumber Daya, untuk menghubungkan pegawai
yang ada di dalam unit organisasi kepada pembuat kebijakan.
5. Kompilator, untuk mengkompilasi dokumen pelaksanaan
reformasi birokrasi di lingkungan satuan kerjanya masing-
masing.
Di Kementerian Kesehatan telah terdapat 335 orang AoC, di mana
di masing-masing unit eselon 2 terdapat 1 orang koordinator AoC
yaitu pimpinan/kepalanya dan 1 orang wakil koordinator dengan 3
orang anggota. Bila dirasiokan dengan jumlah aparatur di tingkat
pusat yaitu 4.875 orang, maka rasionya adalah 1: 15. Untuk tingkat
pusat rasio ini relatif sudah cukup memadai. Namun demikian,
sebenarnya jumlah aparatur Kementerian Kesehatan terbesar ada
di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, yaitu sebesar 47.600 orang.
Oleh karena itu, Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019 akan
meluaskan cakupan AoC sampai ke UPT-UPT Pusat, dengan
berpegang pada ketentuan atau kriteria berikut.
63
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 8. Ketentuan atau Kriteria Cakupan AOC
Proses Rekruitmen AoC direkrut berdasarkan kriteria ketaatan, disiplin, tanggung jawab, kemampuan memberi
pengaruh positif, inovatif dan produktif.
Proses seleksi dilakukan melalui 2 tahap yaitu tahapan penjaringan dan assessment. Assesment
dilakukan untuk mengetahui kepribadian dan potensi.
Kualifikasi AoC Karena direkrut melalui proses yang baik, maka AoC adalah pegawai terpilih yang memiliki
integritas dan kompetensi yang memadai dan memiliki kinerja baik dalam pekerjaannya.
Potensi AoC untuk
manajemen
perubahan
AoC merupakan pegawai potensial, di mana di dalam UU ASN dapat dimasukkan ke dalam talent
pool.
Karena AoC merupakan pegawai potensial, AoC harus diberi wadah dan fasilitas untuk
membangun forum berkala dan melakukan rencana tindak dalam melaksanakan manajemen
perubahan. Dengan demikian AoC akan dapat “menularkan” ciri-ciri baiknya kepada pegawai-
pegawai lain.
Pembinaan,
pelatihan dan
pengembangan
kapasitas AoC
Kemenkes
Pembinaan AoC harus dilakukan dengan:
1. Dimulai dari membangun rasa bangga menjadi AoC. Pimpinan harus mengumumkan dengan
cara melantik dan memberi penghargaan, untuk menunjukkan bahwa penetapan seorang
pegawai sebagai AoC merupakan bagian dari reward pimpinan secara objektif kepada pegawai
yang berprestasi. Para anggota AoC otomatis masuk ke dalam talent pool yang mendapat
64
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
prioritas pembinaan, peningkatan kompetensi dan pengembangan karir.
2. Kegiatan pembinaan dan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi mereka
sebagai tim AoC. Pada gilirannya yang bersangkutan juga dapat menjadi pembina dan pelatih
di unitnya masing-masing.
a. Kegiatan Team Building yang ditujukan untuk mengembangkan soft skill AoC terutama
untuk meningkatkan kemampuan team work, manajerial, kemandirian, kepedulian,
empati, kepemimpinan, komunikasi, kesabaran dan lain-lain, sesuai dengan tujuan
pembentukan soft skill yang ingin dicapai.
b. Kegiatan training untuk AoC diprioritaskan untuk meningkatkan kemampuan spesifik
terutama yang terkait dengan peningkatan kompetensi, komunikasi dan lain-lain.
c. Kegiatan coaching dan mentoring, menyediakan kegiatan bimbingan dan instruksi secara
one–on-one untuk pengembangan pengetahuan, kemampuan dan performa kerja.
Mentoring lebih kepada bimbingan senior ke yunior tentang bagaimana organisasi
menjalankan proses bisnisnya (bussiness proccess).
d. Kegiatan konseling, AoC harus diberi kemampuan dengan melatih bagaimana
memberikan motivasi dan meningkatkan kualitas kerja.
3. Melakukan perekrutan dan penambahan anggota AoC secara berkala setiap tahun dengan
model penjaringan sama sampai ke UPT Pusat di daerah, sehingga tercapai tingkat rasio yang
sama antara AoC dengan pegawai ASN di pusat dan di daerah.
65
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4. Sekretariat Reformasi Birokrasi untuk team RB Kemenkes, Asesor dan AoC sesuai dengan
tingkatan.
a. Untuk Tingkat Kementerian Kesehatan diperlukan sekretariat yang representatif yang di
kelola oleh Tim sekretariat di bawah kendali Biro Hukor. Sekretariat ini penting untuk
menjadi pusat informasi, koordinasi, dan monitoring evaluasi pelaksanaan agenda
Reformasi Birokrasi kementerian Kesehatan.
b. Untuk tingkat unit eselon 1diperlukan sekretariat yang representatif yang di kelola oleh
bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg di sekretariat unit eselon 1. Sekretariat ini penting
untuk pusat informasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di tingkat Unit Eselon
Tugas prioritas AoC
untuk Reformasi
Birokrasi Kemenkes
Harus ditetapkan skala prioritas yang jelas dan terukur rencana tindak AoC dalam melakukan
perubahan di Kemenkes. Prioritas rencana tindak AoC tersebut adalah:
a. Memahami Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan
menyiapkan rencana aksi untuk skala unit kerja masing-masing.
b. Memahami tugas dan fungsi unit kerja, kuantitas dan kualitas pegawai di unitnya, dan
melakukan pemetaan organisasi unit berdasarkan tugas, fungsi, kuantitas dan kualitas
pegawai.
c. Identifikasi masalah dan menetapkan target tujuan perubahan di unit masing masing.
d. Merumuskan dan menetapkan rencana prioritas perubahan atau from-to, yang
diformulasikan di unitnya masing-masing. Rencana perubahaan from-to merupakan bagian
66
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
dari agenda pengarustamaan Reformasi Birokrasi yaitu mempercepat proses modernisasi
organisasi.
e. Menyepakati aktivitas Capacity Building di unitnya masing-masing dalam rentang rencana
waktu tertentu. Karena AoC terdiri dari koordinator dan wakil yang merupakan unsur
pimpinan di unitnya masing-masing, proses merumuskan, menetapkan dan menyepakati
kegiatan Capacity Building tidaklah sulit.
f. Kegiatan Capacity Building di unitnya masing-masing yang dapat dilakukan adalah kegiatan
sama untuk meningkatkan kapasitas AoC yaitu (i) team building, (ii) training, (iii) coaching
dan mentoring, serta (iv) konseling.
g. Melakukan evaluasi Capacity Building dengan menggunakan format evaluasi yang tersedia.
h. Sesuai dengan Permen PAN & RB tentang AoC, tim AoC secara berkala melakukan
mekanisme kerja dengan pimpinan, Tim RB Kemenkes, terutama pokja manajemen
perubahan dan sesama AoC untuk mensinergikan rencana perubahan dan meningkatkan
lingkup perubahaan baik secara vertikal maupun horizontal.
i. Menjaga capaian kinerja individu sehingga performa sebagai AoC tidak mengalami
degradasi (penurunan).
Manajemen Mutu
Untuk AoC
Manajemen Mutu terhadap kegiatan AoC harus dilaksanakan secara sistematis dan terukur
sehingga proses perubahan di semua unit organisasi Kemenkes dapat terjadi secara gradual,
dan bersamaan.
Sub Kelompok Kerja Jaminan Mutu bersama Asesor di Unit Eselon I, membuat stategi
67
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
komunikasi dan publikasi yang memberikan rangsangan kepada unit yang melakukan rencana
perubahan from – to dengan benar dan mendorong unit yang lambat berbenah.
Sub Kelompok Kerja Manajemen Mutu bersama Asesor di Unit Eselon I, menetapkan secara
jangka menengah (2015-2017) bahwa target perubahan unit organisasi kementerian tingkat
pusat telah dapat dievaluasi pelaksanaan rencana perubahannya.
Pendampingan dapat dilakukan baik dengan menggunakan unsur Kemen PAN & RB, pihak
ketiga atau lainnya, maupun dengan unsur di tingkat kementerian, untuk memperkuat kinerja
AoC.
Sedangkan kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Program Manajemen Perubahan
adalah sebagai berikut.
Tabel 9. Program Manajemen Perubahan
Kondisi Yang
diharapkan
1. Ruang lingkup implementasi RB Kemenkes hingga ke UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan.
2. Meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku,
termasuk penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan di Kemenkes.
3. Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
4. Meningkatnya citra positif aparatur Kemenkes sebagai pelayan masyarakat.
5. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan aparatur Kemenkes.
68
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan 1. Sosialisasi Roadmap Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019
2. Meningkatkan peran AoC dalam RB Kemenkes
3. Meningkatkan gerakan perubahan unit-unit organisasi di Kemenkes
4. Mendorong gerakan perubahan di RS Pusat dan UPT Pusat
5. Meningkatkan engagement pegawai terhadap RB Kemenkes
6. Meningkatkan persepsi positif pemangku kepentingan thd RB Kemenkes
7. Menyiapkan Sekretariat representatif RB di tingkat Kementerian Kesehatan, dan unit eselon 1.
2. Program Penguatan Sistem Pengawasan. Program ini ditujukan untuk memelihara, meningkatkan dan
memperkuat pencegahan berbagai penyimpangan yang terjadi dalam birokrasi, yang mendorong tumbuhnya
perilaku koruptif dan/atau perilaku negatif lainnya menjadi kebiasaan. Adapun kondisi yang diharapkan dan
kegiatan-kegiatan dari program ini adalah sebagai berikut.
Tabel 10. Kondisi Yang Diharapkan Program Penguatan Sistem Pengawasan
Kondisi Yang
Diharapkan
1. Semakin baik dan terintegrasinya penanganan pengaduan yang berindikasi kerugian negara di
Kemenkes.
2. Meningkatnya Pelaksanaan Whistle Blowing System di Kemenkes.
3. Semakin kecil temuan benturan kepentingan di semua unit organisasi Kemenkes.
69
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4. Semakin meningkat jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK dan WBBK di Kemenkes.
5. Meningkatnya penerapan SPIP disemua unit organisasi Kemenkes.
6. Meningkatnya kapasitas APIP Kemenkes.
Kegiatan
1. Meningkatkan implementasi penanganan pengaduan masyarakat di semua unit organisasi
2. Meningkatkan implementasi Whistle Blowing System (WBS) di semua unit organisasi
3. Meningkatkan pencegahan benturan kepentingan di semua unit organisasi
4. Meningkatkan pelaksanaan dengan baik SPIP di unit-unit organisasi
5. Membangun unit-organisasi Kemenkes untuk mendapat predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi)
dan WBBM (Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani)
6. Meningkatkan kapabilitas APIP
3. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Program ini ditujukan untuk terciptanya kemampuan Kemenkes
menunjukkan kinerja melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menghasilkan dampak bagi masyarakat.
Program ini diharapkan dapat mendorong birokrasi Kemenkes lebih berkinerja dan mampu
mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan semua sumber daya yang telah digunakannya. Adapun
kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut.
70
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 11. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Akunbilitas Kerja
Kondisi Yang
Diharapkan
1. Pengelolaan dan pengukuran kinerja Kemenkes berbasis TIK yang dapat diakses oleh seluruh
aparatur.
2. Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan, dan
profesional.
3. Meningkatnya keterlibatan secara aktif unsur pimpinan di Kemenkes dalam penyusunan,
penetapan, pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.
4. Terlaksananya pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
Kegiatan 1. Memperluas unit-unit organisasi yang menggunakan e-procurement (termasuk e-catalog)
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
3. Mengintegrasikan manajemen kinerja Kemenkes secara terbuka
4. Program Penguatan Kelembagaan. Program ini diitujukan untuk terlaksananya kajian-kajian kelembagaan
Kementerian Kesehatan guna dapat dilakukannya perubahan yang mungkin dilakukan dan/atau disusunnya
rekomendasi untuk perubahan pada periode mendatang, dalam rangka mencegah timbulnya proses yang
berbelit, kelambatan pelayanan dan pengambilan keputusan yang dapat menciptakan budaya feodal pada
aparatur. Program ini diharapkan akan mendorong efisiensi, efektivitas, dan percepatan proses pelayanan dan
pengambilan keputusan dalam birokrasi di Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, akan tercipta
71
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
budaya/perilaku yang lebih kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien di
Kementerian Kesehatan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut.
Tabel 12. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Kelembagaan
Kondisi Yang
Diharapkan
1. Meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi Kemenkes.
2. Meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme kelembagaan Kemenkes.
3. Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit organisasi di Kemenkes.
4. Terlaksananya kajian organisasi secara berkala untuk mengantisipasi tantangan organisasi Kemenkes ke
depan.
5. Meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah di bidang
kesehatan.
Kegiatan 1. Melembagakan pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi ke dalam organisasi Kemenkes
2. Menyesuaikan organisasi Kemenkes dengan perkembangan/tantangan
3. Menyinergikan organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
72
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5. Program Penguatan Tatalaksana. Program ini ditujukan untuk menciptakan kejelasan tatalaksana/tatakerja atau
proses bisnis di Kementerian Kesehatan, guna mencegah terciptanya perilaku hirarkhies, feodal, dan kurang
kreatif pada birokrat Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, program ini juga diharapkan dapat berdampak
pada perubahan sistem dan prosedur kerja yang diperlukan untuk efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan, serta perubahan mental aparatur. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam
program ini adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Tatalaksana
Kondisi Yang
diharapkan
1. Percepatan penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur, sederhana,
transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government di Kemenkes.
2. Terselesaikannya semua proses bisnis birokrasi Kemenkes yang sederhana, cepat dan harmonis.
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi melalui komputerisasn dan TIK yang terintergasi.
4. SIK yang terintegrasi didukung kualitas SDM yang semakin baik.
Kegiatan 1. Merumuskan tatalaksana (proses-proses bisnis) di Kemenkes sesuai organisasi baru
2. Melaksanakan asesmen TIK Kemenkes menuju sistem TIK terintegrasi, efektif, efisien
3. Harmonisasi Standard Operating Procedure (SOP) Kementerian Kesehatan
4. Memantapkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Nasional terintegrasi berbasis TIK
5. Mengembangkan e-Government di Kemenkes
73
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN. Program ini ditujukan untuk mengupayakan terbentuknya
SDM aparatur Kementerian Kesehatan yang kompeten, melalui penerapan secara baik sistem manajemen SDM
yang meliputi perencanaan, pengadaan, penempatan, pengembangan, dan pemberhentian. Dengan demikian
program ini diharapkan juga berdampak pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan di Kementerian Kesehatan. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program
ini adalah sebagai berikut.
Tabel 14. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN
Kondisi Yang
diharapkan
1. Meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM aparatur yang
kompeten dan kompetitif di Kemenkes.
2. Meningkatnya penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit di Kemenkes.
3. Meningkatnya penerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan
kompetensi SDM aparatur di Kemenkes.
4. Terbentuknya talent pool (kelompok suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di Kemenkes.
5. Terlaksananya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai secara berkala untuk penyusunan
rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
6. Semakin baiknya sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di Kemenkes.
7. Semakin baiknya pelaksanaan reward and punishment secara fair di Kemenkes.
8. Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
74
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan 1. Merencanakan kembali kebutuhan pegawai sesuai organisasi baru
2. Menempatkan pegawai sesuai bakat/minat dan kompetensi
3. Meningkatkan pembinaan disiplin pegawai
4. Mengembangkan sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK
5. Mengembangan sistem karier pegawai Kemenkes
6. Meningkatkan sistem pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)
7. Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan. Program ini ditujukan untuk meminimalkan tumpang-
tindih, disharmoni, ketidakjelasan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan, yang dapat membuka
peluang untuk penyimpangan atau perilaku negatif aparatur Kementerian Kesehatan. Dengan demikian,
program ini diharapkan mengubah sistem peraturan perundang-undangan di Kementerian Kesehatan kea rah
yang lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-
kegiatan dari program ini adalah sebagai berikut.
75
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 15. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Perundang-undangan
Kondisi Yang
diharapkan
1. Terdapatnya daftar peraturan yang telah dan akan direvisi berdasarkan periodesasi tahunan.
2. Meningkatnya kualitas regulasi Kemenkes yang melindungi dan berpihak pada publik, harmonis,
tidak tumpang tindih, dan mendorong iklim kondusif bagi publik.
3. Tersedianya dan dapat diterapkannya SOP untuk evaluasi dan pengendalian penyusunan peraturan
perundang-undangan.
Kegiatan 1. Melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan untuk tahun berjalan
2. Memperkuat pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes
3. Memperkuat partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunanperaturan perundang-
undangan bidang kesehatan`
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Program ini ditujukan untuk diterapkannya sistem manajemen
pelayanan publik yang sepenuhnya mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan, yakni yang lebih
cepat, murah, berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas, dan terjangkau, serta dilandasi profesionalisme
aparatur, di Kementeritan Kesehatan. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program
ini adalah sebagai berikut.
76
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 16. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Kualitas Pelayanan Publik
Kondisi Yang
diharapkan
1. Meningkatnya kualitas proses bisnis, standar pelayanan, SOP, kepuasan masyarakat dan sistem
monitoring dan evaluasi pelayanan publik semua unit kerja pelayanan Kemenkes.
2. Meningkatnya kinerja dan mutu pelayanan publik sampai UPT Kemenkes.
3. Sistem penilaian, evaluasi kinerja dan tindak lanjut di Kemenkes yang semakin baik dalam
meningkatkan kualitas pelayan publik semua unit organisasi kemenkes.
Kegiatan 1. Penyempurnaan Proses Bisnis pelayanan publik Kemenkes.
2. Melakukan Pemetaan Kualitas Pelayanan Publik di UPT Kementerian Kesehatan
3. Penilaian dan evaluasi kinerja pelayanan publik Kemenkes.
4. Mengupayakan kepuasan publik terhadap pelayanan Kemenkes
77
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
V. QUICK WINS REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN
5.1 Pendekatan Penjaringan Quick Wins
Kementerian Kesehatan
5.2 Penetapan Usulan Quick Wins
Kementerian Kesehatan
5.3 Penjelasan Usulan Quick Wins
Kementerian Kesehatan
78
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5.1 Pendekatan Penjaringan Quick Wins Kementerian Kesehatan
Quick Wins menurut Permen PAN & RB Nomor 11 tahun 2011
disebut juga low-hanging fruit, yakni suatu inisiatif yang mudah dan
cepat dicapai yang mengawali suatu program besar dan sulit. Dalam
penerapannya Quick Wins bermanfaat untuk mendapatkan momentum
awal yang positif dan kepercayaan diri untuk selanjutnya melakukan
sesuatu yang berat. Sesuatu yang berat ini merupakan inti dari suatu
program besar tersebut.
Secara spesifik kriteria dalam merumuskan Quick Wins adalah
sebagai berikut.
1) Merupakan program reformasi birokrasi.
2) Merupakan bagian utama dari peran, tugas, fungsi, dan
karakteristik perundang-undangan.
3) Memberikan dampak perubahan yang besar.
4) Manfaat perbaikan dan perubahan dapat dirasakan secepatnya
(waktu pelaksanaan kurang dari 12 bulan).
Pendekatan penjaringan Quick Wins Kementerian Kesehatan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1) Penetapan pemangku kepentingan utama Kementerian
Kesehatan.
2) Identifikasi keluaran utama Kementerian Kesehatan.
3) Identifikasi harapan pemangku kepentingan utama terhadap
Kementerian Kesehatan.
4) Penilaian pencapaian tingkat kinerja saat ini.
5) Peningkatan kineja.
6) Memilih kegiatan yang akan dijadikan Quick Wins.
Adapun langkah untuk secara detailnya disampaikan pada table-tabel
dibawah ini
79
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 17. Pemangku Kepentingan Utama Kementerian Kesehatan
No. Pemangku Kepentingan Utama
1. Masyarakat Indonesia
2. Fasilitas pelayanan kesehatan
3. Organisasi Profesi Kesehatan (Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan
Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dll)
4. Dewan Perwakilan Rakyat
5. Asosiasi Perusahaan Farmasi, obat tradisional, dll
6. Pemerintah Propinsi, Kabupaten/kota
Tabel 18. Identifikasi 5 Keluaran Utama Kementerian Kesehatan
No. Keluaran Utama
1. Meningkatnya kesehatan masyarakat
2. Meningkatnya akses dan mutu fasilitaspelayanankesehatan
3. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi
dan alat kesehatan
4. Meningkatnya, Jumlah,Jenis,KualitasdanPemerataanTenaga
Kesehatan
5. Meningkatnya Pengendalian Penyakit
80
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 19. Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan Utama terhadap Kementerian Kesehatan
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pemangku
Kepentingan
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat 1) Kemenkes mampu mendorong penurunan umlah
masyarakat yang terkena penyakit.
2) Kemekes mampu mendorong penciptaan
llingkungan dan ruang publik yang menjamin
kesehatan masyarakat.
3) Kemenkes mampu menciptakan aturan yang
mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit
terutama penyakit berbahaya dan mematikan.
Masyarakat, DPR
2. Meningkatnya Akses dan Mutu
FasilitasPelayananKesehatan
1) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
Akses informasi ketersediaan tempat tidur RS
UPT Kemenkes.
2) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
Akses pelayanan gawat darurat terpadu berupa
layanan ambulans, informasi faskes terdekat,
Fasilitas layanan
kesehatan (FKTP,
RS), masyarakat
dan DPR
81
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pemangku
Kepentingan
3) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
layanan informasi publik pelayanan kesehatan di
fasilitas layanan kesehatan UPT Kemenkes.
Layanan melalui pojok informasi di setiap lobby
rumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat
layanan informasi tentang aktivitas rumah
sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan
masyarakat.
Signane TV(tanda informasi publik melalui
media elektronik lainnya/disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian,
lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur
penanganan keluhan, keluhan yang
diselesaikan, dan lain-lain.
4) Kemenkes mampu mendorong penerapan standar
customer care dengan customer service online di
UPT Kemenkes.
5) Kemenkes mampu mendorong peningkatan
inovasi dan kreativitas pelayanan dan mutu fasilitas
82
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pemangku
Kepentingan
kesehatan UPT Kemenkes melalui layanan
unggulan.
Ruang inovasi dan kreativitas dibuka luas dan
diberi reward untuk UPT Kemenkes.
6) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan
kreativitas pemangku kepentingan terkait bidang
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan.
3. Meningkatnya akses, kemandirian, dan
mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan
1) Kemenkes mampu mendorong kemandirian dan
mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dari karya
dan produksi anak bangsa.
2) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
dibidang kesediaan farmasi, alat kesehatandalam
negeri dan memfasilitasi pembuatan paten HAKI.
3) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
dalam negeri di bidang obat-obatan dan obat
alternatif yang mudah dan murah serta
memfasilitasi pembuatan paten HAKI dan
pengurusan ijin usahanya.
Masyarakat,
Asosiasi Farmasi,
Obat dan Alkes.
83
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pemangku
Kepentingan
4. MeningkatnyaJumlah,Jenis,KualitasdanP
emerataanTenaga Kesehatan
1) Kemenkes mampu mendorong tenaga kesehatan
profesional semakin merata sampai ke wilayah
terpencil.
2) Kemenkes mampu mendorong puskesmas memiliki
tenaga kesehatan yang lengkap dan memiki
kemampuan profesional dan pelayanan yang baik.
3) Kemenkes mampu mendorong kualitas pelayanan
& profesi kesehatan dengan regulasi dan
akreditasi.
4) Kemenkes mampu mendorong sistem pendidikan,
pelatihan dan akreditasi profesi di bidang
kesehatan terjamin dan transparan.
Assosiasi Profesi,
Lembaga
Pendidikan
Kesehatan, DPR
5. Meningkatnya Pengendalian Penyakit 1) Kemenkes mampu mendorong sistem penanganan
penyakit berbahaya yang dapat menjamin
masyarakat tidak terjangkit di wilayah endemi.
2) Kemenkes mampu menciptakan pusat-pusat
penanggulanagan dan pengendalian penyakit yang
semakin merata di seluruh Indonesia, serta mudah
dan murah di akses masyarakat dari rumah sakit
Masyarakat,
Asosiasi Profesi
Kesehatan,
Asosiasi Farmasi,
Obat dan Alkes.
84
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pemangku
Kepentingan
3) Kemenkes mampu menciptakan inovasi dan kreasi
dalam pengendalian penyakit.
4) Kemenkes mampu menyediakan layanan informasi
& pengaduan terkait pengendalian penyakit.
85
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 20. Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat ini
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Tingkat
Pencapaian
Kinerja (1-5)
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, 1) Kemenkes mampu mendorong penurunan jumlah
masyarakat yang terkena penyakit.
2) Kemenkes mampu mendorong penciptaan
lingkungan dan ruang publik yang menjamin
kesehatan masyarakat.
3) Kemenkes mampu menciptakan aturan yang
mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit
terutama penyakit berbahaya dan mematikan.
3
3
2
2. Meningkatnya Akses dan Mutu
FasilitasPelayananKesehatan
1) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
Akses informasi ketersediaan tempat tidur RS
UPT Kemenkes.
2) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
masyarakat mengakses fasilitas kesehatan
Akses pelayanan gawat darurat terpadu berupa
2
2
86
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Tingkat
Pencapaian
Kinerja (1-5)
layanan ambulans, informasi faskes terdekat,
ketersediaan tempat tidur, dan algoritma
kegawat daruratan.
3) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
layanan informasi publik pelayanan kesehatan di
fasilitas layanan kesehatan UPT Kemenkes.
Layanan melalui pojok informasi di setiap
lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan
perangkat layanan informasi tentang aktivitas
rumah sakit, mekanisme dan penanganan
pengaduan masyarakat.
Signane TV(tanda informasi publik melalui
media elektronik lainnya/disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian,
lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur
penanganan keluhan, keluhan yang
diselesaikan, dan lain-lain.
3
87
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Tingkat
Pencapaian
Kinerja (1-5)
4) Kemenkes mampu mendorong penerapan
customer care dengan customer service online di
UPT Kemenkes.
5) Kemenkes mampu mendorong peningkatan
inovasi dan kreativitas pelayanan dan mutu fasilitas
kesehatan UPT Kemenkes melalui layanan
unggulan.
Ruang inovasi dan kreativitas dibuka luas dan
diberi reward untuk UPT Kemenkes.
6) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan
kreativitas pemangku kepentingan terkait bidang
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan.
3
3
2
3. Meningkatnya akses, kemandirian, dan
mutusediaan farmasidanalat kesehatan
1) Kemenkes mampu mendorong kemandirian dan
mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dari karya
dan produksi anak bangsa.
2) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
2
88
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Tingkat
Pencapaian
Kinerja (1-5)
dibidang kesediaan farmasi, alat kesehatandalam
negeri dan memfasilitasi pembuatan paten HAKI.
3) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
dalam negeri di bidang obat-obatan dan obat
alternatif yang mudah dan murah serta
memfasilitasi pembuatan paten HAKI dan
pengurusan ijin usahanya.
3
2
4. MeningkatnyaJumlah,Jenis,KualitasdanPe
merataanTenaga Kesehatan
1) Kemenkes mampu mendorong tenaga kesehatan
semakin merata sampai ke wilayah terpencil.
2) Kemenkes mampu mendorong puskesmas
memiliki tenaga kesehatan yang lengkap dan
memiki kemampuan profesionaldan pelayanan
yang baik.
3) Kemenkes mampu mendorong kualitas pelayanan
dan profesi kesehatan yang semakin baik dengan
regulasi dan akreditasi.
3
2
3
89
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Tingkat
Pencapaian
Kinerja (1-5)
4) Kemenkes mampu mendorong sistem pendidikan,
pelatihan dan akreditasi profesi di bidang
kesehatan yang terjamin dan transparan.
4
5. Meningkatnya Pengendalian Penyakit 1) Kemenkes mampu mendorong penanganan
penyakit berbahaya yang dapat menjamin
masyarakat tidak terjangkit di wilayah endemi.
2) Kemenkes mampu menciptakan pusat-pusat
penanggulangan dan pengendalian penyakit yang
semakin merata di seluruh Indonesia, mudah dan
murah diakses masyarakat dari rumah sakit yang
ada saat ini.
3) Kemenkes mampu menciptakan inovasi dan kreasi
dalam pengendalian penyakit.
4) Kemenkes mampu menyediakan layanan informasi
dan pengaduan masyarakat yang terpadu dan
terintegrasi terkait pengendalian penyakit.
2
2
2
3
90
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 21. Peningkatan Kinerja
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
1.
1) Kemenkes mampu mendorong
penurunan jumlah masyarakat
yang terkena penyakit.
Program Penurunan
Penderita Penyakit menular. Y T T T
2) Kemenkes mampu mendorong
penciptaan lingkungan dan ruang
publik yang menjamin kesehatan
masyarakat.
Penghargaan Inovasi
penerapan ruang bebas
asap rokok kategori pusat
perbelanjaan, stasiun dan
terminal, pusat
perkantoran, pendidikan,
dll.
Y T Y T
91
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
3) Kemenkes mampu menciptakan
aturan yang mengurangi resiko
masyarakat terkena penyakit
terutama penyakit berbahaya dan
mematikan.
Pusat data Publik informasi
Penanganan penyakit
berbahaya di Indonesia. Y T Y T
2. 1) Kemenkes mampu menciptakan
kemudahan masyarakat
mengakses fasilitas kesehatan.
Akses informasi ketersediaan
tempat tidur RS UPT
Kemenkes.
Sistem Informasi
Ketersediaan Tempat Tidur
online dan real time Rumah
Sakit Nasional Kementerian
Kesehatan yang bisa di
akses via gadget.
Y T Y T
2) Kemenkes mampu menciptakan
kemudahan masyarakat
mengakses fasilitas kesehatan.
Akses pelayanan gawat
darurat terpadu berupa
Sistem Penanganan Gawat
Darurat Terpadu Inpres No.
4 Tahun 2013. Y T Y T
92
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
layanan ambulans, informasi
faskes terdekat, ketersediaan
tempat tidur.
3) Kemenkes mampu menciptakan
kemudahan layanan informasi
publik pelayanan kesehatan di
fasilitas layanan kesehatan UPT
Kemenkes.
Melalui pojok informasi dan
Signane TV (tanda informasi
publik melalui media elektronik
lainnya/disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit).
Pojok informasi di setiap
lobbyrumah sakit yang
dilengkapi dengan
perangkat layanan
informasi tentang aktivitas
rumah sakit, mekanisme
dan penanganan
pengaduan masyarakat.
Signane TV (tanda
informasi publik melalui
media elektronik
lainnya/disesuaikan
dengan kemampuan
rumah sakit)
Y Y Y Y
93
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
di tempat keramaian, lift,
ruang tunggu yang
menginformasikan jalur
penanganan keluhan,
keluhan yang diselesaikan,
dan lain-lain.
4) Kemenkes mampu mendorong
penerapan customer care dengan
customer service online di UPT
Kemenkes.
Penerapan customer care
dan customer online UPT
Kemenkes. Y Y Y Y
5) Kemenkes mampu mendorong
peningkatan inovasi dan
kreativitas pelayanan dan mutu
fasilitas kesehatan UPT Kemenkes
melalui layanan unggulan.
Penghargaan Inovasi dan
Kreatifitas Bidang
Pelayanan dan Mutu
Fasilitas Kesehatan UPT
Kemenkes melalui layanan
Unggulan.
Y Y Y Y
94
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
6) Kemenkes mampu mendorong
fasilitas kesehatan melakukan
inovasi dan kreasi bidang
pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan dan
mutu fasilitas kesehatan.
Penghargaan inovasi dan
kreasi Faskes (kategori
Puskesmas dan Rumah
Sakit) dan Bidang Layanan
dan Mutu Fasilitas
Kesehatan.
Y Y Y Y
3. 1) Kemenkes mampu mendorong
kemandirian dan mutu sediaan
farmasi dan alat kesehatan dari
karya dan produksi anak bangsa.
Peningkatan mutu
penelitian terkait
peningkatan mutu dan
temuan baru bidang
farmasi dan alat kesehatan.
Y T T T
2) Kemenkes mampu mendorong
inovasi dan kreasi penemuan obat
alternatif dari produksi anak
bangsa dan memfasilitasi
pembuatan paten HAKI.
Penghargaan inovasi dan
kreasi bidang penemuan
obat dan pengobatan
alternatif untuk
meningkatkan kesehatan
Y Y Y Y
95
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
3) Kemenkes mampu mendorong
inovasi dan kreasi dalam negeri di
bidang obat-obatan dan obat
alternatif yang mudah dan murah
serta memfasilitasi pembuatan
paten HAKI dan pengurusan ijin
usahanya.
Penghargaan inovasi dan
kreasi bidang obat – obatan
dan obat alternatif untuk
meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Y Y Y Y
4. 1) Kemenkes mampu mendorong
tenaga kesehatan profesional
semakin merata sampai ke wilayah
terpencil.
Perekrutan tenaga
kesehatan profesional
untuk daerah terpencil
prioritas.
Y Y T T
2) Kemenkes mampu mendorong
puskesmas memiliki tenaga
kesehatan yang lengkap dan
memiliki kemampuan
profesionalisme dan pelayanan
yang baik.
Standarisasi dan akreditasi
bidang tenaga kesehatan
puskesmas. Y T T T
96
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
3) Kemenkes mampu mendorong
kualitas pelayanan dan profesi
kesehatan semakin baik dengan
regulasi dan akreditasi.
Standar kompetensi dan
sertifikasi tenaga kesehatan. Y T T T
4) Kemenkes mampu mendorong
sistem pendidikan, pelatihan dan
akreditasi profesi di bidang
kesehatan terjamin dan
transparan.
Akreditasi dan sertifikasi
lembaga pendidikan dan
pelatihan bidang kesehatan. Y T T T
5. 1) Kemenkes mampu mendorong
penanganan penyakit berbahaya
yang dapat menjamin masyarakat
tidak terjangkit di wilayah endemi.
Peningkatan penanganan
peyakit berbahaya di
wilayah endemi. Y T T T
2) Kemenkes mampu menciptakan
pusat-pusat penanggulangan dan
pengendalian penyakit yang
Meningkatkan sistem
informasi publik dan
memperbanyak Rumah
Y Y T Y
97
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No.
K e l u a r a n
DenganTingkatPencapaianKinerja
(Skor < 4)
Identifikasi Kegiatan
terpilih
Dapat
Ditingkatkan?
(Y/T)
Dalam
Kendali
Penuh?
(Y/T)
Kurang
Dari 12
Bulan?
(Y/T)
Kandidat
Q u i c k
wins?
(Y/T)
semakin merata di seluruh
Indonesia, mudah dan murah di
akses masyarakat dari rumah sakit
yang ada saat ini.
Sakit Rujukan pusat
penanggulanagan dan
pengendalian penyakit.
3) Kemenkes mampu menciptakan
inovasi dan kreasi dalam
pengendalian penyakit yang
semakin berkembang.
Penghargaan inovasi dan
kreasi bidang penanganan
dan pengendalian penyakit
masyarakat.
Y Y Y Y
4) Kemenkes mampu menyediakan
layanan informasi dan pengaduan
masyarakat terpadu, terintegrasi
terkait pengendalian penyakit.
Pusat layanan Masyarakat
penanganan dan
pengendalian penyakit. Y Y Y Y
98
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 22. Kegiatan Terpilih yang akan dijadikan Quick Wins
No. Kandidat
Quick wins
Apa Yang
H a r u s
Diperbaiki?
B a g a i m a n a
Memperbaikinya?
Tingkat Kesulitan
Perbaikan
(Tinggi,
Sedang, Rendah)
1. Sistem Informasi Ketersediaan
Tempat Tidur online dan real time
Rumah Sakit Nasional Kementerian
Kesehatan yang bisa di akses via
gadget.
1) Sistem Informasi internal
rumah sakit terkait informasi
real time ketersediaan
tempat tidur.
2) Layanan Informasi real time
ketersediaan tempat tidur
untuk pasien rawat inap
dapat di akses melalui
gadget.
3) Untuk pemeliharaan sistem
di butuhkan SDM yang selalu
melakukan up date real time
TT online.
1) Menyiapkan anggaran operasional
untuk mantenance sistem
informasi dan Rumah Sakit
menyediakan SDM untuk
mengupdate data TT online secara
real time.
2) Melakukan audit dan asessment
sistem informasi rumah sakit
untuk mendapatkan standar
informasi yang diinginkan.
3) Mengintegrasikan sistem untuk
dapat diakses masyarakat.
4) Dilakukan secara bertahap di
seluruh rumah sakit UPT
Kementerian Kesehatan.
Tingkat kesulitan
perbaikan tinggi
2. Pojok informasi di setiap loby
rumah sakit yang dilengkapi dengan
perangkat layanan informasi tentang
aktivitas rumah sakit, mekanisme
dan penanganan pengaduan
1) Menyiapkan Unit layanan
pengaduan meliputi
mekanisme dan SOP serta
evaluasi target.
1) Melakukan monev dan tindak
lanjut peningkatan standar
layanan.
2) Membentuk tim unit layanan
penanganan pengaduan.
Tingkat kesulitan
perbaikan
sedang.
99
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No. Kandidat
Quick wins
Apa Yang
H a r u s
Diperbaiki?
B a g a i m a n a
Memperbaikinya?
Tingkat Kesulitan
Perbaikan
(Tinggi,
Sedang, Rendah)
masyarakat.
Signane TV (tanda informasi publik
melalui media elektronik
lainnya/disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit) di tempat
keramaian, lift, ruang tunggu yang
menginformasikan jalur penanganan
keluhan, keluhan yang diselesaikan,
dan lain-lain.
2) Menyiapkan desain dan
standar pojok layanan
informasi di UPT
Kementerian Kesehatan.
3) Menyiapkan tanda-tanda
informasi di UPT
Kementerian Kesehatan.
3) Implementasi standar layanan
penanganan pengaduan
masyarakat.
4) Melakukan penilaian kecepatan
respon terhadap komplain.
5) Merekapitulasi hasil penanganan
pengaduan komplain.
3. Penerapan customer care dan
customer service online UPT
Kemenkes.
1) Memperbaiki mekanisme
customer care berdasarkan
karakteristik layanan.
2) Mengumumkan ke publik
3) Memperbaiki sistem dan
Kualitas SDM
4) Memperbaiki monitoring dan
evaluasi penerapannya.
1) Menyiapkan aturan peningkatan
standar customer care dengan
customer onlinesesuai dengan
karakteristiknya.
2) Melakukan assesment.
3) Melakukan pilot project.
4) Melakukan monev dan tindak
lanjut.
Tingkat kesulitan
perbaikan
sedang.
4. Kompetisi inovasi dan kreasi bidang
kesehatan.
(penggabungan identifikasi kegiatan
1) Mendorong semua pemangku
kepentingan melakukan
inovasi dan kreasi dalam
percepatan Pelayanan Publik
1) Mendorong pengembangan
model inovasi dan kreasi bidang
kesehatan untuk semua
pemangku kepentingan bidang
Tingkat kesulitan
perbaikan
sedang.
100
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No. Kandidat
Quick wins
Apa Yang
H a r u s
Diperbaiki?
B a g a i m a n a
Memperbaikinya?
Tingkat Kesulitan
Perbaikan
(Tinggi,
Sedang, Rendah)
terpilih pada ekspektasi utama
Kemenkes)
Bidang Kesehatan.
2) Melakukan kerjasama dengan
semua stakeholder, mulai dari
masyarakat, asosiasi profesi
kesehatan, DPR/D, pemerintah
daerah propinsi/kab/kota,
Asosiasi Faskes, Perguruan
Tinggi, alkes dan farmasi, obat
tradisional untuk melahirkan
inovasi dan kreasi yang bisa
diangkat di tingkat nasional.
3) Kerjasama dengan riset, DIKTI
dan HAKI dalam menindak
lanjuti inovasi dan kreasi.
kesehatan.
2) Melakukan sosialisasi akan adanya
kompetisi model inovasi dan
kreasi bidang kesehatan kepada
semua pemangku kepentingan.
3) Melakukan kerjasama
kelembagaan dengan instansi
terkait untuk menindak lanjuti
hasil inovasi dan kreasi.
4) Kompetisi secara bertingkat
sampai puncaknya tingkat
nasional.
101
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5.2 Penetapan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan
Berdasarkan analisis melalui langkah-langkah tersebut di atas,
ditetapkan Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
dapat dilihat pada table 23 dibawah ini.
Tabel 23. Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
No. Quick Wins
1. Pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan
perangkat layanan informasi tentang aktivitas rumah sakit, mekanisme
dan penanganan pengaduan masyarakat.
Signane TV (tanda informasi publik melalui media elektronik
lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit) di tempat
keramaian, lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur penanganan
keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain.
2. Penerapan customer care dan customer service online UPT Kemenkes.
3. Kompetisi inovasi dan kreasi bidang kesehatan.
5.3. Penjelasan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan
5.3.1 Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)
A. Latar Belakang
Pojok Informasi adalah fasilitas layanan informasi publik melalui
proses tatap muka. Tanda Informasi Publik adalah fasilitas/media
layanan informasi tentang semua layanan penting yang ada di Rumah
Sakit, seperti dokter yang bertugas, ketersediaan tempat tidur, alur
layanan, penanganan pengaduan/keluahan dan informasi lainnya di
Rumah Sakit yang mudah di akses oleh pemangku kepentingan.
Ketersediaan layanan Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP) di
Rumah Sakit sangat penting untuk membantu masyarakat
memperoleh informasi yang berhubungan dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang bersangkutan. Oleh karena
102
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
itu, standar layanan ini harus selalu di tingkatkan agar menjadi
pengungkit peningkatan kepuasan masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan dari Quick Wins Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)
adalah meningkatnya akses informasi masyarakat terkait dengan
aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan
masyarakat secara lebih mudah dan terjangkau.
C. Sasaran
Sasaran Quick Wins Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)
adalah:
1. Bagi Pemerintah:
Menjadikan PTIP sebagai Instrumen untuk menerapkan
keterbukaan informasi pada publik/masyarakat terutama terkait
dengan aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan
pengaduan masyarakat dan lain-lain;
Sebagai salah satu sarana untuk akuntabilitas publik.
2. Bagi Masyarakat:
Mendapatkan akses informasi terkait dengan aktivitas rumah
sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat secara
lebih mudah karena ditempatkan di tempat-tempat strategis;
Meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kualitas pelayanan
publik oleh Kemenkes.
D. Keluaran
Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh
dengan tergarapnya QuickWins ini adalah:
Tersedianya Pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang
dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang
103
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan
masyarakat.
Tersedianya Signane TV (tanda informasi publik melalui media
elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah
sakit) di tempat keramaian, lift, ruang tunggu yang
menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang
diselesaikan, dan lain-lain.
E. Rencana Aksi
Menyiapkan aturan dan standar pojok informasi, dan signane
TV di UPT pelayanan publik dan RS sesuai dengan karakteristik
masing-masing.
Melakukan assessment dan supervisi penyiapan pojok layanan
Melakukan assesment dan supervisi atas publikasi layanan dan
implementasi standar layanan.
Melakukan monitoring dan evaluasi dan tindak lanjut
peningkatan standar layanan.
Melaksanakan ploting dan ditargetkan dalam waktu 2 tahun
semua unit layanan dan RS UPT Kemenkes sesuai dengan
karakteristik memiliki pojok informasi dan signane TV yang
mampu meningkatkan kepuasan publik.
5.3.2 Customer Care Online UPT
A. Latar Belakang
Customer Care dalam bahasa lainnya adalah pelayanan prima.
Dalam pendekatan marketing, pelayanan prima bukan hanya sekedar
memberikan suatu layanan, tapi sampai kepada membangun
kedekatan dengan pelanggan melalui attitute (sikap), attention
(perhatian) dan action (tindakan). Pengejawantahannya dilakukan
dalam sistem pelayanan terpadu (online), responsif, cepat, mudah dan
murah, yang di dukung oleh SDM yang kompeten.
104
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Menerapkan Customer Care Online di UPT Kemenkes yang
memiliki Fungsi Layanan (RS dan UPT layanan lainnya) akan
memberikan daya ungkit yang sangat besar untuk meningkatkan
kepuasan dan kepercayaan masarakat kepada Kementerian
Kesehatan.
a. Tujuan
Tujuan dari Quick Wins Customer Care Online UPT adalah
meningkatkan standar customer care melalui customer service online
di UPT Layanan yang ada di Kemenkes.
b. Sasaran
Sasaran dari Quick Wins Customer Care Online UPT adalah.
1. Bagi Pemerintah
Menjadikan Customer Care Online UPTsebagai salah
satu cara untuk mengimplementasikan amanat UU
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik yang
berfokus pada kepentingan pelanggan (masyarakat).
Mendapatkan informasi umpan balik terhadap layanan
pengaduan atau penanganan pasien yang diberikan
oleh RS yang menjadi PT Kemenkes.
2. Bagi Masyarakat
Mempunyai cara yang mudah untuk memberikan
informasi pengaduan atas pelayanan yang diberikan
UPT Kemenkes.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kualitas
pelayanan publik oleh Kemenkes.
B. Keluaran
Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh
dengan tergarapnya QuickWins ini adalah tersedianya online system
105
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
yang memungkinkan masyarakat (customer)mendapatkan pelayanan
prima di UPT Pelayanan Kemenkes.
C. Rencana Aksi
Menyiapkan online system Customer Care yang handal.
Menyiapkan aturan peningkatan standar customer care
dengan mekanisme citizen charter di UPT Pelayanan dan
Rumah sakit sesuai dengan karakteristiknya.
Melakukan assesment dan supervisi.
Melakukan pilot project
Melakukan monev dan tindak lanjut
5.3.3. Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatan
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan satu pilar penting dalam kehidupan
manusia. Pembangunan bidang kesehatan merupakan satu bagian
besar dalam pembangunan. Oleh karena itu, partisipasi semua
pemangku kepentingan harus dibuka dan didorong secara bersama-
sama untuk mencapai hasil terbaik bidang kesehatan.
Ruang partisipasi yang paling besar daya ungkitnya dalam
meningkatkan capaian hasil pembangunan bidang kesehatan adalah
membuka dan mendorong inovasi dan kreasi bidang kesehatan
untuk semua pemangku kepentingan baik individu, kelompok
masyarakat maupun institusi. Ruang inovasi dan kreasi yang bisa
didorong mencakup bidang pelayanan, penanggulangan penyakit,
penanganan penyakit, budaya dan lingkungan sehat, inovasi bidang
obat lokal dan lain sebagainya dalam bentuk kompetisi.
B. Tujuan
Mendorong berbagai pihak (individu, kelompok masyarakat,
maupun institusi) untuk menampilkan inovasi dan kreasi bidang
pelayanan kesehatan prima, penanggulangan penyakit, penanganan
106
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
penyakit, budaya dan lingkungan sehat, inovasi bidang obat lokal dan
inovasi lainnya dalam bentuk kompetisi.
C. Sasaran
Sasaran dari Quick Wins Kompetisi Inovasi Dan Kreasi Bidang
Kesehatan adalah.
1. Bagi Pemerintah
Menjadikan Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatan
sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan
dan best practices terkait pelayanan bidang kesehatan yang
dilakukan oleh berbagai pihak (individu, kelompok
masyarakat, maupun institusi).
Sarana untuk membangun kerjasama dengan pemangku
kepentingan (stakeholder).
Memberikan fasilitasi bagi tindak lanjut temuan baru atau
inovasi bidang kesehatan pada institusi berwenang dalam
pemberian HAKI.
2. Bagi Masyarakat
Menjadi sarana untuk mengembangkan kreasi dan inovasi
di bidang kesehatan yang dapat memberikan nilai tambah
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Mendapatkan apresiasi atas inovasi dan kreasi bidang
kesehatan yang sudah mereka buat.
D. Keluaran
Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh
dengan tergarapnya QuickWins ini adalah terselenggaranya kegiatan
Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatanuntuk berbagai
kategori secara berjenjang dan berkesinambungan.
107
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
E. Rencana Aksi
Menyiapkan fasilitasiuntuk menggalakkan inovasi dan
kreasi bidang kesehatan untuk semua pemangku
kepentingan bidang kesehatan.
Melakukan sosialisasi kepada semua pemangku
kepentingan (stakeholder).
Melakukan kerjasama kelembagaan dengan instansi terkait
untuk menindak lanjuti hasil inovasi dan kreasi.
Melaksanakan kompetisi secara bertingkat sampai
puncaknya di tingkat nasional
108
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
VI. RENCANA AKSI REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN
6.1 Tahapan Pencapaian Sasaran
Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
6.2 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
6.3 Rencana Aksi
109
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
6.1 Tahapan Pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
Tahapan pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan merupakan arah dari Rencana aksi kegiatan. Tahapan ini
memberikan peta jalan reformasi birokrasi untuk menuju kondisi yang
diharapkan di tahun 2019. Tahapan pencapaian sasaran ini dapat
menjadi panduan bagi pengelola reformasi birokrasi Kementerian
Kesehatan melaksanakan rencana aksi kegiatan dalam memperbaiki
kualitas birokrasi Kementerian Kesehatan setiap tahunnya.
Tahapan pencapaian sasaran disusun berdasarkan 3 (tiga)
sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan yaitu:
1. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel.
2. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien
3. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang memiliki Pelayanan Publik yang berkualitas.
Untuk lengkapnya disajikan pada tabel-tabel berikut ini.
110
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 24. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel
Tersusunnya Road
Map RB Kemenkes
2015-2019.
Terbentuknya Tim RB,
Asesor dan AoC
Kemenkes 2015-2019
(Pokja Manajemen
Perubahan dan Pokja
Pengawasan)
Meningkatnya
kesadaran dan
peningkatan
penerapan RB
(kuesioner Manajemen
Perubahan/Puskom
bersama Badan
Litbangkes)
Meningkatnya profil
mental aparatur (AoC
dievaluasi/ EBA ulang)
Terinternalisasinya seluruh nilai-
nilai Kemenkes oleh seluruh
pegawai.
Terseleksinya Satuan
Kerja yang akan
diajukan WBK,
WBBM untuk tahun
2016.
Tersosialisasikannya
Road Map RB 2015-
2019 (Kantor Pusat,
Eselon 1 dan 2 melalui
rakorpimtas), Unit
utama menindaklajuti
ke UPT masing-
masing. Paparan
dikoordinir oleh MP
dengan materi semua
Pokja. oleh Eselon I)
Terlaksanangya
midterm review
Meningkatnya kapasitas
AoC di lingkungan
Kementerian Kesehatan
sampai dengan UPT
Kemenkes. (kuesioner
oleh Pokja Manajemen
Perubahan/Puskom
bersama Badan
Litbangkes)
Satuan kerja berkinerja tinggi,
bersih dan akuntabel sebagai
wujud transformasi dalam
institusi.
K O
N D
I S I Y
A N
G D
I H A
R A
P K
A N
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
111
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Terbitnya peraturan
Menkes terkait teknis
penanganan WBS
Terlaksananya
peningkatan Kapasitas
Asesor, AoC dan APIP.
PenguatanAoC melalui
keahlian sebagai
Coach
Terlaksananya
peningkatan Kapasitas
AoC di lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT (SK AoC
UPT tandatangan
Sekretaris Jenderal)
dan Jambore AoC
Semakin kecilnya
pengaduan masyarakat
karena tidak ada
penyimpangan yang
berakibat kerugian
negara. (a.Semakin
kecilnya opini negatif
dan b. Semakin kecilnya
kerugian negara).
Semakin berkurangnya
pengaduan masyarakat.
Terbentuknya tim
penanganan
pengaduan masyarakat
pada setiap satuan
kerja di lingkungan
Kantor Pusat
Kemenkes (Pokja
Pengawasan)
Tertanganinya dengan
baik semua pengaduan
masyarakat. (Pokja
Pengawasan)
Semakin kecilnya
penyimpangan dari
penanganan WBS.
(Pokja Pengawasan)
Totalitas tingkat kepatuhan.
(Pokja Pengawasan)
Terbitnya Juknis
Penanganan Benturan
kepentingan dan
penerapan SPIP di
semua satuan kerja.
(Pokja Pengawasan)
Meningkatnya
penanganan WBS dan
benturan kepentingan.
(Pokja Pengawasan)
Meningkatnya
kepatuhan satuan kerja
dalam pelaksanaan SPIP.
(Pokja Pengawasan)
Meningkatnya kepatuhan
semua satuan kerja dalam
pelaksanaan SPIP. (Pokja
Pengawasan)
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
112
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Diperolehnya
penghargaan dari
Menpan: Penetapan
Satker Berpredikat
WBBM : 1
Terlaksananya
pembinaan dan
pendampingan satker
pelayanan untuk
menerapkan indikator
WBK, baik pusat
maupun UPT vertikal.
Meningkatnya
pelaksanaan SPIP yang
baik di semua satuan
kerja di lingkungan
Kemenkes. (Pokja
Pengawasan)
Diusulkannya satker
pelayanan berpredikat
WBK : 10 satker.
Diusulkannya satker
pelayanan berpredikat
WBK : 10
Diusulkannya satker
pelayanan berpredikat
WBK : 10
Diusulkannya satker pelayanan
berpredikat WBK : 10
Diusulkannya satker
pelayanan berpredikat
WBBM : 1
Diusulkannya satker
pelayanan berpredikat
WBBM : 1
Diusulkannya satker pelayanan
berpredikat WBBM : 1
Terlaksananya
pembinaan dan
pendampingan satker
pelayanan untuk
menerapkan indikator
WBK, baik pusat
maupun UPT vertikal.
Terlaksananya
pembinaan dan
pendampingan satker
pelayanan untuk
menerapkan indikator
WBK, baik pusat
maupun UPT vertikal.
Terlaksananya pembinaan dan
pendampingan satker
pelayanan untuk menerapkan
indikator WBK, baik pusat
maupun UPT vertikal.
Terselesaikannya
asesmen dan konsep
integrasi e-planning,
e-budgeting, e-
Terbangunnya
integrasi sistem e-
planning, e budgeting,
e procurement, e
Dapat
diimplementasikannya
sistem e-planning, e-
budgeting, e-
Terwujudnya sistem e-planning,
e-budgeting, e-procurement, e-
catalog dan e-akun kinerja pada
setiap satuan kerja. (Pokja
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
113
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
procurement, e-
catalog dan e-akun
kinerja di semua
satuan kerja (Pokja
Akuntabilitas)
catalog dan e-akun
kinerja yang dapat di
akses oleh semua
satuan kerja (Pokja
Akuntabilitas)
procurement, e-catalog
dan e-akun kinerja yang
dapat diakses oleh
semua satuan kerja.
(Pokja Akuntabilitas)
Akuntabilitas)
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
114
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi menuju Birokrasi Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Efektif
dan Efisien adalah seperti pada Tabel berikut.
2. Tabel 25. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien
Dimasukkannya
agenda Reformasi
Birokrasi ke dalam
tugas dan fungsi di
masing-masing Unit
eselon I
Dimasukkannya kegiatan
Pelaksanaan RB
Kemenkes 2015-2019 ke
dalam Rencana Kegiatan
masing-masing Unit
eselon I
Dilaporkannya secara
berkala pelaksanaan
agenda RB di Unit
eselon I kepada
Sekretaris Jenderal.
Dilaporkannya
secara berkala
pelaksanaan agenda
RB di Unit eselon I
kepada Sekretaris
Jenderal.
Dilaporkannya secara berkala
pelaksanaan agenda RB di Unit
eselon I kepada Sekretaris
Jenderal.
Terselesaikannya
Analisa Jabatan dan
Informasi Jabatan
berdasarkan
Organisasi Baru.
Diindentifikasinya
tumpang tindih tugas
dan fungsi serta adanya
tugas tambahan di
masing-masing satker
dan dilaporkannya ke
Biro Hukor
Diinventarisasinya
organisasi Dinas
Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/ Kota yang
telah sesuai dengan
pedoman
Diinventarisasinya
organisasi Dinas
Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota
yang telah sesuai
dengan pedoman
Disusunnya proses bisnis
semua satuan kerja dan
harmonisasi SOP unit
Kemenkes sesuai dengan
organisasi baru dalam rangka
peningkatan kecepatan proses
penyelenggaraan pemerintah
K O
N D
I S I Y
A N
G D
I H A
R A
P K
A N
K O
N D
I S
I
S A
A T
I
N I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
115
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Terlaksananya
perencanaan
kebutuhan pegawai
di Unit-unit Eselon II
(dengan
memperhitungkan
kondisi saat ini dan
kebutuhan) sesuai
struktur organisasi
baru)
Direncanakannya
kembali kebutuhan
pegawai sesuai
organisasi baru
Ditempatkannya pegawai
sesuai bakat/minat dan
kompetensi
Meningkatnya
pembinaan disiplin
pegawai
Meningkatnya
pembinaan disiplin
pegawai
Meningkatnya
pembinaan disiplin
pegawai
Meningkatnya pembinaan
disiplin pegawai
Dikembangkannya
sistem penilaian kinerja
pegawai berbasis TIK
Dikembangkannya
sistem penilaian kinerja
pegawai berbasis TIK
Dikembangkannya
sistem penilaian
kinerja pegawai
berbasis TIK
Dikembangkannya sistem
penilaian kinerja pegawai
berbasis TIK
Dikembangkannya
sistem karier pegawai
Kemenkes
Dikembangkannya
sistem karier pegawai
Kemenkes
Dikembangkannya
sistem karier
pegawai Kemenkes
Dikembangkannya sistem karier
pegawai Kemenkes
Dikembangkannya
sistem pengembangan
pegawai melalui
pendidikan dan pelatihan
(diklat)
Dikembangkannya
sistem pengembangan
pegawai melalui
pendidikan dan
pelatihan (diklat)
Meningkatnya
sistem
pengembangan
pegawai melalui
pendidikan dan
pelatihan (diklat)
Meningkatnya sistem
pengembangan pegawai
melalui pendidikan dan
pelatihan (diklat)
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
116
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Dirumuskannya
tatalaksana (proses-
proses bisnis) di
Kemenkes sesuai
organisasi baru
Harmonisasi Standard
Operating Procedure
(SOP) Kementerian
Kesehatan
Meningkatnya
Penerapan TIK
Kemenkes menuju
sistem TIK terintegrasi,
efektif, dan efisien
Mantapnya Sistem
Informasi Kesehatan
(SIK) Nasional
terintegrasi berbasis
TIK
Dikembangkannya e-
Government di Kemenkes
Terlembagakannya
Agenda RB kedalam
Organisasi Kemenkes
Meningkatnya organisasi
Kemenkes yang right
sizing serta menurunkan
tumpang tindih tugas
dan fungsi sampai
dengan UPT
Sinergi organisasi
Kemenkes dengan
organisasi Dinas
Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Sinergi organisasi
Kemenkes dengan
organisasi Dinas
Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Meningkatnya pelaksanaan
kinerja aparatur
Tersusunnya
Pedoman tentang
Road Map Teknologi
Informasi Kesehatan
Diusulkannya perubahan
organisasi dan tata kerja
satker di lingkungan
Kemenkes s/d UPT
kepada Kemen PAN &
RB
Meningkatnya
penggunaan teknologi
informasi dalam
upaya pelaksanaan e
Government Kemenkes
yang terintegrasi,
efektif dan efisien.
Meningkatnya
penggunaan
teknologi informasi
dalam upaya
pelaksanaan e
Kemenkes yang
terintegrasi, efektif
dan efisien.
Meningkatnya penggunaan
teknologi informasi dalam
upaya pelaksanaan e
Government Kemenkes yang
terintegrasi, efektif dan efisien.
Terlaksananya e-
office di lingkungan
Kemenkes
Tersusunnya Naskah
Akademik (NA) tentang
pedoman organisasi
Dinas Kesehatan Provinsi
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
K O
N D
I S
I
S A
A T
I
N I
117
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tersusunnya Standar
Kompetensi Jabatan
Struktural dan
Fungsional di
lingkungan
Kemenkes
Tersusunnya rancangan
Pedoman Organisasi
Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Terlaksananya
harmonisasi
peraturan
perundang-
undangan untuk
tahun berjalan
Diperkuatnya
pengendalian
penyusunan peraturan
perundang-undangan di
Kemenkes
Diperkuatnya
pengendalian
penyusunan peraturan
perundang-undangan
di Kemenkes
Meningkatnya
partisipasi
masyarakat dalam
penyusunan
kebijakan dan
peraturan
Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam penyusunan
kebijakan dan peraturan
perundang-undangan di
Kemenkes
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
118
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi menuju Birokrasi KemekesBerkinerja Tinggi yang memiliki
Pelayan Publik yang berkualitas adalah seperti pada Tabel 26 berikut
Tabel 26. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi memiliki Pelayanan Publik yang berkualitas
Ditetapkannya Quick
Wins Kemenkes
Disosialisasikannya RB dan
Quick Wins
Meningkatnya kecepatan
proses pelayanan dengan
survey melalui assessment
Meningkatnya penerapan
manajemen complain
melalui IT
Terciptanya
kemudahan akses
masyarakat
mendapat pelayanan
melalui Customer
Care On Line
Dibuatnya pedoman alur
manajemen pengaduan.
Tersedianya SDM terlatih
untuk managemen
complain dan Customer on
Line sesuai dengan
kompetensi
Meningkatnya penerapan
customer care on line
melalui IT
Meningkatnya
penggunaan
teknologi informasi
dalam pemberian
pelayanan maupun
kemudahan bagi
masyarakat
Diterapkannya alur
manajemen pengaduan di
setiap UPT sesuai pedoman
Meningkatnya
penggunaan teknologi
informasi dalam pemberian
pelayanan, melalui
Terselenggaranya
monitoring dan evaluasi
manajemen pengaduan
melalui survei kepuasan
Terciptanya budaya
pelayanan prima
melalui manajemen
pengaduan dan
K O
N D
I S
I
S A
A T
I
N I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
119
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
persiapan mana-jemen
pengaduan dalam IT
masyarakat Customer Care
OnLine
Terselenggaranya
monitoring dan evaluasi
Meningkatnya
penggunaan teknologi
informasi dalam pemberian
pelayanan, melalui
persiapan customer care
online dalam IT
Terciptanya model budaya
Customer Care Online di 10
Provinsi (FKTP dan FKRTL)
Terciptanya daya
saing budaya melalui
Model Customer
Care OnLine
Tersusunnya Pedoman
Customer Care Online di
UPT
Meningkatnya inovasi
dalam bidang kesehatan
yang mendukung
pelayanan publik di
masyarakat
Terselenggaranya
monitoring dan evaluasi
manajemen pengaduan
elalui survei kepuasan
masyarakat
Meningkatnya
kualitas pelayanan
publik melalui
Customer Care
OnLine yang setara
dengan negara maju
di Asia
Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam
mendorong peningkatan
kualitas pelayanan
kesehatan
Terselenggaranya monev
Customer Care Online
melalui Assesment
Meningkatnya
penghargaan terhadap
inovasi bidang kesehatan
K O
N D
I S
I
S A
A T
I N
I
2015 2016 2017 2018 2019
K O
N D
I S
I
YA
NG
DIH
AR
AP
KA
N
120
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
6.2 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan
Kegiatan dan tahapan pelaksanaan merupakan penjabaran
Program 8 Area Perubahan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Tahapan
pelaksanaan adalah business process yang berupa bagaimana kegiatan
tersebut dilaksanakan dan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam
pelaksanaan. Dokumen bukti adalah laporan atau bentuk lain yqng
menunjukkan bahwa kegiatan dan tahapan kegiatan telah
dilaksanakan.
Tahapan kegiatan juga menunjukkan tugas dan fungsi masing-
masing Tim pelaksana RB sebagai berikut.
1) Menteri Kesehatan sebagai penanggung jawab dan menerima
hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui Sekretaris Jenderal.
2) Masing-masing pokja sebagai penggerak kegiatan.
3) Unit organisasi sebagai pelaksana kegiatan.
4) Asesor sebagai pemandu pelaksanaan RB di unit-unit eselon I.
5) AoC sebagai pelaksana program di unitnya masing-masing.
6) Biro Hukum sebagai sekretariat RB tingkat Kemenkes dan
sekaligus sebagai fasilitator pelaksanaan RB tingkat Kemenkes.
7) Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg sebagai sekretariat Unit
Eselon I dan fasilitasor pelaksanaan RB Kemenkes tingkat Unit
Eselon I.
Adapun kegiatan dan tahapan pelaksanaan masing-msing
program Reformasi Birokrasi tersebut adalah sebagai berikut.
121
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1. Program Manajemen Perubahan
Kegiatan/sub kegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Manajemen Perubahan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel
27. berikut.
Tabel 27. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Sosialisasi dan
Internalisasi
Roadmap
Reformasi
Birokrasi
Kemenkes 2015-
2019
1. Pembekalan kepada para
AoC tentang Roadmap RB
dan menugasi mereka
melakukan sosialisasi RB
di semua satuan kerja
masing-masing di
lingkungan Kementerian
Kesehatan
Laporan Keg
Pembekalan
Pokja MP /Pus
Determinan
2. Sosialisasi dan
Internalisasi RB di unit-
unit eselon II Kemenkes
dan laporan
pelaksanaannya ke Pokja
Manajemen Perubahan
Laporan
Sosialisasi RB
di tiap Unit
Org
Pokja MP /Unit
Organisasi
3. Melaksanakan aksi
peningkatan awareness
pegawai Kemenkes thd
RB melalui pemasangan
poster /tagline RB
Kemenkes
Poster Tagline
RB
Pokja MP /Pus
Determinan
4. Melaksanakan aksi
peningkatan pengetahuan
pegawai Kemenkes ttg RB
melalui distribusi buku
ringkasan Road Map RB
Kemenkes 2015-2019
Buku
Ringkasan RB
& Distribusi di
Tiap Unit Org
Pokja MP /Pus
Determinan
Peningkatan
peran AoC
dalam RB
Kemenkes
1. Rekrutmen AoC baru di
lingkungan Kementerian
Kesehatan
Daftar nama
AoC lama &
baru
Pokja MP /Pus
Determinan
122
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
2. Rekrutmen AoC baru di
UPT Kementerian
Kesehatan
Daftar nama
AoC lama &
baru
Pokja MP /Pus
Determinan
3. Menyelenggarakan
pelatihan utk
pengembangan kapasitas
AoC di lingkungan
Kementerian Kesehatan
Laporan
pelaksanaan
pelatihan
Pokja MP /Pus
Determinan
4. Menyelenggarakan
pelatihan utk
pengembangan kapasitas
AoC di lingkungan UPT
Kementerian Kesehatan
(PJ. : Masing-masing Unit
Eselon I)
Laporan
pelaksanaan
pelatihan
Pokja MP /Pus
Determinan
5. Merumuskan draft
Rencana Tindak (Action
Plan) dalam melakukan
perubahan di Kemenkes
disertai penetapan skala
prioritas yang jelas dan
terukur
Draft Rencana
Tindak AoC
Pokja MP /Pus
Determinan
6. Menyelenggarakan
Lokakarya Penyusunan
Rencana Tindak
Laporan LK
Pusat & LK
UPT - Rencana
Tindak AoC
Final
Pokja MP /Pus
Determinan
7. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan Rencana
Tindak
Hasil
Pemantauan &
Evaluasi
Pokja MP /Pus
Determinan
Peningkatan
gerakan
perubahan di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan
sampai dengan
1. Mereview & memperbaiki
rencana prioritas
perubahan (From – To) di
semua satuan kerja di
lingkungan Kementerian
Kesehatan Kemenkes
(sesuai OTK baru)
From-To yg
sdh diperbaiki
Pokja MP /Pus
Determinan
123
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
UPT dalam
peningkatan
budaya
integritas,
budaya kinerja
dan budaya
melayani.
2. Membantu AoC
memfasilitasi perumusan
dan penetapan rencana
prioritas perubahan (From
– To) di lingkungan
Kementerian Kesehatan
From-To Pokja/Pus
Determinan
3. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan rencana
prioritas perubahan (From
– To) di semua satuan
kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan
sehingga terwujudnya
budaya kinerja, budaya
integritas dan budaya
melayani
Hasil peman-
tauan &
evaluasi
Pokja MP /Pus
Determinan
4. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan rencana
prioritas perubahan (From
– To) di UPT lingkungan
Kemenkes sehingga
terwujudnya budaya
kinerja, budaya integritas
dan budaya melayani
Hasil peman-
tauan &
evaluasi
Pokja MP /Pus
Determinan
Peningkatkan
engagement
pegawai
terhadap RB
Kemenkes
1. Menyusun kerangka
acuan survei engagement
pegawai terhadap RB dan
menyerahkannya ke
Badan Litbangkes untuk
tindak lanjut
Kerangka
Acuan
Pokja MP /Pus
Determinan
2. Melaksanakan survei
engagement pegawai thd
RB di lingkungan Pusat
Kemenkes dan
menyerahkan hasilnya ke
Pokja Program
Manajemem Perubahan
Hasil Survei Badan
Litbangkes
124
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
3. Melaksanakan survei
engagement pegawai thd
RB di lingkungan UPT
Kemenkes dan
menyerahkan hasilnya ke
Pokja Program
Mananajemen Perubahan
Hasil Survei Badan
Litbangkes
4. Melaporkan hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan Pusat kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan Hasil
Survei
Pokja MP /Pus
Determinan
5. Melaporkan hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan UPT kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan Hasil
Survei
Pokja MP /Pus
Determinan
6. Membahas hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan Pusat dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
Notulen
Rakorpim
Setjen
7. Membahas hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan UPT dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
Notulen
Rakorpim
Setjen
8. Menginstruksikan
dilaksana-kannya tindak
lanjut oleh unit-unit
organisasi yang berkaitan
Instruksi Pimp
Unit Eselon I
Unit Eselon I
9. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan tindak lanjut
survei engagement
Hasil peman-
tauan &
evaluasi
Pokja MP /Pus
Determinan
125
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Peningkatan
persepsi positif
pemangku
kepentingan thd
RB Kemenkes
1. Menyusun kerangka
acuan survei persepsi
pemangku kepentingan
thd RB Kemenkes
Kerangka
Acuan
Pokja MP /Pus
Determinan
2. Melaksanakan survei
persepsi pemangku
kepentingan terhadap RB
Kemenkes
Hasil Survei Badan
Litbangkes
3. Melaporkan hasil survei
persepsi pemangku
kepentingan terhadap RB
Kemenkes kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan Hasil
Survei
Pokja MP /Pus
Determinan
4. Membahas hasil survei
persepsi pemangku
kepentingan terhadap RB
Kemenkes dan tindak
lanjutnya dalam Rakorpim
Notulen
Rakorpim
Setjen
5. Menginstruksikan
dilaksanakannya tindak
lanjut oleh unit-unit
organisasi yang berkaitan
Instruksi Pimp
Unit Eselon I
Unit Eselon I
6. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan tindak lanjut
survei persepsi pemangku
kepentingan thd RB
Kemenkes
Hasil peman-
tauan &
evaluasi
Pokja MP /Pus
Determinan
Penyiapan
Sekretariat
Representatif
RB Tingkat
Kementerian
Kesehatan dan
Unit Eselon I
1. Melakukan analisis
kebutuhan ruang
Sekretariat RB (lengkap
dengan fasilitasnya) untuk
diajukan ke Sekretaris
Jenderal Kemenkes
melalui Biro Hukor.
Dokumen
usulan dan
analisis
kebutuhan
Pokja MP /Pus
Determinan
2. Mengajukan permintaan
pengadaan ruangan
untuk Sekretariat RB
Kemenkes dan Tingkat
Eselon I kepada Sekjen &
Pimpinan Unit Eselon I
Surat permin-
taan penga-
daan ruangan
Sekretariat RB
Pokja MP /Pus
Determinan
126
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
3. Melakukan penataan
ruangan dan kelengkapan
sarana serta fasilitas
informasi di ruangan
Sekretariat RB.
Berita acara
kesiapan ruang
Sek RB
Biro Umum
/Set Eselon I
4. Memfungsikan ruang
Sekretariat RB untuk
pelaksanaan tindak lanjut
agenda RB Kemenkes dan
melaporkannya ke Pokja
Manajemen Perubahan
Laporan
kegiatan
Sekretariat
Asesor & AoC
2. Program Penguatan Sistem Pengawasan
Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Penguatan Sistem Pengawasan adalah sebagaimana tercantum
dalam Tabel 28 berikut.
Tabel 28. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan ProgramPenguatan
Sistem Pengawasan
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Peningkatan
implementasi
penanganan
pengaduan
masyarakat di
semua satuan
kerja di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT
1. Membentuk tim
penanganan
pengaduan
masyarakat di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT
Daftar Tim
Penanganan
Pengaduan
Semua Satuan
Kerja
2. Menyosialisasikan
tentang tim
penanganan
pengaduan
masyarakat di
semua satuan kerja
di lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
Posting di
Website
Biro Kom Yan
Mas
127
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
dengan UPT
3. Melaksanakan
pemantauan dan
evaluasi
penanganan
pengaduan
masyarakat di
semua satuan kerja
di lingkungan
Kemenkes sampai
dengan UPT serta
melaporkan secara
berkala kepada
Pokja Program
Peng. Pengawasan
dan It Jen.
Laporan
Penanganan
Pengaduan
disemua
Satuan kerja
dilingkungan
Kementerian
Kesehatan
sampai
dengan UPT
Pokja PP/Set
Itjen
Peningkatan
implementasi
Whistle Blowing
System (WBS)di
semua satuan
kerja di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT dalam
rangka penurunan
tingkat
penyimpangan
aparatur dan
penerepan sistem
pengawasan yang
independen,
profesional dan
sinergis
1. Menyelenggarakan
sosialisasi Peraturan
Menteri tentang
WBS dan MoU
antara Kemenkes
dan Lembaga
Perlindungan Saksi
dan Korban (LPSK)
di semua Satuan
Kerja di lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT
Laporan
Sosialisasi
Pokja PP/Set
Itjen
2. Menerima laporan
dari whistle blowers
(WB)
Daftar
laporan dari
WB
Itjen
3. Memantau tindak
lanjut laporan WB
oleh Semua Satuan
Kerja di lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT
Laporan
Pemantauan Itjen
128
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
4. Memberikan
reward/ punishment
berkaitan dengan
WBS
Daftar pihak
yg mendapat
reward/
punishment
Itjen
Peningkatkan
pencegahan
benturan
kepentingan di
semua satuan
kerja di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT dalam
rangka
meningkatkan
penyelenggaraaan
Pemerintah yang
bersih bebas KKN
1. Menerbitkan
Peraturan Menteri
Kesehatan tentang
Petunjuk Teknis
(Juknis) Penanganan
BK di Kemenkes
Permenkes Biro Hukor
2. Menyelenggarakan
sosialisasi Peraturan
Menteri tentang
Juknis Penanganan
BK di semua satuan
kerja di lingkungan
Kemenkes sampai
dengan UPT
Notulen
Sosialisasi
masing2 Unit
Eselon II
Pokja PP/Ses
Itjen
3. Menginventarisasi
hal-hal yang
berpotensi
mengakibatkan
benturan
kepentingan di
masing-masing
satuan kerja
Dokumen
Hasil
Inventarisasi
Semua Satuan
Kerja
4. Melaksanakan
penanganan
benturan
kepentingan, yaitu:
-Pernyataan
tertulis
setiap
pegawai
- Notulen
rapat
Pimpinan Unit
Eselon II
a. Meminta setiap
pegawai membuat
pernyataan terbuka
hal-hal yang
berpotensi
menimbulkan
benturan
kepentingan
b. Melakukan
tindakan-tindakan
khusus mencegah
benturan
129
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
kepentingan
c. Mengeluarkan
pegawai dari rapat
penting/
pengambilan
keputusan yang
berpotensi memiliki
benturan
kepentingan
d. Mengikutsertakan
pejabat Inspektorat
Jenderal dalam
rapat-rapat
penting/
pengambilan
keputusan sebagai
pengamat
independen
5. Melaporkan secara
berkala kepada
Inspektorat Jenderal
ttg penanganan BK
Laporan
penanganan
BK di Unit
Eselon II
Pimpinan Unit
Eselon II
Peningkatan
pelaksanaan SPIP
dengan baik di
semua satuan
kerja Kementerian
Kesehatan dalam
rangka
meningkatkan
efisiensi
penyelenggaraan
birokrasi
1. Melaksanakan SPIP
di unit-unit semua
satuan kerja Kemen-
terian Kesehatan,
yaitu: Peta risiko
masing-
masing
satuan kerja
Semua Satuan
Kerja
a. Menciptakan dan
memelihara
lingkungan
pengendalian
b. Menilai dan
memetakan risiko
c. Melaksanakan
pengendalian
130
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
d. Mengidentifikasi,
mencatat dan
mengkomunikasi
kan informasi
untuk
pengendalian
2. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan SPIP di
unit Eselon II dan
melaporkan kepada
Inspektorat Jenderal
Laporan
Pelaksanaan
SPIP di
masing-
masing
satuan kerja
Semua Satuan
Kerja
3. Mengajukan calon
satuan kerja
WBK/WBBM
Surat Usulan Unit Eselon I
Peningkatan
jumlah satuan
kerja di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan yang
mendapatkan
predikat WBK
(Wilayah Bebas
Korupsi) dan
WBBM (Wilayah
Bebas dari
Korupsi dan
Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani)
1. Melakukan pre-
assessment
terhadap unit yang
diusulkan
Laporan hasil
pre-
assessment
Itjen
2. Melakukan bimtek
Pencapaian
WBK/WBBM kepada
Satuan Kerja Calon
WBK/WBBM
Format
Bimtek yg
terisi
Itjen
3. Melakukan penilaian
terhadap Satuan
Kerja Calon WBK/
WBBM dan
melaporkan hasilnya
kepada Itjen
Laporan Hasil
Penilaian TPI TPI
4. Mengajukan calon
Satuan Kerja
WBK/WBBM ke
Kemen PAN & RB
Surat Usulan
ke Kemen
PAN & RB
Itjen
5. Melakukan
inventarisasi dan
Pemetaan
Kapabilitas APIP
Hasil
pemetaan
kapabilitas
APIP
Itjen
131
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Peningkatan
kapabilitas APIP
1. Meningkatkan
kompetensi SDM
APIP melalui
program Sertifikasi
Laporan Hasil
Sertifikasi Itjen
2. Melakukan
peningkatan
kompetensi SDM
APIP melalui
program Sertifikasi
Profesi Internal
Audit
Laporan Hasil
Sertifikasi Itjen
3. Melakukan penilaian
secara mandiri (self
assessment)
kapabilitas APIP
sesuai kriteria
internasional, yaitu
dengan
menggunakan
Internal Audit
Capability Model
(IACM).
Dokumen
hasil self-
assessment
Itjen
4. Mereview
peningkatan peran
APIP menjadi quality
assurance dan
consulting
Dokumen
hasil review Itjen
3. Program Penguatan Akuntabilitas
Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Penguatan Akuntabilitas adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 29. berikut.
132
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tabel 29. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan
Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Pengintegrasik
an manajemen
kinerja
Kemenkes
secara terbuka
1. Melakukan koordinasi dan
fasilitasi terhadap unit
Eselon I dalam
penyusunan rencana
mulai dari penetapan
sasaran sampai tolok ukur
dalam bentuk indikator
yang berorientasi hasil
(cascading)
Dokumen
Renstra, Renja
K/L, RKT, RKP,
dan dokumen
RKKL
Biro Ren-gar
2. Melakukan review
pelaksanaan penyusunan
rencana secara berkala
terhadap dokumen
perencanaan
Dokumen
hasil review
Biro Ren-gar
Set Unit Eselon
I
3. Menyusun laporan kinerja
Unit Eselon I
Laporan
Kinerja Unit
Eselon I
Unit Eselon I
4. Melakukan koordinasi dan
fasilitasi terhadap unit
Eselon I dalam
penyusunan laporan
kinerja
Laporan
Kinerja seluruh
unit kerja
Kemenkes
Biro Ren-gar
5. Melakukan evaluasi
pelaksanaan kinerja dan
integrasi sistem pelaporan
Hasil evaluasi
dan aplikasi
pelaporan
terintegrasi
Biro Ren-gar &
Itjen
6. Melakukan perencanaan
tindak lanjut pelaksanaan
kinerja atas hasil evaluasi
Dokumen
Renja tahun
berikut
Biro Ren-gar
Peningkatan
kualitas
penerapan
sistem
akuntabilitas
kinerja yang
terintegrasi
1. Pembangunan /pengem-
bangan sistem dan
teknologi informasi dalam
Manajemen Kinerja untuk
pengukuran / pelaporan
akuntabilitas kinerja
Kemenkes berbasis TIK
- Dok.
Pengem-
bang-an
System TIK Pusdatin/ Ro
Ren-gar - Dok.
Pengelolaan
/Laporan
133
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
2. Penyiapan sumber daya
(SDM dan sarana/prasana)
dalam pelaksanaan
Laporan
penyiapan
sumber daya
Pusdatin/ Ro
Ren-gar
Perluasan
unit-unit
Eselon II yang
menggunakan
e-procurement
(termasuk e-
catalog)
1. Mendorong digunakannya
e-procurement (termasuk
e-catalog) oleh satuan
kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan
sampai dengan UPT
Daftar Unit
Org yg sdh
menggunakan
e-procurement
Pokja PAK /Ro
Ren-gar
2. Memantau dan
mengevaluasi penggunaan
e-procurement (termasuk
e-catalog) oleh semua
satuan kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan
dan secara berkala
melaporkannya ke Biro
Keuangan & BMN
Laporan
penggunaan
e-procurement
di unit
organisasi
Semua Satuan
Kerja & AoC
3. Memberikan reward/
punish-ment berkaitan
dengan penggunaan e-
procurement (termasuk e-
catalog)
Daftar unit
organisasi
yang pernah
mendapat
reward/punish
ment
Setjen & Unit
Eselon I
4. Melaporkan
perkembangan
penggunaan e-
procurement (termasuk e-
catalog) di Kemenkes
kepada Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
minimal 1 kali setahun
Laporan
penggunaan
e-procurement
di Kemenkes
Biro Keuangan
& BMN
Peningkatkan
kualitas
pengelolaan
keuangan dan
barang milik
negara
1. Membuat/mengembangka
n aplikasi pengelolaan
keuangan dan BMN serta
SOP-nya dan
memasangnya di semua
satuan kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan
Daftar Unit
Eselon II
terpasang
Aplikasi Keu &
BMN
Pusdatin
134
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
2. Koordinasi pemantauan
dan evaluasi penggunaan
aplikasi pengelolaan
keuangan dan BMN secara
berkala dan
menginformasikannya
kepada Biro Keuangan &
BMN
Laporan Peng-
gunaan
aplikasi keu &
BMN di Unit
Eselon II
Pusdatin
3. Memberikan reward/
punish-ment terhadap
satuan kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan
terkait penggunaan
aplikasi dalam sistem
pelaporannya.
Daftar Unit
Eselon II yg
pernah
mendpt
reward/
punishment
Unit Eselon I
4. Melakukan pemutakhiran
terhadap aplikasi
pengelolaan keuangan
dan BMN.
Laporan hasil
pemutakhiran
aplikasi
Pusdatin
135
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4. Program Penguatan Kelembagaan
Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 30. berikut.
Tabel 30. Kegiatandan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Pelembagaan
pelaksanaan
agenda
Reformasi
Birokrasi ke
dalam
organisasi
Kemenkes
1. Memasukkan
Agenda
Reformasi
Birokrasi ke
dalam tugas dan
fungsi di masing-
masing Unit
Eselon I
Dokumen inte-
grasi RB ke dlm
Permenkes OTK
Biro Hukor
2. Memasukkan
Kegiatan
Pelaksanaan RB
Kemenkes 2015-
2019 ke dalam
Rencana Kegiatan
masing-masing
Unit Eselon I
Dokumen Review
RKA/KL
Biro Ren-gar & Itjen
3. Menyiapkan
format laporan
pelaksanaan RB
Unit Eselon I
Format Laporan
Pelaksaaan RB
Biro Hukor
4. Melaporkan
secara berkala
pelaksanaan
agenda RB di Unit
Eselon I kepada
Sekretaris
Jenderal.
Laporan
pelaksanaan
agenda RB Unit
Eselon I
Biro
Hukormas/Peg/Tah
upeg Unit Eselon I
Peningkatan
organisasi
Kemenkes
yang right
sizing serta
mengurangi
tumpang
1. Melakukan
evaluasi di semua
satuan kerja di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan & UPT
Pusat
Hasil Evaluasi
Satker
Bag. Hukormas
/Peg/Tahupeg Unit
Eselon I
136
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
tindih tugas
dan fungsi
sampai
dengan UPT
Pusat
berdasarkan hasil
analisis jabatan
dan
melaporkannya
ke Biro Hukor
2. Mengindentifikasi
adanya tumpang
tindiih tugas dan
fungsi serta
adanya tugas
tambahan di
masing-masing
satker dan
melaporkannya
ke Biro Hukor
Hasil Identifikasi
tumpang tindih
&tugas2
tambahan
Bag. Hukormas
/Peg/Tahupeg Unit
Eselon I
3. Melakukan kajian
perubahan
organisasi dan
tata kerja satker
di lingkungan
Kemenkes s/d
UPT dan
melaporkannya
kepada Pimpinan
Rekomendasi
Perubahan/Nas-
kah Akademik
Biro Hukor & Bag.
Hukormas /Peg
/Tahupeg Unit
Eselon I
4. Mengusulkan
perubahan
organisasi dan
tata kerja satker
di lingkungan
Kemenkes s/d
UPT kepada
Kemen PAN & RB
Persetujuan
Kemen PAN & RB
Biro Hukor
Sinergisme
organisasi
Kemenkes
dengan
organisasi
Dinas
Kesehatan
Provinsi dan
1. Menyusun
Naskah Akademik
(NA) tentang
pedoman
organisasi Dinas
Kesehatan
Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Naskah
Akademik
Biro Hukor & Bag.
Hukormas /Peg
/Tahupeg Unit
Eselon I
137
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Kabupaten/Ko
ta
2. Menyusun
rancangan
Pedoman
Organisasi Dinas
Kesehatan
Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Pedoman
Organisasi Dinas
Kesehatan
Biro Hukor & Bag.
Hukormas /Peg
/Tahupeg Unit
Eselon I
3. Menginventarisasi
Organisasi Dinas
Kesehatan
Provinsi dan
Kabupaten/Kota
yang telah sesuai
dengan pedoman
Hasil inventarisasi Biro Hukor & Bag.
Hukormas /Peg
/Tahupeg Unit
Eselon I
4. Melaporkan
secara berkala
pelaksanaan
sinergi organisasi
Dinas Kesehatan
dan Kemenkes
kepada Menkes
melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan
pelaksanaan
Biro Hukor
Penigkatan
pelaksanaan
kinerja
aparatur
1. Menyelenggaraka
n pertemuan
evaluasi kinerja
aparatur tahun
2015
Laporan
pelaksanaan
Biro Hukor & Bag.
Hukormas /Peg
/Tahupeg
2. Mendorong
masing-masing
unit eselon I
untuk mening-
katkan kinerja
aparatur di satuan
kerja
Laporan
Pertemuan
Unit Eselon I
3. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan
kinerja aparatur
Laporan kinerja Biro Hukor & Bag.
Hukormas /Peg
/Tahupeg
138
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5. Program Penguatan Tata Laksana
Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 31. berikut.
Tabel 31. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan ProgramPenguatan Tata Laksana
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Perumusan
tatalaksana (proses-
proses bisnis) di
Kemenkes sesuai
organisasi baru
1. Melakukan
identifikasi dan
mereview proses
bisnis dan SOP
berdasar organisasi
baru Kemenkes
Hasil Review PB
dan SOP
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
2. Harmonisasi
Standard Operating
Procedure (SOP)
Kementerian
Kesehatan
Dokumen
Konsep
Harmonisasi
Pokja PT,
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
3. Memproses
Keputusan
Pimpinan Unit
Eselon I tentang
Proses Bisnis dan
SOP di Unit Eselon I
ybs.
SK Pimpinan
Unit Eselon I
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
Pemantauan dan
evaluasi
pelaksanaan PB dan
SOP di Unit Eselon I
1. Menyusun
Instrumen
Pemantauan dan
Evaluasi
Pelaksanaan Proses
Bisnis dan SOP
Dok. Instrumen Biro Hukor
2. Melaporkan hasil
pelaksanaan Proses
Bisnis dan SOP
berdasarkan
Intrumen yang
sudah ditetapkak ke
Biro Hukor
Laporan
masing-masing
unit
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
139
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
3. Melakukan
Penilaian terhdap
laporan masing-
masing unit tentang
pelaksanaan Proses
Bisnis dan SOP
Hasil penilaian Biro Hukor
4. Menyusun Laporan
Hasil pemantauan
dan evaluasi
pelaksanaan Proses
Bisnis dan SOP
Laporan hasil
Monev
Biro Hukor
Peningkatan
Penerapan TIK
Kemenkes menuju
sistem TIK
terintegrasi, efektif,
dan efisien
1. Menyusun konsep
asesmen TIK
Kemenkes
Konsep
Asesmen /
Kerangka
Acuan
Pokja PT/
Pusdatin
2. Melaksanakan
asesmen dan
melakukan
penataan-ulang TIK
Kemenkes
Hasil Penataan
Ulang TIK
Kemenkes
Pusdatin dan
Bag. PI Unit2
Es 1
3. Melakukan
pemantauan dan
evaluasi penerapan
sistem TIK
terintegrasi
Laporan
penerapan
sistem TIK
terintegrasi
Pusdatin dan
Bag. PI Unit2
Es 1
Pemantapan Sistem
Informasi Kesehatan
(SIK) Nasional
terintegrasi berbasis
TIK
1. Menyusun konsep
pemetaan masalah
dan pelaksanaan
pengintegrasian
SIK-SIK yang ada ke
dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Dokumen
konsep
Pokja PT/
Pusdatin
2. Membuat kerangka
acuan pemetaan
masalah dan
pelaksanaan
pengintegrasian
SIK-SIK yang ada ke
dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Kerangka
Acuan
Pusdatin
140
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
3. Melaksanakan
pemetaan masalah
dan pelaksanaan
pengintegrasian
SIK-SIK yang ada ke
dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Laporan pelak-
sanaan
Pusdatin
Pengembangan e-
Govern-ment di
Kemenkes
1. Menyusun konsep
pengembangan
komunikasi berbasis
TIK antara
masyarakat dg
Kemenkes, antara
Kemenkes dg
Kementerian/Lemba
ga-lembaga lain
terkait, dan antara
Kemenkes dg
masyarakat
Dokumen
konsep
Pokja/
Pusdatin
2. Membuat kerangka
acuan
pengembangan
komunikasi berbasis
TIK antara
masyarakat dengan
Kemenkes, antara
Kemenkes dengan
Kementerian/Lemba
ga-lembaga lain
terkait, dan antara
Kemenkes dengan
masyarakat
Kerangka
Acuan
Pusdatin &
Biro Kom Yan
Mas
3. Melaksanakan
pengem-bangan e-
Government di
Kemenkes
Dokumen
pelaksanaan
Pengembangan
e Govt
Pusdatin &
Biro Kom Yan
Mas
141
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM
Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 32. berikut.
Tabel 32. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Sistem
Manajemen SDM ASN
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Perencanaan
kembali kebutuhan
pegawai sesuai
organisasi baru
1. Menyelenggarakan
perencanaan
kebutuhan pegawai
di Unit-unit Eselon II
(dengan
memperhitungkan
kondisi saat ini dan
kebutuhan) sesuai
struktur organisasi
baru)
Rencana
kebutuhan
pegawai Unit
Eselon I
Set Unit
Eselon I &
AoC
2. Melaporkan rencana
kebutuhan pegawai
Unit Eselon I ke Biro
Kepegawaian
Laporan
kebutuhan
pegawai unit
Eselon I & Surat
Usulan kebutuhan
pegawai
Set Unit
Eselon I
3. Menyusun rencana
kebutuhan pegawai
Kemenkes Tahun
2015-2019 dan
melaporkannya
kepada Menkes
melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan tentang
Kebutuhan
Pegawai
Kemenkes &
Surat Usulan
kebutuhan
pegawai
Ro Peg
142
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
Penempatan
pegawai sesuai
bakat/minat dan
kompetensi sesuai
dengan merit
Sistem
1. Melaksanakan
analisis jabatan dan
merumuskan
persyaratan jabatan
(struktural dan
non-struktural) di
Seluruh Satuan
Kerja dilingkungan
Kementerian
Kesehatan
Informasi Jabatan
dan Peta Jabatan
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
2. Menyelenggarakan
tes bakat/minat
(assesmen)
pegawai (struktural
dan non-struktural)
Kementerian
Kesehatan
Daftar Pegawai
menurut bakat/
minatnya
BPPSDM/Ro
Peg/AoC
3. Menyelenggarakan
pengangkatan/
penempatan
kembali/diklat
pejabat struktural
sesuai dengan
kompetensi dan
bakat/minatnya
Daftar pejabat
struktural yg
diangkat &
dikirim diklat
Setjen
4. Menyelenggarakan
rotasi/ penempatan
kembali/diklat
pegawai non-
struktural sesuai
kompetensi dan
bakat/minatnya
Daftar pegawai
menurut penem-
patannya
Setjen
5. Memantau dan
mengevaluasi
pengisian jabatan
dan penempatan
pegawai serta
Laporan
pengisian jabatan
dan penempatan
pegawai
Ro Peg
143
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
melaporkannya
kpd Menkes
melalui Sekretaris
Jenderal
Peningkatan
pembinaan disiplin
pegawai
1. Mengumpulkan
data tentang
penerapan disiplin
pegawai
berdasarkan PP No.
53 Tahun 2010 1
kali setahun
Surat Panggilan,
BAP, Teguran
Tertulis, Dll
Ro Peg & Set
Unit Eselon I
2. Melakukan analisis
jenis & penyebab
pelanggaran disiplin
pegawai dan
melaporkan
hasilnya kpd
Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
1 kali setahun
Laporan hasil
analisis Ro Peg
3. Membahas hasil
analisis jenis &
penyebab
pelanggaran disiplin
pegawai serta
tindak lanjut dan
cara2 pencegahan
pelanggaran disiplin
pegawai dalam
Rakorpim
Notulen
Rakorpim Setjen
4. Menyusun konsep
pencegahan
pelanggaran disiplin
pegawai berdasar
arahan Rakorpim
Konsep
Pencegahan
Pelanggaran
Disiplin
Ro Peg
144
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
5. Mengembangkan
sistem pelanggaran
disiplin pegawai
yang teintegrasi
Laporan Ro Peg
6. Menyampaikan
surat edaran
tentang
pencegahan
pelanggaran disiplin
pegawai ke Unit
Eselon I untuk
dilaksanakan
Surat Edaran ttg
Pencegahan
Pelanggaran
Disiplin
Setjen
Pengembangan
sistem penilaian
kinerja pegawai
berbasis TIK dalam
rangka pemberian
renumerasi
1. Mengumpulkan
hasil penilaian
kinerja pegawai
berbasis TIK dan
hambatan
pelaksanaannya
Laporan Peni-
laian Kinerja
Berbasis TIK &
hambatannya
Ro Peg & Set
Unit Eselon I
2. Melakukan evaluasi
terhadap penilaian
kinerja pegawai
berbasis TIK dan
menjajagi
integrasinya dengan
penilaian kinerja
organisasi berbasis
TIK
Hasil evaluasi dan
penjajagan Ro Peg
3. Menindaklanjuti
hasil evaluasi
penilaian kinerja
pegawai berbasis
TIK dan mengirim
rekomendasi
integrasi ke
Pusdatin
Laporan tindak
lanjut & surat
rekomendasi
Ro Peg
145
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
4. Mengembangkan
aplikasi (berbasis
TIK) penilaian
kinerja pegawai
yang terintegrasi
dengan penilaian
kinerja organisasi
dan melaporkan
perkembangannya
kepada Menkes
melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan kema-
juan pengem-
bangan aplikasi
Pusdatin &
Ro Peg
5. Pemberian
Renumerasi
berbasis kinerja
Rekap Penilaian
Kinerja per bulan,
Rekap Usulan Re-
numerasi,
Realisasi Re-
numerasi
Rop Peg
Pengembangan
sistem karier
pegawai Kemenkes
yang dilakukan
secara Terbuka
1. Melakukan asesmen
individu pegawai Hasil asesmen Ro Peg
2. Merumuskan pola
karir, jalur-jalur
karir, dan sistem
karier pegawai
Kemenkes
Draft Pola dan
Jalur Karir Ro Peg
3. Memproses
Kepmenkes/
Permenkes ttg
Sistem Karier
Pegawai Kemenkes
Kepmenkes/Per-
menkes Biro Hukor
4. Menerapkan Sistem
Karir Pegawai
Kemenkes di lingkup
Unit Eselon I dan
melaporkan
kemajuan serta
hambatannya ke Biro
Kepegawaian
Laporan pelaks.
Sistem Karier di
Unit2 Utama
Set Unit
Eselon I
146
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan
Dokumen
Bukti
Penanggung
Jawab
5. Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan sistem
karir di Kemenkes
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi
Sistem Karier di
Kemenkes
Ro Peg
Peningkatan sistem
pengembangan
pegawai melalui
pendidikan dan
pelatihan (diklat)
1. Melakunan Training
Need Assessment
(asesmen
kebutuhan diklat)
masing-masing
satker
Laporan Hasil
TNA BPPSDMK
2. Menyusun Rencana
& Anggaran Diklat
Rencana
Anggaran Diklat
BPPSDMK &
Semua Satker
3. Menyelenggarakan
diklat sesuai
dengan hasil
asesmen kebutuhan
diklat
Laporan
pelaksanaan
diklat & Daftar
pegawai yg
mendapat diklat
BPPSDMK
7. Program Penguatan Paraturan Perundang-undangan
Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Penguatan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagaimana
tercantum dalam Tabel 33. berikut.
Tabel 33. Kegiatan Dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Paraturan
Perundang-undangan
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan Dok. Bukti
Penanggung
Jawab
Harmonisasi
peraturan
perundang-
undangan
untuk tahun
berjalan
1. Menginventarisasi
peraturan perundang-
undangan yang akan
diharmonisasi untuk
tahun berjalan dan
menyampaikannya ke
Biro Hukor
Daftar peraturan
per-UU-an yg
akan
diharmonisasi
Pokja PPU
147
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan Dok. Bukti
Penanggung
Jawab
2. Melaksanakan
pengkajian terhadap
peraturan perundang-
undangan yang akan
diharmonisasi
Hasil Pengkajian Biro Hukor &
Bag. Hukormas
/Peg /Tahupeg
Unit Eselon I
3. Memroses harmonisasi
peraturan per-UU-an
melalui
Kepmenkes/Permenkes
atau bentuk lain
Kepmenkes/Per
menkes/bentuk
lain
Biro Hukor &
Bag. Hukormas
/Peg /Tahupeg
Unit Eselon I
Perkuatan
pengendalian
penyusunan
peraturan
perundang-
undangan di
Kemenkes
1. Memantau proses
penyusunan peraturan
perundang-undang-an
di Unit Eselon I dan
mengirimkannya ke
Biro Hukor
Laporan hasil
pemantauan
Pokja & AoC
Unit Eselon I
2. Menindak lanjuti hasil
pemantauan dan
melaporkannya
minimal 1 kali dalam
setahun kepada
Menteri Kesehatan
melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan
pengendalian
penyusunan
peraturan
perundang-
undangan
Biro Hukor
Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
penyusunan
kebijakan dan
peraturan
perundang-
undangan di
Kemenkes
1. Meminta masukan dari
masyarakat terhadap
rancangan kebijakan/
peraturan perundang-
undangan yang akan
dibuat melalui website
Kemenkes
Daftar & fisik
rancangan yg
diunggah ke
website
Biro Hukor &
Bag. Hukormas
/Peg /Tahupeg
Unit Eselon I
2. Menelaah masukan
dari masyarakat dan
memper-baiki
rancangan kebijakan
/peraturan perundang-
undangan jika perlu
Rancangan yg
sudah diperbaiki
Biro Hukor &
Bag. Hukormas
/Peg /Tahupeg
Unit Eselon I
3. Memproses penerbitan
kebijakan/ peraturan
perundang-undangan
Daftar & fisik
kebijakan/
peraturan yang
sudah terbit
Biro Hukor &
Bag. Hukormas
/Peg /Tahupeg
Unit Eselon I
148
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanana Publik
Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program
Penguatan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagaimana
tercantum dalam Tabel 34 berikut.
Tabel 34. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan Dok. Bukti
Penanggung
Jawab
Pelaksanaan
penyempurnaa
n proses bisnis
pelayanan
publik
Kemenkes.
1. Menyempurnakan proses
bisnis (Standar Pelayanan
Minimal, SOP, Survei
Kepuasan Masyarakat, dan
sistem monev kualitas)
pelayanan publik
Kemenkes.
Proses binis
yang telah
disempur-
nakan
Pokja
PKPP/Biro
Komyan mas
2. Melaksanakan
komputerisasi proses bisnis
pelayanan publik
Kemenkes
Aplikasi
Sistem
Pelayanan
Publik
Pusdatin
3. Memantau dan
mengevaluasi penerapan
komputerisasi proses
bisnis pelayanan publik
Hasil
pemantauan
& evaluasi
Pusdatin
Pemetaan
kualitas
pelayanan
publik di UPT
Kementerian
Kesehatan
1. Melakukan pemetaan
kualitas pelayanan publik di
UPT Kemenkes
Dokumen
Hasil
Pemetaan
Pokja
PKPP/Biro
Kom Yan Mas
2. Menindaklanjuti hasil
pemetaan berupa
pembinaan kualitas
pelayanan publik di UPT
Kemenkes
Dokumen
Tindak Lanjut
Biro Kom Yan
Mas
3. Memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan
pembinaan kualitas
pelayanan publik di UPT
Kemenkes dan
melaporkannya ke Biro
Komyanmas
Laporan
pelaksa-naan
pembinaan
kualitas
pelayanan
publik di UPT
Unit Utama
AoC Unit
Eselon I
149
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Kegiatan/ Sub
Kegiatan Tahapan Dok. Bukti
Penanggung
Jawab
Pemantauan
dan supervisi
kinerja
pelayanan
publik
Kementerian
Kesehatan
1. Melakukan pemantauan dan
supervisi kinerja pelayanan
publik Kemenkes dan
melaporkan hasilnya kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Laporan
evaluasi
kinerja
pelayanan
publik
Kemenkes
Pokja PKPP
2. Membahas laporan
monitoring dan Supervisi
kinerja pelayanan publik
Kemenkes dan tindak
lanjutnya dalam Rakorpim
Notulen
Rakorpim Setjen
3. Melaksanakan tindak lanjut
hasil dari monitoring dan
Supervisi kinerja pelayanan
publik
Dok.
Kegiatan
Set Unit
Eseelon I
Peningkatan
kepuasan
publik
terhadap
pelayanan
Kemenkes
1. Menyusun kerangka acuan
survei kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik
Kemenkes
Kerangka
Acuan
Pokja PKPP/
Biro Kom Yan
Mas
2. Melaksanakan survei
kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik
Kemenkes
Hasil survei Biro Kom Yan
Mas
3. Melaporkan hasil survei
kepuasan masyarakat
kepada Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
Laporan hasil
survei
Biro Kom Yan
Mas
4. Membahas hasil survei
kepuasan masyarakat dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
Notulen
Rakorpim Setjen
5. Menginstruksikan
dilaksanakannya tindak
lanjut oleh unit-unit
organisasi yang berkaitan
Instruksi
Pimp Unit
Utama
Set Unit
Eseelon I
150
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
6.3 Rencana Aksi
Berdasarkan Tahapan Pencapaian Sasaran dan Kegiatan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan, disusun rencana aksi per
area perubahan. Rencana aksi terdiri dari Matrik Perkiraan Waktu
Pelaksanan Kegiatan RB Kemenkes 2015-2019, dan Matrik Anggaran
Kegiatan sebagaimana terlampir pada Lampiran Matriks Waktu
Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2015-2019.
151
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
VII. MANAJEMEN PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
7.1 Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi
7.2 Uraian Tugas Tim Pelaksana RB
Kemenkes
7.3 Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
7.4 Monitoring dan Evaluasi
152
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
7.1. Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi
Organisasi pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/266/2015 tentang Tim Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan, dan Keputusan Sekretaris Jenderal Kemenkes
Nomor Hk.03.01/III/Sk/073/2015 tentang Tim Asesor dan Agen
Perubahan (agent of change).
Berdasarkan kedua SK tersebut organisasi pelaksana Reformasi
Birokrasi (RB) Kementerian Kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Penanggung jawab pelaksanaan program kegiatan RB Kementerian
Kesehatan adalah Menteri Kesehatan. Dengan demikian, semua
kegiatan RB harus dilaporkan ke Menteri Kesehatan melalui
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan. Sedangkan Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan di samping sebagai sekretaris Tim
Pengarah RB Kemenkes, juga sebagai ketua Tim Pelaksana RB
Kemenkes.
2. Ketua Pelaksana Program Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan adalah Sekretaris Jenderal dengan Kepala Biro Hukum
dan Organisasi sebagai Sekretaris Tim Pelaksana. Dengan demikian,
semua pelaksanaan kegiatan RB Tingkat Kementerian Kesehatan
dikoordinasikan oleh Biro Hukor yang berfungsi sebagai Sekretariat
Pusat RB Kemenkes.
3. Angota Tim Pengarah RB Kemenkes yang adalah Pejabat Eselon I,
merupakan penanggung jawab pelaksanaan RB di Unit Eselon I.
Tugas Pejabat eselon I adalah memberikan pengarahan dan
memastikan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi yang
telah ditetapkan dari segi kualitas hasil, ketepatan waktu dan
anggaran melalui proses monitoring dan evaluasi secara berkala di
unit eselon I-nya. Di setiap Unit Eselon I terdapat Bagian
Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg. Tugasnya adalah sebagai fasilitator
pelaksanaan RB di unit tersebut.
153
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4. Tim Monev RB Kementerian Kesehatan yang diketuai oleh Inspektur
Jenderal merupakan tim yang melakukan pemantauan secara
berkala pelaksanaan RB seluruh Unit Kementerian Kesehatan. Tim
Monev dibentuk untuk setiap Area Perubahan RB.
5. Kelompok Kerja (Pokja) Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
adalah tim yang bertangung jawab menyusun Road Map untuk area
perubahaannya masing-masing. Pokja menjadi penggerak kegiatan
RB di areanya, dan mengumpulkan dokumen terkait pelaksanaan
kegiatan RB di area perubahaannya.
6. Tim Asessor adalah tim yang bertanggung jawab mendampingi
pimpinan unit eselon I dalam melakukan agenda RB di Unit eselon I.
Tim ini menjadi penilai, pengerak integritas aparatur dan menindak
lanjuti hasil monev pelaksanaan RB di Unit eselon I tempat dia
berada.
7. Agen of Change (AoC) merupakan ujung tombak pelaksana
reformasi birokrasi di unit kerjanya masing-masing.
Dari uraian tersebut di atas, maka bagan organisasi RB
Kementerian Kesehatan dapat digambarkan pada Gambar 12 berikut.
154
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Gambar 12.. Organisasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
: Jalur Instruksi Menteri Kesehatan Ke Eselon I : Jalur Koordinasi dan Supervisi Pokja Manajemen Perubahan dengan AoC Satker
: Jalur instruksi Eselon I ke Sekretariat RB Unit Utama, Assesor dan AoC Satker : Jalur Koordinasi dan Supervisi Sekretarias RB Kemenkes ke Sekretariat RB Unit Utama
: Jalur Instruksi Ketua Tim RB Kementerian Kesehatan ke Pokja RB : Jalur Monev RB ke Pokja
TIM REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019
I. TM PENGARAHKetua: Menteri Kesehatan
Sekretaris: Sektretaris Jenderal
DIRJEN PECEGAHAN DAN PENGEDALIAN PENYAKIT
Anggota Tim pengarah RB
DIRJEN KESEHATAN MASYARAKAT
Anggota Tim Pengarah RB
DIRJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Anggota Tim Pengarah RB
KEPALA BADAN LITBANGKESAnggota TIm Pengarah RB
KEPALA BADAN PPSDMKESAnggota Tim Pengarah RB
DIRJEN PELAYANAN KESEHATAN.
Anggota Tim Pengarah RB
INSPEKTUR JENDERALKETUA TIM MONEV RB
KEMENKES
SEKRETARIS JENDERALKETUA TIM PELAKSANA RB
KEMENKES
POKJA I MANAJEMEN PERUBAHANSUB POKJA I DESAIN MANAJEMEN
SUB POKJA II MANAJEMEN PERUBAHAN
SUB POKJA III JAMINAN MUTU
POKJA II PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
POKJA III PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
POKJA IV PENATAAN TATA LAKSANA
POKJA V PENATAAN SISTEM MSDM APARATUR
POKJA VI PENGUATAN PENGAWASAN
POKJA VII PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
POKJA VIII PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK
Sekretariat RB Ditjen Kesmas(Bagian Hukormas Set. Ditjen)
AoC (5 Org Masing-masing Satker)
KEPALA BRO HUKORSEKRETARIS TIM PELAKSANA
RB KEMENKESSekretariat RB Kemenkes
(Bagian Ortala)
5 SATKER PUSAT, 11 UPT
5 SATKER PUSAT, 44 UPT
6 SATKER PUSAT, 0 UPT
6 SATKER PUSAT, 3 UPT
6 SATKER PUSAT, 49 UPT
6 SATKER PUSAT, 59 UPT
6 SATKER PUSAT, 0 UPT
13 SATKER PUSAT
1 Asesor
Sekretariat RB Ditjen P2P(Bagian Hukormas Set. Ditjen)
AoC(5 Org Masing-masing Satker)
1 Asesor
Sekretariat RB Ditjen Yankes(Bagian Hukormas Set. Ditjen)
AoC (5 Org Masing-masing Satker)
1 Asesor
Sekretariat RB Ditjen Faralkes(Bagian Hukormas Set. Ditjen)
AoC (5 Org Masing-masing Satker)
1 Asesor
Sekretariat RB Balitbangkes(Bagian Hukorpeg Set. Badan)
AoC (5 Org Masing-masing Satker)
1 Asesor
Sekretariat RB BPPSDMK(Bagian Hukormas Set. Badan)
AoC (5 Org Masing-masing Satker)
1 Asesor
Sekretariat RB (Bagian Tahupeg Set. Itjen)
AoC (5 Org Masing-masing Satker)
1 Asesor
AoC (5 Org Masing-masing Satker)
1 Asesor MonevManajemen
Monev Penataan Peraturan
Perundangan
Monev Penataan
dan Penguatan Organisasi
MonevPenataan Tata
Laksana
MonevPenataan
Sistem MSDM
MonevPenguatan
Pengawasan
MonevPenguatan
Akuntabilitas
MonevPeningkatan
SEKRETARIS : INSPEKTUR
155
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
7.2. Uraian Tugas Tim Pelaksana RB Kemenkes
Uraian tugas Tim Pelaksana RB Kemenkes terdiri dari: (1) Uraian
Tugas Tim RB Kementerian Kesehatan dan (2) Uraian Tugas Tim Asesor
dan Agen Perubahan (Agent of Change) RB Kementerian Kesehatan.
A. Uraian Tugas Tim RB Kementerian Kesehatan
Tim RB Kementerian Kesehatan yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/266/2015,
terdiri dari 4 (empat) tim berikut.
1. Tim pengarah
2. Tim Pelaksana
3. Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
4. Sekretariat
A.1 Tim Pengarah
Tim pengarah terdiri dari:
Ketua : Menteri Kesehatan
Sekretaris : Sekretaris Jenderal
Anggota:
1. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
2. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingukungan
3. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
5. Inspektur Jenderal
6. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
7. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan
156
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tugas Tim Pengarah adalah:
1. Memberikan arahan danpandangan mengenai substansi dan
langkah-langkah reformasi birokrasi
2. Menetapkan tujuan dan target yang diharapkan, dalam kualitas
hasil, ketepatan waktu dan anggaran.
3. Memastikan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi yang
telah ditetapkan dari kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran,
melalui proses monitoring dan evaluasi berkala.
A.2 Tim Pelaksana
Tim pelaksana terdiri dari;
Ketua : Sekretaris Jenderal
Sekretaris : Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kelompok Kerja (Pokja) :
1. Pokja I. Program Manajemen Perubahan
Tugas Pokja I Manajemen Perubahan adalah:
1. Melaksanakan perubahan secara sistematis dan konsisten dari
sistem dan mekanisme kerja organisai serta pola pikir dan budaya
kerja individu atau unit kerja di dalamnya menjadi lebih baik sesuai
dengan tujuan dan sasaran RB.
2. Mengindentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program
dan kegiatan manajemen perubahan menjadi Road Map RB, dengan
target capaian masing-masing Sub Pokja adalah:
a. Sub Pokja Desain Manajemen (Design Management):
Menyusun desain teknis program RB dan strategi manajemen
perubahan;
157
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
b. Sub Pokja Manajemen Perubahan (Change Management);
1. Meningkatkan komitmen pimpinan dan pegawai
Kementerian Kesehatan/UPT dalam melakukan RB.
2. Mengupayakan terjadinya perubahan pola pikir dan
budaya kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan /UPT.
3. Menurunkan risiko kegagalan yang disebabkan
kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan.
4. Mengelola aktivitas manajemen perubahan (penetapan
media sosisaliasi, pelaksanaan sosialisasi, dan lain-lain)
untuk setiap program dan kegiatan reformasi birokrasi
yang berdampak pada perubahan pola pikir, cara kerja dan
budaya kerja.
c. Sub pokja Jaminan Mutu (Quality Assurance Management)
Memastikan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program
manajemen perubahan termasuk pemeriksaan kepatuhan akan
realisasi dari perencanaan program serta keberhasilan tujuan
perubahan yang telah ditetapkan.
1. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan
program dan kegiatan reformasi birokrasi di unit kerjanya.
2. Melakukan kordinasi dengan unit–unit kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan
kegiatan manajemen perubahan yang dituangkan dalam
Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.
3. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program dan
kegiatan manajemen perubahan dan melakukan hal-hal
lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian
Kesehatan.
4. Mengumpulkan dokumen terkait program manajemen
perubahan di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
158
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2. Pokja II. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Tugas Pokja II Penataan Peraturan Perundang-undangan adalah:
1. Melaksanakan peningkatan efektivitas pengelolalan peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan
kegiatan penataan peraturan perundangan-undangan menjadi Road
Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:
a. Menurunnya tumpang tindih dan disharmoni peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan dan
b. Mmeningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundang-
undangan Kementerian Kesehatan.
3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program
dan kegiatan RB di unit kerjanya
4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit
kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan peraturan perundang-undangan
yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB
Kementerian Kesehatan.
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan
peraturan perundang-undangan dan melakukan hal-hal lainnya
yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.
6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan peraturan
perundang-undagan di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
159
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3. Pokja III. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
Tugas Pokja III Penataan dan Penguatan Organisasi adalah:
1. Melaksanakan peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi
Kementerian Kesehatan.
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan
kegiatan penataan peraturan perundang-undangan menjadi Road
Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:
a. Menurunnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi internal
Kementerian Kesehatan/UPT.
b. Meningkatnya kapasitas Kementerian Kesehatan/UPT dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program
dan kegiatan RB di unit kerjanya.
4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit
kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan organisasi yang dituangkan dalam
Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan
organisasi dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam
rangka RB Kementerian Kesehatan.
6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan dan penguatan
organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan /UPT
160
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4. Pokja IV. Program Penataan Tata Laksana
Tugas Pokja IV Penataan Tatalaksana adalah:
1. Melaksanakan peningkatan efisiensi dan efektivitas sistem, proses
dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur di
lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan
kegiatan penataan tata laksana menjadi Road Map dan Dokumen
Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:
a. Meningkatnya penggunaan teknologi infomasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Kementerian
Kesehatan/UPT.
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen
pemerintahan di Kementerian Kesehatan/UPT.
c. meningkatnya kinerja di Kementerian Kesehatan/UPT.
3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program
dan kegiatan RB di unit kerjanya.
4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit
kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan tata laksana yang dituangkan
dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan
tata laksana dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam
rangka RB Kementerian Kesehatan.
6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan tata laksana di
lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
161
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5. Pokja V. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur
Tugas Pokja V Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur adalah:
1. Melaksanakan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia
aparatur di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT, yang didukung
oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi,
transparansi, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan
kesejahteraan yang sepadan.
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan
kegiatan penataan sistem manajemen SDM aparatur menjadi Road
Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:
a. Meningkatnya ketaatan pengelolaan SDM aparatur Kementerian
Kesehatan/UPT.
b. Meningkatnya transparasi dan akuntabilitas pengelolaan SDM
Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT.
c. Meningktnya disiplin SDM Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT.
d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM Aparatur Kementerian
Kesehatan/UPT.
e. Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur Kementerian
Kesehatan/UPT.
3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program
dan kegiatan RB di unit kerjanya.
4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit
kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan sistem manajemen SDM aparatur
yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan.
162
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan
sistem manajemen SDM aparatur dan melakukan hal-hal lainnya
yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.
6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan sistem
manajemen sumber daya manusia aparatur di lingkungan
Kementerian Kesehatan/UPT.
6. Pokja VI. Program Penguatan Pengawasan
Tugas Pokja V Penguatan Pengawasan adalah:
1. Melaksanakan peningkataan penyelengaraan pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan
kegiatan penguatan pengawasan menjadi Road Map dan Dokumen
Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:
a. Meningkatnya kepatuhan pengelolaan keuangan negara pada
Kementerian Kesehatan/UPT.
b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM
Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT.
c. Meningkatnya opini BPK terhadap pengelolaan SDM aparatur
Kementerian Kesehatan/UPT.
d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang di Kementerian
Kesehatan/UPT.
3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program
dan kegiatan terhadap di unit kerjanya.
4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit
kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penguatan pengawasan yang dituangkan
dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.
163
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penguatan
pengawasan dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam
rangka RB Kementerian Kesehatan.
6. Mengumpulkan dokumen terkait program penguatan pengawasan
di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
7. Pokja VII. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Tugas Pokja VII Penguatan Akuntabiliatas adalah:
1. Melaksanakan peningkatan kapasistas dan akuntabilitas kinerja
Kementerian Kesehatan/UPT.
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan
kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja menjadi Road Map dan
Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:
a. Meningkatnya kinerja Kementerian Kesehatan/UPT.
b. Meningkatnya akuntabilitas Kementerian Kesehatan/UPT.
3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program
dan kegiatan RB di unit kerjanya.
4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit
kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja yang
dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian
Kesehatan.
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penguatan
akuntabilitas kinerja dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan
dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.
6. Mengumpulkan dokumen terkait program penguatan akuntabilitas
kinerja di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
164
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
8. Pokja VIII. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Tugas Pokja VIII Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah:
1. Melaksanakan peningkataan kualitas pelayanan publik di
lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT sesuai dengan kebutuhan
dan harapan masyarakat.
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan
kegiatan peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi Road Map
dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih
murah, lebih aman dan lebih mudah dijangkau) di Kementerian
Kesehatan/UPT.
b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan publik yang berstandar
internasional di Kementerian Kesehatan/UPT.
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik yang diberikan oleh
Kementerian Kesehatan.
3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program
dan kegiatan RB di unit kerjanya.
4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit
kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program peningkatan kualitas pelayanan publik yang dituangkan
dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.
5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program
peningkatan kualitas pelayanan publik dan melakukan hal-hal
lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.
6. Mengumpulkan dokumen terkait program peningkatan kualitas
pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
165
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
A.3. Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tim monitoring, evaluasi dan pelaporan terdiri dari:
Ketua : Inspektur Jenderal
Sekretaris : Inspektur III
Tugas tim monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah:
1. Melakukan monitoring untuk memastikan pelaksanaan setiap
aktivitas RB sesuai dengan Road Map yang telah disetujui.
2. Menyusun laporan hasil monitoring setiap 6 (enam) bulan sekali.
3. Mengolah hasil monitoring.
4. Memberikan masukan sebagai perbaikan berkelanjutan
pelaksanaan kegiatan RB.
5. Melakukan evaluasi setiap pelaksanaan aktivitas RB sesuai sasaran
pencapaian yang telah disepakati dalam Road Map.
6. Melakukan evaluasi setiap 5 (lima) tahun sekali terhadap
keseluruhan pelaksanan aktivitas RB sesuai dengan sasaran
pencapaian yang telah disepakati dalam Road Map.
7. Mengolah hasil evaluasi dan memberikan catatan dan
rekomendasi perbaikan bila hasil capaian tidak sesuai dengan
yang direncanakan.
A.4. Sekretariat
Tugas dan fungsi Sekretariat adalah menyelenggarakan tugas
kesekretariatan.
B. Tim Asesor dan Agen Perubahan (Agent of Change) RB
Kementerian Kesehatan
B.1. Asesor RB Kementerian Kesehatan
Tim Asesor dan Agen Perubahan (agent of change) ditetapkan
berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
166
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Republik Indonesia Nomor HK.03.01/III/Sk/073/2015. Tim Asesor dan
Agen Perubahan dibentuk dalam rangka mengubah sistem dan
mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu
atau unit kerja menjadi lebih baik sesuai tujuan RB.
Tim Asesor terdiri dari 8 orang, yang berasal dari satker eselon 2
di unit utama yaitu:
Koordinator : Inspektur III, Inspektorat Jenderal
Anggota :
Tabel 35. Pembagian Tim Asesor
No. Unit Organisasi Jabatan
1 Sekretariat Jenderal Kepala Biro Umum
2 Inspektorat Jenderal Inspektur Investigasi
3 Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan
Direktur Bina Kesehatan Jiwa
4 Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA Direktur Bina Kesehatan
Kerja dan Olahraga
5 Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktur Surveilans,
Imunisasi, Karantina, dan
Kesehatan Matra
6 Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Direktur Bina Pelayanan
Kefarmasian
7 Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
Kepala Pusat Teknologi
Intervensi Kesehatan
Masyarakat
8 Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
Kepala Pusat Standardisasi,
Sertifikasi dan Pendidikan
Berkelanjutan SDM
Kesehatan
167
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Tugas dan tanggung jawab tim asesor adalah:
1. Menjalankan peran sebagai asesor yaitu:
a. Melakukan penilaian mandiri pelaksanaan RB (PMPRB) sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 sebagai
berikut:
1) melakukan proses penilaian sesuai dengan ketentuan.
2) memberikan nilai sesuai aturan.
3) melakukan diskusi dalam grup dengan baik untuk
mencapai konsensus dalam hal penilaian.
4) menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan jadwal.
b. Menetapkan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan dalam
proses penilaian.
c. Menyusun rencana aksi tindaklanjut atas hasil penilaian mandiri
untuk perbaikan pelaksanaan dan pencapaian RB periode
selanjutnya;
d. Menyampaikan Laporan Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) kepada MenPAN dan RB dan
Eselon I masing-masing.
2. Menjalankan peran sebagai pembangun integritas, yaitu:
a. Melaksanakan sosialisasi tentang pembangunan Zona
Integritas.
b. Melakukan identifikasi dan pemetaan permasalahan Zona
Integritas.
c. Melakukan identifikasi dan pengusulan calon satker WBK.
d. Mendorong tercapainya nilai-nilai indikator sebagai syarat
tercapainya unit kerja dengan predikat WBK/WBBM
168
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
B.2 Agen Perubahan (Agent of Change) RB Kementerian Kesehatan
Agen perubahanan terdiri dari 5 orang masing-masing unit eselon 2
yang ada di pusat, dengan rincian:
1. Koordinator : 1 orang
2. Wakil koordinator : 1 orang
3. Anggota : 3 orang
Dengan demikian total jumlah AoC di Kementerian Kesehatan adalah
335 orang yang tersebar di 67 satker Eselon 2. Sementara masih ada
166 UPT di luar satker pusat yang belum ditetapkan AoCnya.
Agen Perubahan (Agent Of Change) mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
1. Katalis, untuk meyakinkan pegawai yang ada di masing-masing Unit
Organisasi tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang
lebih baik (tujuan yang direncanakan).
2. Pemberi Solusi, sebagai pemberi alternatif solusi kepada pegawai di
masing-masing unit organisasi yang mengalami kendala dalam
proses berjalannya perubahan menuju tujuan akhir.
3. Mediator, untuk melancarkan proses perubahan terutama
menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di
dalam dan pihak di luar Unit Organisasi terkait dalam proses
perubahan.
4. Penghubung Sumber Daya, untuk menghubungkan pegawai yang
ada di dalam Unit Organisasi kepada pembuat kebijakan.
5. Kompilator, untuk mengkompilasi dokumen pelaksanaan reformasi
birokrasi di lingkungan Satuan Kerjanya masing-masing.
169
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
7.3. Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
A. Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi di tingkat Unit Utama
Dalam organisasi pelaksana RB Kemenkes, Menteri Kesehatan
selaku penanggung jawab dan pengarah RB di Kementerian
Kesehatan, memikili jalur instruksi kepada unit utama dan unit di
bawahnya untuk menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/266/2015.
Pimpinan unit utama selaku tim pengarah memiliki tugas dan
tanggung jawab di antaranya memastikan keberhasilan pelaksanaan
RB yang telah ditetapkan dari segi kualitas hasil, ketepatan waktu dan
anggaran, melalui proses monitoring dan evaluasi secara berkala.
B. Tata Kerja Sekretariat RB Kemenkes dan Unit Utama
Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, tugas dan
fungsi fasilitasi pelaksanaan RB Kementerian Kesehatan merupakan
bagian tugas Biro Hukum dan Organisasi. Ka Biro Hukum dan
Organisasi merupakan Sekretaris Tim RB Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi memiliki tugas fasilitasi
pelaksanaan RB. Sekretariat sebagai sentral, memiliki peran penting
suksesnya pelaksanaan RB Kementerian Kesehatan. Dengan demikian,
Biro Hukum dan Organisasi perlu melengkapi dan menata sarana dan
prasarana sekretariat yang memadai dan representatif.
Di setiap unit eselon I, yakni di Sekretariat unit Eselon I, terdapat
bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat
(Hukormas)/Hukorpeg/Tahupeg. Salah satu tugasnya adalah
memfasilitasi implementasi RB di unit Eselon I. Dengan demikian,
Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg di unit Eselon I merupakan
sekretariat yang memfasilitasi pelaksanaan RB di unit Eselon I. Sistem
dan koordinasi kerja perlu dibangun antara Biro Hukum dan Organisasi
170
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
dengan Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg untuk pelaksanaan
kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan.
C. Tata Kerja Tim Pelaksana dan Pokja RB
Tim RB yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan memiki delapan Pokja. Tata kerja Pokja sebagaimana
dicantumkan dalam Kepmenkes adalah sebagai tim penggerak.
Sebagai tim penggerak, Pokja bertugas mendorong pelaksanaan
program RB sehingga mencapai sasaran yang telah dituangkan dalam
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019. Tata
kerja Pokja RB Kementerian Kesehatan sesuai dengan arah
pelaksanaan, strategi, program, kegiatan, tahapan kerja dan rencana
aksi yang ada di Road Map RB Kementerian Kesehatan 2015-2019.
Sebagai tim penggerak, semua tugas dan aksi yang dilaksanakan
harus didokumentasikan, dikoordinasikan dan dilaporkan secara
berjenjang kepada Ketua Tim (Sekretaris Jenderal Kemenkes), dan
selanjutnya ke Menteri Kesehatan. Sekretariat RB di Biro Hukor
memfasilitasi Pokja tingkat kementerian, sedangkan Bagian
Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg memfasilitasi Pokja di tingkat Unit
Eselon I Kementerian Kesehatan.
D. Tata Kerja Agent of Chage (AoC)
Sebagaimana dimuat dalam Permen PAN & RB Nomor 27 tahun
2014, AoC memiliki peran penting dan ujung tombak pelaksanaan RB
di semua unit organisasi Kementerian Kesehatan. AoC harus dibentuk
sampai ke UPT melalui SK yang sama dengan AoC di tingkat Pusat.
AoC pada tahap perekrutan, pembinaan dan penugasan awal di bawah
koordinasi Pokja Manajemen Perubahan, dan merupakan
perpanjangan tangan Pokja Manajemen Perubahan dalam melakukan
perluasan cakupan RB sampai ke UPTdi lingkungan Kementerian
Kesehatan.
Tahapan selanjutnya, AoC merupakan ujung tombak sebagai
katalisator, alternator, mediator dan kompilator setiap program
171
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
kegiatan RB Kementerian Kesehatan. Dengan beban yang sangat
stategis tersebut perlu dilakukan penambahan kapasitas AoC (team
building), dan reward untuk dapat menjalankan fungsinya dengan
optimal. Menempatkan AoC sebagai talent pool di Kementerian
Kesehatan merupakan salah satu reward untuk mendukung tata kerja
yang optimal.
E. Tata Kerja Tim Monev dan Asesor
SK Tim RB Kemenkes, menempatkan peran tim Monev sangat
penting, yakni memastikan pelaksanaan setiap aktivitas RB di
Kementerian Kesehatan sesuai dengan Road Map yang telah disahkan.
Mekanisme monitoring dan evaluasi serta rekomendasi tindak
lanjutnya harus sejalan dengan indikator keberhasilan baik dari sisi
proses (pengungkit) maupun hasil. Hasil monev harus disampaikan
setiap semester.
Forum pelaporan hasil monev per-semester adalah forum rakor
pimpinan, rakor di setiap unit utama dan unit organisasi Kementerian
Kesehatan. Dalam setiap laporan dan tindak lanjut, tim monev harus
selalu berkoordinasi dan melakukan konsultasi hasil laporan dengan
tim RB Kemen PAN & RB serta Tim RB Nasional.
Laporan monev terakhir adalah tahun 2019 yang menampilkan
profil capaian RB Kementerian Kesehatan dengan tingkat keberhasilan
dan tantangannya. Profil tersebut memberi Gambaran utuh capaian RB
Kemenkes menuju birokrasi berkinerja tinggi dengan kualitas
pelayanan masyarakat yang prima. Dengan demikian, penghargaan
dan kepercayaan publik terhadap birokrasi Kementerian Kesehatan
menjadi semakin baik.
Tim asesor dengan peran sebagai penilai selalu menjadi pemadu
serasi antara capaian pelaksanaan RB, laporan monev dengan Tim
Pokja RB. Penguatan tata kerja tim Asesor dilakukan melalui
pemahaman aturan dan standar penilaian dalam setiap indikator RB.
172
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
7.4. Monitoring dan Evaluasi
A. Monitoring
Monitoring pelaksanaan RB dilakukan dalam lingkup
Kementerian Kesehatan dan lingkup nasional. Monitoring dilakukan
untuk mempertahankan agar rencana aksi yang dituangkan dalam
Road Map reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai dengan jadwal,
target-target, dan tahapan sebagaimana telah ditetapkan. Dari proses
monitoring, berbagai hal yang perlu dikoreksi dapat langsung
dikoreksi pada saat kegiatan RB dilaksanakan, sehingga tidak terjadi
penyimpangan dari target-target yang telah ditentukan.
Dalam lingkup unit/satuan kerja, monitoring dapat dilakukan
melalui beberapa media sebagai berikut:
a. Pertemuan rutin dengan pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk
membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan
penyesuaian yang perlu dilakukan untuk merespon
permasalahan atau perkembangan lingkungan strategis.
Pertemuan ini penting mengingat RB harus terus dipantau oleh
masing-masing pimpinan unit/satuan kerja untuk menjaga
keberlanjutannya. Pertemuan rutin dengan pimpinan juga
dilakukan di unit/satuan kerja yang melaksanakan Quick Wins,
untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan
penyesuaian yang perlu dilakukan untuk merespon
permasalahan atau perkembangan lingkungan strategis.
b. Pertemuan dengan pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk
merespon permasalahan yang harus cepat diselesaikan.
c. Survei terhadap kepuasan masyarakat dan pengaduan
masyarakat;
d. Pengukuran target-target kegiatan RB sebagaimana diuraikan
dalam Road Map dengan realisasinya.
173
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
e. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat
Jenderal.
Dalam lingkup Kementerian Kesehatan, monitoring dilakukan
melalui beberapa media sebagai berikut:
a. Pertemuan rutin Tim Pengarah.
b. Pertemuan rutin Tim Pelaksana.
c. Pertemuan rutin Kelompok Kerja (Pokja).
d. Survei kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat.
e. Pengukuran target-target kegiatan pada tingkat sebagaimana
diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya.
f. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat
Jenderal.
B. Evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan RB di Kementerian Kesehatan
dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Evaluasi dilakukan setiap
enam bulan dan tahunan.
Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan RB
secara keseluruhan termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang
dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari unit kerja
sampai tingkat Kementerian, sebagai berikut:
a. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat unit kerja yang
dipimpin oleh pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk membahas
kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan
yang perlu dilakukan pada 6 (enam) bulan atau 1 (satu) tahun ke
depan, sehingga tidak terjadi permasalahan yang sama atau
dalam rangka merespon perkembangan lingkungan strategis.
174
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh prioritas
yang telah ditetapkan.
b. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat Kementerian, yang
dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi.
c. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat Kementerian, yang
dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengarah Reformasi Birokrasi.
Berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan dapat diperoleh dari:
a. Hasil-hasil monitoring;
b. Survei kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat;
c. Pengukuran target-target kegiatan reformasi birokrasi
sebagaimana diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya;
d. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat
Jenderal.
Hasil evaluasi diharapkan dapat secara terus menerus
memberikan masukan terhadap pelaksanaan RB di tahun-tahun
berikutnya.
175
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
LAMPIRAN
MATRIK WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
2015 - 2019
176
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
1. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Manajemen Perubahan
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Sosialisasi dan
Internalisasi
Roadmap
Reformasi
Birokrasi
Kemenkes
2015-2019
Pembekalan kepada
para AoC tentang
Roadmap RB dan
menugasi mereka
melakukan sosialisasi RB
di unit eselon II masing-
masing
Pokja MP
/Pus
Determ
Sosialisasi dan
Internalisasi RB di unit-unit
eselon II Kemenkes dan
laporan pelaksanaannya
Pokja Manajemen
Perubahan
Pokja MP
/Unit Org
Melaksanakan aksi
peningkatan awareness
pegawai Kemenkes thd
RB melalui pemasangan
poster tagline RB
Kemenkes
Pokja MP
/Pus
Determ
177
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melaksanakan aksi
peningkatan
pengetahuan pegawai
Kemenkes ttg RB melalui
distribusi buku ringkasan
Road Map RB Kemenkes
2015-2019
Pokja MP
/Pus
Determ
2. Meningkatkan
peran AoC
dalam RB
Kemenkes
Rekrutmen AoC baru di
dilingkungan kemenkes
Pokja MP
/Pus
Determ
Rekrutmen AoC baru di
UPT Kementerian
Kesehatan
Pokja MP
/Pus
Determ
Menyelenggarakan
pelatihan utk
pengembangan
kapasitas AoC di
lingkungan Pusat
Kementerian Kesehatan
Pokja MP
/Pus
Determ
178
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menyelenggarakan
pelatihan utk
pengembangan kapasitas
AoC di lingkungan UPT
Kemenkes (PJ. Masing Unit
Eselon I)
Pokja MP
/Pus
Determ
Merumuskan draft
Rencana Tindak (Action
Plan) dalam melakukan
perubahan di Kemenkes
disertai penetapan skala
prioritas yang jelas dan
terukur
Pokja MP
/Pus
Determ
Menyelenggarakan
Lokakarya Penyusunan
Rencana Tindak
Pokja MP
/Pus
Determ
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan Rencana
Tindak
Pokja MP
/Pus
Determ
179
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Mendorong
gerakan
perubahan di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan
sampai dengan
UPTnya
Mereview &
memperbaiki rencana
prioritas perubahan
(From-To) di unit Eselon II
Kemenkes (sesuai OTK
baru)
Pokja MP
/Pus
Determ
Membantu AoC
memfasilitasi perumusan
dan penetapan rencana
prioritas perubahan
(From-To) di dilingkungan
Kementerian Kesehatan
Pokja/Pus
Determina
si
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan rencana
prioritas perubahan
(From-To) di unit
organisasi eselon II
Kemenkes
Pokja MP
/Pus
Determ
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan rencana
Pokja MP
/Pus
Determ
180
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
prioritas perubahan
(From-To) di UPT
lingkungan Kemenkes
4. Meningkatkan
engagement
pegawai
terhadap RB
Kemenkes
Menyusun kerangka
acuan survei
engagement pegawai
terhadap RB dan
menyerahkannya ke
Badan Litbangkes untuk
tindak lanjut
Pokja MP
/Pus
Determ
Melaksanakan survei
engagement pegawai
thd RB di lingkungan
Pusat Kemenkes dan
menyerahkan hasilnya ke
Pokja Program Man.
Perubahan
Badan
Litbangkes
Melaksanakan survei
engagement pegawai
thd RB di lingkungan UPT
Kemenkes dan
menyerahkan hasilnya ke
181
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pokja Program Man.
Perubahan
Melaporkan hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan Pusat
kepada Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
Pokja MP
/Pus
Determ
Melaporkan hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan UPT kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Membahas hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan Pusat dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
Setjen
182
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Membahas hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan UPT dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
Menginstruksikan
dilaksanakannya tindak
lanjut oleh unit-unit
organisasi yang
berkaitan
Unit Eselon
I
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan tindak
lanjut survei engagement
Pokja MP
/Pus
Determ
5. Meningkatkan
persepsi positif
pemangku
kepentingan
thd RB
Kemenkes
Menyusun kerangka
acuan survei persepsi
pemangku kepentingan
thd RB Kemenkes
Pokja MP
/Pus
Determ
Melaksanakan survei
persepsi pemangku
kepentingan terhadap
Badan
Litbangkes
183
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RB Kemenkes
Melaporkan hasil survei
persepsi pemangku
kepentingan terhadap
RB Kemenkes kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Pokja MP
/Pus
Determ
Membahas hasil survei
persepsi pemangku
kepentingan terhadap
RB Kemenkes dan tindak
lanjutnya dalam
Rakorpim
Setjen
Menginstruksikan
dilaksanakannya tindak
lanjut oleh unit-unit
organisasi yang
berkaitan
Unit Eselon
I
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan tindak
Pokja MP
/Pus
184
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
lanjut survei persepsi
pemangku kepentingan
thd RB Kemenkes
Determ
6. Menyiapkan
Sekretariat
Representatif RB
Tingkat
Kementerian
Kesehatan dan
Unit Eselon I
Melakukan analisis
kebutuhan ruang
Sekretariat RB untuk
diajukan ke Sekretaris
Jenderal Kemenkes
melalui Biro Hukor.
Pokja MP
/Pus
Determ
Mengajukan permintaan
pengadaan ruangan
untuk Sekretariat RB
Tingkat Kemenkes dan
Tingkat Eselon I kepada
Sekjen & Pimpinan Unit
Eselon I
Sekjen
Melakukan penataan
ruangan dan
kelengkapan sarana
serta fasilitas informasi di
ruangan Sekretariat RB.
Biro Umum
/Set
Eselon I
185
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Memfungsikan ruang
Sekretariat RB untuk
pelaksanaan tindak
lanjut agenda RB
Kemenkes dan
melaporkannya ke Pokja
Manajemen Perubahan
Asesor &
AoC
186
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
2. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Sistem Pengawasan
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Meningkatkan
implementasi
penanganan
pengaduan
masyarakat di
semua unit
Eselon II
Menyelenggarakan
pertemuan AoC tentang
pelaksanaan
penanganan
pengaduan masyarakat
di unit Eselon II masing2
Pokja PP
/Set Itjen
Membentuk tim
penangananpengaduan
masyarakat lengkap
dengan kontaknya
(tel/hp, email, twitter, dll)
Unit
Eselon II
Menyosialisasikan
tentang tim
penanganan
pengaduan masyarakat
di unit2 Eselon II (tmsk
cara kontaknya)
Biro Kom
Yan
Publik
Melaksanakan
pemantauan dan
evaluasi penanganan
Unit
Eselon II&
187
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pengaduan masyarakat
di unit Eselon II serta
melaporkan secara
berkala kpd Pokja
Program Peng.
Pengawasan dan It Jen.
AoC
2. Meningkatkan
implementasi
Whistle Blowing
System (WBS)di
semua unit
Eselon II
Menyelenggarakan
pertemuan AoC
implementasi WBS di
Kemenkes
Pokja PP
Memroses penerbitan
Peraturan Menteri
Kesehatan tentang
Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Whistle
Blowing System (WBS) di
Kementerian Kesehatan
Biro
Hukor
Menyelenggarakan
sosialisasi Peraturan
Menteri tentang WBS
dan MoU antara
Kemenkes dan Lembaga
Pokja PP
/Set Itjen
188
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perlindungan Saksi dan
Korban (LPSK) di unit2
Eselon II
Menyelenggarakan
upaya motivasi seluruh
pegawai di masing2 unit
Eselon II dalam rangka
WBS melalui rapat
minimal 1 tahun sekali
Pimpinan
Unit
Eselon II
/AoC
Menampung laporan dari
whistle blowers dan
memantau tindak
lanjutnya oleh unit-unit
Eselon II
Itjen
Memberikan
reward/punishment
berkaitan dengan WBS Itjen
3. Meningkatkan
pencegahan
benturan
kepentingan di
Menerbitkan Peraturan
Menteri Kesehatan
tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Penanganan BK
Biro
Hukor
189
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
semua unit
organisasi
di Kemenkes
Menyelenggarakan
sosialisasi Peraturan
Menteri tentang Juknis
Penanganan BK di unit2
Eselon II
Pokja/Ses
Itjen
Melaksanakan
penanganan benturan
kepentingan:
a. Meminta setiap
pegawai membuat
pernyataan terbuka
hal-hal yang
berpotensi
menimbulkan
benturan
kepentingan
b. Melakukan tindakan2
khusus mencegah
benturan
kepentingan
Pimpinan
Unit
Eselon II
190
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
c. Mengeluarkan
pegawai dari rapat
penting/
pengambilan
keputusan yang
berpotensi memiliki
benturan
kepentingan
d. Mengikutsertakan
pejabat Inspektorat
Jenderal dalam
rapat-rapat
penting/pengambilan
keputusan sebagai
pengamat
independen
Melaporkan secara
berkala kepada
Inspektorat Jenderal ttg
penanganan BK
Pimpinan
Unit
Eselon II
4. Meningkatkan
pelaksanaan
Menyelenggarakan
pertemuan AoC tetang
Pokja
PP/Ses
191
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dengan baik
SPIP di unit-unit
Eselon II
pelaksanaan SPIP di unit-
unit Eselon II
Itjen
Melaksanakan SPIP di
unit-unit Eselon II:
a. Menciptakan dan
memelihara
lingkungan
pengendalian
b. Menilai dan
memetakan risiko
c. Melaksanakan
pengendalian
d. Mengidentifikasi,
mencatat dan
mengkomunikasikan
informasi untuk
pengendalian
AoC Unit
Eselon II
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan Memantau
AoC Unit
Eselon II
192
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dan mengevaluasi
pelaksanaan SPIP di unit
Eselon II dan melaporkan
kepada Inspektorat
Jenderal
5. Membangun
unit-organisasi
Kemenkes
untuk
mendapat
predikat WBK
(Wilayah Bebas
Korupsi) dan
WBBM (Wilayah
Bebas dari
Korupsi dan
Wilayah
Birokrasi Bersih
Melayani)
Menyelenggarakan
pertemuan AoC tentang
pembangunan unit-unit
Eselon II Kemenkes untuk
predikat WBK/WBBM
Pokja
PP/Ses
Itjen
Unit Eselon I mengajukan
calon satuan kerja
WBK/WBBM
Masing2
Unit
Eselon I
Melakukan pre-
assessment terhadap
unit yang diusulkan Itjen
Melakukan bimtek
Pencapaian WBK/WBBM
kepada unit Eselon II
Calon WBK/WBBM
Itjen
193
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melakukan penilaian
terhadap unit Eselon II
Calon WBK/ WBBM dan
melaporkan hasilnya
kepada Itjen
TPI
Mengajukan calon unit
Eselon II WBK/WBBM ke
Kemen PAN-RB Itjen
6. Meningkatkan
kapabilitas
APIP
Menyelenggarakan
pertemuan AoC tentang
peningkatan kapabilitas
APIP Kemenkes &
menyampaikan
rekomendasinya kepada
Itjen
Pokja/Ses
Itjen
Melakukan inventarisasi
dan Pemetaan Kapabilitas
APIP serta meminta kpd
Unit2 Eselon I utk
mensertifikasi APIP-nya
Itjen
Mengirimkan APIP Unit Unit2
194
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Eselon I untuk mengikuti
peningkatan kompetensi
SDM APIP melalui
program Sertifikasi
Eselon I
Melakukan peningkatan
kompetensi SDM APIP
melalui program
Sertifikasi Profesi Internal
Audit
Itjen
Melakukan penilaian
secara mandiri (self
assessment) kapabilitas
APIP sesuai kriteria
internasional, yaitu
dengan menggunakan
Internal Audit Capability
Model (IACM).
Itjen
Mereview peningkatan
peran APIP menjadi
quality assurance dan
consulting
Itjen
195
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
3. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK
2015
20
16
20
17
20
18
20
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1. Memperluas
unit-unit Eselon
II yang
menggunakan
e-procurement
(termasuk e-
catalog)
Mendorong
digunakannya e-
procurement (termasuk
e-catalog) oleh unit-unit
Eselon II
Pokja PAK
/Ro Rengar
Memantau dan
mengevaluasi
penggunaan e-
procurement (termasuk
e-catalog) oleh unit
Eselon II secara berkala
melaporkannya ke Biro
Keuangan dan BMN
Unit Eselon II
& AoC
Memberikan
reward/punishment
berkaitan dengan
penggunaan e-
procurement (termasuk
e-catalog)
Setjen &
Unit Eselon I
Melaporkan
perkembangan
Biro
Keuangan
196
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK
2015
20
16
20
17
20
18
20
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
penggunaan e-
procurement (termasuk
e-catalog) di Kemenkes
kepada Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
minimal 1 kali setahun
dan BMN
2. Meningkatkan
kualitas
pengelolaan
keuangan dan
barang milik
negara
Membuat/mengembang
kan aplikasi pengelolaan
keuangan dan BMN serta
SOP-nya dan
memasangnya di semua
unit Eselon II
Pusdatin
Koordinasi pelaksanaan
pemantauan dan
evaluasi penggunaan
aplikasi pengelolaan
keuangan dan BMN
secara berkala dan
menginformasikannya
kepada Biro Keuangan
dan BMN
Pusdatin
Memberikan reward/
punishment terhadap unit
Eselon II terkait
Unit Eselon I
197
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK
2015
20
16
20
17
20
18
20
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
penggunaan aplikasi
dalam sistem
pelaporannya.
Melakukan pemutakhiran
terhadap aplikasi
pengelolaan keuangan
dan BMN.
Pusdatin
3. Mengintegrasik
an manajemen
kinerja
Kemenkes
secara terbuka
Melakukan koordinasi
dan fasilitasi terhadap
unit Eselon I dalam
penyusunan rencana
mulai penetapan sasaran
sampai tolok ukur dalam
bentuk indikator yang
berorientasi hasil
(cascading)
Biro Ren-gar
Melakukan review
pelaksanaan
penyusunan rencana
secara berkala terhadap
dokumen perencanaan
Biro Rengar
Set Unit
Eselon I
Menyusun laporan kinerja
Unit Eselon I Unit Eselon I
198
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK
2015
20
16
20
17
20
18
20
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
Melakukan koordinasi
dan fasilitasi terhadap
unit Eselon I dalam
penyusunan laporan
kinerja
Biro Rengar
Melakukan evaluasi
pelaksanaan kinerja dan
integrasi sistem
pelaporan
Biro Rengar
& Itjen
Melakukan perencanaan
tindak lanjut
pelaksanaan kinerja atas
hasil evaluasi
Biro Rengar
199
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
4. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Kelembagaan
NO KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melembagakan
pelaksanaan
agenda
Reformasi
Birokrasi ke
dalam
organisasi
Kemenkes
Memasukkan Agenda
Reformasi Birokrasi ke dalam
tugas dan fungsi di masing-
masing Unit eselon I
Biro Hukor
Memasukkan Kegiatan
Pelaksanaan RB Kemenkes
2015-2019 ke dalam Rencana
Kegiatan masing-masing Unit
eselon I
Biro Ren-
gar & Itjen
Menyiapkan format laporan
pelaksanaan RB Unit eselon I Biro Hukor
Melaporkan secara berkala
pelaksanaan agenda RB di
Unit eselon I kepada Sekjen
Biro
Hukormas/
Peg/Tahu
peg Unit
Eselon I
2. Meningkatkan
organisasi
Kemenkes yang
right sizing serta
menurunkan
Melakukan evaluasi unit
Eselon II berdasarkan hasil
analisis jabatan dan
melaporkannya ke Biro Hukor
Bag.
Hukormas
/Peg/Tahu
peg Unit
Eselon I
200
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
tumpang tindih
tugas dan fungsi
sampai dengan
UPT
Mengindentifikasi adanya
tumpang tindih tugas dan
fungsi serta adanya tugas
tambahan di masing-masing
satker dan melaporkannya
ke Biro Hukor
Bag.
Hukormas
/Peg/Tahu
peg Unit
Eselon I
Melakukan kajian perubahan
organisasi dan tata kerja
satker di lingkungan
Kemenkes s/d UPT dan
melaporkannya kepada
Pimpinan
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon
I
Mengusulkan perubahan
organisasi dan tata kerja
satker di lingkungan
Kemenkes s/d UPT kepada
Kemen PAN & RB
Biro Hukor
3 Mensinergikan
organisasi
Kemenkes
dengan
organisasi Dinas
Kesehatan
Menyusun Naskah Akademik
(NA) tentang pedoman
organisasi Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kabupaten/Kota
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon
201
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Provinsi dan
Kabupaten/Kota
I
Menyusun rancangan
Pedoman Organisasi Dinas
Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon
I
Menginventarisasi Organisasi
Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang telah
sesuai dengan pedoman
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon
I
Melaporkan secara berkala
pelaksanaan sinergi
organisasi Dinas Kesehatan
dan Kemenkes kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Biro Hukor
202
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 Meningkatnya
pelaksanaan
kinerja aparatur
Menyelenggarakan
pertemuan evaluasi kinerja
aparatur tahun 2015
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Mendorong masing-masing
unit eselon I untuk
meningkatkan kinerja
aparatur di satuan kerja
Unit Eselon I
Memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan
kinerja aparatur
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
203
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
5. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Tata Laksana
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Merumuskan
tatalaksana
(proses-proses
bisnis) di
Kemenkes
sesuai organisasi
baru
Melakukan identifikasi dan
mereview proses bisnis dan
SOP berdasar organisasi
baru Kemenkes
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit
Eselon I
Memproses Keputusan
Pimpinan Unit Eselon I
tentang Proses Bisnis dan
SOP di Unit Eselon I ybs.
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit
Eselon I
Melakukan pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan
PB dan SOP di Unit Eselon I
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahu peg
Unit
Eselon I
204
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Meningkatkan
Penerapan TIK
Kemenkes
menuju sistem
TIK terintegrasi,
efektif, dan
efisien
Menyusun konsep asesmen
TIK Kemenkes
Pokja PT/
Pusdatin
Melaksanakan asesmen dan
melakukan penataan-ulang
TIK Kemenkes
Pusdatin
dan Bag.
PI Unit2 Es
1
Melakukan pemantauan
dan evaluasi penerapan
sistem TIK terintegrasi
Pusdatin
dan Bag.
PI Unit2 Es
1
3 Harmonisasi
Standard
Operating
Procedure (SOP)
Kementerian
Kesehatan
Melakukan Pemetaan dan
menyusun Konsep
Harmonisasi SOP-SOP di
Kemenkes
Pokja PT,
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
Membuat kerangka acuan
pelaksanaan Harmonisasi
SOP-SOP di Kemenkes
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit
205
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Eselon I
Melakukan harmonisasi SOP
di unit2 organisasi dari Unit
Utama ybs.
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit
Eselon I
Melaporkan kemajuan
pelaksanaan Harmonisasi
SOP-SOP di Kemenkes
kepada Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit
Eselon I
4 Memantapkan
Sistem Informasi
Kesehatan (SIK)
Nasional
terintegrasi
berbasis TIK
Menyusun konsep
pemetaan masalah dan
pelaksanaan
pengintegrasian SIK-SIK yang
ada ke dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Pokja PT/
Pusdatin
Membuat kerangka acuan
pemetaan masalah dan Pusdatin
206
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pelaksanaan
pengintegrasian SIK-SIK yang
ada ke dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Melaksanakan pemetaan
masalah dan pelaksanaan
pengintegrasian SIK-SIK yang
ada ke dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Pusdatin
5 Mengembangka
n e-Government
di Kemenkes
Menyusun konsep
pengembangan komunikasi
berbasis TIK antara
masyarakat dg Kemenkes,
antara Kemenkes dg
Kementerian/Lembaga-
lembaga lain terkait, dan
antara Kemenkes dengan
masyarakat
Pokja/
Pusdatin
Membuat kerangka acuan
pengembangan komunikasi
berbasis TIK antara
masyarakat dengan
Kemenkes, antara
Kemenkes dengan
Pusdatin
& Biro
Komyanm
as
207
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kementerian/Lembaga-
lembaga lain terkait, dan
antara Kemenkes dengan
masyarakat
Melaksanakan
pengembangan e-
Government di Kemenkes
Pusdatin
& Biro
Komyanm
as
208
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
6. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Merencanakan
kembali
kebutuhan
pegawai sesuai
organisasi baru
Menyelenggarakan
perencanaan kebutuhan
pegawai di Unit-unit Eselon II
(dengan memperhitungkan
kondisi saat ini dan kebutuhan)
sesuai struktur organisasi baru)
Set Unit
Eselon I &
AoC
Melaporkan rencana
kebutuhan pegawai Unit Eselon
I ke Biro Kepegawaian
Set Unit
Eselon I
Menyusun rencana kebutuhan
pegawai Kemenkes Tahun
2015-2019 dan melaporkannya
kepada Menkes melalui Sekjen
Biro Kepeg
2 Menempatkan
pegawai sesuai
bakat/minat
dan
kompetensi
Melaksanakan analisis jabatan
dan merumuskan persyaratan
jabatan (struktural dan non-
struktural) di Unit-unit Eselon II
Biro Hukor
& Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
Menyelenggarakan tes
bakat/minat (assesmen)
pegawai (struktural dan non-
BPPSDM/Ro
Peg/AoC
209
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
struktural) Kementerian
Kesehatan
Menyelenggarakan
pengangkatan/ penempatan
kembali/diklat pejabat
struktural sesuai dengan
kompetensi dan
bakat/minatnya
Setjen
Menyelenggarakan rotasi/
penempatan kembali/diklat
pegawai non-struktural sesuai
kompetensi dan
bakat/minatnya
Setjen
Memantau dan mengevaluasi
pengisian jabatan dan
penempatan pegawai serta
melaporkannya kpd Menkes
melalui Sekretaris Jenderal
Ro Peg
3 Meningkatkan
pembinaan
disiplin
pegawai
Mengumpulkan data tentang
penerapan disiplin pegawai
berdasarkan PP No. 53 Tahun
2010 1 kali setahun
Ro Peg &
Set Unit
Eselon I
Melakukan analisis jenis &
penyebab pelanggaran disiplin
pegawai dan melaporkan
Ro Peg
210
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
hasilnya kpd Menkes melalui
Sekretaris Jenderal 1 kali
setahun
Membahas hasil analisis jenis &
penyebab pelanggaran disiplin
pegawai serta tindak lanjut
dan cara2 pencegahan
pelanggaran disiplin pegawai
Rakorpim
Setjen
Menyusun konsep pencegahan
pelanggaran disiplin pegawai
berdasar arahan Rakorpim
Ro Peg
Menyampaikan surat edaran
tentang pencegahan
pelanggaran disiplin pegawai
ke Unit Eselon I untuk
dilaksanakan
Setjen
4. Mengembangk
an sistem
penilaian
kinerja
pegawai
berbasis TIK
Mengumpulkan hasil penilaian
kinerja pegawai berbasis TIK
dan hambatan
pelaksanaannya
Ro Peg &
Set Unit
Eselon I
Melakukan evaluasi terhadap
penilaian kinerja pegawai
berbasis TIK dan menjajagi
integrasinya dengan penilaian
Ro Peg
211
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kinerja organisasi berbasis TIK
Menindaklanjuti hasil evaluasi
penilaian kinerja pegawai
berbasis TIK dan mengirim
rekomendasi integrasi ke
Pusdatin
Ro Peg
Mengembangkan aplikasi
(berbasis TIK) penilaian kinerja
pegawai yang terintegrasi
dengan penilaian kinerja
organisasi dan melaporkan
perkembangannya
kepadaMenkes melalui
Sekretaris Jenderal
Pusdatin &
Ro Peg
5. Mengembangk
an sistem karier
pegawai
Kemenkes
Kemenkes
Melakukan asesmen individu
pegawai Ro Peg
Merumuskan pola karir, jalur2
karir, dan sistem karier pegawai
Kemenkes
Ro Peg
Memroses Kepmenkes/
Permenkes ttg Sistem Karier
Pegawai Kemenkes
Biro Hukor
212
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerapkan Sistem Karir
Pegawai Kemenkes di lingkup
Unit Eselon I dan melaporkan
kemajuan serta hambatannya
ke Biro Kepegawaian
Set Unit
Eselon I
Memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan sistem karir di
Kemenkes Ro Peg
6. Meningkatkan
sistem
pengembanga
n pegawai
melalui
pendidikan dan
pelatihan
(diklat)
Menyelenggarakan rapat
tentang asesmen kebutuhan
diklat pegawai Kemenkes dan
jadwal pelaksanaan tiap
tahunnya
BPPSDMK &
Ro Peg
Menyelenggarakan assesmen
kebutuhan diklat BPPSDMK
Melaporkan hasil assesmen
kepada Menkes dengan
tembusan ke Sekretaris
Jenderal
BPPSDMK
Menyusun Rencana &
Anggaran Diklat BPPSDMK &
Ropeg
213
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menyelenggarakan diklat
sesuai dengan hasil assesmen
kebutuhan diklat
BPPSDMK
214
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
7. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Paraturan Perundang-Undangan
No KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melakukan
harmonisasi
peraturan
perundang-
undangan
untuk tahun
berjalan
Menginventarisasi
peraturan perundang-
undangan yang akan
diharmonisasi untuk
tahun berjalan dan
menyampaikannya ke
Biro Hukor
Pokja PPU
Melaksanakan
pengkajian terhadap
peraturan perundang-
undangan yang akan
diharmonisasi
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
Memproses harmonisasi
peraturan per-UU-an
melalui
Kepmenkes/Permenkes
atau bentuk lain
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
215
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Memperkuat
pengendalian
penyusunan
peraturan
perundang-
undangan di
Kemenkes
Memantau proses
penyusunan peraturan
perundang-undang-an
di Unit Eselon I dan
mengirimkannya ke Biro
Hukor
Pokja &
AoC Unit
eselon I
Menindak lanjuti hasil
pemantauan dan
melaporkannya minimal
1 kali dalam setahun
kepada Menteri
Kesehatan melalui
Sekretaris Jenderal
Biro Hukor
3. Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
penyusunan
kebijakan
dan peraturan
perundang-
Meminta masukan dari
masyarakat terhadap
rancangan
kebijakan/peraturan
perundang-undangan
yang akan dibuat
melalui website
Kemenkes
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
216
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
No KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
undangan di
Kemenkes
Menelaah masukan dari
masyarakat dan
memperbaiki
rancangan
kebijakan/peraturan
perundang-undangan
jika perlu
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
Memproses penerbitan
kebijakan/peraturan
perundang-undangan
Biro Hukor &
Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
217
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
8. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Peningkatan Kualitas Pelayananan Publik
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melakukan
penyempurna
an Proses
Bisnis
pelayanan
publik
Kemenkes.
Menyempurnakan
proses bisnis
(Standar Pelayanan
Minimal, SOP, Survei
Kepuasan
Masyarakat, dan
sistem monev
kualitas) pelayanan
publik Kemenkes.
Pokja
PKPP/
Biro
Komyan
mas
Melaksanakan
komputerisasi
proses bisnis
pelayanan publik
Kemenkes
Pusdatin
Memantau dan
mengevaluasi
penerapan
komputerisasi
proses bisnis
pelayanan publik
Pusdatin
218
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Melakukan
Pemetaan
Kualitas
Pelayanan
Publik di UPT
Kementerian
Kesehatan
Melakukan
pemetaan kualitas
pelayanan publik di
UPT Kemenkes
Pokja
PKPP/Biro
Komyan
mas
Menindaklanjuti
hasil pemetaan
berupa pembinaan
kualitas pelayanan
publik di UPT
Kemenkes
Biro Kom
yanmas
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan
pembinaan kualitas
pelayanan publik di
UPT Kemenkes dan
melaporkannya ke
Biro Komyanmas
AoC Unit
Eselon I
3. Melakukan
penilaian dan
evaluasi
kinerja
Melakukan evaluasi
kinerja pelayanan
publik Kemenkes
dan melaporkan
Pokja
PKPP
219
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pelayanan
publik
Kemenkes.
hasilnya kepada
Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
Membahas laporan
evaluasi kinerja
pelayanan publik
Kemenkes dan
tindak lanjutnya
dalam Rakorpim
Setjen
Menginstruksikan
dilaksanakannya
tindak lanjut oleh
unit-unit pelayanan
publik yang
berkaitan
Set Unit
Eselon I
4. Mengupayak
an kepuasan
publik
terhadap
pelayanan
Kemenkes
Menyusun kerangka
acuan survei
kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan2 publik
Kemenkes
Pokja
PKPP/ Biro
Kom
yanmas
220
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019
NO. KEGIATAN/ SUB
KEGIATAN TAHAPAN
PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
PENGERAK 2015
2016
2017
2018
2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melaksanakan
survei kepuasan
masyarakat thd
pelayanan2 publik
Kemenkes
Biro
Komyan
mas
Melaporkan hasil
survei kepuasan
masyarakat kepada
Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
Biro
Komyan
mas
Membahas hasil
survei kepuasan
masyarakat dan
tindak lanjutnya
dalam Rakorpim
Setjen
Menginstruksikan
dilaksanakannya
tindak lanjut oleh
unit-unit organisasi
yang berkaitan
Set Unit
Eseelon I