RJP pada anak

28
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian terbesar selama masa kanak-kanak terjadi di tahun pertama kehidupan dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada bulan pertama. Penyebab kematian bervariasi sesuai dengan usia (lihat Tabel 1.1). Pada periode bayi baru lahir,  penyebab paling umum adalah kelainan bawaan dan faktor yang terkait dengan  prematuritas, seperti imaturitas sistem pernapasan, perdarahan otak, dan infeksi karena imaturitas dari sistem kekebalan. 1 Dari usia 1 bulan s ampai dengan 1 tahun s uatu kondisi yang dikenal s ebagai cot death adalah penyebab kematian yang paling umum. Beberapa anak dengan kondisi ini berkaitan dengan penyakit pernapasan atau metabolik, tetapi ada juga yang tidak memiliki penyebab spesifik kematian. Kelompok ini digambarkan menderita sindrom kematian bayi mendadak. Selanjutnya penyebab kematian yang  paling umum pada kelompok usia ini adalah kelainan bawaan dan infeksi. Setelah usia 1 tahun, trauma merupakan penyebab kematian paling s ering. 1 Manajemen yang tepat dalam beberapa jam pertama akan menurunkan angka kematian pada anak. Manajemen yang terbaik adalah resusitasi jantung paru. Resusitasi jantung paru adalah sekumpulan intervensi yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi organ vital tubuh. Resusitasi jantung paru ini sudah diperkenalkan secara resmi pada tahun 1740-an dan diperbaharui sampai sekarang. Bukan saja petugas medis dan paramedis, tetapi semua orang umum disarankan supaya mengetahui dan dapat melakukan prosedur resusitasi ini bila diperlukan. Teknik resusitasi jantung paru ini telah dibuat oleh  American Heart Association (AHA) pada tahun 1960. 2

Transcript of RJP pada anak

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 1/28

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian terbesar selama masa kanak-kanak terjadi di tahun pertama

kehidupan dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada bulan pertama. Penyebab

kematian bervariasi sesuai dengan usia (lihat Tabel 1.1). Pada periode bayi baru lahir,

  penyebab paling umum adalah kelainan bawaan dan faktor yang terkait dengan

  prematuritas, seperti imaturitas sistem pernapasan, perdarahan otak, dan infeksi

karena imaturitas dari sistem kekebalan.1

Dari usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun suatu kondisi yang dikenal sebagaicot death adalah penyebab kematian yang paling umum. Beberapa anak dengan

kondisi ini berkaitan dengan penyakit pernapasan atau metabolik, tetapi ada juga

yang tidak memiliki penyebab spesifik kematian. Kelompok ini digambarkan

menderita sindrom kematian bayi mendadak. Selanjutnya penyebab kematian yang

  paling umum pada kelompok usia ini adalah kelainan bawaan dan infeksi. Setelah

usia 1 tahun, trauma merupakan penyebab kematian paling sering.1

Manajemen yang tepat dalam beberapa jam pertama akan menurunkan angka

kematian pada anak. Manajemen yang terbaik adalah resusitasi jantung paru.

Resusitasi jantung paru adalah sekumpulan intervensi yang bertujuan untuk 

mengembalikan fungsi organ vital tubuh. Resusitasi jantung paru ini sudah

diperkenalkan secara resmi pada tahun 1740-an dan diperbaharui sampai sekarang.

Bukan saja petugas medis dan paramedis, tetapi semua orang umum disarankan

supaya mengetahui dan dapat melakukan prosedur resusitasi ini bila diperlukan.

Teknik resusitasi jantung paru ini telah dibuat oleh   American Heart Association

(AHA) pada tahun 1960.2

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 2/28

 

Tabel 1.1 Angka Kematian Berdasarkan Umur 

Sumber : Jones KM1 

Tabel 1.2 Penyebab Umum Kematian Berdasarkan Umur 

Sumber : Jones KM1

1.2 Batasan Masalah 

Referat ini membahas tentang resusitasi jantung paru pada anak.

1.3 Tujuan penulisan

Referat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

mengenai resusitasi jantung paru pada anak.

1.4 Metode penulisan 

Referat ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang diambil dari

 beberapa literatur.

1.5 Manfaat Penulisan

Melalui penulisan referat ini diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan

informasi dan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru pada anak. 

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 3/28

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah sekumpulan intervensi yang bertujuan

untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada korban henti

 jantung dan henti nafas. Intervensi ini mencakup pemberian kompresi dada dan nafas

  buatan. Tindakan ini memungkinkan penghantaran substrat untuk memenuhi

kebutuhan metabolik terutama bagi organ vital seperti otak dan jantung.1.3

Alur RJP yang dianjurkan sebelum ini adalah dengan urutan  ABC  yaitu

airway, breathing, circulation atau chest compression.  American Heart Association ( AHA)  2010, Guidelines for cardiopulmonary resuscitation (CPR) and emergency

cardiac care (ECC) merekomendasikan penggunaan alur  CAB yaitu chest 

compression, airway dan breathing.1.3.4.5.7.8

 

2.2 Patofisiologi Henti Kardiorespirasi

Henti jantung pada bayi muda dan anak-anak jarang disebabkan oleh penyakit

 jantung. Pada anak-anak sebagian besar henti jantung merupakan komplikasi hipoksia

dimana penyebab terseringnya yaitu asfiksia jalan lahir, korpus alienum, bronkiolitis,

asma, dan pneumotoraks. Disamping itu, kebanyakan henti jantung juga merupakan

komplikasi dari kegagalan sirkulasi (syok). Hal ini sering disebabkan kehilangan

cairan tubuh dan darah, atau maldistribusi dari cairan dalam sistem peredaran darah.

Kehilangan cairan tubuh mungkin karena gastroenteritis, luka bakar atau trauma,

sedangkan maldistribusi cairan dalam perdaran darah sering disebabkan oleh sepsis

atau anafilaksis. Kegagalan sirkulasi mengakibatkan organ tubuh kehilangan nutrisi

dan oksigen yang akhirnya mengakibatkan hipoksia jaringan dan asidosis.1.4

Henti nafas bisa merupakan komplikasi dari disfungsi neuroligis seperti pada

kejang dan keracunan. Selain itu peningkatan tekanan intrakranial dapat

menyebabkan cedera kepala atau ensepalopati akut yang akhirnya memicu henti

nafas.1

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 4/28

 

Apapun penyebabnya, pada saat henti jantung, anak telah memiliki periode

kegagalan pernafasan yang akan menyebabkan asidosis respiratorik dan hipoksia.

Kombinasi hipoksia dan asidosis menyebabkan kerusakan sel dan kematian sel

(terutama di organ yang paling sensitif seperti otak, hati dan ginjal), kerusakan

miokard yang terjadi cukup parah sehingga menyebabkan henti jantung1.3.4

.

Pada kenyataannya kedua jalur tersebut dapat terjadi bersamaan. Jalur yang

menyebabkan henti jantung pada anak-anak dapat diringkas pada gambar berikut.1

Gambar 2.1 MekanismeHenti Jantung pada Anak 

Sumber : Jones KM1

2.3 Pengenalan Terhadap Anak yang Sakit Berat

Pengenalan awal dan manajemen yang baik terhadap gangguan pernafasan,

gangguan sirkulasi dan kerusakan sistem saraf pusat akan mengurangi angka

kematian dan kesakitan.1 

2.4 Pengenalan Potensi Gagal Nafas

2.4.1. Usaha Bernafas

Peningkatan usaha bernafas memungkinkan penilaian klinis dari tingkat

keparahan gangguan pernapasan sehingga penting untuk menilai hal berikut :

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 5/28

 

a.  Frek uensi nafas

Frekuensi respirasi normal berbeda berdasarkan umur seperti dalam tabel

2.1. Adanya takipnu saat istirahat mempunyai indikasi bahwa peningkatan

ventilasi dapat disebabkan oleh salah satu dari paru atau jalan nafas atau

asidosis metabolik.

Tabel 2.1 Frekuensi Nafas Berdasarkan Umur 

Sumber: Jones KM1

b.  R etraksi

Retraksi interkosta, subkosta, dan sternal menggambarkan peningkatan

usaha nafas. Tanda ini lebih mudah terlihat pada bayi yang lebih muda

karena mereka mempunyai dinding dada yang lebih lentur. Adanya

retraksi pada anak yang lebih tua (lebih dari 6 atau 7 tahun) menunjukkan

gangguan pernapasan yang parah. Tingkat retraksi merupakan indikasi

keparahan gangguan pernafasan.

c.  Suara inspirasi dan ekspirasi

S tridor  adalah suatu tanda obstruksi laring atau faring. Pada obstruksi

yang berat stridor dapat juga terjadi saat ekspirasi., tapi komponen

inspirasi biasanya lebih dominan. Wheezing  mengindikasikan

menyempitan saluran nafas bagian bawah dan lebih jelas saat ekspirasi.

Fase ekspirasi yang memanjang juga mengindikasikan penyempitan

saluran nafas bagian bawah.

d.  Grunting atau merintih 

Grunting dihasilkan oleh pernafasan dengan glotis yang tertutup sebagian.

Ini merupakan usaha untuk menghasilkan tekanan ekspirasi positif dan

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 6/28

 

mencegah kolaps jalan nafas saat akhir ekspirasi. Ini merupakan tanda

gangguan pernafasan parah dan biasanya terlihat pada bayi.

e.  Penggunaan otot bantu pernafasan

Sama seperti pada orang dewasa, pada anak otot sternokleidomastoideus

dapat digunakan sebagai otot bantu pernafasan ketika upaya bernafas

meningkat. Sedangkan pada bayi, hal ini dapat menyebabkan kepala naik-

turun pada setiap kali nafas, sehingga tidak efektif.

f.  Nafas cuping hidung

  Nafas cuping hidung dapat terlihat terutama pada bayi muda dengan

distres pernafasan.

Ada kemungkinan tidak ada atau hanya sedikit tanda dari peningkatan

usaha bernafas dalam keadaan berikut :

1.  Pada anak-anak atau bayi muda dengan gangguan pernafasan berat dalam

rentang waktu tertentu, kelelahan dapat terjadi dan tanda peningkatan

usaha bernafas akan berkurang. Kelelahan merupakan tanda preteriminal.

2.  Anak-anak dengan tanda penekanan otak akibat peningkatan tekanan

intrakranial, keracunan, atau ensepalopati akan mempunyai pernafasan

yang inadekuat tanpa peningkatan usaha bernafas. Pernafasan yang

inadekuat disebabkan oleh terganggunya pusat pengatur pernafasan.

3.  Anak-anak yang mempunyai kelainan neuromuskular (seperti penyakit

Werdnig-Hoffman atau distrofi otot) mungkin menunjukkan kegagalan

respirasi tanpa peningkatan usaha bernafas.

2.4.2 Efektivitas Pernafasan

Auskultasi pada dinding dada akan memberikan informasi tentang jumlah

udara inspirasi dan ekspirasi. Suara nafas yang tidak terdengar adalah suatu tandayang mengkhawatirkan. Demikian pula, penilaian tingkat pengembangan dada

(pada bayi muda; gerakan dinding perut) memberikan informasi yang

 bermanfaat.1

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 7/28

 

  Pulse oximetry dapat digunakan untuk mengukur saturasi oksigen arteri

(SaO2), tapi akurasi alat ini berkurang pada kondisi saturasi oksigen < 70 %,

  pada saat syok dan pada keadaan karboksihemoglobin.  Pulse oximetry 

memberikan infomasi yang dapat dipercaya terhadap efisiensi pernafasan.

Pemberian terapi oksigen akan menutupi nilai saturasi oksigen yang sebenarnya

kecuali jika terjadi hipoksia berat1.

2.4.3 Efek R espirasi Inadek uat pada Organ Lain.

a.  Frek uensi  jantung

Hipoksia mengakibatkan takikardi pada bayi yang lebih tua dan anak-

anak. Ansietas dan demam juga berkontribusi dalam menimbulkan

takikardi. Namun hipoksia yang berat atau lama akan menimbulkan

 bradikardi. Ini merupakan tanda preterminal.1.3

 

b.  Warna k ulit

Hipoksia mengkibatkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer sehingga

kulit jadi pucat. Sianosis merupakan tanda lanjut dan preterminal dari

hipoksia. Jika muncul sianosis sentral pada gangguan pernafasan akut,

maka pasien akan jatuh henti nafas. Sianosis ini sebagian besar tidak 

mengalami perubahan dengan terapi oksigen.1,3

c.  Kesadaran

Anak dengan hipoksia atau hiperkapni akan mengalami agitasi dan/atau

mengantuk. Rasa kantuk meningkat secara bertahap dan akhirnya

kesadaran hilang. Perubahan kesadaran lebih sulit dideteksi pada bayi

yang lebih muda. Orang tua akan mengatakan bahwa anak seperti bukan

dirinya. Dokter harus menilai tingkat kesadaran anak dengan mendapatkan

kontak mata dan respon terhadap suara, dan jika perlu dengan rangsangan

nyeri. 1,3

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 8/28

 

2.4.4 Penilaian Kembali

Observasi terhadap frekuensi nafas dan lain-lain sangat bermanfaat , dan

akan lebih banyak lagi informasi yang didapat jika mengulang observasi untuk 

mendeteksi kecendrungan kondisi pasien.1 

2.5 Pengenalan Potensi Gagal Sirk ulasi

2.5.1 Status Kardiovask ular

a.  Frek uensi  jantung

Frekuensi jantung meningkat pada awal syok karena pelepasan

katekolamin dan sebagai kompensasi menurunnya stroke volume.

Frekuensi jantung pada awal syok ini dapat sangat cepat (>220 kali

 permenit) terutama pada bayi muda.F

rekuensi jantung nomal ditunjukkandalam tabel 2.2.

Tabel 2.2 Frekuensi Jantung Berdasarkan Umur 

Sumber: Jones KM1

b.  Denyut nadi

Pada kondisi syok berat, perfusi dapat dinilai dengan membandingkan

 palpasi denyut nadi sentral dan perifer. Hilangnya denyut nadi perifer dan

denyut nadi sentral yang melemah merupakan tanda syok berat dan

merupakan petunjuk terjadinya hipotensi.1

c.  Pengisian kapiler

Setelah dilakukan penekanan selama 5 detik pada jari atau sebaiknya pada

 pertengahan sternum, pengisian kapiler yang normal akan muncul dalam 2

detik. Perlambatan waktu pengisian kapiler menandakan perfusi kulit yang

  buruk. Ini merupakan tanda yang sangat berguna pada syok sepsis dini,

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 9/28

 

dimana anak dapat tampak baik dengan akral yang masih hangat. Adanya

demam tidak mempengaruhi sensitivitas perlambatan pengisian kapiler 

 pada anak dengan hipovolemik.1

d.  Tekanan darah

Tekanan darah sistolik dapat diperkirakan dengan formula:

Tekanan darah = 80 + (umur (dalam tahun) x 2)

Tekanan sistolik normal terlihat dalam tabel 2.3

Tabel 2.3 Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan Umur 

Sumber: Jones KM1

Penggunaan ukuran manset yang benar adalah penting jika ingin

mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang benar. Lebar manset

harus lebih dari 80 % dari penjang lengan atas dan balonnya lebih dari 40

% dari lingkar lengan.

2.5.2 Efek Sirk ulasi Inadek uat pada Organ Lain

a.  Sistem Pernafasan

Kegagalan sirkulasi akan menyebabakan asidosis metabolik yang pada

gilirannya akan menyebabkan frekuensi nafas menjadi cepat dengan

 peningkatan volume tidal, tapi tanpa retraksi.1

b.  K ulit

Bercak-bercak pucat, dingin, kulit perifer pucat merupakan indikasi

 perfusi yang buruk.1 

c.  Kesadaran

Agitasi dan mengantuk yang berlanjut menjadi tidak sadar adalah tanda

kegagalan sirkulasi. Tanda ini disebakan oleh buruknya perfusi ke otak.1

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 10/28

 

10

d.  Produksi urin

Produksi urin kurang dari 1 ml/kg/jam pada anak dan kurang dari 2

ml/kg/jam pada bayi muda menandakan perfusi ginjal yang inadekuat

selama syok. Riwayat oliguria atau anuria harus dicari.1 

2.6 Pengenalan Potensi Gangguan Neurologis

Penilaian neurologis sebaiknya hanya dilakukan setelah jalan nafas (A),

  pernafasan (B) dan sirkulasi (C) telah dinilai dan ditatalaksana. Tidak ada masalah

neurologis yang mendapat prioritas diatas ABC.1.3

Kegagalan respirasi dan sirkulasi akan mempunyai efek terhadap sistem saraf 

 pusat. Sebaliknya, beberapa kondisi dengan efek langsung terhadap sistem saraf pusat

(seperti meningitis, peningkatan tekanan intracranial akibat trauma, dan status

epileptikus) mungkin mempunyai konsekuensi respirasi dan sirkulasi.1

2.6.1 Fungsi Neurologis

a.  Tingkat kesadaran

Penilaian yang cepat terhadap tingkat kesadaran dapat dibuat dengan

menilai pasien sesuai dengan kriteria berikut :1.3

Tabel 2.4 Penilaian Cepat Tingkat Kesadaran

Sumber: Jones KM1

Rangsangan nyeri dilakukan dengan menekan os. sternum atau os.

frontalis. Anak yang tidak respon atau hanya berespon dengan rangsangan

nyeri memiliki nilai 8 atau kurang pada skala koma Glasgow.

1

b.  Postur tubuh

Sebagian besar anak yang menderita penyakit berat adalah hipotonik.

Postur yang kaku tampak seperti dekortikasi (lengan fleksi, tungkai

ekstensi) atau deserebrasi (lengan ke ekstensi, tungkai fleksi) adalah tanda

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 11/28

 

11

serius disfungsi otak. Rangsangan nyeri mungkin diperlukan untuk 

mengtahui postur anak.1.3

c.  Pupil

Beberapa obat dan lesi otak mempunyai efek pada ukuran dan reaksi

 pupil. Walaupun demikian tanda pupil terpenting yang perlu diperhatikan

yaitu dilatasi, tidak ada rekasi pupil, dan anisokor yang menandakan

kemungkinan kelainan otak yang serius.1.3

 

2.6.2 Efek Kegagalan Sistem Saraf Pusat terhadap Sistem R espirasi

Terdapat beberapa cara mengetahui abnormalitas pola pernafasan

dengan meningkatnya tekanan intrakranial. Bagaimanapun pola ini sering dapat

  berubah dan mungkin bervariasi mulai dari hiperventilasi hingga pernafasan 

Cheyne S tokes dan apnoe. Adanya abnormalitas pola pernafasan pada pasien

dengan koma mengindikasikan disfungsi pada otak tengah atau otak belakang.1

2.6.3 Efek Kegagalan Sistem Saraf Pusat terhadap Sistem Kardiovask ular

Hipertensi sistemik dengan sinus bradikardi (Respon Cushing)

mengindikasikan kompresi pada medula oblongata yang disebabkan oleh herniasi

tonsil serebelum melalui foramen Magnum. Ini merupakan tanda lanjut dan pre-

terminal.1

 

2.7 Bantuan Hidup Dasar

Bantuan hidup dasar pada anak tidak semudah cara yang dikembangkan pada

dewasa. Meskipun prinsip umumnya sama, dibutuhkan teknik khusus untuk bantuan

yang optimal. Teknik tepat yang dibutuhkan bervariasi sesuai ukuran anak.

Umumnya, garis artifisial ditarik antara bayi (kurang dari 1 tahun) dan anak kecil

(kurang dari 8 tahun). Hipoksia berat yang menyebabkan henti jantung pada anak 

mengindikasikan pemberian oksigen lebih baik dari defebrilasi. Hal ini merupakan perbedaan utama dengan algoritma pada dewasa.1.3

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 12/28

 

12 

Gambar 2.2 Urutan Penilaian Klinis pada Bayi dan Anak 

Sumber: Jones KM1

Dengan mengaplikasikan teknik dasar tersebut, seorang penolong bisa

membantu fungsi respirasi dan fungsi sirkulasi pada anak yang kolaps tanpa

menggunakan alat.1

Bantuan hidup dasar merupakan fondasi untuk membangun bantuan hidup

lanjut. Oleh karena itu semua pemberi bantuan hidup lanjut harus piawai dalam

teknik dasar, dan mereka mampu menjamin bahwa bantuan dasar selalu tersedia dan

tetap baik selama resusitasi.1,4,5,6

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 13/28

 

13 

2.7.1 Penilaian dan Penatalaksanan

Setelah anak ditempatkan dalam posisi yang benar, dan pemeriksaan

sederhana untuk menilai respon telah dilakukan, penilaian dan penatalaksanaan

mengikuti pola A, B, C. Semua urutan dari bantuan hidup dasar henti kardiopulmoner 

 pada anak dijelaskan pada gambar.1.4

Gambar 2.3 Algoritma Bantuan Hidup Dasar 

Sumber: Jones KM1 

2.7.2 Pendekatan SAFE

Dalam memberikan bantuan hidup dasar, hal yang perlu diperhatikan

adalah bahwa penolong tidak boleh menjadi korban kedua, dan anak-anak harus

dihindarkan dari bahaya lanjutan secepat mungkin. Oleh karena itu penting untuk 

memanggil bantuan lain dengan cepat. Pertimbangan ini harus dilakukan

sebelum penilaian awal jalan nafas. Ini diringkas dalam gambar 2.4.

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 14/28

 

14 

Gambar 2.4 Pendekatan SAFE 

Sumber: Jones KM1

Penilaian awal kesadaran adalah dengan menanyakan pada anak ³ apakah

kamu baik-baik saja?´ sambil menggoyangkan bahu anak dengan lembut. Bayi

dan anak kecil yang belum bisa bicara, dan anak yang sangat ketakutan, tidak 

akan memberi jawaban yang bermakna, tetapi mereka mungkin akan

mengeluarkan sedikit suara atau membuka mata sebagai respon terhadap suara

 penolong.1.3.4

Pada kasus yang berhubungan dengan trauma leher dan spinal, korban

harus diimobilisasi selama manuver ini. Ini dilakukan dengan menempatkan satu

tangan dengan kuat pada dahi, sedangkan salah satu lengan anak digoyangkan

dengan lembut.1

2.8 Alur R JP 

Alur RJP yang disarankan selama ini adalah ABC yaitu airway, breathing,

chest compression atau circulation. The 2010 AHA Pedoman CPR dan ECC

merekomendasikan urutan CAB (dada kompresi, jalan napas, pernapasan/

ventilasi).6,7

2.8.1 Keamanan Penyelamat dan Korban 

Dalam memberikan bantuan, selalu pastikan bahwa daerah tersebut aman untuk   penolong dan korban. Meskipun secara teori penularan penyakit infeksi dapat

terjadi pada pemberian RJP, resiko kepada penyelamat lebih rendah1.6

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 15/28

 

15 

2.8.2 Menilai Kebutuhan R JP

Untuk menilai perlunya RJP, penyelamat harus menganggap bahwa ada serangan

  jantung jika korban tidak responsif dan tidak bernapas atau hanya terengah-

engah.1 

Gambar 2.5 Algoritma RJP

Sumber: Jones KM1

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 16/28

 

16 

2.8.3 Nilai R espon 

Gerakkan korban dengan lembut sambil bertanya dengan suara yang keras,

"Apakah anda baik-baik saja?" atau panggil nama anak. Jika anak responsif, ia

akan menjawab, bergerak, atau mengerang. Cepat periksa apakah anak 

mengalami cedera atau membutuhkan bantuan medis. Jika penolong hanya satu

orang dan anak bernapas, tinggalkan anak sebentar untuk menelepon sistem

tanggap darurat, namun segera kembali dan periksa ulang kondisi anak. Anak-

anak dengan distres pernafasan sering mempertahankan posisi jalan nafas yang

  paten dan mengoptimalkan ventilasi. Biarkan anak dengan distress pernapasan

untuk tetap dalam posisi yang paling nyaman.1 

2.8.4 Periksa nadi

Jika anak tidak memberikan respon dan tidak bernafas, raba nadi selama 10 detik 

(brakial pada bayi: karotis atau femoral pada anak). Jika nadi tidak teraba, mulai

lakukan kompresi dada.1.6.7

a.  Pernapasan yang Tidak Adek uat dengan Frek uensi Nadi Adek uat

Jika frekuensi nadi yang teraba 60 per menit tetapi pernapasan tidak adekuat,

maka berikan bantuan nafas sekitar 12 sampai 20 napas per menit (1 kali napas

setiap 3 sampai 5 detik) sampai korban kembali bernapas spontan. Nilai kembali

frekuensi nadi setiap 2 menit tetapi jangan menghabiskan waktu lebih dari 10

detik.6.7

b.  Bradikardi dengan perf usi yang  jelek 

Jika frekuensi nadi < 60 per menit dan ada tanda-tanda perfusi jelek (muka pucat,

  bercak-bercak, sianosis), maka tanpa mempertimbangkan oksigenasi dan

ventilasi, mulai pemberian kompresi dada. Curah jantung pada bayi dan anak-

anak sebagian besar bergantung pada denyut jantung, maka bradikardi dengan

  perfusi jelek merupakan indikasi untuk melakukan kompresi dada karena

  permulaan RJP secepat mungkin akan meningkatkan kadar angka harapan

hidup.6.7

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 17/28

 

17 

Frekuensi jantung absolut untuk memulai kompresi masih belum diketahui, maka

rekomendasi pemberian kompresi dada untuk detak jantung <60 kali per menit

dengan tanda-tanda perfusi jelek tergantung dari keterampilan penolong.6.7

2.8.5 Kompresi dada 

Saat henti jantung, kompresi dada dapat mengalirkan darah ke organ-organ vital

dan meningkatkan kemungkinan kembalinya sirkulasi spontan. Jika bayi atau

anak tidak responsif dan tidak bernapas, berikan 30 kompresi dada. Berikut ini

adalah karakteristik RJP berkualitas tinggi :1.6.7

 

y  Kompresi dada dengan kekuatan dan kedalaman yang tepat. "  push fast ":

mendorong pada kecepatan minimal 100 tekanan per menit. " push hard ":

mendorong dengan kekuatan yang cukup untuk menekan setidaknya

sepertiga anterior-posterior (AP) diameter dada atau sekitar 1 ½ inci (4 cm)

 pada bayi dan 2 inci (5 cm) pada anak-anak 

y  Biarkan dada kembali setelah masing-masing kompresi untuk 

memungkinkan jantung diisi dengan darah.

y  Minimalkan interupsi kompresi dada.

y  Hindari ventilasi berlebihan.

y  Untuk hasil terbaik, pastikan korban dibaringkan di permukaan yang keras.Untuk bayi, penyelamat tunggal harus kompresi sternum dengan 2 jari yang

ditempatkan tepat di bawah garis Intermammaria, Jangan kompresi diatas

xifoideus atau tulang rusuk. Penyelamat harus kompresi setidaknya sepertiga

kedalaman dada, atau sekitar 4 cm (1,5 inci).1

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 18/28

 

18 

Gambar 2.6 Teknik Kompresi Dada Dua Jari pada Bayi

Sumber : Jones KM1 

Untuk seorang anak, penyelamat harus memberikan kompresi pada bagian bawah

sternum setidaknya sepertiga dari diameter AP dada atau sekitar 5 cm (2 inci)

dengan tumit 1 atau 2 tangan. Jangan tekan pada xifoideus atau tulang rusuk.1

Gambar 2.7 Kompresi dengan Satu Tangan 

Sumber : Jones KM1

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 19/28

 

19 

Gambar 2.8 Kompresi dengan Dua Tangan

Sumber : Jones KM1 

Setelah masing-masing kompresi dilakukan, biarkan dada untuk kembalisepenuhnya karena hal ini akan meningkatkan aliran darah kembali ke jantung

dan dengan demikian juga meningkatkan aliran darah ke tubuh selama RJP.1.7

Hasil resusitasi terbaik pada bayi dan anak-anak didapatkan apabila penekanan

dada dikombinasikan dengan ventilasi (lihat di bawah), tetapi jika penolong tidak 

terlatih dalam memberikan ventilasi, atau tidak dapat melakukannya, penyelamat

harus melanjutkan dengan penekanan dada (Hands-Only) sampai bantuan tiba.6 

2.8.6 Buka Airway dan Berikan Ventilasi

Untuk penyelamat tunggal rasio kompresi-ventilasi yang dianjurkan adalah 30:2.

Setelah 30 kompresi pertama, buka jalan napas dan memberikan 2 napas. Pada

  bayi atau anak yang tidak responsif, lidah dapat menyumbat jalan nafas dan

mengganggu ventilasi. Jika anak tidak bernapas mungkin karena jalan napas telah

terhalang oleh lidah yang jatuh ke faring. Upaya untuk membebaskan jalan napas

harus dilakukan dengan manuver chinlift dan head tilt dengan derajat tinggi dagu

yang diinginkan atau pada posisi netral pada bayi dan sniffing pada anak.1.6.7

 

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 20/28

 

20

Gambar 2.9 Manuver Chin Lift pada Anak 

Sumber : Jones KM1 

Gambar 2.10 Manuver  Head Tilt pada Anak  

Sumber : Jones KM1 

Manuver ini dilakukan pada korban dengan atau tanpa trauma. Jika manuver 

chinlift  dan head tilt  tidak mungkin dilakukan atau merupakan kontraindikasi,

maka maneuver   jaw thrust dapat digunakan. Jika nafas masih tidak adekuat

setelah 10 detik, maka jalan nafas diperbaiki dan berikan nafas buatan. Untuk 

memberikan napas pada bayi, gunakan teknik  mouth-to-mouth-and-nose,

sedangkan untuk memberi napas kepada seorang anak gunakan teknik mulut ke

mulut. Pastikan napas efektif yaitu naiknya dinding dada. Setiap napas harus

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 21/28

 

21

mengambil sekitar 1 detik. Jika dada tidak naik, maka lakukan reposisi kepala,

 bebaskan jalan nafas, dan coba lagi beri bantuan.1.6.7

Gambar 2.11 Manuver  J aw Thrust 

Sumber: Jones KM1 

Gambar 2.12 Teknik  M outh-to-mouth-and-nose 

Sumber: Jones KM1 

2.8.7 Mengkoordinasikan Penekanan Dada dan Pernapasan

Setelah memberikan 2 kali nafas, segera beri 30 kompresi. Penolong harus terus

memberikan 30 kompresi dan 2 nafas selama sekitar 2 menit (sekitar 5 siklus)

sebelum meninggalkan korban untuk mengaktifkan sistem tanggap darurat dan

mendapatkan   Automathic external defibrillator ( AED) jika berada di dekatnya.

Rasio kompresi-ventilasi yang ideal pada bayi dan anak-anak tidak diketahui. Jika

ada 2 penolong, seseorang harus memulai RJP segera dan yang lain harus

mengaktifkan sistem tanggap darurat dan mendapatkan AED.1 

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 22/28

 

22 

2.8.8 Defibrilasi

Ventrikel fibrilasi dapat timbul selama resusitasi dan dapat menyebabkan kolaps

secara tiba-tiba. Ventrikel fibrilasi dan  pulseless venricular tarcycardia dikenali

sebagai   shockable rhythms, karena dapat berespon terhadap kejutan listrik 

(defibrilasi). Besar energi yang dianjurkan untuk pertama kali adalah 2 J/ kg. Jika

defibrilari masih diperlukan besar energi dapat ditingkatkan menjadi 4 J/kg1.6

.

2.8.9 Kapan R JP Dihentikan ?

y  Apabila bantuan tiba.

y  Apabila penyelamat lelah

y  Setelah nadi dan nafas spontan kembali

y  Setelah korban dikatakan meninggal oleh dokter 10 

2.9 R JP pada Kondisi Khusus

2.9.1 Obstruksi Jalan Nafas oleh Benda Asing (Tersedak)

Secara epidemiologi lebih dari 90% kematian akibat aspirasi benda asing pada

anak < 5 tahun, dimana 65% diantaranya adalah bayi. Cairan adalah penyebab

  paling umum tersedak pada bayi. Selain itu balon, benda kecil, dan makanan

(misalnya, permen, kacang, dan anggur) adalah penyebab paling umum obstruksi

  jalan napas akibat benda asing pada anak. Tanda-tandanya yaitu anak tiba-tiba

 jadi gawat nafas disertai batuk, tersedak, stridor (melengking, suara ribut), atau

mengi. Karakteristik yang membedakan dari penyebab lain (misalnya croup)

adalah kejadiannya tiba-tiba dan tidak adanya demam pendahuluan atau gejala

 pernafasan.1.6.7369

Bantuan pada Tersedak Benda Asing

Tersedak benda asing dapat menyebabkan obstruksi jalan napas ringan atau

 berat. Ketika obstruksi saluran napas yang ringan, anak bisa batuk dan membuat

 beberapa suara. Ketika obstruksi jalan napas yang berat, korban tidak bisa batuk 

atau membuat suara apapun.6.7

 

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 23/28

 

23 

y  Jika ringan, penolong tidak perlu ikut campur. Biarkan korban untuk 

membersihkan jalan napas oleh batuk sementara penolong mengamati

adanya tanda-tanda perburukan.

y  Jika berat (misalnya, korban tidak dapat membuat suara) maka untuk anak 

lakukan Heimlich manuver sampai obyek keluar atau korban menjadi tidak 

responsif. Untuk bayi, berikan 5 tepukan punggung diikuti oleh 5 dorongan

dada berulang kali sampai obyek keluar atau korban menjadi tidak responsif.

Dorongan perut tidak dianjurkan untuk bayi karena dapat terjadi kerusakan

yang relatif besar dan tanpa perlindungan hati.

Jika korban menjadi tidak responsif, penolong dan tenaga kesehatan harus

melakukan RJP tetapi harus melihat ke dalam mulut sebelum memberikan napas.Jika penolong melihat benda asing, maka usahakan untuk mengeluarkannya.

Tenaga kesehatan tidak harus mencongkel dengan jari karena dapat mendorong

  benda asing tersebut jatuh ke faring dan mungkin merusak orofaring. Tenaga

kesehatan harus berusaha untuk mengeluarkan sebuah objek hanya jika mereka

dapat melihat itu di tenggorokan. Jika korban masih tidak responsif maka

  penyelamat harus berusaha melakukan ventilasi dan ikuti dengan penekanan

dada. Setelah 30 kompresi dada lihat jika objek dapat dijangkau, maka keluarkan

dan jika tidak lanjutkan RJP selama 2 menit1.6

 

2.9.2 Tenggelam

Prognosis tenggelam tergantung pada lama terbenam dalam air, suhu air 

dan bagaimana RJP segera dilakukan. RJP dimulai setelah korban dikeluarkan

dari air. Mulailah dengan secara aman mengeluarkan korban dari air secepat

mungkin. Tidak ada bukti bahwa air bertindak sebagai benda asing obstruktif,

 jangan membuang banyak waktu untuk membuang air dari korban.6.7

 

Mulai RJP dengan membuka jalan napas dan memberikan dua napas

efektif diikuti dengan penekanan dada, jika penolong sendiri, lanjutkan dengan

lima siklus (sekitar 2 menit) dari kompresi dan ventilasi sebelum mengaktifkan

sistem tanggap darurat dan mendapatkan AED. Jika ada dua orang penolong,

  penyelamat kedua langsung untuk mengaktifkan sistem tanggap darurat segera

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 24/28

 

24 

dan mendapatkan AED (jika sesuai), sementara penolong yang satu terus

melakukan RJP.6.7 

Gambar 2.13 Manuver Heimlich pada Anak yang Berdiri 

Sumber: Jones KM1

Gambar 2.14 Abdominal Thrust  

Sumber: Jones KM1 

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 25/28

 

25 

Gambar 2.15 Back Blows pada Bayi Muda 

Sumber: Jones KM1 

Gambar 2.16 Chest Thrust pada Bayi Muda

Sumber: Jones KM1 

2.9.3 Anak yang Butuh Perawatan Khusus

Anak-anak yang butuh perawatan khusus adalah mereka dengan

komplikasi akibat kondisi kronik misalnya, obstruksi dari trakeostomi,

kegagalan teknologi pendukung (misalnya, malfungsi ventilator) dan progresi

dari penyakit yang mendasar. Perawatan sering menjadi rumit karena

kurangnya informasi medis, rencana terapi yang komprehensif dan kurangnya

keterangan mengenai tatacara resusitasi seperti Do Not Attempt Resuscitation

(DNAR) atau Allow Natural Death (AND). Orang tua dan petugas kesehatan

dianjurkan untuk menyimpan data informasi medis mengenai anak yang butuh

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 26/28

 

26 

  perawatan khusus dirumah, di tempat pelayanan kesehatan dan di tempat

 penitipan anak.6.7 

2.9.4 Ventilasi dengan Trakeostomi atau Stoma

Semua orang yang terlibat dalam pengasuhan anak dengan

trakeostomi (orang tua, perawat, dan petugas pelayanan kesehatan) harus

mengetahui cara menilai patensi jalan napas, membersihkan jalan napas, dan

mengganti selang trakeostomi, serta melakukan RJP dengan menggunakan

 jalan napas buatan.6.7

Gunakan selang trakeostomi untuk ventilasi dan pastikan patensi jalan

nafas serta ventilasi yang adekuat dengan memperhatikan pengembangan

dada. Jika selang trakeostomi tidak memberikan ventilasi yang efektif  bahkan setelah penyedotan (suction), ganti selang trakeostominya. Gunakan

teknik ventilasi alternatif seperti bag-mask ventilation apabila dada masih

tidak mengembang.6.7

2.9.5 Trauma

Prinsip-prinsip resusitasi bantuan hidup dasar pada anak dengan

trauma sama dengan anak yang sakit (tanpa trauma), tetapi beberapa aspek 

harus diperhatikan yaitu ;

y  Cegah obstruksi jalan napas akibat fragmen gigi, darah, atau sumbatan

lainnya. Jika perlu gunakan suction.

y  Hentikan semua perdarahan eksternal dengan penekanan.

y  Apabila dicurigai terjadinya trauma servikal, minimalkan pergerakan

leher dan kepala. Buka dan pertahankan jalan napas dengan   jaw thrust  

dan jangan gerakan kepala. Jika jalan nafas tidak terbuka dengan jaw

thrust maka gunakan manuver head tilt- chin lift  untuk membuka jalan

nafas. Jika ada 2 penolong, yang pertama membuka napas dan yang kedua

membatasi gerak tulang leher.

y  Jika memungkinkan, bawa anak-anak yang trauma berat ke trauma center 

dengan keahlian pediatrik.

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 27/28

 

27 

BAB III

KESIMPULAN

Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan suatu prosedur emegensi yang

  penting yang bertujuan untuk mengembalikan sirkulasi dan nafas spontan pada

keadaan henti jantung dan henti nafas. Pelatihan yang khusus dan adekuat harus

diberikan terutama kepada petugaas kesehatan supaya dapat melakukan RJP dengan

efek yang optimal. Ini karena dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa

hampir separuh dari kompresi yang diberikan adalah tidak adekuat sehingga darah

tidak dialirkan.

Pemberian RJP dini dapat meningkatkan angka keberhasilan anak untuk hiduptetapi tidak semua anak mendapatkan RJP kualitas tinggi. Untuk itu perlu pelatihan

yang khusus supaya petugas kesehatan dapat mengenali kebutuhan RJP sedini

mungkin serta memberikan RJP yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan angka

keberhasilan RJP.

5/13/2018 RJP pada anak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rjp-pada-anak 28/28

 

28 

DAFTAR PUSTAKA

1.  Jones KM. Advanced Paedriatic Life Support, The Practical Approach. 3rd Ed.

London. BMJ, 2001: p.3-70.

2.  History of CPR, Highlights of the history of CPR, available at

http//www.google.com on 20th

august 2011

3.  Mcmillan JA. Oski¶s Pediatrics-Principles and Practice. 3rd

  Ed. Lippincott

Williams and Wilkins Publishers, 1999.

4.  Ludwig S. Resuscitation ± Pediatric Basic and Advanced Life Support. In

Fleisher Textbook of Pediatric Emergency Medicine. 4th

 Ed. Lippincott Williams

and Wilkins Publishers, 2000.5.  Mathers LH. Stabilization of Critically Ill Child. In Nelson Textbook of 

Pediatrics.

6.  Berg MD. Pediatric Basic Life Support. In American Heart Association

Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency 2010

Cardiovascular Care available at http//www.google.com on 17th

August 2011.

7.  Kleinman  ME. Pediatric Basic and Advanced Life Support In International

Consensus on Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular 

Care Science With Treatment Recommendations, available at

http//www.google.com on 17th

august 2011.

8.  Gomella LG. Emergencies. In Cinician¶s Pocket Reference. 11th Ed. The McGraw

Hill Companies,2007.

9.  American Heart Association (AHA) Guidelines for Cardiopulmonary

Resuscitation (CPR) and Emergency Cardiovascular Care (ECC) of Pediatric and

  Neonatal Patients: Pediatric Basic Life Support, available at

http//www.google.com on 17th august 2011.

10. BLS CPR training guide, available at http//www.google.com on 17th

august 2011

11. Wichtigkeit V. Advancing Resuscitation, Clinical Background of CPR, available

at http//www.google.com on 22th

august 2011.