1. Dasar-RJP

10
PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 1 P E R T O L O N G A N P E R T A M A ecelakaan-kejadian yang tidak diinginkan-dan atau suatu peristiwa gawat darurat dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dapat menimpa siapa saja. Suatu Peristiwa kegawatdaruratan (Kecelakaan), pada umumnya membutuhkan penanganan medis, orang yang berkewajiban memberikan pertolongan adalah mereka yang berada di tempat kejadian atau anggota keluarga penderita itu sendiri. Tindakan Pertolongan Pertama yang telah dilakukan di tempat kejadian, akan terus berlanjut pada saat di transportasi, hingga korban mendapat perawatan medis di fasilitas kesehatan, rangkaian tindakan tersebut harus menjadi satu kesatuan, mata rantai yang saling mendukung dikenal dengan istilah Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Gawat Darurat dibagi dalam dua fase ; a. Fase Pra Rumah Sakit. b. Fase Rumah Sakit. SISTEM PELAYANAN GAWAT DARURAT TERPADU (SPGDT) Adalah suatu jejaring sumber Daya yang saling berhubungan untuk memberikan pelayanan gawat darurat dan transportasi kepada penderita yang mengalami kecelakaan atau penyakit mendadak. Pada dasarnya sistem ini dapat dilakukan secara sederhana, dengan komponen : Dasar Pertolongan Pertama Pertolongan Pertama (First Aid) merupakan tindakan pertolongan segera kepada penderita sakit dan atau cedera yang memerlukan penanganan MEDIS DASAR. Medis Dasar adalah Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah SERTIFIKASI yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama. Pelaku Pertolongan Pertama adalah : Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan Medis Dasar. K I. Dasar Pertolongan Pertama dan Penilaian 1. AKSES dan KOMUNIKASI 2. Pelayanan Pra Rumah Sakit di Tempat Kejadian 3.Transportasi ke Fasilitas Medis

description

RJP (BASIC LIFE SUPPURT)

Transcript of 1. Dasar-RJP

Page 1: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 1

P E R T O L O N G A N P E R T A M A

ecelakaan-kejadian yang tidak diinginkan-dan atau suatu

peristiwa gawat darurat dapat terjadi dimana saja,

kapan saja dan dapat menimpa siapa saja. Suatu

Peristiwa kegawatdaruratan (Kecelakaan), pada umumnya

membutuhkan penanganan medis, orang yang berkewajiban

memberikan pertolongan adalah mereka yang berada di tempat

kejadian atau anggota keluarga penderita itu sendiri.

Tindakan Pertolongan Pertama yang telah dilakukan di tempat

kejadian, akan terus berlanjut pada saat di transportasi, hingga

korban mendapat perawatan medis di fasilitas kesehatan,

rangkaian tindakan tersebut harus menjadi satu kesatuan, mata

rantai yang saling mendukung dikenal dengan istilah Pelayanan

Gawat Darurat

Pelayanan Gawat Darurat dibagi dalam dua fase ;

a. Fase Pra Rumah Sakit.

b. Fase Rumah Sakit.

SISTEM PELAYANAN GAWAT DARURAT TERPADU (SPGDT)

Adalah suatu jejaring sumber Daya yang saling berhubungan

untuk memberikan pelayanan gawat darurat dan transportasi

kepada penderita yang mengalami kecelakaan atau penyakit

mendadak.

Pada dasarnya sistem ini dapat dilakukan secara sederhana,

dengan komponen :

Dasar Pertolongan Pertama Pertolongan Pertama (First Aid) merupakan tindakan

pertolongan segera kepada penderita sakit dan atau cedera

yang memerlukan penanganan MEDIS DASAR.

Medis Dasar adalah Tindakan perawatan berdasarkan ilmu

kedokteran yang dapat dimiliki awam atau awam yang terlatih

secara khusus.

Batasannya adalah SERTIFIKASI yang dimiliki oleh Pelaku

Pertolongan Pertama.

Pelaku Pertolongan Pertama adalah : Penolong yang pertama

kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan

terlatih dalam penanganan Medis Dasar.

K

I. Dasar Pertolongan Pertama dan Penilaian

1. AKSES dan KOMUNIKASI

2. Pelayanan

Pra Rumah Sakit

di

Tempat

Kejadian

33..TTrraannssppoorrttaassii kkee FFaassiilliittaass MMeeddiiss

Page 2: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 2

PENILAIAN

Pengamatan terhadap keadaan korban maupun situasi dan

kondisi secara keseluruhan, merupakan langkah awal, yang

penting dilakukan. Tindakan yang utama adalah

mempertimbangkan keselamatan diri sendiri, orang lain serta

korban.

Tindakan pertolongan dan atau Penatalaksanaan bergantung

kepada kesimpulan dan analisa hasil penilaian Penolong.

Penilaian Keadaan

Untuk memperoleh gambaran umum tentang apa yang sedang

dihadapi. Menilai dan mengenali faktor-faktor yang mendukung

dan atau menghambat tindakan Pertolongan.

Agar dapat mengAnalisa Kejadian dengan baik, Penolong

dianjurkan mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana Kondisi saat itu ?

2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi?

3. Bagaimana mengatasinya

Penilaian Dini

Pada Tahapan ini, penolong harus mengenali dan mengatasi

masalah yang mengancam nyawa, dengan cepat, tepat dan

sederhana. tindakan Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi

Jantung Paru, harus segera dilakukan apabila di temukan

masalah khususnya pada Sistem Pernapasan dan Sirkulasi.

Perhatikanlah:

Danger (Bahaya)

Penilaian Keadaan (Situasi dan Lingkungan) tempat kejadian,

kumpulkan Informasi ...

Utamakan keselamatan pada diri penolong, orang

disekitar tempat kejadian kemudian korban

Singkirkan benda-benda berbahaya.

Jika diperlukan, pindahkan korban untuk menjauh dari

bahaya

Response (Tanggapan) si korban

Untuk mengetahui tingkat kesadaran. Cara sederhana

mendapat gambaran berat ringannya cedera yang terjadi pada

otak. Respon dinilai berdasarkan reaksi penderita terhadap

rangsang yang di berikan penolong.

D R s A B C

Page 3: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 3

Ajukan pertanyaan “Dapatkah anda mendengarkan

saya”..?

jika sadar “Apakah anda memerlukan pertolongan”..?

Jika korban belum sadar, panggilah dia “Bu!“ atau “Pak! “

Kemudian, tepuklah tulang selangka korban

Lalu cubit di lengan atas korban untuk mengetahui

apakah ada tanggapan.

Respon penderita di bagi atas 4 tingkat yaitu :

Awas, Suara, Nyeri dan Tidak Respon

shout for help (minta bantuan)

Mintalah seseorang yang berada dilokasi kejadian untuk

menghubungi Pelayanan Ambulans Gawat Darurat PMI.

Pastikan bantuan itu datang

Airway (Jalan Napas)

Periksa dan singkirkan bila ada benda yang berada dalam

mulut korban

Dalam keadaan tdk sadar, (gambar 1) lidah akan terjatuh ke

belakang & menutupi jalan napas.

Buka jalan napas (gambar 2b) dengan mengangkat dagu dan

menekan dahi, agar lidah menjauh dari bagian belakang

tenggorok (gambar 2a).

Lakukan dengan perlahan.

Breathing (Pernapasan)

Breathing (Pernapasan)

Menilai pernapasan korban (gambar LDR), perhatikan cara

korban bernapas…

Pertahankan posisi angkat dagu tekan dahi

Lihat ke bagian dada korban apakah ada gerakan napas

Letakkan pipi anda dekat di antara mulut dan hidung

korban. Dengarkan napasnya, dan tetap perhatikan

gerakan dadanya.

Rasakan hembusan napasnya mengenai pipi anda

Amati selama 10 detik

Jika korban tidak sadar tapi bernapas, maka posisikan

korban pada Posisi Pemulihan.

Jika korban tidak bernapas segera lakukan Resusitasi

Jantung Paru

Gambar 2:

Jalan Napas Tertutup Gambar 2a:

Jalan Napas Terbuka

Gambar2b:

MembebaskanJalan Napas

AIRWAY

Gambar ADTD

BREATHING

Gambar LDR

Kompresi Dada

Bila Korban Tak

Bernapas

Page 4: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 4

Circulation (Sirkulasi)

keadaan yang dapat mempengaruhi peredaran oksigen ke

seluruh tubuh:

Jantung mungkin berhenti (serangan jantung) maka

Anda harus melakukan RJP

Kemungkinan terjadi perdarahan maka Anda harus

menghentikan perdarahan secepat mungkin.

Kita dapat memeriksa detak jantung dengan menekan

nadi leher atau nadi tangan selama 10 detik

Menilai Sirkulasi :

1. Penderita Respon

Periksa Nadi di pergelangan tangan (radial).

Pada bayi periksa nadi di bagian dalam lengan atas

(brakial)

2. Penderita tidak Respon

Periksa nadi di leher (karotis) kecuali pada bayi tetap di

brakial (lengan atas)

Pemeriksaan Fisik

Penilaian terarah

Penilaian terarah (Keluhan Utama) bertujuan agar penolong

dapat melakukan penatalaksanaan yang terbaik sesuai dengan

keadaan yang dihadapi. Hal ini juga penting untuk menunjukkan

sikap profesional penolong bahwa penolong segera melakukan

tindakan pertolongan secepatnya berorientasikan masalah yang

dihadapi. Penilaian terarah ini kita bedakan berdasarkan kasus

yang kita hadapi.

Penilaian Penderita Harus lebih dititik beratkan pada hasil

pemeriksaan fisik baik yang terarah sesuai keluhan utama

penderita atau keterangan saksi, mekanisme kejadian, atau

setelah seluruh pemeriksaan fisik menyeluruh selesai dilakukan.

Tanda vital diperiksa dan bila memungkinkan baru dilakukan

wawancara untuk memperoleh riwayat penderita.

Pada umumnya tanda pada kasus trauma jelas terlihat dan

teraba, kecuali penderita mengalami cedera di bagian dalam

tubuh. Pada keadaan ini mekanisme kejadian dan gejala harus

dipelajari dengan teliti.

Penatalaksanaan penderita dapat dilakukan bersamaan dengan

pemeriksaan fisik. Setiap kali penolong menemukan suatu

gangguan yang mengancam nyawa, maka saat itulah

penanganan cedera harus segera dilakukan.

Carilah petunjuk tentang apakah ada cedera lainnya pada

korban.

Pemeriksaan Fisik merupakan pemeriksaan yang meliputi

seluruh tubuh penderita, tujuannya untuk menemukan berbagai

tanda. Dilakukan secara berurutan, biasanya dari ujung kepala

Semua keadaan yang mengancam nyawa sudah harus di

tanggulangi sebelum melanjutkan ke Pemeriksaan Fisik

Page 5: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 5

sampai ke ujung kaki, namun dapat berubah sesuai kondisi

penderita.

Tindakan ini melibatkan Pancaindera kita, yakni :

- Penglihatan (inspeksi).

- Pendengaran (Auskultasi).

- Perabaan (Palpasi)

Pada Penderita yang mengalami cedera, harus dicari adanya

tanda :

1. Perubahan Bentuk (P)

2. Luka Terbuka (L)

3. Nyeri Tekan (N)

4. Bengkak (B)

Rabalah dengan tangan sekeliling kepala korban. Periksa

adanya perdarahan, pembengkakan atau patahan. Usahakan

untuk tidak menggerakan kepala dan leher korban.

Kemungkinan terjadi cedera pada tulang belakang (leher)

Perhatikan setiap telinga jika ada darah atau cairan yang

keluar

Buka mata korban, periksa apakah pupil seimbang,

berukuran normal dan bereaksi seimbang atau tidak.

Periksa hidung, adakah darah atau cairan yang keluar

Periksa rasio dan kedalaman napas (rasio napas normal

dewasa antara 16 sampai 20 kali per menit); apakah bau

napas tidak biasa

Periksa ke dalam mulut, apakah ada yang menghalangi jalan

napas. JANGAN mencabut gigi palsu kecuali gigi tersebut

memang goyah. Periksa juga kemungkinan luka dalam

mulut

Perhatikan wajah korban, adakah luka atau gambaran garis

wajah yang tidak normal

Perhatikan warna kulit dan suhu tubuh

Longgarkan pakaian,, perhatikan luka dan pembengkakan di

sekitar leher

Periksa denyut rata-rata nadi dileher dan buatlah catatan

Secara hati-hati letakkan tangan Anda di bawah leher tanpa

menyebabkan pergerakan dan rasakan tulang leher dan

dasar tengkorak. Periksa setiap kelainan dan pembengkakan

Periksa setiap lengan bergantian untuk melihat luka atau

kelainan, dimulai pada lengan yang dekat dengan anda,

Page 6: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 6

kemudian rentangkan kearah anda. Jika koban sadar,

mintalah dia menekuk atau meluruskan jari-jemari dan siku.

Selanjutnya letakkan tangan Anda dan gerakan sepanjang

bahu, dada, sampai ke perut korban secara perlahan amati

/periksa apakah ada pembengkakan, perdarahan, patah atau

kelainan bentuk

Apabila terjadi luka atau perdarahan didalam perut, maka

perut korban akan keras, letakkan tangan Anda pada perut

korban dan tekan secara perlahan untuk memeriksa apakah

normal atau tidak

Letakkan tangan Anda di kedua sisi pinggul dan secara

perlahan cobalah untuk meremas tulang panggul,

perhatikan setiap perbedaan dalam pergerakannya.

Perhatikan pula setiap keluarnya cairan atau perdarahan dari

daerah genital atau anal

Periksa setiap tungkai secara bergantian untuk melihat

adanya luka atau perdarahan. Jika korban dalam keadaan

sadar, mintalah untuk menggerakan keduanya bergantian

Periksa setiap kaki dan pergelangan untuk melihat adanya

pembengkakan atau

kelainan dan pergerakan

TANDA VITAL

Parameter yang dikelompokkan pada tanda vital adalah :

DENYUT NADI NORMAL :

Bayi : 120-150x/menit.

Anak : 80-150x/menit.

Dewasa : 60-90x/menit.

FREKWENSI PERNAPASAN NORMAL :

Bayi : 25-50x/menit.

Anak : 15-30x/menit.

Dewasa : 12-20x/menit.

Page 7: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 7

SUHU TUBUH NORMAL ; 37ᴼC

TEKANAN DARAH NORMAL (dewasa).

Sistolik : 100-140mmHg

Distolik : 60-90mmHg.

PEMERIKSAAN BERKALA

Penilaian dan penatalaksanaan yang sudah selesai tidak

berarti bahwa tugas seorang penolong sudah selesai.

Pemeriksaan harus diteruskan secara berkala sebelum

mendapat pertolongan medis. Mungkin mengulang

memeriksa dari awal atau mencari hal yang terlewati.

Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai

kembali :

Keadaan respon

Nilai kembali jalan napas dan perbaiki bila perlu.

Nilai kembali pernafasan, frekuensi dan kualitasnya.

Periksa kembali nadi penderita dan bila perlu lakukan

secara rinci bila waktu memang tersedia.

Nilai kembali keadaan kulit : suhu, kelembaban, dan

kondisinya. Periksa kembali dari ujung kepala sampai

ujung kaki, mungkin ada bagian yang terlewat atau

membutuhkan pemeriksaan yang lebih teliti.

Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian

yang belum diperiksa atau sengaja dilewati karena

melakukan pemeriksaan terarah.

Nilai kembali penatalaksanaan penderita, apakah sudah

baik atau masih perlu ada tindakan lainnya. Periksa

kembali semua pembalutan, pembidaian, apakah masih

cukup kuat, apakah perdarahan sudah dapat diatasi, ada

bagian yang belum terawat.

Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk

menjaga rasa aman dan nyaman.

Bila penderita belum stabil dan keadaannya cukup parah

maka penilaian kembali dilakukan setiap 5 menit. Bila

keadaan penderita tenang dan stabil, maka pemeriksaan

diulang setiap 15 menit sekali.

Tidak semua hal tersebut diatas harus dilakukan, pilihlah

pemeriksaan yang sesuai dengan keadaan penderita,

namun tanda vital sebaiknya tetap diperiksa secara

teratur. Pemeriksaan tanda vital sebaiknya dilakukan

sesegera mungkin apalagi bila bekerja secara kelompok

dan pemantauan ini tetap dilakukan selama penderita

masih ditangani. Catat setiap perubahan yang terjadi.

“Penolong tidak membuat diagnosa akan tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil

temuannya”

Page 8: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 8

PELAPORAN

Rawatlah semua masalah dan kelainan yang Anda temukan

dan teruskan informasi ini kepada pihak medis.

Page 9: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 9

Bantuan Hidup Dasar

Pada dasarnya gangguan yang terjadi pada salah satu sistem di

tubuh manusia, akan mengganggu sistem yang lainnya.

Contohnya saluran napas yang tidak terbuka dengan baik akan

dapat menimbulkan kegagalan pernapasan yang akhirnya akan

menyebabkan jantung juga akan berhenti bekerja.

Bantuan hidup dasar merupakan beberapa cara yang sederhana

yang dapat mempertahankan hidup seseorang untuk

sementara. Cara-cara ini adalah bagaimana menguasai dan

membebaskan jalan napas, bagaimana memberikan bantuan

pernapasan dan bagaimana membantu mengalirkan darah ke

tempat yang penting dalam tubuh, sehingga pasokan oksigen

ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.

Bila tindakan ini dilakukan sebagai satu kesatuan yang lengkap

maka tindakan ini dikenal dengan istilah Resusitasi Jantung Paru

(Cardiopulmonary Resucitation)

Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Pada saat Penilaian Dini, Penolong menemukan gangguan

korban Tidak Respon dan Tidak Bernapas, Resusitasi Jantung

Paru (RJP) merupakan tindakan yang harus segera dilakukan.

Yakni; mengembalikan fungsi jantung dan paru.

Tindakan RJP dibedakan atas 3 kelompok umur yakni :

Langkah- Langkah Pelaksanaan RJP

A. Orang Dewasa.

KOMPRESI DADA

30 KALI

AIRWAY

ADTD

BREATHING

LDR

PERIKSA

RESPONSE

118 tidakBEREAKSI terhadapn

rangsang Penolong

TIDAK RESPON

AKTIFKAN BANTUAN

Shout For HELP…!

TIDAK BERNAPAS

Segera RJP

NAPAS BUATAN

2 KALI

Kompresi

Dada 30kali

Page 10: 1. Dasar-RJP

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA 10

B. ANAK DAN BAYI

RJP pada anak usia 1(satu) tahun keatas akan disesuaikan

dengan postur tubuhnya. Ketika melakukan kompresi dada

gunakan satu tangan.(lihat gambar RJP pada anak)

Pada bayi dengan dua jari tangan. (lihat ganbar RJP pada bayi)

Pastikan mendapatkan persetujuan tindakan dari orangtuanya.

Bayi di Respon dengan menepuk atau memijat kakinya.

Lakukan DRsABC...

Gambar RJP pada Anak.

AIRWAY

BREATHING

Hembusan Napas awal

5 kali

Napas Buatan

2 kali

Kompresi Dada

30 kali Gambar RJP Bayi

Bila tidak

Bernapas

Kompresi Dada 30 kali Napas Buatan 2 kali

= 1 siklus

Kedalaman Penekanan :

DEWASA : 4 – 5 cm Anak : 3 – 4 cm

Bayi : 1,5 – 2,5 cm

Irama Pijatan , Cepat 100 kali / menit