BAB IV BHD&RJP
-
Upload
anom-pletot-badoger -
Category
Documents
-
view
106 -
download
10
description
Transcript of BAB IV BHD&RJP
Tujuan Pembelajaran 1 :Tujuan Pembelajaran 1 :
Setelah Mempelajari Topik ini, peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan sistem pernapasan dan sirkulasi2. Komponen2 yang berhubungan dengan sistem
sirkulasi3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan mati,
dan tanda2 pasti dari mati4. Menjelaskan tentang Rantai Survival5. Menjelaskan Komponen2 dalam BHD6. Mempraktekkan Tekhnik Pengusaan Jalan Napas7. Mempraktekkan Penanganan Sumbatan Jalan
NApas dengan perasat Heimlich
Tujuan Pembelajaran 2 :Tujuan Pembelajaran 2 :
8. Menjelaskan Tanda2 pernapasan9. Mempraktekkan Tekhnik pemberian napas
buatan10. Mempraktekkan Tekhnik Bantuan Sirkulasi11. Mempraktekkan Tekhnik RJP pad orang
dewasa dengan 1 penolong12. Menjelaskan Kesalahan2 pada RJP13. Menjelaskan Skema Resusitasi Jantung
Paru
BANTUAN HIDUP DASAR DAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN RESUSITASI JANTUNG PARURESUSITASI JANTUNG PARU
• JIKA MENEMUKAN SALAH SATU DARI KETIGA KOMPONEN ( Tersumbatnya Jalan Napas, Tidak Ada Napas, Tidak Ada Denyutan Nadi )
Sistem Pernapasan dan Sistem Pernapasan dan SirkulasiSirkulasi
• Sistem Pernapasan = Memasok O² dan Mengeluarkan CO²
• Sistem Sirkulasi = Pemasok O² Dari Paru2 dan Nutrisi Ke Seluruh Tubuh dan Membuang Sisa2 Makanan Dari Jaringan Tubuh.
Komponen2 yg Berhubungan dengan Komponen2 yg Berhubungan dengan sirkulasisirkulasi
•Jantung•Pembuluh Darah
(Arteri,vena,kapiler)
•Darah dan Komponennya
Jantung Dapat berhenti Jantung Dapat berhenti karena :karena :
• Penyakit Jantung• Gangguan Pernapasan• Syok• Komplikasi Penyakit Lain
MATIMATI
• Mati Klinis : Tidak ditemukan adanya pernapasan dan denyut nadi, bersifat reversibel. Penderita mempunyai kesempatan hidup 4 – 6 menit tanpa kerusakan otak
• Mati Biologis : Kematian sel dimulai dari sel otak dan bersifat irreversibel, biasanya terajadi dalam waktu 8-10 menit.
Tanda2 MatiTanda2 Mati
• Lebam Mayat : Terjadi 20 – 30 menit setelah mati
• Kaku Mayat : Terjadi 1-2 jam setelah mati• Pembusukan : 12 Jam setelah mati• Cedera yang mematikan
Jangan Lakukan BHD / RJP“Hanya Dokter yang Berhak Menyatakan
seseorang telah Meninggal”
Rantai SurvivalRantai Survival((Diperkenalkan oleh AHA = American Heart Diperkenalkan oleh AHA = American Heart Association)Association)
• Kecepatan dalam permintaan bantuan
• RJP Dini• Defibrilasi Dini• Pertolongan Hidup Lanjut : ACLS /
Advance Cardiac Life Support
Bantuan Hidup DasarBantuan Hidup Dasar
Cara sederhana :1. Penguasaan Jalan Napas/ airway
control2. Bantuan Napas / Breathing Support3. Mengalirkan darah ke organ vital /
Circulatory Support
Tekhnik Penguasaan Jalan Tekhnik Penguasaan Jalan Napas / Airway ControlNapas / Airway Control
• Angkat Dagu Tekan Dahi / Head Tilt Chin Lift = Penderita yang tidak mengalami cedera kepala, leher dan tulang belakang.
• Perasat Pendorong Rahang Bawah / Jaw Thrust Meneuver Tindakan Paling Aman Untuk Penderita Cedera/Curiga Cedera Kepala, Leher dan Tulang Belakang, Tidak Boleh dilakukan pada bayi atau anak kecil.
• Bersihkan jalan napas, tekhnik sapuan jari, bila bernapas dengan baik posisi pemulihan.
Penanganan Sumbatan Jalan NapasPenanganan Sumbatan Jalan Napas : :
Perasat Heimlich ( Heimlich Maneuver ), dilakukan pada orang dewasa dan anak – anak :
1. Hentakan Perut = penderita dewasa dan anak yang ada / tidak ada respon
2. Hentakan dada = Penderita dewasa yang kegemukan atau wanita hamil yang ada / tidak ada respon
Bantuan Pernapasan / Breathing SupportBantuan Pernapasan / Breathing Support
• Tekhnik memberikan bantuan napas :1. Menggunakan Mulut Penolong :
- Mulut ke masker RJP- Mulut ke APD- Mulut ke mulut/hidung penderita
2. Menggunakan alat bantu ( BVM = Bag Valve Mask )
Frekuensi pemberian napas buatan
• Dewasa : 10-12 x Pernapasan/menit, masing – masing 1,5-2 detik
• anak (1-8 th) : 20 x pernapasan/menit masing-masing 1-1,5 detik
• Bayi (0-1 th) : Lebih dari 20 x pernapasan /menit masing-masing 1-1,5 detik
• B B L : 40 x pernapasan/menit masing-masing 1-1,5 detik
Bahaya bagi penolong yang Bahaya bagi penolong yang melakukan bantuan pernapasan dari melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut :mulut ke mulut :
•Penyebaran penyakit•Kontaminasi bahan kimia•Muntahan penderita
Tanda – tanda pernapasanTanda – tanda pernapasan
• Adekuat/mencukupi :- Gerakan dada/perut naik turun seirama dgn pernapasan- Udara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut/hidung- Pend. Tampak nyaman- Frekuensi cukup (12-20 x/menit)
Tanda – tanda pernapasanTanda – tanda pernapasan• Kurang adekuat
- Gerakan dada / perut kurang baik- Ada suara napas tambahan- Kerja otot bantu napas- Cianosiss ( Kulit kebiruan )- Frekuensi kurang atau berlebihan- Perubahan status mental
Tidak Bernapas- Tidak ada gerakan dada/perut- Tidak dengar/rasa udara keluar dari mulut/hidung- Tidak terasa hembusan napas dari mulut/hidung
Bantuan Sirkulasi / Cirkulatori SupportBantuan Sirkulasi / Cirkulatori Support
• Tindakan paling penting dalam bantuan sirkulasi adalah Pijat Jantung Luar ( PJL )
• Penekanan dilakukan pada garis tengah tulang dada 2 jari diatas pertemuan lengkung iga kiri dan kanan. Kedalaman penekanan sesuai klmpok usia pend.- Dewasa : 4-5 cm- Anak & bayi : 3-4 cm- Bayi : 1,5 – 2,5 cm
RJP/ RESUSITASI JANTUNG PARURJP/ RESUSITASI JANTUNG PARU
• Merupakan gabungan dari tindakan A,B dan C• Pada orang dewasa dikenal dengan 2 rasio
yaitu 30x kompresi dan 2x tiupan napas (30:2) persiklus ( 5 siklus )
• Sebelum melakukan RJP ke pend. penolong harus menentukan:1. Tidak ada respon2. Tidak ada napas3. Tidak ada denyut nadi
KESALAHAN PADA RJP
KESALAHAN AKIBAT
- Penderita tidak berbaring pada bidang keras - PJL kurang efektif
- Penderita tidak horisontal - Bila kepala terlalu tinggi, darah ke otak berkurang
- TDAD / HTCL kurang baik - Jalan Napas Terganggu
- Bocor saat Napas Buatan - Napas Buatan tidak efektif
- Lubang hidung kurang tertutup rapat, mulut - Napas Buatan tidak efektif
kurang terbuka saat napas buatan
- Letak tangan kurang tepat, arah tekan - Patah tulang, luka dalam - paru paru
kurang baik
- Tekanan terlalu dalam / terlalu cepat - Jumlah darah yang dialirkan kurang
- Rasio PJL dan Napas Buatan tidak baik - Oksigenisasi darah Kurang
Are you OK? Gently shake the Are you OK? Gently shake the
victim.victim.
Establish UNRESPONSIVENESS Establish UNRESPONSIVENESS
Apakah anda baik-baik saja?Apakah anda baik-baik saja?
Goncangkan tubuh korbanGoncangkan tubuh korban
Bila tetap tak ada responBila tetap tak ada respon
Bila tetap tak ada respon,
Panggil/ cari bantuan
•Buka jalan nafas: Head Tilt, Chin Lift, Jaw Thrust
•Look, Listen, Feel untuk mengetahui pernafasannya
Pada pasien tidak sadar otot lidah relaksasi sehingga lidah jatuh menutup jalan nafas
Head tilt and chin lift dapat membuka jalan nafas
Bila tidak bernafas, berikan 2 kali hembusan perlahan dengan nafas penuh.
2 kali nafas harus dilakukan dalam 5 detik
Buka jalan nafas dengan teknik Head Tilt & Chin Lift selama resusitasi pernafasan
Dada harus mengembang
Perhatikan apakah dada tampak naik, bila tidak perbaiki kembali posisi kepala
Apakah nadi teraba?
Dengarkan suara nafas dan rasakan adanya aliran udara atau hembusan nafas, pastikan dengan pipi dan telinga.
Sambil memberikan pernafasan buatan, lihat adakah gerakan dada
Periksa bila nadi teraba dengan memeriksa arteri Karotis yang terletak di antara Adam’s Apple (jakun) dan otot leher
Bila nadi teraba, berikan 10-12 kali per menit
1 hembusan diberikan dalam > 1 detik
Buka jalan nafas dengan teknik Head tilt & Chin Lift selama resusitasi pernafasan.
Dada harus mengembang
Bila tidak teraba nadi berikan kompresi jantung luar 30 kali dengan cepat dan dengan tekanan penuh
Titik tumpu kompresi jantung terletak 2 jari di atas Processus Xyphoideus
Untuk Dewasa, kedalaman kompresi jantung 4-5 cm
Berikan 2 hembusan nafas penuh secara perlahan sambil memperhatikan pengembangan dada.
Kemudian berikan 30 kali kompresi jantung.
Evaluasi tiap akhir siklus ke 5
Opening airway using head tilt and chin lift during rescue breathing
Chest must rise
Buka jalan nafas dengan teknik Head tilt & Chin Lift selama resusitasi pernafasan.
Dada harus mengembang
Untuk Dewasa, kedalaman kompresi jantung 4-5 cm
Berhenti dan dengan cepat periksa nafas dan nadi
• JIKA TIDAK ADA NAFAS DAN TIDAK ADA NADI: lanjutkan RJP sampai penolong lainnya datang.
• JIKA ADA NADI TAPI TIDAK ADA NAFAS: mulailah memberikan bantuan nafas 10-15 kali per menit. Tiap hembusan nafas dalam 2 detik
• JIKA ADA NADI DAN ADA NAFAS: Selamat! Anda telah menyelamatkan pasien
Bantuan nafas pada RJP dengan 2 penolong:
1. Setiap hembusan nafas dalam 2 detik.
2. Lihat pengembangan dinding dada
3. Penolong kedua pada posisi kompresi dada
4. Untuk dewasa, berikan 2 kali bantuan nafas setiap 30 kali kompresi dada.
Kompresi dada pada RJP dengan 2 penolong:
1. Kedalaman kompresi dada 4-5 cm
2. Penolong kedua dalam posisi memberikan bantuan nafas
3. Untuk dewasa, berikan 2 kali bantuan nafas setiap 30 kali kompresi dada.
Penolong pertama memberikan 2 kali bantuan nafas diikuti 30 kali kompresi jantung oleh penolong kedua.
Siklus ini diulangi 5 kali
Berhenti dan dengan cepat periksa nafas dan nadi
• JIKA TIDAK ADA NAFAS DAN TIDAK ADA NADI: lanjutkan RJP sampai penolong lainnya datang.
• JIKA ADA NADI TAPI TIDAK ADA NAFAS: mulailah memberikan bantuan nafas 10-12 kali per menit. Tiap hembusan nafas dalam 2 detik
• JIKA ADA NADI DAN ADA NAFAS: Selamat! Anda telah menyelamatkan pasien
Kesimpulannya, RJP dengan 2 penolong, satu penolong bertindak sebagai pemimpin dan penolong kedua dapat melakukan 4 tugas di bawah ini:
• Mencari pertolongan
• Memonitor korban selama RJP
• Melakukan RJP ketika penolong pertama lelah.
KORBAN
RESPON
ADA TIDAK
ADA TIDAK
ADA
CIRCULATION
BREATHING
TIDAK
AIR WAY
TIDAK
ADA
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
LDR 3-5 DETIK
Napas Buatan 2 X
Raba Nadi Carotis 5-10 detik
BANTUAN NAPAS 12 X
SKEMA RESUSITASI JANTUNG PARU
Mengakhiri resusitasi
1. Sirkulasi dan ventilasi spontan yang efektif telah timbul
2. Resusitasi diambil alih oleh yang berkompeten
3. Tidak sadar, pernapasan spontan (-), dilatasi pupil 15-30 menit
4. Asistole selama 30 menit setelah RJP dan obat optimal
5. Stadium terminal suatu penyakit
6. Penolong terlalu lelah