Rinitis Dr. Putri Anugrah Rizki Sp.tht

34
Oleh: dr. Putri Anugrah Rizki Sp.THT

Transcript of Rinitis Dr. Putri Anugrah Rizki Sp.tht

  • Oleh: dr. Putri Anugrah Rizki Sp.THT

  • RinitisDef : merupakan peny. radang hidung yg dpt dibagi dlm dua kategori umum yaitu purulen dan non purulen (BALLENGER)Menurut penyebab dibagi dlm : * Infeksi * Alergi * Non infeksi non alergi

  • InfeksiRINITIS AKUT Def : radang akut pd mukosa hidung yg di sbbkan oleh infeksi virus atau bakteri. Rinitis Simpleks - Penyebab : Rhinovirus, Myxovirus, virus Coxsackie dan virus ECHO. - Gejala : rasa panas, kering dan gatal dalam hidung, bersin berulang, hidung tersumbat, ingus encer disertai demam dan nyeri kepala.

    Rinitis Supuratif

    Rinitis hipertrofi Rinitis Sika Rinitis spesifik

  • Infeksi 1 - Tanda : permukaan hidung tampak merah dan membengkak - Tanpa komplikasi sembuh sesudah 5-10 hari - Komplikasi : sinusitis, tuba katar, otitis media, faringitis, bronkitis dan pneumonia - Terapi : tidak ada terapi spesifik, istirahat, analgetik, antipiretik dan dekongestan, anti biotik hanya bila terdpt infeksi sekunder atau komplikasi

  • Infeksi 2Rinitis supuratif (BOIES)- Penyebab : Pneumococcus, Staphy- lococcus dan Streptococcus.- Biasanya menyusul suatu rinitis virus sebagai infeksi sekunder.- Tanda : suatu membran abu-abu pada submukosa, dan menimbulkan perda- rahan bila diangkat.

  • Infeksi 3RINITIS KRONIK Rinitis hipertrofi - Penyebab : infeksi berulang dalam hidung dan sinus, atau sebagai lanjutan dari rinitis alergi dan vasomotor.- Gejala : sumbatan hidung, sekret banyak, mukopurulen dan nyeri kepala.- Tanda : konka hipertrofi, permukaan berbenjol-benjol, mukosa hipertrofi.

  • Infeksi 4- Terapi : Kauterisasi konka dengan zat kimia atau kauter listrik, luksasi konka, bila perlu konkotomi. Rinitis Sika- Tanda : mukosa kering pada bg depan septum dan ujung depan konka inferior, krusta sedikit atau tidak ada.

  • Infeksi 5- Gejala : rasa iritasi dan kering di hidung, epistaksis.- Pengobatan : pengobatan lokal berupa obat cuci hidung.

    Rinitis Spesifik Rinitis difteri - Penyebab : Corynebacterium diphteriae.

  • Infeksi 6 - Gejala : demam, toksemia, limfade- nitis, paralisis. - Tanda : ingus bercampur darah, pseudomembran putih yang mudah berdarah, krusta coklat di nares dan kavum nasi. - Diagnosa pasti : pemeriksaan kuman dan sekret hidung. - Pengobatan : ADS, penisilin lokal dan im.

  • Infeksi 7 Rinitis atrofi (ozaena) - Merupakan penyakit infeksi hidung kronik. - Penyebab : kuman spesifik K. ozaena, stafilokokus, streptokokus, Pseudo- monas aeruginosa; defisiensi Fe, defisiensi vitamin A, sinusitis kronis, kelainan hormonal, penyakit kolagen.

  • Infeksi 8 - Gejala : nafas berbau, ingus kental warna hijau, gangguan penciuman, sakit kepala, hidung tersumbat. - Tanda : atrofi progresif mukosa dan tulang konka, krusta berbau busuk. - Pem. Penunjang : transiluminasi, foto rontgen sinus paranasal, pem. mikro- organisme dan uji resistensi kuman, pem. darah tepi, Fe serum dan histopatologik

  • Infeksi 9 - Histopatologik : mukosa hidung menipis, silia menghilang, metaplasia epitel torak bersilia menjadi epitel kubik atau gepeng berlapis, kelenjar berdegenerasi dan atrofi. - Pengobatan : konservatif (Ab spektrum luas, obat cuci hidung, vit. A dan preparat Fe) atau operatif (penutupan lubang hidung atau implantasi untuk menyempitkan rongga hidung).

  • Infeksi 10Rinitis sifilis- Penyebab : Treponema palidum.- Gejala : rinitis sifilis primer dan sekunder seperti rinitis akut, adanya bercak pada mukosa. Rinitis sifilis tersier gumma atau ulkus pada septum nasi, perforasi septum.

  • Infeksi 11 - Tanda : sekret mukopurulen, berbau, krusta, perforasi septum, hidung pelana.- Diagnosis pasti : pem. mikrobiologik dan biopsi.- Pengobatan : penisilin, obat cuci hidung, pembersihan kerusta secara rutin.

  • Infeksi 12Rinitis tuberkulosa - Berbentuk noduler atau ulkus. - Terutama mengenai tulang rawan septum. - Dapat mengakibatkan perforasi. - Gejala : hidung tersumbat. - Tanda : sekret mukopurulen dan krusta.

  • Infeksi 13 - Diagnosis : ditemukan BTA pd sekret hidung. - Pengobatan : antituberkulosis dan obat cuci hidung.

    Rinitis karena jamur - Bentuk : Aspergilosis, Blastomikosis, dan Candidiasis.

  • Infeksi 14 - Pemeriksaan hidung : sekret muko- purulen, pseudomembran, ulkus atau perforasi pada septum nasi (hidung pelana). - Pengobatan : anti jamur oral dan topikal, obat cuci hidung.

  • AlergiRinitis alergi musiman (Pollinosis)- Hanya terdpt di negara dgn 4 musim.- Alergen penyebab : tepung sari (pollen) dan spora jamur.- Faktor herediter sgt berperan.- Merupakan suatu rinokonjungtivitis.- Gejala hidung : hidung gatal disertai bersin yg paroksismal, sumbatan hidung, rinore cair dan banyak, kadang gatal di palatum.

  • Alergi 1- Gejala mata : mata merah, gatal, lakrimasi.- Pemeriksaan rinoskopi anterior : mukosa pucat kebiruan (livide) atau hiperemis.- Pemeriksaan sekret hidung : eosinofil >- Pengobatan : desensitisasi terhdp tepung sari, memberikan hasil yg memuaskan.

  • Alergi 2Rinitis alergi sepanjang tahun (Perenial)- Gejala timbul intermiten atau sepanjang thn, tanpa variasi musim.- Penyebab : alergen inhalan (dws), alergen ingestan (anak) yg disertai gejala alergi lain.- Ggn lbh ringan dari tipe musiman tetapi lbh persisten dan dgn komplikasi yg lbh sering ditemukan.

  • Alergi 3- Frekuensi : pd semua gol umur, terbanyak pd anak dan dws muda, berkurang dengan bertambahnya umur.- Gejala : serangan bersin berulang (khas), rinore encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, lakrimasi, tanpa disertai demam.- Gejala pd anak : terdpt bayangan gelap pd daerah bwh mata (allergic shiner), anak

  • Alergi 4 menggosok hidung dgn punggung tangan (allergic salute), terdpt grs melintang di bwh dorsum nasi sepertiga bwh (allergic crease).- Pemeriksaan rinoskopi anterior : mukosa edema, basah berwarna pucat atau livide. - Lab sitologi hidung : eosinofil > (inhalan), basofil > (ingestan), PMN > (inf. bakteri).- Pem. IgE spesifik : RAST radioalergosorbent, ELISA enzym link imunosorbent assay.- Uji kulit : Serial Endpoint Testing, uji cukit, uji gores.

  • Alergi 5- Pengobatan : penghindaran kontak (ideal), medikamentosa dgn antihistamin dgn atau tanpa vasokonstriktor, kauterisasi konka inf. dgn AgNO3 atau trikloroasetat, operatif dgn tindakan konkotomi, imunoterapi dgn cara desensitisasi dan hiposensitisasi (inhalan) atau netralisasi (ingestan).- Komplikasi :polip, otitis media residif (anak), sinusitis paranasal.

  • Non infeksi non alergiRinitis vasomotor (vasomotor catarrh, dll)- Ggn vasomotor hidung : terdapatnya ggn fisiologik lap mukosa hidung yg disbbkan oleh bertambahnya aktifitas parasimpatis.- Faktor2 yg mempengaruhi : * Obat penghambat simpatis (cpz, AH, dll) * Faktor fisik (iritasi, udara dingin, bau) * Faktor endokrin (pil antihamil, hipotiroid) * Faktor psikis (cemas, tegang)

  • Non infeksi non alergi 1- Gejala klinik : hidung tersumbat bergantian kiri dan kanan bergantung posisi, rinore yg mukus atau serous, jarang disertai bersin dan tidak terdpt rasa gatal di mata, >buruk pd pagi hari.- Dibedakan dlm : gol obstruksi (blockers), gol rinore (sneezers).- Pem rinoskopi anterior : edema mukosa, konka merah gelap atau merah tua (khas),

  • Non infeksi non alergi 2 permukaan konka licin atau berbenjol.- Lab : eosinofil sdkt pd sekret hidung, tes klt biasanya sdkt.- Pengobatan : menghindari penyebab, simto matis (dekongestan oral, kauterisasi konka, kortikosteroid topikal), operasi (bedah beku, elektrokauter, konkotomi konka inferior), neurektomi n. vidianus.

  • Non infeksi non elergi 3Rinitis medikamentosa- Def : suatu kelainan hidung, berupa ggn respon normal vasomotor, akibat pemakaian vasokonstriktor topikal dlm waktu yg lama dan berlebihan, shg mensbbkan sumbatan hidung yg menetap.- Pemakaiaan vasokonstriktor topikal yg ber- ulang dan lama mensbbkan terjadinya fase dilatasi berulang stlh vasokonstriksi.

  • Non infeksi non alergi 4 - Kerusakan pd mukosa hidung : * silia rusak* sel goblet bertambah ukuran* membran basal menebal* pemb drh melebar* stroma tampak edema* hipersekresi kel mukus* lap submukosa menebal* lap periosteum menebal

  • Non infeksi non alergi 5 - Gejala dan tanda : hidung tersumbat terus menerus dan berair.- Pemeriksaan : edema konka, sekret banyak, Uji adrenalin (edema konka tdk berkurang).- Pengobatan : hetikan pemakaian obat tetes atau obat semprot hidung, kortikosteroid tapering off, dekongestan (pseudoefedrin).

  • Non infeksi non alergi 6Rinitis hipertrofi Atonia vaskular (BOIES)- Alergi dan sinusitis merangsang pembuluh darah hidung yang dlm waktu lama dapat menimbulkan atonia vaskular permanen dgn kongesti hidung berkelanjutan.- Pengobatan: reseksi jar obstruktif bersifat konservatif (agar tdk terjadi rinitis atrofik yg sama buruknya).

  • Non infeksi non alergi 7 Rinitis hipertrofi kompensasi (Boies) - Terdpt pd pasien dgn septum deviasi, akibat pertumbuhan konka yg berlebihan pada konka kontralateralPembedahan dengan koreksi septum, pd konka yg tumbuh berlebihan

  • Non infeksi non alergi 8

    Obstruksi hidung paradoksikal - Pada mayoritas populasi orang dewasa - pada pasien dengan septum deviasi - Sisi kontralateral tidak mampu memkompensasi dan meningkatkan aliran udara.

  • Non infeksi non alergi 9

    Rinitis bukan karena aliran udaraPada pasien dgn laringektomi dan trakeostomiMembran mukosa membengkak dan berwarna keunguan