Ringkasan Magnet.docx

15
Ringkasan Magnet 3 smp Kita sering menemukan magnet di sekitar kita. Apa sebenarnya yang dinamakan magnet? Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet berasal dari bahasa yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesian adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.(http://id.wikipedia.org ). Klasifikasi Bahan Magnet Tidak semua benda dapat ditarik atau dibuat menjadi magnet. Bahan-bahan magnetik dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 1. Feromagnetik Bahan yang bisa ditarik dengan kuat oleh magnet Contoh besi, baja, nikel 2. Paramagnetik Bahan yang bisa ditarik dengan lemah oleh magnet

description

Ringkasan pelajaran magnet kelas 3 smp

Transcript of Ringkasan Magnet.docx

Ringkasan Magnet 3 smp

Kita sering menemukan magnet di sekitar kita. Apa sebenarnya yang dinamakan magnet? Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.

Kata magnet berasal dari bahasa yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesian adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.(http://id.wikipedia.org).

 

Klasifikasi Bahan Magnet

Tidak semua benda dapat ditarik atau dibuat menjadi magnet. Bahan-bahan magnetik dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. FeromagnetikBahan yang bisa ditarik dengan kuat oleh magnet

Contoh besi, baja, nikel

2. ParamagnetikBahan yang bisa ditarik dengan lemah oleh magnet

Contoh alumunium, platinum, mangan

3. Diamagnetik

Bahan yang tidak bisa ditarik oleh magnet

Contoh bismuth, seng, emas, perak, tembaga

 

Selain pembagian di atas, bahan magnet dibedakan menjadi magnet keras dan magnet lunak. Bahan-bahan magnet keras (seperti baja dan acomax /logam paduan besi)) sangat sukar dijadikan magnet, tetapi setelah menjadi magnet, bahan ini mampu menyimpan sifat magnetiknya dalam waktu yang lebih lama. Bahan magnet keras sangat cocok digunakan untuk membuat magnet permanen.

 

Bahan-bahan magnet lunak (seperti besi dan mumetal/logam paduan nikel) lebih mudah dijadikan magnet, tetapi hanya bertahan sementara waktu. Bahan ini cocok digunakan untuk membuat elektromagnetik.

 

Sifat-sifat magnet

Sebuah magnet batang apabila digantung secara seimbang maka kedua ujungnya akan selalu memanjang ke arah utara selatan bumi. Ujung utara menghadap ke arah utara dianamakan kutub utara (U), sedang yang menghadap ke arah selatan dinamakan kutub selatan (S)

Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: kutub-kutub senama akan tolak –menolak dan kutub tidak sejenis akan tarik menarik

Secara singkat sifat-sifat magnet dapat dituliskan

Kutubnya ada 2 ( kutub Utara dan kutub Selatan ) Kutub yang “sama” tolak menolak Kutub yang “berbeda” tarik menarik Dapat menarik beda benda tertentu (misal feromagnetik) Daya yg paling kuat terdapat di dekat kutub magnet

 

Magnet Elementer

Jika kita memotong magnet dalam beberapa bagian, maka masing-masing potongan memiliki sifat kemagnetan

Pada logam magnet di dalamnya terdapat magnet-magnet elementer yang menyusun sebuah magnet. Susunan magnet elementer pada logam magnet searah satu dengan yang lainnya, sedangkan pada logam bukan magnet arah magnet elementernya tidak teratur.

 

Sifat-sifat magnet bergantung pada struktur atomnya

1. dalam keadaan normal, atom-atom tersebut menunjuk ke semua arah secara acak sehingga kemagnetan mereka saling menghilangkan.

2. kutub magnet menarik semua kutub magnet atom yang berbeda, yang membuat logam tersebut menjadi sebuah magnet (tertarik oleh magnet).

 

Cara Membuat Magnet

1. Cara Menggosok

Bahan apapun yang termasuk feromagnetik bias menjadi magnet dengan cara menggosoknya dengan magnet. Baja digosokkan berkali-kali dengan ujung magnet utama secara satu arah

2. Cara Induksi

Cara Induksi merupakan cara membuat magnet dari bahan feromagnetik dengan mendekatkannya ke magnet utama yang kuat (tanpa menyentuhnya)

3. Mengalirkan arus listrik DC (searah)

Cara untuk membuat magnet yang paling kuat adalah dengan menggunakan arus listrik DC. Cara ini menggunakan kawat tembaga yang dililitkan membentuk kumparan panjang dan ditengahnya disisipkan baja. Kemudian dirangkai dengan bateray dan sakelar.

 

Untuk mengetahui kutub-kutub magnet yang telah dibuat digunakan kompas. Berikut adalah aturan/kaidah dalam menentukan kutub magnet buatan

 

 

Medan magnet

Daerah di sekitar magnet tempat gaya magnet bekerja disebut medan magnet. Medan magnet dapat diartikan juga sebagai ruang di sekitar magnet di mana magnet lain atau benda-benda lain dari bahan feromagnetik akan mengalami gaya magnetik.

Untuk mengetahui medan magnet dapat dilakukan percobaan dengan meletakkan serbuk besi di atas magnet yang dilingkupi oleh kertas. Di atas kertas akan terbentuk garis gaya magnet, dimana diantara garis magnet tersebut tidak ada yang besentuhan satu dengan yang lainnya.

Dengan menggunakan beberapa kompas kita dapat mengetahui arah garis gaya magnet. Untuk lebih mudah mengingat gunakan istilah SMUK (Selatan Masuk Utara Keluar)

 

Bab 12. KemagnetanTinggalkan Komentar Go to comments

12 Votes

Standar Kompetensi

4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi

4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik

Peta Konsep

Peta Konsep

1. PENGGOLONGAN BENDA BERDASARKAN SIFAT KEMAGNETANNYA

Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi, baja, dan logam-logam tertentu. Magnet yang pertama kali ditemukan berupa batuan. Batu magnet ini ditemukan di Magnesia (Asia kecil) dekat Yunani. Benda-benda di sekitar kita dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Ferromagnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet, misalnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Paramagnetik adalah benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet, misalnya platina dan alumunium. Sedangkan diamanetik adalah benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet, misalnya seng dan bismut.

Magnet memiliki sifat-sifat antara lain: dapat menarik benda logam tertentu, gaya tarik magnet terbesar terletak pada kedua kutubnya, selalu menunjukkan arah utara dan selatan, memiliki dua kutub magnet, kutub-kutub magnet berlainan jenis tarik-menarik, dan kutub-kutub magnet yang sejenis tolak-menolak.

2. MEMBUAT MAGNET

Berdasarkan asalnya magnet ada dua macam, yaitu magnet alam (dari alam) dan magnet buatan. Cara membuat magnet:

a. Dengan cara menggosok

Magnet Gosok

Saat membuat magnet dengan cara menggosok maka hal yang perlu diperhatikan adalah penggosokan harus searah (teratur) tidak boleh bolak-balik.

b. Dengan arus listrik

Magnet Elektromagnetik

untuk membuat magnet secara elektromagnetik perhatikan video berikut…

c. Dengan Induksi magnetik

Magnet dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam magnet itu tersusun teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer teratur maka kita bisa membuat magnet.

3. TEORI KEMAGNETAN BUMI

Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan disebabkan karena tertarik oleh kutub selatan dan kutub utara magnet bumi. Kutub utara jarum kompas tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi yang berada disekitar kutub utara Bumi. Sedangkan kutub selatan jarum kompas tertarik oleh kutub utara magnet Bumi yang terdapat di sekitar kutub selatan Bumi.

Kutub utara dan kutub selatan magnet Bumi tidak berimpit dengan kutub utara dan kutub selatan Bumi. Hal ini menyebabkan kutub utara dan kutub selatan magnet jarum kompas tidak menunjukkan arah utara dan selatan geografis, sehingga membentuk sebuah sudut yang disebut sudut deklinasi (D). Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap arah utara dan selatan geografis.

Pola garis-garis gaya magnetik yang dibentuk oleh kemagnetan bumi

Medan Magnet Bumi

Di daerah yang tepat di atas garis katulistiwa, posisi jarum kompas dalam keadaan seimbang. Namun jika kompas dibawa ke kutub Bumi, posisi jarum kompas akan condong ke atas atau ke bawah. Ketika dibawa mendekati kutub utara Bumi, kutub utara jarum kompas condong ke bawah karena tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi. Sedangkan ketika dibawa mendekati kutub selatan Bumi, kutub selatan jarum kompas akan condong ke bawah karena tertarik oleh kutub utara magnet Bumi. Kemiringan jarum kompas tersebut membentuk sudut inklinasi. Sudut Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap permukaan Bumi.

4. MEDAN MAGNETIK

Besi dapat tertarik oleh magnet karena adanya gaya magnetik. Gaya tarik magnet terhadap besi ini semakin jauh semakin kecil, dan pada suatu saat nol. Selama besi masih dapat tertarik oleh magnet berarti besi tersebut masih berada dalam medan magnetik. Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet di mana benda dipengaruhi oleh gaya magnetik.

Medan Magnet

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa pola medan magnetik tersebut berbentuk garis lengkung dari kutub utara ke kutub selatan, (Menurut kesepakatan, arah medan magnetik berasal dari kutub utara menuju kutub selatan magnetik).

5. MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT BERARUS LISTRIK

Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik. Hal pertama diselidiki oleh Hans Christian Oersted (1777-1851) dengan percobaan sebagai berikut.

Percobaan Oersted

Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar itu menghasilkan medan magnetik, atau di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik. Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata kutub utara jarum kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang digunakan, semakin besar medan magnet magnetik yang dihasilkan.

Arah medan magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus listrik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I), maka arah keempat jarimu yang lain menunjukkan arah medan magnetik (B). Kaidah tangan kanan ini juga dapat digunakan untuk menentukan arah medan magnetik pada penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri listrik.

Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk pada kumparan berarus listrik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Medan Magnet Kawat Berarus

Perhatikan arah arus listrik yang mengalir pada kumparan. Ujung kumparan yang pertama ksli mendapat arus listrik dijadikan pedoman untuk menentukan letak kutub-kutub magnet. Caranya, genggamlah ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus listrik dengan posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawat pada inti besi. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke depan, kemudian genggamlah kumparan berinti besi itu.

Kaidah Tangan Kanan

Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya menunjukkan kutub selatan. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang inti besi, maka hadapkan telapak tanganmu ke belakang, kemudian genggamlah kumparan kawat itu. Dengan cara yang sama kamu dapat menentukan letak kutub utara dan kutub selatan magnet.

6. ELEKTROMAGNET

Elektromagnet adalah magnet yang terjadi karena aliran listrik pada kumparan berinti besi. Elektromagnet ini memiliki beberapa kelebihan dibanding magnet permanen. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

1. Sifat kemagnetannya dapat diperbesar dengan cara memperbanyak jumlah liitan atau memperbesar arus listri

2. Sifat kemagnetannya dapat dihilangkan dengan cara memutus arus listrik, dan dapat ditimbulkan kembali dengan cara meyambung arus listrik

3. Kutub-kutub magnetnya dapat ditukar dengan cara mengubah arah arus listrik.

Peralatan sehari-hari yang berprinsip pada elektromagnet antara lain: telepon, bel listrik, alat ukur listrik, dan alat pengangkat besi.

7. GAYA LORANTZ

Gaya Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar. Besar gaya Lorentz dapat ditentukan dengan rumus:

F=BIL

dengan: F= gaya Lorentz (newton)B= kuat medan magnet (tesla)I =kuat arus listrik (ampere)L= panjang kawat penghantar (meter)

Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Jika ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnetik (B), maka jari tengah menunjukkan arah gay Lorentz (F).

Kaidah Gaya Lorentz

Peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan gaya Lorentz antara lain: bor listrik, kipas angin, blender, mikser, alat pengering rambut, mesin penyedot debu, dan mesin cuci.

Daftar Pustaka

Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu dan Kontekstual IX untuk SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional