Ringkasan Urea

12
Pupuk adalah substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman atau dapat dengan pengertian lain merupakan material tertentu yang ditambahkan ke media tanam atau tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat berproduksi dengan baik . Pupuk memang sengaja dibuat mengandung bahan-bahan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut pengertian ini, bahan yang walapun mengandung zat yang dibutuhkan tanaman tetapi tidak dibuat dengan sengaja untuk memberikan nutrisi kepada tanaman tidak bisa dikatagorikan sebagai pupuk. Sebagai contoh, sisa tanaman yang jatuh ke tanah dan menyediakan N bagi tanah tidak bisa dikatakan sebagai pupuk. Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill. Amonia adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam. Bahan baku pembuatan amonia adalah gas bumi yang diperoleh dari Pertamina dengan komposisi utama metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam atau uap air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses pengolahan tertentu di Pabrik Utilitas. Sedangkan udara diperoleh dari lingkungan, dan sebelum udara ini digunakan sebagai udara proses, ditekan terlebih dahulu oleh kompressor udara . Karbon dioksida (CO 2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir diatmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume,walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat. Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan darigunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO 2 adalah oksida asam,larutan CO 2 mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah muda. Amonia cair yang beserta karbon dioksida digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea.

description

Amoniak dan Urea

Transcript of Ringkasan Urea

Pupuk adalah substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman atau dapat dengan pengertian lain merupakan material tertentu yang ditambahkan ke media tanam atau tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat berproduksi dengan baik. Pupuk memang sengaja dibuat mengandung bahan-bahan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut pengertian ini, bahan yang walapun mengandung zat yang dibutuhkan tanaman tetapi tidak dibuat dengan sengaja untuk memberikan nutrisi kepada tanaman tidak bisa dikatagorikan sebagai pupuk. Sebagai contoh, sisa tanaman yang jatuh ke tanah dan menyediakan N bagi tanah tidak bisa dikatakan sebagai pupuk.Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.Amonia adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam. Bahan baku pembuatan amonia adalah gas bumi yang diperoleh dari Pertamina dengan komposisi utama metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam atau uap air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses pengolahan tertentu di Pabrik Utilitas. Sedangkan udara diperoleh dari lingkungan, dan sebelum udara ini digunakan sebagai udara proses, ditekan terlebih dahulu oleh kompressor udara.

Karbon dioksida(CO2) atauzat asam arangadalah sejenissenyawa kimiayang terdiri dari dua atomoksigenyang terikat secarakovalendengan sebuah atomkarbon. Ia berbentukgaspada keadaantemperatur dan tekanan standardan hadir diatmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387ppmberdasarkanvolume,walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalahgas rumah kacayang penting karena ia menyerap gelombanginframerahdengan kuat.

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada prosesrespirasidan digunakan oleh tumbuhan pada prosesfotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalamsiklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaranbahan bakar fosil. Karbon dioksidaanorganikdikeluarkan darigunung berapidan prosesgeotermallainnya seperti padamata air panas.

Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1atmnamun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagaies kering.

CO2adalahoksida asam,larutan CO2mengubah warnalakmusdari biru menjadi merah muda.

Amonia cair yang beserta karbon dioksida digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea.Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan kedaun. Salah satu jenis pupuk organik adalahkompos.a. Pembuatan Amonia

Pupuk Urea yang dikenal dengan nama rumus kimianya NH2CONH2 pertama kali dibuat secara sintetis oleh Frederich Wohler tahun 1928 dengan mereaksikan garam cyanat (sianat) dengan ammonium hydroxide.Bahan baku pembuatan Pupuk Urea adalah Amoniak dan Karbondioksida, yang mana kedua bahan baku tersebut dihasilkan dari pabrik Amoniak. Amoniak dan Karbondioksida berasal dari sintesa gas alam. Jadi disini kami akan membahas proses pembuatan Amoniak terlebih dahulu kemudian di lanjutkan dengan proses pembuatan pupuk urea.

Reaksi

N2+3H2

2NH3 merupakan reaksikesetimbangan eksoterm. Kesetimbangan reaksi untuk konversi yang paling tinggi di peroleh pada teakanan tinggi dan suhu yang lebih rendah.

Untuk menghasilkan konversi tinggi perlu suhu rendah tetapi kecepatan reaksi akan naik jika suhu dinaikkan. Pemilihan proses umumnya menggunakan tekanan tinggi dan suhu tinggi, atau suhu antara 500-550 C dengan tekanan sedang dengan beban recycle yang lebih tinggi.

Ada 4 macam proses yang berbeda untuk mendapatkan suatu amonia, yaitu:

1. Tekanan sangat tinggi (900-1000 atm) beroperasi pada temperatur 500-600 C dan yield 40-80 %.

2. Tekanan tinggi (600 atm) temperatur 500 C yield 15-20 % misalnya : casale.

3. Tekanan moderat (200-300 atm) temperatur 500-550 C, yield dengan katalis terbaru 10-30 % misalnya : haber bosch, kellog.

4. Tekanan rendah (100 atm) temperatur 400-425 C, yield 8-20 %, misalnya mont cenis.

Kecenderungannya lebih banyak ke arah menggunakan tekanan yang cukup rendah dengan meningkatkan beban resirkulasi, karena menimbang mahalnya harga tangki bertekanan. Juga cenderung untuk mengguanakan single-train yang besar (yang berkapasitas reaktor 1000 ton/hari) sehingga ongkos produksinya rendah, hal mana di mungkinkan dengan digunakannya kompresor sentrifugal yang dapat menekan gas alam hingga 280 atm atau lebih.

Rumus molekul amoniak adalah NH3, berdasarkan rumus molekul tersebut amoniak terbentuk dari gugus N dan H yang masing-masing dapat diperoleh dari H2(Hidogen) dan N2 (Nitrogen). H2 adalah salah satu komponen gas sintesa yang diperoleh dari pemrosesan gas alam yang mengandung 80 95 % CH4(Metan). Sedang N2 diperoleh dari udara yang mengandung 79% N2 dan 21% O2.

Tahapan Proses

1. Desulfurisasi.Gas alam pada umumnya mengandung sulfur dalam bentuk H2S atau Sulfur Anorganik dan Sulfur Organik seperti mercaptan yang rumus molekulnya RS. Kadar sulfur anorganiknya di dalam gas alam yang diterima industri pupuk adalah relatif kecil yaitu berkisar 0,18 -0.3 ppm sedang sulfur organiknya relatif tidak ada.

Kadar sulfur dalam gas alam yang diijinkan untuk memasuki Primary Reformer maksimum adalah 0,1 ppm. Untuk menyerap sulfur dari gas yang dari gas alam digunakan ZnO sebagai adsorbent ini bukan katalis.

Keberhasilan adsorbsi sulfur anorganik praktis diadsorbsi pada temperatur yang lebih rendah (200-250oC) dibandingkan dengan sulfur organik (250-400oC).Kondisi operasi di Desulfurisasi:

Pressure : 35-40 kg/cm2G

Temperature Inlet : 350-400oC

Temperature Outlet : 330-380oC

2. Primary Reformer.Ke dalam Primary Reformer dimasukan Steam bersama gas alam yang keluar dari Desulfurisasi. Sebelum bertemu katalis yang berada dalam tube yang dipanasi secara radiasi oleh burner-burner (seperti burner pada kompor gas), campuran steam dan gas terlebih dahulu dipanasi hingga temperatur reaksi 530-650oC. Hal ini sesuai dengan jenis reaksinya yang endotermis. Disamping reaksi reforming, reaksi shift juga terjadi di Primary Reformer.Untuk menjamin bahwa reaksi berjalan sesempurna mungkin, rasio steam terhadap carbon yang ada dalam gas alam (S/C) dijaga sekitar 3,1-4 (mol/mol)Kondisi operasi Primary Reformer :

Pressure : 35 40 kg/cm2G

Temperature Inlet: 530 650oC

Temperature Outlet: 770 811oC

Kadar CH4Outlet: 9 16 % berat

Kadar CO Outlet: 8 9 % berat

Kadar H2 Outlet: 65 70 % berat.3.Scondary Reformer.Pada dasarnya Scondary Reformer berfungsi untuk menyempurnakan reaksi reforming yang telah terjadi di Primery Reforming. Kalau Primery Reformer sumber panasnya untuk reaksi reforming yang endotermis disuplay oleh burner-burner yang memberikan panasnya secara radiasi, maka sumber panas di Scondary Reformer disuplay oleh udara yang dimasukkan ke Scondary Reformer menggunakan kompresor udara.

Reaksi pembakaran O2 dari udara dengan H2 hasil reaksi reforming di Primary Reformer :

O2 + H2 H2O + Panas ( exothermic)Akan menghasilkan panas yang akan dipakai oleh reaksi reforming Scondary Reformer. Campuran hasil reaksi di Scondary Reformer ini akan menyisakan N2 yang praktis tidak/belum bereaksi dengan H2 dan campuran gas lainnya. N2 akan bereaksi dengan H2 nantinya di Converter Amoniak setelah menjalani berbagai proses pemurnian berikutnya. Adapun reaksi yang terjadi di scondary reformer adalah sebagai berikut :

CH4+udara

CO +2H2+N2Kondisi operasi di Scondary Reformer :

Pressure : 35-40 kg/cm2G

Temperature Inlet : 520-560oC

Temperature Outlet : 950-1050oC

CH4 Outlet : 0,2-1,0 % berat

CO Outlet : 10-13 % berat

H2 Outlet : 54-56 % berat

4. Shift converter, CO2 removal dan metanasi

Karbondioksida yang ada dalam gas hasil reaksi yang terjadi pada scondary reformer (Reforming Unit) dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon dioksida yang telah dipisahkan dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa Karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator Ammonia Converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator.Konverter Sintesis Amonia.

Konverter ini terdiri dari selongsong (cangkang) tekanan tinggi berisi bagian katalis dan penukar kalor. Bagian katalis adalah selongsong berbentuk silinder yang ditempatkan di dalam selongsong tekanan tinggi tadi sehingga terdapat anulus di antara kedua selongsong itu. Untuk menjaga supaya katalis selalu berada pada suhu optimum, agar hasil maksimum, gas umpan dingin diinjeksikan sebagai pendingin kejut di antara unggun unggun katalis. Unggun paling atas berisi katalis paling sedikit. Oleh karena gradien suhu pada unggun unggun berikutnya lebih landai, ukuran unggun pun diatur bergradasi, yaitu makin ke bawah makin besar. Penukar kalor terdapat di bawah bagian katalis. Penukar kalor ini memberikan pemanasan awal terhadap gas gas umpan yang mengambil kalor dari gas panas hasil reaksi dari unggun katalis paling akhir. Titik pemasukan gas pendingin kejut paling atas memungkinkan gas umpan masuk tanpa pemanasan pendahuluan, dan memudahkan pengendalian suhu gas masuk ke unggn katalis pertama.

Gas umpan masuk dari puncak konverter dan mengalir ke bawah antara selongsong tekanan dan dinding bagian katalis. Gas itu mendinginkan selongsong dan sementara itu menjadi panas. Gas tersebut kemudian masuk ke dalam penukar kalor di bagian bawah konverter, dan dengan bersikulasi di dalam tabung penukar kalor, gas itu dipanaskan lebih lanjut oleh gas keluaran yang panas. Sebagian dari gas umpan dimasukkan ke dalam langsung dari atas unggun pertama, di mana gas itu bertemu dengan umpan yang telah mengalami pemanasan pendahuluan. Arus gabungan itu, pada suhu 370oC sampai 425oC, lalu masuk ke dalam unggun yang pertama. Gas tersebut mengalir ke bawah melalui katalis dan suhu naik dengan cepat bersamaan dengan berlangsungnya reaksi pembentukan amonia. Kemudian melalui kisi penunjang katalis, masuk ke dalam ruang antara unggun pertama dan kedua. Di sini suhu diturunkan dan kandungan amonia diencerkan dengan injeksi gas umpan dingin. Dengan cara ini, suhu di semua unggun katalis dapat dikendalikan sehingga didapatkan suhu optimum dan hasil maksimum. Gas mengalir ke bawah melalui unggun- unggun katalis selanjutnya.5. Compression Synloop & Refrigeration Unit

Gas proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan Gas Hidrogen dan Nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea.

Hasil/Produk pada proses diatas adalah gas amonia cair serta karbon dioksida yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea.

b. Pembuatan Pupuk UreaPembuatan urea secara komersil dari NH3 dan CO2 melalui 2 tahap reaksi kesetimbangan sebagai berikut :

2NH3(g) + CO2(g) NH2CONH4(l) H =-28 kkal/mol

NH2CONH4(l) NH2CONH2(l) + H2O(l) endoterm

Reaksi tahap 1 sangat eksotermis dan berlangsung dengan cepat sehingga panas reaksi yang di hasilkan harus segera dihilangkan agar temperatur campuran reaktan tidak naik. Sedangkan panas yang diserap reaksi 2 masih lebih kecil. Secara praktis reaksi pembentukan urea hanya berlangsung dalam fasa cair (153 C titik leleh amm karbamat) sedangkan fasa cair tersebut mengandung amm. Karbamat, amonia dan CO2 terlarut yang mudah menguap, sehingga pada temperatur yang tinggi diperlukan tekanan tinggi agar fasa cair tetap dapat terjaga.

Konversi karbamat menjadi urea berkisar antara 50-80 %, yang tidak terkonversi kemudian dipisahkan dari urea dan air, dan diresirkulasi ke dalam reaktor. Tahap pemisahan dan resirkulasi inilah yang menjadi ciri dari teknologi proses urea yang berbeda beda.

Larutan karbamat adalah sangat korosif sehingga dibutuhkan bahan konstruksi reaktor yang khusus, misalnya stainless steel dengan pasifasi injeksi oksigen atau paduan khusus dengan Ti dan Cr. Sifat korosif ini bertambah bila temperatur lebih tinggi, sehingga pada proses komersil kondisi sintesa ini berlangsung pada 170-210 C, 150-250 atm dan NH3/CO2 = 0,15 sampai 0,65 yang pada dasarnya merupakan kompromi antara tekanan yang wajar dan laju korosi yang dapat diterima dengan kecepatan reaksi dan derajat konversi yang memadai.

Selama sintesa urea, terjadi pula reaksi samping pembentukan senyawa biuret yang tidak diinginkan karena merupakan racun bagi tanaman. Pembentukan senyawa ini menurut persamaan :

2NH2CONH2 NH2CONHCONH2 + NH3 endotermis

Konsentrasi senyawa ini harus dibawah 1 % (0,7-0,8). Dalam persamaan diatas terlihat bahwa biuret dapat terbentuk bila kadar NH3 rendah serta kontak dengan temperatur tinggi terjadi cukup lama.

Produksi sintesa terdiri atas urea, biuret, amonium karbamat, air dan kelebihan amoniak. Untuk pemisahan urea dari produk lain dilakukan dengan pemanasan pada tekanan rendah, sehingga terjadi reaksi kesetimbangan sebagai berikut :

NH2CONH2 CO2 + 2NH3Akan tetapi bersama dengan itu terjadi pula hidrolisa urea yang akan mengurangi produksi urea :

NH2CONH2 + H2O CO2 + 2NH3 q2Reaksi diatas terjadi pada temperature tinggi , tekanan rendah , dan waktu tinggi yang lama , sejalan dengan kondisi terbentknya biuret. Sehingga dekomposisi dilakukan dalam 3 tahap berupa ekspansi hingga tekanan 17,24, dan 1 atmosfir.

Untuk memisahkan gas-gas tersisa dari larutan urea dilakukan dengan menghembuskas udara melalui larutan dari dasar gas-separator, yang juga berfungsi untuk mengubah besi fero dari alat yang terkorosi menjadi besi feri yang dapat dipisahkan dengan saringan.

Terdapat beberapa cara untuk mengolah gas hasil dekomposisi ini yaitu :

Dengan proses sekali lewat (once through), dimana semua gas NH3 dan CO2 diteruskan ke proses down stream untuk pembuatan senyawa nitrogen lain seperti HNO3, NH4NO3,(NH4)2SO4 dan lain-lain.

Diserap dengan larutan urea yang berasal dari larutan untuk proses kristalisasi dan pembutiran , sehingga NH3 dan CO2 diserap dan bergabung kembali menjadi ammonium karbamat, yang diresirkulasi kereaktor, sedangkan NH3 berlebih dicairkan dan dipisahkan sebagai bahan baku.

Larutan kemudian dipekatkan dan dikristalisasi dalam vakum setelah dibersihkan dari minyak dan logam-logam teroksidasi. Kristal urea dipisahkan dengan sentrifuge, kemudian dikeringkan dengan udara panas hingga kadar airnya dibawah 0,31. Kristal kering dilelehkan dan dibutirkan didalam menara pembutir (priling tower). Sejumlah larutan induk yang mengandung biuret dikembalikan keseksi recovery sebagai larutan pengabsorpsi NH3 dan CO2 sehingga memberikan reaksi sebagai berikut :

NH2CONHCONH2 + NH3 2NH2CONH2

Bahan baku : GasCO2 dan Liquid NH3 yang di supply dari Pabrik Amoniak. Proses pembuatanUrea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :

DiagramPembuatan Urea

1.Sintesa Unit

Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid NH3dan gas CO2didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery.

Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah dilakukan Stripping oleh CO2.2.Purifikasi Unit

Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/Cm2G. dan 22,2 Kg/Cm2G. Hasil peruraian berupa gas CO2dan NH3dikirim kebagian recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.

3.Kristaliser Unit

Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum, kemudian kristal Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.4.Prilling Unit

Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.5.Recovery Unit

Gas Ammonia dan Gas CO2yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali dengan 2 Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.6.Proses Kondensat Treatment Unit

Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil Urea, NH3dan CO2ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di Stripper dan Hydroliser. Gas CO2dan gas NH3nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas.

Pada umumnya pupuk dengan kadar N yang tinggi dapat membakar daun tanaman sehingga pemakaiannya perlu lebih hati-hati. Jangan memberikan pupuk urea ini terlalu dekat dengan tanaman. Sedangkan Bentuk dan sifat-sifat Urea adalah berupa kristal putih yang mudah larut dalam air serta mempunyai sifat fisis sebagai berikut :

Density (padat pada 20oC ) : 1335 kg/m3 Titik leleh ( melting Point ) : 132oC

Panas Spesifik (Melt ) : 126j/mol/oC

Panas peleburan ( Melt Point ) : 13,6 kj/mol

Berat Molekul : 60,056

Pabrik Pupuk di Indonesia

1. PT PUPUK SRIWIDJAJADidirikan pada tanggal 24 Desember 1959 dengan kegiatanusaha produksi dan pemasaran pupuk serta industri kimialainnya.Kapasitasproduksipertahun pupuk urea sebanyak 2.262.000 ton dan 1.499.000ton amonia.Beberapaanak perusahaan yang berada dibawahnyamenghasilkan melamin, fabrikasi peralatanpabrik sertabisnis hotel dan apartemen. Anak perusahaantersebut adalah PT Sri MelaminRejeki, PT Slipi Sri Indopuridan PT Puspetindo2. PT PETROKIMIA GRESIK

Berdiri 31 Mei 1975, produk utama PT Petrokimia Gresik adalah pupuk Urea, SP-36, ZA, NPK, Phonska, DAP, ZK dan kimia lainnya. Kapasitas produksi per tahun 445.000 ton Amonia, 460.000 ton urea, 650.000 ton ZA, 300.000 ton Phonska, SP 36 1.000.000 ton , 22 5.000 ton DAP, 160.000 ton NPK Kebomas dan 10.000 ton ZK.Perusahaan yang berada di bawah Petrokimia Gresik adalah PT Petrosida Gresik, PT Petrocentral,PT Petronika, PT Petrowidada, PT Kawasan Industri Gresik,PT Puspetindo dan PT Petrokimia Kayaku.3. PT PUPUK KUJANGPerusahaan ini diresmikan pada tanggal9 Juni 1975diDawuan, Cikampek, dengan bidang usaha industri pupukurea dan industri kimia lainnya.Memiliki dua unitpabrikpupuk urea dengan kapasitas terpasang 1.156.000ton/tahun dan 713.000 ton/tahun amonia.Anak perusahaanPT Pupuk Kujang adalah PT Sintas Kurama Perdana,PT Kujang Sud Chemie Catalyst, PT Peroksida Indonesia Pratama, PT Multi NitrotamaKimia danPT Kawasan Industri Kujang Cikampek4. PT PUPUK KALTIMPT Pupuk Kalimantan Timur beroperasi sejak tanggal7 Desember 1977 di Bontang, Kalimantan Timur, denganbidang usaha industri pupuk urea dan kimia lainnya.Pada tahun 2006, kapasitas terpasang per tahun produksi pupukurea sebanyak 2.980.000 ton dan 1.848.000 ton amonia.Perusahaan ini memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu PT Kaltim Industrial Estate, PT DSM Kaltim Melamin, PT Rekayasa Industri dan PT Kaltim Sahid Baritosodakimia.5. PT PUPUK ISKANDAR MUDAProdusen pupuk urea dan kimia lainnya ini didirikan pada 24 Februari 1982 di Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam.Kapasitas terpasang PIM-1 dan PIM-2 per tahun adalah 1.170.000 ton urea dan 762.000 amonia.Perusahaan inimempunyai satu anak perusahaan yakni PT Ima Persada.Manfaat Nitrogen (N) diserap oleh akar dalam bentuk ion nitrat NO3- atau ion ammonium NH4+ yang berasal dari penguraian sisa-sisa organisme serta senyawa nitrogen hasil fiksasi nitrogen oleh bakteri dan petir. Nitrogen berfungsi untuk bahan sntesis asam amino, protein, asam nukleat, klorofil, merangsang pertumbuhan vegatatif, membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau karena mengandung butir hijau yang penting dalam proses fotosntesis dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

Kekurangan unsur Nitrogen menyebabkan warna daun menjadi hijau muda dan akhirnya kuning (menyebabkan klorosis), pertumbuhan lambat dan tanaman menjadi kerdil dan buah masak sebelum waktunya. Sebaliknya, kelebihan Nitrogen dapat menghambat pembungaan dan pembuahan. Phosphor (P) diserap oleh akar dalam bentuk ion HPO42- atau ion H2PO4- yang berasal dari sisa-sisa organisme. Sebenarnya, di alam terdapat banyak batuan fosfat berupa senyawa Ca3(PO4)2, tetapi sukar larut dalam air sehingga tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Phosphor berfungsi memacu pertumbuhan akar pada benih dan tumbuhan muda, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah atau biji, serta berguna pada pembentuan asam nukleat (inti sel), fosfolopid (lemak), dan protein dan koenzim. Kekurangan Phosphor menyebabkan pertumbuhan terhambat, daun mudah rontok, pembentukan buah dan biji jelek, dan terjadi nekrosis atau kematian sel. Kalium (K) diserap oleh tumbuhan dalam bentuk ion K+ yang berasal dari berbagai mineral seperti ortoklas (KSiO8) dan lesit (KSiO6). Kalium berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan karbohidrat (fotosintesis) dan protein, memperkokoh tubuh tumbuhan dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama.

Pupuk organik mempunyai banyak manfaat selain menghasilkan tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik aman dan baik untuk dikonsumsi pupuk organik juga dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), meningkatkan kemampuan menahan air, meningkatkan aktifitas biologi tanah, meningkatkan kadar pH tanah, mengaktifkan mikro organisme, dan lain-lain. Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea:- Membuat tanaman lebih hijau dan segar

- Mempercepat pertumbuhan

- Menambah kandungan protein hasil panen

Gejalatanaman yangkekuranganpupuk Urea/Nitrogen:- Tanaman berwarna pucat kekuningan

- Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil

- Pertumbuhan buah tidak sempurna.

- Kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.2.7 Dampak Penggunaan Pupuk Bagi Lingkungan

Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang dibutuhkan oleh

tumbuhan. Akan tetapi seharusnya unsur hara tersebut ada di tanah secara alami

dengan adanya siklus hara tanah misalnya tanaman yang mati kemudian dimakan

binatang pengerat/herbivora, kotorannya atau sisa tumbuhan tersebut diuraikan

oleh organisme seperti bakteri, cacing, jamur dan lainnya. Siklus inilah yang

seharusnya dijaga, jika menggunakan pupuk kimia terutama bila berlebihan maka

akan memutuskan siklus hara tanah tersebut terutama akan mematikan organisme

tanah, maka hanya akan subur di masa sekarang tetapi tidak subur di masa

mendatang. Untuk itu, perlu dijaga dengan pola tetap menggunakan pupuk oganik bukan pupuk kimia.

Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh

molekul-molekul kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat

dilakukan lagi. Akibatnya ketahanan tanah/ daya dukung tanah dalam

memproduksi menjadi kurang hingga nantinya tandus. Tak hanya itu penggunaan

pupuk kimiawi secara terus-menerus menjadikan menguatnya resistensi hama

akan suatu pestisida pertanian.

Masalah lainnya adalah penggunaan Urea biasanya sangat boros. Selama pemupukan Nitrogen dengan urea tidak pernah maksimal karena kandungan nitrogen pada urea hanya sekitar 40-60% saja. Jumlah yang hilang mencapai 50% disebabkan oleh penguapan, pencucian (leaching) serta terbawa air hujan (run off). Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan menekan populasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanah yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Lapisan tanah yang saat ini ada sudah parah kondisi kerusakannya oleh

karena pemakaian pupuk kimia yang terus menerus dan berlangsung lama,

sehingga mengakibatkan :

a. Kondisi tanah menjadi keras

b. Tanah semakin lapar dan haus pupuk

c. Banyak residu pestisida dan insektisida yang tertinggal dalam tanah

d. Mikroorganisme tanah semakin menipis

e. Banyak Mikroorganisme yang merugikan berkembang biak dengan baik

f. Tanah semakin sedikit memiliki unsur hara baik makro maupun mikro

g. Tidak semua pupuk dapat diserap oleh tanaman