Ringkasan GPS Kelompok 1 sipil indonesia

download Ringkasan GPS Kelompok 1 sipil indonesia

of 3

Transcript of Ringkasan GPS Kelompok 1 sipil indonesia

  • 8/16/2019 Ringkasan GPS Kelompok 1 sipil indonesia

    1/3

    TUGAS RINGKASAN

    1. PENGERTIAN GPS

    GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi

    yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan

     posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh

    dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS

    sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang

    menuntut informasi tentang posisi kecepatan percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS

    dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter 

    (orde nol) sampai dengan puluhan meter.

    2. PENGGUNAAN GPS

    !. "enghitung #arak dan arah dari lokasi tempat kita berada.

    $. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada saat

    ini.

    %. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.

    &. "engingat lokasi yang pernah kita simpan.

    '. "engarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.

    . "enyimpan rute per#alanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang

    sama.

    . *erfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.

    +. ,apat digunakan sebagai penun#uk arah di kapal mobil dengan menggunakan

    daya sebesar !$ volt.

    . *eberapa GPS dapat menun#ukkan peta #alan-#alan utama sungai-sungai.

    !. *eberapa GPS #uga dapat menampilkan kekuatan baterai posisi satelit kekuatan

    sinyal.

    3. Tipe alat (Receiver) GPS

    Ada % macam tipe alat GPS dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian

    (posisi) yang berbeda-beda. /ipe alat GPS pertama adalah tipe 0avigasi (1andheld 1andy

    GPS). /ipe nagivasi harganya cukup murah sekitar ! 2 & #uta rupiah namun ketelitian posisi

    yang diberikan saat ini baru dapat mencapai % sampai meter. /ipe alat yang kedua adalah

    tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan) yang biasa digunakan dalam survey dan

     pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa

    desimeter. /ipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan

    ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. /ipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise

  • 8/16/2019 Ringkasan GPS Kelompok 1 sipil indonesia

    2/3

     positioning seperti pembangunan #aring titik kontrol survey deformasi dan geodinamika.

    1arga receiver tipe geodetik cukup mahal mencapai ratusan #uta rupiah untuk ! unitnya.

    Gambar 3. GPS Geodeti !"al #re"e$%i

    &. Si%tem Koordi$at

    Gambar 2. GPS Navi'a%i (a$d)Gambar 1. GPS Navi'a%i (*a$d*eld)

    Gambar 1. GPS Navi'a%i (a$d)Gambar 2. GPS Geodetic %i$'le +re"e$%i

  • 8/16/2019 Ringkasan GPS Kelompok 1 sipil indonesia

    3/3

    Pengenalan tentang sistem koordinat sangat penting agar dapat menggunakan GPS

    secara optimum. Setidaknya ada dua klasifikasi tentang sistem koordinat yang dipakai oleh

    GPS maupun dalam pemetaan yaitu sistem koordint global yang biasa disebut sebagai

    koordinat geografi dan sistem koordinat dalam bidang proyeksi.

    • 3oordinat geografi diukur dalam lintang dan bu#ur dalam besaran dera#at desimal

    dera#at menit desimal atau fera#at menit detik. 4intang diukur terhadap e5uator 

    sebagai titik nol (⁰ sampai ⁰ negatif ke arah selatan). *u#ur diukur berdasarkan

    titik nol di Greenwich ⁰ sampai !+⁰ ke arah timur dan ⁰ sampai !+⁰ ke arah

     barat.

    • 3oordinat di dalam bidang proyeksi merupakan koordinat yang dipakai pada

    sistem proyeksi tertentu. 6mumnya berkait erat dengan sistem proyeksinya

    walaupun ada kalanya (karena itu memungkinkan) digunakan koordinat geografi

    dalam bidang proyeksi. *eberapa sistem proyeksi yang la7im digunakan di

    8ndonesia di antaranya adalah proyeksi "erkator /ransverse "erkator 6niversal/ransverse "erkator (6/") dan 3erucut 3onformal. "asing-masing sistem

    tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan proyeksi pada umumnya

    didasarkan pada tu#uan peta yang akan dibuat. ,ari beberapa sistem proyeksi

    tersebut proyeksi /ransverse "erkator dan proyeksi 6niversal /ransverse

    "erkator-lah yang banyak dipakai di 8ndonesia. Peta-peta produksi ,inas 1idro

    9seangrafi (,ishidros) umumnya menggunakan proyeksi /ransverse "erkator 

    dengan sistem koordinat Geografi atau 6/" atau gabungan keduanya. Sedangkan

     peta-peta produksi *akosurtanal umumnya menggunakan proyeksi 6/" dengan

    sistem koordinat 6/" atau Geografi atau gabungan keduanya.

    ,. Pe$e$t"a$ Po%i%i de$'a$ GPS

    Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran #arak secara bersama-

    sama ke beberapa satelit yang koordinatnya telah diketahui sekaligus. 6ntuk menentukan

    koordinat suatu titik di bumi receiver   setidaknya membutuhkan & satelit yang dapat

    ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara default   posisi atau koordinat yang diperoleh

     bereferensi ke global datum yaitu :orld Geodetic System !+& atau disingkat :GS+&.

    Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi men#adi dua etode yaitu

    metode absolut dan metode relatif.

    "etode Absolut atau #uga dikenal dengan point positioning menentukan posisihanya berdasarkan pada satu pesawat penerima (receiver) sa#a. 3etelitian posisi

    dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya

    diperuntukkan bagi keperluan navigasi.

    • "etode relatif atau sering disebut differential positioning menentukan posisi

    dengan menggunakan lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi

    tertentu di muka bumi dan secara terus-menerus menerima sinyal dari satelit dalam

     #angka waktu tertentu di#adikan sebagai referensi bagi yang lainnya. "etode ini

    menghasilkan posisi berketellitian tinggi (umumnya kurang dari satu meter) dan

    diaplikasikan untuk keperluan survei Geodesi ataupun pemetaan yang memerlukan

    ketelitian tinggi.