RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016...

29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i RINGKASAN EKSEKUTIF Perubahan struktur organisasi Kementerian Pertanian pada tahun 2015 berimplikasi pada perubahan struktur unit-unit eselon dibawahnya beserta tugas pokok dan fungsinya. Perubahan tersebut juga menuntut perubahan pada rencana strategis pembangunan pertanian 2015 - 2019 yang telah disusun pada akhir 2014. Hal ini juga dialami dilingkup Direktrat Jenderal Hortikultura termasuk Direktorat Perbenihan Hortikultura. Secara berjenjang, dilakukan revisi terhadap Renstra mulai dari level Kementerian, Direktorat Jenderal Hingga Direktorat. Renstra revisi inilah selanjutnya yang dijadikan referensi penyusunan LAKIN tahun 2016. Renstra Revisi Direktorat Perbenihan Hortikultura 2015 - 2019 mengalami perubahan fundamental dibanding renstra sebelumnya yang menyesuaikan TUSI baru Direktorat Perbenihan Hortikultura. Terdapat banyak indkator kinerja baru dalam indikator kinerja sasaran kegiatan yang merupakan target untuk dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan Hortikultura tahun 2016. Adapun capaian kinerja pengembangan perbenihan hortikultura tahun 2016 mengacu pada dokumen PK terakhir (versi PK Revisi November 2016) adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Produksi Benih Bawang Merah sebesar 49 % 2. Jumlah Produksi Benih Kentang sebesar 123 % 3. Jumlah Produksi Benih Jeruk sebesar 89 % 4. Jumlah Produksi Benih Buah Lainnya sebesar 85 % 5. Jumlah Fasilitasi Penguatan Kelembagaan sebesar 93 % 6. Jumlah penangkar benih yang mendapat fasilitas sebesar 93 % 7. Jumlah Varietas baru Hortikultura sebesar 120 % 8. Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura sebesar 468 % Produksi benih bawang merah merupakan salah satu indkator capaian kinerja yang realisasi rendah diantara indikator sasaran kinerja kegiatan lainnya. Hal ini disebabkan antara lain: Jadwal pelaksanaan kegiatan produksi benih tidak sesuai target/mundur. Hal ini karena faktor iklim, revisi DIPA dan kelangkaan/keterbatasan benih sumber yang mengakibatkan harga benih terlalu mahal atau tidak tersedianya benih. Adanya penghematan anggaran untuk kegiatan dimaksud sehingga mengurangi output produksi benih.

Transcript of RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016...

Page 1: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perubahan struktur organisasi Kementerian Pertanian pada tahun 2015 berimplikasi pada

perubahan struktur unit-unit eselon dibawahnya beserta tugas pokok dan fungsinya. Perubahan

tersebut juga menuntut perubahan pada rencana strategis pembangunan pertanian 2015 - 2019

yang telah disusun pada akhir 2014. Hal ini juga dialami dilingkup Direktrat Jenderal Hortikultura

termasuk Direktorat Perbenihan Hortikultura. Secara berjenjang, dilakukan revisi terhadap

Renstra mulai dari level Kementerian, Direktorat Jenderal Hingga Direktorat. Renstra revisi

inilah selanjutnya yang dijadikan referensi penyusunan LAKIN tahun 2016.

Renstra Revisi Direktorat Perbenihan Hortikultura 2015 - 2019 mengalami perubahan

fundamental dibanding renstra sebelumnya yang menyesuaikan TUSI baru Direktorat

Perbenihan Hortikultura. Terdapat banyak indkator kinerja baru dalam indikator kinerja sasaran

kegiatan yang merupakan target untuk dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK)

Direktorat Perbenihan Hortikultura tahun 2016. Adapun capaian kinerja pengembangan

perbenihan hortikultura tahun 2016 mengacu pada dokumen PK terakhir (versi PK Revisi

November 2016) adalah sebagai berikut :

1. Jumlah Produksi Benih Bawang Merah sebesar 49 %

2. Jumlah Produksi Benih Kentang sebesar 123 %

3. Jumlah Produksi Benih Jeruk sebesar 89 %

4. Jumlah Produksi Benih Buah Lainnya sebesar 85 %

5. Jumlah Fasilitasi Penguatan Kelembagaan sebesar 93 %

6. Jumlah penangkar benih yang mendapat fasilitas sebesar 93 %

7. Jumlah Varietas baru Hortikultura sebesar 120 %

8. Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura sebesar 468 %

Produksi benih bawang merah merupakan salah satu indkator capaian kinerja yang realisasi

rendah diantara indikator sasaran kinerja kegiatan lainnya. Hal ini disebabkan antara lain:

Jadwal pelaksanaan kegiatan produksi benih tidak sesuai target/mundur. Hal ini karena

faktor iklim, revisi DIPA dan kelangkaan/keterbatasan benih sumber yang mengakibatkan

harga benih terlalu mahal atau tidak tersedianya benih.

Adanya penghematan anggaran untuk kegiatan dimaksud sehingga mengurangi output

produksi benih.

Page 2: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

ii

Hasil produksi benih tidak optimum karena iklim yang tidak kondusif, adanya serangan OPT,

dan proses penangkaran benih yang tidak optimal akibat sumber daya yang terbatas seperti

sumber daya manusia, sarana produksi yang masih kurang memadai.

Kegiatan produksi benih bawang merah tidak dilaksanakan karena pengadaan benih sumber

mengalami gagal lelang dan harga benih sumber di penangkar terlalu mahal sehingga

anggaran dikembalikan ke negara.

Sementara itu, capaian kinerja keuangan kegiatan pengembangan sistem perbenihan

hortikultura dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura adalah sebesar

58.273.732.210,- atau sekitar 87 % dari alokasi Pagu perubahan sampai bulan November 2016

yang sebesar Rp 66.686.528.000,- (Data SMART Sampai tanggal 23 Januari 2017). Diakui

bahwa capaian tersebut belum menunjukkan kinerja yang maksimal karena masih adanya

hambatan-hambatan dalam penyerapan anggaran yang sebagian besar karena beberapa hal

sebagai berikut :

a. Adanya revisi POK sehingga pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal palang yang

telah ditetapkan pada awal penyusunan

b. Adanya pergantian pejabat pembuat komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

yang terlambat proses pengeluaran SK pada propinsi dan kabupaten sehingga berimplikasi

ada proses penyerapan anggaran.

c. Kegiatan yang bersifat pengadaan sehingga membutuhkan proses lelang yangg panjang,

sehingga mengakibatkan jadwal tanam menjadi mundur bahkan terjadi gagal lelang.

Beberapa hal yang harus menjadi penekanan tindaklanjut ke depan atas permasalahan

penyerapan anggaran ini adalah : a) Perencanaan kegiatan yang matang sesuai dengan

peraturan dan prosedurnya dengan mempertimbangkan kemampuan instansi baik dari kondisi

SDM maupun geografisnya serta keadaan iklim dan cuaca pendukungnya, dan b) Pengkaderan

dan harmonisasi SDM harus tetap berjalan sehingga pada saatnya pengalihan tugas tidak

terhambat.

Page 3: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

iii

KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Hortikultura pada tahun 2016 menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAKIN) sebagai tindaklanjut dari Peraturan Presiden yang tertuang dalam Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Metode penyusunan LAKIN telah diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIN Direktorat Perbenihan Hortikultura 2016 sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja

pimpinan beserta jajarannya dalam memanfaatkan anggaran pembangunan yang bersumber

dari APBN. Perubahan organisasi di tingkat Kementerian, Direktorat Jenderal serta Direktorat

mewarnai pembahasan pada Lakin Direktorat Perbenihan Hortikultura tahun 2016. Perubahan

Tugas Pokok dan Fungsi mempengaruhi pula terjadinya perubahan rencana strategis. Oleh

karena itu, seiring dengan hal tersebut maka pada penyusunan LAKIN Direktorat Perbenihan

Hortikultura tahun 2016 juga menggunakan renstra revisi Direktorat Perbenihan Hortikultura

tahun 2016 sebagai acuannya.

Harapan kami LAKIN ini dapat memberikan gambaran kinerja yang dicapai oleh jajaran

Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 dan menjadi bahan masukan dalam rangka

menyusun langkah tindak lanjut untuk perbaikan, pengembangan dan penyempurnaan kegiatan

pada tahun berikutnya.

Jakarta, Januari 2016

Direktur

Ir. Sriwijayanti Yusuf,M.Agr.Sc

Page 4: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

iv

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………… v

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………………… vi

BAB. I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………... 1

BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………………………………… 4

2.1. Perencanaan Kinerja ………………………………………………………….. 4

2.2. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………………… 9

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………………… 12

3.1. Pengukuran Kinerja …………………………………………………………… 12

3.2. Analisis Capaian Kinerja 2016 ………………………………………………… 13

3.3. Analisis Pencapaian Keuangan 2016 ………………………………………… 19

3.4. Permasalahan Secara Umum ………………………………………………… 21

3.5. Tindak Lanjut ……………………………………………………………………. 21

BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………………………. 23

Page 5: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Target Volume Indikator sasaran strategis Direktorat Perbenihan

Hortikultura Tahun 2015 – 2019 (versi Revisi Direktorat Perbenihan

Hortikultura 2015 – 2019 ……….…………………………………………………

6

Tabel 2. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Direktorat Perbenihan Hortikultura ……. 8

Tabel 3. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun

2016 …………………………………………………………………………………

9

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 (awal) …. 10

Tabel 5. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 (Revisi

Terakhir) …………………………………………………………………………….

11

Tabel 6. Pengukuran Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 ……….. 12

Tabel 7. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah ………………………… 19

Tabel 8. Realisasi Anggaran Per Output Kegiatan Pengembangan Sistem

Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 ……………………………………………

20

Page 6: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Hortikultura ….………………….. 24

Lampiran 2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan dan Pendidikan ………………. 25

Lampiran 3. Sasaran Kerja Pegawai Eselon 2, 3 dan 4 ……………………………………. 26

Lampiran 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 Per 31

Desember 2015 …………………………………………………………………..

37

Lampiran 5. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 Per

Februari 2016 ...…………………………………………………………………..

39

Lampiran 6. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 Per

Agustus 2016 ...…………………………………………………………………..

41

Lampiran 7. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 Per

Nopember 2016.…………………………………………………………………..

43

Lampiran 8. Rencana Strategis Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2015 – 2019 . 45

Page 7: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 1

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai tindaklanjut dari Peraturan Presiden yang tertuang dalam Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP), maka pada tahun 2016 Direktorat Perbenihan Hortikultura menyusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja pimpinan

beserta jajarannya dalam memanfaatkan anggaran pembangunan yang bersumber dari

APBN. Metode penyusunan LAKIN telah diatur dalam Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Benih merupakan kunci utama keberhasilan agribisnis hortikultura. Penggunaan benih

bermutu dari varietas unggul yang tepat disertai budidaya yang tepat sesuai SOP

menjamin keberhasilan budidaya hortikultura. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

produktivitas dan produksi hortikultura diperlukan dukungan perbenihan yang tangguh.

Mengingat pentingnya arti benih bagi keberhasilan agribisnis hortikultura maka

diperlukan upaya penyediaan benih hortikultura bermutu dari varietas unggul yang tepat,

dalam jumlah yang tepat, harga yang terjangkau serta dengan kualitas yang baik.

Pembangunan perbenihan hortikultura ditujukan untuk menjamin terpenuhinya

kebutuhan benih bermutu varietas unggul secara memadai dan berkesinambungan.

Dalam pencapaiannya diperlukan kerjasama yang erat antar instansi terkait, mulai dari

penanganan plasma nutfah, pemuliaan, produksi dan penyedia benih, distribusi,

pengendalian mutu dan pengawasan peredaran benih, serta pengguna benih. Direktorat

Perbenihan Hortikultura sebagai instansi pemerintah yang menjadi fasilitator dan

regulator perbenihan, memiliki peran penting dalam menggerakkan pembangunan

perbenihan hortikultura.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat Perbenihan

Hortikultura mempunyai tugas “Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih aneka cabai, bawang merah, aneka

jeruk, dan tanaman hortikultura lain”. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktorat

Perbenihan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :

Page 8: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 2

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas, dan

pengawasan mutu, serta produksi dan kelembagaan benih;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas, dan pengawasan

mutu, serta produksi dan kelembagaan benih;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang di bidang peningkatan

penyediaan varietas, dan pengawasan mutu, serta produksi dan kelembagaan benih;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penyediaan

varietas, dan pengawasan mutu, serta produksi dan kelembagaan benih;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan penyediaan

varietas, dan pengawasan mutu, serta produksi dan kelembagaan benih; dan

f. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Hortikultura.

Dalam rangka menyelenggarakan fungsinya, Direktorat Perbenihan Hortikultura

mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari :

a. Subdirektorat Pengembangan Varietas;

b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih;

c. Subdirektorat Produksi dan Kelembagaan Benih;

d. Subbagian Tata Usaha; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Subdirektorat Pengembangan Varietas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan

penyediaan varietas benih hortikultura.

Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan

pengawasan mutu benih hortikultura.

Subdirektorat Produksi dan Kelembagaan Benih mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

peningkatan penyediaan benih aneka cabai, bawang merah, aneka jeruk dan tanaman

hortikultura lain serta kelembagaan benih.

Page 9: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 3

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan

Hortikultura.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan

jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangan.

Struktur organisasi Direktorat Perbenihan Hortikultura dapat dilihat pada Lampiran 1,

sedangkan komposisi pegawai berdasarkan golongan dan latar belakang pendidikan

dapat dilihat Lampiran 2. Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan telah disusun

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Tahun 2016 yang digunakan sebagai sasaran dalam

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tupoksi dapat dilihat di Lampiran 3.

Sebagai pertanggungjawaban kinerja terhadap pelaksanaan kegiatan perbenihan

hortikultura selama kurun waktu 2016 ini maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAKIN) Direktorat Perbenihan Hortikultura tahun 2016.

Page 10: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 4

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tersusun atas beberapa

komponen yang merupakan satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut antara lain;

Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Evaluasi kinerja.

Komponen perencanaan kinerja meliputi; a) Rencana Strategis (Renstra), b) Indikator

Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK), c) Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan

Kinerja (PK).

2.1. Perencanaan Kinerja

2.1.1. Rencana Strategis

Renstra Direktorat Perbenihan Hortikultura merupakan perangkat untuk mencapai

harmonisasi perencanaan pembangunan sistem perbenihan hortikultura secara

menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergis baik dalam lingkup internal Direktorat

Jenderal Hortikultura, lingkup Kementerian Pertanian maupun secara eksternal

dengan instansi lain di luar Kementerian Pertanian. Renstra Direktorat Perbenihan

Hortikultura tahun 2015 - 2019 merupakan acuan, arahan kebijakan dan strategi

pembangunan perbenihan hortikultura dengan mempertimbangkan berbagai

kondisi baik internal maupun eksternal serta kecenderungan perkembangan

perbenihan masa mendatang.

Renstra Direktorat Perbenihan Hortikultura merupakan penerjemahan lebih lanjut

dari Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura diharapkan dapat dimanfaatkan

sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perbenihan di

semua tingkatan baik di pusat, propinsi dan kabupaten. Saat ini Renstra Direktorat

Perbenihan Hortikultura merupakan renstra revisi yang juga telah disesuaikan

dengan Renstra Revisi Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2015 - 2019. Dalam

Renstra Revisi Direktorat perbenihan Hortikultura 2015 - 2019 disampaikan hal-hal

sebagai berikut :

A. Visi dan Misi

Dengan memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan dinamika

lingkungan strategis, maka Visi Pembangunan Perbenihan tahun 2015 - 2019

adalah ”Tersedianya benih hortikultura dalam jumlah yang cukup, tepat

Page 11: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 5

varietas, tepat kualitas, tepat waktu dan harga terjangkau untuk

mendukung kawasan hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan”.

Dalam rangka mencapai visi pembangunan hortikultura tersebut, Direktorat

Perbenihan mengemban Misi sebagai berikut :

a. Merumuskan kebijakan perbenihan secara nasional dengan memperhatikan

kebijakan di propinsi serta kabupaten/kota.

b. Mendorong dan memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha

perbenihan serta memfasilitasi berkembangnya kerjasama / kemitraan bisnis

antara kelompok penangkar dan pengusaha yang saling menguntungkan.

c. Meningkatkan kualitas SDM aparat pemerintah pada instansi terkait maupun

pelaku usaha perbenihan.

d. Mengembangkan inovasi dan adopsi teknologi maju perbenihan.

e. Mempromosikan penggunaan benih bermutu varietas unggul kepada

masyarakat.

B. Tujuan, Sasaran dan Target Pengembangan Sistem Perbenihan

Hortikultura

Sejalan dengan visi dan misi yang diemban, maka tujuan pembangunan

perbenihan tahun 2015 - 2019 adalah :

a. Meningkatkan ketersediaan benih bermutu untuk mendukung

pengembangan kawasan sesuai dengan perkembangan teknologi dan

permintaan konsumen.

b. Meningkatkan penerapan standar mutu benih dan pengawasan peredaran

benih dalam menjamin mutu benih.

c. Meningkatkan penerapan inovasi dan adopsi teknologi maju perbenihan di

tingkat pelaku usaha.

d. Memberdayakan potensi nasional di bidang perbenihan dan meningkatkan

peran swasta dalam penumbuhan industri benih nasional.

e. Menumbuhkembangkan kelembagaan perbenihan di wilayah sentra

pengembangan.

Sasaran pembangunan perbenihan hortikultura tahun 2015 – 2019 adalah :

a. Terpenuhinya kebutuhan benih bermutu untuk mendukung pengembangan

kawasan sesuai dengan perkembangan teknologi dan permintaan

konsumen.

Page 12: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 6

b. Terwujudnya usaha perbenihan hortikultura yang tangguh, mandiri, dan

kelanjutan.

Sedangkan target kegiatan pengembangan sistem perbenihan tahun 2015 -

2019 meliputi:

a. Produksi benih tanaman bawang merah

b. Produksi benih tanaman kentang

c. Produksi benih tanaman jeruk

d. Produksi benih tanaman buah lainnya

e. Fasilitasi penguatan kelembagaan perbenihan

f. Pendaftaran varietas baru hortikultura.

g. Sertifikasi dan pengawasan benih hortikultura

Target kegiatan diatas merupakan target revisi. Beberapa target pada Renstra

Revisi Direktorat Perbenihan Hortikultura mengalami penyesuaian dan

perubahan akibat perubahan organisasi. Ada target yang hilang dan ada target

yang baru.

Target-target kegiatan - kegiatan tersebut diatas selanjutnya merupakan

output/indikator sasaran strategis Direktorat Perbenihan tahun 2015 – 2019

dengan target volume seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Target volume indikator sasaran strategis Direktorat Perbenihan Tahun

2015 – 2019 (Versi Renstra Revisi Direktorat Perbenihan Hortikultura

2015 - 2016)

No. Kegiatan Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1. Produksi benih Bawang Merah

Kg - 2.015.000 2.100.000 2.205.000 2.315.250

2. Produksi Benih Jeruk

Batang - 245.000 252.000 264.600 277.830

3. Sertifikasi dan Pengawasan peredaran benih hortikultura

Unit - 1.520 1.575 1.651 1.734

4. Produksi Benih Kentang

Knol - 250.000 257.250 270.113 283.618

5. Produksi Benih Buah Lainnya

Batang - 172.000 178.500 187.425 196.796

Page 13: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 7

No. Kegiatan Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

6. Fasilitasi Penguatan Kelembagaan

Lembaga - 65 65 65 65

7. Fasilitasi Penangkar benih

Kelompok - 28 30 38 42

8. Pendaftaran Varietas Baru Hortikultura

Calon varietas/ Varietas

- 25 35 45 55

C. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perbenihan

Arah kebijakan pengembangan perbenihan mengacu pada arah kebijakan

pengembangan hortikultura yang diselaraskan dengan tupoksi Direktorat

Perbenihan. Sesuai dengan kebijakan pengembangan hortikultura, maka arah

kebijakan pengembangan perbenihan adalah:

a. Peningkatan ketersediaan benih bermutu hortikultura (benih tanaman sayuran

dan tanaman obat, tanaman florikultura, tanaman buah) sesuai prinsip 7 Tepat

(Tepat Jenis, varietas, mutu, jumlah, lokasi, waktu, dan harga).

b. Penguatan kelembagaan perbenihan hortikultura melalui revitalisasi Balai

Benih, Penguatan Kelembagaan Penangkar, Penataan BF dan BPMT,

Penguatan Kapasitas SDM Perbenihan, Pengawasan dan Sertifikasi Benih.

c. Peningkatan peran swasta dalam membangun industri benih melalui

pemberian insentif tertentu guna menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh

kembangnya usaha perbenihan.

d. Pemberdayaan pelaku usaha perbenihan melalui bantuan sarana, pendidikan

dan pelatihan, magang, studi banding, dan pendampingan teknologi.

e. Peningkatan sosialisasi dan pemasyarakatan benih bermutu kepada petani

dan masyarakat.

Strategi pengembangan perbenihan hortikultura yang merupakan penjabaran dari

strategi pengembangan hortikultura meliputi:

1. Penataan kelembagaan perbenihan melalui peningkatan kompetensi SDM,

modernisasi peralatan, pengembangan sistem perbenihan, standarisasi

proses dan akreditasi, peningkatan peran dan fungsi, penguatan teknologi

informasi.

2. Penguatan kelembagaan penangkar benih melalui fasilitasi sarana produksi

dan benih sumber.

Page 14: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 8

3. Menggali, melindungi, memelihara dan memanfaatkan sumber daya genetik

nasional untuk pengembangan varietas unggul daerah, melalui eksplorasi,

observasi, domestikasi, atau duplikasi PIT.

4. Peningkatan kualitas SDM perbenihan (petugas BBH, PBT, produsen benih)

melalui latihan, magang, atau seminar

5. Meningkatkan peran swasta dalam membangun industri benih dalam negeri

melalui penyederhanaan regulasi, pendaftaran varietas, pembinaan proses

akreditasi, dan sertifikasi mandiri.

6. Meningkatkan sosialisasi dan pemasyarakatan benih bermutu melalui

demonstrasi lapang, jambore varietas, pemberian bantuan benih bermutu

langsung ke masyarakat, pameran, media cetak (leaflet).

2.1.2 Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK)

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Direktorat Perbenihan Hortikultura disajikan

dalam Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Direktorat Perbenihan Hortikultura

Sasaran Indikator Kinerja Sumber Data

Terpenuhinya

kebutuhan

hortikultura

bermutu untuk

kebutuhan dalam

negeri dan

ekspor

1. Produksi Benih Bawang

Merah (kg)

- Balai Benih Hortikultura

Propinsi

- Dinas Pertanian Kabupaten

2. Produksi Benih Kentang

(knol)

- Balai Benih Hortikultura

Propinsi

- Dinas Pertanian Kabupaten

3. Produksi Benih Jeruk

(batang)

- Balai Benih Hortikultura

Propinsi

4. Produksi Benih Buah

Lainnya (batang)

- Balai Benih Hortikultura

Propinsi

5. Penguatan

Kelembagaan

(Lembaga)

- Direktorat Perbenihan

Hortikultura

- Balai Benih Hortikultura

Propinsi

6. Fasilitasi bantuan

penangkar benih

(Kelompok)

- Balai Benih Hortikultura

Propinsi

- Dinas Pertanian Kabupaten

7. Varietas Hortikultura

(Varietas)

- Direktorat Perbenihan

Hortikultura

- Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura

(BPSBTPH)

Page 15: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 9

Sasaran Indikator Kinerja Sumber Data

8. Sertifikasi dan

Pengawasan Peredaran

Benih Hortikultura (unit)

- Direktorat Perbenihan

Hortikultura

- Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura

(BPSBTPH)

2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Perbenihan Hortikultura pada tahun

2016 telah disusun, dan sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2016 yang

ditetapkan pada Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) dan telah disesuaikan

dengan sasaran strategis pada Renstra revisi 2015 – 2019. Dalam RKT telah

ditetapkan target-target yang akan dijadikan ukuran tingkat keberhasilan/kegagalan

pencapaiannya. Target Rencana Kinerja Tahunan 2016 dapat dilihat pada Tabel 3

berikut :

Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Perbenihan Hortikultura

Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Terpenuhinya

Benih bermutu

untuk kebutuhan

dalam negeri dan

ekspor

1. Produksi Benih Bawang

Merah

Kg 1.800.000

2. Produksi Benih Kentang Knol 200.000

3. Produksi Benih Jeruk Batang 200.000

4. Produksi Benih Buah

Lainnya

Batang 120.000

5. Penguatan Kelembagaan Lembaga 64

6. Fasilitasi bantuan

penangkar benih

Kelompok 80

7. Varietas Hortikultura Varietas 100

8. Sertifikasi dan

Pengawasan Peredaran

Benih Hortikultura

Unit 1.000

2.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang merupakan dokumen kesepakatan antara

Direktur Jenderal Hortikultura dengan Direktur Perbenihan Hortikultura. Pada Tahun

2016, Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan Hortikultura mengalami

perubahan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut pada bulan Februari 2016, Agustus

2016 dan Nopember 2016 sejak penandatangan PK pertama pada bulan Desember

Page 16: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 10

2015. Perjanjian Kinerja awal per tanggal 31 Desember 2015 secara rinci dapat

dilihat pada Tabel 4 berikut :

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 (awal)

Sasaran Indikator Kinerja Target

Terpenuhinya

Benih Bermutu

Untuk Kebutuhan

Dalam Negeri

dan Ekspor

1. Jumlah Produksi Benih Bawang Merah

(kg)

2.436.001

2. Jumlah Produksi Benih Kentang (Knol) 207.004

3. Jumlah Produksi Benih Jeruk (batang) 245.000

4. Jumlah Produksi Benih Tanaman

Florikultura (Tanaman)

6.001

4. Jumlah Produksi Benih Buah Lainnya

(batang)

172.000

5. Jumlah Fasilitasi Penguatan Kelembagaan

(lembaga)

143

6. Jumlah penangkar benih yang mendapat

fasilitas (kelompok)

83

7. Jumlah Varietas baru Hortikultura

(varietas)

143

8. Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran

Benih Hortikultura (unit)

3.056

Pada bulan Februari 2016 telah dilakukan refokusing kegiatan – kegiatan di

Direktorat Jenderal Hortikultura sehingga anggaran mengalami perubahan dari Pagu

anggaran Rp 97.750.001.000,- menjadi Rp 63.485.294.000,-, pada bulan Agustus

2016 pagu anggaran kembali mengalami perubahan menjadi Rp 64.708.528.000,-

dan terakhir pada bulan November 2016 pagu anggaran direvisi kembali menjadi Rp

66.687.528.000,-.

Selain terjadi perubahan pagu anggaran, sasaran strategis, indikator kinerja dan

volume target juga mengalami perubahan. Perubahan sasaran strategis pada

Perjanjian Kinerja pada bulan Agustus dan Nopember 2016 adalah perubahan pada

narasi dari semula “Terpenuhinya Benih Bermutu Untuk Kebutuhan Dalam Negeri

dan Ekspor” berubah menjadi “Berkembangnya Komoditas Bernilai Tambah dan

Berdaya Saing”. Sasaran strategis ini menyesuaikan sasaran strategis yang ada di

Renstra Revisi Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019 yang terbit pada bulan

Maret 2016.

Dengan adanya refocusing, salah satu indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja (PK)

yaitu jumlah produksi benih tanaman florikultura dihilangkan, disamping itu terjadi

perubahan atau penurunan volume pada indikator kinerja yang lain terutama pada

Page 17: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 11

jumlah produksi benih bawang merah, penangkar benih yang mendapat fasilitas,

fasilitasi penguatan kelembagaan dan sertifikasi dan pengawasan peredaran.

Penurunan volume indikator kinerja disebabkan adanya pemotongan anggaran.

Adapun dokumen Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura yang telah

direvisi tercantum pada Lampiran 4, 5, 6, dan 7. Perjanjian Kinerja revisi terakhir

dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016 (Revisi

Terakhir)

Sasaran Indikator Kinerja Target

Berkembangnya

Komoditas

Bernilai Tambah

dan Berdaya

Saing

1. Jumlah Produksi Benih Bawang Merah

(kg)

1.941.402

2. Jumlah Produksi Benih Kentang (Knol) 243.000

3. Jumlah Produksi Benih Jeruk (batang) 245.000

4. Jumlah Produksi Benih Buah Lainnya

(batang)

172.000

5. Jumlah Fasilitasi Penguatan Kelembagaan

(lembaga)

107

6. Jumlah penangkar benih yang mendapat

fasilitas (kelompok)

55

7. Jumlah Varietas baru Hortikultura

(varietas)

149

8. Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran

Benih Hortikultura (unit)

1.311

Page 18: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah

diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi

secara terukur dengan sasaran atau target Kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan

kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

3.1. Pengukuran Kinerja

Dalam rangka pelaksanaan APBN tahun berjalan, akuntabilitas kinerja Direktorat

Perbenihan Hortikultura tahun 2016 diukur dengan cara membandingkan realisasi

kinerja dengan target kinerja yang tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja Untuk

mengukur tingkat capaian kinerja tahun 2016 digunakan metode scoring yang

mengelompokkan capaian kedalam 4 (empat) kategori kinerja, yaitu: 1) sangat berhasil

(capaian >100%), 2) berhasil (capaian 80 - 100%), 3) cukup berhasil (capaian 60 - 79%),

dan 4) kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran pencapaian kinerja Tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan target

yang telah ditetapkan dengan pencapaian realisasinya. Secara rinci, realisasi

pencapaian target penetapan kinerja tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :

Tabel 6. Pengukuran Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

Berkembangnya

Komoditas

Bernilai Tambah

dan Berdaya

Saing

1. Jumlah Produksi

Benih Bawang

Merah (kg)

1.941.402 951.220 49 Kurang

Berhasil

2. Jumlah Produksi

Benih Kentang

(Knol)

243.000 298.750 123 Sangat

Berhasil

3. Jumlah Produksi

Benih Jeruk (batang)

245.000 218.797 89 Berhasil

4. Jumlah Produksi

Benih Buah Lainnya

(batang)

172.000 143.714 85 Berhasil

5. Jumlah Fasilitasi

Penguatan

Kelembagaan

107 100 93 Berhasil

Page 19: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 13

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

(lembaga)

6. Jumlah penangkar

benih yang

mendapat fasilitas

(kelompok)

55 51 93 Berhasil

7. Jumlah Varietas

baru Hortikultura

(varietas)

149 149 100 Berhasil

8. Sertifikasi dan

Pengawasan

Peredaran Benih

Hortikultura (unit)

1.311 6.144 468 Sangat

Berhasil

3.2. Analisis Capaian Kinerja 2016

Berdasarkan pengukuran kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016, dari 8

(delapan) indikator kinerja utama menghasilkan kinerja dengan capaian kategori Sangat

Berhasil (capaian melebihi 100%) sebanyak 3 (tiga) indikator meliputi jumlah produksi

benih kentang, jumlah varietas baru dan sertifikasi dan pengawasan peredaran benih

hortikultura. Secara rinci, capaian kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura Tahun 2016

dijelaskan sebagai berikut.

a. Produksi Benih Bawang Merah

Produksi benih bawang merah dilaksanakan oleh BBH di 27 (dua puluh tujuh)

Propinsi melalui dana dekonsentrasi dan di 4 (empat) kabupaten melalui dana tugas

pembantuan yaitu Kabupaten Brebes, Nganjuk,

Probolinggo dan Bima. Kegiatan ini dilakukan

sebagai upaya meningkatkan ketersediaan benih

bermutu tanaman bawang merah guna

meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu

produk tanaman bawang merah. Pelaksanaannya

melalui bimbingan atau pembinaan, koordinasi

maupun apresiasi, pemantapan, serta pengadaan

benih sumber. Perbanyakan benih bawang merah

dapat dilakukan bekerja sama dengan penangkar

benih setempat yang kompenten.

Target output produksi benih bawang merah yang

ditetapkan tahun 2016 sebesar 1.941.402 kg, terealisasi sebesar 951.220 atau sekitar

Page 20: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 14

49%. Realisasi pencapaian target produksi benih bawang merah pada tahun 2016

dapat dikatakan kurang berhasil, karena tidak memenuhi target yang telah ditentukan

dan persentase capaiannya kurang dari 60%. Persoalan utama dari

kekurangberhasilan target produksi bawang merah adalah masih rendahnya

penguasaan teknologi perbanyakan benih bawang merah karena masih merupakan

hal baru dan masih taraf pembelajaran baik di tingkat pelaku usaha maupun di tingkat

balai benih.

Disamping itu rendahnya pencapaian realisasi produksi benih bawang merah

disebabkan oleh :

Jadwal pelaksanaan kegiatan produksi benih tidak sesuai target/mundur. Hal ini

karena faktor iklim, revisi DIPA dan kelangkaan/keterbatasan benih sumber yang

mengakibatkan harga benih terlalu mahal atau tidak tersedianya benih.

Adanya penghematan anggaran untuk kegiatan dimaksud sehingga mengurangi

output produksi benih.

Hasil produksi benih tidak optimum karena iklim yang tidak kondusif, adanya

serangan OPT, dan proses penangkaran benih yang tidak optimal akibat sumber

daya yang terbatas seperti sumber daya manusia, sarana produksi yang masih

kurang memadai.

Kegiatan produksi benih bawang merah tidak dilaksanakan karena pengadaan

benih sumber mengalami gagal lelang dan harga benih sumber di penangkar

terlalu mahal sehingga anggaran dikembalikan ke negara.

Pencapaian output produksi benih bawang merah yang kurang berhasil perlu

dilakukan upaya perbaikan - perbaikan di tahun berikutnya. Beberapa kebijakan yang

telah dikeluarkan adalah sebagai berikut :

- Output produksi benih bawang merah Tahun 2017 sebesar 88 % atau 2.441.000

kg ditargetkan di 14 (empat belas) kabupaten yang merupakan sentra kawasan

atau kawasan pengembangan bawang merah. Ini dilakukan untuk meningkatkan

keberhasilan pelaksanaan kegiatan produksi benih bawang merah. Penangkar

bawang merah di wilayah tersebut merupakan penangkar yang memiliki

kompetensi dan telah terbiasa melakukan penangkaran bawang merah.

- Untuk kegiatan pengembangan perbenihan bawang merah Tahun 2017, sumber

benih dapat berasal dari hasil produksi kawasan APBN 2016 yang selanjutnya

dilakukan pemurnian varietas untuk mendapatkan benih bersertifikat

- Untuk memenuhi kebutuhan benih bawang merah pada kegiatan APBN 2017, jika

benih bersertifikat dengan harga wajar (maksimal Rp 30.000,-/kg) tidak tersedia,

Page 21: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 15

maka dapat menggunakan benih dari wilayah tersebut yang merupakan hasil dari

pertanaman kawasan APBN 2016 atau dari penangkar/petani setempat yang

sudah jelas varietasnya dan sehat

b. Produksi Benih Kentang

Kegiatan produksi benih kentang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan benih

bermutu dan meningkatkan kapasitas produsen/penangkar benih tanaman kentang.

Pelaksana kegiatan adalah BBH di 10 (sepuluh) provinsi kentang dan dapat bekerja

sama dengan penangkar benih setempat yang kompenten.

Target output produksi benih kentang yang ditetapkan tahun 2016 sebesar 243.000

knol, terealisasi sebesar 298.750 atau sekitar 123 %. Realisasi pencapaian target

produksi benih bawang merah pada tahun 2016 dapat dikatakan sangat berhasil,

karena telah melebihi target yang telah ditentukan sehingga persentase capaiannya

lebih dari 100%.

Pencapaian realisasi produksi benih kentang yang tinggi disebabkan pada umumnya

penangkaran benih kentang sudah dikelola dengan baik (tepat varietas, tepat tanam,

dan tepat lokasi) sehingga produktivitasnya tinggi, serta tersedianya sumber daya

(SDM, sarana dan prasarana) yang memadai.

Produksi benih kentang dalam negeri sebagian besar diperoleh dari produsen benih

seperti Balai Benih Hortikultura dan penangkar benih. Peningkatan produksi benih

kentang dikarenakan penumbuhan penangkar benih kentang meningkat baik secara

kualitas maupun kuantitas, peranan pemerintah dalam memfasilitasi penggunaan

benih kentang bermutu semakin besar dan tepat

sasaran, serta komitmen pemerintah daerah

terhadap produksi benih kentang semakin

meningkat.

Varietas kentang yang berkembang di penangkar

adalah varietas Granola. Tahun 2017 akan

dikembangkan varietas lokal seperti calon varietas

Tedjo MZ untuk Kawasan Gunung Dieng, Jawa

Tengah. Saat ini proses pendaftaran calon varietas

ini masih berjalan sebagai salah satu varietas

unggul daerah.

Page 22: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 16

c. Produksi Benih Jeruk

Kegiatan produksi benih jeruk bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan benih

bermutu jeruk dari varietas unggul untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan

mutu produk tanaman jeruk. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Benih Hortikultura

yang tersebar di 19 (sembilan belas) provinsi seluruh Indonesia.

Target output produksi benih tanaman jeruk yang

ditetapkan tahun 2016 sebesar 245.000 batang,

terealisasi sebesar 218.797 batang atau sekitar

89%. Realisasi pencapaian target produksi benih

tanaman buah lainnya pada tahun 2016 dapat

dikatakan berhasil, karena persentase capaiannya

antara 80 – 100%. Pencapaian realisasi

ketersediaan benih tidak memenuhi target yang

sudah ditentukan, antara lain disebabkan

penanganan produksi benih jeruk yang tidak

optimal, serta sumber daya yang terbatas atau

tidak memadai. Faktor iklim basah juga

mengakibatkan lingkungan menjadi lembab dan tanaman jeruk terserang penyakit

cendewan dan busuk.

Perbanyakan benih buah tidak semudah mengembangkan komoditas hortikultura

lainnya karena : (1) membutuhkan waktu relatif lama sekitar 1 sampai 2 tahun

tergantung kepada komoditasnya, (2) membutuhkan sarana screenhouse untuk BF

dan BPMT, (3) mempunyai skill dan ketrampilan dalam perbanyakannya (okulasi,

mata tempel, dll) dan (4) perlu modal yang cukup besar.

d. Produksi Benih Tanaman Buah Lainnya

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Benih

Hortikultura yang tersebar di 30 (tiga puluh)

provinsi seluruh Indonesia. Target output produksi

benih tanaman buah lainnya yang ditetapkan

tahun 2016 sebesar 169.000 batang, terealisasi

sebesar 143.714 batang atau sekitar 85%.

Realisasi pencapaian target produksi benih

tanaman buah lainnya pada tahun 2016 dapat

Page 23: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 17

dikatakan berhasil, karena persentase capaiannya antara 80 – 100 %.

Pencapaian realisasi ketersediaan benih tanaman buah lainnya tidak memenuhi

target yang sudah ditentukan, antara lain disebabkan penanganan produksi benih

buah lainnya yang tidak optimal, serta sumber daya yang terbatas atau tidak

memadai.

Pembinaan secara berkala yang dilakukan oleh BPSBTPH juga sangat berperan

penting dalam meningkatkan hasil produksi benih buah. Benih buah lainnya yang

diproduksi adalah : mangga, durian, pisang, manggis, alpukat, duku dll. Produksi

benih ini disesuaikan dengan pengembangan kawasan tanaman buah.

e. Fasilitasi Bantuan Penangkar Benih

Fasilitasi bantuan penangkar benih hortikultura tahun 2016 mencapai 93 %, dari

target sebesar 55 unit, realisasi mencapai 51 unit, yang meliputi : bantuan shading

net, screenhouse, gudang benih, alsintan, benih sumber, dan sarana perbenihan.

Bantuan shading net diberikan kepada penangkar benih jeruk dan bawang merah,

sedangkan screenhouse diberikan kepada penangkar benih kentang. Bantuan

screenhouse kentang diperuntukkan memperbanyak benih kentang kelas G0 dan G1.

Bantuan gudang diberikan kepada penangkar benih bawang merah. Selama ini

penangkar benih bawang merah menyimpan benih di gudang-gudang sederhana atau

di para-para rumah, sehingga dapat merusak mutu benih. Dengan adanya gudang

yang sehat dan sesuai standar penyimpanan benih, maka penangkar bisa

menyimpan benihnya sampai digunakan untuk pertanaman berikutnya.

Bantuan benih sumber sayuran dan florikultura diberikan kepada penangkar untuk

dijadikan bahan perbanyakan kelas benih berikutnya, sedangkan bantuan benih

sumber tanaman buah digunakan sebagai pohon induk untuk diambil entresnya.

Kegiatan fasilitasi bantuan penangkar benih sangat dibutuhkan oleh penangkar,

karena selain Balai Benih Hortikultura, peranan penangkar menjadi sangat penting

dalam peningkatan ketersediaan benih bermutu. Penangkar benih yang ada saat ini

masih memiliki keterbatasan dalam hal sarana dan prasarana produksi benih. Oleh

karena itu perlu dilakukan pembinaan dan pemberian dukungan terhadap penangkar

benih baik dalam hal aspek teknis maupun manajemen seperti bantuan sarana

perbenihan, pelatihan ketrampilan memproduksi benih dan pembinaan yang

berkelanjutan. Fasilitasi bantuan penangkar benih dilakukan untuk meningkatkan

kapasitas dan kualitas produksi benih yang dihasikan oleh penangkar benih

hortikultura setempat. Melalui fasilitasi bantuan penangkar benih diharapkan

Page 24: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 18

penangkar benih mampu menyediakan benih bermutu secara berkesinambungan

dalam jumlah yang memadai.

f. Penguatan Kelembagaan

Dalam rangka mempercepat penyediaan benih bermutu varietas unggul, peran

kelembagaan perbenihan hortikultura seperti Direktorat Perbenihan Hortikultura,

BBH/kebun benih, BPSBTPH, dan produsen/penangkar benih, menjadi sangat

penting. Untuk meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan tersebut maka

pemerintah menfasilitasi penguatan kelembagaan perbenihan hortikultura.

Target output penguatan kelembagaan tahun 2016 adalah 107 lembaga, realisasi

pencapaian target sebanyak 100 lembaga atau 93 %. Pencapaian ini dapat dikatakan

berhasil, walaupun masih belum mencapai angka target.

Pelaksanaan kegiatan output ini meliputi mengadakan penentuan CP/CL, koordinasi,

sosialisasi, bimbingan atau pembinaan, pelatihan, fasilitasi sarana produksi benih

dan monitoring serta evaluasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Namun, dengan

adanya penghematan di beberapa satuan kerja menyebabkan kegiatan ini tidak dapat

dilaksanakan.

g. Pengembangan Varietas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPSB di 33 propinsi meliputi kegiatan observasi dalam

rangka memperoleh calon varietas unggul daerah dan mendorong kegiatan perakitan

varietas serta melakukan evaluasi varietas yang sudah terdaftar. Dengan adanya

kegiatan ini diharapkan tersedianya pilihan varietas yang dapat dikembangkan secara

optimal dimasing-masing daerah sentra pengembangan.

Target output pengembangan varietas Tahun 2016 adalah 149 varietas dan realisasi

output yang dapat dicapai adalah 149 varietas atau 100 %. Realisasi yang dicapai

memenuhi target yang ditentukan sehingga dapat dikatakan berhasil. Pencapaian ini

tidak lepas dari keinginan pemerintah daerah untuk menampilkan varietas – varietas

daerah yang memiliki keunggulan dan memiliki kekhasnya yang tidak dimiliki daerah

lain. Selain itu, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pelestarian potensi daerah.

h. Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura

Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong pelaksanaan sertifikasi benih dan

pengawasan peredaran benih dalam rangka menjamin mutu benih, sehingga

pengguna benih terjamin mendapatkan benih bermutu. Sebagai jaminan mutu benih

Page 25: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 19

harus disertifikasi dan merupakan salah satu syarat apabila diedarkan. Bagi

penangkar/produsen benih yang belum memiliki LSSM maka sertifikasi dilakukan oleh

BPSBTPH setempat. Sedangkan penangkar/ produsen benih yang sudah memiliki

sertifikat akreditasi dari KAN, bisa melakukan sertifikasi sendiri.

Upaya peningkatan sertifikasi dan pengawasan mutu benih hortikultura tahun 2016

mencapai 468 %. Dari target sebesar 1.311 unit, realisasi mencapai 6.144 unit, yang

meliputi sertifikasi dan pengawasan peredaran benih hortikultura. Pencapaian output

ini melebihi 100 % atau sangat berhasil. Untuk menunjang kegiatan pengembangan

perbenihan hortikultura dan pengembangan kawasan hortikultura tahun 2016,

propinsi dan kabupaten membutuhkan benih - benih bersertifikat. Oleh karena itu,

banyak permintaan proses sertifikasi benih di sentra – sentra perbenihan hortikultura

untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pengembangan Tahun 2016.

3.3. Analisis Pencapaian Keuangan 2016

Analisis pencapaian keuangan dilakukan untuk mengukur sejauh mana pencapaian

sasaran strategis yang telah tergambar dalam Penetapan Kinerja dapat dicapai dengan

sumber keuangan yang ada. Dalam rangka pencapaian sasaran strategis

berkembanganya sistem perbenihan hortikultura dalam mendukung pengembangan

kawasan hortikultura, maka Direktorat Perbenihan Hortikultura pada tahun 2016

mendapatkan alokasi dana APBN regular sebesar Rp 66.686.528.000,- seperti yang

tertera dalam Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura tahun 2016 bulan

Nopember 2016.

Hingga awal Januari 2016 realisasi keuangan berdasarkan kewenangan instansi baik

pusat maupun daerah dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah

KEGIATAN PAGU (Rp)

REALISASI S/D

23 JANUARI 2017

(Rp) (%)

Pengembangan Sistem Perbenihan

Hortikultura 66.686.528.000 58.273.732.210 87

Pusat 15.796.544.000 15.219.306.836 96

Daerah 50.889.984.000 43.054.425.400 85

Rincian realisasi anggaran untuk setiap output kegiatan pengembangan sistem

perbenihan hortikultura Tahun 2016 per tanggal 23 Januari 2017 dapat dilihat pada

Tabel 8 berikut.

Page 26: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 20

Tabel 8. Realisasi Anggaran Per Output Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan

Tahun 2016

NO Output PAGU

ANGGARAN

REALISASI

Anggaran Persentase

1 Produksi Benih Tanaman Buah

Lainnya (batang)

2,189,248,000 2,075,604,597 95

2 Fasilitas Bantuan Penangkar Benih

(kelompok)

2,208,828,000 2,059,946,050 93

3 Produksi Benih Bawang Merah (kg) 19,064,431,000 13,368,610,252 70

4 Produksi benih kentang (knol) 2,576,530,000 2,447,714,450 95

5 Produksi Benih Jeruk (batang) 3,034,915,000 2,861,674,899 94

6 Fasilitasi Penguatan kelembagaan

Perbenihan Hortikultura (lembaga)

12,860,997,000 12,199,371,360 95

7 Varietas Hortikultura (varietas) 7,125,993,000 6,705,548,071 94

8 Sertifikasi dan Pengawasan

Peredaran Benih Hortikultura (unit)

17,625,586,000 16,555,262,531 94

Total 66,686,528,000 58,273,732,210 87

Capaian tersebut belum menunjukkan kinerja yang maksimal, dari identifikasi masalah

ditemui penyebab terhambatnya penyerapan anggaran dikarenakan beberapa hal

berikut:

a. Adanya beberapa kali revisi POK menyebabkan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan.

b. Adanya pergantian pejabat pembuat komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) diikuti dengan keterlambatan proses penerbitan SK baru pada

propinsi dan kabupaten sehingga berimplikasi ada proses penyerapan anggaran.

c. Kegiatan yang bersifat pengadaan sehingga membutuhkan proses lelang yangg

panjang, sehingga mengakibatkan jadwal tanam menjadi mundur bahkan terjadi gagal

lelang.

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian untuk mengatasi rendahnya penyerapan

angaran adalah :

a. Perencanaan kegiatan yang matang sesuai dengan peraturan dan prosedurnya

dengan mempertimbangkan kemampuan instansi baik dari kondisi SDM maupun

geografisnya serta keadaan iklim dan cuaca pendukungnya.

b. Pengkaderan dan harmonisasi SDM harus tetap berjalan sehingga pada saatnya

pengalihan tugas tidak terhambat.

Page 27: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 21

3.4. Permasalahan Secara Umum

Berbagai keberhasilan dan manfaat telah dicapai dalam pelaksanaan pembangunan

hortikultura tahun 2016, namun demikian dalam pelaksanaannya masih ditemui

berbagai permasalahan dan hambatan, baik dari aspek teknis, budidaya maupun aspek

manajemen. Beberapa permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam

pengembangan perbenihan hortikultura adalah sebagai berikut :

1. Untuk memproduksi benih bawang merah : a) ketersedian benih sumber, b)

kemampuan Balai Benih Hortikultura dalam memproduksi benih bawang merah masih

terbatas, c) belum adanya penangkar yang handal di wilayah pengembangan bawang

merah, d) keterbatasan sarana penyimpanan benih bawang merah

2. Untuk memproduksi benih jeruk dan buah lainnya: a) diperlukan waktu relatif lama

sekitar 1 sampai 2 tahun tergantung dari komoditas, sedangkan permintaan benih

seringkali mendadak, b) Untuk memproduksi benih dalam skala besar belum dapat

dipenuhi oleh penangkar benih karena keterbatasan modal, keterbatasan SDM

terampil dalam menerapkan teknologi perbanyakan benih dan belum dibarengi

adanya jaminan pemasaran.

3. Permasalahan perbenihan yang lainnya adalah : a) lemahnya penguasaan teknologi

produksi; khususnya petani/penangkar benih yang memproduksi benih untuk

kebutuhan sendiri belum menguasai teknologi yang spesifik bagi masing-masing jenis

tanaman, c) Terbatasnya sarana produksi benih; d) Lemahnya permodalan

penangkar benih.

3.5. Tindak Lanjut

Beberapa upaya tindak lanjut yang telah dan akan dilakukan oleh Direktorat Perbenihan

Hortikultura untuk perbaikan tersebut, antara lain sebagai berikut :

1. Pertemuan koordinasi antar pusat, daerah dan instansi terkait (Dinas Propinsi,

BPSBTPH, BBH) yang menangani perbenihan sangat dibutuhkan dalam rangka

penyediaan benih sesuai kebutuhan benih dalam pengembangan kawasan.

2. Pembinaan penangkar-penangkar benih hortikultura terutama di daerah luar Jawa

masih sangat diperlukan, dalam rangka antisipasi jumlah SDM yang masih terbatas

dan peningkatan penerapan teknologi produksi benih.

3. Fasilitasi kerjasama/kemitraan antara petani penangkar dengan industri

benih/produsen benih BUMN/Swasta

4. Pemasyarakatan pengunaan benih bawang merah asal biji (TSS) di

masyarakat/petani.

5. Mendorong swasta untuk menghasilkan benih bawang merah asal biji (TSS).

Page 28: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 22

6. Meningkatkan pemanfaatan kegiatan pengembangan perbenihan dalam mendukung

penyediaan benih hortikultura bermutu seperti : a) Pemberdayaan kelembagaan

perbenihan, b) Perbaikan sistim informasi supply/demand benih, c) Fasilitasi akses

modal untuk mendukung pengembangan perbenihan, d) Penumbuhan penangkar di

sentra-sentra produksi, e) Pemberdayaan stakeholder perbenihan untuk menciptakan

varietas yang berdayasaing dengan teknologi produksi f) Pilot proyek penangkaran

benih bermutu.

Page 29: RINGKASAN EKSEKUTIF - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BENIH 2016 GABUNG.pdf · Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 i ... Sertifikasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Hortikultura - Direktorat Jenderal Hortikultura 23

BAB IV

PENUTUP

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura terutama dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya, menunjukkan

bahwa kinerja Direktorat Perbenihan Hortikultura untuk tahun 2016 dapat mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran program yang telah ditetapkan.

Namun demikian, cakupan tugas fungsi instansi pusat yang terbatas dalam

menggerakkan, memfasilitasi, membimbing dan melakukan pembinaan seringkali

menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas operasional riil di lapangan yang

dilaksanakan oleh instansi/stakeholder di daerah. Keberhasilan secara maksimal

program-program peningkatan produksi dan mutu benih hortikultura juga sangat

ditentukan oleh kinerja petugas dan pelaku usaha lainnya di daerah.

Koordinasi dan sinkronisasi serta kerjasama harmonis antar instansi, pelaku usaha dan

stakeholder lainnya sangat berperan dan menentukan dalam pencapaian keberhasilan

program perbenihan hortikultura. Oleh karena itu, kedepan fungsi-funsgi seperti ini masih

diperlukan khususnya ditengah banyaknya perubahan SOTK dinas-dinas di daerah

termasuk pada UPT-UPT perbenihannya.